Upload
haniiy
View
119
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/8/2018 141071117 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/141071117 1/7
J. Agroland 14 (1): 11-17, M aret 2007 ISSN : 0854- 64iX
KOMPONEN HASIL DAN HASIL KACANG TANAH BERBEDA JARAK
TANAM DALAM SISTEM TUMPANGSARI DENGAN
JAGUNG YANG DIDEFOLIASI PADA MUSIMKEMARAU DAN MUSIM HUJAN
Oleh:
I nd ri an to Kadeko h 1)
ABSTRACT
T he experim ent w as conducted to exam ine the effect of defoliation tim e of com and spacing of peanut on yield com ponent
and yield of peanut in intercropping system during dry and w et season in Cikam pek, W est Java. T his experim ent, tw o factors were
assigned, the first factor w as defoliation tim e of corn w ith three levels (7,14, and 21 days after teaseling) and the second factor w as
spacing of peanut w ith three levels (40cm x5cm , 40cm xlOcm , 4Ocrnx15em , and 40em x30em ). M aize was sowing at spacing of
1 60 cm x 30 cm ( tw o p la nt s/ ho le ). D efo li at io n was carried out to all leaves below cob. T hIS experim ent used a random ized com plete
b lock d esig n an d all treatm en ts w ere rep licated th ree tim es. T he results sho wed th at, the b est yield com po nen t and yield o f peanu t w as
o btained at the sp acin g 40 cm x5em (2 ,5 0 t/h a) o r 4 0cm xl O cm (2 ,25 t/ha) du rin g d ry seaso n (w aterin g w as carried ou t o n g erm ination ,
flowering and filling of pod period). The com ponent yield and yield of peanut weren't affected by defoliation tim e of com . Thc
highest yield of peanut on 40elTIxlOem was highly determ ined by the num ber of pods and the weight of 100 seeds, whereas thc
spacing of 40em x5em w as highly determ ined by the weight of 100 seeds during dry and w et seasons.
I. PENDAHULUAN
K eyw ord s ; D efo liation , spacin g, seaso n, yield of pean ut, in tercrop pin g.
Tumpangsari adalah menanam dua atau
lebih tanaman pada sebidang lahan secara
simultan. Kendala yang sering muncul untuk
meningkatkan hasil tanaman dalarn pola in i antaralain: (1) tanaman yang berada pada bagian bawah
memperoleh radiasi yang lebih rendah karena
ternaungi, dan (2) terjadi kornpetisi (intra-
sepsific, intra-plant, dan inter-specific
competition) terhadap faktor-faktor tumbuh pacta
sebagian atau seluruh periode pertumbuhannya.Tanaman kacang tanah dalam sistem
tumpangsari dengan jagung, ternaungi pada
sebagian periode tumbuhnya, sehingga hasil
tanaman tumpangsari umumnya lebih rendahdibandingkan dengan tanaman monocropping.
Hal ini karena meskipun sebagai tanaman C3,
mempunyai laju fotosintesis yang tinggi yang
dapat dibandingkan dengan tanaman C4 (Jones
et al., 1982; Stephenson et al., 1976) dan efisiensifotosintesis yang tinggi di bawah cahaya rendah
(pallas dan Samish, 1974), namun hasil polongmenurun pada cahaya rendah dan hasil polong
bergantung pada laju translokasi dari sumber ke
1) Staf Pengajar pada Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian
Universitas Tadulako, Palu,
polong. Hasil penelitian Sengupta dan Jadhav
(1988) menunjukkan bahwa rendahnya intensitas
cahaya yang diterima kacang tanah karena
penaungan, mengakibatkan laju fotosintesis dan
translokasi asimilat ke polong menjadi rendah.
Berbeda dengan spesies-spesies tanaman
C3 lainnya, daun-daun tanaman kacang tanahtidak jenuh cahaya, bahkan pada intensitas
cahaya mendekati cahaya matahari penuh
(1546 flE m"z S-l), meskipun perubahan dalam
fotsintesis bersih dengan kenaikan intensitas
cahaya menjadi lebih kecil pacta intensitas di
atas 1546 flE m-ZS-1, terutama pada tanaman
yang lebih tua (Pallas, 1973).
Menurut Crookston et al., (1975) efek
penaungan menyebabkan rendahnya cahaya yangditerima kacang sehingga daun menjadi lebih tipis
dan kecil yang berarti volume sel fotosintesis per
daun semakin menurun, akibamya hasil tanamanmenjadi lebih rendah (Sitompul, et al., 1980;
Sulistyono et al., 1982). Menurunnya hasil
tanaman kacang tanah juga disebabkan oleh
varietas kacang tanah yang dikembangkan saat ini
tidak memiliki keunggulan dalam toleransinya
terhadap naungan (Kasno et al., 1998). Menurut
Logan (1970), tanaman yang memiliki adaptasi
rendah terhadap naungan, laju fotosintesis daun-
11
5/8/2018 141071117 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/141071117 2/7
I"
daun m uda hanya setengah dibanding denganyang ditanam di tem pat terbuka, dan daun-daunyang tua reduksinya terbesar. Sebalilcnya lajurespirasi tanam an yang ternaungi lebih besar
daripada tanam an yang tidak ternaungi.Rendahnya adaptasi tanaman tersebut lebihd ise ba bk an o le h m en uru nn ya k an du ng an enzimkarbo ksilase d aripada m enurunny a kandungank lo rof il a tau m en in gkam ya resistensi difu si CO 2.
T an am an k ac an g ta na h a ka n sa ng at se su ai
jika tum buh d i tempat yang tidak tern au ngi.
P enaun gan k ura ng d ar i 10% dikategorikan sebagai
lingkungan masih s esua i, s ed angkan e ah ay a y an g
kurang dati 20% kategori agak sesuai
(S um am o,1 99 5). U ntu k p ertu mb uh an y an g baik,
ta nama n k ac an g ta na h m em erlu ka n c ah ay a p en uh
(100% ) dan pengurangan 20% radiasi m atahari
su da h d ap at m en gu ran gi pembentukan biomassadan indeks panen dan penurunan hasil menjadi
se rn ak in b es ar d en ga n a da ny a p en gh ala ng radiasi
ma ta ha ri y an g 1 eb ih b esa r (Be ll et al., 1991; dalam
S urn am o dan S iam et, 1993). A disarw anto et al
(1993) m engem ukakan bahw a penyinaran 60%
ra dia si m ata ha ri p ad a ta nama n k ac an g ta nah u rn ur
60 hari setelah keeam bah m erupakan saat yang
kritis bagi tanaman dan radiasi matah ari y an g
rendah pada saat berbunga a ka n m en gh am ba t
pertumbuhanvegetat i f
U ntuk m engurangi naungan jagung
terhadap kacang tanah dan m engatur tata udaradisekitar t an aman d ap at d il ak uk an d en gan d ef oli as i
tanaman jagung, sedangkan untuk memanfaatkan
ai r dan unsur hara seeara optimal sekaligus
meng ur an gi k omp etis i d ia nta ra ta nama n dapat
dilakukan dengan m engatur jarak tanam kacang
tanah. D alam h al defoliasi, sa la h sa tu fa kto r y an g
h aru s d ip ertim ba ng ka n a da la h waIctu defoliasi
D efoliasi yang tepat selain dapat m engurangi
k eru gia n ta nam an ja gu ng k are na h ila ng ny a b ag ia n
tanam an untuk fotosintesis, juga diharapkan
jum lah radiasi yang diterima se lama p erio de
pertumbuhan tanaman kacang tanah l eb ih b anyak.M e la lu i d efo lia si ja gu ng d an pengaturan
jarak tanam kaeang tanah, d iharapkan seeara
sinergis positip m eneiptakan kondisi yang
kondusif un tuk pertum buhan yang pada
gilirann ya hasil tanam an dapat lebih m eningkat
m endekati potensi hasil tanam an kacang tanah
y an g d iu sa hak an s ec ar a monoe ro p pin g.
II. BAHAN DAN METODE
P ercobaan dilaksanakan di C ikam pek,J awa Ba ra t. Lokasi te rs eb ut b er ad a p ad a k eti gg ia n
12 m dpl, jenis ta na h a lu via l d en ga n te ks tu r lia t.P ercobaan dilaksanakan pada musim kemarau2000 (Juni s/d Septem ber) dan m usim hujan2 00 0/2 00 1 (Ok to be r 2 00 1 s/ d Maret 2 00 1 ).
Raneangan pereobaan yang digunakanadalah Raneangan A cak K elom pok dua fak tor.Faktor pertam a adalah w aktu defoliasi jagungterdiri atas tiga taraf yakni: 7 hari setelahtasseling (7 HSTS), 14 hari setelah tasseling(14 HSTS), dan 21 hari setelah tasseling (21HSTS) dan faktor ke dua adalah popu lasikacang tanah terdiri atas em pat taraf yakn i:40emx5em , 40ernxlO em , 40ernx15em , dan
4 0e lT Ix 30 em . S etia p p erla ku an d iu la ng tig a kali,T anam anjagung ditanarn pada p opulasi 41.6 66t an aman lh a ( 16 0em '{ 30 em ) .
T an am an k ac an g ta na h ( va rie ta s kelineqdip upuk deng an dosis 50 kg ha' U rea, 128 kg ha'SP36, 100 kg ha" K Cl yang diberikan pada saattanam . Tanam an jagung (varietas C 7) dipupukdengan dosis 300 kg ha" Urea, 167 kg ha" SP36 ,dan 50 kg ha " KCl . Pupuk U rea d ib erik an tig akali, 1 /3 bagian p ada saat tanam, 1 /3 b ag ia n p ad asa at u rn ur 3 minggu , d an 1 /3 b ag ia n d ib erik an s aa ttanarnan jagung berum ur 6 minggu. P upuk SP 36dan K CI diberikan pada saat tanam. Pemupukanpertama dilakukan pada larikan tanam an sejauh 5em dan pemupukan kedua sejauh 7 em darilubang tanam . Pupuk kotoran sapi diberikansecara s eb ar s atu m in gg u s eb elu rn ta nam s eb an yak5 t h a" , P en ga ir an d ila ksa na ka n te ru tam a p ad a saatperkecambahan, pem bungaan, dan pengisianp olo ng . P en yia ng an d ila ku ka n d ua k ali p ad a u rn ur21 HST dan 31 HST. P engendalian ham arnenggunakan Ma tc h, D eem, F ura da n 3 -G , C le ra t,sedangkan p en ge nd alia n p en ya kit m e ng gm a ka nV elim ex dan D itahne M -45. Waktu pengendaliandisesuaikan dengan keadaan hama dan penyakity an g menye ra ng t an aman.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Jumlah Polong lsi
Makin lebar jarak tanam dalam bariskaeang tanah, jum lah polong isi per tanamanm akin banyak. Jum lah polong isi terbanyakdicapai pada jarak tanam 40 em x 30 ern, danjum lah polon g isi paling sedikit d ihasilkan p ada
12
5/8/2018 141071117 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/141071117 3/7
jarak tanam 40 em x 5 em , kapan pun musimtanam dan w aktu defoliasijagung (Tabel l ) .
Lebih banyaknya jumlah polong is i pertanam an pada jarak yang lebih lebar diakibatkano le h f ak to r- fu kto r tumbuh ( un su r h ar a dan eahaya)
untuk pertumbuhan tanaman lebih tersedia,
kompetisi yang teriadi a nta ra t an aman k ac an g t an ahy an g sa tu d en ga n tan am an ka ca ng tanah yang lain
(intraspecific competitoni; kompetisi ant ar a bag iantanam an terutam a terhadap eahaya akibat salingtumpang ti nd ih daun-daun p er t an aman (inierplantcompetition), da n kompetisi antara k ac an g tan ahdengan jagung ( in terspec if ic compe ti tion) relatifk ecil d iba ndin gka n d en ga n jarak ya ng le bih ra p atM enurut Trenbath (1983), besarnya persaingan
antara t an aman y an g d it ump an gs ar ik an te rg an tu ngpada proporsi kontak akar dan tajuk tanam an,P enanam an dengan jarak tanam yang lebih lebar,p ropor si kont ak rel at if k eci l, s eh ingga air dan lUlSUT
hara lebih tersedia, radiasi yang diterim a pertanarnan lebih tinggi, dan konversi energif oto sin te sis d ala rn b en tu k k ar bo hid ra t m en in gk at(M alcolm dan Stew art, 1995), fotosintat yangd itr an slo ka sik an k e b ag ia n p ol on g ju ga menin gk at,pada g i li rannya jumlah p olo ng is i p er tanaman yangt erben tuk l eb ih banyak.
Jum Ia h p olon g isi tida k diten tu kan w aktude fo lia si jag ung k are na p olo ng ka ca ng ta na h telahterb entuk sa tu m ing gu se telah g in ofor masuk ke
dalam tanah (stad ia R 3) atau p ad a umur 40 -4 5 HST(Trustinah, 1 99 3) , se da ng ka n d ef olia si p alin g aw al
dilakukan pada umur kaeang tanah 65 HST
(7 HST S), seh in gga ju mlah p olon g ya ng te rb en tu ktidak ditentukan oleh w aktu defoliasi jagung.Selain w aktu defoliasi, m usim tanam juga tidak
menentukan jum lah polong karen a kedua
m usim tanam relatif sarna pengaru1m ya akibat
kondisi tereekam . Pada musim hujan kondisi
tercekam akibat jurnlah ai r yang banyakse da ngk an pa da m usim kemarau te re ek am k aren a
jumlah ai r y an g s ed ik it
3.2. Jumlah Biji per Tanaman
K aeang tanah yang ditanam pada m usim
hujan dengan jarak tanam kacang tanah palingrapat (40 em x 5 em ) jum lah bijinya lebih sedikit
d ibandingkan dengan penanam an pada m usim
kemarau untuk jarak tanam yang sarna,sedangkan untuk jarak yang agak lebar (40 em x
10 em dan 40 em x 15 em ) atau lebar (40 em x30 em ) ju rn la h b iji k ae an g tan ah pe rtan am an pa dam usim hujan dan m usim kem arau tidak berbeda
Jumlah b iji p er ta na rn an te rb an ya k d ih as ilk an jik akaeang tanah ditanarn pada jarak tanam dalamba ris ya ng leb ih leb ar, baik d itan am p ada m usim
hujan m aupun pada m usim kem arau (Tabel Z).Rendahnya jumlah biji p er ta narn an pa da
jarak tanam yang rapat pada m usim hujan, selainad any a k om pe tisi a ntara ba gian tanaman kacangta na h, a nta ra ta nama n k ae an g tanah maupun anta rak ae an g tan ah de nga n ja gu ng te rh ad ap e ah ay a danunsur hara, diperburuk lagi dengan kondisilingkungan pada m usim hujan dengan suhu dan
r ad ia si y ang lebih rendah (karena naungan jagungda n naungan awan), serta eurah hujan dankelembaban relatif yang tinggi (data tidakditampilkan). M enurut Hale dan O rcutt (1987),kehilangan ai r pada daun-daun tem aungi 1ebihse dikit, ka re na m en in gk atny a k elem bab an rela tifd alam a tm o sfe r y an g d ise ba bk an o le h m e nu nnmyatem peratur, selain itu dengan eurah hujan yangtin gg i p ad a la ha n d en gan t ek st ur l ia t memungk in kan
Tabcl 1. Jurulah Polong lsi per Tanatuan Kacang Tanah pada Bcrbagai Jarak
Tenam Kacung Tansh Turnpangsari dengnn Jngung yang Bervariasi
Wak tu De fo li as i p a da Dua Musim Tanam.
Jarak Tanarn Waktu Defcliasi Jagung
Kaeang Musim Tanam (HSTS)Tanah
(e rn x em )7
Rota-
Rat"14 21
-... --- ._- ... . buah ---. . .. -- .. ----- .---
lvlK 2000 4,02 4,1:j 4,17 4,12
MR 200012001 3,08 3,42 2,96 3,15
Rata-rata 3,64 d
MK 2000 6,31 6,92 6,04 6,42
MH200012001 6,17 6,17 4,13 5,49
Rata-rata 5,96 0
MK 2000 9,48 7,90 8,21 H,53
/yrH 2000/2001 8,71 8,50 8,38 8,53
Rota-rate 8,53 bMK 2000 13,69 14,81 14,67 14,39
MH 200012001 13,58 13,30 12,46 13,11
____ .~Ra::::ta:...!·r::::ata:... .__ 13,753
Kcterangsn : Angka-angka yang diikuti huruf yang sarna pada kolom yang
sarna t idak berbeda nyaia rnenurut uji BN] 0'. -0,05.
40x5
40xl0
40x15
40>:30
Tabcl 2 Jum lah Biji per Tanaman Kacang Tanan pada Berbagai Jarak
Tanam Kacang Tunah Tumpangsari dengan Jsgung yang
B er vs ri a si W a ktu D ef ol i a sip ad a D u a M u sir n T an am ,
Waktu Jarak Tanam Kacang Tanah
Musjm Dcfoliasi (e m X em )
Tannrn Jagung4Ox5 40xlO 4Ox15 40;.(30
(HSTS).. _.. . _ -_ ._ -_ ... _ _ . .... B us h _ ._ ... _ _.... _ -_.... _ -_ .
7 11,96 18,23 22,65 31,48
MK 14 11,27 19,19 22,02 38,022000 21 11,29 17,40 21,32 40,21
Rata-rata11,5l3 18,273 22,000 36,570
(0) (b) (b) (n)
7 9,10 18,28 26,60 42,32
WI 14 10,20 19,08 25,63 41,85
200012001 21 8,69 12,60 25,70 41,31
Rata-rata9,33 b 16,65a 25,98. 4},83 u
!dl {cl ! ! 1 l {a l
Keterungrm : Angka-angka yang di ikuti huruf yang sam" (tnnpa tanda kurung
arah vcrtikal, dcngan tanda kUlUllg arah hor izontal ) t idak
berbeda nyata menurut uji BN.! 0'. -0,05.
13
5/8/2018 141071117 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/141071117 4/7
. ,[
lahan selalu basah, aerasi menurun, dan diduga
terjadi kondisi anaerob pada periode tersebut
Akibatnya aktivitas fotosintesis tanaman
terhambat, fotosintat yang dibentuk lebih rendah,
energi yang terbentuk (ATP) rendah, fotosintatyang ditranslokasikan ke dalam polong pun
rnenunm, pada gilirarmya jumlah biji yangterbentuk lebih sedikit. Sebaliknya pada rnusirn
kemarau, faktor-faktor tumbuh lebih kondusif
menunjang perturnbuhan tanaman kacang tanah.Radiasi yang relatif tinggi meningkatkan energi
fotosintesis, suhu yang relatif tinggi akan
rneningkatkan alctivitas metabolisrne tanaman dan
rneningkatkan kapasitas udara untuk menyimpan
air, sedangkan kelembaban relatif yang rendah
mengakibatkan menunumya potensial air udara,sehingga terjadi perbedaan potensial air dalam
tanah, tanaman dan udara yang mengakibatkanpengangkutan air dan hara dan tanah ke dalamt anaman t erut arna rnelalui aliran massa meningkat
(Gardner, et al. 1985). Dengan tersedianya airselama fase-fase kritis t anaman (pe rkec ambahan,pembungaan, dan pengisian polong) yang diperoleh
melalui pengairan, memungkinkan proses
fotosintesis menjadi lebih baik Fotosintat yang
diproduksi dan ditranslokasikan ke bagian bijijuga rneningkat. Pada gilirannya jumlah biji per
tanaman pada rnusim kernarau lebih banyak.Jumlah biji per tanaman tidak
ditentukan waktu defoliasi jagung karena biji
kacang tanah telah terbentuk sekitar tigaminggu setelah ginofor rnasuk ke dalam tanah
(stadia RS) atau pada umur 52-57 HST
(Trustinah, 1993), sedangkan defoliasi paling
awal bam dilakukan dilakukan pada umurkacang tanah 65 HST (7 HSTS), sehingga
jumlah biji per polong yang terbentuk tidak
dipengaruhi oleh waktu defoliasi jagung.
3.3. Bobot 100Biji
Bobot biji kaeang tanah terberat
jika kaeang tanah dan jagung tumpangsari
ditanam pada musirn kernarau dibandingkan
dengan musim hujan, berapapun jarak tanam
kacang tanah dan kapanpun defoliasi jagungdilakukan (TabeI3).
Defoliasi jagung dengan interval 7-14
HSTS tidak rnempengaruhi ukuran biji kacangtanah karena perubahan faktor tumbuh akibat
perbedaan waktu defoliasi tersebut belum rnampu
rnempengaruhi fotosintat yang terbentuk danditranslokasikan leedalam biji sehingga bobot 100
biji relatif sarna. Demikian halnya dengan
pengaruh jarak tanam, variasi jarak tanamandalam baris kacang tanah dari 5 em hingga 30
em tidak berpengaruh terhadap ukuran biji
karen a biji yang terbentuk pada periode awaI
(stadia R3) memperoleh fotosintat relatif sama3.4. Hasil Kacang Tanah
Hasil polong per petak dan hasil
po long per ha pada tanaman dengan jarak
tanam kaeang tanah yang rapat (40 em x 5 em),sarna lebih besar dibandingkan dengan jarak
tanam agak rapat (40 em x 10 em) dan berbeda
lebih besar dibandingkan dengan jarak yang
agak lebar (40 em x 15 em) atau sangat lebar
(40 em x 30 em) pada musim kemarau. Pada
rnusim hujan, hasil polong per ha tidak berbedauntuk sernua jarak tanam, Tanaman kacang
tanah tumpangsari dengan jagung didefoliasipada musim kemarau menghasilkan polong per
ha yang lebih banyak dibandingkan dengan
musim hujan jika jarak tanarn kacang tanah 40
em x 5 em dan 40 em x 10 em, sedangkan jaraktanam yang lebih lebar tidak berbeda (Tabe14).
Tabel 3. Bobot 100 Bi ji Kacang Tanah pad. Berbagai Jarak Tanam Kac eng Tanah
Tumpang sar i d eng an J agung yang Bervari asi Wakt u Deloliasi pada Dua
Mu sl in T an am ,
MK2000
Jarak tnnam Wnktu defcl i a si jegung
k ac an g t an ah (HSTS)(cmxcrn)
7 Rata-rata4 21. "- "" "_ . . _ _ . _- -- -- g - -- -- -- -- -. -- -- -
40>:5 ~6,14 42,86 ~2,31 43,7740xl0 47,98 46.85 44,97 46,6040xl5
46,99 44,60 43,87 45,1540x30 43.01 42.61 44,66 43,43
Rata-rata 44,74 n
40>:5 38,91 36,17 39,52 38,2040x10 38,42 38,23 39,00 38,55
4Ox!5 38,10 37,34 37,39 37.6140:<30 33,60 39.44 37.29 36,78
Rata-rata 37,79 b
M E - !
200012001
Kererangnn : Angka -angk a ycng diikuti huruf ynng sam . pe de kolorn y""g sarna
tidak berbcda nyata menurur uji BN] a ~0,05.
Tebel 4. Hnsil Polong lsi Tanartum Kecnrg Tanah pod. Be-bagai Jarnk Tunnm
Kaeang Tanah Turnpaogsari deugan Jagung yang Be rva ri asi Wllktu
Defol ias i p ad. Dua Musim Tanum.
Musirn Tanam
WaktuDefoliasiJagung(HSTS)
Ja rnk Tan am Kacang Tan ah
(cmxcrn)
40XS 40xl0 4ox15 40><30
--------.---.-- .. - Uha ---- .. -----.-----
2,75 2,25 1,96 1,392,69 2,32 1,91 1,332,30 2,17 1,69 1,21
2,58" 2,25n 1,85 a 1,31 a(a) (ab) (b) (e)
1,64 1.79 1,64 1,261,59 1,69 1,63 1,401,59 1,44 1,48 1.331,61 b 1,64 b 1,58. 1,33.(a) (a) (n) (a)
MK2000
7
14
21
Rule-rata
ME2000/2001
7
1421
Rata-rata
K eterengae : A ngka-angk» yang diikuti huruf yang sarna (tanpa t endn kurung arm
vcrtika l, dengan lend. kurung arah hor izontal) t idak bcrbeda nyata
menurut uji BNJ a"'O,05.
14
5/8/2018 141071117 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/141071117 5/7
H al yang ham pir sarna terjadi pada hasilper ha, H asil b iji tanam an kacang tanah berbedaakibat perbedaan jarak tanam , perbedaan itubervariasi bergantung pada m usim tanarn. H asilb iji sem akin banyak d en gan m en in gk atn ya
kerapatan tanarn kaeang tanah dalam baris pada
m usim kem arau. P ada m usim hujan, hasil b iji perha tidak ada perbedaan antara sem ua jarak tanam .Hasil b iji kacang tanah pada musim kemaraulebih tinggi dibandingkan dengan m usim hujanuntuk semua jarak tanam , keeuali jarak tanamyang lebar, dan akan lebih ringgi jika ditanamp ad aja ra k ta nam r ap a t ( 40 emx 5em ).
L ebih banyaknya hasil polong dan hasil
b iji kacang tanah pada jarak tanarn yang lebihr ap at p ac ta m u sim k em a ra u k ar en a ju rn la h ta nam anper ha l eb ih b anyak, dan k omu nita s ta nam an le bih
m am pu m em an fa atk an fa kto r tu mb uh (ra dia si, aird an u nsu r h am ) se ca ra o ptim a l u ntu k p er tum bu ha n
d an b asil k ae an g tanah p er s atu an luas, Menuru tD onald . (1963) dan B row n (1988), basil tanam anadalah fungsi dati hasil per tanam an dan jumlah
tanam an per satuan luas. M eskipun hasil b iji per
tanaman dan hasil po long per tanam an lebihse dik it a kib at a da ny a k om pe tisi y an g b esa r a nta rabagian tanarnan a ta u a nta ra ta nam an k ac an g tanah,
dan antara kaeang tanah dan jagung pada jaraktanam kaeang tanah yang rapat, namunkemampuan berkompetisi (interspecific
competition) kom unitas tanam an kacang tanah
yang dicobakan (populasi 250.000 tanam an/ha)
te rh ad ap ja gu ng y an g d id efo lia si (p op ula si 4 l.6 66tanam ariha) lebih besar dibandingkan dengan
ja ra k ta nam y an g le ba !" (K a de ko h, 2 00 3) . M e nu ru t
H asherni-D ezfouli dan H erbert (1992), apabilajurnlah tanam an meningkat hasil per tanamanm enurun, nam un total eahaya diintersepsi seearamak sima l, s eb in gg a h as il m en in gk at
P ada m usim hujan, m eningkatnya jaraktanarn tidak m eningkatkan hasil kaeang tanah,b ah ka n te rd ap at k ee en de ru ng an p en uru na n h asilpolong jika kaeang tanah ditanam dalam jarakyang sangat rapat. Hasil in i disebabkan oleh
faktor-faktor tumbuh yang tersedia kurang
kondusif untuk m endukung pertum buhantanaman, terutarna tingginya eurah hujan danrendahnya radiasi m atahari akibat keaw ananserta adanya naungan jagung (data tidakditam pilkan). N aungan jagung terhadap kacangtanah pada saat pengisian polong berkisar37,87% -40,34% , nilai in i telah m eneapai titikkritis untuk pertum buhan tanam an. M enurut
Bell et al., ( 19 91 ) y an g d ik utip S um a rn o d an S lam et(1 99 3) , p en gu ra ng an r ad ia si m a ta ha ri s eb es ar 2 0%sudah m engurangi pem bentukan biom assa dan
in de ks p an en , d an p en ur un an s em a kin b es ar d en ga nadanya penghalang radiasi yang lebih besar, dannaungan 40% pada saat pengisian polong
me ru pakan t it ik k ri ti s u nt uk p er tumbuh an t an aman .,karena energi untuk fotosintesis m enurun, da nm engurangi asim ilat untuk perkem bangan biji(Adisarwanto et al., 1 993) . Men in gk atn ya jaraktanam berarti m em ungkinkan kom petisi antarabagian tanam an (mutual shading) dan antarata nam an k ac an g tanah (intraspecific competition)
sema kin b esa r, a kib atn ya b asil p erta nama n sa ng atrendah, pada gilirannya peningkatan jumlah
tanarnan akibat jarak tanam yang rapat, tidakb erb ed a d en ga n ja ra k ta nam y an g le ba r.
Sebagaim ana halnya jurnlah polong isi,jum lah biji per tanarnan, dan bobot 100 biji,
hasil polong per ha tidak dipengaruhi olehw aktu defoliasi jagung karena perubahan faktortum buh akibat perbedaan waktu defoliasiselarna 7-14 H STS m asih relatif sarna sehinggapengaruhnya terhadap proses fotosintesisrelatif sam a, pada gilirannya fotosintat yangterbentuk dan diakumulasikan dalam biji danp olo ng tid ak b er be da .
3.5. Peranan Komponen Hasil Terhadap
Hasil Kacang Tanah
D alam sistem tum pangsari kaeang tanah
b er va ria si ja ra k t an am da n j a gu ng y an g d id ef ol ia si
bervariasi w aktu yang ditanam pada m usimkem arau dan m usim hujan, terdapat keterkaitanantara komponen hasil jurnlah polong isi per
tanarnan (Xi), ju mla h b iji p er ta nama n (X2), bobot100 biji ~) dengan bobot polong isi per tanam ankacang tanah. P ersam aan regresi lin ier berganda
k ete rk aita n a nta ra k omp on en h asil d an h as il a kib atjarak tanam kacang tanah bervatiasi 40 em x 5 em(yjl), 40 em x 10 em (Y j2), 40 em x 15 em (yj3),dan 40 em x 30 em (yj4) pada musim kem araud an mu sim h uja n d is a jik an p ad a T ab e1 6.
T ab el 6 . Pm""'1 l l l I1 Rc gr es i Be rgmda a n in r a Komponon Ha si l dan Ha si l K a ca ng T a na h Akilnt
19. 1BkTa nam Kr u: :H I1BTana h Bc rver ia si pada Musim Kcmamu dau Mus im H uj an .
MusimTunaru
P er sa ma an r eg re si b er ga nd aKoelisien
D et er mi na si ( Rz )
Kemarau
Yj, - 2,62 - 0;92 X I + 0,415 Xz -i- 0,153 X1o!l
Y j2" " • 1,36 + j,04 X l'" - 0 ,094 X 2. + 0,119 X~* '
Yj,~ .,.5 ,9B+ 1,49X,' • 0,~32 X, + 0,010 X,
Yj,- ·9,56 + 1,8~X,·· 0.217X. +0,161 X,
0,86
0,85
0,75
0,77
2000
Hujan
200012001
Yj, 1,07 +0,44 X, ~ O,133X,"+0,00~X,
Yj, -. 6,99 - 0,14X,·+ 0,343X. + 0.223X,'Yj, - . 7,70 < - 3,25XL - 0,960 X, + 0,375X,·
Yj,-·18,60 + 1,42X,'+ 0,1l0x,_"0,309X,'
0,84
0,82
0,54
0,80
Keterang un : *= N yata p ad n tu raf 5 %
15
5/8/2018 141071117 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/141071117 6/7
Berdasarkan seleksi bertatar (stepwise)
diperoleh persamaan regresi seperti ditunjukan
pada Tabel 7. Hasil kaeang tanah dengan jarak
tanam yang rapat (40 em x 5 em) dalam sistem
turnpangsari dengan jagung yang didefoliasipada musim kemarau ditentukan oleh bobot 100
biji, sedangkan pada jarak tanam 40em x 10emselain ditentukan oleh bobot 100 biji juga
ditentukan oleh jumlah polong per tanaman,
Untuk jarak tanam yang agak lebar (40 em x 15em) dan jarak tanam yang sangat lebar (40 em x
30 em), hasil kaeang tanah per tanarnan
ditentukan oleh jumlah polong per tanaman.
Pada musim hujan, jumlah biji lebih berperan
menentukan hasil kaeang tanah pada jarak
tanam kaeang tanah yang sangat rapat,sedangkan pada jarak yang agak lebar bobot
100 biji lebih berperan. Untukjarak tanam yangagak rapat atau sangat lebar, hasil tanamankaeang tanah ditentukan oleh jumlah polong
dan bobot 100 biji. Hubungan tersebut serupadengan hasil penelitian Faisal (1999), bahwa
hasil kaeang tanah antara lain ditentukan oleh
jumlah polong, bobot 100 biji,
Tube! 7. Hasil SeIeksi Bert at ar Komponen Has il yang Pal ing Berperan da lam
Meaeutukan Hasil Kacang Tanah Bervsriasi Jarak Tanam pada
M usjr n K ern ar au d an Musim Htjan,
Musim
Tanum
Koefisicn
Decerminasi
(R '
P er sa ma an re gr esi h as il s ele ks i b er ta ta r
KCll1BraU
2000
Yj, -. 1,832 + 3,870X,Yj, ~ • 1,429 + 0,790X, + 0,118 X,
Yj, - 5,559 + 0,700 X,Yj, ~ . 1,003 + 1,170X,
0,79
0,84
0,690,59
Hujan
2000/2001
Yj, . 1,289 + 0,266X,Yj, = • 6,561 . :.0 ,960 X,+ 0,203 X,
Yj, ~ . 9,812 + O,500X,
Yi. = .18,743 + L790X, + 0,31 X,
0,84
0,78
0,44
0,79
Hasil polong ditentukan oleh fotosintat
yang diakumulasikan ke dalam peri earp (kulit
po long) dan biji. Makin banyak akumulasi
fotosintat tersebut memungkinkan pembentukan
polong dan biji lebih banyak serta ukuran biji
yang lebih besar, namun pada kondisitumpangsari jagung/kacang tanah dengan jarak
tanarn kaeang tanah bervariasi yang ditanam
pada musim berbeda mengakibatkan terjadinya
perbedaan kompetisi antara bagian tanaman(intra specific competitions, sehingga
akumulasi fotosintat pada bagian-bagian polong
juga berbeda. Akibatnya komponen hasil yanglebih menentukan hasiljuga relatifberbeda.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan
disimpulkan sebagai berikut:
1. Komponen hasil yang diekspresikan dalambentuk jumlah polong isi per tanaman dan
jumlah biji per tanaman tertinggi dieapai
jika kaeang tanah ditanam pada jarak yanglebar (40emx30em) pada musim hujan atau
musim kemarau, sedangkan bobot 100 biji
lebih berat jika kaeang tanah ditanam padamusim kemarau berapapun jarak tanamnya
dan kapanpun waktu defoliasi.
2. Hasil polong isi tertinggi dieapai jika jarak
tanam kaeang tanah 40emx5m (2,50 t/ha)
atau 40emxl0em (2,25 t/ha) pada musim
kemarau, sedangkan pada musim hujanhasil tersebut relatif sarna pada jarak yang
berbeda. Pada musim huj an dengan jarak
40emx5m atau 40emx10em hasil polong
lebih rendah dibandingkan dengan musim
kemarau, namun pada jarak tanam yang
lebih lebar hasilnya tidak berbeda kapanpun
waktu defoliasi jagung.3. Komponen hasil yang menentukan hasil
tanaman bergantung pada jarak tanam dan
muslin tanam. Pada jarak tanam 40emxl0em,
hasil polong ditentukan oleh jumlah polong
isi dan bobot 100 biji, baik pada musim hujan
maupun musim kemarau. Hal yang sarna, jika
ditanam pada jarak 40emx30em pada musim
hujan. Pada musim kemarau dengan jarak
tanaman yang sangat rapat (40emx5em), hasil
tanaman ditentukan oleh bobot 100 biji,
narnun pada musim hujan lebih ditentukan
olehjumlah biji pertanarnan.
DAFTAR PUSTAKA
Adisarwanto, T., AA Ruhmiauna, dan Suhartina. 1993. Budidaya kacang lanah, hal. 91·107. Dalam A Kasno, A. Winarto,dan Sunardi (cd.), Kacang tanah, Monogrnfi Balittan MalangNo.12.
Brown, R.H. 1988. Growth of' the green plant. p. 153-174. illM.B. Tesar (ed.) Physiological basis of crop growth and
development. ASA,CSSA, Madison,WI.
Crookston, R.K., K.J Treharne, P. Ludford, and J.L. Ozbun. 1975. Response of beans to shading. Crop Sci. 15: 412-416.
16
5/8/2018 141071117 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/141071117 7/7
Donald, C.M .. 1963. Competition among crop and pasture plants. p. 1-118. In AG. Norman (ed.), Advances in Agronomy.
Academic Press. New York and London.
Faisal, A. 1999. Pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah (Arachis hvoogaea L.) dengan berbagai populasi tanaman
dan w ak tu ta na m jagung tumpangsari pada Agroklimat A dan Dl di Sumatra Barat. Disertasi Program Pasea
Sarjana Unpad. Bandung.
Gardner, F .P. , R.B. Pearce, and R. L.Mitchell. 1985. Physiology of crop plants. Iowa State University Press, Ames, IA .
Hale, M.G., and D.M. Orcutt. 1987. The physiology ofplants under stress. John Wiley and Sons, New York.
Hasherni-Dezfouli, A, and S..T.Herbert. 1992. Intensifying plant density responses of com with artif icial shade. Agron J. 84:
547-551.
Jones, J.W., C.S. Barfield, R.J. Boote, G.H. Smcrage, an d J, Mangold. 1982. Photosynthetic recovery of peanuts to defoliation
at various growth stages. Crop Sci. 22:741-746.
Kadekoh, I. 2003. Konipetisi kacang tanah dan jagung pada berbagai waktu defoliasi jagung dan jarak lanam kacang tanak
dalam sistem tumpangsari pada musim keniarau. J. Agroland 10:123-126
Kasno, A., N. Nugrahaeni,.T. Pumomo, 1998. Teknik produksi benih kacang tanah, hal. 2642, Dalam A. Harsono et al. (ed.).
Teknologi untuk peningkatan produksi dan nilai tambah kacang tanah. Edisi khusus Balitkabi 12:26-42.
Logan, K.T. 1970. Adaptations of the p h ot os yn t ye th ic apparatus of sun- and shade- grown yellow birch (lietu{a alleghaniensis
Britt). Can.T. Bot. 48:1681-1688.
Malcolm,.T. M. andDougW. Stewart. 1995. Radiation-use efficieny in summer Rape. Agron. J. 87:1139-1142.
Pallas, .T.E.Jr.1973. Diurnal change in transpiration and daily photosynthetic rate of several crop plants. Crop. Sci . 13: 82-84
Pallas. J.E.Jr., and Y.B. Sarnish. 1974. Photsynthetic response of peanut Crop. Sci. 14:478-482.
Sengupta, U.K., and B.B. Jadhav, 1988. Effect of low intensity on photosynthesis and translocation of photosynthates in
groundnut. Indian.T. Plant Physiol, 3: 270-275.
Sitornpul, S.M., W.C.H. van Hoof, dan B. Guritno. 1980. Pengarah waktu tanam jagung terhadap pertumbuhan dan produksi
kacang tanah dan jagung dalam sistem tumpangsari. Agrivita 3: 1-13.
Stephenson, RA. , R.H. Brown and DA. Ashley. 1976. Translocation of4C-labelied assimilate and photosynthesis in C3 and
C4 species. Crop Sci. 16:285-288.
Sulistyono, LB., Baswardoyo, .T.Moenandir, and S.M. Mimbar. 1982. Effec: of plant density and variety of com on the growth
and yield ofpeanut in a multiple cropping system. Agrivita 5:4-6.
Surname, 1995. Adaptasi agroklimat dan maksimasi produktivitas kacang tanah. hal. 1-9. Dalam Risalah Lokakarya Teknik
Budidaya Kacang Tanah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Karangploso bekerjasama dengan Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Prop. Dati I Jawa Tirnur dan Balui Penelitian Tanarnan Kacang-kacangan dan Urnbi-umbian.
Mnlang, 4-5 Oktober 1995.
Surnamo, dan P. Slarnet , 1993. Fisiologi dan pertumbuhan kacang tanah. hal. 24-30. Dalam A Kasno, A. Winarto, dan
Sunardi (ed.). Kaeang Tanah. Monografi Bali ttan Malang No. 12.
Trenbath, B.R. 1983. Planl interaction in mixed crop communities. p. 129-140. In R.I. Papendiek, P.A. Sanches, and G.B.Triplet (ed.).Multiple cropping. ASA Spec. PubL 27. ASA, CSSA, and SSSA, Madison, WI.
Trustinah, 1993. Biologi kacang tanah. hal. 9-23. Dalam A. Kasno et al, (ed.), Kacang tanah. Balai Peneli tian Tanaman
Pangan Malting. Monograf'Balittan Malang No 12.
17