View
331
Download
25
Category
Preview:
Citation preview
LAPORAN PRAKERIN OTOMOTIF SMK YPT 2 PURBALINGGA(http://seezhndieh.blogspot.com)
LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI BENGKEL “BANYUMAS
SERVICE/YAMI”
PURWOKERTO
Di Ajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Nasional (UAN/UNAS) Tahun
Pelajaran 2010/2011
Dengan judul :
MEMPERBAIKI REM TROMOL DAN SISTIM SUSPENSI
Di Susun Oleh :
Nama :Fandi Hikmawan S
NIS : 4059
Bidang Keahlian : Teknik Mesin
Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
YAYASAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI (YPT) PURBALINGGA
SMK YPT 2 PURBALINGGA
KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
Jl. May. Jend. Soengkono No. Telp (0281)8942407
PURBALINGGA
53371
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PRAKERIN
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya kepada penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Industri merupakan
kegiatan kurikulum yang dilaksanakan diluar sekolah, yang merupakan tugas akademik yang
diberikan kepada para siswa yang duduk dikelas XII (dua belas) Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) pada semester V tahun pelajaran 2010/2011 dimana PRAKERIN ini sangat menentukan
standar kualitas siswa yang bersangkutan pada jenjang pendidikan, yang bertujuan agar siswa
dapat mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan dan diharapkan siswa dapat menyerap ilmu
dari bengkel.
B. TUJUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Setiap Pendidikan baik formal maupun non formal mempunyai tujuan yang sama, yaitu
untuk meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia, maka didalam PRAKERIN
mempunyai tujuan meliputi :
1. Tujuan Umum :
a. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan ketrampilan siswa sehingga menambah bekal
dikemudian hari
b. Membekali siswa dengan pengalaman yang sebenarnya didunia kerja dengan masyarakat
c. Dapat melatih disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang dibebankan
kepadanya
d. Mendorong siswa untuk berjiwa wiraswasta
e. Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk memantapkan dalam pengembangan dunia kerja
2. Tujuan Umum :
a. Untuk memantapkan ketrampilan siswa yang diperoleh disekolah
b. Agar siswa dapat mengembangkan teori pelajaran dari berpraktek langsung
c. Untuk membekali siswa dengan pengalaman didunia kerja sebagai bekal dimasa yang akan
datang
d. Sebagai dasar kita mengambil data guna menyusun karya tulis atau laporan Praktek Kerja
Industri
e. Sebagai syarat mengikuti UAS atau UAN
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam menyusun laporan Praktek Kerja Industri, PENYUSUN menggunakan beberapa
metode untuk memperoleh data, yaitu :
1. Metode Observasi
Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diamati, yaitu dengan
melihat langsung dari prakerin yang meliputi gedung lokasi, disiplin karyawan, cara kerja, cara
perbaikan, komponen-komponen beserta kerusakan yang belum diperbaiki.
2. Interview (Wawancara)
Yaitu dengan berwawancara secara langsung dengan orang-orang yang mengetahui masalah
atau persoalan yang diperlukan.
3. Metode Literature (Perpustakaan)
Yaitu penulis mencari maupun meminjam buku-buku mesin yang dapat diperoleh diperpustakaan
ataupun ditoko-toko buku yang berguna untuk menambah data dalam pembuatan laporan.
4. Metode Praktek Langsung
Yaitu penulis mengadakan praktek agar mengetahui bagian-bagian, cara penyelesaian dan lain-
lain sehingga mudah dalam memperoleh data yang diperlukan.
BAB II
MEMPERBAIKI SISTIM REM CAKRAM DAN SUSPENSI JENIS PEGAS
DAUN
A. DASAR TEORI REM TROMOL
1. Landasan Teori Umum
Pengertian Rem
Rem adalah komponen pengontrol umum untuk mengontrol kendaraan dan lainnya,
dengan gerakan antara bagian yang berputar yaitu piringan dengan kanvas.
Laju kendaraan harus dapat dihentikan dengan paksa, maksudnya tidak harus menunggu
kendaraan berhenti dengan sendirinya. Hal ini untuk keselamatan, kemudahan dan efisiensi
waktu.
a. Fungsi Rem :
Mengontrol laju kendaraan saat berjalan
Menghentikan kendaraan saat akan berhenti
Menghentikan kendaraan saat parkir
b. Syarat Rem :
Mempunyai daya pengereman yang baik
Rem harus mudah diperiksa dan distel
Mudah dalam pengoperasian
c. Macam-macam Rem :
Menurut Tempatnya
1) Rem pada roda
2) Rem pada propeller shaft
Menurut Letak
1) Rem tangan
2) Rem kaki
Menurut konstruksinya
1) Rem Cakram
2) Rem tromol
Menurut mekanisme penggeraknya
1) Rem Tromol
2) Rem hidrolik
3) Rem udara
4) Rem vacuum
5) Rem booster
Gaya gerak rem tergantung pada :
1) Luas permukaan
2) Besarnya tekanan
2. Landasan Teori Khusus
Sistim rem tromol lebih banyak digunakan pada kendaraan roda empat maupun roda dua,
karena mekanisme rem ini menggunakan sistim hidrolik dalam pengeremanya. Dimana
mempunyai hasil pengereman yang lebih merata pada setiap roda. Dalam sistim hidrolik ini
menggunakan minyak rem sebagai penggerak, dimana kerjanya berdasarkan hukum Pascal.
a. Komponen-komponen rem tromol :
1) Kanvas dan sepatu rem
Kanvas terpasang pada sepatu rem dengan cara dikeling yang berfungsi menekan putaran tromol
rem pada saat kendaraan dihentikan.
2) Tromol rem
Fungsinya sebagai penahan putaran pada saat proses penggerakan berlangsung.
3) Silinder rod
Terdiri dari bodi dan piston, berfungsi untuk mendorong septum rem ke tromol dengan adanya
tekanan hidrolik dari master silinder.
4) Piston
Fungsinya sebagai tenaga penggerak kedua kanvas rem karena terjadi pada master silinder yang
diteruskan ke silinder roda dan tekanan tersebut dilanjutkan oleh piston menekan masing-masing
sepatu rem.
5) Baut penyetel
Fungsinya menyetal kerenggangan kanvas rem dengan tromol rem dengan cara memutar ke kiri
atau ke kanan baut penyetel.
6) Pegas pengembali
Berfungsi untuk mengembalikan kanvas rem dan piston ke posisi semula setelah melakukan
pengereman.
7) Bleeder plug
Berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terdapat pada pipa.
8) Backing plate
Berfungsi sebagai tumpuan untuk menekan putaran drum sekaligus sebagai dudukan silinder
roda.
b. Cara kerja rem tromol :
1) Pada saat pedal rem diinjak
Apabila pedal rem diinjak maka tuas master silinder akan mendorong piston dan minyak rem
didalam master akan terdorong oleh piston ke dalam pipa saluran tinggi. Minyak rem didalam
pipa akan diteruskan ke silinder roda. Pada silinder roda, piston akan mendorong kanvas
sehingga akan terjadi pengereman.
2) Pada saat pedal dilepas
Apabila pedal dilepas maka pushrod akan bergerak mundur dan piston akan ikut bergerak
mundur mengikuti pushrod. Karena pushrod tidak mampu mengalahkan tenagan pegas maka
volume dalam ruang silinder membesar dan tekanan mengecil akibatnya pada sepatu rem akan
kembali seperti semula.
I. Trouble Shooting Pada Rem Tromol
A. Gangguan-gangguan Yang Dialami Adalah :
Pengereman tidak bekerja
Pada saat pedal rem di injak trta[I kendaraan tetap barjalan dan tidak terjadi pengereman.
Penyebab :
1) Kekurangan minyak rem
2) Terdapat kebocoran pada pipa/sambungan
3) Silinder utama mengalami kebocoran
Cara mengatasi :
1) Tambahkan minyak rem
2) Cari bagian yang mengalami kebocoran dan perbaiki
3) Perbaiki kerusakan silinder utama
Rem bunyi
Penyebab :
1) Kanvas ren aus/rusak
2) Bantalan roda longgar
3) Kontak yang tidak tepat antara kanvas dan tromol
Cara mengatasi :
1) Ganti kanvas rem
2) Kelonggaran bantalan roda diperbaiki
3) Penyetelan kontak antara tromol dengan kanvas rem
B. Data Spesifikasi
Diameter dalam tromol
Srandart : 220 mm
Limit : 222 mm
Celah sepatu/kanvas dengan tromol
Standart : 7,5 mm
Limit : 3 mm
Pedal rem
Tinggi pedal : 154,7 – 164,7 mm
Gerak bebas pedal : 3-6 mm
Jarak cadangan prdal : > 65 mm
C. Alat dan Bahan
a. Mobil dengan rem tromol
b. Kunci roda
c. Dongkrak
d. Kunci pas 10-11
e. Kunci pas 12-13
f. Tang
h. Obeng
j. Jangka sorong
k. Majun
l. Kompressor dan minyak rem
D. Proses Kerja
Keselamatam kerja :
Menggunakan pakaian kerja
Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
Membongkar, merakit dan memasang sesuai prosedur
Meletakkan komponen-komponen yang sudah terbongkar pada tempat yang telah disediakan
Apabila ada kesulitan tanyakan pada instruktur
Mematuhi peraturan bengkel
Menjaga kebersihan bengkel
E. Pembongkaran Rem Tromol
1) Angkat kendaraan dengan dongkrak
2) Kendorkan baut pengikat roda
3) Lepaskan roda
4) Lepaskan tutup tromol
5) Lepaskan sepatu rem
6) Lepas pegas pengembali
7) Lepas kabel rem tangan
8) Lepas tuas rem tangan
9) Lepas silinder roda
10) Lepas baut mounting silinder roda
11) Lepaskan cirdip kabel rem tangan dan rem tangan dari back plate
12) Lepas mur retainder roda
13) Gunakan STT untuk mengeluarkan shaft dengan back plat
14) Lepas back plate
F. Pemeriksaan Rem Tromol
1) Memeriksa tromol dari keausan, retak dan berkarat serta ukur diameter dalam tromol
2) Memeriksa ketebalan kanvas, bila ketebalan kanvas dibawah standart/limit maka kanvas harus
diganti. Bila yang aus salah satu shoe maka penggantiannya harus 1 set
3) Memeriksa silinder roda dari keausan, kerusakan, retak dan berkarat
4) Periksa strut rem dari kerusakan
5) Periksa pegas-pegas dari karat aus dan lain-lain
6) Periksa tuas sepatu rem tangan dari kerusakan
G. Perbaikan Rem Tromol
1) Mengganti kanvas rem yang sudah aus
Bila kanva sudah tidak memenuhi standart/limit, makakanvas harus dig anti dengan yang baru.
2) Mengganti piston cup
Piston cup yang sudah sobek harus diganti, karena apabila piston cup tidak diganti maka pada
saat di lakukan pengereman akan terjadi kebocoran di dalam silinder sehingga pengereman tidak
akan terjadi.
3) Membleeding minyak rem
Minyak rem yang kurang/kecil tekananya menyebabkan pengereman kurang baik karena terdapat
gelembung udara di dalam reservoir/selang, sehingga minyak rem harus di bleeding.
H. Pemasangan Rem Tromol
1) Memasang back plate rem ke axle belakang
a) Lumasi sealent joint seam pad axle housing dan back plat
b) Pasang axle shaft ke axle housing belakang
c) Kencangkan mur back plat rem
d) Pasang silinder roda dan kencangkan baut silinder roda mur pipa rem
e) Pasang kabel rem tangan ke back plate
2) Memasang silinder roda
a) Berikan water fight sealent ke silinder roda lepaskan plug cup dari pipa rem dan pasangkan
pipanya
b) Pasangkan silinder roda ke back plate dan kencangkan bautnya
c) Sambungkan pipa rem ke silinder roda dan kencangkan murnya
d) Pasang plug cup ketempatnya
3) Memasang shoe
a) Rakitlah part yang telah silepas sebelumnya
b) Pasangkan penahan spring dengan menekan dan memutarkan pin penahan
4) Memasang tromol rem
a) Untuk mendapatkan celah maximum antara shoe dengan tromol masukan obeng antara rod dan
ratchet kemudian tekan ke bawah
b) Pasang tromol sesudah memastikan bahwa tidak ada kotoran dan oli didalamnya
c) Selesai melakukan pemasangan tekan pedal rem dengan beban 30 kg beberapa kali untuk
memperoleh celah antara tromol dengan shoe
5) Pasangkan roda dan kencangkan mur-murnya
6) Periksa untuk memastikan apakah tromol dapat berputar dengan bebas (tidak tertahan oleh shoe)
turunkan dongkrak dan lakukan pengetesan
I. Kesimpulan
Sistim rem tromol yang pengeremannya tidak bekerja d karenakan piston cup yang sudah
rusak (pada karet sudah banyak terjadi sobekan) pada saat rem digunakan akan mengakibatkan
daya pengereman kurang bahkan bisa tidak terjadi pengereman sama sekali, perbaikan yang
dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengganti piston cup, melakukan
pembleedingan dan penyetelan shoe tromol, agar rem dapat bekerja dengan baik.
J. Pengetesan
1. Pengetesan dalam keadaan diam
Yaitu dengan jalan penekanan pedal agak terasa keras, pada reservoir minyak rem terlihat
bergerak bersamaan dengan pedal rem yang diinjak.
2. Pengetesan dalam keadaan berjalan
Yaitu dengan pada saat kendaraan berjalan agak cepat lakukan pengereman secara tiba-tiba, hal
ini dilakukan maju maupun mundur. Hal ini bartujuan untuk mengetahui kesetimbangan dari
efek masing-masing roda.
B. DASAR TEORI SUSPENSI JENIS PEGAS DAUN
1. Landasan Teori Umum
Sistim suspensi adalah suatu mekanisme yang dipasang antara rangka, body dan roda. Yang
berfungsi untuk menahan dan meredam kejutan selain bermanfaat bagi umur kendaraan, suspensi
juga sangat bermanfaat
Bagi pengemudi dan penumpang yaitu mereka lebih nyaman dalam mengemudikan kendaraan.
Getaran roda pada kendaraan atau mobil pada umunya diartikan sebagai gerakan yang terjadi
pada spring weight, spring weight adalah berat mobil yang ditumpangi sistim suspensi. Gerakan
yang mengakibatkan ujung depan dan ujung belakang mobil bergerak disekitar ttik berat
kendaraan disebut piccing, gerakan kendaraan mengayun dari samping kanan ke samping kiri
disebut rolling,sedangkan gerakan mobilke atas dan ke bawah disebut bouncing.
2. Landasan Teori Khusus
Pegas daun adalah pegas yang menitik beratkan pada kekuatan sehingga dapat menerima beban
yang besar. Pegas yang digunakan menggunakan pegas semi epticical, jumlah pegas ada 5
lembar pada masing-masing roda. Tebal tiap lembar pegas kurang lebih 28 mm. dengan
panjangyang berbeda-beda. Lembaran pegas disatukan menggunakan baut pengikat pada bagian
tengah pegas dan clamp. Pada kedua ujung pegas no.1 atau pegas terpanjang di buat lobang
sebagai tempat pemasangan pada gantungan rangka. Pegas daun yang dipasang pada rangka
samping menggunakan 2 baut U dan plat.
Pada kedua ujung pegas diberi lapisan karet khusus untuk menghilangkan bunyi karena gesekan
antara plat saat pegas daun bekerja menerima beban, agar karet tidak lepas maka diberikan
penguat.
Komponen-komponen suspensi pegas daun :
1) Peredam kejutan
Fungsi untuk mendapatkan keseimbanagan yang sempurna.
2) Baud U
Berfungsi untuk menyatukan seluruh pegas sekaligus penghubungnya atau mengikat pada poros
roda.
3) Iner clip
Berfungsi mengikat salah satu plat penyusun dengan plat lainya agar lebih menyatu.
4) Plat baud U
Berfungsi untuk tempat dudukan pegas daun pada poros roda dan rangka atau body.
5) Unit penyangga
Berfungsi untuk tempat dudukan pegas daun pada poros roda dan rangka atau body.
6) Karet pelapis
Berfungsi untuk melapisi anatara pelat baja yang satu dengan yang lainnya agar pada saat
pemasangan tidak terjadi bunyi.
7) Baud inti fungsinya untuk mengikat seluruh plat baja menjadi satu kesatuan agar lebih kuat.
8) Lower dan upper arm
Berfungsi untuk dudukan suspensi pegas daun serta membebaskan roda untuk bergerak ke atas
dan ke bawah.
II. Trouble Shooting Pada Suspensi Jenis Pegas Daun
A. Gangguan-gangguan Yang Dialami Adalah :
Kendaraan bergoyang/pantulanya tidak baik
Penyebab :
1) Peredam kejutnya patah
2) Mur pengikat baut U kurang kencang
Cara mengatasi :
1) Ganti peredam kejut yang patah
2) Kencangkan mur pengikat baut U sesuai spesifikasi.
Kendaraan tidak nyaman waktu dikendarai
Penyebab :
1) Pegas daun patah
2) Peredam kejut lepas/patah
Cara mengatasi :
1) Ganti pegas daun yang patah
2) Jika peredam kejut lepas pasang kembali dan jika patah harus diganti
B. Pemeriksaan Pendahuluan
Sebelum melakukan perbaikan, pasti ada yang timbul dari kendaraan tersebut, dan harus
diperiksa terlebih dahulu. Tempatkan kendaraan pada tempat yang rata (diam dan belum ada
beban) lalu tekan kendaraan apakah pegas daunya bekerja dengan baik ataukah tidak.
C. Alat dan Bahan
1. Kunci pas
2. Kunci ring
3. Kunci inggris
4. Kunci sock
5. Obeng (-) dan (+)
6. Palu
7. Feller gauge
8. Katrol
9. Tang jeit
10. Tang biasa
11. Kunci T
12. Kunci roda
13. Dongkrak
14. Ring expander
15. SST
D. Proses Kerja
1. Langkah keamanan
a) Carilah tempat yang rata dan bersih
b) Siapkan alat-alat yang dibutuhkan
c) Pakailah wearpack
2. Pembongkaran/melepas shock absorber belakang
a) Dongkrak kendaraan
b) Lepas mur mounting bawah
c) Leaskan mur mounting atas kemudian lepaskan shock absorbernya
3. Melepas pegas daun
a) Angkat kendaraan (dongkrak) dengan menggunakan shald rigid untuk menopang body
kendaraan
Catatan : Janagan menggantungkan axle housing dengan menggunakan brake
house atau pipa selang rem hal tersebut akan mengakibatkan kerusakan pada
house dan pipa. Gunakan stand untuk menompang axle housing seperti tampak pada gambar.
b) Lepaskan roda belakang dan clamp kabel rem tangan
c) Lepaskan baud dan mur U
d) Lepaskan mur dan pin chasis
e) Lepaskan mur baud depan leaf spring dan lepaskan spring
4. Melepas suspensi belakang
E. Pemeriksaan Suspensi Jenis Pegas Daun
1. Periksa shock absorber belakang dari :
Periksa dari kemungkinan aus dan kerusakan
a) Periksa busing-busing dari keruskan dan aus
b) Periksa dari kebocoran oli
c) Bila ada kelainan dari komponen yang diperiksa maka gantilah segera
2. Periksa daun bump stopper
Periksa dari kemungkinan kerusakan atau patah, jika terdapat kelainan maka gantilah segera lalu
periksa bump stopper dari posisinya, bila tidak sesuai dengan ketentuan maka gantilah segera.
3. Periksa bush per daun
Periksa dari kerusakan atau aus, bila ada kerusakan gantilah segera.
4. Periksa wheel disk, mur dan bearing
a) Periksa wheel disk dari kebocoran, karat dan retak. Bila ada kelainan harus diganti
b) Periksa kekencangan mur wheel (roda) bila perlu kencangkan sesuai dengan spesifikasinya
Momen pengencangan (@) : 1.013.0 kgm.
5. Periksa keadaaan bearing roda, dari ke rusakan pada saat mainnya roda.
Gunakan DTI (Dial Indikator)
Batas main “a” : 0.8 mm
Bila diluar batas main, gantilah segera
6. Dengan memutar roda, periksa bearing dari suara tidak normal, bila ada maka gantilah
bearing.
F. Pemasangan Suspensi Jenis Pegas Daun
1. Pemasangan shock absorber
Langkah pemasangan shock absorber :
a) Pasang shock absorber
b) Kencangkan murnya sesuai dengan spesifikasi
2.2-3.5 Kg/m
3.5-5.5 Kg/m
c) Turunkan kendaraan
2. Pemasangan pegas
Catatan : Leaf spring kiri dan kanan dibuat tidak sama untuk prosedur pemasanganya pakailah
baud rubber slippada spring yang terpasang dari arah dalam ke arah luar krndaraan.
Bersihkan pin brush dengan air/sabun.
Jangan memberikan oli pada brush
a) Pasang baud leaf spring dari arah luar kendaraan kea rah dalam
b) Pasang knuckle pin dari tengah ke luar kendaraan
c) Pasang baud dan mur U pada lubang dudukan spring dengan benar, kemudian kencangkan
sesuai dengan spesifikasinya
“a” : 8.0-1.0 kg/m
d) Kencangkan mur-mur pin dan mur spring depan sesuai dengan spesifikasinya.
Momen pengencangan :
“a” : 8.0-10.0 kg/cm
“b” : 4.0-5.0 kg/cm
e) Pasang kabel remt tangan dan clam dengan baik
f) Pasang roda belakang dan kencangkan sesuai dengan spesifikasinya
g) Turunkan kendaraan
G. Perbaikan Suspensi Jenis Pegas Daun
a. Apabila pegas daun sudah robek/patah, maka dapat diperbaiki dengan disambung menggunakan
las. Tetapi kekuatannya akan berkurang, jadi lebih baik diganti dengan yang baru.
b. Jika shock absorber sudah tidak dapat bekerja maka harus diganti.
c. Jika baud U dan inti ulirnya sudah aus maka harus segera diganti agar dapat mengikat dengan
kuat jika tidak diganti akan timbul bunyi.
d. Apabila busing sudah pecah harus diganti jika tidak maka akan menjadi kerusakan saat
menerima beban atau kejutan.
H. Kesimpulan
Pada beberapa jenis mobil (colt diesel 120) PS menggunakan suspensi roda kanan dan
kiri dipasang diujung axle tunggal yang ditempatkan pada body. Axle rigid yang biasanya dibuat
dari baja tempa pejal yang berbentuk “I” sehingga salah satu komponen suspensi roda belakang
axle rigid pada colt diesel rusak contohnya, maka akan mempengaruhi mekanisme kerja dari
sistim suspensi itu sendiri, dan juga banyak dari komponen-komponen suspensi roda belakang
pada Suzuki carry contohnya yang rusak, perlu diperbaiki dan bahkan diganti dengan yang baru.
I. PENGUJIAN
a. Pengetesan dalam keadaan berhenti
Dalam keadaan berhenti komponen-komponen yang telah diganti dapat dites dengan cara
digoyang-goyang dari dalam mobil apakah penolakan dari shock absorber sudah beres ataukah
belum beres.
b. Pengetesan dalam keadaan berjalan
c. Apabila kendaraan dengan cepat atau pada jalan yangtidak rata akan mempengaruhi
sistim suspensi. Maka pada sistim suspensi timbul reaksi dan apabila suspensi dapat
bekerja dengan normal tidak timbul bunyi-bunyi benturan berarti suspensi sudah baik.
BAB III
LAMPIRAN
(lampiran berisi foto waktu praktek berlangsung sesuai laporan)
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kesimpulan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
Banyak sekali sistim pada kendaraan yang telah saya praktekan dibengkel “BANYUMAS
SERVICE/YAMI” antara lain adalah sistim transmisi, sistim suspensi, sistim rem, sistim
pengapian, sistim pendinginan, perbaikan body, kelistrikan dan masih banyak yang lainnya.
Penulis mengambil salah satu sistim yang telah di praktekan yaitu “MEMPERBAIKI SISTIM
REM TROMOL DAN SUSPENSI JENIS PEGAS DAUN” .
Kegiatan prakerin sangat membantu memperdalam pengetahuan siswa mengenai otomotif
dan dunia kerja khususnya. Kegiatan prakerin juga sangat tepat untuk meningkatkan ketrampilan
siswa dan sebagai sarana perbandingan antara praktek disekolah dengan didunia kerja secara
nyata.
2. Kesimpulan tentang bengkel
Letak bengkel “BANYUMAS SERVICE/YAMI” dengan mudah dapat dicari karena letak
bengkel yang begitu strategis dan dengan didukung :
a. Management dalam bengkel yang sukup baik karena masing-masing karyawan melaksanakan
tugas dengan semestinya.
b. Kesehatan serta keselamatan kerja karyawan sangat di perhatikan dan di utamakan.
c. Bengkel “BANYUMAS SERVICE/YAMI” merupakan bengkel yang telah lama berdiri dengan
5 montir berpengalaman .
3. Relevensi pelajaran disekolah dengan dunia kerja
Selama melaksanakan praktek kerja industri (prakerin) dibengkel “BANYUMAS
SERVICE/YAMI” penulis sedikit mengalami perbedaan pendapat, teori, dan praktek. Dilihat
dari beberapa segi antara lain :
a. Segi bahasa
Dalam pemaikian bahasa disekolah masih asli dari pabriknya atau bahsa teknik, sedangkan
dibengkel memakai bahsa umum yang sering dipakai pada bengkel-bengkel lainnya agar
hubungan antara bengkel dan karyawan lancar karena penggunaan bahasa yang digunakan sama.
b. Segi pelayanan
Dalam teori disekolah saat memperbaiki kendaraan harus sesuai dengan ketentuan dari
pabriknya, sedangkan dibengkel belum tentu sesuai dengan ketentuan dari pabriknya dan
terkadang mengganti komponen dari suatu kendaraan bukan komponen aslinya, hal itulah yang
patut menjadi acuan dari para pelajar untuk menyesuaikan diri dengan keadaan didunia kerja
yang sesungguhnya.
4. sikap kerja yang harus dimiliki para mekanik pemula pada saat dibengkel adalah :
a. Sabar dan teliti
b. Harus bisa menggunakan alat sesuai fungsinya
c. Harus bisa mengerti dan biasa mengerjakan masalah apa yang sedang dihadapi
d. Harus bisa menjaga keselamatan kerja
e. Efisiensi terhadap waktu
5. Juga harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dibengkel dan menjalin kerja sama
yang baik dengan montir, terutama montir yang sudah senior.
B. Saran-saran
1. Saran untuk sekolah :
a. Melengkapi sarana dan prasarana untuk praktek disekolah
b. Menyediakan peralatan praktek yang lebih maju sesuai dengan perkembangan teknologi
c. Mengutamakna guru-guru pengajar yang lebih handal
d. Pihak sekolah memberikan teori sejelas-jelasnya dalam pelajaran dan praktek agar siswa dapat
menerapkannya didunia kerja dengan mudah
e. Pihak sekolah mengadakan kerjasama dengan pihak bengkel/industri untuk memepermudah
siswanya dalam melaksanakan prakerin
f. Pihak sekolah memberikan penambahan teori mengenai teknologi terbaru yang selama ini sudah
berkembang
2. Saran untuk bengkel :
a. Meningkatakn salinan komunikasi antara siswa praktek kerja industri dan mekanik
b. Kerjasama antara pembimbing dengan siswa praktek kerja industri senantiasa harus diperhatikan
c. Kelengkapan alat masing-masing mekanik perlu ditambahkan untuk meningkatkan kemudahan
dalam memperabiki kendaraan dan siswa yang sedang melaksanakan prakerin juga bisa
mempelajarinya
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com
http://seezhndieh.blogspot.com
Google search cara membongkar dan perbaikan suspensi
Goggle search cara membongkar dan perbaikan rem tromol
Buku teori “Sistim Rem Cakram dan Sistim Rem Tromol”, perpustakaan SMK YPT 2 Purbalingga
Buku teori “Sistim Suspensi” , perpustakaan SMK YPT 2 Perbalingga
Sulaiman, laporan prakerin 2006.SMK YPT 2 Purbalingga
Okly N A, laporan prakerin 2009.SMK YPT 2 Purbalingga
Recommended