PENANGANAN DAERAH ALIRAN SUNGAInspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/elearning/...Perbedaan dari...

Preview:

Citation preview

1

PENANGANAN DAERAH

ALIRAN SUNGAI

Kementerian Pekerjaan Umum

Bandung 18-21 Oktober 2011

2

KERUSAKAN 501

Pengendapan/Pendangkalan

Pengendapan atau pendangkalan :

Alur sungai menjadi sempit maka dapat mengakibatkan terjadinya afflux yang berlebihan.

Arah aliran normal sungai dapat membahayakan tebing sungai, tanah timbunan atau struktur jembatan.

3

KERUSAKAN 502

Penumpukan Sampah Dan Hambatan

Kerusakan ini mencakup masalah-masalah sebagai berikut:

Penumpukan sampah yang terjadi akan menambah gaya horisontal pada struktur.

Penumpukan sampah pada alur sungai mengakibatkan terhalangnya arus aliran sungai atau merubah arah aliran sungai.

Bagian-bagian bekas pembongkaran jembatan yang masih berada pada daerah alur sungai.

Akibatnya :

terhalangnya arus aliran sungai yang menyebabkan penggerusan pada daerah timbunan, tebing sungai atau pada pondasi jembatan.

4

CARA PENANGANAN :

Semua sampah dan semua penghalang yang menyebabkan

masalah harus dibuang dari daerah alur sungai.

Pembersihan sampah, umumnya dilaksanakan oleh bagian

pemeliharaan rutin.

5

KERUSAKAN 503

Scouring / Penggerusan

TIPE KONDISI PENGGUNAAN

Turap Air sungai yang dalam dan/atau tanah lunak. Gunakan sebagai pengamanan pondasi bangunan bawah

Bronjong Air sungai yang dangkal dan fundasi yang kuat

Dinding beton Air sungai yang dangkal dan funndasi yang kuat dimana aliran air dapat dipindahkan selama pelaksanaan.

Krib Dekat tebing untuk pengamanan tebing dan mengarahkan aliran sungai

Bottom Controller Pengamanan dasar sungai

Untuk terjadinya degradasi yang tidak terlalu dalam dan dibuat melintang penuh selebar sungai. Dapat dibuat dari beton, bronjong, pernagaran ganda dengan pengisian batu diantaranya, turap dan lain-lain.

Pembuatan perkerasan alur Pembersih

Aliran sungai yang dangkal dimana aliran sungai dapat dipindahkan selama pelaksanaan. Biasanya hanya digunakan pada jembatan dengan bentang kecil.

Tetrahedrons Jika terjadi lubang akibat scouring dan gunanya untuk erosi yang terjadi.

Rip-rap/ pasangan batu besar

Untuk melindungi fundasi disekeliling pilar

6

Dasar Sungai Yang Tergerus

Perkerasan

Beton

Perkerasan

Batu

Turap

Turap

7

ELEVASI

SAMPING

TAMPAK ATAS

Pi

la

r

Bronjong

8

Rip-rap atau Pasangan Batu Besar

9

Perkerasan Beton Perkerasan Batu

M.A.B

Arah Aliran

Tetrahedra untuk Menahan Gerusan Arah Hilir Sungai

Pembuatan Perkerasan Lantai Dengan Beton atau Batu Besar

Tetrahedra

10

URAIANBangunan yang tidak tembus air dibangun di atas dasar sungai, berupa tanggul dan arahnya berlawanan dengan aliran sungai.

Strukturnya biasanya kaku (misalnya tiang pancang den dinding panel) atau fleksibel (misalnya dinding batu, blok beton yang lepasan, bronjong den lain-lain).

Krib menghalangi aliran pada daerah yang akan diperbaiki, mengakibatkan pengendapan material dan tumbuhnya tumbuhan.

URAIANBangunan yang tembus air biasanya merupakan tiang-tiang pancang daan kayu yang dipasang pada dasar sungai, yang dibangun pada tebing sungai den tegak lurus aliran sungai.

Perbedaan dari penahan ini dari krib adalah lebih pendek (tidak pancang) den tetapi lebih tinggi, dan fungsinya lebih diarahkan pada pengaman-an tebing.

Krib bekerja sebagai penghalang aliran sungai pada daerah yang akan diperbaiki yang mengarah pada pengendapan material.

URAIANPagar yang tegak dan rendah dibangun dalam alur sungai sepanjang tebing sungai dan tegak lurus aliran sungai. Pagar ini merupakan suatu jajaran tiang dan penahan horisontal tetapi ada bentuk lain juga yang efektif. Biasanya struktur Iini mempunyai luas bidang yang kurang clan 50% menahan aliran sungai.

Bangunan ini dapat memperlambat aliran, yang menyebabkan mengendapnya sedimen dan pembentukan tebing sungai baru dalam alur sungai

(a) PENAHAN YANG TEMBUS AIR

(b) KRIB YANG TEMBUS AIR

(c) KRIB YANG TIDAK TEMBUS AIR

Krib dan Penghalang

11

Arah Aliran

Arah Aliran

Pengamanan Dasar Sungai - Dinding Beton dan Dinding Bronjong

12

Pengamanan dasar sungai - Turap Baja

13

Pengamanan Dasar Sungai - Pagar Ganda dengan lsian Batu

14

PENANGANAN TIMBUNAN

Jayapura, 19 - 22 Oktober 2010

Kementerian Pekerjaan Umum

15

KERUSAKAN 511

Material Bangunan Pengaman Yang Hilang

CARA PENANGANAN :

Perbaiki setiap bagian yang rusak pada bangunan pengaman.

Periksalah apakah ada gerusan yang terjadi lagi dan harus diperbaiki juga.

Jika penanganan bangunan pengaman yang sudah ada tidak memenuhi syarat, pertimbangkanlah sistem lain yang lebih baik untuk mengendalikan permasalahannya.

16

KERUSAKAN 521

Scouring Pada Timbunan

CARA PENANGANAN :

Prosedur umum :

Dasar sistem bangunan pengaman diletakkan pada dasar yang padat dan stabil pada kedalaman minimum 500 mm.

Ujung sistem bangunan pengaman harus benar-benar terikat pada tebing sungai sehingga tidak akan terjadi scouring pada bagian ujung belakang timbunan.

Ujung sistem bangunan pengaman harus lebih panjang minimum 5 meter diluar daerah pengaruh scouring yang terjadi.

Sistem tersebut hendaknya dibangun sesuai dengan spesifikasi dari pabrik atau atas dasar perencanaan dari Bina Marga. Batu isian harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

17

URAIANBronjong terbuat dari kawat anyaman yang sudah digalvanis dan kemudian diisi dengan batu atau batuan sungai yang diletakkan diatas atau dekat dasar sungai untuk mencegah scouring pada dasar sungai atau pada tebing.

Biasanya dipergunakan untuk mencegah pengaruh terhadap banguna pengaman lainnya.

Kawat bronjong ini dimaksudkan untuk mengurangi scouring yang akan terjadi dan juga sebagai bangunan pengaman yang tetap.

Bronjong sebagai Bangunan Pengaman Scouring

18

Denah Pemakaian Bronjong untuk Penanganan Scouring Tanah Timbunan

19

Potongan Melintang Penanganan dengan Bronjong

20

Dinding Beton Bertulang Sebagai Pengamanan Tebing

21

Pasangan Batu Kali Sebagai Pengamanan Tebing

22

URAIANBatu pilihan dengan ukuran tertentu dipasang pada tebing sungai untuk :

Memberikan perlindungan pada tanah tebingterhadap erosi air sungai yang mengalir

danMemberikan pengamanan pada tebingsungai terhadap kerusakan berat

Mungkin diperlukan lapisan geotextile antara pasangan batu kosong dan tanah tebing.

(a) PASANGAN BATU KOSONG SEBAGAI PENGAMANAN TEBING

URAIANTanaman dapat juga berfungsi sebagai mekanisme stabilisasi utama atau sebagai pengarah pada jenis pekerjann stabilisasi lainnya. Hal ini sangat penting terutama untuk menstabilkan daerah reklamasi.

Pertumbuhan tanaman dapat dibiarkan berkembang alamiah di daerah yang cocok atau dapat juga ditanam dan dipelihara untuk tujuan tertentu.

(b) TANAMAN SEBAGAI PELINDUNG TEBING TERHADAP EROSI

Pengamanan Tebing

23

Jarak maksimum

setiap angker 2.5 meter

100 mm beton atau

plesteran

Drainase Beton atau Pasangan Batu

Pemecah Energi Arus SungaiPengamanan Dengan Turap

24

Pasak/jangkar

setiap jarak 1 m

Lapisan jerami setebal 30 mm

ditaburi dengan bibit rumput

Pengamanan Tebing Dengan Rumput

Drainase Beton Pracetak

Setengah Lingkaran Baja Gelombang ARMCO

25

KERUSAKAN 522

Tanah Timbunan Yang Retak Atau Menggembung

CARA PENANGANAN :

Keretakan ringan pada lapis permukaan

Menutup keretakan pada lapisan perkerasan untuk mencegah terjadinya perembesan air dan biasanya menggunakan aspal untuk rhenutup bagian ini.

Keretakan yang cukup besar

Keretakan ini menunjukkan adanya konsolidasi tanah timbunan dan pergerakan bidang gelincir yang merupakan masalah yang berbahaya. Hal tersebut memerlukan pengetahuan seorang ahli untuk menentukan jenis penanganan yang terbaik. Dimana terdapat gerakan yang mencurigai, harus.segera meminta dilakukannya pemeriksaan khusus.

Penurunan timbunan

Ada tiga jenis masalah penurunan timbunan ini

Penurunan karena pemadatan jalan pendekat disekitar kepala jembatan

Penurunan karena proses konsolidasi dan pemadatan tanah timbunan.

Pergerakan tanah seperti adanya gerakan pada daerah bidang gelincir

26

Penurunan pada bagian jalan pendekat

Menimbulkan terjadinya beban kejut

Penanganan :

Dengan meratakan jalan pendekat agar kendaraan dapat dengan nyamanmasuk ke jembatan tanpa menimbulkan tambahan gaya kejut. (mengembalikanelevasi oprit).

Penurunan yang cukup besar lainnya

Konsolidasi dan pergerakan bidang gelincir merupakan hal yang berbahayayang memelukan pengetahuan khusus guna menentukan jenis penangananyang terbaik. Perlu dilakukan pemeriksaan khusus.

Perbaikan hendaknya dilaksanakan sebagaimana diuraikan pada penanganankeretakan.

Rehabilitasi dan perbaikan besar meliputi :

Meratakan timbunan guna mengimbangi kelongsoran yang terjadi.

Tambahkan bentangan baru untuk menghlndari kelongsoran.

Pancangkan tiang pancang di sepanjang ujung daerah longsor atau tanah lunakuntuk menahan gerakan yang terjadi (agar efektif tiang-tiang tersebut harusdipancang sampai dibawah batas bidang gelincir.

Usahakan pemadatan dengan cara drainase vertikal atau drainase pasir.

27

Penggembungan timbunan

Penggembungan pada timbunan biasanya disebabkan adanya pergerakan tanah seperti kelongsoran tebing, longsor sesuai dengan bidang gelincir, tanah timbunan tidak baik dan sebagainya.

Kelongsoran tebing dan penggembungan

Masalah ini dapat menyebabkan berkurangnya lebar badan jalan jika tidak segera ditangani. Pemeliharaan rutin harus meratakan kembali badan jalan tersebut dengan kemiringan yang sesuai. Tebing yang miring kemudian ditanami dengan tumbuhan. Harus dibuat drainase permukaan jalan yang baik.

Penggembungan lainnya yang berarti

Penggembungan lainnya yang berarti dapat menunjukkan adanya gerakan pada bidang gelincir atau gerakan biasa dari tanah timbunan dan hal ini merupakan masalah yang berbahaya. Hal ini memerlukan pengetahuan seorang ahli untuk menentukan jenis penanganan yang terbaik. Bilamana gerakan yang demikian dicurigai, segera lakukan pemeriksaan khusus.

Kriteria Desain Kepala Jembatan

Tidak ditempatkan pada belokan luar sungai

Tidak ditempatkan pada aliran air sungai

Tidak ditempatkan diatas bidang gelincir lereng sungai.

Tidak ditempatkan pada lereng sungai jika digunakan pondasi dangkal

Pondasai kepala jembatan diupayakan untuk ditanam sampai kedalaman pengaruh penggerusan aliran air sungai

Masalah Pada Kepala Jembatan

Fungsi : - Penahan beban

struktur atas

- Struktur pembatas

antara jalan dengan

sungai

Penempatan: diusahakan untuk

tidak ditempatkan

pada belokan sungai

untuk menghindari

scouring

Jika terpaksa harus dilakukan

perbaikan dinding sungai dan

Dasar sungai pada bagian yang

akan terkena scouring

Perbaikan Dinding

dan dasar sungai

Perbaikan pada

dinding sungai

Perbaikan pada dasar

sungai

PerbaikanPerbaikan dinding sungai- Turap baja

- bronjong ( Pas. Batu

kosong dengan ikatan

kawat )

- dinding penahan ( pas.

batu kali , beton )

- dinding pelindung ( pas.

batukali ,lempengan plat

beton)

Perbaikan Dasar sungai- Pasangan batu kali- Beton- Pas. Batu kosong dengan tiang cerucuk

Jembatan Juweh - Boyolali

SCOURING PADA

ABUTMEN

Masalah Pada pilar Jembatan

Gaya aliran air pada pilarPilar tidak sejajar dengan arah aliran air , menyebabkan local scouring

Kerusakan akibat scuoring

Perbaikan dan Pencegahan

Pilar Tengah Jembatan Pabelan

Perbaikan Pilar Jembatan Pabelan

37

Recommended