7
TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM “ Taubat, Raja’, dan Khauf ” Disusun Oleh : Kholil Ahmad SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MIGAS CEPU Tahun Pelajaran 2013/2014

Taubat, Raja', & Khauf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Taubat, Raja', & Khauf

TUGAS

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“ Taubat, Raja’, dan Khauf ”

Disusun Oleh : Kholil Ahmad

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MIGAS CEPU

Tahun Pelajaran 2013/2014

Page 2: Taubat, Raja', & Khauf

A. TAUBAT

1.Pengertian taubat

Taubat secara bahasa berasal dari bahasa Arab taaba – yatuubu – taubatan yang

berarti kembali. Maksudnya, kembali dari segala yang tercela menurut agama Islam , menuju

semua hal yang terpuji.

Menurut istilah taubat adalah kembalinya seorang hamba kepada Allah dari segala perbuatan

dosa yang pernah dilakukan, baik secara sengaja atau tidak sengaja, dahulu, sekarang dan yang akan

dating. Taubat apabila dibahasakan secara ringkas adalah meninggalkan atau menyesali dosa dan

berjanji tidak mengulanginya lagi (penyesalan atas semua perbuatan tercela yang pernah dilakukan).

Dari makna tersebut bisa kita pahami bahwa dengan bertaubat secara sungguh-sungguh dan tidak

akan mengulangi lagi perbuatan dosa, maka segala dosa-dosa yang pernah dilakukan akan hilang atas

ampunan dari Allah SWT. Untuk membersihkan hati dari dosa yang pernah dilakukannya, manusia

diperintahkan untuk bertaubat. Taubat merupakan media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Allah SWT memerintahkan dalam hal taubat ini berupa taubat yang semurni-murninya.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an :

“Hai orang-orang yang beriman , bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuha (taubat

yang semurni-murninya)” (Qs. At-Tahrim 68: 8)

Page 3: Taubat, Raja', & Khauf

“Maka sesudah mereka (nabi-nabi) datanglah suatu generasi yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsu, niscaya mereka itu akan dilemparkan ke dalam kebinasaan. Kecuali orang-orang yang bertaubat di antara mereka, dan beriman serta beramal saleh maka mereka itulah orang-orang yang akan masuk ke dalam surga dan mereka tidaklah dianiaya barang sedikit pun.” (QS. Maryam: 59, 60).

Dengan demikian, taubat memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan seorang

hamba dalam perbaikan dirinya untuk menjadi hamba yang lebih baik.

2. Syarat-syarat Taubat

Apabila dosa itu terhadap Allah SWT, maka syarat tobat ada empat macam, yaitu :

1. Menyesal terhadap perbuatan maksiat yang telah diperbuat (nadam).

2. Meninggalkan perbuatan maksiat itu.

3. Bertekad dan berjanji dengan sungguh-sungguh tidak akan mengulangi lagi perbuatan maksiat itu. 4. Mengikutinya dengan perbuatan baik. Karena perbuatan baik akan menghapus keburukan.

Namun, apabila dosanya dilakukan terhadap sesama manusia, maka harus ditambah dengan

dua syarat, yaitu:

1. Meminta maaf terhadap orang yang dizalimi (dianiaya) atau dirugikan.

2. Mengganti kerugian setimbang dengan kerugian yang dialaminya, yang diakibatkan perbuatan

dholim atau meminta kerelaannya.

3. Macam-macam Taubat

1. Taubat nasuha yaitu taubat yang sungguh sungguh dan taubat ini yang biasanya di ampuni oleh Allah swt

2. Taubat sambal yaitu taubat yang hanya dilakukan sesaat setelah seseorang mendengar sesuatu yang membuat dia

ketakutan.Biasanya orang yang melakukan taubat seperti ini adalah orang yang hanya punya iman tipis .Orang yang

melakukan taubat semacam ini biasa nya akan melakukan perbuatan nya kembali.

Page 4: Taubat, Raja', & Khauf

4. Keutamaan Taubat

1. Dengan taubat seseorang akan meraih kecintaan Allah ‘azza wa jalla. Sebagai mana Firman Allah

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang -orang yang suka

membersihkan diri.” (QS. Al Baqarah: 222).

2. Dengan taubat seseorang akan dilapangkan rezki dan dimudahkan segala urusannya oleh Allah.

3. Dengan taubat seseorang akan disucikan hatinya dari segala dosa-dosa.

4. Taubat menjadi sebab diterimanya amal-amal hamba dan turunnya ampunan atas kesalahan-

kesalahannya.

5. Dengan taubat seseorang akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Allah ta’ala berfirman :

“Dan orang-orang yang mengerjakan dosa-dosa kemudian bertaubat sesudahnya dan beriman maka

sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengampun dan Penyayang.” (QS. Al A’raaf : 153).

6. Dengan taubat berbagai kejelekan seseorang akan diganti dengan berbagai kebaikan.

5. Doa-doa Taubat

Rasulullah SAW membaca mengulang-ngulang doa taubat dibawah ini. Bacalah doa istigfar seperti

dibawah ini setiap saat, di majlis, habis sholat, baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring.

Sehari dibaca minimal 500 kali

ASTAGHFIRULLAAHAL ADZIIM. ALLADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL

QAYYUUM WA ATUUBU ILAIH.

Artinya:

“Akumemohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung,yang tak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha

Hidup lagi Maha Berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.

Page 5: Taubat, Raja', & Khauf

B. Raja’(Mengharap ridhlo kepada Allah SWT)

1.Pegertian Raja’

Raja’ secara bahasa artinya harapan atau cita-cita. Raja’ adalah mengharap ridho, rahmat dan

pertolongan kepada Allah SWT, serta yakin hal itu dapat diraihnya, atau suatu jiwa yang sedang

menunggu (mengharapkan) sesuatu yang disenangi dari Allah SWT, setelah melakukan hal-hal yang

menyebabkan terjadinya sesuatu yang diharapaknnya. Jika mengharap ridha, rahmat dan pertolong

Allah SWT, kita harus memenuhi ketentuan Allah SWT. Jika kita tidak pernah melakukan shalat

ataupun ibadah-ibadah lainnya, jangan harap meraih ridha,rahmat,dan pertolongan Allah SWT.

Firman Allah Ta’ala :

“Untuk itu, barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Robbnya, maka hendaklah ia

mengerjakan amal shaleh dan janganlah mempersekutukan seorangpun dalam beribadah

kepada Robb-Nya.” (QS.Al-Kahfi:110)

2. Macam-macam Raja’

Dua bagian termasuk raja’ yang terpuji pelakunya sedangkan satu lainnya adalah raja’ yang tercela.

Yaitu :

a. Seseorang yang berbuat dosa lalu bertaubat darinya, dan ia senantiasa mengharap ampunan Allah,

kebaikan-Nya dan kemurahan-Nya.

b. Seseorang yang berbuat dosa lalu bertaubat darinya, dan ia senantiasa mengharap ampunan Allah,

kebaikan-Nya dan kemurahan-Nya.

c. Adapun yang menjadikan pelakunya tercela ialah seseorang yang terus-menerus dalam kesalahan-

kesalahannya lalu mengharap rahmat Allah tanpa dibarengi amalan. Raja`yang seperti ini hanyalah

angan-angan belaka, sebuah harapan yang dusta.

3. Sifat Raja’ kepada Allah SWT

a. Optimis

Optimis adalah memungkinkan seseorang melewati setiap warna kehidupan dengan lebih

indah dan membuat suasana hati menjadi tenang.

Page 6: Taubat, Raja', & Khauf

Allah berfirman dalam Q.S Yusuf ayat : 87

“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat

Allah, melainkan kaum yang kafir. ”

Rasullah SAW bersabda:

Artinya: “Orang berdosa yang mengharap rahmat Allah jauh lebih disayang Allah dari pada orang

taat yang berputus asa.” (H.R Ibnu Mas’ud)

b. Dinamis

Adalah sikap untuk terus berkembang, berfikir cerdas, kreatif, rajin, dan mudah beradaptasi

dengan lingkungan.

Orang yang bersikap dinamis tidak akan mudah puas dengan prestasi-prestasi yang ia

peroleh, tetapi akan berusaha terus menerus untuk meningkatkan kualitas diri. Inilah ajaran dinamis

seperti yang terkandung dalam Q.S Al-Insyirah:7

“Apabila engkau telah selesai mengerjakan suatu urusan, maka bergegaslah untuk menyelesaikan

urusan yang lain.”

Rasulaah SAW bersabda:

Artinya: “Bekerjalah kamu untuk urusan dunia, seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan

bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah kamu akan mati esok hari.” (H.R Ibnu Majah).

4. Hikmah Raja’

a. Menciptakan prasangka baik membuang jauh prasangka buruk

b. Mengharapkan rahmat Allah dan tidak mudah putus asa

c. Menjadikan dirinya tenang, aman, dan tidak merasa takut pada siapapun kecuali kepada Allah

d. Dapat meningkatkan amal sholeh untuk bertemu Allah

e. Dapat meningkatkan jiwa untuk berjuang dijalan Allah

C. Khauf (takut kepada Allah SWT)

1. Pengertian Khauf

Secara bahasa Khauf berasal dari kata khafa, yakhafu, khaufan yang artinya takut.

Takut yang dimaksud disini adalah takut kepada Allah SWT. Khauf adalah takut kepada

Allah SWT dengan mempunyai perasaan khawatir akan adzab Allah yang akan ditimpahkan

kepada kita. Cara untuk dekat kepada Allah yaitu mengerjakan segala perintah-Nya dan

menjauhi segala larangan-Nya.

Firman Allah surah An-Nur 52:

“Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertaqwa

kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.

Firman Allah surah Al-Imran : 175

“Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang

beriman.” (Q.S Al- Imran : 175)

Page 7: Taubat, Raja', & Khauf

2. Khauf (Takut) ada tiga macam:

a. Khouf thabi’i seperti halnya orang takut hewan buas, takut api, takut tenggelam, maka rasa takut

semacam ini tidak membuat orangnya dicela akan tetapi apabila rasa takut ini menjadi sebab dia

meninggalkan kewajiban atau melakukan yang diharamkan maka hal itu haram.

b. Khouf ibadah yaitu seseorang merasa takut kepada sesuatu sehingga membuatnya tunduk

beribadah kepadanya maka yang seperti ini tidak boleh ada kecuali ditujukan kepada Allah ta’ala.

Adapun menujukannya kepada selain Allah adalah syirik akbar.

c. Khouf sirr seperti halnya orang takut kepada penghuni kubur atau wali yang berada di kejauhan

serta tidak bisa mendatangkan pengaruh baginya akan tetapi dia merasa takut kepadanya maka para

ulama pun menyebutnya sebagai bagian dari syirik.

3. Alasan manusia takut kepada Allah

a. Karena kekuasaan dan keagungan Allah

b. Karena balasan Allah

c. Karena taufiq dan hidayah yang diberikan kepada manusia

d. Karena rahmat dan minat yang dilimpahkan kepada manusia.

Allah bukanlah Dzat yang harus ditakuti dalam arti dijauhi, tetapi dipatuhi segala perintah-Nya

dan dijauhi segala larangan-Nya. Allah Maha Pengasih. Lagi Maha Penyayang, Allah Maha

Penolong, juga Maha Pengampun.