Alkana.docx

Embed Size (px)

Citation preview

ALKANA1. Tata Nama Senyawa AlkanaPerbedaan rumus struktur alkana dengan jumlah C yang sama akan menyebabkan berbedaan sifat alkana yang bersangkutan. Banyaknya kemungkinan struktur senyawa karbon, menyebabkan perlunya pemberian nama yang dapat menunjukkan jumlah atom C dan rumus strukturnya. Aturan pemberian nama hidrokarbon telah dikeluarkan oleh IUPAC agar dapat digunakan secara internasional.Aturan tata nama alkana 1. Rantai tidak bercabang (lurus) Jika rantai karbon terdiri dari 4 atom karbon atau lebih, maka nama alkana diberi alawal n- (normal)CH3 CH2 CH2 CH2 CH3 = n-pentana2. Jika rantai karbon bercabang, maka:a. Tentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu ke ujung yang lain. Rantai induk diberi nama alkana.

rantai induk terdiri dari 6 atom C, sehingga diberi nama heksana b. Penomoran. Berilan nomor pada rantai induk dari ujung terdekat cabang.

Jika nomor dari bawah, maka cabang ada di nomor 3. tetapi jika dari kanan, maka cabang ada di nomor 4. Sehingga dipilih penomoran dari ujung bawah.c. Tentukan cabang, yaitu atom C yang yang terikat pada rantai induk. Cabang merupakan gugus alkil dan beri nama alkil sesuai struktur alkilnya. Perhatikan beberapa gugus alkil berikut:

d. Tabel 3. Nama Alkil

e. Urutan penulisan nama. Urutan penulisan nama untuk alkana bercabang: Nomor cabang-nama cabang nama rantai induk:Nama untuk struktur di atas adalah: 3-metilheksana -jika terdapat lebih dari satu alkil sejenis, maka tulis nonor-nonor cabang dari alkil sejenis dan beri awalan alkil dengan di, tri, tetra, penta dan seterusnya sesuai dengan jumlah alkil sejenis.

-Jika terdapat dua atau lebih jenis alkil, maka nama-mana alkil disusun menurut abjad.

3. Tambahan untuk penomoran khususa. Jika terdapat beberapa pilihan rantai induk yang sama panjang, maka pilih rantai induk yang mempunyai cabang lebih terbanyak.

Rantai induk = 5 atom C Rantai induk = 5 atom CCabang = 2 (metil dan etil) Cabang = 1 (isopropil)Sehingga yang dipilih adalah struktur yang pertama : 3-etil-2-metilpentanab. Gugus alkil dengan jumlah atom C lebih banyak diberi nomor yang lebih kecil.

Dari kiri, nomor 3 terdapat cabang etilDari kanan, nomor 3 terdapat cabang metil.Sehingga yang dipilih adalah penomoran dari kiri: 3-etil-4metilpentana.

Rumus Umum Alkana

Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal. Senyawa alkana merupakan rantai karbon yang paling sederhana.. Senyawa paling sederhana dari alkana yaitu metana. Metana hanya memiliki satu atom karbon yang mengikat empat atom H.Senyawa alkana mempunyai rumus :

CnH2n + 2

Tabel 1. Deret homogon dari rumus struktur, rumus molekul, dan tata nama senyawa alkana [1]

Jumlah KarbonRumus MolekulStrukturNama

1CH4CH4Metana

2C2H6CH3 CH3Etana

3C3H8 CH3 CH2 CH3Propana

4C4H10 CH3 (CH2)2 CH3Butana

5C5H12 CH3 (CH2)3 CH3Pentana

6C6H14 CH3 (CH2)4 CH3Heksana

7C7H16 CH3 (CH2)5 CH3Heptana

8C8H18 CH3 (CH2)6 CH3Oktana

9C9H20 CH3 (CH2)7 CH3Nonana

10C10H22 CH3 (CH2)8 CH3Dekana

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa perbedaan kesepuluh senyawa di atas terletak pada jumlah gugus metilena (CH2). Senyawa dengan kondisi demikian disebut homolog. Susunan senyawa yang dibuat sedemikian rupa sehingga perbedaan dengan tetangga dekatnya hanya pada jumlah metilena disebut deret homolog.

2. Reaksi Dalam Alkana

Alkana merupakan suatu golongan hidrokarbon alifatik jenuh dengan penyusunnya adalah atom-atom karbon dalam rantai terbuka. Alkana mempunyai rumus empiris CnH2n+2. Pemberian nama pada alkana dengan rantai tidak bercabang yaitu dengan cara menyatakan jumlah atom karbonnya dan ditambah akhiran ana yang berarti senyawa tersebut adalah hidrokarbon alifatik jenuh.Alkana yang memiliki massa molekul rendah yaitu metana, etana, propana dan butana pada suhu kamar dan tekanan atmosfer berwujud gas, alkana yang memiliki 5-17 atom karbon berupa cairan tidak berwarna dan selebihnya berwujud padat.Alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga sukar larut dalam air tetapi cenderung larut pada pelarut-pelarut yang nonpolar seperti eter, CCl4. Jika alkana ditambahkan ke dalam air alkana akan berada pada lapisan atas, hal ini disebabkan adanya perbedaan massa jenis antara air dan alkana. Sebagian besar alkana memiliki massa jenis lebih kecil dari massa jenis air.Karena alkana merupakan senyawa nonpolar, alkana yang berwujud cair pada suhu kamar merupakan pelarut yang baik untuk senyawa-senyawa kovalen.Berikut ini adalah beberapa reaksi dibawah ini :a.OksidasiAlkana sukar dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat seperti KMNO4, tetapi mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila dibakar. Oksidasi yang cepat dengan oksingen yang akan mengeluarkan panas dan cahaya disebut pembakaran atau combustionHasil oksidasi sempurna dari alkana adalah gas karbon dioksida dan sejumlah air. Sebelum terbentuknya produk akhir oksidasi berupa CO2dan H2O, terlebih dahulu terbentuk alkohol, aldehid dan karboksilat.Alkana terbakar dalam keadaan oksigen berlebihan dan reaksi ini menghasilkan sejumlah kalor (eksoterm)CH4+ 2O2 CO2+ 2H2+ 212,8 kkal/molC4H10+ 2O2 CO2+ H2O + 688,0 kkal/molReaksi pembakaran ini merupakan dasar penggunaan hidrokarbon sebagai penghasil kalor (gas alam dan minyak pemanas) dan tenaga (bensin), jika oksigen tidak mencukupi untuk berlangsungnya reaksi yang sempurna, maka pembakaran tidak sempurna terjadi. Dalam hal ini, karbon pada hidrokarbon teroksidasi hanya sampai pada tingkat karbon monoksida atau bahkan hanya sampai karbon saja.2CH4+ 3O2 2CO + 4H2OCH4+ O2 C + 2H2OPenumpukan karbon monoksida pada knalpot dan karbon pada piston mesin kendaraan bermotor adalah contoh dampak dari pembakaran yang tidak sempurna. Reaksi pembakaran tak sempurna kadang-kadang dilakukan, misalnya dalam pembuatan carbon black, misalnya jelaga untuk pewarna pada tinta.b. HalogenasiAlkana dapat bereaksi dengan halogen (F2, Cl2, Br2, I2)menghasilkan alkil halida.Reaksi dari alkana dengan unsur-unsur halogen disebut reaksihalogenasi. Reaksi ini akan menghasilkan senyawa alkil halida, dimana atom hidrogen dari alkana akan disubstitusi oleh halogen sehingga reaksi ini bisa disebut reaksisubstitusi.Halogenasi biasanya menggunakan klor dan brom sehingga disebut jugaklorinasidanbrominasi. Halongen lain, fluor bereaksi secara eksplosif dengan senyawa organik sedangkan iodium tak cukup reaktif untuk dapat bereaksi dengan alkana.Laju pergantian atom H sebagai berikut H3> H2> H1. Kereaktifan halogen dalam mensubtitusi H yakni fluorin > klorin > brom > iodin.Reaksi antara alkana dengan fluorin menimbulkan ledakan (eksplosif) bahkan pada suhu dingin dan ruang gelap.

Jika campuran alkana dan gas klor disimpan pada suhu rendah dalam keadaan gelap, reaksi tidak berlangsung. Jika campuran tersebut dalam kondisi suhu tinggi atau di bawah sinar UV, maka akan terjadi reaksi yang eksoterm. Reaksi kimia dengan bantuan cahaya disebut reaksifitokimia.Dalam reaksi klorinasi, satu atau lebih bahkan semua atom hidrogen diganti oleh atom halogen. Contoh reaksi halogen dan klorinasi secara umum digambarkan sebagai berikut:

Untuk menjelaskan keadaan ini, kita harus membicarakan mekanisme reaksinya. Gambaran yang rinci bagaimana ikatan dipecah dan dibuat menjadi reaktan dan berubah menjadi hasil reaksi.Langkah pertamadalam halogenasi adalah terbelahnya molekul halogen menjadi dua partikel netral yang dinamakanradikal bebasatauradikal.Suatu radikal adalah sebuah atom atau kumpulan atom yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak mempunyai pasangan. Radikal klor adalah atom yang klor yang netral, berarti atom klor yang tidak mempunyai muatan positif atau negatif.

Pembelahan dari molekul Cl2atau Br2menjadi radikal memerlukan energi sebesar 58 Kcal/mol untuk Cl2dan 46 kcal/mol untuk Br2. Energi yang didapat dari cahaya atau panas ini, diserap oleh halongen dan akan merupakan reaksi permulaan yang disebut langkah permulaan.Tahap kedualangkah penggadaan dimana radikal klor bertumbukan dengan molekul metan, radikal ini akan memindahkan atom atom hidrongen (H ) kemudian menghasilkan H-Cl dan sebuah radikal baru, radikal metil ( CH3).Langkah I dari siklus penggadaan

Radikal bebas metil sebaliknya dapat bertumbukan dengan molekul (Cl2) untuk membedakan atom khlor dalam langkah penggandaan lainnya.Langkah 2 dari siklus penggadaan

Langka ketigaReaksi Penggabungan Akhir. Reaksi rantai radikal bebas berjalan terus sampai semua reaktan terpakai atau sampai radikalnya dimusnahkan. Reaksi dimana radikal dimusnahkan disebut langkah akhir. Langkah akhir akan memutuskan rantai dengan jalan mengambil sebuah radikal setelah rantai putus. Siklus penggandaan akan berhenti dan tak berbentuk lagi reaksi.Suatu cara untuk memusnahkan radikal adalah dengan menggabungkan dua buah radikal untuk membentuk non radikal yang stabil dengan reaksi yang disebutreaksipenggabungan (coupling reaction).Reaksi penggabungan dapat terjadi bila dua buah radikal bertumbukan

Radikal lainnya juga dapat bergabung untuk mengakhiri rangkaian reaksi tersebut. Misalnya CH3dapat bergabung dengan Cl menghasilkan CH3ClSuatu masalah dengan radikal bebas adalah terbentuknya hasil campuran. Contohnya ketika reaksi khlorinasi metana berlangsung, konsentrasi dari metana akan berkurang sedangkan klorometan bertambah. Sehingga ada kemungkinan besar bahwa radikal klor akan bertumbukkan dengan molekul klormetan, bukannya dengan molekul metan.Jika halogen berlebihan, reaksi berlanjut dan memberikan hasil-hasil yang mengandung banyak halogen berupa diklorometana, trikloroetana dan tetraklorometana

Keadaan reaksi dan perbandingan antara klor dan metana dapat diatur untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.Pada alkana rantai panjang, hasil reaksinya menjadi semakin rumit karena campuran dari hasil reaksi berupa isomer-isomer semakin banyak. Misalnya pada klorinasi propana

Bila alkana lebih tinggi dihalogenasi, campuran hasil reaksi menjadi rumit, pemurnian atau pemisahan dari isomer-isomer sulit dilakukan. Dengan demikian halogenasi tidak bermanfaat lagi dalam sintesis alkil halida. Akan tetapi pada sikloalkana tak bersubtitusi dimana semua atom hidrogennya setara, hasil murni dapat diperoleh. Karena sifatnya yang berulang terus reaksi semacam ini disebut reaksi rantai radikal bebas.c.Sulfonasi AlkanaSulfonasi merupakan reaksi antara suatu senyawa dengan asam sulfat. Reaksi antara alkana dengan asam sulfat berasap (oleum) menghasilkan asam alkana sulfonat. dalam reaksi terjadi pergantian satu atom H oleh gugus SO3H. Laju reaksi sulfonasi H3> H2> H1.Contoh

d.NitrasiReaksi nitrasi analog dengan sulfonasi, berjalan dengan mudah jika terdapat karbon tertier, jika alkananya rantai lurus reaksinya sangat lambat.

5.Pirolisis (Cracking)Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana dengan jalan pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 10000C tanpa oksigen, akan dihasilkan alkana dengan rantai karbon lebih pendek

Proses pirolisis dari metana secara industri dipergunakan dalam pembuatan karbon-black. Proses pirolisa juga dipergunakan untuk memperbaiki struktur bahan bakar minyak, yaitu, berfungsi untuk menaikkan bilangan oktannya dan mendapatkan senyawa alkena yang dipergunakan sebagai pembuatan plastik. Cracking biasanya dilakukan pada tekanan tinggi dengan penambahan suatu katalis (tanah liat aluminium silikat).

3. Pembuatan alkana Ada beberapa cara pembuatan alkana antara lain :a) Sintesa Wurtz2RX + 2NaRR + NaX 2CH3CH2Br + 2NaCH3CH2 CH2CH3 + 2NaBr etil bromida butana

Rantai alkana yang terbentuk lebih panjang.b) Sintesa GrignardRX + Mg RMgX RMgX + H2O R H + MgOHXCH3CH2Br + Mg CH3CH2 MgBr etil bromida etil magnesium bromida CH3CH2 MgBr + H2O CH3CH3 + MgOHBr etana Mg hidroksi bromida Rantai alkana yang terbentuk tetap.c) Adisi H2 pada alkena dan alkunaCH2 = CH2 + H2CH3 CH3 etena etanaCH2 = CH2+H2CH2 = CH2+H2 CH3 CH3 etuna etena etana Rantai alkana yang terbentuk tetap.d) Sintesa DumasRCOONa + NaOH RH + Na2CO3

CH3COONa + NaOH CH4 + Na2CO3natrium asetat metana Rantai alkana yang terbentuk lebih pendek.

4. sifat alkana sifat fisika) Titik lebur (biru) dan titik didih (pink) pada 14 suku pertama n-alkana, dalam satuan C.b) Alkana bersifat tidak terlalu reaktif dan mempunyai aktivitas biologi sedikit.c) Semua hidrokarbon merupakan senyawa non polar sehingga tidak larut dalam air.d) Makin banyak atom C, titik didih makin tinggi.e) Alkana dapat mengalami oksidasi dengan gas oksigen, dan reaksi pembakaran ini selalu menghabiskan energi. sifat kimia1). Dapat mengalami reaksi substitusi/pergantian atom bila direaksikan dengan halogen(F2, Cl2, Br2, I2)Contoh:

2)Reaksi oksidasi / reaksi pembakaran dengan gas oksigen menghasilkan energi. Pembakaran sempurnamenghasilkan CO2, pembakaran tidak sempurnamenghasilkan gas COReaksi yang terjadi:CH4(g)+ 2O2(g)----->CO2(g)+ 2H2O(g)+ energiCH4(g)+ 1/2O2(g)------>CO(g)+ 2H2O(g)+ energi3)Reaksi eliminasiPenghilangan beberapa atom untuk membentuk zat baru. Alkana dipanaskan mengalami eliminasidengan bantuan katalis logam Pt/Ni akan terbentuk senyawa ikatan rangkap /alkena.

d) Pembuatan senyawa alkana1.Secara komersial : Pemecahan (cracking)Pemecahan (cracking) adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan molekul-molekul hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dan lebih bermanfaat. Penguraian ini dicapai dengan menggunakan tekanan dan suhu tinggi tanpa katalis, atau suhu dan tekanan yang lebih rendah dengan sebuah katalis. Sumber molekul-molekul hidrokarbon yang besar biasanya adalah fraksi nafta atau fraksi minyak gas dari penyulingan minyak mentah (petroleum) menjadi beberapa fraksi. Faksi-fraksi ini dipecah. Tidak ada reaksi unik yang terjadi pada proses pemecahan. Molekul-molekul hidrokarbon dipecah secara acak menghasilkan campuran-campuran hidrokarbon yang lebih kecil, beberapa diantaranya memiliki ikatan rangkap karbon-karbon. Sebagai contoh, salah satu reaksi yang mungkin terjadi untuk hidrokarbon C15H32adalah :C15H322C2H4+ C3H6+ C8H18Ini hanya merupakan salah satu cara untuk memecah molekul C15H32. Senyawa pecahan yang dihasilkan berupa etena dan propena yang merupakan bahan yang penting untuk membuat plastic atau untuk menghasilkan bahan-bahan kimia organic yang lain. Oktana merupakan salah satu molekul yang terdapat dalam petrol (bensin).

Pemecahan (cracking) terbagi menjadi 2 cara :a.Pemecahan KatalisPemecahan modern menggunakan zeolit sebagai katalis. Zeolit ini merupakan aluminosilikat kompleks, dan memikili kisi besar (terdiri dari atom aluminium, silicon dan oksigen) yang membawa muatan negative. Zeolit tentunya terkait denga ion-ion positif seperti ion-ion natrium. Anda bisa menjumpai zeolit jika anda mengerti tentang resin-resin penukar ion yang digunakan dalam pelicinanair. Alkana dicampur dengan katalis pada suhu sekitar 500oC dan pada tekanan yang cukup rendah. Zeolit digunakan dalam pemecahan katalisis untuk menghasilkan persentase tinggi dari hidrokarbon yang memiliki jumlah atom karbon antara 5 10, sangat bermanfaat untuk fetrol (bensin). Zeolit juga menghasilkan proporsi alkana bercabang yang tinggi dan hidrokarbon aromatic seperti benzene.b.Pemecahan TermalPada pemecahan termal, digunakan suhu yang tinggi (biasanya antara 450oC sampai 750oC) dan tekanan tinggi (sampai sekitar 70 atm) untuk menguraikan hidrokarbon-hidrokarbon yang besar menjadi hidrokarbon yang lebih kecil. Pemecahan termal menghasilkan caampuran produk yang mengandung banyak hidrokarbon dengan ikatan rangkap, yakni alkena. Pemecahan termal tidak melibatkan pembentukkan senyawa intermediet ionic seperti pada pemecahan kaatalisis. Justru, ikatan C-C terputus sehingga masing-masing atom karbon memiliki 1 elektron tunggal. Denga kata lain, terbentuk radikal bebas. Reaksi-reaksi dari radikal bebas akan menghasilkan berbagai produk.

2.Secara laboraturiuma)Hidrogenasi senyawa alkena dan alkunaAlkena (CnH2n) + H2Alkana (CnH2n+2)Reaksi ini menggunakan katalis platina / nikelb)Reduksi Alkil Halidac)Reduksi Metal dan AsamR-H + ZnR-H Alkana + Zn2+ X-Contoh :H2C-CH2-Cl + Zn2++ H+H2C-CH3(etana) + Zn22++ C-d)Sintasa DumasGaram Na-karboksilat jika dipanaskan bersama-sama dengan NaOH, maka akan terbentuk alkana.

CH3COONa + NaOHCH4+ Na2CO3Na-asetatMetanaCH3CH2CH2-COONa + NaCH3CH2CH3+ Na2CO3Na-butiratPropanee)Reaksi WurtzSuatu reaksi pembuata paraffin hidrokarbon (alkana) dengan merefluks alkil halide (haloalkana) dengan logas natrium dalam eter kering. Pereduksi selain alkilmetal dapat digunakan mg, Ni(CO)4, t-BuLiR-X + R-X +2NaR-R Alkana + 2NaXCH3CH2Cl + CH3-Cl + 2NaCH3CH2CH3(propane) + 2NaClf)Hidrolisis Pereaksi GrignardPereaksi Grignard memiliki rumus umum RMgx dimana X adalah sebuah halogen, dan R adalah sebuah gugus alkil atau aril (berdasarkan pada sebuah cincin benzene). Pada pembahasan ini, kita menganggap R sebagai sebuah gugs alkil. Pereaksi grignard sederhana berupa CH3CH2MgBr

Hidrolisis dengan pereaksi Grignard melewati 2 tahap :1.R-X + MgR-Mg-XCH3CH2Cl + MgCH3CH2Mg-Cl2.R-Mg-X + H2OR-H (alkana) + (OH)-Mg-XCH3CH2MgCl + H2OCH3CH3(etana) + (OH)-Mg-Cl

5. kegunaan alkanaa) Bahan bakar, misalnya elpiji, kerosin, bensin, dan solarb) Pelarutc) Sumber hydrogen. Misalnya, industry ammoniadan pupuk.d) Pelumas, misalnya C18H38e) Bahan baku untuk senyawa organic lain, seperti alcohol, asam cuka, dan lain-lain.f) Bahan baku industri.

ALKENA1. TATA NAMA ALKENA1) Alkena rantai lurusNama alkena rantai lurus sesuai dengan namanama alkana, tetapi dengan mengganti akhiran ana menjadi ena.Contoh: C2H4etena C3H6propena C4H8butena2) Alkena rantai bercabangUrutan penamaan adalah:a) Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.Contoh:

b) Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil (bukan berdasarkan posisi cabang).Contoh:

c) Penamaan, dengan urutan:- nomor atom C yang mengikat cabang- nama cabang- nomor atom C ikatan rangkap- nama rantai induk (alkena)Contoh:2. reaksi alkenaAlkena tergolong reaktif, karena ikatan rangkap C=C kurang stabil, mudah membentuk ikatan tunggal C-C. Jenis reaksi yang terkenal pada alkena adalah adisi, yaitu reaksi penambahan atom/gugus atom yang akan menumbuk atom-atom C yang reaktif, yaitu C=C dan bergabung dengan kedua atom C tersebut, sehingga ikatan rangkap terbuka dan berubah menjadi ikatan tunggal C-C. Sehingga C=C ini dapat dikatakan sebagai gugus fungsi alkena, karena C=C inilah yang menentukan sifat alkena.Hidrogenasi.Reaksi adisi alkena dengan hidrogen sering dikenal sebagai hidrogenasi. Ketika propena direaksikan dengan hidrogen, terbentuklah propana.CH2=CH-CH3+ H2 CH3CH2CH3HalogenasiHalogenasi adalah adisi alkena dengan unsur halogen, X2membentuk Halo alkana, RXn. Contoh, propena direaksikan dengan brom, membentuk 1,2-dibromo propana.CH2=CH-CH3+ Br2 CH2Br-CHBr-CH3Adisi HXAdisi hidrogen halida, HX dengan alkena menghasilkan halo alkana, RX. Adisi ini mengikuti aturan Markovnikov. Pada adisi ini terjadi 2 hasil campuran; namun karena jumlahnya tidak sama, Markovnikov membuat suatu aturan. Menurut Markovnikov, hasil terbanyak yang diperhatikan. Untuk itu dinyatakan bahwa yang kaya makin kaya. Maksudnya, atom H akan bergabung dengan atom C yang mengikat H terbanyak. Menurut daya dorong terhadap elektron maka makin panjang rantai C, makin non polar, sehingga daya dorongnya terhadap elektron makin kuat, sehingga atom C pada rantai panjang berkutub positif dan atom C pada rantai C pendek berkutub negatif. Pada saat HX menumbuk C=C, ikatannya putus, membentuk ion-ion H+dan X-. H+bergabung dengan atom C-(berkutub negatif) sedang X-bergabung dengan atomC+(berkutub positif). Ketika propena direaksikan dengan HBr, maka terbentuklah 2-bromo propana.CH2=CH-CH3+ HBr CH3-CHBr-CH3HidrasiPada adisi H2O digunakan katalis asam, misal HA. Seperti halnya adisi HX, maka ion H+bergabung dengan atom C yang berkutub negatif, yaitu rantai C pendek, sedangkan ion OH-bergabung dengan atom C berkutub positif, yaitu rantai C panjang. Contoh, 2-metil-1-butena direaksikan dengan H2O menghasilkan 2-metil-2-butanol.CH3-CH2-C(CH3)=CH2+ H2O CH3-CH2-C(CH3)(OH)-CH3

3. pembuatan alkenaAlkena dapat dibuat dari reaksi eliminasi alkohol atau halogen alkana.a. ROH + H2SO4 alkena + H2OCH3CH2OH+H2SO4CH2 =CH2+ H2Ob. RX + KOHalkena + KX + H2OCH3CH2Br+KOHCH2 =CH2+KBr + H2O

4. sifat alkena sifat fisik1. pada suhu kamar, tiga suku yang pertama adalah gas, suku-suku berikutnya adalah cair dan suku-suku tinggi berbentuk padat. Jika cairan alkena dicampur dengan air maka kedua cairan itu akan membentuk lapisan yang saling tidak bercampur. Karena kerpatan cairan alkena lebih kecil dari 1 maka cairan alkena berada di atas lapisan air.2. Dapat terbakar dengan nyala yang berjelaga karena kadar karbon alkena lebih tinggi daripada alkana yang jumlah atom karbonnya sama. sifat kimiaSifat khas dari alkena adalah terdapatnya ikatan rangkap dua antara dua buah atom karbon. Ikatan rangkap dua ini merupakan gugus fungsional dari alkena sehingga menentukan adanya reaksi-reaksi yang khusus bagi alkena, yaitu adisi, polimerisasi dan pembakaran1. Alkena dapat mengalami adisi Adisi adalah pengubahan ikatan rangkap (tak jenuh) menjadi ikatan tunggal (jenuh) dengan cara menangkap atom/gugus lain. Pada adisi alkena 2 atom/gugus atom ditambahkan pada ikatan rangkap C=C sehingga diperoleh ikatan tunggal C-C. Beberapa contoh reaksi adisi pada alkena:a. Reaksi alkena dengan halogen (halogenisasi)b. Reaksi alkena dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi) Hasil reaksi antara alkena dengan hidrogen halida dipengaruhi oleh struktur alkena, apakah alkena simetris atau alkena asimetris. alkena simetris : akan menghasilkan satu haloalkana. alkena asimetris akan menghasilkan dua haloalkana. Produk utana reaksi dapat diramalkan menggunakan aturanMarkonikov, yaitu:Jika suatu HX bereaksi dengan ikatan rangkap asimetris, maka produk utama reaksi adalah molekul dengan atom H yang ditambahkan ke atom C dalam ikatan rangkap yang terikat dengan lebih banyak atom H.c. Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)1. Reaksi ini akan menghasilkan alkana.2. Alkena dapat mengalami polimerisasi. Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul sejenis menjadi molekul-molekul raksasa sehingga rantai karbon sangat panjang. Molekul yang bergabung disebutmonomer, sedangkan molekul raksasa yang terbentuk disebutpolimer.

3. pembakaran alkena Pembakaran alkena (reaksi alkena dengan oksigen) akan menghasilkan CO2 dan H2O.CH2=CH2 + 2 O22CO2 + 2H2O

5. kegunaan1. Alkena khususnya suku-suku rendah, adalah bahan baku industri yang sangat penting, misalnya untuk membuat plastik, karet sintesis, dan alkohol. 2. etena Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)Untuk memasakkan buah-buahanSintesis zat lain (gas alam, minyak bumi, etanol)

ALKUNA1. Tata Nama Alkuna1) Alkuna rantai lurus namanya sama dengan alkana, hanya akhiran ana diganti dengan una.Contoh:C3H4: propunaC5H8: pentunaC4H6: butuna2) Alkuna rantai bercabangUrutan penamaan adalah:a) Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yangmengandung ikatan rangkap tiga. Contoh:

b) Penomoran alkuna dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga atom C yang berikatan rangkap tiga mendapat nomor terkecil. Contoh:

c) Penamaan, dengan urutan: nomor C yang mengikat cabang nama cabang nomor C yang berikatan rangkap tiga nama rantai induk (alkuna)Contoh:

3metil1butuna(bukan 2metil3butuna)

4metil2heksana(bukan 3metil4heksana) (John Mc. Murry Fay, 4th ed.)Contoh1. Tulislah nama senyawa berikut ini.

jawab:

4metil2pentuna

2metil3heksuna2. Tulislah rumus struktur dari:a. 2,2dimetil3heksunab. 3etil1heptunaJawab:a. 2,2dimetil3heksuna

b. 3etil1heptuna

2. reaksi alkunaAdanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakarana. reaksi adisi pada alkunao Reaksi alkuna dengan halogen (halogenisasi)

Perhatikan reaksi di atas, reaksi pada tahap 2 berlaku aturan markonikov.o Reaksi alkuna dengan hidrogen halida

Reaksi di atas mengikuti aturan markonikov, tetapi jika pada reaksi alkena dan alkuna ditambahkan peroksida maka akan berlaku aturan antimarkonikov. Perhatikan reaksi berikut:

bReaksi alkuna dengan hidrogen

b. Polimerisasi alkuna

3. Substitusi alkuna Substitusi (pengantian) pada alkuna dilakukan dengan menggantikan satu atom H yang terikat pada C=C di ujung rantai dengan atom lain.

4. Pembakaran alkuna Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen) akan menghasilkan CO2 dan H2O.2CH=CH + 5 O2 --- 4CO2 + 2H2OBerdasarkan kemiripan sifat elektroniknya, alkuna danalkena memiliki sifat yang mirip pula, sehingga reaktivitas keduagugus fungsi tersebut juga mirip. Meskipun demikian, terdapatjuga perbedaan yang signifikan.

3. pembuatan alkunaAlkuna dapat dibuat dari reaksi eliminasi dihalogen alkanaR CH CH2X +2KOH + 2KX +2H2O | XR CH2 CHX + 2KOH + 2KX +2H2O | X

4. sifat alkuna sifat fisikSifat fisis alkuna, yakni titik didih mirip dengan alkana dan alkena. Semakin tinggi suku alkena, titik didih semakin besar. Pada suhu kamar, tiga suku pertama berwujud gas, suku berikutnya berwujud cair sedangkan pada suku yang tinggi berwujud padat. Sifat Kimia Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran1.reaksi adisi pada alkuna. Reaksi alkuna dengan hidrogen halidaReaksi di atas mengikuti aturan markonikov, tetapi jika pada reaksi alkena dan alkuna ditambahkan peroksida maka akan berlaku aturan antimarkonikov.2. Polimerisasi alkuna3. Substitusi alkuna Substitusi (pengantian) pada alkuna dilakukan dengan menggantikan satu atom H yang terikat pada C=C di ujung rantai dengan atom lain.4. Pembakaran alkuna Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen) akan menghasilkan CO2dan H2O.

2CH=CH + 5 O24CO2+ 2H2O

5. kegunaan1. Untuk pembuatan gas karbid dari batu karbid.2. etuna :- Pada pengelasan : dibakar dengan O2memberi suhu yang tinggi ( 3000oC), dipakai untuk mengelas besi dan baja- Untuk penerangan- Untuk sintesis senyawa lain

Asam karboksilat 1. Tata Nama Asam Karboksilat

Menurut IUPACMengikuti nama alkananya dengan menambahkan nama asam didepannya dan mengganti akhiran ana pada alkana dengan akiran anoat padaasam Alkanoat.1. Rantai utama adalah rantai yang paling panjang yang mengandung gugus fungsi COOH. Nama alkanoat sesuai dengan rantai pokok diberi ahkiran oat.2. Penomoran dimulai dari gugus fungsi.3. Penulisan nama dimulai dari nama cabang atau gugus lain, disusun berdasarkan alfabet kemudian dilanjutkan rantai pokok.

Menurut TrivialPenamaan yang didasarkan dari sumber penghasilnya.Contoh Penamaan Asam Karboksilat:

Untuk gugus karboksil yang terikat langsung pada gugus siklik, penataan nama dimulai dari nama senyawa siklik diakhiri dengan nama karboksilat.Contoh:

Isomer Asam KarboksilatAsam karboksilat tidak memiliki isomer posisi karena gugus fungsi di ujung rantai C. Oleh karena asam karboksilat memiliki isomer struktur, yang dimulai dari asam butanoat. Isomer struktur dari C4H9COOH ada 2, yaitu:

Inilah tabel tata nama asam karboksilat lengkap

Atom KarbonNama UmumNama IUPACRumus KimiaDitemukan di

1Asam formatAsam metanoatHCOOHSengatan serangga

2Asam asetatAsam etanoatCH3COOHCuka

3Asam propionatAsam propanoatCH3CH2COOHPengawetan gandum

4Asam butiratAsam butanoatCH3(CH2)2COOHMentega tengik

5Asam valeratAsam pentanoatCH3(CH2)3COOHValerian

6Asam kaproatAsam heksanoatCH3(CH2)4COOHLemak kambing

7Asam enantatAsam heptanoatCH3(CH2)5COOH

8Asam kaprilatAsam oktanoatCH3(CH2)6COOHKelapa dan santan

9Asam pelargonatAsam nonanoatCH3(CH2)7COOHPelargonium

10Asam kapratAsam dekanoatCH3(CH2)8COOH

11Asam undesilatAsam undekanoatCH3(CH2)9COOH

12Asam lauratAsam dodekanoatCH3(CH2)10COOHMinya kelapa dan sabun

13Asam tridesilatAsam tridekanoatCH3(CH2)11COOH

14Asam miristatAsam tetradekanoatCH3(CH2)12COOHPala

15Asam pentadekanoatCH3(CH2)13COOH

16Asam palmitatAsam heksadekanoatCH3(CH2)14COOHMinyak palem

17Asam margaratAsam heptadekanoatCH3(CH2)15COOH

18Asam stearatAsam oktadekanoatCH3(CH2)16COOHCoklat, lilin, sabun, minyak

20Asam arakhidatAsam ikosanoatCH3(CH2)18COOHKacang tanah

2. Sifat fisika dankimiaSifat Fisik Asam karboksilat Asam karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik golongan lain yang berat molekulnya sebanding. Kelarutan asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan keton yang berat molekulnya sebanding. Kelarutan asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan meningkatnya berat molekul. Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna dalam air.Sifat KimiaAsam karboksilat Reaksi dengan basaAsam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.Contoh :

ReduksiReduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan alkohol primer.Contoh :

Reaksi dengan tionil dikloridaAsam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida asam, hidrogen klorida dan gas belerang dioksida.Contoh :

EsterifikasiDengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan.Contoh :

Reaksi dengan amoniaDengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air.Contoh :

DekarboksilasiPada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.Contoh :

HalogenasiAsam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida.Contoh :

KARBOHIDRAT DAN PROTEIN

KARBOHIDRAT1. Pengertian KarbohidratKarbohidrat merupakan salah satu bahan makanan yang penting dan tersebar luas dalam jaringan binatang maupun tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat adalah senyawa yang memiliki rumus umum Cn(H2O)m. Dalam karbohidrat terdapat gugus fungsional yaitu aldehid (polihidroksialdehid) dan keton (polihidroksiketon). Fungsi karbohidrat yaitu sebagai sumber energi dan penyusun sel tumbuhan. Karbohidrat terbentuk dari hasil fotosintesis tumbuhan.

H2O + CO2(C6H12O5)n+ O2

2. Klasifikasi Karbohidrat1. Berdasarkan Gugus Fungsi Utama Aldosa (Polihidroksialdehid) : Karbohidrat yang memiliki gugus fungsi aldehid. Ketosa (Polihidroksiketon) : Karbohidrat yang memiliki gugus fungsi keton.

2. Berdasarkan Jumlah Monomer Penyusunnya : MonosakaridaKarbohidrat yang paling sederhana (C6H12O6). Merupakan karbohidrat yang tidak dapat terhidrolisis lagi menjadi satuan yang lebih kecil.

a. Monosakarida berdasarkan jumlah atom C : - Jumlah atom C = 3 --> Triosa - Jumlah atom C = 4 --> Tetrosa - Jumlah atom C = 5 --> Pentosa - Jumlah atom C = 6 --> Heksosa

b. Monosakarida berdasarkan struktur molekul : - Model Fischer

- Model Howarth

c. Contoh Monosakarida :MonosakaridaKomposisiTerdapat dalam

GlukosaC6H12O6Buah-buahan

FruktosaC6H12O6Buah-buahan, Madu

GalaktosaC6H12O6Tidak terdapat secara alami

DisakaridaKarbohidrat yang tersusun dari 2 monosakarida(C6H12O6)2.Dan juga merupakan hidrolisis dari polisakarida. Dua molekul monosakarida dalam disakarida dihubungkan melalui ikatan C-O-C yang disebutikatan glikosida.Contoh karbohidrat disakarida, antara lain :

a. Maltosa Terbentuk dari 2 molekul glukosa. " D Glukosa+ D Glukosa --> Maltosa + H2O" Senyawa ini biasa terdapat pada makanan pokok (nasi) dan kecambah biji-bijian.

Ikatan - 1,4 - Glikosida

b. Selubiosa " D Glukosa + D Glukosa --> Selubiosa +H2O " Senyawa ini biasa terdapat pada tumbuh-tumbuhan seperti serat kayu.

Ikatan - 1,4 - Glikosida

c. Laktosa Terbentuk dari molekul glukosa dan galaktosa. " D Galaktosa+ D Glukosa --> Laktosa +H2O " Senyawa ini biasa terdapat pada susu.

d. Sukrosa Terbentuk dari molekul glukosa dan fruktosa. " D Glukosa + D Fruktosa --> Sukrosa +H2O " Senyawa ini biasa terdapat pada gula tebu, gula bit.

PolisakaridaKarbohidrat yang tersusun dari banyak mono/disakarida (C6H12O5)ndan dapat terhidrolisis menjadi banyak monosakarida. Semua polisakarida sukar larut dalam air dan tidak dapat mereduksi larutan fehling.a. Amilosa / Amilum (Pati) Yaitu maltosa yang memanjang. Amilum digunakan sebagai simpanan energi tumbuhan.

b. Amilopektin

Ikatan - 1,4 - Glikopiranosa dan cabang 1,6 - Glikopiranosa

c. Selulosa Digunakan sebagai serat tumbuhan.

Ikatan - 1,4 - Glukopiranosa

d. Glikogen Digunakan sebagai simpanan energi hewan. Dan juga biasa disebut dengan gula otot.

C. Uji Karbohidrata. Uji Fehling

Uji ini dilakukan untuk menentukan karbohidrat sebagai gula pereduksi atau bukan. Pada uji ini, reaksinya ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah bata.

b. Uji Tollens

Pada karbohidrat, reaksinya akan membentuk endapan perak atau biasa disebut dengan cermin perak.

c. Uji Iodium

Uji ini dilakukan untuk membedakan amilum, glikogen, dan selulosa.

Amilum+ I2--> Biru Glikogen+ I2--> Merah coklat Selulosa+ I2--> Negatifd. Uji Molish Pereaksi Molish adalah -naftol dalam alcohol 95%. Reaksi ini sangat efektif untuk uji senyawa-senyawa yang dapat di dehidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi senyawa furfural atau furfural yang tersubtitusi. Seperti hidroksimetilfurfural. Warna merah ungu yang terasa disebabkan oleh kondensasi furfural atatu turunannya dengan -naftol. Selain dari furfural dapat terkondensasi dengan bermacam-macam senyawa fenol atu amin memberikan turunan yang berwarna. Uji molish adala uji umum untuk karbohidrat walaupun hasilnya bukan merupakan reaksi yang spesifik untuk karbohidrat. Hasil yang negated merupakan petunjuk yang jelas tidak adanya karbohidrat dalam sample.

e. Uji Benedict Uji Benedict berdasarkan pada reduksi dari Cu+2menjadi Cu+oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau ketom bebas. Pereaksi Benedict mengandung CuSO4, Na2CO3dan Na-sitrat. Pada proses reduksi dalam dalam ssuasana basa biasanya di tambah zat pengompleks, seperti sitrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3dalam larutan natrium bikarbonat. Larutan tembaga alkalis dapat di reduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid bebas atau monoketo bebas. Disakarida seperti maltosa dan laktisa dapat mereduksi larutan Benedict karena mempunyai gugus keto bebas. Uji Benedict dapat pula dipakai untuk memperkirakan konsentrasi karbohidrat bebas karena berbagai konsentrasi karbohidrat akan membetikan intensitas warna yang berlainan.

f. Uji Barfoed Pereaksi Barfoed merupakan larutan tembaga asetat dalam air yang ditambahkan asam asetat atau asam laktat. Pereaksi ini digunakan untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan cara mengontrol kondisi percobaan, seperti pH dan waktu pemanasan. Senyawa Cu2+tidak membentuk Cu(OH)2dalam suasana asam. Jadi Cu2O terbentuk lebih cepat oleh monosakarida dari pada oleh disakarida.g. Uji Seliwanoff Uji Seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat golongan ketosa. Uji ini didasrkan atas terjadinya perubahan fruktosa oleh asam klorida panas menjadi asam levulenat dan 4-hidroksimetil furfural, yang selanjutnya terjadi kondensasi 4-hidroksimetil furfural dengan resorsonol (1,3-dihydroksibenzen0 yang dihidrolisa menjadi glukosa dan fruktosa memberi reaksi positif dengan uji Seliwanoff. Glukosa dan karbohidrat lain dalam jumlah banyak dapat juga memberi warna yang sama.

PROTEIN1. Klasif ikasi Proteina. Berdasarkan bentuknya, protein dikelompokkan sebagai berikut :Protein bentuk serabut (fibrous)Protein ini terdiri atas beberapa rantai peptida berbentu spiral yang terjalin. Satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku. Karakteristik protein bentuk serabut adalah rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi untuk tahan terhadap enzim pencernaan. Kolagen merupakan protein utama jaringan ikat. Elasti terdapat dalam urat, otot, arteri (pembuluh darah) dan jaringan elastis lain. Keratini adalah protein rambut dan kuku. Miosin merupakan protein utama serat otot.Protein GlobulerBerbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larut dalam larutan garam dan encer, mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam dan mudah denaturasi. Albumin terdapat dalam telur, susu, plasma, dan hemoglobin. Globulin terdapat dalam otot, serum, kuning telur, dan gizi tumbuh-tumbuhan. Histon terdapat dalam jaringan-jaringan seperti timus dan pancreas. Protamin dihubungkan dengan asam nukleat.Protein KonjugasiMerupakan protein sederhana yang terikat dengan baha-bahan non-asam amino. Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan RNA. Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar. Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan asam fosfat sepertu kasein dalam susu. Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan mineral seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng.b. Menurut kelarutannya, protein globuler dibagi menjadi :Albumin : laut dalam air terkoagulasi oleh panas. Contoh : albumin telur, albumin serum.Globulin : tidak larut air, terkoagulasi oleh panas, larut dalam larutan garam, mengendap dalam larutan garam, konsentrasi meningkat. Contoh : Ixiosinogen dalam otot.Glutelin : tidak larut dalam pelarut netral tapi tapi larut dalam asam atau basa encer. Contoh : Histo dalam Hb.Plolamin/Gliadin: larut dalam alcohol 70-80% dan tidak larut dalam air maupun alkohol absolut. Contoh : prolaamin dalam gandum.Histon : Larut dalam air dasn tak larut dalam ammonia encer. Contoh : Hisron dalam Hb.Protamin : protein paling sederhana dibanding protein-protein lain, larut dalam air dan tak terkoagulasi oleh panas. Contoh : salmin dalam ikatan salmon.c. Berdasarkan senyawa pembentuk, terbagi sebagai berikut:Protein sederhana (protein saja ) Contoh : HbProtein Kojugasi dan Senyawa Non ProteinProtein yang mengandung senyawa lain yang non protein disebut protein konjugasi, sedang protein yang mengandung senyawa non protein disebut protein sederhana. Contoh : 9 Glikoprotein terdapat pada hati.Merupakan protein sederhana yang terikat dengan baha-bahan non-asam amino. Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan RNA. Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar. Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan asam fosfat sepertu kasein dalam susu. Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan mineral seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng.d. Berdasarkan keberadaan asam amino esensial. Dikelompokkan kedelapan asam amino esensial yang harus disediakan dalam bentuk jadi dalam menu makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Isoleusin Leussin Lisin Methionin (asam amino esensial), fungsinya dapat digantikan sistin (semi esensial) secara tidak sempurna. Penilalanin, yang fungsinya dapat digantikan tirosin (semi esensial) tidak secara sempurna, akan tetapi paling tidak dapat menghematnya. Threonin Triptopan Valin

Klasifikasi protein pada biokimia didasarkan atas fungsi biologinya.1. EnzimMerupakan golongan protein yang terbesar dan paling penting. Kira-kira seribu macam enzim telah diketahui, yang masing-masing berfungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam jasad hidup. pada jasad hidup yang berbeda terdapat macam jenis enzim yang berbeda pula. Molekul enzim biasanya berbentuk bulat (globular), sebagian terdiri atas satu rantai polipeptida dan sebagian lain terdiri lebih dari satu polipeptida.Contoh enzim: ribonuklease, suatu enzim yang mengkatalisa hidrolisa RNA (asam poliribonukleat); sitokrom, berperan dalam proses pemindahan electron; tripsin; katalisator pemutus ikatan peptida tertentu dalam polipeptida.0. Protein PembangunProtein pembangun berfungsi sebagai unsure pembentuk struktur.Beberapa contoh misalnya: protein pembukus virus, merupakan selubung pada kromosom; glikoprotein, merupakan penunjang struktur dinding sel; struktur membrane, merupakan protein komponen membrane sel; -Keratin, terdapat dalam kulit, bulu ayam, dan kuku; sklerotin, terdapat dalam rangka luar insekta; fibroin, terdapat dalam kokon ulat sutra; kolagen, merupakan serabut dalam jaringan penyambung; elastin, terdapat pada jaringan penyambung yang elastis (ikat sendi); mukroprotein, terdapat dalam sekresi mukosa (lendir).0. Protein KontraktilProtein kontraktil merupakan golongan protein yang berperan dalam proses gerak. Sebagai contoh misalnya; miosin, merupakan unsure filamen tak bergerak dalam myofibril; dinei, terdapat dalam rambut getar dan flagel (bulu cambuk).0. Protein PengangkutProtein pengangkut mempunyai kemampuan mengikat molekul tertentu dan melakukan pengangkutan berbagai macam zat melalui aliran darah. Sebagai contoh misalnya: hemoglobin, terdiri atas gugus senyawa heme yang mengandung besi terikat pada protein globin, berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen dalam darah vertebrata; hemosianin, befungsi sebagai alat pengangkut oksigen dalam darah beberapa macam invertebrate; mioglobin, sebagai alat pengangkut oksigen dalam jaringan otot; serum albumin, sebagai alat pengangkut asam lemak dalam darah; -lipoprotein, sebagai alat pengangkut lipid dalam darah; seruloplasmin, sebagai alat pengangkut ion tembaga dalam darah.0. Protein HormonSeperti enzim, hormone juga termasuk protein yang aktif. Sebagai contoh misalnya: insulin, berfungsi mengatur metabolisme glukosa, hormone adrenokortikotrop, berperan pengatur sintesis kortikosteroid; hormone pertumbuhan, berperan menstimulasi pertumbuhan tulang.0. Protein Bersifat RacunBeberapa protein yang bersifat racun terhadap hewan kelas tinggi yaitu misalnya: racun dari Clostridium botulimum, menyebabkan keracunan bahan makanan; racun ular, suatu protein enzim yang dapat menyebabkan terhidrolisisnya fosfogliserida yang terdapat dalam membrane sel; risin, protein racun dari beras.0. Protein PelindungGolongan protein pelindung umumnya terdapat dalam darah vertebrata. Sebagai contoh misalnya: antibody merupakan protein yang hanya dibentuk jika ada antigen dan dengan antigen yang merupakan protein asing, dapat membentuk senyawa kompleks; fibrinogen, merupakan sumber pembentuk fibrin dalam proses pembekuan darah; trombin, merupakan komponen dalam mekanisme pembekuan darah.0. Protein CadanganProtein cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam tubuh. Sebagai contoh, misalnya: ovalbumin, merupakan protein yangterdapat dalam putih telur; kasein, merupakan protein dalam biji jagung.

2. Fungsi ProteinFungsi protein di dalam tubuh kita sangat banyak, bahkan banyak dari proses pertumbuhan tubuh manusia dipengaruhi oleh protein yang terkandung di dalam tubuh kitaa. Sebagai EnzimHampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi kromosom. Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologis.b. Alat Pengangkut dan PenyimpanBanyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut oksigen dalam otot. Pengatur pergerakan Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.c. Penunjang MekanisKekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut. Pertahanan tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein khusus yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel- sel asing lain.d. Media Perambatan Impuls SyarafProtein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.e. Pengendalian PertumbuhanProtein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan.