23
Dosen: Prof. Dr. Aminuddin IlmarS.H.M.H Tugas : Hukum Investasi dan Pasar Modal BENTUK BENTUK KERJA SAMA PENANAMAN MODAL DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 Budi Meisa (P 3600 214 023) Program Magister Kenotariatan Univesitas Hasanuddin Makassar i

ABUDI INVS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bentuk

Citation preview

Dosen: Prof. Dr. Aminuddin IlmarS.H.M.H

Tugas : Hukum Investasi dan Pasar ModalBENTUK BENTUK KERJA SAMA

PENANAMAN MODAL

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3

Budi Meisa(P 3600 214 023)

Program Magister Kenotariatan

Univesitas Hasanuddin

Makassar

2015Kata PengantarAssalamualaikum Wr.Wb

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah biologi tentang limbah dan pemanfaatannya dengan baik.

Adapun makala tentang BENTUK-BENTUK KERJASAMA PENANAMAN MODAL ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ilmiah biologi ini.Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ilmiah biologi tentang limbah dan pemanfaatannya ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.Makassar, 10 maret 2015Budi meisa DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

ii

BAB I PENDAHULUAN

1

Latar Belakang Masalah

1

BAB II PEMBAHASAN

4Bentuk Bentuk Kerjasama Penanaman modal

4

A. Joint Ventura

5a. Joint Enterprise

7b. Kontrak Karya

8c. Production Sharing

9d. Penanaman Modal Dengan Dics-Rupiah

10e. Penanaman Modal Dengan Kredirt Investasi 11f. Portfolio Investment

11

BAB III PENUTUP 12DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Salah satu tujuan pembentukan pemerintah Negara adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Amanat tersebut, antara lain, telah dijabarkan dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan merupakan amanat konstitusi yang mendasari pembentukan seluruh peraturan perundang-undangan dibidang perekonomian. Konstitusi mengamanatkan agar pembangunan ekonomi nasional harus bedasarkan prinsip demokrasi yang mampu menciptakan terwujudnya kedaulatan ekonomi Indonesia. Keterkaitan pembangunan ekonomi dengan pelaku ekonomi kerakyatan dimantapkan lagi dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia Nomor XVI Tahun 1998 tentang politik ekonomi dalam rangka demokrasi ekonomi sebagai sumber hukum materiil. Dengan demikian, pengembangan penanaman modal bagi usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi menjadi bagian dari kebijakan dasar penanaman modal.

Berkaitan dengan hal tersebut, penanaman modal harus menjadi bagian dari penyelenggaraan perekonomian nasional dan ditempatkan sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan, meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional, mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan, serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu sustem perekonomian yang berdaya saing.Tujuan penyelenggaraan penanaman modal hanya dapat tercapai apabila factor penunjang yang menghambat iklim penanaman modal dpat diatasi, antara lain melalui perbaikan koordinasi pemerintah pusat dan daerah, penciptaan birokrasi yang efesien, kepastian hukum dibidang usaha kondusif di bidang ketenagakerjaan dan keaman berusaha. Dengan perbaikan berbagai actor penunjang tersebut diharapkan realisasi penanaman modal akan membaik secara signifikan.

Pada peningkatan penanaman modal khusnya penanaman modal asing di Indonesia sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 Jo. Undang-undang Nomor 11 tahun 1970 tentang enanmam modal asing, undang-undang Nomot 6 tahun 1968 Jo Undang-Undang Nomot 12 tahun 1970 tentang penanaman modal daam negeri, kemudian diubah dengan undang-undang nomor 25 tahun 2007 Tentang Penanamam modal. Undang-undang nomor 2 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, mendefenisikan penanama modal secara langsung (direct Invesment). Penanaman modal langsung dilakukan oleh para pemilik modal dengan cara membentuk perusahaan sendiri, menyediakan dana, dan menjalankan usaha tersebut.

Penanaman modal harus menjadi bagian dari penyelengaraan perekonomian nasional dan ditempatkan sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, nasional, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional, mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu system perekonomian yang berdaya saing.

Modal asing yang dibawah oleh investor merupakan hal yang sangat penting sebagai alat untuk mengintegrasikan ekonomi global. Selain itu, kegiatan investasi akan memberikan dampak positif bagi negarra penerima modal, seperti mendorong pertumbuhan bisni adanya supplu tekonologi dari investor baik dalam bentuk proses produksi maupun teknologi permesinan, dan menciptakan lapang kerja.

Terhadap modal asing yang dibawah investor tersebut sangatlah tidak efektif apabila modal asing tersebut tidak di pergunakan baik mereka secara individu yang melakukan kerja sama ataukah antara investor asing yang mempunyai perusahaan yan melakukan kerja sama dengan perusahaan lain yang membutukan penambahan modal atau dilakukan penanaman modal di perusahaannya, Sehubungan dengan adanya modal asing yang akan dijadikan suatu penambahan modal maka dlam suatu perusahaan atau suatu instansi yang melakukan kerja sama investasi atau penanaman modal ada beberapa bentu kerja sama penanaman modal.Berdasarkan paragraph tersebut diatas, maka yang menjadi rumusan masalh pada makala saya ini yaitu : bagaimana bentuk-bentuk kerja sama penanama modal pada suatu perusahaan.

Bab II

PEMBAHASAN

Bentuk-Bentuk kerja sama penanaman modal..

Dalam era globalisasi atau lebih sering dikenal dengan era liberalisasi perdagangan dan investasi, kehadiran bentuk kerjasama dalam menjalankan suatu usaha sangat dibutuhkan. Hal ini dimaksudkna untuk kelanggengan dan kelangsungan suatu usaha.

Perkembangan kerjasama pihak asing dengan suatu Negara misalnya Indonesia dengan Negara lain baik dengan pihak pemerintah sendiri atau pihak swasta pada akhir ini berkembangg pesat, perkembangan bentuk kerjasama bukan lagi terbatas pada bentuk kerjasama dagang akan tetapi telah berkembang dalam bentuk penanaman modal, baik disektor jasa, perdagangan dan sector industri. Hal ini tidaklah terlepas dari usaha-usaha pemerintah dalam rangka memperpendek jarak antara Negara-negara sedang berkembang, khusunya Indonesia dengan Negara-negara maju lainnya.

Bentuk-bentuk kerjasama yang dimungkinkan dapat dilakukan dlam berbagai bentuk pada penanaman modal yaitu seperti join Vnetura, joint enterprise, kontrak karya, production sharing, penanaman modal dengan DICS Rupiah, penanaman modal dengan kredit investasi, portofolio investment yang masing-masing bentuk kerjasama tersebut mempunyai perbedaan, keunggulan dan kekuarangan dalam kaitannya dengan para partnernya kerjasama serta negarra Indonesia sebagai Negara penerima modal asing.

Adapun bentuk bentuk kerja sama penanaman modal dalam suatu perusahaan yaitu :

A. JOINT VENTURAJoint ventura adalah suatu unit terpisah yang melibatkan dua atau lebih peserta aktif sebagai mitra. Kadang-kadang juga disebut sebagai aliansi strategis, yang meliputi berbagai mitra, termasuk organisasi nirlaba, sector bisnis dan umum. Dari sudut ekonomi joint ventura adalah suatu persetujuan diantara dua pihak atau lebih untuk melakukan kerjasama dalam suatu kegiatan. Sering kali, suatu joint ventura dilakukan apabila perusahan-perusahaan teknologi yang saling melengkapi ingin menciptakan suatu barang atau jasa yang akan saling memperkuat posisi masing-masing. Adapun dikemukakan oleh friedmen mengenai jointventura bahwa joint ventura dimana suatu perusahaan atau badan hukum baru yang didirikan baik oleh peroroangan, maupun badan hukum swasta asing dengan pihak modal nasional yang mana modal perusahaan joint ventura terdiri dari kwon-how dan modal saham yang disediakan oleh para pihak dengan kekuasaann baik management maupun pengambilan keputusan sesuai dengan banyaknya saham yang ditanam, an para pihak yang mendiriikan perusahaan tersebut tetapp memiliki eksistensi dan kemerdekaan masing-masing

Berbagai macam corak atau variasi joint ventura yang diketemukan dalam praktik aplikasi penanaman modal asing dikemukana sebagai berikut yaitu

1. Technical assistance (servis) contract: suatu bentuk kerja sama yang dilakukan antara para pihak modal asing dan nasional sepanjang yang bersangkut paut dengan skill atau cara kerja (method) misalnya suatu perusahaan modal nasional yang ingin memajukan atau meningkatkan produksinya. Membutuhkan suatu peralatan baru disertai cara kerja atau metode kerja. Dalam hal demikian, maka dibutuhkan technical assistance dari perusahaan modal asing luar diluar negeri dengan cara pembayaran dalam bentuk royalti yakni pembayaran sejumlah uang tertentu yang dapat diambilkan dari penjualan produksi perusahaan yang bersangkutan.

2. Franchise and brand use agreement adalah suatu bentuk kerja sama yang digunakan, apabila suatu perusahaan nasional atau dalam negeri hendak memproduksi suatu barang yang telah memperoleh merek terkenal seperti coca cola, pepsi cola, van houten, McDonalds, Kentucky Fried chiken dan sebagainya

3. Management Contract adalah suatu bentuk usaha kerja sama antara pihak modal asing dan nasional menyangkut pengelolaan suatu perusahaan khusnya dalam hal pengelolaan manajemen oleh pihak modal asing terhadapp suatu perusahaan nasional. Misalnya yang lazim digunakan dalam pembuatan maupun pengelolaan hotel yang bertaraf internasional oleh pihak Indonesia diserahkan kepada swasta luar negeri seperti Hilton Internasional Hotel, Mandarin Internasional dan Hyatt.4. Build, Operation and Transfer (BOT): adalah suatu kerja sama yang relatif masih baru dikenal yang pada pokoknya merupakan suatu kerja sama antara para pihak dimana suatu obyek dibangun, dikelola atau dioperasikan selama jangka waktu tertentu diserahkan kepada pemilik asli. Misalnya : pihak swasta nasional mempunyai gedung atau bangunan mengadakan kerja sama dengan pihak luar negeri untuk membangun suatu Department Store ataupun Hotel dimana biaya pembangunan, perencanaan, pelaksanaan operasinya dilaksanakan oleh pihak asing dengan jangka waktu sesuai kerja sama lalu kemudian diserahkan kepada pihak nasional.B. JOINT ENTERPRISEJoint enterprise adalaha suatu perusahan yang berbentik badan hukum antara pemilik modal asin dan pemilik modal nasional. Join enterprise merupakan suatu perusahaan terbatas yang modalnya terdiri dari modal dalam rupiah maupun modal yang dinyatakan dalam valuta asing. Dengan perkataan lain, kerjasama dalam bentuk ini adalah suatu bentuk kerja sama antara pemilik modal asing dengan pemilik modal nasional yang dituangkan dalam badan hukum Indonesia yang bertujuan menjalankan kegiatan usaha diwilayah tujuan investasi.

Pada permulaa berlakunya Undang-Undang Nomot 1 tahun 1967, tampaknya bentuk usaha kerja sama ini yang paling dikehendaki oleh para pihak khusunya penanaman modal asing. Alasan yang mendasarinya yaitu:

1. Setiap usaha di Indonesia memerlukan rupiah untuk pembayaran barang-barang yang lebih murah dan mudah diperoleh diindonesia. Juga untuk pembayaran gaji pegawai dan lain lain pengeluaran dibutuhkan rupiah oleh penanaman modal asing

2. Penanama modal asingg tidak perlu menanamkan modal dalam bentuk valuta asing, tetapi modal asiinh dapat berbentuk mesin-mesing atau lain hasil produksi penanaman modal asing itu. Sehingga penanaman modal asing diindonesia oleh penanaman modal asing itu telah mengahasilkan efek yang menguntungkan, yaitu bahwa tidak hanya dapat membayangkan dapat memperoleh keuntungan dalam masa yang akan datan, akan tetapi pada saat ia diizinkan memasukkan mesin-mesinya (barang modal) ke indonesia dengan bebas bea masuk, maka ia pun telah mengekspor barang-barangnya ke luar negeri tanpa membayar pajak impor untuk itu.3. Dengan bekerja sama dengan pengusaha nasional, apalagi yang telah berpengalaman, maka oenanam modal asing itu dapat mengecilkan resiko seminimal mungkin, sehingga sebenarnya penanaman modal diindonesia lebih merupakan pemberian kredit dari pada penanaman modal asing yang langsung (direct invesments

C. KONTRAK KARYA

Kontrak karya sebagai suatu bentuk usaha kerja sama antara penanaman modal asing dan nasional, terjadi apabila penanam modal asing membentuk badan hukum Indonesia dan badan hukum ini mengadakan kerjasama dengan suatu badan hukum menggunakan modal nasional. Bentuk kerja sama kontrak karya ini hanya terdapat dalam perjanjian kerja sama antara Badan Hukum Milik Negara (BUMN) seperti: Kontrak Karya antara PN, Pertamina dengan PT.Caltex Pacific Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari Caltex International Petroleum yang berkedudukan di Amerika Serikat.

Ditinjau dari segi penanaman modal asing sendiri, maka cara tersebut sering lebih memuaskan, oleh karena masing-masing pihak dengan demikian dapat mengadakan pembukuan dan kebijaksanaan yang terpisah. Kesulitankesulitan yang dihadapi di dalam suatu perusahaan campuran, berhubung dengan perbedaan pembukuan dalam rupiah dan pembukuan dalam valuta asing atau berhubung dengan perbedaan pendapat mengenai manajemen perusahaan dengan demikian lebih mudah dapat dihindari. Menurut Sunaryati Hartono oleh karena negara tidak menjadi pemilik daripada bumi dan air dan kekayaan alam Indonesia, akan tetapi hanya mempunyai hak untuk menguasai saja. Oleh sebab itu, perusahaan negara (BUMN) juga hanya paling banyak dapat mengadakan perjanjian dengan pihak lain (asing) untuk mengerjakan pengolahan (eksploitasi dan eksploirasi) untuk dan atas nama perusahaan negara tersebut. Perjanjian semacam itu disebutnya dengan nama kontrak karya, yang memberi tugas dan kewajiban (dan karena itu hak) kepada pihak lain untuk menggali dan mengolah tanah yang menjadi kuasa pertambangan perusahaan tersebut. Adapun besarnya imbalan tergantung dari hasil perjanjian kontrak karya tersebutAdanya berbagai bentuk dan corak kontrak karya dalam kerja sama antara modal asing dengan modal nasional disebabkan adanya beberapa pertimbangan diantaranya keleluasaan pihak asing untuk melakukan perjanjian kerja sama dengan perusahaan negara (BUMN) yang sudah terjamin kepercayaannya oleh karena ditopang dengan unsur negara didalamnya, penguasaan dimulai dari manajemen sampai kepada pemasaran tetap berada di tangan penanaman modal asing

D. PRODUCTION SHARING Menurut Sunaryati Hartono cara dengan production sharing ini sebelum UU Nomor 1 Tahun 1967, yaitu dengan terhapusnya UU Penanaman Modal Asing tahun 1965 oleh UU No. 16 Tahun 1965 boleh dikatakan merupakan satu satunya cara yang terpenting dilakukan oleh perusahaan-perusahaan negara. Karena penanaman modal asing sudah dilarang dengan UU No. 16 Tahun 1965 itu, maka untuk memenuhi kebutuhan akan modal dan alat perlengkapan dari luar negeri, dipikirkan orang suatu bentuk kredit yang dinamakan production sharing atau bagi hasil.

Dinamakan suatu production sharing atau bagi hasil, oleh karena kredit yang diperoleh dari pihak asing ini beserta bunganya akan dikembalikan dalam bentuk hasil produksi perusahaan yang bersangkutan yang biasanya dikaitkan dengan suatu ketentuan mengenai kewajiban perusahaan Indonesia untuk mengekspor hasilnya kepada negara pemberi kredit. Dengan kata lain, bahwa production sharing adalah suatu perjanjian kerja sama kredit antara modal asing dengan pihak Indonesia untuk mengekspor hasilnya kepada negara pemberi kreditE. PENANAMAN MODAL DENGAN DICS-RUPIAHDibandingkan dengan kerjasama production sharing, maka penanaman modal asing dengan DICS-Rupiah ini merupakan suatu bentuk campuran atau variasi antara kredit dengan penanaman modal. Jika pada production sharing suatu perusahaan (nasional) Indonesia memperoleh modal asing dalam bentuk kredit, maka penanaman modal asing dengan DISC-Rupiah ini kredit modal asing yang telah harus dikembalikan kepada kreditornya oleh pihak Indonesia dengan adanya ketentuan Instruksi Presidium Kabinet nomor 28/EK/IN/5/1967 yang pada prinsipnya menyatakan bahwa tagihan-tagihan para kreditor asing yang menyangkut utang-utang yang tidak dijamin oleh pemerintah asing dapat diubah menjadi penanaman modal asing di Indonesia. Kebijakan tersebut dinamakan dengan Debt Investment Conversation Scheme (DISC), oleh sebab itu pelunasan utang-utang tersebut diatas, yang semula diperhitungkan berdasarkan valuta asing tetapi dibayar dengan rupiah terjadi dengan DISC-Rupiah yang merupakan Kertas Pembendaharaan Negara berbunga 3 % setahun. Menurut Ismail Sunny, apabila kreditornya sendiri yang menggunakan DISC-Rupiah, maka akan dicatat sebagai modal adalah jumlah utang Republik Indonesia yang telah dihapuskan dengan pembayaran berupa DISC, pencatatan mana dilakukan dengan valuta asingF. PENANAMAN MODAL DENGAN KREDIT INVESTASIAdanya penanaman modal dengan menggunakan kredit investasi adalah merupakan kebijaksanaan pemerintah pada tahun 1970 dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Negara Ekonomi, Keuangan dan Industri Nomor 21/MENKUIN/4/1970. Dimana di dalam bidang penanaman modal tidak dapat dipisahkan dengan tegas, oleh karena kredit luar negeri dapat menjadi penanaman modal asing di dalam negeri. Dalam kenyataannya tampak bahwa kredit luar negeri investasi menjadi modal nasional yang setelah bergabung dengan modal asing dalam joint venture dapat digolongkan menjadi penanaman modal asing meskipun jalan yang ditempuh sangat berbelit-belit. Dalam praktek penanaman modal dengan kredit investasi ini banyak dilakukan oleh para pemodal dalam negeri untuk membiayai setiap proyeknya yang ada di Indonesia.G. PORTFOLIO INVESMENTPortfolio Investment merupakan penanaman modal yang dilakukan melalui pembelian saham atau efek suatu perusahaan yang sudah berdiri, melalui bursa saham atau bursa efek. Pembelian saham dapat dilakukan melalui bursa baik melalui penawaran umum maupun melalui penempatan modal pihak ketiga dalam perusahaan (strategic partner atau direct placement)BAB IIIPENUTUP

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makala ini bentuk bentuk kerjasama penanaman modal yang terdiri dari:1. JOINT VENTURA

2. JOINT ENTERPRISE

3. KONTRAK KARYA

4. PRODUCTION SHARING

5. PENANAMAN MODAL DENGAN DICS-RUPIAH

6. PENANAMAN MODAL DENGAN KREDIT INVESTASI

7. PORTFOLIO INVESTMENTKEPUSTAKAAN Sunarjati Hartono, Beberapa Masalah Transnasional Dalam Penanaman Modal Asing di Indonesia, Binacipta, Jakarta, 1972

Prof. Dr. Aminuddin Ilmar, S.H,M.H, hukum Penanaman Modal Di Indonesia, Kencana, Jakarta 2006PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODALiii