ABORSI . NARKOBA, OTOPSI, BLOK MEDIKOLEGAL 2014-2015.pptx

Preview:

Citation preview

BLOK REPRODUKSI

ABORSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Oleh:Dr. H. Zuhroni, M Ag

Bagian Agama2014-2015

Kapan Kehidupan dimulaiUsia kehamilan dan fase perkembangan

janinAborsi pra-peniupan ruhAborsi pasca-peniupan ruhAborsi karena alasan akan adanya

penurunan penyakitPerbedaan hidup dan ruhHukum Aborsi Menurut Ulama KlasikHukum pidana Islam atas tindakan aborsi.Pendapat Ulama Kontemporer tentang

AborsiPendapat Ulama Indonesia terhadap

Hukum Aborsi Aborsi akibat perkosaanAborsi akibat inces

PERMASALAHAN

KAPAN KEHIDUPAN INSANI DIMULAI ?

Sejak Konsepsi (potential life) = kalangan ahli medis)Setelah ditiupkan roh (actual life)= Kalangan fukaha)Fase Perkembangan Janin (nuthfah, ‘alaqah, mudghah, dan nafkhur ruh)

Perbedaan Hukum

FASE PERKEMBANGAN JANIN MENURUT

AL-QURAN

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yg sempurna kejadiannya dan yg tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yg Kami kehendaki sampai waktu yg sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dg berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yg diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yg dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yg dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yg indah. (Q.s. al-Hajj:5)

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yg disimpan) dalam tempat yg kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dg daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yg (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta yg Paling Baik. (Q.s. al-Mu’minun :12-14)

FASE PERKEMBANGAN JANIN MENURUTHADITS NABI

Diriwayatkan dari Abdullāh bin Mas'ūd ra., ia berkata: Rasulullah saw pernah menceritakan kepada kami, beliau seorang yg benar serta dapat dipercaya (beliau bersabda) bahwa kejadian kalian dikumpulkan di dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Kemudian ia menjadi alaqah selama empat puluh hari, dan kemudian menjadi mudghah selama empat puluh hari, kemudian Allah swt mengutus malaikat untuk meniupkan roh ..".

(HR. al-Bukhāri)

Apabila nuthfah telah melalui masa 42 malam, Allah akan mengutus kepadanya Malaikat untuk memberi bentuk, menciptakan pendengaran, penglihatan, kulit, daging dan tulang-belulang ..." (HR. Muslim)

Usia janin minggu ke-6

Usia janin minggu ke-7

Usia janin minggu ke-17, sekitar 120 hari, saat ditiupkan roh

Usia janin 42 hari

ABORSIDALAM

PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

SEBAB ORANG MELAKUKAN ABORSI

1. KB gagal.2. Si ibu menderita sakit fisik dan jiwa berat, jika kehamilan

dilanjutkan, akan membahayakan nyawanya.3. Kehamilan terjadi karena perkosaan. 4. Kehamilan karena incest, 5. Karena himpitan tekanan ekonomi yg berat.6. Kelahiran yg rapat 7. Janin yg dikandung mempunyai cacat genetik.8. Anak gadis hamil di luar nikah9. Perempuan hamil pada usia yg sudah tua atau terlalu muda 10. Si perempuan belum mau hamil

DEFINISI ABORTUS

• Keguguran, keluron, terhentinya kehamilan sebelum 28 minggu atau ke-22

• Lahirnya embrio atau fetus sebelum dia mampu hidup (viable) di luar kandungan.

PEMBAGIAN ABORSI1.Abortus spontan 2.Abortus provocatus: - Abortus provocatus medicinalis. - Abortus provocatus criminalis

Istilah Abortus dalam Literatur Hukum Islam

• al-Ijhādl (aborsi), • isqāth (pengguguran), • Tharah (melempar), • ilqā‘ (membuang), • dan imlāsh (menyingkirkan).

Tindakan menggugurkan kandungan yg kurang kejadiannya atau kurang masanya

Tidak ada unsur kesengajaan

Pelakunya tidak dapat dikenai sanksi

Abortus Pasca-peniupan Roh = Haram (kesepakatan ulama)

PANGKAL MASALAH TERJADINYA PERBEDAAN PENDAPAT TENTANG

HUKUM ABORSI PRA-PENIUPAN ROH

Batasan tentang ‘ROH’ dan ‘KEHIDUPAN’

PENGERTIAN HIDUP DAN ROH

• Peniupan roh = actual life yg ditandai dg adanya roh (usia 120 hari).

• Hidup = batas awalnya potential life sebagai batas kehidupan, sejak terjadinya konsepsi,.

HUKUM ABORSI (abortus provocatus) MENURUT ULAMA KLASIK

Dikelompokkan berdasarkan fase perkembangan janin:

1. Setelah konsepsi2. Sebelum 40 hari (nuthfah) 3. Sebelum 80 hari ('alaqat)4. Sebelum 120 hari (mudghat) 5. Pasca 120 hari (nafkh al-Rūh)

HARAM ABORSI

1. Sebelum 120 hari (nafkh al-Rūh)

Ulama Hanafiyah, sebagian Ulama Mālikiyah, Imam al-Ghazāli, dan Ibnu al-Jauzi.

Alasan:

Penciptaan manusia sudah dimulai sejak konsepsi.

Membolehkan di tahap tertentu:• Makruh pada tahap nuthfah, haram pada

'alaqah dan mudhghah (Ulama Mālikiyah dan Ulama al-Syāfi'iyyah), dg syarat seizin suami.

• Dibolehkan pada tahap Nuthfah dan haram pada tahap ‘Alaqah dan mudhghah

• Boleh pada tahap Nuthfah dan 'alaqah, dan haram pada tahap Mudhghah.

HUKUM ABORSI BERDASARKAN USIA KEHAMILAN

1. Abortus pada usia kehamilan 40 hari. a. Hukumnya haram, tidak boleh dilakukan. (Malik,

Ibnu Rajab, al-'Izz bin Abd al-Salam, Ibnu al-Jauzi, Ibnu Taimiyyah, dan Mazhab Zhahiriyah.

b. Diperbolehkan (Ulama Hanafiyah, Syafi'iyah, dan Hanabilah)

Sebelum 120 hari. a. Haram mutlak, sebelum 40 hari. b. Hukumnya boleh (ulama Hanafiyah dan Syafi'iyyah).

3. Pasca Peniupan ruh (sepakat mengharamkan).

ALASAN HARAMNYA ABORSI SEBLUM 120 HARI

a. Setiap yg belum diberi nyawa tidak akan dibangkitkan Allah di hari kiamat. Setiap yg tidak dibangkitkan berarti keberadaannya tidak diperhitungkan. dg demikian tidak ada larangan untuk menggugurkannya.

b. Janin yg belum diberi nyawa tidak tergolong sebagai manusia. Maka tidak ada larangan digugurkan.

ABORSI SEBELUM 120 HARI

1. Boleh, dg alasan belum ada mahkluk bernyawa.

2. Makruh, dg alasan karena janin sedang mengalami pertumbuhan.

3. Haram karena dianggap merampas hak hidup.

ALASAN DARURAT BOLEHNYA ABORSI

ika terjadi kontradiksi antara dua mafsadah, maka dipelihara yg lebih

besar dg melaksanakan yg lebih ringan.

Melaksanakan yg teringan kadar mafsadahnya.

ارتكاب اخف الضررينMelakukan yg paling ringan bahayanya

يختار اهون الشرينMemilih yg lebih ringan dari dua keburukan.

Pendapat Ulama Kontemporer tentang Aborsi

• Hak janin. Sebelum 40 hari, produk kehamilan masih merupakan suatu tetes benih hidup yg tanpa bentuk atau nyawa. Adapun setelah pembentukan, setelah penyawaan, maka aborsi dilarang

• Hak orang tua, mereka mempunyai hak untuk melanjutkan atau mengakhirinya dalam 40 hari atas persetujuan bersama. Namun apabila aborsi itu akan membahayakan ibu maka tidak diperbolehkan.

• Hak masyarakat. Ini berhubungan dg konsekwensi umum dari aborsi. Apabila hal itu menjadi kelaziman (melampaui batas), masyarakat mempunyai hak untuk turun tangan.

ABORSI PASCA NAFKHUR RUH

Ulama sepakat = Haram, kecuali ada alasan medis (mengancam jiwa ibu)

Sanksi Pidana bagi Pelaku = Membayar diyat penuh (100 ekor unta)

PANGKAL MASALAH TERJADINYA PERBEDAAN PENDAPAT TENTANG HUKUM ABORSI PRA-

PENIUPAN ROH

Batasan tentang ‘ROH’ dan ‘KEHIDUPAN’

Pengertian hidup dan roh

Peniupan roh = actual life yang ditandai dengan adanya roh (usia 120 hari).

Hidup = batas awalnya potential life sebagai batas kehidupan, sejak terjadinya konsepsi,.

HUKUM ABORSI (abortus provocatus) MENURUT ULAMA KLASIK

Dikelompokkan berdasarkan fase perkembangan janin:

1. Setelah konsepsi

2. Sebelum 40 hari (nuthfah)

3. Sebelum 80 hari ('alaqat)

4. Sebelum 120 hari (mudghat)

5. Pasca 120 hari (nafkh al-Rūh)

HARAM ABORSI1. Sebelum 120 hari (nafkh al-Rūh)

Ulama Hanafiyah, sebagian Ulama Mālikiyah, Imam al-Ghazāli, dan Ibnu al-Jauzi.

Alasan:

Penciptaan manusia sudah dimulai sejak konsepsi.

Membolehkan di tahap tertentu:• Makruh pada tahap nuthfah, haram pada

'alaqah dan mudhghah (Ulama Mālikiyah dan Ulama al-Syāfi'iyyah), dengan syarat seizin suami.

• Dibolehkan pada tahap Nuthfah dan haram pada tahap ‘Alaqah dan mudhghah

• Boleh pada tahap Nuthfah dan 'alaqah, dan haram pada tahap Mudhghah.

HUKUM ABORSI BERDASARKAN USIA KEHAMILAN

1. Abortus pada usia kehamilan 40 hari.

a. Hukumnya haram, tidak boleh dilakukan. (Malik, Ibnu Rajab, al-'Izz bin Abd al-Salam, Ibnu al-Jauzi, Ibnu Taimiyyah, dan Mazhab Zhahiriyah.

b. Diperbolehkan (Ulama Hanafiyah, Syafi'iyah, dan Hanabilah)

Sebelum 120 hari.

a. Haram mutlak, sebelum 40 hari.

b. Hukumnya boleh (ulama Hanafiyah dan

Syafi'iyyah).

3. Pasca Peniupan ruh (sepakat mengharamkan).

ALASAN HARAMNYA ABORSI SEBLUM 120 HARI

a. Setiap yang belum diberi nyawa tidak akan dibangkitkan Allah di hari kiamat. Setiap yang tidak dibangkitkan berarti keberadaannya tidak diperhitungkan. Dengan demikian tidak ada larangan untuk menggugurkannya.

b. Janin yang belum diberi nyawa tidak tergolong sebagai manusia. Maka tidak ada larangan digugurkan.

ABORSI SEBELUM 120 HARI

1. Boleh, dengan alasan belum ada mahkluk bernyawa.

2. Makruh, dengan alasan karena janin sedang mengalami pertumbuhan.

3. Haram karena dianggap merampas hak hidup.

RANGKUMAN

PENDAPAT

ULAM

A

ALASAN DARURAT BOLEHNYA ABORSI

و8ع6ي4 د4تان6 ر: 4ع4ار4ض4 م4ف8س44444 6ذ4ا ت ا4خ4فDه6م4ا 4اب6 ا 6ك ت 6ار8 ا ب Fر 4ع8ظ4م:ه:م4ا ض4ر4 ا"Jika terjadi kontradiksi antara dua mafsadah,

maka dipelihara yang lebih besar dengan melaksanakan yang lebih ringan.

4خ4ف 4اب: أ 6ك 8رت 6ا المفسد تين

Melaksanakan yang teringan kadar mafsadahnya.

ارتكاب اخف الضررينMelakukan yang paling ringan

bahayanya

يختار اهون الشرينMemilih yang lebih ringan dari

dua keburukan.

Pendapat Ulama Kontemporer tentang Aborsi

Hak janin. Sebelum 40 hari, produk kehamilan masih merupakan suatu tetes benih hidup yang tanpa bentuk atau nyawa. Aborsi setelah pembentukan, setelah penyawaan, dilarangHak orang tua, mereka mempunyai hak untuk melanjutkan atau mengakhirinya dalam 40 hari atas persetujuan bersama. Jika aborsi itu akan membahayakan ibu maka tidak diperbolehkan.Hak masyarakat. Ini berhubungan dengan konsekwensi umum dari aborsi. Apabila telah menjadi kelaziman (melampaui batas), masyarakat mempunyai hak untuk turun tangan.

Pendapat Ulama Indonesia terhadap Hukum Aborsi

MUI ) 1983 (:"Pengguguran kandungan (abortus) termasuk MR (Menstrual Regulation) dg cara apa pun dilarang oleh jiwa dan semangat ajaran Islam (haram) baik di kala janin sudah bernyawa (umur empat bulan dalam kandungan) atau pun di kala janin belum bernyawa (belum berumur empat bulan dalam kandungan), karena perbuatan itu merupakan pembunuhan terselubung yg dilarang oleh syariat Islam, kecuali untuk menyelamatkan jiwa si ibu."

Majlis Tarjih Muhammadiyah )1989 (1. Bahwa abortus provocatus criminialis

sejak terjadinya pembuahan hukumnya haram.

2. Bahwa abortus provocatus medicinalis dapat dibenarkan lantaran dlarurat, yaitu adanya kekhawatiran atas keselamatan atau kesehatan ibu waktu mengandung dan melahirkan berdasarkan hasil konsultasi dg para ahli yg bersangkutan

Dewan Hisbah PERSIS(1993)

• Mengharamkan abortus. Mengharamkan Menstrual Regulation (MR).

MUI1. Mengukuhkan keputusan Munas Ulama Indonesia

tanggal 28 Oktober 1983 tentang kependudukan, kesehatan, dan pembangunan.

2. Melakukan aborsi (pengguguran janin) sesudah nafkh al-Rūh hukumnya adalah haram, kecuali jika ada alasan medis, seperti menyelamatkan jiwa si ibu.

3. Melakukan aborsi sejak terjadinya pembuahan ovum, walaupun sebelum nafkh al-Rūh, hukumnya adalah haram, kecuali ada alasan medis atau alasan lain yg dibenarkan oleh syariat Islam.

4. Mengharamkan semua pihak untuk melakukan, membantu, atau mengizinkan aborsi.

FATWA MUI (21 MEI 2005)

Pertama : Ketentuan Umum

1. Darurat (الضرورة) adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yg diharamkan maka ia akan mati atau hampir mati.

2. Hajat ( (الحاجة adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yg diharamkan maka ia akan mengalami kesulitan besar.

Kedua : Ketentuan Hukum

1. Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasi blastosis pada dinding rahim ibu (nidasi).

2. Aborsi dibolehkan karena adanya uzur, baik yg bersifat darurat ataupun hajat.

a. Keadaan darurat yg berkaitan dg kehamilah yg membolehkan aborsi adalah:

1. Perempuan hamil menderita sakit fisik berat seperti kanker stadium lanjut, TBC dg caverna dan penyakit-penyakit fisik berat lainnya yg harus ditetapkan oleh Tim Dokter.

2. Dalam keadaan di mana kehamilan mengancam nyawa si ibu.

b. Keadaan hajat yg berkaitan dg kehamilan yg dapat membolehkan aborsi adalah:

1.Janin yg dikandung dideteksi menderita cacat genetic yg kalau lahir kelak sulit disembuhkan.

2.Kehamilan akibat perkosaan yg ditetapkan oleh Tim yg berwenang yg di dalamnya terdapat antara lain keluarga korban, dokter, dan ulama.

c. Kebolehan aborsi sebagaimana dimaksud huruf b harus dilakukan sebelum janin berusia 40 hari.

• Aborsi haram hukumnya dilakukan pada kehamilan yg terjadi akibat zina.

BATASAN BOLEHNYA ABORSI MUI

• Hanya boleh dilaksanakan setelah ada keputusan dari tim yg berwenang yg terdiri dari keluarga, dokter, dan ulama. Selanjutnya, pelaksanaannya hanya boleh dilakukan di fasilitas kesehatan yg telah ditunjuk oleh Pemerintah.

ABORSI KARENA ZINA

SEPAKAT = HARAM

Aborsi Karena Darurat

• Alasan darurat (alasan medis), seperti jika meneruskan kehamilan akan mengancam jiwa si ibu (Jumhur Ulama Mazhab Hanafiyah, Mālikiyah, al-Syāfi'iyah, al-Hanābilah, dan ulama-ulama kontemporer) hukumnya dibolehkan, lebih mengutamakan keselamatan ibu

ABORSI AKIBAT

PERKOSAAN

HUKUMAN BAGI PEMERKOSA

TA’ZIR(Diserahkan kepada hakim)

Kehamilan Akibat Perkosaan

Sebaiknya bersabar

Jika menimbulkan mudharat = darurat, ‘darurat menghalalkan yg haram’

Alasan Kedaruratannya: Menghadapi berbagai persoalan berat,

termasuk bayi yg akan dilahirkan, baik kaitannya dg hubungan keluarga, dan masyarakat.

Jika bersuami, banyak masalah muncul. Masa depan dirinya Depresi berat Dst.

Darurat Aborsi Akibat Perkosaan

Boleh dilakukan aborsi karena perkosaan

yg menjadikan si wanita depresi berat. Dalil:

"Melaksanakan darurat yg lebih ringan dari dua darurat adalah

wajib"

Fatwa Sebagaian Ulama Kontemporer

Yusuf al-Qaradlawi

Tetap haram, korban harusnya bersabar.

Penyakit atau cacat tersebut tidak mungkin lagi diobati secara medis.

Didasarkan pada analisis tim medis yg akurat dan kaidah-kaidah ilmiah yg bisa dipertanggungjawabkan.

Akan lahir menyalahi kehidupan biasa yg berlaku umum.

ABORSI BAYI CACAT(Syeikh al-Azhar)

Suatu kejahatan (jarīmah)

Bentuk Hukuman:

al-Ghurrah (sblm usia janin120 hari) = 5 % dari

Diyat (Pasca Peniupan ruh (120 hari ) = 100 ekor unta

Senilai 5 ekor unta

Hukuman bagi Pelaku Aborsi

DOKTER YG MEMBANTU ABORTUS

• Ikut menanggung dosa dan dendanya.• Uang pembayaran = haram

PENERIMA GHURRAH

Korban

Kalau Korbantermasuk ahli waris?

KEHARAMAN KHAMARDalil Alquran

“Hai orang-orang yg beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dg panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. ” (QS al-Maidah: 90–91)

Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyg; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan (QS al-Maidah: 91)

PengertianKHAMAR

“Setiap yg memabukkan adalah khamar, dan setiap khamar adalah haram (Hadis Nabi).Batasan:Sedikit dan banyaknya sama

BATASAN HUKUMANTARA ALKOHOL DAN KHAMAR

• Khamar pasti alkohol, tetapi tidak semua alkohol adalah khamar.

• Allah mengharamkan khamar.• Alkohol khamar diharamkan (MUI)

HUKUMAN HADBAGI PEMINUM KHAMAR

Syarat Dapat Dikenai Had: Mukallaf Atas kemauannya sendiri, tanpa ada tekanan dari orang lain Mengetahui bahwa minuman keras termasuk haram

hukumnya,

Hukuman:• Dicambuk empat puluh kali. • Bahkan jika hakim memandang perlu ditambah jumlah

cambukannya, boleh ditambah hingga delapan puluh kali cambukan,

PeminumBerulang Kali Melakukannya

• Telah dikenal had (dicampuk) pada setiap kali minum, namun masih minum lagi, jika pihak penguasa memandang perlu boleh dihukum mati.

PERSAKSIAN AGAR DAPAT DILAKSANAKAN HUKUMAN HAD BAGI PEMINUM KHAMAR

• Pengakuan dari pelaku. • Dua orang saksi yg adil.

PermasalahanBerbeda, yg haram = Alkohol khamarApakah alkohol identik

dg khamar

Morfin untuk mengurangi rasa sakit (anestesi) = Apakah termasuk larangan mengkonsumsi NARKOBA

Dianalogikan dg racun atau obat

Prinsip Umum: Manusia, Makhluk yang dimuliakan Allah swt, karena itu

diharuskan memuliakannya. Untuk belajar anatomi bagi mahasiswa FK, visum et

repertum, menyelamatkan bayi di perutnya, atau untuk mengeluarkan benda berharga dalam perutnya.

BEDAH MAYAT, VISUM, DAN OTOPSI

Dikuasainya ilmu kedokteran. Penegakan hukum. Mendapatkan hartanya kembali. Menyelamatkan nyawa bayi, Mendapatkan tanda bukti kejahatan

Tujuan:

Hukum asal bedah mayat, visum, dan otopsi

HUKUM BEDAH MAYAT, VISUM, DAN OTOPSI

Dikuasainya ilmu kedokteran. Penegakan hukum. Mendapatkan hartanya kembali. Menyelamatkan nyawa bayi, Mendapatkan tanda bukti

kejahatan.

Halal = Maslahah Darurat Menolak mafsadah lebih

didahulukan daripada manarik maslahah

Lebih mementingkan orang hidup

Haram= Termasuk bentuk

penintaan insani

GALI KUBUR

Membongkar mayat adalah mengangkat mayat dari lahad kubur, karena ada masalah hukum yang berkaitan dengan mayat itu akan segera diselesaikan”. Hukum pengadilan Hukum fikih (perawatan jenazah, penunaian wasiat, keinginan keluarga, dsb). Kondisi kuburan tdk kondusif. Keamanan kuburan. Tanah kuburan bermasalah Memastikan jatidiri mayat.

Penggalian kuburan, karena ada suatu kepentingan tertentu yang tidak berkaitan langsung dengan mayat yang ada didalamnya”: Sesuatu yg jatuh terbawa di kuburan. Proyek tertentu (mengeksploitasikan pertambangan di lokasi itu, buat jalan

raya, dsb).

DASAR PEMBOLEHAN GALI KUBUR

Kaidah Hukum: Darurat. Hajat.

Pertimbangan: Hajat (Buat RS) Manfaat (Buat kampus, perbelanjaan) Keutamaan (Buat jalan raya, banjir kanal) Ketertiban atau keindahan (Taman kota, rekreasi

keluarga)

KAIDAH DARURAT DAN HAJAT

Hajat menempati kedudukan darurat, baik hajat umum maupun perorangan

Persoalan darurat itu membolehkan sesuatu yang diharamkan (oleh agama).\Dll.

BATASAN DARURAT

• Tidak melampaui batas:

Sesuatu yang melampaui batas dari ketentuannya, maka hal itu bertentangan dengan yang seharusnya (al-Ghazali)

BATASAN UMUM BOLEHNYA GALI KUBUR

• Menyempurnakan dan menyelamatkan mayat tersebut

• Tempat digunakan untuk kepentingan umum.

DASAR NASH BOLEHNYA MEMBONGKAR KUBUR

Rasulullah saw telah mendatangi kubur Abdullah bin Ubai yang telah dimasukkan kedalam liang lahat, dan beliau saw memerintahkan untuk

mengeluarkannya kembali dan diletakkan diaatas kedua-dua lutut baginda, kemudian baginda meniupkan dan mengenai pakaian kepadanya.” Jabir

berkata “Dan mendo’akannya”. [HR. Al-Bukhari, Musilim, Al-Nasa’I, dan Ibn Al-Jarud).

Terima Kasih

Terima Kasih

SEKIANTerima Kasih

Selamat Belajar, Semoga Sukses, Amin !