8
ISSN 1858-4667 JURNAL LINK Vol 17/No. 2/September 2012 2-1 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PENCEMARAN LIMBAH PABRIK DI KABUPATEN SIDOARJO Hersa Farida Qoriani Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama Surabaya [email protected] Abstrak Pengembangan sistem informasi geografis berbasis web untuk aplikasi pencemaran lingkungan saat ini masih sangat terbatas, khususnya di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo marupakan salah satu Kota industri di Jawa Timur, sehingga keadaan potensi alamnya telah tercemar oleh limbah-limbah perusahaan yang ada di daerahnya. Sampai saat ini, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) Kabupaten Sidoarjo belum ada fasilitas untuk melakukan pencarian data perusahaan, pengolahan hasil survei pencemaran maupun pencatatan pencemaran tiap periode. Hal ini disebabkan karena data masih disimpan dalam bentuk arsip maupun komputer secara manual. Olehsebab itu Sistem Informasi Geografis untuk mengetahui tingkat pencemaran limbah pabrik sangat diperlukan demi mengenfesiensi waktu dan mempermudah dalam input data. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan ketentuan baku mutu limbah cair kawasan industri surat keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup no: 03/MENLH/1998 tanggal 15-Januari-1998. Dengan perhitungan ini dapat diketahui tingkat pencemaran limbah cair yang dihasilkan pabrik dikawasan Sidoarjo. Dengan sistem informasi geografis ini petugas BAPEDAL dapat menginputkan data perusahaan, data hasil survei pencemaran limbah di lapangan dan laporan pencemaran tiap periode. Sehingga dengan aplikasi ini diharapkan dapat memepermudah dalam proses pendataan perusahaan yang dapat mencemarkan lingkungan di Kabupaten Sidoarjo. Kata Kunci : GIS, Pencemaran, Perusahaan, Limbah

2 - Sistem Informasi Geografis Untuk-mengetahui Tingkat Pencemaran Limbah Pabrik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SIG

Citation preview

Page 1: 2 - Sistem Informasi Geografis Untuk-mengetahui Tingkat Pencemaran Limbah Pabrik

ISSN 1858-4667 JURNAL LINK Vol 17/No. 2/September 2012

2-1

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENGETAHUI

TINGKAT PENCEMARAN LIMBAH PABRIK

DI KABUPATEN SIDOARJO

Hersa Farida Qoriani

Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama Surabaya

[email protected]

Abstrak

Pengembangan sistem informasi geografis berbasis web untuk aplikasi pencemaran lingkungan saat

ini masih sangat terbatas, khususnya di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo

marupakan salah satu Kota industri di Jawa Timur, sehingga keadaan potensi alamnya telah

tercemar oleh limbah­limbah perusahaan yang ada di daerahnya. Sampai saat ini, Badan

Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) Kabupaten Sidoarjo belum ada fasilitas untuk

melakukan pencarian data perusahaan, pengolahan hasil survei pencemaran maupun pencatatan

pencemaran tiap periode. Hal ini disebabkan karena data masih disimpan dalam bentuk arsip

maupun komputer secara manual. Olehsebab itu Sistem Informasi Geografis untuk mengetahui

tingkat pencemaran limbah pabrik sangat diperlukan demi mengenfesiensi waktu dan mempermudah

dalam input data. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan ketentuan baku mutu limbah cair

kawasan industri surat keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup no: 03/MENLH/1998 tanggal

15­Januari­1998. Dengan perhitungan ini dapat diketahui tingkat pencemaran limbah cair yang

dihasilkan pabrik dikawasan Sidoarjo. Dengan sistem informasi geografis ini petugas BAPEDAL

dapat menginputkan data perusahaan, data hasil survei pencemaran limbah di lapangan dan laporan

pencemaran tiap periode. Sehingga dengan aplikasi ini diharapkan dapat memepermudah dalam

proses pendataan perusahaan yang dapat mencemarkan lingkungan di Kabupaten Sidoarjo.

Kata Kunci : GIS, Pencemaran, Perusahaan, Limbah

Page 2: 2 - Sistem Informasi Geografis Untuk-mengetahui Tingkat Pencemaran Limbah Pabrik

Hersa, Sistem Informasi Geografis…

2-2

Pendahuluan

Pesatnya perkembangan teknologi, pada saat

ini telah mendorong pergerakan dan perubahan

kehidupan masyarakat, organisasi maupun

perekonomian di suatu negara, tidak terkecuali di

Indonesia. Hal ini dapat dilihat secara nyata dengan

adanya pembangunan yang sangat cepat, contohnya

perumahan, pertokoan maupun industri skala besar.

Dari segi positif masyarakat dapat menikmati hasil

produksi barang maupun jasa, namun dengan

banyaknya pembangunan tersebut, otomatis juga

muncul kendala baru yang dihadapi oleh alam

sekitarnya yaitu kerusakan lingkungan, sebagai contoh

adalah pencemaran lingkungan.

Didalam Al-Qur`an tanggung jawab manusia

untuk memelihara lingkungan hidup di ulang berkali-

kali, dan larangan merusak lingkungan dinyatakan

dengan jelas. Manusia telah diperingatkan Allah SWT

dan Rasul-Nya agar jangan melakukan kerusakan di

bumi, akan tetapi manusia mengingkarinya.

Keingkaran manusia disebabkan karena

kedholiman dan keserakahannya, dan mereka

mengingkari petunjuk Allah SWT dalam mengelola

bumi ini. Sehingga terjadilah bencana alam dan

kerusakan di bumi karena ulah tangan manusia.

Mengingat permasalahan di atas maka muncul

kendala yang harus dihadapi masyarakat sekitar

maupun instansi pemerintah, yang menangani hal

tersebut. Pencemaran lingkungan merupakan masalah

kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan,

karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan

kehidupan manusia. Setiap orang bisa berperan serta

dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan

ini. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita

sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.

Dalam penelitian ini penulis mencoba

memberikan alternatif metode untuk mengetahui

dimana sumber pencemaran lingkungan dan daerah-

daerah yang sudah mengalami pencemaran oleh limbah

yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik, dengan

menggunakan Geographical Information System (GIS).

Berawal dari pengamatan penulis dari Badan

Pengawasan Dampak Lingkungan (BAPEDAL),

Sidoarjo termasuk daerah yang menarik untuk diamati

persoalan lingkungannya. Keadaan potensi alamnya

telah tercemar oleh limbah-limbah perusahaan yang

ada di daerahnya. Yaitu kedaannya airnya yang

tercemar sehingga produktivitas lingkungan menurun.

Salah satu cara untuk mengetahui perusahaan yang

dapat mencemarkan lingkungan dengan menggunakan

sistem informasi geografis yang tersentralisasi, dimana

kondisi pencemaran limbah pabrik yang ada di Sidoarjo

sangatlah tinggi.

Profil Kabupaten Sidoarjo

Kabupaten Sidoarjo, merupakan

sebuah kabupaten di Provinsi Jawa

Timur, Indonesia.Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Batas

Utara Kabupaten Sidoarjo adalah Kota Surabaya dan

Kabupaten Gresik, Sebelah Timur adalah Selat Madura,

sebelah selatan adalah Kabupaten Pasuruan dan sebelah

barat adalah Kabupaten Mojokerto. Sidoarjo dikenal

sebagai penyangga utama Kota Surabaya, dan termasuk

kawasan Gerbangkertosusila.

Secara geografis Kabupaten Sidoarjo memiliki

luas wilayah 6.256 Ha. Ditinjau dari topografi keadaan

medan sidoarjo berada pada ketinggian antara 23-32 di

atas permukaan air laut.

Wilayah Kabupaten Sidoarjo berada di dataran

rendah.Sidoarjo dikenal dengan sebutan Kota Delta,

karena berada di antara dua sungai besar pecahan Kali

Brantas, yakni Kali Mas dan Kali Porong. Kota Sidoarjo

berada di selatan Surabaya, dan secara geografis kedua

kota ini seolah-olah menyatu.

Pencemaran Lingkungan

Pencemaran, menurut SK Menteri

Kependudukan Lingkungan Hidup No

02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya

mahluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain

kedalam air atau udara, dan/atau berubahnya tatanan

(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan

proses alam, sehingga kualitas air atau udara menjadi

kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan

peruntukkannya.

Untuk mencegah terjadinya pencemaran

terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan

aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian

terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan

baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah

batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan

pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak

menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup,

tumbuhan atau benda lainnya. (Bruce Mitchell: 2000)

Sistem Informasi Geografis

GIS atau sistem informasi berbasis pemetaan

dan geografi adalah sebuah alat bantu manajemen

berupa informasi berbantuan komputer yang terkait

dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala

sesuatu, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka

bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi

pengolahan data berbasis database yang biasa

digunakan, seperti pengambilan data berdasarkan

kebutuhan serta analisis statistic dengan menggunakan

visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang

mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui

gambar-gambar tertentu.

Page 3: 2 - Sistem Informasi Geografis Untuk-mengetahui Tingkat Pencemaran Limbah Pabrik

Hersa, Sistem Informasi Geografis…

2-3

Konsep GIS telah diperkenalkan di Indonesia

sejak pertengahan tahun 1980-an., dan kini telah

dimanfaatkan di berbagai bidang baik negeri maupun

swasta. Kemampuan dasar dari GIS adalah

mengintegrasikan berbagai operasi basis data seperti

query, menganalisisnya, dan menyimpan serta

menampilkannya dalam bentuk pemetaan berdasarkan

letak geografisnya. Inilah yang membedakan GIS

dengan sistem informasi lain. Komponen GIS terdiri

atas hardware, software, data, dan user. Dengan adanya

GIS diharapkan tersedia informasi yang cepat, benar

dan akurat tantang keadaan di lingkungannya.

Baku Mutu Limbah Cair

Peraturan tentang baku mutu limbah cair bagi

kawasan industry sudah ditetapkan pemerintah,

berdasarkan surat keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup no: 03/MENLH/1998 tanggal 15-

Januari-1998. Dalam keputusan tersebut dijelaskan

bahwa batas maksimum limbah cair yang diperbolehkan

dibuang ke lingkungan hidup dari suatu Kawasan

Industri tertera pada tabel 2.1 :

Tabel 1.Ketentuan Baku Mutu Limbah Cair

PARAMETER

KADAR

MAKSIMUM

(mg/l)

BEBAN

PENCAMARAN

MAKSIMUM

(kg/hari.Ha)

BOD 50 4,3

COD 100 8,6

TSS 200 17,2

Ph 6,0 – 9,0

Debit limbah cair maksimum

1liter per detik per hektar lahan kawasan yang

terpakai

Keterangan :

a. COD, (Chemical Oxygen Demand), atau

kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi

oksidasi terhadap bahan buangan di dalam

air.

b. BOD (Biological Oxygen Demand), atau

kebutuhan oksigen biologis untuk memecah

bahan buangan di dalam air oleh

mikroorganisme.

c. TSS (Total Suspended Solid) TSS adalah

jumlah berat dalam mg/liter kering lumpur

yang ada dalam limbah setelah mengalami

penyaringan dengan membran berukuran

0,45 mikron (Sugiharto: 1987)

Penerapan baku mutu limbah cair pada

pembuangan limbah cair melalui penetapan beban

pencemaran maksimum sebagaimana tercantum pada

tabel 1 diatas berdasarkan pada jumlah unsur pencemar

yang terkandung dalam aliran limbah cair. Untuk itu

digunakan perhitungan seperti pada rumus

Keterangan :

BPM = Beban Pencemaran maksimum

yang diperbolehkan, dinyatakan

dalam kg parameter per hari.

(Cm)j = Kadar maksimum parameter

seperti tercantum dalam

lampiran, Keputusan ini,

dinyatakan dalam mg/l.

Dm = Debit Limbah cair maksimum

seperti tercantum dalam

lampiran, dinyatakan dalam L

limbah cair per detik per hectare.

A = Luas lahan kawasan yang

terpakai, dinyatakan dalam

hectare (HA).

f = faktor konversi= 1 𝑘𝑔

1.000.000 𝑚𝑔 ×

24 ×3600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

ℎ𝑎𝑟𝑖

Keterangan :

BPA = Beban pencemaran sebenarnya,

dinyatakan dalam kg parameter per

hari

(CA)j = Kadar sebenarnya parameter j,

dinyatakan dalam mg/l.

DA = Debit limbah cair sebenarnya,

dinyatakan dalam liter/detik

F = faktor konversi = 1 𝑘𝑔

1.000.000 𝑚𝑔 ×

24 ×3600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

ℎ𝑎𝑟𝑖= 0,086

Data yang diambil dari lapangan untuk penerapan Baku

Mutu Limbah Cair Kawasan Industri adalah :

1. Luas areal kawasan industri yang

terbangun (A) [hectare, HA]

2. Kadar sebenarnya (CA) untuk setiap

parameter [mg/l]

3. Debit limbah hasil pengukuran (DA)

[liter/detik]

Alur Proses

Proses manual pengambilan sampel limbah

dilakukan untuk memperoleh data jenis limbah

ataupun kadar limbah pada perusahaan, adapun

proses pengambilan sampel limbah perusahaan

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Bapedal mengumpulkan berkas-

berkas pengambilan sampel yang akan

digunakan untuk pengambilan sampel.

BPM = (Cm)j x Dm x A x f

BPA = (CA)j x (DA) x f

Page 4: 2 - Sistem Informasi Geografis Untuk-mengetahui Tingkat Pencemaran Limbah Pabrik

Hersa, Sistem Informasi Geografis…

2-4

2. Berkas yang sudah dipersiapkan

diberikan kepada petugas lapangan

pengambilan sampel perusahaan.

3. Petugas langsung mensurvei ke

lapangan dan mengambil sampel limbah yang

selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk

diuji jenis maupun kadar limbah yang

diperoleh.

4. Dari hasil pengujian sampel limbah di

laboratorim nantinya dihasilkan data-data

yang diperlukan, dan kemudian data tersebut

disimpan di berkas yang telah dipersiapkan

sebelumnya.

Adapun proses-proses diatas dapat dilihat

pada gambar 2

Bapedal Petugas Laboratorium

Start

Berkas

Pengambilan

Sampel

Berkas

Pengambilan

Sampel

Pengambilan

Sampel

Limbah

Data Pengambilan

Sampel

Data Pengambilan

Sampel

Uji

Laboratorium

Data Hasil

Pengujian

Data Hasil

Pengujian

Selesai

Gambar 2. Diagram Proses Manual

PengambilanSampel

Flow Diagram

a. Flow chart input data perusahaan

Proses ini berfungsi untuk

memasukkan data dan profile perusahaan,

dengan urutan proses sebagai berikut:

1. Memasukkan data perusahaan yang belum

disimpan dalam database.

2. Kemudian data di cek apakah sudah

lengkap atau belum, jika belum kembali

inputkan data perusahaan secara lengkap.

3. Setelah data perusahaan dimasukkan secara

lengkap maka disimpan dalam tabel master

perusahaan.

Gambar Flow chart input data perusahaan

dapat dilihat pada gambar 3

Mulai

Input Profil

perusahaan

Cek

perusahaan

Simpan Data

Perusahaan

Input Data lagi

Selesai

Tidak Ada

Ya Ada

Tidak

Gambar 3.Flowchartinput data perusahaan

b. Flow chart input hasil survei

Proses ini berfungsi untuk

memasukkan data hasil survei pencemaran

kandungan limbah perusahaan, dengan

urutan proses sebagai berikut:

1. Memasukkan data hasil survei pencemaran

limbah perusahaan, data ini diambil dari

survei petugas lapangan Badan Pengendali

Dampak Lingkungan (BAPEDAL)

Kabupaten Sidoarjo.

2. Periksa kelengkapan data survei

pencemaran limbah perusahaan.

3. Apabila data hasil survei sudah lengkap,

hitung kadar limbah perusahaan sesuai

dengan beban pencemaran dan parameter

tingkat pencemaran berdasarkan baku mutu

limbah cair kawasan industri surat

keputusan Menteri Negara Lingkungan

Hidup no: 03/MENLH/1998.

Gambar Flow chart input hasil survei dapat

dilihat pada gambar 3.3

Page 5: 2 - Sistem Informasi Geografis Untuk-mengetahui Tingkat Pencemaran Limbah Pabrik

Hersa, Sistem Informasi Geografis…

2-5

Mulai

Input data

hasil survei

Cek hasil

survei

Input hasil survei

Hitung hasil survei

Simpan hasil

survei

Input data lagi

Selesai

Belum Lengkap

Lengkap

Ya

Tidak

Gambar 4.Flowchartinput hasil survei

Context Diagram

Context Diagram pencemaran

lingkungan merupakan gambaran secara

umum untuk mengidentifikasikan komponen-

komponen sistem informasi yang ada di

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

Kabupaten Sidoarjo secara terinci. Pada

sistem informasi geografis pencemaran

lingkungan Kabupaten Sidoarjo, diagram arus

datanya dapat dilihat pada gambar 5

Akses Halaman Web

data petug as

input petugas

diag ram pencemaran

Data Peng ambilan Sample

Data Hasil Survei Limbah

Laporan Hasil Survei

Data Peng g unaan Air

Data Ijin Perusahaan

Data Master Unsur Cemaran Utama

Data Master Jenis Limbah

Data Master Sumber Limbah

Data Master Energ i

Data Master Nama Limbah

Data Master Sumber Air

Data Master Sifat Kimia

Data Master Sifat Komoditi

Data Sarana Peng olah Limbah

Data Media Pembuang an

Data Peng elolaan Limbah

Data Peng g unaan Energ i

Laporan Perusahaan Tiap Periode

Laporan Perusahaan Berpotensi Pencemaran

Data Master Bahan

Data Master Ij in

Data Master Jenis Usaha

Data Master Bentuk Badan Usaha

Data Master Perusahaan1

Sistem Informasi

Geografis

Pencemaran

+

Petug as

Kepala

Bapedal

Administrator

User

Gambar 5.Contex Diagram

Dari konteks diagram Sistem Informasi

Geografis untuk mengetahui tingkat pencemaran limbah

pabrik di Kabupaten Sidoarjo, dapat dilihat sebagai

berikut:

1. Petugas

Petugas login dengan cara memasukkan

username dan password, lalu sistem akan menampilkan

halaman sysadmin, disinipetugas dapat memasukkan

semua data, antara lain data master,data transaksi dan

data hasil survei. Tetapi petugas disini dibatasi dengan

tidak dapat menambahkannya username baru.

2. Kepala BAPEDAL

Kepala Badan Pengawasan Dampak

Lingkungan (BAPEDAL), disini hanya mendapatkan

laporan-laporan, antara lain laporan perusahaan tiap

periode, laporan perusahaan berpotensi pencemaran dan

laporan hasil survei atau hasil uji laboratorium.

3. Administrator

Seperti halnya petugas, administrator nantinya

login dengan memasukkan username dan password dan

masuk ke halaman sysadmin, selain dapat memasukkan

semua data pencemaran namun administrator nantinya

juga dapat menambahkan dan menghapus username

pada sistem.

Hasil dan Pembahasan

Hasil implementasi interface pada

halaman utama berdasarkan perancangan pada

bab 3 seperti terlihat pada gambar 4.3 dibawah

ini.

Gambar 6. Halaman Utama

Halaman utama website ini adalah

untuk menampilkan berbagai menu informasi

yang ada dalam sistem informasi geografis untuk

pencemaran lingkungan di Kabupaten Sidoarjo.

Pada halaman ini terdiri dari beberapa menu

utama antara lain:

a. Home

Halaman ini adalah halaman yang pertama

kali muncul ketika user maupun admin

mengakses website, yang berisi tentang

tujuan dan manfaat dari sistem informasi

Page 6: 2 - Sistem Informasi Geografis Untuk-mengetahui Tingkat Pencemaran Limbah Pabrik

Hersa, Sistem Informasi Geografis…

2-6

geografis pencemaran lingkungan di

kabupaten Sidoarjo.

b. Peta Sidoarjo

Pada halaman ini memuat tampilan peta

Kabupaten Sidoarjo, yang didalamnya

terdapat semua informasi tentang profil

perusahaan, letak perusahaan dan disini juga

dapat diketahui mana perusahaan yang

tercemar oleh limbah, ataupun tidak

tercemar. Untuk membedakan perusahaan

yang tercemar ataupun tidak dapat diketahui

dari warna titik letak perusahaan tersebut,

warna merah menunjukkan perusahaan

tercemar dan warna hijau menunjukkan

pabrik tersebut tidak tercemar, seperti pada

gambar 7.dibawah ini.

Gambar 7. Peta Sidoarjo

Uji Coba Sistem

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah

aplikasi yang telah dibangun dapat berjalan dengan baik

dan memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.

Sebelum melakukan uji coba sistem, terlebih dahulu

mengumpulkan data-data hasil survey di lapangan yang

selanjutnya dilakukan pengujian di laboratorium untuk

diketahui kadar limbahnya. Berikut adalah tabel data-

data hasil pengujian kadar limbah perusahaan setelah

diolah di laboratorium.

Tabel 2.Hasil Uji Air Limbah Perusahaan PG Candi

Paramete

r

Satua

n

Kadar

Maksimu

m (CM)

Kadar di

Lapanga

n (CA)

Debit

Limba

h Cair

(DA) BOD mg/l 50 30 20

COD mg/l 100 30 30

TSS mg/l 200 60 40

Setelah diketahui data hasil pengujian kadar

limbah perusahaan, maka dapat dilakukan uji coba

berikutnya, Fase uji coba ini didapat beberapa level

untuk proses pengujian diantaranya:

Pengujian Sistem Secara Umum

Sebelum memulai untuk menjalankan aplikasi

yang telah dibuat, karena untuk uji coba aplikasi ini

dijalankan di komputer lokal maka kita harus

memastikan bahwa server lokal MapServer 2.2.7 telah

aktif dan berjalan dengan normal. Hal ini sangat penting

karena aplikasi hanya dapat jalan jika web sever lokal

juga jalan (aktif). Setelah web server telah aktif, maka

kita buka browser Internet Explore atau browser yang

lainnya dan kita ketikkan alamat URL sebagai berikut :

http://localhost:8080/sigsidoarjo. Jika setelah

mengakses halaman tersebut didapatkan tampilan

halaman utama, artinya sistem dapat berjalan dengan

lancar, kemudian dapat dilanjutkan dengan pengujian

program.

Functional Testing

Setelah dilakukan pengujian tehadap

komponen-komponen yang mendukung jalannya

aplikasi ini, selanjutya dilakukan pengujian terhadap

fungsi atau kegunaan dari semua bagian dalam aplikasi.

Pengujian ini dilakukan terhadap fungsi – fungsi

pemrosesan data yang sebelumnya telah dirancang dan

dijabarkan dalam bab 3. Diantaranya adalah :

1. Fungsi Pemrosesan Input Hasil Survei

Pada proses ini akan dilakukan uji coba

terhadap fungsi input hasil survei yang kemudian

disimpan dalam tebel kandungan limbah. Pengujian

dilakukan dengan memasukkan variable yang telah

disediakan, pada mulanya pilih variable beban

pencemaran antara lain BPA dan BPM, apabila sudah

dipilih maka secara otomasis rumus perhitungan akan

muncul sesuai dengan variable, setelah itu pilih nama

perusahaan, media penampungan limbah perusahaan

dan parameter limbah, kemudian masukkan data hasil

survei pada rumus perhitungan yang telah disediakan,

inputkan juga tanggal bulan dan tahun survei lapangan

yang telah dilakukan, kemudian klik tombol “Simpan”

untuk menyimpanya. Proses input hasil survei dapat

dilihat pada gambar 8. dibawah ini.

Page 7: 2 - Sistem Informasi Geografis Untuk-mengetahui Tingkat Pencemaran Limbah Pabrik

Hersa, Sistem Informasi Geografis…

2-7

Gambar 8. Input Hasil Survei

Setelah data tersebut dimasukkan, maka

tampilan data kandungan limbah baru akan muncul

seperti gambar 9 dibawah ini

Table 9. Input Hasil Survey

1. Uji Coba Input Beberapa Hasil Survey

Pada uji coba ini dilakukan untuk mengetahui

performa aplikasi sitem informasi geografis untuk

mengetahui tingkat pencemaran limbah pabrik di

Kabupaten Sidoarjo secara keseluruhan, data ini

diperoleh dari form input hasil survey pada halaman

sysadmin, data input hasil survey dapat di lihat pada

tabel 10 di bawah ini.

Data hasil perhitungan pada tabel 10

merupakan data setelah diolah di aplikasi sistem

informasi geografis dengan menerapkan rumus baku

mutu limbah cair yang sudah dibahas pada bab

sebelumnya. Data yang diambil dari lapangan untuk

penerapan baku mutu limbah cair adalah luas kawasan

industry yang terbangun, kadar parameter limbah

sebenarnya dan debit limbah hasil lapangan.

2. Fungsi Pemrosesan Grafik Perhitungan

Setelah menginputkan data hasil survei

kandungan limbah, maka pada pengujian ini akan

diperoleh grafik hasil perhitunganya, yaitu dengan cara

memilih nama perusahaan dan tipe pemfilteran

berdasarkan bulan dan tahun. Proses ini dapat dilihat

seperti gambar 11 dibawah ini.

Gambar 11. Input Data Grafik

Setelah data tersebut dipilih, maka akan tampil

grafik baru yang muncul seperti gambar 12 dibawah ini

Page 8: 2 - Sistem Informasi Geografis Untuk-mengetahui Tingkat Pencemaran Limbah Pabrik

Hersa, Sistem Informasi Geografis…

2-8

Gambar 12. Grafik Perhitungan

Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan di Kantor

Pengendalian Dampak Lingkungan (KANPEDAL)

Kabupaten Sidoarjo, bahwa dengan adanya aplikasi

Sistem Informasi Geografis ini, akan mempermudah

untuk menginformasikan daerah-daerah yang tercemari

oleh limbah pabrik. Karena dengan peta digital dalam

bentuk database akan lebih mudah diolah dari pada peta

digital yang dalam bentuk gambar digital biasa

Dari aplikasi ini nantinya dapat ditampilkan

peta Kabupaten Sidoarjo, yang didalamnya terdapat

semua informasi tentang profil perusahaan, letak

perusahaan dan disini juga dapat diketahui mana

perusahaan yang tercemar oleh limbah, ataupun tidak

tercemar.

Saran

Dalam aplikasi Sistem Informasi Geografis

untuk mengetahui tingkat pencemaran limbah pabrik di

Kabupaten Sidoarjo ini masih banyak terdapat

kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan

untuk penelitian selanjutnya sistem ini dapat

dikembangkan dengan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah bin Muhammad. 2006.Tafsir Ibnu Kasir.

Jakarta: Pustaka Imam Syafi`i

Allamah Kamal Faqih dan Tim Ulama. 2004. Tafsir

Nurul Quran: Sebuah Tafsir Sederhana

Menuju Cahaya Al-Quran. Jakarta: Al-Huda

Mitchell, Bruce, 2000. Pengelolaan Sumberdaya dan

Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Nuryadin, Ruslan. 2005. Panduan MapServer.

Bandung: Informatika.

Pendit, Nyoman S. 2003. Ilmu Pariwisata sebuah

pengantar perdana. Jakarta: PT. Pradnya

Pramita.

Prahasta, Eddy. 2002. Tutorial ArcView. Bandung:

Informatika.

Prahasta, Eddy. 2006. Membangun Aplikasi Web-based

GIS Dengan MapSever. Bandung:

Informatika.

Sidik, Betha. 2001. Pemprograman Web Dengan PHP.

Bandung:Informatika.

Soemarwoto, Otto. 1997. Ekologi, Lingkungan Hidup

dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan. Hal.

59.

Syafii, M, 2005. Aplikasi Database Dengan PHP 5

MySQL PostgreSQL Oracle. Yogyakarta:

Andi Offesed.

Tim Penyusun. 2005. Apliksi Server Database

Postgresql. Jakarta:Dian Rakyat

Utami, Ema. 2006. RDBMS dengan PostgreSQL di

GNU/Linux. Yogyakarta: Andi Offsed.