2
KING GRASS (RUMPUT RAJA) Rumput raja adalah jenis rumput baru yang belum banyak dikenal, yang merupakan hasil persilangan antara pennisetum purpereum (rumput gajah) dengan pennisetum tydoides, rumput ini mudah ditanam, dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi, menyukai tanah subur dan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Produksi rumput ini jauh lebih tinggi dibandingkan rumput lainnya. Pengolahan tanah Pada prinsipnya pengolahan tanah sama seperti pengolahan rumput gajah atau rerumputan unggul lainnya yaitu: Tanah dibajak/dicangkul 1-2 kali kemudian diratakan Tanah dibersihkan dari sisa-sisa tanaman dan gulma Pembuatan parit/lubang tanaman Bibit tanaman Penanaman rumput gajah dapat dilakukan dengan stek maupun sobekan rumput stek terlebih dahulu dipotong-potong sepanjang 25-30 cm atau paling sedikit terdiri dari dua mata. Sedangkan bila menggunakan sobekan rumpun anak dipilih rumpun muda yang tingginya 20-25 cm. Kebutuhan bibit per hektar dengan jarak tanam 1 x 1 m adalah sebanyak 10.000 stek atau rumpun. Waktu tanam yang baik adalah pada awal sampai pertengahan musim hujan, sehingga pada musim kemarau nanti akan tanaman sudah dalam dan cukup kuat. Pada penanaman dengan stek harus diperhatikan. Mata tunas jangan sampai terbalik karena akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Stek dapat langsung ditancapkan setengahnya ke dalam tanah dengan tegak lurus atau miring serta jarak tanam 1 x 1 m. Untuk penanaman dengan sobekan rumpun, terlebih dahulu dibuat lobang sedalam 20 cm. Pada tanah miring tanah tidak perlu diolah, cukup dibuat lubang-lubang menurut kontur tanahnya sedemikian rupa sehingga sekaligus dapat berfungsi ganda sebagai penahan erosi. Jarak tanam dalam baris untuk tanah miring dianjurkan 50 cm dan jarak antar baris adalah 1 meter. Pemupukan Pemupukan pertama dilakukan pada waktu pengolahan (perataan) tanah yaitu dengan menggunakan 10 ton pupuk kandang/ha, 50 kg kcl dan 50 kg sp36/ha. Pemupukan selanjutnya dilakukan setelah tiga kali pemotongan dengan dosis yang sama. Disamping pupuk-pupuk diatas, urea jga diberikan pada waktu tanaman berumur 2 minggu dan setiap selesai potong dengan dosis 50 kg/ha. Pemeliharaan dan waktu potong Tanaman rumput raja memerlukan pemeliharaan yang teratur untuk memperoleh hasil ayng tinggi dan pertumbuhan yang cepat. Untuk itu perlu dilakukan penyiangan terhadap gulma agar tidak terjadi persaingan. Pada waktu penyiangan perlu diadakan penggemburan tanha dan pembumbunan disekitar rumpun tanaman. Pemotongan pertama dapat dilakukan pada umur tanaman 2-3 bulan sebagai potong paksa. Hal ini bertujuan untuk menyamakan pertumbuhan dan merangsang pertumbuhan jumlah anakan. Pemotongan berikutnya dilakukan sekali setiap 6 minggu, kecuali pada waktu musim kemarah waktu potong sebaiknya diperpanjang. Tinggi pemotongan 10-15 cm dari permukaan tanah. Hindari pemotongan yang terlalu tinggi karena akan banyak sisa batang yang mengayu (keras). Dmeikian juga jangan dipotong terlalu pendek, karena akan mengurangi mata atau tunas muda yang tumbuh. Produksi hijauan Produksi hijauan rumput raja dibandingkan dengan rumput gajah cv, hawaii dan cv afrika dengan interval potong 6 minggu terlihat dalam tabel dibawah ini: Jenis rumput produksi Prosentase perbandingan

Rumput

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rumput

KING GRASS (RUMPUT RAJA)

Rumput raja adalah jenis rumput baru yang belum banyak dikenal, yang merupakan hasil persilangan antara pennisetum

purpereum (rumput gajah) dengan pennisetum tydoides, rumput ini mudah ditanam, dapat tumbuh dari dataran rendah hingga

dataran tinggi, menyukai tanah subur dan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Produksi rumput ini jauh lebih tinggi

dibandingkan rumput lainnya.

Pengolahan tanah

Pada prinsipnya pengolahan tanah sama seperti pengolahan rumput gajah atau rerumputan unggul lainnya yaitu:

� Tanah dibajak/dicangkul 1-2 kali kemudian diratakan

� Tanah dibersihkan dari sisa-sisa tanaman dan gulma

� Pembuatan parit/lubang tanaman

Bibit tanaman

Penanaman rumput gajah dapat dilakukan dengan stek maupun sobekan rumput stek terlebih dahulu dipotong-potong

sepanjang 25-30 cm atau paling sedikit terdiri dari dua mata. Sedangkan bila menggunakan sobekan rumpun anak dipilih

rumpun muda yang tingginya 20-25 cm. Kebutuhan bibit per hektar dengan jarak tanam 1 x 1 m adalah sebanyak 10.000 stek

atau rumpun. Waktu tanam yang baik adalah pada awal sampai pertengahan musim hujan, sehingga pada musim kemarau

nanti akan tanaman sudah dalam dan cukup kuat. Pada penanaman dengan stek harus diperhatikan. Mata tunas jangan sampai

terbalik karena akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Stek dapat langsung ditancapkan setengahnya ke dalam tanah

dengan tegak lurus atau miring serta jarak tanam 1 x 1 m. Untuk penanaman dengan sobekan rumpun, terlebih dahulu dibuat

lobang sedalam 20 cm. Pada tanah miring tanah tidak perlu diolah, cukup dibuat lubang-lubang menurut kontur tanahnya

sedemikian rupa sehingga sekaligus dapat berfungsi ganda sebagai penahan erosi. Jarak tanam dalam baris untuk tanah miring

dianjurkan 50 cm dan jarak antar baris adalah 1 meter.

Pemupukan

Pemupukan pertama dilakukan pada waktu pengolahan (perataan) tanah yaitu dengan menggunakan 10 ton pupuk kandang/ha,

50 kg kcl dan 50 kg sp36/ha. Pemupukan selanjutnya dilakukan setelah tiga kali pemotongan dengan dosis yang sama.

Disamping pupuk-pupuk diatas, urea jga diberikan pada waktu tanaman berumur 2 minggu dan setiap selesai potong dengan

dosis 50 kg/ha.

Pemeliharaan dan waktu potong

Tanaman rumput raja memerlukan pemeliharaan yang teratur untuk memperoleh hasil ayng tinggi dan pertumbuhan yang cepat.

Untuk itu perlu dilakukan penyiangan terhadap gulma agar tidak terjadi persaingan. Pada waktu penyiangan perlu diadakan

penggemburan tanha dan pembumbunan disekitar rumpun tanaman. Pemotongan pertama dapat dilakukan pada umur tanaman

2-3 bulan sebagai potong paksa. Hal ini bertujuan untuk menyamakan pertumbuhan dan merangsang pertumbuhan jumlah

anakan. Pemotongan berikutnya dilakukan sekali setiap 6 minggu, kecuali pada waktu musim kemarah waktu potong sebaiknya

diperpanjang. Tinggi pemotongan 10-15 cm dari permukaan tanah. Hindari pemotongan yang terlalu tinggi karena akan banyak

sisa batang yang mengayu (keras). Dmeikian juga jangan dipotong terlalu pendek, karena akan mengurangi mata atau tunas

muda yang tumbuh.

Produksi hijauan

Produksi hijauan rumput raja dibandingkan dengan rumput gajah cv, hawaii dan cv afrika dengan interval potong 6 minggu

terlihat dalam tabel dibawah ini:

Jenis rumput produksi Prosentase perbandingan

Page 2: Rumput

batang dan daun

Hijauan segar

(ton/ha/thn)

Bahan kering

(ton/ha/thn) Hijauan segar Bahan kering

Rumput raja 1076 110 48:52 32:68

r. gajah cv-hawaii 525 63 59:41 64:36

r. gajah cv-afrika 376 40 44:56 44:56

Dari tabel disamping terlihat bahwa produksi rumput raja adalah dua kali lebih tinggi dari rumput gajah cv-hawaii, sedangkan

dengan rumput gajah cv-afrika (berbunga) adalah tiga kali lebih tinggi. Dari persentase berat daun juga lebih besar, jadi lebih

menguntungkan.

Kualitas/mutu hijauan

Mutu hijauahn rumput raja dibandingkan dengan gajah cv-hawaii dan gajah cv-afrika dengan interval potong 6 minggu tertera

pada tabel berikut:

Kandungan zat makanan (%) Jenis rumput

Protein kasar lemak NDF abu ca P

Rumput raja 13.5 3.5 59.7 18.6 0.37 0.35

r. gajah cv-hawaii 12.3 2.4 64.2 10.1 0.24 0.39

r. gajah cv-afrika 13.5 3.4 64.2 15.8 0.31 0.37

Dari tabel tersebut diatas, pada umumnya mutu hijauan rumput raja lebih baik dari pada rumput lainnya. Yang hampir

menyerupai adalah rumput gajah cv afrika, tetapi produksi hijauan tiga kali lebih rendah dari rumput king grass.

Daya tampung

Kebutuhan ternak sapi akan hujauan segar menurut perkiraan aksar yaitu 10% dari berat badan per hari per ekor. Apabila berat

seekor sapi perah 600 kg, maka kebutuhan hijauan per hari adalah 60 kg, jadi kebutuhan akan hijauan per tahun 365 x 80 kg =

21,9 ton. Berdasarkan perhitungan tersebut berarti rumput raja dapat menampung 49 ekor sapi perah / ha / tahun secara potong

angkut.