16
Sumberdaya air DR.IR.APRISAL, M.Si FPUA

13. SUMBERDAYA AIR.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Sumberdaya air

Sumberdaya air

DR.IR.APRISAL, M.Si

FPUA

1. Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya.

Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah,

air hujan, dan air laut yang berada di darat.

3. Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.

4. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah.

PENGERTIAN

Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah.

6. Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada sumber air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta lingkungannya.

Pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah, menang-gulangi, dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air.

8. Daya rusak air adalah daya air yang dapat merugikan kehidupan.

9. Air permukaan, yaitu semua air yang terdapat di permukaan tanah, termasuk didalamnya: air sungai, waduk, danau, air irigasi.

10. Air tanah ialah sejumlah air dibawah permukaan bumi yang dapat dikumpulkan dengan sumur-sumur, terowongan, atau sistem drainase atau dengan pemompaan. Dalam UU sumberdaya air mendefenisikan air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisanan tanah

11. Akuifer adalah suatu lapisan, formasi atau kelompok formasi satuan geologi yang permeabel baik yang terkonsolidasi, maupun yang tidak terkonsolidasi dengan jenuh air

Isu-isu Kritis dalam Penanganan SDA FAO (1995)

1. Keseimbangan Ketersediaan dan Kebutuhan

2. Standar Pelayanan

3. Kepentingan Ekonomi Sektor Air

5. Opsi Pengembangan Dimasa yang Akan Datang

4. Indikator Kualitas Sumberdaya Air

6. Efisiensi dalam Pemanfaatan Sumberdaya Air

7. Konflik Pemanfaatan Sumberdaya Air

8. Kinerja Keuangan Sektor Air

9. Perubahan Struktur

ISU SDA SAAT INI

Pengelolaan Berkelanjutan

Pengendalian Banjir

Penyediaan Air Baku

Berlaku UU Otonomi, koordinasi jadi berkurang

Cost sharing

Semakin susahnya petani dapat air

KARAKTERISTIK SDA

Secara eksplisit karakteristik dasar sumberdaya air antara lain:

Dapat mencakup beberapa wilayah administratif (cross-administrative boundary) dikarenakan oleh faktor topografi dan geologi dipergunakan oleh berbagai aktor (multi-stakeholders)

Bersifat sumberdaya mengalir (flowing/dynamic resources) sehingga mempunyai keterkaitan yang sangat erat antara kondisi kuantitas dengan kualitas, antara hulu dengan hilir, antara instream dengan offstream, maupun antara air permukaan dengan air bawah tanah.

Dipergunakan baik oleh generasi sekarang maupun generasi mendatang (antar generasi).

Pendekatan Konsep Pentaan Ruang

Hirarki perencanaan ruang Wilayah Nasional, Propinsi, kabupaten

HUTAN AWAN BERKABUT, SUMBER AIR MENETESI DEDAUNAN

Air permukaan

Oleh:Oleh:YusmanSyaukat,PhD

DepartemenEkonomiSumberdayadanLingkunganp y g gFakultasEkonomidanManajemen InstitutPertanianBogor

JlKamperW5LV4,KampusIPBDarmaga,Bogor16680Email:ysyaukat2@yahoo com Ph/Fax:0251 8629342Email:[email protected],Ph/Fax:02518629342

When the well is dry When the well is dry, we learn the worth of waterwe learn the worth of water

Benjamin Franklinj k

di b d iKetersediaan Sumberdaya Air

Indonesiamemiliki rata ratacurah hujan yangcukup tinggi Indonesiamemiliki rataratacurah hujan yangcukup tinggi,sekitar 2700mm/th,dengan variasi antara 1300mm/th diNTTdan 4300mm/th di Papua(Bappenas,2004).Dari2700mmcurah hujan tersebut:

1370mmmeresap ke dalam tanah dan membentuk airtanahl d k b1330mmmengalir di atas permukaan bumi

ekuivalen dengan 2,530km3 airpermukaan.BAKOSURTANAL(2001):BAKOSURTANAL(2001):

Totalpotensi airtanah dan airpermukaan Indonesiaadalah2,287.04km3/tahun pada tahun 2000.Potensi tersebut tersebar di seluruh pulau di Indonesia.Pulaupulau dengan potensi airterbesar adalah sebagai berikut:Kalimantan(30 4%) Sumatera(24 6%) andPapua(23 8%);Kalimantan(30.4%),Sumatera(24.6%),andPapua(23.8%);sementara JawaandBalihanya 6.4%.

b h b d iKebutuhan Sumberdaya AirBakosurtanal (2001):totalpengambilan air(waterwithdrawal)di ki k i k d hdiperkirakan mencapai 113.29km3 pada tahun 2000:

Pertanian merupakan sektor yangmemanfaatkan sumberdaya airterbesar.Totalpengambilan airmencapai 92.76km3 untuk mengairi 7.9juta hap g p 9 7 g 7 9 jarealpertanaman (khususnya padi).Kondisi ini mengindikasikanrendahnya efisiensi penggunaan airdalam sistem irigasi.Domestik merepresentasikan kebutuhan rumahtangga (householdo est e ep ese as a ebu u a u a a gga ( ouse o ddemands)akan sumberdaya air(airbersih).Totalkebutuhan airuntuktujuan domestikdiperkirakan mencapai 13.13km3.Berdasarkansumbernya,penggunaan airtersebut dapat diklasifikasikan menjadi:74%y , p gg p j 74rumahtangga menggunakan airtanah sebagai sumber airbersih,sisanyamemanfaatkan airyangberasal dari airsungai (3.4%),airperpipaan(21.2%),dan sumber lainnya (1.4%).Industrimenggambarkan totalkebutuhan airsektor industri.Kebutuhanairmasih relatif rendah,sekitar 7.40km3.Akan tetapi permintaannyamengalami peningkatan secara gradual.Karena airperpipaan dan airg p g g p p ppermukaan masih relatif terbatas,maka sebagian industri memanfaatkanairtanah.

i b b d iKeseimbanganSumberdaya Air

Keseimbangan airtingkat nasionalperpulau masihKeseimbangan airtingkat nasionalperpulau masihmenunjukkan positif (surplus),sekitar 1,854km3 padatahun 2000.Akan tetapi,di Jawadan Bali,telah mengalamikekurangan air(waterdeficit)pada musim kemarau[Departemen PU,sumber internet].Waterdeficitterjadipada bulanbulan Juli hingga Oktober (bervariasimenurut provinsi) menurut provinsi).Pada beberapa sungai besar di Jawa,seperti BengawanSolo Brantas Ciliwung Cimanuk Citanduy andSolo,Brantas,Ciliwung,Cimanuk,Citanduy,andCiujung,juga telah mengalami kekeringan (deficit)selama musim kemarau.

Permasalahan PengelolaanSumberdaya Air

1. Ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan dalamperspektif ruang dan waktuperspektif ruang dan waktu

2. Meningkatnya ancaman terhadap keberlanjutan dayadukung sumberdaya air,baik airpermukaan maupun airg y , p ptanah

3. Menurunnya kemampuan penyediaan air4. Meningkatnya potensi konflik air5. Kurang optimalnya tingkat layanan jaringan irigasi5 g p y g y j g g6. Makinmeluasnya abrasi pantai7. Lemahnya koordinasi,kelembagaan dan ketatalaksanaan7 y , g8. Rendahnya kualitas pengelolaan datadan sistem informasi

Akar Permasalahan SDAAkar Permasalahan SDAKrisis sumberdaya air (SDA) Indonesia merupakany ( ) pgovernance crisisPenanganan masalah harus pada akar masalahnya, g p y ,tidak simtomatik belakaMisal: mengatasi banjir tidak sekedar membangung j gsaluran drainase (seperti BKT di DKI), tetapi daripenyebabnya: kerusakan hutan (water catchment) didaerah hulu?Tanpa mengobati akar permasalahannya, masalahgtersebut akan terus muncul kembaliPenanganan suatu akar masalah membutuhkangkoordinasi dan kerjasama antar lembaga terkait

Akar Permasalahan SDA (2)Akar Permasalahan SDA(2)The real problem: pendekatan pembangunan SDA diIndonesia bersifat pendekatan sektoral yang Indonesia bersifat pendekatan sektoral, yang cenderung mengutamakan kepentingan sektornya, sehingga penanganan masalah air tidak terintegrasisehingga penanganan masalah air tidak terintegrasiAkar permasalahan SDA seringkali bersifateksternal bagi lembaga yang menangani SDA itueksternal bagi lembaga yang menangani SDA itusendiri. Misal: penanganan masalah air tanah (Dept ESDM) terkait dengan masalah penyediaan air ) g p ybersih/perpipaan (Dept PU, PDAM) Permasalahan SDA tidak dapat diatasi denganPermasalahan SDA tidak dapat diatasi denganinternalisasi masalah di bawah koordinasi salah satulembaga pemerintah karena beragamnya pemangkug p g y p gkepentingan yang terkait SDA.

AllocationofTasks,CapacitiesandPrioritiesonGroundwaterManagement

P b d M l h d l P b SDAPerbedaan Masalah dalam Pengembangan SDAPengelolaan sumberdaya air (SDA) memiliki karakteristikg ydan permasalahan yang sangat berbeda antara di Jawa danLuar JawaJawa:Jawa:

OverpopulationHigh and steadily increasing demands of water resourcesDegradation & depletion of natural resourcesDegradation & depletion of natural resources

Luar Jawa: degradation of natural resources due to Widespread deforestationImproper open mining practicesNewly open plantation on the watershed

Implikasi: perlu penanganan yang spesifik untuk masing-Implikasi: perlu penanganan yang spesifik untuk masingmasing pulau, bahkan daerah (local specific solutions)Bagaimana arah dan kebijakan nasional dan daerah dalam

f tk SDA k i k f i i l memanfaatkan SDA guna memaksimumkan fungsi sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup SDA?

I i K iti d l P SDAIsuisuKritisdalamPenangananSDAK i b K t di d K b t h

FAO (1995)1.KeseimbanganKetersediaan dan Kebutuhan

2.Standar Pelayanan

3.Kepentingan Ekonomi Sektor Air

5.Opsi Pengembangan Dimasa yangAkan Datang

4.Indikator Kualitas Sumberdaya Air

6.Efisiensi dalam Pemanfaatan Sumberdaya Air

5 p g g y g g

8.Konflik Pemanfaatan Sumberdaya Air

7.Kinerja Keuangan Sektor Air

9.Perubahan Struktur dan Kelembagaan

y

SistemPengelolaanSumberdayaAir

Ketersediaan,Kebutuhan Peraturan

PrinsipprinsipPenyelenggaraanKebutuhan Peraturan Penyelenggaraan

SDA

SDA Pengelolaan SDA IWRMStrategi

P l l

Kesejahteraan RakyatPengelolaan raan Rakyat

Permasalahan Kelembagaan IsuisuPengelolaan SDAPengelolaan SDA

Menuju Integrated Water Resource ManagementMenuju IntegratedWaterResourceManagement

Integrated Water Resource Management (IWRM): k l i h d l h l h l l merupakan solusi terhadap masalah-masalah pengelolaan

sumberdaya air di IndonesiaK t d k t k l h b t Keterpaduan menyangkut keselarasan hubungan antara dimensi teknis, ekonomi, keadilan sosial, dan keberlanjutan pengelolaan lahan dan airkeberlanjutan pengelolaan lahan dan airPelaksanaan IWRM didasarkan pada prinsip-prinsip penyelenggaraan SDA yang terdiri atas: konservasi, p y gg y g ,pendayagunaan, pengendalian daya rusak, sistem informasi SDATujuan IWRM: mewujudkan kemanfaatan SDA secara berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan

k trakyat

K IWRMKomponen IWRM

IWRM mencakup aspek:IWRM mencakup aspek:1. Konservasi dan efisiensi 2. Penentuan harga dan prinsip cost recovery2. Penentuan harga dan prinsip cost recovery3. Sosial dan lingkungan4 Kelembagaan dan Manajemen 4. Kelembagaan dan Manajemen

1. Konservasi & Efisiensi Penggunaan SDA1.Konservasi&EfisiensiPenggunaanSDAKonservasi SDA belum dilakukan secara konsisten, bahkan saat ini semakin banyak hutan dan wilayah bahkan saat ini semakin banyak hutan dan wilayah resapan air lain yang semakin rusakPertanian merupakan pengguna air terbesar dan Pertanian merupakan pengguna air terbesar dan harus diefisienkan pemakaiannya. Tingkat efisiensi saat ini sekitar 30%Pencegahan dan penekanan tingkat kebocoran air -di sektor pertanian, urban dan industri perlu dil k k t d d l R tdilakukan secara terus-menerus dan gradual. Rata-rata kebocoran air minum (treated water) juga masih tinggi - lebih dari 40%tinggi lebih dari 40%Pemakaian teknologi dan peralatan yang lebih air efisien dalam penggunaan air, baik di sektor p gg ,pertanian, urban, maupun industri

1. Konservasi & Efisiensi Penggunaan SDA (2)1.Konservasi&EfisiensiPenggunaanSDA(2)Pengembangan program reduce, reuse, recycleP l l d i t i Pengelolaan penawaran dan permintaan air secara terintegrasi (integrated water supply and demand management)demand management)Pemantauan kondisi air tanah dan penentuan quota pengambilan air tanah dalam (deep groundwater pengambilan air tanah dalam (deep groundwater quota), khususnya bagi industri dan komersial untuk mencegah terjadinya intrusi air laut, g j ypencemaran air tanah oleh air laut (salinization), land subsidence P b i i d i Pembatasan penggunaan air mata air dan air tanah untuk kepentingan komersial (kasus AMDK di Kabupaten Sukabumi) perizinan AMDK di Kabupaten Sukabumi) perizinan usaha

1. Konservasi & Efisiensi Penggunaan SDA (3)1.Konservasi&EfisiensiPenggunaanSDA(3)Pengembangan program sosialisasi ke masyarakat dan industri terkait dengan upaya pengendalian dan industri terkait dengan upaya pengendalian pembungan sampah dan limbah beracun dan berbahaya ke perairan umumy pPengembangan program-program konservasi dan rehabilitasi kawasan lindung dengan melibatkan masyarakat dan pengusaha

2.Waterpricing&costrecoveryp g yAir sebagai barang ekonomi: private good vs public goodgoodDampak water pricing:

Water allocation between competing usesWater allocation between competing usesWater conservationGeneration of additional revenuesGeneration of additional revenuesCropping patternsIncome distributionEfficiency of water managementOverall environmental impactsp

Air irigasi selama ini disubsidi pemerintah. Petani membayar IPAIR relatif rendah. Bagaimana jika dik k if l bih i i k dikenakan tarif yang lebih tinggi untuk menggambarkan nilai air yang sesungguhnya?

Waterpricing&costrecovery(2)p g y ( )

Pengenaan harga air harus diikuti dengan kebijakan l i t j fi i i i d t lainnya, agar tujuan efisiensi penggunaan air dapat tercapai K it i ti di k d l t Kriteria apa yang mesti digunakan dalam penentuan harga air? Apakah mencakup juga biaya eksternal (termasuk untuk air minum)?(termasuk untuk air minum)?Integrated water pricing untuk air tanah (khususnya air tanah dalam) dan air minum di suatu wilayah air tanah dalam) dan air minum di suatu wilayah tertentu (Syaukat, 2000).

Social & environmental considerationsSocial&environmentalconsiderations

Water quality management akan semakin penting q y g p gdimasa datang, sama pentingnya dengan (bahkan lebih penting daripada) water quantity managementMelakukan sosialisasi, monitoring dan penegakan hukum secara terus-menerus dalam mempertahankan dan memperbaiki kondisi SDAMonitoring kualitas air akan semakin penting. Hal ini membutuhkan institutional arrangements yang baik, effective network, quality parameters, d l f i di i ( kdevelopment of indigenous expertise (untuk melakukan monitoring), sistem penyebarluasan i f i d i i ki t dllinformasi, decision making system, dll

Institutional Change: Response to BetterInstitutionalChange:ResponsetoBetterManagement

Pengelolaan air akan baik hanya jika kelembagaan yang bertanggungjawab bekerja secara efisieny g gg gj jPeningkatan koordinasi antar lembaga pengelola air harus terjalin baik, sehingga integrated water j gg gdevelopment dapat terlaksanaPengelolaan terintegrasi antar departemen dalam g g ppenanganan aspek ketersediaan, kualitas dan distribusi SDAPembentukan lembaga/badan khusus yang bertugas memantau, mengawasi dan memberikan saran dan kebijakan konkret dalam pengelolaan SDA

Institutional Change: Response to BetterInstitutionalChange:ResponsetoBetterManagement(2)

Pembagian kewenangan yang lebih jelas (antara pemkab/pemkot dan pemprov) dalam pengelolaan SDA ( i l i t h)(misalnya air tanah)Perubahan dalam struktur kelembagaan dan/atau kebijakan harus dapat diterima oleh semua pihak agar kebijakan harus dapat diterima oleh semua pihak agar tidak ada resistensi dalam pelaksanaannyaPelaksanaan pengelolaan DAS secara terpadu (hulu-hilir) Pelaksanaan pengelolaan DAS secara terpadu (hulu-hilir) dengan pendekatan one river one managementPemerintah harus merubah perilakunya, tidak lagi Pemerintah harus merubah perilakunya, tidak lagi berorientasi pada kegiatan pembangunan bersifat fisik dan berskala besar, tetapi lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator pembangunan berskala kecil untuk tujuan perbaikan kondisi SDA

ReferensiReferensiBadanKoordinasiSurveidanPemetaanNasional(Bakosurtanal).2001.NeracaSumberdayaAirSpasialNasional.PusatSurveiSumberdayaAlamDarat,Bogor.BAPPENAS 2004 SumberdayaAlam&LingkunganHidupIndonesia:BAPPENAS.2004.SumberdayaAlam&LingkunganHidupIndonesia:AntaraKrisisdanPeluang.BidangSumberdayaAlamdanLingkunganHidup,Jakarta.

O f l d h dFAO.1995.Reformingwaterresourcespolicy:Aguidetomethods,processesandpractices.FAOIrrigationandDrainagePaper#52,Rome.Syaukat,Yusman.2000.EconomicsofIntegratedSurfaceandGroundWaterUseManagementintheJakartaRegion.PhDDissertation,UniversityofGuelph Ontario CanadaUniversityofGuelph,Ontario,Canada.

T i K ihTerima Kasih

Pengingat g g

T l h k k k di d d di lTelah nampak kerusakan di darat dan di lautdisebabkan perbuatan tangan manusia, supayak p g p yAllah merasakan kepada mereka sebagian dari

akibat perbuatan mereka agar mereka kembali keakibat perbuatan mereka, agar mereka kembali kejalan yang benar

QS Ar-Ruum: 44

di b d iKetersediaanSumberdayaAirTabel 1. Potensi Ketersediaan Air Tanah dan Air Permukaan Indonesia Menurut Pulau

Tahun 2000 (dalam km3/tahun) [Bakosurtanal, 2001]

Pulau Potensi Air Air Tanah TotalPulau Potensi Air Air Tanah Total Permukaan Potensi Safe Yield Potensi Ketersediaan

Sumatera 449 86 85 86 25 75 535 72 475 61Sumatera 449.86 85.86 25.75 535.72 475.61

Java 117.94 25.57 7.67 143.51 125.61

Bali and Nusa Tenggara 36.63 1.45 0.43 38.08 37.06 gg

Kalimantan 556.70 125.07 37.52 681.77 594.22

Sulawesi 172.06 16.66 5.00 188.72 177.06

Maluku 61.78 5.87 1.76 67.65 63.54

Papua 434.65 196.95 59.09 631.60 493.74

Total 1,829.613 457.427 137.226 2,287.040 1,966.839

K b h S b d AiKebutuhan Sumberdaya AirTabel 2. Total Pengambilan Air Menurut Pulau pada Tahun 2000 (dalamg p (

km3/tahun) [Bakosurtanal, 2001]

Pulau Domestik Irigasi Industri Total

Sumatera 2 57 14 64 2 59 19 80Sumatera 2.57 14.64 2.59 19.80Java 7.87 54.07 2.91 64.84Bali and Nusa Tenggara 0.29 5.46 0.77 6.53K li t 1 02 3 41 0 75 5 18Kalimantan 1.02 3.41 0.75 5.18Sulawesi 0.91 15.01 0.38 16.29Maluku 0.13 0.13 0.00 0.27Papua 0.35 0.05 0.00 0.39

Total 13.129 92.763 7.398 113.290Persentase 11 59 81 88 6 53 100 00Persentase 11.59 81.88 6.53 100.00

KeseimbanganSumberdayaAir

T b l 3 T t l K t di P bil d K i b Ai d T hTabel 3. Total Ketersediaan, Pengambilan, dan Keseimbangan Air pada Tahun2000 (dalam km3/tahun) [Bakosurtanal, 2001]

Pulau Ketersediaan Pengambilan Keseimbangan

Sumatera 475.61 19.80 455.81 Java 125 61 64 84 60 77Java 125.61 64.84 60.77 Bali and Nusa Tenggara 37.06 6.53 30.53 Kalimantan 594.22 5.18 589.05 Sulawesi 177.06 16.29 160.77 Maluku 63.54 0.27 63.28 Papua 493.74 0.39 493.34 p

Total 1,966.84 113.29 1,853.55

KeseimbanganSumberdaya AirPULAUJAWADANBALI

NeracaAir(NA)Tahun2005

MusimPenghujan

MusimKemarau

MusimPenghujan

MusimKemarau

MusimPenghujan

MusimKemarau

MusimPenghuja

MusimKemarau

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11

II P JAWA & BALI2

Sisa(Jutam3)No. Pulau/Propinsi /WilayahSungai

KetersediaanAir(Jutam3)PemanfaatanAir(Jutam3)Luas (Km2)

Status NA

II. P.JAWA&BALI1 BANTEN 3,383.39 826.77 1,153.97 975.72 2,229.42 148.95 S D

a. CiujungCil iman 4,973 3,383.39 826.77 1,153.97 975.72 2,229.42 148.95 S D2 DKIJAKARTA 1,917.81 641.75 1,333.93 966.98 583.88 325.23 S D

a. Cil iwungCisadane 4,012 1,917.81 641.75 1,333.93 966.98 583.88 325.23 S D3 JAWABARAT 38,173.91 11,378.35 16,516.81 7,399.77 21,657.10 3,978.58 S S, , , , , ,

a. CisadeaCikuningan 10,121 10,417.80 3,521.01 3,119.28 1,442.48 7,298.52 2,078.53 S Sb. Citarum 12,067 14,648.99 5,014.25 6,526.07 3,017.26 8,122.92 1,996.99 S Sc. CimanukCisanggarung 6,914 7,007.01 1,330.67 4,458.78 1,871.56 2,548.23 540.89 S Dd. Ciwulan 6,510 3,760.98 1,263.39 1,361.46 612.33 2,399.52 651.06 S Se. Citanduy 5,226 2,339.13 249.03 1,051.22 456.14 1,287.91 207.11 S D

4 JAWA TENGAH 43 527 17 9 476 13 11 352 92 6 373 55 32 174 25 3 102 58 S S4 JAWATENGAH 43,527.17 9,476.13 11,352.92 6,373.55 32,174.25 3,102.58 S Sa. Pemali Comal 4,936 3,149.28 576.53 1,192.07 608.49 1,957.21 31.96 S Db. Serayu 7,420 14,584.07 4,869.97 1,751.95 1,543.80 12,832.12 3,326.17 S S

c. JratunSeluna 10,462 13,248.89 3,372.11 3,204.34 1,646.86 10,044.55 1,725.25 S S

d. BengawanSolo 19,606 12,544.93 657.52 5,204.56 2,574.40 7,340.37 1,916.88 S D

5 JAWATIMUR&MADURA 16,251.71 3,629.90 9,183.26 4,345.63 7,068.45 715.73 S Da. Kali Brantas 15,178 8,513.44 1,662.88 3,889.93 1,811.95 4,623.51 149.07 S Db. PekalenSampean 14,969 4,588.99 1,390.49 4,101.26 1,925.19 487.73 534.70 S D

c. Madura 5,669 3,149.28 576.53 1,192.07 608.49 1,957.21 31.96 S D

6 DI.YOGYAKARTA 5,186.75 1,678.11 1,751.95 1,434.51 3,434.80 243.60 S Sa. ProgoOpakOyo 5,384 5,186.75 1,678.11 1,751.95 1,434.51 3,434.80 243.60 S S

7 BALI 2,677.92 1,785.28 1,716.72 2,403.40 961.20 618.12 S Da. Bali 5,689 2,677.92 1,785.28 1,716.72 2,403.40 961.20 618.12 S D

TOTAL S29,416.29 23,899.56 5,516.73 S68,109.1043,009.56111,118.66

Konservasi & Efisiensi Penggunaan SDAKonservasi&EfisiensiPenggunaanSDAPengelolaan supply dan demand air secara terintegrasi

VolumeAir

Demand withoutdemand managementSupply without

demand managementAir

Demand with

g

Demand withdemand management

Supply withSupply withdemand management

Waktut

Tabel5 RatarataNilaiAirIrigasimenurutLokasidanTabel5.RatarataNilaiAirIrigasimenurutLokasidanMusimdiDaerahIrigasi VanDerWijce Kecamatan

Minggir,Kabupaten Sleman,Yogyakartagg , p , gy

Wilayah MT I MT II MT IIIil i Ai ( / / T)Nilai Air (Rp/Ha/MT)

- Hulu 554.760 366.043 1.388.742- Tengah 413.832 245.401 1.024.310- Hilir 299.957 172.637 738.302Nilai Air (Rp/m3)

- Hulu 38 26 68- Hulu 38 26 68- Tengah 28 17 50

Hilir 21 12 36- Hilir 21 12 36Metodeperhitungan:Wicksteedsproductexhaustionapproach

PenentuanHargaAirPerpipaan(y)danAirTanah(g)Terintegrasi

MSCy

MSC

Harga

MSCg

MSCy+gy g

P

MBy+g

Kuantitas Airy+ggy

Kuantitas Air