47
TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Hukum (M.H.) dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah Oleh: Inayah Hanoum NIM. 216420246 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 1439H/2018M AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA BANK SYARIAH MULIA PONDOK AREN, TANGERANG SELATAN DAN BANK BTN SYARIAH CABANG TANGERANG (Studi Kritis Kesesuaian Implementasi Istishnâ` dengan Fikih Muamalah dan Fatwa DSN-MUI No.6/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Istishnâ`)

AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Magister Hukum (M.H.) dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah

Oleh:

Inayah Hanoum

NIM. 216420246

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 1439H/2018M

AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA

PADA BANK SYARIAH MULIA PONDOK AREN,

TANGERANG SELATAN DAN BANK BTN

SYARIAH CABANG TANGERANG

(Studi Kritis Kesesuaian Implementasi Istishnâ` dengan Fikih

Muamalah dan Fatwa DSN-MUI No.6/DSN-MUI/IV/2000

tentang Jual Beli Istishnâ`)

Page 2: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …
Page 3: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …
Page 4: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …
Page 5: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

v

بسم الله الرحمن الرحيمKATA PENGANTAR

Kiranya hanya puji syukur yang terucap dari lisan ini atas segal nikmat

dan karunia-Nya yang tak terhingga, sehingga tesis yang berjudul “Akad

Pembiayaan Istishnâ` dan Implementasinya pada Bank Syariah Mulia

Pondok Aren, Tangerang Selatan dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang

(Studi Kritis Kesesuaian Implementasi Istishnâ` dengan Fikih Muamalah dan

Fatwa DSN-MUI No.6/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Istishnâ`)”

dapat penulis selesaikan dengan baik.

Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan

yang mulia Nabi Muhammad SAW, ahl al-bayt, para sahabat yang mulia,

serta para pengikutnya.

Atas segala bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan kepada

penulis dalam penulisan tesis ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, Ibu Prof. Dr. Hj. Khuzaemah

Tahido Yanggo, M.A.

2. Direktur Program Pasca Sarjana Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, Bapak

Dr. H. Muhammad Azizan Fitriana, M.A.

3. Ketua Program Pendidikan (Kaprodi) Hukum Ekonomi Syariah

sekaligus sebagai Pembimbing II, Bapak Dr. Syarif Hidayatullah, S.S.I.,

M.A., yang telah mencurahkan waktu untuk memberikan koreksi dan

bimbingan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tesis ini dengan

sebaik-baiknya.

4. Pembimbing I, Bapak Dr. Ahmad Sukron, M.A., yang telah memberikan

arahan dan bimbingan sehingga penyusun dapat menyelesaikan tesis ini.

5. Penguji I, Bapak Prof. Dr. H. Abd. Wahab Abd. Muhaimin, Lc., MA.

6. Penguji II, Bapak Dr. H. Hendra Kholid, MA.

7. Segenap Bapak dan Ibu dosen Program Pasca Sarjana Institut Ilmu Al-

Qur’an Jakarta yang dengan ikhlas mengajarkan berbagai ilmu

pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan hukum Islam (ilmu

syariah). Semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat.

8. Seluruh staff dan karyawan Program Pasca Sarjana Institut Ilmu Al-

Qur’an Jakarta yang telah bekerja keras dalam mendampingi penulis

dalam seluruh proses administrasi selama masa perkuliahan hingga

penyelesaian tesis.

Page 6: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

vi

9. Segenap pegawai Bank Syariah Mulia Pondok Aren,Tangerang Selatan

khususnya Bapak Chotib Muhammad dan Saudari Nurul Janah, dan

segenap pegawai BTN Syariah KCS Tangerang khususnya Bapak Taufik

Anwar, atas bantuan, dukungan,dan informasi tentang akad istishna`

yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

10. Suami tercinta yang telah mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk

isteri tercinta dalam proses penyelesaian tesis ini.

11. Anak-anakku tersayang, Furqon, Hilya, dan Nasyith, yang senantiasa

memberikan dukungan dan perhatiannya untuk Umi tercinta dalam

menyelesaikan tesis ini. Semoga tetap menjadi anak-anak sholih dan

sholihah.

12. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang telah mencurahkan kasih sayangnya

dengan do’a-do’anya yang tak terhingga agar putrinya dapat

menyelesaikan tesis ini dengan lancar.

13. Teman-teman, sahabat, seluruh pihak terkait baik di Pascasarjana IIQ,

Halaqah Cinta Al-Qur’an (HCQ) maupun di tempat lain yang

memberikan dukungan dan do’anya dalam penyelesaian tesis ini.

Akhirnya, besar harapan penulis, semoga tesis ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca umumnya, khususnya bagi penulis. Jazakumullah khairan

atas segala kesungguhan semua pihak yang telah tulus ikhlas membantu

penulis. Amin ya rabbal`alamin.

Jakarta, 21 Agustus 2018 M

09 Dzulhijjah 1439 H

Penulis

Page 7: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

vii

MOTTO

و ل و أ ر ك ذ ت ا ي ن إ ن و م ل ع ي ل ن ي ذ ال و ن و م ل ع ي ن ي ذ ى ال و ت س ي ل ه ل ق قال ت على: اب ب ل ال

Allah Ta`ala berfirman:

“Katakanlah (wahai Muhammad) : Apakah sama orang-orang yang

mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang

yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Q.S. Az-Zumar: 9)

ة ن ال ق ر ط ن ا م ق ي ر ط ه ب الله ل ه ا س م ل ع ه ي ف ب ل ط ا ي ق ي ر ط ك ل م ن م

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang menapaki satu jalan dalam rangka

mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan dari berbagai

jalan ke syurga.”

(H.R. Ibnu Majah & Abu Dawud)

ف الشد ة ، ذ خ ر د ، مع ي ب ف ال غ ر بة ، دل ي ل إ ل الرش دة ، صاح ال ع ل م أن ي س ف ال وح ب ع د ال مو ت

“Ilmu adalah teman dalam kesendirian, sahabat dalam pengasingan, pemandu

pada kebenaran, penolong dalam kesulitan, dan simpanan setelah mati.”

Page 8: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................... i

Persetujuan Pembimbing ............................................................... ii

Lembar Pengesahan ....................................................................... iii

Pedoman Transliterasi ................................................................... iv

Pernyataan Penulis ........................................................................ v

Kata Pengantar .............................................................................. vii

Daftar Isi ........................................................................................ viii

Pedoman Transliterasi ................................................................... xi

Abstrak .......................................................................................... xii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................ 1

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah ........................................ 7

2. Pembatasan Masalah ....................................... 8

3. Perumusan Masalah ........................................ 8

C. Tujuan Penelitian ................................................. 8

D. Kegunaan Penelitian ............................................ 9

E. Tinjauan Pustaka .................................................. 9

F. Metodologi Penelitian .......................................... 12

G. Sistematika Penulisan .......................................... 15

BAB II: AKAD ISTISHNÂ` DALAM FIKIH MUAMALAT

A. Tinjauan Umum Akad Istishnâ` 17

1. Produk Perbankan Syariah ............................. 17

2. Pengertian Istishnâ` ....................................... 21

3. Landasan Hukum Istishnâ`.............................. 27

4. Rukun dan Syarat Istishnâ`.............................. 32

B. Jual Beli Istishnâ` Paralel .................................... 40

C. Fatwa DSN-MUI tentang Pembiayaan Istishnâ`.. 46

D. Risiko dalam Transaksi Akad Pembiayaan

Istishnâ` ...............................................................

52

1. Definisi Risiko 52

2. Jenis dan Dampak Risiko 55

3. Faktor Penyebab Risiko dan Kendala dalam

Transaksi Akad Pembiayaan Istishnâ` .........

66

4. Mitigasi Risiko dalam Transaksi Akad 70

Page 9: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

ix

Pembiayaan Istishnâ`.......................................

5. Manajemen Risiko Bank Syariah 82

BAB III: IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`

PADA BANK SYARIAH MULIA DAN BANK

BTN SYARIAH

A. Profil Bank Syariah Mulia dan Bank BTN

Syariah .................................................................

87

1. Profil Bank Syariah Mulia .............................. 87

2. Profil Bank BTN Syariah................................. 92

B. Mekanisme Akad Pembiayaan Istishnâ` pada

Bank Syariah Mulia dan Bank BTN Syariah

107

1. Mekanisme Akad Pembiayaan Istishnâ` 107

2. Implementasi Akad istishnâ’ oleh Lembaga

Keuangan Syariah ..........................................

114

3. Mekanisme Akad Pembiayaan Istishnâ` pada

Bank Syariah Mulia ..............................

119

4. Mekanisme Akad Pembiayaan Istishnâ` pada

Bank BTN Syariah Cabang Tangerang...........

122

BAB IV: ANALISIS KESEUAIAN IMPLEMENTASI

PEMBIAYAAN ISTISHNÂ` PADA BANK

SYARIAH MULIA DAN BANK BTN SYARIAH

A. Implementasi Pembiayaan Istishnâ` pada Bank

Syariah Mulia dan Bank BTN Syariah ................

129

1. Implementasi Pembiayaan Istishnâ` pada

Bank Syariah Mulia ........................................

129

2. Implementasi Pembiayaan Istishnâ` pada

Bank BTN Syariah Cabang Tangerang ..........

139

B. Analisis Kesesuaian Implementasi Pembiayaan

Istishnâ` dengan Fikih Muamalat dan Fatwa

DSN-MUI ............................................................

142

1. Analisis Kesesuaian Implementasi istishnȃ`

pada Bank Syariah Mulia dengan Fikih

Muamalah dan Fatwa DSN MUI ...................

142

2. Analisis Kesesuaian Implemtasi Istishnâ`

pada Bank BTN Syariah Cabang Tangerang

dengan Fikih Muamalah dan Fatwa DSN

MUI ...............................................................

147

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................... 151

B. Saran .................................................................... 153

DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 155

Page 10: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

x

LAMPIRAN

Page 11: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

xi

PEDOMAN TRANSLITERASI

q : ق z : ز a : أ

k : ك s : س b : ب

l : ل sy : ش t : ت

m : م sh : ص ts : ث

n : ن dh : ض j : ج

w : و th : ط h : ح

h : ه zh : ظ kh : خ

‘ : ء ` : ع d : د

y : ي gh : غ dz : ذ

f : ف r : ر

Contoh penggunaan:

Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal rangkap

Fathah : a ا.. : â ي.. : ai

Kasrah : i ي .. : î و.. : au

Dhammah : u ..و : û

alif-lam syamsiah alif-lam qamariah Syaddah (tasydid)

ةل س لر ا : ar-risalah البقرة : al-Baqarah م ن : minnî

Page 12: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

xii

ABSTRAKSI

Istishnâ`adalah jual beli barang atau jasa dalam bentuk pemesanan

dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara dua belah

pihak penjual/shȃni` dan pembeli/mustashni`.

Akad pembiayaan istishnâ` ini merupakan salah satu transaksi syariah

yang dilakukan dan dipraktikkan ummat Islam dari sejak dahulu dan secara

umum. Berdasarkan pembahasan di atas, penulis ingin melakukan penelitian

tentang akad pembiayaan istishnâ` pada Bank Syariah Mulia Pondok Aren

Tangerang Selatan dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang.

Dalam penelitian ini penulis menemukan bahwa belum banyak bank

syariah yang menerapkan akad istishnâ`, sehingga bank yang menerapkan

belum menemukan praktik terbaik karena terbatasnya pengalaman. Penelitian

penulis ini sepakat dengan penelitian Liana Nurcahaya Yulianti dalam tesis

yang berjudul “Penerapan Fatwa DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Jual Beli istishnâ` pada Pelaksanaan Akad istishnâ` Produk KPR Indent iB di

Bank BTN Syariah Cabang Bandung”, tanggal 11 Februari 2016.

Penelitian Liana tersebut bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan

akad istishnâ` menurut Fatwa DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual

Beli istishnâ` dan untuk mengetahui pelaksanaan akad pembiayaan Fatwa

DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli istishnâ` pada KPR Indent

iB di Bank BTN Syariah Cabang Bandung.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif

analisis. Ssebagai sumber data, Penulis menggunakan:

a. data primer dari buku-buku klasik, dokumentasi, wawancara, dan tanya

jawab secara langsung.

b. data sekunder yang diperoleh dari buku-buku pendukung yang terkait

dengan pembahasan, pandangan ulama dan literatur yang berhubungan

langsung dengan permasalahan penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pembiayaan istishnâ`

pada KPR istishnâ` di Bank Syariah Mulia Tangerang Selatan dan KPR

Indent iB Bank BTN Syariah Cabang Tangerang sudah sesuai dengan prinsip

jual beli istishnâ` menurut Fatwa DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000.

Page 13: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

xiii

ال ط ر و حة

ب ة ع ل الس ع ي ب ال د ق ع و ه اع ن ص ت س ل ا ض ع ب ع م ر م ا ل ك ى ش ل ى ع ت ش م ال و ع ائ ب ال ي ب ة ن ي ع م ال ط و ر الش ت ال ة ي ع ر الش ة ل ام ع م ال ي ه اع ن ص ت س اال ذ ه ى. و ت ش م ال و ع ائ ب ال ي

يام ع ال ب و ل س ال ب و ي د ق ال ان م ز ذ ن م ن و م ل س م ا ال ب م و ق ي ة ع ي ر الش ج ن ب ال ف اع ن ص ت س ال ع ي ب ال د ق ع ن ع ث ح ب ت ة ب ات ك ال م و ق ت ث ح ب ا ال ذ ى ه ل ع ف . ج ن ر ج ن ت م س ة ق ع ي ر الش ن ت ب ج ن ب ال ف و ب و ن ال ج ن ر ج ن ت ن ي ر ا ق و د ن ف ة ي ل و م ال .ة ام الت ة ل ام ع م ال ب م و ق ي ج ن ب ال ن م ر ي ث ك ة ب ات ك ال د ت ل ث ح ب ا ال ذ ه ة ل ام ع م ل : ا ث ح ب ال ع و ض و , م ت ن ي ل و ي ي ه ج ر و ن ه ن ي ل ث ح ب ال ب ث ح ب ا ال ذ ه ق ف ت ا د ق و ناع ف ا ع ي ب ال ن ع ٢٠٠٠\٤\م أ إ -د س ن\٠٠٦ ة:ر د س ن , ن و ت ف ال ت ص ل س وير ر ب ف ١١ , ج ن د ن ب ال م س ق ة ع ي ر الش ب ت نى ل ع ط ي س ق الت ب ت و ي ب ال ع ي ب ال د ق ع

د س ن و ت ف ال ف اع ن ص ت س ال د ق ع ة ل ام ع م ال ة ف ر ع م ( ال ١: ث ح ب ال ة اي غ م. ٢٠١٦ ة ف ر ع م ( ل ٢. اع ن ص ت س ال ع ي ب ال ن ع ٢٠٠٠\٤\م أ إ -د س ن\٠٠٦م أ إ ن رة: – ة ع ي ر ب ت ن الش م س ق ال ف ط ي س ق الت ب ت و ي ب ال ع ي ب ال ف اع ن ص ت س ال ع ي ب ة ل ام ع م ال .ج ن د ن ب (ة ي صف و ال ة ق ي ر الط ب – يع و الت ج ه : )الن ال م ع ت اإس ب ث ح ب ا ال ذ ه ب و ل س ال و :خ ي ر ص الت ر د ص م , ة ي ك ي س ل ك ال ب ت ك ال ن م ة ي ل و ال ات ن ي ب ال ال م ع ت اأس ب ث ح ب ا ال ذ ه ة ب ات ك ال ت ئ د ب أ(.اع ن ص ت س ال ة اد م ال ن ع ج ن فة الب اظ و م ال ل إ ال ؤ الس , و ة ي ق ث و الت و

Page 14: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

xiv

أ ي ر , و ث ح ب ال ب ات ق ل ع م ال ب ت ك ال ن م ة ي و ات الث ات ن ي ب ال ة ب ات ك ال ال م ع ت س ب( إ سائ ل ال بح ث م باشرة .ال ع لماء ، وال مواد ال ت ت ت عل ق ب

:ث ح ب ال ج ائ ت ن ق و د ن ف ة ي ل و م ال ة ع ي ر الش ج ن ب ال ف اع ن ص ت س ال د ق ع ب ة ي ط ي س ق الت ت و ي ب ال ع ي ب ت ان ك اع ن ص ت س ال ع ي ب ال ب ة م ئ ل م ج ن ر ج ن ت م س ق ة ع ي ر ب ت ن الش و ب و ن ال ج ن ر ج ن ت ن ي ر ا

٢٠٠٠\م أ إ -د س ن\٠٠٦: ة ر م أ إ ن - د س ن و ت ف ال ف

Page 15: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

xv

ABSTRACT

Istishnâ` is the sale and purchase of goods or services in the form of an

order with certain criteria and requirements agreed between the two parties of

the seller / shȃni` and the buyer / mustashni`.

This istishnâ` financing agreement is one of the sharia transactions

carried out and practiced by Muslims from a long time ago and in general.

Based on the above discussion, the author wants to do research on istishnâ

`financing agreement at Bank Syariah Mulia Pondok Aren Tangerang Selatan

and Bank BTN Syariah Branch Tangerang.

In this study, the authors found that not many Islamic banks have

applied istishnâ 'contracts, so banks that have implemented have not found

best practices because of limited experience. This author's research agrees

with the research of Liana Nurcahaya Yulianti in a thesis entitled

"Application of the DSN Fatwa No. 06/DSN-MUI/IV/2000 concerning

buying and selling istishnâ 'at the implementation of the contract istishnâ`

Product iB Indigenous Mortgage at Bank BTN Syariah Branch Bandung”, 11

February 2016.

The Liana study aims to find out the implementation of the istishnâ

`contract according to Fatwa DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000 concerning

buying and selling istishnâ` and to find out the implementation of the

financing agreement of the DSN Fatwa No. 06/DSN-MUI/IV/2000

concerning buying and selling istishn` on iB indent mortgage at Bank BTN

Syariah Branch Bandung.

This study uses qualitative descriptive analysis research methods. The

author uses primary data from classic books, documentation, interviews, and

question and answer directly. The author also uses secondary data obtained

from supporting books related to discussion, views of scholars and literature

that are directly related to research problems.

The results showed that istishnâ` financing practices in KPR istishnâ`

in Syariah Bank Mulia Tangerang Selatan and the Tangerang Branch iB of

Bank BTN Syariah KPR were in accordance with the principle of buying and

selling istishnâ` according to Fatwa DSN No. 06 / DSN-MUI / IV / 2000.

Page 16: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akad pembiayaan istishnâ` (الاستصناع) merupakan akad yang

dianjurkan dalam Islam atas dasar kebutuhan masyarakat yang

seringkali memerlukan barang yang belum tersedia di pasaran, sehingga

sering terjadi kontrak agar orang lain membuatkan barang sesuai

pesanan.1

Dalam Alqur’an, Allah SWT berfirman:

2﴾۲۷۵﴿اوب الر مر حوعيب الاللهل حأو “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”

(al-Baqarah (2):275)

Rasulullah SAW juga pernah melakukan akad istishnâ`

sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Ibnu Abbas bahwa Rasulullah

SAW datang ke Madinah dimana penduduknya melakukan salaf (salam)

dalam buah-buahan (untuk jangka waktu) satu, dua, dan tiga tahun,

beliau berkata:

ففلسأنم علهومووزنمعلهومالأجلمعلهوممليكيففءي3هالأئمةالستة(ج)اخر

“Barang siapa yang melakukan salaf (salam) hendaknya

melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas

pula untuk jangka waktu yang telah diketahui.”(dikeluarkan oleh

para Imam yang enam)

Ayat dan Hadits di atas menjelaskan bahwa jual beli

diperbolehkan, baik berupa barang yang sudah tersedia ataupun

1 Muhammad Syafi`i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, (Jakarta:

Gema Insani Press, 2005), Cet. I, h.114 2 Ahmad Hatta, Tafsir Qur-an Perkata, (Jakarta: Maghfiroh Pustaka, 2010),

Cet.V, h. 47 3 Muhammad Nasirudin al-Albânî, Shahih Sunan Ibnu Majah Lil Imam al-

Hafidh Abi Abdillah Muhammad Ibnu Yazid al- Qazwini, (Riyad: Maktabah al –

Ma`arif, 1997), cet ke 2, Hadist No. 1863, h.241.

Page 17: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

2

pengadaan barang yang belum tersedia di pasaran. Seperti pengadaan

barang pada sektor pertanian, perdagangan dan industri.4 Dengan

ketentuan yang sudah disepakati bersama antara penjual dan pembeli

sesuai dengan permintaan, bentuk, ukuran, beratnya, dan diserahkan

pada waktunya.

Sebagian ulama juga menyatakan bahwa ummat Islam secara de-

facto telah bersepakat membenarkan bahwa akad istishnâ` adalah akad

yang sudah dilakukan oleh masyarakat dari sejak dahulu, dan tanpa

seseorang sahabat atau ulama pun yang mengingkarinya, bahkan ulama

Hanafiyah yang tidak menyetujui dengan alasan pada akad istishnâ` ini

barangnya belum jelas, pada akhirnya bersepakat menerima atas dasar

istishnâ` untuk kebaikan orang banyak atau kebutuhan orang banyak.5

Dalam fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

(DSN MUI) nomor 6/DSN-MUI/IV/20006, akad istihsna` sudah diatur

agar praktiknya sesuai dengan syariah mengingat akad istishnâ`

merupakan akad yang diperlukan masyarakat sepanjang masa.

Hadits Nabi SAW menyebutkan:

هلا إيملسمهاليب ز ائجحهللص ا اام رحلح اوالا لحمر احح لهلعنومهلسمهالو لا إمهطورهى اههوا)رام رحلح اوالا لحمر احط ر

7(فوعنهوبرهمعنعيذمالت “shulh (penyelesaian sengketa melalui musyawarah untuk

mufakat) dpat dilakukan diantara kaum muslimin, kecuali shulh

yang mengharamkan yang halal datau menghalalkan yang

haram, dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka,

kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau

menghalalkan yang haram.” (H.R. At-Tirmidzi dari `Amr bin

Auf)

4 Muhammad Syafi`i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, Cet. I,

h.114 5 Syaikh Syamsuddin As-Sarkhosi, Al Mabsuth (Beirut-Lebanon: Dar el

Ma`rifah, 1409H/ 1979M), Jilid 12, h. 138 6 Fatwa DSN MUI Nomor 6/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual beli Istishna’ h.

74-75 7 Abi `Isa bin Muhammad bin `Isa bin Saurah, al-Jâmi` ash-Shâhîh (Sunan at-

Tirmidzî), (Mesir:Mushthafâ al-Bâbî al-Halîbî, 1978) Cet. ke-2, h. 626

Page 18: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

3

Akad istishnâ` merupakan akad jual beli dalam bentuk pemesanan

pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu

yang disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni’) )مهستصنع( dan

penjual (pembuat/shâni`) (ال)صانع .8

Salah satu bentuk inovasi yang telah dilakukan oleh perbankan

syariah adalah penggunaan akad pembiayaan istishnâ` pada jual beli

propoerti. Akad ini merupakan salah satu akad baru yang diterapkan

dalam perbankan syariah. Pada akad ini shâni` (produsen) ditugaskan

untuk membuat barang pesanan dari pemesan barang. Akad jual beli ini

atas dasar pesanan antara nasabah dan bank. Selanjutnya bank akan

meminta produsen untuk membuatkan barang pesanan sesuai dengan

permintaan nasabah. Setelah selesai, nasabah akan membeli barang

tersebut dari bank dengan harga yang yang telah disepakati bersama. 9

Pembiayaan akad istishnâ` adalah penyediaan dana atau tagihan

untuk transaksi jual beli melalui pesanan pembuatan barang (kepada

nasabah produsen), yang dibayar oleh bank berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan dengan nasabah terkait pembiayaan yang harus melunasi

hutang/ kewajibannya sesuai dengan akad.10

Akad pembiayaan istishnâ` ini juga menyediakan fasilitas bagi

nasabah yang membutuhkan pembiayaan untuk proses produksi sampai

menghasilkan barang jadi. Bank melakukan pemesanan barang dengan

harga yang disepakati kedua belah pihak sebesar biaya produksi

ditambah keuntungan, tetapi lebih rendah dari pada harga jual dan

dengan pembayaran di muka secara bertahap sesuai dengan tahapan

produksi. Kemudian bank meneliti spesifikasi dan kualitas work in

process tersebut. Berikutnya pembayaran dilakukan secara bertahap

sampai tahap akhir proses produksi tersebut menjadi barang jadi sesuai

dengan kuantitas dan kualitas yang telah dijanjikan. Bila terjadi

kegagalan dalam produksi, pengusaha/produsen berkewajiban

menggantinya. Jika barang tersebut selesai diproduksi, maka produk

8 Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2010), h. 126 9 Gita Danupranata, Manajemen Perbankan Syariah (Jakarta: Salemba Empat,

2013), h. 13 10

Burhanudin S., Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2010), h. 79

Page 19: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

4

tersebut menjadi milik bank, selanjutnya akan dijual dengan mengambil

keuntungan.11

Dari penjelasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa akad

istishnâ` merupakan sebuah akad yang terjalin antara pemesan sebagai

pihak pertama dengan produsen suatu barang (pembuat barang) sebagai

pihak kedua. Dalam hal ini pihak kedua bersedia untuk membuat barang

sesuai pesanan pihak I. dengan harga yang sudah disepakati antara

keduanya yaitu sebagai akad pembiayaan dengan pembayaran dimuka

dan penyerahan barang ditangguhkan.

Dalam lembaga keuangan syariah (LKS), pada umumnya

dilakukan istishnâ` paralel الموازى( )الإستصناع yaitu akad antara nasabah dan

LKS untuk memenuhi kewajibannya terhadap nasabah, LKS

memerlukan pihak lain sebagai penyedia barang )الصانع /pembuat).12

Dalam hal ini pihak Bank/LKS sebagai shani` atau pihak yang

siap menyediakan atau membuatkan barang nasabah bertanggung jawab

kepada nasabah jika terjadi kesalahan pada pelaksanaan sub kontraktor

dan adanya jaminan yang timbul darinya. Atas dasar ini dibenarkan

keabsahan istishnâ` paralel, dan atas dasar ini pula pihak bank/LKS

dibolehkan untuk mengambil keuntungan jika ada.13

Praktek jual beli istishnâ` pada perbankan syariah sering

dilakukan dalam bidang konstruksi dan manufaktur. Berikut contoh

kasus transaksi dengan akad istishnâ`:

CV Selayang Pandang yang bergerak dalam bidang pembuatan

dan penjualan sepatu memperoleh order untuk membuat sepatu anak

sekolah SMU senilai Rp60.000.000,00. Pihak CV Selayang Pandang

mengajukan pembiayaan modal kepada Bank Syariah Plaju. Harga per

pasang sepatu yang diajukan adalah Rp85.000,00 dan pembayarannya

diangsur selama 3 bulan. Harga per pasang sepatu dipasaran sekitar

Rp95.000,00. Dalam hal ini Bank Syariah Plaju tidak tahu berapa biaya

pokok produksi. CV Selayang Pandang hanya memberikan keuntungan

11

Muhammad Syafi`i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta:

Gema Insani Press, 2005), h. 113-114. 12

Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI)

Nomor: 22/DSN-MUI/III/2002 tentang Jual Beli Itishna’ Paralel 13

Hafidz Abdurrahman, M.A, Rapor Merah Bank Syariah, (Jakarta: Al Azhar

Press, 2016

Page 20: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

5

Rp5.000,00 per pasang atau keuntungan keseluruhan adalah

(Rp60.000.000,00/Rp85.000,00) x Rp5.000,00 = Rp3.529.412.

Dalam kasus ini, Bank Syariah Plaju dapat menawar harga yang

diajukan oleh CV Selayang Pandang dengan harga lebih murah sehingga

dapat dijual ke pembeli dengan harga lebih murah pula, misalnya Bank

Syariah Plaju menawar harga sepatu per pasang Rp86.000,00 sehingga

memperoleh untung Rp4.000,00 dengan keuntungan keseluruhan

(Rp60.000.000,00/Rp86.000,00) x Rp4.000,00 = Rp2.790.697.14

Akad istishnâ` dalam melakukan transaksi jual beli terjadi

sebelum barang diproduksi atau dibangun seharusnya harga dan

spesifikasi barang yang dipesan sudah disepakati antara pembeli dan

penjual (produsen) serta tidak terjadi perubahan setelah akad tersebut

sudah disepakati kedua pihak. Dalam akad istishnâ` ini, penjual dan

pembeli sudah menyepakati kontrak. Penjual telah berusaha keras

dengan tenaga dan pikiran untuk membuat barang pesanan agar sesuai

dengan permintaan pemesan, dari menyiapkan bahan, mendesain,

mengkakulasi komposisi dan kebutuhan bahan baku, serta mencari

pemasok dan seterusnya.15

Dalam akad istishnâ` tidak dapat dipungkiri terkadang dapat

menimbulkan beberapa titik risiko bagi bank syariah atau LKS. Risiko

adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan)

dari suatu perbuatan atau tindakan. Beberapa contoh risiko seperti

kegagalan kontraktor menyerahkan barang (misalnya rumah) pada waktu

yang telah dijanjikan, spesifikasi barang tidak sesuai dengan perjanjian

atau terjadi gagal bayarnya debitur selama masa kontrak, dan lain-lain

yang kemungkinan bisa terjadi dalam keterkaitan dengan istishnâ`.16

Hal tersebut seharusnya dapat diminimalisir dengan upaya

mitigasi yang terarah dan sistematis. Mitigasi adalah serangkaian upaya

untuk mengurangi risiko bencana baik melalui pembangunan fisik

maupun penyadaran dari penigkatan kemampuan menghadapi ancaman

bencana (UU tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.

14

Adrian Sutedi, Perbankan Syariah Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum,

(Bogor, 2006), h. 77 15

Imam Wahyudi, dkk., Manajemen Risiko Bank Islam (Jakarta:Salemba

Empat, 2010), h. 74 16

Enny Puji Lestari, Risiko dalam Akad Istishna pada Bank Umum Syariah, Adzkiya/Mei 2014, Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah Vol. 02 Nomor 1

Page 21: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

6

Berdasarkan paparan-paparan di atas mendorong penulis untuk

mengamati dan meneliti lebih jauh mengenai praktik akad pembiayaan

istishnâ` dalam perbankan syariah.

Salah satu bank syariah yang telah menggunakan akad

pembiayaan istishnâ` adalah Bank Syariah Mulia Pondok Aren

Tangerang Selatan dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang. Bank

Syariah Mulia Pondok Aren Tangerang Selatan (BSM) dan Bank BTN

Syariah Cabang Tangerang merupakan salah satu bank yang berbentuk

PT Bank Perkreditan Rakyat Syariah yang sedang berkembang dan

bergerak memberikan jasa keuangan dengan menggunakan prinsip-

prinsip syariah.17

Dalam kegiatan dan pengoperasiannya, BSM dan Bank BTN

Syariah Cabang Tangerang melaksanakannya berdasarkan Undang-

undang dan peraturan Bank Sentral yang berlaku. Sebagaimana data

yang penulis dapatkan, BSM sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas

Jasa Keuangan (OJK). BSM juga merupakan bank peserta penjaminan

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). BSM merupakan salah satu bank

yang diizinkan beroperasi dengan sistem syariah sesuai dengan Undang-

undang nomor 10 tahun 1998 dan Peraturan Bank Indonesia (PBI).18

BSM sebagai BPRS telah beroperasi memasarkan produk-

produknya baik disektor kredit maupun pembiayaan. Produk yang

dipasarkan antara lain: pembiayaan multiguna syariah, pembiayaan

modal kerja, pembiayaan pembelian kendaraan, dan KPR Griya Mulia.

KPR Griya Mulia adalah produk pembiayaan kepemilikan rumah secara

kredit dengan akad KPR istishnâ`. BSM berupaya untuk terus

mengingkatkan pelayanan kepada masyarakat luas dengan meningkatkan

produk KPR syariahnya dengan meluncurkan Pembiayaan Hunian

Syariah, Hunian Humanis Modern Griya Mulia Cisauk.19

17

Irwan Fauzi, Sekilas tentang Bank Syari'ah Mulia,

http://syariahmulia.com/profile-bank-mulia-syariah/ diakses 31 Juli 2018 pukul 12.50

WIB 18

Muhammad Fauzi, S.Kom., BPR Syariah Fokus Melayani UKM, Usaha

Mikro dan Kecil dengan Prinsip Ekonomi Islam, https://bpr-syariah-amanah-

insani.business.site/ diakses 31 Juli 2018 pukul 12.30 WIB 19

Mahardy Wildan, Cluster Griya Mulia Cisauk KPR Istishna Bank Syariah

Mulia, http://griyamuliacisauk.com/ diakses 31 Juli 2018 pukul 12.30 WIB

Page 22: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

7

Berdasarkan uraian diatas, penulis memfokuskan penelitian dan

menuangkan dalam tulisan berjudul “Akad Pembiayaan Istishnâ` dan

Implementasinya pada Bank Syariah Mulia Pondok Aren, Tangerang

Selatan dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang (Studi Kritis

Keseusaiannya dengan Fikih Muamalah dan Fatwa DSN-MUI

no.6/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual beli Istishnâ`”.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini penulis mengidentifikasi beberapa

permasalahan yang terkait dengan pembiayaan istishnâ` yaitu:

a. Akad pembiayaan istishnâ` merupakan akad pembiayaan yang

telah diatur berdasar konsep fikih dan fatwa DSN Majelis Ulama,

yang telah diterapkan dalam lembaga keuangan syariah (LKS)

khususnya perbankan syariah, konsep akad istishnâ` ini

seharusnya diaplikasikan dengan benar sesuai dengan ketentuan

fikih, dan fatwa DSN-MUI.

b. Dalam akad pembiayaan istishnâ` terdapat dua pihak yang saling

berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya, yaitu antara

pihak pemesan barang (mustashni`) dan produsen (shani`)

pembuat barang, bagaimana mekanismenya dalam perbankan

syariah.

c. Bank Syariah Mulia Pondok Aren, Tangerang Selatan

merupakan bank syariah yang sudah bergerak dibidang

pembiayaan properti, apakah sudah menggunakan/

mengaplikasikan akad istishnâ` pada pembiayaan tersebut atau

belum.

d. Implementasi pembiayaan istishnâ` pada Bank Syariah Mulia

Pondok Aren, Tangerang Selatan dan Bank BTN Syariah Cabang

Tangerang.

e. Kesesuaian implementasi pembiayaan istishnâ` dengan fikih

muamalat dan fatwa DSN-MUI pada Bank Syariah Mulia

Pondok Aren, Tangerang Selatan dan Bank BTN Syariah Cabang

Tangerang.

Page 23: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

8

2. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas maka

penulis membatasi masalah penelitian hanya pada hal berikut:

a. Konsep pembiayaan istishnâ` dalam fikih muamalat dan Fatwa

DSN-MUI.

b. Implementasi Pembiayaan akad istishnâ` pada Bank Syariah

Mulia Pondok Aren, Tangerang Selatan dan Bank BTN Syariah

Cabang Tangerang.

c. Kesesuaian implementasi pembiayaan istsihna’ pada Bank

Syariah Mulia Pondok Aren, Tangerang Selatan dan Bank BTN

Syariah Cabang Tangerang dengan fikih muamalat dan fatwa

DSN MUI.

3. Perumusan Masalah

Setelah dilakukan pembatasan masalah, penulis merumuskan

masalah dalam penelitian ini yaitu:

a. Bagaimanakah konsep pembiayaan istishnâ` menurut fikih

muamalat dan fatwa DSN MUI?

b. Bagaimanakah implementasi pembiayaan istishnâ` pada Bank

Syariah Mulia Pondok Aren, Tangerang Selatan dan Bank BTN

Syariah Cabang Tangerang?

c. Apakah implementasi pembiayaan istsihna’ pada Bank Syariah

Mulia Pondok Aren, Tangerang Selatan dan Bank BTN Syariah

Cabang Tangerang sesuai dengan fikih muamalat dan fatwa DSN

MUI?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan yang

hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui mekanisme implementasi akad pembiayaan

istishnâ` menurut fikih muamalat dan fatwa DSN MUI;

2. Untuk mengetahui aplikasi akad pembiayaan istishnâ`pada Bank

Syariah Mulia Pondok Aren, Tangerang Selatan dan Bank BTN

Syariah Cabang Tangerang;

3. Untuk mengetahui kesesuaian akad pembiayaan istishnâ` Bank

Syariah Mulia Pondok Aren, Tangerang Selatan dan Bank BTN

Page 24: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

9

Syariah Cabang Tangerang dengan fikih muamalat dan fatwa

DSN MUI.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Bank Syariah Mulia Pondok Aren, Tangerang Selatan dan

Bank BTN Syariah Cabang Tangerang, penelitian ini diharapkan

menjadi masukan bagi pengambil kebijakan dalam pengembangan

perbankan syariah pada umumnya dan khususnya implementasi

pembiayaan istishnâ` di masa yang akan datang;

2. Bagi Pemerintah, penelitian ini dapat dijadikan masukan dan

informasi sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan

di bidang regulasi ekonomi;

3. Bagi akademisi, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi

akademik serta bahan perbandingan dalam penelitian lanjutan;

4. Bagi nasabah dan investor, penelitian ini sesungguhnya dapat

memberikan gambaran secara transparan tentang sistem atau pola

serta kelebihan dan kekurangan produk pembiayaan dengan skim

akad pembiayaan istishnâ` dalam produk perbankan syariah;

5. Bagi masyarakat secara umum, penelitian ini memberikan

pemahaman terkait dengan konsep dan teknis penyelenggaraan

produk bank yang menggunakan akad pembiayaan istishnâ`. Hal

ini dianggap perlu untuk menepis asumsi yang berkembang di

masyarakat bahwa bank syariah adalah sama dengan bank

konvensional, hanya saja bank syariah memberi atau menambah

kata “label syariah” dalam setiap produk yang ditawarkannya.

E. Tinjauan Pustaka

1. Siti Mujiatun, Jual-Beli dalam Perspektif Islam: Salam dan

Istishnâ`, Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Vol. 13 No.2/

September 2013. Pembahasan dalam jurnal ini dan pembahasan

penulis memiliki persamaan yaitu keduanya membahas tentang hal

terkait salam dan istishnâ`. Adapun perbedaannya adalah Siti

Mujiatun membahas hal terkait dengan akuntansi dan bisnis,

sementara penulis membahas

Page 25: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

10

akad pembiayaan istishnâ` pada Bank Syariah, serta risiko dan

mitigasinya.20

2. Enny Puji Lestari, dalam Adzkiya Mei 2014 Jurnal Hukum dan

Ekonomi Islam Volume 021 nomor 1 juga meneliti tentang

pembiayaan akad istishnâ` pada bank syariah sebagaimana yang

penulis lakukan. Namun Enny Puji Lestari lebih memfokuskan

penelitian pada risiko akad pembiayaan istishnâ` pada bank umum

syariah sebagai penghimpun dana dan penyalur pembiayaan pada

masyarakat. Enny membahas bagaimana mengelola risiko yang

dihadapi untuk memperkecil kerugian yang mungkin terjadi dalam

aktivitas bisnis.

Sementara itu, penulis memfokuskan penelitiannya pada

sejauhmana penerapan akad pembiayaan istishnâ` di Bank Syariah

Mulia Pondok Aren, Tangerang Selatan. Penulis juga meneliti

bagaimana memitigasi risiko untuk meminimalisir kerugian risiko

tersebut.21

3. Sefny Riantisa, Akad Pembiayaan Istishnâ` pada PT Bank Rakyat

Indonesia Syariah Cabang Binjai (Tesis Pasca Sarjana Universitas

Sumatera Utara, Medan 2012)

Dalam Tesis ini dijelaskan perjanjian pembiayaan istishnâ` pada

BRI Syariah cabang Binjai dan kesesuaiannya dengan prinsip-

prinsip syariah. Obyek penelitian umum pembiayaan, obyek

penelitian Sefny Riantisa dan penulis sama-sama membahas tentang

mekanisme pembiayaan perbankan syariah.

Obyek penelitian Seffny Riantisa lebih bersifat khusus kepada

perjanjian pembiayaan, sementara obyek penelitian penulis lebih

kepada implementasi akad pembiayaan istishnâ` pada bank syariah.

Selain itu, tempat yang menjadi obyek penelitian Seffny Riantisa di

PT Bank BRI Syariah Cabang Binjai sedangkan obyek penelitian

penulis pada PT Bank Syariah Mulia Pondok Aren, Tangerang

Selatan.22

20

Siti Mujiatun, Jual beli Dalam Perspektif Hukum Islam, Salam dan

Isitshna’, dalam Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Vol. 13 Nomor 2/September 2013 21

Enny Puji Lestari, Risiko Pembiayaan Dalam Akad Istishna pada Bank

Umum Syariah, dalam Adzkiya/Mei 2014 Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah Vol.02

Nomor 1 22

Riantisa, Seffny, Akad Pembiayaan Istishna’ pada PT Bank Rakyat

Indonesia Syariah Cabang Binjai (Medan: Tesis, 2012)

Page 26: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

11

4. Ahmad Baehaqi, Kendala dan Tantangan Penerapan PSAK 104

Akuntansi Istishnâ` pada Bank Syariah. Pembahasan Ahmad

Baehaqi dan penulis sama-sama membahas praktik istishnâ` dalam

perbankan syariah dan sumber-sumber hukumnya. Adapun

perbedaannya adalah Ahmad Baehaqi lebih mengacu kepada PSAK

59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah yang mengatur tentang

pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi-

transaksi perbankan syariah, seperti transaksi istishnâ` pada PSAK

104, implementasi dan kendalanya. Sementara penulis lebih

memfokuskan penulisan pada aplikasi akad pembiayaan istishnâ`

pada bank syariah, serta bagaimana mengatasi risiko yang timbul

dalam akad pembiayaan tersebut.23

5. Muhammad Ramli, Penerapan Akad Istishnâ` Terhadap Sistem

Pemasaran Industri Meubel Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi

Kasus pada Kawasan Pengrajin Meubel di Antang Kota Makassar).

Penelitian penulis dan Muhammad Ramli memiliki persamaan yaitu

sama-sama membahas penerapan akad istishnâ`.

Perbedaan penelitian penulis dan Muhammad Ramli yaitu

pada penelitian Muhammad Ramli lebih memfokuskan penelitian

pada penerapan akad istishnâ` terhadap sistem pemasaran industri

meubel, sedangkan penulis lebih memfokuskan penelitian pada

praktik akad pembiayaan istishnâ` pada Bank Syariah Mulia

Pondok Aren Tangerang. Di sisi lain ada perbedaan tempat dan

waktu penelitian. Penulis meneliti di daerah Tangerang Selatan dan

Muhammad Ramli di daerah Antang Makassar.24

6. Yeni Otaviani, Moral Hazard Pembiayaan Mudharabah Bank

Syariah (tesis), dimana penelitian ini memiliki objek penelitian

umum berupa pembiayaan bank syariah, yaitu pembiayaan

mudharabah bank syariah. Demikian juga dengan penulis, objek

penelitian juga pembiayaan, yaitu akad pembiayaan istishnâ`

pada bank syariah, risiko serta memitigasinya.

23

Ahmad Baehaqi, Kendala dan Tantangan Penerapan PSAK 104 tentang

Akuntansi Istishna’ pada Ban Syariah, Nasional Seminar on Islamic Financial

Accounting Standard, (Depok: STEI SEBI, 2012) 24

Muhammad Ramli, Penerapan Akad Istishna’ Terhadap Sistem Pemasaran

Industri Meubel dalam Perspektif Islam (Studi Kasus pada Kawasan Pengrajin Meubel

di Antang Kota Makassar, Skripsi (Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin,

2016)

Page 27: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

12

Perbedaan antara penelitian Yeni Otaviani dengan penulis

adalah jenis pembiayaan dan lokasinya. Yeni Otaviani meneliti di

Bank Nagari Syariah, sementara penulis melakukan penelitian di

Bank Syariah Mulia Pondok Aren Tangerang Selatan. Jenis

pembiayaan yang diteliti Yeni Otaviani adalah akad pembiayaan

Mudharabah di Bank Nagari dari sisi perkembangan aset bank yang

mulai beroperasi tahun 2006 hingga peningkatan aset bank sampai

dengan tahun 2012. Sedangkan penulis meneliti aplikasi akad

pembiayaan istishnâ` di Bank Syariah Mulia Pondok Aren

Tangerang Selatan sejauh mana penerapan akad pembiayaan

istishnâ`dan risiko serta mitigasinya.25

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

a. Jenis Penelitian

Penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif (Bogdan dan

Taylor, 1992). Yaitu penelitian lapangan (field research) studi

kasus menggunakan penelitian kualitatif. sebagai salah satu

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. 26

b. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

penelitian deskriptif analitis. Penulis melakukan pendekatan

penelitian ini untuk mendapatkan data terkait materi tesis ini

dengan cara melakukan observasi langsung ke tempat objek

penelitian untuk melakukan wawancara dan pengambilan

dokumen terkait.

2. Sumber Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah

bersumber dari:

25

Yeni Oktaviani, Moral Hazard Pembiayaan Mudharabah Bank Syariah,

Studi Kasus, Tesis (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, 2016) 26

V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis dan Mudah

dipahami (Yogyakarta).

Page 28: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

13

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah buku-buku klasik yang berkaitan

dengan akad pembiayaan istishnâ`, dokumen PT Bank Syariah

Mulia Pondok Aren Tangerang Selatan dan Bank BTN Syariah

Cabang Tangerang, serta data/informasi yang diperoleh secara

langsung dari sumber yang terkait melalui wawancara, tanya

jawab secara langsung atau pun dokumen-dokumen yang terkait

dengan penelitian.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah buku-buku pendukung yang terkait

dengan akad pembiayaan istishnâ`, pandangan ulama dan

literatur yang berhubungan langsung dengan permasalahan

penelitian ini, antara lain:

- Studi literatur, yaitu buku-buku fikih klasik dan kontemporer

yang ada relevansinya dengan pembahasan.

- Informasi/data ataupun Peraturan-peraturan yang terkait dengan

penerapan pembiayaan istishnâ` dalam produk perbankan syariah

serta risiko yang mungkin terjadi.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data ini, penulis menggunakan teknik sebagai

berikut:

a. Teknik Literasi, yaitu pengumpulan data dengan membaca

bahan/buku yang ada relevansinya dengan pembahasan materi

istishnâ`.

b. Dokumenter, yaitu cara penggalian data terhadap masalah-

masalah yang diinginkan melalui pemahaman serta penelitian

terhadap data yang berada pada dokumen-dokumen yang

dimiliki Bank Syariah Mulia Pondok Aren, Tangerang Selatan

dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang.

c. Teknik pengamatan, yaitu mengamati langsung terhadap objek

penelitian yaitu Bank Syariah Mulia Pondok Aren, Tangerang

Selatan dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang.

d. Teknik wawancara, yaitu cara penggalian data dengan

mewawancarai pihak Bank Syariah Mulia Pondok Aren

Tangerang dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang.

Page 29: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

14

e. Teknik pengamatan, yaitu mengamati langsung proses

pelaksanaan akad pembiayaan istishnâ` pada obyek penelitian

yaitu Bank Syariah Mulia Pondok Aren, Tangerang Selatan dan

Bank BTN Syariah Cabang Tangerang melalui penelaahan

standard operating prosedure (SOP) dan dokumen yang

dipergunakan.

4. Teknik Analisa Data

Setelah seluruh data terkumpul, dari dokumentasi lapangan maupun

hasil studi pustaka, maka dilakukan analisa data secara kualitatif

dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Editing, yaitu pemeriksaan kembali data-data yang diperoleh

terutama dari segi kelengkapan, kejelasan makna, keserasian

dan keselarasan antara yang satu dengan yang lainnya, relevansi

dan keseragamannya baik satuan maupun kelompok.

b. Coding, yaitu usaha untuk mengkategorikan data dan

memeriksa data yang relevan dengan tema riset ini agar lebih

fungsional.

c. Organizing, yaitu menyusun dan menjadikan data yang

diperoleh sistematis dalam kerangka uraian yang telah

direncanakan.

Kemudian data-data yang diperoleh dianalisa (dibahas) menurut

pola pikir sebagai berikut:

a. Induktif, yaitu mengemukakan kenyataan dari hasil penelitian

tentang aplikasi akad pembiayaan istishnâ` yang bersifat

khusus, kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum.

b. Deduktif, menganalisa literatur buku-buku fikih tentang akad

pembiayaan istishnâ` yang bersifat umum, kemudian ditarik

kesimpulan yang bersifat khusus.

5. Teknik Penulisan

Teknik penulisan laporan dalam penelitian ini merujuk pada

“Pedoman Akademik Program Pasca Sarjana Institut Ilmu Al

Qur’an (IIQ) Jakarta Tahun 2017, Pedoman Penulisan Proposal,

Tesis, dan Disertasi.

Page 30: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

15

G. Sistematika Penulisan

Penelitian ini secara keseluruhan terdiri dari lima bab. Adapun

sistematika yang digunakan disesuaikan dengan pokok-pokok

permasalahan yang dibahas dan dituangkan dalam bentuk beberapa bab

dan sub bab yang terdiri dari:

Bab I : merupakan Bab pertama yang terdiri dari latar belakang

masalah, pembatasan, identifikasi masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian

pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II: Membahas tentang kajian teoritis akad pembiayaan istishnâ`

dalam fikih muamalat. Pada bab ini dibahas pengertian

istishnâ`, landasan hukum istishnâ`, rukun dan syarat

istishnâ`, serta jual beli istishnâ` paralel.

Bab III : Bab ini membahas tentang pembiayaan istishnâ` dan fatwa

DSN MUI serta implementasinya. Dalam bab ini dibahas

fatwa DSN-MUI tentang pembiayaan istishnâ`, risiko dan

mitigasi dalam transaksi akad pembiayaan istishnâ`,

mekanisme akad pembiayaan istishnâ`, dan faktor-faktor

penyebab risiko dan kendala dalam transaksi akad pembiayaan

istishnâ`.

Bab IV : Bab ini merupakan inti dari semua pembahasan yaitu analisis

terhadap penerapan akad pembiayaan istishnâ` dalam

transaksi keuangan di Bank Syariah Mulia Pondok Aren,

Tangerang Selatan dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang.

Pembahasan dalam bab ini meliputi profil Bank Syariah Mulia

Pondok Aren, Tangerang Selatan dan Bank BTN Syariah

Cabang Tangerang, analisis kesesuaian implementasi

pembiayaan istishnâ` pada Bank Syariah Mulia Pondok Aren,

Tangerang Selatan dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang

serta kesesuaiannya dengan fikih muamalat dan fatwa DSN-

MUI.

Bab V : Bab lima merupakan bab terakhir dan sebagai penutup dari

penulisan tesis ini. Bab ini menguraikan kesimpulan-

kesimpulan yang merupakan kesimpulan besar dari tesis ini

Page 31: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

16

yang ditarik oleh penulis berdasarkan hasil penelitian serta

dapat dikemukakan saran-saran yang perlu diperhatikan dari

hasil penelitian tersebut.

Page 32: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

151

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bab-

bab terdahulu, penulis mencoba menarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Mekanisme implementasi akad pembiayaan istishnȃ`

menurut fikih muamalat dan fatwa DSN MUI dapat

disimpulkan bahwa:

a. Transaksi dengan akad istishnȃ` adalah pembelian

dengan memesan barang yang belum ada atau belum

dibuat. Akad istishnȃ` diperbolehkan secara syariah

Al-Qur’an, as-Sunnah Rasulullah SAW, al-

Ijma`para ulama, kaidah fikih, serta logika

masyarakat muslim pada umumnya.

b. Pelaksanaan akad istishnȃ` agar sah sesuai fikih

harus memenuhi rukun dan syaratnya. Rukun yang

harus dipenuhi adalah: adanya pemesan

(mustashni`) dan produsen (shȃni`), barang yang

diakadkan (mashnu`), serta sighat (ijab kabul). Akad

istishnȃ` juga harus memenuhi syarat-syarat terkait

barang dan pembayaran. Apabila barang pesanan

tidak sesuai dengan spesifikasi pesanan, maka

pemesan dapat menggunakan hak pilih (khiyar).

c. Demikian juga, pelaksanaan akad istishnȃ` menurut

ketentuan fatwa DSN-MUI No.06/DSN-

MUI/IV/2000 tentang jual beli istishnȃ` juga

mengatur terkait barang, pembayaran, ketentuan lain

yang terkait, dan terdapat hak khiyar. Sedangkan

istishnȃ` paralel mengacu kepada fatwa DSN-MUI

No.22/DSN-MUI/III/2002 tentang Jual beli istishnȃ`

Page 33: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

152

paralel yang antara lain menyatakan bahwa LKS

dapat melakukan akad istishnȃ` dengan pihak lain

untuk memenuhi kewajibannya kepada nasabah dan

LKS dilarang mengenakan margin during

construction (MDC).

2. Aplikasi akad pembiayaan istishnȃ` pada Bank Syariah

Mulia dan Bank BTN Syariah

a. Pelaksanaan akad istishnȃ` langsung pada produk KPR

Inden di Bank Syariah Mulia, menempatkan posisi bank

sebagai penjual menyediakan fasilitas pembiayaan KPR

Inden kepada nasabah atas pengadaan rumah yang

dipesan oleh nasabah dengan cara bank menyediakan

tanah dan membangun rumah tanpa bantuan developer.

Rumah akan dijual kepada nasabah termasuk marginnya,

dan dibayar dengan cara mengangsur. Dalam

pembiayaan KPR inden di Bank Syariah Mulia, nasabah

dapat membatalkan akad dengan syarat-syarat tertentu.

b. Pelaksanaan akad istishnȃ` paralel pada produk KPR

Indent iB di Bank BTN Syariah, menempatkan posisi

bank sebagai penjual menyediakan fasilitas pembiayaan

KPR Inden kepada nasabah atas pengadaan rumah yang

dipesan oleh nasabah dengan cara bank mengadakan

tanah dan rumah dari developer, selanjutnya bank

menjual rumah tersebut kepada nasabah ditambah

marginnya, dan akan dibayar dengan cara mengangsur.

3. Kesesuaian akad pembiayaan istishnȃ` pada Bank Syariah

Mulia dan Bank BTN Syariah dengan fikih muamalat dan

fatwa DSN MUI dapat disimpulkan bahwa:

a. Penerapan fatwa DSN MUI no. 06/DSN-MUI/IV/2000

tentang jual beli istishnȃ` pada ketentuan tentang barang

sudah sesuai atau telah dipenuhi oleh Bank Syariah

Mulia. Demikian juga dengan ketentuan tentang

pembayaran, secara umum sudah sesuai dengan fatwa

Page 34: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

153

DSN MUI meskipun ada sedikit perbedaan berupa

pembayaran tanda jadi.

b. Penerapan fatwa DSN MUI no. 22/DSN-MUI/IV/2000

tentang jual beli istishnȃ` paralel pada ketentuan tentang

barang dan pembayaran sudah sesuai atau telah dipenuhi

oleh Bank BTN Syariah Cabang Tangerang dengan

memberikan pilihan cara pembayaran: mengangsur,

persentase penyelesaian atau termin. Selain itu, Bank

BTN Syariah juga menjalankan fatwa DSN MUI no.

06/DSN-MUI/IV/2002

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya serta

kesimpulan dari penelitian, penulis menyarankan hal-hal

berikut:

1. Perlunya optimalisasi penggunaan akad istishnȃ` dalam

membantu masyarakat memenuhi kebutuhan perumahan.

Upaya ini membutuhkan dukungan Otoritas Jasa

Keuangan, Bank Indonesia, serta Pemerintah sehingga

perbankan lebih bergairah mengembangkan produk

istishna`.

2. Perlu dilakukan kajian terhadap status uang tanda jadi

yang diberlakukan di Bank Syariah Mulia apakah sudah

sesuai dengan ketentuan fikih muamalah dan fatwa DSN

MUI.

3. Perlu dibuat standar/ketentuan baku untuk menerapkan

istishnȃ` dimana bank berperan sebagai pihak penyedia

rumah/barang tanpa bantuan pengembang sebagaimana

praktik yang dilakukan Bank Syariah Mulia dimana bank

berperan sebagai lembaga keuangan sekaligus sebagai

usaha konstruksi.

Page 35: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

155

DAFTAR PUSTAKA

Buku/kitab Referensi

Abbas, Ahmad Sudirman, Qawa’id Fighiyyah dalam Perspektif Fiqh,

(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya dan Anglo Media, 2004), Cet.I.

Abdul Mannan,Muhammad, Ekonomi Islam,Teori dan Praktik, terj.Sonhaji

dkk (Jakarta: Internusa, 1992)

Abdurrahman, Hafidz, Rapor Merah Bank Syariah, Kritik atas Fatwa Produk

Perbankan Syariah (Bogor: Al Azhar Press, 2016) Cet.4

Abu Zahrah, Muhammad, Ushul Fikih, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002), Cet.

III.

Accounting and Auditing Organization for Islamic Fianancial Institution

(AAOIFI), al Mu’aayiir al Syar’iyyah/Shari’ah Standards (Bahrain:

Dar al Maiman, 2017)

Agustini, Erlina dkk., Manajemen Resiko Bank Syariah. (Jakarta: Kharisma

Putra Utama Offset, 2011).

Ahmad, Yusuf Ayus, Manajemen Operasional Bank Syariah , (Cirebon:

Stain Press, 2009)

al-Ahwadzy, Muhammad Abd. Rahman al-Mubarakfury Tuhfah, Syarh

Jami` at- Tirmidzi, (Damaskus: Dar al-Fikr, t.th.) Jilid IV

Akbar, Andi Ali, Prinsip-prinsip Dasar Transaksi Syariah, (Jatim:Pustaka

Blog Agung, 2014)

Ali, Masyhud, Manajemen Risiko, (Jakarta: PT Raya Grafindo

Persada,2006).

al-Albânî, Muhammad Nasirudin, Shahih Sunan Ibnu Majah Lil Imam al-

Hafidh Abi Abdillah Muhammad Ibnu Yazid al- Qazwini, (Riyad:

Maktabah al – Ma`arif, 1997), cet ke 2, Hadist No. 1863

Amin, Ma`ruf, Fatwa Dalam Sistem Hukum Islam, (Jakarta: Elsass, 2008).

Page 36: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

156

Anwar, Taufik, Financing Administration, Bank BTN Syariah Cabang

Tangerang, Wawancara pribadi, pada 17 Juli 2018 pukul 10.00 WIB

Anwar, Syarifuddin, Kamus al-Misbah: Arab-Indonesia , (Surabaya: Bina

Iman, t.th.).

Anwar, Syamsul, Hukum Perjanjian Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2007

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik (Jakarta:

Gema Insani Press, 2005) Cet. I.

al-Arif, M Nur Rianto dan Yuke Rahmawati. Manajemen Risiko Perbankan

Syariah (Jakarta: UIN Press, 2015).

Arifin, Zainul, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Adkia

Publisher, 2009).

Ascarya. Akad dari Produk Bank Syariah (Jakarta: PT Grafindo

Persada,2011).

al-`Asqalani, Syihabuddin Ahmad Ibnu Hajar, Fath al-Bari Syarh al-Bukhârî,

(Mesir: Mushthafa al-Bâbî al-Halîbî, 1959), Juz III.

Assal, Ahmad Muhammad dan Fathi Ahmad Abdul Karim. Al Nizham al

Istishadi Fil Islam. (Kairo., 1977).

Ayub, Muhammad, Understanding Islamic Finance, (Jakarta:

GramediaPustaka Utama, 2007)

Baqi, Muhammad Fu’ad Abdul, Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim,

terj. Arif Rahman Hakim, (Solo:Insan Kamil, 2017), Cet. ke-20

al-Bugha, Musthafa Dib, al-Wafi: Syarah Hadits Arbain Imam An-Nawawi,

terj. Muzayin (Jakarta: Hikmah, 2007), hadits ke-32

al-Buhûtî, Syaih Manshûr bin Yunus bin Idris, Kasysyâf al- Qinna` (Riyad:

Dar `Alami al-Kutub, 2003) Jilid 3

Danupranata, Gita, Manajemen Perbankan Syariah (Jakarta: Salemba

Empat, 2013)

Page 37: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

157

Dendawijaya, L., Manajemen Perbankan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000)

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), Himpunan

Fatwa Keuangan Syariah, (Jakarta: Erlangga, 2014)

Djuwaini, Diyauddin, Pengantar Fiqh Muamalah (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2010)

Djamil, Fathurrahman, Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di

Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013) Cet. 2.

Djohanputra, B., Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi, (Jakarta: PPM,

2004.

Al Faifi, Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya, Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid

Sabiq (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2015) Cet. ke-3

Al-Fikri, Al Muamalah al Madiyyah wa al Adabiyyah, (Mesir: Mushthafa al

Babiy al Halabi, 1938)

al-Hanafi, al-Kamal Ibnu al-Humam, Syarh Fath al-Qadir (Beirut: Dar al-

Kutub al-Ilmiyah, 2003) Jilid 7

Hadi, Abd., Dasar-dasar Hukum Ekonomi Islam (Surabaya: Putra Media

Nusantara, 2010)

al-Haitsami, Nuruddin Abu al-Hasan Ali bin Abi Bakar bin Sulaiman asy-

Syafi`i, Majma` al-Zawaid wa manba’u al-faid (Beirut: Dar al Kutub

al Ilmiyyah, 2001), Juz 1

Hakim, Atang Abd. dan Jaih Mubarok. 2012. Metodologi Studi Islam.

Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Harahap, Syafri Sofyan dkk, Akuntansi Perbankan Syariah, Jakarta: Penerbit

LPEE Usakti, 2005, Cet, ke-1

Haroen, Nasrun, Fiqh Mu’amalah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007).

Hatta, Ahmad, Tafsir Qur-an Perkata (Jakarta: Maghfiroh Pustaka, 2010),

Cet.V

Page 38: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

158

Hasan, M. Ali, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2004)

Herman, Darmawi, Manajemen Resiko, (Jakarta:Bumi Aksara,1999),Cet.V

Hidayatullah, Syarif, Qowaid Fiqhiyyah dan Penerapannya Dalam

Transaksi Keuangan Syariah Kontemporer (Mu’amalat, Maliyyah,

Islamiyyah, Muashirah) (Jakarta: Gramata Publishing, 2012).

Huda, Nurul dan Mohammad Haikal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan

Teoritis dan Praktis (Jakarta: Kencana, 2010).

Hulwati. Ekonomi Islam, Teori dan Praktik dalam Perdagangan Obligasi

Syariah dipasar Modal Indonesia dan Malaysia. (Jakarta: Ciputat

Press, 2006).

______, Ekonomi Islam (Jakarta: Ciputat Press, 2009) Edisi: I.

Institute of Research and Training, Konsep Syariah dalam Sistem

Perbankan, (Kuala Lumpur: Perniagaan Rita, 1998)

Ibnu Hajar, al-Talkhis al-Habiri fi Takhriji Ahaditsi Sayyid al-Mursalîn

(Beirut: Dar al-Hasyri al-Kutub al-Islamiyyah, t.th) Jilid III.

Ibnu Manzhur, Lisan al-arab, madah )صنع( (Kairo: Dar al-Hadits, 2013).

Ibnu Nujaim, al-Asybah al-Nazha’ir (Damaskus: Dar al-Fikr, 1983), Jilid 6

Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah Juz 2, Maktabah Kutub al-Mutun, Silsilah al-

Ilmu an-nafi seri 4 al-Ishdar al-awwal 1426.

Idroes, Ferry N., Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3

Pilar Kesepakatan Basel II terkait Aplikasi Regulasi dan

Pelaksanaannya di Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2008).

`Isa, Abi bin Muhammad bin `Isa bin Saurah, al-Jâmi` ash-Shâhîh (Sunan

at-Tirmidzî), (Mesir:Mushthafâ al-Bâbî al-Halîbî, 1978) Cet. ke-2.

Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011).

Page 39: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

159

al-Jazairi, Syaikh Abu Bakar Jabir, Minhajul Muslim (Jakarta: Pustaka al

Kautsar, 2015) Cet. I.

Jî, Muhammad Rawwas Qal’ah, Mausu`ah Fiqh Umar bin al-Khaththab,

(Beirut: Darul Nafaa’is, 1987)

Janwari, Yadi Lembaga Keuangan Syariah, Bandung PT Remaja Rosdakarya

2015

Karim, Adiwarman A., Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2010).

Karim, Adiwarman A. dan Oni Sahroni, Riba, Gharar dan Kaidah-kaidah

Ekonomi Syariah: Analisis Fikih dan Ekonomi, (Jakarta:

Rajagrafindo Persada, 2015)

al-Kasani, Abu Bakar Ibn Mas`ud, Al Bada’i wa as-Sana’i fi Tartib al –

Syara`i (Beirut: Dar al-Kutub al-`Ilmiah, 2002), Edisi ke-2, Jilid V.

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008, (Jakarta:

PT. Rajagrafindo Persada, 2008).

____, Dasar-dasar perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008).

al-Kâsâni, Imam Alauddin Abu Bakar bin Mas`ud, Badâi’i` as Shanȃ’i` fȋ

Tartȋbi asy-Syarȃ’i`, (Beirut, Libanon: Dar al-Kutub al-Ilmiah,

2002M) Jilid 5.

Khan, Tariqullah dan Habib Ahmed, Risk Management; An Analysis of

Issues In Islamic Financial Industry, Occasional paper, IDB and

IRTI, Jeddah: 2001.

Khalaf, Abdul Wahhab, Ilmu Ushul al-Fiqh. (Kairo: al-Dar al-Qalam, 1978).

Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (Jakarta: Kencana untuk Pusat

Pengkajian Hukum Islam dan Masyarakat Madani/PPHMM, 2009)

Cet. ke I.

Kountur, R, Manajemen Risiko, (Jakarta: Abdi Tandur, 2004)

Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono, Manajemen Perbankan Teori dan

Aplikasinya, (Yogyakarta: BPFE, 2002)

Page 40: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

160

Mansuri, Muhammad Tahir, Islamic Law of Contracts and Business

Transactions (New Delhi: Adam Publishers & Distributors, 2006).

Mardhani, Hukum Sistem Ekonomi Islam (Jakarta: Raja Grafindo, 2015) cet.

I.

al-Ma`rȗf, Syaikh Zainuddin bin Ibrahim bin Muhammad, al-Bahr ar-Ra’iq

Syarh Kanz al-Daqȃ’iq, (Lebanon: Dar al-Kutub al-`Ilmiyah, 1997),

Cet.I.

Mubarok, Jaih, Perkembangan Fatwa Ekonomi Syariah di Indonesia,

(Bandung: Bani Quraisy, 2004)

Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: Unit Penerbit dan

Percetakan (UPP), 2005).

al-Muslih, Abdullah dan Shalah ash-Shawi, Fikih Ekonomi Keuangan Islam,

(Jakarta: Daarul Haq, 2004)

Mustafa, Imam, Fiqh Muamalah Kontemporer (Jakarta: Rajawali Pers, 2016)

an-Nabhânî, Taqiyyuddin, Nizhâm al-Iqthishâdi fil Islam, Cet. 6.

al-Nadawy, Ali Ahmad, Mausu`ah al-Qawa’id wa al–Dhawabith al-

fiqhiyyah (t.t., tp. 1419H/1999M), Jilid I.

An-Nawawi, Imam, Raudhah ath-Thâlibîn, (Beirut: al-Maktab al-Islâmî,

1991M) Jilid IV.

Nawawi, Ismail, Perbankan Syariah Issu-issu Manajemen , Fikih Muamalah

Pengayaan Teori Menuju Praktik, (Jakarta:CV Dwiputra

Pustakajaya, 2012).

Nazir, Habib dan Muhammad Hasanuddin, Ensiklopedi Ekonomi dan

Perbankan Syariah, (Jakarta: Kaki Langit, 2004)

Nugroho, Asep Ali Hasan Wahyu Ari, Manajemen Risiko, (Jakarta: 2008,

Prenada Media Group).

Nurhayati, Sri, Wasilah Akuntansi Syariah di Indonesia (Jakarta: Salemba

Empat, 2011).

Page 41: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

161

Nurul Huda dan Mohammad Haikal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan

Teoritis dan Praktis (Jakarta: Kencana, 2010).

Pradja, Juhaya S., Ekonomi Syariah (Bandung: Pustaka Setia, 2012) Cet. I.

PBI (Peraturan Bank Indonesia) Nomor 11/25/PBI/2009 tentang perubahan

atas PBI No. 5/8/2003 tentang penerapan manajemen risiko bagi bank

umum.

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 7/46/Pbi/2005 tentang Akad

Penghimpunan Dan Penyaluran Dana Bagi Bank Yang Melaksanakan

Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.

Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), Buku Panduan

Penulisan Proposal Tesis dan Disertasi (Jakarta, 2017).

Qaradhawi, Yusuf, Halal dan Haram (Bandung: Penerbit Jabal, 2007) Cet. I.

Ramadhan, Athiyah Adlan Athiyah, Mausu`ah al-Qawaid Fighiyyah (al-

Iskandariyah: Dar al-Qimmah – Dar al-Iman, t.th.).

Rasyid, Sulaiman, Fikih Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2011)

Rifai, Muhammad, Konsep Perbankan Syariah, (Semarang: Wicaksana,

2002)

Rivai, Veithzal dan Arviyan Arifin, Islamic Banking, (Jakarta: Bumi Aksara,

2010).

Rivai, Veithzal dkk, Bank and Financial Institutions (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2007)

Rohayana, Ade Dedi, Ilmu Qawa’id Fiqhiyyah, (Jakarta: Gaya Media

Pratama, 2008).

Rukmono, Amir Mahmud, Bank Syariah: Teori, Kebijakan dan Studi

E.mpiris di Indonesia (Jakarta: Erlangga, 2010).

Sahroni, Oni dan Adiwarman A. Karim, Maqasid Bisnis & Keuangan Islam

Sistesis Fikih dan Ekonomi, (Jakarta: RajagrafindoPersada, 2016),

Cet.II.

Sarwat, Ahmad, Fikih Muamalat (Jakarta: Kampus Syariah, 2009) Cet. I.

Page 42: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

162

As-Sarkhosi, Syaikh Syamsuddin, Al Mabsuth (Beirut-Lebanon: Dar el

Ma`rifah, 1409H/ 1979M), Jilid 12.

Selamet, Ahmad dan Hoscaro, Manajemen Risiko Bank Syariah,

(Yogyakarta : BPPFE, 2008).

Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta:BPFE UI, 2005)

As-Sibri, Sa`id bin Abullah bin Abdul `Aziz, Kitab al-Istishna`, Fikih

Muqaran Mustawȃ Awwal al-Ma`had al-`Alȋ (Riyadh: Maktabah

Syamila, 1429 H).

Sujarweni, V. Wiratna, Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis dan Mudah

dipahami (Yogyakarta: tt).

Sula, Muhammad Syakir, Asuransi Syariah Konsep dan Sistem Operasional

(Jakarta: Gema Insani Press, 2004) Cet. I.

Supyadillah, Asep, Produk Dan Akad Jasa Bank Syariah, (Jakarta: PT

Wahana Kardofa, 2016)

Sutedi, Adrian, Perbankan Syariah Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum

(Bogor, 2006).

S., Burhanudin, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2010).

Syahrul, Muhammad A.Z., Kamus Lengkap Ekonomi: Istilah-istilah

Akuntansi, Keuangan, dan Investasi, (Bandung: Citra Harta Prima,

2000)

Syarifuddin, Amir, Fikih Muamalah, (Jakarta: Pranada Media, 2005.

Tampubolon, Robert, Risk Manajemen, Manajemen Risiko Pendekatan

Kualitatif untuk Bank Komersial (Jakarta: Elex Media Komputindo,

2006), Cet. III.

Tarmizi, Erwandi, Harta Haram Muamalat Kontemporer (Jakarta: PT Berkat

Mulia Insani, 2016) Cet. XII.

Page 43: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

163

ath-Thayyar, Abdullah bin Muhammad et.al., Ensiklopedi Fikih Muamalah

dalam Pandangan 4 Mazhab (Yogyakarta: Al- Hanif, 2004).

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Kamus Besar

Bahasa Indonesia (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia).

Ulum, Fahrul, Perbankan Syariah di Indonesia: dari Entitas Pengawasan

hingga pengembangan, (Surabaya; Putra Media Nusantara, 2011).

Usman, Rachmadi, Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, cet. Ke-

1, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012).

Undang-undang nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-

undang nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, TLN nomor 3790.

Wahyudi, Imam, dkk., Manajemen Risiko Bank Islam (Jakarta:Salemba

Empat, 2010).

Yaya, Rizal, Erlangga Aji Abdurrahman, Ahm., Akuntansi Perbankan

Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer (Jakarta: Salemba Empat,

2014) Edisi 2.

Yusuf, Muhammad dan Junaedi, Pengantar Ilmu Ekonomi dan Perbankan

Syariah, (Jakarta: Ganeca Press. 2006).

al-Zarqa’, Ahmad bin Muhammad, Syarh al-Qawa’id al-Fiqhiyyah,

(Damaskus: Dar al Qalam, 1409H/1989M).

Zulkifli, Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, (Jakarta:

Zikrul Hakim, 2003),Cet. I.

Zuhailî, Wahbah, al-Fiqh al-Islâmî wa Adillatuh Juz IV (Damaskus: Dar el-

Fikr, 1989) Cet. III.

Jurnal/Skripsi/Makalah

Abdul-Khaliq, Shatha, Comparison study of Murabaha and Istisnaa in

Islamic Banking in Jordan, dalam Interdisciplinary Journal of

Contemporary Research in Business January 2014 Vol 5, No. 9

Page 44: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

164

Baehaqi, Ahmad, Kendala dan Tantangan Penerapan PSAK 104 tentang

Akuntansi Istishnâ` pada Ban Syariah, Nasional Seminar on Islamic

Financial Accounting Standard, (Depok: STEI SEBI, 2012)

Bank Indonesia, 28 Juni 2007, Manajemen Risiko Bank Syariah, Makalah

disampaikan dalam Seminar Bulanan Masyarakat Ekonomi Syariah,

(Jakarta: Bank Indonesia).

Hasanudin. 2009. “Multi Akad Dalam Transaksi Syariah Kontemporer pada

Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia: Konsep dan Ketentuan

Dhawabith dalam Perspektif Fiqh dalam MES Goes To Campus.

Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

______. 2008. Konsep dan Standar Multi Akad dalam Fatwa Dewan Syariah

Nasional MUI. Disertasi tidak diterbitkan. Jakarta: Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah.

Hidayah, Muhammad Rizki, dkk, Analisis Implementasi Akad

Istishna`Pembiayaan Rumah (Studi Kasus Developer Property

Syariah Bogor), dalam Jurnal Ekonomi Islam,Vol.9, No.1, Mei 2018.

Lestari, Enny Puji, Risiko Pembiayaan Dalam Akad Istishna pada Bank

Umum Syariah, dalam Adzkiya/Mei 2014 Jurnal Hukum dan

Ekonomi Syariah Vol.02 Nomor 1.

Marduwira, Erdi, “Akad Istihsna’ Dalam Pembiayaan Rumah Pada Bank

Syariah Mandiri” dalam Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

Mujiatun, Siti, Jual beli Dalam Perspektif Hukum Islam, Salam dan

Isitshna’, dalam Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Vol. 13 Nomor

2/September 2013.

Oktaviani, Yeni, Moral Hazard Pembiayaan Mudharabah Bank Syariah,

Studi Kasus, Tesis (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarief

Hidayatullah, 2016).

Puspasari, Oktaviani Rita, Pembiayaan Berbasis Jual Beli dan Kinerja Bank

Umum Syariah di Indonesia, dalam Jurnal Riset Keuangan dan

Akuntansi (JRKA) Volume 2 Isue 1, Februari 2016.

Page 45: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

165

Ramli, Muhammad, Penerapan Akad Istishnâ` Terhadap Sistem Pemasaran

Industri Meubel dalam Perspektif Islam (Studi Kasus pada Kawasan

Pengrajin Meubel di Antang Kota Makassar, Skripsi (Makassar:

Universitas Islam Negeri Alauddin, 2016).

Riantisa, Seffny, Akad Pembiayaan Istishnâ` pada PT Bank Rakyat

Indonesia Syariah Cabang Binjai (Medan: Tesis, 2012).

Supriyadi, Ahmad, Sistem Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah (Suatu

Tinjauan Yuridis Terhadap Praktek Pembiayaan di Perbankan

Syariah di Indonesia), dalam Jurnal Al Mawardi Edisi XI Tahun

2004.

Utama, Candra, Pengenalan Produk dan Akad Dalam Perbankan Perbankan

Syariah, dalam Majalah Ilmiah Bina Ekonomi FE UNPAR, Vol. 13,

No. 2, Agustus 2009.

Yulianti, Rahmani Timorita, Manajemen Risiko Perbankan Syariah, La

Riba, Jurnal Ekonomi Islam, Desember 2009 Vol. III No. 2.

Internet

Bank Syariah Mulia, Visi dan Misi, http://syariahmulia.com/visi-misi/

diakses tanggal 26 Juli 2018 pukul 11.00 WIB.

Bank Syariah Mulia, Profil Bank Syariah Mulia, http://syariahmulia.com/

profil-bank-mulia-syariah diakses tanggal 26 Juli 2018 pukul 11.00

WIB.

BPRS Mulia Berkah Abadi, Bank Syariah, https://www.aseanica.com>

era>bank-syariah diakses tanggal 26 Juli 2018 pukul 12.05 WIB.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 104: Akuntansi

Istishna’ (PSAK 104) (http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-

keuangan/pernyataan-sas-67-psak-syariah-104 diakses 18 Juli 2018

pukul 17.10 WIB)

Fauzi, Muhammad, BPR Syariah Fokus Melayani UKM, Usaha Mikro dan

Kecil dengan Prinsip Ekonomi Islam, https://bpr-syariah-amanah-

insani.business.site/ diakses 31 Juli 2018 pukul 12.30 WIB

Page 46: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

166

Fauzi, Irwan, Sekilas tentang Bank Syari'ah Mulia, http://syariahmulia.com/

profile-bank-mulia-syariah/ diakses 31 Juli 2018 pukul 12.50 WIB

Idris, Tedy Ferdiansyah, Tantangan Manajemen Risiko Bank Syariah,

http://infobanknews.com diakses tanggal 20 Juli 2018 Pukul 09.25

WIB.

Islamic Financial Services Board, Guiding Principles Of Risk Management

For Institutions (Other Than Insurance Institutions) Offering Only

Islamic Financial Services December 2005

https://ifsb.org/standard/ifsb1.pdf diakses 10 Agustus 2018

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 104: Akuntansi Istishna’,

http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sas

67 - psak-syariah-104 diakses tanggal 8 Agustus 2018 pukul 13.20

WIB

“Profil BTN Syariah” https://www.syariahbank.com/profil-btn-syariah/

diakses tanggal 30 Juli 2018.

Syarat-Syarat Pengajuan, www.btnsyariah.co.id/syarat-syarat-pengajuan

diakses pada tanggal 26 Juli 2018 pukul 13.00 WIB.

Tariq, Ali Arsalan, 2004, Managing Financial Risk Of Sukuk Structures,

www.islamicfinance.de/sukukrisks.pdf , diakses 10 Agutus 2018.

Wildan, Mahardy, Cluster Griya Mulia Cisauk KPR Istishna Bank Syariah

Mulia, http://griyamuliacisauk.com/ diakses 31 Juli 2018 pukul 12.30

WIB.

Yulianti, Rahmani Timorita, Manajemen Risiko Perbankan Syariah

http://master.islamic.uii.ac.id/en/2015/09/02/manajemen-risiko-

perbankan-syariah/ diakses 4 Juli 2018 pukul 09.40 WIB)

--. 27 Februari 2015. BPR Syariah Fokus Melayani UKM, Usaha Mikro dan

Kecil dengan Prinsip Ekonomi Islam. (Online).

(http://www.bprsyariah.com/news-media/25-bpr-syariah-fokus-

melayani-ukm-usaha-mikro-dan-kecil-dengan-prinsip-ekonomi-

islam.html diakses 9 Juni 2017 pukul 10.44 WIB).

Page 47: AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNÂ`DAN IMPLEMENTASINYA PADA …

167

--, 20 Agustus 2013, BI dorong bank syariah maksimalkan akad istishna`.

(Online) (https://keuangan.kontan.co.id/news/bi-dorong-bank-

syariah-maksimalkan-akad-istishna` diakses 4 Juli 2018 pukul 09.40

WIB).

https://dosenekonomi.com/bisnis/perbankan/produk-produk-bank-syariah

yang diakses tanggal 20 Agustus 2018 pukul 14.10

Dokumen lain

Bank Indonesia, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia Tahun

2013.

Bank Syariah Mulia, Company Profile, 2018.

Bank Tabungan Negara, Visi, Misi, dan Nilai Budaya Perusahaan dalam

Laporan Tahunan 2016.

Bank Syariah Mulia, Formulir Perjanjian Jual Beli Rumah Dalam

pemesanan dengan Pembayaran Tangguh.

Bank Syariah Mulia, Brosur Penawaran Hunian Griya Mulia Cisauk BIMB

Brosur (Product Profile) PT. BTN KC Syariah Tangerang

Muhammad, Chotib, Direktur Utama Bank Syariah Mulia, wawancara

pribadi pada tanggal 13 Juli 2018 pukul 10.00 WIB.