MEDIKOLEGAL ppT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

medikolegal

Citation preview

ASPEK MEDIKOLEGAL KEMATIAN MENDADAK AKIBAT PENYAKIT ( NATURAL SUDDENDEATH)

ASPEK MEDIKOLEGAL KEMATIAN MENDADAK AKIBAT PENYAKIT ( NATURAL SUDDENDEATH)

OLEH:dr. Anis FuadahPEMBIMBING :Dr. Kemalasari

PENDAHULUAN

Kematian mendadak akibat penyakit seringkali mendatangkan kecurigaan baik bagi penyidik, masyakat atau keluarga , khususnya bila yang meninggal adalah orang yang cukup dikenal oleh masyarakat , orang yang meninggal di rumah tahanan dan ditempat-tempat umum seperti : Hotel, cottege, terminal, cattage, motel, atau di dalam kendaraan. Definisi WHO untuk kematian mendadak adalah kematian yang terjadi pada 24 jam sejak gejala-gejala timbul, namun pada kasus-kasus forensik, sebagian besar kematian terjadi dalam hitungan menit atau bahkan detik sejak gejala pertama timbul.

Terminologi kematian mendadak dibatasi pada suatu kematian alamiah yang terjadi tanpa diduga dan terjadi secara mendadak, mensinonimkan kematian mendadak dengan terminologi sudden natural unexpected death. Kematian alamiah di sini berarti kematian hanya disebabkan oleh penyakit bukan aibat trauma atau racun .

PREVALENSI

Kematian mendadak terjadi empat kali lebih sering pada laki-laki dibandingkan pada perempuan. Penyakit pada jantung dan pembuluh darah menduduki urutan pertama dalam penyebab kematian mendadak. Penyakit jantung dan pembuluh darah secara umum menyerang laki-laki lebih sering dibanding perempuan dengan perbandingan 7 :1 sebelum menopause. Di Indonesia, seperti yang dilaporkan Badan Litbang Departemen Kesehatan RI, persentase kematian akibat penyakit ini meningkat dari 5,9% (1975) menjadi 9,1% (1981), 16,0% (1986) dan 19,0% (1995).

PENGGOLONGAN KEMATIAN ALAMIAH

Kematian yang terjadi dimana ada saksi mata, kematian tersebut terjadi selama perawatan/pengobatan yang dilakukan oleh dokter ( Attendaned Physician).

Keadaan dimana mayat ditemukan dalam keadaan yang lebih mencurigakan seringnya diakibatkan TKP nya atau pada saat orang tersebut meninggal tidak dalam perawatan atau pengobatan dokter (unattendaned physician)ASPEK MEDIKOLEGAL NATURAL SUDDEN DEATHPada tindak pidana pembunuhan, pelaku biasanya akan melakukan suatu tindakan/usaha agar tindak kejahatan yang dilakukanya tidak diketahui baik oleh keluarga, masyarakat dan yang pasti adalah pihak penyiidik (polisi) , salah satu modus operandus yang bisa dilakukan adalah dengan cara membawa jenazah tersebut ke rumah sakit dengan alasan kecelakaan atau meninggal di perjalanan ketika menuju kerumah sakit (Death On Arrival) dimana sebelumnya almarhum mengalami serangan suatu penyakit ( natural sudden death).

. Ada beberapa prinsip secara garis besar harus diketahui oleh dokter berhubungan dengan kematian mendadak akibat penyakit yaitu:Apakah pada pemeriksaan luar jenazah terdapat adanya tanda-tanda kekerasan yang signifikan dan dapat diprediksi dapat menyebabkan kematian ?Apakah pada pemeriksaan luar terdapat adanya tanda-tanda yang mengarah pada keracunan ?Apakah almarhum merupakan pasien (Contoh: Penyakit jantung koroner) yang rutin datang berobat ke tempat praktek atau poliklinik di rumah sakit ?Apakah almarhum mempunyai penyakit kronis tetapi bukan merupakan penyakit tersering penyebab natural sudden death ?

LESI PENYEBABLesi yang dapat menyebabkan kematian alamiah yang mendadak secara garis besar terdiri dari 3 golongan :

Grup terbesar adalah lesi yang diakibatkan oleh proses penyakit yang berjalan perlahan atau insidental berulang yang merusak organ vitalTerjadinya ruptur pembuluh darah yang mendadak dan tak terdugaGolongan ketiga mencakup infeksi latent atau infeksi hebat PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHPenyakit jantung dan pembuluh darah adalah penyebab terbanyak yang terdeteksi dalam kematian mendadak, menyebabkan kematian 300.000 sampai 400.000 setahun di Amerika.

Penyakit Arteri Koroner

Arteri koroner adalah pembuluh darah yang memberi makan jantung, sehingga kerusakan pada arteri koroner akan sangat mempengaruhi kinerja dan kelangsungan hidup jantung. Stenosis dari koroner oleh ateroma sangat sering terjadi, konsekuensinya terjadi pengurangan aliran darah ke otot jantung yang dapat menyebabkan kematian dengan berbagai cara.

Insufisiensi koroner akibat penyempitan lumen utama yang mengakibatkan iskemia kronik dan hipoksia dari otot-otot jantung di bawah stenosis. Komplikasi dari ateroma dapat memperburuk stenosis koroner dan kematian otot jantung yang mengikutinyaTrombosis koronerMiokard infarkLesi pada sistem konduksi jantung. Infark miokard yang ruptur dapat menyebabkan kematian mendadak karena hemoperkardium dan tamponade jantung. Fibrosis miokardRuptur otot papilaris