14
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH, PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA, INFLASI, SUKU BUNGA DAN ANGKATAN KERJA TERHADAP PMDN DI JAWA TENGAH TAHUN 2000-2015 Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Disusun Oleh : LISTIYA NINGSIH B300140182 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA …eprints.ums.ac.id/61632/12/NASKAH PUBLIKASI-341.pdf3.1 Uji Asumsi Klasik 3.1.1 Uji Multikolinieritas Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA …eprints.ums.ac.id/61632/12/NASKAH PUBLIKASI-341.pdf3.1 Uji Asumsi Klasik 3.1.1 Uji Multikolinieritas Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH,

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA, INFLASI, SUKU BUNGA

DAN ANGKATAN KERJA TERHADAP PMDN DI JAWA TENGAH

TAHUN 2000-2015

Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun Oleh :

LISTIYA NINGSIH

B300140182

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Page 2: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA …eprints.ums.ac.id/61632/12/NASKAH PUBLIKASI-341.pdf3.1 Uji Asumsi Klasik 3.1.1 Uji Multikolinieritas Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas

i

Page 3: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA …eprints.ums.ac.id/61632/12/NASKAH PUBLIKASI-341.pdf3.1 Uji Asumsi Klasik 3.1.1 Uji Multikolinieritas Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas

ii

Page 4: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA …eprints.ums.ac.id/61632/12/NASKAH PUBLIKASI-341.pdf3.1 Uji Asumsi Klasik 3.1.1 Uji Multikolinieritas Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas

iii

Page 5: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA …eprints.ums.ac.id/61632/12/NASKAH PUBLIKASI-341.pdf3.1 Uji Asumsi Klasik 3.1.1 Uji Multikolinieritas Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas

1

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH,

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA, INFLASI, SUKU BUNGA

DAN ANGKATAN KERJA TERHADAP PMDN DI JAWA TENGAH

TAHUN 2000-2015

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi Jawa

Tengah, pertumbuhan ekonomi Indonesia, inflasi, suku bunga, dan angkatan kerja

terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jawa Tengah tahun 2000-

2015. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series yang

diperoleh dari Badan Pusat Statistik Tengah Jawa dan Bank Indonesia. Metode

analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda atau Ordinary Least

Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa

Tengah, pertumbuhan ekonomi Indonesia dan angkatan kerja memiliki pengaruh

signifikan terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri, sedangkan inflasi dan suku

bunga tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Penanaman Modal Dalam

Negeri di Jawa Tengah.

Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Suku Bunga, Angkatan Kerja,

Penanaman Modal Dalam Negeri.

ABSTRACT

The research aims to analyze the influence of Central Java economic growth,

Indonesian economic growth, inflation, interest rate, and labor force to domestic

investment in Central Java during 2000-2015. The data used in this research is

time series data which obtained from Central Bureau of Statistics of Central Java

and Bank Indonesia. The method to estimate the impact of these variables was

muiltiple regression using Ordinary Least Square (OLS).The result showed that

Central Java Economic Growth, Indonesian economic growth and labor force

have significant impact on domestic investment, while inflation and interest rate

has not significant impact on domestic investment in Central Java.

Keywords : economic growth, inflation, interest rate, labor force, domestic

Investment.

1. PENDAHULUAN

Penanaman modal atau investasi merupakan modal awal dalam

pembangunan ekonomi suatu negara. Pembangunan nasional dapat

terlaksana dengan baik apabila stabilitas nasional dalam keadaan normal.

Semakin baik stabilitas nasional, maka semakin lancar pula pembangunan

Page 6: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA …eprints.ums.ac.id/61632/12/NASKAH PUBLIKASI-341.pdf3.1 Uji Asumsi Klasik 3.1.1 Uji Multikolinieritas Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas

2

nasional yang dapat dilakukan dalam suatu negara. Pembangunan yang baik

hendaknya berlandaskan pada trilogi pembangunan, yaitu : pemerataan

pembangunan guna menciptakan keadilan bagi seluruh masyarakat,

peningkatan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, serta berlandaskan

pada stabilitas nasional yang sehat dan berkembang (Silvia, 2015).

Dalam mewujudkan pembangunan nasional, pemerintah masih belum

mampu mendanai seutuhnya kebutuhan pembiayaan yang diperlukan. Oleh

sebab itu, pemerintah memerlukan bantuan dari luar negeri. Lubis (dalam

Fuadi, 2013) mengemukakan bahwa, pada dasarnya dalam melaksanakan

pembangunan ekonomi, akumulasi uang luar negeri merupakan suatu gejala

yang wajar. Hal ini dikarenakan kondisi tabungan dalam negeri yang masih

rendah sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukannya investasi secara

memadai dan negara yang tidak mempunyai tabungan dalam negeri yang

cukup untuk membiayai dalam pembangunan tersebut, pada umumnya

menutup kesenjangan tersebut dengan mencari sumber dari luar negeri.

Sehingga tidak mengherankan apabila begitu besarnya arus modal dari

negara maju mengalir ke negara yang sedang berkembang termasuk di

antaranya Indonesia. Untuk itu pemerintah harus menarik dana pinjaman

dari para donatur yang berasal dari luar negeri.

Keberhasilan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan daerah

juga dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan PDRB di setiap wilayah

Indonesia. PDRB tersebut menggambarkan hasil kegiatan perekonomian

suatu daerah baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta maupun

masyarakat pada umumnya dalam kurun waktu tertentu. Oleh sebab itu,

secara tidak langsung PDRB dapat dikatakan sebagai acuan dalam

pemerataan pembangunan perekonomian suatu daerah (Marsela, 2014).

Bagi negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, investasi

merupakan komponen yang berperan penting dalam pembentukan nilai

tambah pendapatan nasional yang berguna dalam melaksanakan

pembangunan. Pendapatan nasional merupakan jumlah barang dan jasa

yang dapat dihasilkan oleh suatu negara dalam satu periode, apabila jumlah

Page 7: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA …eprints.ums.ac.id/61632/12/NASKAH PUBLIKASI-341.pdf3.1 Uji Asumsi Klasik 3.1.1 Uji Multikolinieritas Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas

3

barang dan jasa yang dihasilkan semakin banyak, maka hal ini

menggambarkan tingkat pendapatan nasional yang semakin tinggi

(Sutawijaya & Zulfahmi, 2013).

2. METODE PENELITIAN

2.1 Objek Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan

mengambil daerah penelitian yaitu Jawa Tengah periode 2000-2015.

Penelitian ini merupakan studi mengenai analisis pengaruh pertumbuhan

ekonomi Jawa Tengah, pertumbuhan ekonomi Indonesia, inflasi, suku

bunga dan angkatan kerja terhadap PMDN Jawa Tengah tahun 2000-

2015.

2.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder time series. Data sekunder yang digunakan adalah data yang

dicatat secara sistematis yang berbentuk data runtut waktu (time series

data). Dalam penelitian ini digunakan data tahun 2000-2015 yang

diperoleh dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik dan Bank

Indonesia.

2.3 Metode dan Analisis Data

Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linier berganda

atau Ordinary Least Square (OLS). Adapun model ekonometriknya

diformulasikan sebagai berikut :

lnPMDNt = β0

+ β1

PEJTt + β2

PEIt + β3

INFt +

β4

SBIt + β5

lnAKt + μt

Di mana :

PMDN = Penanaman Modal Dalam Negeri (Juta Rupiah)

PEJT = Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah (%)

PEI = Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%)

INF = Inflasi (%)

Page 8: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA …eprints.ums.ac.id/61632/12/NASKAH PUBLIKASI-341.pdf3.1 Uji Asumsi Klasik 3.1.1 Uji Multikolinieritas Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas

4

SBI = Suku Bunga Indonesia (%)

AK = Angkatan Kerja (Orang)

t = Tahun ke t

μ = Kesalahan yang disebabkan oleh faktor acak

β0

= Konstanta

β1, β

2, β

3, β

4, β

5= Parameter elastisitas

Estimasi model regresi meliputi beberapa tahap, yaitu : estimasi

parameter model ekonometrik; pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji

mutikolinieritas, uji normalitas residual, uji heterokedastisitas, uji

otokorelasi, uji spesifikasi model, uji kebaikan model, serta uji validitas

pengaruh.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1

Hasil Estimasi Model Ordinary Least Square (OLS)

LOG_PMDNt = –217,4165 + 0,196921PEJTt – 0,714634PEIt –

(0,0139**) (0,0430**)

0,013531INFt – 0,162065SBIt + 14,10913LOG_AKt

(0,8705) (0,2312) (0,0389**)

R2 = 0,606882 ; DW-Stat = 2,122026 ; F-Stat = 3,087528 ;

Sig.F-Stat = 0,060878

Uji Diagnosis

(1) Multikolinieritas (uji VIF)

PDRB = 2,728669 ; PEI = 2,410463 ; INF = 4,001106 ;

SBI = 7,829917 ; LOG_AK = 2,803268

(2) Normalitas (Jarque Bera)

χ2(2) = 0,970475 ; Sig(χ2) = 0,615551

(3) Heterokedastisitas (uji White)

χ2(5)= 1,092148 ; Sig(χ2) = 0,9548

(4) Otokorelasi (uji Breusch Godfrey)

χ2(2)= 5,462986 ; Sig(χ2) = 0,0651

(5) Spesifikasi Model (uji Ramsey Reset)

F(2,8) = 0,570422 ; Sig(F) = 0,5867

Sumber : Hasil Olah Data E-Views 8

Page 9: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA …eprints.ums.ac.id/61632/12/NASKAH PUBLIKASI-341.pdf3.1 Uji Asumsi Klasik 3.1.1 Uji Multikolinieritas Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas

5

3.1 Uji Asumsi Klasik

3.1.1 Uji Multikolinieritas

Tabel 2

Hasil Uji Multikolinieritas (VIF)

Variabel VIF Kriteria Kesimpulan

PEJT 2,728669 < 10 tidak memiliki masalah multikolinieritas

PEI 2,410463 < 10 tidak memiliki masalah multikolinieritas

INF 4,001106 < 10 tidak memiliki masalah multikolinieritas

SBI 7,829917 < 10 tidak memiliki masalah multikolinieritas

LOG_AK 2,803268 < 10 tidak memiliki masalah multikolinieritas

Sumber : Hasil Olah Data E-Views 8

Terlihat pada Tabel 2 hasil VIF menunjukkan bahwa semua

variabel berada di bawah 10 atau kurang dari 10, maka tidak ada

masalah multikolinieritas dalam model.

3.1.2 Uji Normalitas Residual

Uji normalitas residual yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji normalitas Jarque Bera. Pada Tabel 1 hasil estimasi OLS

menunjukkan bahwa probabilitas residual sebesar 0,615551 > 0,10

maka disimpulkan bahwa distribusi ut normal.

3.1.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji White. Untuk uji heterokedastisitas diperoleh nilai

probabilitas sebesar 0,9548 > 0,10 maka kesimpulannya tidak ada

masalah heterokedastisitas dalam model.

3.1.4 Uji Otokorelasi

Uji otokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

uji Breusch Godfrey. Dalam Tabel 1 diperoleh nilai probabilitas

sebesar 0,0651 > 0,05 maka kesimpulannya tidak terdapat masalah

otokorelasi dalam model.

3.1.5 Uji Spesifikasi Model

Uji spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji Ramsey Reset. Dalam Tabel 1 diperoleh nilai

Page 10: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA …eprints.ums.ac.id/61632/12/NASKAH PUBLIKASI-341.pdf3.1 Uji Asumsi Klasik 3.1.1 Uji Multikolinieritas Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas

6

probabilitas F adalah sebesar 0,5867 > 0,10 maka kesimpulannya

model linier.

3.2 Uji Kebaikan Model

3.2.1 Uji Eksistensi Model (Uji f)

Uji F digunakan untuk menguji eksistensi suatu model.

Dalam penelitian ini diperoleh nilai signifikansi statistik F sebesar

0,060878 ≤ 0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang

dipakai eksis.

3.2.2 Uji Interpretasi Determinasi Regresi (R2)

Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai R2 adalah 0,606882,

itu berarti 61%. Variasi variabel Penanaman Modal Dalam Negeri

(PMDN) di Jawa Tengah dapat dijelaskan oleh variabel independen

yaitu PDRB, pertumbuhan ekonomi Indonesia, inflasi, suku bunga

Indonesia dan angkatan kerja dalam model statistik sebesar 61%.

Sedangkan sisanya variasi variabel PMDN di Jawa Tengah

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam model

statistik sebesar 39%.

3.3 Uji Validitas Pengaruh (Uji t)

Tabel 3

Hasil Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen (Uji t)

Variabel t Prob.t Kriteria Kesimpulan

PEJT 2,976556 0,0139 < 0,05 signifikan pada α = 0,05

PEI -2,316899 0,0430 < 0,05 signifikan pada α = 0,05

INF -0,167288 0,8705 > 0,10 tidak berpengaruh signifikan

SBI -1,274779 0,2312 > 0,10 tidak berpengaruh signifikan

LOG_AK 2,375925 0,0389 < 0,05 signifikan pada α = 0,05

Sumber : Hasil Olah Data E-Views 8

Dari hasil olah data uji t dapat diketahui bahwa variabel yang

memiliki pengaruh signifikan terhadap PMDN adalah variabel pertumbuhan

ekonomi Jawa Tengah dengan nilai signifikansi 0,0139 < 0,05, variabel

pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan nilai signifikansi sebesar 0,0430 <

0,05 dan variabel angkatan kerja dengan nilai signifikansi 0,0389 < 0,05.

Page 11: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA …eprints.ums.ac.id/61632/12/NASKAH PUBLIKASI-341.pdf3.1 Uji Asumsi Klasik 3.1.1 Uji Multikolinieritas Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas

7

3.4 Interpretasi Pengaruh Variabel Independen

Dari uji validitas pengaruh di muka, terlihat variabel yang memiliki

pengaruh signifikan adalah variabel pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah,

pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan angkatan kerja, sedangkan inflasi

dan suku bunga Indonesia tidak memiliki pengaruh signifikan.

Dari hasil regresi diketahui bahwa variabel Pertumbuhan Ekonomi

Jawa Tengah (PEJT) memiliki koefisien regresi sebesar 0,196921 yang

artinya apabila variabel PEJT naik satu persen, maka PMDN akan naik

sebesar 0,196921 × 100 = 19,6921 persen, sebaliknya apabila PDRB

turun satu persen maka, PMDN juga akan turun sebesar 0,196921 × 100

= 19,6921 persen.

Variabel Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (PEI) memiliki

koefisien regresi sebesar -0,714634 yang artinya apabila variabel PEI

naik satu persen, maka variabel PMDN turun sebesar -0,714634 × 100 =

71,4634 persen, sebaliknya apabila PEI turun sebesar satu persen, maka

PMDN akan naik sebesar -0,714634 × 100 = 71,4634 persen.

Sedangkan variabel angkatan kerja memilki koefisien regresi

sebesar 14,10913 yang artinya apabila angkatan kerja naik satu persen

maka variabel PMDN juga akan naik sebesar 14,10913 persen,

sebaliknya apabila angkatan kerja turun satu persen, maka PMDN juga

akan turun sebesar 14,10913 persen.

1. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis regresi model OLS (Ordinary Least

Square) yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dalam

penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa model memenuhi semua

asumsi klasik yang disyaratkan model classical linier regression

model (CLRM) artinya model regresi dapat dijadikan alat pengambil

kesimpulan (keputusan).

Page 12: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA …eprints.ums.ac.id/61632/12/NASKAH PUBLIKASI-341.pdf3.1 Uji Asumsi Klasik 3.1.1 Uji Multikolinieritas Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas

8

2) Dari hasil uji kebaikan model menunjukkan bahwa model yang dipilih

dalam penelitian eksis, dengan daya ramal yaitu sebesar 0,606882

yang artinya 61% variabel Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

dapat dijelaskan oleh variabel pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah,

pertumbuhan ekonomi Indonesia, inflasi, suku bunga dan angkatan

kerja, sementara sisanya 39% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

diamati dalam model.

3) Variabel pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan angkatan kerja

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN), hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan angkatan kerja, maka akan

meningkatkan jumlah PMDN. Sedangkan pertumbuhan ekonomi

Indonesia memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap PMDN,

yang berarti bahwa semakin rendah tingkat pertumbuhan ekonomi

Indonesia maka semakin meningkatkan laju PMDN di Jawa Tengah.

4) Variabel inflasi dan suku bunga tidak memiliki pengaruh terhadap

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jawa Tengah.

4.2 Saran

1) Pemerintah hendaknya mampu mendorong investor dalam negeri

untuk menanamkan investasi serta menciptakan iklim investasi yang

kondusif melalui pemanfaatan sektor-sektor ekonomi yang ada dengan

semaksimal mungkin, karena investasi sangat berguna bagi kemajuan

perekonomian suatu wilayah.

2) Variabel pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah,pertumbuhan ekonomi

Indonesia serta angkatan kerjaberpengaruh signifikan terhadap

PMDN, oleh karena itu pemerintah hendaknya menjaga kestabilan

pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan mutu tenaga kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Boediono. 2008. Ekonomi Moneter Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.

Desweni, S. P. 2017. “Analisis Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi di

Indonesia”. Menara Ekonomi. ISSN: 2407-8565. Vol. 3 (5): 93-105.

Page 13: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA …eprints.ums.ac.id/61632/12/NASKAH PUBLIKASI-341.pdf3.1 Uji Asumsi Klasik 3.1.1 Uji Multikolinieritas Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas

9

Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: CV. Alfabeta.

Fuadi, Azar. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penanaman

Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jawa Tengah Periode 1985-2010”.

Economics Development Analysis Journal. ISSN: 2252-6560. Vol.2 (1): 1-

10.

Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika. Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS

17. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasan, Iqbal. 2008. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif) Edisi

Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Kuncoro, Mudrajat. 2001. Metode Kuantitatif. Teori dan Aplikasi untuk Bisnis

dan Ekonomi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan

AMP YKPN

Lubis, Pardamean dan Salman Bin Zulam. 2016. “Analisis Faktor-Faktor yang

mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia”. Jurnal Perspektif

Ekonomi Darussalam. ISSN: 2502-6976. Vol.2 (2): 147-166.

Mankiw, N. Gregory. 2006. Principles of Economics. Pengantar Ekonomi

Makro. Edisi Ketiga. Alih bahasa Chriswan Sungkono. Salemba Empat.

Jakarta.

Marsela, Ni Made. Krisna. 2014. “Pengaruh Tingkat Inflasi, PDRB, Suku Bunga

Kredit, serta Kurs Dollar terhadap Investasi”. E-Jurnal Ekonomi

Pembangunan Universitas Udayana. ISSN: 2303-0178. Vol.3 (3): 77-87.

Nanga, Muana. 2005. Makroekonomi. Teori, Masalah, dan Kebijakan. Jakarta:

PT. RajaGrafindo Persada.

Noor, F. H. 2009. Investasi Pengelolaan Keuangan Bisnis dan Pengembangan

Ekonomi Masyarakat. Jakarta: PT.Indeks.

Nopirin. 2014. Ekonomi Moneter Buku II . Edisi ke 1. Yogyakarta: BPFE.

Prasetyo, Eko. 2011. Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta: Beta Offset.

Romdhoni, A. H. 2017. “Pengaruh Investasi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di

Jawa Tengah Tahun 2009-2013”. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam. ISSN:

2477-6157. Vol. 3 (2): 139-151.

Silvia, E. D. 2015. “Faktor-Faktor yang mempengaruhi Investasi Domestik di

Indonesia”. Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi. ISSN: 2301-5268.

Vol.4 (2): 12-20.

Sukirno, Sadono. 2007. Makroekonomi Modern. Perkembangan Pemikiran dari

Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Page 14: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA …eprints.ums.ac.id/61632/12/NASKAH PUBLIKASI-341.pdf3.1 Uji Asumsi Klasik 3.1.1 Uji Multikolinieritas Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas

10

Sukirno, Sadono. 2008. Makroekonomi. Teori Pengantar. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Suparmoko. 2008. Ekonomika Pembangunan. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta .

Suparmono. 2004. Pengantar Ekonomika Makro. Teori, Soal, dan

Penyelesaiannya. Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan (UPP) AMP

YKPN.

Sutawijaya, Adrian dan Zulfahmi. 2013. “Faktor-Faktro yang Mempengaruhi

Investasi Swasta di Indonesia”. Trikonomika. ISSN: 1411-514X. Vol. 12

(1): 32-39.

Syahputra, Dedy., et al. 2017. “Pengaruh Produk Domestik Bruto, Suku Bunga

Riil, dan Partisipasi Angkatan Kerja terhadap Investasi Swasta di

Indonesia”. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam. ISSN: 2502-6976. Vol

3 (1) : 1-16.

Utomo, Yuni Prihadi. 2015. Eksplorasi Data & Analisis Regresi dengan SPSS.

Suakarta: Muhammadiyah University Press.

Wijaya, F. 2000. Seri Pengantar Ekonomika. EkonomikaMakro Edisi 3.

Yogyakarta: BPFE.

Yuwono, Prapto. 2005. Pengantar Ekonometri. Yogyakarta: ANDI.

________.berbagai tahun. Jawa Tengah Dalam Angka. Semarang: BPS Provinsi

Jawa Tengah. jateng.bps.go.id

________. berbagai tahun. Indikator Ekonomi. BPS Indonesia: Jakarta.

www.bps.go.id

________. 2009. Laporan Perekonomian Daerah Jawa Tengah Tahun 2009.

Jakarta: Bank Indonesia. www.bi.go.id