47
BAB I PENDAHULUAN Salah satu indikator untuk menilai derajat kesehatan perempuan adalah dengan melihat Angka Kematian Ibu (AKI). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari 585.000 ibu di dunia meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin. Hal ini menunjukkan bahwa setiap menitnya ada satu ibu yang meninggal dunia. 1 Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2009, AKI masih cukup tinggi, yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup. Selain itu, menurut survei kesehatan daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 didapatkan AKI berjumlah 20 orang dari jumlah kelahiran hidup 24.176 jiwa. Survei Kesehatan Rumah Tangga (2001) menyebutkan AKI di Indonesia mencapai 396 jiwa dari 100.000 kelahiran hidup. Jumlah tersebut meningkat dibanding survei pada tahun 1995, yaitu 373 jiwa dari 100.000 kelahiran hidup. Tingginya AKI di Indonesia menempatkan negara ini sebagai urutan teratas di negara ASEAN dalam jumlah kematian ibu. Departemen Kesehatan menargetkan AKI tahun 2010 turun menjadi 125 jiwa dari 100.000 kelahiran hidup. Target tersebut ternyata masih jauh untuk bisa dicapai. 1 Penyebab utama dari kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan (40-60%), infeksi (20-30%) dan 1

4. Bab i, II, III, IV, V, Daftar Pustaka (Sheb n Pinot) (Autosaved)

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUANSalahsatuindikator untukmenilaiderajat kesehatanperempuanadalahdengan melihat Angka Kematian Ibu (AKI). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)memperkirakan lebih dari 55.!!! ibu di dunia meninggal tiap tahun saat hamilataubersalin.Hal ini menunjukkanbah"asetiapmenitn#aadasatuibu#angmeninggal dunia.$ %enurut Sur&ei Demogra'i Kesehatan Indonesia (SDKI) (!!)* AKI masih+ukup tinggi* #aitu ,)! per $!!.!!! kelahiran hidup.Selain itu* menurutsur&eikesehatan daerah -ro&insi .a"a /engah tahun (!!0 didapatkan AKI berjumlah (!orang dari jumlah kelahiran hidup (1.$02 ji"a. Sur&ei Kesehatan 3umah /angga((!!$) men#ebutkan AKI di Indonesia men+apai ,)2 ji"a dari $!!.!!! kelahiranhidup. .umlah tersebutmeningkat dibanding sur&eipada tahun $))5* #aitu ,0,ji"adari$!!.!!!kelahiranhidup./inggin#aAKIdiIndonesiamenempatkannegara ini sebagaiurutan teratas dinegaraAS4A5 dalam jumlah kematian ibu.Departemen Kesehatan menargetkan AKI tahun (!$! turun menjadi $(5 ji"a dari$!!.!!! kelahiran hidup. /arget tersebut tern#ata masih jauh untuk bisa di+apai.$-en#ebabutamadari kematianibudi Indonesiaadalahperdarahan(1!62!7)* in'eksi ((!6,!7) dan kera+unan kehamilan ((!6,!7)* sisan#a (57)disebabkan pen#akit lain #ang memburuk saat kehamilan atau persalinan. Sampaisaat ini perdarahan dalamobstetrik masih memegang peran penting sebagaipen#ebabutamakematianibudinegaramaju* terutamapadakelompoksosio6ekonomi lemah.$-erdarahan dalam obstetrik #ang terjadi pada kehamilan trimester ketigadan#angterjadi setelahanakatauplasentalahir umumn#aadalahperdarahan#ang berat. .ika tidak mendapat penanganan segera dapat men#ebabkan s#ok #ang'atal. -erdarahandapat terjadi sebelumpersalinan(antepartumbleeding)dansesudah persalinan (postpartum bleeding).(-lasenta pre&ia merupakan salah satu pen#ebab perdarahan sebelumpersalinan #ang memberi kontribusi sekitar ((!7) dari seluruh kejadianperdarahan pada kehamilan trimester ketiga., $%enurut data dari Direktorat .enderal 8ina -ela#anan %edik* kasusobstetrikpadatahun(!!5#angdisebabkanolehplasentapre&iaadalah1.0(5kasus ((*007) #angmerupakankasus obstetrikketiga terseringdengan9:3(Case Fatality Rate) !*57#ang merupakan pen#ebab kematian maternalterban#ak keempat di Indonesia.1-ada studi #ang dilakukan oleh Imnamenunjukkan ibu #ang mengalami plasenta pre&ia seban#ak $20 orang dari 12,,persalinan pada tahun (!!2 ; .uni (!$!.5Angka6angka dari 3umah Sakit Dr. 9ipto %angunkusumo menunjukkanbah"a'rekuensi plasentapre&iameningkat denganmeningkatn#a paritas danumur. Di 3umah Sakit Dr. 9ipto %angunkusumo 'rekuensi plasenta pre&ia padaprimigra&ida #ang berumur lebih dari ,5 tahun kira6kira ( kali lebih besardibandingkan dengan primigra&ida #ang berumur kurang dari (5 tahun* pada para,atau lebih#ang berumur lebihdari ,5tahun kira6kira ,kali lebih besardibandingkan dengan para , atau lebih #ang berumur kurang dari (5 tahun.$(BAB IITINJAUAN PUSTAKA2. 1 PLASENTA2.1.1 Definisi-lasenta merupakan organ multi'ungsi #ang men#ediakan oksigen*homeostasis +airan* nutrisi dan sin#al endokrin bagi janin selama dalamkandungansampai terjadin#a persalinan. -er'usi plasenta #angtidakadekuatmerupakan hal #ang 'undamental dalamterjadin#a -./(pertumbuhan janinterhambat). apisan rahim (endometrium) memiliki kelainan seperti 'ibroid atau jaringanparut (dari pre&ia sebelumn#a* sa#atan* bagian bedah +aesar atau aborsi). ,) Hipoplasia endometrium ? bila ka"in dan hamil pada umur muda. 1)Korpusluteumbereaksi lambat* dimanaendometriumbelumsiapmenerimahasil konsepsi.

5) /umor6tumor* seperti mioma uteri* polip endometrium. 2) -lasenta terbentuk se+ara tidak normal. 0) Kejadian plasenta pre&ia tiga kali lebih sering pada "anita multipara daripadaprimipara. -ada multipara* plasenta pre&ia disebabkan &askularisasi #angberkurang dan perubahan atro'i pada desidua akibat persalinan masa lampau.Aliran darah ke plasenta tidak +ukup dan memperluas permukaannn#asehingga menutupi pembukaan jalan lahir (Sumapraja dan 3a+himhadi* (!!5). ) Ibu merokok atau menggunakan kokain. )) Ibu dengan usia lebih tua. 3isiko plasenta pre&ia berkembang , kali lebih besarpada perempuan di atas usia ,5 tahun dibandingkan pada "anita di ba"ah usia(! tahun.$, Hasil penelitian Wardana ((!!0) men#atakan usia "anita produkti'#ang aman untuk kehamilan dan persalinan adalah (!6,5 tahun. Diduga risikoplasenta pre&ia meningkat dengan bertambahn#a usia ibu* terutama setelah usia,5tahun. -lasentapre&iamerupakansalahsatupen#ebabseriusperdarahanpada periode trimester ke III. Hal ini biasan#a terjadi pada "anita dengan usialebih dari ,5 tahun.$(-re&alensi plasenta pre&ia meningkat , kali pada umuribu D ,5 tahun. -lasenta pre&ia dapat terjadi pada umur diatas ,5 tahun karenaendometrium #ang kurang subur dapat meningkatkan kejadian plasentapre&ia.$,Hasil penelitian Wardana ((!!0) men#atakan peningkatan umur ibumerupakan 'aktor risiko plasenta pre&ia* karena sklerosis pembuluh darah artelike+il danarteriolemiometriummen#ebabkanalirandarahkeendometriumtidakmeratasehinggaplasentatumbuhlebihlebar denganluas permukaan#ang lebih besar* untuk mendapatkan aliran darah #ang adekuat.$, $!) 3i"a#at plasenta pre&ia sebelumn#a.2.2.& Patofisio"ogi-adausiakehamilan#anglanjut* umumn#a padatrimester ketigadanmungkinjugalebiha"al* olehkarenatelahmulai terbentukn#asegmenba"ahrahim* tapakplasentaakanmengalamipelepasan. Sebagaimanadiketahuitapakplasenta terbentuk dari jaringan maternal #aitu bagian desidua basalis #angbertumbuhtinggi menjadi bagiandari uri. Denganmelebarn#a isthmus uterimenjadi segmenba"ahrahim* makaplasenta#angberimplantasi disitusedikit)ban#akakanmengalami laserasi akibat pelepasanpadadesiduasebagai tapakplasenta. Demikian pula pada "aktu ser&iks mendatar (effacement) dan membuka(dilatation) ada bagian tapak plasenta #ang terlepas. -ada tempat laserasi itu akanterjadi perdarahan #ang berasal dari sirkulasi maternal #aitu dari ruanganinter&illus dari plasenta. Olehkarena 'enomena pembentukansegmenba"ahrahimitu perdarahan pada plasenta pre&ia pasti akan terjadi (unavoidablebleeding). -erdarahandi tempat iturelati' dipermudahdandiperban#akolehkarena segmen ba"ah rahim dan ser&iks tidak mampu berkontraksi dengan kuatkarenaelemenotot #angdimilikin#asangat minimal* denganakibat pembuluhdarahpadatempat itutidakakantertutupdengansempurna. -erdarahanakanberhenti karena terjadi pembekuan ke+uali jika ada laserasi mengenai sinus #angbesar dari plasenta padamana perdarahan akanakan berlangsunglebihban#akdan lebih lama. Oleh karena pembentukan segmen ba"ah rahimitu akanberlangsung progresi' dan bertahap* maka laserasi baru akan mengulang kejadianperdarahan.$,Demikianlah perdarahan akan berulang tanpa sesuatu sebab lain(causeless). Darah #ang keluar ber"arna merah segar tanpa rasa n#eri (painless).-ada plasenta #ang menutupi seluruh ostium uteri internum perdarahan terjadilebiha"al dalamkehamilanolehkarenasegmenba"ahrahimterbentuklebihdahulu pada bagian terba"ah #aitu ostiumuteri internum. Sebalikn#a* padaplasentapre&iaparsialisatauletakrendah* perdarahanbaruterjadi pada"aktumendekati atau mulai persalinan. -erdarahan pertama biasan#a sedikit tetapi+enderung lebih ban#ak pada perdarahan berikutn#a. Cntuk berjaga6jagamen+egahs#okhal tersebut perludipertimbangkan. -erdarahanpertamasudahbisa terjadi pada kehamilan di ba"ah ,! minggu tetapi lebih separuh kejadiann#apada umur kehamilan ,1 minggu keatas. 8erhubung tempat perdarahan terletakdekat ostium uteri internum* maka perdarahan lebih mudah mengalir keluar rahimdantidakmembentukhematomaretroplasenta#angmampumerusakjaringanlebihluasdanmelepaskantromboplastinkedalamsirkulasi maternal. Dengandemikian* sangat jarang terjadi koagulopati pada plasenta pre&ia.$, Hal lain #ang perlu diperhatikan adalah dinding segmen ba"ah rahim #angtipis mudahdiin&asi olehpertumbuhan&ili dari tro'oblas* akibatn#aplasenta$!melekat lebih kuat pada dinding uterus. >ebih sering terjadi pada plasenta akretadan plasenta inkreta* bahkan plasenta perkreta #ang pertumbuhan &ilin#a bisamenembus ke buli6buli dan ke rektum bersama plasenta pre&ia.-lasenta akretadan inkreta lebih sering terjadi pada uterus #ang sebelumn#a pernah bedah sesar.Segmen ba"ah rahim dan ser&iks #ang rapuh mudah robek oleh sebab kurangn#aelemenotot #angterjadi disana. Kedua kondisi ini berpotensi meningkatkankejadianperdarahanpas+apersalinan padaplasentapre&ia* misaln#adalam kalatigakarenaplasentasukarmelepasdengansempurna(retentioplacentae)* atausetelah uri lepas karena segmen ba"ah rahim tidak mampu berkontraksi denganbaik.$,2.2.' (am)a*an K"inisKa#((!!,) men#ebutkanbah"agejalaplasentapre&iamen+akupsatuatau kedua hal berikut?$1 $) /iba6tiba* tanpa rasa sakit pendarahan &agina #ang berkisar dari ringan sampaiberat. Darah sering ber"arna merah terang. -endarahan dapat terjadi pada a"alminggu ke6(! kehamilan tetapi #ang paling umum selama trimester ketiga. ()? 2)-lasenta? segmen ba"ah rahim/8.? (!!gr 2.& DIA(N0SA -lasenta pre&ia totalis pada =3 tidak teraba* >uka operasi kering* 5/ (G)4ks ? edema (6=6) pu+at (6=6)Status ginekologi ?8reast? ASI (6=6)Cterus? /:C setinggi pusat* kontraksi baik8ladder ? terpasang kateter* Ass= 5H$ -5 post S9 a=i --/ G -ost /ubektomi -omero# G Hipertensi Kronik G Anemia sedang e.+ perdarahanT2= 6 %obilisasi bertahap6 Diet /K/- (,!! kkal6 Inj. 9e'triaEone (gr=(1jam6 Inj. Ketorola+ ,7 $ amp= jam6Kaltropen Supp. II= jamP= 6Konsul kardiologi(( 1!! ++8o"el ? (6)>okia? 3ubra$5=!(=(!$5S= n#eri pada luka operasiberkurang0= /D? $2!=! mmHg 5? 1E=i 33? (!E=i / ? ,2*5 o9 Status okia ? 3ubra$2=!(=(!$5S= 60= /D? $25=! mmHg 5? 02E=i 33? $E=i / ? ,2*5 o9 Status @H (G)6:ungsi sistolik dan diastolik >@baik* 4: 0 76td1. Departemen Kesehatan 3epublik Indonesia.(!!2.-rofil &esehatan%ndonesia .ahun )//0. .akarta? Departemen Kesehatan 3I5. Imna.(!$!.Gambaran Ri1ayat ,bstetri (-ersalinan) %bu yang*engalami-lasenta -revia di RS2 dr -irngadi *edan -eriode 3anuari )//453uni )/6/.%edan ? Cni&ersitas Sumatra Ctara2. Koesoema"ati. (!!(.7uku Saku ,bstetri dan Gynekologi. .akarta ? Wid#a%edika0. Simkin-.* .annet* W* danAna* K. (!!.-anduan!engkap&ehamilan(*elahirkan dan 7ayi .akarta ? 4