112
VITAMIN LARUT DALAM AIR Oleh Driyo Sumbogo dan S.R.Ratih Pratiwi

Vit. b kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

VITAMIN LARUT DALAM AIROlehDriyo Sumbogo dan S.R.Ratih Pratiwi

Page 2: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Pengertian VitaminAwal Mula

VITAMIN Kimiawan Polandia: Funk

“zat penangkal beri-beriyang larut dalam air itusuatu amina yang sangatvital, dan dari faktatersebut lahirlah istilahvitamine “

Zat2 organik kompleks yangdibutuhkan dalam jumlah sangatkecil dan pada umumnya tidakdapat dibentuk oleh tubuh. Olehkarena itu, harus didatangkandari makanan (Kec.Vitamin D)

Page 3: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

• Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh

• Pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim.• Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim, yaitu vitamin

yang terikat dengan protein.

Kontribusi jenis makanan terhadap kandungan vitamin makanan sehari-hari bergantung pada jumlah vitamin yang semula terdapat pada makanan tersebut, jumlah yang rusak pada saat panen, penyimpanan, pemrosesan, dan pemasakan.

• Kehilangan vitamin dalam pemasakan dapat dicegah dengan cara:1. menggunakan suhu tidak terlalu tinggi, 2. waktu memasak tidak terlalu lama, 3. menggunakan air pemasak sedikit mungkin, 4. tidak menggunakan alkali dalam pemasakan.

Page 4: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

A D E dan K B Kompleks dan C

Page 5: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Perbedaan Sifat

Page 6: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Vitamin Larut Air Mempunyai struktur kimia yang bermacam-macam dan

mempunyai bagian molekul yang polar Dapat disintesis oleh tumbuh-tumbuhan (kecuali vitamin B12):

kacang-kacangan, padi-padian, tumbuhan berdaun hijau. Juga terdapat di sel ragi, daging dan susu

Terdiri dari: vitamin B complex vitamin C

Karena larut dalam air, maka tidak stabil dalam penyimpanan sehingga harus selalu ada dalam diet (kecuali vitamin B12 yang dapat disimpan beberapa tahun di hati manusia normal sehingga hati dapat menyuplai vitamin B12)

Berperan sebagai koenzim adatu kofaktor pada reaksi enzimatik,

Dapat diekskresi melalui urine tidak menyebabkan keracunan

Page 7: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

VITAMIN LARUT AIR ANTARA LAIN

Thiamin (Vitamin B1) Riboflavin (Vitamin B2) Niacin (vitamin B3) Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin) Folat (folasin, asam folat, asam pteroilglutamat) Vitamin B12 (Kobalamin) Asam pantotenat Biotin (Vitamin B8) Vitamin C

Page 8: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Vitamin B (vitamin B kompleks)

Pertama kali dikristalkan oleh Jansen & Donath pada tahun 1926

Terdapat pada, ragi, biji-bijian, nasi, sayuran, ikan, daging

Diperlukan sebagai ko-enzym dalam metabolisme perantara, terutama dalam mekanisme pelepasan energi dan hematopoesis

Reaksi pelepasan energi menyediakan sumber ikatan energi tinggi ATP, sehingga bila terjadi defisiensi vitamin B bisa timbul gangguan pada jaringan yang memiliki metabolisme berkadar tinggi

Page 9: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Sifat kimia Mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine) Terdiri atas cincin pirimidin yang terikat dengan

cincin tiasol Thiamin merupakan kristal putih kekuningan yang

larut dalam air Dalam keadaan kering vitamin B1 cukup stabil Didalam keadaan larut vitamin B1 hanya tahan

panas bila berada dalam keadaan asam Dalam suasana alkali pada lama pemasakan, pH,

suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang Thiamin tahan suhu beku

Page 10: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Struktur Vitamin B1 (Tiamin)

Page 11: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Metabolisme Tiamin/B1 tiamin dapat disintesa tumbuhan dan jasad

renik (termasuk bakteri dalam usus manusia dalam bentuk bebas mudah diabsorbsi di usus tidak dapat disimpan tubuh dalam jumlah besar kelebihan tiamin akan diekskresi melalui urine

tidak keracunan setelah diabsorbsi di otak dan hati, tiamin

mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktifnya, yaitu tiamin pirophosphat (TPP) fosforilasi terjadi atas bantuan enzim tiamin pirofosfotransferase (tiamin pirofosfokinase) yang prosesnya butuh ATP

Page 12: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Page 13: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Page 14: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Page 15: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Page 16: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Absorbsi Dalam produk hewani : thiamin

monofosfat, pirofosfat (80-85%), trifosfat Dalam produk nabati : non fosforilasi Pada bentuk terfosforilasi tidak dapat

menembus membran sel Absorbsi terjadi pada duedenum Pada konsentrasi tinggi diserap secara

pasif

Page 17: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Pada konsentrasi rendah diserap secara aktif (membutuhkan energi dan sodium)

Tubuh tidak dapat menyimpan banyak vitamin larut air

Jantung, hati, otak : konsentrasi tertinggi daripada organ lain

Kandungan thiamin dalam tubuh : 50 mg Kelebihan thiamin diekskresi melalui urin

Page 18: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Kebanyakan thiamin dalam serum diikat oleh protein, terutama albumin

sekitar 90% dari thiamin dalam darah (umumnya 5-12 μg/dl) terlihat jika sel darah mengalami pecah

thiamin dalam eritrosit mengisi 90% dari pecahan sel darah tersebut

Protein spesifik pengikat thiamin, thiamin-binding protein (TBP)

Page 19: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Thiamin mengalami fosforilase menjadi di-dan triphosphat ester dengan bantuan thiamin kinase dan thiamin diphosphate kinase, dengan dibantu ATP sebagai phosphate donor

Tiap ester tersebut dikatabolisme dangan bantuan enzim phosphorilase salah satunya, (thiamin pyrophosphate phosphorilase) menghasilkan produk monophosphorilasi berupa thiamin monophosphate (TMP)

Thiamin yang berlebih pada jaringan akan dikeluarkan lewat urin, terutama dalam bentuk thiamin bebas dan thiamin monophosphate, tetapi juga dalam jumlah kecil seperti ester diphosphate dan hasil metabolik lainnya (thiamin disulfit, thiokrom dll)

Hasil metabolik yang dikeluarkan lewat urin dapat menjadi indikator status thiamin seseorang

Page 20: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Fungsi Thiamin Menjaga pasokan energi (dalam bentuk

TDP) Mengkoordinasikan aktivitas saraf dan

otot (selubung mielin & asetilkolin) Mendukung fungsi jantung

Page 21: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Sumber vitamin B1 terdapat pada hampir semua tumbuhan

dan semua jaringan hewan yang dimakan

didapati berlimpah pada padi-padian yang tidak terlalu dibersihkan kulit arinya, hati dan daging

makanan tertentu yang diperkaya vitamin B1: tepung-tepungan,

mentega, jagung dan makaroni

Page 22: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

serealia tumbuk atau setengah giling kacang-kacangan, termasuk sayur, semua

daging organ, daging tanpa lemak, dan kuning telur

Unggas dan ikan didalam serealia utuh terdapat didalam

sekam (lapisan aleuron) dan benihnya Roti dibuat dari gandum utuh (whole wheat)

kaya akan thiamin.

Page 23: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Page 24: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Kebutuhan vitamin B1 manusia dewasa: rata-rata 0,5 mg / 1000 kalkebutuhan tergantung: umur: anak-anak > dewasa aktivitas: makin besar kebutuhan kalori, makin

besar pula kebutuhan akan vitamin B1 besarnya tubuh: makin besar tubuh, kebutuhan

vitamin B1 semakin besar pula kehamilan dan laktasi: kebutuhan > diet lemak dan protein mengurangi kebutuhan

tiamin; diet karbohidrat meningkatkan kebutuhan tiamin

pada keadaan demam: kebutuhan meningkat

Page 25: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Angka Kecukupan Vitamin B1

Page 26: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Defisiensi vitamin b1 gangguan pertumbuhan pada hewan muda polineuritis yang ada pada manusia dapat

disertai perubahan kardiovaskuler dan edema.

Gejala utama pada manusia dapat dibagi 3: gejala susunan saraf = dry beri-beri gejala edema = wet beri-beri gejala jantung = acute pernicious beri-beri

gangguan saluran cerna, misal: turunnya nafsu

makan, gangguan pencernaan dan obstipasi

Page 27: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Vitamin B2 riboflavin

Page 28: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Vitamin yang diperlukan ko-enzym flavin mononukleotida (FMN) dan flavin adenin dinukleotida (FAD) T

Terutama terlibat dalam berbagai reaksi oksidasi reduksi metabolisme peralihan

merupakan kristal berwarna kuning orange yang larut dalam air dan berfluorescensi kuning kehijauan

tidak mudah teroksidasi stabil pada pemanasan dan asam, tetapi peka

terhadap sinar UV, harus dikemas dalam botol atau dus

di alam didapati sebagai pigmen bebas riboflavin fosfat atau sebagai penyusun flavoprotein

Riboflavin (Vitamin B2)

Page 29: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Struktur Vitamin B2 (Riboflavin)

Page 30: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Metabolisme Setelah diabsorbsi dalam mukosa usus , riboflavin mengalami

fosforilasi (oleh enzim flavokinase )menjadi: riboflavin fosfat atau riboflavin mononukleotida

Walaupun penimbunan relatif terbatas, riboflavin didapati dalam hati dan ginjal dalam jumlah yang lebih banyak

Riboflavin adalah komponen dari koenzim: FMN (Flavin Mono Nukleotida): yang dibentuk dengan reaksi

fosforilasi riboflavin dan memerlukan ATPrantai respirasi FAD (Flavin Di Nukleotida): yang dibentuk dari FMN ditambah

bagian AMP dari molekul ATP lain rekasi pada asam-asam amino, asam lemak dan karbohidrat

Diekskresi melalui faeces (terutama) dan melalui urine. tidak terjadi keracunan riboflavin

Riboflavin bebas tidak dapat melewati placenta tetapi pada hewan yang hamil estrogen menginduksi pembentukan protein pengemban riboflavin dan akan mentransport riboflavin menembus placenta, masuk peredaran darah bayi

Page 31: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Absorbsi Penyerapan terjadi di usus halus Sumber riboflavin dari hewani lebih efektif FMN&FAD bertindak sebagai elektron dan

hodrogen donor dan akseptor FAD digunakan dalam siklus krebs,

betaoksidasi asam lemak, pembentukan FADH2

Page 32: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

FAD juga digunakan : 1. xantin oxsidase (katabolisme purin),2. aldehyde oxidase (metabolisme vitamin A

dan piridoksin), 3. glutathione reductase (selenium untuk

pembentukan enzim), 4. meminimalisir radikal bebas, 5. monoamine oxidase (metabolisme

neurotransmitter),

Page 33: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Sumber vitamin B2: susu, daging, hati, ginjal, jantung, ikan dan

telur, buahbuahan vitamin B2 dapat disintesa semua

tumbuhan dan banyak mikroorganisme, tetapi tidak dapat disintesa oleh hewan tingkat tinggi

Kebutuhan vitamin B2: pada anak-anak dan dewasa: 0,4 – 1,8

mg/hr

Sumber riboflavin

Page 34: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Page 35: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Fungsi Metabolisme energi : mengubah energi,

protein dan lemak menjadi energi Metabolisme lemak, protein dan

karbohidrat Bersama mikronutrien lain lebih efektif

dibanding hanya dengan Fe saja dalam menurunkan kejadian anemia pada ibu hamil (Ma et al 2008)

Page 36: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Kebutuhan

Page 37: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Riboflavin menurunkan risiko penurunan kanker kolon pada wanita (Vogel et al 2008)

Page 38: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Defisiensi vitamin b2 fisura pada sudut mulut (cheilosis), pada

lipatan telinga dan hidung, lidah bengkak dan merah (glossitis)

perlukaan-perlukaan kulit vaskularisasi kornea, fotofobi, mata kering

dan merah

Page 39: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Penyakit penyebab kekurangan Riboflavin: Penyakit usus difus Alkoholisme kronik Pemakai obat psikotropik lama Penyakit kronik disertai muntah dan nafsu

makan turun

Page 40: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Tanda klinis Lesi di bibir, lidah, kulit, mata, sumsum tulang Stomatitis angularis: merah pada sudut bibir, sakit,

menyebar semua tepi bibir Lidah: merah, licin Luka di kulit antara hidung dan bibir atas meluas ke pipi,

sekitar telinga, bersisik, selapus lendir mata, luka, tukak Sumsum tulang kurang menghasilkan sel darah merah

anemia Terapi: Riboflavin dosis tinggi tidak menyebabkan

keracunan

Page 41: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Niasin (B3)

Page 42: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

NIASIN (B3)Nama untuk asam Nikotinat + derivatnya Dibutuhkan untuk pembentukan ko-enzim

nikotin amida adenin dinukleotida (NAD) dan nikotin amida adenin dinukleotida fosfat (NAOP), yang berpartisipasi dalam berbagai reaksi redoks, termasuk metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, khususnya “respirasi sel”

Niasin dapat disintesis secara endogen dari triptofan.

Page 43: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Sifat kimia

Asam nikotinat dan turunan alaminya nikotinamida (niasin amida) = istilah generiknya

Berfungsi sebagai komponen koenzim nikotinamida adenin dinonukleutida fosfat (NADP) dan nikotinamida adenin dinukleotida (NAD)

Didalam makanan niasin berada dalam keadaan terikat dengan protein dan koenzim.

Page 44: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Niasin atau asan nikotinat merupakan kristal putih, yang lebih stabil dari tiamin dan riboflavin

Tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali dan oksidasi

Tidak rusak oleh pengolahan dan pemasakan normal

Mudah diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida.

Page 45: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Struktur Vitamin B3 (Niasin)

Page 46: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Metabolisme niasin Asam nikotinat diabsorbsi di usus halus

sebagai nikotinat Sitosol sel : nikotinat mengalami

fosforilasimenjadi NMN (Nikotinat Mono Nukleotida) adenilasi oleh ATP dan penambahan gugus amida dari glutamin membentuk koenzim NAD+ (Nikotin amida Adenin Dinukleotida).

NAD+ dapat mengalami fosforilasi menjadi NADP+ koenzim

Niasin diekskresi melalui urine

Page 47: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

absorbsi Didalam usus halus niasin dihidrolisis dan

diabsorpsi sebagai asam nikotinat, nikotinamida dan nikotinamida mononukleotida (NMN).

Kelebihan niasin dibuang melalui urin.

Page 48: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Fungsi reaksi oksidasi-reduksi pada glikolosis metabolisme protein dan asam lemak pernafasan sel dan detoksifikasi sintesis glikogen NAD+ dan NADP+ berperan sebagai koenzim

pada reaksi transfer elektron

Page 49: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Sumber daging, hati, ikan, telur, tumbuh-tumbuhan

yang mengandung asam nikotinat (gandum, ragi, kulit ari beras dan kacang-kacangan) merupakan sumber niasin yang baik

buah dan sayuran hanya sedikit mengandung niasin

sebagian besar hewan dan tumbuhan dapat mensintesa niasin dari triptofan (tetapi pada jagung kandungan triptofan rendah niasin juga rendah)

Page 50: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Page 51: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Defisiensi kelemahan otot, anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah pelagra yang mempunyai karakteristik

dermatitis, demensia dan diare (3D dan bila diakhiri dengan mati 4D)

Gejala riboflavion tampak menyertai kekurangan niasin

Page 52: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Defisiensi Niasin: pada: (=Pelagra) Alkoholisme kronik Diare berat Rendah triptofan Kadar asam amino (eosin tinggi dalam

tubuh) Gejala: dermatitis, diare, dimensia

Page 53: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Kelainan kulit: Merah, menebal, kasar lalu mengelupas terinfeksi,

depigmentasi, hiperpigmentasi, Lidah merah

Diare karena atrofi mukosa usus Dimensia: perubahan regresif saraf otak dan sumsum

tulang belakang Terapi: per oral melalui suntik: bisa merah, panas, gatal

di kulit, hilang 1 jam kemudian

Page 54: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Vitamin B5 asam pantothenat

Page 55: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Sifat kimiaderivative dimetil dari asam butirat

yang berkaitan dengan beta alanin mengikat fosfat dan membentuk 4-

fosfapantotein dan koenzim A yaitu bentuk aktif asam pantothenat

kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam keadan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering

Dalam larutan netral, asam pantothenat tahan terhadap panas basah.

Page 56: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Struktur Vitamin B5 (Asam Panthothenat)

Page 57: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Sumber

daging (hati dan jantung), royal jelly dan yang paling utama untuk mamalia adalah beras, tepung bekatul, tepung kacang gula cair, ragi.

Page 58: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Fungsi

• metabolisme energi • sintesis lipid, asam lemak, gliserida,

kolesterol, benda-benda keton, dan sfingosin.

Page 59: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Page 60: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

DefisiensiRendahnya kadar pantothenat

berpengaruh pada kegagalan metabolisme termasuk sintesis lemak dan energi

Tanda-tanda defisiensi yaitu depresi, lelah, insomnia, mual, gangguan otot, ganguan gastrointestinal mati rasa pada jari dan telapak kaki. Juga toleransi glukosa, meningkatnya sensitivitas terhadap insulin dan produksi antibody menurun.

Dosis besar (10g/hari) hanya menimbulkan gangguan usus dan diare.

Page 61: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Vitamin B6Piridoksin

Page 62: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Piridoksin 3 bentuk :

piridoksin piridoksal (bentuk aldehid) piridoksamin (bentuk amin)

ketiga bentuk ini sama aktifnya sebagai prazat piridoksal fosfat

larut dalam air dan alkohol, sedikit larut dalam pelarut lemak

peka terhadap sinar UV dan alkali piridoksin tahan pemanasan, tetapi piridoksal dan

piridoksamin tidak

Page 63: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Struktur Vitamin B6 (Piridoksin)

Page 64: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Metabolisme vitamin b6 mudah diabsorbsi usus dan didapati pada semua

jaringan tubuh dalam sitoplasma ketiganya mengalami fosforilasi Menjadi piridoksin fosfat, piridoksal fosfat dan

piridoksamin fosfat Piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat

koenzim dalam metabolisme tubuh Piridoksal fosfat merupakan metabolit utama yang

ada dalam plasma Metabolit utama yang diekskresi melalui urine

adalah asam piridoksat

Page 65: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Fungsin vitamin b6 piridoksal fosfat diperlukan pada:

sintesa niasin dari AA triptofan transport aktif dalam absorbsi AA masuk sel sintesa hemoglobin, yaitu penggabungan

AA ke heme piridoksin juga berperan pada reaksi

transulfurasi, yaitu transfer sulfur dari metionin ke AA serin membentuk sistein

Sehingga asupan sehari-hari harus hampir sama dengan asupan protein karena protein disusun dari asam amino

Page 66: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Fungsi Mencegah penyakit 1. Parikinson2. Autism3. Mual di pagi hari Keseimbangan hormon seks Kecanduan alkohol Anti depresi Mengendalikan alergi

Page 67: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Sumber vitamin B6: kuning telur, daging, ikan, susu, hati kacang-kacangan, padi-padian, gandum, kubis bakteri usus juga memproduksi piridoksin, tetapi

belum ditentukan seberapa jauh dapat digunakan tubuh

Kebutuhan vitamin B6: pada orang dewasa yang makan protein ± 100 g/hr,

pemberian piridoksin diperkirakan cukup 2 mg/hr anak-anak : 0,3 – 1,2 mg/hr bumil & buteki : 2,5 mg/hr

Sumber

Page 68: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Page 69: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Defisiensi vitamin B6 jarang terjadi dapat terjadi pada: penyakit TBC dengan pemberian obat

INH jangka panjang INH + piridoksal akan membentuk piridoksal hidrason yang cepat diekskresi

Defisiensi dapat disebabkan karena asupan yang kurang, peningkatan kebutuhan (pertumbuhan dan kehamilan), konsumsi obat isoniazid (untuk tuberculosis), anticonvulsants (pada bayi), steroid

pellagra, mengingat sintesa niasin dari triptofan memerlukan piridoksal fosfat

Bayi : pemnasan susu kerusakan piridoksal dan piridoksamin. Terjadi gejala muntah, diare, pembesaran perut dan kejang

Orang dewasa dan bumil sulit diketahui. Hipervitaminosis B6: dosis piridoksin 1 – 2 g/hr dapat meracuni

saraf

Page 70: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Defisiensi primer Defisiensi sekunder :

Obat INH lama Alkoholisme Bayi dengan diare berat

Kelebihan vitamin B6: kesemutan, dermatitis, glossitis

Page 71: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Vitamin B7 (Biotin)

Page 72: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Sifat kimia Suatu asam monokarboksilat terdiri cincin imidasol,

yang bersatu dengan cincin tetrahidratiofen dengan rantai samping asam valerat.

Imidasol penting sbg pengikat avidin (protein utama putih telur), namun jk telur mentah tdk dapat dihidrolisis

Biotin tahan panas, larut air dan alkohol serta mudah teroksidasi

Biotin merupakan kofaktor berbagai enzim karboksilase dalam metabolisme asam lemak, glukoneogenesis, dan metabolisme asam amino

Sifat biotin adalah tahan panas, larut air dan alkohol serta mudah dioksidasi.

Page 73: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Struktur Vitamin B7 (Biotin)

Page 74: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Metabolisme vitamin b7 Vit yang terikat protein ini dihidrolisis menjadi

biosistin yg diabsorbsi bersama biotin bebas dlm usus.

Biotin diabsorbsi dlm usus halus serta disimpan atau digunakan dlm bentuk aktif 5 adenilat di dlm hati, otot dan ginjal

Biosistin dihidrolisis menjadi biotin di dlm plasma

Biotin dan metabolit >> dikeluarkan lewat urin Biotin dapat disintesis di usus besar

Page 75: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Fungsi Metabolisme KH, Lemak dan Protein =

katabolisme = pemecahan senyawa kompleks menjadi banyak molekul sederhana yang disertai pelepasan energi

Molekul-molekul sederhana akan dipakai untuk memproduksi sel2 baru

Page 76: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Sumber Biotin terdapat dalam banyak jenis

makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis oleh bakteri saluran cerna.

Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, serealia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk, semangka, stroberi).

Page 77: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Defisiensi Gejala-gejala kekurangan biotin pada orang

dewasa adalah rasa lelah, kurang nafsu dan kesemutan.

Pada bayi berumur dibawah 6 bulan terlihat cradle cap

dermatitis sebore dan alopesia (rambut rontok) = pada dewasa

Pada kulit Kram otot

Page 78: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Makan telur mentah dapat menyebabkan defisiensi biotin karena avidin (protein yang ada pada putih telur) labil terhadap panas,mencegah penyerapan biotin

Page 79: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Asam folat

ASAM FOLAT B9

Page 80: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Asam folat sel hewan tidak dapat mensintesa PABAselalu

dibutuhkan asam folat dalam dietnya dalam tumbuh-tumbuhan, asam folat terdapat

dalam bentuk poliglutamat yang mengandung 3 s/d 7 gugusan glutamatsukar diabsorbsi : harus dihidrolisis di usus oleh enzim folil poliglutamat hidrolase) pteroil mono glutamat

pada manusia normal, setelah pemberian per oral asam folat asam folat dalam plasma (+2/3 asam folat terikat protein)

asam folat diekskresi melalui urine dan empedu

Page 81: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Struktur Vitamin B9 (Asam Folat)

Page 82: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Metabolisme

Page 83: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Fungsi Membantu memproduksi sel darah merah

= mencegah anemia Help prevent homocysteine build-up in

your blood (penyakit kardiovaskuler) Produksi sel kulit Menjaga agar saraf tetap berfungsi

dengan baik Mencegah penyakit Alzheimer

Page 84: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Anjuran 0-6 months: 65 micrograms 6-12 months: 80 micrograms 1-3 years: 150 micrograms 4-8 years: 200 micrograms Males 9-13 years: 300 micrograms Males 14 years and older: 400 micrograms

Page 85: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Females 9-13 years: 300 micrograms Females 14 years and older: 400

micrograms Pregnant females of any age: 600

micrograms Lactating females of any age: 500

micrograms

Page 86: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Defisiensi vitamin B9: menyebabkan anemi megaloblastik, glositis dan

gangguan GIT karena masukan yang kurang adekuat, absorbsi yang

terganggu dan metabolisme yang abnormal pemberian asam folat pada anemi pernisiosa (karena

defisiensi vitamin B12) dapat menyembuhkan aneminya tetapi tidak menyembuhkan gejala neurologisnya.eratnya hubungan metabolisme kobalamin (B12) dan asam folat (B9) pada anemia megaloblastikgejala klinik defisiensi kedua vitamin ini sukar dibedakan

pemberian asam folat 300 – 500 μg/hr pada anemi karena defisiensi asam folat akan memberi respon hematologi yang baik, tetapi dosis ini belum memberi respon pada defisiensi vitamin B12

Page 87: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Sumber dan Kebutuhan Sumber vitamin B9:

tumbuh-tumbuhan / sayuran ( sumber utama), ragi, hati dan ginjal

sumber lainnya: daging, gandum, umbi-umbian, tomat, pisang, nasi dan jagung

Kebutuhan vitamin B9: dewasa : 400 μg/hr bumil & buteki : > anak-anak : tergantung umur dan BB

Page 88: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Page 89: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Vitamin B12 (Vitamin Pernicious Anemi/Faktor Ekstrinsik dari Castle)

Page 90: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Vitamin B12 terdiri dari:

cincin tetra pirol dari porfirin dengan ion cobalt di tengahnya 5,6 dimetil benzimidazol ribosa fosfat

Bentuk : vitamin B12 a (siano kobalamin) bila pada kobalt terdapat sianida vitamin B12 b (aquoko balamin = hidrokso kobalamin) bila pada

kobalt terdapat hidroksil vitamin B12 c (nitrito kobalamin) bila pada kobalt terdapat nitrit

vitamin B12 b dan B12 c akan berubah menjadi vitamin B12 a bila ada sianida

sianokobalamin merupakan bentuk yang stabil terhadap panas dan larut dalam air

berupa kristal yang tidak punya rasa dan bau

Page 91: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Struktur Vitamin B12

Page 92: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Fungsi vitamin b12 sebagai koenzim: berperan pada hematopoiesis, yaitu

kobalamin berperan tidak langsung pada pembentukan sel-sel darah melalui aktivasi koenzim asam folat

pada hewan: mempercepat pertumbuhan

Page 93: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Defisiensi vitamin b12 karena malabsorbsi atau pelepasan

kobalamin pada jaringan terganggu menyebabkan: anemi megaloblastik karena akibat

gangguan gejala neurologisbila terjadi defisiensi

faktor intrinsik dari Castle

Page 94: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Sumber vitamin B12: hati, susu, daging, telur, ikan, tiram disintesa bakteri. Pada hati hewan dan hasil

sintesa bakteri, kobalamin terdapat dalam bentuk metil kobalamin

tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kobalamin

Kebutuhan vitamin B12: dewasa : 3 μg/hr bumil & buteki : 4 μg/hr

Page 95: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Page 96: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Page 97: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Vitamin C(Asam Askorbat)

Page 98: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Vitamin c merupakan derivat monosakarida yang

mempunyai gugus enediol 2 bentuk :

asam askorbat dehidro asam askorbatterbentuk karena

oksidasi spontan dari udara. Keduanya merupakan bentuk aktif yang

terdapat dalam cairan tubuh

Page 99: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Sifat kimia berbentuk kristal putih, merupakan suatu asam

organik dan terasa asam, tetapi tidak berbau mudah rusak karena oksidasi oleh oksigen dari

udara lebih stabil bila terdapat dalam bentuk kristal kering Vitamin C larut air , gliserol dan etanol tapi tidak

larut lemak seperti choloroform dan ether Asam askorbat dapat dengan mudah teroksidasi

oleh besi dan coper sangat tidak stabil pada pH netral atau alkali terutama terhadap panas sangat stabil terhadap asam dan cukup stabil

selama penyimpanan dalam keadaan dingin, dan segar.

Page 100: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Struktur Vitamin C (Asam Askorbat)

Page 101: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Metabolisme vitamin c mudah diabsorbsi di usus. Pada manusia tidak dikenal keracunan vitamin

Cvitamin C dapat diubah menjadi oksalat. Garam kalsium oksalat tidak larut sehingga dapat terbentuk batu ginjal maupun batu kandung kencing

vitamin C tidak disimpan dalam jaringan tertentu, tetapi didistribusikan di seluruh jaringan tubuh, walaupun pada jaringan-jaringan tertentu (kelenjar adrenal, otak, ginjal, hati, pankreas, timus dan limpa) kadar vitamin C lebih tinggi

ekskresi dalam urine dalam bentuk asam askorbat (terutama), asam dehidroaskorbat dan asam oksalat

Page 102: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

absorbsidiabsorbsi secara aktif dan mungkin pula

secara difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta

Konsentrasi tertinggi adalah di dalam jaringan adrenal, pituitari dan retina

Vitamin C juga membantu absorbsi kalsium dengan menjaga agar kalsium berada dalam bentuk larutan.

Makanan yang tinggi dalam seng atau pektin dapat mengurangi absorbsi sedangkan zat-zat di dalam ekstrak jeruk dapat meningkatkan absorbsi.

Page 103: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Fungsi vitamin c pembentukan jaringan kolagen, jaringan ikat,

dinding kapiler, dinding kapiler maupun matrix tulang

anti oksidant anti stress Berkaitan dengan fungsi tersebut di atas, maka

vitamin C sangat diperlukan pada: penyembuhan luka: sesudah operasi, luka bakar, dsb keadaan panas dan infeksi (dosis tinggi: mencegah

common cold) reaksi stress (misal: patah tulang, sakit berat, shock) periode pertumbuhan

Page 104: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Defisiensi vitamin c disebabkan karena masukan yang

kurang terjadi gangguan pembentukan jaringan

kolagen dan dinding kapiler sehingga mudah terjadi pendarahan dan anemi

bentuk simpanan vitamin C tidak dapat cepat dikosongkan dari tubuhsehingga 3 – 4 bulan keadaan makanan tanpa vitamin C baru terjadi scurvy (scorbut)

Page 105: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Sumber vitamin C Buah-buahan : jeruk, jambu biji dll Sayuran Gandum, cereal dan kacang : sedikit

vitamin C Daging ? = hewan dapat mensintesis

sendiri namun tidak disimpan dalam jaringan sehingga daging juga sedikit vitamin C

Page 106: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Page 107: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

asam askorbat dapat disintesa pada berbagai tumbuh-tumbuhan dan hampir semua hewan, kecuali primata dan marmot yang diduga kekurangan enzim untuk merubah asam L gulonat menjadi asam askorbat

Kebutuhan vitamin C: dewasa : 45 mg/hr anak-anak : 35 mg/hr bumil & buteki : 60 mg/hr

Kebutuhan

Page 108: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Page 109: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

SO……….

Page 110: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Page 111: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Macam Defisiensi VitaminDefisiensi vitamin (avitaminosis) terjadi secara:

1. Primer: disebabkan oleh kurangnya masukanmisal:

kurangnya vitamin dalam diet alkoholisme kronis

2. Sekunder: diakibatkan oleh gangguan lainnya yaitu:

- gangguan saluran pencernaan- gangguan pada gigi- pengeluaran yang berlebihan- malabsorbsi- alergi

Page 112: Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)

Vitamin Akibat avitaminosis secara bertahap terjadi:

1. Penurunan vitamin dalam jaringan2. Lesi biokimia (misal: penurunan kadar enzim)3. Lesi anatomis4. Perubahan patologis dan penyakit

Fungsi selengkapnya vitamin dalam tubuh masih belum seluruhnya diketahui

Penggolongan vitamin berdasarkan kelarutannya:1. Vitamin yang larut dalam lemak: A, D, E, K2. Vitamin yang larut dalam air: B complex, C3. Faktor nutrisi essensial lainnya: kholin, inositol,

PABA, bioflavonoid, asam lipoat