ETIK KED 041012

Preview:

Citation preview

ETIK KEDOKTERAN

Prof .Dr. Hj. Qomariyah, RS,MS,PKK,AIFM

Kode Etik Kedokteran Indonesia1. Kewajiban Umum :

Pasal 1. Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter.

Pasal 2. Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standart profesi yang tertinggi.

Kode Etik Kedokteran IndonesiaPasal 3. Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.

Pasal 4. Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.

Kode Etik Kedokteran IndonesiaPasal 5. Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien.

Pasal 6. Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan tehnik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

Kode Etik Kedokteran IndonesiaPasal 7. Seorang dokter hanya memberi keterangan dan pendapat yang telah diperikasa sendiri kebenarannya.

Pasal 7a. Seorang dokter haruus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan tehnis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.

Kode Etik Kedokteran IndonesiaPasal 7b. Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasien.

Pasal 7c. Seorang daokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien.

Kode Etik Kedokteran IndonesiaPasal 7d. Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makluk insani.

Pasal 8. Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) baik fisik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.

Kode Etik Kedokteran IndonesiaPasal 9. Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormat

2. Kewajiban dokter terhadap penderita.Pasal 10. Setiap dokter wajib bersikap tulus dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

Kode Etik Kedokteran Indonesia

Kode Etik Kedokteran IndonesiaPasal 11. Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya.

Pasal 12. Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.

Kode Etik Kedokteran IndonesiaPasal 13. Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.

3. Kewajiban dokter terhadap teman sejawatnya Pasal 14. Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.

Pasal 15. Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis

Kode Etik Kedokteran Indonesia

4. Kewajiban dokter terhadap diri sendiri. Pasal 16. Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.

Pasal 17. Setiap dokter hendaknya senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran/kesehatan.

Kode Etik Kedokteran Indonesia

Ciri-Ciri Dokter Muslim

Ciri-Ciri Dokter Muslim

Hak & Kewajiban DokterKewajiban Dokter: 1. Keselamatan pasien diutamakan.

2. Melaksanakan KODEKIHak Dokter :

1. Melakukan Praktek dokter 2. Memperoleh informasi yang benar dari pasien. 3. Bekerja sesuai standar profesi 4. Hak privasi dokter/ketentraman.5. Menolak tindakan medik yang bertentangan dengan hukum, agama, etik dan hati nurani.

Hak Dokter :6. Mengakhiri hubungan dokter-pasien. 7. Menolak pasien bukan bidangnya 8. Bekerja, mengeluarkan surat keterangan

dokter.9. Menerima honor.10. Membela diri. 11. Sebagai anggota profesi.

Hak pasien 1. Hak memilih dokter.2. Hak dirawat dokter yang “bebas”3. Hak menerima / menolak pengobatan setelah

menerima informasi.4. Hak atas kerahasiaan.5. Hak mati secara bermartabat.6. Hak atas dukungan moral / spiritual.

• Sedangkan dalam UU Kesehatan disebutkan antara lain :

a. Hak atas informasib. Hak atas “second opinion”.c. Hak memberikan persetujuan

pengobatan / tindakan medis.d. Hak atas kerahasiaan .e. Hak pelayanan kesehatan.

Dokter perlu memahami harapan pasien yang datang pada dokter.

Kewajiban pasien.1. Memberi informasi yang jelas kepada dokter. 2. Memenuhi petunjuk atas nasehat dokter. 3. Memberikan honorarium yang pantas.

Hubungan Dokter Dengan Pasien. Dimulai- pada saat pasien datang ke dokter untuk

meminta pertolongan . Dokter telah memulai memikul tanggung jawab hukum

Penting komunikasi dokter dengan pasien agar mudah

dalam pemeriksaan, diagnosa & terapi.

Yang bukan merupakan hubungan dokter-pasien1. Pemeriksaan kesehatan sebelum masuk kerja.2. Pemeriksaan kesehatan bagi peserta asuransi. 3. Dokter yang ditunjuk oleh pengadilan. 4. Tanya jawab dengan dokter baik secara lisan

maupun tulisan.

Hubungan dokter-pasien 1.Aktif – pasif – pasien melaksanakan perintah dokter,

jika tidak diperintah tidak melakukan apa-apa.2.Petunjuk kerja sama peran pasien penting pada

kasus TBC pasien harus patuh minum obat, tetapi dengan pemahaman pentingnya minum obat dari pasien sehingga cepat sembuh.

3.Peran bersama Peran pasien kekedudukan yang setara, bahkan dalam alternatif pemilihan obat Pasien konsultasi karena keinginan sembuh dan percaya kepada dokter, bila dokter diganti dia tidak mau berobat. Walaupun jauh dia akan tetap datang.

Hubungan dokter-pasien

Komunikasi dokter - pasien akan terbuka bila dokter bersedia mendengarkan secara aktif keluhan pasien,serta bersifat empati pada pasien.

Komunikasi dokter - pasien merupakan milik bersama.

Saluran komunikasi ;

1. Mendengarkan aktif 2. Empati3. Motivasi4. Percaya

Surat Keterangan Dokter (sesuai pasal 7)1. Cuti sakit 2. Keterangan cacat 3. Kelahiran & Kematian 4. Penyakit menular 5. Sehat 6. Untuk menikah 7. Keterangan ahli 8. Visum bedah mayat 9. Kwitansi

Rahasia Jabatan Dokter

• Dokter wajib memegang teguh rahasia jabatan dalam tingkah laku pekerjaan sehari-hari.

• Pasal 322 KUHP:• Buka rahasia jabatan dulu / sekarang : penjara 9

bulan, atau kejahatan pada orang lain – atas pengaduan

• Pasal 1365 KUR Perdata:• Kesalahan sehingga orang rugi – harus ganti

kerugian.

Pengecualian kewajiban menyimpan rahasia kedokteran

Diwajibkan untuk melapor berdasarkan Undang-undang no 1 tentang karantina laut Undang-undang no 2 tentang karantina udara Undang-undang no 6 tentang wabah penyakit

menular Instruksi Menteri Kesehatan R I no 72 / Menkes

/inst /11/ 1988 tentang kewajiban melaporkan penderita dengan gejala AIDS.

Rekam Medik

• Indonesia: Keputusan Menkes RI No 0311-1972

• Harus mengerjakan rekam medik.• Rekam Medik : Kumpulan keterangan

tentang identitas, hasil anamnesa, pemeriksaan dan catatan segala kegiatan para pelayan kesehatan atas pasien dari waktu ke waktu.

Isi Rekam Medik :Pasien Rawat jalan :1.Identitas dan formulir perizinan.2.Riwayat penyakit:• Keluhan utama• Riwayat sekarang• Riwayat penyakit dahulu• Riwayat keluarga.

3.Laporan pemeriksaan, diagnose, lab, rontgen dll.4.Diagnosa & DD.5.Instruksi diagnosis dan Terapi dengan tanda tangan

pejabat yang berwenang.

Rekam medik rawat inap : Rekam medik rawat jalan ditambah :

1.Persetujuan tindakan medik.2.Catatan konsultasi.3.Catatan perawat / tenaga kesehatan.4.Catatan observasi klinik dan hasil terapi.5.Resume akhir dan evaluasi terapi.

Resume Akhir :

1.Mengapa pasien dirawat2.Hasil pemeriksaan, diagnose, lab, rontgen

dll.3.Terapi, tindakan operasi.4.Keadaan pasien waktu keluar.5.Anjuran terapi, rujukan.

Tujuan Resume Akhir :

1.Menjamin kontinuitas pelayanan medik.2.Bahan penilaian staf medik3.Untuk memenuhi permintaan lembaga

resmi.4.Bahan informasi dokter yang bertugas.

Kegunaan rekam medik.1.Alat komunikasi antara dokter, tenaga kesehatan lain

dalam pelayanan.2.Dasar rencana terapi.3.Bukti tertulis atas segala pelayanan perkembangan

penyakit, terapi.4.Dasar analisa studi, evaluasi terhadap suatu

pelayanan.5.Melindungi kepentingan hukum.6.Data khusus untuk penelitian kesehatan. 7.Dasar perhitungan biaya pembayaran medik.8.Sebagai laporan.

Lama penyimpanan : minimal 5 tahun setelah berobat, pada kasus tertentu khusus ditetapkan tersendiri.

Rekam medik milik rumah sakit

• Pasien / keluarga yang mimta harus izin dokter yang merawatnya.

• Rekam medik merupakan rahasia. Semua rekam medik sebelum dimusnahkan harus disimpan informasi yang penting dan resume akhir.

Persetujuan Tindakan Medik

• Adalah persetujuan dari pasien yang diberikan kepada dokter setelah dokter memberikan penjelasan.

• Persetujuan tindakan medik = Informed consent.

• Pada penelitian klinik hal ini harus dilakukan juga.

Bentuk Persetujuan Tindakan medik / PTM

Implied Consent(tersirat)• Normal : pemeriksaan fisik, darah, lab,suntik• Darurat : bila keluarga tidak ditempat, mendesak Per

Menkes no 585 1989 pasal 1• Persumed consent bila pasien sadar dianggap akan

menyetujui tindakan dokter.• Pressed Consent / dinyatakan:• Lisan : Rectal Toucher

Periksa dalam-obgyn• Tulisan: Operasi

Tindakan invasifPasien dapat menolak disebut Informed refusal.

PTM akan Syah bila :

1.Diberikan secara bebas.2.Diberikan oleh orang yang sanggup

membuat perjanjian.3.Telah dijelaskan bentuk tindakan yang akan

dilakukan.4.Mengenai suatu yang khas5.Tindakan dilakukan pada situasi yang sama.

Malpraktek Medik

Kelalaian dari seorang dokter / perawat untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan merawat pasien, yang lazim dipergunakan terhadap pasien atau orang terluka menurut ukuran di lingkungan yang sama.

Malpraktek terdapat apabila :

Adanya tindakan sikap dokter :1. Bertentangan dengan hukum2. Bertentangan standar profesi3. Bertentangan etik & moral4. Kurang hati-hati karena pengetahuannya

terlalu umum.

KELALAIAN:Sikap kurang hati-hati menurut ukuran wajar.

Beda malpraktek dan kelalaianMalpraktek

Tindakannya dilakukan secara sadar dan tujuan dari tindakannya memang sudah terarah kepada akibat yang hendak ditimbulkan atau tak peduli terhadap akibatnya, walaupun ia mengetahui atau seharusnya mengetahui bahwa tindakannya itu bertentangan dengan hukum yang berlaku.

Beda malpraktek dan kelalaianKelalaian

Tidak ada motif ataupun tujuan untuk menimbulkan akibat yang terjadi.akibatnya yang timbul disebabkan karena adanya kelalaian yang sebenarnya terjadi diluar kehendaknya.

Pelanggaran Etik Kedokteran & Sanksinya

I. Pelanggaran etik murni :

o Menarik imbalan tidak wajar (KODEKI pasal 3, 4).o Mengambil alih pasien tanpa persetujuan sejawat-

nya (KODEKI pasal 15)o Memuji diri sendiri didepan pasien (KODEKI pasal 4).o Tidak pernah mengikuti pendidikan kedokteran

berkelanjutan (KODEKI pasal 17)o Mengabaikan kesehatannya sendiri (KODEKI pasal

16 ).

Pelanggaran Etik Kedokteran & Sanksinya

II. Pelanggaran etika legal :o Pelayanan kedokteran dibawah standar (KODEKI pasal

2,8,11) sanksi pasal 350 KUHP-penjara 5 tahun.oMenerbitkan surat keterangan palsu (KODEKI pasal 7)

sanksi pasal 267 KUHP—penjara 4 tahun.oMembuka rahasia jabatan / pekerjaan dokter (KODEKI

pasal 12) –penjara 9 bulan kecuali saksi ahli.o Abortus provokatus (KODEKI pasal 10 )

Pelanggaran Etik Kedokteran & Sanksinya

Prosedur

• Pelanggaran Etik – MKEK• Etik Murni – diselesaikan MKEK• Etik tidak murni – MKEK—P3EK

Pelanggaran Berat :

1. Mencemarkan kehormatan profesi dokter: Melakukan pelanggaran susila. Membuat surat cuti tidak benar,surat kematian

palsu, kwitansi fiktif keterangan. sehat tidak diperiksa dulu, visum tidak benar.

Melakukan kerja sama dengan farmasi Praktek terkun. Ikut kegiatan promosi obat.

2. Membahayakan keselamatan pasien : Menimbulkan kematian janin / pasien. Menimbulkan cacat fisik / mental. Menyebabkan pasien tidak dapat cari nafkah. Menyebabkan pasien dirawat di RS.

3. Merugikan kepentingan umum: Merugikan kepentingan orang banyak. Menimbulkan kegelisahan / tata nilai. Membahayakan masyarkat. Penelitian tidak inform consent.

Penetapan sanksi :

• Teguran tertulis• Membuat karangan• Mengikuti sidang MKEK• Membuat permintaan maaf tertulis• Pendidikan penyegaran• Skorsing• Pemecatan