View
237
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
ANALISIS PENGARUH PELEMAHAN NILAI TUKAR RUPIAH
TERHADAP HARGA SAHAM SEKTORAL PADA INDEKS LQ45 DI
BURSA EFEK INDONESIA
(Sebelum dan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika
Serikat pada Kelompok LQ45 Periode Agustus 2015 – Oktober 2015)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Ni Nyoman Ayu Purnama Dewi
NIM : 122214058
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
ANALISIS PENGARUH PELEMAHAN NILAI TUKAR RUPIAH
TERHADAP BARGA SAHAM SEKTORAL PADA INDEKS LQ45 DI
BURSA EFEK INDONESIA
(Sebelum dan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika
Serikat pada Kelompok LQ45 Periode Agustus 2015 - Oktober 2015)
Oleh:
Ni Nyoman Ayu Pumama Dewi
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I
Drs. Aloysius Triwanggono M.S
Pembimbing II
Drs. Th. Sutadi, MBA
ii
Tanggal, 09 Agustus 2016
Tanggal, 29 Agustus 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
ANALISIS PENGARUH PELEMAHAN NILAI TUKAR RUPIAHTERHADAP BARGA SABAM SEKTORAL PADA INDEKS LQ45 DI
BURSA EFEK INDONESIA(Sebelum dan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika
Serikat pada Kelompok LQ45 Periode Agustus 2015 - Oktober 2015)
Dipersiapkan dan Ditulis oleh:Ni Nyoman Ayu Pumama Dewi
NIM: 122214058
Telah Dipertahankan di Depan Dewan PengujiPada Tanggal12 Oktober 2016
dan Dinyatakan Memenuhi Syarat
Susunan Dewan Penguji
Sekretaris MT. Emawati, SE., M.A.
Ketua Dr. Lukas Purwoto, M. Si.
Anggota Drs. Th. Sutadi, MBA
Tanda TanganNama Lengkap
Anggota Dr. Caecilia Wahyu Estining Rahayu, M.Si.
Jabatan
Anggota Drs. Aloysius Triwanggono M.S
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motto:
“I don't want to live in the kind of world where we don't look out for each other.
Not just the people that are close to us, but anybody who needs a helping hand. I
can’t change the way anybody else thinks, or what they choose to do, but I can do
my bit.”
( Charles de Lint)
“ Education without values, as useful as it is, seems rather to make man a more
clever devil ”
(C. S. Lewis)
“Tubuh dibersihkan dengan air, pikiran disucikan dengan kebenaran, jiwa
disucikan dengan pelajaran suci dan tapa brata, kecerdasan dengan pengetahuan
yang benar”
(Manawa Dharmasastra.V.109)
Skripsi ini dipersembahkan kepada :
Tuhanku Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa
Bapak dan Ibuku beserta keluargaku tercinta khususnya
Universitas Sanata Dharma Tercinta
Pribadi diriku sendiri
Dan kawan – kawanku semua
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAFAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMENPERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya yang bel'tanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsidenganjudul:
ANALISIS PENGARUH PELEMAHAN NILAI TUKAR RUPIAHTERHADAP HARGA SAHAM SEKTORAL PADA INDEKS LQ45 DI
BURSA EFEK INDONESIA
(Sebelum dan Saat Pelemahan Nilai Tukal' Rupiah tel'hadap Dolal' Amel'ikaSel'ikat pada Kelompok LQ45 Periode Agustus 2015 - Oktober 2015)
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 12 Oktober 2016 adalah hasil karya saya,saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keselU1uhan atausebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau menirudalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan gagasan ataupendapat atau pikiran dati penulisan lain yang saya akui seolah-olah sebagaitulisan saya sendiri, dan atau tidak tel'dapat bagian atau keseluruhan tulisan yangsaya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa membel'ikanpengakuan (disebutkan dalam referensi) pac1a penulis aslinya.
Bila di kemuc1ian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan tersebut, makasaya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini c1igugurkan dan gelar akademikyang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturanperundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal
70).
Yogyakarta, 30 November 2016Yang membuat pemy taan,
Ni Nyoman Ayu Pumama Dewi
NIM: 122214058
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang belianda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Ni Nyoman Ayu Pumama Dewi
NIM : 122214058
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dhanna karya ilmiah saya yang berjudul
Analisis Pengaruh Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham
Sektoral Pada Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia
(Sebelum dan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika
Serikat pada Kelompok LQ45 Periode Agustus 2015 - Oktober 2015)
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di inetmet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian surat pemyataan ini yang saya buat dengan sebenamya.
Dibuat di YogyakartaPada tangga130 November 2016
Yang menyatakan
Ni Nyoman Ayu Purnama Dewi
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala berkat, rahmat, dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Analisis Pengaruh Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga
Saham Sektoral Pada Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia: Sebelum dan Saat
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada Kelompok
LQ45 Periode Agustus 2015 – Oktober 2015”.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unversitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan
terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, dukungan serta kerjasama dari berbagai
pihak yang dengan tulus dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk
membimbing penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E.,M.B.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono M.S.,selaku dosen pembimbing I, yang
telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan
skripsi ini.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Bapak Drs. Th. Sutadi, MBA., selaku dosen pembimbing II, yang dengan
bijaksana memberikan bimbingan, koreksi dan saran selama penyusunan
hingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan
pengalaman hidup selama penulis menempuh kuliah.
6. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
7. Bapak dan Ibuku tercinta yang begitu luar biasa, Drh. Putu Martana dan
Made Suryani yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan doa,
nasehat, kebahagiaan dan memberikan penghidupan yang layak bagi
penulis. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar
dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dan sabar dalam
menyikapi hidup.
8. Saudara-saudaraku tercinta, kakakku Ni Putu Ayu Ratna Dian Pertiwi,
kembaranku Ni Made Ayu Purnama Sari, Adik- adikku Ni Ketut Ayu Diah
Candrawati dan I Putu Ngurah Putrayasa yang telah memberikan doa,
masukan-masukan dan semangat yang berguna bagi terwujudnya
pembuatan skripsi ini.
9. Om dan Tanteku tercinta, Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, SpPd-KR dan Ir.
Ni Made Lilis Martini Dewi yang telah memberikan dukungan baik moral,
spiritual dan material kepada penulis selama masa perkuliahan serta
seluruh keluarga tercinta yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. P31inerku tercinta, Made Aditya Abhi Ganika yang selalu menemaniku,
membantuku dan mendukungku selama masa perkuliahan hingga saat ini.
11. Sahabat serta teman-teman di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dhanna yang telah memberikan doa dan dorongan dalam pembuatan
skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
dukungan semangat, dukungan doa serta terimakasih atas bantuannya
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
menyempumakan tulisan ini.
Yogyakarta, 30 November 2016
Penulis
Ni Nyoman Ayu Pumama DewiNIM: 122214058
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI ………………... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............ v
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH ………………………………… vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................ xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ....................................................... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .................................................... xv
HALAMAN ABSTRAK ........................................................................ xvi
HALAMAN ABSTRACT ……………………………………………. xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 7
C. Pembatasan Masalah ............................................................ 7
D. Tujuan Penelitian .................................................................. 8
E. Manfaat Penelitian ................................................................ 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 10
A. Landasan Teori ..................................................................... 10
B. Penelitan Sebelumnya ........................................................... 30
C. Kerangka Konseptual Penelitian ........................................ 32
D. Rumusan Hipotesis ................................................................ 34
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 35
A. Jenis Penelitian ...................................................................... 35
B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................. 35
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 36
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Variabel Penelitian ................................................................ 36
E. Definisi Operasional ............................................................... 37
F. Populasi dan Sampel .............................................................. 38
G. Teknik pengambilan sampel ................................................. 38
H. Sumber Data .......................................................................... 42
I. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 42
J. Periode Pengamatan .............................................................. 43
K. Teknik Analisis data .............................................................. 45
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN .................... 49
A. Lokasi Bursa Efek Indonesia ................................................ 49
B. Sejarah Bursa Efek Indonesia .............................................. 49
C. Daftar Saham Subjek Penelitian .......................................... 51
D. Profil Umum Subjek Penelitian ........................................... 52
E. Daftar Harga Saham Perusahaan Sebelum Pelemahan
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS ............................ 62
F. Daftar Harga Saham Perusahaan Saat Pelemahan
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS ............................ 63
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN................................ 64
A. Pengujian Hipotesis ............................................................... 65
1. Uji T (Paired Sample T-test) .......................................... 65
B. Analisis Masalah Kedua ....................................................... 73
1. Analisis Varians .............................................................. 73
2. Analisis Trend ................................................................. 74
C. Pembahasan dan Interpretasi.............................................. 87
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN .......... 98
A. Kesimpulan ........................................................................... 98
B. Saran ..................................................................................... 99
C. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 101
LAMPIRAN ............................................................................................. 104
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
Tabel III.1 Daftar Sampel Perusahaan ................................................. 41
Tabel IV.1 Perkembangan Pasar Modal Di Indonesia......................... 50
Tabel IV.2 Daftar Saham dari Berbagai Sektor Pada Indeks LQ45 ... 51
Tabel IV.3 Komposisi Pemegang Saham PT. Gudang Garam Tbk ... 52
Tabel IV.4 Komposisi Pemegang Saham PT. Sawit Sumber Mas
Sarana Tbk …………………………………………….. 56
Tabel IV.5 Komposisi Pemegang Saham United Tractors Periode
30 November 2015 …………………………………….. 58
Table IV.6 Komposisi Pemegang Saham Bank Central Asia ……… 59
Tabel IV.7 Daftar Harga Saham Perusahaan Sebelum Pelemahan Nilai
Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat
Tahun 2015……………………………………………. 62
Tabel IV.8 Daftar Harga Saham Perusahaan Saat Pelemahan Nilai Tukar
Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat Tahun 2015 .. 63
Tabel V.1 Hasil Uji Paired Sampel T-test Sektor Konsumsi ............. 65
Tabel V.2 Hasil Uji Paired Sampel T-test Sektor
Pertanian/Perkebunan ..................................................... 67
Tabel V.3 Hasil Uji Paired Sampel T-test Sektor Aneka Industri .. 69
Tabel V.4 Hasil Uji Paired Sampel T-test Sektor Perbankan ......... 71
Tabel V.5 Ringkasan Standar Deviasi, Rata – Rata
dan Koefisien Variasi ......................................................... 75
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V.6 Ringkasan Hasil Analisis Koefisien Variasi
Tiap Perusahaan.................................................................. 76
Tabel V.7 Ringkasan Hasil Analisis Trend Tiap Perusahaan ............ 81
Tabel V.8 Daya Tahan Perusahaan Berdasarkan Koefisien Trend … 86
Table V.9 Laporan Tahunan Sawit Sumbermas Sarana Tbk
Tahun 2015 ............................................................................... 95
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
II.1. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................ 33
III.1 Periode Penelitian ………………………………………………. 44
V.1 Informasi Perdagangan Saham Sawit
Sumbermas Sarana Tbk 2015..................................................... 94
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Daftar Indeks Nilai Tukar Rupiah pada Periode Penelitian
Print out hasil olah data sekunder ....................... 105
Lampiran 2 Daftar Indeks Nilai Tukar Rupiah Selama
Tahun 2015 …………………………………........ 106
Lampiran 3 Daftar Saham Indeks LQ45 Periode Agustus
2015- Januari 2016 …………………………… 115
Lampiran 4 Hasil Olah Data SPSS …………………………….. 117
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PELEMAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM SEKTORAL PADA INDEKS LQ45 DI
BURSA EFEK INDONESIA
(Sebelum dan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada Kelompok LQ45 Periode Agustus 2015 – Oktober 2015)
Ni Nyoman Ayu Purnama Dewi NIM : 122214058
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan harga saham dan daya tahan perusahaan pada berbagai sektor perusahaan yang diteliti yaitu sektor konsumsi, sektor pertanian/perkebunan, sektor aneka industri dan sektor perbankan di indeks LQ45 pada waktu sebelum dan saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Jenis penelitian yang dilakukan adalah berupa penelitian komparatif dengan menggunakan data sekunder. Data diperoleh dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia dan Bank Indonesia. Penelitian ini menggunakan teknik observasi dokumen yaitu pencatatan langsung dari data sekunder. Metode pengumpulan data yaitu mencatat, mengumpulkan dan mengolah data-data tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian mengenai harga saham dan nilai tukar rupiah. Berdasarkan hasil analisis, pengujian hipotesis pertama menggunakan uji T (Paired sample T-test) menunjukkan bahwa ada perbedaan harga saham pada berbagai sektor perusahan di Indeks LQ45 pada waktu sebelum dan saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Pada masalah kedua menggunakan analisis koefisien varians dan analisis trend menunjukkan bahwa ada perbedaan daya tahan perusahaan dilihat dari harga saham di antara berbagai sektor perusahaan pada indeks LQ45 berdasarkan sensitivitasnya atas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF DEPRECIATION RUPIAH EXCHANGE RATE ON THE STOCK PRICE SECTORS OF LQ45 INDEX
IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (Before and at the Moment of the Depreciation of Rupiah Exchange Rate against the United States Dollar in LQ45 Group period of August 2015 -
October 2015)
Ni Nyoman Ayu Purnama Dewi NIM: 122214058
Sanata Dharma University Yogyakarta
2016 The aim of this study is to find out the differences of stock price and resistance company on the various of company sectors namely consumption sector, agriculture / horticulture sector, various industry sector and banking sector of LQ45 index at before and at the moment of depreciation rupiah exchange rate against the United States dollars. This study is an comparative study using secondary data. Data was obtained from the publication of the Indonesia Stock Exchange and Bank Indonesia. This study used document observation techniques that is recording directly from secondary data. Method of data collection used were recording, collecting and processing the written data related to the problem of research on the stock price and rupiah exchange rate. Based on the analysis after performing testing for the first hypothesis using T test (Paired sample t-test), the study found that there was the difference of stock price on various companies sector in the LQ45 Index before and at the moment of the depreciation of rupiah exchange rate against the United States dollar. The study also found that there were the differences of company resistance seen from the difference price between the various of company sector in the LQ45 index based on sensitivity differences of depreciation rupiah exchange rate against the United States dollar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perusahaan melakukan kegiatan usahanya dengan salah satu tujuan untuk
memperoleh keuntungan atau laba. Laba tersebut sangat penting untuk
mempertahankan kelangsungan usaha perusahaan. Untuk meningkatkan laba, cara
yang ditempuh perusahaan dengan ekspansi. Salah satu dana yang dapat
digunakan untuk melakukan ekspansi adalah laba ditahan yang dimiliki
perusahaan. Namun ada kalanya dana intern perusahaan tidak mencukupi untuk
membiayai ekspansi perusahaan, sehingga mengharuskan perusahaan untuk
menghimpun dana eksternal yang berasal dari masyarakat maupun dari badan
usaha lainnya atau alternatif pembiayaan melalui lembaga intermediasi keuangan
seperti perbankan atau lembaga non bank. Untuk menghimpun kekurangan dana
tersebut, dalam dunia usaha terdapat suatu wadah penghimpun dana yang disebut
pasar modal.
Suad Husnan (2004:3) mendefinisikan pasar modal sebagai pasar untuk
berbagi instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual
belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan
pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Pasar modal sangat
berperan bagi pembangunan ekonomi yaitu sebagai salah satu sumber pembiayaan
eksternal bagi dunia usaha dan wahana investasi masyarakat, sehingga kehadiran
pasar modal dapat memperbanyak pilihan sumber dana (khususnya dana jangka
panjang) bagi perusahaan. Dengan semaraknya aktivitas pasar modal maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
perusahaan yang sehat tidak terlalu sulit mengatasi masalah dana karena posisi
yang dianggap tidak aman dapat diperbaiki dengan menarik dana dari masyarakat
melalui pasar modal dengan menjual saham. Saham adalah suatu bukti
kepemilikan suatu perusahaan riil.Sementara itu bagi para investor, pasar modal
merupakan wahana yang dapat dimanfaatkan untuk menginvestasikan dananya
(dalam aset finansial). Kehadiran pasar modal akan menambah pilihan investasi,
sehingga kesempatan untuk mengoptimalkan fungsi utilitas masing-masing
investor menjadi semakin besar (Husnan, 2001:3). Pasar modal disebut juga bursa
efek, “efek” merupakan istilah dari surat berharga. Ada 3 macam bursa efek di
Indonesia, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Dan
Bursa Paralel Indonesia.
Perkembangan pasar modal dapat ditunjukkan oleh perubahan harga yang
diperdagangkan dan volume perdagangan saham itu sendiri. Pergerakan harga
saham dapat memberikan petunjuk tentang peningkatan dan penurunan aktivitas
pasar modal dan pemodal dalam melakukan transaksi jual beli saham. Faktor-
faktor yang mempengaruhi harga saham menurut Alwi (2003:87) ada dua, yaitu
faktor internal meliputi informasi arus kas, informasi laba dan informasi akuntansi
lainnya yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan dan faktor eksternal
perusahaan meliputi pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga
tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan
deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, pengumuman hukum
(legal announcements), seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau
terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya, pengumuman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan tahunan,
insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasan/penundaaan
trading, gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan
faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di
bursa efek suatu negara serta berbagai isu baik dari dalam negeri dan luar negeri.
Bodie, Kane dan Marcus dalam bukunya yang berjudul “Investment” (2006)
mengungkapkan beberapa faktor makro ekonomi yang dapat mempengaruhi harga
saham, antara lain suku bunga, inflasi, dan nilai tukar. Dampak krisis di Indonesia
yang menyebabkan kondisi makro ekonomi menjadi tidak menentu juga
berdampak pada kondisi pasar modal di Indonesia.
Penelitian yang mendahului penelitian ini dilakukan oleh Wiyani (2005).
Dalam penelitian tersebut menggunakan obyek penelitian pada perusahaan
perbankan yang tergabung dalam 45 perusahaan unggulan (LQ45) pada bulan 1
Mei – 30 Juni 2004 (harian). Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel nilai tukar
rupiah, tingkat suku bunga dan volume perdagangan saham secara simultan
berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial, faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap harga saham yaitu tingkat suku bunga dan nilai tukar
rupiah.Sedangkan faktor volume perdagangan saham tidak berpengaruh terhadap
harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Mudji Utami dan Mudjilah Rahayu
(2003) dengan judul penelitian tentang Peranan Profitabilitas, Suku Bunga, Inflasi
Dan Nilai Tukar Dalam Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia Selama Krisis
Ekonomi. Hasil penelitian secara empiris terbukti bahwa suku bunga dan nilai
tukar rupiah terhadap dolar Amerika secara parsial mempunyai pengaruh secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
signifikan terhadap harga saham badan usaha selama krisis ekonomi di Indonesia.
Variabel profitabilitas dan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
hargasaham. Penelitian tentang Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap
Dolar Amerika Serikat dan Tingkat Suku Bunga BI terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan di BEJ dilakukan oleh Amos Amoroso Avonti dan Hudi Praboto (2004)
dimana hasil penelitian diperoleh bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat dan tingkat suku bunga BI secara bersama-sama maupun secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEJ.
Semenjak Juli 1997 nilai rupiah terhadap dolar terus bergejolak, pemicu
gejolak nilai tukar rupiah tersebut berasal dari sisi penawaran dan permintaan.
Loyonya nilai tukar rupiah berlanjut mulai pada pertengahan Maret 2015 hingga
awal Oktober 2015 bahkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot
Dollar Rate (Jisdor) rupiah mengalami fluktuasi depresiasi tertinggi hingga
berada di level Rp 14.802 per dolar AS pada 29 September 2015. Faktor pemicu
pelemahan nilai tukar rupiah saat ini bukan lagi semata-mata murni pasok-
permintaan valuta asing, namun terutama oleh situasi global yang tidak menentu
pasca ketidakpastian kebijakan suku bunga federal di Amerika Serikat untuk
menaikkan suku bunga acuannya sebesar seperempat persentase poin menjadi
0,25-0,5% dan policy China atas devaluasi nilai tukar yuan sebesar 1,9%. (Bisnis
Indonesia, 28 September 2015, p.8).
Gejolak rupiah yang begitu tinggi berdampak buruk bagi dunia dan
perekonomian negara. Hal ini menjadi malapetaka bagi industri-industri di
Indonesia, terutama bagi perusahaan yang meminjam dana dari luar negeri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
mereka harus membayar hutang lebih besar, sehingga kinerja perusahaan tersebut
akan terlihat melemah, yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga saham.
Pengaruh nilai tukar juga berkaitan dengan adanya investor asing yang
menanamkan modalnya di pasar modal Indonesia. Investor asing diijinkan untuk
menanamkan modalnya di Bursa Efek Indonesia pada jumlah tertentu. Para
investor asing tentunya akan mempertimbangkan secara rasional faktor perubahan
nilai tukar mata uang sebagai salah satu faktor pertimbangan dalam mengambil
keputusan dalam berinvestasi. Hal ini tentunya akan mempengaruhi harga saham.
Terdapat bermacam-macam indeks dalam Bursa Efek Indonesia, salah satunya
adalah indeks LQ45. Indeks LQ45 adalah jenis indeks yang terdiri dari 45 saham/
emiten dengan likuiditas yang tinggi, yang dipilih setelah melalui beberapa
kriteria pemilihan saham. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham LQ45
juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar. BEJ secara rutin memantau
perkembangan komponen saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45.
Pergantian saham akan dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali, yaitu pada awal
bulan Februari dan awal bulan Agustus. Saham pada indeks LQ45 berasal dari
berbagai sektor usaha, berbagai sektor tersebut bisa berupa sektor pertanian /
perkebunan, sektor pertambangan / minyak / logam, sektor industri dasar / kimia,
aneka industri yang meliputi industri otomotif, tekstil dan elektronik, kemudian
sektor konsumsi, sektor properti, sektor infrastruktur, sektor perbankan / keuangan
serta sektor perdagangan / jasa / investasi.
Pada setiap situasi ekonomi yang berbeda, sektor yang bertumbuh umumnya
juga berbeda, Wira (2011:35) menjelaskan bahwa pada saat mulai ada tanda-tanda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pelemahan ekonomi, sektor yang paling cepat terpengaruh adalah perbankan /
keuangan, diikuti oleh properti dan aneka industri. Kemudian pada situasi
ekonomi yang sangat buruk, umumnya sektor yang tetap bertumbuh adalah
teknologi, infrastruktur dan sektor lain yang bisa bertahan adalah sektor konsumsi
karena bagaimanapun orang akan tetap makan meskipun harga naikpun akan tetap
dibeli. Menurut Samsul (2006:202), perubahan satu variabel makro ekonomi
memiliki dampak yang berbeda terhadap harga saham, yaitu suatu saham dapat
terkena dampak positif sedangkan saham lainnya terkena dampak negatif.
Misalnya, perusahaan yang berorientasi impor, depresiasi nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika yang tajam akan berdampak negatif terhadap harga saham
perusahaan. Sementara itu, perusahaan yang berorientasi ekspor akan menerima
dampak positif dari depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Ini
berarti harga saham yang terkena dampak negatif akan mengalami penurunan di
Bursa Efek Indonesia (BEI), sementara perusahaan yang terkena dampak positif
akan mengalami kenaikan harga sahamnya.
Berdasarkan uraian di atas dan penelitian-penelitian sebelumnya, maka
peneliti tertarik untuk meneliti perbedaan pengaruh pelemahan kurs rupiah
terhadap harga saham berbagai sektor pada indeks LQ45 sebelum dan ketika
terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah dan sektor industri apa yang paling peka
(sensitive) dan sektor apa yang mampu bertahan saat terjadi pelemahan nilai tukar
rupiah. Penelitian ini penting sebagai masukan serta bahan pertimbangan
khususnya bagi para investor dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi
pada suatu sektor industri, membuat keputusan untuk masuk atau keluar dari pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
saham saat sedang terjadi pelemahan nilai rupiah. Maka dari itu peneliti
mengambil judul ”ANALISIS PENGARUH PELEMAHAN NILAI TUKAR
RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM SEKTORAL PADA INDEKS LQ45
DI BURSA EFEK INDONESIA” (Sebelum dan Saat Pelemahan Nilai Tukar
Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada Kelompok LQ45 Periode Agustus
2015 – Oktober 2015).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian di atas, maka peneliti merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan harga saham pada berbagai sektor perusahaan di
indeks LQ45 pada waktu sebelum dan saat terjadinya pelemahan nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat?
2. Apakah ada perbedaan daya tahan perusahaan dilihat dari harga saham
diantara berbagai sektor perusahaan pada indeks LQ45 berdasarkan
sensitivitasnya atas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat?
C. Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi :
1. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada satu atau beberapa
instrumen investasi, dengan harapan akan memperoleh keuntungan di masa yang
akan datang. Pada umumnya investasi dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu investasi
riil (real assets) dan investasi finansial (financial assets), namun dalam penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
ini yang dimaksud investasi hanya dibatasi pada investasi finansial (financial
assets).
2. Kurs rupiah atau nilai tukar rupiah menunjukkan kekuatan atau kelemahan
nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing atau luar negeri, misalnya
nilai tukar rupiah terhadap yen Jepang, dolar Amerika, peso Filipina, bath
Thailand, dolar Singapura, dan lain-lain. Namun dalam penelitian ini hanya
terbatas pada nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
3. Dalam penelitian ini, sektor usaha yang diteliti hanya 4 sektor yaitu sektor
konsumsi, sektor pertanian / perkebunan, sektor aneka industri yang mencakup
otomotif dan elektronikdan sektor perbankan.
4. Daya tahan dan sensitivitas pada penelitian ini hanya diukur melalui fluktuasi
harga saham.
5. Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah closing price selama
periode penelitian.
D. Tujuan Penelitian
Dengan memperhatikan rumusan masalah yang sudah dibentuk di atas, maka
penelitian ini bertujuan sebagai berikut, yaitu :
1. Untuk mengetahui perbedaan harga saham pada berbagai sektor perusahaan di
indeks LQ45 pada waktu sebelum dan saat terjadinya pelemahan nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Untuk mengetahui perbedaan daya tahan perusahaan dilihat dari harga saham
diantara berbagai sektor perusahaan pada indeks LQ45 berdasarkan
sensitivitasnya atas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu :
1. Bagi Investor
Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam
pengambilan keputusan mengenai saham perusahaan pada sektor mana yang
cocok untuk dibeli dan dijual ketika sedang terjadi peristiwa pelemahan nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
2. Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian
selanjutnya serta perluasan teori dari penelitian terdahulu mengenai event study
yang diimplementasikan untuk mengetahui pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap harga saham berbagai sektor pada indeks LQ45.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dapat memberikan tambahan wacana untuk literature
perpustakaan yang membahas penelitian tentang pengaruh nilai tukar rupiah
terhadap harga saham berbagai sektor pada indeks LQ45.
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang
pengaruh antara nilai tukar rupiah terhadap harga saham berbagai sektor pada
indeks LQ45 dan peneliti dapat menerapkan teori-teori yang sudah diperoleh di
bangku kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. LandasanTeori
1. Pasar Modal
a. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi,
termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara
dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam
arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang
disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, jenis surat
berharga lainnya dengan memakai jasa perantara pedagang efek (Sunariyah,
2011:1).
Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai
instrument keuangan jangka panjang, seperti utang (utang jangka pendek atau
utang jangka panjang), ekuitas (saham), instrument derivative, dan instrument
lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun
intuisi lainnya (pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi.
Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana
kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:1).
Maka dapat disimpulkan bahwa pasar modal merupakan tempat untuk
memperdagangkan saham, obligasi, dan jenis surat berharga lainnya di mana
bertujuan untuk mencari investor atau penanam modal guna mendapatkan dana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
untuk keperluan perusahaan si pemilik saham maupun intuisi lainnya
(pemerintah).
b. Peranan Pasar Modal
Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara yang pada
dasarnya mempunyai kesamaan pada suatu negara dengan negara lain. Peranan
pasar modal suatu negara dilihat dari 5 aspek (Sunariyah, 2011:7) yaitu sebagai
berikut:
1) Sebagai fasilitas melakukan transaksi interaksi antara pembeli dan penjual
untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang dijual belikan. Kedua
belah pihak dapat melakukan transaksi tanpa melalui tatap muka (pembeli dan
penjual bertemu secara tidak langsung).
2) Pasar modal memberikan kesempatan pada para investor untuk memperoleh
hasil (return) yang diharapkan.
3) Pasar modal memberikan kesempatan pada para investor untuk menjual
kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya.
4) Pasar modal menciptakan kesempatan pada masyarakat untuk berpartisipasi
dalam perkembangan suatu perekonomian.
5) Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Bagi
para investor, keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya informasi
yang akurat dan dapat dipercaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Manfaat Pasar Modal
Beberapa manfaat pasar modal adalah sebagai berikut:
1) Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus
memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.
2) Memberi wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya
diverifikasi.
3) Menyediakan indikator utama (leading indicator) bagi trend ekonomi Negara.
4) Memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaan hingga lapisan
masyarakat menengah.
5) Memungkinkan penyebaran kepemilikan, keterbukaan, dan profesionalisme
serta penciptaan iklim berusaha yang sehat.
6) Menciptakan lapangan kerja / profesi yang menarik.
7) Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai
prospek.
8) Menjadi alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan
resiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi
investasi.
9) Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberi akses kontrol sosial.
10) Mendorong pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan dan
pemanfaatan manajemen profesional (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Macam-macam Pasar Modal
Penjualan saham pada masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan jenis ataupun bentuk pasar modal di
mana sekuritas tersebut diperjualbelikan. Ada beberapa macam jenis pasar modal
yaitu : (Sunariyah, 2011 : 12)
1) Pasar Perdana (Primary Market)
Pasar Perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan
saham (emiten) kepada pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak yang
menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder.
2) Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar Sekunder merupakan pasar di mana saham dan sekuritas lain
diperjualbelikan secara luas, setelah melalui masa penjualan di pasar perdana.
3) Pasar Ketiga (Third Market)
Pasar Ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar
bursa (over the counter market)
4) Pasar Keempat (Fourth Market)
Pasar Keempat merupakan bentuk perdagangan efek antar pemodal atau
dengan kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemegang
saham lainnya tanpa melalui perantara pedagang efek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
e. Jenis-Jenis Instrumen Pasar Modal
Instrument keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan
instrument jangka panjang (lebih dari satu tahun) seperti saham (stock), obligasi
(bond), waran (warrant), right, dan reksadana (mutual fund) (Darmadji dan
Fakhruddin, 2011:2).
1) Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau pemilikan seseorang
atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (Darmadji dan
Fakhruddin, 2011:5). Jenis-jenis saham diklasifikasikan sebagai berikut :
(Darmadji dan Fakhruddin, 2006:6-7)
a) Saham Biasa (Common Stock)
Yaitu merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling junior terhadap
pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi.
b) Saham Preferen (Preferred Stok)
Yaitu saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham
biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi
juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2) Obligasi (Bond)
Obligasi adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa penerbit obligasi
meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk
membayar bunga secara berkala, dan kewajiban melunasi pokok hutang pada
waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
3) Sertifikat (right)
Sertifikat merupakan surat berharga yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menukarkan (exercise) menjadi saham biasa.
4) Waran (warrant)
Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang
sudah ditentukan.
2. Saham
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli
atau memiliki saham (http://www.idx.co.id):
a. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan
berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah
mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal
ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham
tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham
tersebut berada dalam periode di mana diakui sebagai pemegang saham yang
berhak mendapatkan dividen. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dividen tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa
uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham, atau dapat pula
berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan
dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal
akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.
b. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain
terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Sebagai
instrumen investasi, saham memiliki risiko, antara lain:
1) Capital Loss
Capital loss merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi di
mana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli.
2) Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan,
atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang
saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat
dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari
hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara
proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa
kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari
likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang
saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus
mengikuti perkembangan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-
harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan.
Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas
saham tersebut. Dengan kata lain, harga saham terbentuk oleh supply dan
demandatas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya
banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan
dan industri di mana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya
makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar rupiah dan faktor-faktor
nonekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.
Saham dapat dibedakan antara saham biasa dan saham preferen. Pada saham
biasa dividen dibagikan sepanjang perusahaan memperoleh laba, memiliki hak
suara dan hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut.
Jenis saham biasa antara lain saham unggul (blue chips), growth stocks,
emerginggrowth stocks. Sedangkan dalam saham preferen memiliki hak paling
dahulu memperoleh deviden, dapat mempengaruhi manajemen namun tidak
memiliki hak suara, memiliki hak pembayaran sebesar nominal saham, dan ada
kemungkinan memperoleh tambahan dari pembagian laba perusahaaan di samping
yang tetap.
3. Harga Saham
Widioatmodjo (2005:102) mendefinisikan harga saham sebagai harga jual dari
investor yang satu kepada investor yanglain setelah saham tersebut dicantumkan
di bursa, baik bursa utama maupun OTC (Over the counter market). Jika pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupan (closing price).
Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham. Anoraga
(2001:100) menyatakan bahwa harga saham adalah uang yang dikeluarkan untuk
memperoleh bukti penyertaan atau pemilikan suatu perusahaan. Harga saham juga
dapat diartikan sebagai harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan
pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan mereka terhadap profit
perusahaan, untuk itu investor memerlukan informasi yang berkaitan dengan
pembentukan saham tersebut dalam mengambil keputusan untuk menjual atau
membeli saham. Harga jual saham sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara
penjual dan pembeli saham, sehingga nilai pasar menunjukkan fluktuasi dari
harga saham.Sedangkan market value perusahaan kaitannya dengan laporan
keuangan yang diuraikan oleh teori pasar efisien.
Para pemodal tentunya termotivasi untuk melakukan investasi pada suatu
instrumen yang diinginkan, dengan harapan untuk mendapatkan kembalian
investasi yang sesuai. Semakin tinggi harga saham berarti semakin tinggi pula
kekayaan pemegang saham. Harga saham dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) :
(Widoatmojo, 1996:46)
a. Harga Nominal
Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten
untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal
memberikan arti penting saham karena dividen minimal biasanya ditetapkan
berdasarkan nilai nominal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
b. Harga Perdana
Harga ini merupakan harga pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa
efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi
(underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham
emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga
perdana.
c. Harga Pasar
Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada
investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan
investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa.
Transaksi di sini tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi, harga ini yang
disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar
mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder,
kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga
yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar.
Menurut Alwi (2003:87), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan
harga saham atau indeks harga saham, antara lain:
a. Faktor Internal (Lingkungan mikro)
1) Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan,
rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi,
laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2) Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman
yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.
3) Pengumuman badan direksi manajemen (management-board of director
announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen,
dan struktur organisasi.
4) Pengumuman pengambil alihan diversifikasi, seperti laporan merger,
investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi,
laporan divestasi dan lainnya.
5) Pengumuman investasi (investment annuncements), seperti melakukan
ekspansi pabrik, pengembangan riset dan, penutupan usaha lainnya..
6) Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi
baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.
7) Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba
sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per
share (EPS) dan dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit
margin, return on assets (ROA), dan lain-lain.
b. Faktor eksternal (Lingkungan makro)
1) Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan
deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi
ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2) Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan
terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan
terhadap manajernya.
3) Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti
laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham
perdagangan, pembatasan / penundaaan trading.
4) Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan
faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga
saham di bursa efek suatu negara.
5) Berbagai isu baik dari dalam negeri dan luar negeri.
4. Nilai Tukar Rupiah
Perdagangan luar negeri melibatkan penggunaan berbagai mata uang nasional.
Nilai tukar mata uang asing adalah harga mata uang suatu negara terhadap mata
uang negara lain. Nilai tukar valuta asing ditentukan dalam pasar valuta asing,
yaitu pasar tempat berbagai mata uang yang berbeda diperdagangkan. Bila ingin
menukarkan satu mata uang nasional dengan mata uang lainnya, maka akan
melakukannya berdasarkan nilai tukar yang berlaku (Samuelson, 2004: 306).
Jual beli uang kertas asing atau banknote dikenal dengan devisa tunai
mempunyai sifat-sifat seperti halnya uang tunai biasa. Beredar di Indonesia
karena dibawa oleh para turis atau pedagang / pengusaha asing. Tidak semua uang
kertas dapat diperjualbelikan, tergantung pada peraturan devisa di negara asal
banknotes bersangkutan. Bank tidak selalu mempunyai persediaan atau
berkewajiban selalu menyediakan uang kertas bank karena banknotes sedapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mungkin harus dapat segera menjual kembali, sebab kalau tidak bank akan rugi.
Perbedaan harga kurs (jual beli) kadang-kadang besar karena bank belum tentu
dapat segera menjual kembali. Hal ini tergantung keadaan pasaran tempat bank itu
berada serta jenis valuta uang kertas itu sendiri. Oleh karena itu, harga jual beli
uang kertas di beberapa daerah atau bahkan pada beberapa bank dapat berbeda-
beda (Panji Anoraga, 2004: 280). Jual beli atau perdagangan valuta asing (valas)
terjadi karena adanya permintaan dan penawaran. Perdagangan ini terjadi sebagai
akibat adanya transaksi ekonomi internasional. Tiap impor/ekspor barang, jasa
atau modal antara satu negara dengan negara lain akan menimbulkan jual beli
valuta asing.
Transaksi dalam perdagangan valas terdiri transaksi tunai, transaksi tunggal
dan transaksi barter. Yang dimaksud transaksi tunai adalah transaksi jual beli
valas, di mana penyerahan valuta yang diperjualbelikan dilaksanakan dua hari
setelah transaksi terjadi. Transaksi tunggal adalah transaksi yang dilakukan antara
suatu mata uang terhadap mata uang lainnya, dimana batas penyerahannya
dilakukan pada suatu waktu tertentu di masa yang akan datang. Sedangkan
transaksi barter adalah kombinasi dari membeli dan menjual dua mata uang secara
tunai yang diikuti dengan membeli dan menjual kembali mata uang yang sama
secara tunai dan tunggak, yaitu pembelian dan penjualan suatu mata yang
terhadap mata uang lainnya yang dilakukan bersamaan dengan batas waktu yang
berbeda (Panji Anoraga, 2004: 283).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a. Pengertian Nilai Tukar (Kurs)
Adiningsih, dkk (1998:155) menyatakan nilai tukar rupiah adalah harga rupiah
terhadap mata uang negara lain. Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai mata
uang rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain. Misalnya nilai
tukar rupiah terhadap dolar Amerika, nilai tukar rupiah terhadap Euro, dan lain
sebagainya. Kurs merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di
pasar saham maupun di pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati
untuk melakukan investasi portofolio. Terdepresiasinya kurs rupiah terhadap mata
uang asing khususnya dolar Amerika memiliki pengaruh yang negatif terhadap
ekonomi dan pasar modal (Sitinjak dan Kurniasari,2003:35). Di dalam mengukur
kurs mata uang ada dua cara yang dapat digunakan, Eiteman, Stonehill, Moffet
(Sartana, 2000) menyatakan european terms, expresses the rate as the foreign
currency prices of home currency. This is also called indirect quote. The
alternative method called American terms is to give the home currency price of
one unit of foreign currency. This is also called a direct quote. Cara pertama
adalah indirect quote yang menunjukkan jumlah mata uang luar negeri yang
dibutuhkan untuk membeli satu satuan mata uang dalam negeri. Sedangkan cara
kedua adalah direct quote yang menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri
yang diperlukan untuk membeli satu satuan mata uang luar negeri.
Samsul (2006:202) menyatakan perubahan satu variabel makro ekonomi
memiliki dampak yang berbeda terhadap harga saham, yaitu suatu saham dapat
terkena dampak positif sedangkan saham lainnya terkena dampak negatif.
Misalnya, perusahaan yang berorientasi impor, depresiasi kurs rupiah terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dolar Amerika yang tajam akan berdampak negatif terhadap harga saham
perusahaan. Sementara itu, perusahaan yang berorientasi ekspor akan menerima
dampak positif dari depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika. Ini berarti
harga saham yang terkena dampak negatif akan mengalami penurunan di Bursa
Efek Indonesia (BEI), sementara perusahaan yang terkena dampak positif akan
mengalami kenaikan harga sahamnya. Selanjutnya, Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) juga akan terkena dampak negatif atau positif tergantung pada
kelompok yang dominan dampaknya.
Kurs mata uang menunjukkan harga mata uang apabila ditukarkan dengan
mata uang lain. Penentuan nilai kurs mata uang suatu negara dengan mata uang
negara lain ditentukan sebagaimana halnya barang yaitu oleh permintaan dan
penawaran mata uang yang bersangkutan. Hukum ini juga berlaku untuk kurs
rupiah, jika demand akan rupiah lebih banyak dari pada supply maka kurs rupiah
ini akan terapresiasi, demikian pula sebaliknya. Apresiasi atau depresiasi akan
terjadi apabila negara menganut kebijakan nilai tukar mengambang bebas
(freefloating exchange rate) sehingga nilai tukar akan ditentukan oleh mekanisme
pasar (Kuncoro, 2001:41). Saat ini sebagian besar bahan baku bagi perusahaan-
perusahaan di Indonesia masih mengandalkan impor dari luar negeri. Ketika mata
uang rupiah terdepresiasi, hal ini akan mengakibatkan naiknya biaya bahan baku
tersebut. Kenaikan biaya produksi akan mengurangi tingkat keuntungan
perusahaan. Bagi investor, proyeksi penurunan tingkat laba tersebut akan
dipandang negatif (Coleman dan Tettey, 2008). Hal ini akan mendorong investor
untuk melakukan aksi jual terhadap saham-saham yang dimilikinya. Apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
banyak investor yang melakukan hal tersebut, tentu akan mendorong penurunan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bagi investor sendiri, depresiasi rupiah
terhadap dolar menandakan bahwa prospek perekonomian Indonesia suram.
Sebab depresiasi rupiah dapat terjadi apabila faktor fundamental perekonomian
Indonesia tidaklah kuat, sehingga dolar Amerika akan menguat dan akan
menurunkan Indeks Harga Saham Gabungan di BEI (Sunariyah, 2006). Hal ini
tentunya menambah risiko bagi investor apabila hendak berinvestasi di bursa
saham Indonesia. Investor tentunya akan menghindari risiko, sehingga investor
akan cenderung melakukan aksi jual dan menunggu hingga situasi perekonomian
dirasakan membaik. Aksi jual yang dilakukan investor ini akan mendorong
penurunan indeks harga saham di BEI dan mengalihkan investasinya ke dolar
Amerika.
b. Penentuan Nilai Tukar
Ada dua faktor penyebab perubahan nilai tukar : (Arifin dan Hadi, 2009:84-85)
1) Faktor penyebab nilai tukar secara langsung
Secara langsung permintaaan dan penawaran valas akan dipengaruhi oleh
faktor-faktor berikut:
a) Pemintaan valas akan ditentukan oleh impor barang dan jasa yang memerlukan
dolar atau valas lainnya dan ekspor modal dari dalam ke luar negeri.
b) Penawaran valas akan ditentukan oleh ekspor barang dan jasa yang
menghasilkan dolar atau valas lainnya dan impor modal dari luar negeri ke dalam
negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2) Faktor penyebab nilai tukar secara tidak langsung
Adapun secara tidak langsung permintaan dan penawaran valas akan
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
a) Posisi neraca pembayaran
Saldo neraca pembayaran memiliki konsekuensi terhadap nilai tukar rupiah.
Jika saldo neraca pembayaran defisit, permintaan terhadap valas akan meningkat.
Hal ini menyebabkan nilai nilai tukar melemah (terdepresiasi). Sebaliknya jika
saldo neraca pembayaran surplus, permintaan terhadap valas akan menurun, dan
hal ini menyebabkan nilai rupiah menguat (terapresiasi).
b) Tingkat inflasi
Dengan asumsi faktor-faktor lainnya tetap (ceteris paribus), kenaikan tingkat
harga akan mempengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara. Sesuai dengan teori
paritas daya beli (purchasing power parity) atau PPP, yang menjelaskan bahwa
pergerakan kurs antara mata uang dua negara bersumber dari tingkat harga di
kedua negara itu sendiri. Dengan demikian, menurut teori ini penurunan daya beli
mata uang (yang ditunjukan oleh kenaikan harga di negara yang bersangkutan)
akan diikuti dengan depresiasi mata uang secara proporsional dalam pasar valuta
asing. Sebaliknya, kenaikan daya beli mata uang domestic (misalnya rupiah) akan
mengakibatkan apresiasi (penguatan mata uang) secara proporsional.
c) Tingkat bunga
Dengan asumsi ceteris paribus adanya kenaikan suku bunga dari simpanan
suatu mata uang domestik, akan menyebabkan mata uang domestik itu mengalami
apresiasi (penguatan) terhadap nilai mata uang negara lain. Hal ini mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dipahami karena meningkatkan suku bunga deposito, misalnya orang yang
menyimpan asetnya di lembaga perbankan dalam bentuk rupiah akan
mendapatkan pendapatan bunga yang lebih besar sehingga menyebabkan nilai
rupiah terapresiasi.
d) Tingkat pendapatan nasional
Seperti halnya tingkat bunga, tingkat pendapatan nasional hanya akan
mempengaruhi nilai tukar melalui nilai tukar melalui tingkat permintaan dolar
atau valas lainnya. Kenaikan pendapatan nasional (yang identik dengan
meningkatnya kegiatan transaksi ekonomi) melalui kenaikan impor akan
meningkatkan permintaan terhadap dolar atau valas lainnya sehingga
menyebabkan nilai rupiah terdepresiasi dibandingkan dengan valas lainnya.
e) Kebijakan Moneter
Kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi dapat
mempengaruhi pergerakan kurs. Misalnya, kebijakan Bank Indonesia yang besifat
ekspansif (dengan menambah jumlah uang beredar) akan mendorong kenaikan
harga-harga atau inflasi. Pada akhirnya menyebabkan rupiah mengalami
depresiasi karena menurunkan daya beli rupiah terhadap barang dan jasa
dibandingkan dolar atau valas lainnya.
f) Ekspektasi dan Spekulasi
Untuk sistem nilai tukar yang diserahkan kepada mekanisme pasar secara
bebas, seperti halnya rupiah dan sebagian besar mata uang negara-negara di dunia,
perubahan nilai tukar rupiah dapat disebabkan oleh faktor-faktor non ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
(misalnya karena ledakan bom atau gangguan keamanan) akan berpengaruh
terhadap kondisi perekonomian di dalam negeri.
c. Sistem Kurs Mata Uang
Menurut Kuncoro (2001:26-31), ada beberapa sistem kurs mata uang yang
berlaku di perekonomian internasional, yaitu:
1) Sistem kurs mengambang (floating exchange rate)
Sistem kurs ini ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa upaya
stabilisasi oleh otoritas moneter. Di dalam sistem kurs mengambang dikenal dua
macam kurs mengambang, yaitu :
a) Mengambang bebas (murni) di mana kurs mata uang ditentukan
sepenuhnya oleh mekanisme pasar tanpa ada campur tangan bank sentral / otoritas
moneter. Sistem ini sering disebut clean floatingexchange rate, di dalam sistem
ini cadangan devisa tidak diperlukan karena otoritas moneter tidak berupaya untuk
menetapkan atau memanipulasi kurs.
b) Mengambang terkendali (managed or dirty floating exchange rate) di
mana otoritas moneter berperan aktif dalam menstabilkan kurs pada tingkat
tertentu. Oleh karena itu, cadangan devisa biasanya dibutuhkan karena otoritas
moneter perlu membeli atau menjual valuta asing untuk mempengaruhi
pergerakan kurs.
2) Sistem kurs tertambat (pegged exchange rate).
Dalam sistem ini, suatu negara mengkaitkan nilai ukar mata uangnya dengan
suatu mata uang negara lain atau sekelompok mata uang, yang biasanya
merupakan mata uang negara partner dagang yang utama “menambatkan“ ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
suatu mata uang berarti nilai tukar mata uang tersebut bergerak mengikuti mata
uang yang menjadi tambatannya. Jadi sebenarnya mata uang yang ditambatkan
tidak mengalami fluktuasi tetapi hanya berfluktuasi terhadap mata uang lain
mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya.
3) Sistem kurs tertambat merangkak (crawling pegs).
Dalam sistem ini, suatu negara melakukan sedikit perubahan dalam nilai tukar
mata uangnya secara periodik dengan tujuan untuk bergerak menuju nilai tertentu
pada rentang waktu tertentu. Keuntungan utama sistem ini adalah suatu negara
dapat mengatur penyesuaian kursnya dalam periode yang lebih lama dibanding
sistem kurs tertambat. Oleh karena itu, sistem ini dapat menghindari kejutan-
kejutan terhadap perekonomian akibat revaluasi atau devaluasi yang tiba-tiba dan
tajam.
4) Sistem sekeranjang mata uang (basket of currencies).
Banyak negara terutama negara sedang berkembang menetapkan nilai tukar
mata uangnya berdasarkan sekeranjang mata uang. Keuntungan dari sistem ini
adalah menawarkan stabilitas mata uang suatu Negara karena pergerakan mata
uang disebar dalam sekeranjang mata uang. Seleksi mata uang yang dimasukkan
dalam “keranjang“ umumnya ditentukan oleh peranannya dalam membiayai
perdagangan Negara tertentu. Mata uang yang berlainan diberi bobot yang
berbeda tergantung peran relatifnya terhadap negara tersebut. Jadi sekeranjang
mata uang bagi suatu negara dapat terdiri dari beberapa mata uang yang berbeda
dengan bobot yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
5) Sistem kurs tetap (fixed exchange rate).
Dalam sistem ini, suatu negara mengumumkan suatu kurs tertentu atas nama
uangnya dan menjaga kurs ini dengan menyetujui untuk menjual atau membeli
valas dalam jumlah tidak terbatas pada kurs tersebut. Kurs biasanya tetap atau
diperbolehkan berfluktuasi dalam batas yang sangat sempit.
5. Indeks LQ45
LQ45 merupakan suatu indeks yang terbentuk dari 45 perusahaan yang
memiliki tingkat likuiditas saham tertinggi di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan-
perusahaan yang terpilih harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu :
1) Selama 12 bulan terakhir memiliki rata-rata transaksi saham yang masuk
dalam urutan 60 terbesar di pasar reguler
2) Selama 12 bulan terakhir memiliki rata-rata nilai kapitalisasi pasar yang
masuk dalam urutan 60 terbesar di pasar reguler,.
3) Telah tercatat di BEI minimum selama 3 bulan. Indeks LQ-45 diperbarui
setiap 6 bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus (Jogiyanto,
2003:106).
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian mengenai kurs rupiah mempengaruhi harga saham pernah
dilakukan oleh Cipriana Teresa Tita De Jesus E Sausa. Penelitian tersebut meneliti
tentang pengaruh kurs rupiah terhadap IHSG (Indeks Harga Saham
Gabungan).Hasil perhitungan koefisien korelasi dalam skripsi tersebut diperoleh
bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memiliki hubungan dengan IHSG, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
berdasarkan uji statistik dibuktikan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
dengan IHSG memiliki hubungan yang signifikan. Kemudian arah antara
hubungan tersebut adalah hubungan negatif. Hasil perhitungan koefisien regresi
diperoleh bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memiliki hubungan yang
berlawanan dengan IHSG. Berdasarkan uji statistik, nilai tukar rupiah ternyata
dibuktikan mempengaruhi IHSG secara signifikan. Penelitian tersebut dilakukan
pada periode tahun amatan 2000 – 2001 di mana bangsa Indonesia telah
menetapkan sistem kurs bebas mengambang (free floating exchange rate system)
dan telah memasuki post crisis. Meskipun demikian diperlukan penelitian yang
lebih lanjut di mana situasi Indonesia masih dalam kondisi yang belum stabil, baik
situasi politik, ekonomi, maupun sosial.
Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Tutang Wirachman dengan judul
“Analisis Pengaruh GDP, Laju Inflasi, Bunga SBI dan Kurs US$ terhadap IHSG
di Bursa Efek Jakarta dalam rentang waktu tahun 1997 sampai tahun 2001”.
Tujuan penelitian tersebut untuk melihat seberapa jauh gejolak ekonomi yang
diwakili pergerakan indikator pertumbuhan ekonomi (Gross Domestic
Product/GDP), laju inflasi, tingkat bunga SBI dan kurs dolar Amerika,
mempengaruhi IHSG di Bursa Efek Jakarta (BEJ), pada kurun waktu tahun 1997
sampai dengan tahun 2001. Pengumpulan data diperoleh dari data sekunder,
dengan populasi yang dipilih sebagai obyek riset adalah harga saham-saham yang
telah listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang tergabung dalam Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG), data pertumbuhan ekonomi (GDP), laju inflasi, bunga
SBI dan kurs dolar AS, masing – masing sebanyak 20 sampel dari tahun 1997
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
sampai tahun 2001 dalam kwartalan. Model penelitian digunakan model
persamaan regresi linier berganda dimana variabel terikat adalah IHSG dan
variabel bebas adalah GDP, laju inflasi, bunga SBI dan kurs dolar Amerika
Serikat. Dari hasil analisis diperoleh gambaran bahwa pada dasarnya pengaruh
indikator – indikator ekonomi tersebut secara bersama-sama mempengaruhi
secara signifikan terhadap IHSG, dan dapat menjelaskan pengaruhnya sebesar
61,90% dan sisanya sebesar 38,10% dijelaskan variabel lainnya.
Berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya di atas, penelitian yang dilakukan
oleh Daryono Soebagyo dan Endah Heny Prasetyowati (2003) menunjukkan hasil
yang sebaliknya. Dengan periode pengamatan 1998 – 2002, hasil pengujian t
statistik diperoleh nilai t hitung < t tabel yaitu 0,787 < 1,645, yang berarti kurs
rupiah tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap IHSG.Variabel tersebut
tidak berpengaruh signifikan pada α lebih dari 10%. Sedangkan variabel yang
mempengaruhi IHSG meliputi jumlah uang beredar (JUB), inflasi, suku bunga,
IHSG bulan sebelumnya dengan tingkat signifikan kurang 5%.
C. Kerangka Konseptual Penelitian
1. Hubungan antara nilai tukar rupiah terhadap harga saham.
Banyak para ahli ekonomi yang telah melakukan penelitian mengenai
pengaruh nilai tukar atau kurs terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan
oleh (Wiyani, Wahyu dan Andi Wijayanto, 2005) yang meneliti tentang pengaruh
nilai tukar rupiah tingkat suku bunga deposito dan volume perdagangan saham
terhadap harga saham. Yang menyimpulkan tingkat suku bunga deposito
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
mempunyai pengaruh terhadap harga saham karena meskipun tingkat bunga
deposito mengalami perubahan 0,01%. Nilai tukar rupiah tingkat suku bunga
deposito dan volume perdagangan secara simultan mempunyai pengaruh sebesar
78.1%. Tingginya mata uang asing akan mendorong investor untuk berinvestasi di
pasar uang, tentunya dengan alasan tingkat keuntungan yang diharapkan. Hal ini
memberikan pengaruh negatif terhadap pasar modal yang akan mengakibatkan
harga saham akan mengalami penurunan. Maka dari penjelasan dan pemaparan di
atas untuk sementara peneliti menyimpulkan bahwa kurs rupiah mempunyai
pengaruh terhadap harga saham.
Sebelum
Perbedaan
Saat
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Harga saham perusahaan LQ45
Kurs Rupiah
Harga saham perusahaan LQ45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
D. Hipotesis
Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian (Sugiyono, 2012: 221). Kebenaran dari hipotesis itu harus dibuktikan
melalui data yang terkumpul. Menurut Samsul (2006:202), perubahan satu
variabel makro ekonomi memiliki dampak yang berbeda terhadap harga saham,
yaitu suatu saham dapat terkena dampak positif sedangkan saham lainnya terkena
dampak negatif. Misalnya, perusahaan yang berorientasi impor, depresiasi kurs
rupiah terhadap dolar Amerika yang tajam akan berdampak negatif terhadap harga
saham perusahaan. Sementara itu, perusahaan yang berorientasi ekspor akan
menerima dampak positif dari depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika. Ini
berarti harga saham yang terkena dampak negatif akan mengalami penurunan di
Bursa Efek Indonesia (BEI), sementara perusahaan yang terkena dampak positif
akan mengalami kenaikan harga sahamnya. Pada penelitian ini hanya terdapat 1
hipotesis yaitu hanya pada masalah pertama, sedangkan pada masalah kedua tidak
ada hipotesis karena pada masalah kedua tidak ada pengujian.
Rumusan hipotesis pada penelitian ini yaitu :
Terdapat perbedaan harga saham pada berbagai sektor perusahaan di indeks
LQ45 pada waktu sebelum dan saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Nazir (2005: 58)
menyatakan penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin
mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis
faktor-faktor penyebab terjadinya atau pun munculnya suatu fenomena tertentu.
Penelitian ini bersifat membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih
fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran
tertentu. Jadi penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk
membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu.
Dalam penelitian ini variabel yang dimaksud adalah harga saham perusahaan
berbagai sektor yang diteliti di indeks LQ45 yang kemudian dibandingkan
sensitivitasnya terhadap pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan berbagai sektor
yang tergabung dalam Indeks LQ45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah laporan nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat dan harga saham perusahaan berbagai sektor di Indeks LQ45
selama periode pengamatan.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian ini dilakukan di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(Soegiyono,2012:59). Dalam penelitian ini, Kurs Rp/US$ merupakan variabel
independen (X). Kurs Rp/US$ adalah perbandingan antara nilai mata uang rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat, yang diukur dengan rata-rata atau nilai tengah
antara kurs jual dan kurs beli, dalam perhitungan per hari.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Soegiyono,2012:59). Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
penelitian ini, harga saham perusahaan di berbagai sektor yang tergabung dalam
indeks LQ45 sebagai variabel dependen (Y).
3. Variabel Kontrol
Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh
faktor luar yang tidak diteliti. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel kontrol
adalah devaluasi yuan China dan The Fed yang menaikan tingkat suku bunga
acuan pada September 2015.
E. Definisi Operasional
1. Kurs Rp/US$
Kurs Rp/US$ menyatakan hubungan penukaran antara rupiah dengan dolar
Amerika Serikat dan tergantung pada hubungan permintaan dan penawaran antara
rupiah dan dolar AS.
2. Indeks LQ45
Indeks LQ 45 yaitu indeks yang terdiri 45 saham pilihan dengan nilai
kapitalisasi pasar yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang
besar.Indeks LQ 45 menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas
perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan
Februari dan Agustus).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono. 2005 : 90). Populasi
dalam penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan yang sahamnya sudah
terdaftar dalam kelompok LQ45 di Bursa Efek Indonesia untuk periode
perdagangan Agustus 2015 – Oktober 2015 sebanyak 45 perusahaan.
2. Sampel
Suharsimi Arikunto (1998 : 117) mengatakan bahwa sampel adalah bagian
dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian
adalah sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili
seluruh populasi. Sugiyono (1997 : 57 ) memberikan pengertian bahwa Sampel
adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak
pada sektor barang konsumsi, pertanian / perkebunan, aneka industri (otomotif
dan elektronik) serta perbankan, di mana peneliti memilih 2 perusahaan dari
masing - masing sektor.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik penarikan
probability sampling design yaitu dengan menggunakan Disproportionate
Stratified Random Sampling. Sugiyono (2012: 92) menyatakan Probability
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Disproportionate Stratified Random Sampling adalah teknik sampling yang
digunakan bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional (Sugiyono,2012:93).
Adapun strata yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menurut tingkat
sensitivitasnya.
Peneliti menentukan strata ke dalam 4 kelompok yaitu tidak sensitif, cukup
sensitif, sensitif dan sangat sensitif. Berdasarkan pertimbangan strata tersebut,
maka dalam penelitian ini, peneliti memilih saham perusahaan yang termasuk
dalam 4 sektor yaitu sektor barang konsumsi, pertanian / perkebunan, aneka
industri (otomotif dan alat berat), dan perbankan, yang tergabung dalam indeks
LQ45 periode perdagangan Agustus 2015 – Januari 2016.
Wira ( 2011 : 26) menguraikan karakter keempat sektor di atas, yaitu :
1. Sektor Barang Konsumsi
Sektor ini dihuni oleh saham defensif. Produknya dibutuhkan oleh masyarakat.
Tidak peduli harga mahal atau tidak orang tetap butuh makan, minum, atau mandi.
Jadi saham di sektor ini biasanya tetap bertumbuh walau krisis.
2. Pertanian / perkebunan
Sektor ini sangat tergantung pada harga komoditas di luar negeri (baik Crude
Palm Oil / CPO atau jagung). Secara jangka panjang, sektor ini memiliki
pertumbuhan yang stabil, karena CPO dibutuhkan di seluruh dunia sebagai bahan
pangan (minyak goreng) dan biofuel. Di Indonesia juga merupakan salah satu
produsen CPO terbesar di dunia dan merupakan salah satu andalan ekspor di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Indonesia. Sehingga dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat maka perusahaan di sektor ini akan diuntungkan, karena dengan
melakukan ekspor dan pembayaran dilakukan dengan menggunakan dolar
Amerika Serikat maka keuntungan yang didapatkan pun lebih besar.
3. Sektor Aneka Industri
Sektor ini sangat tergantung pada bunga bank / inflasi dan nilai tukar rupiah
untuk melakukan ekspansi. Semakin tinggi inflasi, suku bunga tinggi dan
pelemahan nilai tukar rupiah, pertumbuhan penjualan juga menurun.
4. Sektor Perbankan
Sektor ini sangat sensitif pada isu ekonomi, suku bunga, inflasi dan nilai mata
uang. Inflasi dan pelemahan nilai tukar rupiah akan menyebabkan harga barang
menjadi meningkat yang mengakibatkan daya beli turun, NPL (non performing
loan) naik dan penyaluran kredit terhambat. Padahal sektor ini hidup dari
penyaluran kredit.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menetapkan keempat sektor
tersebutke dalam beberapa kelompok strata dengan memilih 2 saham perusahaan
persektor untuk diuji dalam penelitian ini. Dengan berdasarkan atas sensitivitas
serta daya tahan dari ke empat sektor tersebut terhadap nilai tukar rupiah, yang
akan diperjelas pada tabel di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.1 Daftar sampel perusahaan
No Tingkat Sensitivitas Sektor Nama perusahaan Keterangan Alasan Memilih Perusahaan
1 Tidak Sensitif
Barang Konsumsi
Gudang Garam Tbk Bergerak di bidang industri rokok Pabrik rokok terbesar di Indonesia
Unilever Indonesia Tbk.
Bergerak di industri barang konsumsi
Semua produk Unilever hampir ditemui dalam kehidupan sehari hari.
2 Cukup Sensitif
Pertanian / Perkebunan
Astra Agro Lestari Tbk.
Bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit
Karena merupakan bagian dari Grup Astra yang sudah terkenal dengan kekuatannya dan
menghasilkan bermacam-macam produk pangan yang dibutuhkan di seluruh dunia.
Sawit Sumbermas Sarana Tbk.
Bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit
Menghasilkan bermacam-macam produk pangan yang dibutuhkan di seluruh dunia.
3 Sensitif
Aneka Industri (otomotif dan alat berat)
PT. Astra International Tbk Bergerak di bidang otomotif
Merupakan perusahaan multinasional penghasil produk otomotif yang bisa kita
jumpai hampir di seluruh Indonesia. PT. United Tractors
Tbk. Distributor peralatan berat Merupakan distributor alat berat terkemuka dan terbesar di Indonesia.
4
Sangat Sensitif
Perbankan
Bank Central Asia (Persero) Tbk.
Bergerak di bidang industri perbankan Merupakan bank swasta terbesar di Indonesia.
Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk.
Bergerak di bidang industri perbankan Bank milik pemerintah terbesar di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
H. Sumber Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data yang bersifat kuantitatif
karena dinyatakan dengan angka-angka yang menunjukkan nilai terhadap besaran
atas variabel yang diwakilinya. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data
sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain baik berupa dokumentasi,
data yang telah diolah, maupun informasi mengenai sesuatu hal. Sugiyono
(2010 :137) mengatakan bahwa sumber data sekunder adalah Sumber data yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang
lain atau lewat dokumen. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu
situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), www.idx.co.id, situs resmi bank
Indonesia www.bi.go.id dan sumber-sumber lainnya yang mendukung (majalah,
koran, jurnal, internet, dan sebagainya).
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik
observasi dokumen yaitu pencatatan secara langsung dari data sekunder. Data
sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi atau dalam bentuk
publikasi dan dikumpulkan serta telah diolah oleh organisasi atau pihak lain. Data
tersebut diambil di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta serta dari situs resmi Bursa Efek Indonesia
(BEI), www.idx.co.id, situs resmi bank Indonesia www.bi.go.id dan sumber-
sumber lainnya yang mendukung (majalah, koran, jurnal, internet, dan
sebagainya).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Adapun tahap – tahap observasi dokumen yang akan dilakukan dalam
penelitian ini yaitu :
1. Mencari harga saham masing – masing perusahaan sebelum dan saat
terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah setiap hari operasional Bursa Efek
Indonesia (Senin – Jumat).
J. Periode Pengamatan
Dalam penelitian ini, peneliti hanya ingin meneliti harga saham sebelum dan
pada saat terjadinya pelemahan nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Maka
untuk periode pengamatannya, peneliti hanya memakai 2 (dua) periode saja yaitu:
1. Periode Sebelum Pelemahan
Pada penelitian ini, panjangnya periode sebelum terjadinya pelemahan nilai
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat adalah 31 hari, yaitu dimulai tanggal 04
Mei 2015 sampai 17 Juni 2015. Peneliti memilih periode selama 31 hari yaitu
dimulai pada tanggal 4 Mei 2015 hingga 17 Juni 2015 yaitu berdasarkan pada
volatilitas nilai tukar rupiah, di mana pada periode tersebut volatilitas pelemahan
nilai tukar rupiah rendah dan belum menimbulkan kepanikan masyarakat.
Meskipun nilai tukar rupiah terus berfluktuasi terhadap dolar AS dan
menyebabkan penurunan cadangan devisa, namun volatilitasnya rendah dan
depresiasinya masih lebih baik dari negara lain (Satyagraha, Antara News, 08 Mei
2015). Ilyas (Liputan6.com News, 14 Juli 2015) menyatakan bahwa rupiah
berfluktuatif lemah dan bertahan di kisaran 13.305-13.322.
2. Periode Saat Pelemahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan periode saat terjadinya pelemahan
nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yaitu sebanyak 31 hari. Alasan
peneliti menggunakan 31 hari yaitu berdasarkan data yang diperoleh peneliti
melalui website resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id), yaitu data historis nilai
tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat selama 10 bulan (bulan Januari
sampai bulan Oktober), dimana saat terjadinya fluktuasi tertinggi pelemahan nilai
tukar rupiah yang mencapai lebih dari Rp. 14.000 /US$ dimulai pada tanggal 25
Agustus 2015 sampai 7 Oktober 2015 yaitu selama 31 hari (sesuai dengan jam
operasional Senin – Jumat) yang kemudian periode ini peneliti jadikan sebagai
periode saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat.
Periode Sebelum Pelemahan Periode Saat Pelemahan (14 Mei-17 Juni) (25 Agustus- 7 Oktober)
Periode Transisi
(18 Juni – 24 Agustus)
Gambar 3.1 Periode Penelitian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan transisi
merupakan peralihan dari keadaan (tempat, tindakan, dan sebagainya) pada yang
lain: masa -- , masa peralihan; masa pancaroba: pada masa --, pada umumnya
keadaan belum stabil. Pada periode 18 Juni – 24 Agustus, nilai tukar rupiah
berada di kisaran Rp 13.305 per dolar Amerika Serikat – Rp 14.047 per dolar
Amerika Serikat (lihat pada lampiran 2,tabel 1, hal.106).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Peneliti menetapkan tanggal 18 Juni – 24 Agustus sebagai periode transisi,
disebabkan pada saat tersebut pelemahan nilai tukar rupiah berfluktuasi secara
tidak sistemik atau tidak terstruktur dan begitu lamban. Sehingga dalam kondisi
seperti itu investor cenderung memilih untuk menunggu sebelum memutuskan
aksi jual sahamnya atau memutuskan untuk berinvestasi saham pada sektor yang
lebih aman pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah.
K. Teknik Analisis Data
Berdasarkan pada rumusan masalah, maka pada penelitian ini hanya terdapat 1
pengujian hipotesis. Kemudian teknik analisis data yang digunakan untuk menguji
hipotesis tersebut yaitu :
1. Pengujian hipotesis
a. Uji Beda (paired sample T test)
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode uji beda rata-rata
untuk dua sample berpasangan untuk menguji hipotesis harga saham perusahaan
LQ45 pada saat sebelum terjadi pelemahan kurs rupiah dan saat terjadi pelemahan
nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Metode uji beda rata-rata untuk
dua sampel berpasangan adalah suatu metode yang digunakan untuk
membandingkan rata-rata dua sampel yang saling berhubungan dalam satu
kelompok. Metode uji beda rata-rata (paired sample t test ) ini merupakan
sebuah sample dengan subjek yang sama namunmengalami dua perlakuan
atau pengukuran yang berbeda, misalnya tentang harga saham perusahaan
LQ45 pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi
pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut :
a. Merumuskan Hipotesis
H0 = Tidak terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum
terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat.
Ha = Terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum
terjadi pelemahan kurs rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat.
b. Menentukan rata rata harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum terjadi
pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat.
c. Menentukan derajat kepercayaan dalam penelitian ini 95% dengan tingkat
signifikansi (α) 5%.
d.Melakukan pengujian data dengan menggunakan metode Paired Sample T Test
e. Menentukan kriteria hipotesis :
Ho diterima jika sig-t (probabilitas) > 0,05.
Ha diterima jika sig-t (probabilitas) < 0,05.
f. Kesimpulan berdasarkan probabilitas
Jika P value> 0,05 maka H0 diterima.
Jika P value < 0,05 maka H0 ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2. Analisis masalah kedua
Pada permasalahan kedua, terdapat dua teknik analisis data yaitu :
a. Koefisien Variasi (coeficient of variation)
Standar deviasi dapat mengukur keheterogenan atau variasi suatu kelompok
data. Namun jika kita ingin membandingkan dua kelompok data yang
mempunyai ukuran yang berbeda, standar deviasi tidak dapat digunakan artinya
standar deviasi yang lebih besar tidak selalu berarti kelompok data tersebut lebih
heterogen Untuk keperluan perbandingan dua kelompok data tanpa melihat
ukuran satuannya, maka dapat digunakan suatu ukuran variasi yang dinamakan
koefisien variasi (KV). Karena pada penelitian ini , saya meneliti dalam bentuk
sampel maka rumus KV dituliskan sebagai berikut :.
Rumus KV = . 100 %
S = simpangan baku/ standar deviasi X = rata-rata nilai X Koefisien variasi yang nilainya lebih kecil menunjukkan pola sebaran yang
lebih seragam (mendekati rata-rata populasinya) dibandingkan dengan KV yang
lebih besar.
b. Analisis Trend
Trend adalah suatu gerakan yang cenderung naik atau turun dalam jangka
panjang yang diperoleh dari rata-rata perubahan dari waktu ke waktu dan nilainya
cukup rata atau mulus (smooth). Trend data berkala bisa berbentuk tren yang
meningkat dan menurun secara mulus. Kekuatan yang dapat memengaruhi trend
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
adalah perubahan populasi, harga, tekhnologi dan produktivitas (Suharyadi &
Purwanto, 2007). Metode Trend Moment adalah salah satu metode yang dapat
digunakan pada penelitian ini dalam melakukan forecast harga saham, yang
nantinya akan dijadikan dasar untuk harga saham pada tahun berikutnya atau
tahun sebelumnya. Pada metode Trend Moment ini terdapat gabungan dari analisis
statistik berupa analisis trend dan metode moment.
Dalam penerapan metode Trend Moment dapat dilakukan dengan
menggunakan data historis dari satu variabel, adapun rumus yang di gunakan
dalam penyusunan dari metode ini menurut Sugiarto & Dergibson (2002), adalah:
Y = a + b X (n)
Di mana :
Y = harga saham yang akan diramalkan a = bilangan konstanta b = slope atau koefisien garis trend X = indeks waktu (dimulai dari 0,1,2,….n) Kriteria Pengujian :
b positif = harga saham meningkat yang artinya punya daya tahan menguat.
b negatif = harga saham menurun yang artinya daya tahan melemah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
A. Lokasi Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia berada di gedung Bursa Efek Indonesia yang terletak di
Jalan Jendral Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan 12190, Indonesia. Dengan
nomor Telepon : +6221 5150515, Fax : +6221 5150330.
B. Sejarah Bursa Efek Indonesia
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.Pasar
modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada
tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia
Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar
modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal
tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan
pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial
kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan
operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya. Pemerintah
Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan
beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan
berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 4.1 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia
[Desember 1912]
Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda
[1914 – 1918] Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I [1925 – 1942] Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di
Semarang dan Surabaya [Awal tahun 1939]
Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup
[1942 – 1952] Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II [1956] Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif [1956 – 1977] Perdagangan di Bursa Efek vakum [10 Agustus 1977]
Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama
[1977 – 1987] Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal
[1987] Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia
[1988 – 1990] Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat
[2 Juni 1988] Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer
[Desember 1988]
Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal
[16 Juni 1989] Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya
[13 Juli 1992] Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ
[22 Mei 1995] Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems)
[10 November 1995]
Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996
[1995] Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya [2000] Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di
pasar modal Indonesia [2002] BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading) [2007] Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan
berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) [02 Maret 2009]
Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
C. Daftar Saham Subjek Penelitian
Data penelitian meliputi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
dan harga saham berbagai sektor perusahaan pada indeks LQ45 di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode Agustus 2015 – Oktober 2015, saham perusahaan –
perusahaan tersebut antara lain, yaitu :
Tabel 4.2 Daftar Saham dari Berbagai Sektor yang Diteliti pada Indeks LQ45
No Sektor Nama perusahaan Keterangan
1 Barang
Konsumsi
Gudang Garam Tbk (GGRM)
Bergerak di bidang industri rokok
Unilever Indonesia Tbk. (UNVR)
Bergerak di industri barang konsumsi
2 Pertanian / Perkebunan
Astra Agro Lestari Tbk. (AALI)
Bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit
Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS)
Bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit
3
Aneka Industri
(otomotif dan elektronik)
Astra International Tbk. (ASII)
Bergerak di bidang otomotif
United Tractors Tbk. (UNTR)
Distributor peralatan berat
4 Perbankan
Bank Central Asia (Persero) Tbk.(BBCA)
Bergerak di bidang industri perbankan
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
(BBRI)
Bergerak di bidang industri perbankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
D. Profil Umum Subjek Penelitian
1. PT. Gudang Garam Tbk (GGRM)
a. Profil Umum Perusahaan
Perusahaan rokok Gudang Garam adalah salah satu industri rokok terkemuka
ditanah air yang telah berdiri sejak tahun 1958 di kota Kediri, Jawa Timur.
Hingga kini, Gudang Garam sudah terkenal luas baik di dalam negeri maupun
mancanegara sebagai penghasil rokok kretek berkualitas tinggi.Produk Gudang
Garam bisa ditemukan dalam berbagai variasi, mulai sigaret kretek klobot (SKL),
sigaret kretek linting-tangan (SKT), hingga sigaret kretek linting-mesin (SKM).
Bagi Anda para penikmat kretek sejati, komitmen kami adalah memberikan
pengalaman tak tergantikan dalam menikmati kretek yang terbuat dari bahan
pilihan berkualitas tinggi.
b. Komposisi Pemegang Saham
Tabel 4.3 Komposisi Pemegang Saham PT. Gudang Garam Tbk.
Pemegang Saham Jumlah Saham Total Nominal ( Rp Juta) %
Juni Setiawati Wonowidjojo 10.376.800 5.188 0.54
Susilo Wonowidjojo 7.325.400 3.663 0.38
PT Suryaduta Investama 1.333.146.800 666.574 69.29
PT Suryamitra Kusuma 120.442.700 60.221 6.26
Masyarakat 452.796.300 226.398 23.53
Total 1.924.088.000 962.044 100.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR)
a. Profil Umum Perusahaan
Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken
N.V. Lever. Pada 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever
Brothers Indonesia dan pada 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT
Unilever Indonesia Tbk. Unilever Indonesia mendaftarkan 15% dari sahamnya di
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1981.dan mempunyai
lebih dari 1000 supplier.
Di Indonesia, Unilever bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen,
margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan
dan minuman dari teh, produk-produk kosmetik, dan produk rumah tangga.
Produk yang dihasilkan PT Unilever adalah Surf, Rinso, Buavita, Sunsilk, Taro,
Pepsodent, Molto, Lifebuoy, Clear, Close Up, Citra, Axe, Royco, Kecap Bango,
SariWangi, Blue Band, Wall’s, Sunlight, Pond’s, Lux, Rexona, Pure It, CIF,
Vaseline, Dove, Domestos Nomos, Viso, Wipol, Vixal, Lipton, She, Molto.
b. Komposisi Pemegang Saham
Unilever Indonesia Holding B.V. memiliki 6,484,877,500 saham atau setara
85% dari total jumlah saham UNVR. Publik memiliki 1,145,122,500 saham
(15%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3. PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI)
a. Profil Umum Perusahaan
Astra Agro Lestari Tbk (AALI) didirikan dengan nama PT Suryaraya
Cakrawala tanggal 3 Oktober 1988, yang kemudian berubah menjadi PT Astra
Agro Niaga tanggal 4 Agustus 1989. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada
tahun 1995.Pada tanggal 30 Juni 1997, Perusahaan melakukan penggabungan
usaha dengan PT Suryaraya Bahtera. Penggabungan usaha ini dicatat dengan
metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Setelah penggabungan usaha
ini, nama Perusahaan diubah menjadi PT Astra Agro Lestari dan meningkatkan
modal dasar dari Rp 250 miliar menjadi Rp 2 triliun yang terdiri dari
4.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500,-. Pemegang saham
yang memiliki 5% atau lebih saham Astra Agro Lestari Tbk adalah Astra
International Tbk / ASII (induk usaha) (79,68%)
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan AALI
adalah perkebunan, perdagangan umum, perindustrian, pengangkutan, konsultan
dan jasa. Kegiatan utama Astra Agro adalah bergerak dalam bidang usaha kelapa
sawit. Pada tanggal 21 Nopember 1997, AALI memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham AALI
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 125.800.000 saham dengan nilai nominal Rp
500,- per saham dan harga perdana sebesar Rp 1.550,- per saham. Pada tanggal 09
Desember 1997, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
b. Komposisi Pemegang Saham
Kepemilikan saham publik sebesar 20,3% dari total 1,57 miliar saham yang
beredar dan Astra International Tbk / ASII (induk usaha) (79,68%).
4. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS)
a. Profil Umum Perusahaan
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk didirikan di Pangkalan Bun, Kalimantan
Tengah pada tanggal 22 November 1995. Sejalan dengan pertumbuhan usaha dan
komitmennya untuk menjadi perusahaan berkelas dunia, Perseroan melaksanakan
Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tanggal 12
Desember 2013 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SSMS adalah
adalah pertanian, perdagangan, dan industri. Kegiatan utama Sawit Sumbermas
Sarana adalah bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa
sawit yang memproduksi minyak kelapa sawit (crude palm oil), inti sawit (palm
kernel) dan minyak inti sawit (palm kernel oil).
Pada tanggal 29 Nopember 2013, SSMS memperoleh pernyataan efektif dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham SSMS (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.500.000.000 dengan nilai
nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp 670,- per saham.
Perseroan melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public
Offering/ IPO) pada tanggal 12 Desember 2013. Perseroan menerbitkan
1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta) lembar saham baru atau kepemilikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
15,7% (lima belas koma tujuh persen) dengan harga penawaran sebesar Rp 670.
Per 31 Desember 2014, sejumlah 9.525.000.000 saham perseroan dengan nilai
nominal Rp 100 per saham, tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan
jumlah pemegang saham melebihi 1.800.
b. Komposisi Pemegang Saham
Tabel 4.4 Komposisi Pemegang Saham PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk.
5. PT Astra International Tbk. (ASII)
a. Profil Umum Perusahaan
Astra mengawali bisnis di Jakarta pada tahun 1957 sebagai sebuah perusahaan
perdagangan umum dengan nama PT Astra International Inc. yang kemudian telah
mengalami perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk pada tahun 1990,
seiring dengan pelepasan saham ke publik beserta pencatatan saham Perseroan di
Bursa Efek Indonesia yang terdaftar dengan kode saham ASII. Seiring dengan
perkembangan skala usahanya, Astra saat ini memiliki lebih dari 222.000
karyawan pada lebih dari 190 anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan
pengendalian bersama entitas yang tergabung dalam Grup Astra. Secara umum,
Name ( above 5% ownership each ) Percent (%) PT Citra Borneo Indah 26,46% PT Prima Sawit Borneo 13,65%
PT Putra Borneo Agro Lestari 13,65% PT Mandiri Indah Lestari 13,65% Falcon Private Bank Ltd 8,43%
Jemmy Adriyanor 6,55%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
bidang usaha Grup Astra dikelompokan kedalam enam segmen usaha, yaitu
Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur,
Logistik dan Lainnya, dan Teknologi Informasi.
b. Komposisi Pemegang Saham
Komposisi Pemegang Saham PT Astra International Tbk Periode 31 Maret
2016 yaitu Jardine Cycle & Carriage Limited sebesar 50,11 % dan Masyarakat
lain < 5% sebesar 49,89%.
6. PT United Tractors Tbk. (UNTR)
a. Profil Umum Perusahaan
United Tractors (UT/Perusahaan) adalah distributor peralatan berat terbesar
dan terkemuka di Indonesia yang menyediakan produk-produk dari merek
ternama dunia seperti Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Tadano, dan
Komatsu Forest. Didirikan pada 13 Oktober 1972, UT melaksanakan penawaran
umum saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada 19
September 1989 menggunakan nama PT United Tractors Tbk (UNTR), dengan
PT Astra International Tbk sebagai pemegang saham mayoritas. Penawaran
umum saham perdana ini menandai komitmen United Tractors untuk menjadi
perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat berat, pertambangan dan
energi guna memberi manfaat bagi para pemangku kepentingan.
Saat ini perusahaan telah mencakup 19 kantor cabang, 22 kantor pendukung,
dan 11 kantor perwakilan di seluruh penjuru negeri. Tidak puas hanya menjadi
distributor peralatan berat terbesar di Indonesia, Perusahaan juga memainkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
peran aktif di bidang kontraktor penambangan dan baru-baru ini telah memulai
usaha pertambangan batu bara. UT menjalankan berbagai bisnisnya melalui tiga
unit usaha yaitu Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan.
b. Komposisi Pemegang Saham
Tabel 4.5 Komposisi Pemegang Saham United Tractors Per- 30 November 2015
No Name Share Percent
1 Public (Below 5% Ownership Each) 1,510,817,778.00 40.50%
2 PT. Astra Internasional Tbk 2,219,317,358.00 59.50%
Total 3,730,135,136.00 100%
7. PT Bank Central Asia (Persero) Tbk.(BBCA)
a. Profil Umum Perusahaan
Bank Central Asia Tbk (Bank BCA) (BBCA) didirikan di Indonesia tanggal
10 Agustus 1955 dengan nama NV. Produk & Layanan BCA Produk Simpanan,
Kartu Kredit, Fasilitas Kredit, Layanan Transaksi Perbankan, Layanan Cash
Management, Bancassurance, Bank Garasi, Fasilitas Ekspor Impor, Fasilitas
Valuta Asing, Perbankan Elektronik. Pada tanggal 11 Mei 2000, BBCA
memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran
Umum Saham Perdana BBCA (IPO) sebanyak 662.400.000 saham dengan jumlah
nilai nominal Rp 500,- dengan harga penawaran Rp 1.400,- per saham, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
merupakan 22% dari modal saham yang ditempatkan dan disetor, sebagai bagian
dari divestasi pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Penawaran umum ini dicatatkan pada
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 31 Mei 2000.
b. Komposisi pemegang saham
Tabel 4.6 Komposisi Pemegang Saham Bank Central Asia Per- 30 November 2015
Name Percent (%)
Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono 47,15%
Anthony Salim 1,76%
PT Bank Central Asia Tbk 1,18%
Masyarakat 49.94%
8. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)
a. Profil Umum Perusahaan
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang
terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di
Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De
Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan
dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang
melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut
berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari
kelahiran BRI. Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank
Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan
kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara
waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949
dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu
melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan
(BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan
Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden
(Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia
dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang
pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam
ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks
BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,
sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor
(Exim). Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang
Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang
Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank
Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor
dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan
Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21
tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi
perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah
Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk
menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama
resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai
dengan saat ini.
c. Komposisi Pemegang Saham
Negara Republik Indonesia (56,75%) dan Publik (43,25%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
E. Daftar Harga Saham Perusahaan Sebelum Pelemahan Nilai Tukar Rupiah
terhadap Dolar Amerika Serikat Tahun 2015
Tabel 4.7 Daftar Harga Saham Perusahaan Sebelum Pelemahan Nilai Tukar Rupiah
terhadap Dolar Amerika Serikat Tahun 2015
Tanggal Gudang Garam
Tbk
Unilever Indonesia
Tbk
Astra Agro
Lestari Tbk
Sawit Sumbermas Sarana Tbk
Astra Internasiona
l
United Tractors
BCA Tbk
BRI Tbk
4 Mei 49,000 43,000 20,250 1,925 7,100 21,300 13,725 11,6255 Mei 48,500 44,175 20,400 1,985 7,275 21,300 13,850 11,7006 Mei 48,175 45,175 20,975 2,010 7,350 21,225 13,700 11,7507 Mei 45,975 43,400 20,450 1,975 7,200 22,800 13,700 11,6258 Mei 46,200 44,000 21,200 1,980 7,400 23,925 13,775 11,65011 Mei 45,950 43,650 22,225 2,000 7,325 23,550 13,700 11,77512 Mei 47,150 42,500 24,150 2,190 7,375 23,800 13,725 12,02513 Mei 47,125 42,300 26,000 2,220 7,525 23,700 13,725 12,17515 Mei 46,500 43,500 26,400 2,340 7,500 22,800 13,525 11,80018 Mei 45,050 43,850 26,275 2,380 7,550 22,100 13,600 12,00019 Mei 45,850 43,850 27,225 2,375 7,700 22,525 13,650 12,27520 Mei 47,450 43,350 27,400 2,355 7,850 22,850 13,875 12,47521 Mei 47,250 42,850 25,950 2,380 7,825 22,700 14,125 12,75022 Mei 47,075 43,775 26,100 2,380 7,575 23,275 14,350 12,60025 Mei 46,300 44,400 26,500 2,380 7,575 22,625 14,300 12,35026 Mei 46,350 45,725 26,500 2,380 7,500 22,625 14,350 12,37527 Mei 45,800 44,500 26,825 2,360 7,425 22,100 14,250 11,95028 Mei 46,200 44,950 26,225 2,380 7,375 21,100 14,150 11,82529 Mei 47,100 43,300 24,800 2,350 7,300 20,300 14,125 11,7751 Juni 47,000 43,200 25,075 2,175 7,325 20,525 14,125 11,7253 Juni 46,000 43,600 25,650 2,110 7,050 21,550 13,600 11,2504 Juni 45,000 42,650 25,050 2,085 7,025 21,700 13,625 11,1255 Juni 45,200 42,150 24,600 2,085 7,000 22,200 13,650 11,3008 Juni 45,200 41,550 23,800 1,985 6,925 21,850 13,575 11,0009 Juni 43,025 39,700 23,200 1,900 6,850 20,500 13,300 10,47510 Juni 43,250 41,350 23,925 1,820 6,850 21,000 13,325 10,40011 Juni 43,175 40,650 23,725 1,850 6,950 20,350 13,350 10,12512 Juni 44,000 41,225 23,200 1,840 7,075 20,500 13,250 10,37515 Juni 43,500 40,300 22,475 1,795 6,850 20,200 13,300 10,15016 Juni 44,275 40,000 22,900 1,825 6,975 20,200 13,350 10,55017 Juni 45,625 40,925 22,500 1,835 7,000 20,000 13,725 11,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
F. Daftar Harga Saham Perusahaan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat Tahun 2015
Tabel 4.8 Daftar Harga Saham Perusahaan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah
terhadap Dolar Amerika Serikat Tahun 2015
Tanggal Gudang Garam
Tbk
Unilever Indonesia
Tbk
Astra Agro
Lestari Tbk
Sawit Sumbermas Sarana Tbk
Astra Internasional
United Tractors
BCA Tbk
BRI Tbk
25 Agustus 41,425 37,100 14,800 1,645 5,600 17,275 11,625 9,500 26 Agustus 41,950 36,250 15,025 1,580 5,625 16,500 11,850 9,750 27 Agustus 44,200 38,750 16,600 1,645 5,825 17,375 12,600 10,50028 Agustus 42,000 38,000 18,075 1,610 5,775 17,825 12,850 10,40031 Agustus 44,500 39,725 17,125 1,615 5,925 19,125 12,900 10,62501 September 43,000 38,925 16,900 1,615 5,700 18,600 12,575 10,10002 September 42,800 38,500 16,200 1,615 5,975 18,250 12,275 10,20003 September 43,075 38,475 16,275 1,635 6,150 19,925 12,300 10,15004 September 42,600 38,950 16,050 1,670 6,200 19,925 12,250 10,07507 September 41,900 38,150 15,225 1,650 5,850 18,500 11,925 9,775 08 September 41,875 37,750 15,400 1,655 5,875 18,500 11,800 9,925 09 September 41,500 38,000 17,300 1,700 6,100 18,000 11,925 9,925 10 September 41,750 37,750 16,500 1,635 6,050 17,375 11,925 9,650 11 September 41,750 38,750 18,000 1,695 6,125 17,800 11,925 9,600 14 September 42,025 40,250 18,125 1,685 6,125 18,525 12,100 9,625 15 September 41,000 39,000 17,825 1,610 6,025 18,200 11,950 9,625 16 September 40,650 38,425 18,150 1,610 5,900 18,850 11,850 9,600 17 September 41,675 39,100 17,975 1,655 5,925 18,675 12,225 10,02518 September 42,825 39,100 18,000 1,655 5,800 18,400 12,275 9,775 21 September 43,025 39,000 18,100 1,630 5,800 18,700 12,175 9,525 22 September 42,250 38,050 17,900 1,630 5,800 18,275 12,150 9,350 23 September 41,750 36,950 17,925 1,620 5,500 18,425 11,875 8,800 25 September 41,775 36,250 17,950 1,635 5,550 17,525 11,800 8,550 28 September 40,500 36,100 17,800 1,625 5,175 16,575 11,475 8,300 29 September 42,750 38,000 18,100 1,590 5,300 16,900 11,900 8,350 30 September 42,000 38,000 18,125 1,615 5,225 17,475 12,275 8,650 1 Oktober 43,300 38,800 19,300 1,710 5,275 17,100 12,000 8,725 2 Oktober 44,450 37,800 19,100 1,730 5,125 17,000 11,875 8,675 5 Oktober 46,600 39,000 20,325 1,795 5,325 17,425 12,550 9,125 6 Oktober 44,850 39,450 20,000 1,765 5,925 17,800 12,950 9,450 7 Oktober 42,500 39,000 19,000 1,755 6,125 18,800 13,000 9,850
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tahap – tahap dan pengolahan data yang kemudian
akan dianalisis tentang “Pengaruh Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap
Harga Saham Sektoral Pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia”. Data
yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek
Indonesia (BEI), www.idx.co.id, situs resmi Bank Indonesia (BI), www.bi.go.id.
Hasil – hasil pengolahan data di sini dianggap merupakan hasil yang terbaik
karena dapat memenuhi kriteria ekonomi, statistik maupun ekonometri. Hasil
estimasi ini diharapkan mampu menjawab hipotesis yang diajukan dalam studi ini.
Pada awal pengujian yaitu untuk menguji hipotesis pertama digunakan pengujian
uji beda (paired sample T test), ada tidaknya perbedaan rata – rata dua sampel
yang saling berhubungan dalam satu kelompok.
Rumusan masalah kedua menggunakan analisis koefisien variasi, yang mana
hasil dari analisis koefisien variasi digunakan untuk mengukur keheterogenan atau
variasi suatu kelompok data. Kemudian untuk mendukung analisis pada masalah
kedua juga digunakan analisis trend yang digunakan untuk mengetahui
kecenderungan suatu variabel dalam jangka panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
A. Pengujian Hipotesis
1. Uji T (Paired Sample T-test)
Uji T (Paired Sample T-test) adalah uji beda rata-rata dua sampel berpasangan
yang digunakan untuk mengetahui perbedaan harga saham pada berbagai sektor
perusahaan di indeks LQ45 pada waktu sebelum dan saat terjadinya pelemahan
nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
a. Sektor Konsumsi
Tabel 5.1
Hasil Uji Paired Sampel T-test Sektor Konsumsi
Sumber : Hasil Olah SPSS
1) Perumusan Hipotesis
H0 = Tidak terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum
terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat.
Ha = Terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum
terjadi pelemahan kurs rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2) Kriteria Hipotesis :
Ho diterima jika sig-t (probabilitas) > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan
harga saham perusahaan LQ45 pada sektor konsumsi pada saat sebelum terjadi
pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat.
Ha diterima jika sig-t (probabilitas) < 0,05. Artinya terdapat perbedaan harga
saham perusahaan LQ45 pada sektor konsumsi pada saat sebelum terjadi
pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat
3) Dengan level of significance (α) 5% dan nilai sig. (2-tailed) = 0,000
4) Kesimpulan
Dari hasil Uji Paired Sample T-test Sektor Konsumsi pada tabel 5.1, dapat
dilihat nilai Sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha (0,05) maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa
terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada sektor konsumsi pada saat
sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, di mana harga saham perusahaan LQ45
pada sektor konsumsi pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah lebih
besar dibandingkan pada saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
b. Sektor Pertanian dan Perkebunan
Tabel 5.2 Hasil Uji Paired Sampel T-test Sektor Pertanian dan Perkebunan
Sumber : Hasil Olah SPSS
1) Perumusan Hipotesis
H0 = Tidak terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum
terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat.
Ha = Terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum
terjadi pelemahan kurs rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat.
2) Kriteria Hipotesis :
Ho diterima jika sig-t (probabilitas) > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan
harga saham perusahaan LQ45 pada sektor Pertanian dan Perkebunan pada saat
sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Ha diterima jika sig-t (probabilitas) < 0,05. Artinya terdapat perbedaan harga
saham perusahaan LQ45 pada sektor Pertanian dan Perkebunan pada saat sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat
3) Dengan level of significance (α) 5% dan nilai sig. (2-tailed) = 0,000
4) Kesimpulan
Dari hasil Uji Paired Sample T-test Sektor Pertanian dan Perkebunan pada
tabel 5.2, dapat dilihat nilai Sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari
alpha (0,05) maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima
yang berarti bahwa terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada sektor
Pertanian dan Perkebunan pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, di
mana harga saham perusahaan LQ45 pada sektor Pertanian dan Perkebunan pada
saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah lebih besar dibandingkan pada
saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
c. Sektor Aneka Industri
Tabel 5.3
Hasil Uji Paired Sampel T-test Sektor Aneka Industri
Sumber : Hasil Olah SPSS
1) Perumusan Hipotesis
H0 = Tidak terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum
terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat.
Ha = Terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum
terjadi pelemahan kurs rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat.
2) Kriteria Hipotesis :
Ho diterima jika sig-t (probabilitas) > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan
harga saham perusahaan LQ45 pada sektor Aneka Industri pada saat sebelum
terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat.
Ha diterima jika sig-t (probabilitas) < 0,05. Artinya terdapat perbedaan harga
saham perusahaan LQ45 pada sektor Aneka Industri pada saat sebelum terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat
3) Dengan level of significance (α) 5% dan nilai sig. (2-tailed) = 0,000
4) Kesimpulan
Dari hasil Uji Paired Sample T-test Sektor Aneka Industri pada tabel 5.3,
dapat dilihat nilai Sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha (0,05)
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti
bahwa terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada sektor Aneka
Industri pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi
pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, di mana harga
saham perusahaan LQ45 pada sektor Aneka Industri pada saat sebelum terjadi
pelemahan nilai tukar rupiah lebih besar dibandingkan pada saat terjadi
pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
d. Sektor Perbankan
Tabel 5.4 Hasil Uji Paired Sampel T-test Sektor Perbankan
Sumber : Hasil Olah SPSS
1) Perumusan Hipotesis
H0 = Tidak terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum
terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat.
Ha = Terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum
terjadi pelemahan kurs rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat.
2) Kriteria Hipotesis :
Ho diterima jika sig-t (probabilitas) > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan
harga saham perusahaan LQ45 pada sektor Perbankan pada saat sebelum terjadi
pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat.
Ha diterima jika sig-t (probabilitas) < 0,05. Artinya terdapat perbedaan harga
saham perusahaan LQ45 pada sektor Perbankan pada saat sebelum terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat
3) Dengan level of significance (α) 5% dan nilai sig. (2-tailed) = 0,000
4) Kesimpulan
Dari hasil Uji Paired Sample T-test perbankan pada tabel 5.4, dapat dilihat
nilai Sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha (0,05) maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat
perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada sektor perbankan pada saat
sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, di mana harga saham perusahaan LQ45
pada sektor perbankan pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah
lebih besar dibandingkan pada saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap
dolar Amerika Serikat.
2. Kesimpulan hasil uji T (Paired Sample T-test) untuk hipotesis pertama yaitu:
Uji T (Paired sample T-test) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan harga
saham pada semua sektor perusahaan yang diteliti yaitu sektor konsumsi, sektor
pertanian/perkebunan, sektor aneka industri dan sektor perbankan di indeks LQ45
di mana harga saham pada waktu sebelum pelemahan lebih besar dibandingkan
saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal
tersebut ditunjukkan dengan nilai sig.(2-tailed) pada semua sektor bernilai 0,000 <
Level Of Significance = 0,05. Hal itu berarti bahwa terjadi pelemahan harga saham
pada semua sektor perusahaan yang diteliti pada saat terjadi pelemahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dibandingkan sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terjadap dolar
Amerika Serikat.
B. Analisis Masalah Kedua
Pada masalah kedua pada penelitian ini terdapat 2 teknik analisis yaitu analisis
koefisien variasi dan analisis trend yang digunakan untuk mengetahui adanya
perbedaan daya tahan perusahaan dilihat dari harga saham diantara berbagai
sektor perusahaan pada indeks LQ45 berdasarkan sensitivitasnya atas pelemahan
nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Analisis dilakukan pada tiap-
tiap perusahaan di berbagai sektor perusahaan yang diteliti yaitu sektor konsumsi,
sektor pertanian/perkebunan, sektor aneka industri dan sektor perbankan, dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
1. Koefisien Variasi (KV)
Koefisien Variasi (KV) dapat mengukur keheterogenan atau variasi suatu
kelompok data yang mempunyai ukuran yang berbeda. Rumus KV dituliskan
sebagai berikut :.
KV = . 100 %
S = simpangan baku/ standar deviasi
X = rata-rata nilai X
Koefisien variasi yang nilainya lebih kecil menunjukkan pola sebaran yang
lebih seragam (mendekati rata-rata populasinya) dibandingkan dengan KV yang
lebih besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2. Analisis Trend
Tren adalah suatu gerakan yang cenderung naik atau turun dalam jangka
panjang yang diperoleh dari rata-rata perubahan dari waktu kewaktu dan nilainya
cukup rata atau mulus (smooth). Rumus yang di gunakan dalam penyusunan dari
metode adalah: (Sugiarto & Dergibson, 2002)
Y = a + b X (n)
Dimana :
Y = harga saham yang akan diramalkan
a = bilangan konstanta
b = slope atau koefisien garis trend
X = indeks waktu (dimulai dari 0,1,2,….n)
Kriteria Pengujian :
b positif = harga saham meningkat yang artinya punya daya tahan menguat.
b negatif = harga saham menurun yang artinya daya tahan melemah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 5.5 Ringkasan Standar Deviasi, Rata – Rata dan Koefisien Variasi
Kelompok Perusahaan Standar Deviasi Rata - Rata Koefisien Variasi
Sebelum Saat Sebelum Saat Sebelum Saat
Konsumsi
PT Gudang Garam Tbk 1,538952 1,308107 45,94355 42,52419 0,03349658 0,03076148
PT Unilever Indonesia
Tbk. 1,551852 0,995949 42,88871 38,30161 0,03618323 0,0260028
Pertanian /
Perkebunan
PT Astra Agro Lestari
Tbk. 2,171462 1,373920 24,25645 17,52177 0,08952101 0,07841217
PT Sawit Sumbermas
Sarana Tbk. 0,216813 0,052347 2,11774 1,65419 0,10237942 0,0316451
Aneka
Industri
PT Astra International 0,288845 0,317270 7,27742 5,76371 0,03969058 0,05504614
PT United Tractors 1,199943 0,858374 21,84435 18,05242 0,0549315 0,04754897
Perbankan
PT Bank Central Asia
(Persero) Tbk. 0,326987 0,394681 13,75403 12,16613 0,0237739 0,03244097
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. 0,738562 0,631404 11,54758 9,55403 0,06395816 0,06608771
Sumber : data sekunder diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 5.6 Ringkasan Hasil Analisis Koefisien Variasi Tiap Perusahaan
Kelompok Perusahaan KV
Evaluasi Sebelum Saat
Konsumsi
PT Gudang Garam Tbk
0,03349658 0,03076148
KV saham Gudang Garam pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lebih kecil dibandingkan dengan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal itu menunjukkan kecenderungan terjadinya penurunan fluktuasi harga saham yang berarti perubahan/fluktuasi harga saham saat itu lebih kecil dibandingkan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah. Maka berdasarkan hasil ini, peneliti menyatakan bahwa harga saham Gudang Garam memiliki daya tahan yang baik.
PT Unilever Indonesia Tbk.
0,03618323 0,0260028
Untuk KV saham Unilever Indonesia, hasil menunjukkan bahwa nilai KV saham Unilever Indonesia pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lebih kecil dibandingkan dengan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal itu menunjukkan kecenderungan terjadinya penurunan fluktuasi harga saham yang berarti perubahan/fluktuasi harga saham saat itu lebih kecil dibandingkan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah. Maka berdasarkan hasil ini, peneliti menyatakan bahwa harga saham Unilever Indonesia memiliki daya tahan yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Pertanian / Perkebunan
PT Astra Agro Lestari Tbk.
0,08952101 0,07841217
Untuk KV saham Astra Agro Lestari, hasil menunjukkan bahwa nilai KV saham Unilever Indonesia pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lebih kecil dibandingkan dengan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal itu menunjukkan kecenderungan terjadinya penurunan fluktuasi harga saham yang berarti perubahan/fluktuasi harga saham saat itu lebih kecil dibandingkan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah. Maka berdasarkan hasil ini, peneliti menyatakan bahwa harga saham Astra Agro Lestari memiliki daya tahan yang baik.
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk.
0,10237942 0,0316451
Untuk KV saham Sawit Sumbermas Sarana, hasil menunjukkan bahwa nilai KV saham Unilever Indonesia pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lebih kecil dibandingkan dengan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal itu menunjukkan kecenderungan terjadinya penurunan fluktuasi harga saham yang berarti perubahan/fluktuasi harga saham saat itu lebih kecil dibandingkan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah. Maka berdasarkan hasil ini, peneliti menyatakan bahwa harga saham Sawit Sumbermas Sarana memiliki daya tahan yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Aneka Industri
PT Astra International Tbk.
0,03969058 0,05504614
Untuk KV saham Astra International, hasil menunjukkan bahwa nilai KV saham Unilever Indonesia pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lebih besar dibandingkan dengan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal itu menunjukkan kecenderungan terjadinya peningkatan fluktuasi harga saham yang berarti perubahan/fluktuasi harga saham saat itu lebih kecil dibandingkan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah. Maka berdasarkan hasil ini, peneliti menyatakan bahwa harga saham Astra International Sarana memiliki daya tahan yang lemah atau kurang baik.
PT United Tractors Tbk.
0,0549315 0,04754897
Untuk KV saham United Tractors, hasil menunjukkan bahwa nilai KV saham Unilever Indonesia pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lebih kecil dibandingkan dengan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal itu menunjukkan kecenderungan terjadinya penurunan fluktuasi harga saham yang berarti perubahan/fluktuasi harga saham saat itu lebih kecil dibandingkan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah. Maka berdasarkan hasil ini, peneliti menyatakan bahwa harga saham United Tractors memiliki daya tahan yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Perbankan
PT Bank Central Asia (Persero) Tbk.
0,0237739 0,03244097
Nilai KV saham Bank Central Asia pada saat sebelum pelemahan nilai tukar rupiah memang lebih kecil dibandingkan dengan saat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang menandakan bahwa harga saham pada saat pelemahan nilai tukar rupiah lebih berfluktuasi yang menandakan bahwa daya tahan kurang baik.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk. 0,06395816 0,06608771
Untuk KV saham Bank Rakyat Indonesia, hasil menunjukkan bahwa nilai KV saham Unilever Indonesia pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lebih besar dibandingkan dengan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal itu menunjukkan kecenderungan terjadinya peningkatan fluktuasi harga saham yang berarti perubahan/fluktuasi harga saham saat itu lebih besar dibandingkan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah. Maka berdasarkan hasil ini, peneliti menyatakan bahwa harga saham Bank Rakyat Indonesia Sarana memiliki daya tahan yang lemah atau kurang baik.
Sumber : data sekunder diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Berdasarkan Analisis Koefisien Variasi, dapat dilihat bahwa terdapat
perbedaan daya tahan perusahaan pada sektor konsumsi dan sektor pertanian
perkebunan dengan sektor aneka industri dan sektor perbankan. Hal tersebut
dibuktikan pada hasil analisis variasi di mana pada sektor konsumsi dan
pertanian/perkebunan menunjukkan nilai koefisien variasi pada saat sebelum
terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah lebih besar dibandingkan dengan nilai
koefisien variasi pada saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah yang berarti bahwa
saham perusahaan pada kedua sektor tersebut relatif memiliki daya tahan yang
lebih kuat atau baik. Berbeda halnya dengan perusahaan yang berada pada sektor
aneka industri dan perbankan yang menunjukkan nilai koefisien variasi yang lebih
besar pada saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dibandingkan dengan sebelum
terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah yang berarti bahwa saham pada kedua
sektor tersebut relatif memiliki daya tahan yang menurun atau lemah terhadap
adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 5.7 Ringkasan Hasil Analisis Trend Tiap Perusahaan
Kelompok Perusahaan Trend Persamaan
Evaluasi Sebelum (b)
Saat (b)
Sebelum Saat
Konsumsi
PT Gudang Garam Tbk
-0,129 0,031 Y =
45,944-0,129X
Y= 42,524
+ 0,031X
Dilihat dari hasil trend linier pada perusahaan Gudang Garam, ditemukan bahwa b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,129. Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,129. Sedangkan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar 0,031. Artinya saat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami kenaikan sebesar Rp 0,031. Hal ini berarti saham Gudang Garam lebih baik pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar yang mengindikasikan bahwa saham tersebut memiliki daya tahan yang kuat atau baik.
PT Unilever Indonesia Tbk.
-0,115 0,005 Y=
44,726-0,115X
Y= 38,214
+ 0,005X
Dilihat dari hasil trend linier pada perusahaan Unilever Indonesia, ditemukan bahwa b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,115. Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,115. Sedangkan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar 0,005. Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham Unilever
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Indonesia mengalami kenaikan sebesar Rp 0,005. Hal ini berarti saham Unilever Indonesia lebih baik pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar yang mengindikasikan bahwa saham tersebut memiliki daya tahan yang kuat atau baik.
Pertanian / Perkebunan
PT Astra Agro Lestari Tbk.
0,040 0,124 Y=
23,612+ 0,040X
Y= 15,53+ 0,124X
Dilihat dari hasil trend linier pada perusahaan Astra Agro Lestari, ditemukan bahwa b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar 0,040. Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami kenaikan sebesar Rp 0,040. Sedangkan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar 0,124. Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami kenaikan sebesar Rp 0,124. Meskipun sama sama menunjukkan kenaikan, namun b pada saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah menunjukkan kenaikan yang lebih kuat dibandingkan sebelum pelemahan. Hal ini berarti saham Astra Agro Lestari lebih baik pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar yang mengindikasikan bahwa saham tersebut memiliki daya tahan yang kuat atau baik.
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk.
-0,009 0,003 Y= 2,256 -0,009X
Y= 1,606 + 0,003X
Dilihat dari hasil trend linier pada perusahaan Sawit Sumbermas Sarana, ditemukan bahwa b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,009. Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,009. Sedangkan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar 0,003. Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami kenaikan sebesar Rp 0,003. Hal ini berarti saham Sawit Sumbermas Sarana lebih baik pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah yang mengindikasikan bahwa saham tersebut memiliki daya tahan yang kuat atau baik.
Aneka Industri
PT Astra International
Tbk. -0,019 -0,015
Y= 7,581 – 0,019X
Y= 6,006 -0,015X
Dilihat dari hasil trend linier pada perusahaan Astra International, ditemukan bahwa b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,019 Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,019. Sedangkan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,015 artinya saat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,015. b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah dan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah sama sama menunjukkan penurunan, namun b pada sebelum pelemahan nilai tukar rupiah menunjukkan penurunan yang lebih kuat dibandingkan b saat pelemahan nilai tukar rupiah. Maka peneliti menarik kesimpulan bahwa saham Astra International memiliki daya tahan yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PT United Tractors Tbk.
-0,088 -0,021Y=
23,251 -0,088X
Y= 18,382
-0,021X
Dilihat dari hasil trend linier pada perusahaan United Tractors, ditemukan bahwa b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,088 Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,088. Sedangkan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,021 artinya saat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,021. Meskipun b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah dan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah sama sama menunjukkan penurunan, namun b pada sebelum pelemahan nilai tukar rupiah menunjukkan penurunan yang lebih kuat dibandingkan b saat pelemahan nilai tukar rupiah. Hal itu berarti saham United Tractors membaik pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah, fluktuasinya berkurang, hal itu mengindikasikan bahwa saham United Tractors memiliki daya tahan yang baik.
Perbankan PT Bank
Central Asia (Persero) Tbk.
-0,012 0,001 Y=
13,946 -0,012X
Y= 12,156 +0,001
X
Dilihat dari hasil trend linier pada perusahaan Bank Central Asia, ditemukan bahwa b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,012. Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,012. Sedangkan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar 0,001. Artinya saat pelemahan nilai tukar rupiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami kenaikan sebesar Rp 0,001. Hal ini berarti saham Bank Central Asia lebih baik pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah dan menunjukkan daya tahan yang baik.
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk.
-0,055 -0,050Y=
12,431 -0,055X
Y= 10,355
-0,050X
Dilihat dari hasil trend linier pada perusahaan Bank Rakyat Indonesia, ditemukan bahwa b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,055, artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,055. Dan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,050, artinya saat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,050. b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah dan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah sama sama menunjukkan penurunan, namun b pada sebelum pelemahan nilai tukar rupiah menunjukkan penurunan yang lebih kuat dibandingkan b saat pelemahan nilai tukar rupiah. Maka peneliti menarik kesimpulan bahwa saham Bank Rakyat Indonesia memiliki daya tahan yang baik.
Sumber : data sekunder diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 5.8 Daya Tahan Perusahaan berdasarkan Koefisien Trend
Sektor Perusahaan Koefisien Trend
Arti Sebelum pelemahan
Saat Pelemahan
Konsumsi
PT Gudang Garam Tbk
- (negatif) + (positif) Daya tahan lebih baik (Bertahan) PT Unilever
Indonesia Tbk. - (negatif) + (positif)
Pertanian / perkebunan
PT Astra Agro Lestari Tbk.
+ (positif) + (positif) Daya tahan lebih baik (Bertahan)
PT Sawit Sumbermas Sarana
Tbk. - (negatif) + (positif)
Aneka Industri
PT Astra International Tbk.
- (negatif) - (negatif) Daya tahan lebih baik (Bertahan) PT United Tractors
Tbk. - (negatif) - (negatif)
Perbankan
PT Bank Central Asia (Persero) Tbk.
- (negatif) + (positif) Daya tahan lebih baik (Bertahan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk. - (negatif) - (negatif)
Hasil Analisis Trend yang menunjukkan bahwa pada perusahaan – perusahaan
yang peneliti pilih dalam penelitian ini cenderung memiliki kemampuan untuk
bertahan. Untuk sektor konsumsi yang memiliki b dari negatif ke positif memiliki
daya tahan yang membaik dan sektor pertanian/perkebunan yang memiliki nilai b
tetap dari positif ke positif namun terdapat peningkatan nilai. Hal ini menandakan
bahwa kedua sektor ini memiliki daya tahan yang lebih baik (bertahan) bahkan
mengalami peningkatan. Sedangkan pada sektor aneka industri dan sektor
perbankan, mayoritas perusahaan memiliki nilai b dari negatif ke negatif yang
berarti bahwa setiap hari terjadi penurunan harga saham pada perusahaan di sektor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
tersebut meskipun penurunan harga saham pada saat pelemahan tidak sekuat
penurunan pada saat sebelum pelemahan. Maka berdasarkan hal ini, dapat ditarik
kesimpulan bahwa perusahaan yang berada pada sektor konsumsi dan
pertanian/perkebunan memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan
perusahaan yang berada pada sektor aneka industri dan perbankan.
B. Pembahasan dan Interpretasi
1. Uji T (Paired Sample T-test) di atas menunjukkan bahwa memang terdapat
perbedaan harga saham pada semua sektor perusahaan yang diteliti yaitu sektor
konsumsi, sektor pertanian/perkebunan, sektor aneka industri dan sektor
perbankan pada waktu sebelum pelemahan nilai tukar rupiah dan pada saat
pelemahan nilai tukar rupiah. Dari hasil uji dinyatakan bahwa rata-rata harga
saham sebelum pelemahan lebih besar dibandingkan saat terjadinya pelemahan.
Berdasarkan hal tersebut peneliti menarik kesimpulan bahwa pelemahan nilai
tukar rupiah memang memberikan dampak terhadap harga saham perusahaan. Di
pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari – hari, harga
saham mengalami fluktuasi naik maupun turun.Pembentukan harga saham terjadi
karena adanya faktor permintaan (demand) dan penawaran (supply) atas saham
tersebut. Dengan kata lain, harga saham terbentuk atas permintaan dan penawaran
saham. Jogiyanto ( 2000:8 ) menyatakan bahwa harga saham yang terjadi dipasar
bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh
permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar modal. Supply dan
demand terjadi karena berbagai faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
(kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak), maupun
faktor yang sifatnya makro seperti kondisi ekonomi negara, kondisi sosial –
politik, maupun rumor – rumor yang berkembang (Darmadji dan Fakhruddin,
2006: 13). Pada saat permintaan saham meningkat, maka harga saham tersebut
akan cenderung meningkat, sebaliknya pada saat banyak pemilik saham menjual
saham yang dimilikinya, maka harga saham tersebut cenderung akan mengalami
penurunan (Anoraga dan Piji, 2006:59).
Saat ini sebagian besar bahan baku bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia
masih mengandalkan impor dari luar negeri, ketika mata uang rupiah terdepresiasi,
hal ini akan mengakibatkan meningkatnya biaya bahan baku atau biaya produksi
namun perusahaan tidak bisa menaikkan harga jual produknya begitu saja karena
dapat memperlemah daya beli masyarakat. Kenaikan biaya produksi yang tak
diimbangi dengan kenaikan harga jual akan mengurangi tingkat keuntungan
perusahaan. Bagi investor, proyeksi penurunan tingkat laba tersebut akan
dipandang negatif (Coleman dan Tettey,2008). Penurunan tingkat laba
menyebabkan jumlah dividen yang dibagikan tidak sesuai harapan investor, hal
ini akan mendorong investor untuk melakukan aksi jual terhadap saham-saham
yang dimilikinya atau memilih untuk berinvestasi dalam bentuk uang . Apabila
banyak investor yang melakukan hal tersebut, tentu akan mendorong penurunan
harga saham perusahaan, karena supply yang lebih tinggi dibandingkan demand.
Investor tentunya akan menghindari risiko kerugian dari penurunan harga saham,
sehingga investor akan cenderung melakukan aksi jual dan menunggu hingga
situasi perekonomian dirasakan membaik. Aksi jual yang dilakukan investor ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
akan mendorong penurunan harga saham dan mengalihkan investasinya ke dolar
Amerika Serikat.
2. Hasil analisis koefisien variasi dan analisis trend menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan daya tahan antara saham perusahaan yang berada pada sektor konsumsi
dan pertanian/perkebunan dengan saham perusahaan yang berada di sektor aneka
industri dan perbankan. Saham perusahaan yang berada pada sektor konsumsi dan
pertanian/perkebunan memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan dengan
saham perusahaan yang berada pada sektor aneka industri dan sektor perbankan.
Hal itu membuktikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat memberikan dampak yang berbeda kepada harga saham antara berbagai
sektor. Nilai tukar rupiah yang melemah akan berdampak pada perekonomian
Indonesia. Di antaranya adalah rupiah menyebabkan harga barang–barang impor
menjadi lebih mahal. Kenaikan harga barang impor ini akan buruk sekali bagi
industri yang berbahan baku impor seperti industri otomotif. Bila nilai tukar
rupiah melemah terus menerus, maka harga bahan baku akan makin menjulang
tinggi, dan dampaknya harga barang produksi juga semakin naik. Meningkatnya
harga kebutuhan pokok membuat sebagian masyarakat Indonesia merasa
kehidupannya terancam. Hal ini dikarenakan ketika harga- harga kebutuhan naik
tidak diimbangi pula dengan naiknya pendapatan sehingga menurunkan daya beli
masyarakat. Inflasi meningkatkan pendapatan dan biaya perusahaan. Jika
peningkatan biaya produksi lebih tinggi dari peningkatan harga yang dapat
dinikmati oleh perusahaan, maka profitabilitas perusahaan akan turun yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
menyebabkan kinerja perusahaan terlihat buruk di mata investor yang
menyebabkan permintaan akan saham tersebut berkurang sehingga harga saham
menjadi menurun.
Lana Soelistianingsih (dalam Adam, 2015) menilai pelemahan nilai tukar yang
berujung pada penambahan biaya produksi bisa saja dibebankan pada
masyarakat lewat kenaikan harga produk. Namun demikian, saat daya beli
masyarakat tergerus, langkah tersebut berisiko tidak terjualnya produk. Namun
tidak semua produk bersifat demikian. Hal tersebut dikarenakan karakter bisnis
yang berbeda-beda. Untuk bisnis yang termasuk dalam sektor barang konsumsi
dimana produknya sebagian besar merupakan kebutuhan pokok (mendasar) bagi
masyarakat yang digunakan dalam kehidupan sehari – hari seperti makanan,
minuman, produk toiletries, obat, dan lain lain sehingga berapapun harga barang
tersebut, masyakarat akan tetap membelinya maka pelemahan nilai tukar rupiah
tidak terlalu berpengaruh terhadap harga saham yang bergerak pada sektor barang
konsumsi. Begitu pula halnya dengan sektor pertanian, sektor pertanian
merupakan penyedia bahan baku seperti CPO yang penting bagi keperluan
industrikhususnya industri pengolahan makanan dan minuman (agro industri).
Konsumsi CPO khususnya di Indonesia yang makin meningkat tiap tahun, karena
CPO memiliki fungsi yang beragam sebagai minyak goreng, bahan bakar (bio
diesel) dll. Meskipun beberapa perusahaan yang bergerak pada sektor pertanian
menggunakan pupuk yang berasal dari impor, tapi tidak semua perusahaan
demikian. Sehingga pelemahan nilai tukar rupiah tidak terlalu berdampak buruk
bagi saham perusahaan yang bergerak pada sektor pertanian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Sementara itu, salah satu industri yang paling terkena dampak pelemahan
rupiah adalah otomotif. Sektor industri itu sebagian besar bahan bakunya masih
diimpor. Pelaku industri otomotif juga mengkhawatirkan kenaikan harga mobil
dan suku cadang. Jika itu terjadi, daya beli konsumen yang masih bergairah
memesan mobil baru dan mengganti suku cadang berpotensi turun.Ketua I
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yongkie D.
Sugiarto mengatakan sebagian produk dan komponen otomotif masih
diimpor. Bahan baku untuk pembuatan komponen dari industri dalam negeri juga
masih diimpor, seperti kaca mobil, pelek, dan ban.
Dampak pelemahan nilai tukar rupiah juga dirasakan oleh sektor perbankan.
Kondisi ini harus diantisipiasi khususnya sektor perbankan karera mayoritas
dengan pelemahan rupiah membuat dolar mendominasi. Dengan adanya dominasi
ini membuat turunnya likuiditas perbankan karena rupiah jarang diapresiasi dan
lebih minim beredar. Dengan situasi seperti ini, dikhawatirkan rasio kredit macet
(NPL) semakin tinggi sehingga bahayakan kinerja bank. Sebab, banyak orang
yang mengambil kredit tapi tidak punya kemampuan untuk membayar sesuai jatuh
tempo.
Berikut adalah penjelasan terperinci mengenai pengaruh pelemahan nilai tukar
rupiah terhadap masing – masing perusahaan, yaitu :
1. Sektor konsumsi
a. Gudang Garam dan Unilever Indonesia
Saham ini merupakan saham bluechip kesukaan banyak pelaku saham. Saham
ini menjadi favorit banyak pelaku karena saham ini telah memberikan return yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
besar dan konsisten, dengan pertumbuhan laba setiap tahunnya. Unilever
Indonesia Tbk (UNVR) yang tetap berjaya karena produknya termasuk kebutuhan
sehari-hari yang hampir digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia begitu pula
dengan Gudang Garam Tbk yang tidak begitu terpengaruh dengan adanya
pelemahan nilai tukar rupiah karena rokok merupakan kebutuhan pokok bagi
perokok dan tetap membeli rokok meskipun harganya meningkat. Memang
adanya pelemahan nilai tukar rupiah ini cukup berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan karena terdapat bahan baku yang impor seperti tembakau namun tidak
seluruhnya tembakau berasal dari impor sehingga kinerja perusahaan cukup stabil.
Memiliki merek yang kuat menjadi keunggulan dari kedua saham ini sehingga
tidak heran meskipun terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat, harga saham ini relatif stabil karena tingkat kepercayaan investor yang
tinggi terhadap kedua saham ini.
2. Sektor Pertanian dan Perkebunan
a. Astra Agro Lestari Tbk.
Saham ini merupakan saham bluechip, yang berarti bahwa saham ini memiliki
reputasi dan dikenal baik oleh masyarakat serta investor. Sebuah perusahaan
tentunya akan memiliki reputasi yang baik jika perusahaan tersebut memberikan
manfaat yang real bagi kehidupan masyarakat banyak. Tingkat kepercayaan
investor terhadap saham ini cukup tinggi karena memiliki kinerja/fundamental
yang bagus, sehingga meskipun terjadi pelemahan nilai tukar rupiah tidak terlalu
berpengaruh terhadap harga saham perusahaan ini karena permintaan terhadap
saham ini masih cukup tinggi karena asalkan fundamentalnya bagus, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
penurunan sebuah harga saham akan berhenti jika harganya sudah cukup murah,
sehingga selanjutnya harga saham ini akan rebound kembali.
b. Sawit Sumbermas Sarana Tbk.
PT Sawit Sumbermas Sarana, Tbk (SSMS), produsen minyak kelapa
sawit/CPO terbesar di Indonesia, mencatat kinerja finansial relatif bagus.
Produknya merupakan kebutuhan pokok yang digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Sampai dengan saat ini, minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang
paling banyak dikonsumsi di dunia. Hal ini karena harganya yang murah dan
fungsi yang beragam. SSMS menjual seluruh produk kelapa sawit untuk pasar
dalam negeri. Sawit Sumbermas Sarana Tbk memperoleh beberapa penghargaan
yaitu pada tanggal 12 Mei 2015, Perseroan dianugerahi Penghargaan sebagai
Perusahaan Tercatat Terbaik di Sektor Pertanian dan Peternakan Peringkat II dari
Majalah Investor dan pada tanggal 12 Juni 2015, perseroan meraih penghargaan
sebagai Perusahaan Tercatat Terbaik di Sektor Pertanian dari MNC Business
Awards. Hal ini menjadikan tingkat kepercayaan investor terhadap saham ini
menjadi kian kuat, sehingga meskipun saat terjadinya pelemahan nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, saham ini masih cukup diminati oleh
investor. Di bawah ini adalah grafik dari informasi perdagangan saham Sawit
Sumbermas Sarana Tbk, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Sumber : SSMS Laporan Tahunan 2015
Gambar 5.1 Informasi Perdagangan Saham Sawit Sumbermas Sarana Tbk
2015
Dari gambar di atas, terlihat bahwa fluktuasi harga sahamnya relatif kecil. Hal
ini mengindikasikan bahwa volatilitas saham tersebut rendah yang berarti harga
saham ini relatif stabil. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa saham ini tidak
terlalu terpengaruh oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 5.9 Laporan Tahunan Sawit Sumbermas Sarana Tbk
Sumber : SSMS Laporan Tahunan 2015 Kemudian bisa dilihat pada tabel di atas, jumlah volume perdagangan saham
Sawit Sumbermas Sarana Tbk pada tiap kuartal pada tahun 2015 terus meningkat.
Seperti yang kita ketahui bahwa bulan Agustus yang masuk pada kuartal ketiga
dimana rupiah mengalami depresiasi tertinggi hingga mencapai lebih dari
Rp.14.000 per dolar Amerika Serikat. Namun hal tersebut tidak terlalu
mempengaruhi jumlah volume perdagangan saham ini.
3. Sektor Aneka Industri
a. Astra International Tbk. dan United Tractors Tbk.
Kedua saham ini cukup merasakan dampak negatif dari adanya pelemahan
nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat karena kedua saham ini
bergerak pada sektor industri dimana sebagian besar bahan bakunya masih
diimpor. Pelaku industri otomotif juga mengkhawatirkan kenaikan harga mobil
dan suku cadang. Jika itu terjadi, daya beli konsumen yang masih bergairah
memesan mobil baru dan mengganti suku cadang berpotensi turun. Sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
produk dan komponen otomotif masih diimpor ditambah dengan penurunan daya
beli masyarakat dengan adanya kenaikan harga.
4. Sektor Perbankan
a. Bank Central Asia (Persero) Tbk.
Saham Bank Central Asia (Persero) Tbk. merupakan saham bluechip dimana
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank ini sangat tinggi. Hal ini
dibuktikan dengan prestasi-prestasi yang dapat dipertahankan Bank Central Asia
(Persero) Tbk. yaitu sejak tahun 2014 Bank Central Asia (Persero) Tbk. juga
memperoleh predikat untuk kategori yang sama. Bank Terbaik 2016 untuk
kategori bank umum dengan aset di atas Rp 100 triliun dalam Investor Best Bank
2016 (Liputan6,01 Jul 2015), serta banyak penghargaan lainnya. Meskipun saat
terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, pertumbuhan kredit Bank Central Asia
(Persero) Tbk. tetap tumbuh sehingga pendapatan bunga tetap meningkat.
b. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk cukup merasakan dampak negatif dari
pelemahan nilai tukar rupiah. Hal ini dikarenakan penurunan kinerja keuangan
perusahaan. Kondisi ini disebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang disebabkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah. Perlambatan kredit
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terutama dirasakan pada segmen BUMN
yang lebih terkait belanja pemerintah melalui BUMN. Pertumbuhan beban bunga
yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan bunga menyebabkan
pendapatan bunga bersih bank tersebut tertekan, ini terjadi karena pertumbuhan
kredit Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang menurun dan jumlahnya lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
rendah dibandingkan dana pihak ketiga (DPK) yang jumlahnya meningkat. Bank
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan bank spesialis kredit usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM), sehingga perlambatan pertumbuhan
ekonomi yang disebabkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah ini menyebabkan
penyaluran kredit usaha mikro dan kecil menurun sehingga laba bank tersebut
menurun yang pada akhirnya mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab – bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Kesimpulan rumusan masalah pertama
Ada perbedaan harga saham pada berbagai sektor perusahaan di indeks LQ45
pada waktu sebelum dan saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap
dolar Amerika Serikat. Perbedaan itu berupa pelemahan harga saham pada semua
sektor perusahaan yang diteliti yaitu sektor konsumsi, sektor
pertanian/perkebunan, sektor aneka industri dan sektor perbankan pada saat terjadi
pelemahan dibandingkan sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap
dolar Amerika Serikat.
2. Kesimpulan rumusan masalah kedua
Ada perbedaan daya tahan perusahaan dilihat dari harga saham di antara
berbagai sektor perusahaan pada indeks LQ45 berdasarkan sensitivitasnya atas
pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Daya tahan semua
perusahaan yang diteliti lebih kuat saat terjadi pelemahan dibandingkan sebelum
terjadinya pelemahan. Sektor konsumsi dan sektor pertanian/perkebunan memiliki
daya tahan lebih baik dibandingkan sektor aneka industri dan sektor perbankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
B. Saran
Sehubungan dengan pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap harga
saham sektoral pada indeks LQ45, maka dapat diberikan saran untuk
meningkatkan, yaitu :
1. Kepada Investor
Hendaknya dapat mengetahui dan memahami mengenai adanya perbedaan
pengaruh dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
terhadap daya tahan perusahaan pada berbagai sektor dengan memahami karakter
bisnis tiap sektor usaha. Saham yang berada pada sektor konsumsi dan sektor
pertanian/perkebunan relatif memiliki daya tahan yang lebih kuat dibandingkan
saham yang berada pada sektor aneka industri dan perbankan. Apabila terjadi
pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat maka investor lebih
baik untuk membeli saham yang berada pada sektor konsumsi dan sektor
pertanian/perkebunan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti masalah harga saham sektoral,
penelitian selanjutnya bisa menambah variabel – variabel ekonomi makro lainnya
seperti inflasi, suku bunga maupun jumlah uang yang beredar supaya penjelasan
terhadap perubahan harga saham dan daya tahan lebih komprehensif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
C. Keterbatasan Penelitian 1. Tidak Ada Data TVA Harian
Penelitian ini juga tidak terlepas dari keterbatasan. Keterbatasan dalam
penelitian ini yaitu tidak dapat memperoleh data TVA ( Trading Volume Activity )
yang sebenarnya sangat penting bagi pembahasan mengenai supply dan demand
saham tiap perusahaan, yang dimanfaatkan untuk mengetahui pergerakan harga
saham.
2. Jumlah Perusahaan yang Diteliti
Penelitian ini dirasa kurang mewakili karena hanya terbatas pada 2 perusahaan
pada sektor konsumsi, sektor pertanian/perkebunan, sektor aneka industri dan
sektor perbankan di indeks LQ45, sementara masih banyak pilihan saham
perusahaan yang berkapitalisasi besar. Selain 8 perusahaan yang diteliti, terdapat
37 perusahaan lainnya yang dapat dipilih dalam LQ45. Hal itu terpaksa peneliti
lakukan karena desain penelitian pada penelitian ini, di mana hanya terdapat 2
perusahaan pada sektor aneka industri yang terdaftar dalam indeks LQ45 sehingga
peneliti menyamakan jumlah perusahaan pada semua sektor yang diteliti yaitu
sektor konsumsi, sektor pertanian/perkebunan, dan sektor perbankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robbert. 1997. Buku Pintar : Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Mediasoft Indonesia.
Anoraga, Pandji. 2004. Manajemen Bisnis, Cetakan Ketiga. Jakarta : Rineka Cipta.
Anoraga, Pandji dan Piji Pakarta. 2006. Pengantar Pasar Modal, Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta.
Arifin, Zaenal. 2005. Teori Keuangan & Pasar Modal. Ypgyakarta : Ekonosia.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.
Arthanti, Siwi. 2007. Analisis Kenaikan Harga BBM, Kurs RP/US$, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Charlie, Lie. 2006. Smart Investment : Langkah Awal Cerdik Bermain Saham. Bandung : TriExs Media.
A.K Coleman dan K.A Tettey.2008.Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing. Jakarta: Salemba Empat.
Dharmadji Tjiptono dan Hendi M. Fakhrudin, 2001. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.
Dharmadji Tjiptono dan Hendi M. Fakhrudin, 2006. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.
Hartono, Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 2.Yogyakarta : BPFE.
Hartono, Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 3.Yogyakarta : BPFE.
Hartono, Jogiyanto. 2010. Studi Peristiwa: Menguji Reaksi Pasar Modal Akibat Suatu Peristiwa. Yogyakarta : BPFE.
Hendry. 2004. “ Paired Sample T Test (Uji Beda Dua Sampel Berpasangan)”. www.teorionline.wordpress.com.
Husnan, Suad. 2003. Dasar – Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi 2. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Indriantoro dan Supomo. 1999. Pengantar Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama.Yogyakarta : BPFE.
Istianur Praditya, Ilyas. “Sepanjang Juni 2015, Rupiah Melemah 1,2%”, Liputan6.com, 14 Juli.
Joesoef, Jose Rijal. 2008. Pasar Uang Dan Pasar Valuta Asing. Jakarta : PT Salemba Empat.
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, 2010. Pedoman Penulisan Proposal Penelitian dan Skripsi serta Ketentuan tentang Ujian Skripsi.Yogyakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi.Jakarta :Erlangga.
Mahrofi, Zubi. 2015. “Rupiah Bergerak Mendatar di Rp 13.347”. www.antaranews.com .
Raharjo, Sahid. 2016 “Cara Uji Paired Sample T Test Dan Interpretasi dengan SPSS”. www.spssindonesia.com .
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, edisi pertama. Jakarta : Erlangga.
Sausa, Cipriana Teresa Tita De Jesus D. 2002. Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Santoso, Singgih.2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta :PT Elex Media Komputindo
Sinaga, Benni. 2011. Kitab Suci Pemain Saham 2 : Buku Saham Paling Fundamental. Cibubur : Gerrmedia komik.
Soebagyo, Daryono dan Endah Heny Prasetyowati. 2003. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 4 No.2. Balai Penelitian Dan Pembangunan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta : Surakarta, 92-109.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi.Cetakan Ke-20. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Kelima.Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Usman, Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 1997. Pengetahuan Dasar Pasar Modal. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Wira, Desmond. 2009. Jurus Cuan Investasi Saham : Strategi dan Tips Untuk Mendapatkan Keuntungan di Pasar Saham. Jakarta : Exceed.
Wira, Desmond. 2011. Analisis Fundamental Saham. Jakarta: Exceed.
Wirachman, Tutang. 2002. Analisis Pengaruh GDP, Laju Inflasi, Bunga SBI, dan Kurs IDR/US$ terhadap Imbal hasil Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta dalam Rentang Waktu Tahun 1997 Sampai Tahun 2001. Skripsi. Jakarta : Universitas Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 1. Tabel 1. Daftar Indeks Nilai Tukar Rupiah pada Periode Penelitian
Sebelum Saat Tanggal Kurs Tengah Tanggal Kurs Tengah
2015-06-17 13.367 2015-10-07 14.065 2015-06-16 13.333 2015-10-06 14.382 2015-06-15 13.333 2015-10-05 14.604 2015-06-12 13.317 2015-10-02 14.709 2015-06-11 13.292 2015-10-01 14.654 2015-06-10 13.329 2015-09-30 14.657 2015-06-09 13.362 2015-09-29 14.728 2015-06-08 13.360 2015-09-28 14.696 2015-06-05 13.288 2015-09-25 14.690 2015-06-04 13.243 2015-09-23 14.623 2015-06-03 13.196 2015-09-22 14.486 2015-06-01 13.230 2015-09-21 14.451 2015-05-29 13.211 2015-09-18 14.463 2015-05-28 13.205 2015-09-17 14.452 2015-05-27 13.229 2015-09-16 14.442 2015-05-26 13.192 2015-09-15 14.371 2015-05-25 13.186 2015-09-14 14.322 2015-05-22 13.136 2015-09-11 14.306 2015-05-21 13.150 2015-09-10 14.322 2015-05-20 13.169 2015-09-09 14.244 2015-05-19 13.183 2015-09-08 14.285 2015-05-18 13.116 2015-09-07 14.234 2015-05-15 13.090 2015-09-04 14.178 2015-05-13 13.188 2015-09-03 14.160 2015-05-12 13.203 2015-09-02 14.127 2015-05-11 13.116 2015-09-01 14.081 2015-05-08 13.177 2015-08-31 14.027 2015-05-07 13.065 2015-08-28 14.011 2015-05-06 13.040 2015-08-27 14.128 2015-05-05 12.993 2015-08-26 14.102 2015-05-04 13.021 2015-08-25 14.067
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 2 Tabel 1. Daftar Indeks Nilai Tukar Rupiah Selama Tahun 2015
Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan%
31 Dec, 2015 13787.5 13770.0 13817.5 13770.0 0.04%
30 Dec, 2015 13782.5 13720.0 13822.5 13720.0 0.27%
29 Dec, 2015 13745.0 13630.0 13753.0 13630.0 0.70%
28 Dec, 2015 13650.0 13600.0 13665.0 13600.0 0.04%
25 Dec, 2015 13645.0 13645.0 13645.0 13645.0 0.00%
24 Dec, 2015 13645.0 13645.0 13650.0 13600.0 0.02%
23 Dec, 2015 13642.5 13600.0 13672.5 13600.0 -0.24%
22 Dec, 2015 13675.0 13630.0 13695.0 13530.0 -0.71%
21 Dec, 2015 13772.5 13850.0 13922.5 13720.0 -1.04%
18 Dec, 2015 13917.5 14005.0 14036.5 13900.0 -0.64%
17 Dec, 2015 14006.5 14010.0 14056.5 14000.0 -0.45%
16 Dec, 2015 14069.5 14030.0 14074.5 14029.0 0.09%
15 Dec, 2015 14056.5 14050.0 14073.5 14025.0 -0.15%
14 Dec, 2015 14077.5 14020.0 14092.5 14000.0 0.93%
11 Dec, 2015 13947.5 13910.0 13950.5 13900.0 0.09%
10 Dec, 2015 13935.0 13925.0 13979.0 13840.0 -0.46%
09 Dec, 2015 14000.0 14038.0 14070.0 13940.0 0.92%
08 Dec, 2015 13872.5 13840.0 13875.5 13835.0 0.22%
07 Dec, 2015 13842.5 13800.0 13852.5 13800.0 0.08%
04 Dec, 2015 13832.0 13830.0 13842.0 13819.0 -0.08%
03 Dec, 2015 13843.5 13800.0 13851.5 13800.0 0.33%
02 Dec, 2015 13797.5 13750.0 13805.5 13735.0 0.11%
01 Dec, 2015 13782.5 13825.0 13837.5 13779.0 -0.38%
30 Nov, 2015 13835.0 13775.0 13850.0 13775.0 0.40%
27 Nov, 2015 13780.0 13730.0 13780.0 13730.0 0.38%
26 Nov, 2015 13728.5 13705.0 13738.5 13705.0 0.30%
25 Nov, 2015 13687.5 13650.0 13707.5 13640.0 -0.15%
24 Nov, 2015 13707.5 13675.0 13732.5 13675.0 -0.11%
23 Nov, 2015 13723.0 13645.0 13723.0 13645.0 0.50%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan%
20 Nov, 2015 13655.0 13700.0 13745.0 13600.0 -0.89%
19 Nov, 2015 13777.5 13750.0 13797.5 13725.0 -0.16%
18 Nov, 2015 13799.5 13710.0 13800.5 13670.0 0.38%
17 Nov, 2015 13747.5 13680.0 13747.5 13680.0 0.15%
16 Nov, 2015 13727.5 13690.0 13742.5 13660.0 0.46%
13 Nov, 2015 13665.0 13590.0 13688.0 13590.0 0.46%
12 Nov, 2015 13602.5 13600.0 13632.5 13550.0 0.00%
11 Nov, 2015 13602.5 13530.0 13607.5 13530.0 -0.05%
10 Nov, 2015 13609.5 13625.0 13642.5 13590.0 -0.28%
09 Nov, 2015 13647.5 13660.0 13703.5 13625.0 0.65%
06 Nov, 2015 13560.0 13550.0 13565.0 13520.0 -0.04%
05 Nov, 2015 13565.0 13540.0 13645.0 13540.0 0.07%
04 Nov, 2015 13555.0 13460.0 13555.0 13420.0 0.00%
03 Nov, 2015 13555.0 13575.0 13615.0 13530.0 -0.82%
02 Nov, 2015 13667.5 13650.0 13687.5 13630.0 -0.15%
30 Oct, 2015 13687.5 13550.0 13707.5 13550.0 0.39%
29 Oct, 2015 13635.0 13550.0 13650.0 13505.0 1.17%
28 Oct, 2015 13477.5 13620.0 13640.5 13465.0 -1.06%
27 Oct, 2015 13622.5 13645.0 13647.5 13570.0 -0.16%
26 Oct, 2015 13645.0 13600.0 13680.0 13540.0 0.07%
23 Oct, 2015 13635.0 13550.0 13650.0 13400.0 -0.16%
22 Oct, 2015 13657.5 13725.0 13732.5 13480.0 -0.43%
21 Oct, 2015 13717.0 13675.0 13750.0 13660.0 0.53%
20 Oct, 2015 13645.0 13580.0 13655.0 13580.0 0.84%
19 Oct, 2015 13531.5 13500.0 13571.5 13500.0 0.01%
16 Oct, 2015 13530.0 13470.0 13580.0 13440.0 0.56%
15 Oct, 2015 13455.0 13500.0 13515.0 13200.0 0.49%
14 Oct, 2015 13390.0 13700.0 13710.0 13140.0 -1.69%
13 Oct, 2015 13619.5 13430.0 13630.5 13430.0 1.60%
12 Oct, 2015 13405.0 13300.0 13485.0 13300.0 -0.11%
09 Oct, 2015 13420.0 13700.0 13820.0 13260.0 -3.23%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan%
08 Oct, 2015 13867.5 13770.0 13882.5 13700.0 0.31%
07 Oct, 2015 13825.0 14160.0 14185.0 13700.0 -2.95%
06 Oct, 2015 14245.5 14460.0 14474.5 14140.0 -1.72%
05 Oct, 2015 14495.0 14625.0 14630.0 14480.0 -1.01%
02 Oct, 2015 14642.5 14690.0 14707.5 14640.0 -0.19%
01 Oct, 2015 14670.0 14620.0 14683.0 14620.0 0.14%
30 Sep, 2015 14650.0 14640.0 14675.0 14630.0 -0.22%
29 Sep, 2015 14682.5 14700.0 14732.5 14660.0 -0.10%
28 Sep, 2015 14697.5 14680.0 14707.5 14655.0 0.09%
25 Sep, 2015 14685.0 14660.0 14705.0 14660.0 -0.17%
24 Sep, 2015 14710.0 14650.0 14855.0 14650.0 0.43%
23 Sep, 2015 14647.5 14550.0 14652.5 14550.0 1.03%
22 Sep, 2015 14497.5 14460.0 14502.5 14460.0 0.29%
21 Sep, 2015 14455.0 14415.0 14463.0 14415.0 0.56%
18 Sep, 2015 14375.0 14440.0 14485.0 14360.0 -0.57%
17 Sep, 2015 14457.5 14440.0 14460.5 14435.0 0.02%
16 Sep, 2015 14455.0 14390.0 14465.0 14390.0 0.33%
15 Sep, 2015 14407.5 14339.0 14412.5 14339.0 0.42%
14 Sep, 2015 14347.5 14305.0 14347.5 14304.0 0.12%
11 Sep, 2015 14330.0 14290.0 14335.0 14275.0 -0.02%
10 Sep, 2015 14332.5 14280.0 14337.5 14255.0 0.50%
09 Sep, 2015 14261.5 14280.0 14281.5 14215.0 -0.13%
08 Sep, 2015 14280.0 14235.0 14298.0 14235.0 0.23%
07 Sep, 2015 14247.5 14210.0 14251.5 14200.0 0.58%
04 Sep, 2015 14165.0 14150.0 14193.0 14150.0 -0.03%
03 Sep, 2015 14169.0 14125.0 14169.0 14125.0 0.28%
02 Sep, 2015 14130.0 14080.0 14140.0 14080.0 0.23%
01 Sep, 2015 14097.5 14045.0 14099.5 14040.0 0.34%
31 Aug, 2015 14050.0 13970.0 14055.0 13970.0 0.48%
28 Aug, 2015 13982.5 13975.0 14038.5 13965.0 -0.07%
27 Aug, 2015 13992.5 14080.0 14137.5 13980.0 -0.92%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan%
26 Aug, 2015 14122.5 14070.0 14125.5 14070.0 0.41%
25 Aug, 2015 14065.0 14045.0 14090.0 14030.0 0.13%
24 Aug, 2015 14047.0 13950.0 14048.0 13950.0 0.75%
21 Aug, 2015 13942.5 13875.0 13949.5 13875.0 0.52%
20 Aug, 2015 13870.0 13830.0 13880.0 13800.0 0.20%
19 Aug, 2015 13842.5 13805.0 13842.5 13800.0 0.18%
18 Aug, 2015 13818.0 13790.0 13853.0 13790.0 -0.39%
17 Aug, 2015 13872.5 13815.0 13905.0 13815.0 0.62%
14 Aug, 2015 13787.5 13745.0 13790.5 13735.0 0.31%
13 Aug, 2015 13745.0 13760.0 13795.0 13709.0 -0.29%
12 Aug, 2015 13785.0 13650.0 13830.0 13650.0 1.36%
11 Aug, 2015 13600.0 13530.0 13600.0 13510.0 0.38%
10 Aug, 2015 13549.0 13530.0 13549.0 13525.0 0.07%
07 Aug, 2015 13539.5 13525.0 13543.5 13522.0 -0.01%
06 Aug, 2015 13541.5 13525.0 13541.5 13510.0 0.20%
05 Aug, 2015 13514.0 13495.0 13520.0 13480.0 0.21%
04 Aug, 2015 13485.5 13490.0 13512.5 13475.0 -0.11%
03 Aug, 2015 13500.0 13490.0 13515.0 13469.0 -0.20%
31 Jul, 2015 13527.5 13460.0 13527.5 13459.0 0.45%
30 Jul, 2015 13467.5 13455.0 13472.5 13450.0 0.09%
29 Jul, 2015 13456.0 13420.0 13459.0 13420.0 -0.05%
28 Jul, 2015 13462.5 13440.0 13466.5 13439.0 0.03%
27 Jul, 2015 13459.0 13440.0 13466.0 13440.0 0.10%
24 Jul, 2015 13445.0 13420.0 13462.0 13413.0 0.17%
23 Jul, 2015 13422.5 13375.0 13422.5 13370.0 0.34%
22 Jul, 2015 13377.5 13330.0 13382.5 13330.0 0.24%
21 Jul, 2015 13345.0 13350.0 13422.5 13345.0 -0.04%
20 Jul, 2015 13350.0 13360.0 13434.0 13350.0 -0.04%
17 Jul, 2015 13355.0 13373.5 13375.0 13335.0 -0.14%
16 Jul, 2015 13373.5 13348.0 13410.5 13333.0 0.22%
15 Jul, 2015 13344.5 13320.0 13344.5 13310.0 0.07%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan%
14 Jul, 2015 13335.0 13300.0 13350.0 13298.0 0.26%
13 Jul, 2015 13300.0 13312.0 13317.0 13275.0 -0.10%
10 Jul, 2015 13313.5 13315.0 13318.5 13290.0 -0.17%
09 Jul, 2015 13336.0 13350.0 13359.0 13320.0 -0.07%
08 Jul, 2015 13345.0 13325.0 13360.0 13315.0 0.13%
07 Jul, 2015 13327.5 13300.0 13332.5 13285.0 -0.16%
06 Jul, 2015 13349.5 13340.0 13361.5 13310.0 0.22%
03 Jul, 2015 13320.0 13295.0 13327.0 13295.0 -0.13%
02 Jul, 2015 13337.5 13325.0 13362.5 13322.0 0.09%
01 Jul, 2015 13326.0 13340.0 13343.0 13300.0 -0.05%
30 Jun, 2015 13332.5 13322.0 13337.5 13310.0 -0.09%
29 Jun, 2015 13345.0 13325.0 13380.0 13325.0 0.26%
26 Jun, 2015 13310.0 13326.0 13348.0 13295.0 -0.13%
25 Jun, 2015 13327.5 13290.0 13332.5 13290.0 0.18%
24 Jun, 2015 13303.5 13250.0 13308.5 13250.0 0.37%
23 Jun, 2015 13255.0 13300.0 13325.0 13245.0 -0.41%
22 Jun, 2015 13310.0 13320.0 13335.0 13300.0 -0.16%
19 Jun, 2015 13331.5 13305.0 13334.5 13300.0 0.20%
18 Jun, 2015 13305.0 13335.0 13348.0 13295.0 -0.47%
17 Jun, 2015 13367.5 13345.0 13373.5 13345.0 0.11%
16 Jun, 2015 13353.0 13325.0 13355.0 13320.0 0.13%
15 Jun, 2015 13335.0 13311.0 13340.0 13310.0 0.02%
12 Jun, 2015 13332.5 13300.0 13337.5 13300.0 0.09%
11 Jun, 2015 13320.5 13260.0 13325.5 13250.0 0.06%
10 Jun, 2015 13312.5 13305.0 13339.5 13285.0 0.08%
09 Jun, 2015 13302.5 13330.0 13386.5 13294.0 -0.58%
08 Jun, 2015 13379.5 13330.0 13385.5 13330.0 0.78%
05 Jun, 2015 13275.5 13290.0 13299.5 13270.0 -0.05%
04 Jun, 2015 13282.0 13210.0 13293.0 13210.0 0.46%
03 Jun, 2015 13221.0 13190.0 13221.0 13189.0 0.22%
02 Jun, 2015 13192.5 13218.0 13220.0 13152.5 -0.23%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan%
01 Jun, 2015 13222.5 13200.0 13237.5 13200.0 -0.01%
29 May, 2015 13224.0 13190.0 13226.0 13190.0 0.02%
28 May, 2015 13221.5 13180.0 13225.5 13180.0 0.15%
27 May, 2015 13202.0 13210.0 13241.0 13190.0 -0.06%
26 May, 2015 13210.0 13170.0 13220.0 13170.0 0.18%
25 May, 2015 13186.5 13185.0 13193.5 13165.0 0.24%
22 May, 2015 13155.0 13100.0 13171.0 13100.0 0.19%
21 May, 2015 13129.5 13122.0 13173.5 13100.0 -0.35%
20 May, 2015 13175.0 13140.0 13185.0 13140.0 0.45%
19 May, 2015 13115.5 13155.0 13189.5 13100.0 -0.16%
18 May, 2015 13137.0 13080.0 13145.0 13080.0 0.35%
15 May, 2015 13091.0 13050.0 13102.0 13050.0 0.52%
14 May, 2015 13023.0 13112.0 13112.0 12652.5 -0.87%
13 May, 2015 13137.5 13155.0 13197.5 13125.0 -0.46%
12 May, 2015 13198.0 13165.0 13213.0 13165.0 0.33%
11 May, 2015 13155.0 13110.0 13165.0 13105.0 0.21%
08 May, 2015 13127.5 13120.0 13192.5 13090.0 -0.13%
07 May, 2015 13145.0 13030.0 13151.0 13020.0 0.84%
06 May, 2015 13035.0 13025.0 13050.0 13000.0 -0.10%
05 May, 2015 13047.5 12990.0 13047.5 12983.0 0.52%
04 May, 2015 12980.0 12970.0 13030.0 12969.0 -0.23%
01 May, 2015 13010.0 12967.0 13020.0 12967.0 0.37%
30 Apr, 2015 12962.5 12922.0 12962.5 12910.0 0.17%
29 Apr, 2015 12940.0 12930.0 12978.0 12930.0 -0.31%
28 Apr, 2015 12980.0 12940.0 12995.0 12940.0 0.00%
27 Apr, 2015 12980.0 12925.0 12985.0 12910.0 0.47%
24 Apr, 2015 12919.5 12920.0 12948.5 12905.0 -0.27%
23 Apr, 2015 12955.0 12915.0 12961.0 12914.0 0.43%
22 Apr, 2015 12900.0 12920.0 12965.0 12880.0 -0.44%
21 Apr, 2015 12957.5 12935.0 12972.5 12915.0 0.52%
20 Apr, 2015 12890.0 12850.0 12900.0 12847.0 0.31%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan%
17 Apr, 2015 12850.0 12833.0 12875.0 12830.0 -0.05%
16 Apr, 2015 12856.0 12865.0 12874.0 12800.0 -0.34%
15 Apr, 2015 12900.5 12955.0 12987.5 12880.0 -0.62%
14 Apr, 2015 12980.5 12969.0 12992.5 12960.0 -0.03%
13 Apr, 2015 12985.0 12900.0 12990.0 12900.0 0.54%
10 Apr, 2015 12915.0 12905.0 12935.0 12875.0 0.13%
09 Apr, 2015 12898.0 12960.0 12982.0 12890.0 -0.44%
08 Apr, 2015 12955.0 12975.0 13010.0 12949.0 -0.23%
07 Apr, 2015 12985.0 12950.0 12990.0 12948.0 0.20%
06 Apr, 2015 12958.5 12950.0 12958.5 12920.0 -0.17%
03 Apr, 2015 12980.0 13015.0 13015.0 12905.0 -0.17%
02 Apr, 2015 13002.5 12980.0 13012.5 12975.0 -0.31%
01 Apr, 2015 13042.5 13055.0 13062.5 13000.0 -0.25%
31 Mar, 2015 13075.0 13065.0 13095.0 13062.0 0.00%
30 Mar, 2015 13075.0 13049.0 13092.0 13049.0 0.08%
27 Mar, 2015 13065.0 13020.0 13080.0 13020.0 0.35%
26 Mar, 2015 13019.0 12970.0 13026.0 12970.0 0.25%
25 Mar, 2015 12986.0 12910.0 12989.0 12905.0 0.63%
24 Mar, 2015 12905.0 12980.0 12995.0 12895.0 -0.88%
23 Mar, 2015 13019.5 13025.0 13080.5 13000.0 -0.74%
20 Mar, 2015 13116.0 13040.0 13124.0 13040.0 0.62%
19 Mar, 2015 13035.0 13110.0 13115.0 12979.0 -1.03%
18 Mar, 2015 13170.0 13155.0 13190.0 13145.0 0.02%
17 Mar, 2015 13167.5 13220.0 13247.5 13160.0 -0.56%
16 Mar, 2015 13242.0 13200.0 13247.0 13200.0 0.36%
13 Mar, 2015 13195.0 13150.0 13205.0 13145.0 0.09%
12 Mar, 2015 13182.5 13145.0 13217.5 13145.0 -0.06%
11 Mar, 2015 13190.5 13135.0 13244.5 13120.0 0.76%
10 Mar, 2015 13091.5 13050.0 13093.5 13044.0 0.32%
09 Mar, 2015 13050.0 13000.0 13075.0 13000.0 0.54%
06 Mar, 2015 12980.0 12995.0 13005.0 12945.0 -0.08%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan%
05 Mar, 2015 12990.0 12985.0 13030.0 12974.0 0.06%
04 Mar, 2015 12982.5 12955.0 12982.5 12940.0 0.13%
03 Mar, 2015 12965.0 12940.0 12982.0 12940.0 -0.04%
02 Mar, 2015 12970.0 12950.0 13000.0 12945.0 0.35%
27 Feb, 2015 12925.0 12830.0 12945.0 12830.0 0.68%
26 Feb, 2015 12837.5 12840.0 12869.5 12825.0 -0.28%
25 Feb, 2015 12873.5 12850.0 12891.5 12850.0 -0.19%
24 Feb, 2015 12897.5 12840.0 12899.5 12800.0 0.49%
23 Feb, 2015 12834.5 12810.0 12835.5 12800.0 0.17%
20 Feb, 2015 12812.5 12850.0 12867.5 12800.0 -0.64%
19 Feb, 2015 12895.0 12830.0 12915.0 12815.0 0.41%
18 Feb, 2015 12842.5 12785.0 12847.5 12785.0 0.57%
17 Feb, 2015 12769.5 12740.0 12771.5 12739.0 0.13%
16 Feb, 2015 12752.5 12750.0 12767.5 12730.0 -0.27%
13 Feb, 2015 12787.5 12735.0 12787.5 12735.0 -0.04%
12 Feb, 2015 12792.5 12750.0 12837.5 12750.0 0.61%
11 Feb, 2015 12715.0 12675.0 12720.0 12675.0 0.34%
10 Feb, 2015 12672.5 12650.0 12672.5 12635.0 0.20%
09 Feb, 2015 12647.5 12630.0 12692.5 12630.0 0.26%
06 Feb, 2015 12614.5 12630.0 12633.5 12600.0 -0.14%
05 Feb, 2015 12632.5 12629.0 12660.5 12625.0 0.06%
04 Feb, 2015 12625.0 12600.0 12640.0 12580.0 -0.23%
03 Feb, 2015 12654.0 12670.0 12674.0 12605.0 -0.24%
02 Feb, 2015 12685.0 12680.0 12718.0 12677.0 0.14%
30 Jan, 2015 12667.5 12590.0 12667.5 12580.0 0.80%
29 Jan, 2015 12567.5 12500.0 12567.5 12500.0 0.65%
28 Jan, 2015 12486.0 12465.0 12516.0 12465.0 0.08%
27 Jan, 2015 12476.5 12485.0 12508.5 12465.0 -0.27%
26 Jan, 2015 12510.0 12470.0 12540.0 12470.0 0.30%
23 Jan, 2015 12472.5 12400.0 12517.5 12400.0 -0.12%
22 Jan, 2015 12487.5 12450.0 12532.5 12420.0 0.06%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan%
21 Jan, 2015 12480.0 12550.0 12570.0 12470.0 -0.83%
20 Jan, 2015 12584.0 12620.0 12669.0 12580.0 -0.27%
19 Jan, 2015 12618.5 12590.0 12621.5 12590.0 0.25%
16 Jan, 2015 12587.5 12540.0 12617.5 12540.0 0.22%
15 Jan, 2015 12560.0 12585.0 12635.0 12550.0 -0.42%
14 Jan, 2015 12613.0 12580.0 12626.0 12565.0 0.12%
13 Jan, 2015 12597.5 12560.0 12617.5 12560.0 0.00%
12 Jan, 2015 12597.5 12590.0 12597.5 12550.0 -0.43%
09 Jan, 2015 12651.5 12650.0 12652.5 12625.0 -0.22%
08 Jan, 2015 12680.0 12680.0 12745.0 12670.0 -0.46%
07 Jan, 2015 12738.5 12640.0 12751.5 12640.0 0.64%
06 Jan, 2015 12657.5 12600.0 12672.5 12600.0 0.24%
05 Jan, 2015 12627.5 12520.0 12672.5 12520.0 0.68%
02 Jan, 2015 12542.5 12400.0 12542.5 12400.0 1.27%
01 Jan, 2015 12385.0 12380.0 12385.0 12380.0 0.00%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 3 Tabel 1. Daftar Saham Indeks LQ45 Periode Agustus 2015 – Januari 2016
No Kode Saham Nama Saham Keterangan
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk Tetap
2 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk Tetap
3 ADRO Adaro Energy Tbk Tetap
4 AKRA AKR Corporindo Tbk Tetap
5 ASII Astra International Tbk Tetap
6 ASRI Alam Sutera Realty Tbk Tetap
7 BBCA Bank Central Asia Tbk Tetap
8 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Tetap
9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tetap
10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Tetap
11 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk Tetap
12 BMTR Global Mediacom Tbk Tetap
13 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk Tetap
14 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk Tetap
15 EXCL XL Asiata Tbk Tetap
16 GGRM Gudang Garam Tbk Tetap
17 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tetap
18 INCO Vale Indonesia Tbk Tetap
19 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Tetap
20 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk Tetap
21 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk Tetap
22 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk Tetap
23 KLBF Kalbe Farma Tbk Tetap
24 LPKR Lippo Karawaci Tbk Tetap
25 LPPF Matahari Department Store Tbk Tetap
26 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk Tetap
27 MNCN Media Nusantara Citra Tbk Tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
No Kode Saham Nama Saham Keterangan
28 MPPA Matahari Putra Prima Tbk Tetap
29 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Tetap
30 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk Tetap
31 PTPP PP (Persero) Tbk Tetap
32 PWON Pakuwon Jati Tbk Tetap
33 SCMA Surya Citra Media Tbk Tetap
34 SILO Siloam International Hospital Tbk Tetap
35 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk Tetap
36 SMRA Summarecon Agung Tbk Tetap
37 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk Baru
38 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk Tetap
39 TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk Tetap
40 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tetap
41 UNTR United Tractors Tbk Tetap
42 UNVR Unilever Indonesia Tbk Tetap
43 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk Tetap
44 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk Tetap
45 WTON Wijaya Karya Beton Tbk Baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 4 Analisis DataUji T ( Paired Sample T-test)
a. Sektor Konsumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
b. Sektor Pertanian dan Perkebunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
c. Sektor Aneka Industri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
d. Sektor Perbankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Uji Varians
Sektor Konsumsi
1) Saham Gudang Garam
2) Saham Unilever
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Sektor Pertanian / Perkebunan 3) Saham Astra Agro Lestari Tbk
4) Saham Sawit Sumbermas Sarana Tbk
Sektor Aneka Industri 5) Saham Astra Internasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
6) Saham United Tractors
b. Sektor Perbankan 1) Saham Bank Central Asia (Persero) Tbk.
2) Saham BRI Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Uji Trend a. Sektor Konsumsi
1) Saham Gudang Garam Tbk
2) Saham Unilever Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
b. Sektor Pertanian / Perkebunan 1) Saham Astra Agro Lestari
2) Saham Sawit Sumbermas Sarana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
c. Sektor Aneka Industri 1) Saham Astra Internasional
2) Saham United Tractors
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
d. Sektor Perbankan 1) Bank Central Asia (Persero) Tbk.
2) BRI Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended