9
Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi Created by SHIFA AWALIYAH 2KA17 18113444

Tugas 3

Embed Size (px)

Citation preview

  1. 1. Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan fungsi manajemen. Menurut Herbert A. Simon, ahli teori kepufusan dan organisasi mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses, pengambilan keputusan: (l) Aktivitas inteligens, (2) Aktivitas desain, (3) Aktivitas memilih. Definisnya sebagai berikut : a) Aktivitas inteligensi. Berasal dari pengertian militer "intelligence," Simon mendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan keputusan. b) Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan, pengembangan, dan analisis masalah. c) Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya- memilih tindakan tertentu dari yang tersedia.
  2. 2. 1. Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin. 2. Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat sebagai keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. 3. Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penangananya rumit, karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak sengaja terjadi.
  3. 3. 1. 1. Fisik Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan. 2. Emosional Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective. 3. Rasional Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
  4. 4. 4. Praktikal Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak. 5. Interpersonal Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual. 6. Struktural Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.
  5. 5. Implikasi Manajerial dalam Pengambilan Keputusan Gaya pengambilan keputusan a) Gaya Direktif Pembuat keputusan gaya direktif mempunyai toleransi rendah pada ambiguitas, dan berorienytasi pada tugas dan masalah teknis. Pembuat keputusan ini cenderung lebih efisien, logis, pragmatis dan sistematis dalam memecahkan masalah. b) Gaya Analitik Pembuat keputusan gaya analitik mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan tugas yang kuat serta orientasi teknis. Jenis ini suka menganalisis situasi; pada kenyataannya, mereka cenderung terlalu menganalisis sesuatu.
  6. 6. c) Gaya Konseptual Pembuat keputusan gaya konseptual mempunyai toleransi tinggi untuk ambiguitas, orang yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial. Mereka berpandangan luas dalam memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang. d) Gaya Perilaku Pembuat keputusan gaya perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang yang kuat dan peduli lingkungan sosial. Pembuat keputusan cenderung bekerja dengan baik dengan orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran pendapat.
  7. 7. Anzizhan,Syarafuddin.Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan. Grasindo P.Robbins, Stephen & Mary Coulter. 2005. Management, eight edition. Erlangga: Jakarta http://fitriharsono.blogspot.com/2013/05/pengambilan-keputusan-dalam- organisasi.html http://teoru.blogspot.com/2013/05/pengambilankeputusan-dalam- organisasi_445.html