Injection molding ( Inggris Bahasa Inggris : molding) adalah sebuah manufaktur proses untuk memproduksi komponen dari kedua termoplastik dan thermosetting plastik material. Material is fed into a heated barrel, mixed, and forced into a mold cavity where it cools and hardens to the configuration of the mold cavity. [ 1 ] After a product is designed, usually by an industrial designer or an engineer , molds are made by a moldmaker (or toolmaker) from metal, usually either steel or aluminum , and precision-machined to form the features of the desired part. Bahan dimasukkan ke barel dipanaskan, dicampur, dan memaksa ke rongga cetakan mana mendingin dan mengeras pada konfigurasi rongga cetakan. [1] Setelah produk dirancang, biasanya oleh seorang desainer industri atau insinyur , cetakan yang dibuat oleh moldmaker (atau pembuat perkakas) dari logam, biasanya baik baja atau aluminium , dan presisi-mesin untuk membentuk fitur dari bagian yang diinginkan. Injection molding is widely used for manufacturing a variety of parts, from the smallest component to entire body panels of cars . molding injeksi yang banyak digunakan untuk pembuatan berbagai komponen, dari komponen terkecil untuk seluruh panel bodi dari mobil .

Contents Isi

[hide]

1 Process characteristics 1 Proses karakteristik 2 History 2 Sejarah 3 Applications 3 Aplikasi 4 Examples of polymers best suited for the process 4 Contoh polimer paling cocok untuk

proses 5 Equipment 5 Peralatan

o 5.1 Mold 5.1 Mold o 5.2 Mold design 5.2 Mold desain o 5.3 Effects on the material properties 5.3 Efek pada sifat material o 5.4 Tool materials 5.4 Alat bahan o 5.5 Geometrical possibilities 5.5 geometris kemungkinan o 5.6 Machining 5.6 Machining o 5.7 Cost 5.7 Biaya

6 Injection process 6 Injeksi proses o 6.1 Injection molding cycle 6.1 Injection molding siklus o 6.2 Different types of injection molding processes 6.2 Berbagai jenis proses

injection molding 7 Process troubleshooting 7 Proses pemecahan masalah

o 7.1 Molding trial 7.1 Molding sidang o 7.2 Molding defects 7.2 Molding cacat o 7.3 Tolerances and surfaces 7.3 Toleransi dan permukaan

8 Lubrication and cooling 8 pelumasan dan pendinginan 9 Power requirements 9 Kebutuhan daya 10 Inserts 10 Sisipan 11 Gallery 11 Galeri 12 See also 12 Lihat juga

13 Notes 13 Catatan 14 References 14 Referensi 15 External links 15 Pranala luar

[ edit ] Process characteristics [ sunting ] Karakteristik Proses

Utilizes a ram or screw-type plunger to force molten plastic material into a mold cavity Memanfaatkan ram atau penyelam sekrup-jenis untuk memaksa bahan plastik cair ke dalam rongga cetakan

Produces a solid or open-ended shape that has conformed to the contour of the mold Menghasilkan bentuk padat atau terbuka yang telah disesuaikan dengan kontur cetakan

Uses thermoplastic or thermoset materials Menggunakan bahan termoplastik atau termoset

Produces a parting line , sprue , and gate marks Menghasilkan garis perpisahan , sariawan , dan tanda gerbang

Ejector pin marks are usually present tanda pin Ejector biasanya hadir

[ 2 ] [2]

[ edit ] History [ sunting ] Sejarah

The first man-made plastic was invented in Britain in 1861 by Alexander Parkes . Plastik buatan manusia pertama ditemukan di Inggris pada tahun 1861 oleh Alexander Parkes . He publicly demonstrated it at the 1862 International Exhibition in London, calling the material he produced " Parkesine ." Dia secara terbuka menunjukkan itu pada 1862 Pameran Internasional di London, menyebut materi ia dihasilkan " Parkesine . " Derived from cellulose, Parkesine could be heated, molded, and retain its shape when cooled. Berasal dari selulosa, Parkesine dapat dibakar, dibentuk, dan mempertahankan bentuknya saat didinginkan. It was, however, expensive to produce, prone to cracking, and highly flammable. Saat itu, Namun, mahal untuk menghasilkan, mudah retak, dan sangat mudah terbakar.

In 1868, American inventor John Wesley Hyatt developed a plastic material he named Celluloid , improving on Parkes' invention so that it could be processed into finished form. Pada tahun 1868, penemu Amerika John Wesley Hyatt mengembangkan bahan plastik yang ia beri nama Seluloid , peningkatan pada 'penemuan Parkes sehingga dapat diolah menjadi bentuk jadi. Together with his brother Isaiah, Hyatt patented the first injection molding machine in 1872. [ 3 ] This machine was relatively simple compared to machines in use today. Bersama dengan saudaranya Yesaya, Hyatt dipatenkan pertama mesin molding injeksi pada tahun 1872. [3] Mesin ini relatif sederhana dibandingkan dengan mesin yang digunakan saat ini. It worked like a large hypodermic needle , using a plunger to inject plastic through a heated cylinder into a mold. Ini bekerja seperti yang besar jarum suntik , menggunakan plunger untuk menyuntikkan plastik melalui silinder panas ke dalam cetakan. The industry progressed slowly over the years, producing products such as collar

stays , buttons , and hair combs. Industri ini berkembang perlahan-lahan selama bertahun-tahun, menghasilkan produk-produk seperti tetap kerah , kancing , dan sisir rambut.

The industry expanded rapidly in the 1940s because World War II created a huge demand for inexpensive, mass-produced products. Industri ini berkembang pesat di tahun 1940 karena Perang Dunia II menciptakan permintaan besar untuk murah,-menghasilkan produk massal. In 1946, American inventor James Watson Hendry built the first screw injection machine, which allowed much more precise control over the speed of injection and the quality of articles produced. Pada tahun 1946, penemu Amerika James Watson Hendry membangun mesin injeksi sekrup pertama, yang memungkinkan lebih tepat banyak kontrol atas kecepatan injeksi dan kualitas barang yang dihasilkan. This machine also allowed material to be mixed before injection, so that colored or recycled plastic could be added to virgin material and mixed thoroughly before being injected. Mesin ini juga memungkinkan material yang akan dicampur sebelum injeksi, sehingga plastik berwarna atau didaur ulang dapat ditambahkan pada bahan virgin dan dicampur secara merata sebelum disuntikkan. Today screw injection machines account for the vast majority of all injection machines. mesin injeksi sekrup Hari ini account untuk sebagian besar semua mesin injeksi. In the 1970s, Hendry went on to develop the first gas-assisted injection molding process, which permitted the production of complex, hollow articles that cooled quickly. Pada 1970-an, Hendry terus mengembangkan gas-dibantu proses injeksi pertama molding, yang diizinkan produksi kompleks, artikel berlubang yang didinginkan dengan cepat. This greatly improved design flexibility as well as the strength and finish of manufactured parts while reducing production time, cost, weight and waste. Fleksibilitas desain ini sangat meningkat serta kekuatan dan menyelesaikan bagian diproduksi sementara mengurangi produksi waktu, biaya, berat dan limbah.

The plastic injection molding industry has evolved over the years from producing combs and buttons to producing a vast array of products for many industries including automotive, medical, aerospace, consumer products, toys, plumbing , packaging, and construction. [ 4 ] Cetakan injeksi industri plastik telah berkembang selama bertahun-tahun dari memproduksi sisir dan tombol untuk menghasilkan array yang luas dari produk bagi banyak industri termasuk otomotif, medis, aerospace, produk konsumen, mainan, plumbing , kemasan, dan konstruksi. [4]

[ edit ] Applications [ sunting ] Aplikasi

Injection molding is used to create many things such as wire spools, packaging , bottle caps, automotive dashboards, pocket combs, and most other plastic products available today. Injection molding digunakan untuk membuat banyak hal seperti kelos kawat, kemasan , tutup botol, dashboard otomotif, sisir saku, dan plastik produk lainnya yang paling tersedia saat ini. Injection molding is the most common method of part manufacturing. molding injeksi adalah metode yang paling umum dari bagian manufaktur. It is ideal for producing high volumes of the same object. [ 5 ] Some advantages of injection molding are high production rates, repeatable high tolerances, the ability to use a wide range of materials, low labor cost, minimal scrap losses, and little need to finish parts after molding. Ini sangat ideal untuk memproduksi volume tinggi objek yang sama. [5] Beberapa keuntungan dari molding injeksi adalah tingkat produksi tinggi, toleransi yang tinggi berulang, kemampuan untuk menggunakan berbagai bahan baku, biaya tenaga kerja rendah, kerugian skrap minimal, dan sedikit kebutuhan untuk menyelesaikan bagian setelah

dibentuk. Some disadvantages of this process are expensive equipment investment, potentially high running costs, and the need to design moldable parts. Beberapa kelemahan dari proses ini adalah investasi peralatan mahal, biaya operasional berpotensi tinggi, dan kebutuhan untuk desain bagian moldable.

[ edit ] Examples of polymers best suited for the process [ sunting ] Contoh dari polimer yang paling cocok untuk proses

Most polymers may be used, including all thermoplastics , some thermosets , and some elastomers . [ 6 ] In 1995 there were approximately 18,000 different materials available for injection molding and that number was increasing at an average rate of 750 per year. Kebanyakan polimer dapat digunakan, termasuk semua termoplastik , beberapa thermoset , dan beberapa elastomer . [6] Pada tahun 1995 terdapat sekitar 18.000 bahan yang berbeda tersedia untuk cetak injeksi dan jumlah yang meningkat pada tingkat rata-rata 750 per tahun. The available materials are alloys or blends of previously developed materials meaning that product designers can choose from a vast selection of materials, one that has exactly the right properties. Bahan yang tersedia adalah paduan atau campuran dari bahan dikembangkan sebelumnya yang berarti bahwa desainer produk dapat memilih dari pilihan yang luas bahan, salah satu yang memiliki sifat benar persis. Materials are chosen based on the strength and function required for the final part, but also each material has different parameters for molding that must be taken into account. [ 7 ] Common polymers like epoxy and phenolic are examples of thermosetting plastics while nylon , polyethylene , and polystyrene are thermoplastic . [ 8 ] Bahan dipilih berdasarkan kekuatan dan fungsi yang diperlukan untuk bagian akhir, tetapi juga materi masing-masing memiliki parameter yang berbeda untuk mencetak yang harus diperhitungkan. [7] polimer Common seperti epoxy dan fenolik adalah contoh dari thermosetting plastik sementara nilon , polietilen , dan polystyrene adalah termoplastik . [8]

[ edit ] Equipment [ sunting ] Peralatan

Paper clip mold opened in molding machine; the nozzle is visible at right cetakan klip Kertas dibuka pada mesin cetak, nozel terlihat di sebelah kanan Main article: Injection molding machine Artikel utama: Injection mesin cetak

Injection molding machines consist of a material hopper, an injection ram or screw-type plunger, and a heating unit. [ 2 ] They are also known as presses, they hold the molds in which the components are shaped. Mesin cetak injeksi terdiri dari hopper bahan, sebuah ram injeksi atau tipe plunger sekrup, dan unit pemanas. [2] Mereka juga dikenal sebagai menekan, mereka memegang cetakan di mana komponen dibentuk. Presses are rated by tonnage, which expresses the amount of clamping force that the machine can exert. Menekan dinilai oleh tonase, yang menyatakan jumlah angkatan penjepitan yang mesin dapat mengerahkan. This force keeps the mold closed during the injection process. Gaya ini membuat cetakan ditutup selama proses injeksi. Tonnage can vary from less than 5 tons to 6000 tons, with the higher figures used in comparatively few manufacturing operations. Tonase dapat bervariasi dari kurang dari 5 ton menjadi 6.000 ton, dengan angka yang lebih tinggi digunakan dalam operasi manufaktur relatif sedikit. The total clamp force needed is determined by the projected area of the part being molded. Gaya klem total yang dibutuhkan ditentukan dengan luas proyeksi bagian yang sedang dibentuk. This projected area is multiplied by a clamp force of from 2 to 8 tons for each square inch of the projected areas. Kawasan ini diproyeksikan dikalikan dengan gaya klem dari 2 hingga 8 ton untuk setiap inci persegi daerah diproyeksikan. As a rule of thumb, 4 or 5 tons/in 2 can be used for most products. Sebagai aturan praktis, 4 atau 5 ton / tahun 2 dapat digunakan untuk sebagian besar produk. If the plastic material is very stiff, it will require more injection pressure to fill the mold, thus more clamp tonnage to hold the mold closed. [ 9 ] The required force can also be determined by the material used and the size of the part, larger parts require higher clamping force. [ 10 ] Jika bahan plastik sangat kaku, maka akan memerlukan tekanan injeksi lebih untuk mengisi cetakan, sehingga lebih penjepit tonase untuk memegang cetakan tertutup. [9] Gaya yang dibutuhkan juga dapat ditentukan oleh bahan yang digunakan dan ukuran bagian tersebut, bagian yang lebih besar membutuhkan kekuatan penjepit yang lebih tinggi. [10]

[ edit ] Mold [ sunting ] Mold

Mold or die are the common terms used to describe the tooling used to produce plastic parts in molding. Cetakan atau mati adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan perkakas yang digunakan untuk memproduksi komponen plastik dalam cetakan.

Since molds have been expensive to manufacture, they were usually only used in mass production where thousands of parts were being produced. Karena jamur telah mahal untuk memproduksi, mereka biasanya hanya digunakan dalam produksi massal di mana ribuan komponen sedang diproduksi. Typical molds are constructed from hardened steel, pre-hardened steel, aluminum, and/or beryllium-copper alloy. cetakan khas yang dibangun dari baja yang dikeraskan, baja pra-mengeras, aluminium, dan / atau paduan berilium-tembaga. The choice of material to build a mold from is primarily one of economics; in general, steel molds cost more to construct, but their longer lifespan will offset the higher initial cost over a higher number of parts made before wearing out. Pilihan material untuk membangun cetakan dari terutama salah satu ekonomi, secara umum, cetakan baja biaya lebih untuk membangun, tetapi jangka hidup mereka lagi akan meringankan biaya awal tinggi lebih dari jumlah yang lebih tinggi dari suku cadang yang dibuat sebelum memakai keluar. Pre-hardened steel molds are less wear-resistant and are used for lower volume requirements or larger components. Pra-cetakan baja dikeraskan kurang mengenakan-tahan dan digunakan untuk persyaratan volume yang lebih rendah atau komponen yang lebih besar. The typical steel hardness is 38–45 on the Rockwell-C scale . Kekerasan baja

khas adalah 38-45 pada skala Rockwell-C . Hardened steel molds are heat treated after machining. Hardened cetakan baja yang diperlakukan panas setelah mesin. These are by far the superior in terms of wear resistance and lifespan. Ini jauh lebih unggul dalam hal ketahanan aus dan umur. Typical hardness ranges between 50 and 60 Rockwell-C (HRC). Khas kekerasan berkisar antara 50 dan 60 Rockwell-C (HRC). Aluminum molds can cost substantially less, and, when designed and machined with modern computerized equipment, can be economical for molding tens or even hundreds of thousands of parts. Aluminium cetakan dapat biaya substansial kurang, dan, apabila didesain dan mesin dengan peralatan komputerisasi modern, bisa ekonomis untuk mencetak puluhan atau bahkan ratusan ribu bagian. Beryllium copper is used in areas of the mold that require fast heat removal or areas that see the most shear heat generated. [ 11 ] The molds can be manufactured either by CNC machining or by using Electrical Discharge Machining processes tembaga Berilium digunakan dalam area cetakan yang membutuhkan pemindahan panas cepat atau area yang melihat geser paling panas yang dihasilkan. [11] The cetakan dapat dibuat baik oleh mesin CNC atau dengan menggunakan proses Electrical Discharge Machining

Injection molding die with side pulls Injection molding mati dengan sisi menarik

"A" side of die for 25% glass-filled acetal with 2 side pulls. "A" sisi mati untuk asetal kaca-diisi 25% dengan 2 sisi menarik.

Close up of removable insert in "A" side. Close up menyisipkan dilepas pada sisi "A".

"B" side of die with side pull actuators. "B" sisi mati dengan sisi menarik aktuator.

Insert removed from die. Masukkan dihapus dari mati.

[ edit ] Mold design [ sunting ] desain Mold

Standard two plates tooling – core and cavity are inserts in a mold base – "family mold" of five different parts Standar dua piring perkakas - inti dan rongga yang memasukkan dalam dasar cetakan - "keluarga cetakan" dari lima bagian yang berbeda

The mold consists of two primary components, the injection mold (A plate) and the ejector mold (B plate). Cetakan terdiri dari dua komponen utama, cetakan injeksi (plat A) dan cetakan ejektor (plat B). Plastic resin enters the mold through a sprue in the injection mold, the sprue bushing is to seal tightly against the nozzle of the injection barrel of the molding machine and to allow molten plastic to flow from the barrel into the mold, also known as the cavity . [ 12 ] The sprue bushing directs the molten plastic to the cavity images through channels that are machined into the faces of the A and B plates. resin plastik memasuki cetakan melalui sariawan dalam cetakan injeksi, bushing sariawan adalah untuk tutup rapat terhadap nozel laras injeksi dari mesin cetak dan memungkinkan cair plastik untuk mengalir dari laras ke dalam cetakan, juga dikenal sebagai rongga . [12] The bushing sariawan mengarahkan plastik cair ke rongga gambar melalui saluran yang mesin ke wajah A dan pelat B. These channels allow plastic to run along them, so they are referred to as runners. [ 13 ] The molten plastic flows through the runner and enters one or more specialized gates and into the cavity [ 14 ] geometry to form the desired part. Saluran ini memungkinkan plastik untuk menjalankan bersama mereka, sehingga mereka disebut sebagai pelari. [13] mengalir plastik cair melalui pelari dan masuk satu atau lebih gerbang khusus dan ke rongga [14] geometri untuk membentuk bagian yang diinginkan.

The amount of resin required to fill the sprue, runner and cavities of a mold is a shot. Jumlah resin yang dibutuhkan untuk mengisi sprue, runner dan rongga cetakan adalah tembakan. Trapped air in the mold can escape through air vents that are ground into the parting line of the mold. udara Terperangkap dalam cetakan dapat melarikan diri melalui ventilasi udara yang

ditumbuk menjadi garis terbelahnya cetakan. If the trapped air is not allowed to escape, it is compressed by the pressure of the incoming material and is squeezed into the corners of the cavity, where it prevents filling and causes other defects as well. Jika udara yang terjebak tidak diperbolehkan untuk keluar, itu dikompresi oleh tekanan dari bahan yang masuk dan meremas ke sudut-sudut rongga, di mana ia mencegah pengisian dan menyebabkan cacat lainnya. The air can become so compressed that it ignites and burns the surrounding plastic material. [ 15 ] To allow for removal of the molded part from the mold, the mold features must not overhang one another in the direction that the mold opens, unless parts of the mold are designed to move from between such overhangs when the mold opens (utilizing components called Lifters). Udara dapat menjadi begitu dikompresi sehingga menyatu dan luka bakar bahan plastik sekitarnya. [15] Untuk memungkinkan untuk dihapus dari bagian dibentuk dari cetakan, fitur cetakan tidak boleh overhang satu sama lain dalam arah yang cetakan terbuka, kecuali bagian cetakan dirancang untuk bergerak dari antara overhang seperti saat cetakan terbuka (komponen memanfaatkan disebut lifters).

Sides of the part that appear parallel with the direction of draw (The axis of the cored position (hole) or insert is parallel to the up and down movement of the mold as it opens and closes) [ 16 ] are typically angled slightly with (draft) to ease release of the part from the mold. Sisi bagian yang tampil sejajar dengan arah menarik (Sumbu posisi diisi (lubang) atau masukkan sejajar dengan dan turun sampai gerakan cetakan seperti membuka dan menutup) [16] biasanya miring sedikit dengan ( draft) untuk mempermudah pelepasan bagian dari cetakan. Insufficient draft can cause deformation or damage. draft Kurangnya dapat menyebabkan deformasi atau kerusakan. The draft required for mold release is primarily dependent on the depth of the cavity: the deeper the cavity, the more draft necessary. Draft diperlukan untuk pelepas cetakan terutama tergantung pada kedalaman rongga: semakin dalam rongga, draft lebih penting. Shrinkage must also be taken into account when determining the draft required. [ 17 ] If the skin is too thin, then the molded part will tend to shrink onto the cores that form them while cooling, and cling to those cores or part may warp, twist, blister or crack when the cavity is pulled away. [ 18 ] The mold is usually designed so that the molded part reliably remains on the ejector (B) side of the mold when it opens, and draws the runner and the sprue out of the (A) side along with the parts. Penyusutan juga harus diperhitungkan saat menentukan draft diperlukan. [17] Jika kulit terlalu tipis, maka bagian cetakan akan cenderung menyusut ke core yang membentuk mereka, sementara pendinginan, dan berpegang teguh pada orang-orang inti atau bagian dapat warp, twist, melepuh atau retak ketika rongga ditarik pergi. [18] cetakan ini biasanya dirancang sedemikian rupa sehingga bagian dibentuk andal tetap pada (B) sisi ejektor dari cetakan ketika akan terbuka, dan menarik saluran dan keluar sariawan dari sisi (A) bersama dengan bagian. The part then falls freely when ejected from the (B) side. bagian kemudian jatuh bebas ketika keluar dari sisi (B). Tunnel gates, also known as submarine or mold gate, is located below the parting line or mold surface. Terowongan gerbang, juga dikenal sebagai pintu gerbang kapal selam atau cetakan, terletak di bawah garis perpisahan atau permukaan cetakan. The opening is machined into the surface of the mold on the parting line . pembukaan ini mesin ke permukaan cetakan pada garis perpisahan . The molded part is cut (by the mold) from the runner system on ejection from the mold. [ 19 ] Ejector pins, also known as knockout pin, is a circular pin placed in either half of the mold (usually the ejector half), which pushes the finished molded product, or runner system out of a mold. [ 20 ] Bagian dibentuk dipotong (dengan cetakan) dari sistem saluran pada ejeksi dari cetakan. [19] Ejektor pin, juga dikenal sebagai pin KO, adalah pin melingkar

ditempatkan di salah satu setengah dari cetakan (biasanya setengah ejector), yang mendorong selesai dibentuk produk, atau sistem saluran keluar dari cetakan. [20]

The standard method of cooling is passing a coolant (usually water) through a series of holes drilled through the mold plates and connected by hoses to form a continuous pathway. Metode standar pendinginan adalah melewati sebuah pendingin (biasanya air) melalui serangkaian lubang dibor melalui piring cetakan dan dihubungkan dengan selang untuk membentuk sebuah jalur yang berkesinambungan. The coolant absorbs heat from the mold (which has absorbed heat from the hot plastic) and keeps the mold at a proper temperature to solidify the plastic at the most efficient rate. [ 21 ] pendingin menyerap panas dari cetakan (yang telah panas yang diserap dari plastik panas) dan menjaga cetakan pada suhu yang tepat untuk memperkuat plastik pada tingkat yang paling efisien. [21]

To ease maintenance and venting, cavities and cores are divided into pieces, called inserts , and sub-assemblies, also called inserts , blocks , or chase blocks . Untuk memudahkan pemeliharaan dan ventilasi, gigi berlubang dan inti dibagi menjadi potongan, insert disebut, dan sub-rakitan, juga disebut sisipan, blok, atau blok mengejar. By substituting interchangeable inserts, one mold may make several variations of the same part. Dengan menggantikan sisipan dipertukarkan, satu cetakan dapat membuat beberapa variasi bagian yang sama.

More complex parts are formed using more complex molds. bagian yang lebih kompleks yang terbentuk dengan menggunakan cetakan yang lebih kompleks. These may have sections called slides, that move into a cavity perpendicular to the draw direction, to form overhanging part features. Ini mungkin memiliki bagian yang disebut slide, yang bergerak ke rongga tegak lurus terhadap arah menarik, untuk membentuk fitur bagian menggantung. When the mold is opened, the slides are pulled away from the plastic part by using stationary “angle pins” on the stationary mold half. Ketika cetakan dibuka, slide yang menarik diri dari bagian plastik dengan menggunakan stasioner "pin sudut" pada setengah cetakan stasioner. These pins enter a slot in the slides and cause the slides to move backward when the moving half of the mold opens. Pin ini masukkan sebuah slot dalam slide dan menyebabkan slide bergerak mundur ketika bergerak setengah cetakan terbuka. The part is then ejected and the mold closes. bagian ini kemudian dikeluarkan dan cetakan menutup. The closing action of the mold causes the slides to move forward along the angle pins. [ 22 ] Tindakan penutupan cetakan menyebabkan slide untuk maju sepanjang pin sudut. [22]

Some molds allow previously molded parts to be reinserted to allow a new plastic layer to form around the first part. Beberapa cetakan memungkinkan sebelumnya dicetak bagian yang akan dimasukkan kembali untuk memungkinkan lapisan plastik baru untuk membentuk seluruh bagian pertama. This is often referred to as overmolding . Hal ini sering disebut sebagai overmolding . This system can allow for production of one-piece tires and wheels. Sistem ini dapat memungkinkan untuk produksi ban satu bagian dan roda.

Two-shot or multi-shot molds are designed to "overmold" within a single molding cycle and must be processed on specialized injection molding machines with two or more injection units. Dua-shot atau cetakan multi-shot dirancang untuk "overmold" dalam siklus cetakan tunggal dan harus diproses pada mesin cetak injeksi khusus dengan dua atau lebih unit injeksi. This process is

actually an injection molding process performed twice. Proses ini sebenarnya merupakan proses injection molding dilakukan dua kali. In the first step, the base color material is molded into a basic shape. Pada langkah pertama, warna bahan dasar dibentuk menjadi bentuk dasar. Then the second material is injection-molded into the remaining open spaces. Kemudian materi kedua adalah injeksi-dibentuk menjadi ruang terbuka yang tersisa. That space is then filled during the second injection step with a material of a different color. [ 23 ] ruang itu kemudian diisi selama langkah penyuntikan kedua dengan material warna yang berbeda. [23]

A mold can produce several copies of the same parts in a single "shot". Sebuah cetakan dapat menghasilkan beberapa salinan dari bagian-bagian yang sama dalam "menembak" tunggal. The number of "impressions" in the mold of that part is often incorrectly referred to as cavitation. Jumlah "tayangan" dalam cetakan bagian yang sering salah disebut sebagai kavitasi. A tool with one impression will often be called a single impression(cavity) mold. [ 24 ] A mold with 2 or more cavities of the same parts will likely be referred to as multiple impression (cavity) mold. [ 25 ] Some extremely high production volume molds (like those for bottle caps) can have over 128 cavities. Sebuah alat dengan satu kesan akan sering disebut kesan tunggal (rongga) cetakan. [24] Sebuah cetakan dengan 2 atau lebih rongga bagian yang sama mungkin akan disebut sebagai cetakan berbagai kesan (rongga). [25] Beberapa sangat tinggi cetakan volume produksi (seperti yang untuk tutup botol) dapat memiliki lebih dari 128 gigi berlubang.

In some cases multiple cavity tooling will mold a series of different parts in the same tool. Dalam beberapa kasus beberapa perkakas rongga akan membentuk serangkaian bagian yang berbeda dalam alat yang sama. Some toolmakers call these molds family molds as all the parts are related. [ 26 ] Beberapa toolmakers menyebut keluarga cetakan cetakan karena semua bagian terkait. [26]

[ edit ] Effects on the material properties [ sunting ] Efek pada sifat material

The mechanical properties of a part are usually little affected. Sifat mekanis bagian biasanya sedikit terpengaruh. Some parts can have internal stresses in them. Beberapa bagian dapat memiliki tekanan internal di dalamnya. This is one of the reasons why it is desirable to have uniform wall thickness when molding. Ini adalah salah satu alasan mengapa hal ini diinginkan untuk memiliki ketebalan dinding seragam saat molding. One of the physical property changes is shrinkage. Salah satu perubahan properti fisik penyusutan. A permanent chemical property change is the material thermoset, which can't be remelted to be injected again. [ 27 ] Sebuah sifat kimia perubahan yang permanen adalah termoset bahan, yang tidak dapat remelted harus disuntikkan lagi. [27]

[ edit ] Tool materials [ sunting ] bahan Tool

Tool steel or beryllium-copper are often used. Alat baja atau berilium-tembaga yang sering digunakan. Mild steel, aluminum, nickel or epoxy are suitable only for prototype or very short production runs. [ 28 ] Modern hard aluminum (7075 and 2024 alloys) with proper mold design, can easily make molds capable of 100,000 or more part life. [ citation needed ] baja ringan, aluminium, nikel atau epoxy hanya cocok untuk prototipe atau pendek produksi yang sangat berjalan. [28]

keras aluminium Modern (7075 dan 2024 paduan) dengan desain cetakan yang tepat, dapat dengan mudah membuat cetakan mampu 100.000 atau lebih hidup bagian. [ kutipan diperlukan ]

[ edit ] Geometrical possibilities [ sunting ] kemungkinan geometris

The most commonly used plastic molding process, injection molding, is used to create a large variety of products with different shapes and sizes. Proses pencetakan yang paling umum digunakan plastik, injection molding, digunakan untuk membuat berbagai macam produk dengan berbagai bentuk dan ukuran. Most importantly, they can create products with complex geometry that many other processes cannot. Yang paling penting, mereka dapat menciptakan produk-produk dengan geometri yang kompleks yang banyak proses lainnya tidak bisa. There are a few precautions when designing something that will be made using this process to reduce the risk of weak spots. Ada beberapa tindakan pencegahan ketika merancang sesuatu yang akan dibuat menggunakan proses ini untuk mengurangi risiko titik-titik lemah. First, streamline your product or keep the thickness relatively uniform. Pertama, merampingkan produk Anda atau menjaga ketebalan yang relatif seragam. Second, try and keep your product between 2 to 20 inches. Kedua, mencoba dan menjaga produk Anda antara 2 sampai 20 inci.

The size of a part will depend on a number of factors (material, wall thickness, shape,process etc.). Ukuran sebagian akan tergantung pada sejumlah faktor (bahan, tebal dinding, bentuk, proses dll). The initial raw material required may be measured in the form of granules, pellets or powders. Bahan baku awal yang diperlukan dapat diukur dalam bentuk butiran, pelet atau serbuk. Here are some ranges of the sizes: [ 28 ] Berikut adalah beberapa rentang ukuran: [28]

Method Metode Raw materials Bahan

baku Maximum size

Ukuran maksimum Minimum size

Ukuran minimum

Injection molding (thermo-plastic) Injection molding (termo-plastik)

Granules, pellets, powders Butir, pelet, serbuk

700 oz. 700 oz. Less than 1 oz. Kurang dari 1 oz.

Injection molding (thermo-setting) Injection molding (termo-setting)

Granules, pellets, powders Butir, pelet, serbuk

200 oz. 200 oz. Less than 1 oz. Kurang dari 1 oz.

[ edit ] Machining [ sunting ] Machining

Molds are built through two main methods: standard machining and EDM . Cetakan dibangun melalui dua metode utama: mesin standar dan EDM . Standard machining , in its conventional form, has historically been the method of building injection molds. Standar permesinan , dalam bentuk konvensional, secara historis metode bangunan cetakan injeksi. With technological development, CNC machining became the predominant means of making more complex molds with more accurate mold details in less time than traditional methods. Dengan perkembangan teknologi, CNC mesin menjadi dominan cara untuk membuat cetakan yang lebih kompleks dengan lebih detail cetakan akurat dalam waktu kurang dari metode tradisional.

The electrical discharge machining (EDM) or spark erosion process has become widely used in mold making. The debit mesin listrik (EDM) atau erosi percikan proses menjadi banyak digunakan dalam pembuatan cetakan. As well as allowing the formation of shapes that are difficult to machine, the process allows pre-hardened molds to be shaped so that no heat treatment is required. Serta memungkinkan pembentukan bentuk yang sulit untuk mesin, proses ini memungkinkan cetakan pra-keras untuk dibentuk sehingga tidak ada perlakuan panas yang diperlukan. Changes to a hardened mold by conventional drilling and milling normally require annealing to soften the mold, followed by heat treatment to harden it again. Perubahan cetakan mengeras oleh pengeboran konvensional dan penggilingan biasanya memerlukan anil untuk melunakkan cetakan, diikuti dengan perlakuan panas mengeras lagi. EDM is a simple process in which a shaped electrode, usually made of copper or graphite, is very slowly lowered onto the mold surface (over a period of many hours), which is immersed in paraffin oil. EDM adalah sebuah proses yang sederhana di mana elektroda berbentuk, biasanya terbuat dari tembaga atau grafit, sangat perlahan-lahan diturunkan ke permukaan cetakan (selama berjam-jam), yang direndam dalam minyak parafin. A voltage applied between tool and mold causes spark erosion of the mold surface in the inverse shape of the electrode. [ 29 ] Sebuah tegangan diterapkan di antara alat dan cetakan menyebabkan erosi percikan dari permukaan cetakan dalam bentuk kebalikan dari elektroda. [29]

[ edit ] Cost [ sunting ] Biaya

The cost of manufacturing molds depends on a very large set of factors ranging from number of cavities, size of the parts (and therefore the mold), complexity of the pieces, expected tool longevity, surface finishes and many others. Biaya manufaktur cetakan tergantung pada satu set yang sangat besar faktor mulai dari angka gigi berlubang, ukuran bagian (dan karena itu cetakan), kompleksitas dari potongan-potongan, umur panjang alat diharapkan, selesai permukaan dan banyak lainnya. The initial cost is great, however the piece part cost is low, so with greater quantities the overall price decreases. Biaya awal besar, namun biaya bagian potongan rendah, sehingga dengan jumlah besar penurunan harga secara keseluruhan.

[ edit ] Injection process [ sunting ] Proses Injeksi

Small injection molder showing hopper, nozzle and die area injeksi Kecil cetakan menunjukkan hopper, nozzle dan daerah mati

With injection molding, granular plastic is fed by gravity from a hopper into a heated barrel. Dengan injection molding, plastik butiran diberi makan oleh gravitasi dari corong ke dalam sebuah laras yang panas. As the granules are slowly moved forward by a screw-type plunger, the plastic is forced into a heated chamber, where it is melted. Sebagai butiran secara perlahan bergerak maju oleh penyelam sekrup-jenis, plastik ini dipaksa masuk ke ruang dipanaskan, di mana ia meleleh. As the plunger advances, the melted plastic is forced through a nozzle that rests against the mold, allowing it to enter the mold cavity through a gate and runner system. Sebagai kemajuan plunger, plastik meleleh dipaksa melalui nozzle yang terletak terhadap cetakan, yang memungkinkan untuk memasuki rongga cetakan melalui sistem gerbang dan runner. The mold remains cold so the plastic solidifies almost as soon as the mold is filled. [ 30 ] cetakan tetap dingin sehingga plastik mengeras segera setelah cetakan diisi. [30]

[ edit ] Injection molding cycle [ sunting ] siklus Injection moulding

The sequence of events during the injection mold of a plastic part is called the injection molding cycle. Urutan kejadian selama cetakan injeksi bagian plastik disebut siklus injection molding. The cycle begins when the mold closes, followed by the injection of the polymer into the mold cavity. Siklus ini dimulai ketika cetakan ditutup, diikuti dengan injeksi polimer ke dalam rongga cetakan. Once the cavity is filled, a holding pressure is maintained to compensate for material shrinkage. Setelah rongga diisi, tekanan holding dipertahankan untuk mengimbangi penyusutan material. In the next step, the screw turns, feeding the next shot to the front screw.This causes the screw to retract as the next shot is prepared. Pada langkah selanjutnya, sekrup berubah, makan tembakan berikutnya ke depan screw.This menyebabkan ulir untuk menarik sebagai tembakan berikutnya disusun. Once the part is sufficiently cool, the mold opens and the part is ejected. [ 31 ] Setelah bagian cukup dingin, cetakan terbuka dan bagian yang dilontarkan. [31]

[ edit ] Different types of injection molding processes [ sunting ] Berbagai jenis proses injection molding

sandwich molded toothbrush handle sandwich molded sikat gigi menangani

Although most injection molding processes are covered by the conventional process description above, there are several important molding variations including: Walaupun proses injeksi paling

molding tercakup dalam uraian proses konvensional di atas, ada beberapa variasi cetakan penting termasuk:

Co-injection (sandwich) molding Co-injeksi (sandwich) pencetakan Fusible (lost, soluble) core injection molding Fusible (hilang, larut) injection molding inti Gas-assisted injection molding Gas-dibantu injeksi molding In-mold decoration and in mold lamination Dalam dekorasi-cetakan dan laminasi cetakan Injection-compression molding Injeksi kompresi cetakan Insert and outsert molding Masukkan dan molding outsert Lamellar (microlayer) injection molding Pipih (microlayer) injection molding Low-pressure injection molding Tekanan rendah injection molding Metal injection molding Metal injeksi molding Microinjection molding Injeksi molding Microcellular molding Mikroselular molding Multicomponent injection molding Multikomponen injeksi molding Multiple live-feed injection molding Beberapa live-feed injection molding Powder injection molding Serbuk injeksi molding Push-Pull injection molding Dorong-Tarik injection molding Reaction injection molding Reaksi injeksi molding Resin transfer molding Resin transfer molding Rheomolding Rheomolding Structural foam injection molding busa Struktural injeksi molding Structural reaction injection molding reaksi Struktural injection molding Thin-wall molding Tipis-dinding molding Vibration gas injection molding Getaran gas injeksi molding Water assisted injection molding Air dibantu molding injeksi Rubber injection Karet injeksi Injection_molding_of_liquid_silicone_rubber [ 32 ]

Injection_molding_of_liquid_silicone_rubber [32]

For more details about the different types injection processes. [1] Untuk informasi lebih lanjut tentang proses injeksi berbagai jenis. [1]

[ edit ] Process troubleshooting [ sunting ] Proses tips

Optimal process settings are critical to influencing the cost, quality, and productivity of plastic injection molding. Pengaturan proses yang optimal sangat penting untuk mempengaruhi biaya, kualitas, dan produktivitas plastic injection molding. The main trouble in injection molding is to have a box of good plastics parts contaminated with scrap. Masalah utama dalam molding injeksi adalah memiliki kotak bagian plastik yang baik terkontaminasi dengan memo. For that reason process optimization studies have to be done and process monitoring has to take place. Untuk itu proses studi alasan optimasi harus dilakukan dan pemantauan proses telah berlangsung. First article inspection of internal and external geometry including imperfections such as porosity can be completed using Industrial CT Scanning a 3D x-ray technology. Pertama pasal pemeriksaan internal dan eksternal geometri termasuk ketidaksempurnaan seperti porositas dapat diselesaikan menggunakan CT scan Industri 3D x-ray teknologi. For external geometry verification only a

Coordinate-measuring machine or white light scanner can be used. Untuk verifikasi geometri eksternal hanya -mengukur mesin Koordinat atau scanner cahaya putih dapat digunakan.

To have a constant filling rate in the cavity the switch over from injection phase to the holding phase can be made based on a cavity pressure level. Untuk memiliki tingkat mengisi konstan dalam rongga beralih di atas dari fase injeksi ke fase holding dapat dibuat berdasarkan tingkat rongga tekanan. Having a stable production window the following issues are worth to investigate: Memiliki jendela produksi yang stabil itu hal berikut ini layak untuk menyelidiki: The Metering phase can be optimized by varying screw turns per minute and backpressure. Tahap Metering dapat dioptimalkan dengan memvariasikan sekrup putaran tiap menit dan backpressure. Variation of time needed to reload the screw gives an indication of the stability of this phase. Variasi dari waktu yang dibutuhkan untuk reload sekrup memberikan indikasi stabilitas fase ini. Injection speed can be optimized by pressure drop studies between pressure measured in the Nozzle (alternatively hydraulic pressure) and pressure measured in the cavity. Injeksi kecepatan dapat dioptimalkan dengan penelitian penurunan tekanan antara tekanan yang diukur dalam Nozzle (alternatif tekanan hidrolik) dan tekanan diukur dalam rongga. Melted material with a lower viscosity has less pressure loss from nozzle to cavity than material with a higher viscosity. bahan mencair dengan kekentalan yang lebih rendah telah kehilangan tekanan kurang dari nozzle untuk rongga dari bahan dengan viskositas yang lebih tinggi. Varying the Injection speed changes the shear rate. Memvariasikan kecepatan Injeksi perubahan tarif geser. Higher speed = higher shear rate = lower viscosity. Tinggi kecepatan = laju geser yang lebih tinggi = viskositas rendah. Pay attention increasing the mold and melt temperature lowers the viscosity but lowers the shear rate too. Perhatikan meningkatkan cetakan dan temperatur leleh menurunkan viskositas, tetapi menurunkan tingkat geser juga. Gate seal or gate freeze / sink mark / weight and geometry studies have the approach to prevent sink marks and geometrical faults. Gerbang segel atau membekukan gerbang / wastafel merek / berat dan geometri penelitian pendekatan untuk mencegah tanda tenggelam dan kesalahan geometris. Optimizing the high and duration of applied holding pressure based on cavity pressure curves is the appropriate way to go. Mengoptimalkan tinggi dan durasi tekanan memegang diterapkan berdasarkan kurva tekanan rongga adalah cara yang tepat untuk pergi. The thicker the part the longer the holding pressure applied. Semakin tebal bagian semakin lama tekanan memegang diterapkan. The thinner the part the shorter the holding pressure applied. Makin tipis bagian yang lebih pendek tekanan memegang diterapkan. Cooling time starts once the injection phase is finished. Pendingin waktu dimulai setelah fase injeksi selesai. The hotter the melted plastics the longer the cooling time the thicker the part produced the longer the cooling time. Semakin panas melelehkan plastik lama waktu pendinginan bagian tebal yang dihasilkan semakin lama waktu pendinginan.

[ edit ] Molding trial [ sunting ] sidang Molding

When filling a new or unfamiliar mold for the first time, where shot size for that mold is unknown, a technician/tool setter usually starts with a small shot weight and fills gradually until the mold is 95 to 99% full. Ketika mengisi cetakan baru atau asing untuk pertama kalinya, di mana tembakan ukuran cetakan yang tidak diketahui, seorang teknisi / alat penyetel biasanya

dimulai dengan berat tembakan kecil dan mengisi secara bertahap sampai cetakan adalah 95 sampai 99% penuh. Once this is achieved a small amount of holding pressure will be applied and holding time increased until gate freeze off (solidification time) has occurred. Setelah ini tercapai sejumlah kecil tekanan induk akan diterapkan dan holding time meningkat sampai beku gerbang off (pembekuan waktu) telah terjadi. Gate freeze off time can be determined by increasing the hold time and then weighing the part when the weight of the part does not change we then know that the gate has frozen and no more material is injected into the part. Gate membekukan off time dapat ditentukan dengan meningkatkan terus waktu lalu menimbang bagian apabila berat bagian yang tidak berubah kita maka ketahuilah bahwa pintu gerbang telah beku dan tidak ada lebih banyak materi disuntikkan ke dalam bagian. Gate solidification time is important as it determines cycle time and the quality and consistency of the product, which itself is an important issue in the economics of the production process. [ 33 ] Holding pressure is increased until the parts are free of sinks and part weight has been achieved. waktu pembekuan Gate adalah penting karena menentukan waktu siklus dan kualitas dan konsistensi produk, yang itu sendiri merupakan isu penting dalam ekonomi dari proses produksi. [33] Holding tekanan meningkat sampai bagian bebas dari tenggelam dan berat bagian telah dicapai. Once the parts are good enough and have passed any specific criteria, a setting sheet is produced for people to follow in the future. Setelah bagian-bagian yang cukup baik dan telah lulus kriteria khusus, lembar pengaturan diproduksi untuk orang-orang untuk mengikuti di masa depan. The method to setup an unknown mold the first time can be supported by installing cavity pressure sensors. Metode men-setup sebuah cetakan diketahui pertama kali dapat didukung dengan memasang sensor tekanan rongga. Measuring the cavity pressure as a function of time can provide a good indication of the filling profile of the cavity. Mengukur tekanan rongga sebagai fungsi dari waktu dapat memberikan indikasi yang baik dari profil pengisian rongga. Once the equipment is set to successfully create the molded part, modern monitoring systems can save a reference curve of the cavity pressure. Setelah peralatan diatur untuk berhasil membuat bagian dibentuk, sistem pemantauan modern bisa menyimpan kurva referensi dari tekanan rongga. With that it is possible to reproduce the same part quality on another molding machine within a short setup time. Dengan bahwa adalah mungkin untuk mereproduksi kualitas bagian yang sama di lain mesin cetak dalam waktu setup singkat.

[ edit ] Molding defects [ sunting ] cacat Molding

Injection molding is a complex technology with possible production problems. molding injeksi merupakan teknologi yang kompleks dengan masalah produksi mungkin. They can be caused either by defects in the molds or more often by part processing (molding) Mereka dapat disebabkan baik oleh cacat pada cetakan atau lebih sering dengan mengolah bagian (moulding)

Molding Defects

Molding Cacat

Alternative name Nama Alternatif

Descriptions Deskripsi Causes Penyebab

Blister Lecet Blistering Blistering

Raised or layered zone on surface of the part Dibesarkan atau zona berlapis-lapis pada permukaan bagian

Tool or material is too hot, often caused by a lack of cooling around the tool or a faulty heater Alat atau bahan yang terlalu panas, sering disebabkan oleh kurangnya

pendinginan sekitar alat atau pemanas rusak

Burn marks Burn tanda

Air burn/gas burn/dieseling Membakar udara / gas bakar / dieseling

Black or brown burnt areas on the part located at furthest points from gate or where air is trapped Hitam atau coklat area terbakar pada bagian yang terletak pada titik-titik terjauh dari gerbang atau di mana udara terjebak

Tool lacks venting, injection speed is too high Tool tidak memiliki ventilasi, kecepatan injeksi terlalu tinggi

Color streaks (US) Warna garis-garis (US)

Colour streaks (UK) Warna garis-garis (Inggris)

Localized change of color/colour Localized perubahan warna / warna

Masterbatch isn't mixing properly, or the material has run out and it's starting to come through as natural only. Masterbatch tidak mencampur dengan baik, atau materi telah habis dan itu mulai datang melalui sebagai alami saja. Previous colored material "dragging" in nozzle or check valve. Sebelumnya materi "menyeret" berwarna katup nozzle atau cek.

Delamination Delaminasi

Thin mica like layers formed in part wall mika tipis seperti lapisan terbentuk pada dinding bagian

Contamination of the material eg PP mixed with ABS , very dangerous if the part is being used for a safety critical application as the material has very little strength when delaminated as the materials cannot bond Kontaminasi bahan misalnya PP dicampur dengan ABS , sangat berbahaya jika bagian yang sedang digunakan untuk aplikasi kritis keselamatan sebagai bahan memiliki sedikit kekuatan yang sangat ketika delaminated sebagai bahan obligasi tidak dapat

Flash Flash Burrs Bentuk Excess material in thin layer exceeding normal part geometry Sisa material pada lapisan tipis melebihi geometri bagian normal

Mold is over packed or parting line on the tool is damaged, too much injection speed/material injected, clamping force too low. Mold selesai dikemas atau perpisahan garis pada alat ini rusak, kecepatan injeksi terlalu banyak / bahan injeksi, gaya

clamping terlalu rendah. Can also be caused by dirt and contaminants around tooling surfaces. Bisa juga disebabkan oleh kotoran dan kontaminan di permukaan perkakas.

Embedded contaminates Embedded mencemari

Embedded particulates Embedded partikulat

Foreign particle (burnt material or other) embedded in the part Partikel asing (bahan bakar atau lainnya) tertanam di bagian

Particles on the tool surface, contaminated material or foreign debris in the barrel, or too much shear heat burning the material prior to injection Partikel pada permukaan alat, terkontaminasi bahan atau puing-puing asing di barel, atau terlalu banyak panas geser pembakaran bahan sebelum injeksi

Flow marks Arus tanda

Flow lines Arus baris

Directionally "off tone" wavy lines or patterns Terarah "off nada" garis bergelombang atau pola

Injection speeds too slow (the plastic has cooled down too much during injection, injection speeds must be set as fast as you can get away with at all times) Injeksi kecepatan terlalu lambat (plastik sudah dingin terlalu banyak selama injeksi, kecepatan injeksi harus disetel secepat Anda dapat pergi dengan setiap saat)

Jetting Pengaliran

Deformed part by turbulent flow of material Cacat bagian oleh aliran turbulen material

Poor tool design, gate position or runner. Miskin alat desain, gerbang posisi atau runner. Injection speed set too high. Injeksi kecepatan dipasang terlalu tinggi.

Knit lines Knit baris

Weld lines Weld baris

Small lines on the backside of core pins or windows in parts that look like just lines. Kecil garis-garis pada bagian belakang pin inti atau jendela di bagian-bagian yang terlihat seperti hanya baris.

Caused by the melt-front flowing around an object standing proud in a plastic part as well as at the end of fill where the melt-front comes together again. Disebabkan oleh lelehan depan mengalir di sekitar objek bangga berdiri di bagian plastik serta pada akhir mengisi mana depan mencair datang bersama lagi. Can be minimized or eliminated with a mold-flow study when the mold is in design phase. Dapat diminimalkan atau dihilangkan dengan studi cetakan-

mengalir bila cetakan dalam tahap desain. Once the mold is made and the gate is placed, one can minimize this flaw only by changing the melt and the mold temperature. Setelah cetakan dibuat dan gerbang ditempatkan, kita dapat meminimalkan cacat ini hanya dengan mengubah mencair dan suhu cetakan.

Polymer degradation Polimer degradasi

Polymer breakdown from hydrolysis , oxidation etc. Polimer rincian dari hidrolisis , oksidasi dll

Excess water in the granules, excessive temperatures in barrel Kelebihan air dalam butiran, suhu yang berlebihan di dalam tong

Sink marks Sink tanda

[sinks] [Tenggelam]

Localized depression (In thicker zones) Localized depresi (Dalam zona tebal)

Holding time/pressure too low, cooling time too short, with sprueless hot runners this can also be caused by the gate temperature being set too high. Holding time / tekanan terlalu rendah, waktu pendinginan terlalu pendek, dengan pelari panas sprueless ini juga bisa disebabkan oleh suhu gerbang yang dipasang terlalu tinggi. Excessive material or thick wall thickness. Berlebihan materi atau ketebalan dinding tebal.

Short shot Pendek ditembak

Non-fill / Short mold Non-mengisi / cetakan Pendek

Partial part Sebagian bagian

Lack of material, injection speed or pressure too low, mold too cold, lack of gas vents Kekurangan bahan, kecepatan injeksi atau tekanan terlalu rendah, cetakan terlalu dingin, kurangnya ventilasi gas

Splay marks Melebarkan tanda

Splash mark / Silver streaks Splash tanda / Silver streaks

Circular pattern around gate caused by hot gas Edaran pola sekitar gerbang yang disebabkan oleh gas panas

Moisture in the material, usually when hygroscopic resins are dried improperly. Uap air dalam material, biasanya ketika higroskopis resin dikeringkan benar. Trapping of gas in "rib" areas due to excessive injection velocity in these areas. Perangkap gas di "tulang rusuk" wilayah karena kecepatan injeksi yang berlebihan di daerah-daerah. Material too hot. Bahan yang

terlalu panas.

Stringiness Stringiness

Stringing Merangkai

String like remain from previous shot transfer in new shot String seperti tetap dari pengalihan ditembak sebelumnya dalam shot

Nozzle temperature too high. Nozzle suhu terlalu tinggi. Gate hasn't frozen off Gate tidak beku off

Voids Void

Empty space within part (Air pocket) Kosongkan ruang di dalam bagian (kantong udara)

Lack of holding pressure (holding pressure is used to pack out the part during the holding time). Kurangnya tekanan holding (tekanan holding digunakan untuk paket keluar bagian selama waktu holding). Filling too fast, not allowing the edges of the part to set up. Mengisi terlalu cepat, tidak membiarkan tepi bagian untuk mengatur. Also mold may be out of registration (when the two halves don't center properly and part walls are not the same thickness). Cetakan juga dapat keluar dari pendaftaran (ketika dua bagian pusat tidak benar dan dinding bagian tidak ketebalan yang sama).

Weld line Weld line

Knit line / Meld line / Transfer line Knit baris / Meld baris / baris Transfer

Discolored line where two flow fronts meet Berubah warna garis di mana dua front aliran bertemu

Mold/material temperatures set too low (the material is cold when they meet, so they don't bond). Mold / suhu material diatur terlalu rendah (bahan yang dingin ketika mereka bertemu, sehingga mereka tidak obligasi). Point between injection and transfer (to packing and holding) too early. Point antara injeksi dan transfer (untuk kemasan dan memegang) terlalu dini.

Warping Warping

Twisting Memutar

Distorted part Terdistorsi bagian

Cooling is too short, material is too hot, lack of cooling around the tool, incorrect water temperatures (the parts bow inwards towards the hot side of the tool) Uneven shrinking between areas of the part Pendingin terlalu pendek, bahan terlalu panas, kurangnya

pendinginan sekitar alat ini, suhu air yang salah (bagian haluan ke dalam menuju sisi panas dari alat) tidak merata menyusut antara area bagian

Methods such as industrial CT scanning can help with finding these defects externally as well as internally. Metode seperti CT scan industri dapat membantu dengan mencari cacat ini eksternal maupun internal.

[ edit ] Tolerances and surfaces [ sunting ] Toleransi dan permukaan

Molding tolerance is a specified allowance on the deviation in parameters such as dimensions, weights, shapes, or angles, etc. To maximize control in setting tolerances there is usually a minimum and maximum limit on thickness, based on the process used. [ 34 ] Injection molding typically is capable of tolerances equivalent to an IT Grade of about 9–14. toleransi Molding adalah penyisihan ditentukan pada deviasi parameter seperti dimensi, bobot, bentuk, atau sudut, dll Untuk memaksimalkan pengendalian di toleransi biasanya ada batas minimum dan maksimum pada ketebalan, berdasarkan pada proses yang digunakan. [34] molding injeksi biasanya mampu toleransi setara dengan Kelas TI sekitar 9-14. The possible tolerance of a thermoplastic or a thermoset is ±0.008 to ±0.002 inches. Toleransi mungkin dari termoplastik atau termoset adalah ± 0,008 untuk ± 0,002 inci. Surface finishes of two to four microinches or better can be obtained. Permukaan selesai dua sampai empat microinches atau lebih baik dapat diperoleh. Rough or pebbled surfaces are also possible. Kasar atau permukaan berkerikil juga mungkin.

Molding Type Molding Jenis Typical [in] Khas [di] Possible [in] Kemungkinan [di]

Thermoplastic Termoplastik ±0.008 ± 0,008 ±0.002 ± 0,002

Thermoset Termoset ±0.008 ± 0,008 ±0.002 ± 0,002

[ edit ] Lubrication and cooling [ sunting ] pelumasan dan pendinginan

Obviously, the mold must be cooled in order for the production to take place. Jelas, cetakan harus didinginkan dalam rangka untuk produksi berlangsung. Because of the heat capacity, low cost, and availability of water, water is used as the primary cooling agent. Karena kapasitas panas, biaya rendah, dan ketersediaan air, air digunakan sebagai agen pendingin primer. To cool the mold, water can be channeled through the mold to account for quick cooling times. Untuk mendinginkan cetakan, air dapat disalurkan melalui cetakan ke account untuk waktu pendinginan cepat. Usually a colder mold is more efficient because this allows for faster cycle times. Biasanya cetakan dingin lebih efisien karena ini memungkinkan untuk waktu siklus yang lebih cepat. However, this is not always true because crystalline materials require the opposite: a warmer mold and lengthier cycle time. [ 30 ] Namun, hal ini tidak selalu benar karena bahan kristal membutuhkan sebaliknya: cetakan lebih hangat dan waktu siklus lebih panjang. [30]

[ edit ] Power requirements [ sunting ] Kebutuhan daya

The power required for this process of injection molding depends on many things and varies between materials used. Manufacturing Processes Reference Guide states that the power requirements depend on "a material's specific gravity, melting point, thermal conductivity, part size, and molding rate." Daya yang diperlukan untuk proses injection molding tergantung pada banyak hal dan bervariasi antara bahan yang digunakan Proses. Manufaktur Panduan Referensi menyatakan bahwa persyaratan daya tergantung pada "'s berat jenis material, titik lebur, konduktivitas termal, ukuran bagian, dan tingkat molding." Below is a table from page 243 of the same reference as previously mentioned that best illustrates the characteristics relevant to the power required for the most commonly used materials. Berikut adalah sebuah tabel dari halaman 243 dari referensi yang sama seperti sebelumnya disebutkan yang paling menggambarkan karakteristik relevan dengan daya yang diperlukan untuk bahan yang paling umum digunakan.

Material Material Specific gravity Berat jenis Melting point (°F) Titik leleh (° F)

Epoxy Epoxy 1.12 to 1.24 1,12-1,24 248 248

Phenolic Fenolik 1.34 to 1.95 1,34-1,95 248 248

Nylon Nilon 1.01 to 1.15 1,01-1,15 381 to 509 381-509

Polyethylene Polyethylene 0.91 to 0.965 0,91-0,965 230 to 243 230-243

Polystyrene Polystyrene 1.04 to 1.07 1,04-1,07 338 338

[ edit ] Inserts [ sunting ] Sisipan

Metal inserts can also be injection molded into the workpiece. menyisipkan Metal juga dapat injeksi dibentuk menjadi benda yang dikerjakan. For large volume parts the inserts are placed in the mold using automated machinery. Untuk bagian volume besar yang insert ditempatkan dalam cetakan dengan menggunakan mesin otomatis. An advantage of using automated components is that the smaller size of parts allows a mobile inspection system that can be used to examine multiple parts in a decreased amount of time. Keuntungan dari menggunakan komponen otomatis adalah bahwa ukuran yang lebih kecil dari bagian memungkinkan sistem inspeksi mobile yang dapat digunakan untuk memeriksa beberapa bagian dalam jumlah penurunan waktu. In addition to mounting inspection systems on automated components, multiple axial robots are also capable of removing parts from the mold and place them in latter systems that can be used to ensure quality of multiple parameters. Selain pemasangan sistem pemeriksaan pada komponen otomatis, robot beberapa aksial juga mampu menghilangkan bagian-bagian dari cetakan dan menempatkan mereka dalam sistem yang terakhir yang dapat digunakan untuk memastikan kualitas dari beberapa parameter. The ability of automated components to decrease the cycle time of the processes allows for a greater output of quality parts. [ 35 ] Kemampuan komponen otomatis untuk mengurangi waktu siklus proses memungkinkan untuk keluaran yang lebih besar bagian kualitas. [35]

Specific instances of this increased efficiency include the removal of parts from the mold immediately after the parts are created and use in conjunction with vision systems. contoh khusus dari peningkatan efisiensi termasuk penghapusan bagian-bagian dari cetakan segera

setelah bagian diciptakan dan digunakan dalam hubungannya dengan sistem penglihatan. The removal of parts is achieved by using robots to grip the part once it has become free from the mold after in ejector pins have been raised. Penghapusan bagian dicapai dengan menggunakan robot untuk pegangan bagian setelah telah menjadi bebas dari cetakan setelah di pin ejector telah diajukan. The robot then moves these parts into either a holding location or directly onto an inspection system, depending on the type of product and the general layout of the rest of the manufacturer's production facility. Visions systems mounted on robots are also an advancement that has greatly changed the way that quality control is performed in insert molded parts. A mobile robot is able to more precisely determine the accuracy of the metal component and inspect more locations in the same amount of time as a human inspector. [ 35 ]

http://en.wikipedia.org/wiki/Injection_molding