Upload
kania-dewi
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 1137030037_KANIA DEWI_CND
http://slidepdf.com/reader/full/1137030037kania-dewicnd 1/9
Jurnal Eksperimen Fisika II ISSN XXXX-XXXX
UIN Sunan Gunung Djati BandungVol. 1 No. 5 November 2015
_______________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________CARBON NANODOTS ( Kania, dkk.)
KARBON NANODOT
SINTESIS DAN SIFAT LUMINESCENCE
Kania Dewi1)
,Ammalia Rahman2)
,Agil Kusmanur3)
,Asep S5)
,Eneng Winda4)
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. A. H. Nasution No. 105 Bandung 40614
Telp : (022) 7800525, Fax : (022) 7803936
E-mail : [email protected]
ABSTRACT
Nanodots's carbon constitute carbon particle that have diameter 1 until 10 nm,measure
decarbonizes nanodots this lies on klaster's molecule measure and bulk's carbon. On
experiment Decarbonizes Nanodots this utilize microwave heating method,where in this
experiment at utilizes sample with konsentrat Citrate Acid (C 6 H 8 0 7 ), Urea( (NH 2 ) 2 C0)
and Aquades. nanodot's carbon have narrow spectrum and very dependent on particle
measure. Changing particle measure causes changing wavelength of light that is emitted.
The greater particle measure therefore the greater blue chromatic trend. sintesis's process
decarbonizes nanodot to utilize microwave's method or instillation 175o
C have top which is
gets disintesis of simple prekursor material or simpel.
Key word: Nanodots's carbon,Bulk's carbon,Spectrum,Particle and Sintesis
ABSTRAK
Karbon Nanodots merupakan partikel karbon yang memiliki diameter 1 sampai 10 nm,ukuran
karbon nanodots ini berada pada ukuran molekul klaster dan karbon bulk.Pada eksperimen
Karbon Nanodots ini menggunakan metode pemanasan gelombang mikro ,dimana dalam
eksperimen ini di gunakan sample dengan konsentrat Asam Sitrat (C6H807), Urea ((NH2)2C0)
dan Aquades .Karbon nanodot mempunyai spektrum sempit dan sangat bergantung padaukuran partikel. Perubahan ukuran partikel menyebabkan perubahan panjang gelombang
dari cahaya yang dipancarkan. Semakin besar ukuran partikel maka semakin besar
kecenderungan berwarna biru. Proses sintesis karbon nanodot menggunakan metode
microwave atau pemanasan 175oC memiliki keunggulan yaitu dapat disintesis dari bahan
prekursor yang sederhana atau simpel.
Kata kunci : Karbon Nanodots,Karbon Bulk,Spektrum,Partikel dan Sintesis
7/23/2019 1137030037_KANIA DEWI_CND
http://slidepdf.com/reader/full/1137030037kania-dewicnd 2/9
Jurnal Eksperimen Fisika II ISSN XXXX-XXXX
UIN Sunan Gunung Djati BandungVol. 1 No. 5 November 2015
_______________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________CARBON NANODOTS ( Kania, dkk.)
I.PENDAHULUAN
Riset nanomaterial, khususnya bidang eksperimen,tidak bisa lepas dari kegiatan karakterisasiatau pengukuran. Dengan karakterisasi dapat diyakin bahwa material yang disintesis telah
memenuhi kriteria nanostruktur, yaitu salah satu dimensinya berukuran nanometer.Dimensi
nanometer adalah ukuran yang kurang dari 100 nm. Karakterisasi juga memberikan informasi
tentang sifat-sifat fisis maupun kimiawi nanomaterial tersebut. Ini sangat penting karena
ketika dimensi material menuju nilai beberapa nanometer (kurang dari 10 nm), banyak sifat
fisis maupun kimiawi yang bergantung pada ukuran.Ini menghasilkan sejumlah kekayaan
sifat dan peluang memanipulasi atau menggenerasi sifat-sifat baru yang tidak dijumpai pada
material ukuran besar (bulk).
A.TUJUAN
1. Untuk memahami sintesis CND menggunakan pemanasan gelombang mikro dan membuat
lapisan tipis CND pada subtrat gelas dan mempelajari sifat optiknya.
B.DASAR TEORI
Karbon nanodot merupakan partikel karbon yang mempunyai diameter dari 1 sampai 10 nm
.Ukuran nanodots karbon ini berada diantara ukuran molekul klaster dan karbon bulk .
Biasanya partikel CNDs terdiri dari 100 sampai 10.000 atom. CNDs kadang-kadang disebut
juga 'atom buatan' dan digunakan sebagai building blocks pada proses bottom-up melalui
proses self-assembly. CNDs ini mempunyai sifat yang unik bergantung dengan
ukurannya.Seperti telah diketahui, pada bahan semikonduktor, penyerapan foton dapat
memompa elektron dari pita valensi ke pita konduksi dan secara spontan menghasilkan hole
di pita valensi. Elektron pada pita konduksi terikat ke hole lokal melalui gaya Coulomb
(Coulomb Blockade) membentuk eksiton. Jarak karakteristik antara elektron terikat dengan
hole disebut dengan Jari-jari Eksiton Bohr ( Exciton Bohr Radius). Ketika dimensi partikel
direduksi menjadi ukuran yang dekat atau lebih kecil dari jari-jari eksiton Bohr, maka terjadi
fenomena yang disebut pengurungan kuantum (quantum confinement ). Pada kondisi ini,eksiton berada dalam keadaan keterikatan yang kuat. Sedangkan jika ukuran partikel lebih
besar dari 3 sampai 10 kali jari-jari Bohr eksiton, maka eksiton tersebut berada dalam
keadaan keterikatan lemah.Nanopartikel dari bahan semikonduktor yang dapat memancarkan
cahaya. Ukurannya sangat kecil sehingga jika kita coba bayangkan tongkat dengan panjang
satu meter dipanjangkan hingga setara dengan diameter bumi (12,742 km), maka pada skala
tersebut QD akan memiliki diameter yang kira-kira sama dengan bola golf hingga bola
softball. Satu QD bisa terdiri dari 100 hingga 100,000 atom dengan diameter 10 hingga 50
atom atau sekitar 2 hingga 10 nm (Gambar 1a). Atau jika menggunakan skala rambut, QD
10,000 kali lebih tipis dari tebalnya rambut manusia. Sebagian besar QD malah memiliki
7/23/2019 1137030037_KANIA DEWI_CND
http://slidepdf.com/reader/full/1137030037kania-dewicnd 3/9
Jurnal Eksperimen Fisika II ISSN XXXX-XXXX
UIN Sunan Gunung Djati BandungVol. 1 No. 5 November 2015
_______________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________CARBON NANODOTS ( Kania, dkk.)
ukuran yang jauh lebih kecil dari bakteri ataupun virus.Untuk lebih memahami proses
fotofisika dari QD, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai konsep pita energi dari
semikonduktor. Menurut sifat hantaran listriknya, material bisa digolongkan menjadiinsulator, konduktor dan semikonduktor. Penggolongan tersebut bisa dijelaskan melalui
penjelasan secara atomistik.Mereka berputar ke segala arah dengan sangat cepat disekeliling
inti atom. Tapi sebenarnya mekanismenya tidak sesederhana itu dan jangan bayangkan kalau
mereka berputar sebagaimana planet-planet mengelilingi matahari, karena menurut teori
mekanika kuantum kita tidak bisa memastikan posisi pasti mereka pada suatu waktu tertentu.
Tapi tenang saja walaupun kita tidak bisa memastikan posisi tepatnya tetapi kita bisa tahu
kecenderungan pergerakan elektron-elektron ini secara umum sehingga elektron dimodelkan
bergerak dalam ‘awan elektron’. Untuk atom dengan banyak elektron, awan elektron ini
terdiri dari beberapa ‘kulit’ dan suborbital atom (gambar 1c). Mereka akan teta p bergerak
mengelilingi atom asalkan mereka tetap berada pada ‘kulit’ nya masing-masing. Oleh
karenanya, tergantung dari energinya, elektron-elektron dikatakan menempati kulit atau
tingkat energi tertentu. Tingkat energi terbawah terisi penuh, masing-masing dengan jumlah
elektron yang diperbolehkan oleh aturan mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip
larangan Pauli. Prinsip ini menyatakan bahwa tidak boleh ada elektron pada atom atau pada
sistem antar atom yang saling berinteraksi (misalnya molekul) yang bisa memiliki keadaan
(kuantum) yang persis sama. Pada semikonduktor biasa dimana penyerapan dan pancaran
cahaya dari semikonduktor dapat dikontrol tidak hanya melalui komposisi material
penyusunnya tetapi juga dari ukurannya. Fenomena ini diperlihatkan pada gambar dibawah
ini, yang memperlihatkan warna pancaran cahaya yang berbeda dari berbagai ukuran QD
CdSe.
Berbagai ukuran CdSe QD . Atas : 16 warna pancaran dari QD CdSe dari yang terkecil
(biru) ke terbesar (merah) dieksitasi oleh lampu ultraviolet-dekat. Bawah : spektrum
fotoluminesensi dari beberapa QD CdSe.
7/23/2019 1137030037_KANIA DEWI_CND
http://slidepdf.com/reader/full/1137030037kania-dewicnd 4/9
Jurnal Eksperimen Fisika II ISSN XXXX-XXXX
UIN Sunan Gunung Djati BandungVol. 1 No. 5 November 2015
_______________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________CARBON NANODOTS ( Kania, dkk.)
Akibat lainnya dari efek pengurungan adalah jumlah atom disetiap QD menjadi terbatas
dibandingkan pada semikonduktor bulk. Akibatnya tingkat energi pada pita energi
semikonduktor bulk yang tadinya sangat rapat sehingga dikatakan berkesinambungan, padaQD jarak antar tingkat energi menjadi lebih renggang sehingga dikatakan tingkat energi QD
terkuantisasi
Lebar celah pita energi untuk CNDs dapat dihitung secara aproksimasi dengan
menggunakan persamaan di bawah ini :
lebar celah pita dari CNDs sebanding dengan . Dengan demikian, lebar celah pita dapat
diatur dengan mengatur besar ukuran partikel CND. CND sendiri mempunyai sifatmemendarkan (meng-emisi) cahaya ketika disinari oleh sinar UV, dimana panjang
gelombang emisi atau warna pendaran cahaya, akan bergantung pada lebar celah pita CND.
Banyak metode eksperimen yang telah dieksplorasi untuk mensintesis nanodots karbon,
termasuk diantarannya adalah molecular beam epitaxy (MBE), metal organic-chemical-vapor
deposition (MOCVD), dan vapour-liquid-solid (VLS). Di antara metode ini, salah satu
metode kimia-fisika yang mudah adalah pemanasan menggunakan gelombang mikro
(microwave heating ). Metoda pemanasan gelombang mikro telah banyak digunakan sebagai
metoda yang umum digunakan untuk mempersiapkan CNDs dengan distribusi ukuran dan
morfologi partikel yang dapat dikontrol.
II .METODE EKSPERIMEN
A.ALAT DAN BAHAN
1. Asam sitrat (citric acid, C6H8O7)
2. Urea ((NH2)2CO)
3. Pelarut air
4. Oven rumah
5. Tabung ukur
6. Crucible
7. Spatula
8. Timbangan
9. Pengaduk magnetic
10. Cawan gelas.
11. Nanodots karbon
12. Epoxy resin
7/23/2019 1137030037_KANIA DEWI_CND
http://slidepdf.com/reader/full/1137030037kania-dewicnd 5/9
Jurnal Eksperimen Fisika II ISSN XXXX-XXXX
UIN Sunan Gunung Djati BandungVol. 1 No. 5 November 2015
_______________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________CARBON NANODOTS ( Kania, dkk.)
B. METODE PERCOBAAN
Metode eksperimen dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini:
A.
Sintesis nanodots karbon (CNDs) menggunakan pemanasan gelombang mikro.
#Variasi Waktu
# Variasi Komposisi
Eksperimen ini dilakukan dengan menggunakan pemanasan dan hasilnya akan tampak dengan
sinar UV ,dimana setiap sample di berikan komposisi yang berbeda dan waktu pemanasan yang
berbeda maka dengan perbedaan itu di dapatkan hasil yang berbeda .Pada sampel pertama
diberikan asam sitrat sebanyak 0,1 gr + 1 gr urea ,pada sample kedua diberikan asam sitrat
sebanyak 0,1 gr + 1 gr urea,pada sample ketiga diberikan asam sitrat sebanyak 0,1 gr + 1 gr
urea,pada sample ke empat diberikan asam sitrat sebanyak 0,1 gr + 2 gr urea dan pada sample ke
lima diberikan asam sitrat sebanyak 0,1 gr + 3 gr urea,maka dengan komposisi yang berbeda
didapatkan perubahan fisik pada setiap sample berbeda ,semakin banyak urea yang di tambah
Asam Sitrat Urea
Prekursor
Oven sesuai dengan waktu
5 ml H20
Asam Sitrat Urea
Prekursor
Oven
5 ml H20
Sinari dengan sinar UV
7/23/2019 1137030037_KANIA DEWI_CND
http://slidepdf.com/reader/full/1137030037kania-dewicnd 6/9
Jurnal Eksperimen Fisika II ISSN XXXX-XXXX
UIN Sunan Gunung Djati BandungVol. 1 No. 5 November 2015
_______________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________CARBON NANODOTS ( Kania, dkk.)
maka perubahan fisik pada setiap sample pun berbeda seperti suhu,bentuk dan tekstur berbeda hal
ini disebabkan karena pemambahan urea yang berbeda.
III. DATA PENGUKURAN
Daya Microwave atau oven : 800 watt
Suhu pemanasan : 175oC
VARIASI SAMPEL
PERBANDINGAN
MASSA (gram)WAKTU
(Menit)
HASIL PEMANASAN
(oven)
PENDARAN WARNA
(SINAR UV)C6H8O7 (NH2)2CO
WaktuA1 0.1 1 15
Berwarna coklat
pudar Hijau pudarA2 0.1 1 20 Berwarna coklat pekat Hijau pekat
Komposisi
B1 0.1 1 20
Warna hitam pekat
mengendap Hijau muda bening
B2 0.1 2 20 Coklat tua bening Hijau tua pekat
B3 0.1 3 20
Coklat muda
mengkristal Kuning
Sample Berat Oven Hasil
AsamSitrat Urea
A1 0,1 gr 1 gr 15 Menit
A2 0,1 gr 1 gr 20 Menit
B1 0,1 gr 1 gr 20 Menit
7/23/2019 1137030037_KANIA DEWI_CND
http://slidepdf.com/reader/full/1137030037kania-dewicnd 7/9
Jurnal Eksperimen Fisika II ISSN XXXX-XXXX
UIN Sunan Gunung Djati BandungVol. 1 No. 5 November 2015
_______________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________CARBON NANODOTS ( Kania, dkk.)
B2 0,1 gr 2 gr 20 Menit
B3 0,1 gr 3 gr 20 Menit
IV. PEMBAHASAN
Karbon Nanodots merupakan partikel karbon yang memiliki diameter 1 sampai 10 nm,ukuran
karbon nanodots ini berada pada ukuran molekul klaster dan karbon bulk.Pada eksperimen
Karbon Nanodots ini menggunakan metode pemanasan gelombang mikro ,dimana dalam
eksperimen ini di gunakan sample dengan konsentrat Asam Sitrat (C6H807), Urea ((NH2)2C0)
dan Aquades .Pada eksperimen pertama yaitu dengan variasi waktu dan variasi
konsentrasi,dalam eksperimen ini digunakan 5 sample untuk menentukan karbon nanodots
,pada masing-masing sample digunakan komposisi yang berbeda-beda .Pada sample pertama
di gunakan 0,1 gr Asam Sitrat lalu di tambahakan dengan 1 gr Urea setelah itu diberi 5 ml
aquades,pada sample kedua dengan menggunakan 0,1 gr dan 1 gr urea. Reaksi kimia dari
pencampuran asam sitrat dengan urea yang di dispersi oleh aquadest, dapat ditulis sebagai
berikut :
(NH2)2CO + C6H8O7 + 11/2 O2 −→ 2 NH2(OH) + 7 CO2 + 3 H2O
Dengan penambahan Urea pada setiap sample perkomposisi berbeda takaran maka dari
kelima sample tersebut sample yang ke lima (B3) mengalami perubahan suhu ketika
dilarutkan dengan aquades hal ini terjadi karena penambahan Urea yang terlalu banyak
mengakibatkan suhu semakin rendah. Karbon nanodot mempunyai spektrum sempit dan
sangat bergantung pada ukuran partikel. Perubahan ukuran partikel menyebabkan perubahan
panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan. Semakin besar ukuran partikel maka
7/23/2019 1137030037_KANIA DEWI_CND
http://slidepdf.com/reader/full/1137030037kania-dewicnd 8/9
Jurnal Eksperimen Fisika II ISSN XXXX-XXXX
UIN Sunan Gunung Djati BandungVol. 1 No. 5 November 2015
_______________________________________________________________________________________
_______ _____________________________________________________________________________ CARBON NANODOTS ( Kania, dkk.)
semakin besar kecenderungan berwarna biru. Proses sintesis karbon nanodot menggunakan
metode microwave atau pemanasan 175oC memiliki keunggulan yaitu dapat disintesis dari
bahan prekursor yang sederhana atau simpel (dapat disintesis dari campuran urea dan asamsitrat), proses sintesisnys lebih cepat, daya yang diperlukan cukup rendah hanya sekitar 800
Watt untuk menghidupkan microwave dan ukuran partikel karbon nanodots yang dihasilkan
pun berukuran nano kira-kira antara 2,75 sampai 0,45 nmdan 3,65 sampai 0,6 nm. Setelah
sample di panaskan maka untuk memperoleh pendaran warna maka di masukan kedalam box
hitam dan di sinari dengan sinar UV untuk memperoleh pendaran warna pada setiap sample
pada A1 di dapatkan pendaran warna hijau pudar dimana spectrum warna atau panjang
gelombang dari warna tersebut sebesar 500-550 nm,pada A2 di dapatkan pendaran warna
Hijau tua dengan panjang gelombang sebesar 500-550 nm,pada B1 di peroleh pendaran
warna Hijau pekat dengan panjang gelombang sebesar 500-550 nm,pada B2 di dapatkan
pendaran warna Hijau kekuningan dengan panjang gelombang sebesar 550-600 nm
sedangkan pada B3 di peroleh pendaran warna kuning pekat dengan panjang gelombang
sebesar 600-650 nm. Nanodots luminescent adalah bahan yang berguna untuk pencitraan sel,
Optoelektronik ,sel surya, konverter cahaya menjadi energi dan di bidang biologi.
V. KESIMPULAN
Dari eksperimen yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa carbon
nanodots merupakan partikel karbon dimana dalam eksperimen ini dengan menggunakan
lima sample dengan komposisi urea,asam sitrat dan aquades dengan perbandingan yang
berbeda maka dilakukan pemanasan dan pendaran warna yang mengakibatkan pendaran
warna saat di sinar UV berbeda hal ini sebabkan karena komposisi penambhan urea yang
berbeda terhadap sample.Dari pendaran warna di dapatkan nilai pendaran warna dari nilai
spekrum cahaya atau panjang gelombang yang dapat dilihat dari warna pendaran serta hasil
atau perubahan wujud maupun perubahan fisik lainnya pada sample.
DAFTAR PUSTAKA
1. M bdullah, T. Isakndar, S. Shibamoto, T. Ogi, and uyama, Acta Materialia, 52, 5151
(2004).
2. D. Beram L. Qianm T.-K. Tsengm P. H. Holloway, Materials 2010, 3, 2260
3. Modul praktikum eksperimen fisika 2 Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Gunung Djati Bandung.
4. H. O. Pierson. Handbook of carbon, graphite, diamond and fullerenes. Noyes
Publication. New Mexico, 1993.
5.
http://nanotech-indonesia.blogspot.co.id/2012/05/material-nano-anorganik.html
7/23/2019 1137030037_KANIA DEWI_CND
http://slidepdf.com/reader/full/1137030037kania-dewicnd 9/9
Jurnal Eksperimen Fisika II ISSN XXXX-XXXX
UIN Sunan Gunung Djati BandungVol. 1 No. 5 November 2015
_______________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________CARBON NANODOTS ( Kania, dkk.)
LAMPIRAN
A.PEMANASAN
B.PENDARAN WARNA DENGAN SINAR UV