Karateristik komunikasi massa

Preview:

Citation preview

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta

2016

1

1. Komunikasi Massa Little john : Komunikasi Massa adalah

suatu proses dimana organisasi media memproduksi pesan-pesan dan mengirimkan kepada publik, dan pesan-pesan tersebut akan digunakan oleh publik.

Sentral studi dari komunikasi massa adalah pada media

Sistem media merupakan bagian dari sistem dalam konstek yang lebih besar, yakni politik, ekonomi dan institusi hal tersebut berkaitan dengan keberadan dan fungsi media massa dalam masyarakat.

2

Bagan-1,Keterkaitan Sistem Media dengan Sistem lain

3

2. Karakteristik Komunikasi Massa1. Komunikator adalah suatu organisasi media

yang mempunyai institusi sosial yang jelas2. Message diproduksi secara besar besaran dan

disebarkan kepada publik luas3. Komunikan bersifat anonim (tidak saling

kenal)4. Komunikan bisa berkelompok pada suatu

tempat atau karena pengaruh suasana tertentu atau terpencar meliputi wilayah yang luas

4

5. Umpan balik pada umumnya bersifat tertunda atau tak langsung, karena kontak lansung antara komunikator dengan komunikan terhalang oleh medium.

6. Agee :Tingkat kerangka referensi antara pengirim dan penerima pesan semakin kecil overlapnya, dibandingkan dengan komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok. Bagan 2,...

5

7. Proses transformasi pesan hingga menimbulkan umpan balik tergambar dalam bagan 3 berikut ini :

8. Menimbulkan efek yang besar.9. Media massa dapat membantu dalam

pembentukan struktur sosial yang baru dengan cepat dan harmonis dengan :

6

a. Menjadikan dirinya alat pengikat ataupun perantara dalam perubahan yang makin renggang ikatannya

b. Menyadarkan masyarakat luas akan perubahan struktur yang diperlukan oleh masyarakat tradisional agar supaya mereka dapat bertahan menghadapi era global.

7

3. Proses Komunikasi Massa Berbicara proses komunikasi biasanya tertuju pada

empat aspek, yaitu (1).komunikator, (2).pesan, (3).saluran, dan (4). komunikan atau audiance.

Hal ini berarti komunikator juga pesan berbentuk kata-kata, gambar atau kode (simbol). Sedangkan salurannya adalah media massa.

Sedangkan audiance menerjemahkan kode-kode atau simbol-simbol tadi dikenal dengan nama decoder

Hal ini digambarkan oleh Ray Eldor hiebert dan Thomas W bohn (1985) sebagai berikut :

8

Bagan 4, Proses Komunikasi Massa Ray Eldor Hiebert dan Thomas W. Bohn

9

Dalam bagan tersebut digambarkan bahwa dalam menerima pesan setiap orang atau kelompok orang bergantung kepada gudang pengalaman (nilai-nilai, keyakinan) yang dimilikinya, sehingga gudang pengalaman tersebut menjadi filter.

Sehingga sebuah pesan yang diyakini dan akan ditanamkan oleh media massa dapat mengalami distorsi (salah pengertian)

Bila Interprestasi yang salah tersebut diambil-alih oleh orang lain maka hal ini disebut disonansi (ketidaksesuaian)

Disonansi bisa juga terhadap karena adanya hambatan sumber (channel noise).

10

Hal ini terjadi karena adanya distraksi (kebingungan) antara sumber dan audiance dalam memahami pesan.

Oleh karena itu untuk menghindari hal ini perlu dilakukan prinsip-prinsip redudansi (redudancy), yaitu tehnik penyampaian pesan secara berulang-ulang.

Semantic noise (kebahasaan) juga diyakini bisa menjadi hambatan dalam porses komunikasi massa, dalam hal ini antara sumber dan penerima pesan tidak mempunyai level kerangka referensi yang sama.

Kemudian dalam memandang efek dari sebuah proses komunikasi massa juga perlu diperhatikan nonverbal communications.

11

Seperti, body language, ekspresi wajah, gerakan mata, kostum, kualitas suara, dsb

Erick Berne (1967), mengatakan bahwa proses transformasi dalam suatu proses komunikasi dapat terjadi apabila sudah terjadi suatu proses transaksi antara sumber dan penerima pesan, sehingga disamping pengiriman pesan juga terjadinya proses psikologis yaitu transaksi stimulan dan transaksi respon.

Oleh karena hal diatas maka komunikasi massa tidak dapat berlangsung baik hanya dengan mengandalkan komponen media, penyebaran dan audiance.

12

Komunikasi massa masih membutuhkan bantuan komunikasi interpersonal, hal ini berarti bahwa peranan pemuka pendapat (opinion leader) sangat strategis dalam menerjemahkan pesan pesan tertentu yang bagi masyarakat awam sering terkesan rumit disebabkan tingkat kerangka referensi yang kurang memadai.

Leon Festinger : berasumsi bahwa orang akan percaya dan menyetujui sesuatu pesan atau informasi untuk diteruskan kepada yang lain apabila informasi tersebut konsisten antara ide-ide dengan aksi.

13

Alo liliweri (1991) : menyatakan bahwa dalam proses komunikasi masa ada beberapa hal yang dibuat oleh media massa, yaitu :a. Media massa memberikan informasi dan membantu

kita untuk mengetahui secara jelas segala ihwal tentang dunia sekelilingnya, kemudian kita menyimpanya dalam ingatan kita.

b. Media massa membantu kita menyusun agenda kehidupan.

c. Media massa membantu kita berhubungan dengam kelompok lain diluar kelompok kita.

d. Membantu mensosialisasikan pribadi manusiae. Membujuk khayalan yang mencari keuntungan dari

pesan pesan yang diterimannya.f. Sebagai media hiburan.

14

4. Impilkasi Sosial Komunikasi Massa Media massa merupakan pesona yang menyedot

perhatian manusia. Sehingga media massa memegang perana penting dalam kehidupan manusia. Implikasi dari hal ini meliputi :

1. Isolasi Sosial, Individu bisa terkucilkan dari pergaulan sosialnya. Isolasi ini bisa juga dalam bentuk isolasi pengetahuan. Ex : kadang terjadi indvidu lebih mamapu berecerita tentang ledakan bom yang terjadi di sarinah, dari pada comberan yang ada didepan rumahnya yang mampet dan berbau tidak sedap.

2. Pasar (market) : James A. Anderson & Tomothy P Mayer, media massa telah menghipnotis masyarakat utnuk mengkomsumsi kebutuhan-kebutuhan tertentu secara tidak rasional.

15

3. Menjadi sumber kebijakan. Dengan cara mengambil informasi yang dibuat oleh media massa, guna memamhi problem sosial yang ada dimasyarakat.

16

ReferensiNurudin,Sistem Komunikasi Indonesia,PT.

Rajagrafindo Persada,Jakarta, 2010Diktat dan hand out perkuliahan.Redi Panuju, Sistem Komunikasi Indonesia,

Putaka Pelajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, edisi revisi, 2009

17

Recommended