Upload
duongthuy
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN GETAH
PINUS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT
SUKABUMI JAWA BARAT
IBRAHIM HAMZAH
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kelayakan
Pengusahaan Getah Pinus di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi Jawa
Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2014
Ibrahim Hamzah
NIM E14070033
ABSTRAK
IBRAHIM HAMZAH. E14070033. Analisis Kelayakan Pengusahaan Getah Pinus
di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi Jawa Barat. Dibimbing oleh BUDI
PRIHANTO dan HANDIAN PURWAWANGSA.
Hutan saat ini lebih banyak dimanfaatkan dari segi produksi kayu. Adapun
potensi manfaat yang dimiliki oleh hutan tidak hanya hasil hutan kayu, melainkan
hasil hutan bukan kayu juga menjadi potensi yang dapat dimanfaatkan dari hutan.
Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW)
sudah lama dilakukan. Pengusahaan getah pinus merupakan salah satu
pemasukan terbesar dari pengelolaan HPGW.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan pengusahaan getah
pinus di HPGW, ditinjau dari aspek sosial, teknis dan ekonomi serta mengevaluasi
kontribusi pendapatan getah pinus terhadap pengelolaan HPGW. Pengambilan
data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Pada analisis
data ekonomi, analisis dilakukan dalam 2 keadaan, yaitu dengan dan tanpa
memperhitungkan biaya penyusutan dan amortisasi.
Hasil analisis kelayakan sosial dari penyadap yang telah di wawancarai
didapatkan pendapatan rata - rata adalah sebesar Rp. 8.703/jam. Pendapatan rata -
rata ini lebih besar 65,2% dari UMR Kabupaten Sukabumi tahun 2012 yaitu
sebesar Rp. 5.268/jam. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pekerjaan
sebagai penyadap getah di HPGW layak dalam lingkungan sosial masyarakat
sekitar HPGW karena upah yang didapat penyadap lebih besar dari UMR
Kabupaten Sukabumi.
Hasil analisis kelayakan teknis dari pengambilan data dilapangan ukuran
dimensi panjang, lebar dan kedalaman penyadapan getah pinus dengan
menggunakan metode koakan terhadap 50 pohon yang masih aktif disadap oleh
penyadap getah HPGW, didapatkan nilai rata - rata ukuran dimensi penyadapan
yang hampir sama dengan standar ukuran penyadapan menggunakan metode
koakan menurut SK Perum Perhutani Nomor 792/KPTS/DIR/2005 tentang
Pedoman Penyadapan Getah Pinus Tahun 2005. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa penyadapan getah pohon pinus yang dilakukan oleh penyadap getah HPGW
layak dan sesuai dengan standar penyadapan getah pohon pinus yang ada.
Hasil analasis kelayakan ekonomi dari data tahun 2011 menunjukan bahwa,
perhitungan manfaat dan biaya dengan memperhitungkan penyusutan aset HPGW
(bangunan 15 tahun) dan amortisasi tegakan pinus (daur 50 tahun) didapatkan
hasil defisit/negatif sebesar Rp. 337.505.184, sedangkan jika dievaluasi tanpa
memperhitungkan penyusutan aset HPGW dan amortisasi tegakan pinus,
didapatkan hasil surplus/positif sebesar Rp. 546.121.438 dan persentase kontribusi
yang lebih besar dari persentase beban biaya yaitu sebesar 39,23% terhadap total
penerimaan HPGW keseluruhan pada tahun 2011. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pendapatan getah pinus dapat membiayai operasional pengusahaan getah
tetapi belum mampu menutupi biaya penyusutan aset HPGW dan amortisasi
tegakan pinus.
Kata kunci: Analisis Kelayakan, Pengusahaan Getah, HPGW
ABSTRACT
IBRAHIM HAMZAH. E14070033. Feasible Analysis of Pine Gum Cultivation in
Educational Forest Walat Mountain, Sukabumi West Java. Supervised by BUDI
PRIHANTO and HANDIAN PURWAWANGSA.
The forest was currently more utilized in terms of timber production. The
beneficial potency owned by forest was not only from timber, but also from non
timber that could became the potency utilized from forest. Utilization of non
timber from Educational Forest Walat Mountain has been conducted for a long
time. Pine gums cultivation was one of the biggest income from Educational
Forest Walat Mountain.
This research aimed to analyze the feasibility of pine gums cultivation in
Educational Forest Walat Mountain, reviewed from social aspect, technical aspect
and economic aspect and also evaluated contribution of pine gums income
through Educational Forest Walat Mountain management. Collecting the data
conducted by observation, interview, and literature study. On the economic data
analysis, analysis conducted from 2 conditions, which were with and without
depreciation cost and amortization.
The analysis result of social feasibility from the interviewed tapper
received the data that average income was Rp. 8.703/hour. This average income
was higher 65,2% from Regional Standard Rate of Sukabumi Regency in 2012
which was Rp. 5.268/hour. Therefore, it can be said that occupation as a rubber
tapper in Educational Forest Walat Mountain was feasible in social environment
around Educational Forest Walat Mountain because the salary received as the
rubber tapper was higher than Regional Standard Rate of Sukabumi Regency.
The analysis result of technical feasibility from collecting data in field
were to measure dimension of length, width, and depth of pine gums with “koakan”
method though 50 active trees tapped by rubber tapper in Educational Forest
Walat Mountain, obtained that tapped average dimension was almost equal with
standardize measurement using “koakan method” based on the decree from Perum
Perhutani Number 792/KPTS/DIR/2005 about Tapping Guideliness of pine tree
gums in 2005. Therefore, it can be said that tapping of pine tree gums conducted by
rubber tapper in Educational Forest Walat Mountain was feasible and appropriate
with tapping standard of pine tree gums that existed.
The analysis result of technical feasibility from the data in 2011 showed
that the beneficial and cost calculation with counted the asset depreciation cost of
Educational Forest Walat Mountain (15 years building) and amortization of pine
life (50 years life cycle) obtained that deficit/negative result about Rp.337.505.184,
while if evaluated without counted asset depreciation cost of Educational Forest
Walat Mountain and amortization of pine life obtained that surplus/positive result
about Rp. 546.121.438 and bigger contribution percentage than cost percentage
which was about 39,23% through total income in Educational Forest Walat
Mountain 2011. Therefore, it can be concluded that income from pine gums could
fund the operational of gums cultivation but still cannot covered asset depreciation
cost in Educational Forest Walat Mountain and amortization of pine life.
Keywords: Feasible Analysis, Gums Cultivation, Educational Forest Walat Mountain
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN GETAH
PINUS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT
SUKABUMI JAWA BARAT
IBRAHIM HAMZAH
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi : Analisis Kelayakan Pengusahaan Getah Pinus di Hutan
Pendidikan Gunung Walat Sukabumi Jawa Barat
Nama : Ibrahim Hamzah
NIM : E14070033
Disetujui oleh
Ir. Budi Prihanto, MS
Pembimbing I
Handian Purwawangsa, S.Hut,M.Si
Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr. Ir. Didik Suharjito, MS
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Kelayakan Pengusahaan Getah Pinus di Hutan Pendidikan Gunung
Walat Sukabumi Jawa Barat”. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ir.
Budi Prihanto, MS dan Handian Purwawangsa, S.Hut, M.Si selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan
proposal penelitian ini.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini
menggambarkan kelayakan pengusahaan getah pinus dari aspek teknis, sosial dan
ekonomi di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi Jawa Barat. Kelayakan
teknis dengan cara menganalisis dimensi sadapan pohon pinus, mulai dari ukuran
panjang, lebar dan kedalaman sadapan. Kelayakan sosial menganalisis kontribusi
dari pengusahaan penyadapaan getah pinus tersebut terhadap pendapatan
penyadap. Kelayakan ekonomi menganalisis manfaat dan biaya yang di berikan
dari pengusahaan getah pinus di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi Jawa
Barat.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan yang dimiliki. Oleh karena itu kritikan dan saran yang membangun
untuk perbaikan penelitian ini sangat penulis harapkan. Semoga ini memberikan
manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Bogor, Februari 2014
Ibrahim Hamzah
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 1
Manfaat Penelitian 1
METODE 2
Waktu dan Lokasi 2
Alat dan Bahan 2
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 2
Metode Analisis Data 2
Metode Analisis Data Kelalayakan Sosial 2
Metode Analisis Data Kelalayakan Teknis 3
Metode Analisis Data Kelalayakan Ekonomi 3
HASIL DAN PEMBAHASAN 4
Analisis Kelayakan Sosial 4
Analisis Kelayakan Teknis 5
Analisis Kelayakan Ekonomi 6
Kontribusi dan Beban Biaya 8
Kontribusi Penerimaan Getah Pinus 8
Beban Biaya Getah Pinus 8
SIMPULAN DAN SARAN 8
Simpulan 8
Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN 11
DAFTAR TABEL
1 Rata - rata dimensi koakan penyadap getah pohon pinus HPGW 5
2 Hasil perhitungan manfaat dan biaya dengan memperhitungkan
penyusutan inventaris dan amortisasi tegakan pinus 7
DAFTAR LAMPIRAN
1 Hasil Wawancara Penyadap 12 2 Hasil Pengukuran Dimensi Sadapan 13
3 Biaya Penyusutan Bangunan (15 tahun) dan Penyusutan Inventaris
HPGW 14 4 Biaya Penyusutan Inventaris Penyadapan Getah Pinus 16
5 Rekapitulasi Biaya Pembangunan Hutan Tanaman Pinus (Amortisasi) 17
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hutan merupakan sumberdaya alam dengan banyak manfaat yang
terkandung didalamnya. Hutan saat ini lebih banyak dimanfaatkan dari segi
produksi kayu. Adapun potensi manfaat yang dimiliki oleh hutan tidak hanya hasil
hutan kayu, melainkan hasil hutan bukan kayu.
Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu di Hutan Pendidikan Gunung Walat
(HPGW) sudah lama dilakukan. Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu tersebut
menjadi salah satu sumber pendapatan manajemen HPGW agar dapat mandiri
serta berkelanjutan. Salah satu pemanfaatan hasil hutan bukan kayu yang
dilakukan oleh HPGW adalah penyadapan getah pinus. Kegiatan penyadapan
getah pinus yang dikembangkan oleh HPGW juga memberikan manfaat bagi
penyadap getah untuk mendapatkan penghasilan.
Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) memiliki luasan total ± 359 ha,
sekitar ± 104,003 ha merupakan hutan tanaman pinus. Pada tahun 2010
pendapatan dari getah pinus HPGW mencapai 26,29% dari total pendapatan
HPGW keseluruhan. Agar dapat mengetahui seberapa besar peran pengusahaan
getah pinus terhadap pengelolaan HPGW, maka perlu dilakukan penelitian
terhadap kelayakan pengusahaan getah pinus tersebut serta mengevaluasi sejauh
mana kontribusi pendapatan pengusahaan getah pinus terhadap pengelolaan
HPGW.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menganalisis kelayakan pengusahaan getah pinus di HPGW, ditinjau
dari aspek teknis, sosial dan ekonomi.
2. Mengevaluasi kontribusi pendapatan getah pinus terhadap pengelolaan
HPGW.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak yang
berkepentingan :
1. Bagi Pengelola, menjadikan penelitian ini sebagai masukan untuk
perbaikan pengusahaan getah pinus HPGW
2. Bagi Penulis, penelitian ini dapat dijadikan sarana belajar memahami
kelayakan pengusahaan getah hutan baik dari segi teknis, sosial dan
ekonomi.
3. Bagi Pembaca, penelitian ini dapat menambah informasi tentang
pengusahaan getah di HPGW
METODE
Waktu dan Lokasi
Penelitian ini dilakukan di HPGW, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012. HPGW adalah hutan pendidikan
yang dikelola oleh Fakultas Kehutanan IPB
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan meliputi alat tulis, komputer, pita ukur dan kamera.
Bahan yang diperlukan data primer dan sekunder. Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah laporan pendapatan dan pengeluaran tahunan HPGW tahun
2011.
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Data - data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dari
hasil wawancara dengan petani getah HPGW serta data dari pihak pengelola
HPGW. Selain itu data sekunder berupa penelitian terdahulu juga digunakan
dalam penelitian ini. Data yang dikumpulkan diperoleh dengan cara :
1. Teknik Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung dilapangan
terhadap objek penelitian seperti : pengukuran dimensi sadapan pohon
pinus HPGW.
2. Teknik Wawancara, yaitu menanyakan langsung kepada penyadap getah
pinus di HPGW tentang beberapa hal seperti : jam kerja efektif/hari,
jumlah hari kerja dalam seminggu dan rata - rata jumlah sadapan yang
dapat disadap/hari.
3. Teknik Studi Pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data berdasarkan buku
atau bahan rujukan (literatur) seperti : laporan keuangan tahun 2011
HPGW, data aset HPGW baik berupa bangunan maupun inventaris dan
lain lain.
Metode Analisis Data
Metode analisis data dilakukan dengan 3 metode yaitu metode analisis
data kelayakan teknis, sosial dan ekonomi.
Metode Analisis Data Kelayakan Sosial
Kelayakan sosial dinilai dari seberapa besar manfaat pengusahaan getah
pinus HPGW bagi masyarakat. Pada metode ini yang dianalisis adalah pendapatan
rata - rata penyadap persatuan waktu, mulai dari jumlah getah yang dapat disadap
oleh petani sampai pada konversi jumlah getah yang dapat disadap persatuan
waktu oleh penyadap ke dalam bentuk uang/pendapatan. Jumlah uang/pendapatan
tersebut selanjutnya akan dibandingkan dengan Upah Minimum Regional (UMR)
7
2