Upload
muhammad-firdauz-kamil
View
7
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
191301201-appendisitis-referat
Citation preview
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
1/56
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Appendiks
Appendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm
(kisaran 3-15cm), dan berpangkal di caecum. Lumennya sempit di bagian
proksimal dan melebar di bagian distal. amun demikian, pada bayi, appendiks
berbentuk kerucut, lebar pada pangkalnya dan menyempit ke ara! ujungnya.
"eadaan ini mungkin menjadi sebab renda!nya insiden appendicitis pada usia itu.
#ada $5% kasus, appendiks terletak intraperitoneal. "edudukan itu
memungkinkan appendiks bergerak dan ruang geraknya bergantung pada panjang
mesoappendiks penggantungnya.&
'asar usus buntu cukup konstan dan terletak di dinding posteromedial dari
sekum sekitar &,5 cm di baa! katup ileocecal. ni juga di mana taeniae yang
menyatu.*
Appendiks merupakan suatu organ lim+oid seperti tonsil, payer patc!
(analogdengan ursa abricus) membentuk produk immunoglobulin.(&)
Appendiks adala! suatu struktur kecil, berbentuk seperti tabung yang berkait
menempel pada bagian aal dari sekum. #angkalnya terletak pada posteromedial
Appendisitis Page 2
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
2/56
caecum. #ada leocaecal junction terdapat Valvula Ileocecalis (Bauhini)dan pada
pangkal appendiks terdapat valvula appendicularis (Gerlachi).5
Appendiks memiliki topogra+i yaitu pangkal appendiks terletak pada titik
c.urney.$,/
aris onroe aris antara umbilicus dengan 2A2 dekstra
itik c urney 143 bagian dari 2A2 dekstra pada garis onroe
itik Lan 14$ bagian dari 2A2 dekstra pada garis antara 2A2
dekstra dan 2A2 sinistra
aris unro #ertemuan antara garis onroe dengan garis
parasagital dari pertenga!an 2A2 dekstra dengan
sim+isis
#ada appendiks terdapat tiga tanea coli yang menyatu dipersambungan
sekum dan berguna untuk mendeteksi posisi appendiks. ejala klinik appendicitis
ditentukan ole! letak appendiks. #osisi appendiks adala! retrocaecal (di belakang
sekum),pelvic (panggul,subcaecal (di baa! sekum),preileal (di depan usus
!alus), danpostileal (di belakang usus !alus).
Appendisitis Page 3
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
3/56
#ersara+an parasimpatis berasal dari cabang nervus vagus yang mengikuti
arteri mesenterika superior dari arteri appendikularis, sedangkan persara+an
simpatis berasal dari nervus torakalis X. 6le! karena itu, nyeri 7iseral pada
appendicitis bermula di sekitar umbilikus.&
Appendiks di7askularisasi ole! arteri apendikularis yang merupakan cabang
dari bagian baa! arteri ileocolica. Arteri appendiks termasuk end arteri. ila
terjadi penyumbatan pada arteri ini, maka appendiks mengalami ganggren. &
Appendisitis Page 4
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
4/56
Appendisitis Page 5
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
5/56
8ntuk 7enanya yaitu 7. Appendikularis yang dialirkan ke 7. leocolica, terus
ke 7. essenterica superior.
#embulu! lim+e appendi9 7ermi+ormis di alirkan menuju nodus lymp!aticus
pada mesoappendi9 dan selanjutnya dialirkan ke nodi lymp!atici, terus ke nodi
lymp!atici mesenterici superiores./
Lumen appendiks dilapisi ole! epitel toraks berjenis kolon. olikel lim+oid
ada di dalam tela submukosa saat la!ir dan secara berta!ap meningkat jumla!nya
menjadi &00 +olikel saat pubertas. 2etela! itu ada pengurangan progresi+ dalm
jaringan lim+oid sampai !ilang dalam dasaarsa kelima atau keenam dari
ke!idupan. Ada dua lapisan otot di dalam dinding appendiks. Lapisan dalam
(sirkularis) merupakan penerusan otot sekum yang sama. Lapisan luar
(longitudinalis) dari penyatuan tiga taenia sekum. 2stratum sirkularis dan
Appendisitis Page 6
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
6/56
longitudinalis tunika muskularis sering tak ada dalam sejumla! area, yang
memungkinkan kesinambungan tela submukosa dan serosa, suatu +akta penting
dalam apendiditis akuta.:
B. Fisiologi Appendiks
Appendiks meng!asilkan lendir 1-& ml per !ari. Lendir itu secara normal
dicura!kan ke dalam lumen dan selanjutnya mengalir ke sekum. ;ambatan aliran
lendir di muara appendiks tampaknya berperan pada patogenesis appendicitis.
#ada keadaan normal tekanan appendiks antara 15-&5 cm;&6 dan
meningkat menjadi 30-50 cm;&6 pada aktu kontraksi. #ada keadaan normal
tekanan pada lumen sekum antara 3-* cm;&6, seningga terjadi perbedaan
tekanan berakibat cairan di dalam lumen terdorong masuk ke sekum.
munoglobulin sekretoar yang di!asilkan ole! Gut Associated Lymphoid issue
(AL) yang terdapat disepanjang saluran cerna termasuk appendiks iala!
munoglobulin A (g-A).:
munoglobulin ini sangat e+ekti+ sebagai pelindung ter!adap in+eksi yaitu
mengontrol proli+erasi bakteri, netralisasi 7irus, serta mencega! penetrasi
enterotoksin dan antigen intestinal lainnya. amun, pengangkatan appendiks tidak
mempengaru!i sistem imun tubu! sebab jumla! jaringan sedikit sekali jika
dibandingkan dengan jumla! di saluran cerna dan seluru! tubu!.2
C. Histologi Appendiks
2ecara !istologi, appendiks mempunyai basis yang sama seperti usus besar.
landula mukosanya terpisa!kan dari 7ascular submucosa muskularis. agian
luar submukosa adala! dinding otot yang utama. Appendiks terbungkus ole!
tunika serosa yang terdiri atas 7askularisasi pembulu! dara! besar dan bergabung
menjadi satu di mesoappendiks.
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
7/56
D. Definisi Appendisitis
Appendisitis adala! peradangan yang terjadi pada appendiks
7ermi+ormis,dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling
serin g. Appendiks disebut juga umbai cacing. stila! usus buntu yang selama ini
dikenal dan digunakan dimasyarakat kurang tepat, karena yang merupakan usus
buntu sebenarnya adala! s e k u m . 2ampai saat ini belum diketa!ui secara pasti
apa +ungsi appendiks sebenarnya. amun demikian, organ ini sering sekali
menimbulkan masala! kese!atan.&
. tiologi Appendisitis
Appendisitis adala! peradangan appendiks yang mengenai semua lapisan
dinding organ tersebut. #atogenesis utamanya diduga disebabkan ole! +ekalit
(+eses keras yang terutama disebabkan ole! serat).$
erbagai !al berperan sebagai +aktor pencetusnya. 2umbatan lumen
appendiks merupakan +aktor yang diajukan sebagai +aktor pencetus. 'i samping
!iperplasia jaringan lim+e, +ekalit, tumor appendiks, dan cacing ascariasis dapat
Appendisitis Page 8
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
8/56
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
9/56
lumen appendiks yang tela! terin+eksi dapat memperburuk dan meperberat in+eksi
karena terjadi peningkatan stagnasi +eses dalam lumen appendiks
3. aktor ras dan diet
aktor ras ber!ubungan dengan kebiasaan dan pola makanan se!ari-!ari.
angsa kulit puti! yang dulunya pola makan renda! serat mempunyai resiko lebi!
tinggi dari negara yang pola makannya banyak serat. amun, sekarang terjadinya
sebaliknya. angsa kulit puti! justru meruba! kebiasaan makannya ke pola makan
tinggi serat. egara berkembang yang dulu mempunyai kebiasaan makan tinggi
serat, kini berali! ke pola makan renda! serat, se!ingga memiliki resiko.
#enelitian epidemiologi menunjukkan peran kebiasaan makan-makanan
renda! serat dan pengaru! konstipasi tere!adap timbulnya appendisitis.
"onstipasi akan menaikkan tekanan intrasekal, yang berakibat timbulnya
sumbatan +ungsional appendiks dan meningkatnya pertumbu!an kuman +lora
kolon biasa. 2emuanya ini akan mempermuda! timbulnya appendisitis akut.&
F. Patofisiologi appendisitis
2ecara patogenesis +aktor penting terjadinya appendisitis adala! adanya
obstruksi lumen appendiks yang biasanya disebabkan ole! +ekalit. 6bstruksi
lumen appendiks merupakan +aktor penyebab dominan pada appendisitis akut.
#eradangan pada appendiks beraal di mukosa dan kemudian melibatkan seluru!
lapisan dinding appendiks dalam aktu &*-*: jam. 6bstruksi pada bagian yang
lebi! proksimal dari lumen menyebabkan stasis bagian distal appendiks, se!ingga
mukus yang terbentuk secara terus menerus akan terakumulasi. 2elanjutnya akan
menyebabkan tekanan intraluminal meningkat, kondisi ini akan memacu proses
translokasi kuman dan terjadi peningkatan jumla! kuman didalam lumen
appendiks. 2elanjutnya terjadi gangguan sirkulasi lim+e yang menyebabkan udem.
"ondisi ini memuda!kan in7asi bakteri dari dalam lumen menembus mukosa dan
menyebabkan ulserasi mukosa appendiks maka terjadi keaaan yang disebut
appendisitis +okal.5
6bstruksi lumen akibat adanya sumbatan pada bagian proksimal dan sekresi
normal mukosa Appendi9 segera menyebabkan distensi. "apasitas lumen pada
Appendi9 normal 0,1 mL. 2ekresi sekitar 0,5 mL pada distal sumbatan
Appendisitis Page 10
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
10/56
meningkatkan tekanan intraluminal sekitar $0 cm;&6. 'istensi merangsang
ak!iran serabut sara+ a+eren nyeri 7isceral, mengakibatkan nyeri yang samar-
samar, nyeri di+us pada perut tenga! atau di baa! epigastrium.10
'istensi berlanjut tidak !anya dari sekresi mukosa, tetapi juga dari
pertumbu!an bakteri yang cepat di Appendi9. 2ejalan dengan peningkatan
tekanan organ melebi!i tekanan 7ena, aliran kapiler dan 7ena ter!ambat
menyebabkan kongesti 7askular. Akan tetapi aliran arteriol tidak ter!ambat.
'istensi biasanya menimbulkan re+leks mual, munta!, dan nyeri yang lebi! nyata.
#roses in+lamasi segera melibatkan serosa Appendi9 dan peritoneum parietal pada
regio ini, mengakibatkan perpinda!an nyeri yang k!as ke >LB.
6bstruksi yang terus menerus menyebabkan tekanan intraluminer semakin
tinggi dan menyebabkan terjadinya gangguan sirkulasi 7askuler. "eadaan ini akan
menyebabkan udem bertamba! berat, terjadi iskemia, dan in7asi bakteri semakin
berat se!ingga terjadi pnumpukan nana! pada dinding appendiks atau disebut
dengan appendisitis akut supurati+. #ada keadaan yang lebi! lanjut, dimana
tekanan intraluminer semakin tinggi, udem menjadi lebi! !ebat, terjadi gangguan
sirkulasi arterial. ;al ini menyebabkan terjadi gangren. angren biasanya di
tenga!-tenga! appendiks dan berbentuk ellipsoid, keadaan ini disebut appendisitis
gangrenosa. ila tekanan terus meningkat, maka akan terjadi per+orasi yang
mengakibatkan cairan mukosa appendiks akan tercura! ke rongga peritoneum dan
terjadila! peritonitis local.
8sa!a perta!anan tubu! adala! membatasi proses radang dengan menutup
appendiks dengan omentum, usus !alus atau adneksa se!ingga terbentuk massa
periapendikular. Apabila terjadi pernana!an maka akan terbentuk suatu rongga
yang berisi nana! di sekitar appendiks disebut abses periapendikular.
Appendiks yang perna! meradang tidak akan sembu! sempurna, tetapi akan
membentuk jaringan parut yang menyebabkan perlengketan dengan jaringan
sekitarnya. #erlengketan ini dapat menimbulkan serangan berulang di perut kanan
baa! disebut dengan appendisitis rekurens. #ada suatu ketika organ ini dapat
meradang akut lagi dan dinyatakan mengalami eksaserbasi akut.
Appendisitis Page 11
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
11/56
#ada anak-anak, karena omentum lebi! pendek dan appendiks lebi!
panjang, dinding appendiks lebi! tipis. "eadaan tersebut ditamba! dengan daya
ta!an tubu! yang masi! kurang memuda!kan terjadinya per+orasi. 2edangkan
pada orang tua per+orasi muda! terjadi karena tela! ada gangguan pembulu!
dara!.
"ecepatan rentetan peristia tersebut tergantung pada 7irulensi
mikroorganisme, daya ta!an tubu!, +ibrosis pada dinding appendiks, omentum,
usus yang lain, peritoneum parietale dan juga organ lain seperti 7esika urinaria,
uterus tuba, mencoba membatasi dan melokalisir proses peradangan ini. ila
proses melokalisir ini belum selesai dan suda! terjadi per+orasi maka akan timbul
peritonitis. Calaupun proses melokalisir suda! selesai tetapi masi! belum cukup
kuat mena!an ta!anan atau tegangan dalam ca7um abdominalis, ole! karena itu
pendeita !arus benar-benar istira!at (bedrest).
Appendisitis Page 12
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
12/56
Appendisitis Page 13
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
13/56
!. Klasifikasi Appendisitis
"lasi+ikasi appendisitis menurut klinikopatologis5
1) Appendisitis akut
Appendisitis akut adala! keadaan akut abdomen yang memerlukan
pembeda!an segera untuk mencega! komplikasi yang lebi! buruk jika tela!
terjadi per+orasi, maka komplikasi dapat terjadi seperti peritonitis umum,
terjadinya abses, dan komplikasi pasca operasi seperti +istula dan in+eksi
luka operasi (
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
14/56
Appendisitis per+orasi adala! peca!nya appendiks yang suda! gangren yang
menyebabkan pus masuk ke dalam rongga perut se!ingga terjadi peritonitis
umum
d) Appendisitis kronik
Appendisitis kronik adala! nyeri perut kanan baa! lebi! dari & minggu
atau terjadi secara mena!un . Appendisitis kronik sangat jarang terjadi.
#re7alensi !anya 1-5 %. 'iagnosis appendisitis kronik sulit ditegakkan.
erdapat riayat nyeri perut kanan baa! yang biasa terjadi secara berulang.
#emeriksaan +isik !ampir sama dengan appendisitis akut. Calaupun ada
beberapa kriteria yg berbeda. #ada pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
radiologi terkadang menggambarkan !asil yang normal. 2etela! dilakukan
apendektomi, gejala akan meng!ilang pada :&-F3% pasien.
#atologi anatomi digunakkan untuk menegakkan appendisitis kronik karena
diagnosis sebelum operasi sangat sulit ditetapkan. Eiri Appendisitis kronik
adala! +ibrosis menyeluru! dinding appendiks, sumbatan parsial atau total
lumen appendiks, adanya jaringan parut dan ulkus lama di mukosa, dan
in+iltrasi sel in+lamasi kronik.
Appendisitis Page 15
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
15/56
H. "anifestasi Klinis
Appendisitis akut sering tampil dengan gejala k!as yang didasari ole!
terjadinya peradangan mendadak pada umbai cacing yang memberikan tanda
setempat, baik disertai maupun tidak didisertia dengan rangsang peritoneum lokal.
ejala klasik appendisitis iala! nyeri samar-samar dan tumpul yang merupakan
nyeri 7iseral di daera! epigastrium di sekitar umbilikus. "elu!an ini sering
disertai mual dan kadang ada munta!. 8mumnya, na+su makan menurun. 'alam
beberapa jam, nyeri akan berpinda! ke kanan baa! ke titik c urney.&
'isini, nyeri diatas lebi! tajam dan lebi! jelas letaknya yang merupakan
nyeri somatik setempat. "adang tidak ada nyeri epigastrium, tetapi terdapat
konstipasi se!ingga penderita merasa memerlukan obat penca!ar. indakan itu
dianggap berba!aya karena bisa mempermuda! terjadinya per+orasi. ila terdapat
perngsangan peritoneum, biasanya pasien mengelu! sakit perut bila berjalan atau
batuk.&
ila appendiks terletak retrosekal retroperitoneal. anda nyeri perut kanan
baa! tidak begitu jelas dan tidak ada tanda rangsangan peritoneal karena
appendiks terlindung ole! sekum. >asa nyeri lebi! ke ara! perut sisi kanan atau
Appendisitis Page 16
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
16/56
nyeri timbul pada saat berjalan karena kontraksi otot psoas mayor yang menegang
dari dorsal.&
adang pada appendiks yang terletak di rongga pel7is dapat menimbulkan gejala
dan tanda rangsangan sigmoid atau rektum se!ingga peristaltik meningkat dan
pengosongan rektum mendasi lebi! cepat serta berulang.&
ejala appendisitis akut pada anak tidak spesi+ik. #ada aalnya, anak sering
!anya menunjukkan gejala reel dan tidak mau makan. Anak sering tidak bisa
melukiskan rasa nyerinya. eberpa jam kemudian, anak akan munta! se!ingga
menjadi lema! dan letargik. "arena gejala yang tidak k!as tadi, appendisitis
sering baru diketa!ui setela! terjadi per+orasi. #ada bayi, :0-F0% appendisitis
baru diketa!ui setela! terjadi per+orasi.&
#ada beberapa keadaan, appendisitis agak sulit di diagnosis se!ingga tiadak
ditangani pada aktunya dan terjadi komplikasi. isalnya, pada orang berusia
lanjut, gejalanya sering samar-samar saja se!ingga lebi! dari separu! penderita
baru dapat didiagnosis setela! per+orasi.
#ada ke!amilan, kelu!an utama appendisitis adala! nyeri perut, mual, dan
munta!. ;al ini perlu dicermati karena pada ke!amilan trisemester pertama
sering juga terjadi maul dan munta!. #ada ke!amilan lanjut, sekum dan appendiks
terdorong ke kraniolateral se!ingga kelu!an tidak dirasakan di perut kanan baa!
tetapi lebi! di regio lumbal kanan.&
Appendisitis Page 17
10
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
17/56
I. Peme#iksaan Fisik
'emam biasanya ringan dengan su!u sekitar 3/,5-3:,50E. ila su!u lebi!
tinggi, mungkin suda! terjadi per+orasi atau ila terdapat perbedaan su!u aksilar
dan rektal sampai 10E. #ada inspeksi perut, tidak ditemukan gambaran spesi+ik.
"embung sering terli!at pada penderita dengan komplikasi per+orasi. #enonjolan
pada perut kanan baa! bisa dili!at pada massa atau abses periapendikular.&
"arena terjadi pergeseran sekum ke kraniodorsal ole! uterus, kelu!an nyeri
pada appendisitis seaktu !amil trisemester dan akan bergeser ke kanan
sampai ke pinggang kanan. anda pada ke!amilan trisemester tidak berbeda
dengan pada orang tidak !amil karena itu perlu dibedakan apaka! kelu!an nyeri
berasal dari uterus atau appendiks. ila penderita miring ke kiri, nyeri akan
berpinda! sesuai dengan pergeseran uterus, terbukti proses bukan berasal dari
appendiks.&
#eristaltis usus sering normal teapi juga dapat meng!ilang akibat adanya
ileus paralitik pada peritonitis generalisata yang disebabkan ole! appendisitis
per+orata.
Appendisitis Page 18
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
18/56
anda kunci diagnosis appendisitis yaitu bila terdapat nyeri tekan kuadran
kanan baa! atau pada titik c.urney. 2aat melakukan penekanan yang
perla!an dan dalam pada titk c. urney kemudian secara tiba G tiba dilepaskan,
akan dirasakan nyeri yang !ebat di abdomen kanan baa!, disebut dengan
%ebound tenderness (nyeri lepas tekan) (H).10
%ovsing sign (H) apabila dilakukan penekanan abdomen kiri baa! dan
nyeri dirasakan pada abdomen kanan baa!. ;al ini terjadi karena tekanan
marangsang peristaltik dan udara usus, se!ingga menggerakkan peritoneum
sekitar appendiks yang meradang (somatic pain)10.
Blumberg (H) apabila dilakukan pelepasan penekanan abdomen kiri baa!
dan nyeri dirasakan pada abdomen kanan baa!
Appendisitis Page 19
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
19/56
&e'ans muscular (H) merupakan nyeri tekan seluru! lapangan abdomen
yang menunjukkan adanya rangsangan peritoneum parietale.
#ada pemeriksaan perkusi di bagian abdomen didapatkan nyeri ketok (H).
Auskultasi memperli!atkan peristaltik yang normal, peristaltik (-) pada ileus
paralitik karena peritonitis generalisata akibat appendisitis per+orata. 10
Auskultasi tidak banyak membantu dalam menegakkan diagnosis
appendisitis, tetapi kalau suda! terjadi peritonitis maka tidak terdengar bunyi
peristaltik.
Rectal touchercolok dubur, jika appendiks terletak di pel7is, maka tanda
klinik sangat sedikit, se!ingga !arus dilakukan pemeriksaan rektal, menemukan
nyeri dan bengkak pada kanan pemeeriksaan.
Psoas sign. yeri pada saat pa!a kanan pasien diekstensikan. #asien
dimiringkan kekiri. #emeriksa meluruskan pa!a kanan pasien, pada saat itu
ada !ambatan pada pinggul 4 pangkal pa!a kanan.
Appendisitis Page 20
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
20/56
'asar anatomi dari tes
psoas. Appendiks yang
mengalami peradangan
kontak dengan otot psoas
yang meregang saat
dilakukan manu7er (pemeriksaan).
Tes $%tato#. yeri pada rotasi kedalam secara pasi+ saat pa!a pasien
di+leksikan. #emeriksa menggerakkan tungkai baa! kelateral, pada saat itu
ada ta!anan pada sisi samping dari lutut (tanda bintang), meng!asilkan rotasi
+emur kedalam.
Appendisitis Page 21
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
21/56
'asar Anatomi dari tes obturator
#eradangan appendiks dipel7is
yang kontak den!gan otot
obturator internus yang
meregang saat dilakukan
manu7er.
Bald'in(s test) anu7er ini dikatakan positi+ bila pasien merasakan nyeri
di +lank saat tungkai kanannya ditekuk.
Appendisitis Page 22
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
22/56
D&np*+(s sign(nyeri ketika batuk)10
J. Peme#iksaan pen&n,ang
-. a%o#ato#i&m
#emeriksaan dara! digunakan untuk meli!at tanda in+eksi, seperti
peningkatan sel dara! puti!. #emeriksaan dara! mungkin juga menunjukkan
de!idrasi atau ketidakseimbangan air dan eletrolit.
8rinalisis digunakan untuk menyingkirkan in+eksi saluran kemi!.
#emeriksaan ke!amilan juga di perlukaan bila ada kecurigaan ter!adap
ke!amilan.
Leukositosis ringan berkisar antara 10.000-1:.0004 mm3, biasanya
didapatkan pada keadaan akut, Appendicitis tanpa komplikasi dan sering
disertai predominan polimor+onuklear sedang.
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
23/56
Appendicitis acuta !arus dipertimbangkan. # (E->eacti7e #rotein) adala! suatu reaktan +ase akut yang
disintesis ole! !ati sebagai respon ter!adap in+eksi bakteri.
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
24/56
jaringan lain yang tela! dipengaru!i ole! peradangan.
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
25/56
Appendisitis Page 26
Eomputed tomograp!y scan s!oingin+lammatory mass inrig!t iliac +ossasecondary to acute appendicitis
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
26/56
K. Apendikog#afi
#emeriksaan apendikogra+i tidak mempunyai peran diagnosis dalam kasus
appendisitis. "ontra indikasi dari pemeriksaan ini pada pasien dengan peritonitis
dan curiga per+orasi.on'illing appendiks merupakan tanda nonspesi+ik karena
appendiks yang tidak terisi kontras dapat terjadi pada J10-&0% pada orang
normal. "euntungan dari pemeriksaan ini dapat untuk menegakkan diagnosis
penyakit lain yang menyerupai apendisistis. "erugian pemeriksaan ini adala!
tingginya !asil nondiagnostik, eksposi radiasi, sensiti7itas yang tidak tinggi,
pemeriksaan ini tidak cocok untuk pasien gaat darurat. #emeriksaan
apendikogra+i sekarang jarang dilakukan dalam kasus appendisitis pada era
sonogra+i dan E scan.10
emuan appendikogra+i pada appendisitis
- on +illing appendiks
Appendisitis Page 27
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
27/56
- rregularitas nodularitas dari appendiks yang memberikan gambaran edema
mukosa yang disebabkan ole! karena in+lamasi akut.
- +ek massa pada sekum serta usus !alus yang berdekatan.
ambaran pengisian penu! dengan kontras pada appendiks, appendiks normal.
'ari pemeriksaan menggunakan barium, kriteria diagnosis appendisitis (1)
non 'illing appendiks dengan desakan local sekum@ (&) pengisian dari appendiks
denganpenekanan local pada sekum @ (3) non'illing appendiks dengan adanya
massa pel7is(kabur pada kuadran baa! kanan dengan peruba!an letak usus
!alus akibat desakan)@ (*) pola mukosa appendiks irregular dengan ter!entinya
pengisian.
Appendisitis Page 28
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
28/56
ambaran +oto obliKue superior kanan abdomen dengan barium enema
single kontras. ampak 2ekum (E) dan appendi9 yang mengalami osi+ikasi dan
kontur yang ireguler (tanda pana!).
Appendisitis Page 29
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
29/56
. Diagnosis-0
Appendisitis Page 30
11
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
30/56
". Diagnosis %anding
#ada keadaan tertentu, beberapa penyakit perlu dipertimbangkan sebagai
diagnosis banding, seperti&
L astroenteritis
#ada gastroenteritis, mual, munta!, dan diare menda!ului rasa sakit. 2akit
Appendisitis Page 31
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
31/56
perut lebi! ringan dan tidak berbatas tegas. ;iperperistaltis sering
ditemukan. #anas dan leukositosis kurang menonjol dibandingkan dengan
appendisitis akut.
L 'emam 'engue
'apat dimulai dengan sakit perut mirip peritonitis. 'i sini didapatkan !asil
tes positi+ untuk >umpel Leede, trombositopenia, dan !ematokrit
meningkat.
L "elainan o7ulasi
olikel o7arium yang peca! (o7ulasi) mungkin memberikan nyeri perut
kanan baa! pada pertenga!an siklus menstruasi.
L n+eksi panggul
2alpingitis akut kanan sering dikacaukan dengan appendisitis akut. 2u!u
biasanya lebi! tinggi daripada appendisitis dan nyeri perut bagian baa!
perut lebi! di+us.
L "e!amilan di luar kandungan
;ampir selalu ada riayat terlambat !aid dengan kelu!an yang tidak
menentu.
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
32/56
#enyakit lain yang perlu diper!atikan adala! peradangan di perut,
seperti di7ertikulitis eckel, per+orasi tukak duodenum atau lambung,
kolesistitis akut, pankreatitis, di7ertikulitis kolon, obstruksi usus aal,
per+orasi kolon, demam ti+oid abdominalis, karsinoid, dan mukokel
appendiks. S,ams&*ida,at1 De Jong1 234
N. Penatalaksanaan-
Appendisitis Page 33
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
33/56
#engobatan tunggal yang terbaik untuk usus buntu yang suda!
meradang4appendisitis akut adala! dengan jalan membuang penyebabnya
(operasi appendektomi).
#erjalanan patologis penyakit dimulai pada saat Appendi9 menjadi
dilindungi ole! omentum dan gulungan usus !alus didekatnya. ula-mula,
Appendisitis Page 34
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
34/56
massa yang terbentuk tersusun atas campuran bangunan-bangunan ini dan
jaringan granulasi dan biasanya dapat segera dirasakan secara klinis.
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
35/56
ila pada aktu membuka perut terdapat periapendikular in+iltrat maka
luka operasi ditutup lagi, apendiks dibiarkan saja. erapi konser7ati+ pada
periapendikular in+iltrat
1. otal bed rest
&. 'iet lunak bubur saring
3. Antibiotika parenteral dalam dosis tinggi, antibiotik kombinasi yang akti+
ter!adap kuman aerob dan anaerob. aru setela! keadaan tenang, yaitu
sekitar $-: minggu kemudian, dilakukan apendiktomi. "alau suda! terjadi
abses, dianjurkan drainase saja dan apendiktomi dikerjakan setela! $-:
minggu kemudian.
*. Analgesik diberikan !anya kalau perlu saja.
5. 6bser7asi su!u dan nadi. iasanya *: jam gejala akan mereda.
$. ila gejala meng!ebat, tandanya terjadi per+orasi maka !arus
dipertimbangkan appendiktomy.
/. atas dari massa !endaknya diberi tanda (demogra+i) setiap !ari. iasanya
pada !ari ke5-/ massa mulai mengecil dan terlokalisir. ila massa tidak
juga mengecil, tandanya tela! terbentuk abses dan massa !arus segera
dibuka dan didrainase.
Earanya dengan membuat insisi pada dinding perut sebela! lateral
dimana nyeri tekan adala! maksimum (incisi grid iron). Abses dicapai secara
ekstraperitoneal, bila apendiks muda! diambil, lebi! baik diambil karena
apendik ini akan menjadi sumber in+eksi. ila apendiks sukar dilepas, maka
apendiks dapat diperta!ankan karena jika dipaksakan akan ruptur dan in+eksi
dapat menyebar. Abses didrainase dengan selang yang berdiameter besar, dan
dikeluarkan leat samping perut. #ipa drainase didiamkan selama /& jam, bila
pus suda! kurang dari 100 cc4!ari, drai dapat diputar dan ditarik sedikit demi
Appendisitis Page 36
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
36/56
sedikit sepanjang 1 inci tiap !ari. Antibiotik sistemik dilanjutkan sampai
minimal 5 !ari post operasi. 8ntuk mengecek pengecilan abses tiap !ari
penderita di >.
#enderita periapendikular in+iltrat diobser7asi selama $ minggu tentang
L'
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
37/56
3. idak didapatkan massa atau pada pemeriksaan berulang massa suda!
tidak mengecil lagi.
ila L' tetap tinggi ,maka perlu diperiksa
o Apaka! penderita suda! bed rest total
o #emakaian antibiotik penderita
o "emungkinan adanya sebab lain.
ila dalam :-1& minggu masi! terdapat tanda-tanda in+iltrat atau tidak ada
perbaikan, operasi tetap dilakukan. #embeda!annya adala! dengan
appendiktomi, yang dapat dicapai melalui insisi c urney.
indakan pembeda!an pada kasus apendisitis akut dengan penyulit
peritonitis adala! apendektomi yang dicapai melalui laparotomi.
Pe#siapan p#aope#asi
#enatalaksanaan pasien Appendicitis acuta yaitu
1. #emasangan in+us dan pemberian kristaloid untuk pasien dengan gejala
klinis de!idrasi atau septikemia.
&. #uasakan pasienantara * sampai $ jam sebelum operasi dan dilakukan
dan jangan berikan apapun per oral
3. #emberian obat-obatan analgetika !arus dengan konsultasi a!li beda!.
*. #emberian antibiotika i.7. untuk kuman gram negati+ dan positi+ serta
kuman anaerob pada pasien yang menjalani laparotomi.
5. #ertimbangkan kemungkinan ke!amilan ektopik pada anita usia subur
dan didapatkan beta-!E positi+ secara kualitati+.
Appendisitis Page 38
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
38/56
Eatt ila dilakukan pembeda!an, terapi pada pembeda!an meliputi@
antibiotika pro+ilaksis !arus diberikan sebelum operasi dimulai pada kasus
akut, digunakansingle dose dipili! antibiotika yang bisa melaan bakteri
anaerob.
Teknik ope#asi Appende5tom+
-4 $pen Appende5tom+
a. Definisi $pen Appende5tom+
eda! terbuka merupakan jenis pembeda!an tradisional dimana
insisi panjang dibuat untuk a!li beda! untuk memasukkan instrumen,
7isualisasi beda! melalui insisi. 'engan sebua! pendekatan terbuka,
insisi untuk appendektomi yang k!as kira-kira panjangnya * inci.
%. Indi5ations
"etika pasien lebi! menyukai prosedur terbuka (c!eaper)
Appendisitis Page 39
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
39/56
"etika a!li beda! lebi! menyukai prosedur terbuka (kurangnya
kea!lian beda! dan membutu!kan peralatan untuk prosedurlaparoskopi).
#rosedur laparoskopi merupakan kontraindikasi (gangguan paru-
paru berat, !ipotensi pada posisis tredelenburg, dan penyakit
ad!esi7e berat dari pembeda!an abdomen sebelumnya
.
5. Tindakan
1) #reoperati7e preparations
Anestesi umum, posisi supine, antibiotik pro+ilaksis, tirai dan
e9posure
&) 2kin incision
Elassical MgridironM incision 2ayatan melalui titik c
urneyNs perpendicular pada garis imaginer yang
meng!ubungkan umbilicus dan 2A2
Appendisitis Page 40
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
40/56
Eosmetic La incision 2ecara !oriontal di atas titik c
urney
3) nsisi dinding Abdomen
Eutis
2ub cutis
ascia 2car+a
ascia Eam+er
Appendisitis Page 41
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
41/56
Aponeurosis 6
6
. rans7ersus
ascia trans7ersalis
#re #eritoneum
#eritoneum
*) emukan dan angkat appendiks
a) emukan cecum untuk menemukan appendiks
b) aba dengan jari telunjuk pada appendiks.
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
42/56
3. 'ibuat sayatan otot, ada dua cara
a. #ararectal4 #aramedian
2ayatan4 incisi pada 7aginae tendinae . rectus abdominis lalu otot
disisi!kan ke medial. ascia diklem sampai saat penutupan 7agina .
rectus abdominis karena +ascianya ada & agar tidak tertinggal pada
aktu penja!itan. ila yang terja!it !anya satu lapis +ascia saja, dapat
terjadi !ernia cicatricalis.
Appendisitis Page 43
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
43/56
2 lapis
b. c urney4 Cec!selsc!nitt4 muscle splitting
2ayatan beruba!-uba! sesuai serabut otot.
1) ncisi apponeurosis . 6bliKuus abdominis e9ternus dari lateral
atas ke medial baa!.
"eterangan gambar
Appendisitis Page 44
M.rectus abd.
ditarik keM.rectus
saata
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
44/56
2atu incisi kulit yang rapi dibuat dengan perut mata pisau.
ncisi kedua mengenai jaringan subkutan sampai ke +ascia .
6bliKuus abdominis e9ternus.
&) 2plitting . 6bliKuus abdominis internus dari medial atas ke
lateral baa!.
"eterangan gambar
'ari tepi sarung rektus, +ascia tipis . obliKuus internus
diincisi seara! dengan seratnya ke ara! lateral.
3) 2plitting . trans7ersus abdominis ara! !oriontal.
"eterangan gambar
#ada saat menarik . obliKuus internus !endakla! ber!ati-
!ati agar tak terjadi trauma jaringan. 'apat ditamba!kan, ba!a .
ilio!ipogastricus dan pembulu! yang memperdara!inya terletak di
sebela! lateral di antara . obliKuus e9ternus dan internus. arikan
yang terlalu keras akan merobek pembulu! dan memba!ayakan
sara+.
*. #eritoneum dibuka.
Appendisitis Page 45
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
45/56
"eterangan gambar
"asa Laparatomi dipasang pada semua jaringan subkutan yang
terpapar. #eritoneum sering nampak meradang, menggambarkan proses
yang ada di baa!nya. 2ecuil peritoneum angkat dengan pinset. ?ang
nampak di sini iala! pinset jaringan 'e akey. Asisten juga mengangkat
dengan cara yang sama pada sisi di sebela! dokter beda!. 'okter beda!
melepaskan pinset, memasang lagi sampai dia yakin ba!a !anya
peritoneum yang diangkat.
5. Eaecum dicari kemudian dikeluarkan kemudian taenia libera ditelusuri
untuk mencari Appendi9. 2etela! Appendi9 ditemukan, Appendi9 diklemdengan klem abcock dengan ara! selalu ke atas (untuk mencega!
kontaminasi ke jaringan sekitarnya).
Appendi9 dibebaskan dari mesoappendi9 dengan cara
esoappenddi9 ditembus dengan sonde koc!er dan pada kedua sisinya,
diklem, kemudian dipotong di antara & ikatan.
"eterangan gambar
Appendisitis Page 46
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
46/56
Appendi9 dengan !ati-!ati diangkat agar mesenteriumnya teregang.
"lem abcock melingkari appenddi9 dan satu klem dimasukkan leat
mesenterium seperti pada gambar. Eara lainnya iala! dengan mengklem
ujung bebas mesenterium di baa! ujung appenddi9. Appendi9 tak bole!
terlalu banyak diraba dan dipegang agar tidak menyebarkan kontaminasi.
$. Appendi9 di klem pada basis (supaya terbentuk alur se!ingga ikatan jadi
lebi! kuat karena mukosa terputus sambil membuang +ecalit! ke ara!
Eaecum). "lem dipinda!kan sedikit ke distal, lalu bekas klem yang
pertama diikat dengan benang yang diabsorbsi (supaya bisa lepas se!ingga
tidak terbentuk rongga dan bila terbentuk pus akan masuk ke dalam
Eaecum).
/. Appendi9 dipotong di antara ikatan dan klem, puntung diberi betadine.
:. #eraatan puntung Appendi9 dapat dilakukan dengan cara
Appendisitis Page 47
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
47/56
a. 'ibuat ja!itan tabak sak pada Eaecum, puntung Appendi9
diin7ersikan ke dalam Eaecum. abak sak dapat ditamba! dengan
ja!itan O.
b. #untung dija!it saja dengan benang yang tidak diabsorbsi. >esiko
kontaminasi dan ad!esi.
c. ila prosedur aHb tidak dapat dilaksanakan, misalnya bila puntung
rapu!, dapat dilakukan penja!itan & lapis seperti pada per+orasi usus.
F. ila no./ tidak dapat dilakukan, maka Appendi9 dipotong dulu, baru
dilepaskan dan mesenteriolumnya (retrograde).
10. 'inding abdomen dija!it lapis demi lapis.
%. apa#os5opi5 Appende5tom+
Laparoscopydapat dipakai sebagai sarana diagnosis dan terapeutik untuk
pasien dengan nyeri akut abdomen dan suspek Appendicitis acuta.
Laparoscopysangat berguna untuk pemeriksaan anita dengan kelu!an
abdomen bagian baa!. 'engan menggunakan laparoscopeakan muda!
membedakan penyakit akut ginekologi dari Appendicitis acuta.1)
#ada apendiktomi laparoskopi, 3 bukaan kecil untuk memasukkan
kamera miniature dan peralatan beda! yang dibuat melintang di bagian baa!
perut untuk mengangkat usus buntu. ni dibandingkan dengan * !ingga $ cm
sayatan yang dibutu!kan untuk apendiktomi terbuka.
Te*nik ope#asi lapa#oskopi appendektomi-6
1. #enderita dalam posisi supine dan dalam narkose
Appendisitis Page 48
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
48/56
&. 'ilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada dada bagian baa! dan
seluru! abdomen.
3. 'ilakukan insisi dibaa! umbilikalis sepanjang 10 G 1& mm. 'engan
jarum 7eress dimasukkan E6& sampai tekanan 10 G 1& cm;g. rokar
(10-1& mm) dimasukkan secara buta P #ort "amera.
*. rokar kedua 5 mm dimasukkan di kadaran kiri baa! disebela! lateral
m-rectus abdominis port tindakan tangan kanan
5. rokar ketiga dimasukkan pada linea mediana didaera! suprapubis dengan
meng!indari kandung kemi! 5 mm port tindkaan tangan kiri.
$. #osisi penderita diuba! menjadi rendelenberg dan sedikit miring kekiri
/. 'engan +orcep messoappendiks dipegang
:. 'engan alat diseksi, messoapendik dibebaskan dari appendiks dengan
kauter dan klip
F. 'ilakukan pemasangan dua bua! lasso (endoloop) pada basis apendik,
kemudian apendik dipotong di antara kedua lasso dengan alat diseksi.
10. Appendi9 dipegang dengan grasper pada bagian pangkal dan dikeluarkan
melalui port umbilikus
11. 'aera! apendik dicuci dan diperiksa keadaan caecum dan ileum
1&. #ort 5 mm dicabut dengan dili!at langsung melalui 7ideoscope untuk
meyakinkan tidak terjadi perdara!an dari pembulu! dara! dinding
abdomen
13. #ort umbilikus dicabut dan +ascia dija!it kembali.
Appendisitis Page 49
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
49/56
Appendisitis Page 50
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
50/56
Appendisitis Page 51
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
51/56
$. Pe#%andingan appendektomi lapa#oskopi dengan aappendektomi
te#%&ka
#engangkatan usus buntu ini dilakukan untuk usus buntu akut. Apendiktomi
laparoskopi merupakan alternati+ yang baik untuk pasien dengan usus buntu akut,
k!ususnya anita muda pada usia subur, karena prosedur laparoskopi memiliki
keunggulan diagnosa untuk diagnosa yang belum pasti. "eunggulan lainnya
termasuk !asil kosmetik lebi! baik, nyeri berkurang dan pemuli!an lebi! cepat.
#ada apendiktomi laparoskopi, 3 bukaan kecil untuk memasukkan kamera
miniature dan peralatan beda! dibuat melintang bagian baa! perut untuk
Appendisitis Page 52
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
52/56
mengangkat usus buntu. ni dibandingkan dengan * !ingga $ cm sayatan yang
dibutu!kan untuk apendiktomi terbuka.1*
2ejak diadopsinya appendectomy laparoskopi (LA) untuk appendisitis, ada
kontro7ersi berkelanjutan atas man+aat atas appendectomy terbuka (6A) . #ada
pasien anak-anak, pendekatan laparoskopi masi! tidak dipertimbangkan sebagai
standar peraatan karena pemuli!an tela! dibandingkan dengan 6A. Lebi! jau!
lagi, ada peningkatan biaya yang terkait dengan LA.1*
#eran laparoskopi dalam pengelolaan appendisitis per+orasi terus menjadi
kontro7ersial. eberapa studi tela! menunjukkan peningkatan risiko abses intra-
abdominal dan luka in+eksi untuk appendisitis per+orasi ditangani dengan LA.15
1. Appende5tom+ in paediat#i5 patients.
eskipun appendektomi laparoskopi sedang popular, appendektomi
terbuka masi! dipakai ole! dokter beda! untuk meraat anak-anak. Alasan
untuk !al ini mencakup peningkatan le7el ketrampilan yang diperlukan untuk
melakukan prosedur laparoskopi anak, kek!aatiran peningkatan aktu dan
biaya operasi, dan ketakutan ba!a pendekatan laparoskopi pada appendisitis
bagaimanapun juga berkaitan dengan tingginya tingkat komplikasi.1$
Ada sekelompok a!li beda! yang menganjurkan laparoskopi
appendectomy dalam semua kasus radang usus buntu pada pasien anak.
'alam suatu percobaan prospekti+ non-acak 500 appendektomi yang diteliti,
3$& anak menjalani prosedur terbuka dan 13: menjalani appendectomy
laparoskopi. idak ada kematian pada kedua kelompok. "omplikasi utama
adala! 3% pada kelompok terbuka tetapi tidak ada komplikasi utama yang
terli!at pada kelompok laparoskopi. "omplikasi kecil adala! &0% pada beda!
terbuka dan 13% pada appendectomy laparoskopi. 1$
#aya et al menerbitkan sebua! studi prospekti+ dari /5 anak-anak dengan
appendisitis per+orasi. 2epulu! menjalani appendectomy laparoskopi dan
sisanya menjalani operasi terbuka. idak ada abses pasca operasi pada
kelompok laparoskopi, tetapi & (3,1%) dari $5 pasien yang menjalani operasi
appendektomi terbuka berkembang menjadi abses intra-abdominal pasca
operasi.
Appendisitis Page 53
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
53/56
'alam serangkaian prospekti+ anak usia *-1& ta!un, melaporkan dari
"airo, *: menjalani appendectomy terbuka dan 3* operasi dengan
laparoskopi, selama $ bulan. "omplikasi luka lebi! sedikit, penampilan
kosmetik yang lebi! baik, dan aktu untuk kembali ke kegiatan normal lebi!
cepat (/ -1& !ari) pada kelompok laparoskopi.1$
2. Appende5tom+ in P#egnan5+)
Apaka! appendektomi laparoskopi aman dalam ke!amilanQ ela! terjadi
peningkatan minat dalam menggunakan prosedur laparoskopi selama
ke!amilan. 2ebua! studi prospekti+ dilakukan untuk menge7aluasi keamanan
dan !asil ke!amilan, baik prosedur terbuka dan laparoskopi. 11 anita !amil
menjalani operasi appendektomi laparoskopi dan 11 menjalani appendektomi
terbuka. 8sia ke!amilan mereka berkisar antara / sampai 3* minggu.
;asil penelitian menunjukkan ba!a appendectomy laparoskopi aman di
semua trimester ke!amilan. idak ada perbedaan yang signi+ikan pada jangka
aktu operasi ($0 *$ menit). idak ada kematian janin atau !asil yang
merugikan lainnya dari ke!amilan setela! operasi appendektomi laparoskopi.
#erkembangan bayi normal pada kedua kelompok pasien.
2ementara laporan ini menunjukkan ba!a laparoskopi dapat dengan
aman dilakukan selama ke!amilan, beberapa a!li beda! yang menyarankan
bila memungkinkan, inter7ensi operasi !arus ditunda sampai trimester kedua
ketika risiko janin terenda!.1$
0. Appende5tom+ of o%ese patients
#ada pasien obesitas, appendectomy laparoskopi tela! menunjukkan
keuntungan lebi! dari prosedur terbuka, dalam !al pemuli!an pasca operasi
yang lebi! cepat. 2ekelompok 10$ pasien dengan indeks massa tubu! ()R
&$,*, meakili kuantil atas 500 pasien secara prospekti+ diacak, dilibatkan
dalam penelitian ini. ereka diacak untuk menjalani baik laparoskopi
appendectomy atau terbuka.1$
3. Post ope#ati7e pain
;al ini membuktikan ba!a prosedur laparoskopi menyebabkan sedikit
nyeri pascaoperasi dari pada teknik kon7ensional. #ada studi ini tidak ada
Appendisitis Page 54
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
54/56
ulasan literatur ditemukan yang mengatakan nyeri setela! prosedur
laparoskopi. #enggunaan narkotik pasca-opersi lebi! sedikit setela!
laparoskopi appendektomi. #ada suatu penelitian yang dilakukan ole! 6rtega
et al skor nyeri dicatat pada 135 pasien yang dibutakan ter!adap prosedur
operasi dengan pakaian k!usus dan skor nyeri adala! sangat sedikit pada
kelompok laparoskopi dibandingkan appendektomi terbuka. intensitas renda!.
agaimanapun, setela! *: jam mereka memiliki sensasi yang lebi! baik dan
menunjukkan asupan makanan pascaoperasi yang lebi! aal, ambulasi dan
kemabli bekerja juga ola!raga. ni mungkin timbul ekspektasi ba!a prosedur
laparoskopi tidak menyakitkan.1$
8. Post9ope#ati7e #e5o7e#+ afte# appende5tom+
;al ini tela! menunjukkan ba!a pasien yang menjalani keber!asilan
laparoskopi appendektomi mengalami perbaikkan pasca-operasi yang lebi!
baik. 'ikuranginya luka pada dinding abdomen meruapkan sebua! +aktor
yang sangat signi+ikan dalam rasa ketidaknyamanan pasca pembeda!an.
obilitas yang lebi! baik dari otot abdomen dan ambulasi lebi! aal,
mengurangi resiko komplikasi pascaoperasi berupa peneumonia dan emboli.
#ada suatu studi suda! dilakukan perbandingan !asil dari laparoskopi dan
appendektomi terbuka pada pasien dengan diduga appendisitis akut ole!
;ellberg A et al. #esien dengan appendektomi laparoskopi membaik lebi!
cepat dari pada yang terbuka.1$
:. apa#os5opi5 appende5tom+ and 'o&nd infe5tion
>isiko in+eksi luka lebi! kecil pada appendectomy laparoskopi
dibandingkan dengan prosedur yang terbuka. 2ebua! meta-analisis dari
percobaan terkontrol acak tela! dilaporkan dengan !asil dari &.:// pasien
yang dilibatkan dalam &: percobaan. 2ecara keseluru!an tingkat komplikasi
adala! sebanding, namun in+eksi luka yang pasti berkurang setela!
laparoskopi (&,3% menjadi $,1%). >o!r et al melaporkan tingkat in+eksi luka
yang lebi! tinggi setela! appendectomy laparoskopi, tetapi sebagian besar
Appendisitis Page 55
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
55/56
literatur mendukung pandangan ba!a in+eksi luka yang lebi! jarang terjadi
setela! prosedur laparoskopi. ni !arus diperingatkan ba!a de+inisi in+eksi
luka ber7ariasi antar penelitian.1$
6. apa#os5opi5 appende5tom+ and int#a a%dominal a%s5ess)
eberapa studi tela! menunjukkan secara signi+ikan peningkatan kejadian
abses intraabdominal pascaoperasi dengan appendisitis per+orasi setela!laparoskopi.
eberapa laporan menunjukkan ba!a tidak ada peningkatan kejadian
abses intra-abdominal setela! appendektomy laparoskopi. ark!ausen 2 et al
melakukan suatu percobaan, dimana F30 pasien dianalisis secara retrospekti+.
"on7ensional appendektomi dilakukan pada 330 pasien, laparoskopi pada 55*
lainnya. Analisis menunjukkan ba!a kejadian abses intrabdomen sama pada
keduannya.1$
;. apa#os5opi5 appende5tom+ in 5ompli5ated appendi5itis
er!ubungan dengan resiko bentuk abses intra-abdomen ada kontro7ersi
yang kuat dikalangan a!li beda! berkenaan dengan penggunaan prosedur
laparoskopi pada appendisitis komplikata (gangren atau per+orasi)
2ebua! studi prospekti+ acak ole! onnani et al menemukan ba!a di antara
pasien deasa, & dari $$ (3,03%) pasien yang menjalani appendectomy
terbuka dengan komplikasi (gangrenous or per+orated) appendisitis
berkembang abses panggul pasca-operasi.3 dari 11 pasien (&/%) berkembang
abses panggul pasaca-operasi setela! laparoskopi appendektomi dengan
appendisitis komplikasi, dan 1 pasien berkembang menjadi abses !epar
pascaoperasi.
2ebaliknya, ada sekelompok a!li beda! laparoskopi, yang sekarang
mendapatkan kepercayaan dalam menangani kasus-kasus rumit usus buntu.
7/21/2019 191301201-appendisitis-referat
56/56
sebagian besar kasus appendisitis akut dengan diduga per+orasi dapat di
lakukan secara laparoskopi. Ada kelompok a!li beda! yang percaya ba!a
laparoskopi appendektomi aman pada semua bentuk appendisitis, ba!kan pada
appendisitis per+orasi. eberapa percaya ba!a ba!kan jika pasien tampil
dengan peritonitis aal atau ba!kan jika ada tantangan pembentukan abses
baru, laparoskopi appendektomi tidak !anya bisa dibenarkan tetapi juga
direkomendasikan sebagai prosedur pili!an. #ada peritonitis generalis
laparoskopi tidak disarankan.1$