6
TITRASI PENGHILANG RASA SAKIT DENGAN NATRIUM KLORIDA Hesty Nugraheny*, Diky Nurkhoerudin, Sasadara Nadia Pandani Universitas Negeri Semarang Gedung D3 Sekaran Gunungpati 50225 Semarang, Indonesia [email protected], 085701238586 Abstrak Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan konsentrasi aspirin dalam tablet. Metode yang digunakan untuk menentukan konsentrasi aspirin adalah dengan menggunakan titrasi alkalimetri karena larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya adalah NaOH. NaOH ini merupakan larutan standar sekunder karena sifatnya yang masih bereaksi dengan CO 2 menjadi natrium bikarbonat. Titrasi ini dimulai dengan tablet aspirin ditimbang massanya kemudian ditumbuk sampai halus, selanjutnya ditambah alkohol 25 ml. Setelah itu, dipanaskan sampai mendidih. Setelah mendidih didinginkan untuk kemudian ditambahkan akuades sampai batas 30 ml. Kemudian ditambahkan indikator pp 2 tetes dan terakhir dititrasi dengan menggunakan NaOH sampai berubah warna menjadi merah muda. Percobaan ini diulangi sebanyak tiga kali untuk mendapatkan rata-rata dan nilai yang paling mendekati. Hasil dari titrasi adalah volume NaOH yang dibutuhkan sebanyak 10 ml, 3 ml dan 6 ml. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa 1) konsentrasi aspirin dapat ditentukan dengan menggunakan titrasi alkalimetri. 2) konsentrasi aspirin yang terkandung dalam tablet adalah 0,1 M, 0,03 M dan 0,06 M. Kata kunci : aspirin ; titrasi alkalimetri ; volume NaOH Abstract The aim of this practicum is to determine the concentration of aspirin in tablets. The method used to determine the concentration of aspirin is to use titration alkalimetry as a standard solution of known concentration is NaOH. NaOH is a secondary standard solution because it is still reacts with CO2 to sodium bicarbonate. This titration begins with aspirin tablet mass weighed and then ground into powder, then added 25 ml of alcohol. Afterwards, heated to boiling. After boiling distilled water cooled and then added up to a limit of 30 ml. Then add 2 drops of the indicator and the last pp titrated by using NaOH until the color changes to pink. This experiment was repeated three times to obtain an average and the closest value. Results of titration is required NaOH volume 10 ml, 3 ml and 6 ml. Based on the experiments it can be concluded that 1) the concentration of aspirin can be determined using titration alkalimetry. 2) the concentration of aspirin contained in the tablet is 0,1 M, 0.03 M and 0.06 M. Keywords: alkalimetry titration; aspirin; volume of NaOH Pendahuluan

Analisis Aspirin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

berisi jurnal dari praktikum analisis aspirin

Citation preview

  • TITRASI PENGHILANG RASA SAKIT DENGAN NATRIUM

    KLORIDA

    Hesty Nugraheny*, Diky Nurkhoerudin, Sasadara Nadia Pandani

    Universitas Negeri Semarang

    Gedung D3 Sekaran Gunungpati 50225 Semarang, Indonesia

    [email protected], 085701238586

    Abstrak

    Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan konsentrasi aspirin dalam

    tablet. Metode yang digunakan untuk menentukan konsentrasi aspirin adalah dengan

    menggunakan titrasi alkalimetri karena larutan standar yang sudah diketahui

    konsentrasinya adalah NaOH. NaOH ini merupakan larutan standar sekunder karena

    sifatnya yang masih bereaksi dengan CO2 menjadi natrium bikarbonat. Titrasi ini

    dimulai dengan tablet aspirin ditimbang massanya kemudian ditumbuk sampai halus,

    selanjutnya ditambah alkohol 25 ml. Setelah itu, dipanaskan sampai mendidih. Setelah

    mendidih didinginkan untuk kemudian ditambahkan akuades sampai batas 30 ml.

    Kemudian ditambahkan indikator pp 2 tetes dan terakhir dititrasi dengan menggunakan

    NaOH sampai berubah warna menjadi merah muda. Percobaan ini diulangi sebanyak

    tiga kali untuk mendapatkan rata-rata dan nilai yang paling mendekati. Hasil dari titrasi

    adalah volume NaOH yang dibutuhkan sebanyak 10 ml, 3 ml dan 6 ml. Berdasarkan

    percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa 1) konsentrasi aspirin dapat

    ditentukan dengan menggunakan titrasi alkalimetri. 2) konsentrasi aspirin yang

    terkandung dalam tablet adalah 0,1 M, 0,03 M dan 0,06 M.

    Kata kunci : aspirin ; titrasi alkalimetri ; volume NaOH

    Abstract

    The aim of this practicum is to determine the concentration of aspirin in tablets. The

    method used to determine the concentration of aspirin is to use titration alkalimetry as a

    standard solution of known concentration is NaOH. NaOH is a secondary standard

    solution because it is still reacts with CO2 to sodium bicarbonate. This titration begins

    with aspirin tablet mass weighed and then ground into powder, then added 25 ml of

    alcohol. Afterwards, heated to boiling. After boiling distilled water cooled and then

    added up to a limit of 30 ml. Then add 2 drops of the indicator and the last pp titrated

    by using NaOH until the color changes to pink. This experiment was repeated three

    times to obtain an average and the closest value. Results of titration is required NaOH

    volume 10 ml, 3 ml and 6 ml. Based on the experiments it can be concluded that 1) the

    concentration of aspirin can be determined using titration alkalimetry. 2) the

    concentration of aspirin contained in the tablet is 0,1 M, 0.03 M and 0.06 M.

    Keywords: alkalimetry titration; aspirin; volume of NaOH

    Pendahuluan

  • Percobaan ini dilakukan dalam rangka memenuhi mata kuliah eksperimen kimia dasar

    yang diambil pada semester satu. Mata kuliah eksperimen kimia dasar ini menuntut para

    mahasiswanya untuk melakukan beberapa praktikum, salah satunya adalah percobaan

    keempat yaitu titrasi asam basa: analisis aspirin. Analisis aspirin yang memiliki keterikatan

    dengan percobaan ketiga yaitu titrasi asam basa.

    Titrasi adalah penambahan secara cermat volume suatu larutan yang mengandung zat

    yang konsentrasinya diketahui, kepada larutan keduanya secara kuantitatif. Fenolftalein

    merupakan suatu indikator yang mengubah warna menjadi merah muda bila larutan berubah

    dari asam ke basa ( Oxtoby, 2001).

    Titrasi alkalimetri adalah suatu proses titrasi untuk penentuan konsentrasi suatu asam

    dengan menggunakan larutan basa sebagai standar. Reaksi yang terjadi pada prinsipnya

    adalah reaksi netralisasi, yaitu pembentukan garam dan H2O netral (pH = 7) hasil reaksi

    antara H+ dari suatu asam dan OH

    - dari suatu basa. Dalam praktek kondisi ini tidak bisa

    dilihat secara visual tetapi dapat dilihat dengan bantuan indikator (asam-basa) yang

    mempunyai warna yang spesifik pada ph tertentu. Seperti indicator phenolftalein (pp) akan

    berwarna pink pada ph 8,3-10. Saat tercapainya perubahan warna pada titran disebut dengan

    titik titrasi.(Famri,2014)

    Studi kuantitatif mengenai penetralan asam-basa paling nyaman apabila dilakukan

    dengan menggunakan prosedur yang disebut titrasi, dalam percobaan titrasi, semua larutan

    yang konsentrasinya diketahui, sampai reaksi kimia antara kedua larutan tersebut berlangsung

    sempurna. NaOH adalah salah satu basa yang umum digunakan di laboratorium. Namun

    demikian, karena padatan NaOH sulit diperoleh dalam keadaan murni, maka perlu

    distandarisasikan terlebih dahulu. Titik ekuivalen adalah titik dimana asam telah

    bereaksisempurna atau telah ternetralkan oleh basa. Indikator adalah zat yang memiliki

    perbedaan warna yang mencolok dalam medium asam atau basa (Chang, 2004).

    Ketika ingin menentukan molaritas dari suatu larutan HCl yang tidak diketahui

    konsentrasinya. Kita bisa menentukan konsentrasi HCl tersebut melalui suatu prosedur yang

    disebut titrasi, dimana kita menetralisasi suatu asam dengan suatu basa yang telah diketahui

    konsentrasinya. Pada titrasi, pertama menempatkan suatu asam yang volumenya telah

    ditentukan ke dalam suatu flask. Tambahkan beberapa tetes indikator penolftalein kedalam

    larutan asam. Dalam larutan asam, penolftalein tidak berwarna. Kemudian, buret kita isi

    dengan larutan NaOH yang konsentrasinya telah diketahui kemudian NaOH ditambahkan ke

    dalam larutan asam. Kita bisa mengetahui bahwa netralisasi telah berlangsung ketika

    penolftalein dalam larutan berubah warna menjadi merah muda. Ini disebut titik akhir

  • netralisasi. Dari volume yang ditambahkan dan molar NaOH, kita dapat menentukan

    konsentrasi asam (Timberlake, 2004 : 354-355)

    Seperti yang telah diketahui sebelumnya, dalam stoikiometri titrasi, titik ekivalen dari

    reaksi netralisasi adalah titik pada reaksi dimana asam dan basa keduanya setara, yaitu

    dimana keduanya tidak ada yang berlebihan. Dalam titrasi, suatu larutan yang akan

    dinetralkan, misal asam, ditempatkan di dalam flask bersamaan dengan beberapa tetes

    indikator asam basa. Kemudian larutan lainnya (misal basa) yang terdapat didalam buret,

    ditambahkan ke asam. Pertama-tama ditambahkan cukup banyak, kemudian dengan tetesan

    hingga titik ekivalen. Titik ekivalen terjadi pada saat terjadinya perubahan warna indikator.

    Titik pada titrasi dimana indikator warnanya berubah disebut titik akhir (Petrucci, 1997 :

    636).Reaksi penetralan merupakan perlibatan titrasi basa bebas dengan suatu asam standard

    an titrasi asam bebas dengan suatu basa standar. (Basset,1994).

    Pada praktikum kali ini masalah yang akan dicoba untuk diselesaikan adalah mencari

    kadar aspirin di dalam tablet. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan

    konsentrasi aspirin dalam tablet melalui titrasi asam basa.

    Metode

    Dalam praktikum ini untuk menentukan konsentrasi aspirin dalam tablet digunakan

    metode titrasi asam basa alkalimetri. Alasan digunakannya metode ini adalah karena metode

    ini dianggap cukup mudah dan praktis untuk dilaksanakan. Titrasi ini menggunakan larutan

    baku yang telah distandarisasi sebelumnya. Larutan yang digunakan adalah NaOH 0,1 M.

    Praktikum ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, tablet

    aspirin ditimbang massanya kemudian digerus sampai halus. Kedua, bubuk aspirin

    dimasukkan ke dalam gelas kimia lalu lumpang dicuci dengan alkohol sebanyak 25 ml.

    Kemudian alkohol dalam lumpang dimasukkan ke dalam gelas kimia. Selanjutnya , gelas

    kimia digoyang-goyangkan selama 5 menit lalu dipanaskan hingga mendidih. Setelah

    mendidih ditambahkan akuades sampai batas 30 ml. Kemudian larutan dibagi menjadi tiga,

    dan masing-masing bagian dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer yang berbeda. Selanjutnya

    masing-masing labu erlenmeyer di tambah indikator pp sebanyak 2 tetes, yang terakhir

    adalah di titrasi dengan menggunakan NaOH sampai warna larutan berubah menjadi merah

    muda. Percobaan diulangi sebanyak tiga kali untuk mendapatkan hasil yang paling

    mendekati. Data ini akan diolah dengan menggunakan rumus titrasi.

    Hasil dan Pembahasan

  • Aspirin atau asam asetisalisilat (asetosal) adalah jenis obat turunan salisilat yang

    sering digunakan sebagai senyawa analgesic (penahan rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik

    (terhadap demam) , dan anti-inflamasi (peradangan). Hasil pada percobaan untuk menentukan

    konsentrasi aspirin dalam tablet dengan metode titrasi adalah seperti pada tabel 1. Hasil

    tersebut akan diseleksi mana yang akan digunakan untuk menentukan konsentrasi aspirin

    tersebut karena hasil yang didapatkan tidak selalu sama.

    Tabel 1

    Volume aspirin (ml) Volume NaOH 0,1 M

    (ml)

    10 10

    10 3

    10 6

    Massa aspirin yang digunakan sebanyak 0,5967 gram. Berdasarkan tabel 1 diperoleh

    volume NaOH yang berbeda-beda untuk membuat larutan aspirin menjadi warna merah

    muda. Diperoleh volume NaOH untuk mentritasi 10 ml larutan aspirin sebanyak 10 ml, 3 ml

    dan 6 ml. Perbedaan volume NaOH yang diperoleh cukup signifikan dengan perbedaan

    sebanyak 7 ml. Padahal volume aspirin yang digunakan sama yaitu 10 ml.

    Untuk menentukan konsentrasi aspirin dalam tablet digunakan rumus :

    M1 x V1 = M2 x V2 (1.1)

    Dengan M1 nya adalah konsentrasi NaOH yang telah diketahui, V1 adalah volume NaOH

    yang digunakan untuk menitrasi (ml) , M2 adalah konsentrasi aspirin yang akan dicari dan V2

    adalah volume aspirin yang digunakan untuk titrasi (ml).

    Untuk percobaan yang pertama dicari konsentrasi aspirinnya menggunakan rumus

    (1.1) adalah sebagai berikut :

    M1 x V1 = M2 x V2

    0,1 x 10 = M2 x 10

    M2 = 0,1 M

    Jadi, konsentrasi aspirin pada percobaan pertama adalah 0,1 M

    Untuk percobaan yang kedua :

    M1 x V1 = M2 x V2

    0,1 x 3 = M2 x 10

    M2 = 0,03 M

  • Jadi, konsentrasi aspirin pada percobaan kedua ini adalah 0,03 M

    Untuk percobaan yang ketiga perhitungannya sebagai berikut :

    M1 x V1 = M2 x V2

    0,1 x 6 = M2 x 10

    M2 = 0,06 M

    Jadi, konsentrasi aspirin pada percobaan yang ketiga adalah 0,06 M

    Berdasarkan data hasil percobaan dan analisis data, terdapat satu data yang sangat

    jauh berbeda dengan data yang lainnya, yaitu data percobaan pertama. Didapatkan volume

    NaOH sebanyak 10 ml untuk menitrasi 10 ml larutan aspirin. Volume NaOH ini terlalu jauh

    OH O OH O

    + OH + H2O

    O O

    Setelah diketahui konsentrasinya, bisa dicari juga yang berhubungan dengan

    konsentrasi yaitu kadar. Kadar biasanya disajikan dalam bentuk prosentase (%). Dari data

    pada tabel 1 dapat ditentukan kadar aspirin dalam tablet tersebut.

    Percobaan pertama :

    Volume NaOH = 3 ml

    Konsentrasi NaOH = 0,1 M

    Mol NaOH = 0,1 x 3

    = 0,3 mmol = 3 x 10-4

    mol

    Semua asam salisilat habis bereaksi dengan NaOH, sehingga:

    Mol aspirin = 0,1 x 3

    = 0,3 mmol = 3 x 10-4

    mol

    Massa aspirin dalam sampel = 3 x 10-4

    x 180,29

    = 0,054087 gram

    Kadar aspirin dalam sampel =

    x 100%

    = 9,05%

    Percobaan kedua :

    Volume NaOH = 6 ml

    Konsentrasi NaOH = 0,1 M

  • Mol NaOH = 0,1 x 6

    = 0,6 mmol = 6 x 10-4

    mol

    Semua asam salisilat habis bereaksi dengan NaOH, sehingga :

    Mol aspirin = 0,1 x 6

    = 0,6 mmol = 6 x 10-4

    mol

    Massa aspirin = 6 x 10-4

    x 180,29

    = 0,108174 gram

    Kadar aspirin dalam sampel =

    x 100%

    =18,1%

    Kadar rata-rata aspirin dalam sampel tersebut =

    x 100% = 13,575%

    Kesimpulan

    Berdasarkan data hasil percobaan dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa

    konsentrasi aspirin yang digunakan untuk percobaan adalah 0,045 M.

    Daftar Pustaka

    Basset, J. 1994.Buku Ajar Vogel : Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik..Jakarta: EGC Buku

    Kedoktean

    Chang Raymod.2004.Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1.Jakarta:Erlangga

    Fahmi.2014.Alkalimetri.diakses di https://www.academia.edu/6123432/Alkalimetri pada tanggal 28

    November 2014.

    http://wikipedia.org/wiki/Aspirin diakses pada tanggal 28 November 2014

    Oxtoby, dkk.2001.Prinsip-Prinsip Kimia Modern Edisi Keempat Jilid.Jakarta: Erlangga

    Petrucci, Ralph H and Willias S. Harwood. 1997. General Chemistry. New Jersey:

    Prentice Hall.

    Timberlake, Karen C. 2004. Chemistry Stroctores Of Life. San Fransisco: Pearson Benjamin

    Cummings