Upload
dinhtruc
View
242
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PERUMUSAN DAN PENERAPAN
SISTEM AKUNTANSI DENGAN PROGRAM GMATH-KOPERASI
PADA KOPERASI MITRA KARSA, BOGOR
Oleh
RAHMA SARTIKA
H24076103
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
ABSTRAK
RAHMA SARTIKA. H24076103. Analisis Perumusan dan Penerapan SistemAkuntansi dengan Program GMATH-KOPERASI pada Koperasi Mitra KarsaBogor. Di bawah bimbingan Jono M. Munandar dan Farida Ratna Dewi.
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) merupakan salah satu pilarperekonomian Indonesia. Peran dan kedudukannya sangat penting dalamperbaikan perekonomian. Hampir di setiap kota atau daerah terdapat koperasidengan beragam usahanya, tak terkecuali di Kota Bogor, Jawa Barat. Salah satukoperasi di Bogor yang masih aktif saat ini adalah Koperasi Mitra Karsa. Usahayang dijalankan antara lain usaha toko, simpan pinjam dan kantin.
Perkembangan usaha Koperasi Mitra Karsa menghadapi kendala dalam halpermodalan. Oleh karena itu, Koperasi Mitra Karsa membutuhkan penambahanmodal dari luar. Dimana untuk pengajuan pinjaman pada suatu lembagaperbankan dibutuhkan laporan keuangan. Namun Koperasi Mitra Karsa merasakesulitan dalam menyusun laporan keuangan. Hal ini dikarenakan sistempencatatan keuangan yang dilakukan masih sederhana hanya berupa pencatatanpenerimaan dan pengeluaran uang dalam kas, sehingga catatan keuangan yang adahanya menunjukkan saldo kas yang dimiliki Koperasi Mitra Karsa. Berdasarkanuraian diatas, maka tujuan dari permasalahan ini adalah : (1) Mengidentifikasitransaksi usaha yang terjadi dan laporan keuangan yang disusun oleh KoperasiMitra Karsa, (2) Membentuk suatu sistem akuntansi yang tepat untuk KoperasiMitra Karsa, (3) Menerapkan sistem akuntansi menggunakan program GMATH-KOPERASI pada Koperasi Mitra Karsa. (4) Mengevaluasi efektivitas danefisiensi program GMATH-KOPERASI setelah diterapkan dalam jangka waktutertentu pada Koperasi Mitra karsa.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan datasekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan pihakmanajemen Koperasi Mitra Karsa sedangkan data sekunder yang digunakanbersumber dari buku-buku referensi perpustakaan, internet, dan DinasPerindustrian Perdagangan dan Koperasi. Metode pengambilan data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu pengambilandilakukan secara sengaja. Data yang akan digunakan dalam sistem akuntansiadalah data yang terurut berdasarkan tanggal transaksi. Secara teoritis penelitianini tidak menggunakan sampel tetapi lebih kepada studi kasus.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan transaksi-transaksi yangsering terjadi pada Koperasi Mitra Karsa antara lain penjualan, pinjaman anggota,penerimaan simpanan anggota, dan cicilan pinjaman. Proses pembentukan modelsistem akuntansi di Koperasi Mitra Karsa dimulai dari pengklasifikasian akun,pembentukan form neraca saldo awal, jurnal umum, buku besar serta laporan labarugi dan neraca. Model sistem yang dibuat disesuaikan dengan transaksi keuanganKoperasi Mitra Karsa dan dilakukan dengan menggunakan program GMATH-KOPERASI.
Berdasarkan penerapan sistem akuntansi yang telah dilakukan denganGMATH-KOPERASI pada neraca bulan Januari 2009 terjadi peningkatan. Hal inidapat dibandingkan dari data pada awal periode (1 Januari 2009) dengan periodeakhir (31 Januari 2009). Pada awal periode total yang diperoleh adalah
Rp. 698.216.613 dan pada akhir periode nilai neraca adalah Rp. 748.545.885,58.Terjadi peningkatan senilai Rp. 50.329.272,58. Dari data yang ada pada bulanJanuari 2009 dihasilkan total nilai transaksi Rp. 353.683.176,42. Sisa Hasil Usahaatau laba periode berjalan yang yang dihasilkan senilai Rp. 19.742.172,58.Penilaian keefektifan dan keefisienan pencatatan keuangan Koperasi Mitra Karsadengan menggunakan Program GMATH-KOPERASI yang dilakukan melaluipenyebaran kuesioner pada pihak Koperasi Mitra Karsa disimpulkan bahwa rata-rata responden berpendapat dengan menggunakan program GMATH-KOPERASI,pencatatan dan pelaporan keuangan Koperasi Mitra Karsa lebih baik dibandingkanpencatatan secara manual yang selama ini digunakan oleh Koperasi Mitra Karsa.
ANALISIS PERUMUSAN DAN PENERAPAN
SISTEM AKUNTANSI DENGAN PROGRAM GMATH-KOPERASI
PADA KOPERASI MITRA KARSA, BOGOR
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
RAHMA SARTIKA
H24076103
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
Judul Skripsi : Analisis Perumusan dan Penerapan Sistem Akuntansi Dengan
Program GMATH-KOPERASI Pada Koperasi Mitra Karsa
Bogor.
Nama : Rahma Sartika
NIM : H24076103
Menyetujui :
Pembimbing I, Pembimbing II,
(Dr. Ir. Jono M.Munandar, M.Sc) (Farida Ratna Dewi, SE. MM)NIP. 19610123 198601 1 002 NIP. 19710307 200501 2 001
Mengetahui :
Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono M.Munandar, M.Sc)NIP. 19610123 198601 1 002
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat pada tanggal 19 Mei 1986.
Penulis merupakan puteri ketiga dari empat bersaudara pasangan Bapak Ruhiyat
dan Ibu Ermis Suhermy. Pada tahun 1992 penulis masuk Sekolah Dasar Rimba
Putera dan lulus tahun 1998. Penulis kemudian melanjutkan ke Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama Negeri 6 Bogor dan lulus tahun 2001. Pada tahun yang sama
penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Umum Negeri 2 Bogor
dan lulus tahun 2004.
Pada tahun 2004 penulis diterima menjadi mahasiswa Diploma III
Program Studi Manajemen Bisnis Koperasi, Institut Pertanian Bogor dan lulus
pada tahun 2007 dengan memperoleh predikat terbaik III pada Program Studi
Manajemen Bisnis Koperasi. Selama menempuh pendidikan, penulis telah
mengikuti kegiatan praktek lapang di PRIMKOPAD YONIF 300/RBK Cianjur
dan PT. Liza Herbal International Bogor, Jawa Barat. Pada tahun yang sama
penulis melanjutkan pendidikan ke Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan
Khusus, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Insitut Pertanian Bogor.
KATA PENGANTAR
Alhamdullilahirabbil Alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas rahmat, anugerah dan hidayah-Nya yang dilimpahkan
kepada penulis selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul Analisis Perumusan dan Penerapan Sistem Akuntansi Dengan Program
GMATH-KOPERASI Pada Koperasi Mitra Karsa Bogor.
Skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Program Sarjana Penyelenggaraan Khusus, Departemen Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan kali ini
penulis berterima kasih kepada :
1. Orang tua yang selalu mendukung doa dan materi dalam penyelesaian
studi.
2. Bapak Dr. Ir. Jono M. Munandar dan Farida Ratna Dewi, SE. MM selaku
dosen pembimbing yang telah memberikan masukan, motivasi, arahan dan
bimbingannya dalam penyelesaian skripsi.
3. Bapak Ir. Rachman Effendi, MSc dan Drs. Mansyuri serta keluarga besar
Koperasi Mitra Karsa Bogor yang berkenan memberikan kesempatan
untuk dijadikan objek penelitian.
4. Pegawai dan staf sekretariat Ekstensi Manajemen yang selalu
menjembatani setiap kegiatan perkuliahan dan pada masa bimbingan.
5. Ibu Heti Mulyati, STP. MT. selaku dosen penguji.
6. Teman-teman dan sahabat yang selalu memberikan dukungan, dorongan
dan semangat.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak lepas dari kekurangan, maka
kritik dan saran sangat penulis harapkan agar dapat menuju perubahan yang lebih
baik lagi. Semoga sebuah karya ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Bogor, Februari 2010
Penulis
DAFTAR ISI
HalamanABSTRAKRIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iiiKATA PENGANTAR .................................................................................... ivDAFTAR ISI ................................................................................................... vDAFTAR TABEL .......................................................................................... viiDAFTAR GAMBAR ......................................................................................viiiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 11.1. Latar Belakang .................................................................................... 11.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 41.3. Tujuan Penelitian................................................................................. 51.4. Manfaat Penelitian............................................................................... 51.5. Batasan Penelitian ............................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 62.1. Koperasi............................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian....................................................................................... 62.1.2 Prinsip ............................................................................................ 72.1.3 Asas ............................................................................................... 82.1.4 Jenis dan Bentuk ........................................................................... 82.1.5 Modal ............................................................................................ 10
2.2. Akuntansi ............................................................................................ 112.3. Akuntansi Berbasis Komputer ............................................................ 112.4. Sistem Akuntansi ................................................................................ 122.5. Akun Dalam Koperasi ......................................................................... 13
2.5.1 Akun Harta ..................................................................................... 132.5.2 Akun Kewajiban............................................................................. 152.5.3 Akun Modal ................................................................................... 152.5.4 Akun Pendapatan/Penerimaan (Sisa Hasil Usaha)......................... 152.5.4 Akun Biaya .................................................................................... 16
2.6. Kode Akun ......................................................................................... 162.7. Laporan Keuangan ............................................................................. 202.8. Pengertian Efektifitas dan Efisiensi ................................................... 212.9. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 22
III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 233.1. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 233.2. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................... 253.3. Jenis Data dan Sumber Data................................................................ 263.4. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 263.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data................................................ 26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 304.1. Profil Koperasi .................................................................................... 30
4.1.1 Sejarah Koperasi Mitra Karsa ........................................................ 32
4.1.2 Struktur Organisasi ........................................................................ 324.1.3 Kegiatan Usaha Koperasi Mitra Karsa........................................... 344.1.4 Keuangan........................................................................................ 36
4.2. Sistem Akuntansi di Koperasi Mitra Karsa ......................................... 374.3. Program Akuntansi GMATH-KOPERASI ........................................ 384.4. Siklus Kerja Model Sistem Akuntansi ............................................... 394.5. Pembentukan Model Sistem Akuntansi .............................................. 41
4.5.1 Pengumpulan Bukti Transaksi ....................................................... 414.5.2 Pengklasifikasian Akun.................................................................. 424.5.3 Neraca Saldo Awal......................................................................... 444.5.4 Jurnal Umum.................................................................................. 444.5.5 Pembuatan Buku Besar .................................................................. 464.5.6 Pembuatan Laporan Keuangan ...................................................... 48
4.6. Penerapan Sistem Akuntansi .............................................................. 504.7. Penilaian keefektifan dan Keefisienan
Program GMATH-Koperasi................................................................ 54
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 571. Kesimpulan ............................................................................................ 572. Saran ....................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 59
LAMPIRAN .................................................................................................... 60
DAFTAR TABEL
No Halaman1. Jumlah koperasi di Bogor Tahun 2004-2009 ............................................... 32. Contoh kode numerial .................................................................................. 173. Contoh kode kelompok ................................................................................ 184. Contoh kode blok ......................................................................................... 195. Klasifikasi nomor dan nama akun di koperasi Mitra Karsa ......................... 426. Biaya penyusutan aktiva tetap koperasi Mitra Karsa Januari 2009 ............. 527. Jenis-jenis transaksi...................................................................................... 528. Kriteria efektivitas dan Efisiensi penggunaan program
GMATH-KOPERASI .................................................................................. 54
DAFTAR GAMBAR
No Halaman1. Kode akun kelompok ................................................................................... 182. Kerangka pemikiran penelitian .................................................................... 253. Diagram sistem akuntansi ............................................................................ 294. Struktur organisasi koperasi Mitra Karsa..................................................... 345. Tampilan utama program GMATH-KOPERASI......................................... 396. Urutan sistem akuntansi ............................................................................... 417. Tampilan set up akun dan saldo awal ......................................................... 448. Tampilan set up jurnal umum ...................................................................... 469. Tampilan membuka buku besar ................................................................... 4710. Tampilan membuka laporan laba rugi.......................................................... 4811. Tampilan ketika membuka neraca ............................................................... 5012. Grafik kuesioner........................................................................................... 55
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman1. Daftar pertanyaan wawancara ...................................................................... 602. Saldo awal koperasi Mitra Karsa bulan Januari 2009 .................................. 623. Jurnal umum koperasi Mitra Karsa bulan Januari 2009............................... 634. Buku besar kas koperasi Mitra Karsa bulan Januari 2009 ........................... 825. Laporan laba rugi koperasi Mitra Karsa bulan Januari 2009 ....................... 886. Laporan neraca saldo awal koperasi Mitra Karsa bulan Januari 2009......... 897. Laporan neraca akhir koperasi Mitra Karsa bulan Januari 2009.................. 908. Kuesioner penelitian .................................................................................... 91
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) merupakan salah satu
pilar perekonomian Indonesia. Peran dan kedudukannya sangat penting
dalam perbaikan perekonomian, baik ditinjau dari segi jumlah usaha, segi
penciptaan lapangan kerja maupun dari segi pertumbuhan ekonomi nasional.
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) juga terbukti menjadi katup
pengaman perekonomian nasional dalam krisis ekonomi, serta menjadi
dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi.
Selama tahun 2000 sampai 2003 peranan usaha mikro, kecil dan
menengah dalam penciptaan nilai tambah terus meningkat dari 54,51 persen
pada tahun 2000 menjadi 56,72 persen pada tahun 2003. Sebaliknya peranan
usaha besar semakin berkurang dari 45,49 persen pada tahun 2000 menjadi
43,28 persen pada tahun 2003. Usaha kecil menengah menyediakan 43,8
persen kebutuhan barang dan jasa nasional, sementara usaha besar 42,1
persen dan impor 14,1 persen (Wahyono, 2009).
Dalam masa itu, pertumbuhan ekonomi usaha mikro dan kecil sebesar
4,1 persen, usaha menengah tumbuh sebesar 5,1 persen sedang usaha besar
hanya tumbuh 3,5 persen. Pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah
telah meningkatkan kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi nasional sebesar
2,37 persen dari total pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,1 persen.
Usaha mikro, kecil dan menengah memiliki keunggulan pertumbuhan PDB
dalam sektor sekunder yang tumbuh masing-masing sebesar 5,60 persen,
4,65 persen dan 5,36 persen pada periode 2001-2003, sedang usaha besar
hanya tumbuh sebesar 3,36 persen, 3,60 persen dan 4,04 persen pada periode
yang sama. Melihat perkembangannya tersebut, usaha mikro, kecil dan
menengah di sektor sekunder dan tersier relatif potensial dikembangkan di
masa mendatang mengingat memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
(Wahyono, 2009).
Sesuai dengan amanat pasal 33 UUD 1945 ayat 1 bangun usaha yang
sesuai dengan asas kekeluargaan adalah koperasi. Salah satu peraturan yang
mengatur tentang perkoperasian adalah UU No. 25 Tahun 1992. Undang-
undang ini menyatakan bahwa koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat
yang berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur dalam tata perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha
bersama berdasar asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Sebagai bagian
integral dari perekonomian nasional koperasi mempunyai peran penting
dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat. Melihat
peran dan kedudukannya tersebut, maka koperasi diharapkan dapat lebih
menunjukkan hasil yang lebih baik daripada yang selama ini telah dicapai.
Dalam hal ini juga diperlukan peran serta pemerintah dan masyarakat untuk
turut mengembangkan koperasi.
Sebagaimana diungkapkan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono
dalam pidato sambutan peringatan HUT Koperasi Ke-62 tanggal 15 Juli
2009, yang mengemukakan bahwa Koperasi serta Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (KUKM) memiliki peranan yang penting bagi perekonomian
Indonesia di masa depan terlepas dari makin globalnya perekonomian dunia.
Mengingat hal tersebut maka Presiden SBY menyerukan masyarakat
Indonesia untuk melakukan gerakan “go local” dengan menghidupkan dan
mengembangkan koperasi serta usaha kecil dan menengah (KUKM) ke
seluruh tanah air dalam upaya mengurangi kemiskinan, pengangguran dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat. (www.sinarharapan.com, 2009).
Masyarakat tentu sudah tidak asing lagi dengan koperasi, hampir di
setiap kota atau daerah terdapat berbagai macam koperasi dengan beragam
usahanya, tak terkecuali di Kota Bogor, Jawa Barat. Jenis-jenis koperasi
antara lain Koperasi Konsumsi, Koperasi Waserda, Koperasi Kredit (Simpan
Pinjam), Koperasi Produksi, Koperasi Jasa, dan Koperasi Serba Usaha.
Setiap tahun jumlah koperasi terus bertambah. Namun pada kenyataannya,
banyak koperasi yang vakum atau mati suri. Badan hukumnya ada, tetapi
vakum aktivitasnya. Faktor-faktor yang menyebabkan koperasi vakum
kegiatan, antara lain karena rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM),
kelembagaan, pemasaran, permodalan, pengelolaan keuangan yang belum
tertib, keterbatasan jaringan dan lemahnya kemampuan mengakses teknologi
informasi (www.mediaindonesia, 2009).
Perkoperasian di Bogor juga mengalami hal yang sama meski jumlah
koperasi terus meningkat dari tahun ke tahun tetapi koperasi yang vakum
setiap tahun hampir ± 30 persen dari jumlah keseluruhan koperasi yang
terdaftar di Departemen Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Bogor.
Perkembangan jumlah koperasi di Bogor pada tahun 2004-2009 dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Koperasi di Bogor Tahun 2004-2009
Tahun Jumlah Koperasi Yang Aktif Yang Pasif/Vakum
2004 679 201 478
2005 695 209 486
2006 709 212 497
2007 733 218 515
2008 745 221 524
2009 755 236 519
Sumber : Deprindagkop Bogor, 2009
Salah satu penyebab kevakuman koperasi di Bogor adalah
permodalan dimana koperasi masih menghadapi kendala yang cukup serius.
Banyak koperasi yang akhirnya gulung tikar karena tidak dapat meneruskan
atau mengembangkan usahanya yang disebabkan kurangnya modal.
Pemerintah sebenarnya sudah mengupayakan untuk meningkatkan modal
Koperasi serta Usaha Kecil dan Menengah (KUKM), salah satunya adalah
melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bekerjasama dengan beberapa
perbankan dalam menyalurkan kredit. Akan tetapi, baru sedikit Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah yang mendapat pinjaman dari perbankan karena tidak
dapat memenuhi persyaratan atau prosedur pengajuan pinjaman secara
lengkap. Alasan yang mendasar adalah koperasi tersebut tidak dapat
menunjukkan bukti operasional dan keuntungan koperasi sebagai badan
usaha dalam bentuk laporan keuangan.
Sebagaimana salah satu syarat pengajuan kredit pada perbankan
adalah menyertakan laporan keuangan, dimana laporan tersebut digunakan
sebagai dasar pertimbangan perbankan dalam menerima atau menolak
pengajuan kredit. Kurangnya kemampuan manajerial dalam bidang keuangan
tidak hanya berdampak pada sisi eksternal saja, dalam hal ini untuk
mendapatkan modal dari luar, namun pelaporan keuangan yang dibuat juga
sebagai acuan perusahaan untuk mengetahui secara pasti keadaan keuangan
perusahaan dan bagaimana kinerjanya secara pasti, sehingga dapat digunakan
sebagai acuan untuk perencanaan perusahaan ke depan.
Sama halnya dengan Koperasi Mitra Karsa Bogor yang kekurangan
modal sehingga tidak dapat mengembangkan bisnisnya serta memenuhi
permintaan pinjaman para anggota dengan jumlah yang besar. Untuk
mengembangkan usahanya maka Koperasi Mitra Karsa membutuhkan
penambahan modal dari luar. Namun Koperasi Mitra Karsa merasa kesulitan
dalam menyusun laporan keuangan. Hal ini dikarenakan sistem pencatatan
keuangan yang dilakukan masih sederhana hanya berupa pencatatan
penerimaan dan pengeluaran uang dalam kas, sehingga catatan keuangan
yang ada hanya menunjukkan saldo kas yang dimiliki Koperasi Mitra Karsa.
Padahal dalam kenyataannya, pihak yang memberikan pinjaman kredit pada
Koperasi Mitra Karsa membutuhkan laporan keuangan yang dapat
menggambarkan keadaan keuangan Koperasi Mitra Karsa secara
menyeluruh. Oleh karena itu, Koperasi Mitra Karsa membutuhkan sistem
informasi akuntansi yang dapat membantu dalam penyusunan database dan
laporan keuangan perusahaan. Tidak hanya untuk pengajuan kredit saja tetapi
juga untuk membenahi administrasi yang masih kurang terorganisir yang
berakibat sulitnya mengambil suatu keputusan manajemen yang tepat.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah yang berkaitan
dengan penelitian ini adalah :
1. Bagaimana transaksi usaha yang terjadi dan laporan keuangan yang
disusun oleh Koperasi Mitra Karsa?
2. Bagaimanakah sistem akuntansi yang tepat untuk Koperasi Mitra Karsa?
3. Bagaimana penerapan sistem akuntansi program GMATH-KOPERASI
setelah disusun?
4. Bagaimana keefektifan dan keefisenan program GMATH-KOPERASI
tersebut setelah diterapkan dalam jangka waktu tertentu pada Koperasi
Mitra Karsa?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi transaksi usaha yang terjadi dan laporan keuangan yang
disusun oleh Koperasi Mitra Karsa.
2. Membentuk suatu sistem akuntansi yang tepat untuk Koperasi Mitra
Karsa.
3. Menerapkan sistem akuntansi menggunakan program GMATH-
KOPERASI pada Koperasi Mitra Karsa.
4. Mengevaluasi efektivitas dan efisiensi program GMATH-KOPERASI
tersebut setelah diterapkan dalam jangka waktu tertentu pada Koperasi
Mitra Karsa.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Koperasi, sistem akuntansi ini dapat membantu dalam pembenahan
data-data administrasi sehingga menjadi lebih rapi dan terorganisir serta
membantu dalam pembuatan laporan keuangan.
2. Bagi Peneliti lanjutan, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
bahan referensi dan acuan dalam penyusunan skripsi ataupun studi pustaka
untuk pengalaman topik di bidang keuangan.
1.5. Batasan Penelitian
Penerapan model sistem akuntansi program GMATH-KOPERASI
pada penelitian ini hanya diterapkan dalam transaksi atau kegiatan keuangan
Koperasi Mitra Karsa selama satu bulan yakni pada bulan Januari 2009.
Penelitian ini hanya membahas sistem akuntansi Program GMATH-
KOPERASI dan tidak membahas sistem akuntansi sejenis lainnya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Koperasi
2.1.1 Pengertian
Koperasi berasal dari bahasa Latin Coopere, yang dalam
bahasa Inggris disebut Cooperation. Co berarti bersama dan operation
berarti bekerja, jadi cooperation berarti bekerja sama. Dalam hal ini,
kerja sama tersebut dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai
kepentingan dan tujuan yang sama (Sitio dan Tamba, 2001).
Terdapat beberapa definisi koperasi yang selama ini dikenal.
International Labour Organization dalam Sitio dan Tamba (2001)
mengemukakan bahwa Cooperative defined as an association of
persons usually of limited means, who have voluntary joined together
to achieve a common economic end through the formation of a
democratically contolled business organization, making equitable
contribution to the capital required and accepting a fair share of the
risk and benefits of the undertaking.
Chaniago dalam Sitio dan Tamba (2001), mendefinisikan
koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang
atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk
masuk dan keluar. Bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan
usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
Menurut Hatta yang terkenal dengan julukan Bapak Koperasi
Indonesia dalam Sitio dan Tamba (2001) mengemukakan bahwa
koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan
ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong
tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan
berdasarkan seorang buat semua dan semua buat seorang.
Pengertian koperasi juga tertuang dalam UU No. 25 Tahun
1992 tentang Perkoperasian. Menurut Undang-Undang ini, koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi, berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas azas kekeluargaan.
2.1.2 Prinsip
Prinsip koperasi adalah ketentuan-ketentuan pokok yang
berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi
(Sitio dan Tamba, 2001). Pada dasarnya, prinsip-prinsip koperasi
sekaligus merupakan jati diri atau ciri khas koperasi tersebut. Adanya
prinsip koperasi ini menjadikan watak koperasi sebagai badan usaha
berbeda dengan badan usaha lain.
Prinsip koperasi yang berlaku di Indonesia saat ini adalah yang
termuat pada pasal 5 UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Adapun prinsip koperasi menurut UU No. 25 Tahun 1992 adalah
sebagai berikut :
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Anggota koperasi tidak dapat dipaksakan oleh siapapun. Keputusan
seseorang untuk menjadi anggota koperasi hasrus berdasarkan pada
kesadaran dan kesiapan untuk menanggung resiko yang timbul dari
keputusannya tersebut. Keanggotaan koperasi tidak dilakukan
pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
Pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan para
anggota dan terhadap seluruh anggotanya, koperasi wajib
melaksanakan manajemen yang terbuka.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal
Balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada para anggota
ataupun sebaliknya terbatas, tidak semata-mata atas besarnya
modal yang diberikan. Yang dimasud dengan terbatas adalah wajar
dalam arti tidak melebihi suku bunga yang berlaku di pasar,
sebagai nilai pengganti terhadap pengorbanan anggota.
5. Kemandirian
Koperasi dapat berdiri sendiri tanpa tergantung pada pihak lain,
yang dilandasi oleh kepercayaan pada pertimbangan, keputusan,
kemampuan dan usaha sendiri. Prinsip kemandirian mengharuskan
para anggota untuk berpartisipasi sebesar-besarnya terhadap
koperasi, baik dalam kedudukannya sebagai pemilik maupun
sebagai pengguna jasa.
6. Pendidikan perkoperasian
Melalui pendidikan, anggota dipersiapkan dan dibentuk untuk
menjadi anggota yang memahami serta menghayati nilai-nilai dan
prinsip-prinsip serta praktik-praktik koperasi yang benar.
7. Kerjasama antar koperasi
Kerjasama antar koperasi dimaksudkan untuk saling memanfaatkan
kelebihan dan menghilangkan kelemahan yang ada, sehingga hasil
akhir dapat dicapai secara optimal. Kerjasama tersebut diharapkan
akan saling menunjang dalam pendayagunaan sumber daya yang
terbatas.
2.1.3 Asas
Koperasi Indonesia memiliki asas kekeluargaan dan
kegotongroyongan. Asas kekeluargaan mencerminkan adanya
kesadaran dan budi hati nurani manusia untuk bekerjasama dalam
koperasi oleh semua untuk semua, di bawah pimpinan pengurus serta
pemilikan dari para anggota atas dasar kebenaran dan keadilan serta
keberanian berkorban bagi kepentingan bersama.
Asas kegotongroyongan menunjukkan bahwa pada koperasi terdapat
keinsyafan dan semangat bekerjasama, rasa bertanggungjawab
bersama tanpa memikirkan diri sendiri melainkan selalu untuk
kesejahteraan bersama (Anoraga dan Widiyanti, 2003).
2.1.4 Jenis dan Bentuk
Berbagai jenis koperasi lahir seirama dengan aneka jenis usaha
untuk memperbaiki kehidupan. Menurut Anoraga dan Widiyanti
(2003), koperasi dapat dibagi menjadi lima golongan, yaitu :
1. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi merupakan koperasi yang mengusahakan
kebutuhan sehari-hari. Tujuan koperasi konsumsi adalah agar
anggota-anggotanya dapat membeli barang-barang konsumsi
dengan kualitas yang baik dan harga yang layak. Pihak-pihak yang
mendirikan koperasi konsumsi ini biasanya adalah pegawai negeri,
buruh, karyawan dan anggota Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (ABRI) yang berusaha memperoleh barang-barang
kebutuhan sehari-hari dengan mudah dan murah.
2. Koperasi Kredit/Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi kredit/koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang
bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui
tabungan-tabungan para anggota secara teratur dan terus-menerus
untuk kemudian dipinjamkan kepada para anggota dengan cara
mudah, murah, cepat dan tepat untuk tujuan produktif dan
kesejahteraan.
3. Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah koperasi yang bergerak dalam bidang
kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang, baik
yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun orang-
orang anggota koperasi.
4. Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha di bidang penyediaan
jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum.
5. Koperasi Serba Usaha/Koperasi Unit Desa (KUD)
KUD bertujuan untuk mengembangkan ideologi dan kehidupan
perkoperasian serta kesejahteraan anggota khususnya, kemampuan
daya kreasi, usaha anggota untuk meningkatkan produksi dan
penjualan. Yang menjadi anggota KUD adalah orang-orang yang
bertempat tinggal atau menjalankan usahanya di wilayah unit desa
yang merupakan daerah kerja KUD.
Menurut Partomo dan Soejoedono (2002), koperasi juga dapat
dibedakan menurut bentuknya, yaitu :
1. Koperasi Primer
Koperasi yang anggotanya adalah orang-orang (minimal 20) yang
memiliki kesamaan kepentingan ekonomi dan melakukan kegiatan
usaha yang langsung melayani para anggotanya tersebut.
2. Koperasi Sekunder
Koperasi yang beranggotakan badan-badan hukum koperasi
(minimal tiga) karena kesamaan kepentingan ekonomis mereka
berfederasi (bergabung) untuk tujuan efesiensi dan kelayakan
ekonomis dalam rangka melayani para anggotanya
Adapun jenis koperasi menurut status hukum yang dimilikinya
dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu :
1. Koperasi berbadan hukum (Koperasi Formal)
Koperasi yang telah memiliki badan hukum koperasi dan
karenanya dapat melakukan badan hukum koperasi dan melakukan
tindakan hukum yang berkenaan dengan seluruh kegiatan
usahanya.
2. Lembaga kerjasama ekonomi masyarakat yang belum atau tidak
berbadan hukum. Yaitu kegiatan kerjasama ekonomi masyarakat
karena kesamaan kebutuhan atau kepentingan ekonomi di antara
para anggotanya.
2.1.5 Modal
Menurut pasal 41 dan 42 UU No. 25 Tahun 1992, modal
koperasi terdiri dari modal sendiri, modal pinjaman, dan modal
penyertaan. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok,
simpanan wajib, dana cadangan dan hibah. Sedangkan modal pinjaman
dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya dan atau anggotanya,
Bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat
hutang lainnya, serta sumber lain yang sah.
2.2. Akuntansi
Menurut American Accounting Association dalam Soemarso (1999)
menyatakan bahwa akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur
dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian
dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut. Definisi ini mengandung pengertian bahwa akuntansi
merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan
informasi ekonomi yang diharapkan berguna dalam penilaian dan
pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.
Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi
yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Proses dimana
akuntansi menghasilkan informasi adalah sebagai berikut : pertama,
perusahaan mengidentifikasi pihak-pihak yang berkepentingan. Kemudian
perusahaan mengetahui kebutuhan informasi mereka dan rancangan sistem
akuntansinya guna pemenuhan kebutuhan informasi tersebut. Akhirnya
sistem akuntansi mencatat data ekonomi mengenai kegiatan perusahaan dan
hal-hal yang terjadi pada perusahaan, yang hasilnya dilaporkan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan kebutuhan informasi mereka
(Warren, 2006).
2.3. Akuntansi Berbasis Komputer
Awal tahun 1990-an di tengah maraknya penggunaan komputer
pribadi, pengguna komputer di Indonesia mulai mengenal program aplikasi
akuntansi berbasis sistem operasi DOS (Disk Operating System). Saat itu
program yang paling populer adalah DacEasy Accounting (DEA). DEA
merupakan metode yang pertama dikenal dan diajarkan di beberapa
perguruan tinggi maupun lembaga kursus. Sejalan dengan perekembangan
teknologi informasi. Sistem operasi komputer mulai bergeser ke windows.
Program aplikasi lain mulai dikenal seperti MYOB, Peschtree, Accpacc,
Simply Accounting, Platinum, Accounting Professional, dan Quick Book
yang merupakan produk luar negeri. Program aplikasi akuntansi buatan
Indonesia antara lain Accurate2000, Zahir Accounting dan Jamparing (Arifin
dan Wicaksono, 2006).
Prosedur pengoperasian aplikasi akuntansi komputer sebenarnya
tidak jauh berbeda dengan akuntansi manual seperti pengaturan awal periode
akuntansi, menyiapkan nama akun, nama pemasok, nama pelanggan,
pencatatan data barang, mengatur akun penghubung dan saldo awal. Setelah
pencatatan data awal selesai, pengguna sudah dapat mencatat transaksi dan
hanya sebagian kecil transaksi yang dicatat dalam jurnal seperti akuntansi
manual. Hanya dengan sekali input data, pengguna sudah dapat memperoleh
laporan keuangan berupa neraca, laporan laba rugi, rincian piutang maupun
hutang, mutasi barang dan sebagainya setiap saat diperlukan (Arifin dan
Wicaksono, 2006).
2.4. Sistem Akuntansi
Menurut Chairul (2002), sistem akuntansi merupakan gabungan dari
formulir-formulir, catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan
untuk mengolah data dalam suatu badan usaha, dengan tujuan menghasilkan
informasi-informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam
mengawasi usahanya atau untuk pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Formulir atau dokumen merupakan media untuk merekam suatu
transaksi keuangan yang terjadi, yang berfungsi sebagai bukti adanya
transaksi. Sedangkan catatan adalah pembukuan yang diselenggarakan oleh
bagian akuntansi untuk mencatat seluruh transaksi yang terjadi sepanjang
masa. Jadi sistem akuntansi adalah sarana pengawasan manajemen yang
dilaksanakan melalui prosedur tata kerja yang mengacu pada struktur
organisasi, dengan perlengkapan media formulir-formulir dan cara
pencatatan yang tepat untuk menghasilkan informasi keuangan yang benar
yang biasanya diwujudkan dalam bentuk neraca, perhitungan laba rugi dan
arus kas serta laporan manajemen yang lain.
2.5. Akun Dalam Koperasi
Akun merupakan suatu alat untuk mencatat transaksi keuangan yang
bersangkutan dengan aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban atau
biaya. Tujuan penggunaan akun untuk mencatat data transaksi yang menjadi
dasar dalam menyusun laporan keuangan. Akun memberikan informasi
tentang aktivitas perusahaan dari hari ke hari (Arifin dan Wicaksono, 2006).
Sedangkan menurut Ridho Assegaf menyatakan bahwa akun atau perkiraan
adalah pos-pos yang digunakan untuk menyimpulkan seluruh kenaikan dan
penurunan untuk harta tertentu seperti kas atau harta, hutang, modal,
pendapatan dan biaya (www.ridhoassegaf.com, 2006).
Menurut Sitio dan Tamba (2001), secara umum akun-akun dalam
koperasi adalah sebagai berikut :
2.5.1 Akun Harta
Harta adalah benda baik yang memiliki wujud maupun yang
semu yang dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta yang tidak
berwujud disebut ekuitas/equities yang dapat mendatangkan manfaat di
masa depan (Sitio dan Tamba, 2001).
1. Kas dan Bank
a. Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan
untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
b. Bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat
dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Sesuai dengan kondisi di lapangan bahwa pos kas dan bank
dalam neraca koperasi dapat digolongkan menjadi :
a. Kas dan bank milik koperasi yang penggunaannya tidak
dibatasi.
b. Kas dan bank milik koperasi yang wewenang penggunaannya
dibatasi.
c. Kas dan bank atas nama koperasi (titipan) dan oleh karena itu
wewenang penggunaannya dibatasi.
Berdasarkan standar akuntansi keuangan koperasi, kas dan
bank milik koperasi yang wewenang penggunaannya dibatasi dan
disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktiva lancar
atau aktiva jangka panjang tergantung pada jangka waktu
pembatasannya. Kemudian, kas dan bank bukan milik koperasi
disajikan secara terpisah sebagai aktiva titipan.
2. Piutang
Piutang pada koperasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Piutang yang timbul karena penjualan produk atau jasa kepada
anggota. Piutang ini harus disajikan secara terpisah di neraca
sebagai piutang dari anggota.
b. Piutang yang timbul karena penjualan produk atau jasa kepada
bukan anggota.
c. Piutang kepada koperasi lain.
d. Piutang yang timbul sehubungan dengan pembagian sisa hasil
usaha dari koperasi lain yang pencairannya tergatung pada
persyaratan yang disepakati. Piutang ini mengandung
ketidakpastian sehingga dicatat dan diakui pada saat telah pasti
realisasinya.
3. Persediaan
Persediaan pada koperasi dapat diklasifikasikan menjadi
persediaan komoditi program dan komoditi umum (nonprogram).
Komoditi program adalah komoditi yang memperoleh fasilitas dari
pemerintah. Berdasarkan standar akuntansi keuangan koperasi,
persediaan komoditi program dinilai sebesar jumlah kewajiban
kepada pihak ketiga ditambah dengan dana-dana yang harus
dibayar berdasarkan ketentuan berlaku.
4. Harta Investasi/Aktiva Investasi
Di koperasi, investasi atau penyertaan dapat dikelompokkan
dalam dua kelompok yaitu investasi pada koperasi lainnya dan
investasi pada badan usaha non koperasi. Investasi yang sifatnya
permanen, dimana jangka waktunya tidak terbatas tidak dapat
diperjualbelikan, seperti simpanan pokok atau simpanan wajib
pada koperasi lain. Investasi yang sifatnya permanen ini disajikan
secara terpisah sebagai aktiva investasi.
5. Harta Tetap/Aktiva Tetap
Harta tetap pada koperasi dapat dikelompokkan menjadi:
a. Harta tetap yang diperoleh untuk keperluan pengembangan
usahanya sendiri
b. Harta tetap dari pemerintah yang dikelola koperasi atas dana
bergulir (revolving fund).
c. Harta tetap yang diperoleh dalam rangka program pemerintah.
2.5.2 Akun Kewajiban
Kewajiban pada koperasi dapat diklasifikasikan menjadi
kewajiban kepada anggota dan bukan anggota. Kewajiban yang timbul
dari transaksi dengan anggota disajikan secara terpisah sebagai hutang
kepada anggota. Sebaliknya, kewajiban yang timbul dari transaksi
dengan bukan anggota disajikan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dalam standar akuntansi keuangan yang berlaku. Kemudian, simpanan
sukarela disajikan sebagai kewajiban lancar atau jangka panjang sesuai
dengan jatuh temponya. Kewajiban yang timbul karena pembagian
SHU disajikan sebagai kewajiban lancar, kecuali ditetapkan oleh rapat
anggota tidak dibagi. (Sitio dan Tamba, 2001).
2.5.3 Akun Modal
Modal sendiri koperasi terdiri dari simpanan pokok, simpanan
wajib, cadangan koperasi, Sisa Hasil Usaha (SHU) yang belum dibagi
dan donasi. Setiap bentu balas jasa atas simpanan yang diberikan oleh
koperasi kepada anggota diperlakukan sebagai pembagian sisa hasil
usaha kepada anggota (Sitio dan Tamba, 2001).
2.5.4 Akun Pendapatan/Penerimaan (Sisa Hasil Usaha)
Pendapatan pada laporan laba rugi sebuah koperasi terdapat
beberapa karakteristik sebagai berikut :
a. Pendapatan yang timbul dari transaksi penjualan produk atau
penyerahan jasa kepada anggota dan bukan anggota.
b. Pendapatan tertentu yang realisasi penerimaannya masih
tergantung persyaratan / ketentuan yang ditetapkan.
Menurut standar akuntansi koperasi, maka pendapatan yang
diperoleh yang diperoleh dari transaksi penjualan produk atau
penyerahan jasa kepada anggota dilaporkan secara terpisah pada
perhitungan hasil usaha sebagai penjualan kepada anggota atau
pendapatan dari anggota. Pendapatan yang timbul sehubungan dengan
penjualan produk atau penyerahan jasa kepada bukan anggota dapat
dipandang sebagai pendapatan usaha sebagaimana lazimnya terdapat
pada badan-badan usaha lainnya (Sitio dan Tamba, 2001).
2.5.5 Akun Biaya
Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melakukan
kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan (Sitio dan Tamba,
2001). Beban pada koperasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Beban pokok penjualan produk adalah pengorbanan yang timbul
sehubungan dengan transaksi penjualan produk kepada anggota.
b. Beban Usaha adalah pengorbanan yang langsung berhubungan
dengan kegiatan usaha koperasi.
c. Beban Lain-lain adalah pengorbanan yang tidak langsung
berhubungan dengan kegiatan pokok usaha.
2.6. Kode Akun
Kode akun dicantumkan untuk memudahkan proses pencatatan,
pencarian dan penyimpanan, serta pembebanan yang dituju pada setiap akun.
Kode akun adalah pemberian tanda/nomor tertentu dengan memakai angka,
huruf atau kombinasi angka dan huruf pada setiap akun. Sebagaimana
dijelaskan diatas bahwa kode akun harus bersifat membantu memudahkan
pencatatan, pengelompokkan dan penyimpanan setiap akun. Oleh karena itu,
kode akun hendaknya memiliki kriteria seperti, mudah diinget, konsisten,
sederhana, dan singkat serta memungkinkan adanya penambahan akun baru
tanpa mengubah kode akun yang sudah ada (www.e-dukasi.net, 2009).
Sistem akuntansi suatu perusahaan dalam pemberian kode akun akan
sangat tergantung pada keanekaragaman transaksi yang terjadi menyebabkan
semakin banyak pula kode akun yang akan digunakan. Ada beberapa kode
akun yang dapat digunakan seperti kode numerial, kode desimal, serta kode
kombinasi huruf dan angka (www.e-dukasi.net, 2009).
1. Kode Numerial
Kode numerial adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor
secara berurutan, yang dapat dimulai dari angka 1, 2, 3 dan seterusnya.
Contoh kode akun numerial dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Contoh Kode Numerial
Kode Akun Nama Akun
-123456-789-
10-
1112-
131415
HartaKasPiutang UsahaPerlengkapan (Bahan Habis Pakai)PeralatanTanahGedungKewajibanUtang usahaUtang gajiUtang bankModal :Modal ViraPendapatan :Pendapatan usahaPendapatan sewaBeban :Beban gajiBeban perlengkapanBeban listrik, air dan telepon
2. Kode Desimal
Kode desimal adalah cara pemberian kode akun dengan
menggunakan lebih dari satu angka. Setiap angka mempunyai arti, kode
desimal ini dapat dibedakan atas kode kelompok dan kode blok.
a. Kode Kelompok
Kode kelompok merupakan cara pemberian kode akun dengan
mengelompokkan akun. Setiap kelompok akun diberi nomor kode
masing-masing.
Kelompok akun
Golongan akun
Jenis akun
Gambar 1. Kode akun kelompok
Contoh :
Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi
nomor 1 untuk harta. Golongan akun harta lancar yang diberikan
nomor kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga
sehingga diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut
nomor akun piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu
113. Secara rinci contoh kode kelompok dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Contoh Kode Kelompok
KodeAkun
KelompokAkun
Golongan Akun Jenis Akun
11111111211......1212112....33131144141142
Harta
Modal
Pendapatan
Harta Lancar
Harta Tetap
Modal Vira
Pendapatan Usaha
Pendapatandi luar usaha
KasPiutang Usaha...........................
Peralatan...........................
Prive Vira
Pendapatan jasa service
1
2
3
Lanjutan Tabel 3.
KodeAkun
KelompokAkun
Golongan Akun Jenis Akun
4215515115125252152..
BebanBeban usaha
Beban luar usaha
Pendapatan sewa
Beban GajiBeban Perlengkapan
Beban Bunga...........................
b. Kode Blok
Kode blok adalah pemberian kode akun dengan cara
memberikan satu blok kode setiap kelompok akun. Misalnya harta
diberikan nomor 2100-199, kewajiban diberi nomor 200-299, Modal
diberi nomor 300-399, Pendapatan nomor 400-499 dan beban nomor
500-599. Secara rinci contoh kode blok dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Contoh Kode Blok
Kode Akun Golongan Akun100-199100-149101102150-199151200-299200-249201
HartaHarta Lancar
KasPiutang Usaha
Harta TetapPeralatan
KewajibanUtang Lancar
Utang Usaha250-299251400-499400-499401450-499451500-599500-599501550-599551
Utang jangka panjangUtang bankPendapatanPendapatan Usaha
Pendapatan jasa servicePendapatan luar usaha
Pendapatan sewaBebanBeban Usaha
Beban GajiBeban Luar Usaha
Beban bunga
2.7. Laporan Keuangan
Menurut Sitio dan Tamba (2001), laporan keuangan koperasi selain
merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan
bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan
koperasi. Dilihat dari sisi format pelaporan, maka laporan keuangan koperasi
sebagai badan usaha, pada dasarnya tidak berbeda dengan laporan keuangan
yang dibuat oleh badan usaha lain seperti badan usaha swasta dan badan
usaha milik negara. Secara umum laporan keuangan meliputi :
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement) adalah suatu ikhtisar dan
beban selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun.
Dalam laporan Laba Rugi ini juga melaporkan kelebihan pendapatan
terhadap beban-beban yang terjadi. Kelebihan ini disebut laba bersih atau
keuntungan bersih (net income atau net profit). Apabila beban melebihi
pendapatan, maka disebut rugi bersih (net loss).
2. Laporan Ekuitas Koperasi adalah suatu ikhtisar perubahan ekuitas
koperasi yang terjadi selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan
atau setahun. Ekuitas koperasi terdiri dari modal anggota berbentuk
simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan lain yang memiliki
karakteristik yang sama dengan simpanan pokok atau simpanan wajib,
modal penyertaan, modal sumbangan, cadangan, dan sisa hasil usaha
belum dibagi.
3. Laporan Neraca (Balance Sheet) adalah suatu daftar aktiva, kewajiban,
dan ekuitas koperasi pada tanggal tertentu biasanya akhir bulan atau akhir
tahun. Salah satu bentuk neraca adalah bentuk akun (account form)
karena menggambarkan format dasar dari persamaan akuntansi, dimana
aktiva ditempatkan di sebelah kiri dan kewajiban ekuitas pemilik di
sebelah kanan. Bentuk lain dari neraca adalah bentu laporan (report
form), yang menempatkan kewajiban dan ekuitas pemilik di bawah
aktiva.
4. Laporan Arus Kas (Cashflow) adalah suatu ikhtisar penerimaan kas
selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan
arus kas terdiri dari tiga bagian :
a. Aktivitas Operasi
Bagian ini melaporkan ikhtisar penerimaan dan pembayaran kas yang
menyangkut operasi perusahaan. Arus kas bersih dari aktivitas operasi
biasanya berbeda jauh dari jumlah laba bersih periode berjalan.
Perbedaan ini terjadi karena pendapatan dan beban tidak selalu
diterima dan dibayar secara tunai.
b. Aktivitas Investasi
Bagian ini melaporkan transaksi kas untuk pembelian dan penjualan
aktiva tetap atau permanen.
c. Aktivitas Pendanaan
Bagian ini melaporkan transaksi kas yang berhubungan dengan
investasi pemilik, peminjaman dana dan pengambilan uang oleh
pemilik.
2.8. Pengertian Efektivitas dan Efisiensi
Pengertian efektivitas secara umum menunjukkan sampai seberapa
jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Menurut
Hidayat dalam www.google.com (2009) efektivitas adalah suatu ukuran yang
menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah
tercapai. Sedangkan pengertian efektivitas menurut Schemerhon dalam
www.google.com (2009) adalah pencapaian target output yang diukur
dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (OA) dengan
output realisasi atau sesungguhnya (OS), jika (OA) > (OS) disebut efektif
Efisiensi menurut Mulyamah dalam www.google.com (2009)
merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan
masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataam lain
penggunaan yang sebenarnya. Sedangkan pengertian efisiensi menurut
Hasibuan dalam www.google.com (2009) adalah perbandingan yang terbaik
antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-
sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai
dengan penggunaan sumber yang terbatas.
2.9. Penelitian Terdahulu
Ervillia (2009) mengadakan penelitian tentang sistem akuntansi
dalam skripsinya yang berjudul Analisis Perumusan dan Penerapan Sistem
Akuntansi Pada Usaha Kecil dan Menengah Waroeng Cokelat Bogor.
Peneliti membuat model sistem akuntansi sederhana dengan menggunakan
program Microsoft Excel 2007. Semua transaksi keuangan yang terjadi
dalam perusahaan dicatat dan dimasukkan dalam microsoft excel 2007
sehingga data tersusun rapi dan lebih akurat. Pada akhirnya penelitian ini
dapat menghasilkan suatu laporan keuangan berupa laporan neraca dan
laporan laba rugi yang dapat digunakan perusahaan sebagai bahan
pertimbangan untuk pengajuan penambahan modal pada investor-investor
dalam upaya mengembangkan volume usaha perusahaan.
Utami (2007) dalam skripsinya yang berjudul Perumusan dan
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi untuk Mengevaluasi Kinerja
Keuangan, membangun Sistem Informasi Akuntansi sederhana yang dapat
menghasilkan output berupa Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca dan
Laporan Laba Rugi serta Buku Pembantu Persediaan. Hasil penelitian ini
menghasilkan model Sistem Informasi Akuntansi yang sesuai diterapkan
pada UKM A adalah Sistem Informasi Akuntansi yang menggunakan
Microsoft Excel, menggunakan metode pencatatan akrual yang dapat
menghasilkan Laporan Keuangan Neraca dan Laba Rugi, Buku pembantu
persediaan, serta evaluasi kinerja keuangan UKM A, yang akan memenuhi
kebutuhan penanaman modal di UKM A.
Skripsi mengenai sistem perumusan dan penerapan akuntansi juga
dilakukan oleh Fansuri (2006). Dalam skripsinya yang berjudul Analisis
Perumusan Penerapan Sistem Akuntansi Pada Usaha Kecil Menengah di
UKM OZY Air Craft Model Bogor, peneliti mengembangkan sistem
akuntansi yang sudah ada di UKM tersebut. Pada akhirnya penelitian ini
mengukur efektifitas dan efisiensi dari sistem yang dibuat berdasarkan pada
input, process, output, benefit dan impact. Hasil dari penelitian ini adalah
model sistem akuntansi yang dibuat berdasarkan pada transaksi yang sering
digunakan oleh Aircraft Model.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Sebuah usaha yang dinilai cukup memadai tentu mengalami
persaingan yang cukup ketat. Koperasi sebagai badan usaha kerakyatan yang
memiliki prospek cemerlang juga tidak lepas dari persaingan. Untuk
mencapai keberhasilan dan dapat bersaing dengan usaha sejenis lainnya maka
koperasi harus memiliki kondisi yang baik dalam berbagai aspek baik aspek
keuangan, pemasaran maupun pengelolaan sumber daya manusia. Pada
penelitian ini aspek yang menjadi sorotan utama adalah kondisi koperasi
diamati dari kondisi pencatatan keuangannya yang telah dilakukan selama ini.
Beberapa koperasi belum menerapkan sistem pencatatan yang rapi dan tertib,
dimana sistem pencatatan keuangan belum baik. Salah satu koperasi yang
belum memiliki pencatatan keuangan yang baik adalah Koperasi Mitra Karsa,
sehingga penelitian ini dilaksanakan pada Koperasi Mitra Karsa. Penelitian
ini berisi tentang bagaimana pencatatan keuangan yang baik dengan
menggunakan sistem akuntansi yang sesuai dengan aktivitas keuangan
koperasi tersebut.
Setiap koperasi tentu memiliki aktivitas keuangan berupa transaksi-
transaksi penerimaan maupun pengeluaran tiap periode tertentu.
Mengidentifikasi transaksi-transaksi tersebut menjadi sebuah informasi akun
yang terperinci merupakan langkah awal mengumpulkan data keuangan.
Selanjutnya akun yang didapat diklasifikasikan menjadi sebuah akun-akun
dan dikelompokkan sesuai dengan kelompok akun yang dimasukkan ke
dalamnya. Akun-akun yang telah dikelompokkan selanjutnya dapat dijadikan
sebagai bagian sistem akuntansi yang akan dibentuk nantinya.
Pada Koperasi Mitra Karsa sistem akuntansi yang sudah ada yang
mencerminkan aktivitas keuangan mereka adalah buku harian kas masuk dan
kas keluar. Akan tetapi, sistem akuntansi tersebut belum dapat
menginformasikan kondisi keuangan koperasi secara terperinci. Pihak
manajemen koperasi sendiri menginginkan sistem akuntansi yang lebih baik
yang dapat membantu mereka dalam menyusun laporan keuangan sehingga
memudahkan pihak manajemen untuk mengambil keputusan yang tepat bagi
kemajuan koperasi. Tidak hanya pihak manajemen, anggota Koperasi Mitra
Karsa juga mengharapkan agar sistem pencatatan koperasi menjadi lebih baik
terutama dalam kemudahan mengakses informasi catatan keuangan setiap
anggota koperasi. Oleh karena itu, perlu dibentuk suatu sistem akuntansi yang
ideal yang dapat memenuhi harapan dari pihak manajemen dan anggota
Koperasi Mitra Karsa.
Pembentukan sistem akuntansi dilakukan berdasarkan pada sistem
akuntansi koperasi yang tidak berbeda jauh dengan sistem akuntansi pada
perusahaan dagang. Tahapan yang akan dilakukan adalah pembuatan nama
akun, pembentukan jurnal, pembentukan buku besar, dan pembentukan
laporan keuangan. Sistem akuntansi yang akan dibentuk akan disesuaikan
dengan kemampuan dan aktivitas Koperasi Mitra Karsa. Penerapan sistem
akuntansi ini dilakukan pada jangka waktu tertentu. Jangka waktu yang
digunakan akan mewakili akun-akun yang telah disusun dengan acuan dari
transaksi-transaksi yang telah dilakukan oleh Koperasi Mitra Karsa. Setelah
dilakukan penerapan maka dilakukan penilaian kefektifan dan keefisienan
penerapan sistem akuntansi. Penilaian dilakukan dengan membandingkan
pelaksanaan pencatatan transaksi keuangan yang dilakukan sebelumnya
dengan pelaksanaan pencatatan dengan sistem akuntansi yang telah dibentuk.
Untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini dapat
dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Koperasi Mitra Karsa yang beralamat di
Jalan Gunung Batu No. 5, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat,
Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan
Agustus sampai dengan Desember 2009.
Kondisi SistemAkuntansi Koperasi
Mitra Karsa
Koperasi Mitra Karsa
Identifikasi AktivitasKeuangan Pada
Koperasi Mitra Karsa
PembentukanSistem Akuntansi
PenerapanSistem Akuntansi
Efektivitas dan EfisiensiSistem Akuntansi
3.3. Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari pihak koperasi
dengan metode wawancara. Proses wawancara dilakukan dengan
pengurus dan pengelola Koperasi Mitra Karsa. Proses wawancara ini
dilakukan dalam rangka mengidentifikasi permasalahan Koperasi Mitra
Karsa, khususnya dalam sistem akuntansi dan penyusunan laporan
keuangan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data-data pada Koperasi
Mitra Karsa, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi, literatur,
kepustakaan, serta analisis transaksi bisnis Koperasi Mitra Karsa. Analisis
transaksi bisnis ini dilakukan pada semua transaksi yang mempengaruhi
posisi keuangan Koperasi Mitra Karsa.
3.4. Metode Pengambilan Data
Data yang akan digunakan dalam pembuatan sistem akuntansi adalah
data transaksi yang terjadi pada Koperasi Mitra Karsa pada periode tertentu.
Dimana data tersebut terurut berdasarkan tanggal transaksi.
Setelah sistem akuntansi tersebut diterapkan pada Koperasi Mitra
Karsa maka dilakukan evaluasi keefektifan dan keefisienan dari penggunaan
program GMATH-KOPERASI dengan cara menyebarkan kuesioner pada
pihak manajemen Koperasi Mitra Karsa. Metode pengambilan sampel yang
digunakan untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi penggunaan program
GMATH-KOPERASI adalah metode purposive sampling, yaitu pengambilan
sampel dilakukan secara sengaja atau tidak acak.
3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Metode pengolahan data yang dilakukan menggunakan suatu program
akuntansi yang dibentuk khusus untuk pencatatan keuangan koperasi.
Program akuntansi tersebut adalah program akuntansi GMATH-
KOPERASI. Sedangkan metode analisis data menggunakan metode kualitatif
dan kuantitatif dengan analisis deskriptif. Pada dasarnya teori sistem
akuntansi pada program GMATH-KOPERASI tidak berbeda jauh dengan
sistem akuntansi pada perusahaan dagang yakni mengintegrasikan antara satu
jurnal dengan jurnal lainnya. Tahapan sistem akuntansinya sebagai berikut :
1. Pengumpulan Bukti-bukti Transaksi
Selayaknya sebuah proses yang harus dapat
dipertanggungjawabkan, akuntansi membutuhkan bukti-bukti yang dapat
mendasari sebagai pencatatan. Bukti transaksi merupakan dasar yang
nantinya akan diolah dalam sistem akuntansi untuk mendapatkan laporan
keuangan. Bukti transaksi yang dibutuhkan antara lain :
a. Bukti Kas Masuk (BKM), merupakan bukti-bukti yang berhubungan
dengan pemasukan kas.
b. Bukti Kas Keluar (BKK), merupakan bukti-bukti pengeluaran kas.
c. Bukti pembelian (BP), merupakan bukti yang berkaitan dengan
transaksi penjualan yang terjadi pada perusahaan.
d. Bukti penjualan (BJ), merupakan bukti yang berkaitan dengan
transaksi penjualan yang terjadi pada perusahaan.
2. Pengkodean Akun
Pemberian kode transaksi diperlukan untuk mempermudah
pencatatan hingga pelaporan keuangan. Hal ini sangat berguna pada saat
peng-entry-an transaksi. Pengkodean akun pada koperasi adalah sebagai
berikut :
a. Nomor akun 1 untuk golongan akun harta atau aktiva
b. Nomor akun 2 untuk golongan akun hutang
c. Nomor akun 3 untuk golongan akun modal
d. Nomor akun 4 untuk golongan akun penjualan
e. Nomor akun 5 untuk golongan akun beban atau biaya
3. Pembentukan Neraca Saldo Awal
Neraca saldo dibuat didasarkan pada sisa atau saldo awal suatu
akun. Saldo awal ini didapatkan berdasarkan saldo akhir pada periode
sebelumnya yang dilakukan dengan proses tutup buku. Neraca saldo
meringkas semua perkiraan yang ada pada buku besar hingga dapat
menjadi sumber keterangan untuk melakukan pembuatan laporan laba
rugi dan neraca.
4. Pembuatan Jurnal Umum
Bukti pencatatan yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam proses
pencatatan. Salah satu proses pencatatan adalah jurnal. Jurnal dibuat
berdasarkan pada dokumen bukti transaksi dan dicatat sebagai akun yang
sesuai. Sedangkan nominal yang tertera akan dicatat sebagai debet
maupun kredit sesuai dengan saldo nominal akun transaksi tersebut.
5. Pembuatan Buku Besar
Pengertian buku besar atau biasa disebut ledger diawali dengan
pengertian akun terlebih dahulu. Akun adalah formulir atau daftar yang
digunakan untuk mencatat perubahan keadaaan keuangan baik itu harta,
hutang, modal, atau biaya yang disebabkan oleh semua transaksi sebuah
perusahaan dalam waktu tertentu. Daftar ini dikumpulkan dan kumpulan
itulah yang disebut buku besar. Dalam buku besar dapat digambarkan
bertambah dan berkurangnya suatu akun dari suatu transaksi periode
tertentu serta menghitung saldo akhir yang dihasilkan pada akhir periode
tertentu.
6. Pembuatan Laporan Laba Rugi (L/R)
Laporan ini menunjukkan untung atau ruginya sebuah perusahaan
dalam suatu periode tertentu. Laporan Laba Rugi merupakan merupakan
ringkasan antara pendapatan dan biaya dalam kegiatan operasional
perusahaan.
7. Pembuatan Laporan Neraca
Neraca disusun untuk mengetahui posisi Harta, Kewajiban, dan
Ekuitas/Modal koperasi. Dalam neraca menggambarkan bagaimana
perusahaan mengelola harta, kewajiban, dan ekuitas koperasi.
Tahapan-tahapan akuntansi diatas secara garis besar dapat
digambarkan dengan diagram sistem akuntansi yang dapat dilihat pada
Gambar 3. Diagram sistem akuntansi ini menggambarkan hubungan
antara input, pemrosesan dan output sebuah sistem informasi akuntansi.
LaporanPerubahan Modal
START
Neraca Saldo Awal
Input JurnalUmum/Transaksi
Input TransaksiSelesai?
Ya
SELESAI
Posting Data
Buku Besar
LaporanArus Kas
LaporanNeraca
LaporanLaba Rugi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Koperasi
4.1.1 Sejarah Koperasi Mitra Karsa
Koperasi Mitra Karsa berdiri pada tanggal 7 Januari 1980.
Lokasi Koperasi ini berada di Jalan Gunung Batu No. 5 Bogor.
Koperasi Mitra Karsa telah terdaftar di kantor wilayah koperasi
Provinsi Jawa Barat pada tanggal 25 September 1980 dengan Badan
Hukum No. 7123/BH/DK-10/9 serta mempunyai Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) No. 46/SK/DK-10/F/1981 tanggal 27 Januari
1981. Pendirian koperasi ini dipelopori oleh Ir. Ridwan, Drs. Hasan
Mutraram, Ir. Akub J. Abdurahman Ms, Mochamad Bardin dan
Tukimin Bc, EK.
Mula-mula Koperasi Mitra Karsa merupakan lingkup Lembaga
Penelitian Hasil Hutan (LPHH) yang dibawah naungan Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian sehingga dinamai Koperasi
Pegawai Penelitian Hasil Hutan Mitra Karsa. Kemudian pada tanggal
25 September 1981 lingkup anggota Koperasi Mitra Karsa bertambah
menjadi tiga, yaitu Balai Penelitian Hasil Hutan (LPHH), Balai
Penelitian Hutan (BPH), dan Pusat Penelitian dan Pengembangan
Kehutanan (Puslitbang Kehutanan).
Pada awal tahun 1982 di lingkup Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, diadakan reorganisasi khusus bidang
Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Koperasi Mitra Karsa
mengajukan permohonan perubahan status, permohonan ini disetujui
oleh kantor Kabupaten Bogor dengan surat persetujuan tanggal 25
Januari 1983 No. 32/KK/103/3.1/1983. Selanjutnya atas dasar surat
persetujuan tersebut, pengurus koperasi mengadakan perubahan stempel
yang tertuang dalam surat Ketua Koperasi Mitra Karsa tanggal 5 Maret
1983 No. 125/KOP/MK/111/1983 yang disampaikan ke berbagai
instansi yang erat kaitannya dengan Koperasi Mitra Karsa.
Masih dalam periode kepengurusan 1982-1984 terjadi lagi re-
organisasi yang mendasar yaitu dengan dibentuknya Departemen
Kehutanan. Terjadinya re-organisasi tersebut menyebabkan Koperasi
Mitra Karsa mengajukan kembali permohonan perubahan status. Pada
tanggal 9 Desember 1992 Koperasi Mitra Karsa ditetapkan berada di
bawah naungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan
Departemen Kehutanan dengan Badan Hukum Nomor
7123/A/BH/KWK 10/5 dan namanya berubah menjadi, “Koperasi
Pegawai Negeri Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Mitra
Karsa”.
Tujuan didirikannya Koperasi Mitra Karsa adalah untuk
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya, demi mengembangkan kesejahteraan
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Untuk mencapai tujuan tersebut Koperasi Mitra Karsa berusaha
memberi kemudahan bagi para anggotanya dalam memperoleh barang
kebutuhan pokok dan kebutuhan sandang melalui kegiatan usaha Unit
Toko dan Unit Simpan Pinjam. Kegiatan usaha ini direspon baik oleh
para anggota terutama anggota dari golongan ekonomi menengah ke
bawah. Mengingat ketika itu, kondisi perekonomian rakyat Indonesia
masih sangat terpuruk dengan kondisi politik yang tidak stabil.
Anggota koperasi terus bertambah dari tahun ke tahun. Saat ini
anggota Koperasi Mitra Karsa berjumlah 478 orang yang berasal dari
lima lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan
(Puslitbang Kehutanan). Kelima lingkup Puslitbang tersebut adalah
Sekretariat Badan Litbang (SB), Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hutan dan Konservasi Alam (P3HKA), Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hasil Hutan (P3HH), Pusat Penelitian Sosial Ekonomi
(P2SOSEK), dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman
(P3HT). Selain berbadan hukum dan memiliki Surat Izin Usaha Dagang
(SIUP), Koperasi Mitra Karsa juga terdaftar di kantor perpajakan
dengan Nomor Pemilik Wajib Pajak (NPWP) 01.04.2.65.00331.
4.1.2 Struktur Organisasi
Suatu organisasi dimanapun berada pasti membutuhkan
kepengurusan yang dapat menjalankan kegiatan usaha dalam rangka
mencapai tujuan organisasi tersebut. Sesuai dengan Undang-Undang
Koperasi No. 25 Tahun 1992 Bab IV pasal 21 maka Koperasi Mitra
Karsa mempunyai perangkat organisasi yang terdiri dari rapat anggota,
pengurus, pengawas dan pengelola.
Berdasarkan UU Koperasi No. 25 Tahun 1992, Rapat Anggota
Tahunan (RAT) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
koperasi. Rapat Anggota Tahunan setidaknya dilaksanakan sekali dalam
setahun setelah tutup tahun buku. Namun bila ternyata ada keputusan
yang harus segera dibuat dan wewenangnya ada pada rapat anggota
maka koperasi dapat menyelenggarakan Rapat Anggota Luar Biasa atas
kehendak pengurus, pengawas, dan usulan tertulis dari anggota minimal
sepuluh persen dari jumlah anggota.
Pengurus dan pengawas koperasi dipilih dari dan oleh anggota
dalam rapat anggota. Kedudukan pengurus dan pengawas adalah
sejajar. Dalam arti memiliki posisi yang sama tingginya dalam
organisasi koperasi. Pengurus bertugas mengelola organisasi dan usaha
koperasi sedangkan pengawas diberi mandat untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi.
Pengelola koperasi yang terdiri dari manajer dan karyawan diangkat
dan diberhentikan oleh pengurus. Dimana tugas pengelola adalah
mengembangkan usaha koperasi secara efisien dan profesional.
Pembina Koperasi Mitra Karsa adalah Kepala Badan Litbang
Kehutanan, yang berperan memberikan bimbingan dan kemudahan
untuk menciptakan kondisi yang dapat mendorong pertumbuhan
koperasi demi tercapainya kesejahteraan anggota. Koperasi Mitra Karsa
sudah mengalami pergantian pengurus sebanyak lima kali. Umumnya
setiap kepengurusan menjabat selama lima hingga enam tahun.
Pengurus dan pengawas Koperasi Mitra Karsa dipilih dari Pegawai
Negeri Sipil (PNS) Kehutanan yang masih aktif. Hal ini menyebabkan
pengurus tidak dapat sepenuhnya ada untuk mengelola kegiatan
operasional koperasi. Oleh karena itu, pengurus mengangkat pengelola
koperasi yang terdiri dari manajer bisnis dan karyawan.
Manajer bisnis bertugas mengelola semua unit usaha,
melakukan upaya penagihan piutang, melakukan upaya pengembangan
usaha melalui kerjasama dengan berbagai pihak serta bertanggung
jawab kepada ketua koperasi. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya
tersebut manajer bisnis dibantu oleh para karyawan. Karyawan
Koperasi Mitra Karsa berjumlah tujuh orang yang dibagi menjadi tiga
bagian yaitu dua orang karyawan staf administrasi, tiga orang karyawan
staf toko dan dua orang karyawan staf kantin.
Tugas staf administrasi adalah membantu pencatatan
pembukuan dan administrasi koperasi. Sedangkan tugas staf toko yaitu
melaksanakan pembelian dan penjualan barang dagangan serta
mencatat pemasukan dan pengeluaran barang. Staf kantin bertugas
melayani anggota dalam hal makanan dan membuat pembukuan kantin.
Semua karyawan tersebut bertanggung jawab kepada manajer bisnis
dan secara langsung melayani anggota Koperasi Mitra Karsa. Dimana
anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi
itu sendiri. Struktur organisasi Koperasi Mitra Karsa dapat dilihat pada
Gambar 4.
Gambar 4. Struktur organisasi koperasi Mitra Karsa
4.1.3 Kegiatan Usaha Koperasi Mitra Karsa
1. Unit Usaha Simpan Pinjam
Unit usaha simpan pinjam masih menjadi unit usaha yang
utama. Unit usaha ini membantu anggota untuk mendapatkan dana
secara kredit. Dana-dana yang disalurkan umumnya ditujukan untuk
biaya sekolah/kuliah, perbaikan/membangun rumah, menjalankan
usaha dan pembelian barang. Pinjaman di Koperasi Mitra Karsa
dibagi menjadi dua yaitu pinjaman jangka pendek dan pinjaman
jangka panjang.
Pinjaman jangka pendek nilainya sampai dengan
Rp. 1.000.000 dan tidak dikenakan jasa pinjaman karena jangka
waktunya hanya satu bulan. Dimana pembayarannya tidak melalui
potong gaji. Anggota yang meminjam sepakat akan membayar
Rapat Anggota Tahunan
Pengawas
Manajer Bisnis
Staf Administrasi
Staf Toko
Anggota Koperasi
PengurusPembina
Staf Kantin
langsung ke koperasi. Namun jika setelah satu bulan pinjaman
tersebut tidak dibayar maka akan ditagih dengan cara potong gaji
dan dikenakan jasa 1,5 persen per bulan. Prosedur pinjaman untuk
pinjaman jangka pendek yaitu, pertama anggota mengajukan
permohonan pinjaman kepada pengelola koperasi untuk di cek
ketersediaan dananya lalu dilakukan pembayaran oleh pihak koperasi
dan dicatat dalam kartu piutang anggota.
Jika pengajuan pinjaman diatas Rp. 1.000.000 maka disebut
pinjaman jangka panjang. Jasa pinjaman sebesar 1,5 persen per bulan
dari sisa per tanggal 20. Berbeda dengan prosedur pinjaman jangka
pendek untuk pengajuan pinjaman jangka panjang sebelum formulir
permohonan pengajuan pinjaman diajukan ke koperasi anggota
terlebih dahulu harus mendapatkan izin dari bendahara gaji unit kerja
masing – masing. Hal tersebut dilakukan untuk pengecekan
ketersediaan sisa gajinya dalam membayar angsuran. Apabila
disetujui oleh Bendahara Gaji maka permohonan pinjaman dapat
diserahkan kepada Ketua Koperasi melalui pengelola untuk dicek
ketersediaan dananya dan sisa hutangnya di koperasi. Apabila
anggota tersebut telah memenuhi syarat maka dilakukan pembayaran
oleh pihak koperasi dan dicatat dalam kartu piutang anggota.
Pembayaran angsuran dilakukan dengan cara pemotongan gaji.
Pinjaman anggota ini akan menimbulkan piutang pinjaman.
2. Unit Usaha Toko
Unit usaha ini bertujuan memudahkan para pegawai Badan
Litbang Kehutanan berbelanja kebutuhan sehari-hari dan
mengefisiensikan waktu dan tenaga mereka. Penjualan pada unit
usaha toko ini dibagi menjadi penjualan toko dan penjualan barang.
Penjualan toko adalah penjualan barang kebutuhan pokok seperti
sembako sedangkan penjualan barang adalah penjualan barang
kebutuhan sekunder seperti Handphone dan TV. Dimana
pembayaran transaksi toko baik penjualan toko maupun penjualan.
barang dapat dilakukan secara tunai maupun kredit bagi anggota
koperasi. Penjualan secara kredit akan menimbulkan piutang toko
dan piutang barang.
Pengadaan barang yang ada di toko dilakukan sendiri oleh
petugas toko atau berasal dari supplier yang datang ke koperasi.
Namun sistem ini tidak terikat dimana jika harga yang ditawarkan
oleh supplier tidak kompetitif maka koperasi tidak mempunyai
kewajiban untuk mengambilnya. Untuk pengadaan barang-barang
sekunder sistem dagang yang digunakan adalah sistem konsinyasi,
yaitu supplier menitipkan barang dagangan mereka ke koperasi, bila
ada barang yang terjual barulah koperasi membayarkan total harga
barang yang terjual tersebut pada supplier. Sedangkan sisa barang
yang tidak terjual dapat diambil kembali atau diretur oleh supplier.
3. Unit Kantin
Unit usaha ini hanya berupa pengambilan jasa atau sewa
tempat kepada para pedagang yang menjual makanan di kantin
koperasi. Pendirian unit usaha kantin bertujuan untuk melayani para
pegawai Badan Litbang Kehutanan dalam hal tempat makan.
Terdapat empat stand makanan di kantin koperasi yang
menjual bermacam-macam makanan mulai dari makanan cemilan
sampai makanan yang disajikan secara prasmanan. Sistem jasa atau
sewa tempat yang diberlakukan yaitu koperasi mengambil
keuntungan sebesar sepuluh hingga dua puluh persen dari volume
penjualan mereka setiap hari dan para penjual tersebut langsung
menyetorkannya kepada pengelola koperasi. Pendapatan sewa
tempat pada unit usaha kantin ini dianggap sebagai penjualan kantin.
4.1.4 Keuangan
Keuangan Koperasi Mitra Karsa diatur langsung oleh ketua
koperasi. Dimana ketua koperasi merupakan Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yang masih aktif yang tidak dapat sepenuhnya berada di
Koperasi Mitra Karsa sehingga Beliau memberi kuasa dan tanggung
jawab kepada pengelola yakni, manajer bisnis koperasi untuk mengatur
keuangan koperasi. Selanjutnya manajer bisnis akan melaporkan
kondisi keuangan kepada ketua koperasi.
Namun sampai saat ini pencatatatan keuangan koperasi masih
dilakukan secara sederhana hanya berupa pencatatan penerimaan dan
pengeluaran uang dalam kas, sehingga catatan keuangan yang ada
hanya menunjukkan saldo kas yang dimiliki Koperasi Mitra Karsa,
tidak dapat menggambarkan kondisi keuangan koperasi yang
sebenarnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem akuntansi yang
mampu memberikan informasi mengenai kondisi keuangan koperasi
sekaligus membenahi administrasi koperasi yang masih kurang
terorganisir dan belum tersusun baik yang berakibat sulitnya mengambil
suatu keputusan manajemen yang tepat.
4.2. Sistem Akuntansi di Koperasi Mitra Karsa
Sistem akuntansi merupakan salah satu sistem yang digunakan untuk
memberikan informasi yang berhubungan dengan kegiatan keuangan suatu
organisasi ataupun perorangan. Hasil yang dikeluarkan oleh sistem ini
digunakan seseorang ataupun organisasi sebagai dasar pengambilan
keputusan dan memilih alternatif-alternatif dari suatu keadaan.
Koperasi Mitra Karsa dalam pencatatan keuangan hanya mencatat
penerimaan dan pengeluaran kas saja yang tercantum di buku harian kas
masuk dan buku harian kas keluar. Akibatnya, sulit mengetahui laba atau
keuntungan koperasi setiap bulannya. Administrasi koperasi saat ini memang
masih dalam tahap pembenahan karena belum terorganisir dengan baik.
Untuk pencatatan administrasi anggota sudah ada kartu anggota yang berisi
jumlah simpanan dan piutang masing-masing anggota. Hal tersebut dapat
membantu anggota untuk mengetahui informasi keuangan mereka di
koperasi. Akan tetapi, tetap saja sulit untuk mengetahui kondisi keuangan
koperasi yang sebenarnya apalagi usaha koperasi cukup beragam yang terdiri
dari tiga unit usaha yakni Unit Usaha Simpan Pinjam, Unit Usaha Toko, dan
Unit Usaha Kantin. Semakin tinggi skala usaha tentu semakin sulit juga
mengetahui keuntungan atau laba yang diperoleh bila hanya mengandalkan
pencatatan yang sederhana. Hal ini menyebabkan manajemen menjadi sulit
untuk mengambil suatu keputusan seperti ekspansi atau menambah usaha
baru bila kondisi keuangan koperasi belum dapat diketahui secara jelas.
4.3. Program Akuntansi GMATH-KOPERASI
Pembentukan model sistem akuntansi di Koperasi Mitra Karsa
dibantu dengan program akuntansi GMATH-KOPERASI yang merupakan
program akuntansi khusus untuk koperasi. Program akuntansi GMATH-
KOPERASI adalah program yang terbentuk dari Microsoft Visual FoxPro
Versi 9.0. Dimana Microsoft Visual FoxPro Versi 9.0 merupakan salah satu
bahasa pemrograman yang cukup populer di dunia database programming
dengan berbagai keuntungan yang diperoleh dalam penggunaannya.
Keuntungan tersebut antara lain, dengan tool-tool yang disediakan membuat
struktur dan teknik pemrograman yang dimilikinya mudah dipahami oleh
pemakai, sehingga mempermudah pemakainya untuk membuat program yang
interaktif. Selain itu, dengan berbagai tool dan Powerfull Data Engine
Developers yang tersedia mampu mengelola data dalam kapasitas yang besar
sesuai kebutuhan serta terdapat dukungan Accessibility yaitu memberikan
fleksibilitas bagi programmer untuk mengelola semua tipe dan jenis aplikasi
database.
Nama sistem akuntansi GMATH-KOPERASI sendiri sebenarnya
diambil dari kata “jimat” yang artinya dipercaya dapat membantu atau
melindungi suatu hal yang baik. Dengan adanya program akuntansi ini
diharapkan dapat membantu dalam penyusunan laporan keuangan koperasi
sehingga dapat membantu koperasi untuk mengambil suatu keputusan
manajemen yang tepat demi kemajuan koperasi dan tercapainya
kesejahteraan anggota. Meski namanya masih terasa asing namun program
akuntansi GMATH-KOPERASI sendiri sudah banyak dipakai oleh koperasi -
koperasi di kota Bogor, Jakarta, dan Batam. Tampilan utama GMATH-
KOPERASI dapat dilihat pada Gambar 5.
4.4. Siklus Kerja Sistem Akuntansi
Siklus akuntansi adalah kegiatan yang diawali dengan pengumpulan
data transaksi, proses menjurnal dan klasifikasi transaksi, penyusunan neraca
saldo hingga pembuatan laporan keuangan. Dimana siklus akuntansi ini
digunakan untuk memberikan informasi yang berhubungan dengan kegiatan
keuangan suatu organisasi ataupun perorangan sebagai dasar pengambilan
keputusan manajemen.
Saat ini siklus akuntansi pada Koperasi Mitra Karsa hanya terdapat
pencatatan pada buku harian kas masuk dan buku harian kas keluar yang
merujuk pada bukti-bukti transaksi yang terjadi setiap hari. Untuk transaksi
yang terkait dengan anggota seperti simpanan dan piutang anggota langsung
dicatat di buku administrasi setiap anggota.
Kurang lengkapnya siklus akuntansi yang ada menyebabkan Koperasi
Mitra Karsa kesulitan dalam penyusunan laporan keuangan. Oleh karena itu,
pada penelitian ini dirujuk sistem akuntansi GMATH-KOPERASI. Dimana
siklus kerja atau urutan kerja sistem akuntansi yang dibuat berdasarkan siklus
akuntansi pada umumnya yaitu pengumpulan data transaksi, pembuatan
jurnal, klasifikasi transaksi, penyusunan neraca saldo hingga pembuatan
laporan keuangan. Sebagian besar sistem telah terintegrasi satu sama lainnya,
sehingga tidak semua dikerjakan secara manual. Sebelum menggunakan
sistem maka yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengumpulkan
bukti-bukti transaksi yang terjadi di Koperasi Mitra Karsa. Setelah itu barulah
kita menggunakan sistem dimana penggunaan sistem ini dimulai dari
pengisian saldo awal. Hal ini wajib dilakukan karena sheet ini sangat penting
bagi buku besar, laporan neraca, dan laporan laba rugi.
Hal yang dilakukan selanjutnya adalah pencatatan semua transaksi
pada jurnal umum. Pada jurnal umum yang dilakukan secara manual adalah
pengisian tanggal transaksi, nomor bukti, keterangan transaksi, jumlah
transaksi dan pemilihan akun yang terpengaruh pada debet dan kredit. Setelah
kolom diisi secara manual, maka kolom yang lain akan secara otomatis terisi.
Pengguna sistem hanya memilih nomor akun yang akan dilihat, maka semua
kolom yang ada akan terisi secara otomatis. Data yang ada pada buku besar
merujuk pada jurnal umum.
Selain buku besar yang secara otomatis memunculkan data, laporan
keuangan (laporan neraca dan laporan laba rugi) juga sudah otomatis
terbentuk dan nilai-nilainya akan secara otomatis muncul. Hanya saja neraca
dan laporan laba rugi untuk nama-nama akunnya diisi secara manual,
sehingga neraca dan laporan laba rugi dari awal sudah disediakan. Ada
beberapa bagan sistem akuntansi yang tidak dibuat seperti laporan arus kas,
perubahan modal dan harga pokok. Hal ini disebabkan pihak Koperasi Mitra
Karsa tidak membutuhkannya untuk saat ini karena pihak Koperasi Mitra
Karsa masih dalam tahap pembelajaran menggunakan GMATH-KOPERASI,
sehingga sistem yang dibuat terbatas. Urutan kerja sistem akuntansi yang
dibuat dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Urutan sistem akuntansi
4.5. Pembentukan Sistem Akuntansi
Dalam pembentukan sistem akuntansi pada Koperasi Mitra Karsa
dengan menggunakan program akuntansi GMATH-KOPERASI tahapan yang
dilakukan adalah pengumpulan bukti transaksi, pengklasifikasian akun dan
nama akun serta pembuatan saldo awal, pencatatan transaksi-transaksi,
pembuatan buku besar, dan pembuatan laporan keuangan.
4.5.1 Pengumpulan Bukti Transaksi
Tahap awal suatu kegiatan akuntansi adalah identifikasi dan
pengumpulan bukti-bukti tentang semua transaksi yang pernah terjadi
pada perusahaan. Bukti transaksi tersebut merupakan data dasar yang
nantinya akan diolah dalam sistem akuntansi untuk mendapatkan
laporan keuangan. Bukti-bukti transaksi yang terdapat di Koperasi
Mitra Karsa adalah sebagai berikut :
Saldo AwalAkun
Buku Besar
Jurnal Umum
Laporan Keuangan
uangan
LaporanArus Kas
LaporanLaba Rugi
LaporanNeraca
LaporanPerubahan
Modal
1. Bukti Kas Masuk (BKM), merupakan bukti-bukti yang berhubungan
dengan pemasukan kas pada Koperasi Mitra Karsa seperti simpanan
anggota, setoran piutang anggota dan lainnya.
2. Bukti Kas Keluar (BKK), merupakan bukti-bukti pengeluaran kas
Koperasi Mitra Karsa seperti pembayaran gaji, pembelian
perlengkapan kantor, pembayaran telepon, dan lain-lain.
3. Bukti Penjualan (BJ), merupakan bukti yang berkaitan dengan
transaksi penjualan yang terjadi pada Koperasi Mitra Karsa.
4. Bukti Pembelian (BP), merupakan bukti yang berkaitan dengan
transaksi pembelian pada Koperasi Mitra Karsa.
4.5.2 Pengklasifikasian Akun
Pengklasifikasian atau pengkodean nomor dan nama akun
diperlukan untuk mempermudah pencatatan transaksi hingga pelaporan
keuangan. Hal ini sangat berguna pada saat peng-entry-an transaksi.
Untuk mengklasifikasi nomor dan nama akun di Koperasi Mitra Karsa
maka harus melihat dari transaksi keuangan di Koperasi Mitra Karsa.
Nama akun yang digunakan disesuaikan berdasarkan aktivitas transaksi
keuangan yang sering dilakukan oleh koperasi Mitra Karsa. Nomor dan
nama akun digunakan dalam tahap-tahap selanjutnya. Nomor dan nama
akun dapat dihapus dan ditambahkan jika diperlukan.
Nomor akun dimulai dari angka 1 untuk kelompok harta,
angka 2 untuk kelompok hutang, angka 3 untuk kelompok modal, angka
4 untuk kelompok pendapatan dan angka 5 untuk kelompok biaya.
Nomor dan nama akun yang digunakan di Koperasi Mitra Karsa dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Klasifikasi Nomor dan Nama Akun di KoperasiMitra Karsa
NOMOR AKUN NAMA AKUN10000 Aktiva11000 Aktiva Lancar11100 Kas dan Setara Kas11110 Kas11120 BRI
Lanjutan Tabel 5.NOMOR AKUN NAMA AKUN
11200 Piutang Usaha11210 Piutang Pinjaman11220 Piutang Barang11230 Piutang Toko12000 Aktiva Lainnya12100 Investasi pada KPKRI12200 Investasi pada KPWN13000 Aktiva Tetap13100 Kendaraan Bermotor13110 Ak. Peny. Kendaraan Bermotor13200 Peralatan Kantor13210 Ak. Peny. Peralatan Kantor20000 Kewajiban21000 Kewajiban Lancar21100 Hutang Usaha21200 Hutang Dana Pengurus21300 Hutang Dana Karyawan21400 Hutang Dana Sosial21500 Hutang Dana Wilayah Kerja21600 Hutang Dana Pendidikan21700 Hutang Dana Bagian SHU21800 Hutang Simpanan Sukarela21900 Hutang Jasa Simpanan Sukarela30000 Modal31000 Simpanan Pokok32000 Simpanan Wajib33000 Donasi34000 Cadangan35000 Sisa Hasil Usaha40000 Pendapatan Usaha41000 Pendapatan Simpan Pinjam42000 Penjualan Toko43000 Penjualan Barang44000 Penjualan Kantin50000 Biaya-Biaya51000 HPP Barang Dagangan52000 Biaya Gaji dan Tunjangan Pegawai53000 Biaya Transportasi54000 Biaya Telepon55000 Biaya Perlengkapan Kantor56000 Biaya Penyusutan57000 Biaya Petugas Kebersihan58000 Biaya Honor Pemotong Gaji59000 Biaya Lain-Lain
4.5.3. Neraca Saldo Awal
Pada sheet terdapat kolom nomor akun, nama akun, kelompok
akun dan saldo awal. Nomor dan nama akun merupakan hasil dari
pengklasifikasian yang telah dilakukan. Kelompok akun disesuaikan
dengan masing-masing akun. Saldo awal yang dimaksudkan adalah
saldo awal akun yang berasal dari saldo akhir bulan sebelumnya
ataupun hasil perhitungan transaksi yang telah dilakukan. Dalam
program GMATH-KOPERASI pembentukan nomor dan nama akun
dilakukan bersamaan dengan pencantuman saldo awal. Setelah meng-
input nomor dan nama akun maka selanjutnya mencantumkan saldo
awal apabila akun tersebut memiliki saldo awal. Tampilan set up nomor
akun, nama akun dan saldo awal dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Tampilan set up akun dan saldo awal
4.5.3 Jurnal Umum
Jurnal umum dibuat untuk menuliskan semua transaksi yang
terjadi di Koperasi Mitra Karsa. Transaksi ini akan mempengaruhi dua
atau lebih akun yang ada pada bagian debet dan kredit. Dalam program
GMATH-KOPERASI ini jurnal umum yang telah dibuat akan secara
langsung datanya masuk ke dalam laporan keuangan.
Pada set up jurnal umum ini terdapat beberapa komponen yang
tersedia, antara lain :
1. Judul jurnal yang terdiri dari nama Koperasi Mitra Karsa dan
tanggal periode jurnal tersebut. Nama Koperasi Mitra Karsa dan
tanggal periode akan otomatis ada dan sesuai dengan sheet saldo
awal akun.
2. Terdapat tanggal transaksi yang menginformasikan kapan transaksi
yang dicatat terjadi.
3. Nomor bukti yang berfungsi sebagai tanda atau identitas transaksi
yang sudah tercatat. Untuk pemasukan kas nomor bukti diawali
dengan huruf D (Debet) dan untuk pengeluaran kas diawali dengan
huruf K (Kredit).
4. Kolom nomor dan nama akun, dimana kolom nomor akun yang
dipilih sesuai dengan transaksi yang terjadi dan nama akun akan
otomatis muncul jika nomor akun sudah terpilih. Ketika jumlah
transaksi dimasukkan pada kolom jumlah di debet, maka secara
otomatis kolom jumlah di sisi kredit pun akan memunculkan angka
yang sama.
5. Kolom keterangan merupakan kolom untuk mencatat kegiatan yang
terjadi selama periode tertentu.
6. Sel jumlah total kredit yang akan sama dengan total debet.
7. Ketika melakukan input data, apabila data yang dimasukkan
seimbang pada kolom debet dan kolom kredit maka yang akan
muncul adalah komentar “PEREKAMAN BERHASIL!” dan apabila
kedua sisi tidak seimbang maka yang akan muncul adalah
“JUMLAH TIDAK BALANCE”. Apabila jumlah debet dan kredit
belum balance maka lakukan double klik pada salah satu jumlah
total kredit atau debet. Tampilan set up Jurnal Umum dapat dilihat
pada Gambar 8.
Gambar 8. Tampilan set up jurnal umum
4.5.4 Pembuatan Buku Besar
Pengertian buku besar atau biasa disebut ledger diawali
dengan pengertian akun terlebih dahulu. Akun adalah formulir atau
daftar yang digunakan untuk mencatat perubahan keadaan keuangan
baik itu harta, hutang, modal, atau biaya yang disebabkan oleh semua
transaksi sebuah perusahaan dalam waktu tertentu.
Daftar ini dikumpulkan dan kumpulan itulah yang disebut
buku besar. Tampilan ketika membuka buka besar dapat dilihat pada
Gambar 9. Bagian-bagian dari buku besar ini antara lain adalah :
1. Judul Buku Besar yang terdiri dari nama Koperasi Mitra Karsa,
nama akun dan nomor akun yang dilihat serta tanggal periode jurnal
tersebut. nama Koperasi Mitra Karsa, nama akun dan nomor akun
yang dilihat serta tanggal periode jurnal tersebut akan otomatis ada
dan sesuai dengan sheet saldo awal akun.
2. Nomor akun yang berfungsi sebagai pilihan untuk melihat akun
yang akan dilihat.
3. Nama akun yang otomatis akan keluar ketika kita memilih nomor
akun.
4. Saldo awal yang merupakan informasi awal dari sebuah akun yang
diperoleh dari sheet saldo awal akun.
5. Kolom tanggal transaksi yang merujuk pada tanggal transaksi di
jurnal akan muncul sesuai dengan akun yang dipilih sebelumnya
pada nomor akun lain.
6. Kolom uraian transaksi pun akan muncul secara otomatis ketika
nomor akun dipilih.
7. Kolom debet dan kredit merupakan kolom nilai transaksi yang
dilakukan per transaksi yang merujuk pada jurnal. Debet atau kredit
yang diisi sesuai dengan transaksi yang dipilih, pada saat transaksi
terjadi akun tersebut berada pada posisi kredit atau debet.
8. Kolom saldo merupakan hasil penjumlahan dari saldo transaksi
sebelumnya ditambah transaksi yang terjadi pada kolom debet dan
dikurangi pada kolom kredit.
9. Total merupakan hasil pengurangan dari kolom debet dan kolom
kredit.
Gambar 9. Tampilan membuka buku besar
4.5.5 Pembuatan Laporan Keuangan
a. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi dapat menjelaskan tentang penghasilan,
biaya dan selisih keduanya dalam sebuah perusahaan dalam waktu
tertentu. Laporan ini menunjukkan untung atau ruginya sebuah
perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Pada laporan Laba Rugi ini terdapat unsur-unsur kolom
keterangan yang memuat akun-akun terpengaruh di dalam laporan
laba rugi. Akun-akun yang termasuk dalam laporan laba rugi adalah
akun pendapatan dan akun biaya.
Dari hasil perhitungan pada form ini, nilai pada akhir
periode akan ditransfer pada form laporan Laba Rugi yang akan
dipublikasikan pada pihak eksternal Koperasi Mitra Karsa.
Tampilan ketika membuka Laporan Laba Rugi dapat dilihat pada
Gambar 10.
Gambar 10. Tampilan membuka laporan laba rugi
b. Laporan Neraca
Salah satu laporan keuangan yang dibuat di akhir tahun
adalah neraca (balance sheet), yakni sebuah laporan yang
menjelaskan posisi harta, hutang dan modal sebuah perusahaan pada
waktu tertentu. Akun-akun yang terlibat dalam neraca merupakan
akun harta dengan nomor 1, akun hutang dengan nomor akun 2 dan
modal dengan nomor akun 3.
Ada dua kelompok besar yaitu kelompok passiva pada sisi
kanan dan kelompok aktiva pada sisi kiri dan kedua sisi ini harus
sama total akhirnya pada awal periode dan akhir periode.
Unsur-unsur yang terdapat pada laporan neraca yang dibuat
adalah sebagai berikut :
1. Sisi kiri atau sisi aktiva terdiri dari nama aktiva lancar dan
aktiva tetap. Akun – akun yang terdapat pada aktiva lancar
ditandai dengan nomor akun 11100 seperti akun kas, akun bank
BRI dan lainnya. Sedangkan untuk aktiva tetap ditandai dengan
nomor 13000 seperti kendaraan dan peralatan
2. Sisi kanan atau passiva terdiri dari kelompok hutang yang
merupakan akun-akun yang berangka nomor 2 serta kelompok
ekuitas atau modal dengan nomor akun 3.
3. Untuk nilai laba periode berjalan pada kolom periode berjalan di
form neraca akan otomatis muncul yang diperoleh dari laporan
laba rugi pada periode yang sama.
Nilai pada kolom akhir periode pada form neraca ini, akan
ditransfer pada form neraca yang akan digunakan untuk laporan
keuangan ke pihak eksternal Koperasi Mitra Karsa. Form neraca ini
terdiri dari :
1. Judul neraca yang terdiri dari nama koperasi dan tanggal periode
neraca tersebut. Nama Koperasi dan tanggal periode akan
otomatis ada karena sudah dilakukan penyettingan.
2. Nomor dan nama akun ditulis secara manual dan disesuaikan
dengan form neraca pada sheet sebelumnya.
3. Saldo pada form ini akan otomatis muncul dan sesuai dengan
nilai akhir periode pada form neraca pada sheet sebelumnya.
Tampilan ketika membuka Laporan Neraca dapat dilihat
pada Gambar 11.
Gambar 11. Tampilan membuka neraca
Ada beberapa bagan sistem akuntansi yang tidak dibuat
seperti laporan arus kas, pengelolaan persediaan dan laporan ekuitas
modal. Hal ini disebabkan pihak Koperasi Mitra Karsa tidak
membutuhkannya untuk saat ini karena pihak Koperasi Mitra Karsa
masih dalam tahap pembelajaran menggunakan GMATH-KOPERASI,
sehingga sistem yang dibuat terbatas. Pihak koperasi menginginkan
suatu penelitian tersendiri untuk sistem pengelolaan persediaan. Hal ini
dikarenakan Koperasi Mitra Karsa menjual berbagai macam barang
kebutuhan sehari-hari, sehingga untuk jenis-jenis produknya juga
banyak. Oleh karena itu, diperlukan penelitian tersendiri dalam
pengelolaan persediaan khususnya untuk unit usaha toko.
4.6. Penerapan Sistem Akuntansi
Setelah sistem akuntansi dibuat, sistem tersebut diterapkan di
Koperasi Mitra Karsa. Nomor dan nama akun terlebih dahulu telah dibuat
dengan menyesuaikan aktivitas transaksi yang terjadi di Koperasi Mitra
Karsa. Kegiatan transaksi yang terjadi didapat dari hasil wawancara dengan
pihak manajemen Koperasi Mitra Karsa. Setelah itu, akun-akun yang telah
ada diklasifikasikan ke dalam sheet neraca dan laporan laba rugi.
Setelah semua yang harus diisi secara manual terisi, yang dilakukan
selanjutnya adalah mengisi saldo awal. Pada penelitian ini, yang akan
menjadi contoh penerapan adalah transaksi bulan Januari 2009. Hal ini
dikarenakan informasi saldo awal diperoleh dari saldo Akhir bulan Desember
2008 yang terdapat pada laporan keuangan Koperasi Mitra Karsa pada Rapat
Anggota Tahunan Tahun Buku 2008. Data Saldo Awal akun disertai nomor
dan nama akun untuk bulan Januari 2009 dapat dilihat pada Lampiran 2.
Selanjutnya adalah pencatatan transaksi yang terjadi pada bulan
Januari 2009. Data ini diambil berdasarkan buku harian kas masuk dan buku
harian kas keluar yang dibuat oleh pihak manajemen Koperasi Mitra Karsa.
Akan tetapi, terdapat beberapa kendala dalam pencatatan transaksi pada
jurnal umum karena transaksi yang dicatat tidak rinci. Data pemasukan yang
dimiliki oleh Koperasi Mitra Karsa hanya sebatas jumlah uang yang masuk
dan keterangan yang singkat dari mana uang tersebut masuk. Contohnya
penjualan dari toko tidak disebutkan barang-barang apa yang terjual hanya
dicatat jumlah dari penjualan toko saja secara tunai, sehingga untuk
perhitungan harga pokoknya pun tidak dapat dihitung secara akurat. Selain itu
pula ada transaksi kas keluar yang belum tercatat pada buku harian kas
keluar. Hal yang menyebabkan data tersebut tidak rinci dan akurat adalah
kuitansi transaksi yang tidak disimpan rapi. Pada aktiva tetap pun belum ada
beban penyusutan sehingga dilakukan terlebih dahulu perhitungan
penyusutan secara manual. Faktor yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan jumlah beban penyusutan setiap periode adalah biaya awal
aktiva tetap, estimasi nilai sisa pada akhir umur manfaat dan umur manfaat
yang diperkirakan. Yang dimaksud estimasi nilai sisa adalah nilai sisa aktiva
tetap pada akhir umur manfaatnya yang harus diestimasi pada saat aktiva
tersebut mulai dipakai sedangkan umur manfaat adalah umur manfaat yang
harus dietsimasi pada saat aktiva tersebut mulai digunakan. Perhitungan
akumulasi penyusutan pada aktiva tetap ini menggunakan metode garis lurus
(straight line method). Rumusnya adalah sebagai berikut :
Biaya Penyusutan = Biaya Awal – Estimasi Nilai Sisa
Estimasi Umur Manfaat
Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang
sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. Hasil
perhitungan beban penyusutan aktiva tetap Koperasi Mitra Karsa pada bulan
Januari 2009 dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Koperasi Mitra Karsa Bulan
Januari 2009
Keterangan Biaya Awal EstimasiNilai Sisa
UmurManfaat(Bulan)
BebanPenyusutan
(Bulan)KendaraanBermotor
Rp. 200.000 Rp. 50.000 24 Rp. 6.250
Peralatan :1. Komputer2. Etalase3. Mesin
Pendingin4. Meja dan
Kursi
Rp. 4.200.000Rp. 600.000Rp. 1.000.000Rp. 910.930
Rp. 1.500.000Rp. 100.000Rp. 400.000Rp. 300.000
24242424
Rp. 112.500Rp. 20.833,33Rp. 16.666,67Rp. 25.455,42
Jumlah Rp. 6.910.930 Rp. 181.705,42Sumber : Data yang diolah, 2009.
Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa biaya penyusutan aktiva tetap
Koperasi Mitra Karsa bulan Januari 2009 adalah sebesar Rp. 181.705,42. Bila
biaya penyusutan ini dijurnal akan mempengaruhi laba rugi yang akan
mengurangi nilai pendapatan usaha. Jurnal umum bulan Januari 2009 untuk
Koperasi Mitra Karsa dapat dilihat pada Lampiran 3. Di bawah ini beberapa
transaksi yang terjadi dan akun yang dipengaruhinya.
Tabel 7. Jenis-jenis TransaksiKeterangan Debet KreditPenjualan Kas
HPPPenjualan barang dagangPersediaan barang dagang
Pembelian barang dagang Persediaan barangdagang
Kas
Pinjaman anggota Piutang Pinjaman KasSetoran simpanan pokokdan wajib
Kas Simpanan PokokSimpanan Wajib
Setelah semua transaksi dimasukkan di Jurnal Umum maka akan
secara otomatis semua data yang dibutuhkan pada masing-masing sheet (buku
besar, neraca, laporan laba rugi) akan terisi. Dari penerapan ini maka
dihasilkan data pada bulan Januari 2009 sebagai berikut :
1. Total pada jurnal umum baik dari sisi kredit dan debet adalah
Rp. 353.683.176,42.
2. Pada buku besar, kita dapat melihat lebih rinci transaksi yang terjadi dan
mempengaruhi suatu akun. Buku besar untuk akun kas pada Koperasi
Mitra Karsa di bulan Januari 2009 dapat dilihat pada Lampiran 4.
3. Pada laporan laba rugi jumlah pendapatan usaha yang diperoleh pada
bulan Januari 2009 adalah Rp. 63.531.291 Sedangkan jumlah harga pokok
penjualan senilai Rp. 40.513.885 dan total biaya yang ada senilai Rp.
3.275.233,42. Maka total laba yang diperoleh pada Januari 2009 adalah
Rp. 19.742.172,58. Untuk bulan Januari 2009 tidak terdapat nilai pajak.
Laporan laba rugi Koperasi Mitra Karsa untuk bulan Januari 2009 dapat
dilihat pada Lampiran 5.
4. Nilai neraca pada awal periode (1 Januari 2009) baik dari sisi aktiva dan
passiva berjumlah Rp. 698.216.613. Jumlah itu terdiri dari aktiva lancar
yang berjumlah Rp. 646.479.777 aktiva lain-lain berjumlah Rp.
45.125.906 dan aktiva tetapnya senilai Rp. 6.910.930 serta pada sisi
passiva terdiri dari jumlah hutang senilai Rp. 184.458.714 dan jumlah
ekuitas yang ada senilai Rp. 513.757.899. Neraca saldo awal (1 Januari
2009) dapat dilihat pada Lampiran 6. Untuk neraca pada akhir periode
berjalan (31 Januari 2009) nilai neraca baik aktiva dan passiva senilai
Rp. 748.545.885,58. Jumlah itu terdiri dari aktiva lancar yang berjumlah
Rp. 696.690.755 aktiva lain-lain berjumlah Rp. 45.125.906 dan aktiva
tetapnya senilai Rp. 6.729.224,58. Pada sisi passiva terdiri dari jumlah
hutang senilai Rp. 212.755.314 dan jumlah ekuitas senilai
Rp. 535.790.571.
Hasil penerapan sistem yang ada dapat dilihat pada neraca akhir
bulan Januari 2009 terjadi peningkatan. Hal ini dapat dibandingkan dari data
pada awal periode (1 Januari 2009) dengan periode akhir (31 Januari 2009).
Pada awal periode total yang diperoleh adalah Rp. 698.216.613 dan pada
akhir periode nilai neraca adalah Rp. 748.545.885,58. Terjadi peningkatan
senilai Rp. 50.329.272,58. Dapat dilihat bahwa kas terjadi peningkatan dari
Rp. 454.493 menjadi Rp. 1.117.507 ada peningkatan sebesar Rp. 663.014
(selisihnya). Nilai neraca bertambah karena jumlah anggota bertambah
sehingga simpanan anggota yang berupa simpanan pokok dan wajib pun
meningkat dan menambah modal dan otomatis meningkatkan nilai kas.
Piutang anggota juga naik secara signifikan terutama piutang pinjaman dan
piutang barang sehingga mengurangi persediaan barang dagangan. Neraca
Koperasi Mitra Karsa per 31 Januari 2009 dapat dilihat pada Lampiran 7.
4.7. Penilaian Keefektifan dan Keefisienan Program GMATH-KOPERASI
Untuk menilai keefektifan dan keefisienan dalam pencatatan
keuangan menggunakan program GMATH-KOPERASI dibandingkan
dengan pencatatan secara manual maka disebarkan kuesioner pada pihak
manajemen Koperasi Mitra Karsa. Kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 8.
Dimana jawaban dari kriteria pertanyaan menggunakan skala likert 1 – 3
yaitu nomor 1 untuk pernyataan “ya”, nomor 2 untuk pernyataan “tidak” dan
nomor 3 untuk pernyataan “tidak tahu/ragu-ragu”. Kriteria pertanyaan
menyangkut efektivitas dan efisiensi dari penggunaan program GMATH-
KOPERASI dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Kriteria Efektivitas dan Efisiensi Penggunaan ProgramGMATH-KOPERASI
KriteriaPertanyaan Efektif Efisien
Kemudahan pencatatan transaksi Keakuratan pencatatan transaksi Keteraturan dan kerapian pencatatan transaksi Kemudahan penyusunan laporan keuangan Keefisienan pencatatan Keefektifan pencatatan Kemudahan informasi keuangan Tampilan lebih bagus Tingkat kesalahan pencatatan lebih kecil Meningkatkan Kinerja Keuangan
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menunjukkan perbandingan
pencatatan transaksi dengan menggunakan program GMATH-KOPERASI
dibanding pencatatan transaksi secara manual pada Koperasi Mitra Karsa
yang dilihat dari sisi keefektifan dan keefisienan pencatatan transaksi. Grafik
kuesioner hasil penilaian keefektifan dan keefisienan penggunaan program
GMATH-KOPERASI dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Grafik kuesioner
Grafik kuesioner tersebut menunjukkan bahwa rata-rata responden
memberikan penilaian dengan menggunakan program GMATH-KOPERASI,
pencatatan dan pelaporan keuangan Koperasi Mitra Karsa lebih baik
dibandingkan pencatatan secara manual yang selama ini digunakan oleh
Koperasi Mitra Karsa. Pada kriteria kemudahan pencatatan transaksi
sebanyak 60 persen menjawab “ya”, 20 persen menjawab “tidak” dan 20
persen menjawab “Tidak Tahu/Ragu-Ragu”. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar responden menganggap pencatatan transaksi dengan program
GMATH-KOPERASI lebih mudah.
Pada kriteria keakuratan pencatatan transaksi sebanyak 80 persen
responden menjawab “ya” sedangkan 20 persen menjawab “tidak tahu/ragu-
ragu”. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menganggap
pencatatan transaksi dengan program GMATH-KOPERASI lebih akurat.
Pada kriteria keteraturan dan kerapian pencatatan transaksi sebagian besar
responden sebanyak 60 persen menjawab “ya” sedangkan 20 persen
menjawab “tidak dan 20 persen menjawab “tidak tahu”. Hal ini juga
menunjukkan bahwa sebagian besar responden yakni sebanyak 60 persen
menganggap pencatatan transaksi dengan program GMATH-KOPERASI
lebih teratur dan rapi. Untuk kriteria kemudahan penyusunan laporan
keuangan, keefisienan, keefektifan, dan tingkat kesalahan pencatatan
transaksi lebih kecil seluruh responden menjawab pernyataan “ya”. Hal
tersebut menunjukkan bahwa seluruh responden menganggap bahwa
pencatatan transaksi dengan program GMATH-KOPERASI memudahkan
dalam penyusunan laporan keuangan, lebih efektif, efisien dan tingkat
kesalahan transaksi lebih kecil.
Pada kriteria kemudahan informasi keuangan sebagian besar
responden yakni sebanyak 80 persen menjawab “ya” sedangkan sebanyak 20
persen menjawab “tidak tahu/ragu-ragu”. Dari hasil pernyataan tersebut
menunjukkan sebagian besar responden menganggap pencatatan transaksi
dengan program GMATH-KOPERASI memudahkan untuk
menginformasikan keuangan koperasi kepada pihak manajemen Koperasi
Mitra Karsa. Untuk kriteria tampilan lebih bagus sebanyak 60 persen
menjawab “ya” dan 40 persen menjawab “tidak”. Hal tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar responden menganggap bahwa tampilan program
GMATH-KOPERASI lebih bagus dibanding tampilan pencatatan secara
manual. Sedangkan untuk kriteria meningkatkan kinerja keuangan sebanyak
40 persen responden menjawab “ya”, 20 persen menjawab “tidak” dan 40
persen menjawab “tidak tahu/ragu-ragu. Meskipun pernyataan “ya” dan
pernyataan “tidak tahu/ragu-ragu” memiliki persentase yang sama yakni
masing-masing sebanyak 40 persen, namun secara keseluruhan dari sepuluh
kriteria diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden rata-rata
menganggap dengan menggunakan program GMATH-KOPERASI
pencatatan keuangan Koperasi Mitra Karsa lebih baik, efektif dan efisien
dibandingkan pencatatan secara manual yang selama ini dilakukan oleh
Koperasi Mitra Karsa.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa :
a. Transaksi-transaksi yang sering terjadi pada Koperasi Mitra Karsa antara
lain penjualan, pinjaman anggota, penerimaan simpanan anggota, cicilan
pinjaman dan pembayaran gaji. Koperasi Mitra Karsa belum menggunakan
sistem akuntansi yang baku, laporan keuangan yang ada hanya berupa buku
harian kas masuk dan kas keluar.
b. Proses pembentukan sistem akuntansi di Koperasi Mitra Karsa dimulai dari
pengklasifikasian akun, pembentukan form neraca saldo awal, jurnal
umum, buku besar dan laporan laba rugi dan neraca. Model sistem yang
dibuat disesuaikan dengan transaksi keuangan Koperasi Mitra karsa, antara
lain (1) Neraca Saldo Awal, (2) Jurnal Umum, (3) Buku Besar, (4) Laporan
Laba Rugi, dan (5) Neraca. Dalam pembentukan sistem akuntansi ini
menggunakan program GMATH-KOPERASI.
c. Penerapan yang telah dilakukan berdasarkan data yang ada pada bulan
Januari 2009 dihasilkan total nilai transaksi Rp. 353.683.176,42. Sisa Hasil
Usaha atau laba yang dihasilkan sebesar Rp. 19.742.172,58 dan pada
neraca per 31 Januari 2009 posisi aktiva dan passiva yang dihasilkan
sebesar Rp. 748.545.885,58.
d. Penilaian keefektifan dan keefisienan pencatatan keuangan Koperasi Mitra
Karsa dengan menggunakan Program GMATH-KOPERASI yang
dilakukan melalui penyebaran kuesioner pada pihak Koperasi Mitra Karsa
disimpulkan bahwa rata-rata responden berpendapat dengan menggunakan
program GMATH-KOPERASI, pencatatan dan pelaporan keuangan
Koperasi Mitra Karsa lebih baik dibandingkan pencatatan secara manual
yang selama ini digunakan oleh Koperasi Mitra Karsa.
2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya dan saran
untuk Koperasi Mitra Karsa dalam membangun sistem akuntansi bagi
Koperasi Mitra Karsa antara lain :
a. Model sistem akuntansi yang telah dibuat, dapat dikembangkan dengan
menambahkan laporan arus kas, pengelolaan persediaan dan laporan
ekuitas modal.
b. Pada buku harian kas pemasukan penjualan toko, nama produknya dicatat
dengan rinci agar persediaan barang dagang bisa dikontrol dengan baik.
Selain itu, kuitansi-kuitansi pengeluaran kas agar disimpan dengan baik,
sehingga pada saat penggunaan model sistem akuntansi, informasi yang
dihasilkan lebih akurat.
c. Sebaiknya pihak Koperasi Mitra Karsa dapat melanjutkan penggunaan
sistem akuntansi yang telah dibuat untuk periode selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, P dan N Widiyanti. 2003. Dinamika Koperasi. Penerbit PT. BinaAdiaksara bekerjasama dengan PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Arifin, J dan Wicaksono. 2006. Komputer Akuntansi dengan MicrosoftExcel. Elex Media Computindo, Jakarta.
Chairul, M. 2002. Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang. Grasindo.Jakarta.
Deperindagkop. 2009. Jumlah Koperasi Bogor tahun 2009.
Ervilla, P. 2009. Analisis Perumusan dan Penerapan Sistem AkuntansiPada Usaha Kecil Menengah Studi Kasus UKM Waroeng CokelatBogor. Skripsi Pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi danManajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Fansuri. 2006. Analisis Perumusan dan Penerapan Sistem Akuntansi padaStudi Kasus UKM OZI Aircraft Bogor. Skripsi pada DepartemenManajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut PertanianBogor, Bogor.
Sitio, A dan H. Tamba. 2001. Koperasi : Teori dan Praktek. Erlangga.Jakarta.
Utami, P. N. 2007. Perumusan dan Penerapan Sistem Informasi AkuntansiUntuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan. Skripsi pada DepartemenManajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut PertanianBogor, Bogor.
Warren, S. C. 2006. Accounting : Pengantar Akuntansi. Salemba empat,Jakarta.
Wahyono, T. 2009. Membuat Sendiri Program Akuntansi. PT. Elex MediaKomputindo. Jakarta.
http://www.e-dukasi.com/2009http://www.google.com/2009http://www.mediaindonesia.com/2009http://www.ridhoassegaf.com/2006http://www.sinarharapan.com/2009
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara
I. Daftar Pertanyaan Profil Koperasi
1. Nama koperasi?
2. Nama pemilik?
3. Tahun berapa koperasi ini didirikan?
4. Apa tujuan koperasi didirikan?
5. Produk apa saja yang dijual oleh koperasi ini?
6. Bagaimana pemasaran yang dilakukan?
7. Berapa jumlah karyawan?
II. Identifikasi Pencatatan
1. Data keuangan apa saja yang dimiliki oleh koperasi?
2. Apakah koperasi mengetahui sistem akuntansi?
3. Apakah ada sistem akuntansi di koperasi ini? Seperti apa sistem akuntansi
yang ada?
4. Sistem akuntansi yang seperti apa yang dibutuhkan koperasi saat ini?
5. Apakah berkeinginan menerapkan sistem akuntansi pada perusahaan ini?
III. Identifikasi Kondisi Keuangan
A. Aktiva (Harta)
1. Bagaimana transaksi penjualan dilaksanakan?
2. Apakah dalam bertransaksi sering menggunakan uang kas atau uang
tunai?
3. Apakah koperasi melakukan penjualan barang jadi?
4. Apa saja fasilitas kredit yang ditawarkan pada anggota koperasi?
5. Apakah koperasi sering melakukan pembelian peralatan kantor?
6. Apakah koperasi memiliki aktiva tetap seperti bangunan, kendaraan,
ataupun yang lainnya?
Lanjutan Lampiran 1.B. Hutang
1. Apakah koperasi sering melakukan transaksi pembelian secara kredit?
2. Apakah koperasi melakukan pembayaran pajak penjualan?
3. Apakah koperasi meminjam uang di Bank atau di lembaga lain sebagai
modal?
C. Modal
1. Apakah modal koperasi ini merupakan modal sendiri?
2. Apakah pemilik sering melakukan penarikan tunai dari koperasi untuk
keperluan sendiri?
3. Apakah keuntungan yang diperoleh dijadikan modal untuk kegiatan
koperasi selanjutnya?
D. Pendapatan dan Harga Pokok
1. Pendapatan koperasi selama ini berasal dari aktivitas penjualan apa
saja?Apakah barang setengah jadi atau barang jadi?
2. Apakah selama ini koperasi menghitung harga pokok produksi dari
barang yang dijual?
3. Apakah selama ini koperasi menghitung harga pokok penjualan dari
barang yang dijual?
4. Apakah koperasi sering menerima pengembalian barang dari
pelanggan karena alasan tertentu?
E. Beban-Beban
1. Beban operasional apa saja yang sering dibayarkan koperasi selama
aktivitas operasional berlangsung? Sebutkan!
2. Apakah koperasi juga sering membayar beban selain beban
operasional? Sebutkan!
IV. Identifikasi Aktivitas Pendukung1. Apa saja nama pemasok pelanggan dari koperasi ini?
2. Siapa anggota koperasi ini?
3. Bagaimana struktur organisasi koperasi ini?
4. Berapa jumlah karyawan koperasi?
Lampiran 2. Saldo Awal Koperasi Mitra Karsa Bulan Januari 2009
KOPERASI MITRA KARSADaftar Akun dan Saldo Awal Januari 2009
NO. AKUN NAMA AKUN KELOMPOK DEBET KREDIT
10000 AKTIVA Aktiva Lancar
11000 AKTIVA LANCAR Aktiva Lancar11100 KAS DAN SETARA KAS Aktiva Lancar
11110 KAS Aktiva Lancar 454,493.00
11120 BRI Aktiva Lancar 7,806,950.0011200 PIUTANG USAHA Aktiva Lancar
11210 PIUTANG PINJAMAN Aktiva Lancar 426,989,550.00
11220 PIUTANG BARANG Aktiva Lancar 120,264,269.00
11230 PIUTANGTOKO Aktiva Lancar 64,251,175.00
11300 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN Aktiva Lancar 26,713,340.00
12000 AKTIVA LAIN-LAIN Aktiva Lain - lain
12100 INVESTASI PADA PKPRI Aktiva Lain - lain 40,125,906.00
12200 INVESTASI PADA KPWN Aktiva Lain - lain 5,000,000.00
13000 AKTIVA TETAP Aktiva Tetap berwujud
13100 KENDARAAN BERMOTOR Aktiva Tetap berwujud 200,000.00
13110AK. PENYUSUTAN KENDARAANBERMOTOR Aktiva Tetap berwujud
13200 PERALATAN Aktiva Tidak berwujud 6,410,930.00
13210 AK. PENYUSUTAN PERALATAN Aktiva Tetap berwujud
20000 KEWAJIBAN Hutang Lancar
21000 KEWAJIBAN LANCAR Hutang Lancar
21100 HUTANG USAHA Hutang Lancar 4,396,563.00
21200 HUTANG DANA PENGURUS Hutang Lancar 945,618.00
21300 HUTANG DANA KARYAWAN Hutang Lancar 935,259.00
21400 HUTANG DANA SOSIAL Hutang Lancar 9,622,405.00
21500 HUTANG DANA WILAYAH KERJA Hutang Lancar 13,399,339.00
21600 HUTANG DANA PENDIDIKAN Hutang Lancar 14,556,769.00
21700 HUTANG DANA BAGIAN SHU Hutang Lancar 30,042,153.00
21800 HUTANG SIMPANAN SUKARELA Hutang Lancar 97,670,804.00
21900 HUTANG JASA SSR Hutang Lancar 12,889,804.00
30000 MODAL Modal31000 SIMPANAN POKOK Modal 12,243,000.00
32000 SIMPANAN WAJIB Modal 232,560,832.00
33000 DONASI Modal 328.00
34000 CADANGAN Modal 186,258,488.0035000 SISA HASIL USAHA TAHUN LALU Modal 82,695,251.00
40000 PENDAPATAN USAHA Pendapatan Penjualan/Jasa
41000 PENDAPATAN SIMPAN PINJAM Pendapatan Penjualan/Jasa
42000 PENJUALAN TOKO Pendapatan Penjualan/Jasa
43000 PENJUALAN BARANG Pendapatan Penjualan/Jasa
Lampiran 2. Saldo Awal Koperasi Mitra Karsa Bulan Januari 2009
KOPERASI MITRA KARSADaftar Akun dan Saldo Awal Januari 2009
NO. AKUN NAMA AKUN KELOMPOK DEBET KREDIT
44000 PENJUALAN KANTIN Pendapatan Penjualan/Jasa
50000 BIAYA-BIAYA Beban Administrasi & Umum
51000 HPP BARANG DAGANGAN Beban Administrasi & Umum
52000 BIAYA GAJI DAN TUNJANGANPEGAWAI Beban Administrasi & Umum
53000 BIAYA TRANSPORTASI Beban Administrasi & Umum
54000 BIAYA TELEPON Beban Administrasi & Umum55000 BIAYA PERLENGKAPAN KANTOR Beban Administrasi & Umum
56000 BIAYA PENYUSUTAN Beban Administrasi & Umum
57000 BIAYA PETUGAS KEBERSIHAN Beban Administrasi & Umum
58000 BIAYA HONOR PEMOTONG GAJI Beban Administrasi & Umum
59000 BIAYA LAIN-LAIN Beban Administrasi & Umum
Lampiran 3. Jurnal Umum Koperasi Mitra Karsa Bulan Januari 2009
KOPERASI MITRA KARSA
Periode 01 Januari 2009 – 31 Januari 2009
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Akun Debet Kredit
05/01/2009 KAS D-01/2009-021 11110 50,000.00
SIMPANAN POKOK 31000 25,000.00
SIMPANAN WAJIB 32000 5,000.00
HUTANG SIMPANAN SUKARELA 21800 20,000.00
setoran simpanan
05/01/2009 KAS D-01/2009-022 11110 40,000.00
PIUTANG TOKO 11230 40,000.00
cicilan piutang toko
05/01/2009 KAS D-01/2009-023 11110 500,000.00
HUTANG SIMPANAN SUKARELA 21800 500,000.00
setoran simpanan sukarela
05/01/2009 KAS D-01/2009-024 11110 115,000.00
PIUTANG PINJAMAN 11210 115,000.00
cicilan piutang pinjaman
05/01/2009 KAS D-01/2009-025 11110 165,000.00
PIUTANG BARANG 11220 165,000.00
cicilan piutang barang
05/01/2009 KAS D-01/2009-026 11110 1,098,000.00
PENJUALAN TOKO 42000 1,098,000.00
penjualan
05/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-002 51000 933,725.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 933,725.00
penjualan
05/01/2009 KAS D-01/2009-027 11110 80,300.00
PENJUALAN KANTIN 44000 80,300.00
penjualan
05/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-038 11210 100,000.00
KAS 11110 100,000.00
pinjaman anggota
05/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-039 11210 200,000.00
KAS 11110 200,000.00
pinjaman anggota
06/01/2009 KAS D-01/2009-001 11110 11,270,900.00
SIMPANAN POKOK 31000 50,000.00
SIMPANAN WAJIB 32000 269,000.00
PIUTANG PINJAMAN 11210 6,670,000.00
PENDAPATAN SIMPAN PINJAM 41000 1,223,250.00
PIUTANG BARANG 11220 1,822,400.00
PIUTANG TOKO 11230 1,236,250.00
setoran potongan gaji sekretariat
06/01/2009 BIAYA PETUGAS KEBERSIHAN K-01/2009-001 57000 100,000.00
KAS 11110 100,000.00
honor petu gas kebersihan
Lanjutan Lampiran 3.
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Akun Debet Kredit06/01/2009 PIUTANG PINJAMAN
KAS
pinjaman anggota
K-01/2009-002 11210
11110
2,400,000.002.400.000,00
06/01/2009 KAS
PIUTANG PINJAMAN
cicilan piutang pinjaman
D-01/2009-028 11110
11210
200,000.00200.000.00
06/01/2009 KAS D-01/2009-029 11110 37,000.00PIUTANG BARANG 11220 37,000.00cicilan piutang barang
06/01/2009 KAS D-01/2009-030 11110 200,000.00PIUTANG PINJAMAN 11210 200,000.00cicilan piutang pinjaman
06/01/2009 KAS D-01/2009-031 11110 195,000.00PIUTANG BARANG 11220 195,000.00cicilan piutang barang
06/01/2009 KAS D-01/2009-032 11110 307,500.00PIUTANG PINJAMAN 11210 300,000.00PENDAPATAN SIMPAN PINJAM 41000 7,500.00cicilan dan jasa piutang pinjaman
06/01/2009 KAS D-01/2009-033 11110 750,000.00PIUTANG BARANG 11220 750,000.00cicilan piutang barang
06/01/2009 KAS D-01/2009-034 11110 109,000.00PIUTANG BARANG 11220 109,000 .00cicilan piutang barang
06/01/2009 KAS D-01/2009-035 11110 442,200.00PENJUALAN TOKO 42000 442,200.00penjualan
06/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-003 51000 375,870.00PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 375,870.00penjualan
06/01/2009 KAS D-01/2009-036 11110 113,200.00PENJUALAN KANTIN 44000 113,200.00penjualan
06/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN D-01/2009-040 11300 1,284,000.00KAS 11110 1,284,000.00persediaan barang dagangan
06/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-041 11300 136,216.00KAS 11110 136,216.00persediaan barang dagangan
06/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN D-01/2009-042 11300 690,850.00KAS 11110 690,850.00persediaan barang dagangan
06/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-043 11210 200,000.00KAS 11110 200,000.00pinjaman anggota
06/01/2009 BIAYA HONOR PEMOTONG GAJI K-01/2009-044 58000 25,000.00KAS 11110 25,000.00honor pemotong gaji
06/01/2009 HUTANG USAHA K-01/2009-045 21100 660,000.00KAS 11110 660,000.00
06/01/2009 PERALATAN K-01/2009-046 13200 300,000.00KAS 11110 300,000.00peralatan
Lanjutan Lampiran 3.
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Akun Debet Kredit
06/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-047 11300 211,000.00
KAS 11110 211,0000.00
Persediaan barang dagangan
06/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-073 11210 130,000.00
KAS 11110 130,000.00
pinjaman anggota
06/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-001 11220 200,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 200,000.00
penjualan
06/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-023 51000 160,000.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 160,000.00
penjualan
06/01/2009 KAS D-01/2009-002 11110 29,537,237.00
SIMPANAN POKOK 31000 75,000.00
SIMPANAN WAJIB 32000 690,000.00
HUTANG SIMPANAN SUKARELA 21800 2,120,000.00
PIUTANG PINJAMAN 11210 14.929.032.00
PENDAPATAN SIMPAN PINJAM 41000 2,528,904.00PIUTANG BARANG 11220 5,024,300.00PIUTANG TOKO 11230 4,170,001.00
setoran potongan gaji P3HKA
06/01/2009 KAS D-01/2009-003 11110 21,813,351.00
SIMPANAN POKOK 31000 25,000.00
SIMPANAN WAJIB 32000 535,000.00
HUTANG SIMPANAN SUKARELA 21800 165,000.00
PIUTANG PINJAMAN 11210 10,621,430.00
PENDAPATAN SIMPAN PINJAM 41000 2,179,237.00
PIUTANG BARANG 11220 4,029,400.00
PIUTANG TOKO 11230 4,258,284.00
setoran potongan gaji P3HH
06/01/2009 BIAYA GAJI DAN TUNJ. PEGAWAI K-01/2009-036 52000 2,400,000.00
KAS 11110 2,400,000.00
Biaya gaji
06/01/2009 BIAYA HONOR PEMOTONG GAJI K-01/2009-037 58000 25,000.00
KAS 11110 25,000.00
honor pemotong gaji
06/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-003 11210 100,000.00
KAS 11110 100,000.00
pinjaman anggota
06/01/2009 SIMPANAN POKOK K-01/2009-004 31000 25,000.00
KAS 11110 25,000.00
07/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-005 11210 6,500,000.00
KAS 11110 6,500,000.00
pinjaman anggota
07/01/2009 BIAYA PERLENGKAPAN KANTOR K-01/2009-006 55000 250,000.00
KAS 11110 250,000.00
perlengkapan
Lanjutan Lampiran 3.
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Akun Debet Kredit
07/01/2009 KAS D-01/2009-005 11210 1,000,000,00
PIUTANG PINJAMAN 11110 1,000,000.00
Cicilan piutang pinjaman
07/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-007 11210 9,500,000.00
KAS 11110 9,500,000.00pinjaman anggota
07/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-008 11210 170,000.00
KAS 11110 170,0000.00
Persediaan barang dagangan
07/01/2009 BIAYA HONOR PEMOTONG GAJI K-01/2009-009 58000 25,000.00
KAS 11110 25,000.00
honor pemotong gaji
07/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-010 11300 7,370,000.00
KAS 11110 7,370,000.00
Persediaan barang dagangan
07/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-011 11210 7,900,000.00
KAS 11110 7,900,000.00
pinjaman anggota
07/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-012 11300 1,260,000.00
KAS 11110 1,260,000.00
Persediaan barang dagangan
07/01/2009 KAS D-01/2009 -037 11110 575,000.00
PIUTANG PINJAMAN 11210 500,000.00
PENDAPATAN SIMPAN PINJAM 41000 75,000.00
cicilan dan jasa piutang pinjaman
07/01/2009 KAS D-01/2009-038 11110 75,000,00
PIUTANG BARANG 11120 75,000.00
Cicilan piutang barang
07/01/2009 KAS D-01/2009-039 11110 700,900,00
PENJUALAN TOKO 42000 700,900.00
penjualan
07/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-004 51000 595,765.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 595,765.00
penjualan
07/01/2009 KAS D-01/2009-040 11110 98,500,00
PENJUALAN KANTIN 44000 98,500.00
penjualan
07/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-048 11300 177,700.00
KAS 11110 177,700.00
07/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-049 11210 100,000.00
KAS 11110 100,000.00
07/01/2009 HUTANG USAHA K-01/2009-050 21100 1,155,000.00
KAS 11110 1,155,000.00
07/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-002 11220 960,000.00
PENJUALAN BARANG 11110 960,000.00
penjualan
Lanjutan Lampiran 3.
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Akun Debet Kredit
07/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-024 51000 768,000.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 768,000.00
persediaan barang dagangan
07/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-003 11220 1,836,000.00
PENJUALAN BARANG 11110 1,836,000.00
penjualan
07/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-025 51000 1,468,800.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 1,468,800.00
persediaan barang dagangan
07/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-004 11220 1,836,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 1,836,000.00
penjualan
07/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-026 51000 1,468,800.00PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 1,468,800.00
persediaan barang dagangan
07/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-005 11220 1,920,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 1,836,000.00
penjualan07/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-027 51000 1,536,000.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 1,536,000.00
persediaan barang dagangan
07/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-006 11220 1,920,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 1,836,000.00
penjualan
07/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-028 51000 1,536,000.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 1,536,000.00
persediaan barang dagangan
07/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-007 11220 960,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 960,000.00
07/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-029 51000 768,000.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 768.000.00
07/01/2009 KAS D-01/2009-004 11110 5,590,250.00
SIMPANAN WAJIB 32000 274,500.00
HUTANG SIMPANAN SUKARELA 21800 10,000.00
PIUTANG PINJAMAN 11210 2,700,000.00
PENDAPATAN SIMPAN PINJAM 41000 540,000.00
PIUTANG BARANG 11220 1,394,200.00
PIUTANG TOKO 11230 671,550.00
setoran potongan gaji P3HT
08/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-013 11210 1,250,000.00
KAS 11110 1,250,000.00
08/01/2009 KAS D-01/2009-006 11110 1,261,412.00
PIUTANG PINJAMN 11210 800,000.00
PIUTNG BARANG 11220 387,000.00
PIUTANG TOKO 11230 74,412.00
Lanjutan Lampiran 3.
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Akun Debet Kredit
08/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-014 11210 5,000,000.00
KAS 11110 5,000,000.00
pinjaman anggota
08/01/2009 KAS D-01/2009-041 11110 120,000.00
PIUTANG TOKO 11230 120,000.00
cicilan piutang toko
08/01/2009 KAS D-01/2009-042 11110 490,000.00
PENJUALAN TOKO 42000 490,000.00
penjualan
08/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-005 51000 415,500.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 416,500.00
penjualan
08/01/2009 KAS D-01/2009-043 11110 100,000.00PENJUALAN KANTIN 42000 100,000.00
penjualan
08/01/2009 BIAYA PERLENGKAPAN KANTOR K-01/2009-051 55000 51,600.00
KAS 11110 51,600.00
perlengkapan08/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-052 11300 4,584,500.00
KAS 11110 4,584,500.00
persediaan barang dagangan
08/01/2009 PIUTANG TOKO K-01/2009-053 11230 190,300.00
KAS 11110 190,300.00
piutang toko
08/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-054 11210 150,000.00
KAS 11110 150,000.00
pinjaman anggota
08/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-055 11300 82,000.00
KAS 11110 82,000.00
persediaan barang dagangan
08/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-056 11210 250,000.00
KAS 11110 250,000.00
pinjaman anggota
09/01/2009 KAS D-01/2009-007 11110 1,000,000.00
PIUTANG PINJAMAN 11210 1,000,000.00
cicilan piutang pinjaman
09/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-015 11210 7,800,000.00
KAS 11110 7,800,000.00
09/01/2009 KAS D-01/2009-008 11110 200,000.00
PENDAPATAN SIMPAN PINJAM 41000 200,000.00
09/01/2009 KAS D-01/2009-008 11110 200,000.00PIUTANG PINJAMAN 11210 200,000.00
cicilan piutang pinjaman
09/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-015 11210 2,000,000.00
KAS 11110 2,000,000.00
Lanjutan Lampiran 3.
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Akun Debet Kredit
09/01/2009 KAS D-01/2009-010 11110 500,000.00
PIUTANG PINJAMAN 11210 500,000.00
cicilan piutang pinjaman
09/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-017 11210 10,000,000.00
KAS 11110 10,000,000.00
pinjaman anggota
09/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN D-01/2009-018 11300 1,100,000.00
KAS 11110 1,100,000.00
Persediaan barang dagangan
09/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-019 11210 550,000.00
KAS 11110 550,000.00
pinjaman anggota
09/01/2009 KAS D-01/2009-044 11110 328,300.00PENJUALAN TOKO 42000 328,300.00
penjualan
09/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-006 51000 279,055.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 279,055.00
penjualan09/01/2009 KAS D-01/2009-045 11110 108,400.00
PENJUALAN KANTIN 44000 108,400.00
penjualan
09/01/2009 KAS D-01/2009-046 11110 38,500.00
PENJUALAN BARANG 43000 38,500.00
penjualan
09/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-007 51000 32,725.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 32,725.00
penjualan
09/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-057 11300 252,000.00
KAS 11110 252,000.00
persediaan barang dagangan
09/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-058 11210 100,000.00
KAS 11110 100,000.00
pinjaman anggota
12/01/2009 KAS D-01/2009-048 11110 667,450.00
PENJUALAN TOKO 42000 667,450.00
penjualan
12/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-008 51000 567,333.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 567,333.00
penjualan
12/01/2009 KAS D-01/2009-049 11110 90,400.00
PENJUALAN KANTIN 44000 90,400.00
12/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-059 11210 100,000.00
KAS 11110 100,000.00
12/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-060 11210 100,000.00
KAS 11110 100,000.00
pinjaman anggota
Lanjutan Lampiran 3.
13/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-030 51000 624,000.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 624,000.00
penjualan
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Akun Debet Kredit
12/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN D-01/2009-061 11300 208,100.00
KAS 11110 208,100.00
Persediaan barang dagangan
12/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-062 11210 100,000.00
KAS 11110 100,000.00
pinjaman anggota
12/01/2009 KAS D-01/2009-047 11110 280,000.00
PIUTANG BARANG 42000 280,000.00
cicilan piutang barang
13/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-021 11210 9,200,000.00
KAS 11110 9,200,000.00
pinjaman anggota
13/01/2009 KAS D-01/2009-011 11110 30,000,000.00
HUTANG SIMPANAN SUKARELA 21800 30,000,000.00
setoran simpanan sukarela
13/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-022 11210 1,000,000.00
KAS 11110 1,000,000.00
pinjaman anggota13/01/2009 HUTANG SIMPANAN SUKARELA D-01/2009-011 11110 11,000,000.00
KAS 21800 11,000,000.00
penarikan simpanan sukarela
13/01/2009 KAS D-01/2009-050 11110 565,000.00
PIUTANG BARANG 11220 565,000.00
cicilan piutang barang
13/01/2009 KAS D-01/2009-051 11110 777,600.00
PENJUALAN TOKO 42000 777,600.00
penjualan
13/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-009 51000 660,960.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 660,960.00
penjualan
13/01/2009 KAS D-01/2009-052 11110 117,100.00
PENJUALAN KANTIN 44000 117,100.00
penjualan
13/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-063 11210 120,000.00
KAS 11110 120,000.00
pinjaman anggota
13/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN D-01/2009-064 11300 78,900.00
KAS 11110 78,900.00
13/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN D-01/2009-065 11300 323,800.00
KAS 11110 323,800.00
13/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-008 11220 780,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 780,000.00
Lanjutan Lampiran 3.
14/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-072 11210 200,000.00
KAS 11110 200,000.00
pinjaman anggota
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Akun Debet Kredit
13/01/2009 KAS D-01/2009-012 11110 3,285,900.00
SIMPANAN POKOK 31000 25,000.00
SIMPANAN WAJIB 32000 197,000.00
PIUTANG PINJAMAN 11210 2,050,000.00
PENDAPATAN SIMPAN PINJAM 41000 365,000.00
PIUTANG BARANG 11220 264,200.00
PIUTANG TOKO 11230 384,700.00
setoran potongan gaji SOSEK
13/01/2009 BIAYA HONOR PEMOTONG GAJI K-01/2009-026 58000 25,000.00
KAS 11110 25,000.00
honor pemotong gaji
14/01/2009 KAS D-01/2009-013 11110 1,500,000.00
PIUTANG BARANG 42000 1,500,000.00
cicilan piutang barang
14/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-024 11300 3,215,000.00
KAS 11110 3,215,000 .00
persediaan barang dagangan14/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-025 11210
1,080,000.00KAS 11110 1,080,000.00
pinjaman anggota
14/01/2009 KAS D-01/2009-053 11110 410,100.00
PENJUALAN TOKO 42000 410,100.00penjualan
14/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-010 51000 348,585.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 348,585.00
penjualan
14/01/2009 KAS D-01/2009-052 11110 86,800.00
PENJUALAN KANTIN 44000 86,800.00
penjualan
14/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-067 11300 174,950.00
KAS 11110 174,950.00
persediaan barang dagangan
14/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-068 11300 1,100,000.00
KAS 11110 1,100,000.00
persediaan barang dagangan
14/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-069 11210 115,000.00
KAS 11110 115,000.00
pinjaman anggota
14/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-070 11210 200,000.00
KAS 11110 200,000.00
pinjaman anggota
14/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-071 11210 50,000.00KAS 11110 50,000.00
pinjaman anggota
Lanjutan Lampiran 3.
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Debet Kredit
14/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-074 11210 150,000.00
KAS 11110 150,000.00
pinjaman anggota
14/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-075 11210 100,000.00
KAS 11110 100,000.00
pinjaman anggota
14/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-076 11210 250,000.00
KAS 11110 250,000.00
pinjaman anggota
14/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-009 11220 1,932,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 1,932,000.00
penjualan
14/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-031 51000 1,545,600.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 1,545,600.00
penjualan
14/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-010 11220 200,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 200,000.00
penjualan14/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-032 51000 160,000.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 160,000.00
penjualan
15/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-027 11210 1,150,000.00
KAS 11110 1,150,000.00
pinjaman anggota
15/01/2009 KAS D-01/2009-014 11110 100,000.00
PIUTANG PINJAMAN 11210 100,000.00
cicilan piutang pinjaman
15/01/2009 KAS D-01/2009-053 11110 145,000.00
SIMPANAN POKOK 31000 25,000.00
SIMPANAN WAJIB 32000 120,000.00
setoran simpanan pokok dan wajib
15/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-028 11210 1,150,000.00
KAS 11110 1,150,000.00
pinjaman anggota
15/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-029 11300 1,008,000.00
KAS 11110 1,008,000.00
Persediaan barang dagangan
15/01/2009 KAS D-01/2009-055 11110 325,800.00
PENJUALAN TOKO 42000 325,800.00
penjualan
15/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-011 51000 276,930.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 276,930.00
penjualan
15/01/2009 KAS D-01/2009-056 11110 105,900.00
PENJUALAN KANTIN 44000 105,900.00
penjualan
Lanjutan Lampiran 3.
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Akun Debet Kredit
15/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-077 11210 50,000.00
KAS 11110 50,000.00
pinjaman anggota
15/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-078 11210 100,000.00
KAS 11110 100,000.00
pinjaman anggota
15/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-079 11210 350,000.00
KAS 11110 350,000.00
pinjaman anggota
15/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-080 11210 50,000.00
KAS 11110 50,000.00
pinjaman anggota
15/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-011 11220 1,500,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 1,500,000.00
penjualan
15/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-033 51000 1,200,000.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 1,200,000.00
penjualan16/01/2009 KAS D-01/2009-057 11110 430,000.00
PIUTANG PINJAMAN 11210 430,000.00
cicilan piutang pinjaman
16/01/2009 KAS D-01/2009-058 11110 451,100.00
PENJUALAN TOKO 42000 451,100.00
penjualan
16/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-012 51000 383,435.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 383,435.00
penjualan
16/01/2009 KAS D-01/2009-059 11110 100,600.00
PENJUALAN KANTIN 44000 100,600.00
penjualan
16/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-081 11210 70,000.00
KAS 11110 70,000.00
pinjaman anggota
16/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-082 11300 210,000.00
KAS 11110 210,000.00
16/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-083 11300 512,750.00
KAS 11110 512,750.00
persediaan barang dagangan
16/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-084 11300 180,000.00
KAS 11110 180,000.00
persediaan barang dagangan
16/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-085 11210 50,000.00
KAS 11110 50,000.00
pinjaman anggota
16/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-012 11220 85,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 85,000.00
penjualan
Lanjutan Lampiran 3.
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Akun Debet Kredit
16/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-034 51000 60,000.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 60,000.00
penjualan
19/01/2009 KAS D-01/2009-060 11110 434,700.00
PENJUALAN TOKO 42000 434,700.00
penjualan
19/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-013 51000 369,495.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 369,495.00
penjualan
19/01/2009 KAS D-01/2009-061 11110 61,800.00
PENJUALAN KANTIN 44000 61,800.00
penjualan
19/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-086 11210 100,000.00
KAS 11110 100,000.00
pinjaman anggota
19/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-087 11210 150,000.00
KAS 11110 150,000.00
pinjaman anggota
19/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-088 11300 24,000.00
KAS 11110 24,000.00
persediaan barang dagangan
19/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-089 11210 50,000.00KAS 11110 50,000.00
pinjaman anggota
19/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-013 11220 50,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 50,000.00
penjualan
19/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-035 51000 35,000.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 35,000.00
penjualan
20/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-030 11210 5,150,000.00
KAS 11110 5,150,000.00
20/01/2009 KAS D-01/2009-016 11110 470,250.00
PENJUALAN KANTIN 44000 470,250.00
20/01/2009 KAS D-01/2009-062 11110 152,000.00
PIUTANG TOKO 42000 152,000.00
20/01/2009 KAS D-01/2009-063 11110 100,000.00PIUTANG PINJAMAN 11210 100,000.00
20/01/2009 KAS D-01/2009-064 11110 379,050.00
PENJUALAN TOKO 42000 379,050.00
20/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-014 51000 322,193.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 322,193.00
penjualan
Lanjutan Lampiran 3.
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Akun Debet Kredit
20/01/2009 KAS D-01/2009-065 11110 108,800.00
PENJUALAN KANTIN 44000 108,800.00
penjualan
20/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-090 11300 402,550.00
KAS 11110 402,550.00
persediaan barang dagangan
20/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-091 11300 56,000.00
KAS 11110 56,000.00
persediaan barang dagangan
20/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-092 11210 178,000.00
KAS 11110 178,000.00
pinjaman anggota
20/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-093 11210 130,000.00
KAS 11110 130,000.00
pinjaman anggota
20/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-094 11300 167,600.00
KAS 11110 167,600.00
persediaan barang dagangan
20/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-014 11220 295,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 295,000.00
penjualan
20/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-036 51000 236,000.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 236,000.00
penjualan
21/01/2009 KAS D-01/2009-066 11110 416,800.00PENJUALAN TOKO 42000 416,800.00
penjualan
21/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-015 51000 354,280.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 354,280.00
penjualan
21/01/2009 KAS D-01/2009-067 11110 103,100.00
PENJUALAN KANTIN 44000 103,100.00
penjualan
21/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-095 11300 204,000.00
KAS 11110 204,000.00
persediaan barang dagangan
21/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-096 11210 145,000.00
KAS 11110 145,000.00
21/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-097 11210 100,000.00
KAS 11110 100,000.00
21/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-015 11220 1,300,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 1,300,000.00
21/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-037 51000 1,000,000.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 1,000,000.00
penjualan
Lanjutan Lampiran 3.
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Akun Debet Kredit
21/01/2009 KAS D-01/2009-017 11110 8,196,600.00
HUTANG SIMPANAN SUKARELA 21800 8,196,600.00
penjualan
21/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-031 11300 8,196,600.00
KAS 11110 8,196,600.00
persediaan barang dagangan
22/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-016 11220 10,968,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 10,968,000.00
penjualan
22/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-038 51000 8,196,600.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 8,196,600.00
penjualan
22/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-032 11210 500,000.00
KAS 11110 500,000.00
pinjaman anggota
22/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-033 11300 840,000.00
KAS 11110 840,000.00
persediaan barang dagangan
22/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-034 11210 525,000.00
KAS 11110 525,000.00
pinjaman anggota
22/01/2009 KAS D-01/2009-018 11110 200,000.00
PIUTANG BARANG 11220 200,000.00
cicilan piutang barang
22/01/2009 KAS D-01/2009-068 11110 340,800.00PENJUALAN TOKO 42000 340,800.00
penjualan
22/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-016 51000 289,680.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 289,680.00
penjualan
22/01/2009 KAS D-01/2009-069 11110 74,100.00
PENJUALAN KANTIN 44000 74,100.00
penjualan
22/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-098 11210 250,000.00
KAS 11110 250,000.00
22/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-099 11300 955,650.00
KAS 11110 955,650.00
22/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-017 11220 450,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 450,000.00
22/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-039 51000 382,500.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 382,500.00
penjualan
22/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-018 11220 450,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 450,000.00
penjualan
Lanjutan Lampiran 3.
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Akun Debet Kredit
22/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-040 51000 382,500.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 382,500.00
penjualan
23/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-035 11210 400,000.00
KAS 11110 400,000.00
pinjaman anggota
23/01/2009 KAS D-01/2009 -070 11110 230,000.00
PIUTANG PINJAMAN 11210 200,000.00
PENDAPATAN SIMPAN PINJAM 41000 30,000.00
cicilan dan jasa piutang pinjaman
23/01/2009 KAS D-01/2009-071 11110 25,500.00
PIUTANG TOKO 11230 25,500.00
cicilan piutang barang
23/01/2009 KAS D-01/2009-072 11110 410,300.00
PENJUALAN TOKO 42000 410,300.00
penjualan
23/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-017 51000 348,755.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 348,755.00
penjualan
23/01/2009 KAS D-01/2009-073 11110 80,100.00
PENJUALAN KANTIN 44000 80,100.00
penjualan
23/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-100 11210 120,000.00
KAS 11110 120,000.00
pinjaman anggota
23/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-101 11210 1,000,0000.00
KAS 11110 1,000,000.00
pinjaman anggota
27/01/2009 KAS D-01/2009 -074 11110 115,000.00
PIUTANG PINJAMAN 11210 100,000.00
PENDAPATAN SIMPAN PINJAM 41000 15,000.00
cicilan dan jasa piutang pinjaman
27/01/2009 KAS D-01/2009-075 11110 612,300.00
PENJUALAN TOKO 42000 612,300.00
penjualan
27/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-018 51000 520,455.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 520,455.00
penjualan
27/01/2009 KAS D-01/2009-076 11110 113,700.00
PENJUALAN KANTIN 44000 113,700.00
penjualan
27/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-102 11210 150,000.00
KAS 11110 150,000.00
pinjaman anggota
27/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-103 11210 70,000.00
KAS 11110 70,000.00
pinjaman anggota
Lanjutan Lampiran 3.
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Akun Debet Kredit
27/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-104 11300 266,400.00
KAS 11110 266,400.00
penjualan
27/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-105 11300 115,300.00
KAS 11110 115,300.00
persediaan barang dagangan
27/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-106 11300 160,000.00
KAS 11110 160,000.00
persediaan barang dagangan
27/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-107 11300 151,342.00
KAS 11110 151,342.00
persediaan barang dagangan
27/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-108 11300 42,550.00
KAS 11110 42,550.00
persediaan barang dagangan
27/01/2009 BIAYA PERLENGKAPAN KANTOR K-01/2009-109 55000 34,000.00
KAS 11110 34,000.00
perlengkapan
27/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-019 11220 160,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 160,000.00
penjualan
27/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-039 51000 160,000.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 160,000.00
penjualan
27/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-041 51000 128,000.00PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 128,000.00
penjualan
28/01/2009 KAS D-01/2009-077 11110 1,300,000.00
PIUTANG TOKO 11230 1,300,000.00
cicilan piutang toko
28/01/2009 KAS D-01/2009-078 11110 363,350.00
PENJUALAN TOKO 42000 363,350.00
penjualan
28/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-019 51000 308,484.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 308,484.00
penjualan
28/01/2009 KAS D-01/2009-079 11110 67,200.00
PENJUALAN KANTIN 44000 67,200.00
28/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-110 11300 418,950.00
KAS 11110 418,950.00
28/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-111 11300 1,096,700.00
KAS 11110 1,096,700.00
28/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-112 11300 18,400.00
KAS 11110 18,400.00
persediaan barang dagangan
Lanjutan Lampiran 3.
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Akun Debet Kredit
28/01/2009 BIAYA TRANSPORTASI K-01/2009-113 53000 20,000.00
KAS 11110 20,000.00
transportasi
28/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-114 11210 90,000.00
KAS 11110 90,000.00
pinjaman anggota
28/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-020 11220 14,940,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 14,940,000.00
penjualan
28/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-042 51000 11,952,000.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 11,952,000.00
penjualan
29/01/2009 KAS D-01/2009-080 11110 427,100.00
PENJUALAN TOKO 42000 427,100.00
penjualan
29/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-020 51000 363,03500
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 363,035.00
penjualan
29/01/2009 KAS D-01/2009-081 11110 67,500.00
PENJUALAN KANTIN 44000 67,500.00
penjualan
29/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-115 11300 147,500.00
KAS 11110 147,500.00
persediaan barang dagangan
29/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-116 11210 50,000.00KAS 11110 50,000.00
pinjaman anggota
29/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-117 11210 55,000.00
KAS 11110 55,000.00
pinjaman anggota
29/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-118 11210 80,000.00
KAS 11110 80,000.00
pinjaman anggota
29/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-021 11220 300,000.00
PENJUALAN BARANG 43000 300,000.00
penjualan
29/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-043 51000 240,000.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 240,000.00
30/01/2009 KAS D-01/2009-019 11110 100,000.00
PENJUALAN BARANG 42000 100,000.00
30/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-001 51000 72,000.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 72,000.00
30/01/2009 KAS D-01/2009-020 11110 200,000.00
PIUTANG BARANG 42000 200,000.00
cicilan piutang barang
Lanjutan Lampiran 3.
Tanggal Nama Akun & Keterangan No. Bukti No. Akun Debet Kredit
30/01/2009 KAS D-01/2009-082 11110 374,500.00
PENJUALAN TOKO 42000 374,500.00
penjualan
30/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-021 51000 318,325.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 318,325.00
penjualan
30/01/2009 KAS D-01/2009-083 11110 73,300.00
PENJUALAN KANTIN 44000 73,300.00
penjualan
30/01/2009 KAS D-01/2009-084 11110 50,000.00
PIUTANG BARANG 42000 50,000.00
cicilan piutang barang
30/01/2009 BIAYA TELEPON K-01/2009-119 54000 137,928.00
KAS 11110 137,928.00
Biaya telepon
30/01/2009 PIUTANG PINJAMAN K-01/2009-120 11210 100,000.00
KAS 11110 100,000.00
pinjaman anggota
30/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-121 11300 163,400.00
KAS 11110 163,400.00
persediaan barang dagangan
30/01/2009 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN K-01/2009-122 11300 295,000.00
KAS 11110 295,000.00
persediaan barang dagangan
30/01/2009 PIUTANG BARANG P-01/2009-022 11220 79,500.00PENJUALAN BARANG 43000 79,500.00
penjualan
30/01/2009 HPP BARANG DAGANGAN HPP-01/2009-044 51000 64,500.00
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 11300 64,500.00
penjualan
30/01/2009 BIAYA PENYUSUTAN K-01/2009-123 56000 6,250.00
AK. PENY. KENDARAAN MOTOR 13110 6,250.00
penjualan
30/01/2009 BIAYA PENYUSUTAN K-01/2009-124 56000 175,455.42
AK. PENY. PERALATAN 13210 175,455.42
penjualan
TOTAL 353,683,176.42
353,683,176.42
Tanggal No. Bukti Keterangan Debet Kredit SaldoSaldo Awal : 454,493.00
05/01/2009 D-01/2009-021 setoran simpanan pokok,wajib dan sukarela 50,000.00 504,493.00D-01/2009-022 cicilan piutang toko 40,000.00 544,493.00D-01/2009-023 setoran simpanan sukarela 500,000.00 1,044,493.00D-01/2009-024 cicilan piutang pinjaman 115,000.00 1,159,493.00D-01/2009-025 cicilan piutang barang 165,000.00 1,324,493.00D-01/2009-026 penjualan 1,098,000.00 2,422,493.00D-01/2009-027 penjualan 80,300.00 2,502,793.00K-01/2009-038 pinjaman anggota 100,000.00 2,402,793.00K-01/2009-039 pinjaman anggota 200,000.00 2,202,793.00
06/01/2009 D-01/2009-001 setoran potongan gaji sekretariat 11,270,900.00 13,473,693.00K-01/2009-001 honor petugas kebersihan 100,000.00 13,373,693.00K-01/2009-002 pinjaman anggota 2,400,000.00 10,973,693.00D-01/2009-028 cicilan piutang pinjaman 200,000.00 11,173,693.00D-01/2009-029 cicilan piutang barang 37,000.00 11,210,693.00D-01/2009-030 cicilan piutang pinjaman 200,000.00 11,410,693.00D-01/2009-031 cicilan piutang barang 195,000.00 11,605,693.00D-01/2009-032 cicilan dan jasa piutang pinjaman 307,500.00 11,913,193.00D-01/2009-033 cicilan piutang barang 750,000.00 12,663,193.00D-01/2009-034 cicilan piutang barang 109,000.00 12,772,193.00D-01/2009-035 penjualan 442,200.00 13,214,393.00D-01/2009-036 penjualan 113,200.00 13,327,593.00K-01/2009-040 persediaan barang dagangan 1,284,000.00 12,043,593.00K-01/2009-041 persediaan barang dagangan 136,216.00 11,907,377.00K-01/2009-042 persediaan barang dagangan 690,850.00 11,216,527.00K-01/2009-043 pinjaman anggota 200,000.00 11,016,527.00K-01/2009-044 biaya honor pemotong gaji P3HT 25,000.00 10,991,527.00K-01/2009-045 hutang usaha 660,000.00 10,331,527.00K-01/2009-046 peralatan 300,000.00 10,031,527.00K-01/2009-047 persediaan barang dagangan 211,000.00 9,820,527.00K-01/2009-073 pinjaman anggota 130,000.00 9,690,527.00D-01/2009-002 setoran potongan gaji P3HKA 29,537,237.00 39,227,764.00D-01/2009-003 setoran potongan gaji P3HH 21,813,351.00 61,041,115.00K-01/2009-036 biaya gaji 2,400,000.00 58,641,115.00K-01/2009-037 honor pemotong gaji 25,000.00 58,616,115.00
07/01/2009 K-01/2009-003 pinjaman anggota 100,000.00 58,516,115.00K-01/2009-004 penarikan simpanan pokok 25,000.00 58,491,115.00K-01/2009-005 pinjaman anggota 6,500,000.00 51,991,115.00
Lampiran 4. Buku Besar Kas Koperasi Mitra Karsa Bulan Januari 2009
Tanggal No. Bukti Keterangan Debit Kredit Saldo
Carried backward 51,991,115.00K-01/2009-006 perlengkapan 250,000.00 51,741,115.00
D-01/2009-005 pelunasan pinjaman anggota 1,000,000.00 52,741,115.00K-01/2009-007 pinjaman anggota 9,500,000.00 43,241,115.00
K-01/2009-008 persediaan barang dagangan 170,000.00 43,071,115.00K-01/2009-009 honor pemotong gaji P3HKA 25,000.00 43,046,115.00
K-01/2009-010 persediaan barang dagangan 7,370,000.00 35,676,115.00
K-01/2009-01 1 pinjaman anggota 7,900,000.00 27,776,115.00K-01/2009-012 persediaan barang dagangan 1,260,000.00 26,516,115.00
D-01/2009-037 cicilan piutang dan jasa pinjaman 575,000.00 27,091,115.00D-01/2009-038 cicilan piutang barang 75,000.00 27,166,115.00
D-01/2009-039 penjualan 700,900.00 27,867,015.00
D-01/2009-040 penjualan 98,500.00 27,965,515.00K-01/2009-048 persediaan barang dagangan 177,700.00 27,787,815.00
K-01/2009-049 pinjaman anggota 100,000.00 27,687,815.00K-01/2009-050 hutang usaha 1,155,000.00 26,532,815.00
D-01/2009-004 setoran potongan gaji P3HT 5,590,250.00 32,123,065.00
08/01/2009 K-01/2009-01 3 pinjaman anggota 1,250,000.00 30,873,065.00
D-01/2009-006 pelunasan pinjaman 1,261,412.00 32,134,477.00
K-01/2009-014 pinjaman anggota 5,000,000.00 27,134,477.00
D-01/2009-041 cicilan piutang toko 120,000.00 27,254,477.00D-01/2009-042 penjualan 490,000.00 27,744,477.00
D-01/2009-043 penjualan 100,000.00 27,844,477.00K-01/2009-051 perlengkapan 51,600.00 27,792,877.00
K-01/2009-052 persediaan barang dagangan 4,584,500.00 23,208,377.00
K-01/2009-053 piutang toko 190,300.00 23,018,077.00
K-01/2009-054 pinjaman anggota 150,000.00 22,868,077.00
K-01/2009-055 persediaan barang dagangan 82,000.00 22,786,077.00K-01/2009-056 pinjaman anggota 250,000.00 22,536,077.00
09/01/2009 D-01/2009-007 cicilan piutang pinjaman 1,000,000.00 23,536,077.00K-01/2009-01 5 pinjaman anggota 7,800,000.00 15,736,077.00
D-01/2009-008 jasa simpan pinjam 200,000.00 15,936,077.00
D-01/2009-009 cicilan piutang pinjaman 200,000.00 16,136,077.00K-01/2009-016 pinjaman anggota 2,000,000.00 14,136,077.00
D-01/2009-010 cicilan piutang pinjaman 500,000.00 14,636,077.00K-01/2009-01 7 pinjaman anggota 10,000,000.00 4,636,077.00
K-01/2009-01 8 persediaan barang dagangan 1,100,000.00 3,536,077.00
K-01/2009-01 9 pinjaman anggota 550,000.00 2,986,077.00
Tanggal No. Bukti Keterangan Debet Kredit Saldo
Carried backward 2,986,077.00D-01/2009-044 penjualan 328,300.00 3,314,377.00
D-01/2009-045 penjualan 108,400.00 3,422,777.00D-01/2009-046 penjualan 38,500.00 3,461,277.00
K-01/2009-057 persediaan barang dagangan 252,000.00 3,209,277.00K-01/2009-058 pinjaman anggota 100,000.00 3,109,277.00
12/01/2009 D-01/2009-048 penjualan 667,450.00 3,776,727.00
D-01/2009-049 penjualan 90,400.00 3,867,127.00K-01/2009-059 pinjaman anggota 100,000.00 3,767,127.00
K-01/2009-060 pinjaman anggota 100,000.00 3,667,127.00K-01/2009-061 persediaan barang dagangan 208,100.00 3,459,027.00
K-01/2009-062 pinjaman anggota 100,000.00 3,359,027.00D-01/2009-047 cicilan piutang barang 280,000.00 3,639,027.00
13/01/2009 D-01/2009-011 terima simpanan sukarela 30,000,000.00 33,639,027.00
K-01/2009-022 pinjaman anggota 1,000,000.00 32,639,027.00K-01/2009-023 penarikan simpanan sukarela 11,000,000.00 21,639,027.00
K-01/2009-026 honor pemotong gaji SOSEK 25,000.00 21,614,027.00
D-01/2009-050 cicilan piutang barang 565,000.00 22,179,027.00
D-01/2009-051 penjualan 777,600.00 22,956,627.00D-01/2009-052 penjualan 117,100.00 23,073,727.00
K-01/2009-063 pinjaman anggota 120,000.00 22,953,727.00
K-01/2009-064 persediaan barang dagangan 78,900.00 22,874,827.00
K-01/2009-065 persediaan barang dagangan 323,800.00 22,551,027.00D-01/2009-012 setoran potongan gaji SOSEK 3,285,900.00 25,836,927.00
14/01/2009 K-01/2009-021 pinjaman anggota 9,200,000.00 16,636,927.00
D-01/2009-013 cicilan piutang barang 1,500,000.00 18,136,927.00K-01/2009-024 persediaan barang dagangan 3,215,000.00 14,921,927.00
K-01/2009-025 pinjaman anggota 1,080,000.00 13,841,927.00
D-01/2009-053 penjualan 410,100.00 14,252,027.00
D-01/2009-054 penjualan 86,800.00 14,338,827.00K-01/2009-067 persediaan barang dagangan 174,950.00 14,163,877.00
K-01/2009-068 persediaan barang dagangan 1,100,000.00 13,063,877.00
K-01/2009-069 pinjaman anggota 115,000.00 12,948,877.00K-01/2009-070 pinjaman anggota 200,000.00 12,748,877.00
K-01/2009-071 pinjaman anggota 50,000.00 12,698,877.00
K-01/2009-072 pinjaman anggota 200,000.00 12,498,877.00
K-01/2009-074 pinjaman anggota 150,000.00 12,348,877.00K-01/2009-075 pinjaman anggota 100,000.00 12,248,877.00
Tanggal No. Bukti Keterangan Debet Kredit Saldo
Carried backward 12,248,877.00
K-01/2009-076 pinjaman anggota 250,000.00 11,998,877.0015/01/2009 K-01/2009-027 pinjaman anggota 1,150,000.00 10,848,877.00
D-01/2009-014 cicilan piutang pinjaman 100,000.00 10,948,877.00D-01/2009-015 setoran simpanan pokok dan wajib 145,000.00 11,093,877.00
K-01/2009-028 pinjaman anggota 1,150,000.00 9,943,877.00
K-01/2009-029 persediaan barang dagangan 1,008,000.00 8,935,877.00
D-01/2009-055 penjualan 325,800.00 9,261,677.00D-01/2009-056 penjualan 105,900.00 9,367,577.00
K-01/2009-077 pinjaman anggota 50,000.00 9,317,577.00
K-01/2009-078 pinjaman anggota 100,000.00 9,217,577.00K-01/2009-079 pinjaman anggota 350,000.00 8,867,577.00
K-01/2009-080 pinjaman anggota 50,000.00 8,817,577.00
16/01/2009 D-01/2009-057 cicilan piutang pinjaman 430,000.00 9,247,577.00D-01/2009-058 penjualan 451,100.00 9,698,677.00
D-01/2009-059 penjualan 100,600.00 9,799,277.00
K-01/2009-081 pinjaman anggota 70,000.00 9,729,277.00
K-01/2009-082 persediaan barang dagangan 210,000.00 9,519,277.00
K-01/2009-083 persediaan barang dagangan 512,750.00 9,006,527.00K-01/2009-084 persediaan barang dagangan 180,000.00 8,826,527.00
K-01/2009-085 pinjaman anggota 50,000.00 8,776,527.00
19/01/2009 D-01/2009-060 penjualan 434,700.00 9,211,227.00D-01/2009-061 penjualan 61,800.00 9,273,027.00
K-01/2009-086 pinjaman anggota 100,000.00 9,173,027.00
K-01/2009-087 pinjaman anggota 150,000.00 9,023,027.00K-01/2009-088 persediaan barang dagangan 24,000.00 8,999,027.00
K-01/2009-089 pinjaman anggota 50,000.00 8,949,027.00
20/01/2009 K-01/2009-030 pinjaman anggota 5,150,000.00 3,799,027.00
D-01/2009-016 penjualan 470,250.00 4,269,277.00D-01/2009-062 cicilan piutang toko 152,000.00 4,421,277.00
D-01/2009-063 cicilan piutang pinjaman 100,000.00 4,521,277.00
D-01/2009-064 penjualan 379,050.00 4,900,327.00
D-01/2009-065 penjualan 108,800.00 5,009,127.00K-01/2009-091 persediaan barang dagangan 56,000.00 4,953,127.00
K-01/2009-092 persediaan barang dagangan 178,000.00 4,775,127.00
K-01/2009-093 pinjaman anggota 130,000.00 4,645,127.00
K-01/2009-094 persediaan barang dagangan 167,600.00 4,477,527.00
K-01/2009-090 persediaan barang dagangan 402,550.00 4,074,977.00
Tanggal No. Bukti Keterangan Debit Kredit
Carried backward 4,074,977.00
21/01/2009 D-01/2009-017 terima simpanan sukarela 8,196,600.00 12,271,577.00
K-01/2009-031 persediaan barang dagangan 8,196,600.00 4,074,977.00
D-01/2009-066 penjualan 416,800.00 4,491,777.00
D-01/2009-067 penjualan 103,100.00 4,594,877.00
K-01/2009-095 persediaan barang dagangan 204,000.00 4,390,877.00
K-01/2009-096 pinjaman anggota 145,000.00 4,245,877.00
K-01/2009-097 pinjaman anggota 100,000.00 4,145,877.00
22/01/2009 K-01/2009-032 pinjaman anggota 500,000.00 3,645,877.00
K-01/2009-033 persediaan barang dagangan 840,000.00 2,805,877.00
K-01/2009-034 pinjaman anggota 525,000.00 2,280,877.00
D-01/2009-018 cicilan piutang barang 200,000.00 2,480,877.00
D-01/2009-068 penjualan 340,800.00 2,821,677.00
D-01/2009-069 penjualan 74,100.00 2,895,777.00
K-01/2009-098 pinjaman anggota 250,000.00 2,645,777.00
K-01/2009-099 persediaan barang dagangan 955,650.00 1,690,127.00
23/01/2009 K-01/2009-035 pinjaman anggota 400,000.00 1,290,127.00
D-01/2009-070 cicilan piutang dan jasa pinjaman 230,000.00 1,520,127.00
D-01/2009-071 cicilan piutang toko 25,500.00 1,545,627.00
D-01/2009-072 penjualan 410,300.00 1,955,927.00
D-01/2009-073 penjualan 80,100.00 2,036,027.00
K-01/2009-100 pinjaman anggota 120,000.00 1,916,027.00
K-01/2009-101 pinjaman anggota 1,000,000.00 916,027.00
27/01/2009 D-01/2009-074 cicilan piutang dan jasa pinjaman 115,000.00 1,031,027.00
D-01/2009-075 penjualan 612,300.00 1,643,327.00
D-01/2009-076 penjualan 113,700.00 1,757,027.00
K-01/2009-1 02 pinjaman anggota 150,000.00 1,607,027.00
K-01/2009-1 03 pinjaman anggota 70,000.00 1,537,027.00
K-01/2009-104 persediaaan barang dagangan 266,400.00 1,270,627.00
K-01/2009-1 05 persediaan barang dagangan 115,300.00 1,155,327.00
K-01/2009-106 persediaan barang dagangan 160,000.00 995,327.00
K-01/2009-1 07 persediaan barang dagangan 151,342.00 843,985.00
K-01/2009-108 persediaan barang dagangan 42,550.00 801,435.00
Saldo
Tanggal No. Bukti Keterangan Debit Kredit Saldo
28/01/2009 Carried backward 801,435.00
K-01/2009-1 09 perlengkapan 34,000.00 767,435.00
D-01/2009-077 cicilan piutang toko 1,300,000.00 2,067,435.00
D-01/2009-078 penjualan 363,350.00 2,430,785.00
D-01/2009-079 penjualan 67,200.00 2,497,985.00
K-01/2009-1 10 persediaan barang dagangan 418,950.00 2,079,035.00
K-01/2009-1 11 persediaan barang dagangan 1,096,700.00 982,335.00
K-01/2009-112 persediaan barang dagangan 18,400.00 963,935.00
K-01/2009-113 transportasi 20,000.00 943,935.00
K-01/2009-114 pinjaman anggota 90,000.00 853,935.00
29/01/2009 D-01/2009-080 penjualan 427,100.00 1,281,035.00
D-01/2009-081 penjualan 67,500.00 1,348,535.00
K-01/2009-115 persediaan barang dagangan 147,500.00 1,201,035.00
K-01/2009-116 pinjaman anggota 50,000.00 1,151,035.00
K-01/2009-1 17 pinjaman anggota 55,000.00 1,096,035.00
K-01/2009-118 pinjaman anggota 80,000.00 1,016,035.00
30/01/2009 D-01/2009-019 penjualan 100,000.00 1,116,035.00
D-01/2009-020 cicilan piutang barang 200,000.00 1,316,035.00
D-01/2009-082 penjualan 374,500.00 1,690,535.00
D-01/2009-083 penjualan 73,300.00 1,763,835.00
D-01/2009-084 cicilan piutang barang 50,000.00 1,813,835.00
K-01/2009-1 19 biaya telepon 137,928.00 1,675,907.00
K-01/2009-120 pinjaman anggota 100,000.00 1,575,907.00
K-01/2009-121 persediaan barang dagangan 163,400.00 1,412,507.00
K-01/2009-122 persediaan barang dagangan 295,000.00 1,117,507.00
Total Account: KAS 134,496,550.00 133,833,536.00 1,117,507.00
Lampiran 5. Laporan Laba Rugi Koperasi Mitra Karsa Bulan Januari 2009
KOPERASI MITRA KARSA
Laba Rugi
Periode 01 Januari 2009 – 31 Januari 2009
( R upi a h)
PENDAPATAN USAHA
Pendapatan Jasa Simpan Pinjam 7,163,891.00Penjualan Toko 9,450,350.00Penjualan Barang 44,796,000.00Penjualan Kantin 2,121,050.00
JUMLAH PENDAPATAN USAHA 63,531,291.00
HARGA POKOK PENJUALAN
HPP Barang Dagangan 40,513,885.00Laba Kotor 23,017,406.00
BEBAN USAHABiaya Gaji dan Tunjangan Pegawai 2,400,000.00Biaya Transportasi 20,000.00Biaya Telepon 137,928.00Biaya Perlengkapan Kantor 335,600.00Biaya Penyusutan 181,705.42Biaya Petugas Kebersihan 100,000.00Biaya Honor Pemotong Gaji 100,000.00Biaya Lain-Lain 0.00
JUMLAH BEBAN USAHA 3,275,233.42SISA HASIL USAHA SEBELUM PAJAK 19,742,172.58
Lampiran 6. Neraca Saldo Awal Koperasi Mitra Karsa Bulan Januari 2009
KOPERASI MITRA KARSANeraca Saldo
1 Januari 2009
AKTIVA LANCAR
Kas 454,493.00
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Bank BRI 7,806,950.00 Hutang Usaha 4,396,563.00
Piutang Pinjaman 426,989,550.00 Hutang Dana Pengurus 945,618.00
Piutang Barang 120,264,269.00 Hutang Dana Karyawan 935,259.00
Piutang Toko 64,251,175.00 Hutang Dana Sosial 9,622,405.00
Persediaan Barang 26,713,340.00 Hutang Dana Wilayah Kerja 13,499,339.00Jumlah Aktiva Lancar 646,479,777.00 Hutang Dana Pendidikan 14,556,769.00
AKTIVA LAIN-LAIN Hutang Dana Bagian SHU 30,042,153.00Investasi pada PKPRI 40,125,906.00 Hutang Simpanan Sukarela 97,670,804.00
Investasi pada KPWN 5,000,000.00 Hutang Jasa SSR 12,889,804.00
Jumlah Aktiva Lain-Lain 45,125,906.00 Jumlah Kewajiban 184,458,714.00
AKTIVA TETAP
Kendaraan Bermotor 200,000.00
Modal
Simpanan Pokok 12,243,000.00Ak. PenyusutanKendaraan Bermotor 0.00 Simpanan Wajib 232,560,832.00
Peralatan 6,710,930.00 Donasi 328.00
Ak. Penyusutan Peralatan 0.00 Cadangan 186,258,488.00
Jumlah Aktiva Tetap 6,610,930.00 SHU Tahun Lalu 82,695,251.00
SHU tahun berjalan 0.00Jumlah Modal 535,757,899.00
Jumlah Aktiva 698,216,613.00 Jumlah Kewajiban dan Modal 698,216,613.00
AKTIVA PASSIVA
Lampiran 7. Laporan Neraca Akhir Koperasi Mitra Karsa Bulan Januari2009
KOPERASI MITRA KARSANeraca
31 Januari 2009
AKTIVA LANCAR
Kas 1,117,507.00KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Bank BRI 7,806,950.00 Hutang Usaha 2,581,563.00
Piutang Pinjaman 463,632,088.00 Hutang Dana Pengurus 945,618.00
Piutang Barang 147,874,269.00 Hutang Dana Karyawan 935,259.00
Piutang Toko 52,008,778.00 Hutang Dana Sosial 9,622,405.00
Persediaan Barang 23,819,758.00 Hutang Dana Wilayah Kerja 13,499,339.00Jumlah Aktiva Lancar 696,690,755.00 Hutang Dana Pendidikan 14,556,769.00
AKTIVA LAIN-LAIN Hutang Dana Bagian SHU 30,042,153.00Investasi pada PKPRI 40,125,906.00 Hutang Simpanan Sukarela 127,682,404.00
Investasi pada KPWN 5,000,000.00 Hutang Jasa SSR 12,889,804.00
Jumlah Aktiva Lain-Lain 45,125,906.00 Jumlah Kewajiban 212,755,314.00
AKTIVA TETAPKendaraan Bermotor 200,000.00
Modal
Simpanan Pokok 12,443,000.00Ak. PenyusutanKendaraan Bermotor (6,250.00) Simpanan Wajib 234,651,332.00
Peralatan 6,710,930.00 Donasi 328.00
Ak. Penyusutan Peralatan (175,455.42) Cadangan 186,258,488.00
Jumlah Aktiva Tetap 6,729,224.58 SHU Tahun Lalu 82,695,251.00
SHU tahun berjalan 19,742,172.58Jumlah Modal 535,790,571.58
Jumlah Aktiva 748,545,885.58 Jumlah Kewajiban dan Modal 748,545,885.58
AKTIVA PASSIVA
Lampiran 8. Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
PERBANDINGAN SEBELUM DAN SESUDAH
MENGGUNAKAN PROGRAM AKUNTANSI GMATH-KOPERASI
Dibawah ini terdapat pernyataan – pernyataan yang berkaitan dengan perbandingan
sebelum dan sesudah menggunakan program akuntansi GMATH-KOPERASI pada Koperasi
Mitra Karsa Bogor. Terhadap pernyataan – pernyataan tersebut, anda dimohon memberi tanda
(√) dari nomor pernyataan yang ada.
1 = Ya
2 = Tidak
3 = Ragu-Ragu
4 = Tidak Tahu
Nama Responden : ......................................
Jabatan : ......................................
PERTANYAAN :
1. Apakah lebih mudah menggunakan program GMATH-KOPERASI untuk mencatat
transaksi-transaksi yang terjadi di Koperasi Mitra Karsa dibandingkan dengan melakukan
pencatatan secara manual?
1 2 3 4
2. Apakah pencatatan sistem akuntansi pada program GMATH-KOPERASI lebih akurat
dibanding dengan pencatatan sistem akuntansi secara manual?
1 2 3 4
3. Apakah administrasi Koperasi Mitra Karsa menjadi lebih teratur dan rapi dengan
menggunakan program akuntansi GMATH-KOPERASI dibandingkan dengan
menggunakan sistem pencatatan akuntansi secara manual?
1 2 3 4
4. Apakah dengan menggunakan program GMATH-KOPERASI lebih memudahkan dalam
melakukan penyusunan laporan keuangan dibandingkan dengan melakukan pencatatan
akuntansi secara manual?
1 2 3 4
5. Apakah lebih efisien menggunakan program GMATH-KOPERASI dalam melakukan
pencatatan transaksi yang terjadi pada Koperasi Mitra Karsa daripada melakukan
pencatatan transaksi secara manual?
1 2 3 4
6. Apakah lebih efektif menggunakan program GMATH-KOPERASI dalam melakukan
pencatatan transaksi yang terjadi pada Koperasi Mitra Karsa daripada melakukan
pencatatan transaksi secara manual?
1 2 3 4
7. Apakah lebih mudah dalam menginformasikan keuangan koperasi pada pihak manajemen
internal dengan menggunakan program GMATH-KOPERASI dibandingkan dengan
menggunakan pencatatan secara manual?
1 2 3 4
8. Apakah tampilan dalam penyajian laporan keuangan dengan menggunakan program
GMATH-KOPERASI lebih bagus dibandingkan melalui pencatatan secara manual?
1 2 3 4
9. Apakah tingkat kesalahan dalam pencatatan transaksi dapat lebih diperkecil dengan
menggunakan program GMATH-KOPERASI dibandingkan dengan menggunakan
pencatatan secara manual?
1 2 3 4
10. Apakah program GMATH-KOPERASI ini dapat lebih meningkatkan kinerja Koperasi
Mitra Karsa terutama dalam hal pencatatan keuangan dibandingkan dengan pencatatan
transaksi secara manual?
1 2 3 4