28
ANALISIS RATIO LAPORAN KEUANGAN DI PERUSAHAAN OLEH NAMA : NURHAYATI . KATJO NIM : 911409159 KELAS : B SEMESTER : 2 JURUSAN : PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Abstrak Laporan keuangan merupakan suatu data yang dapat memberikan gambaran dan informasi-informasi mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat atau pada suatu periode tertentu dan dapat membantu investor dan para pelaku pasar modal lainnya dalam mengidentifikasikan keadaan suatu perusahaan. Salah satu alat analisis atas laporan keuangan adalah dengan menggunakan analisis Ratio Financial Statement (bentuk rasio). Laporan keuangan dianalisis untuk mengetahui apa arti dari angka- angka yang tercantum dalam laporan keuangan tersebut sehingga bermanfaat bagi pemakainya. Selain itu dengan menganalisis laporan keuangan dapat diketahui prestasi keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dan hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penggunaan teknik analisis bentuk rasio dalam membandingkan kemampuan atau kinerja suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis dari tahun ke tahun agar dapat diketahui kelebihan dan kekurangan pada masing- masing perusahaan, penyebab-penyebab penyimpangan, dan kemudian dapat dicari solusi untuk peningkatan kualitasnya. Kata Kunci : Analisis, Ratio,Laporan Keuangan 1

Analisis Laporan Keuangan Di Perusahaan

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS RATIO LAPORAN KEUANGAN DI PERUSAHAANOLEHNAMA: NURHAYATI . KATJONIM: 911409159KELAS: BSEMESTER: 2JURUSAN: PENDIDIKAN EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Abstrak

Laporan keuangan merupakan suatu data yang dapat memberikan gambaran dan informasi-informasi mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat atau pada suatu periode tertentu dan dapat membantu investor dan para pelaku pasar modal lainnya dalam mengidentifikasikan keadaan suatu perusahaan. Salah satu alat analisis atas laporan keuangan adalah dengan menggunakan analisis Ratio Financial Statement (bentuk rasio). Laporan keuangan dianalisis untuk mengetahui apa arti dari angka-angka yang tercantum dalam laporan keuangan tersebut sehingga bermanfaat bagi pemakainya. Selain itu dengan menganalisis laporan keuangan dapat diketahui prestasi keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dan hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penggunaan teknik analisis bentuk rasio dalam membandingkan kemampuan atau kinerja suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis dari tahun ke tahun agar dapat diketahui kelebihan dan kekurangan pada masing-masing perusahaan, penyebab-penyebab penyimpangan, dan kemudian dapat dicari solusi untuk peningkatan kualitasnya.

Kata Kunci : Analisis, Ratio,Laporan KeuanganPendahuluanUpaya mewujudkan terlaksananya prinsip prinsip pemerintah yang baik (Good Goverment). Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri dari Neraca, Laporan Perhitungan Rugi Laba serta laporan-laporan keuangan lainnya. Dengan mengadakan analisa terhadap pos-pos neraca akan dapat di ketahui atau akan diperoleh gambaran tentang posisi keuangnnya, sedangkan analisa terhadap laporan rugi labanya akan memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan.Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai lat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, di mana dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut perlu adany laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah :Pemilik perusahaan, sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaannya terutama untuk perusahaan-perusahaan yang pimpinannya diserahkan kepada orang lain seperti perseroan, karena dengan laporan tersebut pemilik perusahaan akan dapat menilai sukses tidaknya manager dalam memimpin perusahaannya dan kesusksesan seorang manager biasanya dinilai/diukur dengan laba yang diperoleh perusahaan.Manager dan pimpianan perusahaan, dengan mengetahui posisi keuangan perusahaan periode yang baru lalu akan dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasannya dan menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaannya yang lebih tepat. Bagi management yang penting adalah bahwa laba yang dicapai cukup tinggi, cara kerja yang efisien, aktiva aman terjaga dengan baik, struktur permodalan sehat dan bahwa perusahaan mempunyai perencanaan yang baik mengenai hari depan, baik di bidang keuangan maupun di bidang operasi.Para investor (penanam model jangka panjang), bankers maupun para kreditur lainnya sangat berkepentingan atau memerlukan laporan keuangan perusahaan di mana mereka ini menenmkan modalnya. Mereka ini berkepentingan terhadap prospek keuantungan di masa mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut. Dari hasil analisa laporan tersebut para investor, bankers dan para kreditur lainnya akan dapat menentukan langkah-langkah yang harus ditempuhnya.

Para kreditur dan bankers sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan, perlu mengetahui terlebih dahulu posisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Posisi atau keadaan keuangan perusahaan peminta kredit akan dapat diketahui melalui penganalisaan laporan keuangan perusahaan tersebut. Hal ini akan dilakukan baik oleh kreditur jangka pendek maupun kreditur jangka panjang.Pemerintah di mana perusahaan tersebut berdomisili, sangat berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan tersebut, disamping untuk menetukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan juga dan Tenaga Kerja untuk dasar perencanaan pemerintah. Buruh yang biasanya diwakili oleh organisasinya akan berusaha untuk memperoleh tingkat upah yang layak dan terselegarannya jaminan sosial yang lebih baik. Dengan melihat laporan keuangan di mana mereka bekerja, maka akan mengetahui kemampuan perusahaan untuk memberikan upah dan jaminan sosial yang lebih baik tersebut. Di samping itu dengan melihat perkembangan keuangan dan hasil hasil operasinya, para buruh akan dapat menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan sehubungan dengan kelangsungan kerjanya.Laporan keuangan akan lebih penting lagi bagi buruh terutama untuk perusahaan yang bisa memberikan bonus atau premi tiap-tiap akhir periode.Mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan adalah merupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Dengan menggunakan laporan yang diperbandingkan, termasuk data tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam jumlah rupiah, persentasi serta trendnya, penganalisa menyadari bahwa beberapa ratio secara individu akan membantu dalam menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan suatu perusahaan.Analisa laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan ratio-ratio untuk menili keadaan keuangan perusahaan di masa lalu. Saat ini, dan kemungkinnya di masa depan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan di dalam menganalisa keadaan keuangan perusahaan, tetapi analisa dengan menggunakan ratio merupakan hal yang sangat umum dilakukan di mana hasilnya akan memberikan pengukuran relatif dari operasi perusahaan.Ratio mengambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa ratio ini akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka ratio tersebut dibandingkan dengan angka ratio pembanding yang di gunakan sebagai standart.

Analisa ratio seperti halnya alat-alat analisa yang lain adalah future oriented, oleh karena itu penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor-faktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikin kegunaan atau manfaat suatu angka ratio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan atau kecerdasan penganalisa dalam menginterpretasikan data yang bersangkutan.Dengan menggunakan ratio-ratio finansial perusahaan akan memungkinkan kita untuk membandingkan ratio suatu perusahaan dengan ratio dari perusahaan sejenis lainnya atau dengan ratio rata-rata industri. Dengan cross sectional approach akan dapat diketahui seberapa baik/buruk operasi-operasi yang dilakukan oleh perusahaan dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya ataupun dengan ratio ratarata industri. Sedangkan time series approach adalah suatu proses membandingkan ratio-ratio perusahaan saat ini dengan ratio-ratio masa sebelumnya sehingga akan dapat diketahui apakah perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran.

Landasan teoriTeori menurut Myer dalam bukunya Finansial Statement Analysis mengatakan bahwa yang di maksud dengan laporan keuangan adalah : Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendaptan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar surplus atau daftar laba yang tak di bagikan (laba yang di tahan. Landasan teori Analisis Z-score dikembangkan oleh Prof. Edward Alman dengan tujuan untuk mendeteksi apakah suatu perusahaan dalam kondisi diambang kebangkrutan (financial distress).Metode ini disebut juga dengan multiple discriminant analysis (Emery & Finnerty, 1998: 884).Oleh karena itu analsis ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat resiko keuangan suatu perusahaan.Menurut Jumingan (2005 : 44) pada dasarnya ada beberapa jenis analisis yang dapat dilakukan, yakni :

1. Analisis Internal adalah analisis yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan terperinci mengenai suatu perusahaan, dilakukan oleh manajemen dalam mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan.2. Analisis Eksternal adalah analisis yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan data yang terperinci mengenai suatu perusahaan. Dilakukan oleh bank, para kreditur, pemegang saham, calon pemegang saham dan lain-lain dalam hal mengukur tingkat likuiditas dan profitabilitas.3. Analisis Horizontal / Dinamis adalah analisis perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna mengetahui kekuatan atau kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan.4. Analisis Vertikal / Statis adalah analisis laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja, misalnya analisis rasio.Pembahasan

Pengertian dan Tujuan Laporan KeuanganAkuntansi adalah seni dari pada pencatatan, penggolongan dan peringkasan dari pada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan penunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul dari padanya.Dari definisi akuntansi tersebut diketahui bahwa peringkasan dalam hal ini dimaksudkan adalah pelaporan dari peristiwa-peristiwa keuangan perusahaan yang dapat diartikan sebagai laporan keuangan, Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi Termasuk didalamnya adalahlaporan rugi/laba, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas . Rugi/laba digunakan untuk memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan, sedangkan neraca mengidentifikasi posisi keuangan perusahaan. Posisi keuangan dalam hal ini adalah posisi harta, hutang, dan modal. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada pihak-pihak tertentu yang menyangkut posisi, kinerja, dan perubahan posisi keuangan sehingga bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusanekonomi/bisnis.

Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari Neraca dan Perhitungan Rugi Laba serta Laporan Perubahan Modal, di mana Neraca menunjukan/menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangakn perhitungan (laporan) Rugi Laba memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan Perubahan Modal menunjukan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. Tetapi dalam prakteknya sering diikut sertakan kelompok lain yang sifatnya membantu untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut, misalnya laporan perubahan modal kerja, laporan sumber dan penggunaan kas atau laporan arus kas, laporan sebab-sebab perubahan laba kotor, laporan biaya produksi serta daftar-daftar lainnya.Dalam prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (Ikatan Akuntan Indonesia Jakarta 1974) dikatakan bahwa laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan rugi laba serta keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya antara lain laporan sumber dan penggunaan dana-dana. Untuk perusahaan besar yang banyak pemegang sahamnya, maka di samping laporan keuangan (finansiil) termasuk di atas sebaiknya ditambah keterangan-keterangan tentang : Kondisi dan faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi; Usaha-usaha yang lalu, sekarang maupun yang akan datang; Luasnya produksi Kebijaksanaan kebijaksanaan perusahaan; Penelitian dan Pengembangan; Marketing dan advertising; Rencana-rencana dalam belanja modal dan pembelanjaan di masa-masa akan datang; Kebijaksanaan mengenai deviden dan sebagainnya.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagaian besar pemakai.Tujuan utama laporan keuangan seperti yang di tetapkan oleh FASB (stamford: FASB, November 1978:par 34-37-43-49) mencakup hal-hal berikut :1. Laporan keuangan harus menyajikan informasi untuk membantu para investor, kreditur,serta pemakai lain yang sekarang dan rasional untuk investasi, kredit dan semacam itu.2. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi untuk membantu para investor, kreditur, dan pihak lain untuk menafsir jumlah, waktu dan ketidakpastian arus masuk kas bersih dimasa datang untuk perusahaan yang bersangkutan.3. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang menunjukan sumber daya perusahaan serta hak kreditor dan pemilik terhadap sumber daya tersebut.4. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan yang di sajikan dengan mengukur penghasilan (earnings) serta komponen-komponennya.5. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan kas dan tentang faktor lain yang mungkin mempengaruhi likuiditas atau sovensi perusahaan.6. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang memungkinkan manajer dan direktur mengambil keputusan yang paling baik untuk kepentingan para pemilik.7. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang memungkinkan para pemilik menilai seberapa baik manajemen telah melakukan tanggung jawab pekerjaannya.Analisis Laporan Keuangan PerusahaanAnalisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih sederhana.Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek di masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan.Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang di masa yang akan datang.

Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri.Jenis-jenis Rasio KeuanganSecara umum rasio keuangan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:1. Rasio Likuiditas. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin kewajiban-kewajiban lancarnya. Rasio ini antara lain Rasio Kas (cash ratio), Rasio Cepat (quick ratio), Rasio Lancar (current ratio)2. Rasio Pengungkit/leverage. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana perusahaan. Beberapa rasio ini antara lain Rasio Total Hutang terhadap Modal sendiri, Total Hutang terhadap Total Asset, TIE Time Interest Earned.3. Rasio Efesiensi/Perputaran. Rasio perputaran digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola asset-assetnya sehingga memberikan aliran kas masuk bagi perusahaan. Rasio ini antara lain Rasio Perputaran Persediaan, Perputaran Aktiva Tetap, dan Total Asset Turnover.4. Rasio Profitabilitas. Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Rasio ini antara lain: GPM (Gross Profit Margin), OPM(Operating Profit Margin), NPM (Net Profit Margin), ROA (Return to Total Asset), ROE (Return On Equity).5. Rasio Nilai Pasar. Rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap Nilai Buku perusahaan. Rasio ini antara lain: PER (Price Earning Ratio), Devidend Yield, Devideng Payout Ratio, PBV (Price to Book Value)Analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun. Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah :

a. Rasio LikuiditasRasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3 (tiga) macam rasio likuiditas yang digunakan, yaitu : 1) Current Ratio 2) Acid Test Ratio 3) Cash Position Ratio b. Rasio SolvabilitasRasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang digunakan. yaitu : 1) Total Debt To Equity Ratio 2) Total Debt To Total Assets Ratio 3) Long Term Debt To Equity 4 Long Term Debt To Total Assets c . Rasio ProfitabilitasRasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Ada 4 (empat rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu : 1) Return On Equity (ROE) 2) Return On Assets (ROA) 3) Net Profit Margin 4) Gross Profit Margin Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi, pengembangan karier 2. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan investasi. 3. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta bunganya. 4. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public. 5. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja

Macam Laporan Keuangan

1. Laporan Keuangan juga melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan (J. Fred Weston & Thomas E. Copeland, 1994: 24). Laporan keuangan adalah laporan yang memuat hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. 2. Jenis Laporan Keuangann Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan biasanya terdiri: a. Neraca: laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu menunjukkan posisi keuangan (aktiva, utang dan modal) pada saat tertentu. Tujuan neraca adalah menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender (misalnya pada tanggal 31 Desember 200x) b.Laporan laba rugi: suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu c.Laporan saldo laba: menunjukkan perubahan laba ditahan selama periode tertentu. d. Laporan arus kas: Menujukkan arus kas selama periode tertentu. Analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan penghitungan ratio-ratio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan.Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti baik pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dn dianalisa lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan di ambil.Analisa laporan keuangan perusahaan ini akan memberikan definisi-definisi dari pada penggunaan ratio di antaranya:1.Penggunaan Ratio-ratio Finansial PerusahaanPada umumnya ada tiga kelompok yang paling berkepentingan dengan ratio-ratio finansial yaitu :a. Para pemegang saham dan calon pemegang saham menaruh perhatian utama pada tingkat keuntungan, baik yang sekarang maupun kemungkinan tingkat keuntungan pada masa yang akan datang. Hal ini sangat penting bagi para pemegang dan calon pemegang saham karena seperti sudah di katakan di muka tingkat keuntungan akan mempegaruhi harga saham-saham yang mereka miliki. Disamping tingkat keuantungan, para pemegang dan calon pemegang saham juga berkepentingan dengan tingkat likuiditas, aktivitas serta leverage sebagai faktor lain dalam penilaian kelanjutan hidup perusahaan serta proyeksi terhadap distribusi income pada masa-masa yang akan datang.b. Para kreditur pada umumnya merasa berkepentingan terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban finansial bak jangka pendek maupun jangka panjang . Kreditur yang pada saat ini sudah memberikan pinjaman kepada perusahaan ingin mendapatkan suatu jaminan bahwa perusahaan tempat mereka menanamkan modalnya akan mampu membayar bunga dan pinjaman pokok tepat pada waktunya. Sedangakn calon kreditur lebih menekankan pada struktur finansial dan struktur modal perusahaan.c. Kelompok ketiga yang juga berkepentingan dengan ratio finansial ini adalah manajemen perusahaan sendiri. Manajemen perusahaan merasa berkepentingan dengan seluruh keadaan keuangan perusahaan karena mereka menyadari bahwa hal-hal tersebutlah yang akan di nilai oleh para pemilik perusahaan maupun para kreditur. Jadi sudah tentu dalam hal ini manajemen perusahaan akan selalu berusaha mempertahankan ratio-ratio yang dianggap baik oleh kedua kelompok di atas.Apabila perusahaan berhasil dengan baik, maka harga saham-sahamnya akan dapat dinaikkan atau setidak-tidaknya di pertahankan pada tingkat yang menguntungkan (favorable), sehingga kemampuan perusahaan untuk menarik modal baik dengan penjualan saham-saham maupun dengan penjualan obligasi akan semakin bertambah besar. Di samping itu ratio-ratio finansial perusahaan ini akan di gunakan oleh juga manajemen untuk memonitoring keadaan perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. Adanya perubahan perubahan yang tidak diharapkan akan segera diketahui dan kemudian di cari langkah-langkah pemecahannya.

2.Metode Pembandingan Ratio Finansial PerusahaanPada pokoknya ada dua cara yang dapat di lakukan di dalam membandingkan ratio finansial perusahaan, yaitu cross-sectional approach dan Time series analysis. Yang dimaksud dengan cross sectional approach adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan ratio-ratio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat yang bersamaan.Jadi dengan pendekatan ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa baik dan buruknya suatu perusahaan di bandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya. Pembandingan dengan cara cross sectional approach ini juga dapat di lakukan dengan jalan membandingkan ratio finansial perusahaan dengan ratio rata-rata industri.Time series analysis dilakukan dengan jalan membandingkan ratio-ratio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. Pembandingan antara ratio yang dicapai saat ini dengan ratio-ratio pada masa lalu akan memperlihatkan apakah perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran.Beberapa hal yang perlu di perhatikan di dalam penggunaan ratio-ratio ini antara lain: Sebuah ratio saja tidak dapat di gunakan untuk menilai keseluruhan operasi yang telah di laksanakan. Untuk menilai keadaan perusahaan secara keseluruhan sejumlah ratio haruslah dinilai secara bersama-sama.Kalau sekiranya hanya satu aspek saja yang ingin di nilai, maka satu atau dua ratio saja sudah cukup di gunakan. Pembandingan yang dilakukan haruslah dari perusahaan yang sejenis dari pada saat yang sama. Sebaiknya perhitungan ratio finansial di dasarkan pada laporan keuangan yang sudah di audit (diperiksa). Adalah sangat penting untuk di pertahankan bahwa pelaporan atau akuntansi yang du gunakan haruslah sama.3.Ratio Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Finansial ratio dapat di bagi ke dalam tiga kelompok, yaitu: ratio likuiditas dan aktivitas, debt ratio dan profitability ratio. Ratio pertama dihitung berdasarkan data yang berasal dari neraca dan laporan rugi laba, sedangkan ratio profitabilitas berdasarkan data yang berasal dari laporan rugi laba. Kalau perusahaan sudah menunjukan ketidakmampuannya dalam jangka pendek, maka sudah hampir dapat di pastikan bahwa perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan yang lebih besar dalam jangka panjang.

4.Tingkat Likuiditas dan Aktivitas Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampaun perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunkan aktiva lancar yang bersedia. Likuiditas tidak hanya berkenanaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemapuannya untuk mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas. Pembahasan likuiditas di sini meliputi baik likuiditas secara keseluruhan maupun likuiditas dan aktivitas dari currect account tertentu.5.Pengukuran Lingkuiditas Perusahaan Secara KeseluruhanDengan likuiditas perusahaan secara keseluruhan dimaksudkan bahwa aktiva lancar dan utang lancar dipandang masing-masing sebagai satu kelompok. Ada tiga cara penting dalam pengukuran tingkat likuiditas secara menyeluruh, yaitu :1.Net Working CapitalNet Working Capital merupakan selisih antara currect assets (aktiva Lancar) dengan currect liabilities (utang lancar). Jumlah net working capital ini akan lebih berguna untuk kepentingan pengawasan intern di dalam pengawasan suatu perusahaan dari sebagai angka pembanding dengan perusahaan lain. Tidak jarang terjadi apabila perusahaan bermaksud untuk mencari pinjaman jangka panjang, maka kreditur menetapkan beberapa persyaratan di mana salah satu di antaranya adalah penetapan jumlah minimum net workig capital yang harus tetap di pertahankan. Hal ini di gunakan untuk memaksa perusahaan agar tetap mempertahankan jumlah operating liquidity pada tingkat tertentu serta untuk menjamin pinjaman-pinjaman yang dilakukan oleh perusahaan. Pembandingan net working capital dari tahun ke tahun juga bisa memberikan gambaran tentang jalannya perusahaan. Jumlah net working capital yang semakin besar menunjukan tingkat likuiditas yang semakin tinggi pula.2.Current RatioCurrent ratio merupakan salah satu ratio finansial yang sering digunakan.Tingkat current ratio dapatdi tentukan dengan jalan membandingkan atara currect assets dengan current liabilities.Pembandingan likuiditas perusahaan dengan menggunakan current ratio lebih baik dari pada menggunakan net working capital.Net working capital hanya berguna dalam membandingkan tingkat likuiditas dari tahunke tahun di dalam satu perusahaan.Apabila yang di bandingkan adalah perusahaan yang berbeda, maka sebaiknya di gunakan current ratio.

3.Acid-test ratio atau Quick ratioAcid-test ratio hampir sama dengan current ratio hanya saja jumlah persediaan (inventory) sebagai salah satu komponen dari aktiva lancar harus dikeluarkan. Alasan yang melatar belakangi hal tersebut adalah bahwa sulit untuk uangkan dengan segera tanpa menurunkan nilainnya, sementara dengan acid-test ratio di maksudkan untuk membandingkan aktiva yang lebih lancar (Quick assets) dengan utang lancar. Acid-test ratio ini aka memberikan gambaran likuiditas yang lebih tepat hanya apabila inventory sulit untuk di jual dengan segera tanpa menurunkan nilainya.6.Pengukuran Tingkat Lingkuiditas atau Aktivitas dari Current Account TertentuPengukuran tingkat likuiditas dengan menggunakan net working capital, current ratio an acid-test ratio belumlah cukup karena pengukuran ini tidak memperhatikan masing-masing komponen current assets maupun current liabilities.Adanya komposisi yang berbeda dari masing-masing komponen current assets dan current liabilities akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap tingkat likuiditas yang sesungguhnya.Oleh karena itu adalah penting untuk melihat sesuatu yang terdapat di balik pengukuran likuiditas secara menyeluruh (over all liquidity) untuk dapat menentukan tingkat likuiditas yang sebenarnya dari masing-masing current account.7.Pengukuran Utang (Measures Of Debt)Jumah utang didalam neraca akan menunjukan besarnya modal pinjaman yang digunakan dalam operasi perusahaan. Modal pinjaman ini dapat berupa utang jangka pendek maupun utang jangka panjang, tetapi pada umumnya pinjaman jangka panjang ini jauh lebih besar di bandingkan dengan utang jangka pendek, maka perhatian analisis keuangan biasanya lebih menekankan pada jenis utang ini.Suatu hal penting yang harus diingat adalah bahwa pembayaran bunga kepada para kreditur atau modal yangdi pinjam perusahaan haruslah didahulukan sebelum laba dapat dibagikan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu para pemegang saham dan calon pemegang saham sangat menaruh perhatian pada jumlah utang serta kemampuan perusahaan membayar bunga dan pinjaman pokok. Para kreditur juga menaruh perhatian terhadap jumlah pinjaman perusahaan, karena semakin besar pinjaman semakin besarpula kemungkinan perusahaan untuk tidak mampu membayar bunga serta pinjaman pokoknya.Pihak manajemen perusahaan sudah tentu harus memperhatikan juga besarnya pinjaman ini,mengingat adanya pihak-pihak lain yang merasa berkepetingan terhadap kemampuan perusahaan membayar bunga serta pinjaman pokoknya.8.Pengukuran tingkat kemampuan perusahaan membayar kewajiban finansial yang tetap.The ability to service debt di sini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan di dalam membayar semua kewajiban-kewajiban finansial yang sifatnya tetap pada saat yang sudah di tentukan. Dengan adanya utang, makaakan ada pembayaran yang sifatnya tetap dalam bentuk bunga serta pembayaran pinjaman pokok atau sinking fund pada saat yang sudah di tentukan.Di sampingitu pembayaran leaseserta deviden untuksaham preferen juga merupakan kewajiban finansial yangsifatnya tetap. Kemampuan perusahaan untuk membayar keseluruhan kewajiban finansial yang sifatnya tetap ini di ukur dengan menggunakan coverage ratio. Ratio-ratio ini sangat penting bagi para kreditur yang merasa berkepentinga dengan kemampuan perusahaan membayar kewajiban finansial yang sifatnya tetap atau utang-utang yang sudah ada maupun yang direncanakan, misalnya leasing, ataupun kepentingan para pemegang saham preferen atas deviden saham preferen yang harus bayar oleh perusahaan.Semakin kecilcoverage ratio semakinbesar resiko yang di hadapkan oleh para kreditur. Risiko yang dimaksudkan di sini adalah berkenaan dengan kemampuan perusahaan untukmembayar semua kewajiban-kewajiban finansial yang sifatnya tetap ini, makakemungkinan besar para kreditur aka memaksa perusahaan untuksegera membayarpinjaman pokoknya. Pengukuran terhadap kemampuan perusahaan membayar kewajiban-kewajiban finansial yang sifatnya tetap ii dapatdilakukan dengan tiga cara : Time interest earned Total debt coverage The overall coverage ratioCoverage ratio yang pertama dan kedua di tekankan pada kemapuan membayar buga serta pinjaman pokok, sedangkan coverage ratio yang ketiga di samping untukmengukur kemampuan perusahaan membayar bunga dan pinjaman pokok juga menyangkut pembayaran-pembayaran tetap lainnya seperti lease dan deviden saham preferen.9.Pengukuran tingkat profitabilitasAda beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan di mana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total aktiva dan modal sendiri. Secara keseluruhan ketiga pengukuran ini akan memungkinkan seseorang penganalisa untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya dengan volume penjualan, jumlah aktiva dan investasi tertentu dari pemilik perusahaan. Di sini perhatian ditekankan pada profitabilitas, karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan haruslah berada dalam keadaan menguntungkan/profitable. Tanpa adanya keuntungan akan sangat sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Para kreditur, pemilik perusahaan dan terutama sekali fihak manajemen perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan ini, karena di dasari betul betapa pentingnya arti keuntungan bagi masa depan perusahaan.

KesimpulanDari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa Analisis Ratio Laporan Keuangan di Perusahaan itu sangat penting, Untuk dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri dari Neraca, Laporan Perhitungan Rugi Laba serta laporan-laporan keuangan lainnya. laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagaian besar pemakai.Dengan menggunakan ratio ratio finansial perusahaan akan memungkinkan untuk membandingkan ratio-ratio finansial perusahaan dengan ratio dari perusahaan sejenis lainnya atau dengan ratiorata-rata industri.Sejumlah faktor perludi perhatikan di dalam penggunaan ratio-ratio finansial ini, seperti misalnya tidak ada satupun ketentuan mutlak tentang berapa ratio yang seharusnya atau berapatingkat ratio yang di anggap baik.Sehingga dalam pelaporan keuangan perusahaan dapat lakukan/di kerjakan dengan baik secara teliti.

Daftar Pustaka

Sumiyati. 2006. penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dalam masa transisi.JURNAL AKUNTANSI PEMERINTAH, (Online) Vol. 2, No. 1, Mei 2006,( http://www.bppk.depkeu.go.id/index.php/2008050578/jurnal-akuntansi pemerintah/penyusunan-laporan-keuangan-pemerintah-daerah-dalam-masa-transisi.html)Akhmad Solikin, SE, Ak, MA. 2006. Penggabungan Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah: Perkembangan dan Permasalahan., (Online) Vol. 2, No. 2, November 2006 ( http://www.bppk.depkeu.go.id/index.php/2008042270/jurnal-akuntansi-pemerintah/penggabungan-laporan-keuangan-dan-laporan-kinerja-instansi-pemerintah.htmlBudi Mulyana, 2006. Pengaruh Penyajian Neraca Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah. (Online) Vol. 2, No. 1, Mei 2006, (http://www.bppk.depkeu.go.id/index.php/2008050880/jurnal-akuntansi-pemerintah/pengaruh-penyajian-neraca-daerah-dan-aksesibilitas-laporan-keuangan-terhadap-transparansi-dan-akuntabilitas-pengelolaan-keuangan-daerah.html?width_set=widefluid

http://www.iaiamedia.com/?s=jurnal-telaah-analisa+laporan+keuanganhttp://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_9721/title_artikel-akuntansi/Kharel Wasif Said,SE,AK. 2005, Akuntansi Keuangan Menengah I. Edisi keduaPurba Radiks, 1995. Akuntansi Untuk Manajer. Jakarta : PT Rineka CiptaSyamsudin,lukman 2007. Manajemen KeuanganPerusahaan. Edisi baru. Jakarta :PT Rajag Rafindo PersadaYunus hadari- harnanto.1981.Akuntansi lanjutan. Edisi PertamaMulyadi. 1997 Akuntansi Manajemen, Konsep,manfaat. Edisi pertama

17