28
LABORATORIUM KIMIA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA LAPORAN PRAKTIKUM “PROTEIN” OLEH : NAMA : MUHRYADI BAHARUDDIN STAMBUK : 15020140088 KELOMPOK : III (TIGA) KELAS : C4 ASISTEN : MASRURA AZRHIANY

05. PTN2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 05. PTN2

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM

“PROTEIN”

OLEH :

NAMA : MUHRYADI BAHARUDDIN

STAMBUK : 15020140088

KELOMPOK : III (TIGA)

KELAS : C4

ASISTEN : MASRURA AZRHIANY

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2015

Page 2: 05. PTN2

PROTEIN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangProtein adalah molekul organik yang terbanyak didalam sel.

Lebih dari 50% berat kering sel terdiri atas protein. Selain itu,

protein adalah biomomekul yang sesungguhnya, karena senyawa

ini menjalankan berbagai fungsi dasar kehidupan.

Beberapa protein merupakan komponen utama dari jaringan

struktur (otot, kulit, kuku, rambut). Protein lain mengangkut molekul

dari satu bagian ke bagian lain dalam makhluk hidup. Masih ada

lagi yang bertindak sebagai katalis dalam banyak reaksi biologis

yang diperlukan untuk mempertahankan hidup. Ada protein mudah

larut dalam air, tetapi ada pula yang sukar larut dalam air. Pada

percobaan kali ini akan dibuktikan apakah suhu, keasaman/pH dan

garam-garam organik atau anorganik dapat memengaruhi sifat-sifat

protein, misalnya struktur dan kelarutannya.

Protein memiliki umumnya larut jika dilarutkan di dalam air,

garam, asam, basa, dan pelarut-pelarut organik seperti etanol,

kloroform, dan eter. Protein dapat mengalami denaturasi yaitu

perubahan dan perusakan yang terjadi pada struktur protein dan

dapat mengalami koagulasi yaitu penggumpalan yang terjadi pada

molekul protein yang biasanya diawali dengan terjadinya

denaturasi.

Unsur-unsur utama yang membangun molekul protein

adalah karbon, nitrogen, hidrogen, fosfor, dan oksidegn. Dalam

protein kurang lebih 20 macam asam-asam alfa amino berikatan

dengan ikatan peptide dan membentuk molekul yang sangat besar.

Suhu/keasaman pH dan garam-garam organik atau anorganik

dapat mempengaruhi sifat-sifat protein, misalnya : struktur dan

kelarutan. Contoh protein yang terdapat dalam putih telur adalah

albumin dan di susu adalah globulin.

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Page 3: 05. PTN2

PROTEIN

Adapun yang melatarbelakangi praktikum ini dilakukan yaitu,

agar dapat dengan mudah mengenal dan memahami sifat-sifat dari

protein yaitu mengetahui pengaruh pereaksi-pereaksi terhadap

kelarutan protein itu sendiri, sifat dari koagulasi protein dan

mengetahui sifat-sifat protein terhadap ion-ion logam.

1.2 Maksud PraktikumMaksud dari praktikum ini adalah untuk mengenal beberapa

sifat protein berdasarkan reaksi kimia.

1.3 TujuanTujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui terjadinya

koagulasi dan denaturasi.

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Page 4: 05. PTN2

PROTEIN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori UmumProtein merupakan suatu zat makanan yang amat penting

bagi tubuh, karena zat ini di samping berfungsi sebagai bahan

bakar dalam tubuh kita juga berfungsi sebagai zat pembangun dan

pengatur. Protein adalah sumber asam-asam amino yang

mengandung unsur-unsur Karbon sebanyak 50%, Hidrogen 7%,

Oksigen 23% dan Nitrogen 16%. Yang tidak dimiliki oleh lemak

atau karbohidrat. Molekul protein mengandung pula fosfor

sebanyak 0-3%, belerang 0-3%, dan ada jenis protein yang

mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga (Winarno,

2004).

Protein mempunyai molekul besar dengan bobot molekul

bervariasi antara 5000 sampai jutaan. Protein ini bervariasi sesuai

strukturnya. Struktur itu ditentukan oleh jenis, jumlah, dan urutan

asam aminonya. Dengan cara hidrolisis oleh asam atau

enzim,protein akan menghasilkan asam-asam amino. Protein

mudah dipengaruhi oleh suhu tinggi, pH, dan pelarut organik

(Syukri S, 1999).

Molekul protein berukuran lebih besar dibanding karbohidrat

dan lipida. Molekul protein terdiri dari ribuan atom. Satuan dasar

penyusun protein adalah asam amino (Benyamin Lakitan 1993).

Molekul protein mengandung unsur-unsur C, H, O, dan unsur

khusus yang terdapat di dalam protein dan tidak terdapat di dalam

molekul karbohidrat dan lemak ialah nitrogen (N). Bahkan dalam

analisa bahan makanan dianggap bahwa semua N berasal dari

protein, suatu hal yang tidak benar. Unsur nitrogen ini di dalam

makanan mungkin berasal pula dari ikatan organik lain yang bukan

jenis protein, misalnya urea dan berbagai ikatan amino, yang

terdapat dalam jarinan tumbuhan. Nitrogen yang berasal dari ikatan

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Page 5: 05. PTN2

PROTEIN

yang bukan protein, disebut non protein nitrogen (NPN), sebagai

lawan dari protein nitrogen (PN), yang total yaitu semua nitrogen

yang terdapat di dalam contoh bahan makanan yang diperiksa

(Achmad, 1987).

Asam amino yang merupakan monomer protein amino

adalah suatu senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu

amina dan hidroksil. Pada gugus amina terikat pada atom karbon

yang berdekatan dengan gugus karboksil dalam asam amina

terdapat dalam atom karbon yang sama (Wirahadi, 1989).

Asam amino yang meupakan monomer (satuan pembentuk)

proten amino adalah suatu senyawa yang mempunyai dua gugus

fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil. Pada asam amino,

gugus aino terikat atom karbon yang berdekatan dengan gugus

karboksil (C – α) atau dapat dikatakan juga bahwa gugus amina

dan gugus karboksil dalam asam amino terikat pada atom karbon

yang sama (Tim dosen kimia, 2003).

Suatu asam amino dapat diikat sebagai bagian struktur

protein dan membetuk banyak sifat fisisnya. Asam amino sering

dikatakan suatu senyawa sederhana yang mengandung gugus

karboksil dan gugus asam amina, dimana suatu asam alfa amino

dan terikat pada gugus asam amino dan terikat pada atom karbon

(Sudarmadji, 2004).

Pada umumnya asam amino di isolasi dari protein hidroksilat

merupakan asam alfa amino yaitu gugus karboksil dan amino

terikat pada atom karbon yang sama. Yang membedakan satu

asam amino dengan yang lain adalah rantai cabang atau gugus R-

nya. R-berkisar dari satu atom hidrogen (H) sebagaimana terdapat

pada asam amino sedrhana glisin ke ranati karbon yang lebih

panjang, yaitu hingga tujuh atom karbon (Almatsier, 2001).

Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada satu

gugus hidroksil (-COOH), satu gugus amino (-NH2), satu atom

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Page 6: 05. PTN2

PROTEIN

hidrogen (-H) dan satu gugus radikal (-R) atau rantai cabang. Pada

umumnya asam amino yang di isolasi dari protein hidroksilat

merupakan alfa-asam amino, yaitu gugus hidroksil dan amino

terikat pada atom karbon yang sama. Tumbuh-tumbuhan dan

hewan dapat mensintesis protein yaitu tumbuh-tumbuhan dari

nitrogen yang tersedia di tanah, sedangkan hewan bersal dari

asam amino satu sama lain di namakn ikatan peptide (Poedjiadi,

1994).

Hampir semua asam amino mempunyai fungsi khusus.

Triptofan adalah precursor vitamin niasin dan pangantar sraf

serotonin. Metionin memberikan gugus metal guna sintesis kolin

dan kreatinin. Disamping itu metionin merupakan prekusor sistein

dan ikatan mengandung sulfur lain. Fenilalanin adalah prekusor

tirosin dan bersama membnetuk tiroksin dan epinerfin (Almatsier,

2001).

2.2 Prosedur Kerja (Anonim, 2015)1. Kelarutan Protein

Isi 4 buah tabung reaksi masing-masing dengan 3 ml

larutan putih telur. Kedalam tabung reaksi yang pertama

tambahkan 3 ml air. Kedalam tabung reaksi kedua tambahkan 3

ml larutan NaOH 2 M. Kedalam tabung reaksi ketiga tambahkan

3 ml larutan Na2CO3 0,1 M. Kedalam tabung reaksi keempat

tambahkan 3 ml HCl 0,1 M. Amati perubahan-perubahan yang

terjadi.

2. Koagulasi Protein

Isi tabung reaksi dengan 3 ml larutan putih telur.

Tambahkan 2 ml larutan (HNO3) 2 M. Amati perubahan yang

terjadi. Panaskan tabung reaksi perlahan-perlahan. Dinginkan

dan tambahkan 5 ml larutan NaOH 2 M. Amati perubahan yang

terjadi.

3. Reaksi dengan ion-ion logam

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Page 7: 05. PTN2

PROTEIN

Isi tabung reaksi masing-masing 3 ml larutan putih telur.

Tambahkan 2 ml larutan HNO3 2 M. Amati perubahan yang

terjadi. Panaskan tabung reaksi perlahan-lahan. Dinginkan dan

tambahkan 5 ml larutan NaOH 2 M. Amati perubahan yang

terjadi.

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Page 8: 05. PTN2

PROTEIN

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat PraktikumAdapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu cawan

porselin, gegep kayu, lampu spiritus, pipet tetes, pipet skala, rak

tabung dan tabung reaksi.

3.2 Bahan PraktikumAdapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu

AgNO3, Aquadest, CuSO4, etiket, FeCl3, HCl, HNO3, larutan putih

telur (ayam ras, ayam kampung, bebek, puyuh), NaOH, Na2CO3,

NaCl, Pb(NO3)2 dan tissue.

3.3 Cara Kerja KELARUTAN PROTEIN

Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang kita

butuhkan. Diisikan 4 buah tabung reaksi masing-masing dengan

3 mL larutan putih telur, kemudian pada tabung reaksi yang

pertama ditambahkan 3 mL aquadest. Pada tabung reaksi yang

kedua ditambahkan 3 mL larutan NaOH 2 M. Pada tabung

reaksi yang ketiga ditambahkan 3 mL larutan Na2CO3 0,1 M.

Dan pada tabung yang keempat ditambahkan HCl 0,1 M.

kemudian diamati perubahan yang terjadi.

KOAGULASI PROTEIN

Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang kita

butuhkan. Ke dalam sebuah tabung reaksi diisikan dengan 3 mL

larutan putih telur. Kemudian ditambahkan 2 mL larutan HNO3 2

M. Diamati perubahan yang terjadi. Dipanaskan tabung reaksi di

atas lampu spritus secara perlahan-lahan sambil digoyang-

goyangkan. Didinginkan tabung reaksi sampai betul-betul dingin

kemudian ditambahkan 5 mL larutan NaOH 2 M. Diamati

perubahan yang terjadi.

REAKSI DENGAN ION-ION LOGAM

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Page 9: 05. PTN2

PROTEIN

Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang kita

butuhkan. Diisikan 5 buah tabung reaksi masing-masing

dengan 3 mL larutan putih telur. Pada tabung rekasi yang

pertama ditambahkan beberapa tetes larutan AgNO3 0,1 M.

Pada tabung reaksi yang kedua ditambahkan beberapa tetes

larutan CuSO4 0,1 M. Pada tabung reaksi yang ketiga

ditambahkan beberapa tetes NaCl 0,1 M. Pada tabung

reaksi yang keempat ditambahkan beberapa tetes larutan

FeCl3 0,1 M. Pada tabung reaksi yang kelima ditambahkan

beberapa tetes larutan (Pb(NO3)2) 0,1 M. Diamati perubahan

yang terjadi.

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Page 10: 05. PTN2

PROTEIN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASILTabel Hasil Reaksi Sampel Putih Telur Ayam Kampung.a. Kelarutan protein

Putih telur dengan pelarut Pengamatan

Air Tidak larut

Larutan NaOHTerjadi koagulasi

(penggumpalan)

Larutan Na2CO3 Larut, berwarna bening

Larutan HCl Terjadi 2 fase

b. Koagulasi protein

Putih telur dengan pelarut Pengamatan

Sebelum dipanaskan HNO3 Berwarna putih keruh

Setelah dipanaskan Terjadi 2 fase

Pada bagian bawah tabung

reaksi

Terdapat gumpalan putih

(koagulasi)

Pada bagian atas tabun reaksi

Dinginkan + NaOH

Terdapat endapan putih

(koagulasi)

c. Reaksi dengan ion-ion logam

Putih telur dengan pelarut Pengamatan

AgNO3 Larut, tidak terjadi koagulasiCuSO4 Larut, berwarna hijauNaCl Larut, tidak terjadi koagulasi

FeCl3Terjadi koagulasi, berwarna

bening dan orangePb(NO3)2 Larut

Reaksi

a. Kelarutan Protein

a) Kelarutan dalam air

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Page 11: 05. PTN2

PROTEIN

b) Kelarutan dalam NaOH

c) Kelarutan dalam Na2CO3

d) Kelarutan dalam HCl

b. Koagulasi Protein

a) Reaksi albumin + HNO3

b) Reaksi albumin + HNO3 + NaOH

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Page 12: 05. PTN2

PROTEIN

c. Reaksidengan ion-ion logam

a) Reaksi dengan AgNO3

b) Reaksi dengan CuSO4

c) Reaksi dengan NaCl

d) Reaksi dengan Pb(NO3)2

e) Reaksi dengan FeCL3

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Page 13: 05. PTN2

PROTEIN

4.2 PEMBAHASANProtein adalah molekul organik yang terbanyak didalam sel.

Lebih dari 50% berat kering sel terdiri atas protein. Selain itu,

protein adalah biomomekul yang sesungguhnya, karena senyawa

ini menjalankan berbagai fungsi dasar kehidupan.

Beberapa protein merupakan komponen utama dari jaringan

struktur (otot, kulit, kuku, rambut). Protein lain mengangkut molekul

dari satu bagian ke bagian lain dalam makhluk hidup. Masih ada

lagi yang bertindak sebagai katalis dalam banyak reaksi biologis

yang diperlukan untuk mempertahankan hidup. Ada protein yang

mudah larut dalam air, akantetapi ada pula yang sukar larut dalam

air. Pada percobaan kali ini akan dibuktikan apakah suhu,

keasaman/pH dan garam-garam organik atau anorganik dapat

memengaruhi sifat-sifat protein, misalnya struktur dan kelarutannya.

Pada percoban reaksi uji protein dilakukan dengan cara tes

biuret karena tes ini merupakan salah satu cara untuk

mengidentifikasi protein. Dalam larutan basa Biuret memberikan

warna hijau dengan CuSO4, karena terbentuk kompleks Cu++

dengan gugus CO dan gugus NH dari rantai peptide dalam

suasana basa, jika larutan berada dalam suasana basa kuat

ditambahkan larutan CuSO4 akan menjadi warna merah ungu.

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Page 14: 05. PTN2

PROTEIN

Pada percobaan pengendapan dengan logam, digunakan

putih telur, dimana putih telur digunakan sebagai antidotum atau

anti racun, dimana logam-logam berat yang beracun dapat

mengendap bersama protein, sedangkan pH telur mengandung

protein sehingga digunakan sebagai antidotum atau anti racun.

Pada percobaan pengendapan dengan alkohol membuktikan

bahwa dengan penambahan pelarut organik seperti aseton atau

alkohol dalam protein dapat menurunkan kelarutan protein. Hal ini

disebabkan karena kelarutan protein tergantung pada kedudukan

dan distribusi dari gugus hidrofil polar dan hidrofob polar didalam

molekul, sehingga menghasilkan protein yang dipole.

Pada percobaan dengan reaksi-reaksi pengendapan

dilakukan dua metode yaitu termokoagulasi yang dilakukan dengan

cara memanaskan larutan protein yang sudah ditetesi NaOH. Pada

percoban ini didapat bahwa pada pemanasan pada suhu tinggi

dapat menyebabkan protein akan terdenaturasi dan ditambahkan

NaOH pada percobaan ini untuk menetralkan pH dari telur yang

dipakai.

Pada percobaan pertama, yaitu untuk mengetahui kelarutan

protein, mula-mula 3 mL larutan putih telur (albumin) pada tabung

reaksi ditambahkan dengan air sebanyak 3 mL. Alasan

penambahan air yaitu untuk mengetahui bagaimana kelarutan

protein pada pelarut air, dimana pada penambahan air tersebut,

tampak bahwa albumin tidak larut pada pelarut air. Selanjutnya

larutan putih telur (albumin) pada tabung reaksi yang lainnya

ditambahkan dengan larutan NaOH. Alasan penambahan NaOH

yaitu untuk mengetahui bagaimana kelarutan albumin pada pelarut

yang bersifat basa, atau yang memiliki pH diatas titik isoelektrik,

dan dengan penambahan NaOH tersebut tampak terjadinya

koagulasi pada larutan putih telur, lalu larutan putih telur juga

direaksikan dengan larutan Na2CO3. Alasan penambahan Na2CO3

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Page 15: 05. PTN2

PROTEIN

yaitu untuk mengetahui bagaimana kelarutan dari protein pada

larutan garam Na2CO3 yang merupakan garam yang berasal dari

hidrolisis asam lemah dan basa kuat, dari penambahan tersebut

tampak larutan putih telur larut dalam Na2CO3. Selanjutnya larutan

putih telur direaksikan dengan HCl. Alasan penambahan HCl yaitu

untuk membandingkan bagaimana kelarutan albumin pada larutan

bersuasana asam kuat dengan larutan bersuasana basa kuat

seperti NaOH tadi yang memiliki pH dibawah titik isoelektrik. Dari

penambahan HCl tersebut tampak pada larutan albumin terbentuk

2 fase yang memisahkan antara fase albumin dan fase HCl. Jadi

percobaan ini dilakukan untuk mengetahui dan membandingkan

kelarutan albumin pada beberapa pelarut. Seperti pada pelarut

yang bersifat asam kuat, ataupun basa kuat.

Pada percobaan reaksi dengan ion-ion logam albumin

direaksikan dengan beberapa garam logam berat yaitu AgNO3,

CuSO4, NaCl, FeCl3, dan Pb(NO3)2. Alasan penambahan senyawa

tersebut adalah untuk melihat terjadinya koagulasi ataupun

denaturasi pada albumin. Dimana menurut literature yang ada.

Garam logam berat seperti Ag, Pb, Na, Cu, dan Fe akan

membentuk endapan logam proteinat. Ikatan yang terbentuk amat

kuat dan akan memutuskan jembatan garam, sehingga protein

mengalami denaturasi.

Adapun hasil yang tidak sesuai dengan teori, seperti albumin

yang tidak larut pada air, padahal menurut literatur yang ada,

albumin dapat terlarut dengan baik pada air. Ketidaksesuaian hasil

dengan literatur tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

kesalahan seperti adanya perbedaan zat uji yang digunakan,

pereaksi yang digunakan sudah rusak, ataupun pereaksi yang

digunakan tidak murni, dan cara pengerjaan yang kurang teliti.

Adapaun apikasi percobaan ini dalam bidang farmasi yaitu

dalam hal pembuatan suatu sediaan obat yang mengandung gugus

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Page 16: 05. PTN2

PROTEIN

asam amino dan mengetahui senyawa-senyawa apa saja yang

mengandung gugus asam amino.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Page 17: 05. PTN2

PROTEIN

5.1 KesimpulanSetelah melakukan percobaan ini diperoleh kesimpulan yaitu

protein yang terdapat pada sampel larutan putih telur ayam

kampung dapat larut dalam Na2CO3, AgNO3, CuSO4, NaCl, dan

Pb(NO3)2 sedangkan pada air, NaOH, HCl, NaOH, dan FeCl3 terjadi

koagulasi.

5.2 SaranBimbingan dari para asisten sangat diharapkan dalam

proses praktikum karena terkadang para praktikan masih awam

dan asing terhadap bahan-bahan yang digunakan pada praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Page 18: 05. PTN2

PROTEIN

Anonim., 2015, “Penuntun Praktikum Kimia Organik”, Universitas Muslim Indonesia Makassar.

Ditjen POM, 1979, “Farmakope Indonesia”, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Sudarmadji., 2004, “Analisa Bahan Makanan dan Pertanian”, UGM Press, Jogjakarta.

Winarno. F. G,, 2004, “Kimia Pangan dan Gizi”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Wirahadi, kusumah.,1989, “Biokimia Protein Enzim dan Asam Nukleat”, ITB, Bandung.

LAMPIRAN

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Page 19: 05. PTN2

PROTEIN

A. SKEMA KERJA1. Kelarutan protein

2. Koagulasi protein

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Isikan 4 buah tabung reaksi masing-

masing dengan 3 mL larutan putih telur

Ditabung reaksi pertama tambahkan 3

ml air

Ditabung reaksi kedua tambahkan 3 ml larutan NaOH 2 M.

Ditabung reaksi ketiga tambakan 3 ml larutan Na2CO3 0,1 M

Ditabung reaksi keempat tambahkan 3 Ml larutan HCl 0,1 M

Diamati perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung reaksi

Diisi tabung reaksi 3 ml larutan putih telur

Ditambahkan 2 ml larutan (HNO3) 2 M

Diamati perubahan yang terjadi

Page 20: 05. PTN2

PROTEIN

3. Reaksi dengan ion-ion logam

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Dipanaskan tabung reaksi perlahan-lahan

Dinginkan dan tambahkan 5 ml larutan NaOH 2 M

Diamati perubahan yang terjadi

Diisi 5 buah tabung reaksi masing-masing dengan 3 ml larutan putih telur

Ditabung pertama tambahkan beberapa tetes larutan AgNO3 0,1 M

Ditabung reaksi kedua tambahkan beberapa tetes larutan CuSO4 0,1 M

Ditabung reaksi ketiga tambahkan beberapa tetes larutan NaCl 0,1 M

Ditabung reaksi keempat tambahkan beberapa tetes larutan FeCl3 0,1 M

Ditabung reaksi kelima tambahkan beberapa tetes larutan (Pb(NO3)2) 0,1

Page 21: 05. PTN2

PROTEIN

B. GAMBAR HASIL PRAKTIKUM1. Kelarutan Protein

2. Koagulasi Protein

3. Reaksi dengan ion-ion logam

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088

Diamati perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung reaksi

Page 22: 05. PTN2

PROTEIN

MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088