5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Miomektomi adalah pengambilan mioma saja tanpa pengangkatan uterus. Apabila wanita sudah dilakukan miomektomi kemungkinan dapat hamil sekitar 30-50%. Dan perlu disadari oleh penderita bahwa setelah dilakukan miomektomi harus dilanjutkan histerektomi. (Sarwono, 2005) Miomektomi dilakukan dengan pertimbangan jika diharapkan pada proses selanjutnya penderita masih menginginkan keturunan. Apabila miomektomi dikerjakan karena alasan keinginan memperoleh keturunan, maka kemungkinan akan terjadinya kehamilan setelah miomektomi berkisar ± 30% sampai 50%. Selain alasan tersebut, miomektomi juga dilakukan pada kasus mioma yang mengganggu proses persalinan. Metode lain dari miomektomi adalah dengan ekstirpasi yang dilanjutkan dengan curetage. Metode ini dilakukan pada kasus mioma geburt dengan melakukan ekstirpasi lewat vagina. (Sarwono, 2005) Pasien mungkin memerlukan operasi sesar pada kehamilan selanjutnya. Terdapat risiko sekitar 1% untuk dilakukannya histerektomi jika terdapat komplikasi pendarahan hebat yang tidak teratasi saat tindakan miomektomi tersebut. Menurut Dr.dr. T Z Jacoeb SpOG, miomektomi (pengangkatan miom) biasanya merupakan pilihan bagi penderita yang belum mengalami menopause dan memiliki rencana untuk hamil lagi karena biasanya kesuburan tetap terjaga. Miomektomi ini dapat dilakukan

A. Latar Belakang - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-zuharmaksu... · Miomektomi dilakukan dengan pertimbangan jika diharapkan pada proses selanjutnya

  • Upload
    doquynh

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: A. Latar Belakang - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-zuharmaksu... · Miomektomi dilakukan dengan pertimbangan jika diharapkan pada proses selanjutnya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Miomektomi adalah pengambilan mioma saja tanpa pengangkatan uterus. Apabila wanita

sudah dilakukan miomektomi kemungkinan dapat hamil sekitar 30-50%. Dan perlu disadari

oleh penderita bahwa setelah dilakukan miomektomi harus dilanjutkan histerektomi.

(Sarwono, 2005)

Miomektomi dilakukan dengan pertimbangan jika diharapkan pada proses selanjutnya

penderita masih menginginkan keturunan. Apabila miomektomi dikerjakan karena alasan

keinginan memperoleh keturunan, maka kemungkinan akan terjadinya kehamilan setelah

miomektomi berkisar ± 30% sampai 50%. Selain alasan tersebut, miomektomi juga

dilakukan pada kasus mioma yang mengganggu proses persalinan. Metode lain dari

miomektomi adalah dengan ekstirpasi yang dilanjutkan dengan curetage. Metode ini

dilakukan pada kasus mioma geburt dengan melakukan ekstirpasi lewat vagina. (Sarwono,

2005)

Pasien mungkin memerlukan operasi sesar pada kehamilan selanjutnya. Terdapat risiko

sekitar 1% untuk dilakukannya histerektomi jika terdapat komplikasi pendarahan hebat yang

tidak teratasi saat tindakan miomektomi tersebut.

Menurut Dr.dr. T Z Jacoeb SpOG, miomektomi (pengangkatan miom) biasanya

merupakan pilihan bagi penderita yang belum mengalami menopause dan memiliki rencana

untuk hamil lagi karena biasanya kesuburan tetap terjaga. Miomektomi ini dapat dilakukan

Page 2: A. Latar Belakang - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-zuharmaksu... · Miomektomi dilakukan dengan pertimbangan jika diharapkan pada proses selanjutnya

jika ukuran miom semakin membesar atau menyebabkan gejala yang tidak dapat ditolerir

oleh penderita.

DeCherney dkk melakukan survei per telepon ke 300 wanita berusia 25-30 tahun yang

telah menjalani miomektomi dalam 2 tahun terakhir. Hasil: secara umum, 74% dari pasien-

pasien tersebut mengalami letih sedang sampai berat dalam minggu-minggu pertama setelah

operasi. Letih terjadi lebih sering dan menetap dua kali lebih lama dari nyeri (gejela tersering

kedua) yang dialami oleh 63% pasien. Letih merupakan keluhan yang paling mengganggu

aktivitas harian (37%) dan juga berkontribusi terhadap perasaan putus asa (52%), terhadap

depresi (37%), dan terhadap kesukaran berkonsentrasi (42%). Pasien yang bekerja saat

operasi kehilangan rata-rata 5.8 minggu kerja; 69% dari yang disurvei membutuhkan

bantuan perawatan dua minggu atau lebih. Kesimpulan: Letih kerap dijumpai pasca

miomektomi dan memiliki dampak negatif terhadap fisik, psikososial dan ekonomi pasien

selama pemulihan.

Perawat sebagi bagian integral dari pelayanan kesehatan memiliki peranan yang besar

dalam proses penyembuhan penderita. Sehingga perawat harus mampu melakukan asuhan

keperawatan yang benar pada pasien miomektomi ini.

Bersadarkan keterangan diatas, penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini

perawatan asuhan keperawatan pada Ny. S post miomektomi di IRNA B3 Ginekologi RSUP

Dr. Kariadi Semarang dan mengikutsertakan keluarga klien dalam penyuluhan kesehatan

tentang pentingnya kesehatan. Untuk itu haruslah dilakukan tindakan keperawatan pada klien

dan kematian pada klien mioma uteri dapat ditekan.

Penulis mengambil judul Karya Tulis Ilmiah Post Miomektomi karena penulis ingin

menguasai Asuhan Keperawatan Post Miomektomi secara lebih dalam.

Page 3: A. Latar Belakang - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-zuharmaksu... · Miomektomi dilakukan dengan pertimbangan jika diharapkan pada proses selanjutnya

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mendeskripsikan Asuhan Keperawatan pada klien Ny. S dengan Post

Miomektomi diruang IRNA B3 Ginekologi RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan

melakukan pendekatan proses keparawatan dari tahap pengkajian, perumusan diagnosa,

perencanaan, implementasi sampai dengan evaluasi.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk menggambarkan hasil pengkajian pada klien dengan Post Miomektomi pada Ny.

S

b. Menggambarkan diagnosa keperawatan yang muncul pada klien Post Miomektomi

pada Ny. S

c. Menggambarkan rencana asuhan keperawatan pada klien Post Miomektomi pada Ny. S

d. Menggambarkan tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah diagnosa

keperawatan klien dengan Post Miomektomi pada Ny. S

e. Menggambarkan hasil evaluasi keperawatan pada klien dengan Post Miomektomi pada

Ny. S

C. Metode dan Teknik Penulisan

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriptif

pengumpulan data dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan, perencanaan,

implementasi, dan evaluasi. Teknik penulisan yang digunakan meliputi :

Page 4: A. Latar Belakang - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-zuharmaksu... · Miomektomi dilakukan dengan pertimbangan jika diharapkan pada proses selanjutnya

1. Observasi

Teknik observasi serta tindakan pengawasan, pengamatan untuk mencapai hal–hal

yang berhubungan dengan keadaan klien dengan melaksanakan tindakan secara langsung

pada klien sesuai masalah yang dihadapi.

2. Wawancara / interview

Untuk mengumpulkan data melakukan wawancara yaitu dengan memberikan tanya

jawab secara lansung antara perawat dengan klien dan keluarga.

3. Studi Pustaka

Penulis mempelajari buku – buku pustaka, internet jurnal untuk menjadi pedomannya.

4. Studi Dokumentasi

Mempelajari catatan medik klien sehingga salah satu sumber data dan laporan harian

mengenai keadaan klien.

D. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang karya tulis ilmiah ini, penulis

memberikan sistematika sebagai berikut :

Bab I, Pendahuluan berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan,

sistematika penulisan.

Bab II, Konsep dasar terdiri dari pengertian, anatomi dan fisiologi, etiologi / predisposisi,

patofisiologi, manifestasi klinik, penatalaksanaan, komplikasi, pengkajian fokus, pathways

keperawatan, fokus intervensi dan rasional.

Page 5: A. Latar Belakang - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-zuharmaksu... · Miomektomi dilakukan dengan pertimbangan jika diharapkan pada proses selanjutnya

Bab III, Tinjauan kasus meliputi tentang laporan hasil dari asuhan keperawatan pada

klien post miomektomi pada Ny. S meliputi tahap pengkajian, diagnosa keperawatan,

perencanaan, implementasi dan evaluasi.

Bab IV, Merupakan pembahasan yang membandingkan dengan cara hasil asuhan

keperawatan atau yang dilakukan dengan pengolahan klien Post Miomektomi pada Ny. S

Bab V, Penutup yang berisikan tentang kesimpulan dan saran – saran tentang kasus yang

digunakan sebagai bahan pemikiran bersama untuk masa yang akan datang.