13
LAPORAN PENDAHULUAN A. MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI B. PROSES TERJADINYA MASALAH 1. Pengertian Isolasi sosial adalah keadaan di mana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain. 2. Tanda dan Gejala Data subyektif Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain Pasien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan Pasien merasa tidak berguna Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup Data obyektif Tidak memiliki teman dekat Menarik diri Tidak komunikatif Tindakan berulang dan tidak bermakna Asyik dengan pikirannya sendiri Tak ada kontak mata Tampak sedih, afek tumpul 3. Penyebab Penyebab dari isolasi sosial adalah harga diri rendah ( HDR ). Harga diri rendah adalah Harga diri rendah adalah perasaan tidak

Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial

LAPORAN PENDAHULUAN

A. MASALAH UTAMAISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

B. PROSES TERJADINYA MASALAH1. Pengertian

Isolasi sosial adalah keadaan di mana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.

2. Tanda dan GejalaData subyektif

Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain Pasien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan Pasien merasa tidak berguna Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup

Data obyektif Tidak memiliki teman dekat Menarik diri Tidak komunikatif Tindakan berulang dan tidak bermakna Asyik dengan pikirannya sendiri Tak ada kontak mata Tampak sedih, afek tumpul

3. Penyebab

Penyebab dari isolasi sosial adalah harga diri rendah ( HDR ). Harga diri rendah adalah Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.

Berikut ini adalah tanda dan gejala harga diri rendah :

Mengkritik diri sendiri

Perasaan tidak mampu

Pandangan hidup yang pesimis

Page 2: Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial

Penurunan produktifitas

Penolakan terhadap kemampuan diri

4. AkibatAkibat isolasi sosial adalah resiko perubahan sensori persepsi halusinasi. Halusinasi adalah suatu keadaan yang merupakan gangguan pencerapan (persepsi) panca indra tanpa ada rangsangan dari luar yg dapat meliputi semua system penginderaan pada seseorang dalam keadaan sadar penuh ( baik ).

Gejala Klinis : Bicara, senyum dan tertawa sendiri. Menarik diri dan menghindar dari orang lain. Tidak dapat membedakan tidak nyata dan nyata. Tidak dapat memusatkan perhatian. Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya), takut. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung.

(Budi Anna Keliat,)

C. POHON MASALAH

Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi

Core problem

Gangguan konsep diri: harga diri rendah

( Budi Anna Keliat, 1999)

D. Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji

1. Masalah keperawatan:

a. Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi…

b. Isolasi sosial: menarik diri

c. Gangguan konsep diri: harga diri rendah

2. Data yang perlu dikaji

Isolasi sosial: menarik diri

Page 3: Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial

a. Resiko perubahan persepsi sensori : halusinasi

Data Subjektif:

▪ Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus

nyata

▪ Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata

▪ Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus

▪ Klien merasa makan sesuatu

▪ Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya

▪ Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengar

▪ Klien ingin memukul/melempar barang-barang

Data Objektif:

▪ Klien berbicara dan tertawa sendiri

▪ Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu

▪ Klien berhebti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu

▪ Disorientasi

b. Isolasi Sosial : menarik diri

Data Subyektif:

Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,

mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.

Data Obyektif:

Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan,

ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup.

c. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

Page 4: Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial

Data subyektif:

▪ Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,

mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.

Data obyektif:

▪ Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan,

ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.

E. Diagnosa Keperawatan

1. Isolasi sosial: menarik diri

2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

F.F. Rencana Tindakan Keperawatan

Diagnosa 1: Menarik diri

Tujuan Umum :

Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi

Tujuan Khusus :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan :

1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik

dengan cara :

a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

b. Perkenalkan diri dengan sopan

c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai

d. Jelaskan tujuan pertemuan

e. Jujur dan menepati janji

f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya

Page 5: Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial

g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien

2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri

Tindakan:

2.1 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya.

2.2 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik

diri atau mau bergaul

2.3 Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta

penyebab yang muncul

2.4 Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

3.3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian

tidak berhubungan dengan orang lain.

Tindakan :

3.13.1 Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi

( tidur, marah, menyibukkan diri dll)

3.2 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan

orang lain

a. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang

keuntungan berhubungan dengan prang lain

b. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain

c. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan

tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain

3.3 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain

a. beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan orang

lain

b. diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang

lain

c. beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan

tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain

Page 6: Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial

4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial

Tindakan:

4.1 Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain

4.2 Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap :

▪ K – P

▪ K – P – P lain

▪ K – P – P lain – K lain

▪ K – Kel/Klp/Masy

4.3 Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai.

4.4 Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan

4.5 Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu

4.6 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan

4.7 Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan

5. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain

Tindakan:

5.1 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang

lain

5.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan dengan orang

lain.

5.3 Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan

manfaat berhubungan dengan oranglain

6. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga

Tindakan:

6.16.1 Bina hubungan saling percaya dengan keluarga : :

▪ Salam, perkenalan diri

▪ Jelaskan tujuan

▪ Buat kontrak

▪ Eksplorasi perasaan klien

Page 7: Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial

6.2 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :

▪ Perilaku menarik diri

▪ Penyebab perilaku menarik diri

▪ Akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi

▪ Cara keluarga menghadapi klien menarik diri

6.3 Dorong anggota keluarga untukmemberikan dukungan kepada klien untuk

berkomunikasi dengan orang lain.

6.4 Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien minimal

satu kali seminggu

6.5 Beri reinforcement positif positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga

Diagnosa 2 : Harga Diri Rendah

Tujuan Umum :

Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal

Tujuan khusus :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan :

1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik

dengan cara :

a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

b. Perkenalkan diri dengan sopan

c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai

d. Jelaskan tujuan pertemuan

e. Jujur dan menepati janji

f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya

g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien

Page 8: Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Tindakan:

2.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien

2.2 Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi penilaian negatif

2.3 Utamakan memberikan pujian yang realistik

3.3. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan

Tindakan:

3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit.

3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya.

4. Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki

Tindakan:

4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai

kemampuan

▪ Kegiatan mandiri

▪ Kegiatan dengan bantuan sebagian

▪ Kegiatan yang membutuhkan bantuan total

4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.

4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan

5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya

Tindakan:

5.1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan

5.2. Beri pujian atas keberhasilan klien.

5.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan:

Page 9: Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial

6.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga

diri rendah.

6.2 Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat.

6.3 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Page 10: Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial

DAFTAR PUSTAKA

1. Azis R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang : RSJD Dr. Amino Gondoutomo.

2003

2. Boyd MA, Hihart MA. Psychiatric nursing : contemporary practice. Philadelphia : Lipincott-

Raven Publisher. 1998

3. Budi Anna Keliat. Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial: Menarik Diri. Jakarta : FIK UI.

1999

4. Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999

5. Stuart GW, Sundeen SJ. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC. 1998

6. Tim Direktorat Keswa. Standar asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Bandung : RSJP

Bandung. 2000