15
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Definisi Aset Tetap Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya tentu harus memiliki aset tetap. Keberadaan aset tetap diharapkan dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi perusahaan di masa sekarang dan masa mendatang, misalnya bangunan, mesin atau kendaraaan yang biasanya mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi. Pengertian aset tetap menurut IAI, PSAK (2007 : 16.2) adalah : Aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, and Paul D. Kimmel (2004) menyatakan: “Plant assets are tangible resources, that are used in the operations ot the business and not intended for sale to customer.” (p. 408) Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aset tetap adalah aset berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, bernilai material, digunakan dalam operasi normal perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual. Sedangkan pengertian aset tetap berupa tanah menurut IAI, PSAK (2007 : 47.2) adalah : Tanah adalah aset berwujud yang diperoleh siap pakai atau diperoleh lalu disempurnakan sampai siap pakai dalam operasi entitas dengan manfaat ekonomis lebih dari setahun, dan tidak dimaksud untuk diperjualbelikan dalam kegiatan operasi normal entitas. 8

AK Bab 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

akuntansi

Citation preview

Page 1: AK Bab 2

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Definisi Aset Tetap

Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya tentu harus

memiliki aset tetap. Keberadaan aset tetap diharapkan dapat memberikan sumbangan

pendapatan bagi perusahaan di masa sekarang dan masa mendatang, misalnya bangunan,

mesin atau kendaraaan yang biasanya mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun

atau satu periode akuntansi.

Pengertian aset tetap menurut IAI, PSAK (2007 : 16.2) adalah :

Aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaanbarang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif;dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, and Paul D. Kimmel (2004) menyatakan: “Plant

assets are tangible resources, that are used in the operations ot the business and not

intended for sale to customer.” (p. 408)

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aset tetap

adalah aset berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, bernilai

material, digunakan dalam operasi normal perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk

dijual.

Sedangkan pengertian aset tetap berupa tanah menurut IAI, PSAK (2007 : 47.2)

adalah :

Tanah adalah aset berwujud yang diperoleh siap pakai atau diperoleh laludisempurnakan sampai siap pakai dalam operasi entitas dengan manfaat ekonomis lebihdari setahun, dan tidak dimaksud untuk diperjualbelikan dalam kegiatan operasi normalentitas.

8

Page 2: AK Bab 2

2

II.2 Karakteristik Aset Tetap

Menurut Hendriksen yang diterjemahkan oleh Widjadjanto (2002 : 339),

karakteristik dari aset tetap adalah :

a. Aset tetap merupakan barang fisik yang dimiliki untuk memperlancar ataumempermudah produksi barang-barang lain dalam kegiatan normalperusahaan.

b. Semua aset tetap mempunyai umur terbatas dan pada akhir umurnya harusdibuang atau diganti. Umur ini dapat merupakan estimasi jumlah tahun yangdidasarkan pada pemakaian dan keausan yang ditimbulkan oleh unsur –unsurnya atau dapat bersifat variabel tergantung pada jumlah penggunaandan pemeliharaannya.

c. Nilai aset tetap berasal dari kemampuannya untuk mengesampingkan pihaklain dalam mendapatkan hak-hak yang sah atas penggunaannya dan bukandari pemaksaan suatu kontrak.

d. Aset tetap seluruhnya bersifat non moneter, manfaatnya diterima daripenjualan jasa-jasa dan bukan dari pengubahannya menjadi sejumlah uangtertentu.

e. Pada umumnya jasa yang diterima dari aset tetap ini meliputi suatu periodeyang lebih panjang dari satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan.

Terdapat tiga karakteristik aset tetap yang dikemukakan oleh Kieso,

Weygandt dan Warfield :

a. They acquired for use in operation and not for sale.Only assets used in normal business operation should be classified as property,plant, and equipment. An idle building is more appropriately classifiedseparately as an investment ;land held by land developers or subdividers isclassified as inventory.

b. They are long term in nature and usually subject to depreciation.Property, land and equipment yield services over a number of years theinvestment in these assets is assigned to future periods through periodicdepreciation charges. The exception is land, which is not depreciated unless amaterial decrease in value occurs, such as a loss in fertility of agriculture landbecause of poor crop rotation, drought, or soil erosion.

c. They posses physical substance.Property, plant and equipment are characterized by physical existence ofsubstance and thus are differentiated from intangible assets, such as patents orgoodwill. Unlike raw material, however property, plant and equipment do notphysically because part of product held for resale. (Kieso, Weygandt andWarfield, 2004 : 470).

Page 3: AK Bab 2

Karakteristik aset tetap menurut IAI, PSAK (2007 : 16.2) :

1. Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas;

2. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

II.3. Klasifikasi Aset Tetap

Aset tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat diklasifikasikan

berdasarkan umurnya, substansinya, cara penyusutan/ depresiasinya dan jenis

fisiknya. Secara akuntansi, aset tetap harus diklasifikasikan berdasarkan pada

karakteristik fisik mereka. Aset tertentu dengan karakteristik yang sama dapat

digabungkan ke dalam satu akun saja (single account).

Menurut Harahap (2002 : 22) aset tetap dapat dikelompokkan dalam berbagai

cara, antara lain :

1. Berdasarkan umurnya aset tetap dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:a. Limited Life Plant Equipment adalah seluruh Plant Equipment yang

memiliki umur terbatas misalnya bangunan, mesin, peralatan dan lain-lain. Karena Plant Equipment ini memiliki umur terbatas maka pada tiapakhir periode atau pada penutupan buku haruslah dihitungpenyusutannya, sehingga sering disebut Depreciated Plant Equipment.

b. Unlimited Life Plant Equipment adalah Plant Equipment yang memilikiumur tidak terbatas, misalnya tanah. Sebagaimana diketahui bahwa tanahdapat dipakai dalam jangka waktu yang tidak terbatas sehingga tidakperlu disusutkan, karena itu sering disebut dengan Non Depreciated Plantassets.

2. Berdasarkan tinjauan substansi dapat dibedakan menjadi:a. Tangible Assets atau aset berwujud berupa tanah, mesin, gedung dan

peralatan.b. Intangible Assets atau aset yang tidak berwujud berupa goodwill, hak

patent, hak cipta, copyright, hak guna usaha dan lain-lain.3. Aset tetap berdasarkan jenisnya dapat dibedakan menjadi:

a. Tanah merupakan harta yang dimiliki dan dipergunakan selama kegiatanmasih berlangsung, dapat dikatakan masa pemakaian tidak terbatas danbiasanya dijadikan sebagai tempat pendirian bangunan, mempunyai nilai

Page 4: AK Bab 2

harga pokok yang dibayarkan kepada sipenjual ditambah dengan biaya-biaya yang bersangkutan terhadap jual beli tanah.

b. Gedung merupakan bangunan yang dipakai untuk kegiatan usahaperusahaan. Adapun beban biaya yang ditanggung perusahaan dalamrangka memperoleh gedung dan dipakai dalam operasi perusahaan adalahtotal nilai beli ditambah biaya-biaya lain yang timbul dalam perolehan.

c. Mesin adalah semua peralatan yang digunakan untuk menjalankanoperasi perusahaan, termasuk didalamnya bagian-bagian ataupunperalatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan.

d. Kendaraan merupakan semua jenis kendaraan yang dimiliki perusahaansebagai alat angkutan yang dapat menunjang operasional dari kegiatanperusahaan.

e. Perlengkapan kantor merupakan perlengkapan kantor yang dipergunakanuntuk mempercepat dan mempermudah semua kegiatan pencatatanataupun mempermudah komunikasi antara satu kegiatan dengan bagianlaiannya, maupun antara perusahaan dengan pihak lain, contohnyakomputer, telepon.

f. Peralatan kantor yaitu semua peralatan yang ada dikantor dan digunakanuntuk melaksanakan semua kegiatan yang dilaksanakan di kantor.

4. Berdasarkan tinjauan disusutkan atau tidak, dibagi menjadi:a. Depreciated Plant Assets, seperti gedung, peralatan, mesin, dan

sebagainya.b. Undepreciated Plant Assets, seperti tanah.

Sedangkan dalam PSAK (IAI, 2009: 16.7 ) sendiri, klasifikasi aset tetap adalah sebagai berikut:

Suatu kelompok aset tetap adalah pengelompokan aset yang memiliki sifat dan kegunaanyang serupa dalam operasi normal entitas. Berikut adalah contoh dari kelompok asetyang terpisah :

a. Tanah;b. Tanah dan bangunan;c. Mesin;d. Kapal;e. Pesawat udara;f. Kendaraan bermotor;g. Perabotan;h. Peralatan kantor.

Untuk klasifikasi aset tetap berupa tanah, menurut PSAK (IAI, 2007:47.2) :

1. Tanah dalam negeri yaitu tanah yang berada di wilayah geograsfis Indonesia,terbagi menjadi tiga wilayah yaitu: wilayah kawasan berikat, wilayahyuridiksi negara perwakilan, dan wilayah pabean.

2. Tanah luar negeri adalah tanah yang berada di luar wilayah Indonesia, beradapada wilayah hukum pertanahan lain di luar hukum pertanahan Indonesia

Page 5: AK Bab 2

II.4. Perolehan Aset Tetap

Aset tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara dimana masing-masing cara

perolehan mempengaruhi penentuan harga perolehan. Harga perolehan yang

ditetapkan perusahaan dapat mempengaruhi keakuratan dan kewajaran laporan

keuangan pada umumnya dan neraca serta laporan laba rugi pada khususnya.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia pengertian biaya perolehan aset tetap

adalah :

Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan ataunilai wajar imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saatperolehan atau konstruksi atau, jika dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikanke aset pada saat pertama diakui sesuai dengan persyaratan tertentu dalam PSAKlain. (IAI, 2007 : 16.2)

Komponen biaya perolehan aset tetap terdiri dari harga belinya, termasuk bea

impor dan PPN masukan tidak boleh restitusi (non refundable) dan setiap biaya yang

dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut dapat bekerja

untuk penggunaan yang dimaksudkan.

Menurut Skousen, Stice and Stice pengertian biaya perolehan adalah :

The cost of property includes not only the original purchase price orequivalent value but also any other expenditures required in obtaining andpreparing the asset for its intended use any taxes, freight, installation, and otherexpenditures related to the acquisition should be included in the asset’s cost(Skousen, Stice and Stice, 2000 : 680 )

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia mengenai biaya perolehan aset tetap

berupa tanah adalah :

Biaya perolehan Aset Tetap Tanah merupakan akumulasi seluruh biayaperolehan dan pengembangan tanah, berupa biaya pematangan tanah, di luarBeban Tangguhan akibat biaya legal pengurusan hak.Pengeluaran untuk memperoleh tanah diakui secara terpisah dari pengeluaran legal hak atas tanah. (IAI, 2007 : 47.3)

Page 6: AK Bab 2

Ada beberapa cara perolehan aset tetap menurut Baridwan (2004 : 278) :

a. Pembelian TunaiAset tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat sebesar jumlahuang yang dikeluarkan. Untuk memperoleh aset tersebut yang termasuk didalamnya adalah harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan sampai asettersebut siap untuk dipakai seperti biaya angkut, premi asuransi dalamperjalanan, biaya balik nama, biaya pemasangan dan biaya percobaan. Semuabiaya-biaya tersebut dikapatilasasi sebagai harga perolehan aset tetap. Apabiladalam pembelian aset tetap ada potongan tunai, maka potongan tunai tersebutmerupakan pengurangan terhadap harga faktur, tanpa melihat apakah potongantersebut didapat atau tidak.

b. Pembelian secara gabunganApabila dalam suatu pembelian diperoleh lebih dari satu macam aset tetap makaharga perolehan harus dialokasikan pada masing-masing aset tetap. Misalnyadalam pembelian gedung beserta tanahnya maka harga perolehan dialokasikanuntuk gedung dan tanah.Dasar alokasi yang digunakan sedapat mungkin dilakukan dengan harga pasarrelatif masing-masing aset, yaitu dalam hal pembelian tanah dan gedung, dicariharga pasar tanah dan harga pasar gedung. Masing-masing harga pasar inidibandingkan dan menjadi dasar alokasi harga perolehan. Apabila harga pasarmasing-masing aset tidak diketahui, alokasi harga perolehan dapat dilakukanmenggunakan dasar surat bukti pembayaran pajak (misalnya pajak bumi danbangunan). Jika tidak ada dasar yang dapat digunakan untuk alokasi hargaperolehan maka alokasinya didasarkan pada putusan pimpinan perusahaan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia tentang perolehan aset tetap dengan

pembelian secara gabungan :

Harga perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabunganditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkanperbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan. (IAI, 2004:16.19)

c. Perolehan melalui pertukaran1. Ditukar dengan surat-surat berharga

Aset tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak diketahui, harga perolehan aset tetap ditentukan sebesar harga pasar aset tersebut. Kadang-kadang harga pasar surat berharga dan aset tetap yang ditukar kedua- duanya tidak diketahui. Dalam keadaan seperti ini, nilai pertukaran ditentukan oleh keputusan pimpinan perusahaan yang digunakan sebagai

Page 7: AK Bab 2

dasar pencatatan harga perolehan aset tetap dan nilai-nilai surat berhargayang dikeluarkan.Pertukaran aset tetap dengan saham atau obligasi perusahaan akan dicatatdalam rekening modal saham atau utang obligasi sebesar nilai nominalnya.Selisih nilai pertukaran dengan nilai nominal dicatat dalam rekening agioatau disagio.Apabila dalam pertukaran ini perusahaan mengeluarkan uang muka hargaperolehan mesin adalah jumlah uang yang dibayarkan ditambah dengan hargapasar surat berharga yang dijadikan penukar. Yang dimaksudkan denganharga pasar surat berharga adalah harga yang terjadi dalam bursa surat-suratberharga atau dalam transaksi dengan pihak lain yang bebas.

2. Ditukar dengan aset tetap yang lainBanyak pembelian aset tetap dilakukan dengan tukar tumbah, dimana asetlama digunakan untuk membayar harga aset baru, baik seluruhnya atausebagian dan kekurangannya dibayar tunai. Ada masalah yang timbul bilaharga pasar aset lama maupun baru tidak dapat ditentukan. Dalam hal ininilai buku aset lama akan digunakan sebagai dasar pencatatan pertukarantersebut.Selain masalah di atas, masalah lainnya adalah pengakuan rugi atau labayang timbul karena adanya pertukaran aset tetap tersebut. Masalah rugi ataulaba pertukaran dipisahkan menjadi dua yaitu :a) Pertukaran aset tetap yang tidak sejenisYang dimaksud pertukaran aset tetap yang tidak sejenis adalah pertukaranaset tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama seperti misalnya pertukarantanah dengan mesin-mesin, tanah dengan gedung dan lain-lain. Perbedaanantara nilai wajar aset tetap yang diserahkan dengan nilai wajar yangdigunakan sebagai dasar pencatatan aset yang diperoleh pada tanggaltransaksi terjadi harus diakui sebagai laba atau rugi pertukaran aset tetap.Penentuan harga perolehan dalam pertukaran seperti ini harus didasarkanpada nilai wajar aset tetap yang diserahkan ditambah uang yang dibayarkan.Bila nilai wajar aset yang diserahkan tidak dapat diketahui, maka hargaperolehan aset baru didasarkan pada nilai wajar aset baru.

b) Pertukaran aset tetap sejenisYang dimaksud dengan pertukaran aset tetap yang sejenis adalah pertukaranaset tetap yang sifat dan fungsinya sama seperti pertukaran mesin produksimerek A dengan merek B, truk merek A dengan merek B, dan seterusnya.Laba atau rugi yang timbul akibat perbedaan nilai wajar aset tetap yangdiperoleh dengan yang diserahkan tidak boleh diakui, sehingga selisihnyaakan digunakan untuk mengkoreksi nilai wajar aset yang diperoleh.Apabila dalam transaksi pertukaran ini perusahaan harus membayar uangdalam jumlah tertentu, maka harga perolehan aset yang diterima sama dengannilai buku aset yang dilepaskan ditambah uang yang dibayarkan. Sebaliknyaapabila perusahaan menerima uang dalam transaksi pertukaran itu, makaharga perolehan aset yang diterima adalah sebesar nilai buku aset yangdilepaskan dikurangi uang yang diterima.

Page 8: AK Bab 2

Menurut PSAK tentang perolehan aset tetap dengan pertukaran :

Suatu aset tetap dapat diperoleh dalam pertukaran atau pertukaran sebagianuntuk suatu aset tetap yang tidak serupa atau aset lain. Biaya dari possemacam itu diukur pada nilai wajar aset yang dilepaskan atau yangdiperoleh, yang mana yang lebih andal, ekuivalen dengan nilai wajar asetyang dilepaskan setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kasyang ditransfer. (IAI, 2004: 16.5)

d. Pembelian angsuran

Apabila aset tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aset tetap tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia tentang perolehan aset tetap dengan dibuat sendiri (PSAK 2007: 30.5) :Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dankewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kinidari pembayaran sewa minimum, jika nilai kin ilebih rendah dari nilai wajar.Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalamperhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat sukubunga implicit dalam sewa, jika dapat ditentukan secara praktis; jika tidak,digunakan tingkat suku bunga pinjaman incremental lessee. Biaya langsung awalyang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai asset.

e. Diperoleh dari hadiah atau donasiPencatatan aset tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi bisa menyimpangdari prinsip harga perolehan. Pada saat menerima hadiah, mungkin harusmengeluarkan biaya-biaya, tetapi biaya-biaya tersebut jauh lebih kecil dari nilaiaset yang diterima. Apabila aset tetap dicatat sebesar biaya yang sudahdikeluarkan, maka hal ini akan menyebabkan jumlah aset, modal dan bebanpenyusutan menjadi terlalu kecil. Untuk mengatasi hal ini maka aset yangditerima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia tentang perolehan aset tetap dengan donasi :

Aset tetap yang diperoleh dari hibah pemerintah tidak boleh diakui sampaidiperoleh keyakinan bahwa:a. Entitas akan memenuhi kondisi atau prasyarat hibah tersebut;b. Hibah akan diperoleh

f. Aset yang dibuat sendiriPerusahaan mungkin membuat sendiri aset tetap yang diperlukan seperti gedung,alat-alat dan perabot. Pembuatan aset ini biasanya dengan tujuan untuk

Page 9: AK Bab 2

menggunakan kapasitas atau pegawai yang masih idle. Ada dua cara yang dapatdigunakan untuk membebankan biaya factory overhead yaitu:1. Kenaikan biaya Factory overhead yang dibebankan aset yang dibuat.

Dengan cara ini harga pokok aset yang dibuat adalah semua biaya-biayalangsung untuk membuat aset itu ditambah dengan kenaikan biayafactory overhead.

2. Biaya factory overhead dialokasikan dengan tarif kepada pembuatanaset dan produksi. Dalam cara ini, harga pokok aset merupakan jumlahsemua biaya langsung ditambah dengan tarif yang menjadi beban asetyang dibuat itu.

Apabila harga pokok aset yang dibuat lebih rendah daripada harga beli di luar,selisihnya merupakan penghematan biaya dan tidak boleh diakui sebagai laba.Tetapi apabila harga pokok aset yang dibuat itu lebih tinggi dari harga beli di luar(dengan kualitas yang sama), maka selisih yang ada diperlakukan sebagaikerugian, sehingga aset akan dicatat dengan jumlah sebesar harganya yangnormal.Apabila pembuatan aset itu menggunakan dana yang berasal dari pinjaman, makabunga pinjaman selama masa pembuatan aset dikapitalisasi dalam hargaperolehan aset. Sesudah aset itu selesai dibuat, biaya bunga pinjaman dibebankansebagai biaya dalam periode terjadinya. Biaya-biaya lain yang timbul dalammasa pembuatan aset dibebankan sebagai harga perolehan aset tetap.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia tentang perolehan aset tetap dengan

dibuat sendiri :

Biaya perolehan suatu aset yang dibangun sendiri ditentukan denganmenggunakan prinsip yang sama sebagaimana perolehan aset dengan pembelianatau cara lain. Jika perusahaan membuat aset serupa untuk dijual dalam usahanormal, biaya perolehan aset biasanya sama dengan biaya pembangunan asetuntuk dijual. Oleh karena itu, dalam menetapkan biaya perolehan, maka setiaplaba internal dieliminasi. Demikian pula pemborosan yang terjadi dalampemakaian bahan baku, tenaga kerja, atau sumber daya lain dalam konstruksiaset yang dibangun sendiri tidak termasuk biaya perolehan aset (IAI, 2007 :16.5).

II.5. Penyusutan Aset Tetap

Secara berkala, semua aset tetap kecuali tanah akan mengalami penyusutan

atau penurunan kemampuan dalam menyediakan manfaat. Dengan adanya

penyusutan, maka nilai dari aset tetap tercatat tidak lagi dapat mewakili nilai dari

Page 10: AK Bab 2

manfaat yang dimiliki aset tetap tersebut. Agar nilai aset tetap tercatat dapat

memiliki nilai dari manfaat yang dimilikinya, maka perlu dilakukan pengalokasian

manfaat atas aset tetap ke dalam akumulasi biaya secara sistematis berdasarkan

estimasi masa manfaat aset tetap. Pengalokasian manfaat atas aset tetap harus

dilakukan secara sistematis.

Pengertian penyusutan menurut Ikatan Akuntan Indonesia yaitu: “alokasi

sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya.”

(IAI, 2007 : 16.1)

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia pengertian masa manfaat adalah :

“ suatu periode di mana aset diharapkan akan digunakan untuk entitas atau jumlah

produksi atau unit serupa yang diharapkan akan diperoleh dari aset tersebut oleh

entitas.” (IAI, 2007 : 16.2)

Menurut Skousen, Stice and Stice pengertian penyusutan adalah:

“ Depreciation is the systematic allocation of the cost of an asset over the different

periods benefited by the use of the asset.” (Skousen, Stice and Stice, 2000 : 741)

Menurut Baridwan (2004:308) ada dua hal yang menyebabkan timbulnya

biaya depresiasi pada aset tetap yaitu :

a. Faktor-faktor fisik.Faktor- faktor yang dapat mengurangi fungsi aset tetap adalah aus karenapemakaian, umur, kerusakan-kerusakan lainnya. Dalam kondisi seperti ini suatuaset tidak dapat digunakan lagi untuk memberikan jasanya sehingga harus digantidengan aset yang baru.

b. Faktor-faktor fungsionalFaktor-faktor yang membatasi umur aset tetap adalah :1) Ketidakmampuan aset untuk memenuhi kebutuhan produksi sehingga

perlu diganti.2) Adanya perubahan permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan.3) Kemajuan teknologi sehingga aset tersebut tidak ekonomis lagi jika

dipakai.

Page 11: AK Bab 2

Faktor-faktor yang mempengaruhi beban penyusutan menurut Baridwan

(2004: 306) adalah :

a. Harga perolehan (cost).Yaitu uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul dan biaya-biaya lain yangterjadi dalam memperoleh aset dan menempatkannya sampai dapat digunakan.

b. Nilai sisa atau nilai residu.Nilai sisa suatu aset yang disusutkan adalah jumlah yang diterima bila aset itudijual, ditukarkan atau cara-cara lain ketika aset tersebut sudah tidak dapatdigunakan lagi, dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada saat menjual ataumenukarkannya.

c. Taksiran umur kegunaan (masa manfaat)Taksiran umur kegunaan atau masa manfaat suatu aset dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan dan kebijakan-kebijakan yang dianut dalam reparasi. Taksiranumur ini bisa dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atausatuan jam kerjanya. Dalam menaksir umur (masa manfaat) aset harusdipertimbangkan sebab-sebab keausan fisik yaitu aus karena dipakai (wear andtear), aus karena umur (deterioration and decay) dan kerusakan-kerusakan dansebab-sebab keausan fungsional yaitu ketidakmampuan aset untuk memenuhikebutuhan produksi sehingga perlu diganti dan karena adanya perubahanpermintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan atau karena adanyakemajuan teknologi sehingga aset tersebut tidak ekonomis lagi jika dipakai.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004 :17.3) penyusutan dapat

dilakukan dengan berbagai metode berdasarkan kriteria sebagai berikut :

a. Berdasarkan waktuMetode ini menghubungkan biaya penyusutan dengan perjalanan waktu. Taksiran umur kegunaan dari aset tetap dinyatakan dalam bentuk satuan waktu, biasanya tahun. Metode ini terdiri dari :1) Metode garis lurus.

Beban penyusutan dibagi sama rata selama masa manfaat aset yangbersangkutan setelah dikurangi dengan estimasi nilai sisa yang wajar.Rumusuntuk menghitung penyusutan dengan metode garis lurus adalah sebagaiberikut :

Beban penyusutan = Harga perolehan – Nilai sisaUmur ekonomis

2) Metode saldo menurunMetode penyusutan yang menyajikan penyusutan dalam jumlah yang terus menurun:

Beban penyusutan = Tarif penyusutan x Nilai buku

Page 12: AK Bab 2

b. Berdasarkan penggunaaanMetode jumlah unit produksiTaksiran manfaat dinyatakan dalam kapasitas produksi yang dapat dihasilkan. Tarif penyusutan dihitung sebagai persentase produksi aktual terhadap kapasitas produksi. Dengan demikian tarif dan beban penyusutan akan bervariasi dai tahun ke tahun, tergantung pada produksi aktual yang dicapai pada tahun yang bersangkutan. Rumus untuk menghitung penyusutan dengan metode jam jasa adalah sebagai berikut :

Beban penyusutan = Harga perolehan – nilai sisaTaksiran hasil produksi (unit)

Jurnal untuk mencatat beban penyusutan adalah sebagai berikut :

Dr. Depreciation expense fixed asset xxx

Cr. Accumulated Depreciation fixed asset xxx

Beban penyusutan biasanya dicatat pada setiap akhir periode pembukuan

yang terjadi pada akhir tahun, kuartal, semester, ataupun pada saat terjadi transaksi

tertentu yang menyangkut aset tetap seperti pada saat terjadi penjualan dan

penghapusan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007 : 16.10) :

Metode penyusutan yang digunakan harus mencerminkan ekspektasi pola konsumsiekonomis masa depan dari aset oleh entitas. Metode penyusutan yang digunakanuntuk aset harus direview minimum setiap akhir tahun buku, dan apabila terjadiperubahan yang signifikan dalam ekspektasi pola konsumsi tersebut, maka metodepenyusutan harus diubah untuk mencerminkan perubahan pola tersebut. Perubahanmetode penyusutan harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi sesuaidengan PSAK no. 25.

Aset tetap yang tidak disusutkan adalah tanah. Alasan untuk tidak melakukan

penyusutan terhadap tanah adalah akibat kenyataan ekonomi dimana nilai dari tanah

kecil kemungkinan untuk berkurang. Sebaliknya, dianggap akan terus naik sejalan

dengan pertumbuhan ekonomi.

Page 13: AK Bab 2

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009 : 47.5), tanah dapat disusutkan jika

memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Kondisi kualitas tanah tidak layak lagi digunakan dalam operasi utama perusahaan

b. Sifat operasi utama meninggalkan tanah dan bangunan begitu saja apabila proyektelah selesai.

c. Prediksi manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaharuan hak kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.

II.6. Pengeluaran setelah Perolehan Aset Tetap

Menurut Baridwan (2004: 272), perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran-

pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan aset tetap dapat dibagi

menjadi dua yaitu :

a. Pengeluaran modal (capital expenditure)Pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat

yang akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran – pengeluaranseperti ini dicatat dalam rekening aset (dikapitalisasi). Yang termasuk dalampengeluaran modal adalah beban reparasi yang jumlahnya relatif besar, jarang terjadi(biasanya terjadi selang beberapa tahun) dan manfaat reparasi ini akan dirasakandalam beberapa periode, beban perbaikan (betterment / improvement) dan bebanpenambahan (addition).

b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure)Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran untuk memperoleh suatu

manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Olehkarena itu pengeluaran – pengeluaran seperti ini dicatat dalam rekening biaya. Yangtermasuk dalam pengeluaran pendapatan adalah beban reparasi yang sifatnya seringterjadi (seperti penggantian baut, mur, sekering, mesin dan lain-lain), bebanpemeliharaan (merupakan beban yang dikeluarkan untuk memelihara aset agar tetapdalam kondisi yang baik, contohnya adalah biaya penggantian oli, pembersihan,pengecatan dan biaya lain yang serupa), beban penggantian yang jumlahnya relatifkecil.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004 :16.7)Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masamanfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat keekonomian di masa yangakan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatanstandar kinerja harus ditambahkan pada jumlah tercatat aset yang bersangkutan.Pengeluaran setelah perolehan (subsequent expenditures) pada properti, pabrik dan

Page 14: AK Bab 2

peralatan hanya diakui sebagai suatu aset jika pengeluaran meningkatkan kondisiaset melebihi standar kinerja semula. Pengeluaran untuk perbaikan atau perawatanaset tetap untuk menjaga manfaat keekonomian masa yang akan datang yangdiharapkan perusahaan untuk mempertahankan standar kinerja semula atas suatuaset, biasanya diakui sebagai beban pada saat terjadi.

Perbedaan capital expenditure dan revenue expenditure adalah sebagaiberikut :Capital expenditure merupakan pengeluaran yang jarang dilakukan, bersifat material,menambah umur ekonomis atau menambah nilai ekonomis aset, dan dikapitalisasikepada nilai aset.

Revenue expenditure adalah pengeluaran yang sering dilakukan, bersifat tidakmaterial, tidak menambah umur atau menambah nilai ekonomis aset, dan dibebankankepada rugi laba periode berjalan.

7. Penghapusan Aset Tetap

Aset tetap yang digunakan perusahaan suatu saat akan dihapuskan dari

pembukuan perusahaan. Perusahaan akan menghapus aset tetap dari pembukuannya

dengan pertimbangan-pertimbangan antara lain : aset tetap yang lama dinyatakan

rusak dan tidak dapat dipakai lagi serta aset tetap tersebut tidak dapat meningkatkan

produksi.

Menurut Warren, Fess and Reeve (2005:405) ada beberapa cara penghapusan

aset tetap yaitu :

a. PenjualanNilai buku aset dihitung kemudian dibandingkan dengan hasil penjualan yangditerima. Selisih yang diperoleh merupakan keuntungan atau kerugian karenapenjualan aset.

b. PertukaranPertukaran dapat dilakukan dengan aset yang sejenis ataupun tidak sejenis. Selisihantara nilai tukar dan nilai buku dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian. Padapertukaran sejenis, keuntungan yang diperoleh akan dikurangkan pada harga asetyang baru. Sedangkan kerugian dibebankan pada tahun berjalan. Pada pertukaranaset yang tidak sejenis, keuntungan dan kerugiaannya dibebankan pada periodeberjalan.

c. Penghapusan

Page 15: AK Bab 2

Aset yang tidak digunakan lagi oleh perusahaan dapat dihapuskan. Apabila belumdisusutkan penuh maka terjadi kerugian sebesar nilai bukunya.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia mengenai penghapusan aset tetap adalah

sebagai berikut :

Jumlah aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidakada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan ataupelepasannya. (IAI, 2007 : 16.11)

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004 :16.11):

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harusdimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikanpengakuannya. Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.

Menurut Warren, Fess and Reeve perlakuan akuntansi atas penghapusan aset

tetap adalah sebagai berikut :

The journal entry to record disposal of fixed asset will vary. In all cases,however any depreciation for the current period should be recorded, and thebook value of the asset then removed from the accounts. The entry to remove thebook value from the accounts is a debit to the asset’s accumulated depreciationaccount and a credit to the assets account for the cost of the asset. For assetretired from service, a loss may be recorded for any remaining book value af theasset.

When a fixed asset is sold, the book value is removed and the cash orother asset received is also recorded. If the selling price is less than the bookvalue, there is a loss.

When a fixed asset is exchange for another similar nature,no gain isrecognize on the exchange. The acquired asset’s cost is adjusted for any gains. Aloss on exchange of similiar asset’s is recorded.” (Warren , Fess and Reeve,2005:417)