42
  KEPERAWATAN DASAR Tentang PEMAHAMAN DALAM DIAGNOSA KEPERAWATAN Oleh Kelompok 5 1. Eka Prima Putra (1010323011) 2. Ibaadi Indra (1010323053) 3. Jeki Refialdinata (1010323041) 4. Yaumil Fajri (1010322011) Dibimbing Oleh Reni Prima Gusty,S,Kp.M.Kes PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 2010/2011

Document1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 1/42

 

KEPERAWATAN DASAR

Tentang 

PEMAHAMAN DALAM DIAGNOSA KEPERAWATAN

Oleh

Kelompok 5

1.  Eka Prima Putra (1010323011)

2.  Ibaadi Indra (1010323053)

3.  Jeki Refialdinata (1010323041)

4.  Yaumil Fajri (1010322011)

Dibimbing Oleh

Reni Prima Gusty,S,Kp.M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2010/2011

Page 2: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 2/42

  SUMBER BUKU : NURSING DIAGNOSES NANDA

INTERNATIONAL 2009-2011

Masalah Keperawatan :

1.  Gangguan Pola Tidur.

2.  Deprivasi Tidur.

3.  Cara untuk meningkatkan Intensitas Tidur.

4. 

Risiko Disuse Syndrome. 

5.  Kekurangan Diversional kegiatan.

6.  Kestatisan Gaya Hidup.

7.  Gangguan Mobilitas di Tempat Tidur.

8.  Gangguan Mobilitas Fisik.

9.  Gangguan Mobilitas di Kursi Roda.

10. Keterlambatan Pemulihan Pasca Operasi.

Page 3: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 3/42

1.  Gangguan Pola Tidur.

 

Definisi

Gangguan Pola Tidur merupakan Gangguan-gangguan berupa

pembatasan jumlah dan kualitas waktu tidur dikarenakan faktor-

faktor eksternal.

  Karakteristik

-  Perubahan dalam Pola Tidur Normal.

Keluhan-keluhan verbal mengenai perasaan tidak enak saat

beristirahat.

-  Ketidakpuasan dengan Tidur.

-  Berkurangnya kemampuan fungsi tidur.

  Faktor yang Berhubungan

-  Suhu dan Kelembaban ambeien.

-  Tanggung Jawab dalam pemberian asuhan keperawatan.

Perubahan cahaya pada siang dan malam.

-  Adanya gangguan-gangguan, (seperti : Proses

pengobatan/terapi, pemeriksaan, dan tes-tes laboratorium).

-  Kurangnya pengontrolan intensitas tidur.

-  Pencahayaan.

-  Kegaduhan.

-  Bau menyengat.

-  Pengendalian fisik.

-  Pasangan Tidur.

-  Perlengkapan-perlengkapan tidur yang masih belum dikenal.

Page 4: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 4/42

2.  Deprivasi Tidur

 

Definisi

Deprivasi Tidur merupakan Periode-periode waktu panjang yang

dilalui tanpa tidur, (baik itu diderita secara alami, maupun

diakibatkan oleh suspensi periodik dari tingkat kesadaran relatif).

  Karakteristik

-  Kebingungan yang akut.

-  Agitasi.

Cemas.

-  Apati.

-  Pertempuran hati.

-  Tidak Mengantuk.

-  Lelah.

-  Mengalami “nystagmus” sekejap. 

-  Adanya Halusinasi-halusinasi.

-  Tangan Bergemetar.

-  Rasa sensivitas yang tinggi akan adanya sakit.

-  Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.

-  Mudah marah.

-  Lesu.

-  Tidak ada gairah.

-  Tidak enak badan.

-  Gangguan-gangguan persepsi, seperti : (Sensasi tubuh yang

terganggu, khayalan, serta angan-angan).

-  Gelisah.

-  Reaksi tubuh yang lambat.

-  Mengalami paranoia sementara.

Page 5: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 5/42

  Faktor yang Berhubungan

Perubahan dalam Intensitas tidur.-  Penurunan fungsional yang disebabkan oleh kelainan pada

otak.

-  Paralisis tidur keluarga.

-  Aktivitas pada siang hari.

-  Hipersomnia yang disebabkan karena sistem saraf pusat yang

idiopatik.

Narkolepsi (Serangan Tidur).

-  Mimpi-mimpi buruk.

-  Kegiatan-kegiatan keluarga yang menyebabkan harus

begadang.

-  Gerakan ekstrimitas yang bersifat periodik (seperti : restless

leg syndrome dan nocturnal myoclonus).

-  Ketidaknyamanan (fisik maupun psikologi).

Kebutuhan tidur yang tidak mencukupi.

-  Ketergantungan obat dalam jangka waktu yang panjang.

-  Kesulitan bernafas dalam tidur (apnea tidur).

-  Gangguan dalam tidur.

-  Menggigau saat tidur

-  Ngompol saat tidur.

-  Ereksi-Ereksi saat tidur.

-  Sindrom sundowner.

-  Sustained circadian asynchrony.

-  Stimulasi lingkungan yang berlarut-larut.

-  Lingkungan tidur yang tidak nyaman.

Page 6: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 6/42

3.  Cara untuk meningkatkan Intensitas Tidur

 

Definisi

Merupakan Suatu pola alamiah, suspensi periodik dari menyokong

kesadaran untuk menyediakan istirahat yang cukup, dan hasrat

untuk memperkuat gaya hidup.

  Karakteristik

-  Jumlah tidur sama dengan kebutuhan-kebutuhan untuk

perkembangan.

Memperlihatkan suatu kesegaran setelah tidur.

-  Memperlihatkan kemauan untuk memperbanyak tidur.

-  Tidur secara rutin dengan mempromosikan kebiasaan-

kebiasaan tidur.

-  Sekali-sekali menggunakan pengobatan-pengobatan yang

menyebabkan tidur.

4.  Risiko Disuse Syndrome 

  Definisi

Risiko kerusakan pada sistem tubuh sebagai akibat dari

Ketidakaktifan pada sistem muskoskeletal.

  Faktor-Faktor Resiko

-  Perubahan tingkat kesadaran.

-  Terhentinya proses mekanika tubuh.

Paralisis/Kelumpuhan.

-  Nyeri Berat.

5.  Kegiatan Diversi yang melemah

  Definisi

Penurunan stimulasi dari (kepentingan atau keterlibatan) dalam

kegiatan rekreasi atau bersantai.

Page 7: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 7/42

  Karakteristik

Pernyataan-pernyataan bosan dari pasien.-  Hobi-hobi yang tidak tersalurkan selama dirawat.

  Faktor yang Berhubungan

-  Kurangnya kegiatan yang bersifat diversi.

6.  Kestatisan Gaya Hidup

  Definisi

Laporan kebiasaan hidup yang ditandai dengan tingkat aktifitas

fisik rendah.

  Karakteristik

-  Kurangnya aktifitas fisik.

-  Mempertunjukkan keadaan fisik yang tak terkondisi.

-  Rendahnya aktivitas-aktivitas fisik.

  Faktor yang Berhubungan

-  Kekurangan pengetahuan tentang manfaat kesehatan dari

latihan fisik.

-  Kurangnya minat.

-  Kurangnya motivasi.

-  Kurangnya sumber daya (misalnya, waktu, uang,

persahabatan, fasilitas).

-  Kurangnya pelatihan untuk pemenuhan aktivitas fisik.

7. 

Gangguan Mobilitas di Tempat Tidur  Definisi

Terbatasnya gerakan tubuh dari satu posisi ke posisi lain di tempat

tidur.

  Karakteristik

-  Ketidakmampuan untuk bergerak dari posisi menelentang ke

posisi duduk.

Page 8: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 8/42

-  Ketidakmampuan untuk bergerak dari posisi duduk ke posisi

menelentang.

-  Ketidakmampuan untuk Bergerak dari posisi menelentang ke

posisi telungkup.

-  Ketidakmampuan untuk bergerak dari posisi telungkup ke

posisi menelentang.

-  Ketidakmampuan untuk bergerak dari posisi menelentang ke

posisi duduk.

-  Ketidakmampuan untuk bergerak dari posisi duduk ke posisi

menelentang.

-  Ketidakmampuan untuk kembali ke posisi awal di tempat

tidur.

Ketidakmampuan untuk pindah dari posisi menyamping kiri ke

posisi menyamping kekanan atau sebaliknya.

  Faktor yang Berhubungan

-  Kognitif lemah.

-  Kondisi tidak baik.

Kurangnya pengetahuan.

-  Masalah di sekitar tempat tidur ( seperti : ukuran tempat tidur,

 jenis tempat tidur ).

-  Tidak mempunyai kekuatan.

-  Persendian yang lemah.

Kegemukan.

Page 9: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 9/42

-  Pengaruh obat bius.

8. 

Gangguan Mobilitas Fisik

  Definisi

Terbatasnya diri dalam menggerakkan badan dengan sengaja.

  Karakteristik

-  Berkurangnya waktu reaksi.

-  Sulit memutar badan.

-  Ada aktifitas lain dalam melakukan pergerakan ( seperti :

pertambahan perhatian pada aktivitas lain, tidak focus pada

penyakit lama ).

-  Kaku dalam bergerak.

-  Terbatasnya kemampuan untuk berkomunikasi.

-  Keterbatasan dalam mengatur pergerakan.

-  Pergerakan lambat.

-  Pergerakan tidak terkoordinasi.

  Faktor yang Berhubungan

-  Tidak mau beraktivitas.

-  Cemas.

-  Kognitif yang lemah.

-  Budaya.

Mudah marah.

Page 10: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 10/42

-  Suasana hati yang depresif.

Tidak terkontrolnya otot.

-  Kurangnya kekuatan otot.

-  Kurangnya kekompakan otot.

-  Kurangnya pengetahuan aturan dari aktivitas fisik.

-  Perasaan tidak senang.

-  Perkembangan fisik lambat.

-  Kekakuan sendi.

-  Kurangnya songkongan dari sekitar ( seperti : lingkungan dan

sosial ).

-  Ketidaksempurnaan struktur tulang.

-  Kekurangan nutrisi.

-  Lemahnya persendian.

-  Penyakit.

-  Enggan memaksimalkan pergerakan.

Gaya hidup yang tidak berubah.

-  Lemahnya panca indra.

9.  Gangguan Mobilitas di Kursi Roda

  Definisi

Pembatasan operasi independen dari kursi roda dalam

lingkungan.

Page 11: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 11/42

  Karakteristik

Ketidakmampuan untuk mengoperasikan kursi roda manual di

tepi jalan.

-  Ketidakmampuan untuk mengoperasikan kursi roda listrik di

tepi jalan.

-  Ketidakmampuan untuk mengoperasikan kursi roda manual di

permukaan yang rata.

-  Ketidakmampuan untuk mengoperasikan kursi roda listrik di

permukaan yang rata.

-  Ketidakmampuan untuk mengoperasikan kursi roda manual di

permukaan yang tidak rata.

-  Ketidakmampuan untuk mengoperasikan kursi roda listrik

pada permukaan yang tidak rata.

-  Ketidakmampuan untuk mengoperasikan kursi roda manual

pada lokasi yang miring.

-  Ketidakmampuan untuk mengoperasikan kursi roda listrik

pada lokasi miring.

-  Ketidakmampuan untuk mengoperasikan kursi roda manual di

penurunan.

-  Ketidakmampuan untuk mengoperasikan kursi roda listrik di

penurunan.

Page 12: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 12/42

  Faktor yang Berhubungan

Turunnya Tingkat Kesadaran.

-  Pengkondisian diri.

-  Kurangnya Pengetahuan.

-  Depresi.

-  Kendala Lingkungan.

-  Gangguan Penglihatan.

-  Kurangnya kekuatan otot.

-  Terbatasnya daya tahan tubuh.

-  Kerusakan sistem gerak.

Gangguan Neuromuskular.

-  Kegemukan.

-  Sakit.

10. Keterlambatan dalam Pemulihan Pasca Operasi.

  Definisi

Perpanjangan jumlah hari pasca operasi yang diperlukan untuk

memulai dan melakukan kegiatan yang menjaga kehidupan,

kesehatan, dan kesejahteraan.

  Karakteristik

-  Kesulitan dalam bergerak.

-  Kelelahan.

Page 13: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 13/42

-  Kehilangan nafsu makan dengan rasa mual.

Kehilangan nafsu makan tanpa rasa mual.-  Persepsi bahwa lebih banyak waktu yang dibutuhkan untuk

penyembuhan.

-  Menunda dimulainya kembali pekerjaan / kegiatan kerja.

-  Membutuhkan bantuan untuk melengkapi perawatan diri.

-  Keluhan ketidaknyamanan.

-  Keluhan adanya nyeri.

 

Faktor yang Berhubungan

-  Prosedur pembedahan yang panjang.

-  Kegemukan.

-  Sakit.

-  Infeksi pada lokasi bedah pasca operasi.

-  Harapan pra Operasi.

-  Prosedur operasi yang berkepanjangan.

Page 14: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 14/42

  SUMBER BUKU : BUKU SAKU DIAGNOSIS KEPERAWATAN CARPENITO

EDISI 10

Masalah Keperawatan :

1.  Gangguan Pola Tidur.

2.  Deprivasi Tidur.

3.  Risiko Disuse Syndrome. 

4. 

Kekurangan diversional kegiatan.5.  Kestatisan Gaya Hidup.

6.  Diagnosa mobilitas di tempat tidur.

7.  Diagnosa kerusakan mobilitas fisik.

8.  Hambatan Mobilitas Dengan Kursi Roda.

9.  Keterlambatan Pemulihan Pasca Bedah.

Page 15: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 15/42

1.  Gangguan Pola Tidur

 

Definisi

Gangguan Pola Tidur ; Keadaan ketika individu mengalami atau

berisiko mengalami suatu perubahan dalam kuantitas atau

kualitas pola istirahatnya yang menyebabkan rasa tidak nyaman

atau mengganggu gaya hidup yang diinginkannya.

  Karakteristik

  Dewasa

 

Mayor (Harus Terdapat)

a)  Kesukaran untuk tertidur atau tetap tidur.

  Minor (Mungkin Terdapat)

a)  Keletihan waktu bangun atau sepanjang hari.

b)  Perubahan suasana hati.

c)  Tidur sejenak sepanjang hari.

d)  Agitasi.

   Anak-anak 

a)  Gangguan tidur pada anak seringkali dihubungkan dengan

ketakutan, enuresis, atau respons tidak konsisten dari orang

tua terhadap permintaan anak untuk mengubah peraturan

dalam tidur seperti permintaan untuk tidur larut malam.

b)  Keengganan untuk istirahat.

c) 

Sering bangun waktu malam.d)  Keinginan untuk tidur dengan orang tua.

  Faktor yang Berhubungan

Berbagai faktor dalam kehidupan dapat menyebabkan Gangguan Pola Tidur.

Beberapa faktor yang umum digambarkan dibawah ini :

Page 16: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 16/42

  Patofisiologis

Berhubungan dengan sering terbangun sekunder akibat :a)  Angina

b)  Arterisklerosis perifer.

c)  Diare.

d)  Konstipasi.

e)  Inkontinen.

f)  Hipertiroidisme.

g) 

Ulkus Gastrikum.

h)  Gangguan Pernapasan.

i)  Gangguan Sirkulasi.

 j)  Retensi.

k)  Disuria.

l)  Frekuensi.

m) Gangguan Hepatik.

 

Tindakan yang Berhubungan

Berhubungan dengan kesulitan menjalani posisi yang biasa

sekunder akibat :

a)  Bidai.

b)  Nyeri

c)  Traksi

d)  Terapi IV

Berhubungan dengan tidur siang hari yang berlebihan

sekunder akibat obat-obatan, misal :

a)  Tranquilizer

b)  Sedatif 

c)  Hipnotik

d)  Antidepresan

Page 17: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 17/42

e)  Antihipertensif 

f) 

Kortikosteroidg)  Soporifik

h)  Inhibitor monoamin oksida

i)  Barbiturat

 j)  Amfetamin

  Situasional

Berhubungan dengan hiperaktivitas yang berlebihan sekunder

akibat :

a)  Gangguan bipolar

b)  Gangguan kurang perhatian

c)  Ansietas panik

Berhubungan dengan tidur siang hari.

Berhubungan dengan ketidakadekuatan aktivitas pada siang

hari.

Berhubungan dengan depresi.

Berhubungan dengan nyeri.

Berhubungan dengan respons ansietas .

Berhubungan dengan rasa tak nyaman sekunder akibat

kehamilan.

Berhubungan dengan gangguan gaya hidup (misalnya

pekerjaan, seksual, emosional, finansial atau sosial).

Berhubungan dengan perubahan lingkungan (misal :

hospitalisasi [bising, gangguan dari teman sekamar, ketakutan]

atau perjalanan).

Page 18: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 18/42

Berhubungan dengan perubahan irama sirkadian.

Berhubungan dengan ketakutan.

  Maturasional

Anak

  Berhubungan dengan ketakutan pada kegelapan.

Wanita

 

Berhubungan dengan perubahan hormonal (misal :

Pramenopause).

2.  Deprivasi Tidur

  Definisi

Deprivasi Tidur ; Keadaan ketika individu tidak mengalami

ketidaksadaran relatif yang terus menerus, alamiah, dan

periodik dalam waktu yang lama.

  Karakteristik

  Dewasa

  Mayor (Harus Terdapat)

a)  Kesukaran untuk tertidur atau tetap tidur.

  Minor (Mungkin Terdapat)

a)  Keletihan waktu bangun atau sepanjang hari.

b)  Perubahan suasana hati.

c)  Tidur sejenak sepanjang hari.

d)  Agitasi.

   Anak-anak 

a)  Gangguan tidur pada anak seringkali dihubungkan dengan

ketakutan, enuresis, atau respons tidak konsisten dari

Page 19: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 19/42

orang tua terhadap permintaan anak untuk mengubah

peraturan dalam tidur seperti permintaan untuk tidur larutmalam.

b)  Keengganan untuk istirahat.

c)  Sering bangun waktu malam.

d)  Keinginan untuk tidur dengan orang tua.

  Faktor yang Berhubungan

Berbagai faktor dalam kehidupan dapat menyebabkan Gangguan Pola

Tidur.

Beberapa faktor yang umum digambarkan dibawah ini :

  Patofisiologis

Berhubungan dengan sering terbangun sekunder akibat :

a)  Angina

b)  Arterisklerosis perifer.

c) 

Diare.

d)  Konstipasi.

e)  Inkontinen.

f)  Hipertiroidisme.

g)  Ulkus Gastrikum.

h)  Gangguan Pernapasan.

i)  Gangguan Sirkulasi.

 j)  Retensi.

k)  Disuria.

l)  Frekuensi.

m) Gangguan Hepatik.

Page 20: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 20/42

  Tindakan yang Berhubungan

Berhubungan dengan kesulitan menjalani posisi yang biasasekunder akibat :

a)  Bidai.

b)  Nyeri

c)  Traksi

d)  Terapi IV

Berhubungan dengan tidur siang hari yang berlebihan

sekunder akibat obat-obatan, misal :

a)  Tranquilizer

b)  Sedatif 

c)  Hipnotik

d)  Antidepresan

e)  Antihipertensif 

f) 

Kortikosteroid

g)  Soporifik

h)  Inhibitor monoamin oksida

i)  Barbiturat

 j)  Amfetamin

  Situasional

Berhubungan dengan hiperaktivitas yang berlebihan sekunder

akibat :

a)  Gangguan bipolar

b)  Gangguan kurang perhatian

c)  Ansietas panik.

Berhubungan dengan tidur siang hari.

Page 21: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 21/42

Berhubungan dengan ketidakadekuatan aktivitas pada siang

hari.

Berhubungan dengan depresi

Berhubungan dengan nyeri

Berhubungan dengan respons ansietas

Berhubungan dengan rasa tak nyaman sekunder akibat

kehamilan

Berhubungan dengan gangguan gaya hidup (misalnya

pekerjaan, seksual, emosional, finansial atau sosial).

Berhubungan dengan perubahan lingkungan (misal :

hospitalisasi [bising, gangguan dari teman sekamar, ketakutan]

atau perjalanan).

Berhubungan dengan perubahan irama sirkadian.

Berhubungan dengan ketakutan.

  Maturasional

 Anak 

  Berhubungan dengan ketakutan pada kegelapan.

Wanita

  Berhubungan dengan perubahan hormonal (misal :

Pramenopause).

Page 22: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 22/42

3.  Risiko Disuse Syndrome. 

 

Definisi

Keadaan ketika seorang individu berisiko mengalami

kemunduran system tubuh atau perubahan fungsi sebagai

akibaat dari inaktifitas musculoskeletal yang tidak dapat

dihindari atau yang sudah ditentukan.

  Karakteristik

-  Risiko kerusakan Integritas kulit.

Risiko konstipasi.

-  Risiko gangguan fungsi pernapasan.

-  Risiko perubahan perfusi jaringan perifer.

-  Resiko Infeksi.

-  Resiko Intoleran Aktivitas.

-  Resiko Hambatan Mobilitas fisik.

-  Resiko Cedera.

-  Resiko perubahan sensori-perseptual.

-  Ketidakberdayaan.

-  Gangguan citra tubuh.

  Faktor yang Berhubungan

A.  Patofisiologis

a)  Penurunan sensori

b)  Ketidaksadaran

c)  Kerusakan neuromuscular

a.  Multiple sklerosis

b.  Parkinsonisme

c.  Sindrom Guillain-Barre

d.  Ditrofi otot

e.  Paralis parsial atau total

f. 

Cedera medulla spinalis

Page 23: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 23/42

d)  Kondisi musculoskeletal

a. 

Frakturb.  Penyakit reumatik

e)  Penyakit tahap akhir

a.  AIDS

b.  Kanker

c.  Penyakit ginjal

d.  Penyakit jantung

f) 

Gangguan kesehatan

a.  Depresi mayor

b.  Status katatonik

c.  Fobia berat

B.  Situasional (Personal, Lingkungan)

Berhubungan dengan depresi, keletihan, keadaan melemah, dan nyeri.

C.  Maturasional

Neonatus, Bayi, Anak, atau Remaja

Berhubungan dengan:

a) Sindrom Down

b) Penyakit Legg Calve-Perthhes 

c) Osteogenesis serebral

d) Paralisis serebral

e) Spina bifida

f) Risser turnbuckle jacket 

Page 24: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 24/42

g) Artitis juvenile

h) Autisme

i) Ketidakmampuan fisik atau mental.

Lansia 

Berhubungan dengan:

a) Penurunan ketangkasan motorik

b) Kelemahan otot

c) Dimensia prasenil.

4. Kekurangan Diversional kegiatan

  Definisi

Keadaan ketika seorang individu atau kelompok mengalami atau

berisiko mengalami penurunan stimulasi atau minat dalam

aktivitas waktu senggang.

  Karakteristik

-  Mayor:

a)  Terarti dan/atau menyatakan tentang kebosanan/depresi

karena tak aktif.

-  Minor:

a)  Ekspresi yang konstan tentang pikiran atau perasaan yang

tidak menyenangkan.

b)  Menguap atau tidak memberi perhatian.

c)  Ekspresi wajah datar.

d)  Bahasa tubuh (menjauhkan tubuh dari pembicara).

e) 

Gelisah/ Menjadi resah.

Page 25: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 25/42

f)  Penurunan berat badan atau peningkatan berat badan.

g) 

Bermusuhan.

  Faktor yang Berhubungan

a. Patofisiologis

Berhubungan dengan kesulitan mengakses atau ikut serta dalam aktivitas

biasa sekunder akibat penyakit menular atau nyeri.

Tindakan yang berhubungan:

Berhubungan dengan kesulitan mengakses atau ikut serta dalam aktivitas biasa

sekunder kibat isolasi atau imobilitas.

b. Situasional

Berhubungan dengan :

- Ketidapuasan perilaku social,

- Tidak mempunyai teman sebaya atau teman,

- Lingkungan yang monoton, P

- Perasaan terkurung,

- Kesulitan mengakses atau ikut serta daam aktivitas biasa sekunder akibat:

a)  Jam kerja yang sangat panjang

b)  Tidak ada waktu untuk aktivitas senggang

c)  Perubahan karier

d)  Anak-anak meninggalkan rumah

e)  Kecacatan

f)  Penurunan persepsi sensoris

g)  Tanggungjawab peran yang terlalu banyak.

Page 26: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 26/42

c. Maturasional

Bayi/Anak

Berhubungan dengan kurangnya stimulasi yang sesuai/boneka/teman

sebaya.

Lansia

Berhubungan dengan kesulitan mengakses atau ikut serta dalam aktivitas

biasa sekunder akibat:

a)  Kurang sensorik-motorik

b)  Kurang transportasi

c)  Takut tentang tindak kriminal

d)  Kurang kelompok sebaya

e)  Keterbatasan finansial

f)  Konfusi

5. Kestatisan Gaya Hidup

  Definisi

Suatu keadaan ketika individu mengalami atau berisiko untuk

mengalami gangguan dalam pencerapan citra diri seseorang.

  Karakteristik

-Mayor:

a)  Respons negatif verbal atau nonverbal terhadap perubahan

aktual atau struktur dan/atau fungsi (mis. Malu, keadaan yang

memalukan, bersalah, reaksi mendadak).

- Minor:

a)  Tidak terlihat bagian tubuh tertentu.

b)  Tidak menyentuh bagian tubuh.

Page 27: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 27/42

c)  Bersembunyi atau memanjakan bagian tubuh secara

berlebihan.d)  Perubahan dalam keterlibatan sosial.

e)  Perasaan negatif terhadap tubuh, perasaan ketidakberdayaan,

keputusasaan, tidak ada kekuatan, serta kerentanan.

f)  Larut dengan perubahan atau kehilangan.

g)  Penolakan untuk membuktikan perubahan aktual.

h)  Deperonalisasi bagian tubuh atau kehilangan.

i) 

Tingkah laku merusak diri.

  Faktor yang Berhubungan

1. Patofisiologis

Berhubungan dengan perubahan dalam penampilan sekunder

akibat:

a)  Penyakit Kronis.

b)  Kehilangan bagian tubuh.

c) 

Kehilangan fungsi tubuh.

d)  Trauma berat.

Berhubungan dengan persepsi yang tidak realistis terhadap

penampilan sekunder akibat:

a)  Psokosis.

b)  Anoreksia nervosa atau bulimia.

2.  Tindakan yang Berhubungan

- Berhubungan dengan perubahan dalam penampilan sekunder akibat:

a)  Hospitallisasi

b)  Pembedahan

c)  Kemoterapi atau radiasi

Page 28: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 28/42

6. Diagnosa Mobilitas di tempat tidur.

 

Definisi

Keadaan dimana seseorang individu mengalami atau berisiko

mengalami pembatasan pergerakan di tempat tidur.

  Karakteristik

- Kerusakan kemampuan untuk bebrbalik dari satu sisi ke sisi lain.

- Kerusakan kemampuan untuk bergerak dari telentang menjadi duduk

atau duduk menjadi telentang.

- Kerusakan kemampuan untuk “berlari”atau berubah posisi sendiri di

tempat tidur.

- Kerusakan kemampuan untuk bergerak dari telentang menjadi telungkup

atau telungkup menjadi telentang.

- Kerusakan kemampuan untuk bergerak dari telentang menjadi duduk

memanjang atau duduk memanjang menjadi telentang.

  Faktor yang Berhubungan

- Patofisiologis

Berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan sekunder akibat :

a)  (Kerusakan neuromuscular)

b)  Perubahan autoimun (mis., sklerosis multiple, arthritis)

c)  Penyakit system pernapasan (mis., paarkinsonisme, miastenia

gravis)

d)  Distrofi otot

e)  Paralisis parsial atau total (mis., cedera medulla spinalis,

stroke)

f)  Tumor system saraf pusat

Page 29: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 29/42

g)  Peningkatan tekanan intracranial

h) 

Defisit sensorii)  (Kerusakan musculoskeletal)

 j)  Fraktur

k)  Penyakit jaringan ikat (sistemik lupus eritematosus)

Berhubungan dengan edema (Peningkatan cairan synovial)

a)  Tindakan yang berhubungan

-Berhubungan dengan alat eksternal (gibs atau bebat, barace, selang IV).

- Berhubungan dengan ketidakcukupan kekuatan dan ketahanan untuk

ambulasi dengan :

  Prosthesis

  Kruk

  Walker

b)  Situasional (personal, lingkungan)

-Berhubungan dengan :

  keletihan

  Motivasi

  Nyeri

c)  Maturasional

-  Anak- anak 

Berhubungan dengan gaya berjalan abnormal sekunder.

Akibat :

a)  Defisiensi rangka congenital.

b)  Osteomielitis.

c)  Dysplasia pinggul congenital.

d)  Penyakit legg-calve-perthes.

Page 30: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 30/42

- Lansia

Berhubungan dengan penurunan ketangkasan motorik atau kelemahan otot.

7. Diagnosa Kerusakan Mobilitas Fisik

  Definisi

Keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko

mengalami keterbatasan gerakan fisik, tetapi bukan imobil.

  Karakteristik

Mayor ( 80%-100% )

-  Penurunan kemampuan untuk bergerak dengan sengaja dalam lingkungan

(misal : mobilitas di tempat tidur, berpindah ambulasi )

-  Keterbatasan rentang gerak.

Minor ( 50%-80% )

-  Pembatasan pergerakan yang di paksakan

-  Enggan untuk bergerak

  Faktor yang Berhubungan

- Patofisiologis

Berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan sekunder akibat :

a)  (Kerusakan neuromuscular)

b)  Perubahan autoimun (mis., sklerosis multiple, arthritis)

c)  Penyakit system pernapasan (mis., paarkinsonisme,

miastenia gravis)

d) 

Distrofi otot

Page 31: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 31/42

e)  Paralisis parsial atau total (mis., cedera medulla spinalis,

stroke)f)  Tumor system saraf pusat

g)  Peningkatan tekanan intracranial

h)  Defisit sensori

i)  (Kerusakan musculoskeletal)

 j)  Fraktur

k)  Penyakit jaringan ikat (sistemik lupus eritematosus)

Berhubungan dengan edema (Peningkatan cairan synovial)

- Tindakan yang berhubungan

Berhubungan dengan alat eksternal (gibs atau bebat, barace, selang IV).

Berhubungan dengan ketidakcukupan kekuatan dan ketahanan untuk

ambulasi dengan :

  Prosthesis

 

Kruk

  Walker

- Situasional (personal, lingkungan)

Berhubungan dengan :

  keletihan

  Motivasi

  Nyeri

- Maturasional

 Anak- anak 

Berhubungan dengan gaya berjalan abnormal sekunder.

Akibat :

a)  Defisiensi rangka congenital.

b) 

Osteomielitis.

Page 32: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 32/42

c)  Dysplasia pinggul congenital.

d) 

Penyakit legg-calve-perthes.Lansia

Berhubungan dengan penurunan ketangkasan motorik atau

kelemahan otot.

8. Hambatan mobilitas dengan Kursi Roda

  Definisi

Hambatan mobilitas dengan kursi roda: Keadaan ketika individu

mengalami, atau resiko mengalami, kesulitan dan keamanan

mobilitas dengan kursi roda.

  Karakteristik

- Hambatan kemampuan untuk mengoperasikan kursi roda manual tau

listrik pada permukaan rata dan tidak rata

- Hambatan kemampuan untuk mengoperasikan kursi roda manual atau

listrik pada jalan menanjak.

- Hambatan kemampuan untuk mengoperasikan kursi roda pada tepi jalan.

  Faktor yang Berhubungan

  Patofisiologis 

- Berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan sekunder akibat :

a)  Gangguan neuromuscular  

a.  Perubahan autoinum (mis: skelerosis multiple, arthritis)

b.  Penyakit system persarafan (mis: Parkinson, miastenia gravis)

c.  Distrofi otot

d.  Paralisis parsial atau total (mis: cedera medulla spinalis,stroke)

e.  Tumor sistem saraf pusat

f.  Peningkatan tekanan intracranial

g.  Defisit sensori

Page 33: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 33/42

b)  Kerusakan musculoskeletal  

a. 

Frakturb.  Penyakit jaringan ikat (sistemik lupus eritematosus)

c.  Berhubungan dengan edema (peningkatan cairan synovial)

  Tindakan Yang Berhubungan

a)  Berhubungan dengan alat eksternal (gips atau bebat, brace,

slang IV)

b) 

Berhubungan dengan ketidakcukupankekuatan dan ketahanan

untuk ambulasi dengan (sebutkan; mis:prosthesis, kruk,

walker)

  Situasional (Personal, Lingkungan)

a)  Berhubungan dengan keletihan,penurunan motivasi, nyeri

 

Maturasional

- ANAK-ANAK

Berhubungan dengan gaya berjalan abnormal sekunder akibat:

a.  Defisiensi rangka kongetinal

b.  Osteomielitis

c.  Displasia pinggul kongetinal

d.  Penyakit legg-Calve-Perthes

- LANSIA

Berhubungan dengan penurunan ketangkasan motorik atau kelemahan otot

Page 34: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 34/42

9. Keterlambatan Pemulihan Pasca Operasi

  Definisi

Keterlambatan Pemulihan Pascabedah: Keadaan ketika  individu

mengalami atau berisiko mengalami penambahan jumlah hari

pascaoperasi yang diperlukan untuk memulai aktivitas perawatan

diri.

  Karakteristik

- Penundaan melakukan aktivitas (di rumah, di tempat kerja)

- Persepsi yang lebih dari waktu yang diperlukan untuk sembuh

- Memerlukan bantuan untuk menyelesaikan perawatan diri

  Faktor yang Berhubungan

Faktor yang dapat menyebabkan atau memperberat Keterlambatan Pemulihan

Pascabedah :

 

Bukti terhentinya pemulihan area bedah

  Kehilangan nafsu makan

  Kesulitan bergerak

  Melaporkan nyeri atau ketidaknyamanan

Page 35: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 35/42

  Sumber Buku : Buku Rencana Asuhan Keperawatan Marilynn

Doenges edisi 3.

Masalah Keperawatan :

1.  Gangguan Pola Tidur pada Penyakit Alzheimer.

2.  Gangguan Pola Tidur pada Diversi Fekal (Perawatan pasca

operasi Ileostomi dan Kolostomi).

3.  Gangguan Pola Tidur secara umum.

4.  Gangguan Pola Tidur karena Stimulan (Amfetamin, Kokain,

Kafein, Tembakau) : Intoksikasi/Takar Lajak.

5.  Kerusakan Mobilitas Fisik.

Page 36: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 36/42

1.  Gangguan Pola Tidur pada Penyakit Alzheimer.

a)  Faktor yang mempengaruhi :

  Perubahan pada sensori.

  Tekanan psikologis (kerusakan neurologis).

  Perubahan pada pola aktivitas.

2.  Gangguan Pola Tidur pada Diversi Fekal (Perawatan pasca

operasi Ileostomi dan Kolostomi).

a)  Faktor yang mempengaruhi :

  Internal : Stres psikologis, Takut kebocoran

kantong/cedera stoma.

  Eksternal : Perlunya perawatan ostomi, Flatus

berlebihan/feses ostomi.

3.  Gangguan Pola Tidur secara umum.

a)  Faktor yang mempengaruhi :

 

Internal : Penyakit, stress psikologis, ketidakaktifan.

  Eksternal : Perubahan lingkungan, rutinitas fasilitas.

4.  Gangguan Pola Tidur akibat Stimulan (Amfetamin, Kokain,

Kafein, Tembakau).

a)  Faktor yang mempengaruhi :

  Internal : Tekanan psikologis.

  Eksternal : Penggunaan stimulan.

5.  Kerusakan Mobilitas Fisik.

Dapat dihubungkan dengan :

-  Nyeri dan ketidaknyamanan, spasme otot

-  Terapi restriktif (mis., tirah baring,traksi)

-  Kerusakan neuromuscular

- Kerusakan persepsi atau kognitif 

Page 37: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 37/42

-  Penurunan kekuatan/tahanan

Terapi pembatasan/kewaspadaan keamanan

Page 38: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 38/42

  KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU

A) 

KELEBIHAN BUKU -  NURSING DIAGNOSES NANDA INTERNATIONAL 2009-2011 : 

a)  Memaparkan ciri-ciri gangguan yang menjadi kendala bagi klien

dengan sangat jelas, sehingga memudahkan sekali dalam

pembuatan diagnosa keperawatannya.

b)  Pokok pembahasan dalam mendiagnosa suatu penyakit sangat

rinci sekali.

c) 

Memaparkan faktor-faktor yang melatarbelakangi suatu gangguan

pada pola hidup si klien dengan jelas, meskipun tidak diberikan

pengelompokkan faktor di dalamnya.

-  BUKU SAKU DIAGNOSIS KEPERAWATAN CARPENITO EDISI 10 :

a)  Sangat jelas didalam mendefinisikan pengertian suatu gangguan

yang terjadi pada klien.

b)  Pengelompokkan di dalam gejala-gejala yang mengakibatkan

gangguan pada klien, dibuat sangat jelas dan mudah dimengerti.

c)  Pemaparan dan Penjelasan faktor-faktor yang menyebabkan suatu

gangguan sangat jelas, karena adanya pengelompokkan dari

berbagai segi.

d)  Meskipun mungkin buku ini merupakan turunan dari Buku NANDA

International, tapi penulis berhasil membuatnya menjadi sebuah

buku dengan variasi berbagai macam gejala yang terpapar jelas

dan padat, sehingga mudah untuk dimengerti dan di pahami.

-  Buku Rencana Asuhan Keperawatan Marilynn Doenges edisi 3 :

a)  Tidak Ada.

Page 39: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 39/42

B. KELEMAHAN BUKU

- NURSING DIAGNOSES NANDA INTERNATIONAL 2009-2011 :

a)  Tidak diberikannya pengelompokkan di dalam perumusan faktor-

faktor yang melatarbelakangi terjadinya gangguan, sehingga kita

tidak bisa membedakan faktor penyebab terjadinya suatu

gangguan pada tingkatan usia yang berbeda.

b)  Terlalu membahas suatu pokok permasalahan yang menyebabkan

suatu gangguan secara sempit, jadi sangat sulit dalam membuat

atau menyimpulkan diagnosa keperawatan nantinya.

-  BUKU SAKU DIAGNOSIS KEPERAWATAN CARPENITO EDISI 10 :

a)  Menurut kelompok kami tidak ada kelemahan pada buku ini.

-  Buku Rencana Asuhan Keperawatan Marilynn Doenges edisi 3 :

a) 

Di dalam mengidentifikasi gejala-gajala timbulnya suatu gangguan

pada si klien, penjelasan mengenai faktor- faktor yang

menyebabkan suatu gangguan terlalu sempit, sehingga

menyulitkan perawat di dalam mendiagnosa suatu gangguan.

Page 40: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 40/42

  KESIMPULAN

Menurut saya buku/referensi mengenai “Diagnosa Keperawatan”

yang paling baik adalah Buku Diagnosa Keperawatan Copernito,

karena Dalam pemaparan mengenai materi ini, diberikan penjelasan

serta pengelompokkan yang sangat terperinci dan sangat

memudahkan saya di dalam mengerti akan Diagnosa Keperawatan

dan juga nantinya sangat beguna sekali di dalam melakukan beberapa

rangkaian asuhan keperawatan, mulai dari Pengkajian sampai Evaluasi

nantinya.

Page 41: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 41/42

 

Page 42: Document1

5/12/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571fe0749795991699a7b14 42/42