Upload
pure-chems
View
211
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
VITAMIN LARUT DALAM AIROlehDriyo Sumbogo dan S.R.Ratih Pratiwi
Pengertian VitaminAwal Mula
VITAMIN Kimiawan Polandia: Funk
“zat penangkal beri-beriyang larut dalam air itusuatu amina yang sangatvital, dan dari faktatersebut lahirlah istilahvitamine “
Zat2 organik kompleks yangdibutuhkan dalam jumlah sangatkecil dan pada umumnya tidakdapat dibentuk oleh tubuh. Olehkarena itu, harus didatangkandari makanan (Kec.Vitamin D)
• Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh
• Pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim.• Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim, yaitu vitamin
yang terikat dengan protein.
Kontribusi jenis makanan terhadap kandungan vitamin makanan sehari-hari bergantung pada jumlah vitamin yang semula terdapat pada makanan tersebut, jumlah yang rusak pada saat panen, penyimpanan, pemrosesan, dan pemasakan.
• Kehilangan vitamin dalam pemasakan dapat dicegah dengan cara:1. menggunakan suhu tidak terlalu tinggi, 2. waktu memasak tidak terlalu lama, 3. menggunakan air pemasak sedikit mungkin, 4. tidak menggunakan alkali dalam pemasakan.
A D E dan K B Kompleks dan C
Perbedaan Sifat
Vitamin Larut Air Mempunyai struktur kimia yang bermacam-macam dan
mempunyai bagian molekul yang polar Dapat disintesis oleh tumbuh-tumbuhan (kecuali vitamin B12):
kacang-kacangan, padi-padian, tumbuhan berdaun hijau. Juga terdapat di sel ragi, daging dan susu
Terdiri dari: vitamin B complex vitamin C
Karena larut dalam air, maka tidak stabil dalam penyimpanan sehingga harus selalu ada dalam diet (kecuali vitamin B12 yang dapat disimpan beberapa tahun di hati manusia normal sehingga hati dapat menyuplai vitamin B12)
Berperan sebagai koenzim adatu kofaktor pada reaksi enzimatik,
Dapat diekskresi melalui urine tidak menyebabkan keracunan
VITAMIN LARUT AIR ANTARA LAIN
Thiamin (Vitamin B1) Riboflavin (Vitamin B2) Niacin (vitamin B3) Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin) Folat (folasin, asam folat, asam pteroilglutamat) Vitamin B12 (Kobalamin) Asam pantotenat Biotin (Vitamin B8) Vitamin C
Vitamin B (vitamin B kompleks)
Pertama kali dikristalkan oleh Jansen & Donath pada tahun 1926
Terdapat pada, ragi, biji-bijian, nasi, sayuran, ikan, daging
Diperlukan sebagai ko-enzym dalam metabolisme perantara, terutama dalam mekanisme pelepasan energi dan hematopoesis
Reaksi pelepasan energi menyediakan sumber ikatan energi tinggi ATP, sehingga bila terjadi defisiensi vitamin B bisa timbul gangguan pada jaringan yang memiliki metabolisme berkadar tinggi
Sifat kimia Mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine) Terdiri atas cincin pirimidin yang terikat dengan
cincin tiasol Thiamin merupakan kristal putih kekuningan yang
larut dalam air Dalam keadaan kering vitamin B1 cukup stabil Didalam keadaan larut vitamin B1 hanya tahan
panas bila berada dalam keadaan asam Dalam suasana alkali pada lama pemasakan, pH,
suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang Thiamin tahan suhu beku
Struktur Vitamin B1 (Tiamin)
Metabolisme Tiamin/B1 tiamin dapat disintesa tumbuhan dan jasad
renik (termasuk bakteri dalam usus manusia dalam bentuk bebas mudah diabsorbsi di usus tidak dapat disimpan tubuh dalam jumlah besar kelebihan tiamin akan diekskresi melalui urine
tidak keracunan setelah diabsorbsi di otak dan hati, tiamin
mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktifnya, yaitu tiamin pirophosphat (TPP) fosforilasi terjadi atas bantuan enzim tiamin pirofosfotransferase (tiamin pirofosfokinase) yang prosesnya butuh ATP
Absorbsi Dalam produk hewani : thiamin
monofosfat, pirofosfat (80-85%), trifosfat Dalam produk nabati : non fosforilasi Pada bentuk terfosforilasi tidak dapat
menembus membran sel Absorbsi terjadi pada duedenum Pada konsentrasi tinggi diserap secara
pasif
Pada konsentrasi rendah diserap secara aktif (membutuhkan energi dan sodium)
Tubuh tidak dapat menyimpan banyak vitamin larut air
Jantung, hati, otak : konsentrasi tertinggi daripada organ lain
Kandungan thiamin dalam tubuh : 50 mg Kelebihan thiamin diekskresi melalui urin
Kebanyakan thiamin dalam serum diikat oleh protein, terutama albumin
sekitar 90% dari thiamin dalam darah (umumnya 5-12 μg/dl) terlihat jika sel darah mengalami pecah
thiamin dalam eritrosit mengisi 90% dari pecahan sel darah tersebut
Protein spesifik pengikat thiamin, thiamin-binding protein (TBP)
Thiamin mengalami fosforilase menjadi di-dan triphosphat ester dengan bantuan thiamin kinase dan thiamin diphosphate kinase, dengan dibantu ATP sebagai phosphate donor
Tiap ester tersebut dikatabolisme dangan bantuan enzim phosphorilase salah satunya, (thiamin pyrophosphate phosphorilase) menghasilkan produk monophosphorilasi berupa thiamin monophosphate (TMP)
Thiamin yang berlebih pada jaringan akan dikeluarkan lewat urin, terutama dalam bentuk thiamin bebas dan thiamin monophosphate, tetapi juga dalam jumlah kecil seperti ester diphosphate dan hasil metabolik lainnya (thiamin disulfit, thiokrom dll)
Hasil metabolik yang dikeluarkan lewat urin dapat menjadi indikator status thiamin seseorang
Fungsi Thiamin Menjaga pasokan energi (dalam bentuk
TDP) Mengkoordinasikan aktivitas saraf dan
otot (selubung mielin & asetilkolin) Mendukung fungsi jantung
Sumber vitamin B1 terdapat pada hampir semua tumbuhan
dan semua jaringan hewan yang dimakan
didapati berlimpah pada padi-padian yang tidak terlalu dibersihkan kulit arinya, hati dan daging
makanan tertentu yang diperkaya vitamin B1: tepung-tepungan,
mentega, jagung dan makaroni
serealia tumbuk atau setengah giling kacang-kacangan, termasuk sayur, semua
daging organ, daging tanpa lemak, dan kuning telur
Unggas dan ikan didalam serealia utuh terdapat didalam
sekam (lapisan aleuron) dan benihnya Roti dibuat dari gandum utuh (whole wheat)
kaya akan thiamin.
Kebutuhan vitamin B1 manusia dewasa: rata-rata 0,5 mg / 1000 kalkebutuhan tergantung: umur: anak-anak > dewasa aktivitas: makin besar kebutuhan kalori, makin
besar pula kebutuhan akan vitamin B1 besarnya tubuh: makin besar tubuh, kebutuhan
vitamin B1 semakin besar pula kehamilan dan laktasi: kebutuhan > diet lemak dan protein mengurangi kebutuhan
tiamin; diet karbohidrat meningkatkan kebutuhan tiamin
pada keadaan demam: kebutuhan meningkat
Angka Kecukupan Vitamin B1
Defisiensi vitamin b1 gangguan pertumbuhan pada hewan muda polineuritis yang ada pada manusia dapat
disertai perubahan kardiovaskuler dan edema.
Gejala utama pada manusia dapat dibagi 3: gejala susunan saraf = dry beri-beri gejala edema = wet beri-beri gejala jantung = acute pernicious beri-beri
gangguan saluran cerna, misal: turunnya nafsu
makan, gangguan pencernaan dan obstipasi
Vitamin B2 riboflavin
Vitamin yang diperlukan ko-enzym flavin mononukleotida (FMN) dan flavin adenin dinukleotida (FAD) T
Terutama terlibat dalam berbagai reaksi oksidasi reduksi metabolisme peralihan
merupakan kristal berwarna kuning orange yang larut dalam air dan berfluorescensi kuning kehijauan
tidak mudah teroksidasi stabil pada pemanasan dan asam, tetapi peka
terhadap sinar UV, harus dikemas dalam botol atau dus
di alam didapati sebagai pigmen bebas riboflavin fosfat atau sebagai penyusun flavoprotein
Riboflavin (Vitamin B2)
Struktur Vitamin B2 (Riboflavin)
Metabolisme Setelah diabsorbsi dalam mukosa usus , riboflavin mengalami
fosforilasi (oleh enzim flavokinase )menjadi: riboflavin fosfat atau riboflavin mononukleotida
Walaupun penimbunan relatif terbatas, riboflavin didapati dalam hati dan ginjal dalam jumlah yang lebih banyak
Riboflavin adalah komponen dari koenzim: FMN (Flavin Mono Nukleotida): yang dibentuk dengan reaksi
fosforilasi riboflavin dan memerlukan ATPrantai respirasi FAD (Flavin Di Nukleotida): yang dibentuk dari FMN ditambah
bagian AMP dari molekul ATP lain rekasi pada asam-asam amino, asam lemak dan karbohidrat
Diekskresi melalui faeces (terutama) dan melalui urine. tidak terjadi keracunan riboflavin
Riboflavin bebas tidak dapat melewati placenta tetapi pada hewan yang hamil estrogen menginduksi pembentukan protein pengemban riboflavin dan akan mentransport riboflavin menembus placenta, masuk peredaran darah bayi
Absorbsi Penyerapan terjadi di usus halus Sumber riboflavin dari hewani lebih efektif FMN&FAD bertindak sebagai elektron dan
hodrogen donor dan akseptor FAD digunakan dalam siklus krebs,
betaoksidasi asam lemak, pembentukan FADH2
FAD juga digunakan : 1. xantin oxsidase (katabolisme purin),2. aldehyde oxidase (metabolisme vitamin A
dan piridoksin), 3. glutathione reductase (selenium untuk
pembentukan enzim), 4. meminimalisir radikal bebas, 5. monoamine oxidase (metabolisme
neurotransmitter),
Sumber vitamin B2: susu, daging, hati, ginjal, jantung, ikan dan
telur, buahbuahan vitamin B2 dapat disintesa semua
tumbuhan dan banyak mikroorganisme, tetapi tidak dapat disintesa oleh hewan tingkat tinggi
Kebutuhan vitamin B2: pada anak-anak dan dewasa: 0,4 – 1,8
mg/hr
Sumber riboflavin
Fungsi Metabolisme energi : mengubah energi,
protein dan lemak menjadi energi Metabolisme lemak, protein dan
karbohidrat Bersama mikronutrien lain lebih efektif
dibanding hanya dengan Fe saja dalam menurunkan kejadian anemia pada ibu hamil (Ma et al 2008)
Kebutuhan
Riboflavin menurunkan risiko penurunan kanker kolon pada wanita (Vogel et al 2008)
Defisiensi vitamin b2 fisura pada sudut mulut (cheilosis), pada
lipatan telinga dan hidung, lidah bengkak dan merah (glossitis)
perlukaan-perlukaan kulit vaskularisasi kornea, fotofobi, mata kering
dan merah
Penyakit penyebab kekurangan Riboflavin: Penyakit usus difus Alkoholisme kronik Pemakai obat psikotropik lama Penyakit kronik disertai muntah dan nafsu
makan turun
Tanda klinis Lesi di bibir, lidah, kulit, mata, sumsum tulang Stomatitis angularis: merah pada sudut bibir, sakit,
menyebar semua tepi bibir Lidah: merah, licin Luka di kulit antara hidung dan bibir atas meluas ke pipi,
sekitar telinga, bersisik, selapus lendir mata, luka, tukak Sumsum tulang kurang menghasilkan sel darah merah
anemia Terapi: Riboflavin dosis tinggi tidak menyebabkan
keracunan
Niasin (B3)
NIASIN (B3)Nama untuk asam Nikotinat + derivatnya Dibutuhkan untuk pembentukan ko-enzim
nikotin amida adenin dinukleotida (NAD) dan nikotin amida adenin dinukleotida fosfat (NAOP), yang berpartisipasi dalam berbagai reaksi redoks, termasuk metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, khususnya “respirasi sel”
Niasin dapat disintesis secara endogen dari triptofan.
Sifat kimia
Asam nikotinat dan turunan alaminya nikotinamida (niasin amida) = istilah generiknya
Berfungsi sebagai komponen koenzim nikotinamida adenin dinonukleutida fosfat (NADP) dan nikotinamida adenin dinukleotida (NAD)
Didalam makanan niasin berada dalam keadaan terikat dengan protein dan koenzim.
Niasin atau asan nikotinat merupakan kristal putih, yang lebih stabil dari tiamin dan riboflavin
Tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali dan oksidasi
Tidak rusak oleh pengolahan dan pemasakan normal
Mudah diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida.
Struktur Vitamin B3 (Niasin)
Metabolisme niasin Asam nikotinat diabsorbsi di usus halus
sebagai nikotinat Sitosol sel : nikotinat mengalami
fosforilasimenjadi NMN (Nikotinat Mono Nukleotida) adenilasi oleh ATP dan penambahan gugus amida dari glutamin membentuk koenzim NAD+ (Nikotin amida Adenin Dinukleotida).
NAD+ dapat mengalami fosforilasi menjadi NADP+ koenzim
Niasin diekskresi melalui urine
absorbsi Didalam usus halus niasin dihidrolisis dan
diabsorpsi sebagai asam nikotinat, nikotinamida dan nikotinamida mononukleotida (NMN).
Kelebihan niasin dibuang melalui urin.
Fungsi reaksi oksidasi-reduksi pada glikolosis metabolisme protein dan asam lemak pernafasan sel dan detoksifikasi sintesis glikogen NAD+ dan NADP+ berperan sebagai koenzim
pada reaksi transfer elektron
Sumber daging, hati, ikan, telur, tumbuh-tumbuhan
yang mengandung asam nikotinat (gandum, ragi, kulit ari beras dan kacang-kacangan) merupakan sumber niasin yang baik
buah dan sayuran hanya sedikit mengandung niasin
sebagian besar hewan dan tumbuhan dapat mensintesa niasin dari triptofan (tetapi pada jagung kandungan triptofan rendah niasin juga rendah)
Defisiensi kelemahan otot, anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah pelagra yang mempunyai karakteristik
dermatitis, demensia dan diare (3D dan bila diakhiri dengan mati 4D)
Gejala riboflavion tampak menyertai kekurangan niasin
Defisiensi Niasin: pada: (=Pelagra) Alkoholisme kronik Diare berat Rendah triptofan Kadar asam amino (eosin tinggi dalam
tubuh) Gejala: dermatitis, diare, dimensia
Kelainan kulit: Merah, menebal, kasar lalu mengelupas terinfeksi,
depigmentasi, hiperpigmentasi, Lidah merah
Diare karena atrofi mukosa usus Dimensia: perubahan regresif saraf otak dan sumsum
tulang belakang Terapi: per oral melalui suntik: bisa merah, panas, gatal
di kulit, hilang 1 jam kemudian
Vitamin B5 asam pantothenat
Sifat kimiaderivative dimetil dari asam butirat
yang berkaitan dengan beta alanin mengikat fosfat dan membentuk 4-
fosfapantotein dan koenzim A yaitu bentuk aktif asam pantothenat
kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam keadan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering
Dalam larutan netral, asam pantothenat tahan terhadap panas basah.
Struktur Vitamin B5 (Asam Panthothenat)
Sumber
daging (hati dan jantung), royal jelly dan yang paling utama untuk mamalia adalah beras, tepung bekatul, tepung kacang gula cair, ragi.
Fungsi
• metabolisme energi • sintesis lipid, asam lemak, gliserida,
kolesterol, benda-benda keton, dan sfingosin.
DefisiensiRendahnya kadar pantothenat
berpengaruh pada kegagalan metabolisme termasuk sintesis lemak dan energi
Tanda-tanda defisiensi yaitu depresi, lelah, insomnia, mual, gangguan otot, ganguan gastrointestinal mati rasa pada jari dan telapak kaki. Juga toleransi glukosa, meningkatnya sensitivitas terhadap insulin dan produksi antibody menurun.
Dosis besar (10g/hari) hanya menimbulkan gangguan usus dan diare.
Vitamin B6Piridoksin
Piridoksin 3 bentuk :
piridoksin piridoksal (bentuk aldehid) piridoksamin (bentuk amin)
ketiga bentuk ini sama aktifnya sebagai prazat piridoksal fosfat
larut dalam air dan alkohol, sedikit larut dalam pelarut lemak
peka terhadap sinar UV dan alkali piridoksin tahan pemanasan, tetapi piridoksal dan
piridoksamin tidak
Struktur Vitamin B6 (Piridoksin)
Metabolisme vitamin b6 mudah diabsorbsi usus dan didapati pada semua
jaringan tubuh dalam sitoplasma ketiganya mengalami fosforilasi Menjadi piridoksin fosfat, piridoksal fosfat dan
piridoksamin fosfat Piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat
koenzim dalam metabolisme tubuh Piridoksal fosfat merupakan metabolit utama yang
ada dalam plasma Metabolit utama yang diekskresi melalui urine
adalah asam piridoksat
Fungsin vitamin b6 piridoksal fosfat diperlukan pada:
sintesa niasin dari AA triptofan transport aktif dalam absorbsi AA masuk sel sintesa hemoglobin, yaitu penggabungan
AA ke heme piridoksin juga berperan pada reaksi
transulfurasi, yaitu transfer sulfur dari metionin ke AA serin membentuk sistein
Sehingga asupan sehari-hari harus hampir sama dengan asupan protein karena protein disusun dari asam amino
Fungsi Mencegah penyakit 1. Parikinson2. Autism3. Mual di pagi hari Keseimbangan hormon seks Kecanduan alkohol Anti depresi Mengendalikan alergi
Sumber vitamin B6: kuning telur, daging, ikan, susu, hati kacang-kacangan, padi-padian, gandum, kubis bakteri usus juga memproduksi piridoksin, tetapi
belum ditentukan seberapa jauh dapat digunakan tubuh
Kebutuhan vitamin B6: pada orang dewasa yang makan protein ± 100 g/hr,
pemberian piridoksin diperkirakan cukup 2 mg/hr anak-anak : 0,3 – 1,2 mg/hr bumil & buteki : 2,5 mg/hr
Sumber
Defisiensi vitamin B6 jarang terjadi dapat terjadi pada: penyakit TBC dengan pemberian obat
INH jangka panjang INH + piridoksal akan membentuk piridoksal hidrason yang cepat diekskresi
Defisiensi dapat disebabkan karena asupan yang kurang, peningkatan kebutuhan (pertumbuhan dan kehamilan), konsumsi obat isoniazid (untuk tuberculosis), anticonvulsants (pada bayi), steroid
pellagra, mengingat sintesa niasin dari triptofan memerlukan piridoksal fosfat
Bayi : pemnasan susu kerusakan piridoksal dan piridoksamin. Terjadi gejala muntah, diare, pembesaran perut dan kejang
Orang dewasa dan bumil sulit diketahui. Hipervitaminosis B6: dosis piridoksin 1 – 2 g/hr dapat meracuni
saraf
Defisiensi primer Defisiensi sekunder :
Obat INH lama Alkoholisme Bayi dengan diare berat
Kelebihan vitamin B6: kesemutan, dermatitis, glossitis
Vitamin B7 (Biotin)
Sifat kimia Suatu asam monokarboksilat terdiri cincin imidasol,
yang bersatu dengan cincin tetrahidratiofen dengan rantai samping asam valerat.
Imidasol penting sbg pengikat avidin (protein utama putih telur), namun jk telur mentah tdk dapat dihidrolisis
Biotin tahan panas, larut air dan alkohol serta mudah teroksidasi
Biotin merupakan kofaktor berbagai enzim karboksilase dalam metabolisme asam lemak, glukoneogenesis, dan metabolisme asam amino
Sifat biotin adalah tahan panas, larut air dan alkohol serta mudah dioksidasi.
Struktur Vitamin B7 (Biotin)
Metabolisme vitamin b7 Vit yang terikat protein ini dihidrolisis menjadi
biosistin yg diabsorbsi bersama biotin bebas dlm usus.
Biotin diabsorbsi dlm usus halus serta disimpan atau digunakan dlm bentuk aktif 5 adenilat di dlm hati, otot dan ginjal
Biosistin dihidrolisis menjadi biotin di dlm plasma
Biotin dan metabolit >> dikeluarkan lewat urin Biotin dapat disintesis di usus besar
Fungsi Metabolisme KH, Lemak dan Protein =
katabolisme = pemecahan senyawa kompleks menjadi banyak molekul sederhana yang disertai pelepasan energi
Molekul-molekul sederhana akan dipakai untuk memproduksi sel2 baru
Sumber Biotin terdapat dalam banyak jenis
makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis oleh bakteri saluran cerna.
Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, serealia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk, semangka, stroberi).
Defisiensi Gejala-gejala kekurangan biotin pada orang
dewasa adalah rasa lelah, kurang nafsu dan kesemutan.
Pada bayi berumur dibawah 6 bulan terlihat cradle cap
dermatitis sebore dan alopesia (rambut rontok) = pada dewasa
Pada kulit Kram otot
Makan telur mentah dapat menyebabkan defisiensi biotin karena avidin (protein yang ada pada putih telur) labil terhadap panas,mencegah penyerapan biotin
Asam folat
ASAM FOLAT B9
Asam folat sel hewan tidak dapat mensintesa PABAselalu
dibutuhkan asam folat dalam dietnya dalam tumbuh-tumbuhan, asam folat terdapat
dalam bentuk poliglutamat yang mengandung 3 s/d 7 gugusan glutamatsukar diabsorbsi : harus dihidrolisis di usus oleh enzim folil poliglutamat hidrolase) pteroil mono glutamat
pada manusia normal, setelah pemberian per oral asam folat asam folat dalam plasma (+2/3 asam folat terikat protein)
asam folat diekskresi melalui urine dan empedu
Struktur Vitamin B9 (Asam Folat)
Metabolisme
Fungsi Membantu memproduksi sel darah merah
= mencegah anemia Help prevent homocysteine build-up in
your blood (penyakit kardiovaskuler) Produksi sel kulit Menjaga agar saraf tetap berfungsi
dengan baik Mencegah penyakit Alzheimer
Anjuran 0-6 months: 65 micrograms 6-12 months: 80 micrograms 1-3 years: 150 micrograms 4-8 years: 200 micrograms Males 9-13 years: 300 micrograms Males 14 years and older: 400 micrograms
Females 9-13 years: 300 micrograms Females 14 years and older: 400
micrograms Pregnant females of any age: 600
micrograms Lactating females of any age: 500
micrograms
Defisiensi vitamin B9: menyebabkan anemi megaloblastik, glositis dan
gangguan GIT karena masukan yang kurang adekuat, absorbsi yang
terganggu dan metabolisme yang abnormal pemberian asam folat pada anemi pernisiosa (karena
defisiensi vitamin B12) dapat menyembuhkan aneminya tetapi tidak menyembuhkan gejala neurologisnya.eratnya hubungan metabolisme kobalamin (B12) dan asam folat (B9) pada anemia megaloblastikgejala klinik defisiensi kedua vitamin ini sukar dibedakan
pemberian asam folat 300 – 500 μg/hr pada anemi karena defisiensi asam folat akan memberi respon hematologi yang baik, tetapi dosis ini belum memberi respon pada defisiensi vitamin B12
Sumber dan Kebutuhan Sumber vitamin B9:
tumbuh-tumbuhan / sayuran ( sumber utama), ragi, hati dan ginjal
sumber lainnya: daging, gandum, umbi-umbian, tomat, pisang, nasi dan jagung
Kebutuhan vitamin B9: dewasa : 400 μg/hr bumil & buteki : > anak-anak : tergantung umur dan BB
Vitamin B12 (Vitamin Pernicious Anemi/Faktor Ekstrinsik dari Castle)
Vitamin B12 terdiri dari:
cincin tetra pirol dari porfirin dengan ion cobalt di tengahnya 5,6 dimetil benzimidazol ribosa fosfat
Bentuk : vitamin B12 a (siano kobalamin) bila pada kobalt terdapat sianida vitamin B12 b (aquoko balamin = hidrokso kobalamin) bila pada
kobalt terdapat hidroksil vitamin B12 c (nitrito kobalamin) bila pada kobalt terdapat nitrit
vitamin B12 b dan B12 c akan berubah menjadi vitamin B12 a bila ada sianida
sianokobalamin merupakan bentuk yang stabil terhadap panas dan larut dalam air
berupa kristal yang tidak punya rasa dan bau
Struktur Vitamin B12
Fungsi vitamin b12 sebagai koenzim: berperan pada hematopoiesis, yaitu
kobalamin berperan tidak langsung pada pembentukan sel-sel darah melalui aktivasi koenzim asam folat
pada hewan: mempercepat pertumbuhan
Defisiensi vitamin b12 karena malabsorbsi atau pelepasan
kobalamin pada jaringan terganggu menyebabkan: anemi megaloblastik karena akibat
gangguan gejala neurologisbila terjadi defisiensi
faktor intrinsik dari Castle
Sumber vitamin B12: hati, susu, daging, telur, ikan, tiram disintesa bakteri. Pada hati hewan dan hasil
sintesa bakteri, kobalamin terdapat dalam bentuk metil kobalamin
tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kobalamin
Kebutuhan vitamin B12: dewasa : 3 μg/hr bumil & buteki : 4 μg/hr
Vitamin C(Asam Askorbat)
Vitamin c merupakan derivat monosakarida yang
mempunyai gugus enediol 2 bentuk :
asam askorbat dehidro asam askorbatterbentuk karena
oksidasi spontan dari udara. Keduanya merupakan bentuk aktif yang
terdapat dalam cairan tubuh
Sifat kimia berbentuk kristal putih, merupakan suatu asam
organik dan terasa asam, tetapi tidak berbau mudah rusak karena oksidasi oleh oksigen dari
udara lebih stabil bila terdapat dalam bentuk kristal kering Vitamin C larut air , gliserol dan etanol tapi tidak
larut lemak seperti choloroform dan ether Asam askorbat dapat dengan mudah teroksidasi
oleh besi dan coper sangat tidak stabil pada pH netral atau alkali terutama terhadap panas sangat stabil terhadap asam dan cukup stabil
selama penyimpanan dalam keadaan dingin, dan segar.
Struktur Vitamin C (Asam Askorbat)
Metabolisme vitamin c mudah diabsorbsi di usus. Pada manusia tidak dikenal keracunan vitamin
Cvitamin C dapat diubah menjadi oksalat. Garam kalsium oksalat tidak larut sehingga dapat terbentuk batu ginjal maupun batu kandung kencing
vitamin C tidak disimpan dalam jaringan tertentu, tetapi didistribusikan di seluruh jaringan tubuh, walaupun pada jaringan-jaringan tertentu (kelenjar adrenal, otak, ginjal, hati, pankreas, timus dan limpa) kadar vitamin C lebih tinggi
ekskresi dalam urine dalam bentuk asam askorbat (terutama), asam dehidroaskorbat dan asam oksalat
absorbsidiabsorbsi secara aktif dan mungkin pula
secara difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta
Konsentrasi tertinggi adalah di dalam jaringan adrenal, pituitari dan retina
Vitamin C juga membantu absorbsi kalsium dengan menjaga agar kalsium berada dalam bentuk larutan.
Makanan yang tinggi dalam seng atau pektin dapat mengurangi absorbsi sedangkan zat-zat di dalam ekstrak jeruk dapat meningkatkan absorbsi.
Fungsi vitamin c pembentukan jaringan kolagen, jaringan ikat,
dinding kapiler, dinding kapiler maupun matrix tulang
anti oksidant anti stress Berkaitan dengan fungsi tersebut di atas, maka
vitamin C sangat diperlukan pada: penyembuhan luka: sesudah operasi, luka bakar, dsb keadaan panas dan infeksi (dosis tinggi: mencegah
common cold) reaksi stress (misal: patah tulang, sakit berat, shock) periode pertumbuhan
Defisiensi vitamin c disebabkan karena masukan yang
kurang terjadi gangguan pembentukan jaringan
kolagen dan dinding kapiler sehingga mudah terjadi pendarahan dan anemi
bentuk simpanan vitamin C tidak dapat cepat dikosongkan dari tubuhsehingga 3 – 4 bulan keadaan makanan tanpa vitamin C baru terjadi scurvy (scorbut)
Sumber vitamin C Buah-buahan : jeruk, jambu biji dll Sayuran Gandum, cereal dan kacang : sedikit
vitamin C Daging ? = hewan dapat mensintesis
sendiri namun tidak disimpan dalam jaringan sehingga daging juga sedikit vitamin C
asam askorbat dapat disintesa pada berbagai tumbuh-tumbuhan dan hampir semua hewan, kecuali primata dan marmot yang diduga kekurangan enzim untuk merubah asam L gulonat menjadi asam askorbat
Kebutuhan vitamin C: dewasa : 45 mg/hr anak-anak : 35 mg/hr bumil & buteki : 60 mg/hr
Kebutuhan
SO……….
Macam Defisiensi VitaminDefisiensi vitamin (avitaminosis) terjadi secara:
1. Primer: disebabkan oleh kurangnya masukanmisal:
kurangnya vitamin dalam diet alkoholisme kronis
2. Sekunder: diakibatkan oleh gangguan lainnya yaitu:
- gangguan saluran pencernaan- gangguan pada gigi- pengeluaran yang berlebihan- malabsorbsi- alergi
Vitamin Akibat avitaminosis secara bertahap terjadi:
1. Penurunan vitamin dalam jaringan2. Lesi biokimia (misal: penurunan kadar enzim)3. Lesi anatomis4. Perubahan patologis dan penyakit
Fungsi selengkapnya vitamin dalam tubuh masih belum seluruhnya diketahui
Penggolongan vitamin berdasarkan kelarutannya:1. Vitamin yang larut dalam lemak: A, D, E, K2. Vitamin yang larut dalam air: B complex, C3. Faktor nutrisi essensial lainnya: kholin, inositol,
PABA, bioflavonoid, asam lipoat