23

Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Page 2: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Amanat Perpres No

2 Tahun 2015

pembangunan dan pengembangan kawasan perkotaan melalui penanganan kualitas lingkungan permukiman yaitu

peningkatan kualitas permukiman kumuh, pencegahan tumbuh kembangnya permukiman kumuh baru, dan

penghidupan yang berkelanjutan PEMERINTAH

PUSAT Kolaborasi

Penanganan Permukiman

Kumuh

MASYARAKAT

PEMERINTAH KOTA/KAB

PEMERINTAH PROPINSI

STAKEHOLDER: Swasta, Donor, Univ. LSM. dll

1

Pada tahun 2016 masih terdapat 35.291*) Ha permukiman kumuh perkotaan yang tersebar di hampir seluruh wilayah

Indonesia sesuai hasil perhitungan pengurangan luasan permukiman kumuh perkotaan yang dilaksanakan oleh

Direktorat Jenderal Cipta Karya *) Sumber: Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2015

Direktorat Jenderal Cipta Karya menginisiasi

pembangunan platform kolaborasi melalui Program

Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)

Mengingat sifat pekerjaan dan skala pencapaiannya

yang sangat kompleks, diperlukan Kolaborasi beberapa

pihak dalam Penanganan Permukiman Kumuh

Page 3: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

PENGERTIAN PROGRAM & DEFINISI KUMUHPENGERTIAN PROGRAM & DEFINISI KUMUH

Definisi Permukiman Kumuh

Pengertian

permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan

bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak

memenuhi syarat, sedangkan Perumahan Kumuh adalah perumahan yang mengalami

penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian

Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) adalah program yang dilaksanakan secara

nasional di 271 kabupaten/kota di 34 Propinsi yang menjadi “platform” atau basis

penanganan permukiman kumuh yang mengintegrasikan berbagai sumber daya dan

sumber pendanaan, termasuk dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, donor,

swasta, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya

2

Indikator Kumuh

1. Kondisi Bangunan (Keteraturan Bangunan & Kepadatan

Bangunan);

2. Jalan Lingkungan;

3. Drainase Lingkungan;

4. Penyediaan Air Bersih/Minum;

5. Pengelolaan Persampahan;

6. Pengelolaan Limbah;

7. Pengamanan Kebakaran; dan

8. Ruang Terbuka Publik

Page 4: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

TUJUAN PROGRAM KOTAKUTUJUAN PROGRAM KOTAKU

Tujuan Program

Tujuan Antara

Meningkatkan akses terhadap

infrastruktur dan pelayanan

dasar di permukiman kumuh

perkotaan untuk mendukung

terwujudnya permukiman

perkotaan yang layak huni,

produktif dan berkelanjutan

• Menurunnya luas permukiman kumuh;

• Terbentuknya Kelompok Kerja Perumahan dan

Kawasan Permukiman (Pokja PKP) di tingkat

kabupaten/kota dalam penanganan permukiman

kumuh yang berfungsi dengan baik;

• Tersusunnya rencana penanganan permukiman

kumuh tingkat kabupaten/kota dan tingkat

masyarakat yang terintegrasi dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);

• Meningkatnya penghasilan Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui

penyediaan infrastruktur dan kegiatan

peningkatan penghidupan masyarakat untuk

mendukung pencegahan dan peningkatan kualitas

permukiman kumuh; dan

• Terlaksananya aturan bersama sebagai upaya

perubahan perilaku hidup bersih dan sehat

masyarakat dan pencegahan kumuh.

3

Page 5: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

INDIKATOR “OUTCOME”INDIKATOR “OUTCOME”

• Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dan pelayanan

perkotaan pada permukiman kumuh sesuai dengan kriteria permukiman

kumuh yang ditetapkan (a.l drainase; air bersih/minum; pengelolaan

persampahan; pengelolaan air limbah; pengamanan kebakaran; Ruang

Terbuka Publik);

• Menurunnya luasan permukiman kumuh karena akses infrastruktur dan

pelayanan perkotaan yang lebih baik;

• Terbentuk dan berfungsinya kelembagaan yaitu Pokja PKP di tingkat

kabupaten/kota untuk mendukung program KOTAKU;

• Penerima manfaat puas dengan kualitas infrastruktur dan pelayanan

perkotaan di permukiman kumuh; dan

• Meningkatnya kesejahteraan masyarakat dengan mendorong

penghidupan berkelanjutan di wilayah kumuh

4

1

2

3

4

5

Page 6: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

STRATEGI STRATEGI

Kolaborasi seluruh pelaku pembangunan dalam penanganan permukiman

kumuh.

• Menyelenggarakan penanganan permukiman kumuh melalui

pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh;

• Meningkatkan kapasitas dan mengembangkan kelembagaan yang

mampu berkolaborasi dan membangun jejaring penanganan permukiman

kumuh mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat masyarakat;

• Menerapkan perencanaan partisipatif dan penganggaran yang

terintegrasi dengan multi-sektor dan multi-aktor;

• Memastikan rencana penanganan permukiman kumuh dimasukkan

dalam agenda RPJM Daerah dan perencanaan formal lainnya;

• Memfasilitasi kolaborasi dalam pemanfaatan produk data dan rencana

yang sudah ada, termasuk dalam penyepakatan data dasar (baseline)

permukiman yang akan dijadikan acuan bersama dalam perencanaan dan

pengendalian;

• Meningkatkan akses terhadap pelayanan dasar lingkungan yang

terpadu dengan sistem kota;

• Mengembangkan perekonomian lokal sebagai sarana peningkatan

penghidupan berkelanjutan;

• Advokasi kepastian bermukim bagi masyarakat berpenghasilan

rendah kepada semua pelaku kunci; dan

• Memfasilitasi perubahan sikap dan perilaku pemangku kepentingan

dalam menjaga lingkungan permukiman agar layak huni dan berkelanjutan

5

Strategi Dasar

Strategi Operasional

Page 7: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

PRINSIP DASARPRINSIP DASAR 6

Perencanaan Yang Komprehensif

Sinkronisasi Perencanaan & Penganggaran

Partisipatif, Kreatif dan Inovatif

Tatakelola Kepemerintahan Yang Baik

Investasi Penanganan Permukiman Kumuh

PrinsipPrinsip

DasarDasar

PrinsipPrinsip

DasarDasar

Pemda Sebagai Nakhoda

Revitalisasi Peran BKM/LKM

Pengelolaan Lingkungan Sosial yang

menjamin keberlanjutan

Page 8: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

KOMPONEN PROGRAMKOMPONEN PROGRAM 7

KOMPONEN-1

Pengembangan Kelembagaan, Strategi dan

Kebijakan

KOMPONEN-2

Pengembangan Kapasitas Pemerintah

Daerah dan Masyarakat, termasuk

dukungan untuk perencanaan penanganan

permukiman kumuh yang terintegrasi

KOMPONEN-3

Pendanaan Investasi Infrastruktur dan Pelayanaan Perkotaan:- Infrastruktur skala kawasan dan skala kab/kota termasuk dukungan pusat pengembangan usaha-

- Pembangunan kawasan permukiman baru bagi MBR *)

- Infrastruktur skala lingkungan, termasuk dukungan pengembangan penghidupan berkelanjutan-

KOMPONEN-5

Dukungan Program/Kegiatan lainnya,

termasuk dukungan untuk kondisi darurat

bencana

KOMPONEN-4

Dukungan Pelaksanaan dan Bantuan Teknis

Catatan : *) Khusus untuk lokasi NUSP-2 di Kab/Kota Terpilih dan siap melaksanakan New Site

Development (NSD)

Page 9: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

Pengembangan Kelembagaan Pengembangan Kelembagaan , Strategi dan Kebijakan , Strategi dan Kebijakan

Pengembangan Kelembagaan

Penguatan manajemen program dengan

memberi dukungan kepada lembaga

koordinasi Pokja PKP Nasional dan CCMU

Penguatan peran masing-masing lembaga

terkait program di tingkat nasional maupun

daerah selama persiapan, pelaksanaan,

pengendalian, dan pemeliharaan;

Kajian kelembagaan dan kapasitas di

tingkat pusat & beberapa sampel kab/kota;

Penyusunan metode peningkatan

kapasitas pemerintah pusat dan daerah,

yang meliputi strategi fasilitasi, tahapan

dan materi advokasi yang dibutuhkan; Sinkronisasi target RPJMN 2015-2019

terkait penanganan permukiman kumuh

terhadap RPJM Daerah;

Pengembangan database nasional dan

profil permukiman kumuh; Berbagi

informasi dan pembelajaran melalui studi

banding, workshop nasional/international

dan kegiatan lainnya

Studi-studi strategis lainnya.

7.1

Pengembangan Strategi & Kebijakan

Studi kebijakan strategis nasional untuk

memfasilitasi pengembangan strategi dan

kebijakan pemerintah dalam rangka

mendukung keberlanjutan penanganan

kumuh;

Pendampingan teknis tambahan untuk

pengembangan strategi dan kebijakan

nasional apabila ditemukan kasus-kasus di

kabupaten/kota yang tidak dapat

dirumuskan solusinya dengan kerangka

nasional yang ada.

Page 10: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

Integrasi Perencanaan Penanganan KumuhIntegrasi Perencanaan Penanganan Kumuh 7.2

• Mengakomodir seluruh program penanganan permukiman kumuh yang dilaksanakan oleh Ditjen Cipta Karya baik yang melalui pendekatan berbasis masyarakat maupun program reguler.

• Berkolaborasi dengan program pemerintah daerah/sektor baik di tingkat Provinsi maupun tingkat Kab/Kota

Page 11: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

Pendanaan Investasi Infrastruktur & Pelayanan PerkotaanPendanaan Investasi Infrastruktur & Pelayanan Perkotaan

Infrastruktur Primer dan Sekunder termasuk Pengembangan Pusat Usaha

di Kab/Kota Terpilih

peningkatan kualitas infrastruktur primer,

sekunder, serta pembangunan infrastruktur

penyambung antara sistem rumah tangga

dan infrastruktur tersier dengan sistem

sekunder dan primer yang mengacu pada

indikator kumuh program KOTAKU

kegiatan perekonomian untuk

pengembangan penghidupan yang

berkelanjutan di kabupaten/kota terpilih

7.3

Infrastruktur tersier atau infrastruktur lingkungan, termasuk dukungan untuk

penghidupan berkelanjutan

Peningkatan kualitas infrastruktur dan

pelayanan skala lingkungan, yang

dilaksanakan berbasis masyarakat;

Kegiatan perekonomian untuk

pengembangan penghidupan yang

berkelanjutan di lokasi terpilih, sesuai yang

telah diatur dalam Rencana Aksi

Pengembangan Penghidupan berbasis

Masyarakat dan RPLP/RTPLP.

Bentuk Kegiatan:

kegiatan pelayanan sosial (pelatihan,

sosialisasi, pemasaran, dll);

kegiatan pelayanan infrastruktur produktif

(showroom, pasar tradisional, pengelolaan

sampah, dll);

kegiatan pelayanan ekonomi melalui dana

bergulir KSM,.

Fasilitasi Program KOTAKU untuk Pusat Pengembangan Usaha (PPU) : • Studi kelayakan untuk PPU; • Pembangunan PPU, mengadopsi skema

program pilot BDC; • Dukungan pelatihan keterampilan

khusus/vocational dalam pengembangan produk usaha unggulan oleh PPU yang telah dibangun.

Page 12: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

Pendanaan Investasi Infrastruktur & Pelayanan PerkotaanPendanaan Investasi Infrastruktur & Pelayanan Perkotaan

Pembangunan Kawasan Permukiman Baru bagi Mayarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

Pembangunan kawasan permukiman baru (New Sites Development/NSD)

bertujuan untuk mengembangkan model kemitraan antara pemerintah

pusat dan pemerintah daerah dengan pihak pengembang (developer) dan

lembaga keuangan lokal (perbankan) dalam rangka penyediaan hunian

yang layak dan terjangkau bagi warga masyarakat tidak mampu di

perkotaan. Dalam hal ini, NUSP-2 akan mengambil peran sebagai

katalisator pengembangan model kemitraan pemerintah dan swasta pada

5 (lima) kota sasaran

7.3

Pelaksanaan Pembangunan Kawasan Permukiman Baru ini akan diatur dalam Petunjuk Teknis NSD

Page 13: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

Dukungan Pelaksanaan dan Bantuan TeknisDukungan Pelaksanaan dan Bantuan Teknis 7.4

Pengadaan Konsultan Pendamping Pengadaan konsultan individual : Korkot, Fasilitator Pembiayaan kegiatan manajemen (audit, SIM, M&E,

GIS, Drone,dll) Evaluasi : Penyiapan data baseline dan survey lanjutan

tentang kemampuan kelembagaan, akses ke prasarana dan pelayanan di lokasi sasaran program, serta kepuasan pemanfaat

Memperkuat Kapasitas PMU

dan Satker Pusat

Dukungan Program/Kegiatan lainnya, termasuk untuk Kondisi Dukungan Program/Kegiatan lainnya, termasuk untuk Kondisi Darurat BencanaDarurat Bencana

7.5

memberikan keleluasaan kepada pemerintah melalui program KOTAKU apabila terjadi perubahan kebijakan pelaksanaan seperti adanya kegiatan tambahan dari

kebijakan konpensasi BBM dengan kegiatan infrastruktur padat karya, mengantisipasi bencana baik sebelum terjadi bencana (mitigasi bencana dan

kesiapsiagaan), pada saat bencana (tanggap darurat) dan/atau setelah bencana (rehabilitasi/rekonstruksi).

Page 14: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUHPENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH 8

Pemugaran

Perbaikan, pembangunan kembali menjadi permukiman layak huni

Peremajaan

Mewujudkan permukiman yang lebih baik guna melindungi keselamatan dan keamanan masyarakat sekitar dengan terlebih dahulu menyediakan tempat tinggal bagi masyarakat

Pemukiman kembali

Pemindahan masyarakat dari lokasi yang tidak mungkin dibangun kembali/ tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan/ atau rawan bencana serta menimbulkan bahaya bagi barang ataupun manusia

PO

LA

PE

NA

NG

AN

AN

Pemeliharaan

Rumah oleh setiap orang, PSU oleh pemerintah daerah dan/atau setiap orang

Perbaikan

Rumah oleh setiap orang, PSU oleh pemerintah daerah dan/atau setiap orang

Pengawasan dan Pengendalian

Kesesuaian terhadap perizinan, standar teknis dan pemerikasaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

Pemberdayaan Masyarakat

Pelaksanaan melalui pendampingan dan pelayanan informasi

Page 15: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

LOKASILOKASI

dilaksanakan di 269 kota/kabupaten di 34 Provinsi di seluruh Indonesia. Cakupan

lokasi program berdasarkan kategori kegiatan adalah sebagai berikut:

Kegiatan peningkatan kualitas permukiman dilaksanakan di seluruh

kawasan teridentifikasi kumuh yang diusulkan kabupaten/kota. Khusus untuk

perbaikan infrastruktur tingkat kota (infrastruktur primer dan sekunder),

dukungan investasi dari pemerintah pusat hanya akan diberikan kepada

kota/kabupaten terpilih, yang memenuhi kriteria tertentu.

Kegiatan pencegahan kumuh dilaksanakan di seluruh kelurahan dan atau

kawasan/kecamatan perkotaan di luar kel/desa kawasan yang teridentifikasi

kumuh termasuk lokasi kawasan permukiman potensi rawan kumuh yang

diidentifikasi pemerintah kabupaten/kota.

Kegiatan pengembangan penghidupan berkelanjutan dilakukan di semua

lokasi peningkatan kualitas maupun pencegahan kumuh.

Khusus DKI Jakarta pelaksanaan KOTAKU yang melibatkan unsur pemerintah

daerah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi.

Lokasi NUSP-2 akan dilaksanakan di 20 kota/kabupaten yang dipilih secara

kompetitif berdasarkan kriteria yang disepakati oleh tim interdepartemen

9

1

2

3

4

Page 16: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

KETENTUAN PENYELENGGARAANKETENTUAN PENYELENGGARAAN 10

1

2

3

4

5

6

7

Berorientasi “Outcome”

Memanfaatkan hasil pendataan kumuh

Review atau Penyusunan RP2KP-KP

Selaras dengan sistem perencanaan Kab/Kota

Dukungan Pemerintah Pusat untuk meningkatkan kualitas

infrastruktur kota

Pelaksanaan kegiatan berorientasi pada tujuan yang ditetapkan

dalam perencanaan tingkat kab/kota

Pengarusutamaan pengelolaan lingkungan dan sosial

8 Pengarusutamaan risiko bencana dan gender

Page 17: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

TAHAPAN PENYELENGGARAAN PROGRAMTAHAPAN PENYELENGGARAAN PROGRAM 11

MoU Pusat & Daerah

Persiapan Tingkat

Kab/Kota

Persiapan

Perencanaan

Penyusunan

RP2KP-KP/

RPLP

Penyusunan

Rencana

Detail/Teknis

Implementasi

Perencanaan

Keberlanjutan

Proses Perencanaan Tk. Kab/Kota &

Masyarakat

Persiapan

Pemerintah

Pusat

Dukungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi

Bantuan Teknis, Bantuan Dana, Data, Fasilitasi/Mediasi

Pengembangan Kebijakan dan Kelembagaan, Integrasi Perencanaan dan Penganggaran

Kegiatan Menerus: Monitoring & Evaluasi, Penguatan Kolaborasi dan Peningkatan Kapasitas,

Studi Pendukung Pengembangan Kebijakan dan Kelembagaan

1 2 3 4

Page 18: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN PROGRAMPEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM 12

Pemerintah Provinsi sekitar Rp. 5 Milyar per tahun atau sekitar 3-5% dari APBD Provinsi;

Pemerintah Kota/Kabupaten berkontribusi sekitar Rp. 2-15 milyar/tahun atau sekitar 2-5% dari APBD yang besarnya sekitar Rp. 120-300 milyar/tahun/kota/kab

Kementerian PUPR melalui APBN diperkirakan dapat memenuhi minimum 20% dari total kebutuhan pendanaan

Ilustrasi awal menunjukkan potensi pendanaan dari pemerintah pusat untuk penanganan kumuh di kota-kota prioritas adalah sekitar Rp. 20-40 milyar/tahun/kota/kab

Masyarakat berkontribusi sekitar 20% pendanaan untuk

infrastruktur tersier dalam bentuk in cash maupun material dan tenaga

Swasta dan perolehan lain yang sah dan tidak mengikat

PEMERINTAH PROVINSI & KAB/KOTA

PEMERINTAH PUSAT

SWADAYA MASYARAKAT &

SWASTA

Page 19: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

PROSES PENGANGGARANPROSES PENGANGGARAN 13

Melalui APBN dengan mekanisme Musrenbang, dimana Pokja PKP Nasional berperan sebagai wadah koordinasi

Pokja PKP Nasional bersama-sama dengan KL untuk didanai oleh APBN serta melakukan koordinasi dengan KEMENKEU c.q DJA untuk memastikan usulan program dan kegiatan

Pokja PKP Nasional melalui CCMU memfasilitasi Pemda untuk dapat mengakses dan memobilisasi sumber-sumber pendanaan non konvensional

Pokja PKP Provinsi bersama-sama dengan SKPD Provinsi mereview daftar usulan kegiatan dari kab/kota dan melakukan koordinasi dengan Tim Anggaran Pembangunan Daerah (TAPD) untuk memastikan usulan program dan kegiatan penanganan permukiman kumuh yang disepakati dalam RKPD provinsi

TINGKAT PROVINSI

TINGKAT NASIONAL

Pokja PKP Kab/Kota bersama SKPD Kab/Kota melakukan koordinasi dengan Tim Anggaran Pembangunan Daerah (TAPD) untuk memastikan usulan program dan kegiatan penanganan perumahan dan permukiman kumuh yang disepakati dalam RKPD kab/kota mendapatkan dukungan pendanaan dalam proses penganggaran di kab/kota dan masuk ke DIPDA atau DIPDA perubahan

TINGKAT KAB/KOTA

Page 20: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

Kementerian PUPR

Direktorat Jenderal

Cipta Karya

Dit. PKP

PMU

Satker/PPK Pusat

Satker/PPK Provinsi

Satker/PPK Kab/Kota

Tim Advisory Tim Evaluasi

KMP/NMC OSP CB

KMW & KMT

Tim Korkot

Tim Pengarah Pokja PKP

Nasional

Pokja PKP

Nasional

CCMU

Pokja PKP Provinsi

Gubernur

Pokja PKP Kab/Kota

Bupati/Walikota

CamatTim Fasilitator

Lurah/Kades

Tim UP yang Dikontrak

Masyarakat

BKM/LKM

KSM

Relawan

Relawan

Teknik

GARIS KOLABORASI

DAN KOORDINASIGARIS PELAKSANAAN GARIS DUKUNGAN PROGRAM

Tingkat

Kel/Desa

Tingkat

Kecamatan

Tingkat

Kab/Kota

Tingkat

Provinsi

Tingkat

Pusat

Garis Pengendalian

Garis Koordinasi

STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLAAN PROGRAM KOTAKUSTRUKTUR ORGANISASI PENGELOLAAN PROGRAM KOTAKU 13

Page 21: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

PENDAMPINGANPENDAMPINGAN 14

Advisory Konsultan Manajemen Pusat (KMP) Konsultan Evaluasi (KE) OSP Capacity Building (OSP CB)

Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) Konsultan Manajemen Teknik (KMT)

Tim Koordinator Kota (Tim Korkot) Tim Fasilitator (Senior Faskel & Faskel)

TINGKAT PUSAT

TINGKAT REGIONAL

TINGKAT KAB/KOTA &

KEL/DESA

Page 22: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

CAKUPAN KEGIATAN YANG DI DANAI OLEH BDICAKUPAN KEGIATAN YANG DI DANAI OLEH BDI 15

1

2

3

Kegiatan Pelayanan Infrastruktur

Kegiatan Pelayanan Sosial

Kegiatan Pelayanan Ekonomi

Mekanisme penyaluran BDI secara rinci akan diatur secara terpisah yang mengacu pada Permen PUPR tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah

dan Petunjuk Teknis Pencairan dan Pemanfaatan Bantuan Dana Investasi (BDI).

Page 23: Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016

Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat