54
Nama : Anjani Berliana Alitu Kelas : IX b (C2) Next

Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Nama : Anjani Berliana Alitu

Kelas : IX b (C2)

Next

Page 2: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia
Page 3: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

MEMAHAMI USAHAMEMPERTAHANKAN

KEMERDEKAAN INDONESIA

SK (Standar Kompetensi)

Page 4: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

MENGIDENTIFIKASI USAHAPERJUANGAN MEMPERTEHANKAN

KEMERDEKAAN INDONESIA

KD (Kompetensi Dasar)

Page 5: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

INDIKATOR

Faktor penyebab konflik Indonesia-Belanda

Peran dunia internasional dalam penyelesaiankonflik Indonesia-Belanda

Perjuangan rakyat dan pemerintah dalammempertahankan kemerdekaan

Aktivitas diplomasi Indonesia di duniainternasional untuk mempertahankan

kemerdekaan

Pengaruh konflik Indonesia-Belanda terhadapkeberadaan NKRI

Faktor-faktor yang memaksa belanda keluar dari Indonesia

Perundingan-perundingan yang dilakukan olehBangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan

Kemerdekaan Indonesia

Page 6: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Faktor penyebab konflikIndonesia-Belanda

Kedatangan Tentara SekutuDiboncengi oleh NICA

Kedatangan Belanda (NICA) Berupaya untuk

Menegakkan Kembali Kekuasaannya di Indonesia

Page 7: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

KEDATANGAN TENTARA SEKUTUDIBONCENGI OLEH NICA• Semenjak Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada

tanggal 14 Agustus 1945 maka secara hukum tidak lagi

berkuasa di Indonesia.

• Hal ini mengakibatkan Indonesia berada dalam keadaan vacum

of power (tidak ada pemerintah yang berkuasa) dan waktu itu

dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh bangsa Indonesia untuk

memproklamasikan kemerdekaannya.

• Pada tanggal 10 September 1945 Panglima Bala Tentara

Kerajaan Jepang di Jawa mengumumkan bahwa pemerintahan

akan diserahkan pada Sekutu bukan pada pihak Indonesia.

• Dan pada tanggal 14 September perwirwa Sekutu datang ke

Jakarta untuk mempelajari dan melaporkan keadaan di

Indonesia menjelang pendaratan rombongan Sekutu.

Next

Page 8: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

• Pada tanggal 29 September 1945 akhirnya Sekutu mendarat di

Indonesia yang bertugas melucuti tentara Jepang. Semula rakyat

Indonesia menyambut dengan senang hati kedatangan Sekutu,

karena mereka mengumandangkan perdamaian. Akan tetapi,

setelah diketahui bahwa Netherlands Indies Civil Administration

(NICA) di bawah pimpinan Van der Plass dan Van Mook ikut di

dalamnya, sikap rakyat Indonesia menjadi curiga dan

bermusuhan.

• NICA adalah organisasi yang didiirkan orang-orang Belanda

yang melarikan diri ke Australia setelah Belanda menyerah pada

Jepang. Organisasi ini semula didirikan dan berpusat di Australia.

Keadaan bertambah buruk karena NICA mempersenjatai kembali

KNIL setelah dilepas oleh Sekutu dari tawanan Jepang. Adanya

keinginan Belanda berkuasa di Indonesia menimbulkan

pertentangan, bahkan diman-mana terjadi pertempuran melawan

NICA dan Sekutu.

Next

Page 9: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

• Tugas yang diemban oleh Sekutu yang dalam hal ini

dilakukan oleh Allied Forces Netherlands East Indies

(AFNEI) di bawah Letnan Sir Philip Christinson. Mereka

memiliki keinginan untuk menghidupkan kembali Hindia

Belanda. Adapun tugas AFNEI di Indonesia adalah sebagai

berikut :

1. Menerima penyerahan dari tangan Jepang.

2. Membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu.

3. Melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk kemudian

dipulangkan.

4. Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk

kemudian diserahkan kepada pemerintahan sipil.

5. Menghimpun keterangan tentang penjahat perang dan

menuntut mereka di depan pengadilan.

Page 10: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

KEDATANGAN BELANDA (NICA) BERUPAYA UNTUK MENEGAKKAN KEMBALI KEKUASAANNYA DI

INDONESIA• Kedatangan pasukan Sekutu pada mulanya disambut dengan sikap netral

oleh pihak Indonesia. Namun, setelah diketahui bahwa Sekutu membawa

NICA(Netherland Indies Civil Administration) sikap masyarakat berubah

menjadi curiga karena NICA adalah pegawai sipil pemerintah Hindia

Belanda yang dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan sipil di

Indonesia. Para pemuda memberikan sambutan tembakan selamat

datang. Situasi keamanan menjadi semakin buruk sejak NICA

mempersenjatai kembali tentara KNIL yang baru dilepaskan dari

tawanan Jepang.

• Melihat kondisi yang kurang menguntungkan, Panglima AFNEI

menyatakan pengakuan sedara de facto atas Republik Indonesia pada

tanggal 1 Oktober 1945. Sejak saat itu, pasukan AFNEI diterima dengan

tangan terbuka oleh pejabat-pejabat RI di daerah-daerah untuk

membantu memperlancar tugas-tugas AFNEI.

Next

Page 11: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

• Namun dalam kenyataannya di daerah-daerah yang didatangi Sekutu

selalu terjadi insiden dan pertempuran dengan pihak RI.

• Hal itu disebabkan pasukan Sekutu tidak bersungguh-sungguh

menghormati kedaulatan RI. Sebaliknya pihak Sekutu yang merasa

kewalahan, menuduh pemerintah RI tidak mampu menegakkan keamanan

dan ketertiban sehingga terorisme merajalela.

• Pihak Belanda yang bertujuan menegakkan kembali kekuasaannya di

Indonesia berupaya memanfaatkan situasi ini dengan memberi dukungan

kepada pihak Sekutu. Panglima Angkatan Perang Belanda, Laksamana

Helfrich, memerintahkan pasukannya untuk membantu pasukan Sekutu.

• Kedatangan tentara Sekutu yang diboncengi NICA menyebabkan

terjadinya konflik dan pertempuran di berbagai daerah. Keinginan Belanda

untuk kembali menjajah Indonesia berhadapan dengan rakyat Indonesia

yang mempertahankan kemerdekaannya. Oleh karena itu, terjadi

pertempuran di berbagai daerah di Indonesia. Konflik antara Indonesia-

Belanda ini akhirnya melibatkan peran dunia internasional untuk

menyelesaikannya.

Page 12: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

PERAN DUNIA INTERNASIONAL

DALAM PENYELESAIAN

KONFLIK INDONESIA-BELANDA

PERAN PBB

PERAN Konferensi Asia dan Resolusi DewanKeamanan PBB

Page 13: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

PERANAN PBB• Peranan PBB dalam ikut menyelesaikan

pertikaian Indonesia dengan Belanda diwujudkan

dengan dibentuknya Badan Perdamaian yang bertugas

menengahi perselisihan dan menjadi mediator dalam

perundingan perdamaian Indonesia Belanda. Dalam

sejarah perjuangan bangsa Indonesia setelah

proklamasi tercatat ebeberapa badan Perdamaian yang

dibentuk PBB untuk Indonesia adalah :

1. Komisi Jasa Baik (Komisi Tiga Negara)

Lembaga ini dibentuk pada tanggal 25 Agustus 1947

sebagai reaksi PBB terhadap Agresi Militer Belanda I.

Badan ini berperan dalam :

1. Mengawasi secara langsung penghentian temabak

menenmbak sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB

2. Memasang patok-patok wilayah status quo yg dibantu

oleh TNI

3. Mempertemukan kembali Indonesia Belanda dalam

Perundingan Renville.Next

Page 14: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

PERANAN PBB

2. UNCI (United Nations Commisions

for Indonesia)

• Badan perdamaian ini dibentuk pada tanggfal 28

Januari 1949 untuk menggantikan Komisi Tiga

Negara yang dianggap gagal mendamaikan

Indonesia – Belanda (Belanda kembali melakukan

Agresi Militer setelah P. Renville)

• Peranan UNCI adalah :

1. Mengadakan Perundingan Roem Royen (7 Mei

1949)

2. Mengadakan Konferensi Meja Bundar di Den

Haag Belanda

Page 15: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

PERAN KONFERENSI ASIA DAN RESOLUSI

DEWAN KEAMANAN PBB

• Konferensi Asia tersebut menghasilkan reolusi yang kemudian di

sampaikan kepada Dewan Keamanan PBB. isi Tersebut yaitu:

1. Pengambilan Pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta

2. Pembentukan perintah ad intern yang mempunyai kemerdekaan dalam

politik luar negeri, sebelum tanggal 15 maret 1949

3. Penarikan tentara belanda dari seluruh indonesia

• Pada tanggal 28 januari 1949 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan

resolusi yang di sampiakan kepada indonesia dan belanda sebagai

berikut:

1. Mendesak Belanda untuk segera menghentikan opersai militernya

2. Mendesak Belanda untuk membebaskan dengan tanpa syarat

Presiden dan wakil presiden beserta tawanan politik yang di tahan

3. Menganjurkan agar RI dan Belanda membuka kembali perundingan

atas dasar peresetujuan linggarjati dan Renville.

4. Sebagai tambahan dari keputusan Dewan Keamanan, Komisi Tiga

Negara diubah menjadi UNCI (United Nations Commission for

indonesia. Tugas UNCI adalah melancarkan perundingan untuk

mengurus pengenbalian kekuasaan pemerintahan Republik.

Page 16: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Keberadaan NKRI pada waktu Agresi MiliterBelanda I

Keberadaan NKRI pada waktu Agresi MiliterBelanda II

Page 17: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Pada tanggal 25 maret 1947 Indonesia dan Belanda

menandatangani persetujuan linggarjati akan tetapi

Belanda melakukan pelanggaran terhadap persetujuan itu,

persetujuan gencatan yang di adakan sebelumnya dengan

menlancarkan agresi militer terhadap pemerintahan

indonesia pada tanggal 21 juli 1947.

* Tujuan belanda tidak dapat melakukannya sekaligus oleh

karna itu untuk tahap pertama belanda harus mencapai

sasaran sebagai :

1. Bidang politik : Pengepungan ibukota RI dan

penghapusan RI dari peta.

2. Bidang ekonomi : Perebutan daerah-daerah penghasil

bahan makanan dan bahan ekpor.

3. Bidang militer : Penghancuran TNINext

Page 18: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Dalam agresi militer pertama ini walaupun belanda berhasil

menduduki beberapa daerah kekuasaan RI akan tetapi

secara politis Republik Indonesia naik kedudukanya di mata

dunia. Negara-negara lain merasa simpati seperti Liga

arabyang sejak 18 november 1946 mengakui kemerdekaan

indonesia. Dengan demikian dapat menguatkan kedudukan

RI terutama di kawasan timur tengah.

* Dengan adanya agresi militer pertama maka dewan

keamanan PBB ikut campur tangan dengan membentuk

Komisi Tiga Negara. Melalui serangkaian perundingan yaitu

perundingan Renviile dan perundingan Kaliurang

merupakan upaya untuk mengatasi konflik. Namun belanda

menjawab lagi dengan kekerasan yakni melakukan agresi

nya yang kedua.

Page 19: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Pada tanggal 18 desember 1948 Dr.Beel mengumumkan sudah tidak

terikat lagi dengan perundingan Renviile. Pada tanggal 19 desember 1948

Belanda melancarkan agresinya yang kedua dengan menggempur ibu kota

RI. Yogyakarta. Dalam peristiwa ini pimpinan RI di tawan oleh belanda.

Mereka adalah Presiden soekarno, wakil presiden moh,Hatta. Syahrir dan

sejumlah mentri termasuk mentri luar negeri Agus salim.

* Dengan di tawannya pimpinan negara RI dan jatuhnya

Yongyakarta,Dr.Beel menyatakan bahwa Republik indonesia tidak ada

lagi. Belanda mengira bahwa dari segi militer aksi itu berhasil dengan

gemilang. Belanda menyatakan demikian karena akan membentuk

pemerintah federal. Sementara tanpa keikutsertaan Republik indonesia .

padahal Republik indonesia tetap ada dengan di bentuknya pemerintah

darurat republik indonesia. Sebab, sebelun pasukan indonesia tiba,

pemerintah RI mengirimkan telegram kepada syafruddin perwiranegara,

mentri kemakmuran yang sedang berkunjung ke sumatera untuk

mendirikan pemerintahan Darurat RI. Seandaynya syafruddin tidak dapat

menjalankan tugas, maka presiden soekarno menugaskan kepada

Dr.sudarsono,L.N.Palar, dan Mr.A.A.Maramis yang sedang di new delhi

untuk membentuk pemerntah pelarian di indiaNext

Page 20: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Pada tanggal 19 desember 1948 Syafruddin prawiranegara berhasil

mendirikan pemerintahan darurat Republik indonesia(PDRI) Di

bukittinggi, sumatera itu sampai dengan januari 1949, belanda

menambah pasukan nya ke daerah RI untuk menunjukkan bahwa

mereka berkuasa. Akan tetapi, kenyataanya belanda hanya menguasai

di kota-kota dan jalan raya dan pemerintahan RI masih berlangsung

sampai di desa-desa. Rakyat dan TNI bersatu berjuang melawan

belanda dengan perang Grilya.

* TNI di bawah pimpinan jendral sudirman menyusun kekuatan yang

kemudian melancarkan serangan terhadap belanda. Jendarl sudirman

walaupun dalam keadaan sakit masih memimpin perjuangan dengan

bergrilya di jawa tengah dan jawa timur dengan menjelajahin daerah-

daerah pedesaan, naik gunung turun gunung. Route perjalanan yang di

tempuh dari Yogyakarta, surakarta, madiun dan kediri. Pada tanggal 23

desember 1948 pemerintah darurat RI di sumatera mengirimkan

perintah kepada wakil RI di PBB lewat radio yang isinya bahwa

pemerintah RI bersedia memerintahkan penghentian tembak

menembak dan memasuki meja perundingan.Next

Page 21: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Ketika belanda tidak menaggapi Resolusi Dewan

Keamanan PBB tanggal 28 januari 1949 tentang

penghentian tembak menembak dan mereka yakin bahwa

RI tinggal namanya, di lancarkan Serangan umum 1

maret 1949 sebagai bukti bahwa RI masih ada dan TNI

masih kuat. Dalam serangan ini pihak RI berhasil berhasil

memukul mundur kedudukan belanda di Yogyakarta

selama 6 jam.

Page 22: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Salah satu bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankankemerdekaan adalah perjuangan Diplomasi, yaitu perjuangan melaluimeja perundingan.Adapun perundingan-perundingan tersebut antara lain :

Pertemuan Ir Soekarno dengan Van Mook

Pertemuan Sjahrir dengan Van Mook

Perundingan Sjahrir dengan Van Mook

Perundingan di Hooge Velue

Perundingan Linggarjati

Perundingan Renville

Persetujuan Roem-Royen

Konvrensi Meja Bundar

Page 23: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Pertemuan antara wakil-wakil Belanda dengan wakil Indonesia diprakarsai

oleh Panglima AFNEI yaitu Letnan Jendral Sir Philip Christison pada

tanggal 25 Oktober 1945. Dalam pertemuan tersebut pihak Indonesia

diwakili oleh Ir.Soekarno, Mohammad Hatta, dan H. Agus

Salim, sedangkan pihak Belanda diwakili oleh Van Mook dan Van Der

Plas.

* Pertemuan ini merupakan pertemuan untuk menjajagi kesepakatan kedua

belah pihak yang berselisih. Presiden Ir. Soekarno mengemukakan

kesediaan Pemerintah Republik Indonesia untuk berunding atas dasar

pengakuan hak rakyat Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri.

* Sedangkan Van Mook mengemukakan pandangan nya mengenai masalah

Indonesia dimasa depan bahwa Belanda ingin menjalankan untuk

Indonesia menjadi Negara persemakmuran berbentuk federal yang

memiliki pemerintah sendiri di lingkungan kerajaan Belanda.

* Tindakan Van Mook tersebut disalahkan oleh pemerintah Belanda

bahkan Van Mook diancam akan dipecat dari jabatannya sebagai Gubernur

Hindia Belanda ( Indonesia ).

Page 24: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 17 November

1946 di Markas Besar Tentara Inggris di Jakarta ( Jalan

Imam Bonjol No. 1 ). Dalam pertemuan ini pihak sekutu

diwakili oleh Letnan Jendral Christison, pihak Belanda

diwakili oleh Van Mook, sedangkan pihak Indonesia

diwakili oleh Perdana Mentri Sutan Sjahrir.

* Sebagai ketua pertemuan itu, Christsion bermaksud

mempertemukan pihak indonesia dan belanda dan di

samping itu juga menjelaskan maksud kedatangan tentara

sekutu, akan tetapi pertemuan itu tidak membawa hasil.

Page 25: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Untuk mempertemukan kembali pihak Belanda dengan pihak Indonesia,

pemerintah Inggris mengirimkan seorang diplomat ke Indonesia yakni Sir

Archibald Clark Kerr sebagai penengah.

* Pada tanggal 10 febuari 1946 perundingan indonesia-belanda di mulai. Pada waktu

itu Van Mook menyampaikan pernyataan politik pemerintah belanda antara lain :

1. Indonesia akan di jadikan negara commonwealth berbentuk federasi yang

memiliki pemerintahan sendiri di dalam lingkungan kerajaan belanda.

2. Urusan dalam negri di jadikan indonesia sedangkan urusan luar negri oleh

pemerintah belanda.

* Selanjutnya pada tanggal 12 maret 1946 sjahrir menyampaikan balasan yang berisi

antara lain sebagai berikut :

1. Republik indonesia harus di akui sebagai negara yang berdaulat penuh atas

wilayah bekas Hindia-Belanda

2. Federasi indonesia belanda akan di laksanakan pada masa tertentu dan urusan luar

negri dan pertahanan di serahkan kepada suatu badan federasi yang terdiri atas

orang-orang indonesia-belanda

Next

Page 26: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Usul dari pihak indonesia itu tidak di terima oleh belanda dan

selanjutnya Van Mook secara pribadi mengusulkan untuk mengakui

Republik Indonesia sebagai wakil jawa untuk mengadakan kerjasama

dalam rangka pembentukan negra federal dalam lingkungan kerajaan

belanda.

* Pada tanggal 27 Maret 1946 Sultan Sjahrir mengajukan usul baru

kepada Van Mook antara lain sbb :

1. Supaya pemerintah Belanda mengakui kedaulatan de facto Republik

Indonesia atas Jawa dan Sumatera

2. Supaya Republik Indonesia dan Belanda bekerja sama membentuk

Republik Indonesia Serikat ( RIS ).

3. RIS bersama-sama dengan Nederland, Suriname, Curacao, menjadi

peserta dalam ikatan Negara Belanda.

Page 27: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Perundingan ini dilaksanakan pada tanggal 14-25 April 1946 di Hooge

Veluwe (Negeri Belanda), yang merupakan kelanjutan dari pembicaraan

yang telah disepakati Sjahrir dan Van Mook.

* Perundingan yang berlangsung di Hooge Veluwe ini tidak membawa

hasil sebab belanda menolak konsep hasil pertemuan Sjahrir-Van Mook-

Clark Kerr di jakarta. Pihak belanda todak bersedia memberikan

pengakuan de Facto kedaulatan RI atas Jawa dan sumatera tetapi hanya

Jawa dan madura serta di kurangi daerah-daerah yang diduduki oleh

pasukan sekutu. Dengan demikian untuk sementara waktu hubungan

indonesia-belanda terputus, akan tetapi Van Mook masih berupaya

mengajukan usul bagi pemerintahan nya kepada pihak RI

* Para delegasi dalam perundingan ini adalah :

1. Tokoh Yang mewakili Indonesia : Mr. Suwandi, Dr. Sudarsono, Mr.

A.K. Pringgodigdo

2. Tokoh Yang mewakili Belanda : Dr. Van Mook, Prof. Logemann,

Dr.Idenburghd, Dr. Van Royen, Prof. Van Asbeck, Sultan Hamid II,

Surio Sentosa.

3. Mawakili Sekutu atau Sebagai Penengah : Sir Archibald Clark Kerr.

Page 28: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Pada tanggal 7 Oktober 1946 Lord Killearn berhasil mempertemukan wakil-wakil

pemerintah Indonesia dan Belanda ke meja perundingan yang berlangsung di rumah

kediaman Konsul Jendral Inggris di Jakarta. Hasil kesepakatan yaitu antara lain :

1. Gencatan senjata diadakan atas dasar kedudukan militer pada waktu itu dan atas

kekuatan militer Sekutu serta Indonesia

2. Dibentuk sebuah komisi bersama Gencatan senjata untuk masalah-masalah teknis

pelaksanaan gencatan senjata.

* Dalam mencapai kesepakatan di bidang politik antara Indonesia dengan Belanda

diadakanlah perundingan Linggarjati yang diadakan pada tanggal 10 November

1946 di Linggarati, sebelah selatan Cirebon. Hasil perundingan Linggarjati

ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947, yang isinya adalah sbb :

1. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan

yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. Belanda harus sudah meninggalkan

daerah de facto paling lambat tanggal 1 Januari 1949.

2. Republik Indonesia dan Belanda akan kerjasama dalam membentuk negara

Indonesia Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu

bagiannya adalah Republik Indonesia.

3. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda

dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.

Page 29: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Perundingan ini diadakan diatas kapal pengangkat pasukan Angkatan Laut

Amerika Serikat “USS Renville“ yang sedang berlabuh di pelabuhan Tanjong

Priok, Jakarta.

* Perundingan Renville dimulai pada tanggal 8 Desember 1947. Delegasi Indonesia

dipimpin oleh Mr. Amir Syarifuddin, sedangkan delegasi Belanda dipimpin

oleh R. Abdulkadir Widdjojoatmodjo.

* Isi perundingan Renville :

1. Pemerintah Republik Indonesia mengakui kedaulatan Belanda atas Hindia

Belanda sampai pada waktu yang ditetapkan oleh kerajaan Belanda untuk

mengakui Negara Indonesia serikat ( NIS )

2. Akan diadakan pemungutan suara untuk menentukan apakah berbagai penduduk

Jawa, Madura, dan Sumatera menginginkan daerahnya bergabung dengan

Republik Indonesia atau negara bagian lain dari Negara Indonesia Serikat.

3. Tiap negara ( bagian ) berhak tinggal diluar Negara Indonesia Serikat atau

menyelenggarakan hubungan khusus dengan Negara Indonesia Serikat atau

dengan Nederland.

Page 30: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Perundingan di mulai tanggal 17 april 1949. Delegasi indinesia di pimpin oleh

Mr.Moh.Roem, lalu di bantu oleh Hatta dan sri sultan Hamengkubuwono IX. Delegasi

belanda di pimpin oleh Dr.Van Royen. Hasil persetujuan Roem-Royen :

* Pernyataan Mr. Moh Roem

1. Mengeluarkan perintah kepada “Pengikut Republik yang bersenjata“ untuk

menghentikan perang gerilya.

2. Bekerjasama dalam hal mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan

keamanan.

3. Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag dengan maksud untuk

mempercepat “penyerahan“ kedaulatan yang sungguh-sungguh dan lengkap kepada

Negara Indonesia Serikat, dengan tidak bersyarat.

* Pernyataan Dr. Van royen

1. Menyetujui kembalinya Pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta

2. Menjamin penghentian gerakan-gerakan militer dan pembebasan semua tahanan politik

3. Tidak akan mendirikan atau mengakui Negara-negara yang berada didaerah-daerah

yang dikuasai Republik Indonesia sebelum tanggal 19 Desember 1948 dan tidak akan

meluaskan Negara atau daerah dengan merugikan Republik.

4. Menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat

5. Berusaha dengan sungguh-sungguh agar Konferensi Meja Bundar segera diadakan

setelah Pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.

Page 31: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Sebelum dilaksanakannya KMB diadakanlah Konferensi Inter-Indonesia antara

wakil-wakil Indonesia dengan BFO ( Bijjenkomst voor Federal Overleg ).

* Pada tanggal 23 Agustus - 2 November 1949 diadakanlah Konferensi Meja

Bundar di Den Hagg (Belanda). Sebagai ketua KMB adalah Perdana Mentri

Belanda, Willem Drees. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta

BFO di bawah pimpinan Sultan Hamid II dari Pontianak, dan delegasi Belanda

dipimpin oleh Van Maarseveen sedangkan dari UNCI sebagai mediator dipimpin

oleh Chritchley.

* Pada tanggal 2 November 1949 berhasil ditandatangani persetujuan KMB. Isi

persetujuan KMB adalah sebagai berikut :

1. Belanda mengakui kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat pada Akhir

bulan Desember 1949

2. Mengenai Irian Barat pengakuannya ditunda satu tahun setelah pengakuan

kedaulatan

3. Antara RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia-Belanda

yang akan diketuai oleh Ratu Belanda.

4. Segera akan dilakukan penarikan mundur seluruh tentara Belanda

5. Pembentukan Angkatan Darat Perang RIS ( APRIS ) dengan TNI sebagai intinya.

Page 32: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Pada tanggal 8 September 1945 tentara sekutu tiba di Indonesia. Kedatangan tentara Sekutu

di Indonesia disambut baik oleh rakyat. Tujuan mereka, yaitu melucuti senjata tentara Jepang,

membebaskan tawanan Jepang, dan mencari penjahat perang. Namun, kedatangan tentara

Sekutu diboncengi orang-orang Belanda. Belanda datang kembali ke Indonesia untuk

membuat pemerintahan sipil yang disebut NICA (Netherland Indies Civil Administration).

Tindakan tersebut mendapat perlawanan dari para pejuang Indonesia.

Pertempuran 10 November

Bandung Lautan Api

Pertempuran Medan Area

Pertempuran Ambrawa

Pertempuran 5 hari di Semarang

Pertempuran Puputan di Bali

Page 33: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Tentara Sekutu (Inggris) pertama kali mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945.

Pendaratan ini dipimpin Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby. Dua hari kemudian

tentara Inggris menyerbu penjara republik untuk membebaskan perwira-perwira

Sekutu. Pada tanggal 28 Oktober 1945, pos-pos Sekutu di seluruh kota Surabaya

diserang oleh rakyat Indonesia. Dalam berbagai serangan itu, pasukan Sekutu

terjepit. Pada tanggal 29 Oktober 1945, para pemuda dapat menguasai tempat-

tempat yang telah dikuasai Sekutu.

* Pada tanggal 30 Oktober 1945 terjadi pertempuran di gedung Bank International,

tepatnya di Jembatan Merah. Dalam peristiwa itu, Brigjen Mallaby tewas.

* Menanggapi peristiwa ini, pada tanggal 9 November 1945, pimpinan sekutu di

Surabaya mengeluarkan ultimatum. Isi ultimatum itu adalah: “Semua pemimpin dan

orang-orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di

tempat-tempat yang telah ditentukan, kemudian menyerahkan diri dengan

mengangkat tangan. Batas waktu ultimatum tersebut adalah pukul 06.00 tanggal 10

November 1945. Jika sampai batas waktunya tidak menyerahkan senjata, maka

Surabaya akan diserang dari darat, laut, dan udara”.

* Batas waktu itu tidak diindahkan rakyat Surabaya. Oleh karena itu, pecahlah

pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Salah satu pemimpin arek-

arek Surabaya, antara adalah Bung Tomo. Untuk memperingati kepahlawanan

rakyat Surabaya itu, pemerintah menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari

Pahlawan.

Page 34: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Tentara Sekutu memasuki Kota Bandung pada Oktober 1945.

Tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum yang isinya agar para

pemuda menyerahkan senjata yang dirampas dari tangan Jepang.

Ultimatum tersebut tidak diindahkan oleh para pemuda.

* Pada 23 Maret 1946, pasukan Sekutu mengeluarkan ultimatum

kedua. Isinya agar Kota Bandung bagian selatan segera

dikosongkan. Para pejuang yang dipimpin Kolonel A.H.

Nasution sepakat untuk mematuhi ultimatum demi keselamatan

rakyat dan kepentingan politik pemerintah RI.

* Sebelum meninggalkan Kota Bandung, para pejuang membumi

hanguskan Kota Bandung.

* Pada malam hari 23 Maret 1946, gedung-gedung penting

dibakar. Peristiwa tersebut dikenal dengan "Bandung Lautan

Api". Dalam peristiwa tersebut, gugur seorang pejuang

Mohammad Toha.

Page 35: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Pasukan Inggris di bawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D.

Kelly mulai mendarat di Medan (Sumatera Utara) pada tanggal 9

Oktober 1945.

* Para pemuda dipelopori oleh Achmad Tahir, seorang mantan

perwira Tentara Sukarela (Giyugun) membentuk Barisan Pemuda

Indonesia.

* Pada tanggal 13 Oktober 1945 terjadi insiden di sebuah hotel di

Jalan Bali, Medan. Seorang anggota NICA menginjak-injak

bendera merah putih yang dirampas dari seorang pemuda. Pada

tanggal 1 Desember 1945 pihak Inggris memasang papan-papan

pengumuman bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area.”

* Dengan cara itu, Inggris menetapkan secara sepihak batas-batas

kekuasaan mereka. Sejak saat itulah dikenal istilah Pertempuran

Medan Area.

Page 36: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* “Pertempuran Ambarawa” diawali oleh mendaratnya

tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Jenderal

Bethel di Semarang. Pada tanggal 21 November 1945

terjadi pertempuran, dalam pertempuran itu, Letnan

Kolonel Isdiman gugur. Pimpinan pasukan kemudian

dipegang oleh Kolonel Sudirman, Panglima Divisi

Banyumas.

* Pada 12 sampai 15 Desember 1945 terjadi pertempuran

hebat yang dikenal dengan sebutan Palagan Ambarawa.

Dalam pertempuran ini Sekutu dapat diusir ari

Ambarawa.

* Peristiwa ini diabadikan oleh pemerintah dengan

dibangunnya Untuk mengenang peristiwa ini, dibuatlah

Monumen Palagan Ambarawa. Pada 15 Desember

dijadikan sebagai Hari Infanteri.

Page 37: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Pada tanggal 15 — 20 Oktober 1945 di Semarang terjadi

pertempuran hebat antara pejuang Indonesia dengan tentara

Jepang.

* Peristiwa ini diawali dengan adanya desas-desus bahwa

cadangan air minum di Candi, Semarang diracun oleh Jepang.

* Untuk membuktikan kebenarannya, Dr. Karyadi, kepala

laboratorium Pusat Rumah Sakit Rakyat melakukan

pemeriksaan. Pada saat melakukan pemeriksaan, ia ditembak

oleh Jepang sehingga gugur.

* Dengan gugurnya Dr. Karyadi kemarahan rakyat khususnya

pemuda tidak dapat dihindarkan dan terjadilah pertempuran

yang menimbulkan banyak korban jiwa. Untuk mengenang

peristiwa itu, di Semarang didirikan Tugu Muda. Untuk

mengenang jasa Dr. Karyadi diabadikan menjadi nama sebuah

Rumah Sakit Umum di Semarang.

Page 38: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

* Pada tanggal 15 — 20 Oktober 1945 di Semarang terjadi

pertempuran hebat antara pejuang Indonesia dengan tentara

Jepang.

* Peristiwa ini diawali dengan adanya desas-desus bahwa

cadangan air minum di Candi, Semarang diracun oleh Jepang.

* Untuk membuktikan kebenarannya, Dr. Karyadi, kepala

laboratorium Pusat Rumah Sakit Rakyat melakukan

pemeriksaan. Pada saat melakukan pemeriksaan, ia ditembak

oleh Jepang sehingga gugur.

* Dengan gugurnya Dr. Karyadi kemarahan rakyat khususnya

pemuda tidak dapat dihindarkan dan terjadilah pertempuran

yang menimbulkan banyak korban jiwa. Untuk mengenang

peristiwa itu, di Semarang didirikan Tugu Muda. Untuk

mengenang jasa Dr. Karyadi diabadikan menjadi nama sebuah

Rumah Sakit Umum di Semarang.

Page 39: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Perang Puputan di Bali dipimpin oleh I Gusti Ngurah

Rai. I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya, Ciung Wanara.

Pertempuran ini dimulai April 1946 di Denpasar.

Mereka bertahan di Desa Marga. Di daerah ini pasukan I

Gusti Ngurah Rai mengadakan perang habis-habisan

(Puputan). Akhirnya I Gusti Ngurah Rai dan sebagian

besar pasukannya meninggal. Perang ini juga disebut

pertempuran Margarana (18 November 1946).

Page 40: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia
Page 41: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

1. Dari dalam negeri Indonesia, Belanda

menyadari bahwa kekuatan militernya

tidak cukup kuat untuk memaksa RI

tunduk kepadanya.

2. Perang yang berkepanjangan

mengakibatkan hancurnya perkebunan

dan pabrik-pabrik Belanda. Untuk

menghindarkan hal itu Belanda harus

mengubah strateginya.

3. Belanda tidak mendapat dukungan

politik dari dalam negeri Indonesia.

Ketika membujuk Sultan

Hamengkubuwono IX untuk menjadi

pemimpin sebuah negara di Jawa maka

ditolaknya.

4. Para pejuang Republik Indonesia terus

melakukan perang gerilya dan serangan

umum.

Page 42: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

PBB dan Amerika Serikat mengambil

sikap yang lebih tegas terhadap Belanda.

Amerika Serikat mengancam akan

menghentikan bantuan pembangunan

yang menjadi tumpuan perekonomian

Belanda. Dengan adanya faktor-faktor di

atas maka diselenggarakanlah KMB yang

bermuara diakuinya kedaulatan Republik

Indonesia Serikat pada tanggal 27

Desember 1949 sehingga memaksa

Belanda keluar dari bumi Indonesia.

Page 43: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Secara umum perjuangan bngsa Indonesia dalam upaya

mempertahankan kemerdekaan melalaui dua cara, yaitu perjuangan

secara fisik ataupun perjuangan bersenjata dan juga melalui

perundingan-perundingan.

Ada beberapa perundingan yang dilakukan Indonesia dengan Belanda

yang difasilitasi oleh dunia Internasional.

Perundingan-perundingan trsebut antara lain:

Perundingan Linggarjati

Agresi Militer Belanda I

Perjanjian Renville

Agresi Militer Belanda II

Perundingan Roem Royen

Konferensi Inter Indonesia

Page 44: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Perundingan Linggarjati

Kontak senjata yang terjadi antara pejuang

dengan tentara sekutu dan juga diboncengi oleh

NICA, telah menimbulkan banyak korban.

Melihat kondisi tersebut para pemimpin dari

kedua belah pihak akhirnya berupaya mencari

jalan damai menyalesaikan perselisihan tersebut.

Setelah beberapa perundingan mengalami

kegagalan , kedua belah pihak bertemu kembali

dalam perundinagn linggarjati sehingga dikenal

dengan perjanjian linggarjati.

Page 45: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Agresi militer belanda I Perjanjian linggarjati bukan merupakan jalan perdamaian antara dua belah

pihak. Bahkan hubungan antara RI dan Belanda justru semakin memburuk.

Belanda taernyata hanya memanfaatkan perundingan tersebut sebagai

upaya untuk memperkuat diri dengan menambah jumlah pasukan. Belanda

pun akhirnya berupaya untuk mengingkari perjanjian dengan mengajukan

tuntutan yang memberatkan Indonesia. Pokok-pokok tuntutan Belanda

yaitu:

a) Membentuk pemerintahan ad interim bersama

b) Mengeluarkan mata uang bersama

c) Indonesia harus mengirim beras ke daerah-daerah yang diduduki belanda

d) Adanya “gandarmeirie” yaitu pembentukan pasukan keamanan bersama

yang juga dapat masuk ke wilayah RI

Penolakan belanda terhadap tuntutan belanda tersebut akhirnya dijadikan

alasan oleh belanda untuk menyatakan tidak terikat lagi dengan perjanjian

linggarjati. Sikap tersebut kemudian dilanjutkan dengan mengadakan

serangan terhadap Ri pada tanggal 21 juli 1947 yang kemudian kita sebut

dengan agresi militer balanda I.

Next

Page 46: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Agresi militer belanda I

Agresi militer belanda I ini mengakibatkan wilayah

Indonesia semakin sempit dari dunia internasional

berkaitan dengan abresi itu yaitu:

a) Australia dan India bereaksi keras serta mendesak

dewan keamanan PBB segera membahas masalah

ini

b) Negara-negara arab menjadi mantap nuntuk

mengakui kedaulatan kepada RI secar de jure.

c) Palang merah Malaya dan india mengirimkan

bantuan obat-obatan yang dikirim lewat pesawat

Dakota dari singapur namun pesawat tersebut jatuh

oleh balanda di Yogyakarta

d) Mesir mengecam tindakan belanda dan dianggap

sebagai ancaman perdamaian dunia.

Page 47: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Perjanjian renville Tindak lanjut dari terbentuknya KTN maka segera dilakukan

perundingan antara Indonesia –belanda diatas sebuah kapal milik

amerika serikat yang bernama USS Renville pada tanggal 8

december 1947. Dalam dalam perundingan ini anggota delegasi

belanda didomonasi oleh orang-orang Indonesia yang pro Belanda.

Hal ini menunjukan belanda masi tetap berkeinginan menguasai

Indonesia dengan politik adu domba.

Perundingan renville dilakukan pada tanggal 8 december 1942

sampai 17 januari 1948. Pokok isi dari perundingan tersebut yaitu:

a) Belanda tetap berdaulat atas wilayah RI sampai kedaulatannya di

serahkan kepada RIS yang segera dibentuk RIS yang kedua

b) RIS sejajar dengan Belanda dalam UNI Indonesia-belanda

c) Republic Indonesia merupakan Negara bagian RIS

d) Pasukan republic Indonesia yang berada di daera kantong harus

ditarik ke wilayah RI.

Daerah kantong adalah daerah yang berada dibalekang garis van mook.

Page 48: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Agresi militer belanda II• Krisis politik dan keamanan di Indonesia akibat pemberontakan PKI

dimanfaatkan oleh belanda untuk kembali menekan Indonesia.

• Pada tanggl 18 december 1948 belanda secara sepihak membatalkan

persetujuan genjatan senjata sekaligus menyatakan tidak terikat pada

hasil-hasil renville dan pada tanggal 19 desember 1948 belanda

melancarkan aagresi militer belanda yang kedua dengan menyerbu

ibukota republik Indonesia Yogyakarta.

• Lapangan udara maguwo harjo Yogyakarta diserbu pasukan belanda

bahkan kota Yogyakarta dengan mudah dikuasai. Presiden soekarno-

moh.hatta memilih ditawan oleh belanda kemudian diasingkan ke

Bangka. Para anggota cabinet berinisiatif untuk mengadakan sidang

serta memutuskan untuk memberikan mandate kepada menteri

kemakmuran rakyat yang membentuk PDRI (pemerintah darurat

republik Indonesia). Apabila PDRI gagal dibentuk di Sumatra maka

agar a.amaramis, LN palar, dan Dr sudarsono untuk membentuk PDRI

di india.

Next

Page 49: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Agresi militer belanda II

Angresi militer belanda II mendapat kecaman dunia

internasional Burma(Myanmar) dan india memprakarsai

diselenggarakannya konferensi asia untuk Indonesia di new

delhi –india tanggal 20-23 januari 1949. Agresi militer

beanda II dihadapin oleh rakyat Indonesia dengan

penyerangan balik terhadap fasilitas komunikasi belanda.

Puncak penyerangan adalah serangan umum 1 maret 1949

telah sesuai dengan tujuan yaitu:

A. Internal : Mendukung secara perjuangan diplomatis

Dan Menumbuhkan semangat perjuangan rakyat

B. Eksternal : Menunjukan kepada dunia internasional

bahwa TNI mempunyai kekuatan untuk melakukan

penyerangan dan Mematahkan moral pasukan beland

Next

Page 50: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Agresi militer belanda II

Angresi militer belanda II mendapat kecaman dunia

internasional Burma(Myanmar) dan india memprakarsai

diselenggarakannya konferensi asia untuk Indonesia di new

delhi –india tanggal 20-23 januari 1949. Agresi militer

beanda II dihadapin oleh rakyat Indonesia dengan

penyerangan balik terhadap fasilitas komunikasi belanda.

Puncak penyerangan adalah serangan umum 1 maret 1949

telah sesuai dengan tujuan yaitu:

A. Internal : Mendukung secara perjuangan diplomatis

Dan Menumbuhkan semangat perjuangan rakyat

B. Eksternal : Menunjukan kepada dunia internasional

bahwa TNI mempunyai kekuatan untuk melakukan

penyerangan dan Mematahkan moral pasukan beland

Page 51: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Perundingan roem-royen

• Kecaman dunia semakin keras terhadap agresi militer belanda II kepada

Indonesia. PBB berusaha menyelesaikannya melalui perundingan

dengan mengganti PCITM(komisi tiga Negara) menjadi UNCI (united

national commission for Indonesia).

• Atas prakarsa UNCI tersebut tanggal 7 mei 1949 tercapai persetujuan

roem roten, delegasi Indonesia dipimpin oleh moh.roem dan delegasi

belanda dipimpin Dr.J.H royen.

• Dalam perundingan ini Indonesia menyampaikan beberapa hal yaitu:

a) Pemeritah Indonesia mengeluarkan perinta penghentian perang gerilya

b) Pemerintah Indonesia bersedia menghadiriri konferensi meja bundar

c) Bekerja sama dengan menjaga perdamaian dan kesetabilitas

perdamaian

• Sedangkan pihak belanda, menyampaikan pernyataannya yang isinya:

a) Menyetujui pemerintah RI kembali ke Yogyakarta

b) Membebaskan tawanan politik

c) Menyetujui RI sebagai bagian dari RIS

d) Segera melaksanakan KMB

Page 52: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Konferensi inter-indonesia

Sebelum diadakan konferensi meja bundar

pemerintah republic Indonesia mengadakan

koordinasi terlebih dahulu dengan BFO. BFO

merupakan Negara-negara boneka

Page 53: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Exit

Page 54: Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia

Exit

Yes No