18
Tujuan antar kerja adalah mempertemukan pencari kerja yang membutuhkan pekerjaan dengan pemberi kerja yang membutuhkan tenaga kerja yang finalnya penempatan kerja, Salah satu program pemerintah yang dilakukan oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya di bidang ketenagakerjaan, yang wilayahnya mencakup Republik Indonesia. Pada hakekatnya Indonesia merupakan satu wilayah kesatuan pasar kerja yang tidak terpisahkan satu sama lain. Untuk itu mutu pelayanan antar kerja harus dioptimalkan sehingga dapat tercipta pelayanan prima di seluruh negeri ini. Pelayanan antar kerja sangat dibutuhkan kecepatan, keterbukaan dan keprofesionalan, karena masyarakat akan melihat dan menilai langsung, untuk itu pelayanan antar kerja sudah selayaknya ditingkatkan sesuai dengan dinamika masyarakat. Khusunya bagi pemangku kepentingan (stake holder) baik pelaksana penempatan pemerintah maupun swasta. Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) merupakan salah satu bentuk mekanisme pelayanan penempatan tenaga kerja lintas Provinsi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesui dengan sejarah bahwa penempatan TK-AKAD sudah ada pada saat Indonesia

Document1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Document1

Tujuan antar kerja adalah mempertemukan pencari kerja yang membutuhkan pekerjaan

dengan pemberi kerja yang membutuhkan tenaga kerja yang finalnya  penempatan kerja,

Salah satu program pemerintah yang dilakukan oleh Departemen Tenaga Kerja dan

Transmigrasi adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya di bidang

ketenagakerjaan, yang wilayahnya mencakup Republik Indonesia.  Pada hakekatnya

Indonesia merupakan satu wilayah kesatuan pasar kerja yang tidak terpisahkan satu

sama lain. Untuk itu mutu pelayanan antar kerja harus dioptimalkan sehingga dapat

tercipta pelayanan prima di seluruh negeri ini.

Pelayanan antar kerja sangat dibutuhkan kecepatan, keterbukaan dan keprofesionalan,

karena masyarakat akan melihat dan menilai langsung, untuk itu pelayanan antar kerja

sudah selayaknya ditingkatkan sesuai dengan dinamika masyarakat. Khusunya bagi 

pemangku kepentingan (stake holder) baik  pelaksana penempatan  pemerintah maupun

swasta. 

Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) merupakan salah satu bentuk mekanisme pelayanan

penempatan tenaga kerja  lintas Provinsi di wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia, sesui dengan sejarah bahwa penempatan TK-AKAD sudah ada pada saat

Indonesia dijajah oleh bangsa Belanda,  Pemerintah Belanda  mengadopsi pola tersebut

dari Pemerintah Inggris yang selanjutnya diimplementasikan di Indonesia, awalnya

penempatan TK-AKAD dari penduduk Pulau Jawa ditempatkan ke Pulau Sumatera

untuk dipekerjakan di sector perkebunan, selanjutnya diikuti penempatan Antar Kerja

Antar Negara (AKAN) dari masyarakat Jawa Indonesia ke Negara Suriname. Pada saat

itu belum ada peraturan yang baku tentang penempatan tenaga kerja dalam negeri

maupun ke luar negeri, sebenarnya filosofis  penempatan  TK-AKAD pada awal orde

Page 2: Document1

baru adalah untuk menunjang program transmigrasi (penyebaran penduduk) yang ketika

itu penduduk di Pulau Jawa dan Bali sudah cukup padat, sedangkan di Sumatera,

Kalimantan dan Sulawesi  masih sangat sedikit sekali penduduknya. Dengan pola

penempatan AKAD selama waktu tertentu, tenaga kerja setelah selesai menyelesaikan

kontrak kerjanya maka diharapkan tenaga kerja tersebut bersedia untuk menetap dan

tinggal didaerah penempatan tersebut.

Pelaksana Penempatan :

Perarturan perundangan yang terkait langsung dengan pelayanan penempatan TK-

AKAD adalah Undang Undang Nomor : 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Bab

VI Penempatan Tenaga Kerja, dan Permenakertrans RI Nomor : Per. 07/Men/IV/2008

Tentang Penempatan Tenaga Kerja serta Keputusan Dirjen Binapenta Depnakertrans RI

No. Kep. 258/DPPTK/IX/2008 Tentang Tata Cara Penempatan Tenaga Kerja Antar

Kerja Antar Daerah, pada prinsipnya telah diatur dan ditetapkan peran dan fungsi

masing-masing pemangku kepentingan (stake holder) baik pemerintah, pelaksana

penempatan dan pengguna tenaga kerja.

Yang dapat melaksanakan penempatan  tenaga kerja melalui mekanisme AKAD terdiri

dari :  

a.Lembaga Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja ( LPTKS-AKAD ) berbadan hukum

dan memiliki Ijin dari Menteri Tenaga Kerja dan Trasmigrasi RI, untuk memenuhi

kebutuhan sendiri atau pihak lain ( labour supply) berdasarkan job order;

b.Perusahaan Pemberi Kerja yang membutuhkan tenaga kerja.

Termasuk kategori penempatan TK-AKAD adalah Penempatan diperairan lepas pantai

Page 3: Document1

dan Pelayaran antar pulau dalam wilayah NKRI.

Dokumen / persyaratan yang diperlukan dalam penempatan TK-AKAD bagi pelaksana

penempatan, yakni :

1.Memiliki Surat Persetujuan Penempatan (SPPTK-AKAD) yang diterbitkan oleh

Dirjen Binapenta Depnakertrans RI, dilampiri : Daftar Isian Kegiatan Rencana

Kebutuhan Tenaga Kerja (DIK-RKTKAD) dan Rancangan Perjanjian Kerja yang telah

disahkan oleh Dinas yang membidangi Ketenagakerjaan Kabupaten / Kota daerah tujuan

penempatan.

2.Memiliki Surat Rekomendasi rekrut dan seleksi dari Dinas yang membidangi

Ketenagakerjaan Provinsi asal tenaga kerja. 

Tahapan penempatan TK-AKAD : 

1.Pelaksana Penempatan mengurus dokumen / persyaratan administrasi yang telah

ditentukan, yakni SPP-AKAD dari Depnakertrans RI dan Surat Rekomendasi rekrut dan

seleksi dari Dinas yang membidangi ketenagakerjaan Provinsi daerah asal tenaga kerja..

2.Penyediaan Calon TK-AKAD melalui rekrutmen dan seleksi;

3.Penandatangan Perjanjian Penempatan bagi LPTKS.

4.Persiapan Pemberangkatan  / Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP);

5.Penandatanganan Perjanjian Kerja;

6.Pembayaran perlindungan asuransi;

7.Penampungan sementara dan pemberangkatan / Pengiriman TK-AKAD;

8.Penempatan TK-AKAD;

9.Pembinaan dan Pengawasan;

Page 4: Document1

10.Pemulangan TK-AKAD;

11.Kedatangan kembali TK-AKAD.

12.Laporan :Pengiriman dan kedatangan (AKAD2), Pemulangan  (AKAD-3), Permitaan

TK-AKAD Provinsi (AKAD-4), Pemenuhan TK-AKAD Provinsi (AKAD-5) 

Kewajiban & kewenangan dalam penempatan TK-AKAD :   

a. Pemerintah   Pusat (  Depnakertrans RI) :  

1. Menerbitkan Surat Persetujuan Penempatan  AKAD (SPP AKAD).

2. Memperpanjang SPP AKAD, bila calon TK yang dibutuhkan belum terpenuhi.

b. Dinasyang   membidangi ketenagakerjaan Propinsi (daerah Asal TK ) : 

1.  Menerbitkan Rekomendasi rekruit dan seleksi TK-AKAD.

3.  Melakukan pembinaan ke TK-AKAD dan Penyalur / Pengguna TK agar tercipta

hubungan yang harmonis dan dinamis.

3.  Mempersiapkan  dan   mengatur pelaksanaan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP).

4.  Melakukan  pengawasan  langsung / tak langsung ( monitoring dan evaluasi )

mengenai syarat syarat kerja dan jaminan sosial ( sesuai Perjanjian Kerja yang ada).

5.  Melaporkan  ke Direktur Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Depnakertrans RI 

tentang permintaan dan pemenuhan TK-AKAD ( AKAD-4,5).

c. Dinas yang membidangi Ketenagakerjaan Kabupaten / Kota Asal TK : 

1.Menyiapkan  calon  TK-AKAD melalui  Rekruit   dan   seleksi   dengan petugas

perusahaan.

Page 5: Document1

2.Menetapkan calon TK yang diterima dan mengumumkan ke calon TK. serta

mendaftar ulang.

3.Menyiapkan daftar  pengiriman  TK-AKAD ( AKAD-2).

4.Mempersiapkan  dan  mengatur  pelaksanaan  Orientasi  Pra Pemberangkatan (OPP).

5.Mengesahkan  perjanjian kerja, yang sudah ditandatangani TK dan Pengguna.

6.Melakukan pembinaan ke TK dan Pengguna TK agar tercipta hubungan yang

harmonis dan dinamis.

7.Melakukan  pengawasan  langsung  /  tak langsung ( monev) mengenai syarat syarat

kerja dan jaminan sosial ( sesuai PK yang ada ).

8.Membuat  berita  acara  kepulangan  TK-AKAD (form AKAD 3).

9.Melaporkan   ke   Dinas  Provinsi  tentang    keberangkatan     dan kepulangan TK-

AKAD setiap bulan dan setiap terjadi keberangkatan / kepulangan.

d.Pelaksana Penempatan ( Pengguna / LPTKS ) :  

1.Memiliki SPP AKAD dari Menakertrans RI..

2.Memiliki  Rekomendasi   Rekruit dan seleksi dari Dinas Provnsi daerah asal TK.

3.Menunjuk dengan SPT, Petugas Pelaksana Rekruit, seleksi s/d penempatan.

4.Melaksanakan  OPP  dan menyiapkan Naskah Perjanjian Kerja dan

menandatanganinya.

5.Menyediakan akomodasi dan konsumsi (tempat penampungan), bila TK harus

menunggu lebih dari 6 jam.

6. Memasukan  TK- AKAD   dalam  program   asuransi   TK   sejak     PK

ditandatangani.

Page 6: Document1

7.Melaksanakan  PK  yang   telah dibuat dan bertanggung jawab keberangkatan,

penempatan s/d pemulangan secara tertib dan aman.

8.Melaporkan  ke Dinas setempat daerah penempatan tentang kedatanan TK dengan

formulir AKAD-2.

9.Melaporkan kepulangan TK ke dinas setempat dengan formulir AKAD3. 

 

Lokasi Transmigrasi di Kab. Boalemo Gorontalo

Pelaksanaan Penempatan di Jawa Timur: 

Pada tahun 2008 kebutuhan tenaga kerja AKAD sebanyak 4.632 orang yang terdiri dari

laki-laki sebanyak 3.392 orang dan wanita sebanyak 1.240 orang,  sedangkan jumlah

penempatan yang dilaporkan ke Disnaker Propinsi Jawa Timur sebanyak 2.020 orang

( 44 % ) yang terdiri dari laki-laki 1.420 orang dan wanita 600 orang.

Permintaan kebutuhan tenaga kerja tersebut dilakukan oleh LPTKS yang mendapatkan

job order dari perusahaan pengguna tenaga kerja atau Pengguna langsung. Adapun

lembaga penyalur tersebut antara lain PT. Hanindo Inti Trada, PT. Tunas Karya

Indoswasta, PT. Cakra Karya Gemilang,  PT. Fuji Bijak Lestari, dan PT. Cipta Karya

Inti Semesta yang disalurkan pada perusahaan kawasan industri di Pulau Batam, Bintan,

Tanjung Pinang dan Kepulauan Karimun, sedangkan Perusahaan Pengguna langsung

TK AKAD tersebut antara lain  PT. UNISEM Batam, PG Bone Sulawesi Selatan, PG.

Gorontalo,  yang merekrut TK-AKAD untuk penebang dan muat tebu.

  

Page 7: Document1

Potensi TK AKAD.

Di beberapa Kabupaten / Kota di Jawa Timur, tidak semuanya pencari kerja berminat /

bersedia untuk mengisi lowongan kerja dengan mekanisme AKAD, terutama pencari

kerja di Kabupaten / Kota daerah industri misalnya Surabaya, Gresik, Sidoarjo,

Mojokerto dan Pasuruan, hal ini disebabkan beberapa faktor  antara lain : 

1.Perbedaan Upah Pokok Kabupaten / Kota  (UMK) daerah penempatan tidak terlalu

jauh dengan UMK per bulan di daerahnya, contoh di  Kota Batam tahun 2009 sebesar

Rp. 1.045.000,- Sedangan di Surabaya sebesar Rp. 945.500,-dengan upah yang hampir

sama pencari kerja lebih senang bekerja di daerahnya sendiri tiap hari dapat berkumpul

dengan keluarga, disamping pertimbangan pertimbangan lain biaya hidup di Kota

Batam jauh lebih tinggi dibanding dengan Kota Surabaya.

2.Bidang pekerjaan / jabatan yang ditawarkan kurang bervariasi, umumnya lowongan

kerja sebagai tenaga operator produksi di Kota Batam dan tenaga kerja kasar di Pabrik

Gula Gorontalo, Bone, Takalar, Ogan Ilir dan Jambi, dengan pola kerja kontrak 2 tahun

dan dapat diperpanjang 1 tahun, walaupun ada peluang untuk dapat diangkat sebagai

karyawan permanent, tetapi jumlahnya sangan sedikit.

3.Khusus Kota Batam, umumnya mensyaratkan umur  calon tenaga kerja relatif muda

antara 18 sampai dengan 23 tahun, belum menikah, jenis kelamin wanita dan belum

berpengalaman, konon dengan persayaratan demikian tenaga kerja belum banyak

terkomtaminasi problem ketenagakerjaan, sehingga lebih mudah diarahkan dan

dikondisikan dalam bekerja. Persyaratan kerja tersebut apabila ditinjau dari aspek

ketenagakerjaan sebenarnya kurang fair, karena asas penempatan tenaga kerja adalah

terbuka, obyektif, adil dan setara tanpa diskriminasi, walaupun konsep penempatan

Page 8: Document1

sendiri harus sesuai antara persyaratan kerja dan kompetensi yang dimiliki pencari kerja.

Kabupaten / Kota di Jawa Timur, yang berpontensi AKAD sesuai data penempatan yang

dirilis tahun 2008 antara lain Kabupaten / Kota : Malang, Madiun, Kediri, Kabupaten

Banyuwangi untuk penempatan ke Pulau Batam sebagai Operator Produksi, daerah

tersebut cukup banyak peminat kerja dengan pola AKAD terutama kota-kota

kecamatan, karena daerah tersebut bukan daerah indsutri dan UMK lebih kecil

dibanding dengan UMK daerah penempatan.

Untuk penempatan tenaga kerja kasar dari Kabupaten Pacitan dikenal sebagai kantong

pekerja pembalak kayu yang memiliki fisik kuat dan tangguh serta mahir dan

berpengalaman untuk mengelola hutan, dari penanaman, perawatan dan penebangan

kayu, daerah yang banyak meminta tenaga kerja dengan persyaratan seperti ini adalah

Propinsi Jambi yang dipekerjakan sebagai pembalak kayu di PT. Karya Wira Sakti.

Sedangkan Kabupaten :  Magetan, Jember, Malang dikenal sebagai basisnya tenaga

kerja penebang / muat tebu yang diyakini sudah cukup profesional, memang daerah

tersebut banyak berdiri pabrik gula yang sekitarnya banyak pekerja / petani tebu,

adapun  penempatannya di Pabrik Gula  Gorontalo, Bone dan Takalar sebagai

penebang / muat tebu. Penempatan TK-AKAD untuk penebang tebu biasanya

dilakukan  pasca musim giling di Jawa, sehingga banyak penebang tebu yang

menganggur dan direkruit untuk penebangan tebu musim giling di luar Jawa. Biasanya

antara pabrik gula di luar Jawa dengan yang berada di Jawa sudah saling koordinasi

untuk mengatur musim giling masing-masing, sehingga tenaga kerja dapat diatur sesuai

kebutuhan.

Untuk penempatan tenaga kerja pembalak / penebang kayu dan tebu biasanya pihak

Page 9: Document1

pengguna cukup mempersyaratkan kemampuan fisik dan ketrampilan saja, dan upah

kerja dengan menggunakan pola borongan per kwintal / ton yang dikerjakan secara

kelompok.

Manfaat : 

Seorang teman yang ahli dibidang ketenagakerjaan mengatakan bahwa kebijakan

penempatan AKAD merupakan kebijakan dan keputusan yang tepat alasannya adalah

kesempatan kerja yang ada di Jawa Timur belum sebanding dengan jumlah angkatan

kerja yang ada, maka diperlukan solusi untuk mengatasi permasalahan pengangguran

walaupun implementasinya belum setertib kalau dibandingkan dengan penempatan ke

luar negeri melalui mekanisme Antar Kerja Antar Negara (AKAN).

Kebijakan dan keputusan penempatan tenaga kerja dengan mekanisme AKAD

mempunyai alasan khusus yakni pertimbangan social - ekonomis dan politis. Secara

social ekonomis bahwa penganggur dapat ditekan dan bagi tenaga kerja yang berhasil

ditempatkan akan meningkat status social ekonominya, karena tenaga kerja telah

mendapatkan pekerjaan dan mendapatkan penghasilan yang dapat digunakan untuk

menopang kehidupannya beserta keluarganya. Sedangkan bagi pemerintah Jawa Timur

berdampak pada peningkatn devisa bagi Jawa Timur walaupun jumlahnya tidak

sebanyak devisa TKI yang bekerja di luar negeri. Pertimbangan politis bahwa

penganggur perlu dibantu untuk segera mendapatkan pekerjaan, karena orang terlalu

lama menganggur akan berdampak pada kerawanan keamanan bagi Jawa Timur. 

Manfaat lain yang dirasakan di daerah penempatan, dengan kedatangan ribuan tenaga

kerja AKAD dari luar daerahnya juga akan berpengaruh terhadap peningkatan roda

perekonomian, pasar – pasar, transportasi, hiburan dan lain-lain yang ada di daerah

Page 10: Document1

sekitar penempatan akan lebih hidup. Karena daerah penempatan khususnya untuk

penemptan AKAD sektor perkebunan memang relatif berpenduduk sedikit dan sepi.

Manfaat juga dirasakan oleh tenaga kerja lokal,  karena dengan kedatangan tenaga kerja

dari luar daerahnya maka akan menggugah semangat kerjanya, dicontohkan pada daerah

penempatan propinsi tertentu, masyarakat setempat bekerja di sector pertanian /

perkebunan kurang berminat, konon kultur pekerja dan masyarakat di daerah tersebut

masih mengganggap wajib tidur di siang hari,  dengan kedatangan TK-AKAD dari Jawa

yang memiliki budaya kerja tinggi maka akan berpengaruh terhadap budaya lokal

tersebut.  

Permasalahan : 

Berdasarkan pengamatan,  ada beberapa permasalahan mendasar terkait dengan

penempatan TK AKAD di Jawa Timur antara lain : 

1.Dalam penempatan TK AKAD,  Dinas / Kantor yang membidangi Ketenagakerjaan

Kabupaten / Kota di Jawa Timur belum seluruhnya dikoordinasikan dengan Dinas yang

membidangi ketenagkerjaan Provinsi Jatim sehingga rawan terjadi penyimpangan

peraturan dan pada gilirannya tenaga kerja kurang mendapatkan perlindungan yang

memadai, demikian juga dinas yang membidangi ketenagakerjaan daerah penempatan

tenaga kerja belum seluruhnya memanfaatkan jalur – jalur koordiasi yang seharusnya

dilakukan.

2.Pada umumnya Kab / Kota daerah asal maupun tujuan penempatan belum melaporkan

hasil penempatan / pemulangan TK AKAD ke Disnakertrasduk Provinsi Jatim, sehingga

jumlah penempatan / pemulangan TK-AKAD di Jatim sulit diketahui.

Page 11: Document1

3.Disinyalir masih banyak oknum pengerah TK-AKAD secara illegal  tanpa

sepengetahuan Dinas yang membidangi ketenagakerjaan,  sehingga TK kurang

mendapatkan perlindungan yang memadai.

4.SPP dan Rekom AKAD telah diterima oleh Disnaker Kab/ Kota tetapi petugas

pengerah tidak datang untuk realisasi penempatannya.

5.Ada  persepsi dari sebagian masyarakat sekalipun berangkat kerja AKAD, tanpa

prosedur yang benar (illegal) ternyata juga lancar dan berhasil.

6.Dari asil pantauan di daerah penempatan   ada beberapa hal yang terkait dengan

ketenagakerjaan perlu adanya peningkatan, antara lain keselamatan kerja, kesejahteraan 

, perlindungan, norma dan kesehatan kerja, hal tersebut merupakan tanggung jawab

Dinas daerah penempatan kerja dan perlu ada tindak lanjut kongkrit, 

7.Proses rekruit yang kurang  sempurna mengakibatkan ada beberapa TK yang tidak

betah bekerja di daerah penempatan.

 

TK-AKAD di Base Camp

Solusi 

a.Adanya  dukungan kebijakan pem -bangunan ketenagakerjaan yang bersifat

menyeluruh dan universal yang menggariskan pemberdayan dan peningkatan kualitas

tenaga kerja produktif dan serta peningkatan informasi pasar kerja.

b.Setiap stake holder dalam membuat kebijakan yang ramah penciptaan / penyerapan

tenaga kerja ( padat karya).

c.Penyempurnaan peraturan prosedur penempatan TK AKAD, karena peraturan yang

Page 12: Document1

ada belum dapat mempresentasikan amanat yang seharusnya, dan penerapan sanksi

konkrit terhadap pelanggaran yang ada, sehingga tenaga kerja dan pengguna tenaga

kerja mendapat perlindungan yang memadai.

d.Membangun jaringan koordinasi yang mantap, seluruh pemangku kepentingan (stake

holder ) yang melibatkan pemerintah pusat, provinsi, Kabupaten / Kota daerah rekrut

dan asal tenaga kerja serta perusahaan penyalur / pengguna.  

Saran   

a.Adanya keterpaduan / sinergi antara program transmigrasi dan penempatan TK-

AKAD, khususnya Provinsi tertentu ternyata banyak transmigran dari Jawa Timur,

misal Provinsi Gorontalo.

b.Proses rekrut calon tenaga AKAD sesuai dengan peraturan yang mencakup sosialisai

yang konprehensif, sebelum pemberangkatan TK-AKAD wajib diberikan OPP yang

dihadiri oleh seluruh calon TK-AKAD dan mengkoordinasikan dengan instansi yang

berwenang. ( Penulis adalah Pegawai Fungsional Pengantar Kerja Bidang Penempatan

Disnakertrasnduk Prov. Jatim).   

[zahara]