Maxfac Fracture

Preview:

DESCRIPTION

fraktur

Citation preview

Andhik KusbiantoroAndhik KusbiantoroSMF Ilmu Bedah SMF Ilmu Bedah

RSUD.Dr.R.Soedjono SelongRSUD.Dr.R.Soedjono Selong

1

2

3

4

5

6

PEMERIKSAAN AWAL

1. BEBASKAN JALAN NAFAS2. KONTROL PERDARAHAN3. PROBLEM MENGANCAM JIWA

(THORAX, ABDOMEN, KEPALA, EXTREMITAS )

4. STABILISASI CERVICAL SPINE5. PEMERIKSAAN NEUROLOGI

(GCS)

PEMERIKSAAN TELITI KEALIANAN MAXILLOFACIAL

Trauma maksilofasial menyebabkan cidera pada : - kulit kepala - jaringan lunak - tulang kepala - otak - tulang wajah

Cidera ditempat lain

• Obstruksi jalan nafas• Perdarahan

Bebaskan jalan napas Kontrol perdarahan Cegah dan kontrol syok Stabilisasi servikal Kontrol trauma yang mengancam jiwa

Cedera otak, trauma toraks, fraktur ekstremitas terbuka, intra-abdominal bleeding

Gejala

Frekwensi napas > 24/menit Suara napas tambahan Gelisah Retraksi supraklavikula, suprasternal Sianosis

1. Bekuan darah, muntahan, saliva, fragment

tulang, gigi, prostese

2. Penutupan nasofaring dan orofaring oleh lidah

(fr. Mandibula)

3. Displacement ke bawah fr. Maksilla

4. Edema / trauma masive pada lidah dan dasar

mulut

Fraktur maksilla impresif

Fraktur mandibula segmentalTrauma/edema lidah dan dasar mulut

Penanganan Rongga mulut bersihkan dari darah, lendir,

benda asing Palpasi apakah masih ada benda asing yang

tertinggal Chin lift/ jaw trust Darah dan lendir dalam rongga hidung/ mulut

dihisap secara frekuen dan gentle

bila ada obstruksi, bebaskan lakukan chin lift (1) atau jaw thrust (2), atau yang sesuai indikasi. Menggunakan oropharengeal

(3) atau nasopharengeal tube

(4).

1

234

Fraktur parasimfisis mandibula bilateral Lidah ditarik kearah depan Jari tangan Jepit jemuran Peniti besar Jahit

Pipa nasofaring

Fraktur maksila impresif

Reposisi manual, maksila ditarik ke anterior (disimpaksi)

Pipa nasofaring bilateral Hisap frekuen daerah orofaring

Intubasi endotrakeal Intubasi orotrakeal Trakeostomi

Dalam keadaan sangat gawat krikotoroidotomi insersi jarum no.12-14

krikotirotomi

Indikasi :

1.Fraktur maksilofasial dengan perdarahan yang sulit dikontrol

2.Fraktur maksilofasial dengan obstruksi/potensial obstuksi jalan napas

a. fraktur mandibula anterior segmentalb. fraktur maksila impresif

3.Disertai trauma penyerta yang memerlukan respirator- flail chest, kontusio paru, shock lung, emboli

lemak, cedera otak berat

Memudahkan anaestesi Lapangan operasi tak terganggu pipa

endotrakeal Menghindari edema pasca ekstubasi Menghindari aspirasi pasca bedah

BIASANYA CUKUP HEBATTAPI JARANG MENYEBABKAN SYOK HIPOVOLEMIK

Sumber perdarahan

1. a. palatinus2. a. fasialis3. a. etmoidalis4. a. maksilaris interna5. pleksus Haselbach

vascularisasi

Mengatasi perdarahan Mekanik

Penekanan Klem dan ligasi Klem dan bebat tekan Packing

Posisi kepala lebih tinggi Sedatif & analgesik

Jangan lupa mengganti cairan yang hilang

KristaloidKoloidDarah

Jangan lupa oksigenasi

Perdarahan hidung Biasanya berhenti spontan Bila tidak berhenti

2 kateter Foley untuk nasal posterior Tampon nasal posterior + anterior Ligasi a.karotis eksterna &

a.etmoidalis

Tampon nasal

Perdarahan rongga mulut Laserasi intraoral

Pembuluh darah besar diklem dan ligasi

Luka didebrideman dan dijahit A. palatinus majus

Jahit mukoperiosteal Bone-wax pada foramen palatinum

major

Angiografi dan embolisasi

Bila perdarahan tidak berhenti dan sumbernya sulit

diketahui

Fraktur maksilofasial akibat luka tembak

Jejas yang sering terjadi pada trauma maksilofasial

Hematoma palpebra kanan kiri (briel-hematoma)

Kontusio/ Bengkak/ swelling

Abrasi

Ptechiae

Maloklusi karena fraktur maksila dan mandibula, disertai laserasi pada bibir atas

Deformitas karena fraktur zygoma dextra

Palpasi calvaria, dahi dan rima orbita

hematoma? vulnus? nyeri? deformitas? perdarahan? (krepitasi?)

Palpasi rima orbita mulai dari atas

kesamping bawah lakukan dengan seksama,

bandingkan kanan kiri, evaluasi apakah ada deformitas (step ladder)? nyeri? (krepitasi?)

lanjutkan kebelakang menyusuri arkus sigomatikus, adakah deformitas?

nyeri? (krepitasi)?

TM - joint, evaluasi sambil penderita disuruh buka-tutup mulutnya. Nyeri? deformitas/dislokasi?

Ramus, korpus sampai mentale mandibula

diselusuri secara urut bandingkan kanan kiri

lakukan evaluasi deformitas? nyeri? (krepitasi)?.

perhatikan susunan gigi maksila dan mandibula

deformitas? susunan/konfigurasi saat menutup dan membuka mulut rapi? ada gigi yang hilang/fraktur?

palatum durum dan mole luka? perdarahan? deformitas? corpus alienum?

Floating maksila :

Dahi difiksir dgn tangan kiri, maksila dipegang dgn ibujari dan telunjuk pd. pal.durum kemudian digerakkan, bila goyang maka terdapat disjunction antara maksila dan cranium.

Bisa dilakukan tanpa narkose, lakukan pelan2 dan hati2 serta komunikasi dgn penderita.

False movement mandibula :

pegang kedua corpus mandibula kanan kiri dengan ibujari didalam, keempat jari lainnya diluar.

Kemudian gerakkan keatas-kebawah(↕) secara berlawanan sambil diamati bila ada pergerakkan pada mandibula yang tidak sinkron(↑) antara kanan dan kiri maka ada fraktur mandibula ditempat tsb.

NyeriEdema, deformitasMaloklusiAnestesi bibir bawah dan daguMobilitas fragmen, unstable mandibulaTrismusDeviasi ke arah fraktur saat buka mulutAnterior open bite kontralateral frakturHematom/laserasi dasar mulutLaserasi mukosa ginggiva

Open bite, edema

Gap mandibula, maloklusiGigi hilang

evaluasi intra oralGigi tanggal ?

Laserasi mukosa ?

Oklusi ?

menyusuri ramus mandibula sampai angulus, kemudian kedepan sampai dagu

Step defect

False movement

Fraktur mandibula segmental

PEMERIKSAAN FISIK FRAKTUR NASAL

Epistaksis setelah trauma hidungEdema dorsum nasalEkimosis periorbital

Deformitas nasalNyeri tekan

Krepitasi os nasalHematom mucosa cavum

/ septum nasiLaserasi kulit / mucosa

telecanthus

PEMERIKSAAN FISIK PADA Fr. ZIGOMA

TRAUMA LANGSUNG PADA ZIGOMA

NYERI SAAT BUKA-TUTUP MULUT

TRISMUS

RASA TEBAL DIPIPI

DEPRESI EMINENTIA ZIGOMA

PERDARAHAN SUBCONJUNGTIVA

DIPLOPIA

TERABA FRAKTUR

Deformitas, depresi zigoma

Hematom subconjungtiva

FRAKTUR ZYGOMA DEXTRA

Teraba gap atau step defectTampak Racoon eye

Mulai rima orbita superior adakah deformitas atau stab-off pada perabaannya.

Palpasi rima orbita bagian medial juga pada pangkal hidung kanan dan kiri simultan

Palpasi pada arcus zygomaticus kanan dan kiri, dari depan ke belakang sampai TMJ

1. RIWAYAT TRAUMA MIDFACE2. PERDARAHAN DAN OBSTRUKSI NAFAS3. NYERI4. PERIORBITAL EDEMA DAN EKIMOSIS5. MALOKLUSI6. NASAL FLATTENING7. TRAUMATIC TELECANTUS8. DEFORMITAS, DEPRESS MAXILLA, DISH FACE9. FLOATING MAXILLA

RACOON EYES PADA FR. MAXILLA

Nasal flattening, dish face

Telecantus

Edema, hematom

FLOATING MAXILLA

Fraktur Le Fort I

Fraktur Le Fort II

Fraktur Le Fort III

FRAKTUR MAKSILA

TERBATASNYA GERAK MATA

PENURUNAN SENSASI DISTRIBUSI N. INFRAORBITA

ENOPHTALMUS

DIPLOPIA, TERUTAMA SAAT MELIRIK KE ATAS

DISKONTINUITAS RIMA ORBITA INFERIOR

SERING DISERTAI Fr ZIGOMA

FRAKTUR BLOWOUT

TERIMA KASIHTERIMA KASIH