38
Breathing Problem Breathing management Tim BSB/PSC Makassar PPGD-2015

Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Breathing Problem Breathing management

Tim BSB/PSC Makassar

PPGD-2015

Page 2: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Objektif :

Mampu mendiagnosa gangguan nafas Mampu memberikan bantuan nafas (dengan alat dan tanpa alat) Mampu memberikan terapi oksigen.

PPGD-2015

Page 3: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Penyebab masalah permapasan

Masalam pusat napas (cedera kepala berat, overdosis narkotik)Masalah otot napas (kelumpuhan otot napas: miastenis gravis, GBS)Masalah pleura (pneumotoraks, hematotoraks massif)Masalah dinding dada (flail chest)Masalah paru (kontusio paru, edema paru)

PPGD-2015

Page 4: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

PENILAIAN VENTILASI

INSPEKSI (LIHAT)PALPASI (RABA)PERKUSI (KETUK)AUSKULTASI (DENGAR)

PPGD-2015

Page 5: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Inspeksi :• Ada / tidak ada napas• Frekwensi, cepat/lambat • Simetris kiri/kanan• Keteraturan – ritme, teratur/tdk teratur • Besar / kecil – pengembangan dada • Nafas dada / perut – fase • Gerak cuping hidung • Ketegangan obat bantu nafas • Cekungan antar iga • Gerak paradoxal • Cyanosis

PPGD-2015

Page 6: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Raba :Adakah hawa ekshalasi dari lubang hidung/mulut/trakheostomi atau pipa endotrakheal Adakah empisema subkutis Adakah krepitasi / nyeri tekan pada thorak Adakah deviasi trakhea

PPGD-2015

Page 7: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

PerkusiSonorHipersonorPekakBatas jantung melebar

PPGD-2015

Page 8: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

AuskultasiSuara napas melemahSuara napas tidak terdengarSuara napas tambahan tidak normal (rochi, whezing, dll)

PPGD-2015

Page 9: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

BILA ADA ALAT-ALAT PEMERIKSAAN TAMBAHAN :

• Pulse oximeter untuk SaO2

• Capnograph untuk deteksi CO2 ( End tidal CO2)

• Pemeriksaan gas darah untuk PH, PaO2, PaCO2 dan BE

• Foto thorak untuk kondisi jalan nafas, paru, ronngga pleura, sinus prenicocostalis, diafragma, tulang dinding dada, jantung, mediastinum

PPGD-2015

Page 10: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Ada nafas normal / adekuat Ada nafas tidak normal / tidak adekuat /tersengal – sengal

Tidak ada nafas – berhenti / arrest

Kesimpulan masalah pernapasan

PPGD-2015

Page 11: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

PENGELOLAAN VENTILASI

Ada napas normal ? → obsevasiNapas normal atau distres?

• Tidak ada napas beri napas buatan O2

• Ada napas sengal-sengal beri napas buatan + O2

• Ada napas cepat > 25, gerak cuping hidung,

retraksi interkostal beri O2 + siap napas buatan

PPGD-2015

Page 12: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Pengelolaan Fungsi Pernafasan

• Tambah oksigen, nafas spontan, dihirup sendiri • Tambah oksigen, nafas spontan, dibantu • Tambah oksigen, tidak bernafas, dikendalikan

PPGD-2015

Page 13: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Alat : Kanula O2 2-3 L 30% O2 Sungkup sederhana 68 L 40 – 60% O2 Sungkup berbalon > 10 L 90 – 100 % O2 Jacson reesBVM untuk membantu & mengendalikan

BVM tanpa O2 21 % O2BVM dengan O2 tanpa reservoir 40 % O2 BVM dengan O2 dengan reservoir 100 % O2

Mulut ke mulut 16 % O2Mulut ke sungkup 16 % O2

PPGD-2015

Page 14: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Cara pemberian Oksigen1. Kanula hidung2. Sungkup sederhana 3. Sungkup dengan reservoir

rebreathing4. Sungkup dengan resrvoir non

rebreathing5. Sungkup venturi

PPGD-2015

Page 15: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Kanula hidung

Dengan kanula hidung fraksi oksigen (FiO2) yang dapat dicapai 30-40 %. Flow rate yang diberikan cukup 2-4 liter, sebab pemberian flow rate yang lebih dari 4 liter tidak akan menambah FiO2 lebih dari 40 %, bahkan hanya pemborosan okasigen, akan menyebabkan iritasi mukosa hidung dan kurang nyaman bagi pasien. Dengan kanula hidung pasien masih dapat berbicara, makan dan minum.Cara kerja – Selain oksigen yang diberikan melalui kanula hidung, udara

masih dapat masuk melalui kedua lubang hidung.– Bila pasien bernapas melalui mulut, menyebabkan udara masuk

pada waktu inhalasi dan akan mempunyai efek venturi pada bagian belakang faring sehingga menyebabkan oksigen yang diberikan melalui kanula hidung terhirup melalui hidung.

PPGD-2015

Page 16: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Kanula hidung

PPGD-2015

Page 17: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Sungkup sederhana Sungkup ini dirancang untuk menambah kadar oksigen pada udara pernapasan pasien, umumnya untuk meningkatkan kadar oksigen dengan konsentrasi sedang. Fraksi oksigen yang dapat dicapai yaitu 40 – 60 %. Flow rate yang diberikan 8-10 L/menit. Komponen :– Bagian badan sungkup yang dilengkapi dengan lubang hidung di kedua

sisinya.– Bagian lain dihubungkan dengan pipa ke sumber oksigen– Pipa elastik untuk mengikat sungkup pada wajah pasien.

Mekanisme kerja :– Udara luar masuk dan udara ekshalasi keluar melalui lubang-lubang

pada kedua sisi badan sungkup– Oksigen masuk melalui sisi lubang yang lain– Konsentrasi akhir dari oksigen yang dihirup tergantung dari pola

pernapasan pasien dan tingginya liter oksigen yang diberikan serta besarnya kebocoran dari sisi sungkup yang tidak melekat erat di wajah pasien.

PPGD-2015

Page 18: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Sungkup sederhana

PPGD-2015

Page 19: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Sungkup reservoir rebreathing

Fungsi:Seperti halnya sungkup sederhana namun dengan sungkup yang memakai reservoir rebreathing diharapkan tekanan partial oksigen pada inspirasi dapat lebih tinggi. Fraksi oksigen yang dapat dicapai yaitu 40-80 %. Flow rate yang diberikan untuk mencapai FiO2 yang tinggi yaitu 10-12 L/menit.Komponen :Sungkup sederhana ditambah reservoir bag.Mekanisme kerja:Oksigen aliran tinggi yang diberikan akan mengisi sungkup yang berlubang-lubang pada kedua sisi dinding. Sungkup menerima okigen yang masuk pada saat ekspirasi hawa ekshalasi mengisi sungkup campur dengan oksigen yang ada, sedang hawa ekshalasi sebagian yang lain. Selanjutnya pada inspirasi berikutnya terhisaplah udara luar yang masuk bercampur dengan udara sisa ekshalasi sebelumnya dan oksigen dari reservoir bag maupun dari sumber oksigen (tabung).

PPGD-2015

Page 20: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Sungkup reservoir rebreathing

PPGD-2015

Page 21: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Sungkup resrvoir non rebreathingFungsi:Tidak berbeda dengan sungkup yang lain, hanya saja pada pemakaian sungkup dengan reservoir non rebreathing ini dapat dicapai tekanan partial oksigen pada inspirasi lebih tinggi yaitu 90 %. Digunakan aliran oksigen 10-12 L/menit.Komponen:Sungkup sederhana dengan lubang berkatup searah pada kedua sisinya. Selama dihubungkan dengan sumber oksigen juga terpasang reservoir bag.Mekanisme kerja:Seperti sungkup dengan reservoir bag, namun disini tidak terhirup ulang hawa ekshalasi sebelumnya.

PPGD-2015

Page 22: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Sungkup reservoir nonrebreathing

PPGD-2015

Page 23: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Sungkup reservoir nonrebreathing

PPGD-2015

Page 24: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Sungkup berbalon / Jackson Rees : dengan flow oksigen > 10 liter / menit konsentrasi 100%

PPGD-2015

Page 25: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

PPGD-2015

Page 26: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Nasal Kanula Tambahan oksigen dengan kanula. Pasien napas spontan

Sungkup Berbalon

Sungkup Sederhana

Tambahan oksigen dengan sungkup berbalonPasien napas spontan

Tambahan oksigen dengan sungkup sederhanaPasien napas spontan PPGD-2015

Page 27: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Napas Buatan20 x per menit, sampai dada nampak terangkat Diberikan bila napas abnormal(tidak menunggu sampai apnea dulu)Dengan tambahan oksigen (kalau ada)Jika ada udara salah masuk lambung, jangan dikeluarkan dengan menekan lambung (risiko aspirasi)

PPGD-2015

Page 28: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Pada penderita dimana fungsi pernafasan tidak ada lagi – henti nafas segera lakukan nafas buatan.

Nafas buatan tanpa alat bantu :

Mulut ke mulut : Pasien terlentangBebaskan jalan nafasnyaBuka mulut penolong lebar-lebar, tarik nafas dalam-dalamKatupkan mulut ke mulut pasien, tutup hidung pasien, tiupkan hawa ke mulut pasien. Perhatikan dada pasien mengembang.Bila pasien hanya perlu nafas buatan saja, lakukan nafas buatan tersebut dengan frekwensi 10 – 20 x / menit.

Mulut ke hidung : Pada saat meniupkan hawa ke lubang hidung tutup mulut pasien rapat – rapat

PPGD-2015

Page 29: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

NAFAS BUATAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU :

MULUT KE SUNGKUP : Hembuskan udara ekshalasi penolong melalui sungkup yang cocok menutup lubang hidung dan mulut pasien memberikan konsentrasi O2 16%

PPGD-2015

Page 30: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Napas buatan dari mulut ke mulut Napas buatan dari alat (pocket mask) ke mulut

Napas buatan dg bag-valve-mask (BVM)ke mulut

Napas buatan dg Jackson Rees ke mulut

PPGD-2015

Page 31: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

Mulut ke sungkup

– Hembuskan udara ekshalasi penolong melalui sungkup yang cocok

– menutup lubang hidung dan mulut pasien memberikan konsentrasi

– O2 16%

PPGD-2015

Page 32: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

PPGD-2015

Ambu-bag / Self inflating bag

1. Kantong karet elastis, jika dipompa menghasilkan sejumlah udara, jika dilepas otomatis mengembang lagi.

2. Menggunakan katup satu arah.3. Dapat ditambahkan oksigen 100 %

dari luar.4. Kadar oksigen inspirasi 60-80 % saja.

Page 33: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

MENGGUNAKAN BAG VALVE MASK (BVM)

Hanya digunakan untuk membantu atau membuatkan pernafasan artinya oksigen berada dalam balonnya harus ditekan akan masuk ke paru-paru pasienCek BVM lengkap, ada sungkup yang sesuai

Katup pengatur kelebihan tekananBalon tidak bocorKatup masuk oksigen atau udara yang umumnya berada dibagian belakang balon Pipa atau balon cadangan oksigen yang dihubungkan dibelakang balon ambu

PPGD-2015

Page 34: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

MENGGUNAKAN BAG VALVE MASK

PPGD-2015

1. Kantong karet elastis, jika dipompa menghasilkan sejumlah udara, jika dilepas otomatis mengembang lagi.

2. Menggunakan katup satu arah.

3. Dapat ditambahkan oksigen 100 % dari luar.

4. Kadar oksigen inspirasi 60-80 % saja.

Page 35: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

PPGD-2015

Jackson-Reese, alat anestesi dengan reservoir O2

1. Kantong karet elastis yang dikembangkan dengan aliran oksigen 10 – 12 liter/menit.

2. Alat ini mutlak tergantung oksigen.3. Tidak menggunakan katup.4. Udara harus dengan oksigen 100 %.

Page 36: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

1. Kantong karet elastis yang dikembangkan dengan aliran oksigen 10 – 12 liter/menit.

2. Alat ini mutlak tergantung oksigen.

3. Tidak menggunakan katup.

4. Udara harus dengan oksigen 100 %.

Jackson-Reese, alat anestesi dengan reservoir O2

PPGD-2015

Page 37: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

PPGD-2015

Page 38: Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan

?PPGD-2015