10
DEFINISI KRIB Krib adalah bangunan yang dibuat melintang terhadap arus aliran sungai berfungsi untuk melindungi tebing sungai yang tererosi dengan cara membelokka sungai (yang biasanya menyusur pada sisi luar belokan sungai) agar menjauhi te sungai dan mengurangi kecepatan arus sungai. Singkatnya, Krib adalah bangunan dibuat mulai daritebing sungaike arah tengahguna mengaturarus sungaidan mempunyai efek positif yang besar jika dibangun secara benar. Sebaliknya, apab dibangun secara kurang semestinya, maka tebing di seberangnya dan bagian sunga sebelah hilir akan mengalami kerusakan. Karenanya, haruslah dilakukan penelaah penelitian yang sangat seksama sebelum penetapan tipe suatu krib yang akan di Gambar 1. Penggunaan Krib ujuan dari pengaturan alur sungai antara lain adalah sebagai berikut ! " #engatur aliran sungai sedemikian rupa sehingga pada $aktu banjir air dapa dengan cepat dan aman, " #engatur kecepatan aliran sungai yang memungkinkan adanya pengendapan dan pengangkutan sedimen dengan baik, " #engarahkan aliran ke tengah alur sungai agar tebing sungai tidak terkikis " #engarahkan aliran sungai sehingga dapat dipergunakan untuk pelayaran.

DEFINISI KRIB

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Rekayasa Sungai

Citation preview

DEFINISI KRIB Krib adalah bangunan yang dibuat melintang terhadap arus aliran sungai yang berfungsi untuk melindungi tebing sungai yang tererosi dengan cara membelokkan aliran sungai (yang biasanya menyusur pada sisi luar belokan sungai) agar menjauhi tebing sungai dan mengurangi kecepatan arus sungai. Singkatnya, Krib adalah bangunan yang dibuat mulai dari tebing sungai ke arah tengah guna mengatur arus sungai dan mempunyai efek positif yang besar jika dibangun secara benar. Sebaliknya, apabila krib dibangun secara kurang semestinya, maka tebing di seberangnya dan bagian sungai sebelah hilir akan mengalami kerusakan. Karenanya, haruslah dilakukan penelaahan dan penelitian yang sangat seksama sebelum penetapan tipe suatu krib yang akan dibangun.

Gambar 1. Penggunaan Krib

Tujuan dari pengaturan alur sungai antara lain adalah sebagai berikut :- Mengatur aliran sungai sedemikian rupa sehingga pada waktu banjir air dapat mengalir dengan cepat dan aman,- Mengatur kecepatan aliran sungai yang memungkinkan adanya pengendapan dan pengangkutan sedimen dengan baik,- Mengarahkan aliran ke tengah alur sungai agar tebing sungai tidak terkikis- Mengarahkan aliran sungai sehingga dapat dipergunakan untuk pelayaran.

Gambar 2. Krib sebagai Pelindung Tebing Sungai

FUNGSI KRIBBeberapa fungsi dari krib akan dipaparkan di bawah ini, yaitu:a. Mengatur arah arus sungaib. Memperbesar jari-jari belokan alur sungai yang terlalu tajam supaya alignment sungai menjadi lebih baikc. Mengurangi kecepatan arus sungai sepanjang tebing sungaid. Mengendalikan erosi tebing sungai dengan mengurangi kecepatan aliran yang menyerang tebing sungaie. Mempercepat sedimentasif. Menutup cabang alur sungai (pada braided river) supaya arus sungai menuju ke alur yang diinginkang. Menjamin keamanan tanggul atau tebing terhadap gerusanh. Mengkonsentrasikan aliran pada alur yang lebih sempit yang terjadi pada alur sungai yang terlalu lebar, sehingga alur sungai bisa lebih stabil dan dalami. Mempertahankan lebar dan kedalaman air pada alur sungaij. Memperdalam alur sungai untuk tujuan navigasi dan memudahkan penyadapank. Mengarahkan aliran pada kondisi debit kecil agar menuju dan masuk ke bangunan pengambilanl. Melindungi bangunan-bangunan sungai lainnya yang terancam kestabilannya akibat erosi, misalnya tembok tepi jembatan, bending, dan sebagainya.

Gambar 3. Bangunan Pelindung Tebing Tidak Langsung (Krib)

KLASIFIKASI KRIBa. Krib Permeabel/Lolos AirPada tipe permeabel, air dapat mengalir melalui krib. Bangunan ini akan melindungi tebing terhadap gerusan arus sungai dengan cara meredam energi yang terkandung dalam aliran sepanjang tebing sungai dan bersamaan dengan itu mengendapkan sedimen yang terkandung dalam aliran. Krib permeabel terbagi dalam beberapa jenis, antara lain jenis tiang pancang, rangka piramid, dan jenis rangka kotak. Krib permeabel disebut juga dengan krib lolos air. Krib lolos air adalah krib yang diantara bagian-bagian konstruksinya dapat dilewati aliran, sehingga kecepatannya akan berkurang karena terjadinya gesekan dengan bagian konstruksi krib tersebut dan memungkinkan adanya endapan angkutan sedimen yang relatif tinggi di tempat ini. Krib yang lolos air dapat dibuat dari tiang pancang kayu atau tiang pancang beton bertulang. Bangunan ini dibuat dalam satu seri yang terdiri dari beberapa banjar krib. Rangkaian/susunan bangunan krib tersebut dimaksudkan untuk mengurangi kecepatan arus dan mengubah arah aliran menjauh dari tebing sungai, dengan demikian erosi pada tebing sungai dapat dihindarkan dan diharapkan terjadi pengendapan sedimen di antara krib. Tiang-tiang pancang dihubungkan antara satu dengan yang lainnya dengan pelat penghubung sehingga membentuk satu kesatuan. Bangunan krib harus cukup stabil terhadap tekanan air banjir, kemungkinan terjadinya gerusan lokal dan degradasi, serta tekanan akibat sampah yang terapung.

Gambar 4. Krib Permeabel/Lolos Air

b. Krib Impermeabel/Rapat AirKrib dengan konstruksi tipe impermeabel disebut juga krib padat, krib rapat air atau krib tidak lolos air, sebab air sungai tidak dapat mengalir melalui tubuh krib. Bangunan ini digunakan untuk membelokkan arah arus sungai dan karenanya sering terjadi gerusan yang cukup dalam di depan ujung krib atau bagian sungai di sebelah hilirnya. Untuk mencegah gerusan, dipertimbangkan penempatan pelindung dengan konstruksi fleksibel seperti matras atau hamparan pelindung batu sebagai pelengkap dari krib padat. Dari segi konstruksi, terdapat beberapa jenis krib impermeabel misalnya bronjong kawat, matras, beton, sheet pile, dan pasangan batu kali. Krib rapat air biasanya digunakan pada sungai dengan angkutan sedimen yang rendah (pada kondisi jumlah pasir dan kerikil sebagai muatan dasar lebih banyak daripada lumpur sebagai muatan tersuspensi. Untuk stabilitas dan agar bangunan krib rapat air ini tidak terlalu mengurangi penampang basah aliran, maka ujung krib dibuat miring ke arah tengah alur sungai. Guna mengatasi gerusan di sekitar ujung krib, perlu dibuat lantai depan/apron.

Gambar 5. Krib Impermeabel/Rapat Air

c. Krib Semi PermeabelKrib semi permeabel ini berfungsi ganda yaitu sebagai krib permeabel dan krib impermeabel. Biasanya bagian yang padat terletak di sebelah bawah dan berfungsi pula sebagai pondasi. Sedangkan bagian atasnya merupakan konstruksi yang permeabel disesuaikan dengan fungsi dan kondisi setempat. Krib semi permeabel disebut juga dengan Krib semi lolos air adalah krib yang dibentuk oleh susunan pasangan batu kosong sehingga rembesan air masih dapat terjadi antara batu-batu kosong.d. Krib Silang dan MemanjangKrib yang formasinya tegak lurus atau hampir tegak lurus sungai dapat merintangi arus dan dinamakan krib melintang. Sedangkan krib yang formasinya hampir sejajar arah arus sungai di sebut krib memanjang.

PERENCANAAN KRIBDalam mempersiapkan perencanaan krib, diperlukan survey mengenai topografi, debit dan kecepatan aliran sungai dan transportasi sedimen yang ada di sungai. Tipe dan cara pembuatan krib ditetapkan secara empiris dengan memperhatikan pengalaman masa lalu dalam pembuatan krib yang hampir sejenis. Secara umum, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan krib adalah sebagai berikut : Karena cara pembuatan krib sangat tergantung pada regime sungai, perlu diperoleh data mengenai pengalaman pembuatan krib pada sungai yang sama atau hampir sama, kemudahan pelaksanaanya dan besarnya pembiayaan. Untuk mengurangi turbulensi aliran pada sungai yang terlalu lebar, maka permukaan air sungai normal harus dinaikkan dengan krib yang panjang, dengan memperhatikan biaya pelaksanaan dan pemeliharaannya. Jika krib yang akan dibangun dimaksud pula untuk melindungi tebing sungai terhadap pukulan air, panjang krib harus diperhitungkan pula terhadap timbulnya pukulan air pada tebing sungai di seberangnya. Krib tidak berfungsi baik pada sungai keeil dan sempit alurnya. Apabila pembuatan krib dimaksudkan untuk menaikkan permukaan normal air sungai, perlu dipertimbangkan kapasitasnya di saat terjadinya debit yang lebih besar atau debit banjir.

Terdapat 3 macam formasi krib yaitu : Krib tegak lurus : krib yang arahnya tegak lurus aliran. Krib condong ke arah hulu disebut juga sebagai krib tajam : krib yang arahnya menyerong ke hulu Krib condong ke arah hilir.Penetapan tinggi krib pada umumnya akan lebih menguntungkan apabila evaluasi mercu krib dapat dibuat serendah mungkin ditinjau dari stabilitas bangunan terhadap gaya yang mempengaruhinya, sebaiknya elevasi mercu dibuat 0,50-1,00 meter diatas elevasi rata-rata permukaan air rendah. Dari hasil pengamatan terhadap tinggi berbagai jenis krib yang telah dibangun dan berfungsi dengan baik, diperoleh angka perbandingan antara tinggi krib dan kedalaman air banjir (hg/h) sebesar 0,20 0,30 meter.

Gambar 6. Arah Aliran dan Sudut Sumbu Krib

Panjang dan jarak antara krib ditetapkan secara empiris yang didasarkan pada pengamatan data sungai yang bersangakutan antara lain situasi sungai, lebar sungai, kemiringan sungai, debit banjir, kedalaman air, debit normal, transportasi sedimen dan kondisi sekeliling sungai. Krib memanjang adalah krib yang ditempatkan hampir sejajar dengan arah arus sungai dan biasanya digunakan untuk melindungai tebing alur sungai dan mengatur arah arus sungai agar alur sungai tidak mudah berpindah-pindah.

KONSTRUKSI KRIB

a. Krib tiang pancang : adalah contoh krib permeabel dan dapat digunakan baik untuk krib memanjang maupun krib melintang. Konstruksinya sangat sederhana dan dapat meningkatkan proses pengendapan serta sangat cocok untuk bagian sungai yang tidak deras arusnya.

Gambar 7. Krib Tiang Pancang

b. Krib rangka : adalah krib yang cocok untuk sungai-sungai yang dasarnya terdiri dari lapisan batu atau kerikil yang sulit dipancang dan krib rangka ini mempunyai kemampuan bertahan yang lebih besar terhadap arus sungai dibandingkan dengan krib tiang pancang.

Gambar 8. Krib Rangka

c. Krib blok beton : krib blok beton mempunyai kekuatan yang baik dan awet serta sangat fleksibel dan umumnya dibangun pada bagian sungai yang arusnya deras. Bentuk dan denah krib serta berat masing-masing blok beton sangat bervariasi tergantung dari kondisi setempat antara lain dimensi serta kemiringan sungai dan penetapannya didasarkan pada contoh-contoh yang sudah ada atau pengalaman-pengalaman pada krib-krib sejenis yang pemah dibangun.

Gambar 9. Krib Blok Beton

TIPIKAL KRIBTipe krib yang cocok untuk suatu lokasi haruslah ditentukan berdasarkan regime sungai pada lokasi tersebut dengan memperhatikan tujuan pembuatannya, tingkat kesulitan dan jangka waktu pelaksanaannya. Jadi hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipelajari adalah bentuk denah, kemiringan memanjang dan bentuk penampung lintang krib, elevasi muka air, debit, kecepatan arus bahan dasar dan arah pergeseran pada sungai. Selanjutnya tipe krib ditetapkan berdasarkan fungsi hidrolika dari krib, pengalaman-pengalaman yang pernah ada dan contoh-contoh bangunan krib-krib yang dibuat di waktu-waktu yang lalu. Dalam proses penentuan tipe krib diperlukan perhatian khusus pada hal-hal dan jenis-jenis krib yang disarankan untuk berbagai kondisi adalah sebagai berikut: Krib permeabel yang rendah dengan konsolidasi pondasi biasanya cukup memadai untuk melindungi tebing sungai Krib tidak cocok untuk sungai-sungai yang sempit alumya atau untuk sungai-sungai kecil Sederetan krib dibuat dari tiang pancang digunakan untuk melindungi tebing pada tikungan luar sungai dan menjaga alur sungai utama dengan angkutan sedimen yang tinggi Sederetan krib kedap air yang dibuat dari pasangan batu digunakan untuk melindungi tebing sungai dan menjaga alur sungai dengan angkutan sedimen rendah Sederetan krib yang dibuat dari tiang pancang kayu digunakan untuk emlindungi sementara atau pada keadaan darurat Krib yang dibuat dari kumpulan tiang pancang digunakan untuk tebing sungai yang stabil, pondasi dasar sungai yang lunak, penggerusan yang berlebihan pada dasar sungai atau tebing sungai yang tinggi Krib yang terbuat dari pasangan batu atau bronjong digunakan untuk tebing sungai yang rendah dengan alur yang dangkal