144
i EFEKTIVITAS KELOMPOK KERJA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN BANYAKNYA ANGGOTA KELOMPOK SISWA SMP KELAS VIII SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika Oleh LINA TRISNA KUSKOWANTI 202009038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013

repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

  • Upload
    vannhu

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

i

EFEKTIVITAS KELOMPOK KERJA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN BANYAKNYA ANGGOTA KELOMPOK

SISWA SMP KELAS VIII

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika

Oleh LINA TRISNA KUSKOWANTI

202009038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

2013

Page 2: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu
Page 3: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

ii

Page 4: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

iii

Page 5: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

iv

Page 6: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto : Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupanmu)

(Q.S Al-Insyiqaaq : 19) Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan

(Q.S Al-Insyirah: 5) Dan, aku menyerahkan urusanku kepada Allah

(Q.S Al-Mu’min: 44)

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk:

Allah SWT, Ibu dan Bapak tercinta,

Adikku tersayang, Kekasihku tersayang,

Seluruh keluarga besarku,

Sahabat – sahabatku, terima kasih untuk cinta dan kasih yang tulus.

Page 7: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Kelompok Kerja pada Pembelajaran Matematika Berdasarkan Banyaknya Anggota Kelompok Siswa SMP Kelas VIII”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana.

Penulis menyadari betapa banyak hambatan, rintangan, dan cobaan yang penulis hadapi dalam penyelesaian skripsi ini, namun semua itu dapat penulis jalani atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa, serta bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak lain. Dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Jhon A. Titaley, Th.D, selaku Rektor Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di UKSW.

2. Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKSW Salatiga atas bantuannya dalam memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

3. Kriswandani, S.Si, M.Pd, selaku Kaprogdi Pendididikan Matematika 4. Novisita Ratu, S.Si, M.Pd, selaku Pembimbing I. Terima kasih untuk waktu,

kesabaran, dan kebaikan yang telah ibu berikan pada saat bimbingan, serta ilmu dan doa yang ibu berikan pada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya dan dengan hasil yang baik pula.

5. Tri Nova Hasti Yunianta, M.Pd, selaku Pembimbing II. Terima kasih untuk waktu dan kebaikan yang telah bapak berikan pada saat bimbingan, serta ilmu dan doa yang bapak berikan pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah membimbing dan memberikan pengajaran berharga selama menempuh pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKSW Salatiga.

7. Daud Ronald Hutagaol, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Kristen 2 Salatiga, yang telah berkenaan memberi ijin untuk melakukan penelitian di SMP Kristen 2 Salatiga.

8. Bambang Sadewo, S.Pd, PLT Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pabelan, yang telah berkenaan memberi ijin untuk melakukan Uji Instrumen penelitian di SMP Negeri 2 Pabelan.

9. Endang Budiastuti, S.Pd, selaku guru matematika SMP Kristen 2 Salatiga yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

Page 8: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

vii

10. Desy Shynta E. P, S.Pd, selaku guru matematika SMP Negeri 2 Pabelan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

11. Para guru, Pegawai TU, dan siswa-siswi, yang telah berkenan membantu penulis dalam pengambilan data penelitian.

12. Bapak, Ibu, dan adik yang penulis cintai dan sayangi. Terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan baik segi moral maupun spiritual.

13. Kekasih tercinta, yang selalu memberi kasih sayang dan penuh kesabaran memotivasi penulis untuk tetap semangat dalam mengerjakan skripsi.

14. Keluarga besarku, terima kasih atas doa yang diberikan kepada penulis selama ini.

15. Teman-teman Program Studi Pendidikan matematika 2009, terima kasih untuk kebersamaannya.

16. Anak – anak kost 733, terima kasih atas kebersamaanya. 17. Sahabat – sahabatku indar, ndari, windi, mbak nurdiyah, endah, lina, mbak apit

terima kasih untuk kebersamaannya. 18. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang terlibat

langsung maupun tidak langsung memberikan dukungan baik materi, maupun moril, terima kasih semuanya.

Semoga amal baik dan ketulusan semua pihak yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya.

Salatiga, Juni 2013

Penulis

Page 9: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

viii

ABSTRAK Kuskowanti, L. T. 2013. Efektivitas Kelompok Kerja pada Pembelajaran Matematika Berdasarkan Banyaknya Anggota Kelompok Siswa SMP Kelas VIII. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Kristen Satya Wacana.

Guru dalam menerapkan diskusi kelompok kurang memperhatikan banyaknya anggota kelompok. Banyaknya anggota kelompok yang sering digunakan dalam diskusi kelompok adalah 2 orang atau 4 orang. Hal tersebut dianggap bahwa banyaknya anggota dalam diskusi kelompok tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII-A, VIII-C dan VIII-D SMP Kristen 2 Salatiga tahun pelajaran 2012/2013. Data dikumpulkan dengan metode tes yaitu pretest dan postest. Berdasarkan hasil observasi keaktifan siswa dalam kelompok, kelompok beranggota 3 orang sebesar 34% (sedang), beranggota 5 orang 40% (sedang) dan beranggota 7 orang 14% (rendah). Hasil uji beda rata-rata (anova) diperoleh nilai sig. 0,173 > 0,05 hal ini berarti ketiga kelompok sampel memiliki rata-rata yang sama. Kelompok beranggota 3 orang rata-ratanya sebesar 78,83, kelompok beranggota 5 orang sebesar 75,52 dan kelompok beranggota 7 orang sebesar 77,00. Hasil uji paired-samples t-test diperoleh nilai sig. 0,000 < 0,05 artinya pretest dan postest memiliki rata-rata nilai yang berbeda, perbedaan rata-rata dari pretest ke postest sebesar 21,63. Uji N-gain menunjukkan bahwa peningkatan nilai kelompok beranggota 3 orang sebesar 36% (sedang), kelompok beranggota 5 orang sebesar 46% (sedang) dan kelompok beranggota 7 orang sebesar 18% (rendah). Jadi hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang.

Kata kunci : Efektivitas Kelompok Kerja, Banyaknya Anggota Kelompok.

Page 10: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................i LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................ ii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ iii PERNYATAAN .......................................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................... v KATA PENGANTAR ................................................................................................... vi ABSTRAK ................................................................................................................. vii DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii DAFTAR TABEL .......................................................................................................... x DAFTAR DIAGRAM ................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xiii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 3 D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 3 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kelompok Kerja................................................................................................ 5 B. Diskusi Kelompok............................................................................................. 5 C. Banyaknya Anggota Kelompok ........................................................................ 7 D. Efektivitas Kelompok Kerja .............................................................................. 8 E. Pembelajaran Matematika ............................................................................ 10 F. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................................ 11 G. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 12 H. Hipotesis ........................................................................................................ 13 BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 15 B. Populasi dan sampel ...................................................................................... 15 C. Variabel Penelitian......................................................................................... 15 D. Desain Penelitian ........................................................................................... 15 E. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 15 F. Teknik Pengumpulan ata ............................................................................... 20 G. Teknik Ananlisis Data ..................................................................................... 20 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian ............................................................. 23 B. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................................. 23 C. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data .................................................. 25 D. Uji Beda Rata – Rata ...................................................................................... 28

Page 11: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

x

E. Uji Paired-Sample T-Test ................................................................................ 29 F. Uji N-gain (Peningkatan) ................................................................................ 30 G. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kelompok ......................................... 31 H. Proses Pembelajaran ..................................................................................... 32 I. Pembahasan Hasil Penenlitian ....................................................................... 34 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................... 37 B. Saran ............................................................................................................. 37 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 39 LAMPIRAN ............................................................................................................. 43

Page 12: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Lembar Observasi ............................................ 13 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Soal .................................................................. 14 Tabel 3.3 Tingkat Taraf Kesukaran ................................................................ 16 Tabel 3.4 Daya Pembeda Soal ....................................................................... 17 Tabel 3.5 Klasifikasi Normalisasi Gain ........................................................... 18 Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Butir Soal SMP N 2 Pabelan ............................... 19 Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Butir Soal ........................................................... 20 Tabel 4.3 Blue Print Butir Soal Pretest ........................................................... 20 Tabel 4.4 Blue Print Soal Postest ................................................................... 21 Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest ........................................................... 21 Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest........................................................ 22 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Postest ........................................................... 22 Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Postest ....................................................... 23 Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Kelompok Kerja ............................................. 23 Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Kerja ........................................ 24 Tabel 4.11 Uji Beda Rata-Rata Kelompok Kerja ............................................. 24 Tabel 4.12 Deskriptif Hasil Kelompok Kerja ................................................... 25 Tabel 4.13 Hasil Uji Banding Berpasangan Pretest Dan Postest..................... 25 Tabel 4.14 Hasil Uji Gain Pretest dan Postest ................................................ 26 Tabel 4.15 Hasil Uji Gain Banyaknya Anggota Kelompok .............................. 26 Tabel 4.16 Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kelompok ....................... 27

Page 13: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

xii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Gain Pretest – Postest....................................................... 26 Diagram 4.2 Diagram Gain Banyaknya Anggota Kelompok ........................... 27

Page 14: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

xiii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................ 11

Page 15: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Siswa dan Nilai Siswa Lampiran 2. Daftar Pembagian Kelompok Lampiran 3. Soal Pretest Lampiran 4. Soal Postest Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 6. Lembar Kerja Kelompok Lampiran 7. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Lampiran 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Lampiran 9. Uji Normalitas Lampiran 10. Uji Beda Rata-Rata Lampiran 11. Uji Paired-Samples T-Test Lampiran 12. Data Kasar Hasil Penelitian Lampiran 13. Dokumentasi Lampiran 14. Surat Keterangan Penelitian

Page 16: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Tuntutan dalam dunia pendidikan sudah banyak berubah, di mana

sudah tidak bisa lagi mempertahankan paradigma lama. Guru sudah harus merubah paradigma pengajaran yaitu lebih menekankan siswa sebagai manusia yang mempunyai potensi untuk belajar dan berkembang. Siswa harus lebih aktif dalam pembelajaran sedangkan guru sebagai fasilitator. Melalui paradigma baru, siswa di kelas diharapkan aktif dalam belajar, aktif berdiskusi, berani menyampaikan gagasan dan menerima gagasan dari orang lain serta memiliki kepercayaan diri yang tinggi (Zamroni, 2000).

Strategi dalam pembelajaran harus dimiliki setiap guru agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien serta sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pembelajaran di sekolah – sekolah baik jenjang SD, SMP maupun SMA masih sering menggunakan metode konvensional. Mereka menganggap metode tersebut sudah efektif dalam pembelajaran, namun sekarang ini sekolah-sekolah mulai menerapkan pembelajaran yang meningkatkan keaktifan siswa, interaksi siswa baik siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Siswa tidak lagi pasif mendengarkan dan mengerjakan tugas saja melainkan siswa dituntut lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Penerapan pembelajaran yang menarik membuat siswa semangat dalam belajar, sehingga kegiatan belajar yang diharapkan akan muncul dan mencapai hasil yang baik juga (Krismanto, 2003).

Salah satu metode yang memungkinkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan berinteraksi satu sama lain adalah diskusi kelompok. Diskusi kelompok erat kaitannya dengan kelompok kerja di mana masing – masing anggota kelompok mempunyai tugas atau peran yang sama dalam kelompok tersebut. Siswa bebas mengeluarkan pendapat, bertukar informasi dan belajar mengambil sebuah keputusan. Hal tersebut didukung dengan pendapat Gulo (2002) yang mengatakan bahwa di dalam diskusi kelompok siswa belajar menghargai pendapat orang lain, bersikap terbuka, mengaktualisasikan diri, percaya diri dan sebagainya. Diskusi kelompok memiliki kelebihan yaitu memungkinkan adanya interaksi antara guru dan siswa, juga antara siswa dan siswa, guru dapat menilai sejauh mana pemahaman siswa (Moedjiono dan Hadisusanto, 1985).

Diskusi kelompok adalah percakapan yang dipersiapkan diantara tiga orang atau lebih tentang topik tertentu dengan seorang pemimpin (Moedjiono dan Hadisusanto, 1985). Guru dalam menerapkan diskusi kelompok kurang memperhatikan banyaknya anggota kelompok.

Page 17: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

2

Mereka menganggap kelompok yang terdiri dari 2 orang, 3 orang, 4 orang dan seterusnya sama – sama efektif, padahal belum tentu kelompok yang beranggota 2 orang sama dengan kelompok yang beranggota 4 orang. Banyaknya anggota dalam satu kelompok memang tidak ada aturan yang pasti, namun jika terlalu banyak biasanya kurang efektif (Taniredja, 2011). Banyaknya anggota kelompok dalam penelitian ini adalah 3 orang, 5 orang dan 7 orang dengan jumlah ganjil diharapkan efektif dalam diskusi kelompok. Peran masing – masing anggota kelompok mempengaruhi jalannya diskusi kelompok tersebut. Selesai tidaknya pekerjaan kelompok dan baik tidaknya hasil dari pekerjaan tersebut tergantung bagaimana anggota kelompok tersebut bekerja sama. Semua anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang sama yaitu bekerjasama dan berperan serta dalam menyelesaikan tugas kelompok agar tercapai tujuan dari diskusi tersebut.

Efektivitas kerja mempunyai berbagai macam pengertian menurut para ahli, namun secara umum memang belum ada kesesuiaan pendapat mengenai konsep efektivitas. Hal tersebut dikarenakan para ahli dalam merumuskan pengertian efektivitas hanya memandang dari sudut bidang kajian dan disiplin ilmu tertentu. Efektivitas kelompok kerja akan menentukan nilai dari masing – masing anggota kelompok, namun terkadang ada penghalang atau gangguan dalam kerja kelompok yang membuat efektivitas dari kelompok itu berkurang (Santrock, 2008).

Efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya yang telah ditetapkan, artinya apakah pelaksanaan sesuatu tugas dinilai baik atau tidak, bergantung pada bilamana tugas itu diselesaikan dan tidak terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakan dan berapa biaya yang dikeluarkannya untuk itu (Siagian, 1985).

Penelitian Ernawati (2003) menunjukkan bahwa dalam pembelajaran di kelas semakin kecil jumlah anggota kelompok maka semakin baik dalam melakukan transaksi kognitif. Sejalan dengan Ernawati, penelitian Kikhau (2011) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar matematika diantara siswa yang belajar melalui metode diskusi dan metode ceramah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Soe dengan pokok bahasan fungsi, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Berbeda dengan Ernawati, Septina (2010) dalam penelitiannya terhadap siswa SMA kelas X menunjukkan jika tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang belajar melalui diskusi kelompok beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang. Hasil penelitian Picciano (2001) menunjukkan tidak ada korelasi positif yang signifikan antara interaksi sosial siswa dalam kelompok kecil dengan prestasi belajar siswa.

Page 18: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

3

Melihat hasil penelitian – penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka dilakukan penelitian tentang efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok siswa SMP kelas VIII. B. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi untuk mengetahui efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok siswa SMP kelas VIII.

C. Rumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang tersebut, permasalahan yang akan diteliti

dalam penelitian ini adalah “Apakah ada perbedaan efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3, 5 dan 7 orang siswa SMP kelas VIII?”

D. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok siswa SMP kelas VIII.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang pengaruh banyaknya anggota kelompok terhadap efektivitas kelompok kerja terutama mata pelajaran matematika.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika, menambah rasa percaya diri siswa dalam berdiskusi, dan menumbuhkan aktivitas siswa dalam kerja sama.

b. Bagi Guru Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar yang bisa menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap matematika dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan efektif dalam penyampaian materinya serta sebagai umpan balik untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh siswa dan memberi acuan pada guru berapa banyak anggota kelompok yang efektif dalam metode diskusi kelompok.

c. Bagi Sekolah Sekolah dapat lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk keseluruhan mata pelajaran pada umumnya dan memberikan sumbangan yang positif dalam kegiatan pembelajaran.

d. Bagi Peneliti Merupakan wahana latihan pengembangan ilmu pengetahuan melalui kegiatan penelitian.

Page 19: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

4

Page 20: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

5

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN

A. Kelompok Kerja

Kelompok adalah sekumpulan orang yang terdiri paling tidak sebanyak dua atau lebih yang melakukan interaksi satu dengan yang lainnya dalam suatu aturan yang saling mempengaruhi pada setiap anggotanya (Purwanto dan Huraerah, 2006). Kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan suatu pekerjaan (Hasibuan, 2005). Jadi kelompok kerja adalah sekumpulan orang yang terdiri dari dua orang atau lebih yang melakukan interaksi dan sejumlah aktivitas fisik serta mental dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Tagela (2003) mengungkapkan bahwa dalam alur kelompok kerja yaitu mulai (start) dan selesai (finish). Mulai (start) yaitu kelompok mendapat suatu tugas untuk dikerjakan dalam waktu tertentu, misalnya untuk menentukan dan memecahkan suatu persoalan. Selesai (finish) yaitu kelompok menyelesaikan tugasnya di dalam jangka waktu yang tersedia, misalnya dengan menentukan bagaimana caranya memindahkan atau memperkecil persoalan, dan kemudian melaksanakan suatu keputusan.

Sebuah kelompok mempunyai tiga aktivitas supaya bisa sampai ke “finish” (selesai) yaitu tugas, jadwal kegiatan dan proses (cara kerja). Berikut ini bagan ketiga aktivitas tersebut:

Tugas isinya mengolah bahan mentah informasi (fakta-fakta dan

pendapat-pendapat) menjadi produk jadi (penyelesaian-penyelesaian, keputusan-keputusan, dan atau kegiata-kegiatan). Jadwal kegiatan, rangkaian metode atau prosedur yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas. Mencakup orang-orang dalam menggunakan ketrampilan-ketrampilan mereka secara tepat dengan cara yang sistematis. Cara kerja atau proses, interaksi bagaimana orang bekerjasama. Proses meliputi ketrampilan-ketrampilan untuk mengutarakan ide dengan jelas, bisa diterime dan persuasif, juga untuk mendengarkan ide-ide orang lain dan kemudian bekerjasama untuk mendapatkan suatu pengertian bersama atau suatu keputusan bersama.

B. Diskusi Kelompok 1. Pengertian Diskusi Kelompok

A B Start Finish

Jadwal kegiatan

Tugas

Cara Kerja (proses)

Page 21: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

6

Diskusi kelompok, percakapan yang dipersiapkan diantara tiga orang atau lebih tentang topik tertentu dengan seorang pemimpin (Moedjiono dan Hadisusanto, 1985). Menurut Gulo (2002) di dalam diskusi kelompok siswa belajar menghargai pendapat orang lain, bersikap terbuka, mengaktualisasikan diri, percaya diri dan sebagainya.

Moedjiono dan Damyati (1993), mengungkapkan bahwa diskusi kelompok adalah pembicaraan atau pertimbangan tentang suatu topik yang menjadi perhatian bersama antara 3 sampai 6 orang peserta diskusi, dimana para peserta diskusi berinteraksi tatap muka secara dinamis dan mendapat bimbingan dari seorang peserta yang disebut ketua atau moderator.

Berdasarkan pengertian diskusi kelompok di atas maka diskusi kelompok adalah pembicaraan antara 3 orang atau lebih tentang suatu topik atau meteri tertentu dengan seorang pemimpin, dimana anggota kelompok belajar saling menghargai pendapat oarang lain, bersikap terbuka dan sebagainya.

2. Tujuan Diskusi Kelompok Seorang guru dalam menggunakan diskusi kelompok sebagai

metode pengajaran harus selalu berusha mendorong timbulnya faktor-faktor positif dan mengurangi hal-hal yang negatif. Hal ini penting supaya diskusi kelompok ini dapat dimanfaatkan secara optimal dalam mencapai tujuan pengajaran terutama tujuan pengiring. Menurut Joyce, dkk dalam Gulo (2002) mengungkapkan tujuan-tujuan pengajaran yang dapat dicapai melalui diskusi kelompok ini adalah instructional dan nutrunant (iringan).

Tujuan instructional meliputi: 1) penghargaan terhadap martabat manusia dan komitmen terhadap kemajemukan; 2) kebebasan sebagai siswa; 3) komitmen terhadap inkuiri sosial; dan 4) afiliasi dan kehangatan hubungan antarpribadi. Tujuan nutrunant (iringan) meliputi: 1) pandangan yang konstruktif terhadap pengertahuan; 2) kedisiplinan berinkuiri; dan 3) keefektivan memproses dan memimpin kelompok.

3. Kelebihan dan Kekurangan Diskusi Kelompok Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan

kekurangan begitu juga dengan metode diskusi kelompok. Menurut Budiardjo dalam Taniredja (2011), ada beberapa kelebihan metode diskusi (kelompok maupun kelas) antara lain: 1) memungkinkan adanya interaksi antara guru dan siswa, juga antara siswa dengan siswa; 2) guru dapat membaca pikiran siswa tentang konsep yang baru dipelajarinya, seperti menilai pemahaman mereka apakah mereka salah mengerti atau bias terhadap konsep baru tersebut.

Page 22: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

7

Metode ini juga terdapat kekurangannya yaitu peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas, arah diskusi mudah menyeleweng, membutuhkan pemimpin diskusi yang terampil, dan mungkin dikuasi oleh orang-orang yang suka bicara (Moedjiono dan Hadisusanto, 1985).

C. Banyaknya Anggota Kelompok Kelompok adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja

satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan/atau prestasi anggota lainnya (Gibson, Ivancevich, Donnelly, 1996). Menurut Taniredja (2011), banyaknya anggota dalam satu kelompok memang tidak ada aturan yang pasti. Anggota kelompok yang terlalu banyak biasanya kurang efektif dan dimungkinkan ada beberapa anggota kelompok yang hanya sekedar menumpang nama saja. Apabila terlalu sedikit anggota kelompoknya kemungkinan masukan-masukan pemikiran juga kurang.

Berdiskusi tidak hanya guru saja yang berperan, tetapi siswa juga aktif berperan dimana masing-masing anggota kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk bertanya atau memberikan pendapat. Selain itu, masing-masing anggota kelompok harus berusaha berbicara untuk menyumbangkan buah pikiran/ pendapat tanpa malu-malu, takut salah atau takut ditertawakan dan tidak berisik pada teman kiri kanan. Setiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan paham yang dibina bersama. Dengan sumbangan tiap orang, kelompok diharapkan akan maju dari satu pemikiran ke pemikiran yang lain, langkah demi langkah sampai kepada paham terakhir sebagai hasil karya bersama.

Walgito (2007) mengungkapkan bahwa dalam diskusi banyak sedikitnya jumlah anggota dalam kelompok akan mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh. Apabila tiga orang terlibat dalam pembicaraan maka polanya adalah enam hubungan antar orang, apabila empat orang yang saling berkomunikasi maka polanya adalah dua belas hubungan antar orang, dan seterusnya. Jadi, jika jumlah orang disuatu kelompok bertambah, maka jumlah hubungan itupun juga bertambah.

Ukuran suatu kelompok mempengaruhi perilaku keseluruhan dari kelompok itu. Kelompok – kelompok kecil lebih cepat menyelesaikan tugas daripada kelompok besar. Tetapi jika kelompok itu bekerja dalam pemecahan masalah, kelompok besar secara konsisten mendapat nilai yang lebih baik dari pada kelompok yang lebih kecil. Kelompok besar dengan selusin anggota atau lebih, baik untuk memperoleh masukan yang beraneka. Jadi jika tujuan kelompok itu adalah menemukan fakta, kelompok besar seharusnya lebih efektif. Di pihak lain, kelompok kecil lebih baik dalam melakukan sesuatu yang produktif dengan masukan tersebut. Oleh karena itu kelompok dengan kira – kira tujuh anggota cenderung lebih efektif untuk mengambil tindakan (Robbins, 1996).

Page 23: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

8

D. Efektivitas Kelompok Kerja 1. Pengertian Efektivitas Kelompok Kerja

Efektivitas kerja mempunyai berbagai macam pengertian menurut para ahli, namun secara umum memang belum ada kesesuaian pendapat mengenai konsep efektivitas hal tersebut dikarenakan para ahli dalam merumuskan pengertian efektivitas hanya memandang dari sudut bidang kajian dan disiplin ilmu tertentu. Hal tersebut sejalan dengan Steers (1980) menyatakan bahwa mengingat keanekaragaman pendapat mengenai sifat dan komposisi dari efektivitas organisasi, maka tidaklah heran jika terdapat demikian banyak pendapat yang bertentangan sehubungan dengan cara-cara meningkatkan efektivitas dalam suatu organisasi yang sedang berjalan, rupanya sebab utama tidak hanya penyesuaian pada terbatasnya konsep efektivitas.

Menurut Handoko (2011), efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Gie (2000) mengungkapkan pengertian efektivitas adalah kata efektif berarti terjadinya efek atau akibat yang dikehendaki dalam suatu perbuatan. Setiap pekerjaan yang efektif dan efisien, kerena dilihat dari hasil tujuan atau akibat yang dikendaki dengan perbuatan ini telah mencapai bahkan secara maksimal (mutu dan jumlahnya). Setiap pekerjaan yang efektif belum tentu efisien, karena hasil dapat tercapai apabila dengan penghamburan tenaga dan waktu.

Purwanto dan Huraerah (2006) mengungkapkan bahwa kelompok adalah sekumpulan orang yang terdiri paling tidak sebanyak dua atau lebih yang melakukan interaksi satu dengan yang lainnya dalam suatu aturan yang saling mempengaruhi pada setiap anggotanya.

Kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan suatu pekerjaan (Hasibuan, 2005). Gie (2000) mengungkapkan bahwa kerja adalah kesuluruhan pelaksanaan aktivitas-aktivitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu yang berhubungan dengan kelangsungan hidup. Kelompok kerja bukanlah gerombolan yang tidak terorganisasi. Kelompok kerja mempunyai suatu struktur yang membentuk perilaku anggota – anggotanya dan memungkinkan untuk menjelaskan dan meramalkan bagian besar dari perilaku individual di dalam kelompok tersebut.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa efektivitas kelompok kerja adalah sekumpulan orang yang terdiri dari dua atau lebih yang saling berinteraksi dalam penyelesaian pekerjaan

Page 24: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

9

sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan untuk melaksanakan dan mencapai tujuan bersama.

2. Prinsip – Prinsip Efektivitas Kelompok Anggota kelompok yang efektif memiliki ketrampilan untuk

mengatasi atau menghilangkan hambatan pencapaian tujuan kelompok, untuk memecahkan masalah di dalam memelihara dan meningkatkan kualitas interaksi di antara anggota kelompok, dan ketrampilan untuk mengatasi hambatan peningkatan agar kelompok lebih efektif lagi (Nitimihardjo dan Iskandar, 1993). Ruch dalam Purwanto dan Huraerah (2006) mengemukakan prinsip – prinsip efektivitas kelompok sebagai berikut: a. Suasana Kelompok (atmosphere), situasi yang mengakibatkan

tiap anggota kelompok merasa senang tinggal tinggal di dalam kelompok tersebut.

b. Kepemimpinan Bergilir (distributuve leadership), adanya pemindahan kekuasaan untuk pengendalian dan pengawasan terhadap kelompoknya. Dengan demikian tiap anggota yang diberi kekuaaan akan dapat mengetahui kemampuan mereka masing – masing dan lebih dari itu akan menanamkan rasa tanggung jawab yang besar terhadap kelompok secara keseluruhan baik pada saat menjadi pemimpin maupun sebagai anggota kelompok.

c. Perumusan Tujuan (goal formulation), setiap kelompok pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut yang merupakan tujuan bersama, yang menjadi arah kegiatan bersama, karena tujuan ini merupakan integrasi dari tujuan individu maisng – masing.

d. Fkesibilitas (flexibility), segala sesuatu yang menyangkut kelompok seperti suasana, tujuan kegiatan, struktur dan sebagainya dapat mengikuti perubahan yang terjadi tanpa adanya pengorbanan.

e. Mufakat (consensus), dengan mufakat yang ada dalam kelompok, semua perbedaan pendapat dari anggota dapat teratasi sehingga tercapai keputusan yang memuaskan berbagai pihak. Di lain pihak mufakat dapat berfungsi untuk merencanakan kegiatan kelompok secara bersama dan mencari jalan keluar yang sebaik – baiknya apabila kelompok mengalami suatu kesulitan.

f. Kesadaran Kelompok (process awareness), adanya peranan, fungsi, dan kegiatan masing – masing anggota dalam kehidupan berkelompok, maka tiap – tiap anggota pasti timbul rasa kesadarannya terhadap kelompoknya, terhadap sesama anggota

Page 25: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

10

kelompok dan pentingnya untuk berorientasi satu dengan yang lain.

g. Penilaian yang Kontinu (continual evaluation), kelompok yang baik seringkali mengadakan penilaian secara kontinu terhadap perencanaan kegiatan, dan pengawasan kelompok, sehingga dapat diketahui tercapai tidaknya tujuan kelompok.

E. Pembelajaran Matematika Belajar merupakan proses aktif siswa untuk mempelajari dan

memahami konsep-konsep yang dikembangkan dalam kegiatan belajar mengajar, baik individual maupun kelompok, baik mandiri maupun dibimbing. Dorongan untuk belajar ini bisa berasal dari dirinya sendiri yang disebut motivasi instrinsik dan dorongan yang datang dari luar dirinya yaitu disebut dengan motivasi ekstrinsik (Arifin, 2003). Herman Belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku (Hudojo, 2005). Jadi dapat disimpulkan belajar adalah proses aktif siswa dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baik secara individu atau kelompok sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku.

Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil optimal (sugihartono, dkk, 2007). Usman (2006) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian interaksi guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran adalah proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk mengubah perilaku siswa ke arah yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa (Wina, 2008). Jadi pembelajaran merupakan serangkaian upaya dan interaksi antara guru dengan siswa yang melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu dan hasil yang optimal.

Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri (James dalam Suherman, 2003). Dienes (Suherman, 2003) berpendapat bahwa matematika dapat dianggap sebagai study tentang struktur, memisahkan hubungan-hubungan diantara struktur-struktur dan mengkategorikan hubungan-hubungan diantara struktur-struktur. Berdasarkan pendapat di atas, matematika adalah ilmu pasti tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, struktur-struktur

Page 26: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

11

dan konsep-konsep yang berhubungan dengan yang lainnya yang terbagi dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri.

Pembelajaran matematika menurut Bruner dalam Huddoyo (2000) adalah belajar tentang konsep dan struktur matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep dan struktur matematika di dalamnya. Suherman (2003), menyebutkan tiga fungsi pembelajaran matematika yaitu : 1) Sebagai alat untuk memahami dan menyampaikan informasi,

misalnya menggunakan tabel-tabel atau model-model matematika untuk menyederhanakan soal-soal cerita atau soal-soal uraian matematika.

2) Sebagai upaya pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan diantara pengertian-pengertian itu.

3) Sebagai ilmu pengetahuan, dimana matematika senantiasa mencari kebenaran dan mencoba mengembangkan penemuan-penemuan dengan mengikuti tata cara yang tepat.

F. Hasil Penelitian Yang Relevan Berkaitan dengan efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran

matematika berdasarka banyaknya anggota kelompok, dalam penelitian Septina (2010) dengan judul “Prestasi Belajar Matematika Siswa yang Belajar Melalui Diskusi Kelompok Beranggotakan 3, 5 dan 7 orang Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 salatiga Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010” disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa yang belajar melalui diskusi kelompok beranggota 3, 5, dan 7 orang pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga dengan pokok bahasan dimensi tiga yang artinya banyaknya anggota dalam kelompok tidak berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi belajar matematika. Hal tersebut juga dikarenakan beberapa faktor eksternal. Kelompok yang belajar melalui diskusi kelompok beranggota 3 orang (nilai rata-rata 72,27) tidak ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan dengan kelompok beranggota 5 orang (nilai rata-rata 72,60) dan tidak ada perbedaan yang signifikan juga dengan kelompok beranggota 7 orang (nilai rata-rata 67,54).

Penelitian Kikhau (2011) dengan judul “perbedaan Prestasi Belajar Matematika Diantara Siswa yang Diajar Dengan Metode Ceramah dan Metode Diskusi” disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar matematika diantara siswa yang belajar melalui metode diskusi dan metode ceramah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Soe dengan pokok bahasan fungsi, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Kelas yang belajar dengan metode diskusi mempunyai rata – rata kelas 62,93 dan standar deviasi 18,47 sedangakan kelas yang belajar dengan metode ceramah mempunyai rata – rata kelas 38,26 dan standar deviasi 12,01.

Page 27: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

12

G. Kerangka Berpikir Proses pembelajaran sekarang ini masih banyak yang menggunakan

metode ceramah dan penugasan dimana guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Metode tersebut dirasa sudah efektif, namun tidak semua mata pelajaran dapat diajarkan dengan menggunakan metode yang sama misalnya dengan ceramah dan penugasan. Padahal ada banyak pilihan metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran agar siswa dapat aktif terlibat selama proses pembelajaran. Paradigma belajar berprinsip bahwa belajar sebagai faktor internal dalam diri siswa, sudah tentu dalam penyelenggaraannya perlu melibatkan siswa itu sendiri (Dryden & Vos, 2000 dalam prawiradilaga, 2008).

Diskusi kelompok adalah percakapan yang dipersiapkan diantara tiga orang atau lebih tentang topik tertentu dengan seorang pemimpin (Moedjiono dan Hadisusanto, 1985). Menurut Walgito (2007), dalam diskusi banyak sedikitnya anggota dalam kelompok akan mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh. Apabila tiga orang terlibat dalam pembicaraan maka polanya adalah enam hubungan antar orang, apabila empat orang yang saling berkomunikasi maka polanya adalah dua belas hubungan antar orang, dan seterusnya. Jadi jika jumlah orang disuatu kelompok bertambah, maka jumlah hubungan itu pun juga bertambah.

Efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya yang telah ditetapkan, artinya apakah pelaksanaan sesuatu tugas dinilai baik atau tidak, bergantung pada bilamana tugas itu diselesaikan dan tidak terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakan dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu (Siagian, 1985). Perwujudan efektivitas kelompok kerja dipengaruhi oleh baik tidaknya tingkat kerjasama dan koordinasi antar bagian juga kerjasama dalam tugas wewenang dan tanggung jawab. Semua anggota kelompok memiliki tanggung jawab yaitu bekerjasama dan berperan serta dalam menyelesaikan tugas kelompok agar tercapai tujuan dari diskusi tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka berpikir penelitian ini adalah terdapat perbedaan efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok. Banyaknya anggota kelompok yang akan diteliti adalah 3, 5 dan 7 orang tiap kelompok. Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan 2.1.

Page 28: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

13

Gambar 2.1 Kerangka berpikir Keterangan: = pembagian kelompok H. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah di duga terdapat perbedaan efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan benyaknya anggota kelompok 3, 5 dan 7 orang siswa SMP kelas VII

Pembelajaran konvensional

Siswa kurang terlibat

dalam pembelajaran

Nilai hasil belajar

siswa masih rendah

Mengajar dengan membagi

siswa ke dalam kelompok

Siswa aktif

Hasil belajar

siswa baik

beranggota

3 orang

beranggota

5 orang

beranggota

7 orang

Pembelajaran

Siswa aktif Siswa aktif

Hasil belajar

siswa lebih

baik

Hasil belajar

siswa baik

Lebih efektif dalam

kelompok kerja

Page 29: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

14

Page 30: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

15

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimental designs karena hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya kelompok kontrol dan sampel tidak dipilih secara random.

B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Kristen 2

Salatiga tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 79 siswa yang terdiri dari 4 kelas paralel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling di mana pengambilan sampel dilakukan dengan memilih secara sengaja menyesuaikan dengan tujuan penelitian. Kelas yang dijadikan sampel adalah kelas VIII-A, VIII-C dan VIII-D karena kemampuan siswa heterogen. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Kristen 2 Salatiga yang berjumlah 59 siswa. Adapun sampel yang diambil terdiri dari 12 kelompok dimana menyesuaikan jumlah siswa dalam masing-masing kelas. Kelompok yang beranggota 3 orang ada 22 kelompok, beranggota 5 orang ada 22 kelompok, dan beranggota 7 orang ada 8 kelompok.

C. Variabel Penelitian Varibel terikat dalam penelitian ini adalah efektivitas kelompok kerja

sedangkan variabel bebasnya adalah banyaknya anggota kelompok.

D. Desain Penelitian Pre-eksperimental design yang digunakan adalah one-Group Pretest-

Posttest Design karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain penelitiannya sebagai berikut:

Keterangan: T1 = Tes 1 (Pre test) P = perlakuan menggunakan diskusi kelompok T2 = Tes 2 (Post test )

E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes.

Instrumen non tes berupa lembar pengamatan (observasi) yang terdiri dari daftar – daftar butir pernyataan untuk mengumpulkan data yang berkaitan

T1 P T2

Page 31: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

16

dengan aktivitas siswa dalam kelompok. Kisi – kisi lembar observasi aktivitas siswa dalam kelompok dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Kisi – Kisi Instrumen Lembar Observasi

Variabel Aspek Indikator Nomor

Butir

Aktivitas siswa dalam kelompok

a. Aktif terlibat dalam diskusi kelompok.

Siswa bersifat fleksibel dan terbuka pada saat diskusi kelompok.

Siswa melakukan kerjasama yang aktif dan terarah saat diskusi kelompok.

Siswa berani mengemukakan pendapat di dalam kelompoknya.

Siswa antusias mengikuti pembelajaran dengan diskusi kelompok.

Siswa dapat mengatur tugas dalam kelompok.

Siswa dapat menyelesaikan lembar kerja kelompok dengan baik.

2

3

5

7

8

9

b. Dapat mengkritisi

Siswa mampu menemukan sendiri penyelesaian suatu masalah.

siswa dapat mengidentifikasi sumber belajar untuk memperoleh informasi mengenai topiknya.

Siswa aktif berdiskusi untuk mengerjakan lembar kerja kelompok.

Siswa dapat memberi kesimpulan dari topik yang di diskusikan.

6

10

11

12

c. Komunikasi yang multi arah

Siswa mau bekerjasama dan berbagi dengan anggota kelompok.

Siswa bertanya kepada anggota kelompok/guru tentang hal – hal yang kurang jelas.

Siswa dapat bekerjasama menghimpun sumber belajar.

Siswa saling memberi tanggapan baik pertanyaan, pendapat, sanggahan maupun komentar.

1

4

13

14

Instrumen tes berupa pretest dan posttest. a. Pretest, untuk mengetahui nilai dan kemampuan siswa sebelum mendapat

perlakuan dengan kelompok kerja. Tes ini terdiri dari 15 item yang berupa

Page 32: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

17

soal pilihan ganda. Kisi – kisi instrumen pretest dapat dilihat pada Tabel 3.2.

b. Posttest, diberikan pada siswa setelah selesai pembelajaran dengan kelompok kerja yang beranggota 3, 5 dan 7 orang. Posttest dilakukan untuk mengukur kemampuan akhir siswa yang telah diberi perlakuan. Jumlah soal posttest terdiri dari 15 Item yang berupa soal pilihan ganda. Posttest yang diberikan kepada subyek terdiri dari item tes yang disusun berdasarkan kompetensi dasar. Kisi – kisi instrumen yang digunakan untuk posttest dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen Pretest dan Postest

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Butir Soal

Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya.

Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagian-bagiannya.

Mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan balok serta bagiannya.

Mengidentifikasi sifat-sifat prisma dan limas serta bagiannya.

1, 2, 3, 13, 16, 4, 5, 6, 7, 17, 18 9, 10, 11, 15, 12, 14, 20

Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas

Membuat jaring – jaring kubus dan balok.

Membuat jaring – jaring prisma dan limas.

8, 19, 21, 22, 23, 24, 25

Instrumen tes dan non tes dikonsultasikan terlebih dahulu kepada

dosen pembimbing dan guru mata pelajaran matematika di tempat penelitian sebelum digunakan untuk penelitian. Setelah itu, instrumen di ujicobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas dari instrumen tersebut. a. Validitas

Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menguji validitas item yaitu dengan mengkorelasikan item dengan total yang dikorelasikan dengan butirnya (corrected item total correlation). Analisis validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for windows seri 16.0. Klasifikasi interpretasi koefisien korelasi menurut Arikunto (2007) sebagai berikut:

: Validitas Sangat Rendah : Validitas Rendah : Validitas Cukup

Page 33: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

18

: Validitas Tinggi : Validitas Sangat Tinggi

Penentukan validitas item yang digunakan kriteria dari Arikunto (2007) yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji bila batas bawah sama dengan 0,20 hal ini mengingat bahwa suatu instrumen adalah valid jika disusun dari item yang valid juga.

b. Reliabilitas Reliabilitas tes merupakan ukuran yang menyatakan konsistensi alat

evaluasi yang digunakan. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus alpha cronbach untuk mengestimasi reliabilitas instrumen. Analisis validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for windows seri 16.0. Klasifikasi interpretasi derajat reliabilitas menurut Guilford (Suherman, 2003) sebagai berikut:

: Reliabilitas Sangat Rendah : Reliabilitas Rendah : Reliabilitas Cukup : Reliabilitas Tinggi : Reliabilitas Tinggi

Uji coba instrumen diterapkan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pabelan. Tujuan dari pelaksanaan uji coba item tes adalah mengetahui kelayakan butir - butir item yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian.

c. Taraf Kesukaran Tingkat kesukaran tes adalah pernyataan tentang seberapa mudah

atau seberapa sukar sebuah butir tes itu bagi siswa. Tingkat kesukaran merupakan salah satu ciri tes yang perlu diperhatikan, karena tingkat kesukaran tes menunjukkan seberapa sukar atau mudahnya butir-butir tes atau tes secara keseluruhan yang telah diselenggarakan. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Indeks kesukaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan: P = Indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Page 34: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

19

Klasifikasi indeks kesukaran sebagai berikut:

Klasifikasi Indeks Kesukaran Keterangan

0,00 – 3,00 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Setelah uji validitas dan relibilitas uji instrumen pretest dilakukan

taraf kesukaran soal. Hasil taraf kesukaran dari sebaran uji instrumen pretes dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Hasil Taraf Kesukaran Soal

Kategori Frekuensi No. Item Soal

Sukar 5 4, 5, 6, 7, 17

Sedang 16 3, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18,

19, 20, 21, 22, 23, 24

Mudah 4 1, 2, 12, 25

d. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 2007). Seluruh pengikut tes dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pandai atau kelompok atas dan kelompok bodoh atau kelompok rendah. Rumus untuk menentukan daya beda adalah:

Keterangan: D = daya beda BA = respon betul kelompok atas BB = respon betul kelompok bawah JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:

Klasifikasi Daya Pembeda Keterangan

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali

Page 35: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

20

Hasil uji daya beda dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4

Hasil Uji Daya Beda Soal

Berdasarkan Tabel 3.4, nomor item soal 2 diperoleh hasil -0,22, nomor item 13 diperoleh hasil -0,11, nomor Item 14 diperoleh hasil 0,22 dan nomor item 17 diperoleh hasil -0,11. Dengan demikian nomor item 2, 13, 14 dan 17 tidak masuk dalam kriteia yang telah ditentukan.

F. Teknik Pengumpulan Data a. Tahap Persiapan

Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan topik bangun ruang segi datar. Kedalaman materi yang akan digunakan disesuaikan dengan KTSP khususnya kelas VIII semester 2. RPP juga dilengkapi dengan post test.

b. Lembar Observasi Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen pengamatan,

observasi dipergunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan aktivitas dalam kelompok belajar.

c. Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat yang

dipergunakan untuk memperoleh data nilai hasil belajar matematika dalam memahami dan menguasai pelajaran matematika, baik siswa yang belajar dalam diskusi kelompok beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang.

d. Dokumentasi Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan

dengan menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia seperti jumlah siswa, daftar nilai siswa, foto dan sebagainya.

G. Teknik Analisis Data a. Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk menganalisis sejumlah data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini, sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu obyek yang diteliti melalui data subyek penelitian sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan

Kategori Frekuensi No. Item soal

Jelek 7 1, 5, 6, 16, 19, 23, 24

Cukup 5 3, 8, 20, 21, 22

Baik 7 4, 9, 10, 11, 12, 15, 18

Baik sekali 2 7, 25

Page 36: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

21

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (sugiyono, 2002). Ukuran yang digunakan adalah nilai rata – rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum.

b. Analisis Uji Beda Rata – Rata Analisis uji berda rata – rata (anova) digunakan untuk mengetahui

perbedaan hasil belajar matematika antara kelompok yang beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang.

c. Uji Paired-Samples T-Test Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Paired-Samples T-Test

bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada satu kelompok orang antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Uji digunakan untuk menegathui perbedaan hasil belajar pretest dan postest kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang.

d. Uji N-Gain Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data yang berasal

dari data kuantitatif. Data kuantitatif yang akan dianalisis adalah data pretest, postest dan gain. Setelah pretest dan postest dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah menghitung gain (peningkatan) kemampuan matematik siswa kelas VIII. N-Gain yang digunakan untuk menghitung peningkatan kemampuan matematik siswa adalah gain ternormalisasi kontrol (normalisasi gain).

Adapun rumus dari gain ternormalisasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Normalisasi gain <g> =

Tabel 3.5 Klasifikasi Normalisasi Gain (Hake, 1998)

Koefisien Normalisasi Gain Klasifikasi

<g> 0,3 Rendah

0,3 <g> 0,7 Sedang

<g> 0,7 Tinggi

Page 37: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

22

Page 38: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen 2 Eben Haezer Salatiga. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A, VIII-C dan VIII-D SMP Kristen 2 Salatiga tahun pelajaran 2012/2013. Siswa kelas VIII-A, VIII-C dan VIII-D sebagai kelas eksperimen karena dalam penelitian ini tidak menggunakan kelas kontrol. Kelas VIII-A terdiri dari 20 siswa, VIII-C terdiri dari 19 siswa dan VIII-D terdiri dari 20 siswa, jadi subyek penelitian keseluruhan ada 59 siswa.

B. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pretest dan Postest Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor

total, menggunakan Pearson Product Moment yang dilakukan dengan SPSS versi 16.00. Hasil uji validitas pretest dan Postest dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Butir Soal

di SMP Negeri 2 Pabelan Kelas VIII-A

Butir soal

r Keterangan Butir soal

R Keterangan

1 -.022 Tidak valid 14 -.286 Tidak valid

2 -.187 Tidak valid 15 .241 Valid

3 .009 Tidak valid 16 -.214 Tidak valid

4 .282 Valid 17 -.331 Tidak valid

5 .044 Tidak valid 18 .301 Valid

6 .000 Tidak valid 19 .037 Tidak valid

7 .434 Valid 20 .242 Valid

8 .236 Valid 21 .201 Valid

9 .164 Tidak valid 22 .370 Valid

10 .312 Valid 23 -.157 Tidak valid

11 .505 Valid 24 -.126 Tidak valid

12 .461 Valid 25 .077 Tidak valid

13 -.121 Tidak valid

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa dari 34 siswa yang diteliti pada uji

coba pretest dan postest, jumlah soal sebanyak 25 soal yang di uji cobakan, hanya 11 soal yang valid dan 14 soal tidak valid. Sebanyak 11 soal yang valid, diuji lagi validitas dan reliabilitas dari butir – butir soal tersebut. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Page 39: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

24

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Butir Soal

Butir Soal

R Keterangan

4 .689 Valid

7 .675 Valid

8 .702 Valid

10 .685 Valid

11 .663 Valid

12 .680 Valid

15 .707 Valid

18 .719 Valid

20 .706 Valid

21 .709 Valid

22 .684 Valid

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa 11 soal tes valid dan

koefisien validitas antara 0,663 sampai 0,719. Analisis reliabilitas instrumen menggunakan Cronbach's Alpha dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,713.

Hasil analisis data Tabel 4.2 menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Blue print akhir instrumen yang layak digunakan untuk pretest dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Blue Print Butir Soal Pretest

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Butir Soal

Jumlah

Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya.

Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagian-bagiannya.

Mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan balok serta bagiannya.

Mengidentifikasi sifat-sifat prismadan limas serta bagiannya.

4, 7, 18 10, 11,12, 15, 20

3 5

Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas

Membuat jaring – jaring kubus dan balok

Membuat jaring- jaring prisma, dan limas.

8 21, 22

1 2

Total 11

Page 40: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

25

Blue print akhir instrumen yang layak digunakan untuk postest dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Blue Print Butir Soal Postest Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Butir Soal

Jumlah

Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya.

Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagian-bagiannya.

Mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan balok serta bagiannya.

Mengidentifikasi sifat-sifat prisma dan limas serta bagiannya.

2, 4, 8, 1, 6, 7, 9, 10

3 5

Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas

Membuat jaring-jaring kubus dan balok

Membuat jaring-jaring prisma, dan limas.

11 3, 5

1 2

Total 11

C. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data

1. Pretest Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov-

Smirnov. Jika taraf signifikan lebih dari 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan apabila taraf signifikan kurang dari 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas pretest dapat di lihat pada Tabel 4.5

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Pretes .113 59 .058

a. Lilliefors Significance Correction

Dilihat dari Tabel 4.5 menunjukkan bahwa taraf signifikan lebih

besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,058, artinya sebaran data tersebut normal. Uji homogenitas pretest dilakukan dengan melihat besarnya taraf signifikan, apabila lebih dari 0,05 maka data tersebut homogen sehingga penelitian biasa dilanjutkan sedangkan apabila kuarang dari

Page 41: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

26

0,05 maka data tersebut tidak homogen. Hasil uji homogenitas pretest dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest

N Valid 59

Missing 0

Kurtosis .125

Std. Error of Kurtosis .613

Percentiles 25 45.0000

50 54.0000

75 63.0000

Berdasarkan Tabel 4.6, besarnya nilai kurtosis lebih dari 0,05 yaitu

sebesar 0,125 artinya data tersebut homogen sehingga penelitian dapat dilanjutkan ketahap berikutnya.

2. Postest Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov-Smirnov. Jika taraf signifikan lebih dari 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan apabila taraf signifikan kurang dari 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas postest dapat di lihat pada Tabel 4.7

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Postest

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Postes

N 58

Normal Parametersa Mean 74.8793

Std. Deviation 1.62147E1

Most Extreme Differences

Absolute .164

Positive .146

Negative -.164

Kolmogorov-Smirnov Z 1.252

Asymp. Sig. (2-tailed) .087

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa taraf signifikan lebih besar dari 0,05

yaitu sebesar 0,087, artinya sebaran data tersebut normal. Uji homogenitas postest dilakukan dengan melihat besarnya taraf signifikan, apabila lebih dari 0,05 maka data tersebut homogen sehingga penelitian bisa dilanjutkan sedangkan apabila kuarang dari

Page 42: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

27

0,05 maka data tersebut tidak homogen. Hasil uji homogenitas postest dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Postest

Berdasarkan Tabel 4.8, besarnya taraf nilai kurtosis lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,467 artinya data tersebut homogen sehingga penelitian dapat dilanjutkan ketahap berikutnya.

3. Kelompok Kerja Pada Pembelajaran Matematika Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov-

Smirnov. Jika taraf signifikan lebih dari 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan apabila taraf signifikan kurang dari 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas dapat di lihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Kelompok Kerja

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kelompok

N 36

Normal Parametersa Mean 76.9167

Std. Deviation 4.66828

Most Extreme Differences Absolute .183

Positive .104

Negative -.183

Kolmogorov-Smirnov Z 1.096

Asymp. Sig. (2-tailed) .181

a. Test distribution is Normal.

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa taraf signifikan lebih besar dari

0,05 yaitu sebesar 0,181 artinya sebaran data tersebut normal. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat besarnya taraf signifikan,

N Valid 58

Missing 1

Kurtosis .467

Std. Error of Kurtosis .618

Percentiles 25 63.0000

50 81.0000

75 81.0000

Page 43: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

28

apabila lebih dari 0,05 maka data tersebut homogen sehingga penelitian bisa dilanjutkan sedangkan apabila kuarang dari 0,05 maka data tersebut tidak homogen. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Kerja

Berdasarkan Tabel 4.10, besarnya taraf nilai kurtosis lebih dari 0,05

yaitu sebesar 0,016 artinya data tersebut tidak homogen. D. Uji Beda Rata – Rata Kelompok Kerja

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan analisis satu jalur (one way anova) bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang. Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Uji Beda Rata-Rata Kelompok Kerja

Berdasarkan Baynyaknya Anggota Kelompok 3, 5, dan 7 orang

Berdasarkan Tabel 4.11, terlihat nilai signifikan adalah 0,173 > 0,05 maka efektivitas ketiga kelompok sama artinya kelompok dengan anggota 3 orang, 5 orang maupun 7 orang sama – sama efektif dalam pembelajaran matematika. Rata – rata ketiganya sama, yaitu kelompok beranggota 3 orang sebesar 78,83; kelompok beranggota 5 sebesar 75,52 dan kelompok beranggota 7 orang sebesar 77,00; untuk melihat output deskriptifnya dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4.735 2 33 .016

ANOVA

Kelompok

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 76.848 2 38.424 1.849 .173

Within Groups 685.902 33 20.785

Total 762.750 35

Page 44: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

29

Tabel 4.12 Deskriptif Hasil Kelompok Kerja

Descriptives

Kelompok

N Mean Std. Deviation

Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Min Max Lower

Bound Upper Bound

kelompok beranggota 3

12 78.83 5.04225 1.45 75.62 82.03 66.00 84.00

kelompok beranggota 5

17 75.52 5.03882 1.22 72.93 78.12 64.00 80.00

kelompok beranggota 7

7 77.00 .00000 .00 77.00 77.00 77.00 77.00

Total 36 76.92 4.66828 .77 75.33 78.49 64.00 84.00

E. Uji Paired-Samples T-Test

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Paired-Samples T-Test bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada satu kelompok orang antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Uji digunakan untuk menegathui perbedaan hasil belajar pretest dan postest kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang. Hasil perhitungan uji Paired-Samples T-Test dapat dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Hasil Uji Pretes dan Postes

Paired Samples Test

Paired Differences

t Df Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Pair 1

Pretes - Postes

-2.17931E1 21.22045 2.78 -27.37 -16.21 -7.82 57 .000

Berdasarkan Tabel 4.13, nilai taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,05,

maka rataan keduanya adalah berbeda artinya sebelum dan sesudah diberi pembelajaran dengan kelompok – kelompok berbeda.

Page 45: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

30

F. Uji N-Gain Uji gain (peningkatan) dilakukan setelah pretest dan postest

dilaksanakan, uji gain digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan matematik siswa kelas VIII. Gain yang digunakan untuk menghitung peningkatan kemampuan matematik siswa adalah gain ternormalisasi kontrol (normalisasi gain). Hasil uji gain dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Hasil Uji Gain Pretest – Postest

Berdasarkan Tabel 4.14 sebanyak 34% masuk dalam kategori rendah,

47% masuk dalam kategori sedang dan 19% masuk dalam kategori tinggi. Peningkatan (gain) nilai pretest ke postest termasuk dalam kategori sedang. Diagram hasil gain dapat dilihat pada Diagram 4.1.

Diagram 4.1 Hasil Gain Pretest – Postest

Uji gain antara kelompok yang beranggotakan 3 orang, 5 orang dan 7

orang dapat dilihat pada Tabel 4.15. Tabel 4.15

Hasil Uji Gain Banyaknya Anggota Kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang

rendah 34%

sedang 47%

tinggi 19%

Kategori Persentase

Rendah 34%

Sedang 47%

Tinggi 19%

Banyaknya Anggota Kelompok

Gain Kategori

3 orang 0,4 Sedang

5 orang 0,5 Sedang

7 orang 0,2 Rendah

Page 46: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

31

Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa kelompok yang beranggota 3 orang mengalami peningkatan (gain) sebesar 0,4 atau 36% sehingga termasuk dalam ketegori sedang. Kelompok yang beranggota 5 orang mengalami peningkatan (gain) sebesar 0,5 atau 46% sehingga termasuk dalam ketegori sedang. Kelompok yang beranggota 7 orang mengalami peningkatan (gain) sebesar 0,2 atau 18% sehingga termasuk dalam ketegori rendah. Diagram gain banyaknya anggota kelompok dapat dilihat pada Diagram 4.2.

Diagram 4.2 Diagram Gain Banyaknya Anggota Kelompok

G. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kelompok

Berdasarkan hasil pengamatan keaktifan siswa dalam kelompok, kelompok beranggota 5 orang lebih aktif bila dibandingkan dengan kelompok beranggota 3 orang dan 7 orang. Persentase keaktifan kelompok beranggota 3 orang sebesar 34%, beranggota 5 orang sebesar 40% dan beranggota 7 orang sebesar 14%. Hasil pengamatan keaktifan siswa dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kelompok

Banyaknya Anggota kelompok

Persentase Kategori

3 orang 34% Sedang

5 orang 40% Sedang

7 orang 14% Rendah

Anggota kelompok

3 orang 36%

Anggota kelompok

5 orang 46%

Anggota kelompok

7 orang 18%

Page 47: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

32

H. Proses Pembelajaran 1. Kelas VIII-A

Pertemuan pertama pada tanggal 12 April 2013 dengan mengadakan pretes dan mengajar materi tentang unsur-unsur kubus dan balok. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 19 siswa sehingga kelompok di bagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok beranggota 3 orang sebanyak 3 kelompok dan kelompok beranggota 5 orang sebanyak 2 kelompok. Keaktifan kelompok yang beranggota 3 orang lebih baik dari kelompok beranggota 5 orang karena kelompok beranggota 3 orang lebih bisa mengatur pembagian tugas anggota kelompoknya dan kerjasama antar anggota kelompok baik.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 13 April 2013 dengan materi unsur-unsur prisma dan limas. Siswa yang hadir di pertemuan kedua sebanyak 19 siswa sehingga kelompok dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 3 kelompok dan beranggota 5 orang sebanyak 2 orang. Pertemuan kedua ini, anggota kelompok berbeda dengan anggota sebelumnya namun masih dalam satu kategori. Selama proses pembelajaran berlangsung, kelompok beranggota 5 dan beranggota 3 sama-sama dapat mengatur anggota kelompoknya.

Pertemuan ketiga dilaksanakan tanggal 15 April 2013 dengan materi jaring-jaring kubus dan balok. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 20 siswa sehingga di bagi menjadi 4 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 2 kelompok dan beranggota 7 orang sebanyak 2 kelompok. Anggota kelompok berbeda dengan pertemuan kedua, untuk yang beranggota 3 orang tetap sama seperti pertemuan kedua. Kelompok yang beranggota 7 orang lebih cepat menyelesaikan tugas kelompok dibanding kelompok beranggota 3 orang.

Pertemuan keempat dilaksanakan tanggal 19 April 2013 dengan materi jaring-jaring prisma dan limas. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 20 siswa sehingga di bagi menjadi 4 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 2 kelompok dan beranggota 7 orang sebanyak 2 kelompok. Anggota dlam kelompok berbeda dengan kelompok sebelumnya namun masih dalam satu kategori. Kelompok yang beranggota 7 orang lebih cepat menyelesaikan tugas kelompok dibanding kelompok beranggota 3 orang.

Pertemuan kelima dilaksanakan tanggal 20 April 2013 dengan mengadakan postest selama 25 menit.

2. Kelas VIII-C Pertemuan pertama pada tanggal 10 April 2013 dengan

mengadakan pretes dan mengajar materi tentang unsur-unsur kubus dan balok. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 18 siswa sehingga

Page 48: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

33

kelompok di bagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok beranggota 3 orang sebanyak 1 kelompok dan kelompok beranggota 5 orang sebanyak 3 kelompok. Keaktifan kelompok yang beranggota 3 dan kelompok beranggota 5 orang sama-sama aktif namun kelompok beranggota 3 orang lebih bisa mengatur pembagian tugas anggota kelompoknya dan kerjasama antar anggota kelompok baik.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 13 April 2013 dengan materi unsur-unsur prisma dan limas. Siswa yang hadir di pertemuan kedua sebanyak 18 siswa sehingga kelompok dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 1 kelompok dan beranggota 5 orang sebanyak 3 orang. Pertemuan kedua ini, anggota kelompok berbeda dengan anggota sebelumnya namun masih dalam satu kategori. Selama proses pembelajaran berlangsung, kelompok beranggota 5 dan beranggota 3 sama-sama dapat mengatur anggota kelompoknya.

Pertemuan ketiga dilaksanakan tanggal 16 April 2013 dengan materi jaring-jaring kubus dan balok. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 19 siswa sehingga di bagi menjadi 5 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 3 kelompok dan beranggota 5 orang sebanyak 2 kelompok. Anggota kelompok berbeda dengan pertemuan kedua, untuk yang beranggota 3 orang tetap sama seperti pertemuan kedua. Kelompok yang beranggota 5 orang lebih cepat menyelesaikan tugas kelompok dibanding kelompok beranggota 3 orang.

Pertemuan keempat dilaksanakan tanggal 17 April 2013 dengan materi jaring-jaring prisma dan limas. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 19 siswa sehingga di bagi menjadi 4 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 3 kelompok dan beranggota 5 orang sebanyak 2 kelompok. Anggota dalam kelompok berbeda dengan kelompok sebelumnya namun masih dalam satu kategori. Kelompok yang beranggota 3 orang lebih cepat menyelesaikan tugas kelompok dibanding kelompok beranggota 5 orang.

Pertemuan kelima dilaksanakan tanggal 20 April 2013 dengan mengadakan postest selama 25 menit.

3. Kelas VIII-D Pertemuan pertama pada tanggal 9 April 2013 dengan

mengadakan pretes dan mengajar materi tentang unsur-unsur kubus dan balok. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 20 siswa sehingga kelompok di bagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok beranggota 3 orang sebanyak 1 kelompok, kelompok beranggota 5 oarang sebanyak 2 kelompok dan kelompok beranggota 7 orang sebanyak 1 kelompok. Keaktifan kelompok yang beranggota 5 orang lebih baik karena

Page 49: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

34

kelompok beranggota 5 orang lebih bisa mengatur pembagian tugas anggota kelompoknya dan kerjasama antar anggota kelompok baik.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 11 April 2013 dengan materi unsur-unsur prisma dan limas. Siswa yang hadir di pertemuan kedua sebanyak 20 siswa sehingga kelompok dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 1 kelompok, kelompok beranggota 5 oarang sebanyak 2 kelompok dan kelompok beranggota 7 orang sebanyak 1 kelompok. Pertemuan kedua ini, anggota kelompok sama dengan anggota sebelumnya, selama proses pembelajaran berlangsung, kelompok beranggota 5 dan beranggota 3 sama-sama dapat mengatur anggota kelompoknya.

Pertemuan ketiga dilaksanakan tanggal 15 April 2013 dengan materi jaring-jaring kubus dan balok. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 20 siswa sehingga di bagi menjadi 4 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 1 kelompok, kelompok beranggota 5 oarang sebanyak 2 kelompok dan kelompok beranggota 7 orang sebanyak 1 kelompok. Anggota kelompok sama dengan pertemuan kedua, Kelompok yang beranggota 7 orang lebih cepat menyelesaikan tugas kelompok dibanding kelompok beranggota 3 dan 5 orang.

Pertemuan keempat dilaksanakan tanggal 16 April 2013 dengan materi jaring-jaring prisma dan limas. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 20 siswa sehingga di bagi menjadi 4 kelompok. Kelompok beranggota 3 orang sebanyak 1 kelompok, kelompok beranggota 5 oarang sebanyak 2 kelompok dan kelompok beranggota 7 orang sebanyak 1 kelompok. Anggota dalam kelompok sama dengan kelompok sebelumnya, kelompok yang beranggota 5 orang lebih cepat menyelesaikan tugas kelompok dibanding kelompok beranggota 3 dan 7 orang.

Pertemuan kelima dilaksanakan tanggal 18 April 2013 dengan mengadakan postest selama 25 menit.

I. Pembahasan Hasil Penelitian Siswa dalam pembelajaran di bagi ke dalam kelompok-kelompok yang

beranggota 3 orang , 5 orang dan 7 orang. Masing-masing kelompok mendapat tugas untuk menyelesaikan soal yang berkaitan dengan unsur-unsur dan jaring-jaring bangun ruang balok, kubus, prisma dan limas.

Pembelajaran matematika dengan kelompok-kelompok dapat mengaktifkan siswa. Berdasarkan hasil pengamatan dikelas, selama pemebelajaran berlangsung interaksi siswa dengan guru maupun dengan siswa lainnya baik. Kelompok yang beranggota 3 orang dan 5 orang interaksi sosialnya sangat baik bila dibandingkan dengan kelompok yang beranggota 7 orang. Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam kelompok menunjukkan bahwa kelompok beranggota 3 orang dan 5 orang lebih aktif

Page 50: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

35

dibanding kelompok beranggota 7 orang. Kelompok beranggota 3 orang persentase keaktifannya sebesar 34%, kelompok beranggota 5 orang sebesar 40% dan kelompok beranggota 7 orang persentase keaktifan sebesar 14%.

Berdasarkan uji anova, pembelajaran matematika dengan kelompok kerja di mana siswa dibagi dalam kelompok yang beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang menunjukkan nilai sig. 0,173 > 0,05 maka rataan ketiga kelompok sama artinya kelompok dengan anggota 3 orang, 5 orang maupun 7 orang sama-sama efektif dalam pembelajaran matematika. Rata – rata kelompok beranggota 3 orang sebesar 78,83; rata – rata kelompok beranggota 5 sebesar 75,52 dan rata – rata kelompok beranggota 7 orang sebesar 77,00. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Septina (2010) dalam penelitiannya terhadap siswa SMA kelas X menunjukkan jika tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang belajar melalui diskusi kelompok beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang. Meskipun interaksi kelompok beranggota 3 orang dan 5 orang baik dibanding kelompok beranggota 7 orang namun nilai rata-ratanya sama. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Picciano (2001) yang menunjukkan bahwa tidak ada korelasi positif yang signifikan antara interaksi sosial siswa dalam kelompok kecil dengan prestasi belajar siswa.

Pretest dilaksanakan sebelum kelas eksperimen diberi perlakuan berupa pembelajaran dengan membagi siswa ke dalam kelompok kerja untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi bangun ruang. Rata – rata nilai pretest dari 59 siswa adalah 53,25. Postest dilaksanakan setelah kelas eksperimen diberi perlakuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah diberi pembelajaran berupa pembagian kelompok yang beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang. Rata – rata nilai postest dari 58 siswa adalah 74,88. Dilihat dari hasil uji Paired-Samples T-Test menunjukkan bahwa nilai sig. 0,000 < 0,05, maka rataan keduanya adalah berbeda artinya sebelum dan sesudah diberi pembelajaran dengan kelompok – kelompok hasilnya berbeda. Perbedaan nilai siswa dari pretest ke postest sebesar 21,63 (16%).

Pembelajaran dengan kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang terjadi perbedaan nilai dari pretest ke postest. Banyaknya anggota kelompok 3 orang mengalami perbedaan sebesar 36%, banyaknya anggota kelompok 5 orang mengalami perbedaan sebesar 46% dan banyaknya anggota kelompok 7 orang mengalami perbedaan sebesar 18%. Kelompok yang beranggota 3 orang dan 5 orang termasuk dalam ketegori sedang, namun kelompok yang beranggota 5 orang persentase perbedaannya lebih tinggi. Kelompok beranggota 7 orang termasuk dalam ketegori rendah, sehingga kelompok dengan banyak anggota 5 orang lebih efektif di

Page 51: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

36

bandingkan kelompok yang beranggota 3 orang dan 7 orang. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor antara lain dari materi pembelajaran yang sudah pernah dipelajari waktu sekolah dasar sehingga siswa hanya mengulang kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya. Selain itu, mungkin faktor pembentukan kelompok yang hanya didasarkan pada nilai siswa saja dan tidak memperhatikan karakter dari masing-masing siswa yaitu kemungkinan dalam satu kelompok terdiri dari siswa yang rajin semua atau terdiri dari siswa yang malas. Jadi tidak terdapat perbedaan efektivitas kelompok kerja pada pembelajran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang siswa SMP kelas VIII.

Page 52: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

37

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok yang beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang. Terlihat nilai sig. 0,173 > 0,05 maka rataan ketiga kelompok sama artinya kelompok dengan anggota 3 orang, 5 orang maupun 7 orang sama – sama efektif dalam pembelajaran matematika. Rata – rata kelompok beranggota 3 orang sebesar 78,83; rata – rata kelompok beranggota 5 sebesar 75,52 dan rata – rata kelompok beranggota 7 orang sebesar 77,00. Hasil belajar siswa dari pretest ke postest mengalami peningkatan. Rata – rata nilai pretest dari 59 siswa adalah 53,25 sedangkan rata – rata nilai postest dari 58 siswa adalah 74,88. Dilihat dari hasil uji Paired-Samples T-Test menunjukkan bahwa nilai sig. 0,000 < 0,05, maka rataan keduanya adalah berbeda artinya sebelum dan sesudah diberi pembelajaran dengan kelompok – kelompok hasilnya berbeda. Peningkatan dari pretest ke postest sebesar 21,63 (16%). Kelompok beranggota 3 orang mengalami perbedaan sebesar 36%, kelompok beranggota 5 orang sebesar 46% dan kelompok beranggota 7 orang sebesar 18%. Kelompok yang beranggota 5 orang mengalami perbedaan lebih tinggi dibandingkan kelompok yang beranggota 3 orang, sehingga kelompok beranggota 5 orang lebih baik. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan efektivitas kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3, 5 dan 7 orang siswa SMP kelas VIII.

B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti dapat

mengemukakan saran sebagai berikut: 1. Kepala Sekolah selaku pimpinan di sekolah dapat mendukung maupun

memfasilitasi dalam penggunaan berbagai model pembelajaran terutama pembelajaran matematika dengan kelompok kerja.

2. Para guru hendaknya lebih baik menerapkan pembelajaran matematika yang mengaktifkan siswa dalam kerja kelompok dengan banyak anggota kelompok kerja 5 orang dan mempersiapkan perangkat pembelajaran yang sebaik-baiknya.

3. Para siswa hendaknya menumbuhkan semangat kerjasama dan tanggungjawabnya dalam kelompok. Siswa dapat menempatkan diri ketika bekerja dalam kelompok kecil maupun kelompok besar.

Page 53: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

38

Page 54: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

39

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 2003. Strategi Belajar Mengajar Kimia. Jakarta: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Arikunto, S. 2007. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Ernawati, Y. S. 2003. Transisi Kognitif Dalam Diskusi Kelompok Di SMU 1

Susukan Kab. Semarang Untuk Mata pelajaran Sosiologi. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

Gibson, Ivancevich, Donnelly. 1996. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Binarupa Aksara.

Gie, T. L. 2000. Ensiklopedi Ilmu-Ilmu (Encyclopidia of the Science). Yogyakarta: UGM Press.

Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Hakke, R. R. 1998. Interactive-Engangement VS Traditional Methods: A Six Thousand-Student Survey of Machanics Test Data for Introductory Phisycs Courses. Journal of phisycs. 66 (1). htpp://www.phisycs.indiana.edu/~sdi/[diakses pada tanggal 09/02/2013].

Handoko, T. H. 2011. Manajemen. Yogyakarta: BPFEE.

Hasibuan. 2005. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Karya. Hudojo, H. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika.

Malang: UM PRESS. Hudoyo, H. 2000. Mengajar dan Belajar Matematika. Jakarta: Departemen. Huraerah, A. dan Purwanto. 2006. Dinamika Kelompok Konsep dan Aplikasi.

Bandung: Refika Aditama.

Kikhau. 2011. Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Diantara Siswa yang diajar dengan Metode Ceramah dan Metode Diskusi. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

Page 55: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

40

Krismanto. 2003. Teknik, Model dan Strategi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: P4TK Matematika.

Moedjiono dan damyati. 1993. Metode Diskusi. Jakarta: Dep. P. Dan K. Moedjiono dan Hadisusanto. 1985. Metode Diskusi. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Matematika.

Nitimihardjo, C. dan Jusman, I. 1993. Dinamika Kelompok. Bandung: Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial. Pendidikan dan Kebudayaan.

Picciano, A. G. 2001. Beyond Student Perceptions: Issue Of Interction, Presence And Performance Online Course. http//www.Sloan-C publication-Journal: JALN-Volume 6. Diunduh tanggal 5 Juni 2012.

Prawiradilaga, D. S. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran (instructional design principles). Yogyakarta: Kencana.

Robbins, S. P. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi dan Aplikasi.

Jakarta: Prenhallindo.

Santrock, J. W. 2008. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Kencana. Septina, E. D. 2010. Prestasi Belajar Matematika Siswa yang Belajar Melalui

Diskusi Kelompok Beranggotakan 3, 5 dan & Orang Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Salatiga Semester 2. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

Siagian, P. S. 1985. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Aksara Baru.

Steers, R. 1980. Efektivitas Organisasi Kaidah Perilaku. Jakarta: Erlangga.

Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Sugiyono. 2002. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: alfabeta.

Suherman, E. 2003. Strategi Pembelajaran matematika Kontemporer. Bandung: JICA, UPI.

Suherman, E., dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Page 56: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

41

Tagela, U. 2003. Manajemen dan Kelompok Kerja. Salatiga: Widya Sari Press.

Taniredja, T. 2011. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfa Beta.

Usman, M. U. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Walgito, B. 2007. Psikologi Kelompok. Yogyakarta: Andi.

Wina, S. 2008. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Zamroni. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf

Publising.

Page 57: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

42

Page 58: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

43

LAMPIRAN

Page 59: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

44

DAFTAR NILAI SISWA KELAS VIII-A

SMP KRISTEN 2 SALATIGA

NO Kode Siswa

NILAI

Pretes Postes

1 A1 27 81

2 A2 54 73

3 A3 36 36

4 A4 45 73

5 A5 18 73

6 A6 36 81

7 A7 63 100

8 A8 9 63

9 A9 81 73

10 A10 54 73

11 A11 81 63

12 A12 63 73

13 A13 54 81

14 A14 36 -

15 A15 54 36

16 A16 54 81

17 A17 54 81

18 A18 63 63

19 A19 45 91

20 A20 45 54

Page 60: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

45

DAFTAR NILAI SISWA KELAS VIII-C

SMP KRISTEN 2 SALATIGA

NO Kode Siswa

NILAI

Pretes Postes

1 C1 63 81

2 C2 72 81

3 C3 63 100

4 C4 81 100

5 C5 63 91

6 C6 45 100

7 C7 36 100

8 C8 45 73

9 C9 45 73

10 C10

11 C11 91 100

12 C12 45 54

13 C13 63 73

14 C14 54 81

15 C15 45 91

16 C16 54 36

17 C17 72 91

18 C18 63 91

19 C19 36 73

20 C20 54 73

Page 61: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

46

DAFTAR NILAI SISWA KELAS VIII-D

SMP KRISTEN 2 SALATIGA

NO Kode Siswa

NILAI

Pretes Postes

1 D1 63 81

2 D2 54 81

3 D3 81 81

4 D4 63 72

5 D5 45 63

6 D6 54 81

7 D7 72 81

8 D8 72 91

9 D9 36 63

10 D10 54 81

11 D11 45 63

12 D12 45 54

13 D13 18 81

14 D14 36 63

15 D15 81 81

16 D16 27 63

17 D17 45 54

18 D18 63 81

19 D19 63 81

20 D20 63 36

Page 62: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

47

KELAS VIII-A

Pertemuan Ke-1 Pertemuan Ke-2

No. Kode siswa

Banyak Anggota

Kelompok No.

Kode Siswa

Banyak Anggota

Kelompok

1 A1

5

1 A1

5

2 A10 2 A3

3 A11 3 A10

4 A12 4 A11

5 A13 5 A12

6 A4

3

6 A5

3 7 A6 7 A9

8 A18 8 A17

9 A2

3

9 A2

3 10 A17 10 A6

11 A19 11 A19

12 A5

3

12 A16

3 13 A16 13 A4

14 A9 14 A18

15 A7

5

15 A7

5

16 A8 16 A8

17 A14 17 A14

18 A15 18 A15

19 A20 19 A13

Page 63: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

48

Pertemuan Ke-3 Pertemuan Ke-4

No. Kode Siswa

Banyak Anggota

Kelompok No.

Kode Siswa

Banyak Anggota

Kelompok

1 A2

3

1 A2

3 2 A5 2 A5

3 A18 3 A18

4 A9

3

4 A9

3 5 A16 5 A16

6 A17 6 A17

7 A1

7

7 A1

7

8 A3 8 A3

9 A8 9 A8

10 A11 10 A11

11 A12 11 A12

12 A14 12 A14

13 A20 13 A20

14 A4

7

14 A4

7

15 A6 15 A6

16 A7 16 A7

17 A15 17 A15

18 A10 18 A10

19 A13 19 A13

20 A19 20 A19

Page 64: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

49

KELAS VIII-C

Pertemuan Ke-1 Pertemuan Ke-2

No. Kode siswa

Banyak Anggota

Kelompok No.

Kode Siswa

Banyak Anggota

Kelompok

1 C1

3

1 C1

3 2 C8 2 C8

3 C13 3 C13

4 C2

5

4 C2

5

5 C6 5 C5

6 C9 6 C9

7 C17 7 C15

8 C18 8 C18

9 C3

5

9 C3

5

10 C5 10 C6

11 C7 11 C7

12 C11 12 C11

13 C16 13 C16

14 C5

5

14 C5

5 15 C12 15 C12

16 C15 16 C17

17 C19 17 C19

18 C20 18 C20

Page 65: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

50

Pertemuan Ke-3 Pertemuan Ke-4

No. Kode Siswa

Banyak Anggota

Kelompok No.

Kode Siswa

Banyak Anggota

Kelompok

1 C2

5

1 C2

5

2 C4 2 C4

3 C7 3 C7

4 C6 4 C6

5 C20 5 C20

6 C3

3

6 C3

3 7 C8 7 C8

8 C15 8 C15

9 C5

3

9 C5

3 10 C11 10 C11

11 C12 11 C12

12 C9

3

12 C9

3 13 C17 13 C17

14 C13 14 C13

15 C1

5

15 C1

5

16 C18 16 C18

17 C14 17 C14

18 C16 18 C16

19 C19 19 C19

Page 66: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

51

KELAS VIII-D

Pertemuan Ke-1 Pertemuan Ke-2

No. Kode Siswa

Banyak anggota

kelompok No.

Kode Siswa

Banyak anggota

kelompok

1 D1

5

1 D1

5

2 D3 2 D3

3 D7 3 D7

4 D10 4 D10

5 D11 5 D11

6 D2

5

6 D2

5

7 D8 7 D8

8 D11 8 D11

9 D13 9 D13

10 D15 10 D15

11 D5

3

11 D5

3 12 D14 12 D14

13 D18 13 D18

14 D6

7

14 D6

7

15 D9 15 D9

16 D12 16 D12

17 D16 17 D16

18 D17 18 D17

19 D19 19 D19

20 D20 20 D20

Page 67: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

52

Pertemuan Ke-3 Pertemuan Ke-4

No. Kode Siswa

Banyak anggota

kelompok No.

Kode Siswa

Banyak anggota

kelompok

1 D1

5

1 D1

5

2 D3 2 D3

3 D7 3 D7

4 D10 4 D10

5 D11 5 D11

6 D2

5

6 D2

5

7 D8 7 D8

8 D11 8 D11

9 D13 9 D13

10 D15 10 D15

11 D5

3

11 D5

3 12 D14 12 D14

13 D18 13 D18

14 D6

7

14 D6

7

15 D9 15 D9

16 D12 16 D12

17 D16 17 D16

18 D17 18 D17

19 D19 19 D19

20 D20 20 D20

Page 68: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

53

MATERI : BANGUN RUANG

WAKTU : 25 MENIT

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Definisi balok adalah ........

A. Bangun ruang yang dibatasi oleh sepasang sisi yang sejajar dan

kongruen serta dibatasi oleh bidang sisi tegak.

B. Bangun ruang yang memiliki bidang sisi alas dan tutup yang

sama

C. Bangun ruang yang memiliki tiga pasang sisi berhadapan yang

sama bentuk dan ukurannya, di mana setiap sisinya berbentuk

persegi panjang.

D. Bangun ruang yang memiliki tiga pasang sisi berhadapan yang

sama bentuk dan ukurannya, di mana setiap sisinya berbentuk

persegi.

2.

Perhatikan gambar di atas ! Diagonal ruang dari bangun balok

adalah . . .

A. AF, BE, EG, FH, BG, dan CF

B. AB,BC, dan BH

C. AG, BH, CE, dan DF

D. AG, BH, AC, dan BD

3. Berikut ini, manakah yang bukan merupakan jaring – jaring balok . .

.

A. C.

D

F

G

C

B A

E

H

Page 69: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

54

B. D.

4. Perhatikan gambar di samping! Prisma segitiga memiliki ...... rusuk.

A. 6

B. 8

C. 9

D. 12

5. Gambar di bawah ini mana yang merupakan gambar dari bangun

ruang prisma?

A.

B.

A

B

`

C E

F D

Page 70: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

55

C.

D.

6. Banyaknya titik sudut yang dimiliki limas segienam adalah . . .

buah.

a. 4

b. 5

c. 6

d. 7

7. Perhatikan bangun ruang di samping.

Jika bagian yang diarsir adalah tutup bangun ruang tersebut,

maka bagian alasnya adalah ......

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

8. Banyaknya diagonal ruang yang dimiliki balok adalah . . .

A. 2 buah

B. 4 buah

C. 6 buah

D. 8 buah

2 1

3

4

1

Page 71: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

56

9. Gambar limas segienam di samping, huruf a, b, dan c dinamakan . .

. .

A. Sisi, rusuk, dan titik sudut

B. Titik sudut, rusuk, dan sisi

C. Rusuk, sisi, dan titik sudut

D. Rusuk, titik sudut dan sisi

10. Bangun di samping merupakan jaring – jaring

bangun ........

A. Balok

B. Kubus

C. Limas segiempat

D. Prisma segitiga

11. Bangun di samping memiliki sisi sebanyak .....buah.

A. 6

B. 8

C. 10

D. 12

@# Selamat Mengerjakan #@

a

b

c P

Q R

S

T U

V

Page 72: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

57

SOAL POSTEST

MATERI : BANGUN RUANG

WAKTU : 25 MENIT

Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat !

1. Bangun di samping memiliki sisi sebanyak .....buah.

A. 6

B. 8

C. 10

D. 12

2.

Perhatikan gambar di atas ! Diagonal ruang dari bangun balok

adalah . . .

A. AF, BE, EG, FH, BG, dan CF

B. AB,BC, dan BH

C. AG, BH, CE, dan DF

D. AG, BH, AC, dan BD

E. Perhatikan bangun ruang di samping.

3. Jika bagian yang diarsir adalah tutup bangun ruang tersebut,

maka bagian alasnya adalah ......

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

D

F

G

C

B A

E

H

2

1

3

4

Page 73: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

58

4. Banyaknya diagonal ruang yang dimiliki balok adalah . . .

A. 2 buah

B. 4 buah

C. 6 buah

D. 8 buah

5. Bangun di samping merupakan jaring – jaring

bangun ........

A. Balok

B. Kubus

C. Limas segiempat

D. Prisma segitiga

6. Gambar di bawah ini mana yang merupakan gambar dari bangun

ruang prisma?

A.

B.

C.

D.

Page 74: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

59

7. Banyaknya titik sudut yang dimiliki limas segienam adalah . . .

buah.

A. 4

B. 5

C. 6

D. 7

8. Definisi balok adalah ........

A. Bangun ruang yang dibatasi oleh sepasang sisi yang sejajar dan

kongruen serta dibatasi oleh bidang sisi tegak.

B. Bangun ruang yang memiliki bidang sisi alas dan tutup yang

sama

C. Bangun ruang yang memiliki tiga pasang sisi berhadapan yang

sama bentuk dan ukurannya, di mana setiap sisinya berbentuk

persegi panjang.

D. Bangun ruang yang memiliki tiga pasang sisi berhadapan yang

sama bentuk dan ukurannya, di mana setiap sisinya berbentuk

persegi.

9. Perhatikan gambar di samping! Prisma segitiga memiliki ...... rusuk.

A. 6

B. 8

C. 9

D. 12

10. Gambar limas segienam di samping, huruf a, b, dan c dinamakan . .

. .

A. Sisi, rusuk, dan titik sudut

B. Titik sudut, rusuk, dan sisi

C. Rusuk, sisi, dan titik sudut

D. Rusuk, titik sudut dan sisi

a

b

c P

Q R

S

T U

V

A

B

`

C E

F D

Page 75: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

60

11. Berikut ini, manakah yang bukan merupakan jaring – jaring balok . .

.

A. C.

B. D.

@# Selamat Mengerjakan #@

Page 76: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

61

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Kristen 2 Salatiga

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII / Gasal

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1x pertemuan)

A. STANDAR KOMPETENSI : GEOMETRI DAN PENGUKURAN

5. Memahami sifat – sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian –

bagiannya serta menentukan ukurannya.

B. KOMPETENSI DASAR

5.1 Mengidentifikasi sifat – sifat kubus, balok, prisma, dan limas, serta

bagian – bagiannya.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN

1. Menyebutkan unsur – unsur kubus dan balok.

2. Menentukan panjang diagonal ruang dan diagonal sisi.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menyebutkan unsur – unsur kubus dan balok.

2. Siswa dapat menentukan panjang diagonal ruang dan diagonal sisi.

E. MATERI AJAR (Terlampir)

Unsur – unsur kubus dan balok

F. METODE PEMBELAJARAN

Diskusi kelompok

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Langkah – langkah pembelajaran Waktu Karater siswa yang

di inginkan

1. Pendahuluan Salam dan absensi kehadiran siswa. Apersepsi :

- Guru menyampaikan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran.

- Guru mengingatkan kembali materi tentang bangun ruang.

Motivasi : - Guru memberi penjelasan

tentang pentingnya mempelajari sifat – sifat bangun ruang.

10 menit Menghormati,

kebersihan,

ketertiban.

Page 77: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

62

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

- Guru mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari – hari.

- Guru dan siswa saling tanya jawab tentang materi yang diajarkan.

- Siswa dibagi ke dalam kelompok yang beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang.

- Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing – masing kelompok.

Elaborasi - Masing – masing kelompok

berdiskusi tentang sifat – sifat balok dan kubus yang diberikan.

- Guru berkeliling untuk memfasilitasi siswa jika ada permasalahan yang ditemukan.

- Masing – masing anggota kelompok saling berinteraksi untuk menemukan jawaban.

Konfirmasi - Guru dan siswa secara bersama –

sama membahas hasil kerja kelompok.

60 menit Bertanggung jawab,

menghargai, tekun,

ketelitian, rasa

ingin tahu,

kesabaran.

3. Penutup Guru dan siswa bertanya jawab

tentang materi yang kurang jelas. Guru dan siswa bersama – sama

membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari.

Guru memberikan penguatan materi kepada siswa.

10 menit Ketelitian,

menghargai,

tanggungjawab.

H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar:

Agus, N. A. 2007. Mudah Belajar Matematika 2: untuk kelas VII

Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. Jakarta:

Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Page 78: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

63

Hadi, Samsul. 2007. Aplikasi Matematika 2 SMP. Jakarta:

Yudhistira.

Alat:

Whiteboard

Spidol

Penggaris

Lembar Kerja Kelompok

Alat peraga kubus dan balok

LCD

I. PENILAIAN

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Skor

Teknik Bentuk

Instrumen Instrumen/Soal

1. Menyebutkan unsur – unsur kubus dan balok.

Tes tertulis

Uraian 1. Sebutkan unsur-unsur (rusuk, sisi, titik sudut, diagonal sisi, diagonal ruang)bangun ruang di bawah ini!

2. Sebutkan unsur – unsur (rusuk, sisi, titik sudut, diagonal sisi, diagonal ruang) bangun ruang di bawah ini!

30

30

2. Menentukan panjang diagonal ruang dan diagonal sisi kubus dan balok.

3. Diketahui panjang rusuk balok ABCD.EFGH adalah 12 cm, 6 cm, dan 4 cm. Tentukanlah: a. panjang diagonal sisi AC. b. panjang diagonal ruang

CE.

20 20

Nilai = jumlah skor = 100

G

C

B A

D

E F

H

Q P

R S

T U

V W

Page 79: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

64

Salatiga, April 2013

Mengetahui,

Guru Mapel Matematika

(Endang Budiastuti, S.Pd)

Guru Praktikan

(Lina Trisna Kuskowanti)

Kepala Sekolah

(Daud Ronald Hutagaol, S.Pd)

Page 80: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

65

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Kristen 2 Salatiga Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII / Gasal Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1x pertemuan)

A. STANDAR KOMPETENSI : GEOMETRI DAN PENGUKURAN

5. Memahami sifat – sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian – bagiannya serta menentukan ukurannya.

B. KOMPETENSI DASAR 5.1 Mengidentifikasi sifat – sifat kubus, balok, prisma, dan limas, serta

bagian – bagiannya. C. INDIKATOR PENCAPAIAN

1. Menyebutkan unsur - unsur prisma dan limas. D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menyebutkan unsur – unsur prisma dan limas. E. MATERI AJAR (Terlampir)

Unsur – unsur prisma dan limas. F. METODE PEMBELAJARAN

Diskusi kelompok G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Langkah – langkah pembelajaran Waktu Karater siswa yang

di inginkan

4. Pendahuluan Salam dan absensi kehadiran siswa. Apersepsi :

- Guru menyampaikan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran.

- Guru mengingatkan kembali materi tentang bangun ruang.

Motivasi : - Guru memberi penjelasan

tentang pentingnya mempelajari sifat – sifat bangun ruang.

10 menit

Menghormati, kebersihan, ketertiban.

5. Kegiatan Inti Eksplorasi

- Guru mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari – hari.

- Guru dan siswa saling tanya jawab tentang materi unsur –

60 menit

Bertanggung jawab, menghargai, tekun, ketelitian, rasa ingin tahu, kesabaran.

Page 81: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

66

unsur prisma dan limas. - Siswa dibagi kedalam kelompok

yang beranggota 3 orang dan 7 orang.

- Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing – masing kelompok.

Elaborasi - Masing – masing kelompok

berdiskusi tentang materi sifat – sifat kubus dan balok.

- Guru berkeliling untuk memfasilitasi siswa jika ada permasalahan yang ditemukan.

- Masing – masing anggota kelompok saling berinteraksi untuk menemukan jawaban.

Konfirmasi - Guru dan siswa secara bersama –

sama membahas hasil kerja kelompok.

6. Penutup Guru dan siswa bertanya jawab

tentang materi yang kurang jelas. Guru dan siswa bersama – sama

membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari.

Guru memberikan penguatan materi kepada siswa.

10 menit

Ketelitian, menghargai, tanggungjawab.

H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar: Agus, N. A. 2007. Mudah Belajar Matematika 2: untuk kelas VII

Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Hadi, Samsul. 2007. Aplikasi Matematika 2 SMP. Jakarta: Yudhistira.

Alat: Whiteboard Spidol Penggaris Lembar Kerja Kelompok LCD

Page 82: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

67

I. PENILAIAN

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Skor

Teknik Bentuk

Instrumen Instrumen/Soal

3. Menyebutkan unsur-unsur prisma dan limas.

Tes tertulis

Uraian J. Sebutkan unsur-unsur (rusuk, sisi, titik sudut, diagonal sisi, diagonal ruang)bangun ruang di bawah ini!

K. Sebutkan unsur – unsur (rusuk, sisi, titik sudut, diagonal sisi, diagonal ruang) bangun ruang di bawah ini!

L. Gambarlah sebuah prisma segi lima!

20

20

10

Nilai = jumlah skor x 2 = 100

Salatiga, April 2013 Mengetahui, Guru Mapel Matematika

(Endang Budiastuti, S.Pd)

Guru Praktikan

(Lina Trisna Kuskowanti)

Kepala Sekolah

(Daud Ronald Hutagaol, S.Pd)

B

E

A

C

D

F

M

K J

L

N

Page 83: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

68

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Kristen 2 Salatiga

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII / Gasal

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1x pertemuan)

Pertemuan ke- : 3

A. STANDAR KOMPETENSI : GEOMETRI DAN PENGUKURAN

5. Memahami sifat – sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian –

bagiannya serta menentukan ukurannya.

B. KOMPETENSI DASAR

5.2 Membuat jaring – jaring kubus, balok, prisma dan limas.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN

1. Membuat jaring – jaring kubus dan balok.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat membuat jaring – jaring kubus dan balok.

E. MATERI AJAR (Terlampir)

Jaring – jaring kubus dan balok.

F. METODE PEMBELAJARAN

Diskusi kelompok

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Langkah – langkah pembelajaran Waktu Karater siswa yang

di inginkan

7. Pendahuluan Salam dan absensi kehadiran siswa. Apersepsi :

- Guru menyampaikan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran.

- Guru mengingatkan kembali materi tentang unsur-unsur kubus dan balok.

Motivasi : - Guru memberi penjelasan

tentang pentingnya mempelajari jaring - jaring bangun ruang.

10 menit Menghormati, kebersihan, ketertiban.

8. Kegiatan Inti 60 menit Bertanggung jawab,

Page 84: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

69

Eksplorasi - Guru mengaitkan materi

pelajaran dengan kehidupan sehari – hari.

- Guru dan siswa saling tanya jawab tentang jaring – jaring kubus dan balok.

- Siswa dibagi kedalam kelompok yang beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang.

- Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing – masing kelompok.

- Guru membagi bahan kerja kelompok kepada masing – masing kelompok.

Elaborasi - Masing – masing kelompok

membuat sebuah kubus dan balok dengan ukuran yang telah ditentukan.

- Masing – masing kelompok berdiskusi tentang jaring – jaring kubus dan balok yang akan dibuat.

- Setiap kelompok berkompetisi membuat jaring-jaring balok dan kubus, di mana setiap kelompok berbeda.

- Setiap kelompok menempelkan jaring – jaring tersebut di karton yang telah di tempel di papan tulis.

- Guru berkeliling untuk memfasilitasi siswa jika ada permasalahan yang ditemukan.

- Masing – masing anggota kelompok saling berinteraksi untuk menemukan jawaban.

Konfirmasi - Guru dan siswa secara bersama –

sama membahas hasil kerja kelompok.

menghargai, tekun, ketelitian, rasa ingin tahu, kesabaran.

9. Penutup Guru dan siswa bertanya jawab

tentang materi yang kurang jelas.

10 menit Ketelitian, menghargai, tanggungjawab.

Page 85: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

70

Guru dan siswa bersama – sama membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari.

Guru memberikan penguatan materi kepada siswa.

H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar:

Agus, N. A. 2007. Mudah Belajar Matematika 2: untuk kelas VII

Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. Jakarta:

Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Hadi, Samsul. 2007. Aplikasi Matematika 2 SMP. Jakarta:

Yudhistira.

Alat:

Whiteboard

Spidol

Penggaris

Lembar Kerja Kelompok

LCD

Notebook

Kertas karton

Gunting

Lem

I. PENILAIAN

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Skor

Teknik Bentuk

Instrumen Instrumen/Soal

1. Membuat jaring – jaring kubus dan balok.

Tes tertulis

Uraian 1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika nomor 2 adalah sisi alasnya maka sisi atasnya ditunjukkan oleh nomor ......

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

25 25

1 2 3

4 5 6

Page 86: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

71

Jika nomor 6 adalah sisi atas balok maka sisi alas balok ditunjukkan oleh nomor....

3. Manakah yang termasuk jaring – jaring kubus di bawah ini !

4. Manakah yang termasuk jaring – jaring balok ?

25 25

5

(I)

(III)

(IV)

(II)

6

3

1

5

4 2

(I)

(II)

5

Page 87: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

72

N

ilai = jumlah skor = 100

Salatiga, April 2013

Mengetahui,

Guru Mapel Matematika

(Endang Budiastuti, S.Pd)

Guru Praktikan

(Lina Trisna Kuskowanti)

Kepala Sekolah

(Daud Ronald Hutagaol, S.Pd)

(III)

(IV)

Page 88: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

73

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Kristen 2 Salatiga

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII / Gasal

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1x pertemuan)

Pertemuan ke- : 4

A. STANDAR KOMPETENSI : GEOMETRI DAN PENGUKURAN

5. Memahami sifat – sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian –

bagiannya serta menentukan ukurannya.

B. KOMPETENSI DASAR

5.2 Membuat jaring – jaring kubus, balok, prisma dan limas.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN

1. Membuat jaring – jaring prisma dan limas.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat membuat jaring – jaring prisma dan limas.

E. MATERI AJAR (Terlampir)

Jaring – jaring prisma dan limas.

F. METODE PEMBELAJARAN

Diskusi kelompok

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Langkah – langkah pembelajaran Waktu Karater siswa yang

di inginkan

1. Pendahuluan Salam dan absensi kehadiran siswa. Apersepsi :

- Guru menyampaikan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran.

- Guru mengingatkan kembali materi tentang unsur – unsur prisma dan limas.

Motivasi : - Guru memberi penjelasan

tentang pentingnya mempelajari jaring - jaring bangun ruang.

10 menit

Menghormati, kebersihan, ketertiban.

2. Kegiatan Inti Eksplorasi

- Guru mengaitkan materi

60 menit

Bertanggung jawab, menghargai, tekun, ketelitian, rasa ingin

Page 89: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

74

pelajaran dengan kehidupan sehari – hari.

- Guru dan siswa saling tanya jawab tentang jaring – jaring prisma dan limas.

- Siswa dibagi kedalam kelompok yang beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang.

- Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing – masing kelompok.

- Guru membagi bahan kerja kelompok kepada masing – masing kelompok untuk membuat prisma dan limas.

Elaborasi - Masing – masing kelompok

berdiskusi tentang jaring – jaring prisma dan limas yang akan dibuat.

- Guru berkeliling untuk memfasilitasi siswa jika ada permasalahan yang ditemukan.

- Masing – masing anggota kelompok saling berinteraksi untuk menemukan jawaban.

Konfirmasi - Guru dan siswa secara bersama –

sama membahas hasil kerja kelompok.

tahu, kesabaran.

3. Penutup Guru dan siswa bertanya jawab

tentang materi yang kurang jelas. Guru dan siswa bersama – sama

membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari.

Guru memberikan penguatan materi kepada siswa.

10 menit

Ketelitian, menghargai, tanggungjawab.

H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar:

Agus, N. A. 2007. Mudah Belajar Matematika 2: untuk kelas VII

Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. Jakarta:

Pusat Perbukuan

Page 90: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

75

Departemen Pendidikan Nasional.

Hadi, Samsul. 2007. Aplikasi Matematika 2 SMP. Jakarta:

Yudhistira.

Alat:

Whiteboard

Spidol

Penggaris

Lembar Kerja Kelompok

LCD

Notebook

Kertas karton

Gunting

Lem

I. PENILAIAN

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Skor

Teknik Bentuk

Instrumen Instrumen/Soal

2. Membuat jaring – jaring prisma dan limas.

Tes tertulis

Uraian 1. Perhatikan jaring – jaring di bawah ini ! Gambar (I) merupakan jaring-jaring ... Gambar(II) merupakan jaring-jaring ...

2. Manakah yang merupakan jaring – jaring prisma ?

30 40

(I) (II)

(I)

Page 91: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

76

3. Manakah yang termasuk jaring – jaring limas?

40

(II)

(III)

(IV)

(I)

(II)

(III)

(IV)

Page 92: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

77

Nilai = jumlah skor = 100

Salatiga, April 2013

Mengetahui,

Guru Mapel Matematika

(Endang Budiastuti, S.Pd)

Guru Praktikan

(Lina Trisna Kuskowanti)

Kepala Sekolah

(Daud Ronald Hutagaol, S.Pd)

Page 93: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

78

KUBUS

Pernahkah kamu melihat dadu? Dadu merupakan salah satu alat

permainan yang berbentuk kubus. Sebuah bangun ruang yang semua sisinya

berbentuk persegi dan semua rusuknya sama panjang. Bangun ruang seperti itu

dinamakan kubus. Sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki unsur-unsur sebagai

berikut.

a. Sisi/Bidang

Sisi kubus adalah bidang yang membatasi kubus. Kubus memiliki 6 buah

sisi yang semuanya berbentuk persegi, yaitu ABCD (sisi bawah), EFGH

(sisi atas), ABFE (sisi depan), CDHG (sisi belakang), BCGF (sisi samping

kiri), dan ADHE (sisi samping kanan).

b. Rusuk

Rusuk kubus adalah garis potong antara dua sisi bidang kubus dan

terlihat seperti kerangka yang menyusun kubus. Kubus ABCD.EFGH

memiliki 12 buah rusuk, yaitu AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF,

CG, dan DH.

c. Titik Sudut

Titik sudut kubus adalah titik potong antara dua rusuk. Kubus ABCD.

EFGH memiliki 8 buah titik sudut, yaitu titik A, B, C, D, E, F, G, dan H.

Selain ketiga unsur di atas, kubus juga memiliki diagonal. Diagonal pada kubus

ada tiga, yaitu diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal.

a. Diagonal Bidang

Coba kamu perhatikan kubus ABCD.EFGH. Pada kubus tersebut

terdapat garis AF yang menghubungkan dua titik sudut yang saling

G

C

B A

D

E F

H

Rusuk

Sisi

Titik sudut

Page 94: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

79

berhadapan dalam satu sisi/bidang. Ruas garis tersebut dinamakan

sebagai diagonal bidang.

Menentukan Panjang Diagonal Bidang/Sisi Kubus

Contoh :

Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 5 cm. Hitunglah panjang

diagonal sisi AC !

H G

A B

C

D

F E

Page 95: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

80

Penyelesaian :

AC2 = AB2 + BC2

AC2 = 52 + 52

= 25 + 25

= 50

= √

= √ x √

= 5√ cm

Jadi panjang diagonal sisi AC adalah 5√ cm.

b. Diagonal Ruang

Sekarang perhatikan kubus ABCD.EFGH. Pada kubus tersebut, terdapat

ruas garis AG yang menghubungkan dua titik sudut yang saling

berhadapan dalam satu ruang. Ruas garis tersebut disebut diagonal

ruang.

Page 96: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

81

Menentukan Panjang Diagonal Ruang Kubus

Contoh :

Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 5 cm. Hitunglah panjang

diagonal sisi AG!

Penyelesaian :

H G

A B

C

D

F E

Page 97: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

82

AG2 = AC2 + CG2

AG2 = (√ )2 + 52

= 50 + 25

= 75

= √

= √ x √

= 5√ cm

Jadi panjang diagonal sisi AC adalah 5√ cm.

c. Bidang Diagonal

Perhatikan kubus ABCD.EFGH. Pada gambar tersebut, terlihat dua buah

diagonal bidang pada kubus ABCD.EFGH yaitu AC dan EG. Ternyata,

diagonal bidang AC dan EG beserta dua rusuk kubus yang sejajar, yaitu

AE dan CG membentuk suatu bidang di dalam ruang kubus bidang

ACGE pada kubus ABCD. Bidang ACGE disebut sebagai bidang diagonal.

Coba kamu sebutkan bidang diagonal lain dari kubus ABCD.EFGH.

Jaring – Jaring Kubus

Jaring-jaring kubus adalah rangkaian sisi-sisi suatu kubus yang jika dipadukan

akan membentuk suatu kubus. Terdapat berbagai macam bentuk jaring-jaring

kubus, di antaranya sebagai berikut:

Page 98: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

83

BALOK

Banyak sekali benda-benda di sekitarmu yang memiliki bentuk seperti

balok. Misalnya, kotak korek api, dus air mineral, dus mie instan, batu bata, dan

lain-lain. Bangun ruang ABCD.EFGH pada gambar tersebut memiliki tiga pasang

sisi berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya, di mana setiap sisinya

berbentuk persegi panjang. Bangun ruang seperti ini disebut balok. Berikut ini

adalah unsur-unsur yang dimiliki oleh balok ABCD.EFGH.

a. Sisi/Bidang

Sisi balok adalah bidang yang membatasi suatu balok. Balok ABCD.EFGH

memiliki 6 buah sisi berbentuk persegi panjang. Keenam sisi tersebut

adalah ABCD (sisi bawah), EFGH (sisi atas), ABFE (sisi depan), DCGH (sisi

G

C

B A

D

E F

H

Page 99: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

84

belakang), BCGF (sisi samping kiri), dan ADHE (sisi samping kanan).

Sebuah balok memiliki tiga pasang sisi yang berhadapan yang sama

bentuk dan ukurannya. Ketiga pasang sisi tersebut adalah ABFE dengan

DCGH, ABCD dengan EFGH, dan BCGF dengan ADHE.

b. Rusuk

Sama seperti dengan kubus, balok ABCD.EFGH memiliki 12 rusuk.

Rusuk-rusuk balok ABCD. EFGH adalah AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE,

AE, BF, CG, dan HD.

c. Titik Sudut

Balok ABCD.EFGH memiliki 8 titik sudut, yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H.

Sama halnya dengan kubus, balok pun memiliki istilah diagonal bidang,

diagonal ruang, dan bidang diagonal. Berikut ini adalah uraian mengenai istilah-

istilah berikut.

d. Diagonal Bidang

Ruas garis AC yang melintang antara dua titik sudut yang saling

berhadapan pada satu bidang, yaitu titik sudut A dan titik sudut C,

dinamakan diagonal bidang balok ABCD.EFGH.

Menentukan Panjang Diagonal Bidang/Sisi Balok

Contoh :

Sebuah balok ABCD.EFGH memiliki ukuran panjang 10 cm, lebar 3 cm

dan tinggi 5 cm. Hitunglah panjang diagonal bidang AC !

Penyelesaian :

AC2 = AB2 + BC2

AC2 = 102 + 32

= 100 + 9

= 109

Page 100: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

85

= √ cm

Jadi panjang diagonal sisi AC adalah √ cm.

e. Diagonal Ruang

Ruas garis CE yang menghubungkan dua titik sudut C dan E pada balok

ABCD.EFGH disebut diagonal ruang balok tersebut. Jadi, diagonal ruang

terbentuk dari ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang

saling berhadapan di dalam suatu bangun ruang.

Menentukan Panjang Diagonal Ruang Balok

Contoh :

Sebuah balok ABCD.EFGH memiliki ukuran panjang 10 cm, lebar 3 cm

dan tinggi 5 cm. Hitunglah panjang diagonal bidang EC !

Penyelesaian :

EC2 = AC2 + AE2

EC2 = (√ )2 + 52

= 109 + 25

= 134

= √ cm

Jadi panjang diagonal sisi AC adalah √ cm.

f. Bidang Diagonal

Sekarang, perhatikan balok ABCD.EFGH. Dari gambar tersebut terlihat

dua buah diagonal bidang yang sejajar, yaitu diagonal bidang HF dan

DB. Kedua diagonal bidang tersebut beserta dua rusuk balok yang

sejajar, yaitu DH dan BF membentuk sebuah bidang diagonal. Bidang

BDHF adalah bidang diagonal balok ABCD.EFGH.

Page 101: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

86

Jaring – Jaring Balok

Jaring-jaring balok tersusun atas rangkaian 6 buah persegi panjang.

Rangkaian tersebut terdiri atas tiga pasang persegi panjang yang setiap

pasangannya memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Terdapat berbagai

macam bentuk jaring-jaring balok. Di antaranya adalah sebagai berikut.

PRISMA

Berbeda dengan kubus dan balok, bangun ruang ini memiliki kekhasan

tersendiri. Coba perhatikan bangun ruang tersebut, memiliki bentuk alas dan

atap yang sama bentuk dan aturannya. Selain itu, semua sisi bagian samping

berbentuk persegi panjang bangun ruang ini dinamakan prisma. Coba

perhatikan prisma segienam ABCDEF.GHIJKL. Dari gambar tersebut, terlihat

bahwa prisma segienam tersebut memiliki unsur-unsur sebagai berikut.

Page 102: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

87

a. Sisi/Bidang

Terdapat 8 sisi atau bidang yang dimiliki oleh prisma segienam, yaitu

ABCDEF (sisi alas), GHIJKL (sisi atas), BCIH (sisi depan), FEKL (sisi

belakang), ABHG (sisi depan kanan), AFLG (sisi belakang kanan), CDJI

(sisi depan kiri), dan DEKJ (sisi belakang kiri).

b. Rusuk

Prisma segienam ABCDEF.GHIJKL memiliki 18 rusuk, 6 di antaranya

adalah rusuk tegak. Rusuk-rusuk tersebut adalah AB, BC, CD, DE, EF, FA,

GH, HI, IJ, JK, KL, LG, dan rusuk-rusuk tegaknya adalah AG, BH, CI, DJ,

EK, FL.

c. Titik Sudut

Prisma segienam ABCDEF.GHIJKL memiliki 12 titik sudut. Titik-titik

sudut tersebut adalah A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, dan L. Selain unsur-

unsur yang telah disebutkan, prisma pun memiliki istilah diagonal

bidang dan bidang diagonal.

d. Diagonal Bidang

Coba kamu perhatikan prisma segienam ABCDEF. GHIJKL. Dari gambar

tersebut terlihat ruas garis BG yang terletak di sisi depan kanan (sisi

tegak) ditarik dari dua titik sudut yang saling berhadapan sehingga ruas

garis BG disebut sebagai diagonal bidang pada bidang prisma segienam

ABCDEF. GHIJKL. Begitu pula dengan ruas garis CJ pada bidang CDIJ.

Ruas garis tersebut merupakan diagonal bidang pada prisma segienam

ABCDEF. GHIJKL.

Page 103: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

88

e. Bidang Diagonal

Sekarang, coba kamu perhatikan prisma segienam ABCDEF.GHIJKL.

Pada prisma segienam tersebut, terdapat dua buah diagonal bidang

yang sejajar yaitu BI dan FK. Kedua diagonal bidang tersebut beserta

ruas garis KI dan FB membentuk suatu bidang di dalam prisma

segienam ABCDEF.GHIJKL. Bidang tersebut adalah bidang BFKI yang

merupakan bidang diagonal prisma segienam.

Penamaan prisma didasarkan pada bentuk sisi alasnya. Misalnya, prisma yang

sisi alasnya berbentuk segitiga dinamakan prisma segitiga, prisma yang sisi

alasnya berbentuk segiempat dinamakan prisma segiempat, dan seterusnya.

Jaring – Jaring Prisma

Jaring-jaring prisma diperoleh dengan cara mengiris beberapa rusuk prisma tersebut sedemikian sehingga seluruh permukaan prisma terlihat. Misalkan, prisma yang akan dibuat jaring-jaringnya adalah prisma segitiga. Berikut ini adalah alur pembuatan jaring-jaring prisma segitiga.

Page 104: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

89

Jaring-jaring prisma memiliki tiga persegipanjang sebagai sisi tegak dan dua segitiga sebagai sisi alas dan sisi atas. Berikut ini adalah berapa jaring-jaring prisma segitiga yang lain.

LIMAS

Kamu pasti telah mengenal bangunan piramida di Mesir, bukan? Kamu

mungkin juga telah melihatnya, baik itu dari atlas, buku pelajaran, televisi,

ataupun melihatnya langsung. Sebagai salah satu keajaiban dunia, piramida

digunakan sebagai makam raja-raja Firaun pada jaman dahulu.

Jika digambarkan ke dalam bentuk geometri, bangunan piramida akan

tampak seperti Gambar di bawah ini. Bangun ruang tersebut memiliki 5 buah

sisi dan memiliki titik puncak. Berbeda halnya dengan prisma yang memiliki

bidang samping berbentuk persegipanjang, bangun ruang tersebut memiliki

Page 105: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

90

bidang samping yang berbentuk segitiga. Bangun ruang tersebut disebut limas

segiempat. Berdasarkan bentuk alasnya, limas memiliki berbagai macam nama.

Coba kamu perhatikan Gambar di bawah berikut ini dengan saksama.

Limas-limas yang ditunjukkan pada Gambar berturut-turut adalah limas

segitiga, limas segilima, dan limas segienam.

Secara umum, unsur - unsur yang dimiliki oleh sebuah limas sebagai berikut.

a. Sisi/Bidang

Dari gambar tersebut, terlihat bahwa setiap limas memiliki sisi samping

yang berbentuk segitiga. Pada limas segiempat E.ABCD, sisi-sisi yang

terbentuk adalah sisi ABCD (sisi alas), ABE (sisi depan), DCE (sisi

belakang), BCE (sisi samping kiri), dan ADE (sisi samping kanan).

b. Rusuk

Limas segiempat E.ABCD memiliki 4 rusuk alas dan 4 rusuk tegak.

Rusuk alasnya adalah AB, BC, CD, dan DA. Adapun rusuk tegaknya

adalah AE, BE, CE, dan DE.

c. Titik Sudut

Page 106: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

91

Jumlah titik sudut suatu limas sangat bergantung pada bentuk alasnya.

Setiap limas memiliki titik puncak (titik yang letaknya atas). Limas

segitiga memiliki 4 titik sudut, limas segiempat memiliki 5 titik sudut,

limas segilima memiliki 6 titik sudut, dan limas segienam memiliki 7 titik

sudut.

Jaring – Jaring Limas Segiempat

Seperti bangun ruang lainnya, jaring-jaring limas diperoleh dengan

mengiris beberapa rusuknya, kemudian direbahkan.

Page 107: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

92

LEMBAR OBSERVASI

Hari/Tanggal :

Kelas :

Kelompok :

Observer :

Petujuk : berilah penilaian Anda dengan memberikan (√) pada kolom

yang sesuai.

No. Aspek yang dinilai Dilakukan

Ya Tidak

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Siswa mau bekerjasama dan berbagi dengan anggota kelompok. Siswa bersifat fleksibel dan terbuka dalam diskusi kelompok. Siswa melakukan kerja sama yang aktif dan terarah pada saat dikusi kelompok. Siswa bertanya kepada anggota kelompok/guru tentang hal – hal yang kurang jelas pada saat diskusi kelompok. Siswa berani mengemukakan pendapat di dalam diskusi kelompok. Siswa mampu menemukan sendiri penyelesaian suatu masalah. Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan diskusi kelompok. Siswa dapat mengatur pembagian tugas dalam kelompok. Siswa dapat menyelesaikan lembar kerja kelompok dengan baik. Siswa dapat mengidentifikasi sumber belajar untuk memperoleh informasi mengenai topiknya. Siswa aktif berdiskusi untuk mengerjakan lembar kerja kelompok. Siswa dapat memberi kesimpulan dari topik yang didiskusikan. Siswa dapat bekerja sama menghimpun sumber belajar. Siswa saling memberi tanggapan baik pertanyaan, pendapat, sanggahan maupun komentar

Total

Keterangan:

1. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas 25%

2. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas 25% x 50%

3. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas 50% x 75%

4. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas 75%

Page 108: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

93

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Nama : 1. ____________________________/____

2. ____________________________/____

3. ____________________________/____

4. ____________________________/____

5. ____________________________/____

6. ____________________________/____

7. ____________________________/____

Kelas :

Materi : Balok dan Kubus

A. Lengkapi tabel di bawah ini ! (poin 20)

Gambar Nama

Bangun Ruang

Banyak Sisi

Banyak Rusuk

Banyak Titik

Sudut

Banyak Diagonal

Ruang

Banyak Diagonal

Sisi

Banyak Bidang

Diagonal

............ .......... .......... .......... ............ ........... ..........

............ .......... .......... .......... ........ ....... ........

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat! (poin 30)

1.

Q P

R S

T U V W

G

C

B A

D

E F

H

G

C

B A

D

E F

H

Sebutkan nama:

a. Rusuk – rusuk dari bangun ruang tersebut.

Jawab.______________________________________

b. Sisi – sisi dari bangun ruang tersebut.

Jawab.______________________________________

c. Diagonal sisi dari bangun ruang tersebut.

Jawab.______________________________________

d. Diagonal ruang dari bangun ruang tersebut.

Jawab.______________________________________

e. Bidang diagonal dari bangun ruang tersebut.

Jawab.______________________________________

Page 109: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

94

2.

C. Diketahui panjang rusuk kubus KLMN.PQRS adalah 8 cm. (poin 30)

1. Hitunglah panjang diagonal sisi KM

Penyelesaian:

2. Hitunglah panjang diagonal ruang LS

Penyelesaian :

Q P

R S

T U

V W Sebutkan nama:

a. Rusuk – rusuk dari bangun ruang tersebut.

Jawab._____________________________

b. Sisi – sisi dari bangun ruang tersebut.

Jawab._____________________________

c. Diagonal sisi dari bangun ruang tersebut.

Jawab._____________________________

d. Diagonal ruang dari bangun ruang tersebut.

Jawab._____________________________

e. Bidang diagonal dari bangun ruang tersebut.

Jawab._____________________________

Page 110: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

95

D. Gambarlah balok JKLM.NOPQ dengan bidang frontal ( bidang depan)

ukuran 6 satuan x 3 satuan ! (poin 20)

Page 111: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

96

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Nama : 1. ____________________________/____

2. ____________________________/____

3. ____________________________/____

4. ____________________________/____

5. ____________________________/____

6. ____________________________/____

7. ____________________________/____

Kelas :

Materi : Prisma dan Limas

E. Lengkapi tabel di bawah ini ! (poin 20)

Gambar Nama

Bangun Ruang

Banyak Sisi

Banyak Rusuk

Banyak Titik

Sudut

Banyak Diagonal

Ruang

Banyak Diagonal Sisi

Banyak Bidang

Diagonal

............ .......... .......... .......... ............ ........... ..........

........... .......... .......... .......... ........ ....... ........

F. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat! (poin 30)

3.

Sebutkan nama :

f. Rusuk – rusuk dari bangun ruang tersebut.

Jawab._______________________________________

g. Sisi – sisi dari bangun ruang tersebut.

Jawab._______________________________________

h. Diagonal sisi dari bangun ruang tersebut.

Jawab._______________________________________

i. Diagonal ruang dari bangun ruang tersebut.

Jawab._______________________________________

j. Bidang diagonal dari bangun ruang tersebut.

Jawab._______________________________________

M K J

L

N

B

E

A

C D

F

A B C

D E F

G

H I J

K L

Page 112: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

97

4.

D. Gambarlah sebuah prisma segiempat! (poin 25)

E. Gambarlah sebuah limas segitiga ! (poin 25)

Sebutkan nama :

f. Rusuk – rusuk dari bangun ruang tersebut.

Jawab.____________________________________

g. Sisi – sisi dari bangun ruang tersebut.

Jawab.____________________________________

h. Titik sudut dari bangun ruang tersebut.

Jawab.____________________________________

i. Diagonal sisi dari bangun ruang tersebut.

Jawab.____________________________________

M K J

L

N

Page 113: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

98

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Kelas :

Nama : 1. ......................................................./.......

2. ....................................................../........

3. ....................................................../........

Materi : Jaring – jaring kubus dan balok.

Tugas Kelompok

A. KUBUS

1. Buatlah sebuah kubus dengan panjang rusuk 12 cm dari bahan yang

telah disediakan! (poin 20)

2. Gambarlah 4 buah jaring – jaring kubus yang berbeda kemudian

temapelkan pada karton yang telah disediakan! (poin 30)

B. BALOK

1. Buatlah sebuah balok dengan panjang 12 cm, lebar 5 cm dan tinggi 8

cm dari bahan yang telah disediakan! (poin 20)

2. Gambarlah 2 buah jaring – jaring balok yang berbeda kemudian

tempelkan pada karton yang telah disediakan! (poin 30)

Soal Kelompok

1. Perhatikan gambar di bawah ini ! (skor 10)

Jika nomor 2 adalah sisi alasnya maka sisi atasnya ditunjukkan oleh nomor

......

2. Perhatikan gambar di bawah ini ! (skor 10)

Jika nomor 6 adalah sisi atas balok maka sisi alas balok ditunjukkan oleh

nomor....

6

3

1

5

4

5

1 2 3

4 5 6

2

1

3

5 6

Page 114: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

99

3. Manakah yang termasuk jaring – jaring kubus di bawah ini ! (skor 15)

4. Manakah yang termasuk jaring – jaring balok ? (skor 15)

(I)

(II)

(III)

(IV)

(I)

(II)

(III)

(IV)

Page 115: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

100

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Kelas :

Nama : 1. ......................................................./.......

2. ....................................................../........

3. ....................................................../........

4. ....................................................../.......

5. ....................................................../.......

Materi : Jaring – jaring kubus dan balok.

Tugas Kelompok

C. KUBUS

3. Buatlah sebuah kubus dengan panjang rusuk 12 cm dari bahan yang

telah disediakan! (poin 15)

4. Gambarlah 4 buah jaring – jaring kubus yang berbeda kemudian

temapelkan pada karton yang telah disediakan! (poin 10)

D. BALOK

3. Buatlah sebuah balok dengan panjang 12 cm, lebar 5 cm dan tinggi 8

cm dari bahan yang telah disediakan! (poin 15)

4. Gambarlah 2 buah jaring – jaring balok yang berbeda kemudian

tempelkan pada karton yang telah disediakan! (poin 10)

Soal Kelompok

5. Perhatikan gambar di bawah ini ! (skor 10)

Jika nomor 2 adalah sisi alasnya maka sisi atasnya ditunjukkan oleh nomor

......

6. Perhatikan gambar di bawah ini ! (skor 10)

6

3

1

5

4

5

1 2 3

4 5 6

2

1

3

5 6

Page 116: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

101

Jika nomor 6 adalah sisi atas balok maka sisi alas balok ditunjukkan oleh

nomor....

7. Manakah yang termasuk jaring – jaring kubus di bawah ini ! (skor 15)

8. Manakah yang termasuk jaring – jaring balok ? (skor 15)

(I)

(II)

(III)

(IV)

(I)

(II)

(III)

(IV)

Page 117: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

102

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Kelas :

Nama : 1. ......................................................./.......

2. ....................................................../........

3. ....................................................../........

4. ....................................................../.......

5. ....................................................../.......

6. ....................................................../.......

7. ....................................................../.......

Materi : Jaring – jaring kubus dan balok.

Tugas Kelompok

E. KUBUS

5. Buatlah sebuah kubus dengan panjang rusuk 12 cm dari bahan yang

telah disediakan! (poin 15)

6. Gambarlah 4 buah jaring – jaring kubus yang berbeda kemudian

temapelkan pada karton yang telah disediakan! (poin 10)

F. BALOK

5. Buatlah sebuah balok dengan panjang 12 cm, lebar 5 cm dan tinggi 8

cm dari bahan yang telah disediakan! (poin 15)

6. Gambarlah 2 buah jaring – jaring balok yang berbeda kemudian

tempelkan pada karton yang telah disediakan! (poin 10)

Soal Kelompok

9. Perhatikan gambar di bawah ini ! (skor 10)

Jika nomor 2 adalah sisi alasnya maka sisi atasnya ditunjukkan oleh nomor

......

10. Perhatikan gambar di bawah ini ! (skor 10)

6

3

1

5

4

5

1 2 3

4 5 6

2

1

3

5 6

Page 118: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

103

Jika nomor 6 adalah sisi atas balok maka sisi alas balok ditunjukkan oleh

nomor....

11. Manakah yang termasuk jaring – jaring kubus di bawah ini ! (skor 15)

12. Manakah yang termasuk jaring – jaring balok ? (skor 15)

(I)

(II)

(III)

(IV)

(I)

(II)

(III)

(IV)

Page 119: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

104

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Kelas :

Nama : 1. ....................................................../.......

2. ....................................................../.......

3. ....................................................../.......

Materi : Jaring – jaring prisma dan limas.

Tugas Kelompok

A. PRISMA

1. Gambarlah sebuah jaring – jaring prisma segitiga dengan alas yang

berbentuk segitiga (alas 9, tinggi 5 cm dan sisi miring 7 cm) sedangkan

tinggi rusuk tegaknya 12 cm kemudian bentuk menjadi sebuah prisma

segitiga dari bahan yang telah disediakan! (poin 10)

2. Gambarlah 2 buah jaring – jaring prisma segitiga yang berbeda dengan

ukuran minimal 2 cm dan kemudian tempelkan pada kertas yang telah

disediakan! (poin 20)

B. LIMAS

1. Gambarlah sebuah jaring – jaring limas segitiga dengan alas yang

berbentuk segitiga siku – siku (6 cm, 8 cm, 10 cm) dan tinggi rusuk

tegaknya 10 cm dan kemudian bentuk menjadi sebuah limas segitiga

dari bahan yang telah disediakan! (poin 10)

2. Gambarlah 2 buah jaring – jaring limas segitiga yang berbeda dengan

ukuran minimal 2 cm dan kemudian tempelkan pada kertas yang telah

di sediakan! (poin 20)

Soal Kelompok

1. Perhatikan jaring – jaring di bawah ini ! (poin 10)

(I) (II)

Page 120: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

105

Gambar (I) merupakan jaring – jaring ...

Gambar (II) merupakan jaring – jaring ...

2. Manakah yang merupakan jaring – jaring prisma ? (poin 15)

3. Manakah yang termasuk jaring – jaring limas? (poin 15)

(I) (II)

(IV)

(I) (II)

(III) (IV)

(III)

Page 121: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

106

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Kelas :

Nama : 1. ....................................................../.......

2. ....................................................../.......

3. ....................................................../.......

4. ....................................................../.......

5. ....................................................../.......

Materi : Jaring – jaring prisma dan limas.

Tugas Kelompok

C. Prisma

1. Gambarlah sebuah jaring – jaring prisma segiempat dengan panjang

rusuk alasnya (5 cm x 10 cm) dan tinggi rusuk tegak 12 cm kemudian

bentuk menjadi sebuah prisma segiempat dari bahan yang telah

disediakan! (poin 15)

2. Gambarlah 2 buah jaring – jaring prisma segiempat yang berbeda

dengan ukuran minimal 2 cm dan kemudian tempelkan pada kertas

yang telah disediakan! (poin 15)

D. LIMAS

1. Gambarlah sebuah jaring – jaring limas segiempat dengan panjang

rusuk alas (6 cm x 9 cm) dan tinggi rusuk limas 10 cm dan kemudian

bentuk menjadi sebuah limas segiempat dari bahan yang telah

disediakan! (poin 15)

2. Gambarlah 2 buah jaring – jaring limas segiempat yang berbeda dengan

ukuran minimal 2 cm dan kemudian tempelkan pada kertas yang telah

di sediakan! (poin 15)

Soal Kelompok

4. Perhatikan jaring – jaring di bawah ini ! (poin 10)

(I) (II)

Page 122: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

107

Gambar (I) merupakan jaring – jaring ...

Gambar (II) merupakan jaring – jaring ...

5. Manakah yang merupakan jaring – jaring prisma ? (poin 15)

6. Manakah yang termasuk jaring – jaring limas? (poin 15)

(I) (II)

(IV)

(I) (II)

(III) (IV)

(III)

Page 123: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

108

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Kelas :

Nama : 1. ....................................................../.......

2. ....................................................../.......

3. ....................................................../.......

4. ....................................................../.......

5. ....................................................../.......

6. ....................................................../.......

7. ....................................................../.......

Materi : Jaring – jaring prisma dan limas.

Tugas Kelompok

E. Prisma

1. Gambarlah sebuah jaring – jaring prisma segienam dengan panjang

rusuk alasnya 5 cm dan tinggi rusuk tegak 12 cm kemudian bentuk

menjadi sebuah prisma segienam dari bahan yang telah disediakan!

(poin 15)

2. Gambarlah 2 buah jaring – jaring prisma segienam yang berbeda

dengan ukuran minimal 2 cm dan kemudian tempelkan pada kertas

yang telah disediakan! (poin 15)

F. LIMAS

1. Gambarlah sebuah jaring – jaring limas segienam dengan panjang

rusuk alas 5 cm dan tinggi rusuk tegak 10 cm dan kemudian bentuk

menjadi sebuah limas segienam dari bahan yang telah disediakan!

(poin 15)

2. Gambarlah 2 buah jaring – jaring limas segienam yang berbeda dengan

ukuran minimal 2 cm dan kemudian tempelkan pada kertas yang telah

di sediakan! (poin 15)

Soal Kelompok

7. Perhatikan jaring – jaring di bawah ini ! (poin 10)

(I) (II)

Page 124: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

109

Gambar (I) merupakan jaring – jaring ...

Gambar (II) merupakan jaring – jaring ...

8. Manakah yang merupakan jaring – jaring prisma ? (poin 15)

9. Manakah yang termasuk jaring – jaring limas? (poin 15)

(I) (II)

(IV)

(I) (II)

(III) (IV)

(III)

Page 125: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

110

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.404 25

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 .8529 .35949 34

VAR00002 .7647 .43056 34

VAR00003 .5294 .50664 34

VAR00004 .2059 .41043 34

VAR00005 .2941 .46250 34

VAR00006 .0000 .00000 34

VAR00007 .5294 .50664 34

VAR00008 .1471 .35949 34

VAR00009 .2353 .43056 34

VAR00010 .6176 .49327 34

VAR00011 .2059 .41043 34

VAR00012 .7941 .41043 34

VAR00013 .0882 .28790 34

VAR00014 .7647 .43056 34

VAR00015 .6471 .48507 34

VAR00016 .5882 .49955 34

VAR00017 .0294 .17150 34

VAR00018 .5294 .50664 34

VAR00019 .7353 .44781 34

VAR00020 .8529 .35949 34

VAR00021 .5588 .50399 34

VAR00022 .8235 .38695 34

VAR00023 .7941 .41043 34

VAR00024 .5588 .50399 34

VAR00025 .9706 .17150 34

Page 126: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

111

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 12.2647 6.988 -.022 .416

VAR00002 12.3529 7.326 -.187 .453

VAR00003 12.5882 6.795 .009 .418

VAR00004 12.9118 6.325 .282 .357

VAR00005 12.8235 6.756 .044 .408

VAR00006 13.1176 7.077 .000 .405

VAR00007 12.5882 5.765 .434 .306

VAR00008 12.9706 6.514 .236 .371

VAR00009 12.8824 6.531 .164 .381

VAR00010 12.5000 6.076 .312 .342

VAR00011 12.9118 5.901 .505 .308

VAR00012 12.3235 5.983 .461 .318

VAR00013 13.0294 7.181 -.121 .426

VAR00014 12.3529 7.569 -.286 .472

VAR00015 12.4706 6.257 .241 .361

VAR00016 12.5294 7.408 -.214 .469

VAR00017 13.0882 7.356 -.331 .433

VAR00018 12.5882 6.068 .301 .343

VAR00019 12.3824 6.789 .037 .409

VAR00020 12.2647 6.504 .242 .370

VAR00021 12.5588 6.315 .201 .370

VAR00022 12.2941 6.214 .370 .342

VAR00023 12.3235 7.256 -.157 .445

VAR00024 12.5588 7.163 -.126 .450

VAR00025 12.1471 6.978 .077 .400

Page 127: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

112

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.713 11

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00004 .2059 .41043 34

VAR00007 .5294 .50664 34

VAR00008 .1471 .35949 34

VAR00010 .6176 .49327 34

VAR00011 .2059 .41043 34

VAR00012 .7941 .41043 34

VAR00015 .6471 .48507 34

VAR00018 .5294 .50664 34

VAR00020 .8529 .35949 34

VAR00021 .5588 .50399 34

VAR00022 .8235 .38695 34

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00004 5.7059 5.244 .389 .689

VAR00007 5.3824 4.849 .465 .675

VAR00008 5.7647 5.519 .293 .702

VAR00010 5.2941 5.002 .407 .685

VAR00011 5.7059 4.941 .567 .663

VAR00012 5.1176 5.137 .450 .680

VAR00015 5.2647 5.291 .276 .707

VAR00018 5.3824 5.395 .209 .719

VAR00020 5.0588 5.572 .260 .706

VAR00021 5.3529 5.266 .270 .709

VAR00022 5.0882 5.234 .429 .684

Page 128: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

113

1. Pretest dan Postest

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pretes Postes

N 59 58

Normal Parametersa Mean 53.2542 74.8793

Std. Deviation 1.69407E1 1.62147E1

Most Extreme Differences Absolute .113 .164

Positive .113 .146

Negative -.111 -.164

Kolmogorov-Smirnov Z .868 1.252

Asymp. Sig. (2-tailed) .438 .087

a. Test distribution is Normal.

Page 129: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

114

Statistics

Pretes Postes

N Valid 59 58

Missing 0 1

Mean 53.2542 74.8793

Std. Deviation 1.69407E1 1.62147E1

Kurtosis .125 .467

Std. Error of Kurtosis .613 .618

Minimum 9.00 36.00

Maximum 91.00 100.00

Page 130: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

115

2. Kelompok Beranggota 3 Orang, 5 Orang Dan 7 Orang

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kelompok Beranggota 3, 5, 7 orang

N 36

Normal Parametersa Mean 76.9167

Std. Deviation 4.66828

Most Extreme Differences Absolute .183

Positive .104

Negative -.183

Kolmogorov-Smirnov Z 1.096

Asymp. Sig. (2-tailed) .181

a. Test distribution is Normal.

Page 131: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

116

Test of Homogeneity of Variances

Kelompok beranggota 3, 5, 7 orang

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4.735 2 33 .016

Page 132: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

117

Descriptives

Kelompok beranggota 3, 5, 7 orang

N Mean

Std. Deviatio

n Std.

Error

95% Confidence Interval for Mean

Min Max Lower

Bound Upper Bound

kelompok beranggota 3

12 78.8333 5.04225 1.4555

7 75.6296 82.0370 66.00 84.00

kelompok beranggota 5

17 75.5294 5.03882 1.2220

9 72.9387 78.1201 64.00 80.00

kelompok beranggota 4

7 77.0000 .00000 .00000 77.0000 77.0000 77.00 77.00

Total 36 76.9167 4.66828 .77805 75.3371 78.4962 64.00 84.00

ANOVA

Kelompok beranggota 3, 5, 7 orang

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 76.848 2 38.424 1.849 .173

Within Groups 685.902 33 20.785

Total 762.750 35

Page 133: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

118

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Pair 1

Pretes - Postes

-2.17931E1 21.22045 2.78638 -27.37274 -16.21347 -7.821 57 .000

Page 134: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

Lampiran 12. Data Mentah Hasil Penelitian

119

Subyek Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1

2 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1

3 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1

4 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1

5 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1

6 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1

7 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

8 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1

9 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1

10 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1

11 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

12 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1

13 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1

14 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1

15 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1

16 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1

17 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

18 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1

19 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1

20 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1

21 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

Page 135: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

120

22 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1

23 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1

24 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1

25 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1

26 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0

27 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

28 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1

29 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1

30 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1

31 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1

32 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1

33 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1

34 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1

Page 136: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

Lampiran 12. Data Mentah Hasil Penelitian

121

ubyek Butir Soal

4 7 8 10 11 12 15 18 20 21 22

1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1

2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0

3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

4 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0

5 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1

6 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

7 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1

8 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0

9 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1

10 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1

11 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1

12 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

15 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1

16 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

17 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1

18 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1

19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1

22 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1

23 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1

24 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1

25 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1

26 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1

27 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0

28 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1

29 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

30 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1

31 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1

32 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1

33 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

34 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1

Page 137: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

122

Page 138: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

123

Page 139: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

124

Page 140: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

125

Page 141: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

126

````````````

Page 142: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

127

Page 143: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

128

Page 144: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3622/2/T1_202009038_Full text.pdfrepository.uksw.edu

Lampiran 12. Data Mentah Hasil Penelitian

129