ADART IATSRI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ADART IATSRI

Citation preview

IKATAN ALUMNI TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

MUKADDIMAH

Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Ikatan Alumni Teknik Pertambangan (IKATBANG) Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang melalui Musyawarah Besar (Mubes) III di Palembang pada 30 Maret 2002 telah melakukan perubahan nama menjadi Ikatan Alumni Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya di singkat IATSRI .

Bahwa Alumni Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya adalah bagian dari Alumni Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya yang tidak terpisahkan dari Alumni Universitas Sriwijaya yang sadar akan hak dan kewajibannya serta peranan dan tanggung jawab kepada Bangsa dan Negara. Bertekad memberikan dharma baktinya untuk mewujudkan nilai-nilai Ke-Tuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta mewujudkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Bahwa untuk meningkatkan daya guna dalam pengab-diannya kepada Bangsa dan Negara serta untuk mengembang-kan dan mempertinggi ilmu teknik umumnya dan ilmu teknik pertambangan khususnya, Ikatan Alumni Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya (IATSRI) merasa perlu menghimpun diri dalam satu organisasi yang digerakkan dengan pedoman berbentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Demikianlah semoga Allah SWT selalu memberi berkah dan Hidayah-NYA.

Palembang, 10 Juni 2004

Ketua Umum, Sekretaris Umum,

DR. IR. H. M. TAUFIK TOHA, DEA IR. A. TAUFIK ARIEF, MS

ANGGARAN DASAR

BAB I

N A M A

Pasal 1

Organisasi ini bernama Ikatan Alumni Teknik Pertambangan Universiitas Sriwijaya disingkat IATSRI.

BAB II

WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 2

Ikatan Alumni Teknik Pertambangan Unsri (IATSRI) didirikan di Kampus Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang pada tanggal 24 Juli 1984 untuk waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3

1. Sekretariat Pusat IATSRI berkedudukan di Palembang;

2. Sekretariat Wilayah IATSRI terdiri dari :

a. Wilayah Jabotabek berkedudukan di Jakarta;

b. Wilayah diluar Jabotabek berkedudukan dibukota Provinsi;

BAB III

AZAS DAN TUJUAN

Pasal 4

Azas

Ikatan Alumni Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya berazaskan Pancasila dan UUD 1945.

Pasal 5

Tujuan

Ikatan Alumni Teknik Pertambangan Unsri bertujuan Membina dan menyatukan Alumni, menuju Alumni yang profesional di bidang pertambangan dan energi dalam rangka menyongsong era otonomi daerah.

BAB IV

U S A H A

Pasal 6

Tujuan tersebut pada Pasal 5 Anggaran Dasar ini dicapai dengan usaha-usaha :

a. Mengembangkan potensi kreatif di bidang teknik pertambangan dan energi;

b. Berperan aktif di bidang dunia pertambangan untuk menopang pembangunan bangsa dan negara dengan partisipasi yang konstruktif dan kreatif;

c. Membantu dan melaksanakan usaha-usaha untuk kemajuan pendidikan dan penyelidikan di lapangan teknik pertambangan dalam arti yang seluas-luasnya;

d. Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan badan-badan dan organisasi-organisasi lain yang mempunyai sifat/ tujuan yang sama, baik di dalam maupun di luar negeri;

e. Melaksanakan usaha-usaha dan membantu usaha-usaha para anggota.

BAB V

KEANGGOTAAN

Pasal 7

1. Keanggotaan IATSRI terdiri dari :

a. Anggota Biasa;

b. Anggota Kehormatan.

2. Yang dapat menjadi anggota IATSRI adalah Alumni Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya dan atau yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat IATSRI;

3. Syarat-syarat keanggotaan ditetapkan dengan Anggaran Rumah Tangga IATSRI.

BAB VI

STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 8

Kekuasaan Tertinggi dipegang oleh Musyawarah Besar (MUBES), Musyawarah Wilayah (MUSWIL) atau Rapat Anggota.

Pasal 9

Kepemimpinan organisasi dipegang oleh Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah.

BAB VII

PENDANAAN

Pasal 10

Pendanaan IATSRI diperoleh dari :

a. Iuran Anggota;

b. Sumbangan yang tidak mengikat;

c. Usaha-usaha yang sah.

BAB VIII

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 11

a. Perubahan Anggaran Dasar IATSRI hanya dapat diubah oleh MUBES;

b. Untuk mengubah Anggaran Dasar IATSRI sekurang-kurangnya dihadiri oleh 2/3 Pengurus Pusat dan Wakil dari Wilayah;

c. Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari anggota yang hadir.

BAB IX

PEMBUBARAN ORGANISASI DAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 12

Pembubaran Organisasi

Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh MUBES yang secara khusus diadakan untuk itu dan dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 Pengurus Pusat dan Wakil Wilayah.

Pasal 13

Semua keputusan diambil atas dasar musyawarah mufakat dan jika tidak tercapai kata mufakat, maka diadakan pemungutan suara atas dasar suara terbanyak.

BAB X

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 14

a. Hal-hal yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar dan atau Anggaran Rumah Tangga diatur dalam Peraturan-peraturan organisasi;

b. Peraturan-peraturan tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IATSRI;

c. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. DITETAPKAN DI : PALEMBANG

PADA TANGGAL : 15 JANUARI 2014ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I

KEANGGOTAAN

Pasal 1

Anggota Biasa

Alumni Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya yang mencatatkan namanya dan telah memenuhi persyaratan.

Pasal 2

Anggota Kehormatan

a. Orang yang telah berjasa kepada IATSRI yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat atau MUBES;

b. Tokoh, para Ahli Pertambangan dan Energi.

Pasal 3

Hak dan Kewajiban Anggota

a. Setiap Anggota Biasa mempunyai kewajiban untuk mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan-peraturan Organisasi dan Keputusan-keputusan yang sah dari Pengurus;

b. Setiap Anggota Biasa mempunyai kewajiban untuk menjunjung tinggi dan menjaga nama baik organisasi;

c. Setiap Anggota Biasa mempunyai hak suara, hak memilih dan hak dipilih dan untuk turut serta dalam segala kegiatan organisasi IATSRI;

d. Setiap Anggota Biasa, Anggota Kehormatan mempunyai hak mengajukan saran/usul atau pertanyaan dan kegiatan lainnya yang bersifat umum secara tertulis kepada Pengurus.

BAB II

SKORSING DAN PEMBERHENTIAN

Pasal 4

Anggota dapat diskorsing dan diberhentikan jika :

a. Bertindak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan IATSRI, baik secara individual maupun atas nama jabatan;

b. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik IATSRI baik secara individual maupun atas nama jabatan.

Pasal 5

Anggota kehilangan keanggotaannya karena :

a. Meninggal dunia;

b. Atas permintaan sendiri;

c. Diberhentikan.

Pasal 6

Tata cara skorsing atau pemberhentian :

a. Tuntutan skorsing atau pemberhentian anggota dapat diajukan oleh Pengurus Wilayah segera membentuk sidang atau forum untuk itu;

b. Jika Pengurus Wilayah tidak dapat melakukan hal-hal tersebut, maka Pengurus Wilayah berkewajiban menyampaikan hal tersebut kepada Pengurus Pusat;

c. Pengurus Pusat IATSRI dapat melakukan skorsing / pember-hentian secara langsung terhadap anggota / pengurus IATSRI jika diketahui melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD / ART);

d. Skorsing/pemberhentian terhadap anggota/pengurus diusahakan dengan suatu peringatan terlebih dahulu.

Pasal 7

Pembelaan dan pencabutan skorsing/pemberhentian :

a. Anggota/Pengurus dikenakan skorsing/pemberhentian diberi- kesempatan membela diri dalam MUBES atau forum yang di-tunjuk untuk itu;

b. Apabila yang bersangkutan tidak menerima putusan konferensi forum yang ditunjuk untuk itu, maka dapat mengajukan/memin-ta banding dalam Kongres IATSRI sebagai penbelaan terakhir;

c. Putusan skorsing/pemberhentian yang diambil dalam MUBES, MUSWIL IATSRI atau forum yang ditunjuk untuk itu, dianggap sah apabila disetujui sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Pengurus Pusat dan Wakil Wilayah;

d. Prosedur pembelaan dan pencabutan skorsing/pemberhentian diatur dalam suatu peraturan organisasi.

BAB III

ORGANISASI DAN PIMPINAN

Pasal 8

Struktur Organisasi

a. MUBES merupakan Musyawarah utusan Wilayah-wilayah;

b. MUBES merupakan kekuasaan tertinggi organisasi;

c. MUBES diselenggarakan 3 (tiga) tahun sekali;

d. Dalam keadaan luar biasa MUBES dapat diselenggarakan menyimpang dari ayat c pasal ini;

e. Setiap kegiatan MUBES diusahakan melaksanakan kegiatan Seminar;

f. Perlu diadakannya Pertemuan Tahunan.

Pasal 9

Kekuasaaan / Wewenang

a. Menetapkan AD / ART, Pedoman-pedoman Pokok dan Garis-garis Besar peraturan-peraturan organisasi

b. Memilih seorang Ketua Umum guna membentuk Pengurus Pusat

c. Memilih Koordinator Wilayah guna membentuk Kepengurusan Wilayah;

d. Menetapkan tempat, pelaksana dan waktu penyelenggaraan MUBES berikutnya.

Pasal 10

Tata Tertib Musyawarah Besar (MUBES)

a. Peserta Mubes terdiri dari Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah dan Badan Koordinasi anggota IATSRI serta Undangan Pengurus Pusat;

b. Pengurus Pusat adalah penanggungjawab penyelenggara Mubes;

c. Peserta utusan mempunyai hak suara dan bicara, sedangkan peserta peninjau hanya mempunyai hak bicara;

d. Pimpinan Sidang Pleno Mubes dipilih dari peserta oleh peserta utusan dan berbentuk Presidium;

e. Mubes dapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari 2/3 Pengurus Pusat dan Wakil Wilayah;

f. Apabila pada ayat e pasal ini tidak terpenuhi, maka diundurkan selama 1x24 jam dan setelah itu dinyatakan sah;

g. Banyaknya peserta utusan Wilayah dan peninjau dalam Mubes ditetapkan oleh Pengurus Pusat.

Pasal 11

Status Musyawarah Wilayah

a. Muswil merupakan mengawali utusan komisariat;

b. Muswil diselenggarakan 1 (satu) kali setiap dua tahun;

c. Muswil dalam hal tertentu dapat diselenggarakan menyimpang dari ayat b pasal ini, inisiatif satu komisariat atau anggota biasa dengan persetujuan sekurang-kurangnya melebihi separuh jumlah komisariat / anggota biasa.

Pasal 12

Kekusaan / Wewenang

a. Menetapkan Program Kerja Wilayah;

b. Memilih Pengurus Wilayah;

c. Memilih calon penyelnggara Muswil berikutnya

d. Ketetapan-ketetapan Muswil disesuaikan dengan ketetapan-ketetapan Mubes IATSRI serta Pedoman-pedoman Pokok dan Kebijaksanaan organisasi.

Pasal 13

Tata Tertib Musyawarah Wilayah (MUSWIL)

a. Peserta Muswil terdiri dari Pengurus Wilayah dan Undangan Pengurus Wilayah;

b. Pengurus Wilayah adalah penanggungjawab Muswil;

c. Peserta utusan/anggota biasa mempunyai hak suara dan bicara, sedangkan peninjau hanya mempunyai hak bicara;

d. Pimpinan Sidang Pleno Muswil dipilih dari peserta utusan dan berbentuk presidium;

e. Muswil baru dapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari 2/3 Pengurus Pusat dan Wakil dari Wilayah;

f. Apabila pada ayat e pasal ini tidak terpenuhi, maka Muswil diundurkan selama 1x24 jam dan setelah itu dinyatakan sah;

g. Setelah laporan kerja Pengurus Wilayah diterima oleh Muswil, maka Pengurus Wilayah dinyatakan demisioner

Pasal 14

Ikatan Alumni Teknik Pertambangan Unsri (IATSRI) dalam operasionalnya mempunyai struktur pimpinan sebagai berikut :

1. Pengurus Pusat adalah badan/instansi kepemimpinan tertinggi organisasi;

2. Masa jabatan Pengurus Pusat adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat pelantikan pengurus dan serah terima jabatan dari pengurus demisioner.

Pasal 15

Personalia Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah :

a. Formasi Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris dan Bendahara;

b. Yang dapat menjadi Pengurus Pusat adalah anggota biasa dan mempunyai motivasi yang tinggi untuk memajukan organisasi IATSRI;

c. Masa jabatan Ketua Umum selama 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu priode berikutnya;

d. Apabila Ketua Umum tidak dapat menjalankan tugasnya/non aktif, maka dapat diangkat pejabat Ketua umum oleh Sidang Pleno Pengurus Pusat.

Pasal 16

Tugas dan Kewajiban Pengurus Pusat / Pengurus Wilayah :

a. Melaksanakan hasil-hasil Ketetapan Mubes dan Muswil

b. Segera menyampaikan kepada IATSRI segala ketetapan dan perubahan-perubahan yang penting, yang berhubungan dengan IATSRI;

c. Pengurus Pusat bertanggungjawab kepada Mubes IATSRI;

d. Pengurus Wilayah bertanggungjawab kepada Pengurus Pusat;

e. Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah baru dapat menjalankan tugasnya setelah dilakukan serah terima dengan Pengurus Demisioner.

BAB IV

DEWAN PENASEHAT

Pasal 17

Tugas dan Kewajiban

a. Banyaknya Anggota Dewan Penasehat ditentukan oleh Mubes;

b. Mengawasi pelaksanaan AD-ART;

c. Membina organisasi kedalam dan keluar.

BAB V

PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 18

a. Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh Mubes;

b. Keputusan pembubaran organisasi sekurang-kurangnya disetujui oleh 2/3 dari Pengurus Pusat dan Wakil Wilayah;

c. Harta benda IATSRI sesudah dibubarkan harus diserahkan kepada badan atau yayasan yang bertujuan sosial.

BAB VI

PERUBAHAN AD / ART

Pasal 19

a. AD / ART hanya dapat diubah oleh Mubes;

b. Rencana perubahan AD/ART sedapat mungkin disampaikan kepada wilyah-wilayah atau Anggota IATSRI sebulan sebelum Mubes;

c. Keputusan perubahan AD/ART sekurang-kurangnya harus dise-tujui oleh 2/3 Pengurus Pusat dan Wakil Wilayah;

d. AD/ART ini disahkan oleh Musyawarah Besar IATSRI di Palembang tanggal 15 Januari 2014.

BAB VII

PENUTUP

Berkat Rahmat dan Hidayah Tuhan Yang Maha Esa, maka dengan Pedoman Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Insya Allah kita Keluarga Besar Ikatan Alumni Teknik Pertambangan Unsri (IATSRI), akan dapat menjalankan Program Kerja demi kemajuan Alumni Teknik Pertambangan Unsri.