43
Analisis Dan Perancangan III - 1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Pusat Survei Geologi Pusat Survei Geologi (PSG) yang dulu lebih dikenal dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (Puslitbang Geologi/P3G) adalah salah satu unit dari Badan Geologi. Pusat Survei Geologi mempunyai tugas menyelenggarakan survei serta penelitian, penyelidikan dan pelayanan bidang geologi. 3.1.1 Sejarah Pusat Survei Geologi Dalam perjalanan sejarahnya, Pusat Survei Geologi telah berevolusi melewati tiga kurun waktu. Dimulai dari berdirinya Dienst van het mijnwezzen pada masa pemerintahan Hindia Belanda di tahun 1820. Setelah kemerdekaan Indonesia, institusi ini menjadi Direktorat Geologi yang kemudian pada tahun 1979 berubah menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, dan sejak tahun 2006 menjadi Pusat Survei Geologi. Penelitian dan pengembangan geologi di Indonesia diawali pada masa Dienst van het mijnwezzen dengan dipaparkannya teori undasi, penemuan lajur anomali gaya berat free air negatif, dan penemuan fosil hominid oleh ilmuwan Belanda sekitar tahun 1850. Pada tahun 1946, Direktorat Geologi memulai suatu program pemetaan geologi sistematik, eksplorasi mineral logam dan mineral industri, survei hidrogeologi dan geologi teknik, penyelidikan dan pemantauan gunungapi. Selain itu, pemetaan gayaberat sistematik dimulai pada tahun 1964. Sejak tahun 1979, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi mulai merangkum berbagai hasil kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya menjadi paket-paket data dan informasi kebumian berupa peta-peta geologi digital, serta paket data

Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 1

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Gambaran Pusat Survei Geologi

Pusat Survei Geologi (PSG) yang dulu lebih dikenal dengan Pusat Penelitian dan

Pengembangan Geologi (Puslitbang Geologi/P3G) adalah salah satu unit dari

Badan Geologi. Pusat Survei Geologi mempunyai tugas menyelenggarakan survei

serta penelitian, penyelidikan dan pelayanan bidang geologi.

3.1.1 Sejarah Pusat Survei Geologi

Dalam perjalanan sejarahnya, Pusat Survei Geologi telah berevolusi melewati tiga

kurun waktu. Dimulai dari berdirinya Dienst van het mijnwezzen pada masa

pemerintahan Hindia Belanda di tahun 1820. Setelah kemerdekaan Indonesia,

institusi ini menjadi Direktorat Geologi yang kemudian pada tahun 1979 berubah

menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, dan sejak tahun 2006

menjadi Pusat Survei Geologi.

Penelitian dan pengembangan geologi di Indonesia diawali pada masa Dienst van

het mijnwezzen dengan dipaparkannya teori undasi, penemuan lajur anomali gaya

berat free air negatif, dan penemuan fosil hominid oleh ilmuwan Belanda sekitar

tahun 1850.

Pada tahun 1946, Direktorat Geologi memulai suatu program pemetaan geologi

sistematik, eksplorasi mineral logam dan mineral industri, survei hidrogeologi dan

geologi teknik, penyelidikan dan pemantauan gunungapi. Selain itu, pemetaan

gayaberat sistematik dimulai pada tahun 1964.

Sejak tahun 1979, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi mulai merangkum

berbagai hasil kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya menjadi paket-paket

data dan informasi kebumian berupa peta-peta geologi digital, serta paket data

Page 2: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 2

geologi Papua dan Kalimantan. Kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang)

kebumian dimulai dengan penajaman pada pencarian sumber-sumber baru energi

dan mineral, serta aspek lingkungan dan kebencanaan. Hasil-hasil litbang yang

berupa data dan informasi tentang potensi kebumian itu disebarluaskan kepada

para pejabat yang kepentingan (stakeholder), kalangan industri dan masyarakat

luas.

3.1.2 Deskripsi Kerja (Job Description)

Dalam melaksanakan tugasnya, Pusat Survei Geologi menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan pedoman dan prosedur kerja

b. Perumusan rencana dan program penelitian dan pelayanan

c. Pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan pelayanan

d. Penyelenggaraan penelitian dan penyelidikan, rekayasa teknologi, rancang

bagun dan pemodelan untuk survei geologi

e. Pemetaan geologi, geofisika, geokimia, tektonik, geomorfologi, dan

geologi kuarter secara bersistem atau bertema

f. Inventarisasi hasil survei, pemetaan, penelitian dan penyelidikan geologi

g. Pelayanan jasa survei, pemetaan dan penelitian geologi

h. Pengelolaan sistem informasi dan layanan informasi, serta sosialisasi dan

dokumentasi hasil survei

i. Pengembangan kerja sama dan sistem manajemen mutu kelembagaan

j. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Museum Geologi

k. Pembinaan kelompok jabatan fungsional

l. Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, administrasi keuangan, dan

kepegawaian

m. Evaluasi pelaksanaan penelitian, penyelidikan dan survei di bidang

geologi kelautan

Page 3: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 3

3.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi ini menunjukkan beberapa bagian yang ada di dalam

organisasi struktural Pusat Survei Geologi, bekerja bersama melalui suatu jalur

wewenang dan tanggung jawab. Berikut adalah struktur organisasi PSG :

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Pusat Survei Geologi

Pusat Survei Geologi, terdiri dari:

1. Bagian Tata Usaha : mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian,

keuangan, rumah tangga dan ketatausahaan Pusat. Dalam melaksanakan

tugasnya, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:

a. Perencanaan, pengangkatan, pengembangan, pemberhentian dan

kesejahteraan pegawai serta dokumentasi tata naskah pegawai

b. Pelaksana persuratan dinas dan kearsipan

Page 4: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 4

c. Pelaksanaan administrasi anggaran dan perbendaharaan serta

akuntansi

d. Penyiapan sarana dan prasarana kerja, keamanan, kebersihan,

keselamatan kerja dan keprotokolan

e. Evaluasi pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga

dan ketatausahaan Pusat.

Bagian Tata Usaha terdiri dari:

i. Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan

urusan pengelolaan pegawai, serta persuratan dinas dan kearsipan

Pusat.

ii. Subbagian Keuangan dan Rumah Tangga mempunyai tugas

melakukan administrasi keuangan dan rumah tangga Pusat.

2. Bidang Sarana Teknik mempunyai tugas melaksanakan urusan

pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan pelayanan Pusat bidang

geologi. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Sarana Teknik

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan rumusan pedoman dan prosedur kerja penggunaan dan

pelayanan jasa teknik

b. Analisis spesifikasi dan kebutuhan sarana teknik penelitian dan

pengembangan

c. Penyiapan rumusan rencana pengembangan sarana teknik penelitian

dan pengembangan

d. Pengelolaan sistem manajemen mutu kelembagaan Pusat

e. Pengelolaan dan pelayanan jasa sarana teknik penelitian dan

pengembangan

f. Evaluasi pelaksanaan urusan pengelolaan sarana dan prasarana

penelitian dan pelayanan geologi Pusat

Bagian Sarana Teknik terdiri dari:

Page 5: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 5

i. Subbidang Laboratorium mempunyai tugas melakukan pengumpulan

bahan, penelaahan, pelaksanaan, serta evaluasi atas pengelolaan

sistem manajemen mutu kelembagaan dan sarana laboratorium

penelitian dan pelayanan Pusat.

ii. Subbidang Sarana Penyelidikan mempunyai tugas melakukan

pengumpulan bahan, penelaahan, pelaksanaan, serta evaluasi atas

pengembangan dan pelayanan jasa sarana teknik penelitian dan

pelayanan Pusat.

3. Bidang Program dan Kerja Sama mempunyai tugas menyiapkan rumusan

perencanaan dan program, serta pengembangan kerjasama penelitian dan

pelayanan Pusat bidang geologi. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang

Program dan Kerjasama menyelengarakan fungsi:

a. Penyiapan pedoman dan prosedur kerja penelitian dan pelayanan

sumber daya geologi

b. Penyiapan rumusan perencanaan kerja dan penganggaran, serta

rencana strategis berbasis kinerja

c. Penyusunan akuntibilitas kinerja, serta pengelolaan hak atas kekayaan

intelektual

d. Penyiapan pengembangan kerjasama penggunaan peralatan, serta

kerjasama pelayanan jasa

e. Evaluasi pelaksanaan perencanaan dan program, serta pengembangan

kerjasama penelitian dan pelayanan Pusat bidang geologi

Bidang Program dan Kerjasama terdiri dari:

i. Subbidang Program mempunyai tugas melakukan pengumpulan

bahan, penelaahan, penyiapan, serta evaluasi pelaksanaan atas

perencanaan kerja, penganggaran, rencana strategis dan akuntabilitas

kinerja penelitian dan pelayanan Pusat bidang geologi.

ii. Subbidang Kerjasama mempunyai tugas melakukan pengumpulan

bahan, penelaahan, pengelolaan, serta evaluasi pelaksanaan atas

Page 6: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 6

pengembangan kerjasama penggunaan peralatan dan kerjsasama

pelayanan jasa Pusat bidang geologi.

4. Bidang Informasi mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sistem

informasi dan penyebarluasan informasi, serta dokumentasi hasil

penelitian dan pelayanan Pusat bidang geologi. Dalam melaksanakan

tugasnya Bidang Informasi menyelengarakan fungsi:

a. Penyiapan rumusan pengembangan infrastruktur teknologi informasi,

serta operasi perangkat lunak informasi

b. Pelaksanaan pengelolaan sistem, jaringan dan situs informasi, serta

pemutakhiran basis data

c. Pelaksanaan sosialisasi, dokumentasi dan publikasi, serta pengelolaan

perpustakaan

d. Evaluasi pelaksanaan pengembangan sistem informasi dan

penyebarluasan informasi, serta dokumentasi hasil penelitian dan

pelayanan Pusat bidang geologi

Bidang Informasi terdiri dari:

i. Subbidang Penerapan Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan

pengumpulan bahan, penelaahan, pelaksanaan, serta evaluasi atas

pengelolaan infrastruktur teknologi informasi, operasi perangkat

lunak, sistem, jaringan dan situs informasi, operasi penelitian dan

pelayanan Pusat bidang geologi.

ii. Subbidang Penyediaan Informasi Publik mempunyai tugas

pengumpulan bahan, penelaahan, pelaksanaan, serta evaluasi atas

pengelolaan pemutakhiran basis data, dokumentsi, perpustakaan,

sosialisasi dan publikasi penelitian dan pelayanan Pusat bidang

geologi.

5. Kelompok Jabatan Fungsional :

a. Kepala Badan membentuk kelompok program penelitian dan

pelayanan berdasarkan usulan Kepala Pusat yang bersangkutan

Page 7: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 7

b. Kelompok Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Sekretaris Bidang atau Kepala Pusat yang berssangkutan

c. Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Badan Geologi

mempunyai tugas melaksanakan dan memberikan jasa penelitian dan

pelayanan di bidang geologi, serta melaksanakan tugas lainnya yang

didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

d. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional Peneliti,

Perekayasa, Penyelidik Bumi, Teknisi Litkayasa, serta sejumlah

jabatan fungsional tertentu lainnya yang terbagi dalam berbagai

kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang

diangkat dan diatur berdasarkan ketentuan perundang-undangan.

e. Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh seorang Tenaga

Fungsional Senior yang diangkat oleh Kepala Badan Geologi.

f. Jumlah Tenaga Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan

beban kerja.

g. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.2 Analisis

3.2.1 Analisis Masalah

Melalui pengamatan yang dilakukan di Pusat Survei Geologi, dilakukan analisis

bahwa diperlukannya sebuah perangkat lunak yang menyajikan informasi berupa

peta dan data non-spasial yang disajikan secara visual kepada para penggunanya.

Perangkat lunak ini mempunyai kemampuan untuk menyajikan peta dengan cara

visualisasi yang menarik dan penyajian data non-spasial yang informatif. Dengan

begitu pemakai dapat menemukan informasi yang disajikan secara mudah.

Page 8: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 8

Sistem Informasi Geografis ini diharapkan dapat mengintegrasikan antara data

hasil survey di lapangan dengan data yang dimiliki dalam laporan penelitian dan

peta. Hal tersebut dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Pusat Survei

Geologi sehingga membuat langkah yang positif bagi instansi ini.

Proses pertama yang mengawali pembuatan SIG ini bermula dari mendigitasi peta

konvensioanal yang ada menjadi data digital berupa format file yang didukung

oleh aplikasi ArcView yaitu shapefile (shp). Selain itu, setelah adanya data berupa

data non-spasial diolah menggunakan aplikasi Visual Basic. Secara keseluruhan

aplikasi Visual Basic berperan untuk menyajikan peta secara digital secara

penyajian informasi berupa data non-spasial. Lebih lengkapnya dapat dilihat

dalam gambar berikut

Gambar 3.2 Proses Pembuatan SIG Nangapinoh

Page 9: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 9

Sampai saat ini, data yang ada berupa arsip manual sehingga mempersulit proses

dalam melihat, mencari dan menambahkan data dalam peta maupun data non-

spasial. Kekurangan ini akan diperbaiki melalui perangkat lunak tersebut.

3.2.2 Analisis Pengguna

Analisis ini menentukan spesifikasi pemakai yang akan menggunakan aplikasi

ini. Berikut ini merupakan analisis pengguna :

Admin : staf teknik di Pusat Survei Geologi akan berperan sebagai admin.

Admin mempunyai hak khusus yang mengatur administrasi perangkat

lunak ini. Admin mempunyai akses untuk menambah, menghapus,

melihat, mencari dan mencetak data yang ada pada basis data.

User : selain staf yang ada di Pusat Survei Geologi, masyarakat umum

dapat pula mengakses SIG ini yang hanya mendapatkan hak akses untuk

melihat dan mencari data dan peta yang diinginkan.

3.3 Perancangan Perangkat Lunak

3.3.1 Diagram Use Case

Diagram ini memberi narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.

Perancangan diagram ini berdasarkan aktivitas yang ada melingkupi aplikasi ini,

baik dalam maupun luar.

Page 10: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 10

Gambar 3.3 Diagram Use Case

3.3.1.1 Use Case Mengolah Peta

Tabel 3.1 Use Case Mengolah Peta

Use Case Mengaktifkan ArcViewDeskripsi Singkat Use case ini memungkinkan admin maupun user

mengaktifkan arcview melalui menuActor AdminPrecondition Memilih menu aktifkan ArcViewPost condition Aplikasi ArcView 3.3 siap dipergunakanFlow of event a. Sistem menampilkan menu

b. Memilih menu aktifkan ArcView

c. Tampilan aplikasi ArcView 3.3

Page 11: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 11

3.3.1.2 Use Case Informasi Peta Maupun Data Non-Spasial

Tabel 3.2 Use Case Informasi

Use Case Informasi Peta & Data Non-SpasialDeskripsi Singkat Use case ini memungkinkan admin dan user mengakses

informasi tentang peta dan data non-spasial melalui menuActor Admin & userPrecondition Memilih informasi peta dan data non-spasial yang akan dilihat

oleh userPost condition Tampil informasi yang diinginkanFlow of event a. Memilih menu informasi peta dan data non-spasial

sesuai yang diinginkan

b. Muncul tampilan informasi yang dikehendaki

3.3.1.3 Use Case Mengolah Data Non-Spasial

Tabel 3.3 Use Case pengolahan data non-spasial

Use Case Mengolah Data Non-SpasialDeskripsi Singkat Use case ini memungkinkan admin mengolah data non-spasial

melalui menu utama berupa tambah, ubah & hapusActor AdminPrecondition Memilih menu pengolahan data non-spasialPost condition Dilakukan pengolahan data lalu disimpan ke dalam basis dataFlow of event a. Memilih menu pengolahan data non-spasial

b. Melakukan pengolahan data

c. Data yang sudah diolah lalu tersimpan ke basis data

3.3.1.4 Use Case Cetak

Tabel 3.4 Use Case cetak

Use Case CetakDeskripsi Singkat Use case ini memungkinkan admin maupun user mencetak

Page 12: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 12

peta maupun data non-spasialActor Admin, userPrecondition Memilih peta dan data non-spasial yang akan diectakPost condition Peta dan data non-spasial tercetakFlow of event a. Memilih menu cetak

b. Memilih data non-spasial yang akan dicetak

c. Proses mencetak peta dan data non-spasial

d. Peta dan data non-spasial tercetak

3.3.2 Diagram Kelas

Aplikasi SIG ini mempunyai diagram class yang mempunyai 9 object yang

berupa class yang berhubungan secara generalisasi dan inheritance.

Gambar 3.4 Diagram Kelas

Page 13: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 13

Ada beberapa kelas yang didapat dari turunan kelas SIG itu sendiri yaitu kelas

batuan, analisis kimia, thin-section, fossil, peta, K-Ar geochronology dan

konsentrat PAN & endapan sungai. Selain itu, kelas analisis kimia hasil

generalisasi dari subkelas sungai. Kelas mineral menggeneralisasi menjadi kelas

K-Ar geochronology.

3.3.3 Diagram Sequence

a. Diagram sequence untuk admin yang hendak mengedit peta

Page 14: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 14

Gambar 3.5 Diagram Sequence untuk edit peta bagi admin

b. Diagram sequence untuk admin yang ingin menambah data

Page 15: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 15

Gambar 3.6 Diagram sequence untuk tambah data bagi admin

c. Diagram sequence untuk admin yang ingin menghapus data

Page 16: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 16

Gambar 3.7 Diagram sequence untuk hapus data bagi admin

d. Diagram sequence untuk admin yang ingin mencari data

Page 17: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 17

Gambar 3.8 Diagram sequence untuk cari data bagi admin

e. Diagram sequence untuk admin yang ingin mengedit data

Page 18: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 18

Gambar 3.9 Diagram sequence untuk edit data bagi admin

f. Diagram sequence untuk admin maupun user untuk melihat informasi data non-

Page 19: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 19

spasial dan peta

Gambar 3.10 Diagram sequence untuk melihat info data dan peta

g. Diagram sequence mencetak peta dan data non-spasial

Page 20: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 20

Gambar 3.11 Diagram sequence untuk mencetak data dan peta

h. Diagram sequence untuk menu bantu

Page 21: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 21

Gambar 3.12 Diagram sequence untuk menu bantu

3.3.4 Activity Diagram

Page 22: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 22

a. Activity diagram untuk halaman utama

Gambar 3.13 Activity Diagram Halaman Utama

Activity diagram ini menjelaskan mulai dari start program sampai pemilihan

menu-menu utama yang dapat dilihat pada halaman utama. Terdiri dari 6 proses

paralel yang dapat dilakukan dan dipilih yaitu File, Input, Edit, View, Tools dan

Help.

b. Activity diagram untuk proses login

Gambar 3.14 Activity diagram untuk proses login

Page 23: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 23

Activity diagram ini menunjukkan alur kerja dalam proses login ke dalam sistem.

Muncul terlebih dahulu window login kemudian ada pilihan untuk meneruskan

proses login atau batal dan keluar dari program. Kemudian adanya permintaan

username dan password. Setelah diproses, bila username dan password cocok

akan masuk ke halaman utama tapi bila tidak ada kecocokan, akan masuk ke info

kesalahan username dan password lalu kembali ke permintaan username dan

password.

c. Activity Diagram untuk Menu File

Gambar 3.15 Activity Diagram Menu File

Activity diagram ini menunjukkan bahwa proses dalam menu file terdiri dari 4

proses paralel yaitu Print, Search, Export Peta serta Exit. Untuk proses print, user

dapat memilih print peta atau print data. Selain itu juga ada submenu untuk

mencari data maupun peta. Juga, submenu export peta yang mentransfer gambar

peta menjadi file gambar. Kemudian exit untuk mengakhiri program ini.

Page 24: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 24

d. Activity Diagram untuk Menu Input

Gambar 3.16 Activity Diagram Menu Input

Alur kerja ini menerangkan proses yang memilih menu input yang terdiri dari 19

submenu yang akan menginput data non-spasial yang ada.

e. Activity Diagram untuk Menu Edit

Gambar 3.17 Activity Diagram Menu Edit

Page 25: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 25

Activity diagram ini menjelaskan alur proses kerja edit. Setelah memilih menu

edit, terdapat 2 proses paralel yaitu edit peta serta edit data. Apabila untuk

mengedit peta, sistem akan mengaktifkan aplikasi ArcView 3.3. Terdapat 7

pilihan yang dilanjutkan dari submenu edit data.

f. Activity Diagram untuk Menu View

Gambar 3.18 Activity Diagram Menu View

Diagram ini menunjukkan setelah memilih menu view, akan ada 7 informasi yang

ditampilkan sesuai inputan yang telah dimasukkan oleh admin. Masing-masing

informasi menjelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan maksud program

ini dibuat.

g. Activity Diagram untuk Menu Tools

Gambar 3.19 Activity Diagram Menu Tools

Page 26: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 26

Diagram ini menggambarkan beberapa tools yang ada di menu tools. Selain di

dalam menu, menu-menu tersebut dapat dipilih pula selain dari menu tools. Menu

ini dapat dipergunkan di menu utama.

h. Activity Diagram untuk Menu Help

Gambar 3.20 Activity Diagram Menu Help

Diagram ini cukup digambarkan 2 submenu yang terdapat di menu help. Submenu

about menerangkan pembuat program dan petunjuk pemakaian merupakan

petunjuk bagi user untuk memperguakan prigram ini tanpa keliru.

i. Activity Diagram untuk proses Print Peta

Gambar 3.21 Activity Diagram untuk proses cetak peta

Page 27: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 27

Print peta terdiri dari 2 submenu yaitu print seluruh halaman dan print sesuai

skala. Print seluruh halaman pun diberi 2 pilihan lagi yaitu secara portrait(kertas

vertikal) atau landscape (kertas horisontal). Untuk print sesuai skala, skala yang

didisikan hasru lebih besar yang tertera di halama utama.

3.3.5 Struktur Tabel

Sistem informasi ini memiliki beberapa tabel, yaitu :

a. Tabel Thin Section

Tabel 3.5 Spesifikasi Tabel Thin Section

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganSample Number Text 10 Primary KeyName Text 20Quartz Text 5Biotite Text 20Muscovite Text 20Andalusite Text 20Cordierite Text 5Silimanite Text 5Other Text 30Id_Locality Text 10

b. Tabel Rock Thin

Tabel 3.6 Spesifikasi Tabel Rock Thin

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganSample Number Text 10 Primary KeyId_Rock Text 10Id_Struc Text 10Quartz Integer 5Plagio Integer 5K_Feld Text 5Biot Text 5HBlend Text 10Other Text 30Region Text 30

c. Tabel Volc Thin

Tabel 3.7 Spesifikasi Tabel Volc Thin

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganSample Number Text 10 Primary KeyId_Rock Text 10

Page 28: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 28

Id_Struc Text 10Id_Gromass Text 20Component Text 30Glass Text 5Quartz Text 5Plagioclase Text 5Alkali feldspar Text 5Muscovite Text 5Biotite Text 5Hornblende Text 5Pyroxene Text 5Olivine Text 5Other Minerals Text 5Alteration Text 30Remarks Text 20

d. Tabel Oil Explor

Tabel 3.8 Spesifikasi Tabel Oil Explor

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganId_Sungai Text 10 Primary KeySiO2 Real 5Al2O3 Real 5Fe2O3 Real 5FeO Real 5MnO Real 5MgO Real 5CaO Real 5Na2O Real 5K2O Real 5TiO2 Real 5P2O5 Real 5H2O Real 5Rb Real 5Sr Real 5Localities Text 5

e. Tabel Chem Anal

Tabel 3.9 Spesifikasi Tabel Chem Anal

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganSample Number Text 10 Primary KeySiO2 Real 5TiO2 Real 5

Page 29: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 29

Al2O3 Real 5Fe2O3 Real 5FeO Real 5MnO Real 5MgO Real 5CaO Real 5Na2O Real 5K2O Real 5P2O5 Real 5H2O+ Real 5H2O- Real 5LOI Real 5Rb Text 5Sr Text 5Ba Text 5Ga Text 5U Text 5Th Text 5As Text 5Cu Text 5Pb Text 5Zn Text 5Ni Text 5Cr Text 5Sn Text 5Zr Text 5Y Text 5Nb Text 5La Text 5Mo Text 5Region Text 30

f. Tabel K-Ar Determin

Tabel 3.10 Spesifikasi Tabel K-Ar Determin

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganSample Number Text 10 Primary KeyId_Rock Text 20Location Text 50

g. Tabel K-Ar Geo

Page 30: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 30

Tabel 3.11 Spesifikasi Tabel K-Ar Geo

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganSample Number Text 10 Primary KeyId_Mineral Text 10%K Real 5moles/g Real 5Total Real 5Age(x106 year) Real 5

h. Tabel Fossil Determin

Tabel 3.12 Spesifikasi Tabel Fossil Determin

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganSample Number Text 10 Primary KeyUnit Text 20Id_Foss Text 10Age Text 50Environment Text 30

i. Tabel Pan Concent dan Stream Sediment

Tabel 3.13 Spesifikasi Tabel Pan-Concent dan Stream Sediment

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganSample Number Text 10 Primary KeyCu Text 20Pb Text 20Zn Text 5Mo Text 5Cr Text 5Au Text 5As Text 5Ba Text 5Ce Text 5Nb Text 5Sb Text 5Sn Text 5Ta Text 5Th Text 5U Text 5W Text 5U308 Text 5Hg Text 5

j. Tabel Rock Samples

Page 31: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 31

Tabel 3.14 Spesifikasi Tabel Rock Samples

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganSample Number Text 10 Primary KeyId_Locality Text 10F/O N Text 5Rock Name Text 50Box Number Integer 5

k. Tabel Acid Rock

Tabel 3.15 Spesifikasi Tabel Acid Rock

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganId_Acrok Text 10 Primary KeyAcrok Text 50

l. Tabel Fossils

Tabel 3.16 Spesifikasi Tabel Fossil

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganId_Foss Text 10 Primary KeyFossil_Name Text 50

m. Tabel Groundmass

Tabel 3.17 Spesifikasi Tabel Groundmass

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganId_Gromass Text 10 Primary KeyGroundmass Text 50

n. Tabel Locality

Tabel 3.18 Spesifikasi Tabel Locality

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganId_Locality Text 10 Primary KeyLoaclity Text 5Locality_Name Text 20

o. Tabel Mineral

Tabel 3.19 Spesifikasi Tabel Mineral

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganId_Mineral Text 10 Primary KeyMineral_Name Text 50

Page 32: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 32

p. Tabel Rock

Tabel 3.20 Spesifikasi Tabel Rock

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganId_Rock Text 10 Primary KeyRock_Name Text 50

q. Tabel Structure

Tabel 3.21 Spesifikasi Tabel Structure

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganId_Struc Text 10 Primary KeyStructure_Name Text 50

r. Tabel Sungai

Tabel 3.22 Spesifikasi Tabel Sungai

Nama Field Tipe Data Ukuran Field KeteranganId_Sungai Text 10 Primary KeySungai Text 50

3.3.6 Keterkaitan Antar Tabel

Beberapa tabel yang telah dibahas diatas memiliki keterkaitan satu sama lain.

Keterkaitan ini terjadi karena memiliki input data yang sama sehingga berguna

dalam proses validasi data nantinya. Berikut gambaran akan keterkaitan antar

tabel tersebut :

Page 33: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 33

Gambar 3.22 Keterkaitan Antar Tabel

Beberapa tabel yang saling berkaitan yaitu tabel Volc_Thin dengan Rock,

Structure, Groundmass, Rock_Thin serta K-Ar_Determin. Selain itu, tabel

Oil_Explor berkaitan juga dengan Sungai, River_Thin dan Acid_Rock. Tabel

Rock_Samp berkaitan dengan Thin_Section dan Locality. Tabel Fossil dengan

Fossil_Determin. Tabel Mineral berkaitan dengan K-Ar_Geo.

3.3.7 Struktur Menu

Struktur menu untuk admin yang dirancang untuk Sistem Informasi Geografis ini

adalah sebagai berikut :

Page 34: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 34

Gambar 3.23 Struktur Menu untuk Admin

Sedangkan struktur menu untuk user terdapat beberapa menu yang tidak

diaktifkan seperti input, edit, search data serta user registration. Berikut struktur

menu tersebut :

Page 35: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 35

Gambar 3.24 Struktur Menu untuk User

3.3.8 Perancangan Interface

Antarmuka yang dirancang dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis ini

yaitu :

a. User Login

Gambar 3.25 Form User Login

Page 36: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 36

Rancangan ini diperuntukkan bagi pemakai untuk login ke modul utama aplikasi,

terdiri dari dua masukan data yaitu jabatan dan password.

b. Form Menu Utama

Gambar 3.26 Form Menu Utama

Rancangan tampilan menu utama terdiri dari 6 menu utama, yaitu :

i. File, terdiri 4 perintah yaitu : Print, Search, Export Peta ke Gambar dan

Exit.

ii. Input, terdiri 19 perintah yaitu : Acid Rock, Chemical Analyses,

Fossils, Fossils Determinations, Groundmass, K-Ar, K-Ar

Geochronology, Locality, Mineral, Oil Exploration Samples, Pan-

Concentrate, Rock, Rock Samples, Rock Thin, Stream-Sediments,

Structure, Sungai , Volcanic-Thin Section, dan Thin Section.

iii. Edit, terdiri dari 2 perintah yaitu : Peta (Aktifkan ArcView) dan Data

iv. View, terdiri 6 perintah yaitu : Informasi Chemical Analyses,

Informasi Fossils, Informasi K-Ar Geochronology, Informasi Pan-

Concentrate & Stream-Sediments, Informasi Rock Samples dan

Informasi Thin Section.

Page 37: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 37

v. Tools, terdiri dari 8 perintah yaitu : User registration, Full extent,

Zoom In, Zoom Out, Pan, Identify, Hitung Jarak dan Hitung Luas.

vi. Help, terdiri 2 perintah yaitu : Petunjuk pemakaian dan about.

Selain menu-menu utama dalam bentuk drop down, di dalam form menu utama

juga terdapat menu bar berbentuk icon yang terdapat dalam menu view, yaitu Full

extent, Zoom In, Zoom Out, Pan, Identify, Hitung Jarak dan Hitung Luas

c. Form Print Peta

Gambar 3.27 Form Print Peta

Terdiri dari 2 menu tab yaitu Print Seluruh Halaman dan Print Sesuai Skala. Lalu

juga ada keterangan default printer yang memberi keterangan printer apa yang

sedang digunakan. Dalam tab Print Seluruh Halaman, terdiri dari 2 pilihan yaitu

Landscape dan Protrait. Di tab Print Sesuai Skala, user memasukkan skala peta

yang diinginkan untuk di print. Skala yang dimasukkan tidak melebihi skala peta.

Page 38: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 38

d. Form Input

Gambar 3.28 Form input Volcanic Rocks – Thin Section

Gambar 3.29 Form input Chemical Analyses

Page 39: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 39

Gambar 3.30 Form input Fossil Determinations

Gambar 3.31 Form input K-Ar Geochronology

Gambar 3.32 Form input Oil Exploration Samples

Page 40: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 40

Gambar 3.33 Form input Pan-Concentrate

Gambar 3.34 Form input Rock Samples

Gambar 3.35 Form input Rock-Thin

Page 41: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 41

Gambar 3.36 Form input Stream Sediments

Gambar 3.37 Form input Thin Section

Rancangan beberapa form input diatas merupakan interface untuk memasukkan

data ke dalam database. Kesepuluh form diatas merupakan interface untuk

memasukkan data yang akan disajikan dalam informasi.

Page 42: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 42

e. Form Informasi

Gambar 3.38 Form Informasi Thin Section

Gambar 3.39 Form Informasi Chemical Analyses

Gambar 3.40 Form Informasi Fossils

Page 43: Bab III Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Analisis Dan Perancangan III - 43

Gambar 3.41 Form Informasi K-Ar Geochronology

Gambar 3.42 Form Informasi Pan-Concentrates & Stream-Sediments

Gambar 3.43 Form Informasi Rock Samples

Form informasi ini merupakan keluaran atau tampilan dari data yang telah

dimasukkan sebelumnya di form input. Informasi-informasi ini telah

dikelompokkan berdasarkan informasi yang dihasilkan dari penginputan data ke

dalam tabel-tabel yang ada.