Click here to load reader
Upload
devia-dwir
View
89
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
biologi ini sekedar membantu aja, maaf kalo ada kesalahannya...
Citation preview
HUKUM I MENDEL
ZULFATUN MAHMUDAH
Anda telah mengetahui bahwa gen yang terdapat pada kromosom didalam nukleus merupakan pengendali faktor keturunan pada makhluk hidup Gen berfungsi menyampaikan informasi genetik kepada generasi berikutnya Oleh karena itu setiap keturunan akan mempunyai fenotip maupun genotip yang hampir sama atau hasil campuran sifat2 induknya Sifat yang dapat diamati disebut Fenotipmisal warna bentuk ukuran dsb Sifat yang tidak dapat diamati disebut Genotip berupa susunan genetik suatu individu
Geregor Johan Mendel (1822-1884) merupakan seorang biarawan berkembangsaan Austria yang
berjasa besar dalam memperkenalkan ilmu mengetahuan tentang pewarisan sifat atau disebut
genetika Hukum genetika yang diperkenalkan Mendel dikenal dengan hukum I Mendel dan hukum
II Mendel Dari penemuannya ini Mendel dikukuhkan sebagai Bapak Genetika
Selama 8tahun Mendel melakukan penelitian persilangan pada tanaman ercis atau Pisum sativum
(kacang kapri) Mendel memilih tanaman ercis untuk percobaannya sebab tanaman ercis masa hidupnya tidak lama hanya berkisar setahun mudah tumbuh memiliki bunga sempurna sehingga terjadi penyerbukan sendiri yang akan mengacaukan galur murni (keturunan yang
selalu memiliki sifat yang sama dengan induknya) dan mampu menghasilkan banyak keturunan
Tanaman ercis memiliki tujuh sifat dengan perbedaan yang mencolok seperti berikut
1 Batang tinggi atau kerdil (pendek)
2 Buah polongan berwarna kuning atau hijau
3 Bunga berwarna ungu atau putih
4 Letak bunga aksial (sepanjang batang) atau terminal (pada ujung batang)
5 Biji masak berwarna hijau atau kuning
6 Permukaan biji bulat atau berkerut
7 Warna kulit biji abu-abu atau putih
Hukum I Mendel diperoleh dari hasil perkawinan monohibrid yaitu persilangan dengan satu sifat beda
Mendel melakukan persilangan antara tanaman ercis biji bulat dengan tanaman ercis biji berkerut Hasilnya
semua keturunan F1 berupa tanaman ercis biji bulat Selanjutnya dilakukan persilangan antarketurunan F1 untuk mendapatkan keturunan F2 Pada keturunan F2
didapatkan
perbandingan fenotip kira-kira 3 biji bulat 1 biji berkerut
Berdasarkan percobaan tersebut Mendel menyimpulkan bahwa pada waktu pembentukan gamet pasangan2 gen sealel saling berpisah Pemisahan gen ini terjadi selama proses meiosis berlangsung Jadi di dalam setiap gamet hanya terdapat 1 set kromosom Kesimpulan tersebut dikenal sebagai hukum I Mandel atau hukum Pemisahan Gen Sealelhukum Segregasi Gen
Beberapa kesimpulan penting dari perkawinan monohibrid di atas sebagai berikut
1) Semua individu F1 memiliki sifat yang seragam
2) Jika dominan nampak sepenuhnya individu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominan
3) Pada waktu individu F1 yang heterozigot itu membentuk gamet-gamet terjadilah pemisahan alel sehingga gamet hanya memiliki salah satu alel saja 4) Jika dominasi nampak sepenuhnya perkawinan monohibrid (Bb gtlt Bb) menghasilkan keturunan yang memperlihatkan perbandingan fenotip 3 1 (yaitu biji bulat biji berkerut) dan memperlihatkan perbandingan genotip 1 2 1 (yaitu BB Bb bb)
Jumlah gen heterozigot = 2 yaitu A dan B
Dalam percobaan yang lain Kadang-kadang individu hasil perkawinan tidak didominasi oleh salah satu induknya Dengan kata lain sifat dominan tidak muncul secara penuh Peristiwa itu menunjukkan adanya sifat intermediat
Sifat intermediat dapat dilihat pada penyerbukan silang tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) Jika serbuk sari berasal dari tanaman homozigot berbunga merah (MM) disilangkan ke putik tanaman homozigot berbunga putih (mm) semua keturunan F1 berbunga merah muda (Mm)
Perbandingan fenotip merah merah muda putih = 1 2 1 Perbandingan genotip MM Mm mm = 1 2 1 Berdasarkan diagram persilangan di atas diperoleh semua tanaman F1 heterozigot berbunga merah muda (Mm) Warna ini merupakan sifat intermediat (antara merah dan putih) Jika F1 mengadakan penyerbukan sendiri maka F2 akan memperlihatkan perbandingan 1 merah 2 merah muda 1 putih
Anda telah mengetahui bahwa gen yang terdapat pada kromosom didalam nukleus merupakan pengendali faktor keturunan pada makhluk hidup Gen berfungsi menyampaikan informasi genetik kepada generasi berikutnya Oleh karena itu setiap keturunan akan mempunyai fenotip maupun genotip yang hampir sama atau hasil campuran sifat2 induknya Sifat yang dapat diamati disebut Fenotipmisal warna bentuk ukuran dsb Sifat yang tidak dapat diamati disebut Genotip berupa susunan genetik suatu individu
Geregor Johan Mendel (1822-1884) merupakan seorang biarawan berkembangsaan Austria yang
berjasa besar dalam memperkenalkan ilmu mengetahuan tentang pewarisan sifat atau disebut
genetika Hukum genetika yang diperkenalkan Mendel dikenal dengan hukum I Mendel dan hukum
II Mendel Dari penemuannya ini Mendel dikukuhkan sebagai Bapak Genetika
Selama 8tahun Mendel melakukan penelitian persilangan pada tanaman ercis atau Pisum sativum
(kacang kapri) Mendel memilih tanaman ercis untuk percobaannya sebab tanaman ercis masa hidupnya tidak lama hanya berkisar setahun mudah tumbuh memiliki bunga sempurna sehingga terjadi penyerbukan sendiri yang akan mengacaukan galur murni (keturunan yang
selalu memiliki sifat yang sama dengan induknya) dan mampu menghasilkan banyak keturunan
Tanaman ercis memiliki tujuh sifat dengan perbedaan yang mencolok seperti berikut
1 Batang tinggi atau kerdil (pendek)
2 Buah polongan berwarna kuning atau hijau
3 Bunga berwarna ungu atau putih
4 Letak bunga aksial (sepanjang batang) atau terminal (pada ujung batang)
5 Biji masak berwarna hijau atau kuning
6 Permukaan biji bulat atau berkerut
7 Warna kulit biji abu-abu atau putih
Hukum I Mendel diperoleh dari hasil perkawinan monohibrid yaitu persilangan dengan satu sifat beda
Mendel melakukan persilangan antara tanaman ercis biji bulat dengan tanaman ercis biji berkerut Hasilnya
semua keturunan F1 berupa tanaman ercis biji bulat Selanjutnya dilakukan persilangan antarketurunan F1 untuk mendapatkan keturunan F2 Pada keturunan F2
didapatkan
perbandingan fenotip kira-kira 3 biji bulat 1 biji berkerut
Berdasarkan percobaan tersebut Mendel menyimpulkan bahwa pada waktu pembentukan gamet pasangan2 gen sealel saling berpisah Pemisahan gen ini terjadi selama proses meiosis berlangsung Jadi di dalam setiap gamet hanya terdapat 1 set kromosom Kesimpulan tersebut dikenal sebagai hukum I Mandel atau hukum Pemisahan Gen Sealelhukum Segregasi Gen
Beberapa kesimpulan penting dari perkawinan monohibrid di atas sebagai berikut
1) Semua individu F1 memiliki sifat yang seragam
2) Jika dominan nampak sepenuhnya individu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominan
3) Pada waktu individu F1 yang heterozigot itu membentuk gamet-gamet terjadilah pemisahan alel sehingga gamet hanya memiliki salah satu alel saja 4) Jika dominasi nampak sepenuhnya perkawinan monohibrid (Bb gtlt Bb) menghasilkan keturunan yang memperlihatkan perbandingan fenotip 3 1 (yaitu biji bulat biji berkerut) dan memperlihatkan perbandingan genotip 1 2 1 (yaitu BB Bb bb)
Jumlah gen heterozigot = 2 yaitu A dan B
Dalam percobaan yang lain Kadang-kadang individu hasil perkawinan tidak didominasi oleh salah satu induknya Dengan kata lain sifat dominan tidak muncul secara penuh Peristiwa itu menunjukkan adanya sifat intermediat
Sifat intermediat dapat dilihat pada penyerbukan silang tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) Jika serbuk sari berasal dari tanaman homozigot berbunga merah (MM) disilangkan ke putik tanaman homozigot berbunga putih (mm) semua keturunan F1 berbunga merah muda (Mm)
Perbandingan fenotip merah merah muda putih = 1 2 1 Perbandingan genotip MM Mm mm = 1 2 1 Berdasarkan diagram persilangan di atas diperoleh semua tanaman F1 heterozigot berbunga merah muda (Mm) Warna ini merupakan sifat intermediat (antara merah dan putih) Jika F1 mengadakan penyerbukan sendiri maka F2 akan memperlihatkan perbandingan 1 merah 2 merah muda 1 putih
Geregor Johan Mendel (1822-1884) merupakan seorang biarawan berkembangsaan Austria yang
berjasa besar dalam memperkenalkan ilmu mengetahuan tentang pewarisan sifat atau disebut
genetika Hukum genetika yang diperkenalkan Mendel dikenal dengan hukum I Mendel dan hukum
II Mendel Dari penemuannya ini Mendel dikukuhkan sebagai Bapak Genetika
Selama 8tahun Mendel melakukan penelitian persilangan pada tanaman ercis atau Pisum sativum
(kacang kapri) Mendel memilih tanaman ercis untuk percobaannya sebab tanaman ercis masa hidupnya tidak lama hanya berkisar setahun mudah tumbuh memiliki bunga sempurna sehingga terjadi penyerbukan sendiri yang akan mengacaukan galur murni (keturunan yang
selalu memiliki sifat yang sama dengan induknya) dan mampu menghasilkan banyak keturunan
Tanaman ercis memiliki tujuh sifat dengan perbedaan yang mencolok seperti berikut
1 Batang tinggi atau kerdil (pendek)
2 Buah polongan berwarna kuning atau hijau
3 Bunga berwarna ungu atau putih
4 Letak bunga aksial (sepanjang batang) atau terminal (pada ujung batang)
5 Biji masak berwarna hijau atau kuning
6 Permukaan biji bulat atau berkerut
7 Warna kulit biji abu-abu atau putih
Hukum I Mendel diperoleh dari hasil perkawinan monohibrid yaitu persilangan dengan satu sifat beda
Mendel melakukan persilangan antara tanaman ercis biji bulat dengan tanaman ercis biji berkerut Hasilnya
semua keturunan F1 berupa tanaman ercis biji bulat Selanjutnya dilakukan persilangan antarketurunan F1 untuk mendapatkan keturunan F2 Pada keturunan F2
didapatkan
perbandingan fenotip kira-kira 3 biji bulat 1 biji berkerut
Berdasarkan percobaan tersebut Mendel menyimpulkan bahwa pada waktu pembentukan gamet pasangan2 gen sealel saling berpisah Pemisahan gen ini terjadi selama proses meiosis berlangsung Jadi di dalam setiap gamet hanya terdapat 1 set kromosom Kesimpulan tersebut dikenal sebagai hukum I Mandel atau hukum Pemisahan Gen Sealelhukum Segregasi Gen
Beberapa kesimpulan penting dari perkawinan monohibrid di atas sebagai berikut
1) Semua individu F1 memiliki sifat yang seragam
2) Jika dominan nampak sepenuhnya individu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominan
3) Pada waktu individu F1 yang heterozigot itu membentuk gamet-gamet terjadilah pemisahan alel sehingga gamet hanya memiliki salah satu alel saja 4) Jika dominasi nampak sepenuhnya perkawinan monohibrid (Bb gtlt Bb) menghasilkan keturunan yang memperlihatkan perbandingan fenotip 3 1 (yaitu biji bulat biji berkerut) dan memperlihatkan perbandingan genotip 1 2 1 (yaitu BB Bb bb)
Jumlah gen heterozigot = 2 yaitu A dan B
Dalam percobaan yang lain Kadang-kadang individu hasil perkawinan tidak didominasi oleh salah satu induknya Dengan kata lain sifat dominan tidak muncul secara penuh Peristiwa itu menunjukkan adanya sifat intermediat
Sifat intermediat dapat dilihat pada penyerbukan silang tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) Jika serbuk sari berasal dari tanaman homozigot berbunga merah (MM) disilangkan ke putik tanaman homozigot berbunga putih (mm) semua keturunan F1 berbunga merah muda (Mm)
Perbandingan fenotip merah merah muda putih = 1 2 1 Perbandingan genotip MM Mm mm = 1 2 1 Berdasarkan diagram persilangan di atas diperoleh semua tanaman F1 heterozigot berbunga merah muda (Mm) Warna ini merupakan sifat intermediat (antara merah dan putih) Jika F1 mengadakan penyerbukan sendiri maka F2 akan memperlihatkan perbandingan 1 merah 2 merah muda 1 putih
Selama 8tahun Mendel melakukan penelitian persilangan pada tanaman ercis atau Pisum sativum
(kacang kapri) Mendel memilih tanaman ercis untuk percobaannya sebab tanaman ercis masa hidupnya tidak lama hanya berkisar setahun mudah tumbuh memiliki bunga sempurna sehingga terjadi penyerbukan sendiri yang akan mengacaukan galur murni (keturunan yang
selalu memiliki sifat yang sama dengan induknya) dan mampu menghasilkan banyak keturunan
Tanaman ercis memiliki tujuh sifat dengan perbedaan yang mencolok seperti berikut
1 Batang tinggi atau kerdil (pendek)
2 Buah polongan berwarna kuning atau hijau
3 Bunga berwarna ungu atau putih
4 Letak bunga aksial (sepanjang batang) atau terminal (pada ujung batang)
5 Biji masak berwarna hijau atau kuning
6 Permukaan biji bulat atau berkerut
7 Warna kulit biji abu-abu atau putih
Hukum I Mendel diperoleh dari hasil perkawinan monohibrid yaitu persilangan dengan satu sifat beda
Mendel melakukan persilangan antara tanaman ercis biji bulat dengan tanaman ercis biji berkerut Hasilnya
semua keturunan F1 berupa tanaman ercis biji bulat Selanjutnya dilakukan persilangan antarketurunan F1 untuk mendapatkan keturunan F2 Pada keturunan F2
didapatkan
perbandingan fenotip kira-kira 3 biji bulat 1 biji berkerut
Berdasarkan percobaan tersebut Mendel menyimpulkan bahwa pada waktu pembentukan gamet pasangan2 gen sealel saling berpisah Pemisahan gen ini terjadi selama proses meiosis berlangsung Jadi di dalam setiap gamet hanya terdapat 1 set kromosom Kesimpulan tersebut dikenal sebagai hukum I Mandel atau hukum Pemisahan Gen Sealelhukum Segregasi Gen
Beberapa kesimpulan penting dari perkawinan monohibrid di atas sebagai berikut
1) Semua individu F1 memiliki sifat yang seragam
2) Jika dominan nampak sepenuhnya individu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominan
3) Pada waktu individu F1 yang heterozigot itu membentuk gamet-gamet terjadilah pemisahan alel sehingga gamet hanya memiliki salah satu alel saja 4) Jika dominasi nampak sepenuhnya perkawinan monohibrid (Bb gtlt Bb) menghasilkan keturunan yang memperlihatkan perbandingan fenotip 3 1 (yaitu biji bulat biji berkerut) dan memperlihatkan perbandingan genotip 1 2 1 (yaitu BB Bb bb)
Jumlah gen heterozigot = 2 yaitu A dan B
Dalam percobaan yang lain Kadang-kadang individu hasil perkawinan tidak didominasi oleh salah satu induknya Dengan kata lain sifat dominan tidak muncul secara penuh Peristiwa itu menunjukkan adanya sifat intermediat
Sifat intermediat dapat dilihat pada penyerbukan silang tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) Jika serbuk sari berasal dari tanaman homozigot berbunga merah (MM) disilangkan ke putik tanaman homozigot berbunga putih (mm) semua keturunan F1 berbunga merah muda (Mm)
Perbandingan fenotip merah merah muda putih = 1 2 1 Perbandingan genotip MM Mm mm = 1 2 1 Berdasarkan diagram persilangan di atas diperoleh semua tanaman F1 heterozigot berbunga merah muda (Mm) Warna ini merupakan sifat intermediat (antara merah dan putih) Jika F1 mengadakan penyerbukan sendiri maka F2 akan memperlihatkan perbandingan 1 merah 2 merah muda 1 putih
Tanaman ercis memiliki tujuh sifat dengan perbedaan yang mencolok seperti berikut
1 Batang tinggi atau kerdil (pendek)
2 Buah polongan berwarna kuning atau hijau
3 Bunga berwarna ungu atau putih
4 Letak bunga aksial (sepanjang batang) atau terminal (pada ujung batang)
5 Biji masak berwarna hijau atau kuning
6 Permukaan biji bulat atau berkerut
7 Warna kulit biji abu-abu atau putih
Hukum I Mendel diperoleh dari hasil perkawinan monohibrid yaitu persilangan dengan satu sifat beda
Mendel melakukan persilangan antara tanaman ercis biji bulat dengan tanaman ercis biji berkerut Hasilnya
semua keturunan F1 berupa tanaman ercis biji bulat Selanjutnya dilakukan persilangan antarketurunan F1 untuk mendapatkan keturunan F2 Pada keturunan F2
didapatkan
perbandingan fenotip kira-kira 3 biji bulat 1 biji berkerut
Berdasarkan percobaan tersebut Mendel menyimpulkan bahwa pada waktu pembentukan gamet pasangan2 gen sealel saling berpisah Pemisahan gen ini terjadi selama proses meiosis berlangsung Jadi di dalam setiap gamet hanya terdapat 1 set kromosom Kesimpulan tersebut dikenal sebagai hukum I Mandel atau hukum Pemisahan Gen Sealelhukum Segregasi Gen
Beberapa kesimpulan penting dari perkawinan monohibrid di atas sebagai berikut
1) Semua individu F1 memiliki sifat yang seragam
2) Jika dominan nampak sepenuhnya individu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominan
3) Pada waktu individu F1 yang heterozigot itu membentuk gamet-gamet terjadilah pemisahan alel sehingga gamet hanya memiliki salah satu alel saja 4) Jika dominasi nampak sepenuhnya perkawinan monohibrid (Bb gtlt Bb) menghasilkan keturunan yang memperlihatkan perbandingan fenotip 3 1 (yaitu biji bulat biji berkerut) dan memperlihatkan perbandingan genotip 1 2 1 (yaitu BB Bb bb)
Jumlah gen heterozigot = 2 yaitu A dan B
Dalam percobaan yang lain Kadang-kadang individu hasil perkawinan tidak didominasi oleh salah satu induknya Dengan kata lain sifat dominan tidak muncul secara penuh Peristiwa itu menunjukkan adanya sifat intermediat
Sifat intermediat dapat dilihat pada penyerbukan silang tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) Jika serbuk sari berasal dari tanaman homozigot berbunga merah (MM) disilangkan ke putik tanaman homozigot berbunga putih (mm) semua keturunan F1 berbunga merah muda (Mm)
Perbandingan fenotip merah merah muda putih = 1 2 1 Perbandingan genotip MM Mm mm = 1 2 1 Berdasarkan diagram persilangan di atas diperoleh semua tanaman F1 heterozigot berbunga merah muda (Mm) Warna ini merupakan sifat intermediat (antara merah dan putih) Jika F1 mengadakan penyerbukan sendiri maka F2 akan memperlihatkan perbandingan 1 merah 2 merah muda 1 putih
Hukum I Mendel diperoleh dari hasil perkawinan monohibrid yaitu persilangan dengan satu sifat beda
Mendel melakukan persilangan antara tanaman ercis biji bulat dengan tanaman ercis biji berkerut Hasilnya
semua keturunan F1 berupa tanaman ercis biji bulat Selanjutnya dilakukan persilangan antarketurunan F1 untuk mendapatkan keturunan F2 Pada keturunan F2
didapatkan
perbandingan fenotip kira-kira 3 biji bulat 1 biji berkerut
Berdasarkan percobaan tersebut Mendel menyimpulkan bahwa pada waktu pembentukan gamet pasangan2 gen sealel saling berpisah Pemisahan gen ini terjadi selama proses meiosis berlangsung Jadi di dalam setiap gamet hanya terdapat 1 set kromosom Kesimpulan tersebut dikenal sebagai hukum I Mandel atau hukum Pemisahan Gen Sealelhukum Segregasi Gen
Beberapa kesimpulan penting dari perkawinan monohibrid di atas sebagai berikut
1) Semua individu F1 memiliki sifat yang seragam
2) Jika dominan nampak sepenuhnya individu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominan
3) Pada waktu individu F1 yang heterozigot itu membentuk gamet-gamet terjadilah pemisahan alel sehingga gamet hanya memiliki salah satu alel saja 4) Jika dominasi nampak sepenuhnya perkawinan monohibrid (Bb gtlt Bb) menghasilkan keturunan yang memperlihatkan perbandingan fenotip 3 1 (yaitu biji bulat biji berkerut) dan memperlihatkan perbandingan genotip 1 2 1 (yaitu BB Bb bb)
Jumlah gen heterozigot = 2 yaitu A dan B
Dalam percobaan yang lain Kadang-kadang individu hasil perkawinan tidak didominasi oleh salah satu induknya Dengan kata lain sifat dominan tidak muncul secara penuh Peristiwa itu menunjukkan adanya sifat intermediat
Sifat intermediat dapat dilihat pada penyerbukan silang tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) Jika serbuk sari berasal dari tanaman homozigot berbunga merah (MM) disilangkan ke putik tanaman homozigot berbunga putih (mm) semua keturunan F1 berbunga merah muda (Mm)
Perbandingan fenotip merah merah muda putih = 1 2 1 Perbandingan genotip MM Mm mm = 1 2 1 Berdasarkan diagram persilangan di atas diperoleh semua tanaman F1 heterozigot berbunga merah muda (Mm) Warna ini merupakan sifat intermediat (antara merah dan putih) Jika F1 mengadakan penyerbukan sendiri maka F2 akan memperlihatkan perbandingan 1 merah 2 merah muda 1 putih
Berdasarkan percobaan tersebut Mendel menyimpulkan bahwa pada waktu pembentukan gamet pasangan2 gen sealel saling berpisah Pemisahan gen ini terjadi selama proses meiosis berlangsung Jadi di dalam setiap gamet hanya terdapat 1 set kromosom Kesimpulan tersebut dikenal sebagai hukum I Mandel atau hukum Pemisahan Gen Sealelhukum Segregasi Gen
Beberapa kesimpulan penting dari perkawinan monohibrid di atas sebagai berikut
1) Semua individu F1 memiliki sifat yang seragam
2) Jika dominan nampak sepenuhnya individu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominan
3) Pada waktu individu F1 yang heterozigot itu membentuk gamet-gamet terjadilah pemisahan alel sehingga gamet hanya memiliki salah satu alel saja 4) Jika dominasi nampak sepenuhnya perkawinan monohibrid (Bb gtlt Bb) menghasilkan keturunan yang memperlihatkan perbandingan fenotip 3 1 (yaitu biji bulat biji berkerut) dan memperlihatkan perbandingan genotip 1 2 1 (yaitu BB Bb bb)
Jumlah gen heterozigot = 2 yaitu A dan B
Dalam percobaan yang lain Kadang-kadang individu hasil perkawinan tidak didominasi oleh salah satu induknya Dengan kata lain sifat dominan tidak muncul secara penuh Peristiwa itu menunjukkan adanya sifat intermediat
Sifat intermediat dapat dilihat pada penyerbukan silang tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) Jika serbuk sari berasal dari tanaman homozigot berbunga merah (MM) disilangkan ke putik tanaman homozigot berbunga putih (mm) semua keturunan F1 berbunga merah muda (Mm)
Perbandingan fenotip merah merah muda putih = 1 2 1 Perbandingan genotip MM Mm mm = 1 2 1 Berdasarkan diagram persilangan di atas diperoleh semua tanaman F1 heterozigot berbunga merah muda (Mm) Warna ini merupakan sifat intermediat (antara merah dan putih) Jika F1 mengadakan penyerbukan sendiri maka F2 akan memperlihatkan perbandingan 1 merah 2 merah muda 1 putih
Beberapa kesimpulan penting dari perkawinan monohibrid di atas sebagai berikut
1) Semua individu F1 memiliki sifat yang seragam
2) Jika dominan nampak sepenuhnya individu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominan
3) Pada waktu individu F1 yang heterozigot itu membentuk gamet-gamet terjadilah pemisahan alel sehingga gamet hanya memiliki salah satu alel saja 4) Jika dominasi nampak sepenuhnya perkawinan monohibrid (Bb gtlt Bb) menghasilkan keturunan yang memperlihatkan perbandingan fenotip 3 1 (yaitu biji bulat biji berkerut) dan memperlihatkan perbandingan genotip 1 2 1 (yaitu BB Bb bb)
Jumlah gen heterozigot = 2 yaitu A dan B
Dalam percobaan yang lain Kadang-kadang individu hasil perkawinan tidak didominasi oleh salah satu induknya Dengan kata lain sifat dominan tidak muncul secara penuh Peristiwa itu menunjukkan adanya sifat intermediat
Sifat intermediat dapat dilihat pada penyerbukan silang tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) Jika serbuk sari berasal dari tanaman homozigot berbunga merah (MM) disilangkan ke putik tanaman homozigot berbunga putih (mm) semua keturunan F1 berbunga merah muda (Mm)
Perbandingan fenotip merah merah muda putih = 1 2 1 Perbandingan genotip MM Mm mm = 1 2 1 Berdasarkan diagram persilangan di atas diperoleh semua tanaman F1 heterozigot berbunga merah muda (Mm) Warna ini merupakan sifat intermediat (antara merah dan putih) Jika F1 mengadakan penyerbukan sendiri maka F2 akan memperlihatkan perbandingan 1 merah 2 merah muda 1 putih
Jumlah gen heterozigot = 2 yaitu A dan B
Dalam percobaan yang lain Kadang-kadang individu hasil perkawinan tidak didominasi oleh salah satu induknya Dengan kata lain sifat dominan tidak muncul secara penuh Peristiwa itu menunjukkan adanya sifat intermediat
Sifat intermediat dapat dilihat pada penyerbukan silang tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) Jika serbuk sari berasal dari tanaman homozigot berbunga merah (MM) disilangkan ke putik tanaman homozigot berbunga putih (mm) semua keturunan F1 berbunga merah muda (Mm)
Perbandingan fenotip merah merah muda putih = 1 2 1 Perbandingan genotip MM Mm mm = 1 2 1 Berdasarkan diagram persilangan di atas diperoleh semua tanaman F1 heterozigot berbunga merah muda (Mm) Warna ini merupakan sifat intermediat (antara merah dan putih) Jika F1 mengadakan penyerbukan sendiri maka F2 akan memperlihatkan perbandingan 1 merah 2 merah muda 1 putih
Dalam percobaan yang lain Kadang-kadang individu hasil perkawinan tidak didominasi oleh salah satu induknya Dengan kata lain sifat dominan tidak muncul secara penuh Peristiwa itu menunjukkan adanya sifat intermediat
Sifat intermediat dapat dilihat pada penyerbukan silang tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) Jika serbuk sari berasal dari tanaman homozigot berbunga merah (MM) disilangkan ke putik tanaman homozigot berbunga putih (mm) semua keturunan F1 berbunga merah muda (Mm)
Perbandingan fenotip merah merah muda putih = 1 2 1 Perbandingan genotip MM Mm mm = 1 2 1 Berdasarkan diagram persilangan di atas diperoleh semua tanaman F1 heterozigot berbunga merah muda (Mm) Warna ini merupakan sifat intermediat (antara merah dan putih) Jika F1 mengadakan penyerbukan sendiri maka F2 akan memperlihatkan perbandingan 1 merah 2 merah muda 1 putih
Perbandingan fenotip merah merah muda putih = 1 2 1 Perbandingan genotip MM Mm mm = 1 2 1 Berdasarkan diagram persilangan di atas diperoleh semua tanaman F1 heterozigot berbunga merah muda (Mm) Warna ini merupakan sifat intermediat (antara merah dan putih) Jika F1 mengadakan penyerbukan sendiri maka F2 akan memperlihatkan perbandingan 1 merah 2 merah muda 1 putih