34
Kementrian Pendidikan Republik Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Jalan Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng Bandar Lampung ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA DAN ROA PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2005-2009 ( Skripsi ) Nama : DANIL ARIF NPM : 0741031025 Telepon : 081977110654 Email : [email protected] Pembimbing I : Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt. Pembimbing II : Agus Zahron Idris, S.E., M.Si., Akt. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2012

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

  • Upload
    dangnhi

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

Kementrian Pendidikan Republik Indonesia

Fakultas Ekonomi

Universitas Lampung

Jalan Soemantri Brojonegoro No.1

Gedung Meneng Bandar Lampung

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN

METODE EVA DAN ROA PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PERIODE 2005-2009

( Skripsi )

Nama : DANIL ARIF

NPM : 0741031025

Telepon : 081977110654

Email : [email protected]

Pembimbing I : Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt.

Pembimbing II : Agus Zahron Idris, S.E., M.Si., Akt .

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2012

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

1

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN

METODE EVA DAN ROA PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PERIODE 2005-2009

Oleh :

Danil Arif

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan farmasi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2005-2009 dengan

menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dan Return On Assets

(ROA). Terdapat 7 (tujuh) perusahaan farmasi yang menjadi sample dalam

penelitian ini. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kualitatif dan analisis kuantitatif.

Analisis yang dilakukan menunjukan terdapat perbedaan kinerja keuangan antara

kinerja perusahaan farmasi dengan menggunakan metode Economic Value Added

(EVA) dan Return On Assets (ROA) sebagai alat ukurnya. Dari 7 (tujuh)

perusahaan yang menjadi sample penelitian 5 (lima) diantaranya menghasilkan

nilai EVA yang negatif. Hasil ROA 5 (lima) diantaranya menghasilkan nilai

positif atau memiliki nilai ROA diatas 10%. Maka metode EVA dan ROA

terdapat perbedaan kinerja keuangan.

Kata kunci : Kinerja Keuangan, Return On Assets (ROA), Economic Value Added

(EVA).

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

2

ABSTRACT

ANALYSIS OF FINANCE PERFORMANCE BY USING METHOD EVA

AND ROA AT PHARMACY COMPANY THAT ENLISTED IN EFFECT

EXCHANGE INDONESIA (BEI)

PERIOD 2005-2009

By :

Danil Arif

This Research bent on to know performance of pharmacy company's finance that

enlisted in Effect exchange Indonesia (BEI) at period 2005-2009 by using method

Economic Value Added (EVA) and Return On Assets (ROA). There is 7 (seven)

pharmacy company that become reading copy in this research. Analyzer as used in

research this is the qualitative analysis and analysis quantitative.

Analysis that conducted show existed difference of finance performance between

performance of pharmacy company by using method Economic Value Added

(EVA) and Return On Assets (ROA) as a means of its measure. From 7 (seven)

company that become research reading copy 5 (five) for example produce value

negative EVA. Result ROA 5 (five) for example produce positive value or have

value ROA above 10%. Then method EVA and ROA is existed difference of

finance performance.

Keyword : Performance Keuangan, Return On Assets (ROA), Economic Value

Added (EVA).

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

3

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar modal di Indonesia dalam perkembangannya telah nenunjukan sebagaian

besar dari instrument perekonomian, dimana indikasi yang dihasilkannya

sebanyak dipacu oleh banyak peneliti maupun praktisi dalam melihat gambaran

dalam perekonomian Indonesia. Sesuai dengan amanat Undang-undang RI Nomor

8 tahun 1995 tentang pasar modal, diman pasar modal mempunyai peran yang

strategis dalam pembangunan nasioanal, sebagai salah satu sumber pembiayaan

bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat. Dan juga menjelaskan

tugas pokok Badan Pengawasan Modal (Bapepam) yaitu melakukan pembinaan,

pengaturan, dan pengawasan dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan

Pasar Modal yang teratur, wajar efisien serta melindungi kepentingan permodalan

dan masyarakat.

Perkembangan-perkembangan di pasar modal khususnya harga saham merupakan

suatu indicator yang sangat penting untuk mengetahui tingkah laku pasar, yaitu

para investor dalam menentukan upanya apakah investor akan melakukan

treansaksi di pasar modal, biasanya mereka akan mendasarkan keputusan pada

berbagai informasi yang akan dimilikinya, baik informasi yang tersedia dipublik

maupun informasi pribadi. Informasi tersebut menyebabkan melakukan transaksi

dipasar modal, yang akan tercemin dalam perubahan harga saham dan volume

perdagangan saham (dipura : 2005)

Pasar modal adalah sebagai tempat bertumunya perorangan dengan badan usaha

yang membutuhkan dana untuk melakukan perluasan usaha, pengembangan

(ekspansi), memperkuat struktur modal (refinancing), serta mengurangai

kepemilikan perusahaan (divestasi). Melalui penjualan saham dipasar modal,

perusahaan dapat memperoleh modal yang bersifat permanen dan tidak dibebani

bunga. Dengan masuknya pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

4

suatu negara, seperti Indonesia, karena pasar modal menjalankan dua fungsi

sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Di Indonesia sendiri banyak

sekali perusahaan-perusahaan yang berkecimpung di dalam dunia pasar modal

salah satunya perusahaan farmasi. Pada saat ini persaingan yang sangat ketat telah

terjadi di berbagai sektor bisnis. Salah satunya adalah persaingan di perusahaan

farmasi. Oleh karena itu agar suatu perusahaan dapat bertahan dalam persaingan

diperlukan suatu langkah-langkah perencanaan yang baik, dimana perencanaan

tersebut dapat fleksibel terhadap perkembangan-perkembangan usaha yang akan

terjadi dalam perusahaan tersebut. Untuk itu dibutuhkan data-data keuangan yang

dapat memberikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan dan

membantu dalam menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh

perusahaan di masa yang akan datang.

Perusahaan menginginkan usahanya dapat terus bertahan dan berkembang. Akan

tetapi di dalam menjalankan kegiatannya perusahaan akan banyak mengalami

masalah-masalah, baik yang datangnya dari dalam maupun dari luar perusahaan.

Faktor dari luar ini seringkali berada di luar kemampuan perusahaan untuk

mengendalikannya. Untuk itu perusahaan memerlukan perencanaan dan strategi

yang baik dari manajernya, yang harus dijaga untuk tetap dapat bertahan adalah

kinerja keuangan perusahaan.

Pengukuran kinerja perusahaan dan tingkat kesehatan perusahaan merupakan

suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan

membawa dampak dalam pengambilan keputusan, baik bagi pihak kreditur, bagi

pemegang saham, maupun bagi pihak intern perusahaan itu sendiri. Para calon

kreditur dan pemegang saham sangat berkepentingan untuk mengetahui kondisi

yang sebenaranya dalam perusahaan agar dana yang diinvestasikan cukup aman

dan mendapatkan tingkat hasil pengembalian (rate of return) yang akan

menentukan investasi yang ditanamkan. Bagi pihak intern sendiri khususnya

pihak manajemen, penilaian kinerja perusahaan akan mempengaruhi penyusunan

rencana perusahaan yang akan diambil untuk masa depan demi kelangsungan

hidup perusahaan (going concern).

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

5

Perusahaan Farmasi merupakan jenis industri yang berperan besar dalam segala

aspek terutama dunia bisnis. Penerapan penilaian kinerja perusahaan sangat perlu

dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan yang berguna untuk

kepentingan para pemegang saham maupun bagi manajemen perusahaan.

Metode EVA pertama kali dikembangkan oleh Stewart & Stern seorang analis

keuangan dari perusahaan Stern Stewart & Co pada tahun 1993. Di Indonesia

metode tersebut dikenal dengan metode NITAMI (Nilai Tambah Ekonomi).

EVA/NITAMI adalah metode manajemen keuangan untuk mengukur laba

ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya

dapat tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi semua biaya modal

(Tunggal 2001). EVA adalah suatu alat pengukuran kinerja yang

memperhitungkan secara tepat semua faktor yang berhubungan dengan penciptaan

nilai. EVA dilandasi pada konsep bahwa dalam pengukuran laba perusahaan, kita

harus mempertimbangkan dengan adil harapan-harapan penyedia dana (kreditur

dan pemegang saham). EVA tergolong masih baru jika dibandingkan denga rasio

keuangan.

Di dalam konsep EVA ini, apabila EVA positif berarti tingkat pengembalian yang

dihasilkan lebih tinggi daripada tingkat pengembalian modal yang diminta

investor, berarti perusahaan telah memaksimumkan nilai perusahaan. Demikian

pula sebaiknya bila EVA negatif menandakan bahwa nilai perusahaan berkurang,

sehingga tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah daripada tingkat

pengembalian yang dituntut investor.

Dalam Konsep EVA ini terdapat suatu keunggulan atau penilaian secara khusus,

yaitu harapan para penyandang dana atau investor diperhatikan dengan

memperhitungkan biaya modal rata-rata tertimbang. Konsep EVA mempunyai

prinsip bahwa keberhasilan manajemen di ukur berdasarkan nilai tambah

ekonomis yang diciptakan selama periode tertentu. Selain itu, EVA mampu

berdiri sendiri untuk menilai kinerja keuangan perusahaan tanpa memerlukan data

pembanding lain seperti standar industri yang lazim dipakai dalam analisis rasio

keuangan.

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

6

Menurut Young dan O’byrne (2001) EVA sama dengan NOPAT dikurangi biaya

modal, NOPAT merupakan laba operasi setelah pajak, biaya modal sama dengan

modal yang diinvestasikan dikalikan dengan rata-rata tertimbang dari biaya modal

(WACC). WACC sama dengan jumlah biaya dari setiap komponen modal, modal

yang diinvestasikan adalah jumlah seluruh keuangan perusahaan, terlepas dari

kewajiban jangka pendek, pasiva yang tidak menanggung bunga (non-interest-

bearing liabilities). Di Bursa Efek Indonesia terdapat 9 (sembilan) perusahaan

farmasi yang terdaftar pada periode 2005-2009, antara lain :

Tabel 1 : Daftar Sembilan Perusahaan Farmasi yang terdaftar pada periode

2005-2009

Pada Bursa Efek Indonesia

No. Nama Perusahaan

1. PT. Bristol Myers Squibb Indonesia Tbk.

2. PT. Darya Varia Labotaria Tbk.

3. PT. Indofarma Tbk.

4. PT. Kalbe Farma Tbk.

5. PT. Kimia Farma Tbk.

6. PT. Merck Indonesia Tbk.

7. PT. Pyridam Farma Tbk.

8 PT. Schering Plough Indonesia Tbk.

9. PT. Tempo Scan Pasific Tbk.

Sumber : Indonesian Capital Market Directory

Berdasarkan uraian di atas maka penulis berminat untuk melakukan penelitian

dengan mengambil judul :

“ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN

METODE EVA DAN ROA PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)”.

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

7

B. Permasalahan

Berdasarkan latar latar belakang diatas yang telah penulis uraiakan, maka

permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah :

“ Bagaimana Kinerja Keuangan Perusahaan Farmasi yang Terdaftar

Dibursa Efek Indonesia (BEI) Periode (2005-2009) Dengan Menggunakan

Metode Economic Value Added (EVA) dan Return On Asset (ROA) ? “.

C. Batasan Masalah

Agar tujuan penelitian dapat tercapai, maka ruang lingkup penelitian ini di batasi

sebagai berikut :

1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan farmasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Perhitungan kinerja menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dan

Rasio Keuangan.

3. Data yang digunakan berupa laporan keuangan tahunan periode tahun 2005-

2009.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kinerja perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada periode 2005-2009 dengan menggunakan metode Economic

value Added (EVA), dan Return on Assets (ROA).

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

8

Memberikan informasi kepada perusahaan farmasi tentang kinerja perusahaan

tersebut yang di ukur dengan menggunakan metode Economic value Added

(EVA), dan Return on Assets (ROA).

2. Bagi Investor

Sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan pilihan investasi yang tetap

sehingga dapat mengoptimalkan keuntungan serta mempertimbangankan

keputusan investasinya dipasar modal.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat memperdalam pengetahuan tentang sejauh mana peranan

metode Economic value Added (EVA), dan Return on Assets (ROA) sebagai

penilai kinerja keuangan suatu perusahaan.

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

9

II. LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kinerja

Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar ”kerja” yang

menterjemahkan kata dari bahasa asing yaitu prestasi, bisa pula berarti hasil kerja.

Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja

merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan di manapun,

karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam

mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja juga bisa diartikan

sebagai suatu prestsasi kerja, sebagai prestasi kerja maka penilaian atas prestasi

kerja itu dapat dilihat dari siapa yang melakukan penilaian terhadap prestasi

tersebut.

Penilaian kerja ( performance appraisal ) pada dasarnya merupakan faktor kunci

guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya

kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada

dalam organisasi. Selain itu tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk

memotivasi para karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam

mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan

tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan

manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran.

Menurut Mulyadi (2001) penilaian kinerja adalah penentuan secara periodok

efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya

berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia, maka penilaian kinerja

sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan

peran yang mereka mainkan di dalam organisasi. Sedangkan penilaian kinerja

yang dilakukan oleh pihak di luar perusahaan yaitu untuk mengukur prestasi yang

dicapai oleh suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan

tingkat hasil pelaksanaan usaha atau bisnisnya.

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

10

B. Pengertian Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dapat di artikan sebagai salah satu usaha yang di laksanakan

oleh manajemen, pengukuran kinerja perusahaan meliputi proses perencanaan,

pengendalian, dan proses transaksional bagi kalangan perusahaan sekuritas, fund

manager, eksekutif perusahaan, pemilik, pelaku bursa, kreditur serta stakeholder

lainnya. Penilaian kinerja perusahaan oleh stakeholder digunakan sebagai salah

satu dasar pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kepentingan mereka

terhadap perusahaan. Kepentingan terhadap perusahaan tersebut berkaitan erat

dengan harapan kesejateraan yang mereka peroleh.

Tujuan pengukuran kinerja secara umum yaitu :

1. Menentukan kontribusi suatu bagian dalam perusahaan terhadap

perusahaan secara keseluruhan.

2. Memberikan dasar bagi penilaian mutu prestasi bagian dalam perusahaan.

3. Memberikan motivasi bagi manajer perusahaan dalam melaksanakan

sejalan dengan tujuan perusahaan dalam secara keseluruhan.

Melihat tujuan-tujuan tersebut, maka pengukuran kinerja harus realitis dan

objektif yang berarti pengukuran kinerja pada suatu perusahaan hendaknya dilihat

dalam suatu aspek yang luas dengan memperhitungkan faktor-faktor di luar dan

di dalam perusahaan.

Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

perusahaan, karena pengukuran tersebut digunakan sebagi dasar untuk menyusun

sistem imbalan dalam perusahaan, yang dapat mempengaruhi perilaku

pengambilan keputusan dalam perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan

perusahaan sendiri bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna dalam

membuat keputusan penting mengenai aset yang digunakan dan untuk memacu

para manajer untuk membuat keputusan yang menyalurkan kepentingan

perusahaan, dan juga untuk mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas

usaha.

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

11

C. Laporan Keuangan Sebagai Informasi Dalam Menilai Kinerja

Perusahaan

Laporan keuangan yang disusun dan disajikan kepada semua pihak yang

berkepentingan dengan eksistensi suatu perusahaan, pada hakekatnya merupakan

alat komunikasi. Artinya laporan keuangan itu adalah suatu alat yang digunakan

untuk mengkomunikasikan informasi keuangan dari suatu perusahaan dan

kegiatan-kegiatannya kepada mereka yang berkepentingan dengan perusahaan

tersebut. Dari laporan keuangan itu manajemen memperoleh informasi yang

digunakan untuk :

1. Merumuskan, melaksanakan dan mengadakan penelitian terhadap

kebijaksanaan- kebijaksanaan yang dianggap perlu.

2. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kegiatan- kegiatan atau aktivitas

dalam perusahaan.

3. Merencanakan dan mengendalikan aktifitas sehari-hari dalam perusahaan.

4. Mempelajari aspek, tahap-tahap kegiatan tertentu dalam perusahaan.

5. Menilai keadaan atau posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.

Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu manajemen dan pihak-

pihak yang berkepentingan dalam perencanaan dan pengendalian perusahaan.

Sehingga dengan adanya laporan keuangan diharapkan mampu memberikan

bantuan informasi kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang

bersifat finansial. Adapun tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi.

Salah satu kegunaan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi

kinerja perusahaan terutama profitabilitas yang diperlukan untuk menilai

perubahan potensial sumberdaya ekonomi yang mungkin dikendalikan. Informasi

tersebut menyangkut posisi keuangan perusahaan, informasi kinerja, dan

perubahan posisi keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

12

Analisis keuangan sangat tergantung pada informasi yang diberikan oleh laporan

keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu

sumber informasi yang penting disamping informasi lain seperti informasi

industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan

lainnya. Ada tiga macam laporan keuangan pokok yang dihasilkan suatu

perusahaan, yaitu : (1) Neraca, (2) Laporan Arus Kas, (3) Laporan Laba Rugi.

Disamping ketiga laporan pokok tersebut, dihasilkan juga laporan pendukung

seperti laporan laba yang ditahan, perubahan modal sendiri, dan diskusi-diskusi

oleh pihak manajemen.

Manfaat analisis laporan keuangan dalam pembuatan keputusan adalah :

1. Mengetahui manfaat analisis laporan keuangan untuk proses perencanaan dan

pengendalian perusahaan.

2. Mengetahui pengaruh ketepatan ramalan laba untuk kegiatan investasi.

3. Memahami analisis efisiensi.

4. Memahami alat-alat yang dipakai untuk mengukur kinerja efisiensi

perusahaan.

5. Mengaplikasikan berbagai alat analisis efisiensi.

Laporan keuangan merupakan salah satu dari sekian informasi yang biasa

digunakan untuk merevisi dan mendeteksi harga sekuritas seperti saham, obligasi,

dan surat berharga lainnya. Jika laporan keuangan disajikan tepat waktu maka

akan sangat bermanfaat untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam

membuat keputusan. Pentingnya laporan keuangan bagi pelaku pasar modal

adalah :

1. Memahami analisis fundamental laporan keuangan.

2. Memahami hubungan antara kinerja keuangan perusahaan dan nilai saham.

3. Memahami penerapan analisis laporan keuangan untuk dijadikan dasar dalam

pengambilan keputusan investasi.

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

13

D. Metode Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan

Kinerja sebuah perusahaan lebih banyak di ukur berdasarkan rasio-rasio keuangan

selama satu periode tertentu. Pengukuran berdasarkan rasio keuangan ini

sangatlah bergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan

dalam menyusun laporan keuangan perusahaan, sehingga seringkali kinerja

perusahaan terlihat baik dan meningkat, yang mana sebenarnya kinerja tidak

mengalami peningkatan bahkan penurunan.

Kinerja dan prestasi manajemen yang diukur dengan rasio-rasio keuangan tidak

dapat dipertanggungjawabkan karena rasio keuangan yang dihasilkan sangat

tergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan, karena

pengukuran berdasarkan rasio ini tidak dapat diandalkan dalam mengukur nilai

tambah yang tercipta dalam periode tertentu belum mampu menunjukkan kinerja

manajemen perusahaan yang sebenarnya.

Apabila Kinerja keuangan perusahaan menunjukkan adanya prospek yang baik,

maka sahamnya akan diminati investor dan harganya akan meningkat. Dalam

konsep investasi ada teori yang menyatakan return yang tinggi juga mempunyai

risiko yang tinggi pula, sehingga perusahaan yang kinerjanya sangat bagus maka

sangat mungkin risiko untuk jatuh tinggi jika dibandingkan kinerja yang sedang-

sedang saja.

E. EVA (Economic Value Added)

Pada masa persaingan ketat di pasar global sekarang ini, tujuan perusahaan untuk

memaksimalkan laba menjadi sulit untuk diwujudkan. Sebaliknya tujuan

perusahaan untuk meningkatkan Economic Value Added, karena EVA merupakan

satu-satunya pedoman penilaian yang berhubungan langsung dengan nilai pasar

sebuah perusahaan dan kinerja manajemen.

EVA (Economic Value Added) adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang

dihasilkan perusahaan sebagai akibat dari aktifitas atau strategi manajemen. EVA

yang positif menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

14

modal karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat penghasilan yang

melebihi tingkat modalnya. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk memaksimalkan

nilai perusahaan. Sebaliknya EVA yang negatif menunjukkan bahwa nilai

perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah daripada biaya

modalnya.

Perhitungan EVA

EVA di hitung dengan rumus :

EVA = NOPAT – Capital Charges

= NOPAT – (WACC x Invested Capital)

Berikut ini akan dijelaskan komponen perhitungan EVA, yaitu :

a. Biaya Hutang (Kd)

Biaya hutang merupakan biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan karena

telah menggunakan dana yang berasal dari hutang untuk menjalankan kegiatan

perusahaan. Dalam laporan keuangan biaya hutang dicantumkan sebagai biaya

bunga yang merupakan salah satu elemen beban yang akan mengurangi laba

perusahaan, karena biaya modal dapat dikurangkan dari penghasilan untuk

menentukan besarnya pendapatan kena pajak perusahaan, maka biaya hutang

dalam perhitungannya adalah biaya hutang setelah pajak (after tax cost of

debt).

Kd = Biaya Bunga Tahunan

Total Hutang Jangka Panjang

Kd* = Kd ( 1-t )

Keterangan :

Kd* = biaya hutang setelah pajak

t = tarif pajak yang berlaku

b. Biaya Ekuitas (Ke)

Tidak seperti halnya biaya hutang yang telah dicantumkan dalam laporan

keuangan berupa biaya bunga, biaya ekuitas tidak tercantum dalam laporan

Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

15

keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan. Hal ini terjadi karena

perusahaan menganggap dana ekuitas yang berasal dari para pemegang saham

merupakan sumber dana yang sangat murah dan tidak mengandung biaya

dalam penggunaannya. Padahal dalam dunia bisnis tidak ada sumber dana

yang tidak mengandung biaya. Biaya Ekuitas dapat diartikan sebagai biaya

yang harus ditanggung oleh perusahaan karena menggunakan dana ekuitas

atau dana yang berasal dari pemegang saham untuk menjalankan kegiatan

perusahaan. Biaya ekuitas merupakan pengembalian yang diminta atau

diharapkan oleh investor atas dana yang telah ditanamkannya pada

perusahaan. Model yang populer digunakan adalah dengan menggunakan

model penetapan harga aktiva modal (Capital Asset Pricing Model/CAPM).

Metode tersebut dapat di formulasikan :

Keterangan :

Ke = Krf + β (Krm – Krf )

Keterangan :

Krf = tingkat hasil pengembalian bebas resiko (risk free rate)

Krm = tingkat hasil pengembalian yang diharapkan di pasar

(rate of expected return)

Β = koefisien beta saham yang merupakan indeks risiko saham.

Komponen biaya ekuitas, yaitu :

1. Risk Free Rate (Krf)

Merupakan tingkat bunga bebas resiko, di mana penanaman modal

dilakukan terhadap instrumen bisnis dengan tingkat bunga bebas resiko,

sehingga akan diperoleh keuntungan seperti yang diharapkan. Ukuran

yang digunakan adalah tingkat suku bunga obligasi yang dalam hal ini

adalah Sertifikat Bank Indonesia. Data diperoleh melalui jurnal statistik

keuangan dan pasar modal.

2. Market Return (Krm)

Merupakan tingkat keuntungan portofolio pasar atau nilai keseluruhan

pasar. Sebagai pengukur digunakan tingkat keuntungan rata-rata dari

seluruh kesempatan investasi yang ada dalam indeks pasar. Indeks pasar

yang digunakan adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Cara

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

16

menghitung rata-ratanya adalah dengan cara mengumpulkan nilai IHSG

bulanan yang di formulasikan sebagai berikut :

Krm = Indeks bulan i – Indeks bulan i-1

Indeks bulan i-1

1. Beta = β

Beta sebuah saham merupakan ukuran volatilitas saham tersebut terhadap

rata-rata pasar saham. Beta mencerminkan resiko pasar sebagai lawan

resiko spesifik perusahaan yang dapat dikurangi melalui diversifikasi.

Historical beta diperoleh melalu regresi linier antara tingkat pengembalian

saham (stock return) atau excess return saham dengan excess return

portofolio pasar/indeks pasar (dalam hal ini indeks yang digunakan adalah

IHSG)

c. Struktur Modal dari Neraca

Struktur modal adalah proporsi utang dan proporsi modal sendiri/ekuitas

dalam bentuk persentase dari jumlah hutang dan modal sendiri. Proporsi

hutang (Wd) diperoleh dengan cara membagi hutang perusahaan dengan

jumlah hutang dan modal sendiri (total pasiva) kemudian dikalikan 100%.

Wd = Debt x 100%

Debt + Equity

Proporsi ekuitas (We) diperoleh dengan membagi modal sendiri dengan

jumlah hutang dan modal sendiri (total pasiva) lalu dikalikan 100%.

We = Equity x 100%

Debt + Equity

d. NOPAT (Net Operating After Tax)

Menurut Young dan O’byrne (2001) NOPAT (Net Operating After Tax)

merupakan laba operasi perusahaan setelah pajak. NOPAT dihitung sebagai

berikut :

NOPAT = Laba Operasi + Pendapatan Bunga + Pendapatan Ekuitas

(kerugian ekuitas) + Pendapatan Investasi Lainnya – Pajak Penghasilan –

Pembebasan pajak atas biaya bunga.

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

17

Dimana menurut tingkat pajak korporasi Harnischfeger bahwa pembebasan

pajak atas biaya bunga sama dengan 35% dikalikan biaya bunga.

e. Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (WACC)

WACC (Weighted Average Cost Of Capital) atau biaya modal rata-rata

tertimbang adalah penjumlahan dari setiap komponen modal, utang jangka

pendek, utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham, ditimbang

berdasarkan proporsi relatifnya dalam struktur modal perusahaan pada nilai

pasar. Penggunaan rata-rata tertimbang ini dikarenakan masing-masing

sumber dana yang digunakan oleh perusahaan memiliki biaya yang berbeda.

Biaya modal merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh penyedia

dana jika modal tersebut di investasikan di tempat lain dalam suatu proyek,

aktiva atau perusahaan dengan resiko yang sebanding. Biaya modal

merupakan biaya kesempatan yang mencerminkan pengembalian yang

diharapkan investor dari investasi lain dengan resiko yang serupa. (Young dan

O’byrne, 2001).

f. Invested Capital

Elemen terakhir yang digunakan untuk menghitung EVA adalah modal yang

diinvestasikan (Invested Capital). Menurut Young dan O’byrne (2001) Modal

yang diinvestasikan adalah jumlah seluruh keuangan perusahaan, terlepas dari

kewajiban jangka pendek, pasiva yang tidak menanggung bunga (non-interest-

bearing liabilities), seperti utang, upah yang akan jatuh tempo (accrued taxes).

Modal yang diinvestasikan sama dengan jumlah ekuitas pemegang saham, seluruh

hutang jangka pendek dan jangka panjang yang menanggung bunga, serta hutang

dan kewajiban jangka panjang lainnya.

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

18

Keunggulan EVA (Economic Value Added)

EVA adalah nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatan atau

strateginya selama periode tertentu. Prinsip EVA memberikan sistem pengukuran

yang baik untuk menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajemen

perusahaan karena EVA berhubungan langsung dengan nilai pasar sebuah

perusahaan. Pihak manajemen perusahaan dapat melakukan banyak hal untuk

menciptakan nilai tambah, tetapi pada prinsipnya EVA akan meningkat jika

manajemen melakukan satu dari tiga hal berikut ini:

1. Meningkatkan laba operasi tanpa adanya tambahan modal.

2. Menginvestasikan modal baru ke dalam project yang mendapat return lebih

besar dari biaya modal yang ada.

3. Menarik modal dari aktivitas-aktivitas usaha yang tidak menguntungkan.

Meningkatnya laba operasi tanpa adanya tambahan modal berarti manajemen

dapat menggunakan aktiva perusahaan secara efisien untuk mendapatkan

keuntungan yang optimal. Keunggulan EVA sebagai alat pengukuran kinerja

keuangan perusahaan menurut Govindarajan meliputi :

1. Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk

perbandingan investasi.

2. Dengan meningkatnya EVA maka investasi-investasi akan menghasilkan laba

diatas biaya modal sehingga akan lebih menarik para manajer untuk

berinvestasi dalam perusahaan tersebut.

3. Adanya tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis asset

yang berbeda pula.

4. EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-perubahan

nilai pasar perusahaan.

Keunggulan EVA yang lain yaitu memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah

dengan memperhatikan beban biaya modal sebagai konsekuensi investasi. Dengan

diperhitungkannya biaya modal maka dapat diketahui apakah perusahaan dap[at

menciptakan nilai tambah atau tidak.

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

19

Kelemahan EVA (Economic Value Added)

Disamping beberapa keunggulan di atas, EVA juga memiliki kelemahan yaitu

EVA hanya menggambarkan penciptaan nilai pada suatu periode tahun tertentu.

Padahal nilai perusahaan merupakan akumulasi EVA selama umur perusahaan.

Sehingga suatu perusahaan mempunyai nilai EVA pada periode tertentu positif

tetapi nilai perusahaan tersebut rendah karena nilai EVA dimasa lalunya negatif.

Selain itu kelemahan EVA adalah dalam perhitungan biaya modalnya EVA relatif

sulit karena memerlukan data yang lebih banyak dan di analisa secara lebih

mendalam. Dengan demikian secara tidak langsung mendorong para eksekutif

untuk berfikir dan bertindak seperti para pemegang saham, yaitu memilih tingkat

investasi yang meningkatkan tingkat return dan meminimumkan tingkat biaya

modal (cost of capital) sehingga nilai perusahaan dapat maksimum.

F. ROA (Return On Asset)

Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara

keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan

kekayaan atau asset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan perusahaan

(operating asset). Operating Asset adalah semua aktiva kecuali investasi jangka

panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam kegiatan atau usaha

memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok perusahaan.

Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA (Return On Asset)

menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan

aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA (Return On Asset) adalah

rasio keuntungan bersih setelah pajak untuk menilai seberapa besar tingkat

pengembalian dari asset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA (Return On Asset)

yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif pula atau rugi. Hal

ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan

belum mampu untuk mengahasilkan laba.

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

20

Keunggulan ROA (Return On Asset)

Keunggulan ROA diantaranya sebagai berikut :

1. ROA merupakan pengukuran yang komprehensif dimana seluruhnya

mempengaruhi laporan keuangan yang tercermin dari rasio ini.

2. ROA mudah dihitung, dipahami, dan sangat berarti dalam nilai absolut.

3. ROA merupakan denominator yang dapat diterapkan pada setiap unit

organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas dan unit usaha.

Kelemahan ROA (Return On Asset)

Kelemahan ROA (Return On Asset) diantaranya sebagai berikut :

1. Pengukuran kinerja dengan menggunakan ROA membuat manajer divisi

memiliki kecenderungan untuk melewatkan project-project yang menurunkan

divisional ROA, meskipun sebenarnya proyek-proyek tersebut dapat

meningkatkan tingkat keuntungan perusahaan secara keseluruhan.

2. Manajemen juga cenderung untuk berfokus pada tujuan jangka pendek dan

bukan tujuan jangka panjang.

3. Sebuah project dalam ROA dapat meningkatkan tujuan jangka pendek, tetapi

project tersebut mempunyai konsekuensi negatif dalam jangka panjang. Yang

berupa pemutusan beberapa tenaga penjualan, pengurangan budget pemasaran,

dan penggunaan bahan baku yang relatif murah sehingga menurunkan kualitas

produk.

G. Hubungan Antara Metode (Economic Value Added) EVA dan (Return On

Asset) ROA

Secara umum EVA dan ROA dianggap sebagai pengukur terbaik dari kinerja

suatu perusahaan. EVA digunakan untuk menilai kinerja operasional, karena

secara fair juga mempertimbangkan required rate of return yang dituntut oleh

para investor dan kreditor. Berkaitan dengan EVA sebagai alat ukur kinerja yang

mempertimbangkan harapan para investor terhadap investasi yang dilakukan,

maka EVA mengidentifikasikan seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai

bagi pemilik perusahaan.

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

21

ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan

atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk

menghasilkan laba. Dalam perhitungannya ROA hanya menggunakan laba bersih

setelah pajak dibagi dengan total aktiva perusahaan. Sedangkan dalam

perhitungannya EVA meliputi semua elemen atau unsur-unsur yang terdapat

dalam neraca dan laporan laba rugi perusahaan sehingga menjadi komprehensif

dan EVA memberikan penilaian yang wajar atas kondisi perusahaan. Karena itu

EVA lebih banyak digunakan sebagai penilaian kinerja meskipun perhitungannya

lebih kompleks dan rumit.

I. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ha : Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan farmasi dengan

menggunakan Economic Value added (EVA) dan Retrun On Asset (ROA)

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

22

III. METODE PENELITIAN

A. Pemilihan Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

probabilitas atau non random, sehingga elemen-elemen populasi tidak mempunyai

kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Teknik ini menggunakan

metode purposive judgment sampling yaitu pemilihan sampel dilakukan dengan

mengambil sampel dari populasi berdasarkan kriteria berupa suatu pertimbangan

tertentu. (Jogiyanto, 2008)

Adapun kriteria dalam pemilihan sampel yang digunakan sebagai berikut :

1. Merupakan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Pada periode penelitian tidak mengalami kerugian dan defisiensi modal.

3. Perusahaan farmasi yang memiliki laporan keuangan lengkap yang berakhir

pada 31 Desember 2005 sampai 31 Desember 2009.

Dari 9 (sembilan) perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI terdapat 7 (tujuh)

perusahaan farmasi yang memenuhi kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini

yaitu :

Tabel 2. Daftar perusahaan farmasi yang menjadi sampel dan kode perusahaan.

No Nama Perusahaan Kode

1 PT. Darya Varia Laborataria Tbk DVLA

2 PT. Kalbe Farma Tbk. KLBF

3 PT. Kimia Farma Tbk KAEF

4 PT. Pyridam Farma Tbk. PYFA

5 PT. Tempo Scan Pasific Tbk. TSPC

6 PT. Bristol Myers Squibb Indonesia Tbk. SQBI

7 PT. Merck Indonesia Tbk MERK

Sumber : Indonesian Capital Market Directory

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

23

B. Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif analisis yaitu metode

yang bertujuan menggambarkan keadaan perusahaan dengan melakukan

pengumpulan data dan informasi melalui :

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Penelitian pustaka dilakukan dengan mencari dan mempelajari literatur-

literatur dari majalah, surat kabar dan buku-buku yang berhubungan dengan

topik untuk mendapatkan landasan teori yang cukup kaitannya dengan

masalah yang dibahas penulis juga melakukan observasi melalui situs

internet www.idx.co.id untuk melakukan pengumpulan data.

2. Metode lapangan (Field Research) yaitu dengan melakukan pengumpulan

data yang berasal dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di Jakarta.

C. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan pada skripsi ini

ada dua metode yaitu ROA (Return On Assets) dan EVA (Economic Value

Added).

I. ROA ( Return On Assets)

ROA adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total

aktiva yang ada. Setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan untuk

mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis. Fokus ROA adalah profitabilitas dan

independen terhadap biaya modalnya.

Rasio ini menunjukkan kemapuan perusahaan secara keseluruhan dalam

menghasilkan laba atas total aktiva yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini maka

semakin baik keadaan suatu perusahaan.

Return On Assets (ROA) = Keuntungan Netto Sesudah Pajak x 100%

Total Aktiva

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

24

II . EVA (Economic Value Added)

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Analisis Kuantitatif

Menurut Young dan O’byrne (2001) merupakan selisih antara Net Operating

after Tax (NOPAT) dengan beban modal (Capital Charge).

EVA = NOPAT - Capital Charge

= NOPAT – (WACC x Invested Capital)

Langkah-langkah dalam menghitung EVA :

a. Menghitung biaya hutang (Kd)

Kd = Biaya Bunga Tahunan

Total Hutang Jangka Panjang

Kd* = Kd ( 1-t )

Keterangan :

Kd* = biaya hutang setelah pajak

t = tarif pajak yang berlaku

b. Menghitung Biaya Ekuitas (Ke)

Ke = Krf + β (Krm – Krf )

Keterangan :

Krf = tingkat hasil pengembalian bebas resiko (risk free rate)

Krm = tingkat hasil pengembalian yang diharapkan di pasar

(rate of expected return)

Β = koefisien beta saham yang merupakan indeks risiko saham.

c. Menghitung struktur permodalan dari neraca.

Struktur permodalan yang dipakai adalah proporsi hutang dan proporsi

ekuitas dalam bentuk persentase dari jumlah hutang dan ekuitas.

Proporsi hutang (Wd) diperoleh dari :

Wd = Debt x 100%

Debt + Equity

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

25

Proporsi ekuitas (We) diperoleh dari :

We = Equity x 100%

Debt + Equity

d. Menghitung NOPAT

NOPAT = Laba Operasi + Pendapatan Bunga + Pendapatan Ekuitas

(kerugian ekuitas) + Pendapatan Investasi Lainnya – Pajak Penghasilan –

Pembebasan pajak atas biaya bunga.

Menurut tingkat pajak korporasi Harnischfeger bahwa pembebasan pajak

atas biaya bunga sama dengan 35% dikalikan biaya bunga.

e. Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang / Weight Average Cost of

Capital (WACC)

WACC = (Kd* x Wd) + (Ke x We)

Keterangan :

Kd* = Biaya hutang setelah pajak

Ke = Biaya ekuitas

Wd = Proporsi hutang

We = Proporsi ekuitas

f. Menghitung Invested Capital.

Modal yang diinvestasikan sama dengan jumlah ekuitas pemegang saham,

seluruh hutang jangka pendek dan jangka panjang yang menanggung

bunga, serta hutang dan kewajiban jangka panjang lainnya.

g. Menghitung EVA

EVA = NOPAT – (WACC x Invested Capital)

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

26

2. Analisis Beda Rata-rata dan Menentukan Keputusan Uji Hipotesis

a. Analisis Beda Rata-rata

Analisis beda rata-rata digunakan untuk mengetahui perbandingan nilai EVA

pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. Analisis ini diselesaikan

dengan menggunakan analisis uji-t sample independen (independent sample t-

test). Uji-t untuk sample independen merupakan metode yang digunakan

untuk sample bebas dengan membandingkan rata-rata antara dua variable yang

diteliti. Setelah dilakukan analisis uji-t sample independen maka akan

diperoleh nilai rata-rata EVA dan ROA pada perusahaan farmasi.

b. Menentukan Keputusan Uji Hipotesis

Hipotesis yang di ajukan adalah :

Ha : Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan farmasi dengan

menggunakan metode EVA dan ROA.

Ho : Tidak Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan farmasi dengan

menggunakan metode EVA dan ROA.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikansi dengan membandingkan

nilai probabilitas (Sig) dengan α = 5% dengan ketentuan sebagai berikut :

- Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima.

- Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

3. Analisis Kualitatif

Setelah data telah diolah secara kuantitatif, selanjutnya akan dianalisis secara

deskriptif guna memperjelas dan memperkuat serta memberikan keterangan.

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

27

IV. PEMBAHASAN

A. Analisis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari laporan keuangan yang

dipublikasikan oleh masing-masing perusahaan farmasi melalui Bursa Efek

Indonesia. Data keuangan yang diteliti adalah data keuangan perusahaan farmasi

di Indonesia untuk periode 2005-2009.

Untuk mengetahui kinerja perusahaan farmasi dengan menggunakan metode EVA

dan ROA. Sesuai dengan permasalahan dan perumusan metode yang telah

dikemukakan, serta kepentingan hipotesis, maka teknik analisis yang digunakan

dalam penelitian ini meliputi analisis statistik. Analisis statistik merupakan

analisis yang mengacu pada perhitungan data penelitian yang berupa angka-angka

yang dianalisis dengan bantuan komputer melalui program SPSS.

Menghitung Economic Value Added (EVA)

Dari perhitungan sebelumnya diketahui bahwa nilai NOPAT (lampiran1) PT.

Darya Varia Laboratoria Tbk tahun 2005 sebesar Rp. 58.416.459.379, perhitungan

EVA dapat diformulasikan sebagai berikut :

EVA = NOPAT – Capital Charges

EVA = 58.416.459.379 - 64.898.636.259

EVA = - 6.482.176.880

Maka nilai EVA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk tahun 2005 sebesar Rp -

6.482.176.880. Begitu juga perlakuan yang sama dalam menentukan EVA untuk

semua perusahaan farmasi dari tahun 2005-2009 (lampiran 7).

Berikut ini hasil ringkasan EVA perusahaan farmasi :

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

28

Tabel . Ringkasan Nilai EVA tahun 2005-2009 (Dalam Rupiah)

No

Kode Tahun

Perusahaan 2005 2006 2007 2008 2009

1 DVLA -6,482,176,880 23,343,506,025 -23,343,506,024 -37,920,242,142 31,438,065,262

2 KLBF -570,902,681,191 359,356,774,515 -359,356,774,513 -25,625,884,147 -545,276,797,044

3 KAEF -183,195,933,652 -100,672,168,973 100,672,168,976 -120,305,431,382 -62,890,502,270

4 PYFA -46,653,172,990 -23,110,717,973 23,110,717,977 -30,995,038,520 -15,658,134,470

5 TSPC -444,467,786,064 21,462,082,775 -21,462,082,770 79,074,858,324 -523,542,644,388

6 MERK 41,278,584,331 34,914,152,124 -34,914,152,118 22,752,794,271 18,525,790,060

7 SQBI 33,421,389,480 894,649,157 -894,649,150 53,345,385,160 -19,923,995,680

Sumber : Lampiran

Perhitungan Return On Asset (ROA)

PT. Darya Varia Laboratoria Tbk pada tahun 2005 memiliki laba bersih setelah

pajak Rp. 49.810.964.000 ( 8) dan total aktiva sebesar Rp. 431.173.982.000

(lampiran 8). Dari data ini ROA dapat diformulasikan sebagai berikut :

ROA = laba bersih setelah pajak

total aktiva

ROA = 49.810.964.000 : 431.173.982.000

ROA = 11.55%

Maka nilai ROA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk tahun 2005 sebesar 11.55%.

Begitu juga perlakuan yang sama dalam menentukan ROA untuk semua

perusahaan farmasi dari tahun 2005-2009 (lampiran ).

Tabel Ringkasan ROA Perusahaan Tahun 2005-2009 (Dalam Persen)

No Kode ROA

2003 2004 2005 2006 2007

1 DVLA 11,55% 13,00% 9,42% 8,90% 11.11%

2 KLBF 12,34% 13,82% 14,63% 13,73% 12.39%

3 KAEF 6,63% 4,49% 3,49% 3,76% 3.83%

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

29

4 PYFA 2,03% 1,74% 2,08% 1,83% 2.34%

5 TSPC 15,15% 12,65% 10,99% 10,04% 10.81%

6 MERK 28,55% 26,46% 30,61% 27,03% 26.29%

7 SQBI 21,17% 5,48% 20,84% 22,94% 23.77%

Sumber : Lampiran .

Statistik Deskriftif Perusahaan Farmasi dengan Metode Economic Value

Added (EVA) dan Return On Assets (ROA)

Metode EVA dan ROA

METODE N Mean Std. Deviation

NILAI EVA 35 -184,263,310,780 1.986E11

ROA 35 156,860,562,124,63 1.814E11

Keterangan :

N = Jumlah Perusahaan

EVA = Economic Value Added

ROA = Return On Assets

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja keuangan perusahaan farmasi yang

diukur dengan metode Economic Value Added (EVA) mempunyai mean-

184,263,310,780. Dan kinerja keuangan perusahaan farmasi yang menggunakan

metode Return On Assets (ROA) mempunyai mean 156,860,562,124,63. Dari

angka tersebut terlihat bahwa perusahaan farmasi yang menggunakan metode

Return On Assets (ROA) sebagai alat ukurnya lebih baik daripada dengan

menggunakan metode Economic Value Added (EVA) sebagai alat ukurnya.

Page 31: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

30

Pengujian Hipotesis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji keberadaan distribusi normal dalam

variabel independent dari penelitian ini. Dalam penelitian ini menggunakan uji

satu sampel kolmogorov-smirnov (one-sampel kolmogorov-smirnov test). Test ini

merupakan salah satu uji untuk kebaikan sesuai (goodness-of-fit). Uji ini

digunakan untuk membandingkan tingkat kesesuaian sampel dengan suatu

distribusi tertentu, salah satunya distribusi normal, dengan hipotesis :

- Ho : Data sampel berdistribusi normal

- Ha : Data sampel tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian atau pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas

dengan ketentuan sebagai berikut :

- Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima (data berdistribusi normal)

- Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak (data tidak berdistribusi normal)

Tabel. Hasil Uji One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

EVA ROA

N 35 35

Normal Parametersa,,b

Mean -1.84E11 1.57E11

Std. Deviation 1.986E11 1.814E11

Most Extreme Differences Absolute . 338 . 272

Positive . 296 . 240

Negative -.338 -.272

Kolmogorov-Smirnov Z . 886 . 403

Asymp. Sig. (2-tailed) . 417 . 995

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat pada kolom Asymp.Sig.(2-tailed),

n1= 0, 417 ; n2 = 0,995. Pada perusahaan farmasi kinerja keuangannya dengan

menggunakan metode EVA memiliki nilai Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar 0,417.

Karena diperoleh sebesar 0, 417> 0,05 maka Ho diterima, yang berarti data

berdistribusi normal, dan pada perusahaan farmasi kinerja keuangannya dengan

Page 32: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

31

menggunakan metode ROA memiliki nilai Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar 0,995.

Karena diperoleh sebesar 0, 995> 0,05 maka Ho diterima, yang berarti data

berdistribusi normal juga.

2. Uji Parametrik

Karena data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal maka

pengujian hipotesis menggunakan uji parametrik, yaitu uji-t sampel independen

(independen sampel t-test). Uji-t untuk sampel independen merupakan metode

yang digunakan untuk sampel bebas dengan membandingkan rata-rata antara dua

variabel yang diteliti. Data diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS

Versi 17 for Windows

Hipotesis yang diajukan adalah :

Ha : Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan farmasi dengan

menggunakan metode EVA dan ROA..

Ho : Tidak Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan farmasi dengan

menggunakan metode EVA dan ROA.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikansi dengan membandingkan

nilai probabilitas (Sig) dengan α = 5% dengan ketentuan sebagai berikut :

- Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima.

- Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Tabel 11. Hasil Pengujian Hipotesis

Keterangan Mean Sig. (2-

tailed)

Taraf nyata Kesimpulan

EVA -184,263,310,780

0,048 0,05 Ha diterima

Ho ditolak ROA 156,860,562,124,63

Dari hasil pengujian di atas diperoleh probabilitas sebesar 0,048 < 0,05 maka Ha

diterima dan Ho ditolak, yang berarti secara statistik menunjukkan Terdapat

perbedaan kinerja keuangan perusahaan farmasi menggunakan metode EVA

dengan perusahaan farmasi yang menggunakan metode ROA dalam

perhitungannya di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009.

Page 33: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

32

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan mengenai kinerja

keuangan perusahaan farmasi dengan menggunakan metode EVA dan ROA di

Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009.

1. Dari perhitungan metode EVA maka kinerja keuangan pada perusahaan

farmasi cenderung naik turun meskipun demikian kinerja keuangan

perusahaan farmasi yang diukur dengan metode EVA mempunyai mean –

184.363.310.780.

7 (tujuh) perusahaan yang menjadi sampel penelitian 5 (lima) diantaranya

menghasilkan nilai EVA negatif.

2. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan

kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang

dimiliki untuk menghasilkan laba. Berdasarkan hasil perhitungan dan

analisis yang telah dilakukan mengenai kinerja keuangan perusahaan farmasi

dengan menggunakan ROA mempunyai mean156.860.562.124,63.

Secara keseluruhan dari 7 (tujuh) sampel perusahaan farmasi, 5 (lima)

diantaranya memiliki nilai ROA diatas 10%. Ini menunjukkan bahwa

perusahaan farmasi tersebut sudah mampu memanfaatkan aktiva yang

dimiliki secara optimal dalam rangka menghasilkan keuntungan.

C. Saran

Mengacu pada simpulan di atas penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi investor yang akan menanamkan sahamnya pada perusahaan farmasi di

Bursa Efek Indonesia sebaiknya dalam mempertimbangkan keputusan

investasinya memperhatikan kinerja keuangan..

2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel yang lebih

banyak dan periode yang lebih panjang sehingga dapat memperoleh hasil yang

signifikan.

Page 34: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/01032012-0741031025.pdf · ANALISIS KINERJA KEUANGAN ... dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan

33

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. dan Piji Pakarti. 2001. Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi ke-

3.Rineka Cipta. Jakarta.

Iriani, Prapti. 2003. Perspektif Shareholder Value Creation Dalam Mengukur

Kinerja Dengan EVA. KOMPAK, no.8. Agustus 2003.

Jogiyanto. 2008. Metode Penelitian Sistem Informasi, Pedoman dan Contoh

Melakukan Penelitian di Bidang Sistem Teknologi Informasi. Edisi ke-1.

Andi. Yogyakarta

Maria, Desva. 2006. Analisis Hubungan Nilai Tambah Ekonomis (EVA) Dengan

Nilai Tambah Pasar (MVA). Skripsi. Universitas Lampung.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi ke-

3. Salemba Empat. Jakarta

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Edisi ke-5. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Rahayu, Rahmawati Yuhana. 2007. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan

Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (Periode 2004-2005).

Skripsi. Universitas Brawijaya.

Rusdin. 2008. Pasar Modal, Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik. Edisi

ke-2. Alfabeta. Bandung.

Tunggal, Amin Widjaja, 2008. PengantarKonsep Economic Value Added (EVA)

dan Value Based Management (VBM). Badan Penerbit Harvarindo : Jakarta

Weston dan Brigham, 1985. Buku Indonesia Capital Market Directory (ICMD).

Young, S. David dan O’Byrne, Stephen F, 2001.EVA dan Manajemen

Berdasarkan Nilai : Panduan Praktis untuk Implementasi. Penerbit Salemba

Empat : Jakarta

…….2006. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Universitas Lampung. Bandar

Lampung

…….www.bi.go.id

…….www.idx.co.id