36
MODUL PSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL Setelah memperoleh materi ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang pengertian khalayak dan karakteristik khalayak, arti penting pesan nonverbal secara psikilogis, dan klasifikasi pesan nonverbal. I. Pengantar Khalayak (audience) merupakan factor penentu keberhasilan komunikasi. Ukuran keberhasilan upaya komunikator yang ia lakukan adalah apabila pesan-pesan yang disampaikan melalui saluran/medium yang diterima sampai pada khalayak sasaran, dipahami, dan mendapatkan tanggapan positif, dalam arti sesuai dengan harapan komunikator. Menurut Schramm, seorang perancang komunikasi yang baik tidak akan memulai upayanya dari “apa yang harus dikatakan” , “saluran apa yang akan dipergunakan”, atau “bagaimana cara mengatakannya”, melainkan terlebih dahulu mempertanyakan “siapa yang akan menjadi sasaran penyempaian pesan”.

mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

  • Upload
    buidan

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

MODUL PSIKOLOGI KOMUNIKASI

( 3 SKS )

Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak Oleh : Drs. Riswandi, M.Si.

TUJUAN INSTRUKSIONALSetelah memperoleh materi ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan

menjelaskan tentang pengertian khalayak dan karakteristik khalayak, arti penting pesan

nonverbal secara psikilogis, dan klasifikasi pesan nonverbal.

I. Pengantar Khalayak (audience) merupakan factor penentu keberhasilan komunikasi. Ukuran

keberhasilan upaya komunikator yang ia lakukan adalah apabila pesan-pesan yang

disampaikan melalui saluran/medium yang diterima sampai pada khalayak sasaran,

dipahami, dan mendapatkan tanggapan positif, dalam arti sesuai dengan harapan

komunikator.

Menurut Schramm, seorang perancang komunikasi yang baik tidak akan memulai

upayanya dari “apa yang harus dikatakan” , “saluran apa yang akan dipergunakan”, atau

“bagaimana cara mengatakannya”, melainkan terlebih dahulu mempertanyakan “siapa

yang akan menjadi sasaran penyempaian pesan”.

Dalam proses komuniksi massa, implikasi dari pernyataan Schramm tersebut di atas

adalah, bahwa sebelum komunikator mempengaruhi khalayak melalui pesan-pesan

yang disampaikannya, khalayak terlebih dahulu mempengaruhi

Komunikator. Itulah sebabnya komunikator akan berusaha mengumpulkan data dan

informasi mengenai karakteristik dari individu atau kelompok, atau warga khalayak yang

akan dijadikan sasaran. Atas dasar hal inilah baru komunikator akan dapat menentukan

“apa” yang akan disampaikan dan “bagaimana” cara menyampaikannya.

II. Pengertian khalayak

Page 2: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

Konsep “khalayak” (audience) dalam konteks komunikasi telah dikenal sejak jaman

Yunani Kuno. Pada masa itu pengertian khalayak menunjuk pada sekumpulan orang

yang menonton suatu pertunjukan (misalnya drama, atau pertandingan).

Dengan demikian pengertian khalayak di sini adalah sekumpulan orang yang

terorganisir pada waktu dan tempat tertentu, di mana masing-masing secara sukarela

datang ke suatu tempat karena memiliki perhatian yang sama serta tujuan yang lebih

kurang sama, yaitu ingin memperoleh hiburan.

Sejalan perkembangan jaman, pengertian khalayak tersebut di atas sudah tidak lagi

memadai untuk menggambarkan kondisi nyata dari khalayak. Perubahan yang terjadi

dalam masyarakat, khususnya perubahan yang terjadi dalam hal teknologi

komunikasitelah mengubah konsepsi khalayak dari rumusan awalnya.

Kehadiran teknologi mesin cetak telah melahirkan khalayak pembaca yang tidak lagi

terbatas pada dimensi ruang dan waktu. Munculnya komersialisasi media massa telah

memperluas skala operasi media massa dari hanya sekedar institusi sosial menjadi

institusi ekonomi.

Jadi pada masa sekarang ini konsepsi khalayak menunjuk pada sekumpulan orang yang

terbentuk sebagai akibat atau hasil dari kegiatan komunikasi yang dilakukan yang

jumlahnya besar (bahkan mungkin tidak terbata), tersebar secara luas, banyak di

antaranya yang tidak saling mengenal satu dengan yang lainnya, dan heterogen dalam

hal ciri-ciri sosio ekonomi dan demografinya.

III. Karakteristik Khalayak1. Khalayak sebagai penggarap informasi

Pada dasarnya proses pengolahan informasi yang terjadi pihak penerima

(khalayak) bersifat “selektif”. Pihak penerima pesan pasda saat berhadapan

dengan “bentuk informasi” tertentu akan melakukan “decoding” (pemecahan

atau penginterpretasian kode). Akhirnya, tidak semua isi informasi akan diserap

oleh si penerima secara utuh. Artinya, satu atau beberapa bagian dari isi pesan

itu tidak akan dicerna atau diolah karena tidak masuk dalam kerangka

pengetahuan dan pengalaman hidupnya, atau karena dipandang tidak sesuai

dengan keperluan, minat, dan keinginannya.

Page 3: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

Beberapa studi menunjukkan bahwa, tingkat pendidikan seseorang secara

signifikan turut mempengaruhi derajat pengolahan informasi yang smpai kepada

dirinya. Orang yang latar belakang pendidikannya relative ‘tinggi’, di samping

tinggi rasa ingin tahunya tentang sesuatu, juga cenderung lebih kritis, selektif,

dan banyak pertimbangan dibandingkan dengan orang yang latar belakang

pendidikannya lebih rendah. Itulah sebabnya mempengaruhi sikap dan pendapat

orang yang berpendidikan tinggi jauh lebih sulit dibandingkan dengan orang yang

latar belakang pendidikannya lebih rendah.

2. Khalayak sebagai “problem solver”Khalayak jelas tidak terlepas dari permasalahan kehidupan yang mereka hadapi.

Mereka juga akan selalu berupaya mencari cara-cara pemecahannya.

Dari pihak penerima pesan (khalayak), salah satu fungsi yang diharapkan dari

penyebaran informasi melalui media massa adalah , bahwa informasi tersebut

mampu membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi. Dengan

demikian informasi atau pesan yang dipandang tidak membantu mereka dalam

memecahkan permasalahan atau malah mungkin menambah

kesulitan/permaslahan baru, jelas tidak akan mendapat perahtian mereka.

3. Khalayak sebagi mediator Pada dasarnya proses penyebaran informasi tidak berhenti pada khalayak

sasaran secara langsung sebagai barisan pertama. Arus penyebaran informasi

bisa melalui berbagai tahap dan barisan.

Proses penyebaran informasi yang demikian lazim disebut sebagai “multi-step

flow of communication”. Seorang warga khalayak setelah menerima informasi

dari suatu medium kemungkinan besar akan kembali meneruskan informasi

tersebut kepada orang-orang lainnya.

Dan orang-orang yang menerima informasi inipun selanjutnya akan

menyampaiakan kembali ke orang-orang lainnya.

Dalam proses pengolahan informasi terjadi proses seleksi yang mencakup

perhatian (selective attention), persepsi (selective perception), dan daya ingat

(selective recall).

Page 4: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

4. Khalayak yang mencari pembelaPada suatu waktu seseorang dapat mengalami krisis keyakinan dan diliputi rasa

ketidakpastian. Hal ini bisa terjadi karena adanya sesuatu yang baru yang

mempengaruhi keyakinannya, atau karena factor-faktor lainnya.

Dalam keadaan demikian orang tersebut akan berupaya mencari data dan

informasi yang dipandang bisa mendukung atau membela keyakinannya.

Motivasi mencari informasi yang diharapkan akan dapat menajdi “pembela”

keyakinan merupakan salah satu factor yang mendorong terjadinya seleksi

media. Dengan perkataan lain, seseorang memilih satua medium tertentu

dengan alasan bahwa informasi yang diperoleh dari medium tersebut mampu

mendukung atau memperkuat keyakinannya.

5. Khalayak sebagai anggota kelompokSebagai mahluk sosial, seorang individu juga terikat oleh nilai-nilai kelompok

yang diikutinya, baik secara formal maupun informal.

Yang dimaksud dengan kelompok formal di sini antara lain ABRI, KORPRI,

Serikat Buruh, dll, sedangkan yang termasuk kelompok informal misalnya

kelompok-kelompok hobi seperti pencinta alam, kelompok olah raga, dll.

6. Khalayak sebagai Kelompok

Secara sosiologis masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok orang yang

mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri bisa menyangkut cirri demografis seperti

jenis kelamin, usia, pekerjaan, sukubangsa, dan bisa juga brdasarkan cirri-ciri

nondemografis seperti nilai, hobi, orientasi, dan lain-lain.

Cara berbicara dengan kalangan orang tua tentunya berbeda dengan kalangan

anak muda. Kaitannya dengan proses penyebaran informasi melalui media

massa adalah, bahwa diperlukan adanya “segmentasi” khalayak. Melalui

segmentasi ini khalayak dipandang sebagai suatu kelompok yang secara relative

mempunyai ciri-ciri yang tidak terlalu beragam. Dengan demikian, penyajian

pesan/informasi dengan sendirinya akan disesuaikan dengan kondisi dan

karakteristik dari kelompok khalayak sasaran.

Page 5: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

7. Selera Khalayak

Dalam kaitannya dengan media massa seperti surat kabar dan majalah, selera

khalayak ini bisa menyangkut aspek-aspek jenis isi informasi, (misalnya

informasi politik, ekonomi, sosial, budaya), teknik penyajian (bentuk huruf, lay

out), atau bentuk/formatnya (surat kabar, majalah, tabloid, sheet).

Agar penyampaian informasi mencapai sasarannya, terlebih dahulu perlu

diketahui apa dan bagaimana selera dari calon sasaran khalayak yang akan

dituju. Selera khalayak ini bisa juga berubah-ubah.

IV. Pesan Nonverbal A. Fungsi Pesan Nonverbal Menurut Mark L. Knapp ada 5 fungsi pesan nonverbal sebagai berikut :

1. Repetisi : mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal;

misalnya setelah saya menjealskan penolakan saya, saya menggelengkan

kepala berkali-kali.

2. Substitusi : menggantikan lambang-lambang verbal; misalnya tanpa sepatah

katapun Anda berkata, Anda dapat menunjukkan persetujuan dengan

mengangguk-angguk.

3. Kontradiksi : menolak pesan verbal atau memberikan makna yang lain

terhadap pean verbal. Misalnya, Anda memuji prestasi kawan Anda dengan

mencibirkan bibir Anda dan berkata “Hebat, kau memang hebat”.

4. Komplemen : melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal.

Misalnya, air muka Anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap

dengan kata-kata.

5. Aksentuasi : menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya;

Misalnya Anda mengungkapkan betap jengkelnya Anda denga memukul

mimbar.

B. Arti Penting Pesan Nonverbal secara psikologis

1. Faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi.

Page 6: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

Ketika kita mengobrol atau berkomunikasi tatap muka, kita banyak

menyampaikan gagasan dan pikiran kita lewat pesan-pesan nonverbal. Pada

gilirannya orang lainpun lebih banyak membaca pikiran kita lewatpetunjuk-

petunjuk nonverbal.

2. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan nonverbal

ketimbang pesan verbal.

Anda boleh menulis surat kepada pacara Anda dan mengungkapkan

Gelora kerinduan Anda. Anda tertegun, Anda tidak menemukan kata-

kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu yang begitu mudah

diungkapkan melalui pesan nonverbal.

3. Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif

bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan.

Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar.

4. Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat

diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas.

Fungsi metakomuniaktif artinya memberikan informasi tambahan

yang memperjelas maksud dan makna pesan.

5. Pesan nonverbal merupakan cara komuhnikasi yang lebih efisien

dibandingkan dengan pesan verbal.

Dari segi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien.

Dalam paparan verbal terdapat redundansi (lebih banyak lambang dari

yang diperlukan), repetisi, ambiguity (kata-kata yang bermakna ganda),

dan abstraksi.

6. Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat.

Ada situasi komunikasi yang menuntut kita untuk mengungkapkan gagasan atau

emosi secara tidak langsung. Sugesti di sini dimaksudkan menyarankan sesuatu

kepada orang lain secara implisit atau tersirat. Sugesti paling efektif disampaikan

melalui pesan-pesan nonverbal.

C. Klasifikasi Pesan NonverbalLarry A. Samovar dan Richard E. Porter mengklasifikasikan pesan-pesan

nonverbal ke dalam 2 kategori utama, yaitu “

Page 7: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

1. Perilaku yang terdiri dari penampilan dan pakaian, gerakan

dan postur tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan,

bau-bauan, dan parabahasa.

2. Ruang, waktu, dan diam.

John R. Wenburg dan William W. Wilmot mengemukakan klasifikasi lain dari pesan

nonverbal, sebagai berikut :

1. isyarat-isyarat nonverbal perilaku (behavioral)

2. isyarat-isyarat nonverbal bersifat publik sepeerti ukuran ruangan dan

faktor-faktor situasi lainnya.

Bahasa tubuh Ilmu atau pengetahuan yang berhubungan dengan bahasa tubuh adalah kinesika

(kinesics). Istilah ini dikemukakan pertama kali oleh seorang ahli bahasa nonverbal, Ray

L. Birdwhistell.

Setiap anggota tubuh manusia seperti wajah, tangan, kepala, kaki, dan bahkan seluruh

anggota tubuh kita dapat digunakan sebagai isyarat simbolik.

Isyarat TanganKita sering menyertai ucapan kita dengan isyarat tangan.

Misalnya, orang yang sedang menelepon, meskipun lawan bicara tidak melihat, ia

menggerak-gerakkan tangannya. Isyarat tangan atau ”berbicara dengan tangan” disebut

emblem, mempunyai makna dalam suatu budaya. Desmond Morris et. al,

mengumpulkan 20 isyarat tangan yang sama tapi mempunyai makna yang berbeda

dalam budaya yang berbeda. Sementara seorang Arab menginventarisir paling tidak

247 isyarat tangan yang berlainan yang digunakan orng Arab untuk melengkapi suatu

pembicaraan.

Negara-negara di mana orang-orangnya dikenal sebagai “berbicara dengan tangan”

adalah : Perancis, Italia, Spanyol, Mexico, Arab, dan India. Sementara bangsa-bangsa

yang termasuk hemat atau jarang menggunakan isyarat tangan ketika mereka berbicra

adalah beberapa suku Indian di Bolivia. Karena iklimnya dingin, mereka meletakkan

tangan mereka di bawah syal atau selimut, dan oleh karena itu mereka lebih

mengandalkan ekspresi wajah dan mata.

Page 8: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

Gerakan KepalaDi beberapa negara, anggukan kepala malah berarti “Tidak”, seperti di Bulgaria,

sedangkan isyarat untuk “Ya” adalah dengan menggelengkan kepala.

Di Yunani dan Timur Tengah, kata “Tidak” diisyaratkan dengan cara menyentakkan

kepalanya ke belakang dan menengadahkan wajah.

Sebagian orang di Arab dan Italia mengatakan “Tidak” dengan mengangkat dagu,

sebaliknya cara ini di Maori Selandia baru hal ini berarti “Ya”.

Di India Selatan, gelengan kepala berarti “Ya”, sedangkan di Indonesia hal ini berarti

“Tidak”.

Di Uni Emirat Arab, menggelengkan kepala berarti “ya”.

Di kebanyakan negara, orang yang duduk sambil menegakkan kepala di hadapan orang

yang berbicara berarti memperhatikan si pembicara. Di Australia, pembicara akan

menyangka Anda kecapekan atau mengantuk bila anda memejamkan mata. Akan

tetapi, orang Jepang yang tampak tertidur (mata terpejam dan kepala menunduk), ketika

orang presentasi, sebenarnya sedang menyimak presentasi tersebut dengan sungguh-

sungguh.

Postur tubuh dan posisi kakiPenelitian yang dilakukan oleh William Sheldon memperlihatkan bahwa terdapat

hubungan antara bentuk tubuh dan temperamen.

Menurut Sheldon, bentuk tubuh yang gemuk (endomorph) berhubungan dengan sifat

malas dan tenang.

Bentuk tubuh yang atletis (mesomorph) berhubungan dengan sifat asertif dan percaya

diri, sedangkan tubuh yang kurus (ectomorph) berhubungan dengan sifat introvert yang

lebih menyenangi aktivitas mental daripada aktivitas fisik.

Prof. Hafied Cangara mengelompokkan kode nonverbal sebagai beikut :

1) Kinesics Ialah kode nonvebal yang ditunjukkan oleh gerakan-gerakan badan yang bisa

dibedakanatas 5 jenis, yaitu :

1. Emblems

Ialah isyarat yang punya arti langung pada simbol yang dibat oleh gerakan

badan. Misalnya mengangkat jari V yang artinya victory atau menang;

Page 9: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

mengangkat jempol yang berarti baik (Indonesia), tetapi berarti jelek (India).

Kerdipan mata berarti ”saya tidak sungguh-sungguh”

2. Illustrators

Ialah isyarat yang dibuat dengan gerakan-gerakan badan untuk menjelaskan

sesuatu, misalnya mengenai besarnya barang atau tinggi rendahnya suatu objek

yang dibicarakan. Pandangan ke bawah berarti kesedihan atau depresi

3. Affect displays

Ialah isyarat yang terjadi karena adanya dorongan emosional sehingga

brpengaruh paada ekspresi muka, misalnya tertawa, menangis, senyum,

mencibir, sinis, dn sebagainya. Hampir semua bangsa di dunia menilai perilaku

tertawa dan tersenyum sebagai lambang kebahagiaan, sedangkan menangis

adalah lambang kesedihan.

4. Regulators

Ialah gerakan-gerakan tubuh yang terjadi pada daerah kepala, misalnya

mengangguk tanda setuju atau menggeleng tanda menolak.

5. Adaptory

Ialah gerakan-gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan,

misalnya menggerutu, mengepalkan tinju ke atas meja, dan sebagainya.

Selain gerakan-gerakan badan yang dilakukan oleh kepala dan tangan, juga gerakan

kaki memberi isyarat seprti halnya posisi duduk. Bagi masyarakat Amerika dan Eropa,

posisi duduk dengan posisi kaki menyilang di atas kaki lainnya atau berdiri sambil

bertolak pinggang adalah hal biasa, tetapi bagi orang Indonesia hal ini dinilai sebagai

perbuatan yang kurang sopan. Begitu juga halnya menerima atau membri sesuatu

dengan tangan kiri, pada masyarakat Barat adalah sesuatu hal yang biasa, seangkan di

Indonesia adalah sesuatu yang kurang sopan.

2) Gerakan MataMata adalah alat komunikasi yang paling berarti dlam memberi isyarat tanpa kata.

Ada yang menilai bahwa gerakan mata adalah cerminan isi hati seseorang. Hal ini

misalnya terbukti adanya ungkapan ””lirikan matanya memiliki arti” atau ”pandangan

matanya mengundang”.

Mark Knapp mengemukakan 4 fungsi utama gerakan mata sebagai berikut :

Page 10: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

1. Untuk memperoleh umpan balik dari lawan bicara. Misalnya dengan

mengucapkan bagaimana pendapat Anda tentang hal tersebut?

2. Untuk menyatakan terbukanya saluran komunikasi dengan tibanya waktu untuk

bicara

3. Sebagai sinyal untuk menyalurkan hubungan, di mana kontak mata akan

meningkatkan frekuensi bagi orang yang saling memerlukan. Sebebaliknya

orang yang merasa malu akan berusaha untuk menghinari terjadinya kontak

mata. Misalnya orang yang merasa bersalah atau berhutang akan menghindar

dari orang yang menagihnya.

4. Sebagai pengganti jarak fisik

Bagi orang yang berkunjung ke suatu pesat, tetapi tidak sempat berdekatan

karena banyaknya pengunjung, maka melalui kontak mata mereka dapat

emngatasi jarak pemisah.

3) Sentuhan (touching) Ialah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan.

Menurut bentuknya, sentuhan badan dibagi atas 3 macam :

1. Kinesthetic

Ialah isyarat yang ditunjukkan dengan bergandengan tangan satu sama lain,

sebagai simbol keakraban atau kemesraan.

2. Sosiofugal

Ialah isyarat yang ditunjukkan dengan jabat tangan atau saling merangkul.

Umumnya orang Amerika atau Asia Timur dalam menunjukkan persahabatan

ditandai dengan jabat tangan, sedangkan orng Arab dan Asia Selatan

menunjukkan persahabatan lewat sentuhan pundak atau berpelukan.

3. Thermal

Ialah isyarat yang ditunjukkan dengan sentuhan badan yang terlalu emosional

sebagai tanda persahabatan yang begitu intim, misalnya menepuk punggung

karena sudah lama tidak bertemu.

4. Paralanguage

Ialah isyarat yangditimbulkan dari tekanan atau irama suara sebagai penerima

pesan dapat memahami sesuatu di balik apa yang diucapkan. Misalnya kata

”datang-datanglah ke rumah” bisa diartikan `

betul-bertul mengundang kehadiran kita atau sekedar basa-basi.

Page 11: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

Suatu kesalahpahaman seringkali terjadi kalau komunikasi berlangsung dari

etnik yang berbeda. Suara yang bertekanan besar bisa diartikan oleh etnik tertentu

sebagai perlakuan kasar, meski sesungguhna bukan begitu maksudnya, sebab hal

tersebut sudh menjadi kebiasaan etnik tersebut.

4) DiamBerbeda dengan tekanan suara, maka sikap diam juga sebagai kode nonverbal

yang mempunyai arti.Max Picard menyatakan bahwa diam tidak semata-mata

mengandung arti negatif, tetapi bisa juga mengandung arti positif.

Dalam kehidupan sehari-hari, sikap berdiam diri sangast sulit ditebak,

apakah orang itu malu, penakut, cemas, atau marah. Banyak orang

mengambil sikap diam karena tidak mau menyatakann sesuatu yang

menyakitkan orang lain, misalnya mengatkan ”tidak”.

Tetapi dengan bersikap diam, juga dapat menyebabkan orang bersikap

ragu. Karena itu, sikap diam tidak selamanya berarti menolak sesuatu,

tetapi tidak juga berarti menrima. Mungkin dalam hal ini, sikap diam

berarti ia ingin menyimpan rahasia tertentu, dan hanya ia-lah yang tahu.

Busana

Nilai-nilai agama, kebiasaan, lingkungan fisik, dan iklim, serta tujuan pencitraan

mempengaruhi orang cara kita berdandan. Bangsa-bangsa yang mengalami empat

musim yang berbeda akan menyesuaikan cara mereka berdandan dengan faktor

tersebut. Misalnya pada musim dingin, orang akan berpakaian yang tebal dan menutup

seluruh tubuh. Di Amerika, buasna warna teduh dikenakan untuk kegiatan bisnis dan

sosial. Di India dan Myanmar, orang menggunakan busana tradisional untuk kegiatan

bisnis, sebagaimana juga dilakukan oleh orang Arab.

Sebagian orang berpandangan bahwa pilihan seseorang atas pakaian merupakan

cerminan dari kepribadiannya, misalnya apakah ia orang konservatif, religius, modern,

atau berjiwa muda. Bagi orang-orang tertentu, pakaian, rumah, kenderaan, perhiasan,

dan sebagainya dipakai untuk memproyeksikan citra mereka di hadapan masyarakat.

Mereka mempunyai persepsi bahwa dengan memakai pakaian tertentu mereka akan

dipandang tertentu pula oleh masyarakat.

Page 12: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

Orientasi Ruang dan Jarak PribadiSetiap budaya mempunyai cara khas dalam mengkonseptualisasikan ruang, baik di

dalam rumah, di luar rumah, maupun ketika berhubungan dengan orang lain.

Edward T. Hall (antropolog), mengemukakan istilah proxemics sebagai bidang studi

yang mengkaji persepsi manusia atas ruang (pribadi dan sosial), yaitu cara manusia

menggunakan ruang dalam berkomunikasi. Beberapa ahli lainnya memperluas konsep

proksemika ini dengan memperhitungkan seluruh lingkungan fisik yang mungkin

berpengaruh terhadap proses komunikasi seperti iklim, pencahayaan, dan kepadatan

penduduk.

Pencahayaan dapat mendorong atau menghalangi seseorang untuk berkomunikasi.

Cahaya yang terang sangat diharapkan dalam ruang kuliah dan ruang baca, karena

dibutuhkan untuk membaca dan menulis. Sementara di sebuah kafe atau tempat kencan

lainnya, dibutuhkan cahaya redup atau lebih lunak. Untuk keperluan pembicaraan yang

bersifat pribadi, baik di ruang terbuka maupun ruang tertutup adalah tidak mungkin

menggunakan cahaya yang terang benderang.

ParabahasaParabahasa atau vokalika (vocalics) mengacu pada aspek-aspek suara selain ucapan

yang dapat dipahami, misalnya kecepatan berbicara, nada (tinggi –rendah), intensitas

(volume), suara, intonasi, dialek, suara terputus-putus, suara gemetar, suitan, tawa,

erangan, desahan, gumaman, gerutuan, dan sebagainya. Setiap karakteristik suara ini

mengkomunikasikan emosi dan pikiran kita. Suara yang terengah-engah menandakan

kelemahan, sedangkan ucapan yang terlalu cepat menandakan ketegangan,

kemarahan, dan ketakutan. Kadangkala kita bosan mendengar pembicaraan orang

bukan karena isi atau materi yang disampaikannya, melainkan karena disampaikan

dengan cara monoton dan lamban.

Satu contoh yang menarik dari parabahasa adalah ketika Presiden Habibie (waktu itu,

tahun 1999). Sebelum Habibie menyampaikan Laporan Pertanggungjawabannya di

hadapan Sidang MPR, para anggota majelis sudah bersuara ”Huuuuu...” Tidak sulit

untuk memaknai teriakan seperti itu, yaitu sikap penolakan dn pelecehan, meskipun

para anggota majelis itu belum mengucapkan sepatah katapun juga.

Page 13: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

Meskipun aspek-aspek parabahasa ini berkaitan dengan komunikasi verbal, aspek-

aspek tersebut harus dianggap sebagai bagian dari komunikasi nonverbal, yang

menunjukkan kepada kita bagaimana perasaan pembicara

Mengenai pesannya, apakah ia percaya diri, gugup, atau menunjukkan aspek-aspek

emosional lainnya.

Satu contoh parabahasa yang lain adalah berbicara dengan suara yang keras.Di

Indonesia, suku bangsa yang dikenal dengan tekanan suaranya yang keras, selain

Batak, adalah sukubangs di Riau Kepualauan. Mereka biaa bebicara keras karena suara

mereka terkondisikan oleh alam, yaitu kerasnya tiupan angin dan ombak.

Bangsa yang cenderung bersuara keras ketika berkomunikasi adalah Bangsa Arab,

terutama ketika mereka brbicara kepada orang yang mereka sukai. Bagi orang Arab,

suara keras menandakan kekuatan dan ketulusan, sedangkan suara lemah

mengisyaratkan kelemahan atau tipu daya. Itulah sebabnya, bila kita tidak mengenal

karakter budya ini, boleh jadi kita menganggap suara keras mereka sebagai tanda

agresivitas, kekasaran atau kemarahan, bukan sebagai cerminan ketulusan atau

keranahan.

Mungkin di bangsa-bangsa lain aspek parabahasa bukan pada volume suara , akan

tetapi mungkin pada kecepataannya atau ”melodi”nya. Orang Amerika berbicara lebih

keras daripada orang Perancis; orang Malaysia berbicara lebih cepat daripada orang

Indonesia; orang Arab berbicara lebih cepat daripada orang Inggris; sementara orang

Thailand berbicara lebih bermelodi daripada orang Jepang.

Page 14: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

MODUL PSIKOLOGI KOMUNIKASI

( 3 SKS )

Pokok Bahasan : Karakteristik Saluran Komunikasi Oleh : Drs. Riswandi, M.Si.

TUJUAN INSTRUKSIONALSetelah memperoleh materi ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan

menjelaskan kembali tentang pemilihan karakteristik saluran komunikasi dan

karakteristik media, serta pemilihan karakteristik kreatif

I . Karakteristik Saluran KomunikasiSecara umum ada dua saluran komunikasi yang dapat dipergunakan dalam upaya penyebarluasan pesan, yaitu saluran komunikasi personal dan saluran komunikasi nonpersonal atau disebut juga saluran media massa.

1. Saluran Komunikasi Personal Saluran komunikasi personal, baik yang bersifat langsung perseorangan maupun

melalui kelompok, lebih persuasive dibandingkan dengan saluran media massa.

Hal ini disebabkan karena beberapa factor sebagai berikut :

1) Penyampaian pesan melalui saluran komunikasi personal dapat dilakukan secara

langsung kepada khalayak yang dituju, bersifat pribadi, dan manusiawi.

2) Penyampaian pesan melalui saluran komunikasi personal dapt dilakukan secar lebih

terperinci dan lebih fleksibel disesuaikan dengan situasi dan kondisi nyata.

3) Keterlibatan khalayak dalam proses komunikasi cukup tinggi.

4) Komunikator/sumber dapat langsung mengetahui reaksi, umpan balik, dan tanggapan

dari khalayak atas isi pesan yang disampaikannya.

5) Komunikator/sumber dapat segera memberikan penjelasan apabila terdapat

kesalahpahaman atau kesalahan persepsi dari pihak yang menrima pesan/khalayak

atas pesan yang disampaikannya.

Page 15: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

Dalam hal dampaknya, upaya penyampaian pesan melalui saluran komunikasi personal

ini juga dipandang efektif. Dampak atau hasil komunikasi yang terjadi pda pihak yang

menerima tidak hanya menyangkut aspek kognitif dan afektif, tetapi juga sampai ke

aspek konatif/perilaku. Dengan perkataan lain, melalui saluran komunikasi personal

pihak sumber dapat mempengaruhi pihak penerima dalam hal pengetahuan,

Sikap, dan juga perilakunya. Akan tetapi, penggunaan saluran ini juga mempunyai

kelemahan, yaitu daya jangkau dan kecepatan pesannya adalah terbatas.

2.Saluran Media MassaSaluran media massa mempunyai mempunyai daya jangkauan khalayak yang luas,

bahkan tidak terbatas serta kemampuannya cepat.

Pengertian media massa yang dimaksud tidak hanya terbatas pada surat kabar,

majalah, televise, radio, tetapi juga mencakup berbagai media lainnya seperti billboard,

leaflet, boolets, dan lain-lain. Namun, kelima factor yang disebutkan di atas yang

merupakan kelebihan yang dimiliki oleh saluran komunikasi personal, tidak dimiliki oleh

saluran media massa.

Dampak penyampaian pesan melalui media massa, umumnya hanya menyangkut

aspek kognitif. Oleh karena itu, penggunaan saluran media massa biasanya hanya

dititikberatkan pada upaya pembentukan kesadaran, pengetahuan, dan ingatan

khalayak atas sesuatu isi pesan.

Berikut ini akan diberikan gambaran perbedan antara saluran komunikasi personal dan

saluran media massa.

Perbedaan karakteristik saluran komunikasi personal dan saluran media massa

Karakteristik Saluran personal Saluran media massa

1.Arus pesan dua arah satu arah

2.Bentuk komunikasi langsung melalui media

3.Konteks pribadi umum/massal

4.feedback tinggi rendah

5.Selektivitas terpaan tinggi rendah

Page 16: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

6.Kecepatan menjangkau

Khalayak lambat cepat

7.Efek/akibat/hasil pengatahuan, penambahan

perubahan sikap, dan pengetahuan

perilaku

Di samping saluran komunikasi personal dan media massa, masyarakat kita juga

mengenal adanya media lainnya yang disebut sebagai media tradisional. Media

tradsional ini mencakup berbagai bentuk kesenian seperti wayang golek, ludruk,

ketoprak, lenong betawi, dan sebaginya. Selain itu dikenal juga forum-forum komunikasi

seperti rembug desa, banjar, siapanan, dan lain-lain.

Media tradisional seperti ini juga efektif dipergunakan sebagai saluran komunikasi

persuasi atau promosi suatu idea tau produk. Hal ini dimungkinkan karena selain ia

popular dan dekat dengan masyarakat pendukungnya, penyampaian pesan pesan

melalui media tradisional ini dapat dilakukan sesuai dengan kerangka nilai budaya

masyarakat setempat.; yang perlu diperhatikan adalah bahwa penyisipan pesannya

harus disesuaikan dengan karakteristik komunikasi dari masing-masing medium

tradisional.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil komunikasi yang lebih optimal, akan lebih

baik bila dipergunakan kombinasi atau gabungan penggunaan saluran komunikasi

personal, saluran media massa, dan saluran media tradisional.

II. Pemilihan MediaPemilihan satu atau beberapa media komunikasi, seharusnya dilakukan paling tidak

atas dua pertimbangan sebagai berikut :

1.Pertimbangan mengenai karakteristik media

2. Pertimbangan yang menyangkut kreatif (isi dan teknis penyajian pesan)

1. Pertimbangan Karaktersitik Media

Page 17: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

Tiap medium memiliki karakteristik sendiri yang berbeda satu sama lainnya.

Tiap medium juga secara khusus mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh

karena itu, penentuan suatu medium perlu disesuaikan dengan tujuan dan

kemampuan dari masing-masing medium.

Dalam hal ini hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain adalah sebagai

berikut :

1) Kebutuhan luasnya jangkauan dan kecepatan penetrasiApabila pesan yang ingin disampaikan ditujukan kepada masyarakat secara

luas, maka media seperti radio dan TV adalah pilihan yang tepat. Karena

selain kemampuan jangkauannya yang luas, juga kecepatan penetrasinya

tinggi.

2) Kebutuhan pemeliharaan memoriApabila penyampaian pesan lebih ditujukan pada upaya agar pesan-pesan

yang disampaikan tetap diingat oleh khalayak dalam kurun waktu yang

relative lebih lama, maka media seperti media luar ruang (misalnya billboard,

spanduk, poster, dan lain-lain) dan majalah lebih cocok. Media seperti ini

memiliki “life span” yang relative lebih panjang. Majalah lazimnya disimpan di

rumah sampai berbulan-bulan, sementara surat kabar hanya disimpan untuk

beberapa hari. Bahkan billboard dapat dipasang sampai bertahun-tahun.

3) Kebutuhan jangkauan khalayak yang selektifApabila pesan-pesan yang disampaikan dimaksudkan untuk kelompok-

kelompok masyarakat segmen tertentu/khusus, maka media seperti surat

kabar dan majalah adalah lebih tepat.

Surat kabar dan majalah yang dipilih tentunya harus disesuaikan dengan

segmen khalayak yang dituju. Misalnya majalah wanita tepat untuk

mengiklankan produk-produk kosmetika.

4) Kebutuhan jangkauan khalayak localApabila khalayak sasaran yang ingin dijangkau bersifat local (misalnya

terbatas pada wilayah atau kabupaten tertentu), maka penggunaan media

Page 18: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

seperti stasion siaran radio local, bioskop, dan media luar ruang adalah lebih

tepat.

5) Kebutuhan frekuensi tinggiApabila pesan-pesan yang disampaiakn membutuhkan frekuensi

penyampaian yang tinggi, maka penggunaan media seperti radio dan media

luar ruang akan lebih cocok.

2. Pertimbangan Kreatif (isi dan teknis) Karakteristik kreatif, yaitu yang berkaitan dengan isi, bentuk, dan teknis

penyajian pesan merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam

memilih media yang cocok. Dalam prakteknya, pemilihan suatu medium

justru seringkali didasarkan pada karaktersitik kreatif.

Berikut ini adalah beberapa karaktersitik kreatif yang perlu diperhatikan

1) Kebutuhan gerakApabila pesan yang akan disampaikan menuntut unsur gerak sebagai factor

yang utama, maka media audio visual seperti TV dan film adalah yang tepat.

Contoh : gambaran tentang balap mobil dan iklan kenderaan bermotor.

2) Kebutuhan warnaApabila warna merupakan factor yang ingin ditonjolkan dari suatu pesan,

maka TV, film, dan juga majalah cocok untuk dipergunakan.

Misalnya gambaran tentang keindahan alam, iklan foto berwarna, kosmetika,

cat, dan lain-lain.

3) Kebutuhan suasanaApabila pesan yang akan disampaikan memberikan penekanan pada factor

suasana, maka media audio seperti radio dan media audio visual seperti TV

dan film lebih tepat menjadi pilihan.

Contoh : gambaran tentang semakin padatnya penduduk, kemacetan lalu

lintas, dan lain-lain.

4) Kebutuhan demonstrasi

Page 19: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

Apabila pesan yang akan disampaikan menuntut adanya demonstrasi yang

menggambarkan adanya tata cara, proses, atau hasil, maka media audio

visual seperti TV dan film lebih tepat.

Contoh : Penjelasan tentang tata cara memasak suatu jenis masakan, atau

tata cara pemilihan presiden dalam pemilu, dan lain-lain.

5) Kebutuhan deskripsiApabila pesan yang disampaikan memerlukan suatu uraian yang cukup

eksplisit, komprehensif, sistematis, dan terperinci, maka media cetak seperti

surat kabar, majalah, brosur, dan leaflet lebih cocok. Karena media cetak

memiliki kemampuan editorial yang lebih baik dibandingkan dengan media

elektronik.

Contoh : penjelasan tentang kontrasepsi KB, profil perusahaan dan produk-

produk yang dihasilkannya, dan lain-lain.

III. Konsep Alternatif tentang khalayak

1. Khalayak sebagai kumpulan penonton, pembaca, pendengar, dan pemirsaKumpulan inilah yang disebut sebagai audiens dalam bentuk yang paling dikenal dan

menjadi perhatian seluruh penelitian media. Fokusnya adalah pada jumlah total orang

yang dapat dijangkau oleh satuan isi media tertentu dan jumlah orang dalam

karakteristik demografi tertentu yang penting bagi pengirim.

Dalam praktek, penerapan konsep tersebut tidaklah sesederhana itu dan akhirnya

menimbulkan pertimbangan yang melebihi soal kuatitatif semata.

Clausse telah menunjukkan beberapa kelemahan untuk membedakan berbagai kadar

keikutsertaan dan keterlibatan audiens.

Audiens yang pertama dan yang terbesar adalah populasi yang tersedia untuk

menerima tawaran komunikasi tertentu. Dengan demikian, semau yang memiliki

pesawat televisi adlah audiens televisi adlam artian tertentu.

Kedua, terdapat audiens yang benar-benar menerima hal-hal yang ditawarkan dengan

kadar yang brbeda-beda seperti pemirsa televisi reguler, pembeli surat kabar, dan

sebagainya.

Page 20: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

Ketiga, ada bagian audiens sebenarnya yang mencatat penerimaan isi, dan yang

terakhir ada bagian lebih kecil yang mengendpkan hal-hal yang ditawarkan dan diterima.

Clausse mengemukakn hal ini dengan mengacu pad serangkaian penyusutan, dari

populasi masyarakat secara menyeluruh, kemudian publik potensial bagi suatu pesan,

hingga publik efektif yang benar-benar mengikut, sampai dengan publik pesan tertentu,

dan akhirnya publik yang benar-benar terpengaruh oleh komunikasi.

2. Khalayak sebagai massaMassa seringkali sangat besar, lebih besar dari kebanyakan kelompok, kerumunan atau

publik. Para anggota massa tersebar luas dan biasanya tidak saling mengenal satu

sama lain. Massa kurang memiliki kesadaran diri dan identitas diri, serta tidak mampu

bergerak secara serentak dan terorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Massa

ditandai oleh komposisi yang selalu berubah dan berada dalam batas wilayah yang

selalu berubah pula. Ia tidak bertindak untuk dirinya sendiri, tetapi “disetir” untuk

melakukan suatu tindakan.

Aidiens sebagai massa lebih menekankan pada ukurannya yang besar, heterogenitas,

penyebaran, dan anonimitasny serta lemahnya organisasi sosial dan komposisi yang

selalu berubah dengan cepat dan tidak konsisten.

Massa tidak memiliki keberadaan/eksistensi yang berlanjut kecuali dalam pikiran mereka

yang ingin memperoleh perhatian dari dan memanipulasi orang-orang sebanyak

mungkin.

Menurut Raymond William, tidak ada massa rakyat, yang ada hanya cara pandang

orang-orang sebagai massa. Meskipun demikian, hal itu telah cenderung menjadi

standar untuk memutuskan audiens, semakin mendekati pengertian massa, telah

menyamakan massa dengan audiens bagi media massa.

3. Khalayak sebagai publik atau kelompok sosialUnsur penting dalam versi audiens ini adalah praeksistensi dari kelompok sosial yang

aktif, interaktif, dan sebagian besar otonom yang sebagian besar dilayani oleh media

tertentu, tetapi keberadaannya tidak tergantung pada media.

Gagasan tetang publik telah dibahas melalui sosiologi dan teori demokrasi liberal.

Misalnya gagasan telah didefinisikan oleh Dewey sebagi pengelompokan orang-orang

Page 21: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

secara politis yang terwujud sebagai unit sosial melalui pengakuan bersama atas

masalah bersama yang perlu ditanggulangi. Pengelompokan seperti ini memerlukan

berbagai sarana komunikasi bagi pengembangan dan kesinambungannya.

Meskipun demikian, kita dapat melihat adanya bukti tentang eksistensi berbagai

bentukan audiens yang berciri publik. Hampir seluruh masyarkat memiliki publik yang

mengetahui, yaitu bagian audiens yang paling aktif dalam kehidupan politik dn sosial

serta memiliki banyak sumber informasi, khususnya golongan elit, pembentukan opini,

dan pers spesialis. Bukti kedua, banyak negara menguasai beberapa pers partai

tertentu atau pers yang memang memiliki hubungan politik dengan kelompok

pembacanya. Di sini keanggotaan atau pendukung partai tertentu membentuk publik

yang juga adlah audiens.

Bukti ketiga, terdapat audiens lokal atau komunitas bagi publikasi yang bersifat lokal.

Dalam hal ini audiens cenderung serupa dengan anggota, khususnya anggota yang

paling aktif dari komunitas yang ad sebelumnya, yaitu kelompok sosial.

Bukti terakhir, terdapat sangat banyak audiens tertentu yang terbentuk atas dasar isu,

minat, atau bidang keahlian yang mungkin memiliki bentuk interaksi lainnya dn bukan

sekedar penciptaan pasokan media.

4. Kahalayak sebagai pasar Audiens sebagai pasar muncul sebagai akibat perkembangan ekonomi. Produk media

merupakan komoditi atau jasa ayng ditawarkan untuk dijual kepada sekumpulan

konsumen tertentu yang potensial, bersaing dengan produk media lainnya.

Audiens sebagai pasar berarti sekumpulan calon konsumen dengan profil sosial

ekonomi yang diketahui yang merupakan sasaran suatu medium atau pesan.

Konsep audiens seabgai pasar ini mirip dengan audiens sebagai massa. Dalam arti

jumlahnya yang besar. Yang perlu diperhatikan adalah soal selera dalam kaitannya

dengan produk media yang akan menjadi minat mereka.

Audiens dipandang memiliki signifikansi rangkap bagi media, sebagai perangkat calon

konsumen produk dan sebagai audiens jenis iklan tertentu. Yang merupakan sumber

pendapatan media yang penting.

Dengan demikian, pasar bagi produk media juga mungkin merupakan pasar bagi produk

lainnya. Meskipun media komersial perlu memandang audiensnya sebagai pasar dlam

Page 22: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

arti itu dan adakalanya mencirikan audiens tertentu dalam hubungannya dengan gaya

hidup dan pola konsumsi, ada sejumlah konsekuensi pendekatan ini terhadap cara

memandang audiens.

IV. Tipologi Formasi Kahalayak

1. Kelompok atau publikIstilah ini muncul sejalan dengan pengelompokan sosial yang ada (misalnya

komunitas, keanggotaan minoritas politis, religius atau etnis) dan dengan

karakteristik sosial bersama dari tempat, kelas sosial, politik, budaya, dan

sebagainya.

Tipe ini angat cocok dengan konsep audiens sebagai publik seperti yang sudah

dijelaskan. Di sini mungkin sekali terdapat beberapa ikatan normatif di antara

audiens dan sumber, dan di dalam audiens mungkin terjadi interaksi dan

kesadaran identitas serta tujuan tertentu. Audiens seperti ini mungkin lebih stabil

sepanjang waktu daripada tipe audiens lain. Para anggotanya bertahan lama,

tanggap terhadap, dan memiliki partisipasi tertentu pada apa yang ditawarkan.

2. Kelompok KepuasanAudiens dalam pengertian ini terbentuk atas dasar tujuan atau kebutuhan

individu tertentu yang ada terlepas dari media, tetapi berkaitan dengan, misalnya

isu politik atau sosial.

Tipe audiens ini, yang didasarkan pada kebutuhan atau tujuan tertentu, juga

mungkin agak homogen dilihat dari segi komposisinya, aktif dalam

mengungkapkan permintaan yang membentuk penawaran, dan juga selektif.

Akan tetapi tipe audiens ini bukanlah kelompok sosial, melainkan kumpulan dari

individu-individu yang terwujud dalam perilaku konsumen. Mereka termasuk

kategori pasar atau kumpulan dari apa yang telah dijelaskan di depan. Aktivitas

dan selektivitas rasional terungkap dalam perilaku dan para anggota biasanya

tak akan melihat diri mereka sebagai kelompok atau pasar khusus.

3. Kelompok penggemar atau budaya cita rasa

Page 23: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

Terbentuk atas dasar minat pada jenis isi (atau gaya) atau daya tarik tertentu

akan kepribadian tertentu atau cita rasa budaya/intelektual tertentu.

Tipe audiens ini terdiri dari kelompok penggemar atau pengikut pengarang,

kepribadian, gaya tetapi tidak memiliki suatu definisi atau kategori sosial yang

jelas. Komposisinya akan berubah sepanjang waktu, meskipun beberapa

audiens seperti itu mungkin juga stabil. Eksistensinya seleuruhnya tergantung

pada isi yang ditawarkan dan bila isi ini berubah, audiensi pasti bubar atau

memperbarui diri.

Kadang-kadang jenis audiens ini didorong oleh media untuk membentuk diri

menjadi kelompok sosial (seperti klub penggemar) atau mereka secara spontan

mentransformasikan diri menjadi kelompok sosial.

4. Audiens mediumBerasal dari dan dipertahankan oleh kebiasaan atau loyalitas pada sumber

media tertentu misalnya surat kabar, majalah, saluran radio atau televisi.

Ada banyak contoh saluran audiens medium, dan loyalitas pada saluran juga

didorong oleh media karena alsan komersial. Apakah terbentuk secara spontan

atau oleh manipulasi, loyalitas seperti itu dapat memberi beberapa karakteristik

publik atau kelompok sosial pada jenis audiens ini seperti stabilitas, batas-batas,

dan kesadaran identitas.

Akan tetapi, bagi kebanyakan media yang beorientasi komersial, audiens jenis ini

lebih mirip dengan kumpulan atau pasar. Anggotanya umumnya adalah

pelanggan produk media yang dibicarakan atau produk lain yang diiklankan oleh

media tersebut.

V. Pengaruh Khalayak terhadap Isi MediaMeskipun telah terbukti bahwa kompetensi dan kekuasaan audiens untuk

mempengaruhi produsen/penyalur sangat bergantung pada karakter dan lingkungan

audiens bersangkutan, tetapi ada sejumlah mekanisme umum yang mewujudkan

hubungan timbal balik antara pengirim dan penerima. Mekanisme tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Kritik dan Penggemar

Page 24: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

Konsep audiens atau kelompok pembaca yang tradisional mengasumsikan 2

unsur penting dari tanggapan yang dilembagakan. Satu di antaranya adalah kritik

yang terutama berfungsi untuk kepentingan publik kelas menengah dan

berkaitan dengan jenis isi yang lebih elit.

Jajaran perhatian kritis yang dilembagakan telah cukup melebar sehingga

meliputi televisi, musik, film, dan surat kabar, yang sebagian merupakan

perluasan persyaratan media sendiri sebagai suatu industri.

2. Pertanggung jawaban yang dilembagakanSekarang terdapat banyak tuntutan audiens, sebagai kelompok kepentingan

dalam masyarkat, untuk mempengaruhi isi media.

Timbulnya siaran radio publik telah merangsang banyak perkembangan seperti

itu, karena radio dan televisi seringkali ditetapkan sebagai pelayanan dengan

beban tanggung jawab kepada publik secara menyeluruh.

3. PasarMenurut kebanyakan pendukung kebebasan media, sarana pengendalian dan

pengaruh yang utama dan terbaik adalah pelaksanaan pilihan bebas dalam

kondisi pasar bbebas.

4. Umpan balik langsungBentuk tradisional tanggapan bagi audiens telah dilembagakan oleh media

sendiri dalam bentuk ”surat kepada redaksi” dan hubungan telepon ke stasiun

radio dan televisi. Meskipun demikian, ada keraguan tentang nilai sesungguhnya

sebagai umpan balik, karena sangaat mudah dimanipulasi oleh media sendiri.

Bagi media berskala besar, diragukan apakah tanggapan langsung seperti itu

dapat mengungkapkan keinginan audiens atau dapat menyampaikan informasi

kepada media.

5. Pemanfaatan Citra MediaAda bentuk pengaruh atas isi media yang sangat tidak langsung dan tidak

memadai melalui praktek yang dilakukan sumber media dalam membangun citra

audiens atau calon audiens sebagai sasaran pesan yang dibentuk. Eksistensi

kecenderungan ini telah dibuktikan secara luas dan telah disimpulkan bahwa

Page 25: mejikubirubiru.files.wordpress.com file · Web viewPSIKOLOGI KOMUNIKASI ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Karakteristik Khalayak. Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL. Setelah

citra audiens boleh jadi dibentuk oleh kepentingan profesional sendiri atau

merupakan pengalaman sosial yang sangat sempit.

6. PenelitianYang paling relevan dalam hal ini adalah jenis penelitian yang dilakukan media

untuk memedomani operasinya sendiri. Penelitian memainkan peran kreatif

dalam mempertemukan tujuan komunikator dengan kebutuhan, kepentingan,

dan kapasitas publik.