Upload
muhryadi-baharuddin
View
220
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
LABORATORIUM KIMIA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM
“PROTEIN”
OLEH :
NAMA : MUHRYADI BAHARUDDIN
STAMBUK : 15020140088
KELOMPOK : III (TIGA)
KELAS : C4
ASISTEN : MASRURA AZRHIANY
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015
PROTEIN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangProtein adalah molekul organik yang terbanyak didalam sel.
Lebih dari 50% berat kering sel terdiri atas protein. Selain itu,
protein adalah biomomekul yang sesungguhnya, karena senyawa
ini menjalankan berbagai fungsi dasar kehidupan.
Beberapa protein merupakan komponen utama dari jaringan
struktur (otot, kulit, kuku, rambut). Protein lain mengangkut molekul
dari satu bagian ke bagian lain dalam makhluk hidup. Masih ada
lagi yang bertindak sebagai katalis dalam banyak reaksi biologis
yang diperlukan untuk mempertahankan hidup. Ada protein mudah
larut dalam air, tetapi ada pula yang sukar larut dalam air. Pada
percobaan kali ini akan dibuktikan apakah suhu, keasaman/pH dan
garam-garam organik atau anorganik dapat memengaruhi sifat-sifat
protein, misalnya struktur dan kelarutannya.
Protein memiliki umumnya larut jika dilarutkan di dalam air,
garam, asam, basa, dan pelarut-pelarut organik seperti etanol,
kloroform, dan eter. Protein dapat mengalami denaturasi yaitu
perubahan dan perusakan yang terjadi pada struktur protein dan
dapat mengalami koagulasi yaitu penggumpalan yang terjadi pada
molekul protein yang biasanya diawali dengan terjadinya
denaturasi.
Unsur-unsur utama yang membangun molekul protein
adalah karbon, nitrogen, hidrogen, fosfor, dan oksidegn. Dalam
protein kurang lebih 20 macam asam-asam alfa amino berikatan
dengan ikatan peptide dan membentuk molekul yang sangat besar.
Suhu/keasaman pH dan garam-garam organik atau anorganik
dapat mempengaruhi sifat-sifat protein, misalnya : struktur dan
kelarutan. Contoh protein yang terdapat dalam putih telur adalah
albumin dan di susu adalah globulin.
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
PROTEIN
Adapun yang melatarbelakangi praktikum ini dilakukan yaitu,
agar dapat dengan mudah mengenal dan memahami sifat-sifat dari
protein yaitu mengetahui pengaruh pereaksi-pereaksi terhadap
kelarutan protein itu sendiri, sifat dari koagulasi protein dan
mengetahui sifat-sifat protein terhadap ion-ion logam.
1.2 Maksud PraktikumMaksud dari praktikum ini adalah untuk mengenal beberapa
sifat protein berdasarkan reaksi kimia.
1.3 TujuanTujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui terjadinya
koagulasi dan denaturasi.
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
PROTEIN
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori UmumProtein merupakan suatu zat makanan yang amat penting
bagi tubuh, karena zat ini di samping berfungsi sebagai bahan
bakar dalam tubuh kita juga berfungsi sebagai zat pembangun dan
pengatur. Protein adalah sumber asam-asam amino yang
mengandung unsur-unsur Karbon sebanyak 50%, Hidrogen 7%,
Oksigen 23% dan Nitrogen 16%. Yang tidak dimiliki oleh lemak
atau karbohidrat. Molekul protein mengandung pula fosfor
sebanyak 0-3%, belerang 0-3%, dan ada jenis protein yang
mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga (Winarno,
2004).
Protein mempunyai molekul besar dengan bobot molekul
bervariasi antara 5000 sampai jutaan. Protein ini bervariasi sesuai
strukturnya. Struktur itu ditentukan oleh jenis, jumlah, dan urutan
asam aminonya. Dengan cara hidrolisis oleh asam atau
enzim,protein akan menghasilkan asam-asam amino. Protein
mudah dipengaruhi oleh suhu tinggi, pH, dan pelarut organik
(Syukri S, 1999).
Molekul protein berukuran lebih besar dibanding karbohidrat
dan lipida. Molekul protein terdiri dari ribuan atom. Satuan dasar
penyusun protein adalah asam amino (Benyamin Lakitan 1993).
Molekul protein mengandung unsur-unsur C, H, O, dan unsur
khusus yang terdapat di dalam protein dan tidak terdapat di dalam
molekul karbohidrat dan lemak ialah nitrogen (N). Bahkan dalam
analisa bahan makanan dianggap bahwa semua N berasal dari
protein, suatu hal yang tidak benar. Unsur nitrogen ini di dalam
makanan mungkin berasal pula dari ikatan organik lain yang bukan
jenis protein, misalnya urea dan berbagai ikatan amino, yang
terdapat dalam jarinan tumbuhan. Nitrogen yang berasal dari ikatan
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
PROTEIN
yang bukan protein, disebut non protein nitrogen (NPN), sebagai
lawan dari protein nitrogen (PN), yang total yaitu semua nitrogen
yang terdapat di dalam contoh bahan makanan yang diperiksa
(Achmad, 1987).
Asam amino yang merupakan monomer protein amino
adalah suatu senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu
amina dan hidroksil. Pada gugus amina terikat pada atom karbon
yang berdekatan dengan gugus karboksil dalam asam amina
terdapat dalam atom karbon yang sama (Wirahadi, 1989).
Asam amino yang meupakan monomer (satuan pembentuk)
proten amino adalah suatu senyawa yang mempunyai dua gugus
fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil. Pada asam amino,
gugus aino terikat atom karbon yang berdekatan dengan gugus
karboksil (C – α) atau dapat dikatakan juga bahwa gugus amina
dan gugus karboksil dalam asam amino terikat pada atom karbon
yang sama (Tim dosen kimia, 2003).
Suatu asam amino dapat diikat sebagai bagian struktur
protein dan membetuk banyak sifat fisisnya. Asam amino sering
dikatakan suatu senyawa sederhana yang mengandung gugus
karboksil dan gugus asam amina, dimana suatu asam alfa amino
dan terikat pada gugus asam amino dan terikat pada atom karbon
(Sudarmadji, 2004).
Pada umumnya asam amino di isolasi dari protein hidroksilat
merupakan asam alfa amino yaitu gugus karboksil dan amino
terikat pada atom karbon yang sama. Yang membedakan satu
asam amino dengan yang lain adalah rantai cabang atau gugus R-
nya. R-berkisar dari satu atom hidrogen (H) sebagaimana terdapat
pada asam amino sedrhana glisin ke ranati karbon yang lebih
panjang, yaitu hingga tujuh atom karbon (Almatsier, 2001).
Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada satu
gugus hidroksil (-COOH), satu gugus amino (-NH2), satu atom
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
PROTEIN
hidrogen (-H) dan satu gugus radikal (-R) atau rantai cabang. Pada
umumnya asam amino yang di isolasi dari protein hidroksilat
merupakan alfa-asam amino, yaitu gugus hidroksil dan amino
terikat pada atom karbon yang sama. Tumbuh-tumbuhan dan
hewan dapat mensintesis protein yaitu tumbuh-tumbuhan dari
nitrogen yang tersedia di tanah, sedangkan hewan bersal dari
asam amino satu sama lain di namakn ikatan peptide (Poedjiadi,
1994).
Hampir semua asam amino mempunyai fungsi khusus.
Triptofan adalah precursor vitamin niasin dan pangantar sraf
serotonin. Metionin memberikan gugus metal guna sintesis kolin
dan kreatinin. Disamping itu metionin merupakan prekusor sistein
dan ikatan mengandung sulfur lain. Fenilalanin adalah prekusor
tirosin dan bersama membnetuk tiroksin dan epinerfin (Almatsier,
2001).
2.2 Prosedur Kerja (Anonim, 2015)1. Kelarutan Protein
Isi 4 buah tabung reaksi masing-masing dengan 3 ml
larutan putih telur. Kedalam tabung reaksi yang pertama
tambahkan 3 ml air. Kedalam tabung reaksi kedua tambahkan 3
ml larutan NaOH 2 M. Kedalam tabung reaksi ketiga tambahkan
3 ml larutan Na2CO3 0,1 M. Kedalam tabung reaksi keempat
tambahkan 3 ml HCl 0,1 M. Amati perubahan-perubahan yang
terjadi.
2. Koagulasi Protein
Isi tabung reaksi dengan 3 ml larutan putih telur.
Tambahkan 2 ml larutan (HNO3) 2 M. Amati perubahan yang
terjadi. Panaskan tabung reaksi perlahan-perlahan. Dinginkan
dan tambahkan 5 ml larutan NaOH 2 M. Amati perubahan yang
terjadi.
3. Reaksi dengan ion-ion logam
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
PROTEIN
Isi tabung reaksi masing-masing 3 ml larutan putih telur.
Tambahkan 2 ml larutan HNO3 2 M. Amati perubahan yang
terjadi. Panaskan tabung reaksi perlahan-lahan. Dinginkan dan
tambahkan 5 ml larutan NaOH 2 M. Amati perubahan yang
terjadi.
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
PROTEIN
BAB 3 METODE KERJA
3.1 Alat PraktikumAdapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu cawan
porselin, gegep kayu, lampu spiritus, pipet tetes, pipet skala, rak
tabung dan tabung reaksi.
3.2 Bahan PraktikumAdapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu
AgNO3, Aquadest, CuSO4, etiket, FeCl3, HCl, HNO3, larutan putih
telur (ayam ras, ayam kampung, bebek, puyuh), NaOH, Na2CO3,
NaCl, Pb(NO3)2 dan tissue.
3.3 Cara Kerja KELARUTAN PROTEIN
Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang kita
butuhkan. Diisikan 4 buah tabung reaksi masing-masing dengan
3 mL larutan putih telur, kemudian pada tabung reaksi yang
pertama ditambahkan 3 mL aquadest. Pada tabung reaksi yang
kedua ditambahkan 3 mL larutan NaOH 2 M. Pada tabung
reaksi yang ketiga ditambahkan 3 mL larutan Na2CO3 0,1 M.
Dan pada tabung yang keempat ditambahkan HCl 0,1 M.
kemudian diamati perubahan yang terjadi.
KOAGULASI PROTEIN
Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang kita
butuhkan. Ke dalam sebuah tabung reaksi diisikan dengan 3 mL
larutan putih telur. Kemudian ditambahkan 2 mL larutan HNO3 2
M. Diamati perubahan yang terjadi. Dipanaskan tabung reaksi di
atas lampu spritus secara perlahan-lahan sambil digoyang-
goyangkan. Didinginkan tabung reaksi sampai betul-betul dingin
kemudian ditambahkan 5 mL larutan NaOH 2 M. Diamati
perubahan yang terjadi.
REAKSI DENGAN ION-ION LOGAM
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
PROTEIN
Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang kita
butuhkan. Diisikan 5 buah tabung reaksi masing-masing
dengan 3 mL larutan putih telur. Pada tabung rekasi yang
pertama ditambahkan beberapa tetes larutan AgNO3 0,1 M.
Pada tabung reaksi yang kedua ditambahkan beberapa tetes
larutan CuSO4 0,1 M. Pada tabung reaksi yang ketiga
ditambahkan beberapa tetes NaCl 0,1 M. Pada tabung
reaksi yang keempat ditambahkan beberapa tetes larutan
FeCl3 0,1 M. Pada tabung reaksi yang kelima ditambahkan
beberapa tetes larutan (Pb(NO3)2) 0,1 M. Diamati perubahan
yang terjadi.
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
PROTEIN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASILTabel Hasil Reaksi Sampel Putih Telur Ayam Kampung.a. Kelarutan protein
Putih telur dengan pelarut Pengamatan
Air Tidak larut
Larutan NaOHTerjadi koagulasi
(penggumpalan)
Larutan Na2CO3 Larut, berwarna bening
Larutan HCl Terjadi 2 fase
b. Koagulasi protein
Putih telur dengan pelarut Pengamatan
Sebelum dipanaskan HNO3 Berwarna putih keruh
Setelah dipanaskan Terjadi 2 fase
Pada bagian bawah tabung
reaksi
Terdapat gumpalan putih
(koagulasi)
Pada bagian atas tabun reaksi
Dinginkan + NaOH
Terdapat endapan putih
(koagulasi)
c. Reaksi dengan ion-ion logam
Putih telur dengan pelarut Pengamatan
AgNO3 Larut, tidak terjadi koagulasiCuSO4 Larut, berwarna hijauNaCl Larut, tidak terjadi koagulasi
FeCl3Terjadi koagulasi, berwarna
bening dan orangePb(NO3)2 Larut
Reaksi
a. Kelarutan Protein
a) Kelarutan dalam air
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
PROTEIN
b) Kelarutan dalam NaOH
c) Kelarutan dalam Na2CO3
d) Kelarutan dalam HCl
b. Koagulasi Protein
a) Reaksi albumin + HNO3
b) Reaksi albumin + HNO3 + NaOH
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
PROTEIN
c. Reaksidengan ion-ion logam
a) Reaksi dengan AgNO3
b) Reaksi dengan CuSO4
c) Reaksi dengan NaCl
d) Reaksi dengan Pb(NO3)2
e) Reaksi dengan FeCL3
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
PROTEIN
4.2 PEMBAHASANProtein adalah molekul organik yang terbanyak didalam sel.
Lebih dari 50% berat kering sel terdiri atas protein. Selain itu,
protein adalah biomomekul yang sesungguhnya, karena senyawa
ini menjalankan berbagai fungsi dasar kehidupan.
Beberapa protein merupakan komponen utama dari jaringan
struktur (otot, kulit, kuku, rambut). Protein lain mengangkut molekul
dari satu bagian ke bagian lain dalam makhluk hidup. Masih ada
lagi yang bertindak sebagai katalis dalam banyak reaksi biologis
yang diperlukan untuk mempertahankan hidup. Ada protein yang
mudah larut dalam air, akantetapi ada pula yang sukar larut dalam
air. Pada percobaan kali ini akan dibuktikan apakah suhu,
keasaman/pH dan garam-garam organik atau anorganik dapat
memengaruhi sifat-sifat protein, misalnya struktur dan kelarutannya.
Pada percoban reaksi uji protein dilakukan dengan cara tes
biuret karena tes ini merupakan salah satu cara untuk
mengidentifikasi protein. Dalam larutan basa Biuret memberikan
warna hijau dengan CuSO4, karena terbentuk kompleks Cu++
dengan gugus CO dan gugus NH dari rantai peptide dalam
suasana basa, jika larutan berada dalam suasana basa kuat
ditambahkan larutan CuSO4 akan menjadi warna merah ungu.
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
PROTEIN
Pada percobaan pengendapan dengan logam, digunakan
putih telur, dimana putih telur digunakan sebagai antidotum atau
anti racun, dimana logam-logam berat yang beracun dapat
mengendap bersama protein, sedangkan pH telur mengandung
protein sehingga digunakan sebagai antidotum atau anti racun.
Pada percobaan pengendapan dengan alkohol membuktikan
bahwa dengan penambahan pelarut organik seperti aseton atau
alkohol dalam protein dapat menurunkan kelarutan protein. Hal ini
disebabkan karena kelarutan protein tergantung pada kedudukan
dan distribusi dari gugus hidrofil polar dan hidrofob polar didalam
molekul, sehingga menghasilkan protein yang dipole.
Pada percobaan dengan reaksi-reaksi pengendapan
dilakukan dua metode yaitu termokoagulasi yang dilakukan dengan
cara memanaskan larutan protein yang sudah ditetesi NaOH. Pada
percoban ini didapat bahwa pada pemanasan pada suhu tinggi
dapat menyebabkan protein akan terdenaturasi dan ditambahkan
NaOH pada percobaan ini untuk menetralkan pH dari telur yang
dipakai.
Pada percobaan pertama, yaitu untuk mengetahui kelarutan
protein, mula-mula 3 mL larutan putih telur (albumin) pada tabung
reaksi ditambahkan dengan air sebanyak 3 mL. Alasan
penambahan air yaitu untuk mengetahui bagaimana kelarutan
protein pada pelarut air, dimana pada penambahan air tersebut,
tampak bahwa albumin tidak larut pada pelarut air. Selanjutnya
larutan putih telur (albumin) pada tabung reaksi yang lainnya
ditambahkan dengan larutan NaOH. Alasan penambahan NaOH
yaitu untuk mengetahui bagaimana kelarutan albumin pada pelarut
yang bersifat basa, atau yang memiliki pH diatas titik isoelektrik,
dan dengan penambahan NaOH tersebut tampak terjadinya
koagulasi pada larutan putih telur, lalu larutan putih telur juga
direaksikan dengan larutan Na2CO3. Alasan penambahan Na2CO3
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
PROTEIN
yaitu untuk mengetahui bagaimana kelarutan dari protein pada
larutan garam Na2CO3 yang merupakan garam yang berasal dari
hidrolisis asam lemah dan basa kuat, dari penambahan tersebut
tampak larutan putih telur larut dalam Na2CO3. Selanjutnya larutan
putih telur direaksikan dengan HCl. Alasan penambahan HCl yaitu
untuk membandingkan bagaimana kelarutan albumin pada larutan
bersuasana asam kuat dengan larutan bersuasana basa kuat
seperti NaOH tadi yang memiliki pH dibawah titik isoelektrik. Dari
penambahan HCl tersebut tampak pada larutan albumin terbentuk
2 fase yang memisahkan antara fase albumin dan fase HCl. Jadi
percobaan ini dilakukan untuk mengetahui dan membandingkan
kelarutan albumin pada beberapa pelarut. Seperti pada pelarut
yang bersifat asam kuat, ataupun basa kuat.
Pada percobaan reaksi dengan ion-ion logam albumin
direaksikan dengan beberapa garam logam berat yaitu AgNO3,
CuSO4, NaCl, FeCl3, dan Pb(NO3)2. Alasan penambahan senyawa
tersebut adalah untuk melihat terjadinya koagulasi ataupun
denaturasi pada albumin. Dimana menurut literature yang ada.
Garam logam berat seperti Ag, Pb, Na, Cu, dan Fe akan
membentuk endapan logam proteinat. Ikatan yang terbentuk amat
kuat dan akan memutuskan jembatan garam, sehingga protein
mengalami denaturasi.
Adapun hasil yang tidak sesuai dengan teori, seperti albumin
yang tidak larut pada air, padahal menurut literatur yang ada,
albumin dapat terlarut dengan baik pada air. Ketidaksesuaian hasil
dengan literatur tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
kesalahan seperti adanya perbedaan zat uji yang digunakan,
pereaksi yang digunakan sudah rusak, ataupun pereaksi yang
digunakan tidak murni, dan cara pengerjaan yang kurang teliti.
Adapaun apikasi percobaan ini dalam bidang farmasi yaitu
dalam hal pembuatan suatu sediaan obat yang mengandung gugus
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
PROTEIN
asam amino dan mengetahui senyawa-senyawa apa saja yang
mengandung gugus asam amino.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
PROTEIN
5.1 KesimpulanSetelah melakukan percobaan ini diperoleh kesimpulan yaitu
protein yang terdapat pada sampel larutan putih telur ayam
kampung dapat larut dalam Na2CO3, AgNO3, CuSO4, NaCl, dan
Pb(NO3)2 sedangkan pada air, NaOH, HCl, NaOH, dan FeCl3 terjadi
koagulasi.
5.2 SaranBimbingan dari para asisten sangat diharapkan dalam
proses praktikum karena terkadang para praktikan masih awam
dan asing terhadap bahan-bahan yang digunakan pada praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
PROTEIN
Anonim., 2015, “Penuntun Praktikum Kimia Organik”, Universitas Muslim Indonesia Makassar.
Ditjen POM, 1979, “Farmakope Indonesia”, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Sudarmadji., 2004, “Analisa Bahan Makanan dan Pertanian”, UGM Press, Jogjakarta.
Winarno. F. G,, 2004, “Kimia Pangan dan Gizi”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Wirahadi, kusumah.,1989, “Biokimia Protein Enzim dan Asam Nukleat”, ITB, Bandung.
LAMPIRAN
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
PROTEIN
A. SKEMA KERJA1. Kelarutan protein
2. Koagulasi protein
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
Isikan 4 buah tabung reaksi masing-
masing dengan 3 mL larutan putih telur
Ditabung reaksi pertama tambahkan 3
ml air
Ditabung reaksi kedua tambahkan 3 ml larutan NaOH 2 M.
Ditabung reaksi ketiga tambakan 3 ml larutan Na2CO3 0,1 M
Ditabung reaksi keempat tambahkan 3 Ml larutan HCl 0,1 M
Diamati perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung reaksi
Diisi tabung reaksi 3 ml larutan putih telur
Ditambahkan 2 ml larutan (HNO3) 2 M
Diamati perubahan yang terjadi
PROTEIN
3. Reaksi dengan ion-ion logam
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
Dipanaskan tabung reaksi perlahan-lahan
Dinginkan dan tambahkan 5 ml larutan NaOH 2 M
Diamati perubahan yang terjadi
Diisi 5 buah tabung reaksi masing-masing dengan 3 ml larutan putih telur
Ditabung pertama tambahkan beberapa tetes larutan AgNO3 0,1 M
Ditabung reaksi kedua tambahkan beberapa tetes larutan CuSO4 0,1 M
Ditabung reaksi ketiga tambahkan beberapa tetes larutan NaCl 0,1 M
Ditabung reaksi keempat tambahkan beberapa tetes larutan FeCl3 0,1 M
Ditabung reaksi kelima tambahkan beberapa tetes larutan (Pb(NO3)2) 0,1
PROTEIN
B. GAMBAR HASIL PRAKTIKUM1. Kelarutan Protein
2. Koagulasi Protein
3. Reaksi dengan ion-ion logam
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088
Diamati perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung reaksi
PROTEIN
MUHRYADI BAHARUDDIN MASRURA AZRHIANY15020140088