101
Kelompok 2 Anggota : Duratul khabibah Eka kurniati Ekarianti putri Ekha margarestu Eri mustika Fetty rizkita rosyid Hasan albana Hilman zulfahmi Intan khairunnisa m. Andre yudiharwanto

2.1. ENDOKRIN

  • Upload
    yuli

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

endokrin

Citation preview

Page 1: 2.1. ENDOKRIN

Kelompok 2Anggota :Duratul khabibahEka kurniatiEkarianti putriEkha margarestuEri mustikaFetty rizkita rosyidHasan albanaHilman zulfahmiIntan khairunnisam. Andre yudiharwanto

Page 2: 2.1. ENDOKRIN
Page 3: 2.1. ENDOKRIN

KELENJAR ADRENAL / SUPRARENALSepasang organ yang terletak dekat kutub atas ginjal terbenam dalam jaringan lemak.

Berbentuk gepeng bulan sabit, panjang 4-6 cm, lebar 1-2 cm, tinggi 4,6 m, berat 15 gr dan bergantung pada usia dan fisiologis individu.

Page 4: 2.1. ENDOKRIN

Diliputi jaringan penyambung padat kolagen dan 2 lapisan konsentris yang secara morfologis dan fungsional berbeda tapi bersatu selama perkembangan embrional yaitu :

Lapisan kuning diperifer : korteks adreal yang berasal dari mesoderm intermediet selom.

Lapisan coklat kemerahan : medulla adrenal yang berasal dari krista neuralis tempat sel - sel ganglion simpatis.

Page 5: 2.1. ENDOKRIN

Gambar Histologis ! Sel – sel korteks dan medulla berkelompok

berupa korda sepanjang kapiler. Simpai jaringan ikat padat kolagen yang

membungkus kelenjar menjulurkan septa tipis ke bagian dalam kelenjar sebagai trabekula. Stroma terutama terdiri atas jalinan luas serat retikuler yang menjadi sel sekresi.

Page 6: 2.1. ENDOKRIN

PerdarahanTiga kelompok utama arteri

adalah :1. Suprarenalis Superior berasal

dari a. frenika inferior.2. Suprarenalis Media berasal

dari aorta3. Suprarenalis Inferior berasal

dari a. renalis.

Page 7: 2.1. ENDOKRIN

Cabang – cabang lain membentuk plexus subkapsularis yang mencabangkan 3 kelompok pembuluh darah yaitu :

Arteri dari simpai. Arteri korteks yang membentuk

jalinan kapiler di atas sel – sel parenkim (sinusoid) kapiler ini mengalir ke dalam kapiler medulla.

Arteri medulla (yang melintasi korteks sebelum bercabang membentuk jalinan kapiler medulla).

Page 8: 2.1. ENDOKRIN

Suplai vaskular ganda ini memberi medulla darah arteri (melalui a. medullaris) dan darah vena (melalui a. karotikalis). Kapiler dari medulla bersama kapiler yang mensuplai korteks membentuk v. medullaris yang bergabung membentuk vena adrenal / suprarenal.

Korteks Adrenal

a. Zona glomerulosa.b. Zona fasikulata.c. Zona retikularis.

Page 9: 2.1. ENDOKRIN

Zona Glomerulosa

Tepat dibawah kapsula jaringan penyambung tersusun oleh sel – sel toraks / silindris atau piramidal dikelilingi kapiler.

Mengsekresi mineralo corticoid terutama aldosteron yang berperan mempertahankan keseimbangan elektrolit (natrium dan kalsium) dan keseimbangan air.

Page 10: 2.1. ENDOKRIN

Sel – sel glomerulosa mempunyai inti sferis, nukleolus berbatas tegas dan sitoplasma asidofil yang mengandung granula – granula basofilik dan tetes – tetes lemak. Banyak mengandung retikulum endoplasma halus, yang mengandung enzim – enzim yang berhubungan :

Dengan sintesis progesteron. Enzim – enzim yang mengubah

deoksikortikosteron kortison 18 hidroksteron aldosteron terletak dalam mitokondroia.

Page 11: 2.1. ENDOKRIN

Zona FasikulataSel – selnya adalah polihedral dengan inti di tengah dan sitoplasma sedikit basofil dengan banyak tetes – tetes lipid.

Zona RetikularisBentuk sel ireguler dengan inti piknotik.

Page 12: 2.1. ENDOKRIN

Fungsi korteks adrenal Menghasilkan steroid, dibagi dalam 3

golongan menurut kerja fisiologisnya :a. Glukokortikoidb. Miralokortikoidc. 17 Ketosteroid (hormon seks)

Page 13: 2.1. ENDOKRIN

Glukokortikoid Terutama kortisol dan kortikosteron,

berperan pada metabolisme Karbohidrat, protein dan lipid. Dalam hati glukokortikoid mempermudah uptake dan penggunaan asam lemak (sumber energi), asam amino (sintesis enzim) dan karbohidrat (sintesis glukosa) yang digunakan pada glukoneogenesis dan pada pertumbuhan glikogen (glikogenesis).

Page 14: 2.1. ENDOKRIN

Diluar hati, glukokortikoid mentebalkan efek katabolik pada organ – organ perifer (kulit, otot, jaringan adiposa), asam amino dan asam lemak masuk ke darah dan digunakan oleh hepatosit untuk sintesis.

Page 15: 2.1. ENDOKRIN

Glukokortikoid menekan respon imun dengan rendah jumlah eusinofil yang beredar dengan mempercepat sekuestrasi mereka dalam paru – paru dan limfe.

Limfosit juga mengalami peningkatan destruksi dan penghambatan aktivitas mitosis dalam organ – organ limfe.

Page 16: 2.1. ENDOKRIN

Mineralokortikoid terutama aldosteron

Terutama bekerja pada tubulus distalis ginjal serta mukosa lambung, kelenjar liur dan keringat, merangsang reabsorbsi natrium.

Page 17: 2.1. ENDOKRIN

DehidroepiandosteronAdalah satu – satunya hormon seks yang di sekresi dalam jumlah fisiologis dan bermakna.

Efek : Maskulinisasi dan anabolik.Disekresi dalam jumlah kecil :

21 mg / hr pada laki – laki. 16 mg / hr pada wanita.

Bila jumlah besar terjadi pada :

laki – laki : Pubertas prekok. Wanita : Virilisme.

Page 18: 2.1. ENDOKRIN

Fungsi dasar kelenjar adrenal adalah : Mempertahankan mekanisme

hemostatik, misal : susunan kimia cairan intra / ekstra sel.

Mempengaruhi SS pusat dengan merangsang sekresi kortikotropik realising faktor (CRF) menyebabkan tinggi pertumbuhan ACTH oleh hipafisis.

Page 19: 2.1. ENDOKRIN

Korteks Fetal Kelenjar adrenal waktu bayi baru lahir lebih

besar dari pada kelenjar adrenal dewasa dimana sebuah lapisan yang disebut korteks permanen tipis. Setelah lahir korteks fetal mengalami involusi, sementara kortek permanen berkembang.

Fungsi utama korteks fetal adalah mensekresi androgen yang berkompetisi dengan sulfat yang diubah dalam plasenta menjadi menjadi androgen aktif dan ekstrogen yang masuk sirkulasi ibu.

Page 20: 2.1. ENDOKRIN

MEDULLA ADRENAL Terdiri atas sel – sel epitel polihedral yang

tersusun dalam genjel – genjel membentuk jala – jala padat yang di kelilingi oleh kapiler – kapiler dan venula dan sedikit sel – sel ganglion simpatis.

Medulla adrenal dianggap sebagai modifikasi neuron – neuron postganglionik. Serabut – serabut saraf yang mencapai sel – sel ini ditemukan pada pinggir kapiler.

Page 21: 2.1. ENDOKRIN

Hasil sekresi tertimbun pada kutup sel yang menghadap vena dimana hasil sekret dikeluarkan. Fungsi Medulla adalah mensekresi : Katekolamin epinefrin. Norepinefrin.

Page 22: 2.1. ENDOKRIN

Sel – sel kromafin medulla adrenal mempunyai 3 sifat, sebagai berikut :

1. Berasal dari neuroektoderm.2. Mensekresi katekolamin.3. Dipersarafi oleh serabut – serabut

preganglioner kolinergik.

Page 23: 2.1. ENDOKRIN

80 % katekolamin yang di keluarkan dari v. adrenalis adalah epinefrin. Sifat pewarnaan specifik ini karena adanya katekolamin yang penting untuk identifikasi sel – sel kromafin.

Page 24: 2.1. ENDOKRIN

Granula – granula sekresi mengandung

Katekolamin.Dopamin beta hidroksilase.Enzim – enzim yang mengubah dopamin menjadi norepinefrin.

ATP.Protein specifik (kromogranin).

Page 25: 2.1. ENDOKRIN

Granula – granula sel yang mengandung norepinefrin bergaris tengah 200 nm, inti padat, memiliki halo antara granula dan membran yang meliputinya. Granula – granula sel yang mengandung epinefrin inti kurang padat dengan isi homogen. Pengeluaran granula dirangsang oleh Acethil cholin yang dikeluarkan dari neuron pregang – lionik yang mempersarafi sel – sel medulla.

Page 26: 2.1. ENDOKRIN

Epinefrin dan norepinefrin di sekresi dalam jumlah besar sebagai respon terhadap emosi yang hebat. Sekresi zat ini diperantarai oleh serabut – serabut preganglionik yang mencapai sel – sel kromafin medulla adrenal.

Efek hormon ini adalah : Vasokonstriksi. Hipertensi. Perubahan frekuensi jantung. Efek – efek metabolik antara lain tinggi

glukosa darah.

Page 27: 2.1. ENDOKRIN

Disfungsi Adrenal Tumor sel – sel kromafin (feokromositoma)

yang menyebabkan hiperglikemia dan meningkat tekanan darah sementara.

Gangguan kelenjar adrenal dibedakan oleh :

1.Hiperfungsi.2.Hipofungsi.

Page 28: 2.1. ENDOKRIN

Hiperfungsi corteks adrenal mengakibatkan pembentukan glukokortikoid atau aldosteron berlebihan. Pembentukan hormon seks berlebihan oleh kelenjar adrenal menyebabkan sindroma andrenogenital yang disertai meningkat glukokortikoid.

Hipofungsi korteks adrenal mempengaruhi glukokortikoid disebabkan 2 hal :

Kelenjar sendiri. Sekresi ACTH hipofisis berkurang.

Page 29: 2.1. ENDOKRIN
Page 30: 2.1. ENDOKRIN

PULAU – PULAU LANGERHANS Pulau langerhans adalah bagian endokrin

pankreas yang terbenam dalam jaringan eksokrin pankreas. Terdapat 2 jenis pulau berkaitan dengan pankreas berkembang dari persatuan 2 primordial.

Page 31: 2.1. ENDOKRIN

Tiap – tiap pulau terdiri atas sel – sel poligonal atau bulat yang tersusun dalam genjel – genjel yang dipisahkan oleh jala – jala kapiler darah. Kapsula halus dan serabut – serabut retikuler mengelilingi tiap – tiap pulau. Pulau – pulau terdiri dari 1,5 % volume total pankreas (1-2 Jt).

Page 32: 2.1. ENDOKRIN

Dalam pulau ditemukan 3 jenis sel : Sel : 20 % , lebih besar Ditemukan

pada perifer, ditandai granula sekresi berwarna merah dengan pewarna gomori.

Sel : 60 % - 80 %, kecil Ditemukan pada bagian tengah pulau, granula sekresi berwarna biru dengan tehnik kromhemotoksilin gomori dan floksin.

Sel : Paling kecil, sedikit, tidak terwarnai dengan kuat.

Page 33: 2.1. ENDOKRIN

Sel merupakan sumber insulin (suatu molekul polipeptida dengan BM 5734) mengakibatkan penurunan glukosa darah sebagai akibat meningkat uptake glukosa dan sintesis glikogen di hati.

Sel mengsekresi hormon glukagon (polipeptida yang lebih kecil dan antagonis insulin)

Mempunyai efek glikogenolisis meningkat glukosa darah.

Selain insulin dan glukagon, sel –sel pankreas ( atau ) mengsekresi gastrin, hormon yang mempengaruhi pengeluaran asam oleh sel – sel parietal di fundus lambung.

Page 34: 2.1. ENDOKRIN

Sintesis gastrin >>> pada tumor pankreas menjadi dasar – dasar sekresi asam yang berlebihan pada Sindroma Zollinger Ellison. Zat – zat penghambat hormon pertumbuhan adenohipofisis, somatostatin juga dikaitkan dengan sel pankreas.

Page 35: 2.1. ENDOKRIN
Page 36: 2.1. ENDOKRIN

TIROIDTiroid berasal dari bagian sefal endoderm saluran pencernaan.

Fungsi : Mensintesis hormon – hormon tiroksin dan triodotironin yang merangsang laju metabolisme.

Page 37: 2.1. ENDOKRIN

Letak Kelenjar Tiroid Daerah cervikal depan laryrx, terdiri atas 2 lobus yang

dihubungkan oleh istmus. Jaringan tiroid terdiri atas folikel – folikel yang mengandung epitel selapis kuboid yang lumennya mengandung zat gelatin koloid.

Tiroid adalah organ yang sangat vaskuler dengan sel – sel endotel kapiler berlubang untuk mempermudah lewatnya hormon kedalam darah kapiler. Persarafan tiroid melalui sistem simpatis dan parasimpatis memberi fungsi vasomotor.

TSH (Tiroid Stimulating Hormon/Tirotropin) yang disekresi oleh hipofisis anterior merupakan pengatur utama anatomi dan fungsional kelenjar tiroid.

Page 38: 2.1. ENDOKRIN

Kelompok kecil sel – sel yang jernih sering ditemukan antara folikel – folikel tiroid. Sel – sel ini adalah sel parafolikuler atau sel C (Clear Cell), mempunyai granula sekresi yang mengandung Katekolamin yang bertanggung jawab terhadap sintesis dan sekresi hormon Kalsitonin (polipeptida yang terdiri dari 32 asam amino) yang berfungsi :

Mempermudah pengurangan konsentrasi kalsium dalam darah.

Menghambat resorbsi tulang.

Page 39: 2.1. ENDOKRIN

Histofisiologi Tiroid adalah satu – satunya kelenjar

endokrin yang hasil sekresinya disimpan dalam jumlah besar. Penimbunan ini terjadi dalam koloid ekstrasel. Koloid tiroid terutama terdiri atas glikoprotein (tiroglobulin) dengan BM 680.000. Aktivitas pewarnaan koloid folikelbasofil bila folikel mengandung koloid dalam setelah dari metabolik, bila tidak maka acidofil.

Page 40: 2.1. ENDOKRIN

Aktivitas sel – sel folikel tiroid diatur oleh : kadar tirotropin didalam darah yang bekerja melalui CAMP.

Bila kadar hormon tiroid dalam darah menurun sekresi tirotropin / TSH di adenohipofisis meningkat. Bila kadar hormon tiroid dalam darah meningkat sekresi TSH dihambat.

Page 41: 2.1. ENDOKRIN

Sintesis dan penimbunan hormon – hormon oleh sel folikel berlangsung dalam 4 stadium :

1.Sintesis Tiroglobulin2.Uptake Yodida Dari darah dengan mekanisme transport aktif

melalui pompa yodida terdapat pada : Membran sitoplasma bagian basal folikel Kelenjar liur Kelenjar mamae Lambung. Pompa ini dirangsang oleh tirotropin dan

dihambat oleh perklorat dan tiosianat.

Page 42: 2.1. ENDOKRIN

3. Oksidasi Yodida Yodida diubah menjadi yodium bergabung

dengan radical tirosil tiroglobulin (enzim tiroid dan peroksidase) dalam koloid folikel proses ini dihambat oleh obat – obat : Propiltiourasil dan karbamazol yang menginaktifkan perioksidase.

4. Yodinosin Radiakal Tirosil Senyawa monoyodium (DYT =

monoyodotirosin terbentuk diikuti pembentukan diyodium (Dyt = Diyidotirosin).

Page 43: 2.1. ENDOKRIN

Pelapasan T3 dan T4 Hormon – hormon tiroid berbentuk ikatan

ikatan inaktif dengan tiroglobulin sampai disekresi, Ikatan ini dipecah oleh protease dalam lisosom dan tiroksin bebas serta triyodotironin menembus membran sel – sel dikeluarkan kedalam sitoplasma dan selanjutnya ke dalam kapier.

Page 44: 2.1. ENDOKRIN

Kerja TiroksinMerangsang pernafasan dan fosforilasi

oksidatif mitokondria dan jumlah kristal.

Kerja T3 dan T4 adalah : Meningkat jumlah mitokondria dan kristanya. Mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembagnan susunan saraf selamam fetus. Meningkatkan Kh diusus. Mengatur metobolisme lipid.

Page 45: 2.1. ENDOKRIN

Faktor – faktor yang mempengaruhi sistesis hormon tiroid

a.Diet dengan yodium < 10 µg / hari akan menghambat sintesis hormon tiroid meningkat sekresi TSH menyebabkan hipertrofi tiroid (Goiter akinat def. yodium ).

b.Hipertiroidisme / trotoksikosis (grave disease) atau eksoftalmik goiter. TSH sub n, hiperfungsi disebabkan disfungsi imunologik dimana globulin dalamsirkulasi menimbulkan efek mirip TSH.

Page 46: 2.1. ENDOKRIN

c. Hipotiroidisme akibat penyakit kelenjar tiroid kegagalan hipofisis atau hipotalamus.

Bila terjadi pada dewasa : Miksedema Anak – anak : Kreatin (kerdil dan RM)

Hipotiroid karena penyebab autoimumterjadi penghancuran kelenjar oleh limfosit (Hasimoto disease).

Page 47: 2.1. ENDOKRIN

KELENJAR PARATIROIDKelenjar kecil, ukuran 3 x 6 mm, berat 0,2 gr. Terletak dibelakang kelenjar tiroid. Berasal dari kantong pharyngeal.

Page 48: 2.1. ENDOKRIN

HistologiTiap – tiap kelenjar paratiroid terletak didalam

kapsula jaringan penyambung mengirimkan septa ke bagian dalam kelenjar dimana akan bersatu dengan serabut – serabut retikuler yang menyo kong kelompok sel – sel sekretoria.

Parenkim kelenjar paratiroid terdiri atas 2 jenis sel : Chief cell / cell prinsipal Sel – sel oksifil

Tetapi pada hiperplasia terdapat jenis sel ke 3 yaitu : Water Clear Cell.

Page 49: 2.1. ENDOKRIN

Chief Cell Jumlahnya banyak, poligonal, inti vesikuler

pucat, sitoplasma sedikit acidofil dengan granul oleh ireguler dengan 200 – 400 nm. Merupakan granula sekresi yang mengandung hormon paratiroid.

Page 50: 2.1. ENDOKRIN

Oksifil Cell Pada manusia sel ini mulai tanpak pada usia 7

th dan meningkat dengan bertambahnya usia. Bentuk poligonal besar, sitoplasma mengandung granula – garnula acidofil. Dengan bertambahnya usia, pengganti sel – sel sekretoris oleh adiposa terjadi.

Page 51: 2.1. ENDOKRIN

Histofisiologi Hormon paratiroid mengatur ion kalsium dan

fosfat dalam darah. Kadar kalsium plasma normal 10 mg / dl. Bila kadarnya lebih rendah maka mempengaruhi penghantaran neuron seluler Ca dan mg darah sekresi hormon paratiroid.

Page 52: 2.1. ENDOKRIN

Hormon paratiroid bekerja pada sel jaringan tulang dengan jumlah osteoklas dan mempermudah absorbsi matrik tulang yang telah mengalami kalsifikasi dan mengeluarkan Ca kedalam darah. Ca dalam darah pembentukan hormon paratiroid.

Page 53: 2.1. ENDOKRIN

Konsentrasi fosfat darah oleh karena ekskresi fosfat dalam urine. Karena hormon paratiroid mengurangi absorbsi fosfat pada tubulus ginjal.

Hormon paratiroid absorbsi Ca dari saluran pencernaan dengan bantuan vitamin D.

Page 54: 2.1. ENDOKRIN

Pada Hiperparatiroidisme Fosfat darah rendah, kalsium darah tinggi,

sehingga terjadi pengendapan kalsium darah patologis pada ginjal dan arteri. Tulang – tulang mengalami dekalsifikasi dan mudah patah (Osteitis Fibrosa Sistika).

Page 55: 2.1. ENDOKRIN

Pada Hipoparatiroidisme Fosfat darah dan kalsium darah rendah

tulang lebih padat dan banyak mineral kontr aksi spastis otot – otot rangka dan kejang – kejang umum (tetani) yang terjadi karena kepekaan berlebih dari sistem saraf oleh karena kekurangan ion Ca dalam darah.

Page 56: 2.1. ENDOKRIN
Page 57: 2.1. ENDOKRIN

HIPOFISIS DAN HIPOTALAMUSHormon adalah zat kimia organik yang dikeluarkan pada waktu tertentu dalam jumlah sedikit oleh sel – sel endokrin ke dalam cairan jaringan / sistem vaskuler.

Page 58: 2.1. ENDOKRIN

Target organ – organ jaringan / organ dimana hormon tersebut bekerja endokrin dan saraf merupakan suatu sistem Neuroendokrin. Karena hormon – hormon mempunyai pengaruh pada sistem saraf, sedangkan beberapa organ endokrin dirangsang / dihambat oleh mekanisme saraf.

Page 59: 2.1. ENDOKRIN

HipofisisHipofisis / kelenjar pituitari, ukuran 10 x 13 x 6 mm, berat 0,5 gr dan terletak pada rongga tulang pada basis otak dibawah hypotalamus.

Page 60: 2.1. ENDOKRIN

Hipofisis berkembang dari :Penonjolan atap mulut kearah kranial membentuk kantong rathke dan memisahkan diri dari rongga mulut.

Page 61: 2.1. ENDOKRIN

Bagian hipofisis yang berkembang dari jaringan saraf adalah :

Neurohypofisis terdiri atas :1.Pars Nervosa / Lobus neuralis2.Infundibulum / tangkai neural, t.a : Tangkai dan Eminensia media.

Page 62: 2.1. ENDOKRIN

Hipofisis berkembang dari : Infundibulum ini dilanjutkan dengan

hipotalamus dan menghubungkan hipofisis dengan S.S pusat.

Bagian hipofisis yang berasal dari ektoderm mulut dikenal sebagai adenohypofisis, dibagi 3 bagian :

1. Pars distalis / bagian cranial2. Pars tuberalis (mengelilingi

infundibulum)3. Pars intermedia.

Page 63: 2.1. ENDOKRIN

Hipofisis secara umum, dibagi 2 bagian :1. Lobus anterior, meliputi :

Pars Tuberalis Pars Distalis Infundibulum

2. Lobus Posterior, meliputi :

Pars Nervosa Pars Intermedia.

Page 64: 2.1. ENDOKRIN

Suplai darah hipofisis, berasal dari 2 kelompok pembuluh darah : Dari atas : a. hipofisialis superior kanan dan

kiri mensuplai infundibulum. Dari bawah : a. hipofisialis inferior kanan dan

kiri mensuplai neurohipofisis dan tangkai dan lobus posterior hipofisis.

Persarafan lobus anterior berasal dari plexus karotikus yang punya fungsi vasomotor dan tidak secara langsung mempengaruhi sel – sel lobus anterior.

Page 65: 2.1. ENDOKRIN

ADENOHIPOFISIS Pars Distalis

Terdiri dari 2 jenis sel : 1.Sel – sel Kromofob.2.Sel – sel Kromofil.

Page 66: 2.1. ENDOKRIN

Sel – sel Kromofob. Tidak punya afinitas terhadap zat warna

untuk sediaan histologis dengan MC, sel – sel ini tidak punya garnula sekresi, tetapi dengan ME sebagian besar dari sel ini mempunyai granula – granula sekresi kecil sehingga merupakan kelenjar aktif.

Page 67: 2.1. ENDOKRIN

Kelompok kromofob lain adalah sel – sel folikuler berbentuk bintang sitoplasma dengan tonjolan – tonjolan yang panjang membentuk jembatan antara kapiler – kapiler. Sitoplasma pernuklear jernih dengan sedikit organel.

Fungsi : Makrofag (karena berkaitan dengan pencernaan zat – zat sisa dari sel lain ).

Page 68: 2.1. ENDOKRIN

Sel – sel kromofil Mengandung granula sitoplasma specifik

yang punya afinitas tinggi terhadap zat warna. Ditemukan dekat kapiler.

Sel kromafil digolongkan atas :

• Acidofilik, Granulnya mempunyai afinitas terhadap zat warna asam.

• Basofilik , Granulnya mempunyai afinitas terhadap zat warna basa.

Page 69: 2.1. ENDOKRIN

Sel – sel kromofil mempunyai sifat : Mensintesis Menyimpan Mengeluarkan protein

Pada sel – sel yang menghasilkan glikoprotein (misal : sel – sel gondotropik dan tiro tropik), bagian karbohidrat yang ditambahkan ke protein retikulum endoplasma dan kompleks golgi. Pengeluaran granula – garanula terjadi secara eksositosis.

Page 70: 2.1. ENDOKRIN

Siklus mitosis sel – sel ini lambat diatur oleh faktor – faktor yang sama dengan mempengaruhi aktivitas. Sekresinya yaitu :

Hormon hipotalamus Pengaruh sel – sel target Bioamin CAMP

Page 71: 2.1. ENDOKRIN

Adenohipofisis manusia terdiri atas : 50 % sel kromofob. 50 % sel kromofil (40% sel acidofilik dan 10%

sel basofil).

Page 72: 2.1. ENDOKRIN

Hal ini berubah dalam batas tertentu bergantung faktor usia, kehamilan, tiroidektomi, hipertiroidisme dan status fungsional gonad.

Penyebaran jenis – jenis sel didalam kelenjar tidak homogen. Asidofik terdapat pada bagian perifer. Basofil dan kromofob bagian tengah kelenjar.

Page 73: 2.1. ENDOKRIN

Histopatologis Pars DistalisGrowth Hormon (Somatotropin) / STH Growth hormon merupakan protein dengan

BM 21.700 dan 191 asam amino pada struktur rantai lurusnya. Bekerja merangsang pertumbuhan epifisis tulang – tulang panjang dengan cara : Somatotropin bekerja pada hati dan ginjal membentuk somatomedin yang bekerja pada rawan epifisis.

Page 74: 2.1. ENDOKRIN

Kelebihan somatotropin pada anak – anak dan pubertas mentebalkan gigantisme.

Sedangkan pada orang dewasa, dimana diskus epifisis sudah tak ada maka pertumbuhan hanya terjadi diujung – ujung tubuh (mandibula, hidung, jari – jari dsb) disebut : Akromegali.

Defisiensi sekresi selama anak – anak menyebabkan : Dwarfism.

Page 75: 2.1. ENDOKRIN

Prolaktin (Laktogenik hormon, luteotropik hormon)Merupakan protein dengan BM 22.500 dengan 198 asam amino bekerja melalui :

Merangsang sekresi susu oleh kelenjar mamae dan mempertahankan hubungan dengan hormon – hormon lain setelah lahir.

Merangsang sifat – sifat maternal.

Page 76: 2.1. ENDOKRIN

Tirotropin (Thyroid stimulating hormon, TSH)

Glikoprotein dengan BM 26.600. Bekerja merangsang sintesis dan pengeluaran hormon tiroid dengan cara :

TSH merangsang pembentukan dan sekresi tiroksin dan triyodotironin.

Page 77: 2.1. ENDOKRIN

Tiroksin mempengaruhui organisme secara keseluruhan, tiroksin juga bekerja pada hipofisis menghambat sel – sel yang mensintesis tirotropin.

Tiroksin dapat bekerja langsung pada hipotalamus, menghambat sel – sel saraf yang disini menghasilkan TRF (Thytrotropin Realising Faktor).

Page 78: 2.1. ENDOKRIN

Folicel Stimulating Hormon (FSH). Glikoprotein BM 32.000 dengan 236 asam

amino. Bekerja merangsang perkembangan polikel pada ovarium dan gametogenesis pada testis.

Page 79: 2.1. ENDOKRIN

Luteinizing Hormon (LH / Interstitial Cell Stimulating Hormon / LCSH).Glikoprotein dengan BM 30.000, 2 rt asam amino yang terdiri atas :

1 rt dibentuk oleh 96 asam amino. 1 rt dibentuk oleh 119 asam amino.

Page 80: 2.1. ENDOKRIN

LH bertanggung jawab pada :

Akhir menstruasi. Pecahnya polikel graf dan

mengakibatkan ovulasi. Perkembangan corpus luteum

dalam ovarium. Mempertahankan sel – sel

interstitialis testis. Merangsang sekresi androgen.

Page 81: 2.1. ENDOKRIN

Adrenokortikotropik Hormon (ACTH) Berat molekul 4500, dibentuk dari 39 asam

amino. Merangsang pertumbuhan hormon kortikosteroid dan hormon seks dari korteks kelenjar adrenal.

Page 82: 2.1. ENDOKRIN

Lipotropin Dua polipeptida yang mempunyai 90 dan 58

residu asam amino yang masing – masing dinamakan : lipoprotein dan lipoprotein makna fisiologis lipotropin belum diketahui.

Sistem portal hipofisis dapat menstransport ke pars distalis zat – zat yang dihasilkan pada hipotalamus dan disimpan dalam bagian infundibulum dan pars tuberalis hipotalamus. Realising atau inhibiting factor mempengaruhi produksi hormon yang dihasil kan oleh pars distalis.

Page 83: 2.1. ENDOKRIN

Pars Tuberalis Sangat vaskuler, karena dicapai oleh a.

hipofisealis superior yang berakhir disini sebagai bagian awal sistem portal hipofisis.

Pars Intermedia Tersusun oleh sel – sel basofilik yang

mempunyai granula sekresi kecil (200–300 nm). Folikel – folikel dibatasi oleh epitel kubis mengandung koloid yang dikenal sebagai Kantong Rathke. Mensintesis suatu polipeptida MSH, ACTH dan Lipotropin.

Page 84: 2.1. ENDOKRIN

NEUROHIPOFISISTerdiri atas : Pars nervosa / lobus neuralis Infundibulum yang menghubungkan kelenjar

dengan hipotalamus.

Neurohipofisis terdiri dari 100.000 akson tak bermielin dari sel – sel saraf sekresi mengumpul membentuk Tract. Hipotamus Hipofisealis meneruskan diri menjadi neurohipofisis dan berhubungan erat dengan plexus kapiler.

Page 85: 2.1. ENDOKRIN

Badan – badan neuron ini tidak pada hipofisis, tetapi terutama terletak pada nuklei supraoptik dan paraventrikuler.

Zat neurosekresi yang dihasilkan dalam perikkarion bergerak sepanjang akson – akson ke dalam lobus neuralis untuk di simpan dan dikeluarkan bila diperlukan.

Page 86: 2.1. ENDOKRIN

Sel sel neurohipofisis terdiri atas :

Sel – sel neurosekresi. Sel – sel jaringan penyambung. Sel – sel khusus adalah pituisit

yang punya bentuk ireguler, banyak cabang.

Sitoplasma mengandung tetes lipid atau pigmen.

Page 87: 2.1. ENDOKRIN

Sel – sel Neurosekresi Neuro sekresi dan cabang – cabangnya

mrpkan unsur khas struktur saraf dgn badan – badan nissl yg lebih b’kmbang.

Page 88: 2.1. ENDOKRIN

Akson dan perikarion juga mengandung zat granuler yang dengan zat warna krom hematoksilin gromin mengandung hormon – hormon neurohipofisis dengan ME diketahui granula neurosekrisi 100 –200 nm dikelilingi membran. Jumlahnya banyak pada bagian – bagian ujung yang melebar dari akson yang b’hbngan dengan kapiler fenestrata darah. Di sini m’btk penimbunan yang disebut : Herring Bodies

Page 89: 2.1. ENDOKRIN

Pada ujung akson neurohipofisis di dapatkan vesikel – vesikel Neurosekresi dikeluarkan oleh retikulum endogranuler (badan golgi) sel neuron, berjalan ke aparatus golgi kemudian berjalan disepanjang akson tract hipotalamus hipofisealis dan dikeluarkan disekitar pambuluh darah pars nervosa.

Page 90: 2.1. ENDOKRIN

Dengan tekhnik sentrifugasi diferensial diketahui granula sekresi mengandung hormon Oksitosin dan vasopresin, ATP dan pengikat protein neurofisin yang dapat bekerja sebagai pengemban.

Vasopresin dan oksitosin disimpan di lobus posterior hipofisis dan dikeluarkan kedalam darah oleh impuls yang berasal dari serabut – serabut saraf hipotalamus.

Page 91: 2.1. ENDOKRIN

Serabut saraf yang berasal dari nuklei supraoptik berkaitan dengan sekresi vasopresin.

Serabut saraf yang berasal dari nuklei paraventrikel berkaitan dengan sekresi Oksitosin.

Page 92: 2.1. ENDOKRIN

Histofisiologis Arginin vasopresin/ ADH dan oksitosin

mrpkan peptida siklik yang dibentuk dari 8 asam amino, t’dpt pada granula sekresi yang tak sama.

Page 93: 2.1. ENDOKRIN

Efek utama vasopresin adalah : Peningkatan permeabilitas tubulus distal dan

tubulus koligens ginjal terhadap air air diabsorbsi oleh tubulus urin menjadi hipertonik (vasopresin mengatur keseimbangan osmotik milieu interna).

Permeabilitas ductus koligen terhadap urea dan aliran darah dalam medulla ginjal.

Dalam dosis besar maka vasopressin kontraksi otot polos pembuluh darah tekanan darah. Terutama bekerja pada lapisan otot arteri kecil atau arteriol.

Page 94: 2.1. ENDOKRIN

Sekresi vasopresin dirangsang oleh :

1.Tekanan osmotik darah meningkat. Darah merangsang sel – sel osmoreseptor pada anterior hipotalamus, merangsang neuron – neuron supraoptik sekresi vasopresin.

2.Volume cairan ekstrasel rendah sekresi vasopresin meningkat.

3.Sakit, trauma, gangguan emosi, obat – obatan (morfin dan nikotin)

Page 95: 2.1. ENDOKRIN

Vasopresin dalam darah mempunyai masa hidup 18 menit, terutama dalam hati dan ginjal.

Bekerja pada target organ dengan siklik adenosin 3 –5 monofosfat (sekresi AMP, CAMP).

Page 96: 2.1. ENDOKRIN

Lesi – lesi hipotalamus yang merusak sel – sel neuroksekresi vasopresin menyebabkan diabetes insipidus yaitu :

Penyakit dimana terjadi kehilangan kemampuan ginjal memekatkan urin, sehingga penderitanya dapat mengekresi urin 20 lr / hr (poliuria) dan akan mengalami polidipsi.

Page 97: 2.1. ENDOKRIN

Oksitosin bekerja kontraksi otot polos dinding uterus selama kopulasi dan persalinan dan kontraksi sel – sel mioepitel yang mengelilingi alveoli dan ductus alveolaris kelenjar mamae.

Sekresi oksitosin dirangsang oleh :

Peregangan vagina dan cerviks uteri.

Menyusui (refleks ejeksi susu).

Page 98: 2.1. ENDOKRIN

BADAN PINEAL= Epifisis / Kelenjar Pineal Pada dewasa organ berbentuk konis, gepeng,

panjang 5 –8 mm, lebar 3-5 mm, berat 120 mg. Ditemukan pada ekstremitas posterior ventrikel ke 3 diatas atap diencepalon.

Page 99: 2.1. ENDOKRIN

Badan pineal diliputi piamater dan terdiri atas beberapa sel terutama : Pinealosit / sel parenkim pineal Sel – sel interstitial Sel glia Mast cell yang bertanggungjawab akan kadar histamin yang tinggi dari organ ini.

Pineal dikelilingi oleh LCS.

Page 100: 2.1. ENDOKRIN

Persarafan ! Ujung- ujung akson tak bermielin terdapat

diantara pinealosit sebagian membentuk sinaps.

Vesikel – vesikel kecil berdiameter 40 nm mengandung norepinefrin dan serotoni ditemukan dalam pinelosit dan ujung – ujung saraf simpatis.

Badan pineal terutama dipersarafi oleh serabut – serabut simpatis postganglionik yang berasal dari ganglion simpatis servikal superior.

Page 101: 2.1. ENDOKRIN

Histofisiologi !Pineal berfungsi endokrin karena merupakan

sumber :1. Gonadotropin realising hormon.2. Gonadotropin inhibiting hormon.3. Growth inhibiting factor.4. Thyrotropin realising factor.5. Zat – zat ppenghambat timbulnya pubertas.6. Melatonin (senyawa indol) yang menghambat

pengeluaran gonadotropin dan menyebabkan kulit berwarna lebih muda.

7. Faktor – faktor yang melawan sekresi ACTH dan mengatur sekresi aldosteron.