View
184
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
Expert Choice
Citation preview
STUDI KASUS :ANALISIS SISTEM PERENCANAAN
JALAN TOL ATAS LAUTJAKARTA - SURABAYA
Oleh :
SarMag Teknik Sipil 2010
TUGAS AKHIRANALISIS SISTEM
25 November 2013
TINJAUAN LOKASIJAKARTA, SEMARANG, SURABAYA
PANTAI UTARA JAWA
GEOGRAFIS JALUR PANTURA
1. Suhu rata-rata Pulau Jawa antara 22 °C sampai 29 °C dengan kelembaban rata-rata 75%.
2. Pantai utara biasanya lebih panas, dengan rata-rata 34 °C pada siang hari di musim kemarau.
3. Musim hujan berawal pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan April, dengan curah hujan tertinggi pada bulan Januari dan Februari
Utara (North)
Selatan (South)
Timur (East)
Barat (West)
Laut Jawa
Jalur Pantura
Selat Bali
Selat Sunda
GEOGRAFIS LAUT JAWA
1. Batas astronomis Laut jawa berada diantara 30 – 70 LS dan 1080 – 1160 BT.2. Suhu rata-rata Laut Jawa antara 28 °C - 31 °C dengan kelembaban rata-rata 75%3. Osenaografi Laut Jawa (Kuswardani, 2007) =>>
a. Timur terdapat Arlindo (Arus Lintas Indonesia)b. Barat terdapat Armondo (Arus Monsun Indonesia)
4. Arus Laut Jawa terbentuk dari 2% dari Kecepatan angin.
Utara (North)
Selatan (South)
Timur (East)
Barat (West)
Pulau Kalimantan
Jalur Pantura
Selat Bali
Selat Sunda
KONDISI EKSISTING LAUT JAWA
ZONA GEMPA
(Sumber : SNI 03 – 1726 – 2002)
TINJAUAN TOL EKSISTING
Efek urbanisasi
Arus urbanisasi Jumlah penduduk yang tak terkendali
Berimbas kepada meningkatnya jumlah
penduduk dan pemukiman
Berkurangnnya daerah resapan sehingga tergadi
Banjir
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota
Berimbas kepada meningkatnya jumlah
penduduk dan pemukiman
Berkurangnnya daerah resapan sehingga tergadi
Banjir
TINJAUAN KOTA JAKARTA
Kerawanan Daerah Delta Jakarta
Resiko hidup di delta laut Badai
Banjir
Tsunami
Bencana alam geologi
TINJAUAN KOTA JAKARTA
Kerawanan daerah delta
Sulitnya menghadang genangan
Tingginya intensitas hujan
Kemampuan sungai terbatas saat hujan
Air laut semakin sering menggenangi daratan
TINJAUAN KOTA JAKARTA
Kerawanan daerah delta
Sebagian wilayah jakarta berpotensi
tenggelam
Penurunan tanah dan potensi banjir
Perubahan iklim dan peningkatan
permukaan air laut
TINJAUAN KOTA JAKARTA
TINJAUAN KOTA JAKARTA
Rencana Interface
TINJAUAN KOTA SEMARANG
GEOGRAFIS KOTA SEMARANG
Batas Utara : Laut Jawa
Batas Timur : Kab.
DemakBatas Selatan :
Kab. SemarangBatas Barat :
Kab. Kendal
KONDISI TOPOGRAFI Kota Bawah :Daerah dataran rendah yang berkisar 4 km dari garis pantai.
Kota Atas :Daerah dataran tinggi yang berada di wilayahselatan Semarang.
Sering dilanda Banjir ROB
SEMARANG & BANJIR
Note : Kondisi Stasiun Tawang yang Dilanda Banjir disetiap tahun
Kota Semarang merupakan ibukota Jawa Tengah dengan jumlah penduduk sekitar 1,3 juta jiwa. Seiring dengan laju
pembangunan kota semarang, pertumbuhan dan perkembangan kota telah menyebabkan perubahan pada
kondisi fisik kota yaitu tata guna lahan.
Terjadinya penurunan muka tanah mengakibatkan permukaan air laut lebih tinggi dari permukaan tanah, kejadian ini dikenal dengan banjir pasang air laut (rob).
Penyebab Banjir rob :1. Sistem drainase belum berfungsi secara maksimal
2. Kapasitas sungai yang tidak memadai3. Sedimentasi
4. Kerusakan pintu air
SOLUSI PERMASALAHAN
Note : Membuat Giant Sea Wall untuk
menahan gelombang pasang air laut
1. Upaya yang dilakukan adalah dengan membangun Sumur Resapan Air.
2. Beberapa pertimbangan yaitu :a. Tidak memerlukan Biaya Besarb. Tidak memerlukan lahan yang luasc. Bentuknya sederhana
3. Manfaat yang diperoleh :a. Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air.b. Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air tanah.c. Mengurangi / menahan terjadinya intrusi air laut.d. Mencegah penurunan atau amblasan lahan.e. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.
TINJAUAN KOTA SURABAYA
GEOGRAFIS KOTA SURABAYA
Batas Utara : Laut Jawa
Batas Timur : Selat Bali
Batas Selatan : Kab.
Sidoarjo
Batas Barat : Kab. Gresik
PERMASALAHAN KOTA
1. Pencemaran Air, Udara & Tanah.
Surabaya merupakan Ibukota Provinsi Jawa Timur dan juga kota Metropolitan kedua terbesar di Indonesia. Letak Geografis Surabaya berada pada 070 9’ – 070 21’ LS dan 1120 36’ - 1120 54’ BT. Adapun permasalahan yang ada di Surabaya meilupti :
2. Permasalahan Lingkungan Perkotaan.
3. Permasalahan Sungai.
4. Permasalahan Wilayah Pesisir & Laut.
(Sungai & Pesisir Pantai Surabaya)
TINJAUAN STRUKTUR
ALTERNATIF PILIHAN JALAN TOL
ELEVATED TOLL ROADJalan tol dibangun tidak sebidang yaitu melayang
menghindari kawasan permasalahan lalu lintas.
COMBINE (LANDED & ELEVATED)
LANDED TOLL ROADJalan tol dibuat sebidang
dengan membuat daratan baru pada perairan pantai
(Reklamasi Pantai)
1
2
3
RENCANA FONDASI
FONDASI JALAN TOL(ELEVATED)
FONDASI JALAN TOL(REKLAMASI/ LANDED)
Harga Satuan Harga Pekerjaan(Rp.) (Rp.)
A. PEKERJAAN PERENCANAAN dan TEST1 Engineering Is 1.00 1.00 22500000 225000002 Soil Investigation Is 1.00 1.00 12500000 125000003 Concrete Test Is 1.00 1.00 12500000 125000004 Asphalt Test Is 1.00 1.00 12500000 125000005 Supervisi Is 1.00 1.00 25000000 25000000
85000000B. PEKERJAAN PERSIAPAN1 Pekerja OH 0.25 10 100000 2281250002 Mandor OH 0.01 1 110000 10037503 Pengukuran dan Bowplank Is 1.00 1 6000000 60000004 Air Kerja Is 1.00 1 2000000 20000005 Listrik Kerja Is 1.00 1 2000000 2000000
6 Bedeng kerja m2 1.00 1 350000 350000
7 Asbuilt Drawing Is 1.00 1 5000000 5000000244478750
C. PEKERJAAN PONDASI JEMBATAN1 Pekerja OH 1.20 10 100000 10950000002 Mandor OH 0.06 1 110000 60225003 Tiang pancang beton ф = 60 cm m 1.03 108 780000 86767200
4 Beton K 500 m3 1.00 31.104 735000 22861440
1210651140D. PEKERJAAN STRUKTUR JEMBATAN1 Pekerja OH 1.20 10 100000 10950000002 Mandor OH 0.06 1 110000 6022500
3 Tiang PCI grider m3 1.03 5 2993000 15413950
4 Pabrikasi kg 1.20 2 6000 14400
5 Beton K 500 m3 1.00 150 735000 110250000
1226700850E. PEKERJAAN PERKERASAN JALAN
1 Pekerja OH 1.20 10 100000 10950000002 Mandor OH 0.06 1 110000 6022500
3 Beton K 300 m3 1.00 150 735000 110250000
4 Aspal m2 5.22 150 95500 74776500
1286049000F. Jumlah harga dan bahan 4052879740G. Overhead & profit 15 % x D 607931961H. Rp4,660,811,701.00
Total Biaya Semua Segmen 37500 Rp174,780,438,787,500.00
Total Biaya per Segmen
No. Uraian Satuan Koefisien Volume
Sub Jumlah B
Sub Jumlah A
Sub Jumlah C
Sub Jumlah D
Sub Jumlah E
RAB (ELEVATED TOLL ROAD)
RAB (LANDED TOLL ROAD)Harga Satuan Harga Pekerjaan
(Rp.) (Rp.)A. PEKERJAAN PERENCANAAN dan TEST1 Engineering Is 1.00 1.00 22500000 225000002 Soil Investigation Is 1.00 1.00 12500000 125000003 Concrete Test Is 1.00 1.00 12500000 125000004 Asphalt Test Is 1.00 1.00 12500000 125000005 Supervisi Is 1.00 1.00 25000000 25000000
85000000B. PEKERJAAN PERSIAPAN1 Pekerja OH 0.25 10 100000 2281250002 Mandor OH 0.01 1 110000 10037503 Pengukuran dan Bowplank Is 1.00 1 6000000 60000004 Air Kerja Is 1.00 1 2000000 20000005 Listrik Kerja Is 1.00 1 2000000 20000006 Bedeng kerja m2 1.00 1 350000 3500007 Asbuilt Drawing Is 1.00 1 5000000 5000000
244478750C. PEKERJAAN PONDASI JEMBATAN1 Pekerja OH 1.20 10 100000 10950000002 Mandor OH 0.06 1 110000 60225003 Tiang pancang beton ф = 60 cm m 1.03 108 780000 867672004 Beton K 500 m3 1.00 31.104 735000 22861440
1210651140D. PEKERJAAN STRUKTUR JEMBATAN1 Pekerja OH 1.20 10 100000 10950000002 Mandor OH 0.06 1 110000 60225004 Pabrikasi kg 1.20 2 6000 144005 Beton K 300 m3 1.00 150 735000 110250000
1211286900E. PEKERJAAN PERKERASAN JALAN
1 Pekerja OH 1.20 10 100000 10950000002 Mandor OH 0.06 1 110000 60225003 Beton K 300 m3 1.00 150 735000 110250000
4 Aspal m2 5.22 150 95500 747765001286049000
F. PEKERJAAN REKLAMASI1 Pekerja OH 1.20 10 100000 10950000002 Mandor OH 0.06 1 110000 60225003 Timbunan biasa Hari-sewa 0.05 225 95500 1074375
1102096875G. Jumlah harga dan bahan 5139562665H. Overhead & profit 15 % x D 770934399.8I. Rp5,910,497,064.75
Total Biaya Semua Segmen 37500 Rp221,643,639,928,125.00
Satuan Koefisien
Total Biaya per Segmen
Sub Jumlah F
Volume
Sub Jumlah A
Sub Jumlah B
Sub Jumlah C
Sub Jumlah D
Sub Jumlah E
No. Uraian
RAB (ELEVATED & LANDED)Harga Satuan Harga Pekerjaan
(Rp.) (Rp.)A. PEKERJAAN PERENCANAAN dan TEST1 Engineering Is 1.00 1.00 22500000 225000002 Soil Investigation Is 1.00 1.00 12500000 125000003 Concrete Test Is 1.00 1.00 12500000 125000004 Asphalt Test Is 1.00 1.00 12500000 125000005 Supervisi Is 1.00 1.00 25000000 25000000
85000000B. PEKERJAAN PERSIAPAN1 Pekerja OH 0.25 20 100000 4562500002 Mandor OH 0.01 2 110000 20075003 Pengukuran dan Bowplank Is 1.00 1 6000000 60000004 Air Kerja Is 1.00 1 2000000 20000005 Listrik Kerja Is 1.00 1 2000000 2000000
6 Bedeng kerja m2 1.00 1 350000 350000
7 Asbuilt Drawing Is 1.00 1 5000000 5000000473607500
C. PEKERJAAN PONDASI JEMBATAN1 Pekerja OH 1.20 20 100000 21900000002 Mandor OH 0.06 2 110000 120450003 Tiang pancang beton ф = 60 cm m 1.03 108 780000 86767200
4 Beton K 500 m3 1.00 31.104 735000 22861440
2311673640D. PEKERJAAN STRUKTUR JEMBATAN1 Pekerja OH 1.20 20 100000 21900000002 Mandor OH 0.06 2 110000 12045000
3 Tiang PCI grider m3 1.03 5 2993000 15413950
4 Pabrikasi kg 1.20 2 6000 14400
5 Beton K 300 m3 1.00 150 735000 110250000
2327723350E. PEKERJAAN PERKERASAN JALAN
1 Pekerja OH 1.20 20 100000 21900000002 Mandor OH 0.06 2 110000 12045000
3 Beton K 300 m3 1.00 150 735000 110250000
4 Aspal m2 5.22 150 95500 74776500
2387071500F. PEKERJAAN REKLAMASI1 Pekerja OH 1.20 20 100000 21900000002 Mandor OH 0.06 2 110000 120450003 Timbunan biasa Hari-sewa 0.05 225 15000 168750
2202213750G. Jumlah harga dan bahan 9787289740H. Overhead & profit 15 % x D 1468093461I. Rp11,255,383,201.00
Total Biaya Semua Segmen 37500 Rp422,076,870,037,500.00
Satuan Koefisien
Sub Jumlah F
Total Biaya per Segmen
Volume
Sub Jumlah A
Sub Jumlah B
Sub Jumlah C
Sub Jumlah D
Sub Jumlah E
No. Uraian
TINJAUAN ASPEK HUKUM, SOSIAL DAN EKOLOGI
LANDASAN HUKUM
a. Undang-undang RI No 38 Tahun 2004 tentang Jalanb. Undang-undang RI No 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Iintas dan Angkutan Jalanc. Undang-undang RI No 2 Tahun 2012 tentang
Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum
d. Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
e. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
f. Peraturan Pemerintah RI No.34 Tahun 2006 tentang Jalan
g. Peraturan Pemerintah No.65 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas
h. Peraturan Pemerintah No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.01/PRT/M/2007 tentang Petunjuk Teknis Penelitian, Pengembangan dan Pemberdayaan Jalan Tol
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.02/PRT/M/2007 tentang Petunjuk Teknis Pemeliharaan Jalan Tol dan Jalan Penghubung
k. Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
l. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
m. Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.295/PRT/M/2005 tentang Badan Pengatur Jalan Tol
o. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.392/PRT/M/2005 tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol Menteri Pekerjaan Umum
p. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.10/PRT/M/2006 tentang Tata Cara Penggunaan Dana Badan Usaha untuk Pengadaan Tanah Jalan Tol
q. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2006 tentang Wewenang dan Tugas Penyelenggaraan Jalan Tol Pada Direktorat Jenderal Bina Marga, Badan Pengatur Jalan Tol dan Badan Usaha Jalan Tol
ASPEK SOSIAL MASYARAKAT
57% Penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa, dengan kepadatan 1055 jiwa/ km2.
Pembangunan jalan tol atas laut dikhawatirkan akan mengganggu pertumbuhan & persebaran penduduk, mobilitas, kesejahteraan sosial dan
lingkungan masyarakat.
Trancamnya wilayah utara jawa yang merupakan daya tarik bagi lintasan distribusi barang dan jasa
serta sebagai pusat kegiatan ekonomi, karena memiliki tingkat efisiensi yang lebih baik.
(Bina Marga Jawa Tengah, 2006)
SOSIAL MASYARAKAT
MATA PENCAHAARIAN
LAHANTerhindar dari pembebasan lahan karena jalan tol dibangun diatas laut baik dalam konstruksi elevated maupun landed dengan reklamasi.
EKOLOGI SISTEM (LINGKUNGAN)
Lingkungan Biologi :1. Flora2. Fauna
3. Plankton4. Makhluk Hidup Lain
EKOLOGI SISTEM :
1
2 Lingkungan Fis - Kim
1. Tanah2. Air
3. Udara4. Suara
EKOLOGI PANTURA YANG DIKHAWATIRKAN AKAN
TERANCAM :
1. Hutan Mangroove
2. Terumbu Karang
3. Polusi Udara & Suara
4. Flora & Fauna
5. Tanah
6. Kualitas Air
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN(AMDAL)
Reklamasi
Reklamasi lahan terpisah dari pantai
REKLAMASI
Suatu pekerjaan/usaha memanfaatkan
kawasan atau lahan yang relatif tidak
berguna atau masih kosong dan berair
menjadi lahan berguna dengan cara
dikeringkan.
Dampak
Reklamasi merupakan campur tangan
manusia terhadap keseimbangan alam,
sehingga berpotensi menyebabkan
perubahan ekosistem seperti perubahan
pola arus, erosi, sedimentasi pantai, serta
kerusakan biota laut , dsb.Jenis
Reklamasi menempel pada pantai.1
Reklamasi lahan terpisah dari pantai2
Dasar Hukum Reklamasi
1) Permen PU No. 4/PRT/M/20072) UU No. 32 Tahun 20043) UU No. 23 Tahun 19974) UU No.26 Tahun 20075) UU No.27 Tahun 20076) UU No.24 Tahun 2007
Definisi
AMDAL (LANDED/ REKLAMASI)
Reklamasi menempel pada pantai
DAMPAK POTENSIAL
REKLAMASI
Adanya konflik dengan masyarakat pesisir pantai dan pelabuhan1
Konversi lahan sekitar pantai sebagai tempat mobilisasi alat berat2
Pra Konstruksi
Konstruksi
Operasi
Perubahan mata pencaharian akibat adanya perekrutan tenaga kerja3
Adanya masalah perizinan dengan Pemda di pesisir pantai utara Jawa4
Perubahan bentang alam akibat pengerukan tanah untuk reklamasi5
Hilangnya daya dukung alam akibat perubahan bentang alam6
Pada tahap Pada tahap
Pada tahap
Bertambahnya jumlah penduduk dan pencemaran lingkungan di pulau Jawa1
Pembangunan tidak merata yang menyebabkan meningkatnya angka
pengangguran dan kemiskinan2
Terjadinya land subsidence karena kebutuhan sumber daya air tanpa adanya
dukungan alam3
Adanya perubahan fungsi lahan yang dapat menaikkan muka air1
Terjadinya abrasi yang dapat mengikis kawasan sepanjang pantai2
Meningkatnya potensi akan terjadinya banjir rob3
Menurunnya keanekaragaman hayati di wilayah sekitar pantai4
DAMPAK POTENSIAL
Jembatan Panjang
JEMBATAN PANJANG
Pembangunan tol atas laut Jakarta –
Surabaya dibangun di atas permukaan laut
dengan menggunakan bentuk jembatan
panjangDampak
Jika tol atas laut Jakarta – Surabaya
direalisasikan sebagai jembatan panjang,
maka akan memerlukan biaya konstruksi
dan perawatan yang sangat besar.
Definisi
Menurut Wikipedia pada tahun 2013, Danyang-Kunshan Grand
Bridge masih menjadi jembatan terpanjang di dunia dengan
total panjang 102,4 mil atau 164,8 km dengan fasilitas railway.
Sedangkan jembatan terpanjang di dunia yang melewati
daerah laut adalah Jiaozhou Bay Bridge yang memiliki panjang
total 16,595 mil atau 26,707 km.
AMDAL (ELEVATED TOLL)
DAMPAK POTENSIAL
JEMBATAN PANJANG
Adanya konflik dengan masyarakat pesisir
pantai dan pelabuhan1
Konversi lahan sekitar pantai sebagai
tempat mobilisasi alat berat2
Pra Konstruksi
Konstruksi
Operasi
Perubahan mata pencaharian akibat
adanya perekrutan tenaga kerja3
Adanya masalah perizinan dengan Pemda
di pesisir pantai utara Jawa4
Pada tahap Pada tahap
Pada tahap
Adanya kesalahan penggunaan lahan di
sekitar jembatan oleh warga1
Bertambahnya jumlah penduduk dan
pencemaran lingkungan di pulau Jawa.2
Pembangunan tidak merata yang
menyebabkan meningkatnya angka
pengangguran dan kemiskinan
3
Meningkatnya kebisingan yang
disebabkan oleh kegiatan konstruksi1
Pencemaran udara oleh alat berat dan
semen yang digunakan2
Pencemaran tanah dan air yang berasal
dari limbah konstruksi3
Rusaknya habitat biota dan vegetasi laut
akibat pemancangan tiang pondasi4
Penurunan populasi vegetasi laut akibat
pemasangan pondasi jembatan5
Terjadinya land subsidence karena
kebutuhan sumber daya air tanpa adanya
dukungan alam
4
DAMPAK POTENSIAL
Kombinasi
KOMBINASI
Pembangunan tol atas laut Jakarta –
Surabaya dibangun di atas permukaan laut
dengan menggunakan bentuk kombinasi
antara reklamasi dan jembatan bentang
panjang
Dampak
Jika tol atas laut Jakarta – Surabaya
direalisasikan sebagai kombinasi, maka akan
memerlukan biaya konstruksi dan
perawatan yang sangat besar serta akan
mengganggu keseimbangan ekosistem
Definisi
Secara umum, dengan menggunakan bentuk kombinasi, maka
dampak yang ditimbulkan merupakan dampak gabungan dari
kedua alternatif bentuk sebelumnya, yaitu reklamasi dan
jembatan bentang panjang. Salah satu yang menggunakan
bentuk ini yaitu proyek Jumeira Palm. Proyek ini
menggunakan bentuk jembatan untuk menghubungkan antara
daerah daratan dan daerah reklamasi
AMDAL (LANDED & ELEVATED)
DAMPAK POTENSIAL
KOMBINASI
Adanya konflik dengan masyarakat pesisir
pantai dan pelabuhan1
Konversi lahan sekitar pantai sebagai
tempat mobilisasi alat berat2
Pra Konstruksi
Konstruksi
Operasi
Perubahan mata pencaharian akibat
adanya perekrutan tenaga kerja3
Adanya masalah perizinan dengan Pemda
di pesisir pantai utara Jawa4
Pada tahap Pada tahap
Pada tahap
Penyalahgunaan lahan di bawah jembatan oleh
warga setempat yang berpotensi mengganggu
ekosistem sekitar jembatan. Dalam jangka
panjang, daerah sekitar jembatan tersebut
berpotensi untuk berubah menjadi daerah
kumuh.
Perubahan bentang alam akibat
pengerukan tanah untuk reklamasi5
Konversi lahan sekitar pantai sebagai
tempat mobilisasi alat berat6
Adanya perubahan fungsi lahan yang
dapat menaikkan muka air1
Terjadinya abrasi yang dapat mengikis kawasan sepanjang pantai2
Meningkatnya potensi akan terjadinya
banjir rob3
Menurunnya keanekaragaman hayati di
wilayah sekitar pantai4
Pencemaran udara, tanah dan air sebagai
akibat kegiatan konstruksi5
Penurunan populasi vegetasi laut akibat
pemasangan pondasi jembatan6
DAMPAK POTENSIAL
ANALISIS SISTEMJALAN TOL ATAS LAUT JAKARTA - SURABAYA
775 KM & 15O T
19
MOUFS & AMDAL
PROYEK JALAN TOL ATAS LAUT
897 KM150 T
(Sumber : citramarga.com)
JALAN TOL TRANS JAWA
Sumber : MP3EI
MP3EI (JALAN TOL ATAS LAUT)
ANALISIS SWOT (REKAPITULASI)
ASPEK Strengths Weaknesses Opportunities Threats
RAB
mengawasi pengeluaran,
menetapkan standar baru, Investor mendapatkan
keuntungan yang besar, mempercepat waktu
tempuh
Banyaknya biaya yang dikeluarkan
dibandingkan pembuatan tol di darat, Membutuhkan biaya perawatan jalan dan biaya operasional
kendaraan yang cukup besar. Menurunkan
pendapatan di sektor atau daerah yang tidak
terjamah.
kembalinya modal yang telah diberikan oleh
investor, dan mendapatkan
keuntungan yang signifikan.,
Memudahkan akses dibandingkan harus menaiki kapal feri.
Tidak setujunya tarif yang telah ditentukan untuk melewati jalan
TOL atas laut.
Ekologi Habitat darat tidak
terganggu
biaya dibutuhkan dalam pemeliharan laut besar,
rusaknya mangrove, pengurangan jumlah
ekosistem, laut tercemar pembangunan jalan tol
komoditas pariwisata meningkat
bencana banjir pasang / rob, penurunan muka air tanah, pengikisan tanah,
ikan menjauh dari pantai
Rencana Lokasi
Lokasi tol strategis sebagai jalur distribusi
barang, mengurangi volume kendaraan di
pantura, mempersingkat waktu tempuh
perjalanan
Perlu perawatan khusus , Biaya konstruksi relatif lebih mahal,
jadikan tidak meratanya pembangunan nasional
berintegrasi dengan jalur pelabuhan,
berintegrasi dengan giant sea wall
abrasi pantai, minat pengguna, perubahan
kondisi cuaca
Sosial
Tidak ada konfik pembebasan lahan,
mengurangi kepadatan kendaraan di jalan
pantura
membutuhkan pengawasan keamanan
yang lebih karena panjangnya tol, hanya
bisa dilalui oleh kendaraan roda empat
atau lebih
mengurangi tingkat stress pengguna jalan
pada kemacetan, mempercepat kegiatan
ekonomi
pemblokiran jalan tol akan mengganggu
jalannnya lalu lintas
ANALISIS SWOT (REKAPITULASI)
Hukum Konsentrasi industri,
jasa dan infrastruktur di pulau jawa meningkat
tidak memiliki payung hukum, tumpang tindih dengan jalan tol trans jawa, tidak seluruh kalangan tidak bisa
menggunakan
industri dan jasa meningkat di pulau jawa
tidak ada kepastian bebas hambatan, tarif
tol yang terus meningkat,
pembangunan jalan tol trans jawa terbengkalai,
kesenjangan sosial
Geografis
Tidak ada biaya pembebasan lahan,
waktu tempuh ke tempat tujuan lebih cepat
angin laut kencang bisa mengurangi keamanan
pengguna jalan, membutuhkan biaya
yang besar dalam pembangunan, letak jalan tol mengikuti
bentuk pantai utara jawa
sebagai bentuk keberhasilan
pembangunan di Indonesia, meningkat
nilai investasi
kerusakan lingkungan akibat konversi lahan, tumpang tindih dengan proyek pembangunan
lain di pulau jawa, pembangunan menjadi terlalu terpusat di jawa
Desain Struktur
Atas
Struktur yang aman, durabilitas dari struktur
kurangnya pedoman perencanaan,
pelaksanaan kontruksi yang lebih rumit, high
cost structure
Opinion, dapat menjadi acuan pembangunan
selanjutnya
perawatan struktur yang rumit
Desain Struktur Bawah
Mampu Menopang Jembatan dengan
kondisi di atas laut, Memiliki Nilai Daya Dukung Yang Lebih
Besar, Tahan Terhadap Gerusan Air Laut, Nilai Keindahan Tersendiri
Biaya Pengerjaan Lebih Mahal Akibat Lokasi Yang Berada DI laut, Kesulitan Distribusi Material, Kesulitan
Pemasangan Caisson, Kedalaman Laut Menyebabkan
Dibutuhkannya Alat Bantu Tambahan dalam melakukan penyelaman, Waktu Penecoran Yang
Membuktikan Bahwa Engineer Indonesia Dapat Mendesain
Struktur Yang Dikategorikan Sulit
Terutama Desain Bawah Tol dan Atas Laut, Membuktikan Pada Dunia Akan
Kemajuan Konsruksi dan Teknologi Di
Indonesia
Iklim dan Cuaca Laut Yang Tak Menentu Dapat Menghambat Pengerjaan Pondasi,
Kondisi Bawah LautYang Cukup Sulit Di Jangkau, Kondisi Bawah Laut Yang Cukup Sulit Untuk
Dijangkau, Pemasangan dudukan Caisson, Erosi
Air Laut
CAUSAL LOOP
+
Pengembangan Wilayah(Aktivitas Ekonomi)
Pendapatan Negara
Lahan
Aktivitas Pelabuhan
Mobilitas Logistik
Kelancaran Lalu Lintas
Ketahanan Terhadap Bencana
Ekosistem (Flora/ Fauna)
Kualitas Lingkungan
Penduduk
Pengembangan Wilayah (Sarana & Prasarana)
LOOP 1
LOOP 2 LOOP 3
LOOP 4
LOOP 5
LOOP 6
LOOP 7
LOOP 9
LOOP 10
LOOP 11LOOP 12
LOOP 13
LOOP 14
LOOP 15
LOOP 16
LOOP 17
LOOP 18
LOOP 19
LOOP 20
+
+
+
+ +
-
+
+
+
-
+
+ +
-
++
+
-
+ +
+
+
+
+
+
-
+-
+
-
+
+
-
+
+
-
-
+
PAIRWISE
COMPARISON
ANALYSIS HIERARCY PROCESS
ANALYSIS HIERARCY PROCESS
PERFORMANCE SENSITIVITY
PROSENTASE ALTERNATIF
KESIMPULAN
• Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan program sistem dinamis perihal pembangunan jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya, hasil analisis menunjukkan bahwa pembangunan jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya sebaiknya dihentikan.
• Belum jelasnya payung hukum tentang pembangunan jalan tol atas laut, masih dilakukan studi kelayakan dan amdal, mengidentifikasi dengan cara mengkalkulasi dengan benar mengenai pendanaan, efek lalu lintas akibat pembangunan tersebut serta efek yang ditimbulkan kepada lingkungan sekitarnya, sangat mendukung untuk menghentikan pembangunan jalan tol atas laut dan pemerintah dapat lebih fokus pada proyek jalan tol trans jawa.
• Pembangunan jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya tumpang tindih dengan jalan tol Trans Jawa yang sudah jelas payung hukumnya, hanya saja belum terselesaikan hingga kini. Selain itu kebijakan pembangunan jalan tol ini pun akan berlawanan dengan rencana pembangunan rel ganda Jakarta-Surabaya.
• Sebaiknya pembangunan jalan yang telah tertunda, diselesaikan terlebih dahulu. Untuk dana pembuatan jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya lebih baik digunakan untuk membangun jalan daerah lain diluar Jawa yang kondisinya tidak layak pakai.
KESIMPULAN
Recommended