View
219
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Jenderal (Itjen)
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tahun 2010-2014, Itjen telah
menetapkan visinya untuk Menjadi Katalisator Pembaharuan Kinerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan misi Memberikan
Pengawasan Terbaik untuk Peningkatan Kinerja Kementerian Kelautan
dan Perikanan. Rencana tersebut bertujuan untuk “Peningkatan Efektifitas
Peran Pengawasan Internal”. Sesuai PermenKP No. PER.15/MEN/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan,
peran pengawas intern terutama untuk mengawal program-program
strategis nasional dan kementerian, di antaranya Program Peningkatan
Kehidupan Nelayan (PKN), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri, Minapolitan dan Industrialisasi Kelautan dan Perikanan.
Sasaran strategis yang ingin dicapai melalui pengawasan terbaik
tersebut adalah: 1) Pengelolaan pertanggungjawaban keuangan yang
efektif dan efisien dengan indikator kinerja Opini BPK-RI atas Laporan
Keuangan KKP Tahun 2012 dan Wilayah Tertib Administrasi (WTA)
lingkup Itjen 80%; 2) Terwujudnya AKIP yang efektif di KKP dengan
indikagtor kinerja Nilai AKIP KKP Tahun 2012 B; dan 3) Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat dengan indikator kinerja
Nilai Integritas 6,50 dan Nilai Inisiatif Anti Korupsi 7,00.
Melalui kerja keras dan implementasi metode pengawasan berupa
audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan pengawasan lainnya, ketiga
sasaran strategis tersebut tercapai seluruhnya kecuali sasaran strategis
pengelolaan pertanggungjawaban keuangan yang efektif dan efisien
dengan indikator kinerja Opini BPK-RI atas LK KKP Tahun 2012 yang
sedang menunggu hasil reviu laporan keuangan oleh BPK-RI di bulan
Februari 2013. Indikator kinerja lainnya, WTA tercapai 84,54%; Nilai AKIP
telah mencapai B; Nilai Integritas 6,89; dan Nilai Inisiatif Anti Korupsi 7,46.
Untuk itu, di awal tahun 2013, Itjen KKP fokus dalam melakukan
pengawalan reviu laporan keuangan semester II dan tahunan KKP.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan mengucap Puji Syukur kehadirat
Allah SWT atas segala berkat dan ridhonya, Inspektorat
Jenderal (Itjen) dapat menyelesaikan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun
2012 ini, yang merupakan implementasi dari Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 TAHUN 2010 Tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Perlu kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya laporan ini. Kami menyadari, bahwa dalam
pelaksanaan kegiatan tahun 2012, masih terdapat rencana-rencana yang belum
berujung implementasi. Kemudian masih ada juga kegiatan dengan rencana
yang kurang matang. Begitu pula dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Namun demikian, kami mencoba agar substansi akuntabilitas kinerja
yang disampaikan sesuai dengan koridor yang ditetapkan Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB). Perlu
kami syukuri pula, bahwa sumbangsih Itjen dalam melaksanakan pengawasan
akuntabilitas kinerja di tahun 2012 yang lalu berujung positif, yaitu Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian Kelautan dan
Perikanan mendapat apresiasi berupa predikat B (baik) dari Kementerian PAN
dan RB di tahun 2012.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik membangun demi kesempurnaan
LAKIP ini dan demi kemajuan Inspektorat Jenderal dalam mengawal KKP.
Inspektur Jenderal
ANDHA FAUZIE MIRAZA
iii
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................... . i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................................. iv
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................... .. 1
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Agenda Inspektorat Jenderal ............................................ 2
C. Tugas dan Fungsi ........................................................... . 4
BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................. 8
A. Rencana Strategis Itjen KKP Tahun 2010 – 2014 ................ 8
B. Rencana Kinerja Tahunan ................................................. 14
C. Penetapan Kinerja Tahun 2012 .......................................... 16
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................... 20
A. Indikator Kinerja Utama .................................................... 20
B. Indikator Kinerja Kegiatan ................................................. 28
C. Akuntabilitas Keuangan ..................................................... 32
BAB 4 PENUTUP ............................................................................. 34
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Indikator Kinerja Utama Itjen Tahun 2012 ....................... 12
Tabel 2. TAPJA Eselon II Itjen Tahun 2012 .................................. 18
Tabel 3. Capaian Kinerja Itjen KKP Tahun 2012 .......................... 20
Tabel 4. Upaya Pencapaian Opini BPK RI atas LK KKP 22
Tabel 5. Upaya Pencapaian WTA 23
Tabel 6. Penilaian SAKIP KKP oleh KemenPAN&RB 23
Tabel 7. Hasil Evaluasi AKIP Unit Eselon I oleh Inspektorat Jenderal
24
Tabel 8. Realisasi Kegiatan yang mendukung Pencapaian Terwujudnya AKIP yang Efektif
24
Tabel 9. Nilai Integritas Unit Layanan Publik KKP 26
Tabel 10. Realisasi Upaya Kegiatan yang Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik KKP
26
Tabel 11. Perbandingan Komponen Integritas Tahun 2011- 2012 27
Tabel 12. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2010, 2011 dan 2012
28
Tabel 13. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Itjen Tahun 2012 30
Tabel 14 Realisasi Anggaran per Kegiatan Tahun 2012 34
Tabel 15. Perbandingan Anggaran Tahun 2010, 2011 dan 2012 34
Tabel 16. Alokasi Anggaran terhadap Capaian Sasaran Strategis
Tahun 2012
36
1
1PENDAHULUAN
AA.. LATAR BELAKANG
Cita-cita pembangunan nasional sebagaimana tertuang
dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2014
ditujukan untuk: (i) terwujudnya peningkatan kesejahteraan
rakyat, melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan
pada keunggulan daya saing, kekayaan sumber daya alam,
sumber daya manusia dan budaya bangsa, yang didukung
sepenuhnya oleh kemajuan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi, (ii) terwujudnya masyarakat, bangsa dan
negara yang demokratis, berbudaya, bermartabat dan
menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggung jawab serta
hak asasi manusia, dan (iii) terwujudnya pembangunan yang
adil dan merata, yang dilakukan oleh seluruh masyarakat
secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh
bangsa Indonesia. Dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur
tesebut, telah dirumuskan lima agenda pembangunan
nasional (Bappenas, 2011), yaitu :
1. Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan
Rakyat
2. Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan
3. Penegakan Pilar Demokrasi
4. Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi
5. Pembangunan yang Inklusif dan Berkeadilan
2
Selaras dengan fungsinya sebagai Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP), Inspektorat Jenderal Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Itjen KKP) berkewajiban untuk
memberikan kontribusi dan kinerja terbaik untuk
mewujudkan salah satu dari lima agenda pembangunan
nasional dalam RPJM 2010-2014, yaitu perbaikan tata
kelola pemerintahan. Dalam rangka melaksanakan
agenda tersebut, Itjen pada tahun 2012 mereviu kembali
Rencana Strategis (Renstra) 2010-2014 yang berpedoman
pada RPJM Tahun 2010-2014.
Sebagai perwujudan akuntabilitas kinerjanya, Itjen KKP
menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(AKIP) tahun 2012 yang menginformasikan masukan (input),
keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap
pelaksanaan program dan kegiatan dalam kurun waktu tahun
2012. Seluruh materi LAKIP akan disajikan secara sistematis
dan terstruktur yang meliputi: Pendahuluan mengenai latar
belakang penyusunan LAKIP, Perencanaan dan Perjanjian
Kinerja selama tahun 2012, Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
dan penutup yang merupakan kesimpulan dari isi LAKIP
serta saran untuk perbaikan Akuntabilitas Kinerja.
BB.. AGENDA INSPEKTORAT JENDERAL
Salah satu agenda pembangunan nasional adalah perbaikan
tata kelola pemerintahan. Perbaikan tata kelola
pemerintahan yang baik menjadi isu yang penting dalam
konteks nasional dan internasional.
Seiring perjalanan waktu, melalui agenda reformasi yang
dimulai sejak 1998, pemerintah secara terus menerus
melakukan perubahan sistem dan kebijakan dalam rangka
mencapai tata kelola pemerintah yang baik. Wujud dari
3
perbaikan tata kelola pemerintahan ini antara lain dapat
dilihat dari penurunan tingkat korupsi, perbaikan pelayanan
publik, dan pengurangan ekonomi biaya tinggi. Tantangan
di masa mendatang, perlu upaya yang lebih keras dan
sistematis untuk memperbaiki praktik tata kelola
pemerintahan.
Pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen
penting dalam pemantapan tata kelola pemerintahan untuk
menjaga agar kelangsungan pembangunan tetap
berkelanjutan. Pemantapan tata kelola pemerintahan yang
lebih baik dilaksanakan melalui terobosan kinerja secara
terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum
yang berwibawa, dan transparan. Selama ini, terdapat
permasalahan pada tatanan birokrasi, seperti: pelanggaran
disiplin, penyalahgunaan wewenang dan maraknya praktek
KKN, rendahnya kinerja sumber daya manusia aparatur,
sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan
yang belum memadai, rendahnya efisiensi dan efektivitas
kerja, serta masih rendahnya kualitas pelayanan umum.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui
Inspektorat Jenderal melaksanakan agenda pembangunan
nasional yang berupa Tata Kelola Pemerintahan yang
baik melalui Program Peningkatan Pengawasan dan
Akuntabilitas Aparatur Negara, dengan kegiatan sebagai
berikut:
1. Pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja
Sekretariat Jenderal dan Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dan pelaksana
pembangunan KP;
2. Pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dan Direktorat
4
Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan dan pelaksana pembangunan
KP;
3. Pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dan Direktorat
Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dan
pelaksana pembangunan KP;
4. Pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja
Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Perikanan dan Badan Riset Kelautan dan Perikanan dan
pelaksana pembangunan KP;
5. Pengawasan akuntabilitas aparatur dengan tujuan
tertentu pada pelaksana pembangunan KP dan
pengawasan pada unit kerja Inspektorat Jenderal.
6. Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya.
CC.. TUGAS DAN FUNGSI
Dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.15/MEN/ 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Itjen mengemban
tugas sebagai pelaksana pengawasan intern lingkup KKP.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Itjen
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di
lingkungan KKP;
2. Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan KKP
terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya;
5
3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Menteri Kelautan dan Perikanan;
4. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan
KKP; dan
5. Pelaksanaan administrasi Itjen.
Sesuai PermenKP tersebut, struktur Organisasi Itjen KKP
terdiri atas enam unit kerja Eselon II, yaitu:
1. Sekretariat
Sekretariat Inspektorat Jenderal mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan teknis administratif kepada
seluruh satuan organisasi di lingkungan Itjen.
2. Inspektorat I
Inspektorat I mempunyai tugas melaksanakan
pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan
dan peraturan perundang-undangan serta administrasi
di lingkungan Sekretariat Jenderal (Setjen), Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan
Perikanan (BPSDMKP) dan Badan Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
(BKIPMHP) serta seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT)
di lingkungan Sekretariat Jenderal, BPSDMKP dan
BKIPMHP.
3. Inspektorat II
Inspektorat II mempunyai tugas melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan
peraturan perundang-undangan serta administrasi di
lingkungan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
(DJPT) dan Direktorat Jenderal Pengawasan
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (DJPSDKP), serta
seluruh UPT lingkup DJPT dan DJPSDKP.
6
4. Inspektorat III
Inspektorat III mempunyai tugas melaksanakan
pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan
dan peraturan perundang-undangan serta administrasi
di lingkungan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
(DJPB) dan Direkotrat Jenderal Kelautan, Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil (DJKP3K), serta seluruh UPT lingkup
DJPB dan DJKP3K.
5. Inspektorat IV
Inspektorat IV mempunyai tugas melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan
peraturan perundang-undangan serta administrasi di
lingkungan Direktorat Jenderal Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Perikanan (DJP2HP) dan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
(BalitbangKP) serta seluruh UPT lingkup DJP2HP dan
BalitbangKP.
6. Inspektorat V
Inspektorat V mempunyai tugas melaksanakan
perumusan kebijakan pengawasan dan pelaksanaan
pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk
Menteri serta pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta
administrasi di lingkungan Inspektorat Jenderal.
Struktur Organisasi Itjen KKP secara lebih terperinci disajikan
pada Gambar 1. berikut ini:
7
SEKRETARIS INSPEKTORAT INSPEKTUR JENDERAL
Andha Fauzie Miraza, Ak., M.SIS Ir. Saifuddin, MMA
INSPEKTUR I INSPEKTUR II INSPEKTUR III INSPEKTUR IV INSPEKTUR V
Ir. Jayeng C. Purewanto, MM Happy Simanjuntak, SH Ir. Nur Arif Azizi, MM Ir. Narwati Narang, MM Ir. Adisyahmeta Y., MM
Gambar 1. STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT JENDERAL
Kepala Bagian Program &
Evaluasi
Kepala Bagian Keuangan &
Umum
Kepala Bagian Analisa & Tindak
Lanjut
Kepala Bagian Kepegawaian,
Hukum, dan Humas
8
2PERENCANAAN &
PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS ITJEN KKP TAHUN 2010 - 2014
Rencana Strategis Itjen KKP telah mengalami beberapa kali
perubahan disesuaikan dengan dinamika organisasi yang
berkembang semakin baik. Pada perubahan Renstra 2010 –
2014 di tahun 2012, Visi-Misi Itjen menjadi sebagai berikut:
1. Visi Itjen KKP
Rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai
oleh Itjen KKP selama 5 (lima) tahun mendatang serta
gambaran menyeluruh mengenai peranan dan fungsi
Itjen KKP adalah
“Menjadi Katalisator Pembaharuan Kinerja KKP”
Visi tersebut dilatarbelakangi oleh adanya keinginan
seluruh pegawai Itjen yang kuat dan komitmen pimpinan
terhadap pelaksanaan tata pemerintahan yang bersih
dan berwibawa dengan menjunjung tinggi prinsip good
governance dalam rangka mendukung pencapaian visi
dan misi KKP.
Pernyataan visi tersebut merupakan idealisme, cita-cita,
dan harapan dari segenap personil Itjen KKP. Disamping
komitmen dan profesionalitas juga diperlukan dukungan
9
dan kerjasama yang konstruktif dari mitra kerja lingkup
KKP.
2. Misi Itjen KKP
Rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi Itjen KKP adalah
“Memberikan Pengawasan Terbaik untuk
Peningkatan Kinerja Kementerian Kelautan dan
Perikanan”.
Dalam misi tersebut, semakin jelas komitmen Itjen
dalam mengawal pelaksanaan program-program KKP
(Peningkatan Kehidupan Nelayan, Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat, dan Industrialisasi Kelautan
dan Perikanan) demi meningkatkan kinerja KKP yang
memiliki visi Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang
Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan
Masyarakat.
3. Tujuan Itjen KKP
Tujuan strategis disusun berdasarkan hasil identifikasi
potensi dan permasalahan yang akan dihadapi dalam
rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi KKP.
Adapun tujuan strategis Itjen KKP adalah:
“ Peningkatan Efektifitas Peran Pengawasan
Internal”
4. Kebijakan Pengawasan
Kebijakan Pengawasan Itjen KKP pada tahun 2012
adalah melaksanakan pengawasan yang diwujudkan
dalam bentuk bentuk pengendalian (control) pada 3
(tiga) aspek yaitu control by system, control by
report, dan control by audit.
10
Kebijakan tersebut diarahkan sebagai berikut:
a. Control By System untuk meningkatkan titik berat
pengawasan ke arah pre-emptif dan preventif dan
menerapkan manajemen kinerja pegawai (employee
performance management).
b. Control By Report untuk melakukan pengawasan
kegiatan beresiko sedang dan kegiatan beresiko
ringan dengan laporan;
c. Control By Audit untuk melakukan pengawasan
kegiatan beresiko tinggi dengan audit.
5. Sasaran Strategis Itjen KKP
Arah kebijakan dan strategi pembangunan kelautan dan
perikanan diimplementasikan melalui program dan
kegiatan, yang sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing unit Eselon I lingkup KKP. Di samping itu, KKP
juga melaksanakan directive presiden dan melaksanakan
program nasional lainnya demi terwujudnya
kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.
Program tersebut antara lain Peningkatan Kehidupan
Nelayan (PKN), Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri, dan Industrialisasi
Kelautan dan Perikanan. Pelaksanaan program-
program tersebut patut mendapat pengawalan dari Itjen
KKP agar terlaksana secara efektif dan efisien. Untuk itu,
Itjen memiliki sasaran strategis dalam pengawalan
program-program tersebut, yaitu:
a. Pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan yang efektif dan efisien.
Pelaksanaan kegiatan dengan anggaran besar
memiliki resiko tinggi. Merupakan wewenang Itjen
11
sebagai pengawas intern untuk mengawal kegiatan
tersebut agar mencapai tujuan dan tidak terjadi
kebocoran anggaran. Sebagai tolok ukur
keberhasilan pengawalan tersebut adalah:
a. Opini Badan Pemeriksa Keuangan RI atas
Laporan Keuangan Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP);
b. Wilayah Tertib Administrasi (WTA) lingkup Itjen
80%. Dalam indikator kinerja WTA, pengelolaan
pertanggungjawaban keuangan Uang Persediaan
(UP) menjadi target perhitungan. Hal tersebut
karena seringnya keterlambatan
pertanggungjawaban yang disebabkan
kurangnya bukti pertanggungjawaban saat
verfikasi keuangan dan ketidaktepatan waktu
pertanggungjawaban. Kedua hal tersebut
merupakan ukuran tertib administrasi dengan
sasaran strategis pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan yang efektif dan
efisien.
b. Terwujudnya AKIP yang efektif di KKP
Di samping pengawasan terhadap pengelolaan
pertanggungjawaban keuangan, Itjen juga
melaksanakan pengawasan atas perencanaan,
implementasi, evaluasi dan pelaporan kinerja lingkup
KKP. Harapannya adalah adanya kesinambungan
hubungan antara hasil perencanaan, implementasi,
dan laporan kinerja lingkup KKP. Sebagai tolok ukur
keberhasilan pengawalan tersebut adalah Nilai
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
12
KKP mendapat penilaian B dari Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi;
c. Peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat
Dengan adanya pengelolaan keuangan yang
akuntabel dan pertanggungjawaban kinerja yang
efektif, diharapkan unit-unit layanan publik di lingkup
KKP meningkat performanya dan mendapat
kepercayaan dari masyarakat pengguna layanan.
Untuk itu, yang menjadi tolok ukur keberhasilan
untuk meningkatkan kinerja layanan publik tersebut
adalah:
1) Penilaian atas Integritas Pelayanan Publik KKP
oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
dengan skor minimal 6,50; dan
2) Penilaian atas Inisiatif Anti Korupsi lingkup KKP
dengan skor minimal 7,00.
Tabel 1. Indikator Kinerja Utama Itjen Tahun 2012
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
Target
2010 2011 2012 2013 2014
1. Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan yang efektif dan efisien
Opini BPK RI atas Laporan Keuangan KKP
WTP WTP WTP WTP WTP
Wilayah Tertib Administrasi
- - 80% 90% 100%
2. Terwujudnya AKIP yang efektif di KKP Nilai AKIP KKP - B B A A
3. Peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat
Nilai Integritas KKP - 6,00 6,50 6,75 7,00
Nilai Inisiatif Anti Korupsi - 6,00 7,00 8,00 9,00
13
6. Program dan Kegiatan Pengawasan
Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang
berisi satu atau lebih kegiatan yang didukung dengan
alokasi anggaran dalam jumlah tertentu, yang
dilaksanakan oleh unit kerja KKP untuk mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Itjen KKP sebagai unsur pengawasan intern KKP,
melaksanakan “Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Negara”. Program tersebut
dilaksanakan demi terwujudnya tata kelola pemerintahan
yang baik lingkup KKP.
Kegiatan didefinisikan sebagai bagian dari program yang
dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat Eselon II.
Kegiatan terdiri atas sekumpulan tindakan pengerahan
sumberdaya yang meliputi personil/sumberdaya
manusia, barang modal (termasuk peralatan dan
teknologi), dana/anggaran, dan/atau kombinasi dari
beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut.
Dengan kalimat yang lain, pengerahan sumberdaya
dikategorikan sebagai masukan (input) untuk
menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang
dan/atau jasa.
Kegiatan yang direncanakan Itjen KKP tahun 2012
adalah:
a. Kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis
lainnya;
b. Kegiatan pengawasan akuntabilitas aparatur pada
unit kerja Sekretariat Jenderal, Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan
Perikanan, Badan Karantina Ikan dan Pengendalian
14
Mutu Hasil Perikanan dan pelaksana pembangunan
KP;
c. Kegiatan pengawasan akuntabilitas aparatur pada
unit kerja Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dan
Direktorat Jenderal Pengawasan dan Pengendalian
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan dan pelaksana
pembangunan KP;
d. Kegiatan pengawasan akuntabilitas aparatur pada
unit kerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
dan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil dan pelaksana pembangunan KP;
e. Kegiatan pengawasan akuntabilitas aparatur pada
unit kerja Direktorat Jenderal Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Perikanan dan Badan Riset Kelautan
dan Perikanan dan pelaksana pembangunan KP;
f. Kegiatan pengawasan akuntabilitas aparatur dengan
tujuan tertentu pada pelaksana pembangunan KP
dan pengawasan pada unit kerja Inspektorat
Jenderal.
Terhadap kegiatan yang telah ditetapkan di atas,
dijabarkan lagi dalam beberapa komponen kegiatan,
yaitu:
a. Audit (Kinerja dan Tujuan Tertentu);
b. Reviu Laporan Keuangan;
c. Inspeksi Pimpinan;
d. Pemantauan Tindak Lanjut;
e. Pembinaan Pengelolaan Keuangan dan BMN;
f. Pembinaan Sistem Pengendalian Intern;
g. Evaluasi Perencanaan Program/Kegiatan Mitra;
h. Evaluasi LAKIP Mitra;
i. Monitoring dan Evaluasi Program KP;
j. Penanganan Pengaduan Masyarakat;
k. Pendampingan Program Pembangunan KP;
l. Pengawalan Pengadaan Barang dan Jasa Bidang KP;
15
B. Rencana Kinerja Tahunan
Tahun 2012, Itjen KKP melaksanakan kegiatan-kegiatan
sebagai wujud Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur KKP dengan anggaran sebesar
Rp65.826.729.000,00. Pada tahun 2012 terjadi beberapa kali
pemotongan anggaran yang merupakan kebijakan
pemerintah, maka TA 2012 anggaran tersebut menjadi
Rp60.296.837.000,00. Pagu tersebut dilaksanakan untuk
melaksanakan 6 (enam) kegiatan, sebagai berikut:
1. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja
Sekretariat Jenderal (Setjen), Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan
(BPSDMKP) dan Badan Karantina Ikan dan Pengendalian
Mutu Hasil Perikanan serta Pelaksana Pembangunan KP
dengan anggaran Rp5.218.700.000,00, setelah revisi
menjadi Rp4.673.700.000,00. Sebagai output atas
kegiatan tersebut direncanakan 4 Laporan Hasil
Pengawasan (LHP);
2. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Ditjen
Perikanan Tangkap dan Ditjen Pengawasan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan (PSDKP) serta Pelaksana
Pembangunan KP sebesar Rp5.591.700.000,00, setelah
revisi menjadi Rp4.496.700.000,00 dengan rencana
output 4 LHP;
3. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Ditjen
Perikanan Budidaya dan Ditjen Kelautan, Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil (KP3K) serta Pelaksana Pembangunan
KP sebesar Rp6.125.400.000,00, setelah revisi menjadi
Rp5.381.400.000,00 dengan rencana output 3 LHP;
16
4. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Ditjen
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) dan
Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) serta
Pelaksana Pembangunan KP sebesar
Rp7.161.000.000,00, setelah revisi menjadi
Rp6.406.000.000,00 dengan rencana output 3 LHP;
5. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur dengan Tujuan
Tertentu pada Pelaksana Pembangunan KP dan
Pengawasan pada Unit Kerja Itjen sebesar
Rp7.500.000.000,00, setelah revisi menjadi
Rp6.412.000.000,00 dengan rencana output 3 LHA;
6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Itjen Kementerian Kelautan dan Perikanan
sebesar Rp34.229.929.000,00, setelah revisi menjadi
Rp32.477.037.000,00dengan rencana output 4
Laporan/dokumen.
Enam poin tersebut merupakan enam kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh Itjen KKP dalam rangka mencapai hasil
(Outcome) dari Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur KKP yaitu, “Pengelolaan
administrasi, keuangan, BMN, SPIP dan tindak lanjut
temuan satker lingkup KKP yang akuntabel dan tepat
waktu”.
Adanya revisi anggaran tersebut, telah direncanakan untuk
tidak mengurangi target capaian kinerja Itjen KKP di Tahun
2012. Revisi difokuskan pada perjalanan dinas yang tidak
mempengaruhi pada capaian target sasaran strategis.
C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012
Untuk lebih memfokuskan rencana kerja Inspektorat
Jenderal (Itjen) KKP pada tahun 2012, maka disusunlah
17
Penetapan Kinerja (TAPJA) yang mengarah pada tiga
sasaran, yaitu :
1. Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan yang
efektif dan efisien. Sasaran tersebut memiliki indikator
kinerja utama (IKU) sebagai berikut:
a. Opini Badan Pemeriksa Keuangan RI atas Laporan
Keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP);
b. Wilayah Tertib Administrasi (WTA) 80%.
2. Terwujudnya AKIP yang efektif di KKP, dengan IKU Nilai
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KKP B;
3. Peningkatan kualitas pelayanan publik kepada
masyarakat, dengan IKU:
a. Nilai Integritas KKP 6,50; dan
b. Nilai Inisiatif Anti Korupsi 7,00.
TAPJA tersebut ditandatangani pada bulan Januari 2012 oleh
Inspektur Jenderal sebagai wujud tanggung jawab
pelaksanaan kinerjanya kepada Menteri Kelautan dan
Perikanan.
Di samping TAPJA Inspektur Jenderal kepada Menteri,
disusun pula TAPJA Inspektur kepada Inspektur Jenderal
sebagai berikut:
18
Tabel 2. TAPJA Inspektur TA 2012
NO KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET
1 Inspektur I: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Sekretariat Jenderal (Setjen), BPSDMKP dan BKIPM dan Pelaksana Pembangunan KP
Terlaksananya pengawasan keuangan dan akuntabilitas kinerja di lingkup Setjen, BPSDM, dan BKIPM
Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja pada Setjen, BPSDMKP dan BKIPM
60%
Terlaksananya implementasi SPIP KKP yang efektif dan efisien
Persentase implementasi SPIP lingkup KKP 45%
2 Inspektur II: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Tangkap dan Ditjen PSDKP dan Pelaksana Pembangunan KP
Terlaksananya pengawasan keuangan dan akuntabilitas kinerja di lingkup Ditjen Perikanan Tangkap dan Ditjen PSDKP
Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja pada Ditjen PT dan Ditjen PSDKP
60%
Terlaksananya peningkatan kualitas Pelayanan Publik KKP yang efektif dan efisien
Nilai Integritas KKP 6,50 Nilai Inisiatif Anti Korupsi KKP 7,00
3 Inspektur III: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Budidaya dan Ditjen KP3Kdan Pelaksana Pembangunan KP
Terlaksananya pengawasan keuangan dan akuntabilitas kinerja di lingkup Ditjen Perikanan Budidaya dan Ditjen KP3K
Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja pada Ditjen PB dan Ditjen KP3K
60%
Terlaksananya implementasi SAKIP KKP yang efektif dan efisien
Nilai AKIP KKP B
4 Inspektur IV: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen P2HP dan Badan Litbang KP dan Pembangunan KP
Terlaksananya pengawasan keuangan dan akuntabilitas kinerja di lingkup Ditjen P2HP dan Badan Litbang KP
Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja Ditjen P2HP dan Balitbang KP
60%
Terlaksananya reformasi birokrasi yang efektif dan efisien
Persentase unit kerja lingkup KKP yang telah melaksanakan Reformasi Birokrasi
75%
5 Inspektur V: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur dengan Tujuan Tertentu pada
Terlaksananya pengawasan dengan tujuan tertentu lingkup KKP dan pengawasan keuangan dan akuntabilitas kinerja di lingkup Itjen KKP
Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan dengan Tujuan Tertentu yang dimanfaatkan untuk perbaikan bahan kebijakan dan peningkatan kinerja Itjen
60%
19
NO KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET
Pelaksana Pembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Inspektorat Jenderal
Opini Laporan Keuangan KKP WTP
Persentase Penyelesaian Sanggahan dan Sanggahan Banding Pengadaan Barang/Jasa Lingkup KKP
100%
6 Sekretaris Itjen: Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tersedianya Pelayanan Administratif di Lingkup Itjen KKP yang Berkualitas
Persentase Implementasi Wilayah Tertib Administrasi Unit Kerja ITJEN
80%
20
3AKUNTABILITAS
KINERJA A. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Pada bab berikut akan diuraikan mengenai capaian kinerja
berdasarkan Penetapan Kinerja (TAPJA) yang telah dibuat
pada Januari 2012. Pengumpulan dan pengukuran data
kinerja tersebut dilaksanakan oleh petugas pemantau kinerja
per triwulanan.
Tiga dari 5 (lima) IKU Itjen adalah IKU yang dinilai oleh
pihak ekstern KKP, yaitu Opini BPK-RI atas LK KKP diberikan
oleh BPK-RI, Nilai AKIP KKP yang dinilai oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(KemenPAN & RB) dan Nilai Integritas KKP yang dinilai oleh
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dua IKU lainnya
merupakan self assessment yang dilaksanakan oleh Itjen.
Tabel 3. Capaian Kinerja Itjen KKP Tahun 2012
Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Keterangan
1 2 3 4 5
1. Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan yang efektif dan efisien
1. Opini BPK-RI LK KKP
WTP
-
Belum dilaksanakan penilaian oleh BPK-RI
2. Wilayah Tertib Administrasi
80%
84,54%
Tercapai
2. Terwujudnya AKIP yang efektif di KKP
3. Nilai AKIP KKP
B
B
Tercapai
21
Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Keterangan
1 2 3 4 5
3. Peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat
4. Nilai Integritas KKP
6,50
6,89*)
Target tercapai,
5. Nilai Inisiatif Anti Korupsi KKP
7,00 7,464 Target tercapai (self assessment by Itjen)
Keterangan:
*) Nilai integritas mengalami penurunan dibanding tahun 2011 (7,46)
Dengan demikian, kinerja Itjen telah tercapai seluruhnya,
kecuali pada IKU Opini BPK-RI atas LK KKP Tahun 2012.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia akan
melakukan penilaian kewajaran Laporan Keuangan KKP
Tahun 2012 pada bulan Februari 2013. Secara detil, capaian
IKU tersebut menggambarkan pencapaian sasaran yang
ingin diraih di Tahun 2012. Capaian masing-masing sasaran
adalah sebagai berikut:
1. Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
yang efektif dan efisien
Sasaran ini memiliki 2 (dua) IKU yaitu Opini BPK-RI atas
LK KKP dan Wilayah Tertib Administrasi. Detailnya
sebagai berikut:
a. Opini BPK-RI atas LK KKP
Hingga periode 31 Desember 2012, IKU terkait Opini
BPK-RI belum tercapai karena BPK-RI belum
melaksanakan reviu laporan keuangan KKP TA 2012.
Reviu tersebut dilaksanakan pada Semester I Tahun
2013. Namun demikian, upaya atas pencapaian IKU
telah dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan
sebagaimana pada Tabel 4. berikut.
22
Tabel. 4. Upaya Pencapaian Opini BPK-RI atas LK KKP WTP
No Indikator Kinerja Utama
Target IKU Kegiatan Target Realisasi Satuan %
1. Opini BPK – RI WTP a Reviu Laporan Keuangan 24 26 Lokasi 108,33
b Asistensi Penyusunan LK 10 10 Satker 100,00
c Pengawasan PBJ 45 32 Lokasi 71,11
d Reviu BMN dalam rangka Manajemen Aset 4 3 Lokasi 75,00
e Audit Kinerja/Tematik 91 89 Lokasi 97,80 f Audit dengan Tujuan Tertentu 21 23 Lokasi 109,52
g Evaluasi Program Pembangunan bidang KP 10 11 Lokasi 110,00
h Pendampingan Program Pembangunan Bidang KP
115 123 Lokasi 106,96
i Pemantauan Program Pembangunan KP 222 228 Lokasi 102,70
j Pemantauan Tindak Lanjut 42 40 Lokasi 95,24 k Diagnostic Assesment 47 49 Lokasi 104,26
l Asistensi Implementasi SPIP dan Manajemen Resiko
42 45 Lokasi 107,14
m Evaluasi Pelaksanaan SPIP 9 8 Satker 88,89 n Persiapan Pemeriksaan BPK 27 33 Lokasi 122,22
b. Wilayah Tertib Administrasi.
IKU Wilayah Tertib Administrasi (WTA) merupakan self
assessment (penilaian sendiri) atas ketepatan bukti
dan waktu pertanggungjawaban. Target WTA lingkup
Itjen minimal “80% bukti dan waktu
pertanggungjawaban tepat/sesuai” telah tercapai.
Dalam WTA, aspek yang dinilai adalah
pertanggungjawaban Uang Persediaan (UP) yang
tepat waktu dan disertai bukti-bukti pengeluaran yang
syah. Berdasarkan analisa dari pejabat verifikator
keuangan, pertanggungjawaban keuangan dari
Bendahara Pembantu Pengeluaran (BPP) seringkali
terlambat dalam memenuhi bukti
pertanggungjawaban. Untuk itu perlu ukuran
23
pembenahan yaitu : TEPAT WAKTU dan TEPAT BUKTI
(syah).
Pada TA 2012, WTA Itjen mencapai 84,54% dalam
arti pengelolaan administrasi keuangan Itjen telah
tepat waktu dan syah sebesar 84,54%. Hal tersebut
bukan berarti “hanya sebesar 84,54% bukti
pertanggungjawaban Itjen syah” namun “sebesar
84,54% pengelolaan pertanggungjawaban
keuangan Itjen telah tepat waktu dan syah”.
Untuk mencapai IKU tersebut, Itjen telah melakukan
upaya sebagai berikut:
Tabel. 5. Upaya Pencapaian WTA IKU Target Upaya Target Realisasi Satuan % WTA 80% a Pembukuan Verifikasi dan Pelaksanaan
Anggaran 12 12 Lap 100
b Pengelolaan Surat Perintah Membayar 12 12 Lap 100 c Reviu Laporan Keuangan Itjen 5 5 Keg 100 d Penyusunan Laporan Keuangan Itjen 12 12 Lap 100 e Pengelolaan SAI 12 12 Lap 100 F Penyempurnaan POS 3 3 Keg 100
Dengan upaya-upaya tersebut di atas, permasalahan
yang pada akhirnya masih menjadi persoalan dan
menjadi target perbaikan di tahun 2013 adalah
ketidaktepatan waktu (keterlambatan)
pertanggungjawaban. Sedangkan mengenai bukti
pertanggungjawaban yang syah, berdasarkan
verifikasi, 100% pertanggungjawaban Itjen syah.
Berdasarkan tabel 4 dan tabel 5 tersebut di atas,
kegiatan-kegiatan dalam rangka pencapaian Sasaran 1
telah dilaksanakan dan hampir seluruhnya mencapai
target yang ditetapkan.
24
Walaupun berbagai usaha telah dilaksanakan, namun
Sasaran 1 belum tercapai seluruhnya karena IKU Opini
BPK-RI atas laporan keuangan belum dilaksanakan oleh
BPK-RI di Tahun 2012.
2. Terwujudnya AKIP yang efektif di KKP
Sasaran kedua, yaitu terwujudnya AKIP yang efektif di
KKP dengan indikator nilai SAKIP B untuk KKP telah
tercapai. Pada Tahun 2012, KKP mendapat predikat B
dengan nilai 69,95 dari Kementerian PAN dan RB. Pada
Tahun 2011, KKP juga mendapat predikat B namun
nilainya 65,52. Dengan demikian terdapat peningkatan
kualitas atas komponen-komponen yang dinilai oleh
KemenPAN&RB. Berikut disampaikan hasil penilaian
sebagai berikut:
Tabel 6. Penilaian SAKIP KKP oleh KemenPAN&RB
No Komponen yang Dinilai Bobot Nilai 2011 Nilai 2012 1. Perencanaan Kinerja 35 23,93 24,87
2. Pengukuran Kinerja 20 13,64 13,13
3. Pelaporan Kinerja 15 10,44 10,99
4. Evaluasi Kinerja 10 6,76 6,57
5. Capaian Kinerja 20 10,75 14,39
Hasil 100 65,52 69,95
Di samping penilaian dari KemenPAN&RB, Inspektorat
Jenderal juga melaksanakan self assessment terhadap
SAKIP KKP TA 2012. Hal tersebut dimaksudkan untuk
mendapatkan gambaran komponen-komponen apa saja
yang harus diperbaiki oleh masing-masing unit Eselon I
KKP. Hasil evaluasi tersebut disampaikan sebagaimana
tabel berikut:
25
Tabel 7. Hasil Evaluasi AKIP Unit Eselon I oleh Inspektorat Jenderal
Unit Kerja Hasil Evaluasi
Tahun 2012 Hasil Evaluasi
Tahun 2011 Komponen Manajemen Kinerja Nilai Predikat Nilai Predikat (1) (2) (3) (4)
DJ PB 33,15 16,52 14,43 14,82 78,92 A 66,42 B BPSDMKP 32,66 15,95 13,71 16,11 78,43 A 66,77 B DJ PT 31,49 16,64 12,93 17,00 78,06 A 72,34 B Balitbang KP 32,43 16,82 13,43 15,30 77,97 A 62,26 CC DJ KP3K 32,19 16,10 13,96 15,48 77,73 A 65,02 B DJ PSDKP 32,38 15,27 13,64 16,21 77,50 A 71,65 B DJ P2HP 33,41 17,45 13,46 13,01 77,33 A 66,84 B BKIPM 31,47 15,38 11,64 16,91 75,40 A 65,41 B SETJEN 28,78 15,46 10,86 15,42 70,52 B 65,09 B
Pada kesempatan tersebut, Inspektorat Jenderal
melakukan evaluasi atas SAKIP masing-masing unit
Eselon I KKP dan telah melakukan self assessment pada
SAKIP KKP Tahun 2012 dengan nilai 71,65 atau predikat
B. Nilai komponen SAKIP KKP tersebut adalah sebagai
berikut: perencanaan kinerja 25,59; pengukuran kinerja
12,77; pelaporan kinerja 9,25; evaluasi kinerja 6,63; dan
capaian kinerja 16,14.
Upaya tersebut di atas merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan kualitas SAKIP KKP. Upaya lainnya adalah
reviu perencanaan dan penganggaran, monitoring
capaian kinerja, audit pemantauan kinerja dan
sebagainya sebagaimana dalam tabel berikut:
Tabel 8. Realisasi Kegiatan yang mendukung Pencapaian Terwujudnya AKIP yang Efektif
IKU Target Kegiatan Target Realisasi Satuan % Nilai AKIP KKP
B a Evaluasi Kinerja SAKIP UPT 6 6 Satker 100 b Evaluasi SAKIP Pusat 10 10 Satker 100 c Monitoring kinerja 10 10 Satker 100 d Reviu Perencanaan 10 10 Satker 100 e Pelatihan Kantor Sendiri 10 10 Keg 100
Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa upaya yang
dilakukan Itjen agar SAKIP KKP mendapat nilai “B” telah
dilaksanakan secara optimal. Yang menggembirakan,
26
berdasarkan upaya-upaya tersebut akhirnya, sasaran
kedua yaitu terwujudnya AKIP yang efektif di lingkup KKP
telah tercapai.
Gambar 2. Foto Piagam Penghargaan AKIP KKP Tahun
2011
3. Peningkatan kualitas pelayanan publik kepada
masyarakat
Perlu menjadi catatan perjalanan di tahun 2012, bahwa
walaupun Nilai Integritas KKP melebihi target yaitu 6,89
dari target 6,00. KKP menduduki peringkat 9 (sembilan)
dari 20 unit layanan instansi pusat yang disruvei di Tahun
2012. Namun, nilai tersebut mengalami penurunan yang
cukup signifikan dibanding tahun 2011. Pada tahun 2011,
KPK memberikan penilaian indeks integritas pelayanan
publik KKP sebesar 7,46 sehingga KKP termasuk dalam
urutan 7 (tujuh) besar Instansi Pusat dengan nilai
27
integritas di atas 6. Berikut adalah perkembangan
penilaian integritas pelayanan publik di KKP:
Tabel 9. Nilai Integritas Unit Layanan Publik KKP
No Unit Layanan yang disurvei 2010 2011 2012 1. a. Surat Izin Penangkapan Ikan
b. Surat Izin Impor Obat Ikan 5,3 - -
2. a. Surat Izin Penangkapan Ikan b. Surat Keterangan Aktivasi Transmitter
- 7,46 -
3. a. Surat Izin Usaha Perikanan b. Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan
- - 6,89
Keterangan: KPK, 2010-2012
Berdasarkan perkembangan Survei Intergritas (SI) yang
dilaksanakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak
tahun 2010, unit layanan yang disurvei selalu berubah.
Terkait hal tersebut, upaya pembenahan unit layanan
oleh Inspektorat Jenderal tidak berfokus pada satu unit
layanan saja, namun meliputi seluruh unit layanan KKP.
Tabel 10. Realisasi Upaya Kegiatan yang Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik KKP
IKU Target Kegiatan Target Realisasi Satuan % Nilai
Integritas KKP
6,5 a Sosialisasi dan Asistensi Pelayanan Publik 20 21 Lokasi 105,00
b Lokakarya Pengaduan Masyarakat 17 20 Lokasi 117,65
c Lokakarya Analisis Penyebab Pengaduan Masyarakat 17 20 Lokasi 117,65
Berdasarkan tabel tersebut, upaya-upaya Inspektorat
Jenderal untuk membenahi unit-unit layanan publik di
KKP telah tercapai seluruhnya sehingga target IKU pun
tercapai.
28
Beberapa hal yang menjadi catatan sehubungan dengan
menurunnya nilai integritas KKP di Tahun 2012 dibanding
Tahun 2011 adalah pada komponen:
Tabel 11. Perbandingan Komponen Integritas Tahun
2011- 2012 No Komponen 2011 2012
1 Pengalaman Integritas 7,99 7,15
2 Potensi Integritas 6,39 6,37
Pada pengalaman integritas, unit layanan KKP di Tahun
2012 disorot oleh masyarakat melalui survei KPK masih
kurang dalam hal:
a. Rendahnya penggunanan Teknologi Informasi
dengan nilai 4,38;
b. Rendahnya tingkat atau upaya anti korupsi yang
dirasakan oleh masyarakat pengguna layanan
dengan nilai 3,19.
Untuk itu, upaya yang harus dilaksanakan oleh
Inspektorat Jenderal ke depan adalah:
a. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi oleh
unit layanan publik lingkup KKP; dan
b. Mensosialisasikan pada masyarakat luas mengenai
upaya-upaya anti korupsi yang dilaksanakan.
Terkait upaya mensosialisasikan anti korupsi, dalam
persepsi masyarakat pengguna layanan, KKP kurang
bersosialisasi. Namun hal tersebut tidak demikian. KKP
pada bulan Desember 2012 telah melaksanakan Pekan
Anti Korupsi dengan diisi kegiatan antara lain Seminar
dengan mengundang drama monolog Butet Kertarajasa,
29
pembicara Bapak Hehamahua (Penasehat KPK) dan
kegiatan “Jalan Santai” melintasi Jalan MH. Thamrin di
Jakarta Pusat yang diikuti puluhan ribu PNS KKP.
Upaya-upaya tersebut merupakan inisiatif anti korupsi
yang digalakkan masing-masing unit Eselon I di KKP.
Cukup menggembirakan, dari target 6,50, di tahun 2012,
inisiatif-inisiatif anti korupsi unit Eselon I di KKP
meningkat tajam sehingga mencapai skor 7,46.
Hal tersebut tidak lepas dari upaya dan kemauan keras
dari seluruh pihak di KKP dalam menggalakkan anti
korupsi agar mengakar dan membudaya dalam suasana
kerja.
Tabel 12. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2010, 2011 dan 2012
Indikator Kinerja Capaian Kinerja Target Kinerja
2010 2011 2012 2013 2014
1. Opini BPK-RI LK KKP WTP DPP
WTP DPP Belum dilaksanakan
penilaian oleh BPK-RI
WTP WTP
2. Nilai AKIP KKP CC B B A A
3. Nilai Integritas KKP 5,3 7,46 6,89 6,75
7,00
4. Nilai Inisiatif Anti Korupsi KKP
6,75 6,633 7,464 8,00 9,00
B. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
Indikator kinerja kegiatan (IKK) Eselon II lingkup Itjen
adalah sebagaimana pada Tabel 2 halaman sebelumnya.
Mengacu pada tabel 2 tersebut, terdapat IKK yang
ditingkatkan menjadi IKU, yaitu Opini LK WTP, Nilai SAKIP
30
KKP B, Nilai Integritas 6,50, Nilai Inisiatif Anti Korupsi 6,50
dan WTA ≤80%. Dengan demikian di sub bab ini tidak
dilakukan pembahasan kembali terhadap IKK yang menjadi
IKU tersebut. Secara tabel dapat kami ungkap permasalahan
yang ditemui sehingga dalam beberapa IKK, tidak tercapai
kinerjanya sebagaimana tabel 12 berikut ini
31
Tabel 13. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Itjen Tahun 2012
No Kegiatan Indikator Target Realisasi Permasalahan Volume %
1. Inspektur I: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Sekretariat Jenderal (Setjen), BPSDMKP dan BKIPM dan Pelaksana Pembangunan KP
Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja pada Setjen, BPSDMKP dan BKIPM
60% 64,16% 106,93 -
Persentase implementasi SPIP lingkup KKP 45% 70,44% 156,53 -
2. Inspektur II: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Tangkap dan Ditjen PSDKP dan Pelaksana Pembangunan KP
Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja pada Ditjen PT dan Ditjen PSDKP
60% 88,94% 148,23
-
Nilai Integritas KKP 6,50 6,89 106 Nilai Inisiatif Anti Korupsi 7,00 7,464 106,62
3. Inspektur III: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Budidaya dan Ditjen KP3Kdan Pelaksana Pembanguan KP
Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja pada Ditjen PB dan Ditjen KP3K
60% 44,83% 74,71
Satker KP3K, terutama satker MCRMP mendapat kesulitan dalam menindaklanjuti pihak ketiga yang sudah berganti alamat dan tidak dapat dilacak keberadaannya
Nilai SAKIP KKP B B 100% 4. Inspektur IV:
Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen P2HP dan Badan Litbang KP dan Pembangunan KP
Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja Ditjen P2HP dan Balitbang KP
60% 75,48% 125,80
-
Persentase unit kerja lingkup KKP yang telah melaksanakan Reformasi Birokrasi
75% 100% 133,33 -
5. Inspektur V: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur
Persentase rekomendasi hasil pengawasan dengan tujuan tertentu yang dimanfaatkan
60%
100% 166,67 -
32
dengan Tujuan Tertentu pada Pelaksana Pembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Inspektorat Jenderal
untuk perbaikan bahan kebijakan dan kinerja KKP, dan rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja Itjen Opini BPK-RI atas LK KKP Tahun 2012 WTP - - Persentase Penyelesaian Sanggahan dan Sanggahan Banding Pengadaan Barang/Jasa Lingkup KKP
100% 100% 100% -
6. Sekretaris Itjen: Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen Kementerian Kelautan dan Perikanan
Persentase Implementasi Wilayah Tertib Administrasi Unit Kerja ITJEN
80% 84,54% 105,67 -
33
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Itjen KKP antara lain tercermin pada:
1. Laporan realisasi Anggaran;
2. Neraca; dan
3. Catatan Atas Laporan Keuangan.
Adapun Ikhtisar Laporan Keuangan yang merupakan
akuntabilitas keuangan dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Catatan Atas Laporan Keuangan Itjen KKP,
diketahui bahwa per tanggal 31 Desember 2012.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2012
sebesar Rp852.957.842,00 yang berasal dari:
a. Penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL
atas pembayaran kekurangan gaji pegawai Itjen KKP
bulan Oktober s.d Desember 2011 untuk sebesar
Rp432,00.
b. Penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL
atas pembayaran kekurangan gaji pegawai Itjen KKP
bulan September 2011 untuk sebesar Rp10,00.
c. Penerimaan kembali belanja lainnya TAYL atas
pengembalian belanja perjalanan dinas sebesar
Rp689.107.400,00.
d. Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya
atas penghapusan peralatan dan mesin sebesar
Rp163.850.000,00.
2. Jumlah anggaran yang dikelola oleh Inspektorat Jenderal
sebagai upaya mendukung kegiatan utama “Pengawasan
dan peningkatan Akuntabilitas Aparatur Negara” adalah
senilai Rp60.296.837.000,00 (Enam Puluh Milyar dua
ratus sembilan puluh enam delapan ratus tiga puluh
tujuh ribu). Hingga 31 Desember 2012, dari anggaran
34
tersebut telah direalisasikan senilai Rp60.190.485.277,00
atau 99,82%.
Tabel 14. Realisasi Anggaran Per Kegiatan Tahun 2012
No KEGIATAN TARGET REALISASI
Rp % Rp % 1 Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Setjen, BPSDMKP dan
BKIPM 4.673.700.000 99,5 4.673.090.319 99,99
2 Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Ditjen Perikanan Tangkap dan Ditjen PSDKP 4.946.700.000 99,5 4.944.375.279 99,95
3 Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada DitJen Budidaya dan Ditjen KP3K 5.381.400.000 99,5 5.380.856.828 99,99 4 Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada DitJen P2HP dan Balitbang KP 6.406.000.000 99,5 6.379.337.330 99,58 5 Pengawasan Akuntabilitas Aparatur dengan ATT dan pada unit kerja Itjen KKP 6.412.000.000 99,5 6.401.866.611 99,84 6 Dukungan Manajemen dan Pelaksaan Tugas Teknis Lainnya Itjen KKP 32.477.037.000 99,5 32.410.958.910 99,80
JUMLAH 60.296.837.000 99,5 60.190.485.277 99,82
Terkait anggaran dan realisasi per tahun, disajikan
anggaran dan realisasinya sejak awal tahun berjalannya
Renstra 2010-2014 sebagai berikut:
Tabel 15. Perbandingan Anggaran Tahun 2010, 2011 dan 2012
Tahun Pagu Realisasi %
2010 43.649.200.000 42.348.563.864 97,02
2011 61.139.000.000 61.970.824.361 101,36
2012 60.296.837.000 60.190.485.277 99,82
3. Di dalam Ringkasan Laporan Neraca Keuangan pada 31
Desember 2012, dapat disampaikan bahwa jumlah aset
adalah sebesar Rp13.722.418.614,00 yang terdiri dari
Aset Lancar sebesar Rp73.416.695,00, Aset Tetap
sebesar Rp13.457.351.919,00 dan Aset Lainnya sebesar
Rp191.650.000,00.
4. Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2012 adalah
sebesar Rp1.135.528,00 yang merupakan Kewajiban
Jangka Pendek berupa belanja langganan telepon.
35
5. Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2012 sebesar
Rp13.721.283.086,00 yang terdiri dari Ekuitas Dana
Lancar sebesar Rp72.281.167,00 dan Ekuitas Dana
Investasi sebesar Rp13.649.001.919,00.
6. Realisasi Belanja (bruto) per 31 Desember 2012 sebesar
Rp60.190.485.277,00 atau 99,82% dari jumlah yang
dianggarkan dalam DIPA TA 2011 sebesar
Rp60.296.837.000 terdiri dari Belanja Pegawai sebesar
Rp11.196.741.066,00; Belanja Barang sebesar
Rp46.461.833.056,00 dan Belanja Modal sebesar
Rp2.531.911.155,00.
7. Terkait alokasi anggaran untuk pencapaian sasaran
strategis disampaikan pada tabel berikut:
36
Tabel 16. Alokasi Anggaran Terhadap Capaian Sasaran Strategis Tahun 2012
No Sasaran Strategis IKU IKK Pagu
Penyelenggaraan Pengawasan Keuangan & Akuntabilitas
Kinerja
Pemantauan & Evaluasi
Pelaksanaan Program
Pembangunan KP
Penyusunan &
Penyempurnaan
Pedoman
Dukungan Layanan Internal
1 Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien
Opini BPK-RI atas LK KKP
Persentase rekomendasi hasil was Setjen, BPSDMKP, BKIPMHP
3.703.445.000 2.781.845.000 921.600.000
Persentase rekomendasi hasil was DJPT & DJPSDKP
2.494.250.000
963.200.000 167.496.000 1.363.554.000
Persentase rekomendasi hasil was DJKP3K & DJPB
4.606.220.000 3.166.738.000 1.376.000.000 63.482.000
Persentase rekomendasi hasil was DJP2HP & BalitbangKP
5.563.741.000 3.941.556.000 1.539.777.000 82.408.000
Persentase rekomendasi hasil was Itjen dan Tujuan Tertentu lingkup KKP
6.380.300.000 3.142.790.000 1.537.565.000 162.380.000 1.537.565.000
Terlaksananya Implemtasi SPIP di KKP 970.255.000 189.110.000 781.145.000 WTA WTA 32.477.037.000 2 Terwujudnya AKIP yang
efektif di KKP Nilai AKIP KKP B Terlaksananya implementasi SAKIP yang
efektif di KKP 775.180.000
775.180.000
Terlaksananya RB yang efektif di KKP 842.249.000 842.249.000
37
No Sasaran Strategis IKU IKK Pagu
Penyelenggaraan Pengawasan Keuangan & Akuntabilitas
Kinerja
Pemantauan & Evaluasi
Pelaksanaan Program
Pembangunan KP
Penyusunan &
Penyempurnaan
Pedoman
Dukungan Layanan Internal
3
Peningkatan pelayanan publik pada masyaraka
Nilai Integritas 6,50 Terlaksananya peningkatan kualitas Pelayanan Publik KKP yang efektif dan efisien
2.452.450.000
2.452.450.000
Nilai Inisiatif Anti Korupsi 7,00
60.296.837.000 Selain itu berdasarkan Penilaian Kementerian Keuangan melalui Sistem Pemantauan Anggaran Direktorat Jenderal Kementerian Keuangan sebagai implementasi dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, Inspektorat Jenderal mendapat penilaian “Baik” sebagaimana disajikan gambar berikut ini:
Gambar Website Hasil Penilaian Kinjera Itjen KKP – DJA Kementeria Keuangan
38
4PENUTUP
Target kinerja Itjen KKP tahun 2012 sebagaimana dalam
Peraturan MenKP No.PER.15/MEN/2012 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-
2014 telah tercapai. Namun demikian, terdapat target
Indikator Kinerja Kegiatan yang belum tercapai, yaitu target
persentase rekomendasi hasil pengawasan yang
dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja pada Ditjen PB dan
Ditjen KP3K pada kegiatan Pengawasan Akuntabilitas
Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Budidaya dan
Ditjen KP3K dan Pelaksana Pembanguan KP. Target di tahun
2012 sebesar 60% hanya tercapai sebesar 44,83%. Sebagai
penyumbang terbesar tidak tercapainya hal tersebut adalah
akibat Satker KP3K di daerah (Satker MCRMP) yang belum
menindaklanjuti kumulatif temuan hasil audit audit
Inspektorat Jenderal. Permasalahan yang terungkap adalah
Personil yang seharusnya menindaklanjuti temuan tersebut
sudah dimutasi ke Dinas lain. Di samping itu, pihak ketiga
sebagai kontraktor yang wan prestasi sudah tidak dapat
dihubungi dan tidak jelas keberadaannya.
39
Mengacu kepada kinerja Itjen KKP Tahun 2012, terdapat
langkah-langkah perbaikan dan upaya peningkatan kinerja di
masa mendatang, yaitu:
1. Menyesuaikan Dokumen Perencanaan (RKT, RKA-KL,
Penetapan Kinerja) yang ingin dicapai pada tahun
2013 sebagaimana indikator kinerja utama dalam
Renstra Revisi Tahun 2012;
2. Memperbaiki sistem dan prosedur kerja untuk
memantau kinerja Itjen per bulan agar dapat segera
diidentifkasi jika ditemukan kelemahan dalam metode
pengukuran pencapaian kinerja.
Recommended