16
57 LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA FARMASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Praktikum Menentukan panjang gelombang maksimum vitamin B12 Menentukan kurva kalibrasi vitamin B12 Menetukan kadar vitamin B12 1.2 Metodologi 1.2.1 Tempat dan Waktu 1.Tempat pengambilan data praktikum dilaksanakan di laboratorium Fisika Farmasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II 2.Waktu pengambilan data praktikum dilaksanakan pada hari Senin tanggal 18 Mei 2015 pukul 13.00-16.00 WIB 1.2.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan antara lain : Spektrofotometer Kuvet Labu ukur Pipet volume Pipet tetes Beaker glass Kertas saring Kertas perkamen Botol semprot Spatula logam Timbangan Analitik Tissue

7. Laporan Spektrofotometer b12 2015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan praktikum

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum Menentukan panjang gelombang maksimum vitamin B12 Menentukan kurva kalibrasi vitamin B12 Menetukan kadar vitamin B12

1.2 Metodologi1.2.1 Tempat dan Waktu1. Tempat pengambilan data praktikum dilaksanakan di laboratorium Fisika Farmasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II1. Waktu pengambilan data praktikum dilaksanakan pada hari Senin tanggal 18 Mei 2015 pukul 13.00-16.00 WIB

1.2.2 Alat dan BahanAlat yang digunakan antara lain :LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA FARMASI57

Spektrofotometer Kuvet Labu ukur Pipet volume Pipet tetes Beaker glass Kertas saring Kertas perkamen Botol semprot Spatula logam Timbangan Analitik Tissue

Bahan yang dibutuhkan antara lain : Aquadest Vitamin B12 murni Vitamin B12 sample

1.2.3 Prosedur Kerja Penentuan panjang gelombang maksimum vitamin B12 murnia) Buat lima seri larutan dengan konsentrasi berbeda dengan rumus A = a.b.c yang diambil langsung dari larutan vitamin B12 murni.b) Pipet dari larutan Vitamin B12 murni dengan volume masing-masing konsentrasi masukkan dalam labu ukur yang sesuai.c) Tambahkan aqua destillata ad batas labu ukur.d) Ambil salah satu larutan Vitamin B12 dengan konsentrasi tertentu.e) Ukur absorbsi masing-masing larutan pada spektrofotometer dengan aqua destillata sebagai blanko dengan panjang gelombang mulai dari 341-381 nm.f) Cari panjang gelombang maksimum ( maks : 361 nm ; A1% ; 1 cm : 207 ) Clarkes. Penentuan kurva kalibrasi Vitamin B12 murni :a) Buat lima seri larutan dengan konsentrasi berbeda dengan rumus A = a.b.c yang diambil langsung dari larutan vitamin B12 murni.b) Pipet dari larutan Vitamin B12 murni dengan volume masing-masing konsentrasi masukkan dalam labu ukur yang sesuai.c) Tambahkan aqua destillata ad batas labu ukur.d) Ukur absorbsi masing-masing larutan ini pada panjang gelombang maksimum yang didapat.e) Dari data tersebut dapat diperoleh nilai a, b, dan r. Buat kurva kalibrasi dan persamaan kalibrasinya. Penetapan kadar sampel Vitamin B12a) Pipet sampel dalam bentuk cairan dalam labu ukur 100 ml yang diberikan oleh pengawas.b) Tambahkan aqua destillata ad batas labu ukur.c) Ukur absorbsi larutan sampel pada panjang gelombang maksimum dengan aqua destillata sebagai blanko.d) Hitung kadar Vitamin B12 dalam sampel.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Spektrofotometri Uv-VisSpektrum Uv-Vis merupakan hasil interaksi antara radisi elektromagnetik (REM) dengan molekul. REM merupakan bentuk energi radiasi yang mempunyai sifat gelembung dan partikel (foton). Karena bersifat sebagai gelembung maka beberapa parameter perlu diketahui, misalya panjang gelombang (), frekuensi (v), bilangan gelombang dan serapan (A). REM mepunyai fektor listrik dan fector magnit yang bergetar dalam bidang-bidang yang tegak lurus satu sama lain dan masing-masing tegak lurus pada arah perambatan radiasi. (Foton : Besarnya tenaga foton berbanding lurus dengan frekuensi dari REM).Spektrofotometer dapat digunakan untuk mengukur besarnya energi yang diabsorbsi atau diteruskan. Jika radiasi yang monokromatik melewati larutan yang mengandung zat yang dapat menyerap, maka radiasi ini akan dipantulkan, diabsorbsi oleh zatnya dan sisanya ditransmisikan. Lambert dan Beer telah menurunkan secara empiris hubungan antara inrensitas cahaya yang ditransmisikan dengan tebalnya larutan dan hubungan antara intensitas tadi dengan konsentrasi zat.Hukum Lambert-Beer :A = log = .b.c = a.b.cDimana :A = SerapanIo =Intensitas sinar yang datingIi = Intensitas sinar yang diteruskan = Absorbtivitas molecular (mol.cm.Ii-1)a = Daya serapb = Tebal larutan/kuvetc = konsentrasi (g.1-1.mg.ml-1)Penyimpangan-penyimpangan hukum Beer :Pada konsentrasi rendah, grafik hubungan dari serapan dengan konsentrasi biasanya merupakan garis lurus. Pada knsentrasi yang lebih tinggi kurva ini dapat membelok kearah absis atau ordinat. Penyimpangan ini disebabkan oleh kondisi percobaan yang sudah tidak dipenuhi lagi, yaitu : Cahaya tidak cukup monokramatis Cahaya sampingan (Stay radiation) mengenai detektor Kepekaan detektor berubah Intensitas sumber dan cahaya ampliprer dari detector berubah-ubah karena teganggan tidak stabil Pada desiasi-asosiasi keseimbangan kimia berubah, misalnya pada perubahan PH larutan Larutan berflouresensi,suhu larutan berubah selama pengukuranJenis spektrofotometer UV-Vis :1. Single beam1. Celah keluar sinar monokromatis hanya satu.1. Wadah/kuvet yang dapat di lalui sinar hanya satu.1. Setiap perubahan panjang gelombang, alat harus dinolkan.1. Double beam1. Celah keluar sinar monokromatis ada dua.1. Wadah melalui dua kuvet sekaligus.1. Alat cukup satu kali dinolkan sengan cara mengisi dua kuvet dengan larutan blanko.Penggunaan spektrofotometer UV-Vis :Spektrofotometer UV-Vis digunakan terutama untuk analisa kuantitatif, tetapi dapat juga untuk analisa kualitatif. Yang perlu diperhatikan dalam analisa kualitatif : Membandingkan maksimum Membansingkan serapan (A), daya serap (a), E % 1cm Membandingkan spektrum serapannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi spektrum serapan :1. Jenis pelarut (polar, nonpolar)Pelarut yang paling umum digunakan adalah air, etanol, metanol dan n-heksan1. pH larutan 1. Kadar larutanJika konsentrasi tinggi akan terjadi polimerasi yang menyebabkan maksimum berubah sama sekali atau harga I0 < Ia1. Tebal larutanJika digunakan kuvet dengan tebel berbeda akan memberikan spektrum serapan yang berbeda.1. Lebar celahMakin lebar celah (slit width) maka makin lebar juga serapan (band width), cahaya makin polikromatis, resolusi dan puncak-puncak kurva tidak sempurna.Analisa Kuantitatif :Untuk analisa kuantitatif dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :1. Dari zat murni/standar Pembuatan spektrum serapan Pembuatan kurva kalibrasi1. Diukur pada maksimum Pembuatan larutan standar Pengenceran sampelPembuatan spektrum serapan bertujuan untuk memperoleh panjang gelombang maksimum dengan senyawa tersebut dari konsentrasi yang biasa digunakan antara 5-10 ppm.Panjang gelombang maksimum perlu kita cari, karena akan digunakan untuk penetapan kadar.Penetapan kadar dilakukan pada maksimum dengan alasan sebagai berikut :1. Pada maksimum deperoleh serapan maksimum, dimana perubahan serapan karena konsentrasi juga maksimum, sehingga menghasilkan kepekaan dan keakuratan yang lebih tinggi.1. Pada pita panjang gelombang maksimum ini, daya serap juga relatif konstan, sehingga diperoleh kurva kalibrasi yang linier.1. Pada maksimum bentuk serapan pada umumnya landai, sehingga kesalahan penempatan pembacaan dapat diabaikan.Bagianbagian yang terpenting dari spektrofotometri UV-Vis : Sumber cahaya Monokromator Kuvet Detektor Amplifier Display

2.2 Cyanocobalamin (Vitamin B12)Pemerian: Hablur atau serbuk hablur; merah tua; tidak berbau; bentuk anhidrat sangat higroskopis.Kelarutan: Agak sukar larut dalam air dan rtanol (95%)P; praktis tidak larut dalam kloroforn P; dalam eter P dan dalam aseton P.Identifikasi: Spektrum serapan ultraviolet larutan 0,0025% b/v tebal 1cm menunjukan 3 maksimum pada lebih kurang 361 nm, 278 nm, 550 nm. Perbandingan serapan pada maksimum 361nm dan 550 nm adalah antara 3,15 dan 3,45 dan perbandingan serapan pada maksimum 361 nm dan 278 nm adalah antara 1,70 dan 1,88.Injeksi Cyanocobalamin :Injeksi Cyanocobalamin mengandung tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 115,0% C63H88CON14O14P dari jumlah yang tertera pada etiket. pH : 4,0-5,5Penyimpanan: Dalam wadah dosis tunggal tau wadah dosis ganda, terlindung dari cahaya.Khasiat: Vitamin, anemia pernicious.

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Panjang gelombang maksimum Vitamin B12 (Clarkes hal. 496 ) maks : 361 nm ; A1% ; 1 cm : 207A= a x b x c207= a x 1 x 10000A= 0,0207syarat serapan yang baik = 0,15 0,85

untuk A min = 0,15A= a x b x c0,15= 0,0207 x 1 x cc= 7,246 ppmuntuk A maks = 0,85A= a x b x c0,85= 0,0207 x 1 x cc= 41,060 ppm

Jadi kurva kalibrasinya : 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm 50 ppmKonsentrasi Vitamin B12 di lab : 1000 mcg/ml = 1000 ppm , perhitungan : 10 ppm 10 ppm x 100 ml = 1 ml 1000 20 ppm 20 ppm x 100 ml = 2 ml 1000

30 ppm 30 ppm x 100 ml = 3 ml 1000 40 ppm 40 ppm x 100 ml = 4 ml 1000 50 ppm 50 ppm x 100 ml = 5 ml 1000

Cara kerja :1. 10 ppmAmbil 1 ml larutan vitamin B12 menggunakan pipet volume 1 ml masukkan kedalam labu ukur 100 ml, tambahkan dengan aquadest ad 100 ml.2. 20 ppmAmbil 2 ml larutan vitamin B12 menggunakan pipet volume 2 ml masukkan kedalam labu ukur 100 ml, tambahkan dengan aquadest ad 100 ml.3. 30 ppmAmbil 3 ml larutan vitamin B12 menggunakan pipet volume 3 ml masukkan kedalam labu ukur 100 ml, tambahkan dengan aquadest ad 100 ml.4. 40 ppmAmbil 4 ml larutan vitamin B12 menggunakan pipet volume 4 ml masukkan kedalam labu ukur 100 ml, tambahkan dengan aquadest ad 100 ml.5. 50 ppmAmbil 5 ml larutan vitamin B12 menggunakan pipet volume 5 ml masukkan kedalam labu ukur 100 ml, tambahkan dengan aquadest ad 100 ml.TABEL SPEKTRUM LARUTAN VITAMIN B12 (40 ppm) (nm)A (nm)A

3410,3473630,784

3430,3713640,763

3450,4083650,741

3470,4413660,705

3490,4843670,661

3510,5323690,575

3530,5963710,474

3550,6643730,401

3570,7353750,338

3590,7813770,287

3610,8073790,245

3620,7943810,206

Kurva kalibrasi Vitamin B12KonsentrasiA

10 ppm0,203

20 ppm0,416

30 ppm0,610

40 ppm0,806

50 ppm1,029

Nilai :a= 0,0002b= 0,02042r= 0,9997

Penetapan kadar Vitamin B12 sample1 ml/100ml

maksimumA1A2

3610,2010,201

y1= a + bx0,201= 0,0002 + 0,02042xx= 9,8335y2= a + bx0,201= 0,0002 + 0,02042xx= 9,8335

x rata-rata= = 9,8335

c= x X fp= = 983,35Kadar (%)= = = 98,335%

3.2 PembahasanDari hasil praktikum Penetapan Kadar Vitamin B12 dengan Spektrofotometer secara visible dengan menggunakan panjang gelombang () maksimum yaitu 361 nm didapat konsentrasi minimum (c minimum sebesar 7,246 ppm dan c maksimum sebesar 41,06 ppm). Sehingga kurva kalibrasi yang dapat ditentukan yaitu mulai dari 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm hingga 50 ppm. Dengan konsentrasi 10 ppm dapat diperoleh panjang gelombang maksimum terdapat pada panjang gelombang 361 nm dengan serapan/absorben sebesar 0,203. Pada konsentrasi 20 ppm didapat serapan/absorben sebesar 0,416 pada panjang gelombang maksimum yaitu 361 nm. Untuk konsentrasi 30 ppm didapat serapan/absorben sebesar 0,610 sedangkan pada konsentrasi 40 ppm didapat serapan/absorben sebesar 0,806 dan pada konsentrasi 50 ppm diperoleh serapan/absorben sebesar 1,029 dengan panjang gelombang maksimum yang sama juga yaitu 361 nm. Dari data kurva kalibrasi tersebut dapat diperoleh nilai a, b, dan r dengan menggunakan regresi linier yang dapat dihitung dengan kalkulator. Nilai a yang didapat yaitu sebesar 0,0002, nilai b yang didapat sebesar 0,02042 dan r diperoleh sebesar 0,9997. Hasil r yang kami peroleh sesuai dengan yang seharusnya yaitu 0,9997.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KesimpulanSpektrofotometer dapat digunakan untuk mengukur besarnya energi yang diabsorbsi atau diteruskan. Jika radiasi yang monokromatik melewati larutan yang mengandung zat yang dapat menyerap, maka radiasi ini akan dipantulkan, diabsorbsi oleh zatnya dan sisanya ditransmisikan. Lambert dan Beer telah menurunkan secara empiris hubungan antara inrensitas cahaya yang ditransmisikan dengan tebalnya larutan dan hubungan antara intensitas tadi dengan konsentrasi zat. Serapan/absorben maksimum yang diperoleh larutan vitamin B12 yaitu pada panjang gelombang maksimum 361 nm. Kurva kalibrasi larutan vitamin B12 dihasilkan pada panjang gelombang maksimum 361 nm yaitu pada konsentrasi 10 ppm diperoleh absorben sebesar 0,203. Pada konsentrasi 20 ppm didapat absorben yaitu 0,416. Pada konsentrasi 30 ppm didapat absorben 0,610. Pada konsentrasi 40 ppm didapat absorben yaitu 0,806 dan pada konsentrasi 50 ppm diperoleh absorben sebesar 1,029. Kadar yang di peroleh dari vitamin B12 sample adalah sebesar 98,335%.

4.2 Saran Pada saat percobaan lakukan semua pengerjaaan dengan hati-hati, lebih teliti dan lebih sabar untuk mengurangi kesalahan pengamatan dan pengerjaan sehingga akan mempengaruhi terhadap hasil percobaan. Pada saat pengerjaan harus lebih teliti dan lebih sabar agar hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan. Pada saat pemipetan harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan prosedur agar volume yang didapat sesuai dengan yang diharapkan.