5
Analisis Manajemen Strategi Menggunakan Metode SWOT dan AHP (Studi Kasus: Warkop Meteora Al-Berkah Limo) [email protected] 6 th Dani Wahyudi Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Jakarta, Indonesia [email protected] AbstrakWarkop (warung kopi) merupakan bisnis kuliner sederhana sekaligus sarana interaksi sosial yang mudah ditemukan di setiap sudut kota di Indonesia. Salah satunya adalah Warkop Meteora Al-Berkah Limo yang berlokasi di Limo, Depok. Penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT dan AHP dengan melakukan observasi dan penelitian pendahulu dengan tujuan mengembangkan Warkop Meteora Al-Berkah Limo agar bisa bersaing dengan usaha lainnya. Hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa saat ini Warkop Meteora Al-Berkah lebih mengarah ke Weakness dan Threat (WT). Oleh karena itu, strategi SWOT yang tepat untuk memajukan usaha Warkop Meteora Al-Berkah Limo adalah dengan meminimalisasi Ancaman dan Kelemahan (W-T), sehingga dalam mengembangkan usaha Warkop Meteora Al- Berkah Limo perlu dilakukan perbaikan pada faktor kelemahan agar dapat menghindari ancaman. Strategi yang dapat digunakan adalah mengatasi dengan keramahan pegawai, menambah fasilitas seperti tempat lesehan atau ruang khusus untuk bersantai, menambahkan akses Wifi gratis, dan memasang pendingin udara sehingga menciptakan suasana nyaman dan berbeda dari tempat usaha lain yang sejenis. Kata KunciManajemen Strategi, SWOT, AHP Warkop (warung kopi) merupakan bisnis kuliner sederhana sekaligus sarana interaksi sosial yang mudah ditemukan di setiap sudut kota di Indonesia. Salah satunya adalah Warkop Meteora Al-Berkah Limo yang berlokasi di Limo, Depok. Selain karena harga menu yang disajikan di warkop terjangkau, lokasi tempat yang strategis juga menjadi alasan mengapa Warkop Meteora Al-Berkah Limo selalu ramai pengunjung karena berada dekat dengan salah satu perguruan tinggi sehingga menjadi tempat yang nyaman untuk mengerjakan tugas atau sekedar bertemu. Di samping itu, ada beberapa kendala yang harus dihadapi, seperti tempat parkir terbatas, tidak dilengkapi akses internet (Wifi), dan lokasi yang berdekatan dengan lahan usaha lain dengan produk sejenis sehingga perlu strategi dalam menjalankan bisnis ini. Hal-hal yang menyebabkan persentase pasar atau konsumen rendah adalah banyaknya perusahaan sejenis yang lebih maju dan mempunyai modal besar serta peralatan yang mendukung [1]. Dari beberapa permasalahan tersebut, perlu adanya strategi pemasaran yang tepat dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Dari matriks SWOT tersusun strategi SO, strategi WO, strategi ST dan strategi WT yang memiliki karakteristik masing-masing yang dalam pelaksanaanya saling mendukung dan berkaitan satu sama lain dan hendaknya dilakukan secara bersama-sama [2]. Namun dalam pelaksanaannya, analisis SWOT bersifat subjektif dan kepentingan relatif dari berbagai faktor sehingga tidak dapat dilakukan kuantifikasi. Oleh karena itu, perlu adanya kombinasi dengan AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk mengatasi kekurangan pada analisis SWOT [3]. Tujuan dari analisis SWOT adalah untuk menganalisis faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari kondisi yang dimiliki Warkop Meteora Al-Berkah Limo. Selanjutnya dilakukan perhitungan bobot prioritas dari setiap variabel faktor yang telah didapat dari metode SWOT menggunakan metode AHP sehingga didapatkan alternatif strategi pengembangan usaha Warkop Meteora Al-Berkah Limo yang akan memberikan dampak positif bagi usaha tersebut. II. KAJIAN PUSTAKA A. SWOT Di antara banyaknya metode dalam menyusun strategi manajemen selama beberapa dekade terakhir, kerangka kerja SWOT telah menjadi favorit di antara peneliti maupun praktisi. Metode ini mencakup analisis lingkungan (proses pengamatan lingkungan bisnis untuk mencari ancaman dan peluang) dan analisis organisasi (proses menganalisis kekuatan dan TP-30 1 st Dimas Aditya Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Jakarta, Indonesia [email protected] 2 nd Akhmad Nidhomuz Zaman Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Jakarta, Indonesia [email protected] 3 rd Mira Syehika Hutami Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Jakarta, Indonesia [email protected] 5 th Diah Arum Puspita Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Jakarta, Indonesia 4 th Prama Shandyasta Mahindriya Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Jakarta, Indonesia [email protected] I. PENDAHULUAN

Analisis Manajemen Strategi Menggunakan Metode SWOT dan

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Manajemen Strategi Menggunakan Metode SWOT dan

Analisis Manajemen Strategi Menggunakan Metode

SWOT dan AHP

(Studi Kasus: Warkop Meteora Al-Berkah Limo)

[email protected]

6th Dani Wahyudi

Teknik Industri

Universitas Pembangunan Nasional

Veteran Jakarta

Jakarta, Indonesia [email protected]

Abstrak— Warkop (warung kopi) merupakan bisnis kuliner

sederhana sekaligus sarana interaksi sosial yang mudah

ditemukan di setiap sudut kota di Indonesia. Salah satunya adalah

Warkop Meteora Al-Berkah Limo yang berlokasi di Limo, Depok.

Penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT dan AHP

dengan melakukan observasi dan penelitian pendahulu dengan

tujuan mengembangkan Warkop Meteora Al-Berkah Limo agar

bisa bersaing dengan usaha lainnya. Hasil penelitian dan

pembahasan yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan

bahwa saat ini Warkop Meteora Al-Berkah lebih mengarah ke

Weakness dan Threat (WT). Oleh karena itu, strategi SWOT yang

tepat untuk memajukan usaha Warkop Meteora Al-Berkah Limo

adalah dengan meminimalisasi Ancaman dan Kelemahan (W-T),

sehingga dalam mengembangkan usaha Warkop Meteora Al-

Berkah Limo perlu dilakukan perbaikan pada faktor kelemahan

agar dapat menghindari ancaman. Strategi yang dapat digunakan

adalah mengatasi dengan keramahan pegawai, menambah

fasilitas seperti tempat lesehan atau ruang khusus untuk

bersantai, menambahkan akses Wifi gratis, dan memasang

pendingin udara sehingga menciptakan suasana nyaman dan

berbeda dari tempat usaha lain yang sejenis.

Kata Kunci— Manajemen Strategi, SWOT, AHP

Warkop (warung kopi) merupakan bisnis kuliner sederhana sekaligus sarana interaksi sosial yang mudah ditemukan di setiap sudut kota di Indonesia. Salah satunya adalah Warkop Meteora Al-Berkah Limo yang berlokasi di Limo, Depok. Selain karena harga menu yang disajikan di warkop terjangkau, lokasi tempat yang strategis juga menjadi alasan mengapa Warkop Meteora Al-Berkah Limo selalu ramai pengunjung karena berada dekat dengan salah satu perguruan tinggi sehingga menjadi tempat yang nyaman untuk mengerjakan tugas atau sekedar bertemu. Di samping itu, ada beberapa kendala yang harus dihadapi, seperti tempat parkir terbatas, tidak dilengkapi akses internet (Wifi), dan lokasi yang berdekatan dengan lahan usaha lain dengan produk sejenis sehingga perlu strategi dalam menjalankan bisnis ini.

Hal-hal yang menyebabkan persentase pasar atau konsumen rendah adalah banyaknya perusahaan sejenis yang lebih maju dan mempunyai modal besar serta peralatan yang mendukung [1].

Dari beberapa permasalahan tersebut, perlu adanya strategi pemasaran yang tepat dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Dari matriks SWOT tersusun strategi SO, strategi WO, strategi ST dan strategi WT yang memiliki karakteristik masing-masing yang dalam pelaksanaanya saling mendukung dan berkaitan satu sama lain dan hendaknya dilakukan secara bersama-sama [2]. Namun dalam pelaksanaannya, analisis SWOT bersifat subjektif dan kepentingan relatif dari berbagai faktor sehingga tidak dapat dilakukan kuantifikasi. Oleh karena itu, perlu adanya kombinasi dengan AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk mengatasi kekurangan pada analisis SWOT [3].

Tujuan dari analisis SWOT adalah untuk menganalisis faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari kondisi yang dimiliki Warkop Meteora Al-Berkah Limo. Selanjutnya dilakukan perhitungan bobot prioritas dari setiap variabel faktor yang telah didapat dari metode SWOT menggunakan metode AHP sehingga didapatkan alternatif strategi pengembangan usaha Warkop Meteora Al-Berkah Limo yang akan memberikan dampak positif bagi usaha tersebut.

II. KAJIAN PUSTAKA

A. SWOT

Di antara banyaknya metode dalam menyusun strategi manajemen selama beberapa dekade terakhir, kerangka kerja SWOT telah menjadi favorit di antara peneliti maupun praktisi. Metode ini mencakup analisis lingkungan (proses pengamatan lingkungan bisnis untuk mencari ancaman dan peluang) dan analisis organisasi (proses menganalisis kekuatan dan

TP-30

1st Dimas Aditya

Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional

Veteran Jakarta Jakarta, Indonesia

[email protected]

2nd Akhmad Nidhomuz Zaman

Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional

Veteran Jakarta Jakarta, Indonesia

[email protected]

3rd Mira Syehika Hutami

Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional

Veteran Jakarta Jakarta, Indonesia

[email protected]

5th Diah Arum Puspita

Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional

Veteran Jakarta Jakarta, Indonesia

4th Prama Shandyasta Mahindriya

Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional

Veteran Jakarta Jakarta, Indonesia

[email protected]

I. PENDAHULUAN

Page 2: Analisis Manajemen Strategi Menggunakan Metode SWOT dan

kelemahan perusahaan). Singkatnya, analisis SWOT adalah alat yang banyak digunakan untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal untuk mencapai pendekatan sistematis dan dukungan untuk situasi keputusan [4].

Kelebihan dari metode SWOT yang cukup mengesankan adalah analisis yang mencocokkan faktor internal dan eksternal tertentu, yang kemudian memberikan matriks strategis yang masuk akal. Perlu diperhatikan bahwa Faktor internal berada dalam kendali organisasi, misalnya keuangan, operasional, pemasaran, dan area lainnya. Di sisi lain, faktor eksternal berada di luar kontrol organisasi, seperti faktor ekonomi dan politik, teknologi baru, dan persaingan. Weinrich dalam [4] mengatakan bahwa matriks SWOT terdiri dari empat kombinasi yang disebut maxi-maxi (kekuatan / peluang), maxi-mini (kekuatan / ancaman), mini-maxi (kelemahan / peluang), dan mini-mini (kelemahan / ancaman).

Dalam Analisis SWOT, aspek kekuatan dan kelemahan dari suatu organisasi diidentifikasi dengan memeriksa elemen di lingkungannya (internal) sementara peluang dan ancaman lingkungan ditentukan dengan pemeriksaan unsur-unsur di luar lingkungannya (eksternal). Dari pengertian ini, analisis SWOT adalah alat perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman organisasi. Analisis ini memberikan informasi yang berguna dalam menyesuaikan sumber daya dan kemampuan organisasi dengan lingkungan persaingannya [5].

B. AHP

Arslan dalam [3] menyatakan bahwa Analytic Hierarchy

Process (AHP) adalah teknik pengambilan keputusan multi

kriteria yang dapat membantu mengungkapkan suatu keputusan

dengan menguraikan masalah yang rumit menjadi struktur

hierarki bertingkat dari tujuan, kriteria, dan alternatif. AHP

melakukan perbandingan berpasangan untuk mendapatkan

kepentingan relatif dari variabel di setiap tingkat hierarki dan /

atau menilai alternatif di tingkat terendah dari hierarki secara

berurutan untuk membuat keputusan terbaik di antara alternatif

[3].

Metode AHP didasarkan pada tiga prinsip: pertama, struktur

model; kedua, komparatif penilaian kriteria dan / atau alternatif;

ketiga, sintesis prioritas. Dalam banyak literatur, AHP telah

banyak digunakan dalam memecahkan masalah pengambilan

keputusan.

C. Metode Analisis SWOT – AHP

AHP adalah salah satu metode analisis multikriteria yang paling banyak digunakan dan telah berhasil digunakan bersama dengan analisis SWOT. AHP mengharuskan pengambil keputusan untuk melakukan serangkaian perbandingan faktor-faktor dan menetapkan peringkat numerik ke mewakili setiap keputusan. Keputusan ini mencerminkan persepsi pembuat keputusan tentang kepentingan relatif dari faktor-faktor tersebut. Menetapkan numerik nilai memungkinkan analisis kuantitatif untuk perbandingan verbal. Kurtila dalam [6] mengatakan proses ini merupakan teknik yang menggunakan nilai eigen yang memberikan nilai prioritas relatif ke setiap faktor, dan memungkinkan faktor yang paling disukai atau ditekan untuk

ditampilkan. Saat AHP digunakan untuk membandingkan faktor-faktor yang dihasilkan dari analisis SWOT, peneliti/praktisi dapat mengidentifikasi dan secara kuantitatif memprioritaskan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang paling signifikan terkait dengan rencana aksi [6].

Menurut Evan dalam [7] menyatakan bahwa tahapan sistematis dalam menggunakan metode AHP-SWOT dibagi menjadi tahap SWOT dan tahap AHP. Pada tahapan metode SWOT, dilakukan:

1. Mengumpulkan dan menganalisa seluruh data yang didapat langsung dari pelaku usaha yang relevan terhadap permasalahan yang diteliti meliputi gambaran umum atau profil perusahaan, pengelolaan perusahaan, fasilitas, pelayanan, pemasaran, sumber daya yang dimiliki serta data pendukung lainnya.

2. Menganalisa data dengan membandingkan faktor internal (strengths dan weaknesses) dengan faktor eksternal (opportunities dan threats) dengan memanfaatkan model yang digunakan sebagai perumusan strategi yakni matriks SWOT yang terdiri dari matriks IFAS dan matriks EFAS.

3. Mengidentifikasi variabel-variabel yang dapat digunakan untuk pengembangan usaha industri konveksi Scout Shop dengan menggunakan analisis SWOT.

4. Membuat pembahasan dan simpulan.

Setelah mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dengan metode SWOT. Selanjutnya, diperlukan identifikasi prioritas dari berbagai alternatif yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha Scout Shop dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Langkah-langkah yang dilakukan adalah:

1. Pembentukan hirarki atau alternatif dari masing-masing faktor internal dan eksternal yang memungkinkan digunakan untuk mengembangkan usaha Scout Shop.

2. Pembobotan Kriteria, yang mana dilakukan berdasarkan kebijakan pembuat keputusan dengan menilai tingkat kepentingan satu elemen terhadap elemen lainnya (dengan bantuan tabel skala penilaian perbandingan berpasangan).

3. Perhitungan bobot kriteria serta perhitungan alternatif.

4. Penentuan solusi prioritas.

5. Simpulan dan saran.

TP-31

Page 3: Analisis Manajemen Strategi Menggunakan Metode SWOT dan

Pada Gambar 1 diatas, menunjukan hasil dari pengolahan SWOT. Pada Matriks Strategi SWOT bobot hasil pengolahan lebih ke arah Kuadran IV, yaitu Kelemahan (Weaknesses) dan Ancaman (Threats). Maka strategi yang digunakan adalah menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman agar dapat meningkatkan keberhasilan Warkop Meteora Al-Berkah Limo dalam bersaing pada Industri Makanan. Berdasarkan analisis SWOT, diperoleh strategi antara lain mengatasi dengan keramahan pegawai, menambah fasilitas seperti tempat lesehan atau ruang khusus untuk bersantai, menambahkan akses Wifi gratis, dan memasang pendingin udara sehingga menciptakan suasana nyaman dan berbeda dari tempat usaha lain yang sejenis (W2, W3, T1, T2, T3).

TABEL I. VARIABEL FAKTOR SWOT WARKOP AL-BERKAH LIMO

FAKTOR INTERNAL

Kekuatan (Strengths)

1. Harga produk terjangkau bagi anak muda (S1) [8]

2. Lokasi yang strategis dan aman (S2) [9]

3. Menu makanan dan minuman yang beragam (S3) [8]

Kelemahan (Weaknesses)

1. Lahan parkir yang kurang luas (W1) [8]

2. Suasana yang kurang nyaman (panas dan sempit) (W2) [11]

3. Belum dilengkapi fasilitas Wifi (W3) [9]

FAKTOR EKSTERNAL

Peluang (Opportunities)

1. Jumlah penduduk (mahasiswa) yang banyak di daerah tersebut

sehingga meningkatkan penjualan (O1) [8]

2. Mendiversifikasikan (Menganekaragamkan) Produk (O2) [8]

3. Jumlah mahasiswa yang semakin bertambah (O3) [10]

Ancaman (Threats)

1. Hadirnya pesaing berupa usaha baru yang sejenis (T1) [8]

2. Banyak pesaing usaha sejenis yang lebih mapan (T2) [8]

3. Strategi bisnis yang mudah ditiru (T3) [8]

Setelah mengidentifikasi faktor internal dan eksternal

dengan menggunakan metode SWOT, kami mendapatkan

strategi yang dapat dipakai untuk pengembangan Warkop

Meteora Al-Berkah Limo yang dijabarkan dalam Tabel II:

TABEL II. STRATEGI SWOT

Strategi S-O

1. Melakukan inovasi desain, dekorasi, dan produk kopi atau mi instan pada warkop. (S1, S3, O1, O2)

2. Melakukan promosi yang sesuai bagi mahasiswa, seperti menggunakan media sosial, menerapkan potongan harga, atau

membuat kupon promosi. (S2, S3, O2, O3)

Strategi W-O

1. Menambahkan akses Wifi gratis, pendingin udara, dan mengatur kembali ruang dan menu baru agar lebih nyaman bagi pengunjung

(W2, W3, O2, O3)

2. Memperluas tempat parkir dan juga mempekerjakan pegawai

pengatur kendaraan (petugas parkir) (W1, O2, O3)

Strategi S-T

1. Membuat plang usaha yang mencolok dan terkesan berbeda dari

usaha lain yang sejenis. (S1, T1, T2, T3)

2. Membuat menu dengan paket harga yang lebih menarik sehingga

terkesan berbeda dari produk usaha lain yang sejenis. (S1, S3, T2,

T3)

Strategi W-T

1. Mengatasi dengan keramahan pegawai, menambah fasilitas seperti

tempat lesehan atau ruang khusus untuk bersantai, menambahkan

akses Wifi gratis, dan memasang pendingin udara sehingga menciptakan suasana nyaman dan berbeda dari tempat usaha lain

yang sejenis. (W2, W3, T1, T2, T3) TABEL III. FAKTOR SWOT BAGIAN INTERNAL

No. STRENGTH SKOR BOBOT TOTAL

1 S1 0,50 4 2,00

2 S2 0,20 2 0,40

3 S3 0,30 3 0,90

N 1 9 3,30

No. WEAKNESS SKOR BOBOT TOTAL

1 W1 0,20 2 0,40

2 W2 0,40 4 1,60

3 W3 0,40 4 1,60

N 1 10 3,60

Selisih Total Strength – Total Weakness = S – W = -0,30

TABEL IV. FAKTOR SWOT BAGIAN EKSTERNAL

No. OPPORTUNITY SKOR BOBOT TOTAL

1 O1 0,50 4 2,00

2 O2 0,25 2 0,50

3 O3 0,25 2 0,50

N 1 8 3,00

No. THREAT SKOR BOBOT TOTAL

1 T1 0,45 4 1,80

2 T2 0,35 3 1,05

3 T3 0,20 2 0,40

N 1 9 3,25

Selisih Total Opportunity – Total Threat = O – T = -0,25

Selanjutnya dilakukan analisis strategi menggunakan

metode AHP menggunakan faktor internal dan eksternal yang

telah digunakan dalam metode SWOT. Didapatkan hasil

perhitungan tingkat prioritas yang dijabarkan dalam Tabel V:

Gambar 1. Gambar SWOT

TP-32

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 4: Analisis Manajemen Strategi Menggunakan Metode SWOT dan

TABEL V. FAKTOR SWOT HASIL PERHITUNGAN METODE AHP

Faktor SWOT Bobot Ranking

Kekuatan (Strengths)

S1 0,55 1

S2 0,21 3

S3 0,24 2

Kelemahan (Weaknesses)

W1 0,12 3

W2 0,46 1

W3 0,42 2

Peluang (Opportunities)

O1 0,58 1

O2 0,19 3

O3 0,23 2

Ancaman (Threats)

T1 0,56 1

T2 0,32 2

T3 0,12 3

Pada Tabel V diatas, didapatkan hasil tingkat prioritas

SWOT dari hasil pengolahan AHP yang telah dilakukan. Pada

faktor Strength, menunjukkan bahwa faktor yang menjadi

prioritas utama untuk dipertahankan serta dikembangkan adalah

Harga Produk Terjangkau bagi Anak Muda (S1), kemudian

Menu Makanan dan Minuman yang Beragam (S3), dan Lokasi

yang Strategis dan Aman (S2). Harga dapat menjadi

pertimbangan utama bagi mahasiswa ataupun pelanggan lain

sebelum mengambil keputusan untuk membeli. Variasi menu

juga diperlukan untuk menarik minat beli pelanggan dan

menghindari pelanggan dari kebosanan terhadap menu tertentu.

Keamanan juga dapat menciptakan perasaan tenang bagi

pelanggan terutama bagi yang membawa kendaraan.

Pada faktor Weakness, menunjukkan bahwa faktor yang

menjadi prioritas utama untuk diperbaiki adalah Tempat yang

Kurang Nyaman karena Panas dan Sempit (W2), kemudian

Belum Ada Fasilitas wi (W3), dan Lahan Parkir yang Kurang

Luas (W1). Kenyamanan menjadi faktor penentu utama

pelanggan saat ingin mendatangi sebuah usaha, terutama bagi

yang ingin mengerjakan tugas atau berbincang bersama teman.

Jaringan internet gratis juga dapat menjadi pertimbangan bagi

mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas ataupun hanya

sekadar memainkan gawainya. Lahan parkir juga berpengaruh

bagi pelanggan yang membawa teman atau datang dalam

jumlah yang besar sehingga tidak bisa memarkirkan

kendaraannya.

Pada faktor Opportunity, menunjukkan bahwa faktor yang

menjadi prioritas utama untuk dikembangkan dari Warkop

Meteora Al-Berkah Limo adalah Jumlah penduduk, terutama

mahasiswa, yang banyak di daerah tersebut sehingga

meningkatkan penjualan (O1), kemudian Jumlah Mahasiswa

yang Terus Bertambah (O3), dan Mendiversifikasikan Produk

(O2). Jumlah penduduk pada area tertentu dapat menjadi

keuntungan bagi usaha tertentu, terutama dalam bidang bisnis

dan kebutuhan harian. Jumlah mahasiswa yang terus bertambah

juga dapat meningkatkan keuntungan, apalagi jika memang

pada awalnya sudah banyak mahasiswa yang menjadi

pelanggan Warkop Meteora Al-Berkah Limo. Diversifikasi

produk juga penting untuk memperluas pilihan bagi pelanggan

dan juga membedakan produk yang dijual dengan usaha lain

yang sejenis.

Pada faktor Threat, menunjukkan bahwa faktor yang

menjadi prioritas utama untuk diwaspadai adalah Hadirnya

pesaing berupa usaha baru yang sejenis (T1), kemudian Banyak

Pesaing Usaha yang Lebih Mapan (T2) dan Strategi Bisnis yang

Mudah Ditiru (T3). Pesaing bisnis baru memang menjadi

ancaman utama bagi pelaku usaha yang sudah berdiri

sebelumnya dan telah menjalankan bisnis untuk waktu yang

lama. Pesaing bisnis lain juga banyak yang lebih mapan seperti

kafe maupun pelaku usaha dengan skala yang lebih besar.

Usaha warung kopi sendiri terbilang mudah untuk dibangun dan

dijalankan karena merupakan usaha yang cukup umum dan

selalu memiliki penggemar sehingga usaha inipun dapat

dijalankan oleh setiap pelaku usaha hanya dengan memilih

lokasi yang strategis tanpa perlu memikirkan menu yang akan

dijual.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa saat ini Warkop

Meteora Al-Berkah lebih mengarah ke Weakness dan Threat

(WT). Oleh karena itu, strategi SWOT yang tepat untuk

memajukan usaha Warkop Meteora Al-Berkah Limo adalah

dengan meminimalisasi Ancaman dan Kelemahan (W-T), yaitu

memperbaiki faktor kelemahan agar dapat menghindari

ancaman. Kelemahan dan Ancaman adalah hal utama yang

harus diperbaiki dan dihindari melalui strategi: mengatasi

dengan keramahan pegawai, menambah fasilitas seperti tempat

lesehan atau ruang khusus untuk bersantai, menambahkan akses

Wifi gratis, dan memasang pendingin udara sehingga

menciptakan suasana nyaman dan berbeda dari tempat usaha

lain yang sejenis.

Pada faktor Strength, menunjukkan bahwa faktor yang

menjadi prioritas utama untuk dipertahankan serta

dikembangkan adalah Harga produk terjangkau bagi anak

muda, kemudian Menu Makanan dan Minuman yang Beragam,

dan Lokasi yang Strategis dan Aman. Pada faktor Weakness,

menunjukkan bahwa faktor yang menjadi prioritas utama untuk

diperbaiki adalah Tempat yang Kurang Nyaman karena Panas

dan Sempit, kemudian Belum Ada Fasilitas Wifi, dan Lahan

Parkir yang Kurang Luas. Pada faktor Opportunity,

menunjukkan bahwa faktor yang menjadi prioritas utama untuk

dikembangkan dari Warkop Meteora Al-Berkah Limo adalah

Jumlah penduduk, terutama mahasiswa, yang banyak di daerah

tersebut sehingga meningkatkan penjualan, kemudian Jumlah

Mahasiswa yang Terus Bertambah, dan Mendiversifikasikan

Produk. Pada faktor Threat, menunjukkan bahwa faktor yang

menjadi prioritas utama untuk diwaspadai adalah Hadirnya

pesaing berupa usaha baru yang sejenis, kemudian Banyak

Pesaing Usaha yang Lebih Mapan dan Strategi Bisnis yang

Mudah Ditiru.

Strategi WT yang diambil dapat digunakan untuk

menambah rasa nyaman konsumen yang berkunjung ke lokasi

dan juga mempengaruhi perbandingan dengan usaha lain.

Strategi dapat dikatakan berhasil apabila telah menarik

konsumen lebih banyak sehingga dapat meningkatkan

penjualan produk. Strategi memiliki kemungkinan gagal

TP-33

Page 5: Analisis Manajemen Strategi Menggunakan Metode SWOT dan

apabila konsumen yang berkunjung hanya untuk menggunakan

fasilitas yang disediakan tanpa membeli produk yang dijual.

Jika konsumen yang berkunjung bertambah namun tingkat

penjualan produknya tidak bertambah, sebaliknya usaha

warung kopi ini akan mengalami kerugian yang akan berakibat

buruk bagi usaha tersebut. Karena hal itu, sebaiknya strategi

yang diambil dipertimbangkan dengan lebih matang atau bisa

juga dilakukan penggabungan strategi dengan menggunakan

beberapa strategi pengembangan secara bersamaan yang

nantinya akan mengarahkan usaha warung kopi ke arah yang

lebih baik. Penulis juga menyarankan untuk menguatkan faktor

Strength yang telah ada sebelumnya dan memanfaatkan faktor

Opportunity secara lebih baik sehingga dapat menghindari

pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukannya.

Pembuatan jurnal ini dilakukan tanpa adanya penyebaran

kuesioner dan wawancara terhadap pemilik usaha maupun

pelanggan, melainkan hanya berdasarkan pada hasil observasi

dan penelitian pendahulu. Diharapkan penulis dapat

melanjutkan penelitian secara lebih spesifik dan objektif

terhadap setiap fakor SWOT yang berkaitan dengan objek

penelitian.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih dengan rasa hormat kepada Bapak Akhmad Nidhomuz Zaman selaku dosen pembimbing dan kepada semua pihak yang telah berperan dalam penelitian Analisis Manajemen Strategi Warkop Meteora Al-Berkah Limo dengan Metode SWOT dan AHP.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Andri Hardiyansyah, Andri Ikhwana, and Rina Kurniawati, “Analisis

Strategi Pemasaran Usaha Mie Basah (Studi Kasus Di PD. LUGINA

- Garut),” J. Kalibr., vol. 13, no. 1, pp. 1–13, 2015, [Online].

Available:

http://sttgarut.ac.id/jurnal/index.php/kalibrasi/article/view/233.

[2] M. R. (Universitas M. G. Affanddy, “PERENCANAAN STRATEGI

PEMASARAN PERHIASAN IMITASI DENGAN METODE

ANALISIS SWOT DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS : UD AQILA),” Universitas Muhammadiyah

Gresik, 2017.

[3] A. Görener, K. Toker, and K. Uluçay, “Application of Combined

SWOT and AHP: A Case Study for a Manufacturing Firm,” Procedia

- Soc. Behav. Sci., vol. 58, pp. 1525–1534, 2012, doi: 10.1016/j.sbspro.2012.09.1139.

[4] S. Ghazinoory, M. Abdi, and M. Azadegan-Mehr, “SWOT

METHODOLOGY: A STATE-OF-THE-ART REVIEW FOR THE PAST, A FRAMEWORK FOR THE FUTURE,” J. Bus. Econ.

Manag., vol. 12, no. 1, pp. 24–48, 2011, doi:

10.3846/16111699.2011.555358.

[5] E. GÜREL and M. TAT, “SWOT ANALYSIS: A THEORETICAL

REVIEW,” J. Int. Soc. Res., vol. 10, no. 51, p. 43, 2017, doi:

10.1017/CBO9781107415324.004.

[6] S. W. Margles, M. Masozera, L. Rugyerinyange, and B. A. Kaplin,

“Participatory planning: Using SWOT-AHP analysis in buffer zone management planning,” J. Sustain. For., vol. 29, no. 6, pp. 613–637,

2010, doi: 10.1080/10549811003769483.

[7] R. D. C. Evan Filbert, Akhmad Nidhomuz Zaman, Ade Rahman

Prabowo, Finka Nabila, “Kajian Strategi Pengembangan Usaha Pada

Industri Konveksi ‘Scout Shop’ Di Cibubur,” Semin. dan Konf. Nas. IDEC, pp. 7–8, 2018.

[8] Syamsurizal, “Analisis Strategi Pemasaran Pada Coruca Cofee Shop

Kisaran oleh,” vol. 2, no. 2, pp. 41–54, 2017, [Online]. Available: http://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/jubisco/article/view/172.

[9] D. Prodi, M. Pemasaran, F. I. Terapan, and U. Telkom, “Key word : Marketing Mix , Analysis SWOT .,” vol. 3, no. 2, 2017.

[10] A. Riswandi, H. Thahir, and I. N. Santi, “ANALISIS STRATEGI

BERSAING RUMAH MAKAN (Studi Pada Rumah Makan Darisa Cafe Campus),” J. Ilmu Manaj. Univ. Tadulako, vol. 2, no. 3, pp.

293–304, 2016.

[11] F. Sartika and R. W. Ruyanti, “Strategi Pemasaran Mie Khas Aceh

Pada Restoran Mie Aceh Razali,” vol. 10, no. 1, pp. 1–8, 2019, doi:

10.24815/jmi.v10i1.14378.

TP-34