28
Penggunaan dan Teknik Produksi Pakan Alami: Copepoda Alih Jenjang D4 Bidang Studi Akuakultur 2009

6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

  • Upload
    zenyfa

  • View
    237

  • Download
    15

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Penggunaan dan Teknik Produksi Pakan Alami:

Copepoda

Alih Jenjang D4 Bidang Studi Akuakultur 2009

Page 2: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Morfologi Umum

Page 3: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Termasuk ke dalam subfilum Crustaceae Terdiri dari 3 ordo penting, antara lain :

HarpaticoidaCopepoda yang sangat kecil, dengan antena yang pendekAbdomen tidak dapat dibedakan dengan toraks.Panjangnya tidak lebih dari 1 mm, sebagian besar spesies berukuran lebihkecil lagi.

CalanoidaAntena panjang (sedikitnya sama panjangnya dengan abdomen, danmemiliki 16-25 segmen).Abdomen dimulai dari toraks.Panjangnya mencapai 1½-2½ mm ketika mencapai dewasa.

CyclopidaAntena lebih pendek daripada Calanoida.Abdomen ditandai dari toraks, kecuali pada Copepoda parasit.Panjangnya sekitar ½-3 mm.

Taksonomi

Page 4: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

3 Ordo Copepoda : Harpaticoid; Calanoid; dan Cyclopoid

Page 5: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

BIOMETRIK Ukuran tubuh copepoda berbeda-beda bergantung:

1. Spesies

2. Fase hidup

Calanoid:

- Acartia tonsa

- Eurytemora affinis (nauplii 220 µm; copepodit 490 µm; dewasa 790 µm)

- Calanus finmarchicus; Pseudocalamus elongatus

Harpacticoid:

- Tisbe holothuriae (nauplius 55 µm; dewasa >180 µm)

- Schizopera elatensis (50-500 µm)

- Tigriopus japonicus; Tisbenta elongata (150-750 µm)

Page 6: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Kualitas Nutrisi

- Secara umum memiliki kualitas nutrisi tinggi untuk larva ikan laut (lebih baik dibandingkan dengan kultur Artemia)

- Kandungan protein tinggi (44-52%)

- Profil asam amino baik (kecuali metionin dan histidin)

- Komposisi asam lemak bervariasi, bergantung pada kandungan nutrisi (asam lemak) pakan ~mikroalga

- Fase nauplius:

* 3,5% EPA; 9% DHA; 15% HUFA(n-3)

- Fase dewasa:

* Pakan Dunaliella (6% EPA; 17% DHA)

* Pakan Rhodomonas (18% EPA; 32% DHA)

Page 7: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Kelebihan Copepoda• - Kandungan protein yang tinggi (44-52%)• - Kandungan asam amino yang tinggi

Meningkatkan daya reproduksi induk, mempercepat pertumbuhan,meningkatkan daya tahan tubuh serta mencerahkan warna padaudang dan ikan.

Kandungan EFA (Essential fatty acid), DHA, serta (n-3) HUFA (highlyunsaturated fatty acid) sangat tinggi pada tahap nauplii dipengaruhi juga pada pakan yang diberi

Menyokong perkembangan mata dan meningkatkan derajatkelulushidupan yang lebih baik bagi larva

• - Lebih mudah untuk dicerna dibanding Artemia• - Dapat didistribusikan dalam berbagai tahap hidup• (nauplii atau copepodit) sesuai kebutuhan

Kultur Copepoda

Page 8: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Kekurangan Copepoda

- Sulit untuk diproduksi secara masal terkait dengan siklus hidup

- Peluang keberhasilan kultur secara ekonomi: biaya infrastruktur biaya tenaga kerja

Kultur Copepoda

Page 9: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

SIKLUS HIDUP

Siklus Hidup Copepoda

Page 10: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

SIKLUS HIDUP

Copepoda jantan umumnya memiliki ukuran badan lebih kecil dengan jumlah / kepadatan lebih rendah dibandingkan copepoda betina.

Dalam periode kopulasi (masa kawin), copepoda jantan menahan betina dengan antena pertamanya, dan menyimpan spermatofor pada tubuh betina.

Betina menghasilkan telur yang disimpan dalam ovisac (kantung telur) yang terdapat pada segmen pertama perut.

Telur menetas sebagai nauplii 5-6 fase naupliar (molting) copepodit 5 fase copepodit molting dewasa.

Page 11: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Telur yang telah difertilisasi akan disimpan di dalamovisac yang terdapat pada Copepoda betina waktu inkubasi 12 jam – 5 hari

Copepoda Betina yang telah difertilisasi (memiliki ovisac)

Ovisac

Page 12: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Teknik Kultur Copepoda

Calanoid dan Harpaticoid umum dikultur

Keunggulan Harpaticoid dibanding Calanoid :

- Kurang sensitif dan lebih toleran terhadap perubahan kondisilingkungan yang ekstrim (salinitas: 15-70 ppt; suhu: 17-30°C)

- Memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibanding calanoid

- Alternatif pakan lebih bervariasi

- mikroalga, bakteri, detritus, serta pakan buatan

- pertimbangan kualitas nutrisi (asam lemak, komposisi HUFA)

Page 13: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Calanoid

Dikultur dengan sistem kontinyu (continuous system)Terdiri dari :

1. Tangki Utama- Berkapasitas 200 L dengan ukuran tangki 1500 x 50cm- Dijaga dibawah kondisi higienis : menggunakan air laut steril (35 ppt)- Pakan Rhodomonas sp.(8x108 sel/hari)- Suhu 16-18°C - Rasio kepadatan induk jantan dan betina dalam kultur = 1:1 (jumlah ≤ 100ind/L) tahap copepodite 4 -5 dihitung seminggu sekali

- 10 L air (mengandung telur) disiphon setiap hari dan diganti dengan air baru telur disaring dengan jaring yang berukuran 40 μm produksitelur = 95000 telur/hari dengan laju fekunditas = 25 telur/betina/hari

- Tangki utama dikosongkan dan dibersihkan 2-3 kali per tahun induk disaring dengan jaring berukuran 180 μm disimpan dalam tanki bersih dan steril

Teknik Kultur Copepoda

Page 14: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

2. Tangki Pertumbuhan

- Telur dipindahkan ke dalam tangki pertumbuhan kepadatan maksimal 6000telur/L

-Nauplii menetas setelah 24 jam persentase telur yang menetas rata-rata 50% setelah

48 jam periode inkubasi.

-Pakan awal Isochrysis dengan konsentrasi 1000 sel/mL- Setelah 10 hari campuran Isochrysis dan Rhodomonas sp.

dengan konsentrasi 570 dan 900 sel/mL

-Waktu generasi (waktu yang diperlukan untuk mencapai 50% betina yang siap difertilisasi) = 20 hari

Teknik Kultur Copepoda

Page 15: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

3. Tangki Pemanenan

- Setelah 21 hari calanoid dewasa disaring dengan jaringberukuran 180 μm dipindahkan ke dalam tangki utamadan tangki pemanenan

- Tangki pemanenan digunakan saat pendederan ikan siapberoperasi

- Kondisi kultur sama dengan tangki utama

- Telur dipanen setiap hari dan dipindahkan kedalam tangkipertumbuhan Untuk mempermudah pemanenan calanoid pada tahap

tertentu (nauplii atau copepodites) Nauplii dengan ukuran tertentu dipanen dengan jaring

berukuran 45μm untuk mengurangi kanibalisme olehcopepod dewasa

Page 16: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Harpaticoid

- Menggunakan semi flow-through system - Kultur dimulai dengan mengisolasi 10-100 copepod betina dalam 2-40 L air

laut steril.- Kondisi kultur: Kepadatan = 1 individu/mL; suhu = 24-26°CTidak memerlukan cahaya tambahan kultur outdoor harus menggunakan naungan

- Kultur utama berisi 500 l air laut steril of filtered ; kepadatan copepod 20-70

copepod/ml dengan laju pertumbuhan populasi 15%/hari- Pakan Chaetoceros gracilis dengan konsentrasi 5.104 to 2.105 sel/mL- Sebelum dipanen biomasa dan daya dukung populasi harus dihitung untuk menentukan volume yang akan dipanen

- Nauplii 1 dipanen dengan jaring berukuran 37 μm dan dipisahkandengan nauplius lain menggunakan jaring berukuran 70 μm

- Copepodites dipanen dengan jaring berukuran 100 μm

Page 17: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Penggunaan Telur Dorman

Telur dorman salah satu strategi untuk menghadapi kondisi

lingkungan yang kurang menguntungkan

Telur dorman dapat bertahan dalam keadaan keringpada suhu 25-50°C; dapat bertahan pada suhu 3-5°C selama 9-15 bulan

Telur dorman banyak terdapat di sedimen.

Page 18: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Penggunaan Telur Dorman

Penggunaan : Sedimen yang mengandung telur disuspensikan

disaring (saringan berukuran 150 μm dan 60 μm)

dipindahkan kedalam tabung yang berisi larutan sukrosa dan akuades (rasio 1:1)

disentrifuga (300 rpm) selama 5 menit

supernatan disaring dengan saringan berukuran 100 μm dan 40 μm

saringan yang berukuran 40 μm(mengandung telur dorman)

dibilas dengan diinfektan

dibilas lagi dengan air laut steril dalam saringan berukuran 2 μm

dipindahkan dalam tangki kultur atau disimpan dalam kondisi gelap, kering, dan dingin.

Page 19: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Aplikasi dalam Larvikultur

Kultur copepoda banyak digunakan pada larvikultur ikan laut

Turbot

Larva: copepod nauplius dibandingkan rotifera

Dewasa: (setelah 14 hari periode kultur) copepoda dewasa

Kepadatan setelah 4-6 minggu periode kultur:

- ratusan copepodit dan copepoda dewasa (per liter)

- ribuan nauplii (per liter)

Page 20: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Penggunaan dan Teknik Produksi Pakan Alami:

Pengayaan Pakan Alami

Alih Jenjang D4 Bidang Studi Akuakultur 2009

Page 21: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Pengayaan asam lemak (n-3)HUFA

Kultur mikroalga

- Spesies kaya EPA

Nannochloropsis occulata

- Spesies kaya DHA

Isochrysis galbana

~5 x 106 alga/mL

Page 22: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Pengayaan asam lemak (n-3)HUFA

Pakan terformulasi

Produk komersial

Contoh: Culture Selco /CS, komposisi HUFA

5,4 mg/g EPA; 4,4 mg/g DHA; 15,6 mg/g (n-3) HUFA

total lipid 18%

– pengayaan jangka panjang (langsung)

* profil asam lemak stabil

* lebih efektif; mengurangi biaya tenaga kerja

Page 23: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Pengayaan asam lemak (n-3)HUFA

Minyak emulsi

1. Emulsi produksi skala rumah tangga

- Minyak ikan kaya akan (n-3)HUFA

(+ Kuning telur + air laut)

- Stabilitas rendah

pembuatan di tempat ; penggunaan sesegera mungkin

2. Emulsi komersial

- Culture Selco (CS; Inve Belgium)

200-300 ind/mL dalam emulsi selama 6 jam,

bilas, konsentrasikan, diberikan pada predator (larva ikan)

Page 24: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Pengayaan asam lemak (n-3)HUFA

Minyak emulsi

2. Emulsi komersial

- Culture Selco (CS; Inve Belgium)

200-300 ind/mL dalam emulsi selama 6 jam,

bilas, konsentrasikan, diberikan pada predator (larva ikan)

- DHA-SuperSelco peningkatan kadar DHA dan HUFA

sebanyak tiga kali lipat

Page 25: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Metode Emulsi Lemak

Wadah 25 L

Emulsi lemak 20 mL + ragi roti 5 g + air laut 100 mL

Nauplius Artemia 100 – 200 ind/mL, atau

Rotifera 500 – 1000 ind/mL

Durasi pengayaan 3 – 6 jam

Pemberian aerasi

Page 26: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Produk komersial

Protein Selco

- Konsentrasi 125 mg/L air laut

- Interval setiap 3-4 jam

Dry Selco

Pengayaan protein

Artemia Prosedur Durasi EPA

(mg/g BK)

DHA

(mg/g BK)

(n-3)HUFA

(mg/g BK)

Nauplii Setelah

penetasan

12 jam 7,9 4,4 14,4

Juvenil Setelah kultur 4 jam 5,8 4,4 14,2

Selama kultur 7 hari 44,2 16,5 64,3

Page 27: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Metode Pelet Mikro (microencapsulated diet /MCD)

Pemberian pakan buatan dalam bentuk pelet mikro

Microencapsulated diet (MCD) adalah ransum pelet mikro yang dibuat dari bahan-bahan kaya energi, dengan ukuran sangat kecil sesuai kebutuhan rotifera / Artemia.

Pelet mikro dilapisi suatu membran protein dan akan pecah oleh enzim pencernaan

Diaplikasikan untuk pengayaan pakan alami di daerah tropis

Terbukti meningkatkan kelulushidupan larva ikan laut

Page 28: 6 Teknologi Produksi Dan Pengayaan Pakan Alami COPEPODA Dan

Asam Askorbik

Kultur mikroalga Chlorella sp.

Askorbil palmitat (AP) – diubah menjadi asam askorbik

Pengayaan Vitamin C