33
Kelompok III – 1C Imam Sholeh Margareta Mitha Yulia Nita Nur Nur Raida Rahmawati

Etika politik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Univ Se

Citation preview

Page 1: Etika politik

Kelompok III – 1C

Imam Sholeh

Margareta

Mitha Yulia

Nita Nur

Nur Raida

Rahmawati

Page 2: Etika politik

A. PENGERTIAN ETIKA, ETIKA POLITIK, DAN PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

Page 3: Etika politik

1. Pengertian Etika

• Etika berasal dari kata etos yang artinya kesusilaan.• Etika adalah filsafat kesusilaan. Kesusilaan berasal dari dalam

diri manusia dan memberi pengaruh keluar. • Etika ialah filsafat moral. Istilah moral dari kata mores artinya

adat istiadat. Adat istiadat adalah sesuatu yang ada di luar diri manusia dan memberi pengaruh ke dalam.

• Etika ialah filsafat nilai atau axiologi yang membicarakan nilai baik buruk.

• Etika ialah filsafat yang praktis (praksionologi) ( Sunoto, 1982: 32)

Page 4: Etika politik

Jadi, etika merupakan cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku manusia yang

dilakukan dengan sadar dari sudut baik dan buruk.

Page 5: Etika politik

Macam-macam etika• Etika deskriptif, ialah etika yang hanya menerangkan apa adanya

sajam tanpa memberikan panilaian. Contohnya sejarah etika.

• Etika normatif, ialah etika yang telah mengemukakan suatu penilaian mana yang baik dan mana yang buruk, dan apa yang sebaiknya dilakukan oleh seseorang. Ada yang berpendapat bahwa etika pasti normatif

• Etika individual, ialah etika yang obyeknya tingkah laku manusia sebagai pribadi. Contohnya tujuan hidup manusia

• Etika sosial, membicarakan tingkah laku dan perbuatan manusia dalam hubungannya dengan orang lain ( Sunoto, 1982: 34-35)

Page 6: Etika politik

2. Etika Politik

Etika

Etika Umum

Etika Khusus

Page 7: Etika politik

Etika Umum

Etika yang mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang berlaku bagi segenap tindakan manusia

Page 8: Etika politik

Etika Khusus

Etika khusus membahas prinsip tersebut dalam hubungannya dengan kewajiban manusia dalam

berbagai lingkup kehidupannya

Page 9: Etika politik

Etika politik mempertanyakan tanggung jawab dan kewajiban manusia sebagai manusia-dan bukan hanya

sebagai warga negara, hukum yang berlaku dan lain sebagainya.

Page 10: Etika politik

Dalam (Sunardjo, 2004:2) Etika politik adalah cabang dari filsafat politik yang membicarakan perilaku atau perbuatan-perbuatan politik untuk dinilai dari segi baik dan buruknya. Filsafat politik ialah seperangkat keyakinan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dibela dan diperjuangkan oleh para penganutnya, seperti misalnya: komunisme, fasisme, demokrasi. Filsafat politik tersebut biasanya terkait erat dengan nama-nama pendahulu- pendahulunya yang menelorkan keyakinan-keyakinan politik tersebut.

Page 11: Etika politik

Oleh karena itu, baik buruknya perbuatan atau perilaku politik yang dinilai dalam rangka etika politik, penilaiannya

berdasarkan filsafat politik yang bersangkutan.

Page 12: Etika politik

3. Pancasila sebagai sistem Etika

Bangsa Indonesia memunyai dasar negara yang asli, bukan jiplakan. Yang unsur-unsurnya sudah dimiliki sejak dulu. Dasar tersebut yaitu Pancasila. Di dalam pancasila terdapat unsur-unsur agama dan kepercayaan, bahasa, adat istiadat serta kebudayaan bangsa Indonesia pada umumnya.

Atau singkat kata : pancasila adalah filsafat politik masyarakat, bangsa dan negara Indonesia

Page 13: Etika politik

Upaya untuk beretika politik Pancasila :

• Sikap ilmiah, kejujuran ilmiah, hasrat ilmiah, dan suasana llmiah, meliputi :

a. Mengosongkan diri sendiri

b. Mengobjektifkan diri sendiri

• Pemahaman isi tulisan-tulisan ilmiah mengenai Pancasila, baik sebagaifilsafat maupun sebagai ilmu khusus

Page 14: Etika politik

Pendidikan Pancasila merupakan sarana yang sangat strategis. Untuk itulah maka revitalisasi nilai2 Pancasila serta moral etika Pancasila

terus menerus harus ditumbuhkembangkan. Kita harus sadar, bahwa kerusakan dan keterpurukan bangsa kita dalam berbagai bidang

kehidupan sekarang ini bukanlah karena jelek atau salahnya ideologi dan dasar negara Pancasila, melainkan orang2nya, para pemimpin

bangsa yang kurang atau tidak melaksanakan ecara konsekuen nila2 moral dan etika sila2 Pancasila.

(H.A.T Soegito, 2002:227)

Page 15: Etika politik

B. PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK DAN MENGANDUNG

NILAI-NILAI ETIKA

Page 16: Etika politik

◦ Selain persoalan kenyataan dan pengetahuan, persoalan nilai juga masuk gugusan persoalan pokok dalam studi filsafat. Masing-masing dibahas didalam aksiologi, metafisika, dan epistemologi. Sutan Takdir ali Syahbana merumuskan bahwa " mengetahui sesuatu untuk bertindak, mengetahui merupakan persoalan epistemolog, sesuatu adalah hal yang dipertakatan dalam metafisika, sedangkan bertindak adalah masalah aksiologi ".

◦ Sikap dan perbuatan seseorang dapat dilihat dari bagaimana ia secara konsisten memegang nilai. Nilai menjadi pendorong tekad menjadi perbuatan. Orang berbuat dengan berpegang pada norma, dan mewujudkan nilai melalui norma.

Page 17: Etika politik

◦ Inti persoalan etika politik adalah masalah legitimasi etis kekuasaan (Franz Magnis Suseno, 2001 ). Kekuasaan merupakan gejala nyata dari perilaku politik manusia. Jadi etika politik berbicara perilaku yang seharusnya, yang sebaiknya, yang normatif dan dassollen. Etika berkaitan dengan nilai.

◦ Secara singkat duga politik Pancasila membicarakan perilaku manusia yang seharusnya menurut nilai-nilai etis Pancasila. Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai dasar sekaligus seperangkat nilai moral. Nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, ogah kerakyatan, nilai keadilan.

Page 18: Etika politik

◦ Tujuan etika kehidupan berbangsa dan bermasyarakat : 1. Memberikan landasan etik moral bagi seluruh komponen bangsa dalam menjalani kebangsaan dalam berbagai aspek. 2. Menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat. 3. Menjadi kerangka batam dalam mengevaluasi pelaksanaan nilai-nilai etika dan moral dalam kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat.

◦ Etika politik diharapkan mampu menciptakan suasana harmonis antara kekuatan sosial politik/kelompok kepentingan untuk mencapai kemajuan bangsa dan negara dengan mendahulukan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi dan golongan.

Page 19: Etika politik

◦ Etika politik diwujudkan dalam bentuk sikap yang jujur, bertata krama, dalam perilaku politik yang toleran, tidak arogan, jauh dari sikap munafik serta tidak melakukan kebohongan publik, tidak manipulatif dan berbagai tindakan yang tidak terpuji lainnya.

◦ Etika politik Pancasila merupakan cabang dari filsafat politik Pancasila yang menilai baik buruknya perbuatan/perilaku politik bersifat filsafat politik keyakinan. Filsafat politik Pancasila ialah seperangkat keyakinan dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara manusia indonesia berdasar pancasila.

Page 20: Etika politik

Pelanggaran etika politik pancasila yang paling besar adalah perbuatan yang bertujuan mengadakan atau

mengganti pancasila dasar filsafat, ideologi negara dengan dasar negara atau ideologi negara yang lain.

Page 21: Etika politik

Perilaku politik memiliki arti yang sangat luas, tidak hanya perilaku masyarakat termasuk anggota dalam pemerintahan tapi

menyangkut bidang lain seperti nilai-nilai, dan norma-norma. Perilaku politik menyangkut perilaku politik warga negara dan perilaku politik lembaga dalam sebuah kerangka, pertem dan struktur politik. Partisipasi politik nampak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang menampilkan hubungan antara pemerinta dengan warga negaranya secara

transparan.

Page 22: Etika politik

◦Manusia merupakan makhluk berpolitik, maksudnya manusia mengaktualiasi dirinya di tengah-tengah masyarakatnya dalam bentuk tingkah lalu politik, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tingkah lalu polig manusia itu di wujudkan dalam pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.

◦ Berbicara tentang norma politik berarti mempersoalkan masalah apa yang menjadi dasar pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik yaitu kekuasaan yang dilembagakan. Kekuasaan itu sendiri adalah suatu hubungan sosial, melaksanakan kemauan sendiri dan apapun dasar kemampuan itu. Kekuasaan negara mempersoalkan sah atau tidaknya negara kekuasaan berarti mempersoalkan masalah legitimasi.

Page 23: Etika politik

◦ Salah satu legitimasi ialah legitimasi ideologis. Legitimasi ideologis wait adanya ideologi negara yang mengikat seluruh masyarakat. Pengenaan ideologi memiliki hal istimewa tentang kebenaran dan kekuasaan karena mereka mengetahui bagaimana seharusnya kehidupan masyarakat diatur dan berdasarkan pengetahuan tersebut mereka menganggap diri sebagai penentu kehidupan masyarakat.

◦ Pancasila yang ada di dalamnya terkandung nilai-nilai religius, nilai hukum kodrat, nilai hukum moral pada thali merupakan suatu sumber material hukum positif di indonesia. Dengan demikian pancasila menentukan isi dan bentuk peraturan perundang-undangan di indonesia yang tersusun secara hierarkis.

Page 24: Etika politik

Selain sumber nilai yang terkandung dalam pancasila sumber material hukum juga harus dari kenyataan empiris

yang ada dalam masyarakat terutama, kehendak rakyat, aspirasi rakyat, kondisi rakyat serta dinamika budaya dan

iptek. Menurut Johan Galtung, bahwa suatu perubahan cara pengembangan secara ilmiah harus

mempertimbangkan 3 unsur yaitu nilai, teori dan fakta atau realita empiris.

Page 25: Etika politik

Nilai substansional inilah yang akan memungkinkan pancasila untuk kita pergunakan sebagai pangkal tolak

derivasi yang deduktif dalam penyusunan strategi pembangunan di suatu pihak sedang di pihak lain sebagai

tolak ukur atau parameter induktif di kala kita hendak mengkaji dan menguji sejauh mana setiap pelaksanaan in

konkreto strategi pembangunan tadi beserta hasil-hasil yang dicapainya, dinyatakan sudah a tau belum sesuai dengan

pancasila.

Page 26: Etika politik

Dengan demikian sekaligus juga menjadi jelas adanya paradigma pancasila, yang akan menunjukkan arti

maknanya yang khas mengenai istilah-istiah yang akrab dengan jamur atau kekri pembangunan seperti kebebasan,

keadilan dan den yang selama ini selalu dikacaukan, karena istilah-istilah itu diletakkan dalam kerangka

pemikiran barat yang berbeda dasar filsafatnya (Koento Wibisono Siswomihardjo, 1985:22).

Page 27: Etika politik

C. ETIKA DALAM KEHIDUPN KEKARYAAN,

KEMASYARAKATAN, DAN KENEGARAAN

Page 28: Etika politik

C. Etika dalam Kehidupan Kekaryaan, Kemasyarakatan danKenegaraan

Kekurangan Pancasila terhadap sistem simbol yang memenuhi diri :

Pertama : Anggapan yang mempertentangkan antara agama disatu pihakdengan Pancasila dilain pihak, padahal keduanya mempunyai ujung danpangkal yang berbeda.

Kedua : Pancasila menggantungkan diri kepada sistem simbol dari agama sebagai sanksi terhadap kelestariannya, karena simbol-simbol budaya sajanampaknya tidak dapat menjamin intensitas penghayatan dankesungguhan pengalamannya. Oleh karena itu, perlu adanya pemikiranyang sungguh-sungguh ke arah pendekatan yang mandiri sehingga rasiond’etre Pancasila dapat dikukuhkan. (Kuntowijoyo dalam Slamet Sutrisno, 1986 : 43)

Page 29: Etika politik

Pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan berbangsa danbernegara artinya Pancasila meru[akan suatu pangkal tolak derivasidi bidang politik, sosial, ekonomi, hukum serta kebijakan hubunganinternasional.

Secara filosofis kedudukan Pancasila sabagai paradigma kehidupankenegaraan dan kebangsaan mengandung suatu konsekuensi bahwadalam segala aspek kehidupan kenegaraan dan kebangsaanmendasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Secara ontologis manusia adalah sebagai pendukung pokok negaradan manusia memiliki unsur fundamental monopluralis yang unsur-unsurnya meliputi susunan kodrat jasmani, rohani, sifat kodratindividu makhluk sosial dan kedudukan makhluk pribadi – makhlukTuhan Yang Maha-Esa.

Page 30: Etika politik

Pancasila masih tetap perlu dimasyarakatkan (sekurang-kurangnya) dua arti :

-Pertama : kesediaan untuk membangun kehidupanbersama / kehidupan nasional atas dasar Pancasila, tidakatas dasar pandangan, nilai, harapan dan cita-cita yang dumiliki oleh kelompok.

-Kedua : dalam arti bahwa nilai-nilai, pandangan-pandangandan harapan-harapan yang terungkap dalam Pancasila dansudah sejak sediakala dihayati oleh masyarakat, sekarangdisadari, dilaksanakan dan dihayati menurut implikasi-implikasi bagi kehidupan bersama bangsa Indonesia sekarang.

Page 31: Etika politik
Page 32: Etika politik

Pertanyaan

Novia Eka :: Apa maksud dari normatif dan dassolen?

Nora :: Apa yang dimaksud dengan Rasio d’etre?

Reny :: Upaya apa yang bisa dilakukan untuk membentuk etika politik yang baik di zaman sekarang?

Page 33: Etika politik

• Giri :: Bagaimana pendapat kelompok 3 mengenai keadaan politik Indonesia yang saat ini terkesan materialisasi ?

• Nurul Annisa :: Perlukah menanamkan etika politik ini terhadap anak didik(jenjang SD) ?

• Khoirul Nisa :: Jelaskan maksud dari Pancasila sebagai tolak derivasi !